Anda di halaman 1dari 27

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DOMPU

NOMOR 06 TAHUN 2009


TENTANG

ORGANISASI DAN TATAKERJA DINAS-DINAS DAERAH KABUPATEN DOMPU

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI DOMPU,

Menimban : a. bahwa untuk penyelenggaraan pemerintahan daerah, Bupati perlu


g dibantu oleh Perangkat Daerah yang dapat menyelenggarakan
seluruh urusan pemerintahan daerah meliputi urusan wajib dan
urusan pilihan;

b. bahwa dengan ditetapkannya Peraturan Pemerintah Nomor 38


Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara
Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah
Kabupaten/Kota dan Peraturan Pemerintah 41 Tahun 2007 tentang
Organisasi Peranagkat Daerah, maka Organisasi Perangkat Daerah
perlu dilakukan penyesuaian;

c. bahwa sesuai ketentuan Pasal 128 ayat (1) Undang-undang


Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, dipandang
perlu membentuk Perangkat Daerah Kabupaten Dompu;

d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada


huruf a, b dan c, perlu menetapkan Peraturan Daerah Kabupaten
Dompu tentang Organisasi dan Tatakerja Dinas-dinas Daerah
Kabupaten Dompu.
Mengingat : 1. Undang–undang Nomor 69 Tahun 1958 tentang Pembentukan
Daerah–daerah Tingkat II Dalam Wilayah Daerah-daerah Tingkat I
Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur (Lembara
Negara Republik Indonesia Tahun 1958 Nomor 122, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1655);

2. Undang-undang Nomor 8 tahun 1974 tentang Pokok-pokok


Kepegawaian (Lembara Negara Republik Indonesia Tahun 1974
Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
3041) sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 43
tahun 1999 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor
169, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3890);

3. Undang-undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan


Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4389);

4. Undang–undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan


Daerah (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan
Lembaran Negara Nomor 4437) sebagaimana telah diubah kedua
kali dengan Undang-undang Nomor 12 tahun 2008 tentang
Perubahan Kedua Atas Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004
tentang Pemerintahan Daerah Menjadi Undang-undang (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);

5. Undang–undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan


Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah

File Sub Bagian Kelembagaan Bagian Organisasi “ Perda Dinas Alternatif 2008”
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);

6. Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 2003 tentang Wewenang


Pengangkatan, Pemindahan, dan Pemberhentian Pegawai Negeri
Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 15,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4263);

7. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman


Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4593);

8. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian


Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah
Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran
Negara Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Nomor
4737);

9. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi


Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007
Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4741);

10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 16 Tahun 2006 tentang


Prosedur Penyusunan Produk Hukum Daerah;

11. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 57 Tahun 2007 tentang


Petunjuk Teknis Penataan Organisasi Perangkat Daerah;

12. Peraturan Daerah Kabupaten Dompu Nomor...... Tahun 2008


tentang Urusan Pemerintahan Daerah Kabupaten Dompu (Lembaran
Daerah Kabupaten Dompu Tahun 2008 Nomor....., Tambahan
Lembaran Daerah Kabupaten Dompu Nomor ........)

Dengan Persetujuan Bersama


DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN DOMPU
Dan
BUPATI DOMPU
MEMUTUSKAN
Menetapka : PERATURAN DAERAH KABUPATEN DOMPU TENTANG
n
ORGANISASI DAN TATAKERJA DINAS-DINAS DAERAH
KABUPATEN DOMPU
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan :
1. Daerah adalah Kabupaten Dompu.
2. Pemerintah Daerah adalah Bupati dan Perangkat Daerah sebagai unsur
penyelenggara Pemerintahan Daerah.
3. Bupati adalah Bupati Dompu.
4. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang selanjutnya disingkat DPRD adalah
lembaga perwakilan rakyat daerah Kabupaten Dompu sebagai unsur penyelenggara
Pemerintahan Daerah.
5. Sekretaris Daerah selanjutnya disingkat SEKDA adalah Sekretaris Daerah
Kabupaten Dompu.
6. Dinas Daerah adalah unsur pelaksana otonomi daerah mempunyai tugas
melaksanakan urusan pemerintahan daerah berdasarkan asas otonomi dan tugas
pembantuan.

File Sub Bagian Kelembagaan Bagian Organisasi “ Perda Dinas Alternatif 2008”
7. Unit Pelaksana Teknis Dinas, yang selanjutnya disingkat UPTD adalah unsur
pelaksana tugas teknis dan pelaksana tugas penunjang pada Dinas Daerah.
8. Urusan Pemerintahan adalah fungsi-fungsi pemerintahan yang menjadi hak dan
kewajiban setiap tingkatan dan/atau susunan pemerintahan untuk mengatur dan
mengurus fungsi-fungsi tersebut menjadi kewenangannya dalam rangka melindungi,
melayani, memberdayakan, dan menyejahterakan masyarakat.
9. Eselon adalah tingkatan jabatan struktural.

10. Kelompok Jabatan Fungsional yang selanjutnya disebut Kelompok Jafung adalah
sejumlah tenaga fungsional yang terbagi atas berbagai kelompok masing-masing
berdasarkan peraturan perundang-undangan.

BAB II
PEMBENTUKAN
Pasal 2
(1) Dengan Peraturan Daerah ini dibentuk Dinas-dinas Daerah Kabupaten Dompu.

(2) Dinas-dinas Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri dari :
a. Dinas Kesehatan yang selanjutnya disingkat Dikes;
b. Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga, selanjutnya disingkat Dinas
Dikbudpora;
c. Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika, selanjutnya disingkat
Dinas Hubkominfo;
d. Dinas Pekerjaan Umum, selanjutnya disingkat DPU;
e. Dinas Koperasi, Perindustrian, Perdagangan, dan Pertambangan Energi,
selanjutnya disingkat Dinas Koperindagtamben;
f. Dinas Pertanian Tangan Pangan, selanjutnya disingkat Dispertan;
g. Dinas Kehutanan, selanjutnya disingkat Dishut;
h. Dinas Kelautan dan Perikanan yang selanjutnya disingkat Dislautkan;
i. Dinas Sosial dan Penanggulangan Bencana selanjutnya disingkat Dinas
SPB;
j. Dinas Pendapatan Daerah, selanjutnya disingkat Dispenda;
k. Dinas Peternakan, selanjutnya disingkat Disnak;
l. Dinas Kependudukan Catatan Sipil dan Tenaga Kerja Transmigrasi,
selanjutnya disingkat Dinas Dukcapilnakertrans;
m. Dinas Perkebunan, selanjutnya disingkat Disbun; dan
n. Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, selanjutnya disingkat Disparbud.

Pasal 3
(1) Dinas daerah merupakan unsur pelaksana Pemerintahan Daerah yang berada di
bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui SEKDA.

(2) Dinas daerah dipimpin oleh Kepala Dinas.

(3) Rincian tugas, fungsi, dan tatakerja masing-masing Dinas Daerah sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 2 ayat (2) ditetapkan dengan Peraturan Bupati.

Pasal 4
(1) Dinas Daerah mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan pemerintahan
daerah berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan.

(2) Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Dinas
Daerah menyelenggarakan fungsi :
a. perumusan kebijakan teknis sesuai dengan lingkup tugasnya;
b. penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum sesuai dengan
lingkup tugasnya;
c. pembinaan dan pelaksanaan tugas sesuai dengan lingkup tugasnya; dan
d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan
fungsinya.

File Sub Bagian Kelembagaan Bagian Organisasi “ Perda Dinas Alternatif 2008”
BAB III
DINAS DAERAH
Bagian Pertama
Dinas Kesehatan
Paragraf Kesatu
Kedudukan
Pasal 5
(1) Dinas Kesehatan adalah unsur pelaksana Pemerintah Daerah yang berada di
bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui SEKDA.

(2) Dinas Kesehatan dipimpin oleh Kepala Dinas.

(3) Dinas Kesehatan dalam melaksanakan tugas dan fungsinya secara administratif
dikoordinasikan oleh Asisten Pembangunan dan Kesejahteraan Rakyat.

Paragraf Kedua
Tugas Pokok dan Fungsi
Pasal 6

(1) Dinas Kesehatan mempunyai tugas membantu Bupati dalam melaksanakan


urusan pemerintahan daerah bidang kesehatan berdasarkan asas otonomi dan tugas
pembantuan.

(2) Dinas Kesehatan dalam pelaksanaan tugas sebagaimana dimaksud pada


ayat (1) menyelenggarakan fungsi :
a. perumusan kebijakan teknis bidang kesehatan;
b. perencanaan program dan kegiatan bidang kesehatan;
c. penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum
bidang kesehatan;
d. pengoordinasian dan pembinaan tugas bidang kesehatan;
e. pengendalian dan evaluasi pelaksanaan tugas bidang kesehatan;
dan
f. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan
tugas pokok dan fungsinya.

Paragraf Ketiga
Susunan Organisasi
Pasal 7
(1) Susunan Organisasi Dinas Kesehatan terdiri dari :
a. Kepala Dinas;
b. Sekretariat, terdiri dari :
1) Subbagian Program dan Pelaporan;
2) Subbagian Keuangan; dan
3) Subbagian Umum dan Kepegawaian;
c. Bidang Bina Pelayanan Kesehatan Dasar dan Rujukan, terdiri dari :
1) Seksi Sarana Pelayanan Kesehatan;
2) Seksi Sertifikasi dan Perizinan; dan
3) Seksi Kefarmasian, Makan Minum dan Alat Kesehatan;
d. Bidang Bina Kesehatan Masyarakat terdiri dari :
1) Seksi Kesehatan Ibu dan Anak;
2) Seksi Kesehatan Remaja dan Usia Lanjut;
3) Seksi Gizi Masyarakat;
e. Bidang Pengendalian Penyakit dan Lingkungan, terdiri dari :
1) Seksi Surveilans Epidemiologi/Imunisasi dan Kesehatan Bencana;
2) Seksi Pengendalian Penyakit; dan
3) Seksi Penyehatan Lingkungan;

File Sub Bagian Kelembagaan Bagian Organisasi “ Perda Dinas Alternatif 2008”
f. Bidang Pengembangan Sumber Daya Manusia Kesehatan dan Promosi
Kesehatan, terdiri dari :
1) Seksi Pengembangan Sumber Daya Kesehatan;
2) Seksi Pendayagunaan Tenaga Kesehatan; dan
3) Seksi Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat;
g. Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD);
h. Kelompok Jabatan Fungsional.

(2) Bagan Organisasi Dinas Kesehatan adalah sebagaimana tercantum dalam


Lampiran I.

Bagian Kedua
Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga,

Paragraf Kesatu
Kedudukan
Pasal 8
(1) Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga adalah unsur pelaksana Pemerintah
Daerah yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui
SEKDA.

(2) Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga dipimpin oleh Kepala Dinas.

(3) Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga dalam melaksanakan tugas dan fungsinya
secara administratif dikoordinasikan oleh Asisten Pembangunan dan Kesejahteraan
Rakyat.

Paragraf Kedua
Tugas Pokok dan Fungsi
Pasal 9
(1) Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga mempunyai tugas membantu Bupati
dalam melaksanakan urusan pemerintahan daerah bidang pendidikan, dan bidang
pemuda dan olahraga berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan.

(2) Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga dalam pelaksanaan tugas sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) menyelenggarakan fungsi :
a. perumusan kebijakan teknis bidang pendidikan dan
bidang pemuda dan olahraga;
b. perencanaan program dan kegiatan bidang pendidikan,
dan bidang pemuda dan olahraga;
c. penyelenggaraan urusan pemerintahan dan
pelayanan umum bidang pendidikan, dan bidang pemuda dan olahraga;
d. pengoordinasian dan pembinaan tugas bidang
pendidikan, dan bidang pemuda dan olahraga;
e. pengendalian dan evaluasi pelaksanaan tugas bidang
pendidikan, dan bidang pemuda dan olahraga; dan
f. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati
sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.

Paragraf Ketiga
Susunan Organisasi
Pasal 10
(1) Susunan Organisasi Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga terdiri dari :
a. Kepala Dinas;

File Sub Bagian Kelembagaan Bagian Organisasi “ Perda Dinas Alternatif 2008”
b. Sekretariat, terdiri dari :
1) Subbagian Program dan Pelaporan;
2) Subbagian Keuangan; dan
3) Subbagian Umum dan Kepegawaian;
c. Bidang Pendidikan Dasar, terdiri dari :
1) Seksi Sarana dan Prasarana Pendidikan Dasar;
2) Seksi Peningkatan Mutu Kependidikan;
3) Seksi Profesi Pendidik dan Tenaga Kependidikan; dan
d. Bidang Pendidikan Menengah, terdiri dari :
1) Seksi Sarana dan Prasarana Pendidikan Menengah;
2) Seksi Peningkatan Mutu Kependidikan; dan
3) Seksi Profesi Pendidik dan Tenaga Kependidikan;
e. Bidang Pendidikan Luar Sekolah, terdiri dari :
1) Seksi Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD);
2) Seksi Kesetaraan; dan
3) Seksi Keaksaraan;
f. Bidang Pemuda dan Olahraga, terdiri dari :
1) Seksi Kepemudaan;
2) Seksi Keolahragaan; dan
3) Seksi Sarana dan Prasarana.
g. UPTD;
h. Kelompok Jabatan Fungsional.

(2) Bagan Organisasi Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga adalah sebagaimana
tercantum dalam Lampiran II.

Bagian Ketiga
Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika
Paragraf Kesatu
Kedudukan
Pasal 11
(1) Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika adalah unsur
pelaksana Pemerintah Daerah yang berada di bawah dan bertanggung jawab
kepada Bupati melalui SEKDA.

(2) Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika dipimpin oleh Kepala


Dinas.

(3) Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika dalam melaksanakan


tugas dan fungsinya secara administratif dikoordinasikan oleh Asisten Pembangunan
dan Kesejahteraan Rakyat.

Paragraf Kedua
Tugas Pokok dan Fungsi
Pasal 12
(1) Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika mempunyai
tugas membantu Bupati dalam melaksanakan urusan pemerintahan daerah bidang
perhubungan, dan bidang komunikasi dan informatika berdasarkan asas otonomi
dan tugas pembantuan.

(2) Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika dalam


pelaksanaan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) menyelenggarakan fungsi :
a. perumusan kebijakan teknis bidang perhubungan, dan bidang
komunikasi dan informatika;
b. perencanaan program dan kegiatan bidang perhubungan, dan
bidang komunikasi dan informatika;
c. penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum
bidang perhubungan, dan bidang komunikasi dan informatika;

File Sub Bagian Kelembagaan Bagian Organisasi “ Perda Dinas Alternatif 2008”
d. pengoordinasian dan pembinaan tugas bidang bidang
perhubungan, dan bidang komunikasi dan informatika;
e. pengendalian dan evaluasi pelaksanaan tugas bidang
perhubungan, dan bidang komunikasi dan informatika; dan
f. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai
dengan tugas pokok dan fungsinya.

Paragraf Ketiga
Susunan Organisasi
Pasal 13
(1) Susunan Organisasi Dinas Perhubungan, Komunikasi
dan Informatika terdiri dari :
a. Kepala Dinas;
b. Sekretariat, terdiri dari :
1) Subbagian Program dan Pelaporan;
2) Subbagian Keuangan; dan
3) Subbagian Umum dan Kepegawaian;
c. Bidang Perhubungan, terdiri dari :
1) Seksi Angkutan;
2) Seksi Perijinan; dan
3) Seksi Manajemen Lalulintas dan Pengendalian Operasional;
d. Bidang Pengawasan terdiri dari :
1) Seksi Pengujian Kendaraan;
2) Seksi Pengawasan Kendaraan; dan
3) Seksi Keselamatan Transportasi.

e. Bidang Komunikasi dan Informatika, terdiri dari :


1) Seksi Media Informatika;
2) Seksi Sarana Komunikasi dan Desiminasi Informasi; dan
3) Seksi Penerangan dan Perijinan Jasa Pos;
f. Kelompok Jabatan Fungsional

(2) Bagan Organisasi Dinas Perhubungan, Komunikasi dan


Informatika adalah sebagaimana tercantum dalam Lampiran III.

Bagian Keempat
Dinas Pekerjaan Umum
Paragraf Kesatu
Kedudukan
Pasal 14
(1) Dinas Pekerjaan Umum adalah unsur pelaksana Pemerintah
Daerah yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui
SEKDA.

(2) Dinas Pekerjaan Umum dipimpin oleh Kepala Dinas.

(3) Dinas Pekerjaan Umum dalam melaksanakan tugas dan


fungsinya secara administratif dikoordinasikan oleh Asisten Pembangunan dan
Kesejahteraan Rakyat.

Paragraf Kedua
Tugas Pokok dan Fungsi
Pasal 15
(1) Dinas Pekerjaan Umum mempunyai tugas membantu Bupati dalam melaksanakan
urusan pemerintahan daerah bidang pekerjaan umum, bidang penataan ruang, dan
bidang perumahan berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan.
File Sub Bagian Kelembagaan Bagian Organisasi “ Perda Dinas Alternatif 2008”
(2) Dinas Pekerjaan Umum dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), menyelenggarakan fungsi :
a. perumusan kebijakan teknis bidang pekerjaan umum, bidang penataan
ruang dan bidang perumahan;
b. perencanan program dan kegiatan bidang pekerjaan umum, bidang
penataan ruang dan bidang perumahan;
c. penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum bidang
pekerjaan umum, bidang penataan ruang, dan bidang perumahan;
d. pengoordinasian dan pembinaan tugas bidang pekerjaan umum, bidang
penataan ruang, dan bidang perumahan;
e. pengendalian dan evaluasi pelaksanaan tugas bidang pekerjaan umum,
bidang penataan ruang, dan bidang perumahan;
f. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan
tugas pokok dan fungsinya.

Paragraf Ketiga
Susunan Organisasi
Pasal 16
(1) Susunan Organisasi Dinas Pekerjaan Umum terdiri dari :
a. Kepala Dinas;
b. Sekretariat, terdiri dari :
1) Subbagian Program dan Pelaporan;
2) Subbagaian Keuangan; dan
3) Subbagian Umum dan Kepegawaian;
c. Bidang Bina Marga, terdiri dari :
1) Seksi Perencanaan Jalan dan Jembatan;
2) Seksi Pembangunan Jalan dan Jembatan; dan
3) Seksi Pemeliharaan Jalan dan Jembatan;

d. Bidang Sumber Daya Air terdiri dari :


1) Seksi Perencanaan dan Konservasi;
2) Seksi Pengelolaan Sumber Daya Air;
3) Seksi Irigasi dan Tata Guna Air;
e. Bidang Cipta Karya terdiri dari :
1) Seksi Perencanaan;
2) Seksi Tata Bangunan dan Perumahan; dan
3) Seksi Air Bersih dan Penyehatan Lingkungan;
f. Bidang Tata Ruang terdiri dari :
1) Seksi Penataan dan Penertiban Kawasan dan Pemakaman;
2) Seksi Kebersihan Kota dan Pemadam Kebakaran; dan
3) Seksi Pengawasan dan Pengendalian;
g. UPTD;
h. Kelompok Jabatan Fungsional.

(2) Bagan Organisasi Dinas Pekerjaan Umum adalah


sebagaimana tercantum dalam Lampiran IV.

Bagian Kelima
Dinas Koperasi, Perindustrian, Perdagangan, dan Pertambangan Energi
Paragraf Kesatu
Kedudukan
Pasal 17
(1) Dinas Koperasi, Perindustrian, Perdagangan dan Pertambangan
Enegeri adalah unsur pelaksana Pemerintah Daerah yang berada di bawah dan
bertanggung jawab kepada Bupati melalui SEKDA.

File Sub Bagian Kelembagaan Bagian Organisasi “ Perda Dinas Alternatif 2008”
(2) Dinas Koperasi, Perindustrian, Perdagangan dan Pertambangan
Enegeri dipimpin oleh Kepala Dinas.

(3) Dinas Koperasi, Perindustrian, Perdagangan dan Pertambangan


Enegeri dalam melaksanakan tugas dan fungsinya secara administratif
dikoordinasikan oleh Asisten Pembangunan dan Kesejahteraan Rakyat.

Paragraf Kedua
Tugas Pokok dan Fungsi
Pasal 18
(1) Dinas Koperasi, Perindustrian, Perdagangan dan Pertambangan Energi mempunyai
tugas pokok membantu Bupati dalam melaksanakan urusan pemerintahan daerah
bidang koperasi dan usaha kecil menengah, bidang industri, bidang perdagangan,
dan bidang energi dan sumber daya mineral berdasarkan asas otonomi dan tugas
pembantuan.

(2) Dinas Koperasi, Perindustrian, Perdagangan dan Pertambangan Energi dalam


melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
menyelenggarakan fungsi :
a. perumusan kebijakan teknis bidang koperasi dan usaha kecil
menengah, bidang industri, bidang perdagangan, dan bidang energi dan sumber
daya mineral;
b. perencanaan program dan kegiatan bidang koperasi dan usaha kecil
menengah, bidang industri, bidang perdagangan, dan bidang energi dan sumber
daya mineral;
c. penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum bidang
koperasi dan usaha kecil menengah, bidang industri, bidang perdagangan, dan
bidang energi dan sumber daya mineral;
d. pengoordinasian dan pembinaan tugas bidang koperasi dan usaha kecil
menengah, bidang industri, bidang perdagangan, dan bidang energi dan sumber
daya mineral;
e. pengendalian dan evaluasi pelaksanaan tugas bidang koperasi dan
usaha kecil menengah, bidang industri, bidang perdagangan, dan bidang energi
dan sumber daya mineral;
f. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan
tugas dan fungsinya.

Paragraf Ketiga
Susunan Organisasi
Pasal 19
(1) Susunan organisasi Dinas Koperasi, Perindustrian,
Perdagangan, dan Pertambangan Energi terdiri dari :
a. Kepala Dinas;
b. Sekretariat, terdiri dari :
1) Subbagian Program dan Pelaporan;
2) Subbagian Keuangan; dan
3) Subbagian Umum dan Kepegawaian;
c. Bidang Koperasi dan UKM, terdiri dari :
1) Seksi Kelembagaan Koperasi dan UKM;
2) Seksi Pengembangan dan Pemberdayaan Koperasi;
3) Seksi Pengembangan dan pemberdayaan UKM;
d. Bidang Perdagangan, terdiri dari :
1) Seksi Pembinaan dan Pengembangan Perdagangan;
2) Seksi Perlindungan Konsumen dan Kemetrologian; dan
3) Seksi Pengembangan dan Kerjasama;
e. Bidang Industri, terdiri dari :
1) Seksi Sarana dan Usaha;
2) Seksi Pengembangan Industri Kecil; dan

File Sub Bagian Kelembagaan Bagian Organisasi “ Perda Dinas Alternatif 2008”
3) Seksi Aneka Industri;
f. Bidang Pertambangan dan Energi, terdiri dari :
1) Seksi Usaha Pertambangan;
2) Seksi Konservasi Pertambangan; dan
3) Seksi Energi;
g. Kelompok Jabatan Fungsional

(2) Bagan Organisasi Dinas Koperasi, Perindustrian, Perdagangan dan Pertambangan


Energi adalah sebagaimana tercantum dalam Lampiran V.

Bagian Keenam
Dinas Pertanian Tanaman Pangan
Paragraf Kesatu
Kedudukan
Pasal 20
(1) Dinas Pertanian Tanaman Pangan adalah unsur pelaksana Pemerintah
Daerah yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui
SEKDA.

(2) Dinas Pertanian Tanaman Pangan dipimpin oleh Kepala Dinas.

(3) Dinas Pertanian Tanaman Pangan dalam melaksanakan tugas dan


fungsinya secara administratif dikoordinasikan oleh Asisten Pembangunan dan
Kesejahteraan Rakyat.

Paragraf Kedua
Tugas Pokok dan Fungsi
Pasal 21
(1) Dinas Pertanian Tanaman Pangan mempunyai tugas pokok membantu Bupati
dalam melaksanakan urusan pemerintahan daerah bidang pertanian meliputi
tanaman pangan dan holtikultura berdasarkan asa otonomi dan tugas pembantuan.

(2) Dinas Pertanian Tanaman Pangan dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) menyelenggarakan fungsi :
a. perumusan kebijakan teknis bidang pertanian meliputi tanaman
pangan dan holtikultura;
b. perencanaan program dan kegiatan bidang pertanian meliputi tanaman
pangan dan holtikultura;

c. penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum bidang


pertanian meliputi tanaman pangan dan holtikultura;
d. pengoordinasian dan pembinaan tugas bidang pertanian meliputi
tananman pangan dan holtikultura;
e. pengendalian dan evaluasi pelaksanaan tugas bidang pertanian
meliputi tanaman pangan dan holtiultua; dan
f. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan
tugas pokok dan fungsinya.

Paragraf Ketiga
Susunan Organisasi
Pasal 22
(1) Susunan Organisasi Dinas Pertanian Tanaman Pangan terdiri
dari :
a. Kepala Dinas;
b. Sekretariat, terdiri dari :
1) Subbagian Program dan Pelaporan;
2) Subbagian Keuangan; dan

File Sub Bagian Kelembagaan Bagian Organisasi “ Perda Dinas Alternatif 2008”
3) Subbagian Umum dan Kepegawaian;
c. Bidang Produksi, terdiri dari :
1) Seksi Perbenihan Tanaman Pangan dan Holtikultura;
2) Seksi Budidaya dan Pengembangan Tanaman Pangan dan Holtikultura; dan
3) Seksi Pengolahan dan Pemasaran Hasil;
d. Bidang Sarana dan Prasarana, terdiri dari :
1) Seksi Sarana Prasarana Tanaman Pangan dan Holtikultura;
2) Seksi Pengkajian dan Penerapan Teknologi Pertanian
e. Bidang Perlindungan Tanaman, terdiri dari :
1) Seksi Pencegahan dan Pemberantasan Hama Tanaman;
2) Seksi Pengamatan Hama Tanaman; dan
3) Seksi Rehabilitasi Lahan;
f. UPTD;
g. Kelompok Jabatan Fungsional.

(2) Bagan Organisasi Dinas Pertanian Tanaman Pangan adalah


sebagaimana tercantum dalam Lampiran VI.

Bagian Ketujuh
Dinas Kehutanan
Paragraf Kesatu
Kedudukan
Pasal 23
(1) Dinas Kehutanan adalah unsur pelaksana Pemerintah Daerah
yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui SEKDA.

(2) Dinas Kehutanan dipimpin oleh Kepala Dinas.

(3) Dinas Kehutanan dalam melaksanakan tugas dan fungsinya


secara administratif dikoordinasikan oleh Asisten Pembangunan dan Kesejahteraan
Rakyat.

Paragraf Kedua
Tugas Pokok dan Fungsi
Pasal 24
(1) Dinas Kehutanan mempunyai tugas membantu Bupati dalam melaksanakan
urusan pemerintahan daerah bidang kehutanan berdasarkan asas otonomi dan
tugas pembantuan.

(2) Dinas Kehutanan dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) menyelenggarakan fungsi :
a. perumusan kebijakan teknis bidang kehutanan;
b. perencanaan program dan kegiatan bidang kehutanan;
c. penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum bidang
kehutanan;
d. pengoordinasian dan pembinaan tugas bidang kehutanan;
e. pengendalian dan evaluasi pelaksanaan tugas bidang kehutanan; dan
f. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas
pokok dan fungsinya.

Paragraf Ketiga
Susunan Organisasi
Pasal 25
(1) Susunan Organisasi Dinas Kehutanan terdiri atas :
File Sub Bagian Kelembagaan Bagian Organisasi “ Perda Dinas Alternatif 2008”
a. Kepala Dinas;
b. Sekretariat, terdiri dari :
1) Subbagian Program dan Pelaporan;
2) Subbagaian Keuangan;
3) Subbagian Umum dan Kepegawaian;
c. Bidang Planologi dan Pengamanan Hutan, terdiri dari :
1) Seksi Inventarisasi dan Pengelolaan Hutan;
2) Seksi Pemetaan Kawasan;
3) Seksi Pengamanan;
d. Bidang Produksi dan Legalitas, terdiri dari :
1) Seksi Produksi;
2) Seksi Legalitas dan Pengujian; dan
3) Seksi Pungutan;
e. Bidang Rehabilitasi Hutan dan Lahan, terdiri dari :
1) Seksi Rehabilitasi;
2) Seksi Konservasi;
3) Seksi Penyuluhan dan Pemberdayaan Masyarakat;
f. UPTD;
g. Kelompok Jabatan Fungsional.

(2) Bagan Organsasi Dinas Kehutanan dan Perkebunan adalah sebagaimana tercantum
dalam Lampiran VII.

Bagian Kedelapan
Dinas Kelautan dan Perikanan
Paragraf Kesatu
Kedudukan
Pasal 26
(1) Dinas Kelautan dan Perikanan adalah unsur pelaksana Pemerintah Daerah yang
berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui SEKDA.

(2) Dinas Kelautan dan Perikanan dipimpin oleh Kepala Dinas.

(3) Dinas Kelautan dan Perikanan dalam melaksanakan tugas dan fungsinya secara
administratif dikoordinasikan oleh Asisten Pembangunan dan Kesejahteraan Rakyat.

Paragraf Kedua
Tugas Pokok dan Fungsi
Pasal 27
(1) Dinas Kelautan dan Perikanan mempunyai tugas pokok membantu Bupati dalam
melaksanakan urusan pemerintahan daerah bidang kelautan dan kelautan
berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan.

(2) Dinas Kelautan dan Perikanan dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana
dimaksud pada ayat (1), menyelenggarakan fungsi :
a. perumusan kebijakan teknis bidang kelautan dan perikanan;
b. perencanaan program dan kegiata bidang kelautan dan perikanan;
c. penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum bidang
kelautan dan perikanan;
d. pengoordinasian dan pembinaan tugas bidang kelautan dan perikanan;
e. pengendalian dan evaluasi pelaksanaan tugas bidang kelautan dan
perikanan; dan
f. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas
pokok dan fungsinya.

Paragraf Ketiga
Susunan Organisasi
Pasal 28
File Sub Bagian Kelembagaan Bagian Organisasi “ Perda Dinas Alternatif 2008”
(1) Susunan Organisasi Dinas Kelautan dan Perikanan terdiri atas :
a. Kepala Dinas;
b. Sekretariat, terdiri dari :
1) Subbagian Program dan Keuangan; dan
2) Subbagian Umum dan Kepegawaian;
c. Bidang Perikanan Budidaya, terdiri dari :
1) Seksi Usaha Budidaya dan Produksi Perikanan; dan
2) Seksi Perbenihan dan Kesehatan Lingkungan;
d. Bidang Perikanan Tangkap, terdiri dari :
1) Seksi Sarana dan Prasarana Penangkapan Ikan;
2) Seksi Pengelolaan Sumber Daya Ikan;
e. Bidang Pengolahan dan Pemasaran Hasil, terdiri dari :
1) Seksi Bina Mutu dan Pemasaran;
2) Seksi Usaha dan Investasi; dan
f. Bidang Pengawasan dan Pengendalian Sumber Daya
Kelautan, Perikanan, Pesisir, Pantai dan Pulau-pulau Kecil, terdiri dari :
1) Seksi Konservasi,Tata Ruang dan Wilayah Kelautan, Pesisir, dan Pulau-pulau
Kecil;
2) Seksi Pengawasan dan Pengendalian Sumber Daya Kelautan dan Perikanan,
Pesisir, dan Pulau-pulau Kecil;
g. UPTD; dan
h. Kelompok Jabatan Fungsional.

(2) Bagan Organisasi Dinas Kelautan dan Perikanan adalah sebagaimana


tercantum dalam Lampiran VIII.

Bagian Kesembilan
Dinas Sosial dan Penanggulangan Bencana
Paragraf Kesatu
Kedudukan
Pasal 29
(1) Dinas Sosial dan Penanggulangan Bencana adalah unsur pelaksana Pemerintah
Daerah yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui
SEKDA.

(2) Dinas Sosial dan Penanggulangan Bencana dipimpin oleh Kepala Dinas.

(3) Dinas Sosial dan Penanggulangan Bencana dalam melaksanakan tugas dan
fungsinya secara administratif dikoordinasikan oleh Asisten Pemerintahan.

Paragraf Kedua
Tugas Pokok dan Fungsi
Pasal 30
(1) Dinas Sosial dan Penanggulangan Bencana mempunyai tugas pokok membantu
Bupati dalam melaksanakan urusan pemerintahan daerah bidang sosial, bidang
ketenagakerjaan, dan bidang ketransmigrasian berdasarkan asas otonomi dan tugas
pembantuan.

(2) Dinas Sosial dan Penanggulangan Bencana dalam melaksanakan tugas pokok
sebagaimana dimaksud pada ayat (1), menyelenggarakan fungsi :
a. perumusan kebijakan teknis bidang sosial dan penanggulangan bencana;
b. perencanaan program dan kegiatan bidang sosial dan penanggulangan
bencana;
c. penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum bidang
sosial dan penanggulangan bencana;
d. pengoordinasian dan pembinaan tugas bidang sosial dan penanggulangan
bencana;

File Sub Bagian Kelembagaan Bagian Organisasi “ Perda Dinas Alternatif 2008”
e. pengendalian dan evaluasi pelaksanaan tugas bidang sosial dan
penanggulangan bencana; pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati
sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.

Paragraf Ketiga
Susunan Organisasi
Pasal 31
(1) Susunan Organisasi Dinas Sosial dan Penanggulangan Bencana terdiri
atas :
a. Kepala Dinas;
b. Sekretariat, terdiri dari :
1) Subbagian Program dan Pelaporan;
2) Subbagian Keuangan;
3) Subbagian Umum dan Kepegawaian;
c. Bidang Pengembangan Kelembagaan Sosial terdiri dari :
1) Seksi Organisasi Sosial;
2) Seksi Karang Taruna dan Wahana Kesejahteraan Sosial; dan
3) Seksi Tenaga Kesejahteraan Sosial dan Penyuluh Sosial;
d. Bidang Jaminan Sosial dan Pemberdayaan Kesejahteraan
Sosial, terdiri dari :
1) Seksi Jaminan Kesejahteraan Sosial;
2) Seksi Kepahlawanan dan Perintis Kejuangan; dan
3) Seksi Pemberdayaan Fakir Miskin dan Kelembagaan Keluarga;
e. Bidang Logistik, Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pasca
Bencana, terdiri dari :
1) Seksi Kedaruratan dan Logistik;
2) Seksi Rehabilitasi Pasca Bencana;
3) Seksi Rekonstruksi Pasca Bencana;
f. Bidang Rehabilitasi dan Pelayanan Kesejahteraan Sosial,
terdiri dari :
1) Seksi Rehabilitasi Sosial Penyandang Cacat;
2) Seksi Rehabilitasi Sosial Tuna Susila; dan
3) Seksi Anak, Lanjut Usia, dan Napza;
g. Kelompok Jabatan Fungsional.

(2) Bagan Organisasi Dinas Sosial dan Penanggulangan Bencana adalah


sebagaimana tercantum dalam Lampiran IX.

Bagian Kesepuluh
Dinas Pendapatan Daerah
Paragraf Kesatu
Kedudukan
Pasal 32
(1) Dinas Pendapatan Daerah adalah unsur pelaksana Pemerintah Daerah yang
berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui SEKDA.

(2) Dinas Pendapatan Daerah dipimpin oleh Kepala Dinas.

(3) Dinas Pendapatan Daerah dalam melaksanakan tugas dan fungsinya secara
administratif dikoordinasikan oleh Asisten Administrasi Umum.

Paragraf Kedua
Tugas Pokok dan Fungsi
Pasal 33
File Sub Bagian Kelembagaan Bagian Organisasi “ Perda Dinas Alternatif 2008”
(1) Dinas Pendapatan Daerah mempunyai tugas pokok membantu Bupati dalam
menyusun dan melaksanakan urusan pemerintahan daerah bidang pendapatan
daerah berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan.

(2) Dinas Pendapatan Daerah dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana


dimaksud pada ayat (1), menyelenggarakan fungsi :
a. penyusunan kebijakan daerah dibidang pendapatan daerah;
b. perumusan kebijakan teknis bidang pendapatanset daerah;
c. perencanaan program dan kegiatan bidang pendapatan daerah;
d. penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum bidang
pendapatan daerah;
e. pengoordinasian dan pembinaan tugas bidang pendapatan daerah;
f. pengendalian dan evaluasi pelaksanan tugas bidang pendapatan daerah;
g. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas
dan fungsinya.

Paragraf Ketiga
Susunan Organisasi
Pasal 34
(1) Susunan Organisasi Dinas Pendapatan Daerah terdiri atas :
a. Kepala Dinas;
b. Sekretariat, terdiri dari :
1) Subbagian Program dan Pelaporan;
2) Subbagian Keuangan; dan
3) Subbagian Umum dan Kepegawaian;
c. Bidang Pajak dan Dana Perimbangan, terdiri dari :
1) Seksi Pendataan dan Penetapan Obyek Pajak;
2) Seksi Penagihan dan Keberatan Pajak;
3) Seksi Dana Perimbangan;
d. Bidang Retribusi dan Pendapatan Lainnya, terdiri dari :
1) Seksi Pendataan dan Penetapan Obyek Retribusi;
2) Seksi Pendataan dan Penetapan Obyek Pendapatan Lainnya;
3) Seksi Penagihan dan Keberatan Retribusi dan Pendapatan Lainnya;
e. Bidang Pembukuan dan Pelaporan, terdiri dari :
1) Seksi Pembukuan Pendapatan Daerah;
2) Seksi Pelaporan Pendapatan Daerah;
3) Penyuluhan dan Pengawasan;
f. Kelompok Jabatan Fungsional.

(2) Bagan Organisasi Dinas Pendapatan Daerah adalah sebagaimana


tercantum dalam Lampiran X.

Bagian Kesebelas
Dinas Peternakan
Paragraf Kesatu
Kedudukan
Pasal 35
(1) Dinas Peternakan adalah unsur pelaksana Pemerintah Daerah yang
berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui SEKDA.

(2) Dinas Peternakan dipimpin oleh Kepala Dinas.

(3) Dinas Peternakan dalam melaksanakan tugas dan fungsinya secara


administratif dikoordinasikan oleh Asisten Pembangunan dan Kesejahteraan Rakyat.

Paragraf Kedua
File Sub Bagian Kelembagaan Bagian Organisasi “ Perda Dinas Alternatif 2008”
Tugas Pokok dan Fungsi
Pasal 36
(1) Dinas Peternakan mempunyai tugas pokok membantu Bupati dalam
menyusun dan melaksanakan urusan pemerintahan daerah bidang peternakan
berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan.

(2) Dinas Peternakan dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana


dimaksud pada ayat (1), menyelenggarakan fungsi :
a. penyusunan kebijakan daerah dibidang peternakan;
b. perumusan kebijakan teknis bidang peternakan;
c. perencanaan program dan kegiatan bidang peternakan;
d. penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum
bidang peternakan;
e. pengoordinasian dan pembinaan tugas bidang bidang
peternakan;
f. pengendalian dan evaluasi pelaksanan tugas bidang
peternakan; dan
g. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai
dengan tugas dan fungsinya.

Paragraf Ketiga
Susunan Organisasi
Pasal 37
(1) Susunan Organisasi Peternakan terdiri atas :
a. Kepala Dinas;
b. Sekretariat, terdiri dari :
1) Subbagian Program dan Keuangan; dan
2) Subbagian Umum dan Kepegawaian;
c. Bidang Produksi, terdiri dari :
1) Seksi Pembibitan Ternak; dan
2) Seksi Budidaya Ternak;
d. Bidang Kesehatan Hewan, terdiri dari :
1) Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Hewan; dan
2) Seksi Pengamatan Penyakit;
e. Bidang Sarana dan Prasarana, terdiri dari :
1) Seksi Obat dan Peralatan Medis Hewan; dan
2) Seksi Instalasi Peternakan;
f. UPTD;
g. Kelompok Jafung

(2) Bagan Organisasi Dinas Peternakan adalah sebagaimana tercantum dalam Lampiran
XI.

Bagian Keduabelas
Dinas Kependudukan Catatan Sipil dan Tenaga Kerja Transmigrasi
Paragraf Kesatu
Kedudukan
Pasal 38
(1) Dinas Kependudukan Catatan Sipil dan Tenaga Kerja Transmigrasi
adalah unsur pelaksana Pemerintah Daerah yang berada di bawah dan bertanggung
jawab kepada Bupati melalui SEKDA.

(2) Dinas Kependudukan Catatan Sipil dan Tenaga Kerja Transmigrasi


dipimpin oleh Kepala Dinas.

File Sub Bagian Kelembagaan Bagian Organisasi “ Perda Dinas Alternatif 2008”
(3) Dinas Kependudukan Catatan Sipil dan Tenaga Kerja Transmigrasi
dalam melaksanakan tugas dan fungsinya secara administratif dikoordinasikan oleh
Asisten Pemerintahan.

Paragraf Kedua
Tugas Pokok dan Fungsi
Pasal 39
(1) Dinas Kependudukan Catatan Sipil dan Tenaga Kerja Transmigrasi
mempunyai tugas pokok membantu Bupati dalam menyusun dan melaksanakan
urusan pemerintahan daerah bidang kependudukan dan catatan sipil,
ketenagakerjaan dan ketransmigrasian berdasarkan asas otonomi dan tugas
pembantuan.

(2) Dinas Kependudukan Catatan Sipil dan Tenaga Kerja Transmigrasi


dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
menyelenggarakan fungsi :
a. perumusan kebijakan teknis bidang kependudukan dan
catatan sipil, tenaga kerja dan transmigrasi;
b. perencanaan program dan kegiatan bidang kependudukan dan
catatan sipil, tenaga kerja dan tansmigrasi;
c. penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan
umum bidang kependudukan dan catatan sipil, tenaga kerja dan transmigrasi;
d. pengoordinasian dan pembinaan tugas bidang bidang
kependudukan dan catatan sipil, tenaga kerja dan transmigrasi;
e. pengendalian dan evaluasi pelaksanan tugas bidang
kependudukan dan catatan sipil, tenaga kerja dan transmigrasi; dan
f. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai
dengan tugas dan fungsinya.

Paragraf Ketiga
Susunan Organisasi
Pasal 40
(1) Susunan Organisasi Dinas Kependudukan Catatan Sipil dan Tenaga
Kerja Transmigrasi terdiri atas :
a. Kepala Dinas;
b. Sekretariat, terdiri dari:
1) Subbagian Program dan Pelaporan;
2) Subbagian Keuangan; dan
3) Subbagian Umum dan Kepegawaian;
c. Bidang Kependudukan dan Catatan Sipil, terdiri dari:
1) Seksi Pendaftaran Penduduk;
2) Seksi Catatan Sipil; dan
3) Seksi Pengolahan dan Informasi Data Pendaftaran Penduduk;
d. Bidang Tenaga Kerja, terdiri dari :
1) Seksi Penempatan dan Perluasan Kerja;
2) Seksi Pelatihan dan Produktivitas Kerja; dan
3) Seksi Pembinaan Hubungan Industrial dan Pengawasan Ketenagakerjaan;
e. Bidang Transmigrasi, terdiri dari :
1) Seksi Perpindahan dan Penempatan Transmigran;
2) Seksi Penyediaan Areal dan Permukinan; dan
3) Seksi Pengembangan Kapasitas SDM dan Usaha.
f. Kelompok Jafung.

(2) Bagan Organisasi Dinas Kependudukan Catatan Sipil dan Tenaga Kerja
Transmigrasi adalah sebagaimana tercantum dalam Lampiran XII.

Bagian Ketigabelas

File Sub Bagian Kelembagaan Bagian Organisasi “ Perda Dinas Alternatif 2008”
Dinas Perkebunan
Paragraf Kesatu
Kedudukan
Pasal 41
(1) Dinas Perkebunan adalah unsur pelaksana Pemerintah Daerah yang
berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui SEKDA.
(2) Dinas Perkebunan dipimpin oleh Kepala Dinas.

(3) Dinas Perkebunan dalam melaksanakan tugas dan fungsinya secara


administratif dikoordinasikan oleh Asisten Pembangunan dan Kesejahteraan Rakyat.

Paragraf Kedua
Tugas Pokok dan Fungsi
Pasal 42
(1) Dinas Perkebunan mempunyai tugas pokok membantu Bupati dalam
menyusun dan melaksanakan urusan pemerintahan daerah bidang perkebunan
berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan.
(2) Dinas Perkebunan dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana
dimaksud pada ayat (1), menyelenggarakan fungsi :
a. perumusan kebijakan teknis bidang perkebunan;
b. perencanaan program dan kegiatan bidang perkebunan;
c. penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan
umum bidang perkebunan;
d. pengoordinasian dan pembinaan tugas bidang bidang
perkebunan;
e. pengendalian dan evaluasi pelaksanan tugas bidang
perkebunan; dan
f. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai
dengan tugas dan fungsinya.

Paragraf Ketiga
Susunan Organisasi
Pasal 43
(1) Susunan Organisasi Dinas Perkebunan terdiri atas :
a. Kepala Dinas;
b. Sekretariat, terdiri dari:
1) Subbagian Program dan Pelaporan;
2) Subbagian Keuangan; dan
3) Subbagian Umum dan Kepegawaian;
c. Bidang Pengelolaan Lahan, terdiri dari:
1) Seksi Perluasan Areal;
2) Seksi Pengembangan Produksi dan Budidaya; dan
3) Seksi Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Pelatihan;
d. Bidang Pengembangan Usaha, terdiri dari :
1) Seksi Pelayanan Perizinan dan Investasi;
2) Seksi Pengolahan Pasca Panen dan Pemasaran Hasil; dan
3) Seksi Kemitraan dan Kelembagaan Usaha Perkebunan;
e. Bidang Perlindungan dan Sarana Prasarana, terdiri dari :
1) Seksi Perlindungan Tanaman;
2) Seksi Perlindungan Usaha; dan
3) Seksi Sarana dan Prasarana.
f. Kelompok Jafung.

(2) Bagan Organisasi Dinas Perkebunan adalah sebagaimana tercantum dalam


Lampiran XIII.

Bagian Keempatbelas

File Sub Bagian Kelembagaan Bagian Organisasi “ Perda Dinas Alternatif 2008”
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan
Paragraf Kesatu
Kedudukan
Pasal 44
(1) Dinas Pariwisata dan Kebudayaan adalah unsur pelaksana Pemerintah
Daerah yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui
SEKDA.

(2) Dinas Pariwisata dan Kebudayaan dipimpin oleh Kepala Dinas.

(3) Dinas Pariwisata dan Kebudayaan dalam melaksanakan tugas dan


fungsinya secara administratif dikoordinasikan oleh Asisten Pembangunan dan
Kesejahteraan Rakyat.

Paragraf Kedua
Tugas Pokok dan Fungsi
Pasal 45
(1) Dinas Pariwisata dan Kebudayaan mempunyai tugas pokok membantu
Bupati dalam menyusun dan melaksanakan urusan pemerintahan daerah bidang
pariwisata dan kebudayaan berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan.

(2) Dinas Pariwisata dan Kebudayaan dalam melaksanakan tugas pokok


sebagaimana dimaksud pada ayat (1), menyelenggarakan fungsi :
a. perumusan kebijakan teknis bidang pariwisata dan
kebudayaan;
b. perencanaan program dan kegiatan bidang pariwisata dan
kebudayaan;
c. penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan
umum bidang pariwisata dan kebudayaan;
d. pengoordinasian dan pembinaan tugas bidang bidang
pariwisata dan kebudayaan;
e. pengendalian dan evaluasi pelaksanan tugas bidang
pariwisata dan kebudayaan; dan
f. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai
dengan tugas dan fungsinya.

Paragraf Ketiga
Susunan Organisasi
Pasal 46
(1) Susunan Organisasi Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, terdiri atas :
a. Kepala Dinas;
b. Sekretariat, terdiri dari:
1) Subbagian Program dan Pelaporan;
2) Subbagian Keuangan; dan
3) Subbagian Umum dan Kepegawaian;
Bidang Pengembangan Sumber Daya dan Produk
Pariwisata, terdiri dari:
1) Seksi Pengembangan Sumber Daya Pariwisata;
2) Seksi Bina Usaha Jasa dan Sarana; dan
3) Seksi Bimbingan dan Penyuluhan;
d. Bidang Pemasaran Pariwisata, terdiri dari :
1) Seksi Promosi Pariwisata;
2) Seksi Kerjasama dan Kemitraan; dan
3) Seksi Standar Mutu dan Perizinan;
e. Bidang Kebudayaan, terdiri dari :
1) Seksi Kesenian;
File Sub Bagian Kelembagaan Bagian Organisasi “ Perda Dinas Alternatif 2008”
2) Seksi Kepercayaan dan Promosi Budaya; dan
3) Seksi Sejarah dan Kepurbakalaan.
i. Kelompok Jafung.

(2) Bagan Organisasi Dinas Pariwisata dan Kebudayaan adalah sebagaimana tercantum
dalam Lampiran IV.

BAB IV
UNIT PELAKSANA TEKNIS DAERAH
Pasal 47
(1) Pada Dinas Daerah dapat dibentuk UPTD untuk melaksanakan sebagian
kegiatan teknis operasinal dan kegiatan teknis penunjang.

(2) Wilayah kerja UPTD terdiri dari satu atau beberapa Kecamatan.

(3) Setiap UPTD didukung oleh Jabatan Fungsional sesuai keahlian dan
kebutuhan.

(4) Kepala UPTD dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab


kepada Kepala Dinas melalui Sekretaris dan secara operasional dikoordinasikan oleh
Camat.

(5) Nomenklatur, jumlah dan jenis, susunan organisasi, tugas pokok, fungsi
dan tatakerja UPTD ditetapkan dengan Peraturan Bupati.

BAB V
KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
Pasal 48
(1) Dinas daerah dapat didukung oleh Kelompok Jafung sesuai dengan keahlian dan
kebutuhan.

(2) Kelompok Jafung sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dipim oleh seorang tenaga
fungsional señor yang ditetapkan dengan Keputusan Bupati.

Pasal 49
Dinas daerah yang didukung oleh Kelompok Jabatan Fungsional dilakukan penyerasian
dan rasionalisasi struktur organisasinya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan

Pasal 50
(1) Kelompok Jafung mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Kepala
Dinas sesuai dengan keahlian dan kebutuhan.

(2) Kelompok Jafung sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri dari sejumlah tenaga
dalam jenjang jabatan fungsional yang terbagi dalam berbagai kelompok sesuai
dengan bidang keahliannya.

(3) Setiap kelompok Jafung sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dipimpin oleh
seorang tenaga fungsional senior yang ditunjuk oleh Bupati.

(4) Jumlah Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditentukan
berdasarkan kebutuhan dan beban kerja.
(5) Jenis dan jenjang Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sesuai
dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 51

File Sub Bagian Kelembagaan Bagian Organisasi “ Perda Dinas Alternatif 2008”
Dinas Daerah yang didukung oleh Kelompok Jabatan Fungsional dilakukan penyerasian
dan rasionalisasi struktur organisasinya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

BAB VI
ESELON
Pasal 52
(1) Kepala Dinas adalah jabatan struktural eselon IIb.

(2) Sekretaris adalah jabatan struktural eselon IIIa.

(3) Kepala Bidang adalah jabatan struktural eselon IIIb.

(4) Kepala Subbagian pada Sekretariat, Kepala Seksi, dan Kepala UPTD adalah jabatan
stuktural eselon IVa.

(5) Kepala Subbagian Tata Usaha pada UPTD dan Kepala Tata Usaha Sekolah Kejuruan
adalah jabatan struktural eselon IVb.

(6) Kepala Tata Usaha Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama dan Kepala Tata Usaha
Sekolah Menengah adalah jabatan struktural eselon Va.

BAB VII
PENGANGKATAN DAN PEMBERHENTIAN
Pasal 53
(1) Pejabat Struktural dan pejabat fungsional di lingkungan Dinas Daerah diangkat dan
diberhentikan oleh Bupati sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

(2) Jenis dan pengisian jabatan fungsional pada setiap kelompok jabatan fungsional
yang diatur dalam Peraturan Daerah ini, ditetapkan secara selektif oleh Bupati
berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan dengan memperhatikan
kebutuhan, beban kerja, dan kemampuan keuangan daerah.

(3) Dalam rangka efisiensi, jabatan Kepala UPTD Puskesmas dan Kepala Tata Usaha
Sekolah dapat dirangkap oleh tenaga fungsional.

BAB VIII
PEMBIAYAAN
Pasal 54
Biaya yang diperlukan untuk pelaksanaan tugas masing-masing Dinas Daerah
dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, dan sumber lain yang sah.

BAB IX
TATAKERJA
Pasal 55
(1) Dalam melaksanakan tugasnya, Kepala Dinas, dan pimpinan unit kerja serta
Kelompok Jafung wajib menerapkan prinsip koordinasi, integrasi, sinkronisasi, dan
simplifikasi secara vertikal dan horizontal baik dalam lingkungan masing-masing
maupun antar satuan organisasi sesuai dengan tugas masing-masing.

(2) Setiap pimpinan organisasi wajib melaksanakan pengawasan melekat.

File Sub Bagian Kelembagaan Bagian Organisasi “ Perda Dinas Alternatif 2008”
(3) Setiap pimpinan organisasi dan unit kerja pada Satuan Kerja Perangkat Daerah
bertanggung jawab memimpin dan mengkoordinasikan bawahan masing-masing
dan memberikan bimbingan, petunjuk/arahan, mengawasi dan mengendalikan
pelaksanaan tugas bawahan.

(4) Setiap pimpinan satuan organisasi dan unit kerja pada Satuan Kerja Perangkat
Daerah wajib menyampaikan laporan berkala tepat pada waktunya.

(5) Setiap laporan yang diterima oleh pimpinan satuan organisasi dari bawahannya
wajib diolah dan dipergunakan sebagai bahan penyusunan laporan lebih lanjut dan
untuk memberikan petunjuk kepada bawahan.

BAB XI
KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 56
Pegawai Negeri Sipil yang diangkat dalam jabatan Kepala Bidang pada Dinas/Badan dan
telah menduduki jabatan struktural eselon IIIa sebelum berlakunya Peraturan Daerah ini,
tetap diberikan hak-hak kepegawaian dan keuangan serta hak administrasi lainnya dalam
jabatan struktural eselon IIIa.

Pasal 57
Pada saat Peraturan Daerah ini berlaku, Pegawai Negeri Sipil di lingkungan Dinas Daerah
tetap dalam kedudukannya masing-masing serta menerima hak-hak kepegawaian dan
hak keuangan sesuai dengan peraturan perundang-undangan sampai dengan
ditetapkannya Keputusan baru oleh Bupati.

BAB XII
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 58
Dengan berlakunya Peraturan Daerah ini, maka Peraturan Daerah Kabupaten Dompu
Nomor 6 Tahun 2000 tentang Pembentukan, Kedudukan, Tugas, Fungsi, Susunan
Organisasi Dan Tata Kerja Dinas-Dinas Daerah dicabut dan dinyatakan tidak berlaku lagi.

Pasal 59
Hal-hal yang mengatur mengenai pelaksanaan Peraturan Daerah ini ditetapkan lebih
lanjut dengan Peraturan Bupati dan/atau Keputusan Bupati.

Pasal 60
Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan


Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Dompu.

Ditetapkan di Dompu
pada tanggal Januari 2009

BUPATI DOMPU

SYAIFURRAHMAN SALMAN

Diundangkan di Dompu

File Sub Bagian Kelembagaan Bagian Organisasi “ Perda Dinas Alternatif 2008”
pada tanggal Januari 2009
SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN DOMPU,

Drs. ZAENAL ARIFIN HIR


Pembina Utama Muda
NIP. 610 007 235

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DOMPU TAHUN 2009 NOMOR …………..

PENJELASAN
ATAS
RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN DOMPU
NOMOR TAHUN 2009

TENTANG

PEMBENTUKAN, SUSUNAN, KEDUDUKAN, TUGAS POKOK DAN FUNGSI


DINAS-DINAS DAERAH KABUPATEN DOMPU

I. UMUM

Dalam penyelenggaraan Pemerintahan Daerah, Kepala Daerah dibantu oleh


Perangkat Daerah yang berkedudukan sebagai unsur pelaksana otonomi daerah yang
diwadahi dalam bentuk Dinas Daerah. Dasar utama penyusunan perangkat daerah
dalam bentuk suatu organisasi adalah adanya urusan pemerintahan yang perlu
ditangani oleh Daerah sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Pemerintah Nomor 38
Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah,
Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota, yang
terdiri dari urusan wajib dan urusan pilihan.

Dengan perubahan terminologi pembagian urusan pemerintah yang bersifat


konkuren berdasarkan Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004, maka dalam
implementasi kelembagaan perangkat daerah terwadahi fungsi-fungsi pemerintahan
tersebut pada masing-masing perangkat daerah.

Urusan wajib adalah urusan pemerintahan yang wajib diselenggarakan oleh


pemerintahan daerah provinsi dan pemerintahan daerah kabupaten/kota, berkaitan
dengan pelayanan dasar, meliputi :
1) pendidikan;
2) kesehatan;
3) lingkungan hidup;
4) pekerjaan umum;
5) penataan ruang;
6) perencanaan pembangunan;
File Sub Bagian Kelembagaan Bagian Organisasi “ Perda Dinas Alternatif 2008”
7) perumahan;
8) kepemudaan dan olahraga;
9) penanaman modal;
10) koperasi dan usaha kecil dan menengah;
11) kependudukan dan catatan sipil;
12) ketenagakerjaan;
13) ketahanan pangan;
14) pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak;
15) keluarga berencana dan keluarga sejahtera;
16) perhubungan;
17) komunikasi dan informatika;
18) pertanahan;
19) kesatuan bangsa dan politik dalam negeri;
20) otonomi daerah, pemerintahan umum, administrasi
keuangan daerah, perangkat daerah, kepegawaian, dan persandian;
21) pemberdayaan masyarakat dan desa;
22) sosial;
23) kebudayaan;
24) statistik;
25) kearsipan;dan
26) perpustakaan.

Sedangkan urusan pilihan adalah urusan pemerintahan yang secara nyata


ada dan berpotensi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat sesuai dengan
kondisi, kekhasan, dan potensi unggulan daerah yang bersangkutan. Urusan tersebut
meliputi :
1) kelautan dan perikanan;
2) pertanian;

3) kehutanan;
4) energi dan sumber daya mineral;
5) pariwisata;
6) industri;
7) perdagangan; dan
8) ketransmigrasian.
Masing-masing urusan pada prinsipnya tidak mutlak dibentuk dalam lembaga
perangkat daerah tersendiri, namun sebaliknya masing-masing urusan dapat
dikembangkan atau dibentuk lebih dari satu lembaga perangkat daerah sesuai
dengan prinsip-prinsip organisasi, kebutuhan, dan kemampuan keuangan daerah
masing-masing.

Penyelenggaraan urusan pemerintahan yang bersifat wajib, diselenggarakan


oleh seluruh Provinsi, Kabupaten, dan Kota. Sedangkan penyelenggaraan urusan
pemerintahan yang bersifat pilihan hanya dapat diselenggarakan oleh Daerah yang
memiliki potensi unggulan dan kekhasan daerah yang dapat dikembangkan dalam
rangka pengembangan otonomi daerah. Hal ini dimaksudkan untuk efisiensi dan
memunculkan sektor unggulan masing-masing daerah sebagai upaya optimalisasi
pemanfaatan sumber daya daerah dalam rangka mempercepat proses peningkatan
kesejahteraan rakyat.

Besaran organisasi Dinas Daerah Kabupaten Dompu sebagaimana dimaksud


dalam Peraturan Daerah ini pada prinsipnya memperhatikan beberapa indikator
sebagai berikut :
1) kebutuhan dan kemampuan keuangan daerah;
2) jenis dan banyaknya tugas serta cakupan beban kerja SKPD;
3) potensi daerah yang bertalian dengan urusan yang ditangani;
4) prinsip efisiensi, efektivitas, rasional, dan proporsional;
5) skala prioritas pembangunan daerah;
6) jumlah dan kepadatan penduduk yang dilayani;dan
7) sarana dan prasarana penunjang tugas.

File Sub Bagian Kelembagaan Bagian Organisasi “ Perda Dinas Alternatif 2008”
Dalam pembentukan Dinas Derah tersebut memperhatikan ketentuan yang
diatur dalam Pasal 22 ayat (4) Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang
Organisasi Perangkat Daerah, dimana telah ditentukan perumpunan bidang urusan
pemerintahan yang diwadahi dalam bentuk Dinas Daerah terdiri dari :
2) bidang pendidikan, pemuda dan olahraga;
3) bidang kesehatan;
4) bidang sosial, tenaga kerja dan transmigrasi;
5) bidang perhubungan, komunikasi dan informatika;
6) bidang kependudukan dan catatan sipil;
7) bidang kebudayaan dan pariwisata;
8) bidang pekerjaan umum yang meliputi bina marga, pengairan, cipta karya dan
tata ruang;
9) bidang perekonomian yang meliputi koperasi dan usaha mikro, kecil dan
menengah, industri dan perdagangan;
10) bidang pelayanan pertanahan;
11) bidang pertanian yang meliputi tanaman pangan, peternakan, perikanan
darat, kelautan dan perikanan, perkebunan dan kehutanan;
12) bidang pertambangan dan energi; dan
13) bidang pendapatan, pengelolaan keuangan dan asset.

II. PASAL DEMI PASAL

Pasal 1
Cukup jelas

Pasal 2
Cukup jelas

Pasal 3
Cukup jelas

Pasal 4
Ayat (1), cukup jelas

Ayat (2), cukup jelas


Ayat (3), cukup jelas
Ayat (4), cukup jelas
Ayat (5)
Pertanggungjawaban Kepala Dinas melalui Sekretaris Daerah adalah
pertanggungjawaban administratif yang meliputi penyusunan kebijakan,
perencanaan, pelaksanaan tugas dan fungsi, evaluasi, dan pelaporan
pelaksanaan tugas Dinas Daerah. Dengan demikian Kepala Dinas bukan
merupakan bawahan langsung Sekretaris Daerah.
Pasal 5,
Ayat (1)
Kegiatan teknis operasional yang dilaksanakan oleh Unit Pelaksana Teknis
Dinas adalah tugas untuk melaksanakan kegiatan teknis yang secara
langsung berhubungan dengan pelayanan masyarakat. Sedangkan kegiatan
teknis penunjang adalah melaksanakan kegiatan untuk mendukung
pelaksanaan tugas organisasi induknya.

Ayat (2), cukup jelas


Ayat (3), cukup jelas
Ayat (4),
Pertanggungjawaban Kepala UPTD melalui Sekretaris adalah
pertanggungjawaban secara administratif, yang meliputi penyusunan
kebijakan, perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, dan pelaporan
pelaksanaan tugas. Pertanggungjawaban kepada Sekretariat untuk lebih
menfungsikan Sekretariat sebagai unsur staf dalam rangka koordinasi
penyusunan program dan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Dinas
Daerah.

Ayat (5),

File Sub Bagian Kelembagaan Bagian Organisasi “ Perda Dinas Alternatif 2008”
Wilayah kerja UPTD meliputi satu atau beberapa Kecamatan, oleh
karenanya pelaksanaan tugas operasional UPTD di Kecamatan harus
berada di bawah koordinasi Camat agar terdapat keterpaduan, keserasian,
dan sinkronisasi program pembangunan daerah yang dilaksanakan di
Kecamatan sehingga secara teknis operasional Kepala UPTD melaporkan
program kegiatan kepada Camat.
Ayat (6), cukup jelas

Pasal 6
Cukup jelas

Pasal 7
Cukup jelas

Pasal 8
Cukup jelas

Pasal 9
Cukup jelas

Pasal 10
Ayat (1),
Penetapan Dinas Pendapatan, Pengelola Keuangan dan Aset Daerah
sebagai Satuan Kerja Pengelola Keuangan Daerah dalam Peraturan Daerah
ini dimaksudkan untuk melaksanakan ketentuan yang telah diatur dalam
Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan
Keuangan Daerah.
Ayat (2),
Dalam pasal 1 angka 11 PP Nomor 58 tahun 2005 disebutkan bahwa
Pejabat Pengelola Keuangan Daerah yang selanjutnya disingkat PPKD
adalah Kepala Satuan Kerja Pengelola Keuangan Daerah. Dengan
berpedoman pada ketentuan tersebut, maka untuk efektivitas Kepala
Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan Daerah karena
kedudukannya adalah sebagai PPKD. Sebagai PPKD, Kepala Dinas adalah
Bendahara Umum Daerah. Penetapan sebagai PPKD dan BUD disahkan
dengan Keputusan Bupati.

Ayat (3), cukup jelas


Ayat (4), cukup jelas
Ayat (5), cukup jelas
Ayat (6), cukup jelas

Pasal 11
Cukup jelas

Pasal 12
Bagi pejabat yang telah memangku jabatan struktural eselon IIIa sebelum
berlakunya Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007, kemudian
dimutasikan kedalam jabatan Kepada Bidang pada Dinas berdasarkan
Peraturan Daerah ini, maka yang bersangkutan tetap diberikan hak-hak
kepegawaian dan hak administrasi lainnya dalam jabatan struktural eselon
IIIa, walaupun organisasinya menjadi eselon IIIb. Jabatan eselon IIIb
tersebut efektif diberlakukan bagi pejabat yang baru dipromosikan
memangku jabatan tersebut.

Pasal 13
Pada saat Peraturan Daerah ini dberlakukan, perlu diatur ketentuan masa
transisi antara ketentuan lama dengan ketentuan baru dengan maksud
untuk memberikan kepastian hukum dan supaya tidak terjadi kevakuman
dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah.

Pasal 14
Cukup jelas

File Sub Bagian Kelembagaan Bagian Organisasi “ Perda Dinas Alternatif 2008”
File Sub Bagian Kelembagaan Bagian Organisasi “ Perda Dinas Alternatif 2008”

Anda mungkin juga menyukai