TENTANG
BUPATI PANDEGLANG,
dan
BUPATI PANDEGLANG
MEMUTUSKAN :
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
3
7. Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang selanjutnya disebut Sekretariat
DPRD adalah Sekretariat DPRD Kabupaten Pandeglang.
8. Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Kabupaten Pandeglang.
9. Sekretaris Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang selanjutnya disebut Sekretaris
Dewan adalah Sekretaris DPRD Kabupaten Pandeglang.
10. Staf Ahli adalah Staf Ahli Kabupaten Pandeglang.
11. Inspektorat adalah Inspektorat Kabupaten Pandeglang.
12. Badan Pelayanan Perizinan Terpadu adalah Badan Pelayanan Perizinan Terpadu
Kabupaten Pandeglang.
13. Dinas Daerah adalah Dinas Daerah Kabupaten Pandeglang.
14. Lembaga Teknis Daerah adalah Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Pandeglang.
15. Satuan Polisi Pamong Praja adalah Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten
Pandeglang.
16. Kecamatan adalah Wilayah Kerja Camat sebagai perangkat daerah kabupaten yang
ditetapkan dengan peraturan daerah yang berpedoman pada peraturan pemerintah.
17. Kelurahan adalah Wilayah Kerja Lurah sebagai perangkat daerah kabupaten dalam
wilayah kerja kecamatan.
18. Unit Pelaksana Teknis yang selanjutnya disingkat UPT adalah Unit Pelaksana Teknis
pada Dinas Daerah dan atau Badan.
19. Kelompok Jabatan Fungsional adalah kelompok pegawai negeri sipil yang diberi hak
dan wewenang secara penuh dari pejabat yang berwenang sesuai keahliannya dalam
rangka menunjang tugas dan fungsi perangkat daerah.
BAB II
ORGANISASI PERANGKAT DAERAH
Pasal 2
(1) Dengan Peraturan Daerah ini dibentuk Organisasi Perangkat Daerah yang terdiri
dari :
a. Sekretariat Daerah; Comment [ortala2]: Penambahan Staf Ahli
dalam Organisasi Setda
b. Sekretariat DPRD;
c. Inspektorat;
d. Badan Pelayanan Perizinan Terpadu;
e. Dinas Daerah :
1. Dinas Pendidikan;
2. Dinas Kesehatan;
3. Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi;
4. Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil;
5. Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika;
6. Dinas Pekerjaan Umum;
7. Dinas Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah;
8. Dinas Pemuda dan Olahraga;
9. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata;
10. Dinas Pengelolaan Keuangan, Pendapatan dan Aset;
11. Dinas Tata Ruang, Kebersihan dan Pertamanan;
4
12. Dinas Kelautan dan Perikanan;
13. Dinas Pertanian dan Perkebunan ;
14. Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan;
15. Dinas Kehutanan;
16. Dinas Pertambangan dan Energi;
17. Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Pasar.
f. Lembaga Teknis Daerah :
1. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah;
2. Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat;
3. Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa;
4. Badan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga
Berencana;
5. Badan Kepegawaian Daerah;
6. Kantor Lingkungan Hidup;
7. Kantor Pelaksana Penyuluhan dan Ketahanan Pangan;
8. Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi;
9. Rumah Sakit Umum Daerah Berkah;
10. Rumah Sakit Umum Daerah Labuan. Comment [ortala3]: Penambahan
Pembentukan RSUD Labuan
g. Satuan Polisi Pamong Praja;
h. Kecamatan: Comment [ortala4]: Penambahan nama-nama
Kecamatan
1. Kecamatan Sumur;
2. Kecamatan Cimanggu;
3. Kecamatan Cibaliung;
4. Kecamatan Cikeusik;
5. Kecamatan Cigeulis;
6. Kecamatan Panimbang;
7. Kecamatan Munjul;
8. Kecamatan Angsana;
9. Kecamatan Picung;
10. Kecamatan Bojong;
11. Kecamatan Saketi;
12. Kecamatan Cisata;
13. Kecamatan Pagelaran;
14. Kecamatan Patia;
15. Kecamatan Labuan;
16. Kecamatan Jiput;
17. Kecamatan Cikedal;
18. Kecamatan Menes;
19. Kecamatan Mandalawangi;
20. Kecamatan Cimanuk;
21. Kecamatan Cipeucang;
22. Kecamatan Banjar;
23. Kecamatan Kaduhejo;
24. Kecamatan Pandeglang;
25. Kecamatan Cadasari;
26. Kecamatan Karangtanjung;
27. Kecamatan Cibitung;
28. Kecamatan Carita;
5
29. Kecamatan Sukaresmi;
30. Kecamatan Mekarjaya;
31. Kecamatan Sindangresmi;
32. Kecamatan Pulosari;
33. Kecamatan Koroncong;
34. Kecamatan Majasari;
35. Kecamatan Sobang.
i. Kelurahan: Comment [ortala5]: Penambahan nama-nama
Kelurahan
1. Kelurahan Pandeglang;
2. Kelurahan Kabayan;
3. Kelurahan Sukaratu;
4. Kelurahan Karaton;
5. Kelurahan Saruni;
6. Kelurahan Babakan Kalanganyar;
7. Kelurahan Kadomas;
8. Kelurahan Pagerbatu;
9. Kelurahan Cilaja;
10. Kelurahan Kadumerak;
11. Kelurahan Cigadung;
12. Kelurahan Juhut;
13. Kelurahan Pagadungan.
BAB III
SEKRETARIAT DAERAH DAN SEKRETARIAT DPRD
Bagian Kesatu
Sekretariat Daerah
Paragraf 1
Kedudukan
Pasal 3
Sekretariat Daerah merupakan unsur staf pemerintah daerah yang dipimpin oleh
Sekretaris Daerah yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati.
Paragraf 2
Tugas
Pasal 4
Sekretariat Daerah mempunyai tugas dan kewajiban membantu Bupati dalam menyusun
kebijakan dan mengoordinasikan dinas daerah dan lembaga teknis daerah.
6
Paragraf 3
Fungsi
Pasal 5
Paragraf 4
Susunan Organisasi
Pasal 6
(2) Bagan organisasi Sekretariat Daerah sebagaimana tercantum dalam Lampiran II yang
merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.
Bagian Kedua
Sekretariat DPRD
Paragraf 1
Kedudukan
Pasal 7
(2) Sekretariat DPRD dipimpin oleh Sekretaris Dewan secara teknis operasional berada di
bawah dan bertanggung jawab kepada pimpinan DPRD dan secara administratif
bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.
Paragraf 2
Tugas
Pasal 8
8
Paragraf 3
Fungsi
Pasal 9
Paragraf 4
Susunan Organisasi
Pasal 10
(2) Bagan organisasi Sekretariat DPRD sebagaimana tercantum dalam Lampiran III yang
merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.
BAB IV
INSPEKTORAT
Bagian Kesatu
Kedudukan
Pasal 11
Bagian Kedua
Tugas
Pasal 12
Bagian Ketiga
Fungsi
Pasal 13
Bagian Keempat
Susunan Organisasi
Pasal 14
BAB V
BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU
Bagian Kesatu
Kedudukan
Pasal 15
Bagian Kedua
Tugas
Pasal 16
Bagian Ketiga
Fungsi
Pasal 17
11
Bagian Keempat
Susunan Organisasi
Pasal 18
(2) Bagan organisasi Badan Pelayanan Perizinan Terpadu sebagaimana tercantum dalam
Lampiran V yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.
BAB VI
DINAS DAERAH
Bagian Kesatu
Dinas Pendidikan
Paragraf 1
Kedudukan
Pasal 19
Paragraf 2
Tugas
Pasal 20
12
Paragraf 3
Fungsi
Pasal 21
Paragraf 4
Susunan Organisasi
Pasal 22
(2) Bagan organisasi Dinas Pendidikan sebagaimana tercantum dalam Lampiran VI yang
merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.
13
Bagian Kedua
Dinas Kesehatan
Paragraf 1
Kedudukan
Pasal 23
Paragraf 2
Tugas
Pasal 24
Paragraf 3
Fungsi
Pasal 25
Paragraf 4
Susunan Organisasi
Pasal 26
(2) Bagan organisasi Dinas Kesehatan sebagaimana tercantum dalam Lampiran VII yang
merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.
Bagian Ketiga
Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Paragraf 1
Kedudukan
Pasal 27
Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi adalah merupakan unsur pelaksana
pemerintah kabupaten, dipimpin oleh kepala dinas, yang berada di bawah dan
bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.
Paragraf 2
Tugas
Pasal 28
Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi mempunyai tugas membantu Bupati
melaksanakan urusan pemerintahan daerah berdasarkan asas otonomi daerah dan tugas
pembantuan di bidang sosial, ketenagakerjaan dan transmigrasi.
15
Paragraf 3
Fungsi
Pasal 29
Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi dalam melaksanakan tugas sebagaimana
dimaksud pada Pasal 28 menyelenggarakan fungsi:
a. penyelenggaraan urusan wajib di bidang sosial, tenaga kerja, dan urusan pilihan di
bidang ketransmigrasian;
b. penyusunan kebijakan teknis di bidang pembinaan sosial, tenaga kerja dan
transmigrasi;
c. penyusunan program dan kegiatan sesuai dengan bidangnya;
d. pembinaan teknis di bidang sosial, tenaga kerja dan transmigrasi;
e. pengoordinasian, pelaksanaan serta pengendalian tugas di bidang sosial,
ketenagakerjaan dan transmigrasi;
f. pembinaan UPT lingkup dinas sosial, tenaga kerja dan transmigrasi;
g. penyelenggaraan urusan umum dan kepegawaian, keuangan, perencanaan, evaluasi
dan pelaporan;
h. pelaksanaan tugas lain yang diberikan Bupati sesuai tugas dan fungsinya.
Paragraf 4
Susunan Organisasi
Pasal 30
(1) Susunan organisasi Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi terdiri dari :
a. Kepala Dinas.
b. Sekretariat terdiri dari :
1. Subbagian Umum dan Kepegawaian;
2. Subbagian Keuangan;
3. Subbagian Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan.
c. Bidang Rehabilitasi Sosial terdiri dari :
1. Seksi Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial;
2. Seksi Potensi Sumber Kesejahteraan Sosial.
d. Bidang Bantuan Sosial terdiri dari :
1. Seksi Bantuan dan Perlindungan Sosial;
2. Seksi Penanggulangan Korban Bencana.
e. Bidang Tenaga Kerja terdiri dari :
1. Seksi Penempatan dan Pelatihan;
2. Seksi Hubungan Industrial dan Pengawasan.
f. Bidang Transmigrasi terdiri dari :
1. Seksi Pengerahan dan Penempatan;
2. Seksi Penyiapan Pemukiman.
g. UPT.
h. Kelompok Jabatan Fungsional.
16
(2) Bagan organisasi Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi sebagaimana
tercantum dalam Lampiran VIII yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari
Peraturan Daerah ini.
Bagian Keempat
Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil
Paragraf 1
Kedudukan
Pasal 31
Paragraf 2
Tugas
Pasal 32
Paragraf 3
Fungsi
Pasal 33
17
Paragraf 4
Susunan Organisasi
Pasal 34
(1) Susunan organisasi Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil terdiri dari :
a. Kepala Dinas.
b. Sekretariat terdiri dari :
1. Subbagian Umum dan Kepegawaian;
2. Subbagian Keuangan;
3. Subbagian Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan.
c. Bidang Kependudukan terdiri dari :
1. Seksi Pembinaan Administrasi Kependudukan;
2. Seksi Pengawasan Kependudukan.
d. Bidang Pencatatan Sipil terdiri dari :
1. Seksi Pembinaan Administrasi Pencatatan Sipil;
2. Seksi Pengolahan Data dan Informasi Pencatatan Sipil.
e. Bidang Pendataan terdiri dari :
1. Seksi Pendataan Penduduk;
2. Seksi Pengolahan Data dan Informasi Kependudukan.
f. Bidang Pelayanan terdiri dari :
1. Seksi Pelayanan Administrasi Kependudukan;
2. Seksi Pelayanan Administrasi Pencatatan Sipil.
g. UPT.
h. Kelompok Jabatan Fungsional.
(2) Bagan organisasi Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil sebagaimana tercantum
dalam Lampiran IX yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah
ini.
Bagian Kelima
Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika
Paragraf 1
Kedudukan
Pasal 35
18
Paragraf 2
Tugas
Pasal 36
Paragraf 3
Fungsi
Pasal 37
Paragraf 4
Susunan Organisasi
Pasal 38
(1) Susunan organisasi Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika terdiri dari :
a. Kepala Dinas.
b. Sekretariat terdiri dari :
1. Subbagian Umum dan Kepegawaian;
2. Subbagian Keuangan;
3. Subbagian Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan.
c. Bidang Perhubungan Darat terdiri dari :
1. Seksi Angkutan;
2. Seksi Lalu Lintas.
d. Bidang Pengendalian Operasional terdiri dari :
1. Seksi Penanggulangan Kecelakaan Lalu Lintas;
2. Seksi Ketertiban Lalu Lintas dan Angkutan.
e. Bidang Perhubungan Laut terdiri dari :
1. Seksi Lalu Lintas dan Angkutan Laut;
2. Seksi Pelabuhan dan Penunjang Pelayaran.
19
f. Bidang Komunikasi dan Informatika terdiri dari :
1. Seksi Pos dan Telekomunikasi;
2. Seksi Sarana Komunikasi.
g. UPT.
h. Kelompok Jabatan Fungsional.
Bagian Keenam
Dinas Pekerjaan Umum
Paragraf 1
Kedudukan
Pasal 39
Paragraf 2
Tugas
Pasal 40
Paragraf 3
Fungsi
Pasal 41
Dinas Pekerjaan Umum dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada Pasal
40 menyelenggarakan fungsi:
a. penyelenggaraan urusan wajib di bidang bina marga, pengairan, dan keciptakaryaan;
b. penyusunan kebijakan teknis di bidang bina marga, pengairan, dan keciptakaryaan;
c. pembinaan teknis di bidang bina marga, pengairan, dan keciptakaryaan;
d. penyelenggaraan pembangunan, peningkatan dan pemeliharaan kebinamargaan,
pengairan, dan keciptakaryaan;
e. pembinaan UPT lingkup dinas pekerjaan umum;
20
f. penyelenggaraan urusan umum, kepegawaian, keuangan, perencanaan , evaluasi dan
pelaporan;
g. pelaksanaan tugas lain yang diberikan Bupati sesuai tugas dan fungsinya.
Paragraf 4
Susunan Organisasi
Pasal 42
(2) Bagan organisasi Dinas Pekerjaan Umum sebagaimana tercantum dalam Lampiran XI
yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.
Bagian Ketujuh
Dinas Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah
Paragraf 1
Kedudukan
Pasal 43
Dinas Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah adalah merupakan unsur
pelaksana pemerintah kabupaten, dipimpin oleh kepala dinas, yang berada di bawah dan
bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.
21
Paragraf 2
Tugas
Pasal 44
Dinas Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah mempunyai tugas membantu
Bupati melaksanakan urusan pemerintahan daerah berdasarkan asas otonomi daerah
dan tugas pembantuan di bidang Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah.
Paragraf 3
Fungsi
Pasal 45
Dinas Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah dalam melaksanakan tugas
sebagaimana dimaksud pada Pasal 44 menyelenggarakan fungsi:
a. penyelenggaraan urusan wajib di bidang Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah;
b. penyusunan kebijakan teknis di bidang Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah;
c. penyusunan program dan kegiatan sesuai dengan bidangnya;
d. pembinaan teknis di bidang Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah;
e. pembinaan UPT lingkup Dinas Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah;
f. penyelenggaraan urusan umum dan kepegawaian, keuangan, perencanaan, evaluasi
dan pelaporan;
g. pelaksanaan tugas lain yang diberikan Bupati sesuai tugas dan fungsinya.
Paragraf 4
Susunan Organisasi
Pasal 46
(1) Susunan organisasi Dinas Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah terdiri dari:
a. Kepala Dinas.
b. Sekretariat terdiri dari :
1. Subbagian Umum dan Kepegawaian;
2. Subbagian Keuangan;
3. Subbagian Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan.
c. Bidang Kelembagaan Koperasi terdiri dari :
1. Seksi Pembinaan Lembaga dan Pengesahan;
2. Seksi Pengendalian dan Pengawasan.
d. Bidang Pemberdayaan Koperasi terdiri dari :
1. Seksi Bina Usaha Koperasi;
2. Seksi Fasilitasi Pembiayaan Koperasi.
e. Bidang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah terdiri dari :
1. Seksi Bina Usaha Mikro, Kecil dan Menengah;
2. Seksi Fasilitasi Pembiayaan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah.
22
f. UPT.
g. Kelompok Jabatan Fungsional.
(2) Bagan organisasi Dinas Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah sebagaimana
tercantum dalam Lampiran XII yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari
Peraturan Daerah ini.
Bagian Kedelapan
Dinas Pemuda dan Olahraga
Paragraf 1
Kedudukan
Pasal 47
Dinas Pemuda dan Olahraga adalah merupakan unsur pelaksana pemerintah kabupaten,
dipimpin oleh kepala dinas, yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada
Bupati melalui Sekretaris Daerah.
Paragraf 2
Tugas
Pasal 48
Dinas Pemuda dan Olahraga mempunyai tugas membantu Bupati melaksanakan urusan
pemerintahan daerah berdasarkan asas otonomi daerah dan tugas pembantuan di
bidang kepemudaan dan olahraga.
Paragraf 3
Fungsi
Pasal 49
Dinas Pemuda dan Olahraga dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada
Pasal 48 menyelenggarakan fungsi:
a. penyelenggaraan urusan wajib di bidang pemuda dan olahraga;
b. penyusunan kebijakan teknis di bidang pemuda dan olahraga;
c. penyusunan program dan kegiatan sesuai dengan bidangnya;
d. pembinaan teknis di bidang pemuda dan olahraga;
e. pembinaan UPT lingkup dinas pemuda dan olahraga;
f. penyelenggaraan urusan umum dan kepegawaian, keuangan, perencanaan, evaluasi
dan pelaporan;
g. pelaksanaan tugas lain yang diberikan Bupati sesuai tugas dan fungsinya.
23
Paragraf 4
Susunan Organisasi
Pasal 50
(2) Bagan organisasi Dinas Pemuda dan Olahraga sebagaimana tercantum dalam
Lampiran XIII yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.
Bagian Kesembilan
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
Paragraf 1
Kedudukan
Pasal 51
Paragraf 2
Tugas
Pasal 52
Pasal 53
Paragraf 4
Susunan Organisasi
Pasal 54
(2) Bagan organisasi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata sebagaimana tercantum dalam
Lampiran XIV yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.
25
Bagian Kesepuluh
Dinas Pengelolaan Keuangan, Pendapatan dan Aset
Paragraf 1
Kedudukan
Pasal 55
Dinas Pengelolaan Keuangan, Pendapatan dan Aset adalah merupakan unsur pelaksana
pemerintah kabupaten, dipimpin oleh kepala dinas, yang berada di bawah dan
bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.
Paragraf 2
Tugas
Pasal 56
Dinas Pengelolaan Keuangan, Pendapatan dan Aset mempunyai tugas membantu Bupati
melaksanakan urusan pemerintahan daerah berdasarkan asas otonomi daerah dan tugas
pembantuan di bidang pengelolaan keuangan, pendapatan dan aset.
Paragraf 3
Fungsi
Pasal 57
26
Paragraf 4
Susunan Organisasi
Pasal 58
(1) Susunan organisasi Dinas Pengelolaan Keuangan, Pendapatan dan Aset terdiri dari:
a. Kepala Dinas.
b. Sekretariat terdiri dari :
1. Subbagian Umum dan Kepegawaian;
2. Subbagian Keuangan;
3. Subbagian Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan.
c. Bidang Pendapatan terdiri dari :
1. Seksi Pendataan dan Penetapan;
2. Seksi Penagihan dan Penerimaan.
d. Bidang Perbendaharaan dan Kas Daerah terdiri dari :
1. Seksi Perbendaharaan;
2. Seksi Kas Daerah.
e. Bidang Akuntansi terdiri dari :
1. Seksi Rekonsiliasi dan Pembinaan Akuntansi SKPD;
2. Seksi Akuntansi Bendahara Umum Daerah.
f. Bidang Anggaran terdiri dari :
1. Seksi Analisis dan Penyusunan Anggaran;
2. Seksi Kebijakan dan Pembinaan Anggaran.
g. Bidang Aset terdiri dari :
1. Seksi Penilaian dan Pemberdayaan Aset;
2. Seksi Penatausahaan Aset.
h. UPT.
i. Kelompok Jabatan Fungsional.
(2) Bagan organisasi Dinas Pengelolaan Keuangan, Pendapatan dan Aset sebagaimana
tercantum dalam Lampiran XV yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari
Peraturan Daerah ini.
Bagian Kesebelas
Dinas Tata Ruang, Kebersihan dan Pertamanan
Paragraf 1
Kedudukan
Pasal 59
Dinas Tata Ruang, Kebersihan dan Pertamanan adalah merupakan unsur pelaksana
pemerintah kabupaten, dipimpin oleh kepala dinas, yang berada di bawah dan
bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.
27
Paragraf 2
Tugas
Pasal 60
Dinas Tata Ruang, Kebersihan dan Pertamanan mempunyai tugas membantu Bupati
melaksanakan urusan pemerintahan daerah berdasarkan asas otonomi daerah dan tugas
pembantuan di bidang tata ruang, kebersihan dan pertamanan.
Paragraf 3
Fungsi
Pasal 61
Dinas Tata Ruang, Kebersihan dan Pertamanan dalam melaksanakan tugas sebagaimana
dimaksud pada Pasal 60 menyelenggarakan fungsi:
a. penyelenggaraan urusan wajib di bidang tata ruang, kebersihan, dan pertamanan;
b. penyusunan kebijakan teknis di bidang tata ruang, kebersihan, dan pertamanan;
c. penyusunan program dan kegiatan sesuai dengan bidangnya;
d. pembinaan teknis di bidang tata ruang, kebersihan, dan pertamanan;
e. pembinaan UPT lingkup dinas tata ruang, kebersihan, dan pertamanan;
f. penyelenggaraan urusan umum dan kepegawaian, keuangan, perencanaan, evaluasi
dan pelaporan;
g. pelaksanaan tugas lain yang diberikan Bupati sesuai tugas dan fungsinya.
Paragraf 4
Susunan Organisasi
Pasal 62
(1) Susunan organisasi Dinas Tata Ruang, Kebersihan dan Pertamanan terdiri dari :
a. Kepala Dinas.
b. Sekretariat terdiri dari :
1. Subbagian Umum dan Kepegawaian;
2. Subbagian Keuangan;
3. Subbagian Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan.
c. Bidang Tata Ruang terdiri dari :
1. Seksi Pemetaan dan Pemanfaatan Ruang;
2. Seksi Penelitian, Pengawasan, dan Pengendalian Tata Ruang.
d. Bidang Kebersihan terdiri dari :
1. Seksi Kebersihan;
2. Seksi Retribusi.
e. Bidang Pengendalian Limbah terdiri dari :
1. Seksi Pengendalian;
2. Seksi Pengelolaan Limbah.
f. Bidang Pertamanan terdiri dari :
28
1. Seksi Pembangunan dan Pemeliharan Taman;
2. Seksi Dekorasi dan Reklame.
g. UPT.
h. Kelompok Jabatan Fungsional.
(2) Bagan organisasi Dinas Tata Ruang, Kebersihan dan Pertamanan sebagaimana
tercantum dalam Lampiran XVI yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari
Peraturan Daerah ini.
Bagian Keduabelas
Dinas Kelautan dan Perikanan
Paragraf 1
Kedudukan
Pasal 63
Paragraf 2
Tugas
Pasal 64
Dinas Kelautan dan Perikanan mempunyai tugas membantu Bupati melaksanakan urusan
pemerintahan daerah berdasarkan asas otonomi daerah dan tugas pembantuan di
bidang kelautan dan perikanan.
Paragraf 3
Fungsi
Pasal 65
Dinas Kelautan dan Perikanan dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada
Pasal 64 menyelenggarakan fungsi:
a. penyelenggaraan urusan pilihan di bidang kelautan dan perikanan;
b. penyusunan kebijakan teknis di bidang kelautan dan perikanan;
c. penyusunan program dan kegiatan sesuai dengan bidangnya;
d. penyelenggaraan pembinaan teknis di bidang budidaya, kelautan, sarana produksi,
dan bina usaha;
e. pembinaan UPT lingkup dinas kelautan dan perikanan;
f. penyelenggaraan urusan umum dan kepegawaian, keuangan, perencanaan, evaluasi
dan pelaporan;
g. pelaksanaan tugas lain yang diberikan Bupati sesuai tugas dan fungsinya.
29
Paragraf 4
Susunan Organisasi
Pasal 66
(2) Bagan organisasi Dinas Kelautan dan Perikanan sebagaimana tercantum dalam
Lampiran XVII yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.
Bagian Ketigabelas
Dinas Pertanian dan Perkebunan
Paragraf 1
Kedudukan
Pasal 67
30
Paragraf 2
Tugas
Pasal 68
Paragraf 3
Fungsi
Pasal 69
Paragraf 4
Susunan Organisasi
Pasal 70
31
1. Seksi Pengolahan dan Pemasaran;
2. Seksi Bina Usaha Tani dan Kelembagaan.
f. Bidang Sarana Prasarana dan Perlintan terdiri dari :
1. Seksi Sarana dan Prasarana;
2. Seksi Perlintan.
g. UPT.
h. Kelompok Jabatan Fungsional.
(2) Bagan organisasi Dinas Pertanian dan Perkebunan sebagaimana tercantum dalam
Lampiran XVIII yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.
Bagian Keempatbelas
Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan
Paragraf 1
Kedudukan
Pasal 71
Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan adalah merupakan unsur pelaksana pemerintah
kabupaten, dipimpin oleh kepala dinas, yang berada di bawah dan bertanggung jawab
kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.
Paragraf 2
Tugas
Pasal 72
Paragraf 3
Fungsi
Pasal 73
Paragraf 4
Susunan Organisasi
Pasal 74
(1) Susunan organisasi Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan terdiri dari:
a. Kepala Dinas.
b. Sekretariat terdiri dari :
1. Subbagian Umum dan Kepegawaian;
2. Subbagian Keuangan;
3. Subbagian Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan.
c. Bidang Produksi Peternakan terdiri dari :
1. Seksi Ternak Ruminansia;
2. Seksi Ternak Nonruminansia.
d. Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner terdiri dari :
1. Seksi Kesehatan Hewan;
2. Seksi Kesehatan Masyarakat Veteriner.
e. Bidang Bina Usaha Peternakan terdiri dari :
1. Seksi Pengolahan Hasil dan Pemasaran;
2. Seksi Bina Usaha dan Pembiayaan.
f. Bidang Sumber Daya dan Kelembagaan terdiri dari :
1. Seksi Sumber Daya, Sarana dan Prasarana;
2. Seksi Kelembagaan.
g. UPT.
h. Kelompok Jabatan Fungsional.
(2) Bagan organisasi Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan sebagaimana tercantum
dalam Lampiran XIX yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah
ini.
Bagian Kelimabelas
Dinas Kehutanan
Paragraf 1
Kedudukan
Pasal 75
Pasal 76
Paragraf 3
Fungsi
Pasal 77
Paragraf 4
Susunan Organisasi
Pasal 78
(2) Bagan organisasi Dinas Kehutanan sebagaimana tercantum dalam Lampiran XX yang
merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.
Bagian Keenambelas
Dinas Pertambangan dan Energi
Paragraf 1
Kedudukan
Pasal 79
Paragraf 2
Tugas
Pasal 80
Paragraf 3
Fungsi
Pasal 81
35
Paragraf 4
Susunan Organisasi
Pasal 82
(2) Bagan organisasi Dinas Pertambangan dan Energi sebagaimana tercantum dalam
Lampiran XXI yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.
Bagian Ketujuhbelas
Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Pasar
Paragraf 1
Kedudukan
Pasal 83
36
Paragraf 2
Tugas
Pasal 84
Paragraf 3
Fungsi
Pasal 85
Paragraf 4
Susunan Organisasi
Pasal 86
(1) Susunan organisasi Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Pasar terdiri dari:
a. Kepala Dinas.
b. Sekretariat terdiri dari :
1. Subbagian Umum dan Kepegawaian;
2. Subbagian Keuangan;
3. Subbagian Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan.
c. Bidang Perindustrian terdiri dari :
1. Seksi Industri Kecil Menengah;
2. Seksi Teknologi Industri.
d. Bidang Perdagangan terdiri dari :
1. Seksi Bimbingan Usaha dan Sarana Perdagangan;
2. Seksi Pendaftaran Perusahaan dan Promosi.
e. Bidang Pasar terdiri dari :
1. Seksi Pengembangan, Penataan dan Pemeliharaan Pasar;
2. Seksi Retribusi Pasar.
37
f. UPT.
g. Kelompok Jabatan Fungsional.
BAB VII
LEMBAGA TEKNIS DAERAH
Bagian Kesatu
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
Paragraf 1
Kedudukan
Pasal 87
Paragraf 2
Tugas
Pasal 88
Paragraf 3
Fungsi
Pasal 89
Pasal 90
Bagian Kedua
Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat
Paragraf 1
Kedudukan
Pasal 91
Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat adalah merupakan unsur
pendukung tugas penyelenggaraan pemerintah kabupaten, dipimpin oleh kepala badan,
yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.
39
Paragraf 2
Tugas
Pasal 92
Paragraf 3
Fungsi
Pasal 93
Paragraf 4
Susunan Organisasi
Pasal 94
(1) Susunan organisasi Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat
terdiri dari :
a. Kepala Badan.
b. Sekretariat terdiri dari :
1. Subbagian Umum dan Kepegawaian;
2. Subbagian Keuangan;
3. Subbagian Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan.
c. Bidang Wawasan Kebangsaan dan Penanganan Konflik terdiri dari :
1. Subbidang Wawasan Kebangsaan;
2. Subbidang Penanganan Konflik;
d. Bidang Organisasi Politik dan Kemasyarakatan terdiri dari :
1. Subbidang Organisasi Politik;
40
2. Subbidang Organisasi Kemasyarakatan dan Profesi.
e. Bidang Penanganan Bencana dan Perlindungan Masyarakat terdiri dari :
1. Subbidang Penanganan Bencana;
2. Subbidang Perlindungan Masyarakat.
f. UPT.
g. Kelompok Jabatan Fungsional.
(2) Bagan organisasi Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat
sebagaimana tercantum dalam Lampiran XXIV yang merupakan bagian tidak
terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.
Bagian Ketiga
Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa
Paragraf 1
Kedudukan
Pasal 95
Paragraf 2
Tugas
Pasal 96
Paragraf 3
Fungsi
Pasal 97
Paragraf 4
Susunan Organisasi
Pasal 98
(1) Susunan organisasi Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa terdiri
dari :
a. Kepala Badan.
b. Sekretariat terdiri dari :
1. Subbagian Umum dan Kepegawaian;
2. Subbagian Keuangan;
3. Subbagian Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan.
c. Bidang Pemberdayaan Masyarakat terdiri dari :
1. Subbidang Pemberdayaan Usaha Ekonomi Masyarakat;
2. Subbidang Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Teknologi Tepat Guna (TTG).
d. Bidang Kelembagaan dan Pengembangan terdiri dari :
1. Subbidang Kelembagaan Masyarakat;
2. Subbidang Pengembangan Kehidupan Sosial Budaya Masyarakat.
e. Bidang Pemerintahan Desa terdiri dari :
1. Subbidang Kekayaan dan Pengembangan Kapasitas Pemerintahan Desa;
2. Subbidang Administrasi Pemerintahan Desa.
f. UPT.
g. Kelompok Jabatan Fungsional.
Bagian Keempat
Badan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak
dan Keluarga Berencana
Paragraf 1
Kedudukan
Pasal 99
Pasal 100
Paragraf 3
Fungsi
Pasal 101
Paragraf 4
Susunan Organisasi
Pasal 102
Bagian Kelima
Badan Kepegawaian Daerah
Paragraf 1
Kedudukan
Pasal 103
Paragraf 2
Tugas
Pasal 104
Paragraf 3
Fungsi
Pasal 105
44
c. pengoordinasian pengadaan dan pengangkatan pegawai;
d. pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang administrasi kepegawaian;
e. pelaksanaan urusan umum, kepegawaian, keuangan, perencanaan, evaluasi dan
pelaporan;
f. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan
fungsinya.
Paragraf 4
Susunan Organisasi
Pasal 106
Bagian Keenam
Kantor Lingkungan Hidup
Paragraf 1
Kedudukan
Pasal 107
Pasal 108
Paragraf 3
Fungsi
Pasal 109
Kantor Lingkungan Hidup dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada Pasal
108 menyelenggarakan fungsi:
a. penyelenggaraan urusan wajib di bidang lingkungan hidup;
b. penyusunan kebijakan teknis di bidang lingkungan hidup;
c. penyusunan program dan kegiatan bidang lingkungan hidup;
d. penyelenggaraan pengawasan dan pengendalian pencemaran/kerusakan lingkungan
hidup lingkup kabupaten;
e. penyelenggaraan AMDAL;
f. pelaksanaan ketatausahaan;
g. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai tugas dan fungsinya.
Paragraf 4
Susunan Organisasi
Pasal 110
(2) Bagan organisasi Kantor Lingkungan Hidup sebagaimana tercantum dalam Lampiran
XXVIII yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.
46
Bagian Ketujuh
Kantor Pelaksana Penyuluhan dan Ketahanan Pangan
Paragraf 1
Kedudukan
Pasal 111
Paragraf 2
Tugas
Pasal 112
Paragraf 3
Fungsi
Pasal 113
Paragraf 4
Susunan Organisasi
Pasal 114
(1) Susunan organisasi Kantor Pelaksana Penyuluhan dan Ketahanan Pangan terdiri dari:
a. Kepala Kantor;
b. Subbagian Tata Usaha;
c. Seksi Penyuluhan;
d. Seksi Distribusi dan Ketersediaan Pangan;
e. Seksi Mutu Konsumsi dan Keamanan Pangan;
f. Kelompok Jabatan Fungsional.
47
(2) Bagan organisasi Kantor Pelaksana Penyuluhan dan Ketahanan Pangan sebagaimana
tercantum dalam Lampiran XXIX yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari
Peraturan Daerah ini.
Bagian Kedelapan
Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi
Paragraf 1
Kedudukan
Pasal 115
Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi adalah merupakan unsur pendukung tugas
penyelenggaraan pemerintah kabupaten, yang dipimpin oleh kepala kantor, yang berada
di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.
Paragraf 2
Tugas
Pasal 116
Paragraf 3
Fungsi
Pasal 117
48
Paragraf 4
Susunan Organisasi
Pasal 118
(1) Susunan organisasi Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi terdiri dari :
a. Kepala Kantor.
b. Subbagian Tata Usaha.
c. Seksi Pengelolaan Arsip dan Dokumentasi.
d. Seksi Pengelolaan Perpustakaan.
e. Seksi Pembinaan dan Pengembangan.
f. Kelompok Jabatan Fungsional.
Bagian Kesembilan
Rumah Sakit Umum Daerah Berkah
Paragraf 1
Kedudukan
Pasal 119
Rumah Sakit Umum Daerah Berkah adalah merupakan unsur pendukung tugas
penyelenggaraan pemerintah kabupaten, yang dipimpin oleh direktur, yang berada di
bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.
Paragraf 2
Tugas
Pasal 120
Rumah Sakit Umum Daerah Berkah mempunyai tugas melaksanakan pelayanan dan
pelaksanaan kebijakan daerah di bidang pelayanan kesehatan.
Paragraf 3
Fungsi
Pasal 121
Rumah Sakit Umum Daerah Berkah dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud
pada Pasal 120 menyelenggarakan fungsi:
a. penyelenggaraan urusan wajib di bidang pelayanan kesehatan;
b. penyusunan program dan kegiatan di bidang pelayanan kesehatan;
49
c. pelaksanaan koordinasi di bidang pelayanan kesehatan;
d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai tugas dan fungsinya.
Paragraf 4
Susunan Organisasi
Pasal 122
Susunan organisasi, rincian tugas dan fungsi Rumah Sakit Umum Daerah Berkah diatur
dan ditetapkan dengan Peraturan Bupati berdasarkan penetapan kriteria klasifikasi dari
Menteri Kesehatan. Comment [ortala9]: Susunan org RSU
berdasarkan Perbup
Bagian Kesepuluh
Rumah Sakit Umum Daerah Labuan
Paragraf 1
Kedudukan
Pasal 123
Rumah Sakit Umum Daerah Labuan adalah merupakan unsur pendukung tugas
penyelenggaraan pemerintah kabupaten, yang dipimpin oleh direktur, yang berada di
bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.
Paragraf 2
Tugas
Pasal 124
Rumah Sakit Umum Daerah Labuan mempunyai tugas melaksanakan pelayanan dan
pelaksanaan kebijakan daerah di bidang pelayanan kesehatan.
Paragraf 3
Fungsi
Pasal 125
Rumah Sakit Umum Daerah Labuan dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud
pada Pasal 124 menyelenggarakan fungsi:
a. penyelenggaraan urusan wajib di bidang pelayanan kesehatan;
b. penyusunan program dan kegiatan di bidang pelayanan kesehatan;
c. pelaksanaan koordinasi di bidang pelayanan kesehatan;
d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai tugas dan fungsinya.
50
Paragraf 4
Susunan Organisasi
Pasal 126
Susunan organisasi, rincian tugas dan fungsi Rumah Sakit Umum Daerah Labuan diatur
dan ditetapkan dengan Peraturan Bupati berdasarkan penetapan kriteria klasifikasi dari
Menteri Kesehatan.
BAB VIII
SATUAN POLISI PAMONG PRAJA
Bagian Kesatu
Kedudukan
Pasal 127
Satuan Polisi Pamong Praja adalah merupakan unsur pendukung tugas penyelenggaraan
pemerintah kabupaten, yang dipimpin oleh kepala satuan, yang berada di bawah dan
bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.
Bagian Kedua
Tugas
Pasal 128
Satuan Polisi Pamong Praja mempunyai tugas melaksanakan kebijakan daerah di bidang
kepolisipamongprajaan.
Bagian Ketiga
Fungsi
Pasal 129
Satuan Polisi Pamong Praja dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada
Pasal 128 menyelenggarakan fungsi:
a. penyelenggaraan urusan wajib di bidang kepolisipamongprajaan;
b. penyusunan kebijakan teknis di bidang kepolisipamongprajaan;
c. penyusunan program dan kegiatan di bidang kepolisipamongprajaan;
d. penyelenggaraan ketenteraman, ketertiban, pengamanan, pengawalan dan
penegakan perundang-undangan serta peraturan daerah;
e. penyelenggaraan ketatausahaan;
f. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai tugas dan fungsinya.
51
Bagian Keempat
Susunan Organisasi
Pasal 130
(2) Bagan organisasi Satuan Polisi Pamong Praja sebagaimana tercantum dalam
Lampiran XXXI yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.
BAB IX
KECAMATAN DAN KELURAHAN
Bagian Kesatu
Kecamatan
Paragraf 1
Kedudukan
Pasal 131
Paragraf 2
Tugas
Pasal 132
52
Paragraf 3
Fungsi
Pasal 133
Paragraf 4
Susunan Organisasi
Pasal 134
(2) Bagan organisasi Kecamatan sebagaimana tercantum dalam Lampiran XXXII yang
merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.
53
Bagian Kedua
Kelurahan
Paragraf 1
Kedudukan
Pasal 135
Kelurahan merupakan wilayah kerja lurah sebagai perangkat daerah kabupaten dalam
wilayah kecamatan, yang dipimpin oleh lurah, yang berada di bawah dan bertanggung
jawab kepada Bupati melalui Camat.
Paragraf 2
Tugas
Pasal 136
(2) Pelimpahan urusan pemerintahan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan
dengan Peraturan Bupati.
Paragraf 3
Fungsi
Pasal 137
Paragraf 4
Susunan Organisasi
Pasal 138
(2) Bagan organisasi Kelurahan sebagaimana tercantum dalam Lampiran XXXIII yang
merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.
BAB X
KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
Pasal 139
Pasal 140
(1) Kelompok Jabatan Fungsional terdiri dari sejumlah tenaga fungsional yang diatur dan
ditetapkan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
(2) Kelompok Jabatan Fungsional dipimpin oleh seorang tenaga fungsional senior yang
ditunjuk.
(3) Jumlah tenaga fungsional ditentukan berdasarkan kebutuhan dan beban kerja.
(4) Jenis dan jenjang jabatan fungsional ditentukan berdasarkan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
BAB XI
STAF AHLI
Pasal 141
(2) Staf Ahli sebagaimana dimaksud pada ayat (1) paling banyak 5 (lima) Staf Ahli.
(3) Staf Ahli dalam pelaksanaan tugasnya bertanggung jawab kepada Bupati dan secara
administratif dikoordinasikan oleh Sekretaris Daerah.
Comment [ortala12]: Penambahan klausul
(4) Pembentukan, tugas dan fungsi Staf Ahli ditetapkan dengan Peraturan Bupati. Pembentukan Staf Ahli dengan Perbup
55
BAB XII
PENGANGKATAN DAN PEMBERHENTIAN
Pasal 142
(1) Pejabat Struktural dan Fungsional pada Perangkat Daerah diangkat dan
diberhentikan oleh Bupati sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
(2) Staf Ahli diangkat dari Pegawai Negeri Sipil yang memenuhi syarat dan diberhentikan
oleh Bupati sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
BAB XIII
ESELON JABATAN
Pasal 143
(2) Asisten, Sekretaris DPRD, Staf Ahli, Inspektur, Kepala Dinas, Kepala Badan
merupakan jabatan struktural eselon IIb.
(3) Kepala Kantor, Camat, Kepala Bagian, Sekretaris pada Dinas, Sekretaris pada Badan
Sekretaris pada Inspektorat, Inspektur Pembantu, Kepala Satuan Polisi Pamong Praja
tipe B merupakan jabatan struktural eselon IIIa.
(4) Kepala Bidang pada Dinas dan Badan, Sekretaris Camat merupakan jabatan
struktural eselon IIIb.
(5) Lurah, Kepala Seksi, Kepala Subbagian, Kepala Subbidang, dan Kepala UPT
merupakan jabatan struktural eselon IVa.
(6) Sekretaris Kelurahan, Kepala Seksi pada Kelurahan, Kepala Subbagian pada UPT,
Kepala Tata Usaha Sekolah Kejuruan dan Kepala Subbagian pada Sekretariat
Kecamatan merupakan jabatan struktural eselon IVb.
(7) Kepala Tata Usaha Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama dan Kepala Tata Usaha
Sekolah Menengah merupakan jabatan struktural eselon Va.
56
BAB XIV
PEMBIAYAAN
Pasal 144
Pembiayaan setiap kegiatan pada SKPD dibebankan kepada Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah dan sumber-sumber pembiayaan lainnya yang sah sesuai ketentuan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
BAB XV
TATA KERJA
Pasal 145
(1) Dalam melaksanakan tugas setiap kepala SKPD wajib menerapkan prinsip
koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan simplifikasi kepada unit-unit kerjanya sesuai
dengan bidang tugas dan fungsinya masing-masing.
(2) Setiap kepala SKPD wajib mengawasi bawahan/unit kerjanya masing-masing dan
bila terjadi penyimpangan agar mengambil langkah-langkah yang diperlukan sesuai
dengan peraturan perundang-undangan.
(3) Setiap kepala SKPD bertanggung jawab memimpin dan mengoordinasikan
bawahan/unit kerjanya masing-masing dan memberikan bimbingan serta petunjuk
bagi pelaksanaan tugas bawahannya.
(4) Setiap kepala Unit Kerja wajib mengikuti dan mematuhi petunjuk dan bertanggung
jawab kepada atasan/kepala SKPD masing-masing dan menyiapkan laporan berkala
tepat pada waktunya.
(5) Dalam melaksanakan tugas kepala SKPD wajib mengadakan rapat berkala.
BAB XVI
KETENTUAN LAIN-LAIN
Pasal 146
Rincian tugas dan fungsi jabatan struktural diatur dan ditetapkan dengan Peraturan
Bupati.
Pasal 147
Pembentukan, susunan organisasi, tugas dan fungsi UPT diatur dan ditetapkan dengan
Peraturan Bupati. Comment [ortala13]: Pengaturan
pembentukan UPT dengan Perbup
57
Pasal 148
Pasal 149
Ketentuan lainnya, sebagai kelengkapan dan pelaksanaan Peraturan Daerah ini diatur
dan ditetapkan dengan Peraturan Bupati.
BAB XVII
KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 150
Dengan ditetapkannya Peraturan Daerah ini, maka pejabat pada organisasi perangkat
daerah di lingkungan Pemerintah Kabupaten Pandeglang yang diatur berdasarkan
Peraturan Daerah Kabupaten Pandeglang Nomor 3 Tahun 2004 tentang Pembentukan
Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Pandeglang, serta Peraturan Daerah Kabupaten
Pandeglang Nomor 28 Tahun 2007 tentang Pembentukan Rumah Sakit Umum Berkah
Pandeglang dan Rumah Sakit Umum Labuan, tetap melaksanakan jabatan sampai
dengan ditetapkan pejabat berdasarkan Peraturan Daerah ini.
Pasal 151
Kepala Bidang pada Dinas dan Badan yang menduduki jabatan struktural eselon IIIa
berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Pandeglang Nomor 3 Tahun 2004 tentang
Pembentukan Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Pandeglang tetap diberikan hak
kepegawaian dan hak administrasi lainnya dalam jabatan struktural eselon IIIa. Comment [ortala14]: Pejabat Eselon IIIa
lama tetap mempunyai hak kepegawaian eselon
IIIa
BAB XVIII
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 152
Ditetapkan di Pandeglang
pada tanggal 18 Juli 2008
BUPATI PANDEGLANG,
Cap/Ttd
A. DIMYATI NATAKUSUMAH
Diundangkan di Pandeglang
pada tanggal 18 Juli 2008
SEKRETARIS DAERAH
KABUPATEN PANDEGLANG,
Cap/Ttd
ENDJANG SADINA
59