Anda di halaman 1dari 263

CUBEKNUK SUNTATEKA UTAKA

PERATURAN GUBERNUR SUMATERA UTARA


NOMOR 29 TAHUN 2OO9

TENTANG
PETUNJUK PELAKSANAAI{ PERATURAN DAERAH
PROVINSI SUMATERA UTARA NOMOR 2 TAHUN 2OO9 TENTAJYG
PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH PROWNSI SUMATERA UTARA

DENGA}I RAHMAT TUHAN YAIIG MAHA ESA

GUBERNUR SUMATERA UTARA,

Menimbang a. bahwa Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Utara Nomor 2 Tahun


2009 tentang Pengelolaan Barang Milik Daerah, telah ditetapkan
Gubernur Sumatera Utara pada Tanggal 17 Maret 2009 dan
diundangkan pada Tanggal 19 Maret 2009 dalam Lembaran Daerah
Provinsi Sumatera Utara Tahun2009 Nomor 2;
b. bahwa berdasarkan Pasal 93 Peratwan Daerah Provinsi Sumatera
Utara Nomor 2 Tahun 20A9, tindak lanjut Peraturan Daerah tersebut
sepanjang mengenai pelaksanaannya diatur lebih lanjut dengan
Peraturan Gubernur;

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud huruf a dan


huruf b, perlu menetapkan Peraturan Gubernur tentang Petunjuk
Pelaksanaan Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Utara Nomor 2
Tahun 2009 tentang Pengelolaan Barang Milik Daerah Provinsi
Sumatera Utara;

Mengingat 1. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 1956 tentang Pembentukan Daerah


Otonom Propinsi Aceh dan Perubahan Peraturan Pembentukan
Provinsi Sumatera Utara (Lembaran Negara Republik lndonesia
Tahrm 1956 Nomor 64, Tarnbahan Lembaran Negara Nomor I 103);
2. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Pokok-Pokok Agraria
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1960 Nomor 104,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2AB);

3. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok


Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1974
Nomor 38, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3041) sebagaimana
telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999
(Lembaran Negara 'Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 169,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3890);

4. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara


qtsu
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47,
*."ien Pgr';:.:' Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);
nsistefl,:!.?3 .,

Asisren.'#.$9t4 5. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2A04 tentang Perbendaharaan


Kro llukirni Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor a355);

f
6. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor
125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4437) sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-Undang
Nomor 12 Tahun 2008 (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4844);

7. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan


Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4a38);

8. Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 1950 tentang Pembentukan


Daerah Propinsi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
1950 Nomor 59);

9. Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun l97l


tentang Penjualan
Kendaraan Perorangan Dinas (Lembaran Negara Republik
lndonesia Tahun l97l Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara
Republik lndonesia Nomor 2967);

10. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 1994 tentarrg Rumah


Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahrur 1994
Nomor 69, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 3573) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 3l Tahun 2005 tentang Perubahan atas
Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 1994 tentang Rumah
Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005
Nomor 64, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4515);

11. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 1996 tentang Hak Guna


Usaha, Hak Guna Bangunan dan Hak Pakai Atas Tanah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 1996 Nomor 58, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3643);

t2. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar


Akuntansi Pemerintahan (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2005 Nomor 49, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4503);

13. Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2005 tentang Hibah


Kepada Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2005 Nomor 139, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4503);

Ffr;.F xuoRol 14. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan
Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
v{tlul I 2005 Nomor l4A, Tambahan Lembaran Negara Republik
Sekl4roFu 1
IndonesiaNomor 4578);
Asisten PgP::'";
As'istsn.f.qll..
sisten..{!5$ilrn
Kro i"lulii::r

Kre '.!$,f".d-0t-
Rs..l$.t49.' ?!ltt'
Kdr ..f-tl.l].,,',.'."." -
(rubb4
a
J

15. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2006 tentang Pengelolaan


Barang Milik Negara/Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2006 Nomor 20, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 46A9), sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Pemerintah Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2008 tentang
Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2006 tentang
Pengelolaan Barang Milik Negara / Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 78 Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4855);
16. Keputusan Presiden Nomor 55 Tahun 1993 tentang Pengadaan Tanah
Bagi Pelaksanaan Pembangunan Kepentingan Umum sebagaimana
telah diubah dengan Peraturan Presiden Nomor 65 Tahun 2005;
17. Keputusan Presiden Nomor 40 Tahun 1974 tentang Tata Cara
Penjualan Rumah Negeri;
18. Keputusan Presiden Nomor 81 Tahun 1982 tentang Perubahan Atas
Keputusan Presiden Nomor 134 Tahun 1974 ter*ang Perubahan
Penetapan Status Rumah Negeri;
19. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 80 Tahun 2003
tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 120,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4330)
sebagaimana telah diubah, terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor
95 Tahun 2007 tentang Perubahan Ketujuh atas Keputusan Presiden
Nomor 80 Tahun 2003 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan
Barang dan Jasa Pemerintah;
20. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 7 Tahun 2006 tentang
Standarisasi Sarana dan Prasarana Kerja Pemerintahan Daerah
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 11 Tahun 2007 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri
Dalam Negeri Nomor 7 Tahun 2006 tentang Standarisasi Sarana dan
Prasarana Kerja Pemerintahan Daerah;
21. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 17 Tahun 2007 tentang
Pedoman Teknis Pengelolaan Barang Milik Daerah;
22. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 49 Tahun 2001 tentang
Sistem Informasi Manajemen Barang Daerah;
23. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 7 Tahun 2002 tentang
Nomor Kode Lokasi dan Nomor Kode Barang Daerah Provinsi/
Kabupaten/ Kota;
24. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 12 Tahun 2003 tentang
Pedoman Penilaian Barang Daerah;
25. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 153 Tahun 2004 tentang
Pedoman Pengelolaan Barang Daerah yang Dipisahkan;
26. Peraturan Daerah Nomor 7 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Sekretariat Daerah dan Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat
Daerah Provinsi Sumatera Utara (Lembaran Daerah Provinsi
Sumatera Utara Tahun 2008 Nomor 7);
27. Peruturan Daerah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata
'ii4,rS Kerja Dinas-Dinas Daerah Provinsi Sumatera Utara (Lembaran
S*UlnF, Daerah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2008 Nomor 8);
tsst$Ft-
28. Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata
rtsisn'ffl!'l
Kerja Lembaga Teknis Daerah Provinsi Sumatera Utara (Lembaran
Gtm 'qimltn
l{roHttk'''
Daerah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2008 Nomor 9).
x'..,K40$oi
W.NJ,.
...?.s)-...,"",
4

MEMUTUSKAN:
Menetapkan : PERATURAN GUBERNUR TENTANG PETUNJUK
PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA
UTARA NOMOR 2 TAHT]N 2AO9 TENTANG PENGELOLAAN
BARANG MILIK DAERAH PROYINSI SUMATERA UTARA

BAB I
KETENTUAN UMUM

Pasal l
Dalam Peraturan Gubernur ini, yang dimaksud dengan :

l. Daerah adalah Provinsi Sumatera Utara.


2. Pemerintah Daerah adalah Gubemur dan perangkat Daerah sebagai rmsur penyelenggara
Pemerintahan Daerah.
3. Gubemur adalah Gubernur Sumatera Utan.
4. Pegawai Negeri Sipil adalah Pegawai Negeri Sipil di lingkungan Pemerintah Provinsi
Sumatera Utara.
5. Barang milik Daerah adalah semua barang yang dibeli atau diperoleh atas beban
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Sumatera Utara atau perolehan lainnya
yang sah (hibah, sumbangan, tukar menukar, penyerahan dari Pemerintah Pusat, atau dari
pihak ketiga dan sebagainya), termasuk di dalarnnya adalah barang milik daerah yang
pengelolaannya berada pada Perusahaan Daerah / Badan Usaha Milik Daerah / Yayasan
Milik Daerah Oarang yang dipisahkan).
6. Barang milik Daerah, terdiri dari :
a. Barang tidak bergerak berupa tanah dan/ataubangunan.
b. Barang bergerak selain tanah dan/atzvbangunan.
7. Pejabat pengelola barang milik daerah, terdiri dari :

a. pengelola barang milik daerah selaqiutrya disebut pengelola adalah pejabat yang
berwenang dan bertanggung jawab melakukan koordinasi pengelolaan barang milik
daerah dalam hal ini adalah Sekretaris Daerah Provinsi Sumatera Utan;
b. pembantu Pengelola barang milik daerah seladutnya disebut Pembantu Pengelola
adalah pejabat ymtg bertanggung jawab mengkoordinasikan penyelenggaraan
pengelolaan barang rnilik daerah yang ada pada Satuan Kerja Perangkat Daerah dalam
hal ini adalah satuan kerja yang mempunyai kewenangan untuk mengelola barang
daerah;
c. pengguna barang milik daerah selanjutnya disebut pengguna adalah pejabat pemegang
kewenangan penggunaan barang milik daerah yang berada dalam penguasaannya
datam hal ini adalah Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah Provinsi Sumatera Utaru:,
kuasa pengguna barang milik daerah yang selaqiufirya disebut kuasa pengguna adalah
kepala satuan kerja/ Kepala Unit Pelaksana Teknis ([JPT) atau pejabat yang diberi
kuasa untuk melaksanakan sebagian kewenangan penggunaan barang yang berada
dilam penguasaannya;
#" nsRDl
Ytsiln"r jT--# penyimpan barang adalah pegawai yang ditugaskan untuk menerima, menyimpan dan
mengeluarkan barang milik daerah dalam proses pergudangan yang diangkat oleh
pengelola untuk masa I (satu) tahun anggaran dan bertanggung jawab kepada pengelola
melalui atasan langsungnya;
{.*.: pengurus barang adalah pegawai yang difugaskan untuk mengurus barang milik daerah
I ;dalam proses pemakaian yang diangkat oleh pengelola unhrk masa (satu) tahunI
[F kttgg** dan bertanggung jawab kepada pengelola melalui atasan langsungpya;

/-
g. panitia pemeriksa barang/jasa adalah panitia yang diangkat oleh Gubernur atas usulan
Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah dan bertugas melaksanakan pemeriksaan
realisasi pelaksanaan pengadaan baranglj asa pemerintah;
h. panitia penaksir adalah panitia yang ditetapkan oleh Gubernur dan bertugas
melaksanakan penelitian terhadap barangmilik daerah yang akandipiadahtaagankan;
i. panitia penilai adalah panitia yang ditetapkan oleh Gubernur dan bertugas
melaksanakan penilaian terhadap barang milik daerah yangakan dipindahtangankan.

8. Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) adalah perangkat daerah selaku p€nggtrna barang.
9. Unit Kerja adalah bagian terkecil dari satuan kerja perangkat daerah.
10. Perencanaan kebutuhan adalah kegiatan merumuskan rincian kebutuhan barang milik
daerah untuk menghubungkan pengadaan barang yang telah lalu dengan keadaan yang
sedang berjalan sebagai dasar dalam melakukan tindakan pemenuhan kebutuhan yang akan
datang.
I l. Standarisasi adalah merupakan penentuan jenis barang dengan titik berat pada
keseragaman, kualitas, kapasitas dan bentuk yang memudahkan dalam hal pengadaan dan
perawatan yang berlaku untuk suatu jenis barang dan untuk suatu jangka waktu terlentu.
12. Standarisasi sarana dan prasarana kerja pemerintahan daerah adalah pembakuan ruang
kantor, perlengkapan kantor, rumah dinas dan kendaraan dinas serta lainlain barang yang
memerlukan standarisasi.
13. Standarisasi harga adalah penetapan besaran harga bwang sesuai jenis, spesifikasi dan
kualitas dalam I (satu) periode tertentu.
t4. Penganggaran adalah penJru$rnan rencana keuangan yang dilakukan secara terintegrasi
untuk seluruh jenis belanja guna melaksanakan kegiatan pemerintahan yang didasarkan
pada prinsip pencapaian efisiensi alokasi dana.

l5 Pengadaan barang daerah adalah kegiatan untuk melakukan pemenuhan kebutuhan barang
daerah danjasa.
16. Hibah kepada Pemerintah Provinsi Sumatera Utara adalah penerimaan daerah secara
sukarela yang merupakan pendapatan daerah yang berasal dari pemerintah pusat, antar
pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten/kot4 pemerintah negara asing, badan/lembaga
asing badan/lembaga internasicnal, badarllembaga Negar4 swasta atau perorangan t:ril ini
berbentuk barang yang tidak perlu dibayar kembali..
17. Sumbangan Pihak Ketiga berupa barang bergerak atau tidak bergerak kepada Pemerintah
Provinsi Sumatera Utara adalah pemberian secara ikhlas/ sukarela, tidak mengikat,
pengolahannya oleh Pihak Ketiga tidak bertentangan dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
18. Guna susun adalahperubahan peningkatan kualitas barang.
19. Penerimaan adalah kegiatan penyerahan barang dari penyedia barang sebagai hasil
pengadaan barang baik yang diperoleh atas beban APBD atau barang yang berasal dari
perolehan lainnya yang sah.
20. Penyimpanan adalah kegiatan untuk melakukan pengurusan, penyelenggzta&n dan
pengaturan barang persediaan di dalam gudang/ruang penyimpanan.

71. Penyaturan adalah kegiatan unluk menyalurka#pengiriman barang milih daerah dari
.+'.
ke unit kerja pemakai.
?lfl&F i:ri-
naan adzlah kegiatan yang dilaleukan oleh pengguna/kuasa penggura dalam
@w-'':+:':

l4ul
ngelola dan menatausahakan barangmilik daerah sesuai dengan tugas pokok dan fungsi
*l4rc;'"
Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang bersangkutan. Penggunaaniuga merupakan
sislen Fa'.
penegasan pemakaian barang milik daerah yang diteapkan oleh Guberaur kepada
snar.ft$.....
Bbngguna/kuasapenggunabarang sesuai tugas dan fungsi SKPD yangbersangkutan.
sitcn .,fl9!!.tufVt
nHulu .

n..K4tPat
r$-b.4 Uf+n
n.|.s9., .
rsulbQ
6

23. Penatausahaan adalah rangkaian kegiatan yang meliputi pembukuan, inventarisasi dan
pelaporaa barang milik daerah sesuai dengan kete*tuan yang berlaku.
24. Inventarisasi adalah kegiatan untuk melakukan pendataan, pencatatan dan pelaporan hasil
pendataan barang milik daerah.
j\ Barang inventaris adalah seluruh barang yang dimiliki oleh Pemerintah Provinsi Sumatera
Utata yang penggunaannya lebih dari satu tahun dan dicatat serta didaftar dalam Buku
Inventaris.
26. Kodefikasi adalah pemberian pengkodean barang pada setiap barang inventaris milik
Pemerintah Provinsi Sumatera lJtarayang menyatakankode lokasi dan kode barang.
27. Pemanfaatan adalah pendayagunaan banng milik daerah yang tidak dipergunakan sesuai
dengan tugas pokok dan fungsi Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dengan tidak
mengubah status kepemilikan dalam bentuk sebagai berikut :
a. sewa adalah pemanfaatan barang milik daerah oleh pihak lain dalam jangka waktu
tertentu dengan menerima imbalan uang tunai;
b. pinjam pakai adalah penyerahan penggunaan barang milik daerah kepada Instansi
Pemerintah antar Pemerintah Daerah dalam jangka waktu tertentu tanpa menerima
imbalan dan se*elah jangka waktu tersebut berakhir diserahkan kembali kepada
pengelola;
c. kerjasarna pemanfaatan adalah pendayagutaan barang milik daerah oleh pihak lain
dalam jangka waftIu terteffu dalam rangka peningkatan penerimaan daerah bukan
pajak/pendapatan daerah dan sumber pembiayaan lainnya;
d. bang"ra guaa serah adalah pemanfaataa barang rnilik daerah berupa tanah oieh pihak
lain dengan cara mendirikan bangunan darlatau sarana berikut fasilitasnya, kemudian
didayagunakan oleh pihak lain dalam jangka waktu tertentu yang telah disepakati,
selanjutnya bangunan danlatav sarana berikut fasilitasnya setelah berakhirnya jangka
waktu diserahkan kembali kepada pengelola;
e. bangun serah guna adailah pennanfaatan baraag milik daerah berupa tanah cleh pihak
lain dengan cara mendirikan bangunan dan/atau sarana berikut frsilitasnya dan setelah
selesai pembangunannya diserahkan kepada Pemprovsu untuk didayagunakan oleh
pihak lain dalam iatr$a wakfu tertentu setelah berakhir diserahkan kembali kepada
pengelola.
28. Fasilitas umum adalah fasilitas yang dibangun oleh pengembang pada lingkuagan
perumahan daa kawasan komersial yang terdiri dari :
jaringan air bersih;
jaringan listrik;
peilerailgafi jalan umum;
jaringan gas;
jariagaa telepen;
terminal angkutan umum (shelter bus);
sararra kebersihan (pembuangan sampah);
jembatan penyeberang*n orang; dan
fasilitas umum lainnya.

sasial adalah fasilitas yang diperuntukkan pada lingkungan perumahan dan


r 1p!l komersial yang terdiri dari
.

c!,ti.:$
pendidikan;
Sckdapr:"
kesehatan;
Asisteri ;'e
c. sarana pemerintah dan pelayanan umum;
Asisrcn.rrll
Asistcn .49ry!t1fl1
1 d. safana pcribadatan;
e. . sarana rekreasi dan kebudayaan;
f$sarana olahraga dan lapangan terbuka,
lain Yang sejenis.

ffi*an
30. Pengamanan adalah kegiatan/ tindakan pengendalian dan penertiban dalam vpaya
p€ngurusan barang milik daerah secara fisik, administratif dan tindakan hukum, sehingga
barang milik daerah tersebut dapat dipergunakan/dimanfaatkan secara optimal serta
terhindar dari penyerobotan pengambilalihan atau klaim dari pihak lain.

31. Pemeliharaan adalah kegiatan atau tindakan agar semua barang selalu dalam kedaan baik
dan siap untuk digunakan secara berdaya guna dan berhasil guna. Pemeliharaan dilakukan
terhadap barang inventaris yang sedang dalam unit pemakaian tanpa merubah, menambah
atau mengurangi bentuk maupun kontruksi asal, sehingga dapat dicapai pendayagunaan
barang yang memenuhi persyaratan baik dari segi unit pemakaian maupun dari segi
keindahan.

32. Pemeliharaan ringan adalah pemeliharaan yang dilalcukan sehari-hari oleh unit pemakai /
pengurus barang tanpa membebani anggaran.

-J-t- Pemeliharaan sedang adalah pemeliharaan dan perawatan yang dilakukan secara berkala
oleh tenaga terdidik/terlatih yang mengakibatkan pembebanan anggaran.

34. Pemeliharaan berat adalah pemeliharaan dan perawatan yang dilakukan secara sewaktu-
waktu oleh tenaga ahli yang pelaksanaannya tidak dapat diduga sebelumny4 tetapi dapat
diperkirakan kebutuhannya yang mengakibatkan pembebanan anggaran.

35. Rencana pemeliharaan barang yaitu penegasan urutan tindakan atau gambaran pekerjaan
yang akan dilaksanakan terhadap barang inventaris, yang dengan tegas dan secara tertulis
memuat macam/jenis barang, jenis pekerjaan, banyaknya atau volume pekerjaan, perkiraan
biaya, waktu pelaksanaan dan pelaksaftxmnya.

36. Penilaian adalah suatu proses kegiatan penelitian yang selektif didasarkan pada data/fakta
yang objektif dan relevan dengan menggunakan metode/teknis tertentu untuk memperoleh
nilai barang milik daerah atau didefinisikan juga sebagai proses pekerjaan seorang penilai
dalam memberikan estimasi dan pendapat atas nilai ekonomis pada saat tertentu terhadap
barang daerah sesuai standar penilaian yang diakui pemerintah.

37" Penghapusan adalah tindakan menghapus barang milik daerah dari daftar barang dengan
menerbitkan surat keputusan dari pejabat yang berwenang untuk membebaskan pengguna
dan/ atau kuasa pengguna dan/ atau pengelola dari tanggung jawab administrasi dan fisik
atas barang yang berada dalam pengu{ls:uumya.

38. Pemindahtanganan adalah pengalihan kepemilikan barang milik daerah sebagai tindak
lanjut dari penghapusan dengan cara sebagai berikut:
a. penjualan adalah pengalihan kepemilikan barang milik daerah kepada pihak lain
dengan menerima penggantian dalam bentuk tung;
b. tukar menukar barang milik daerah/tukar guling adalah pengalihan kepemilikan barang
milik daerah yang dilalarkan antara Pemerintah Provinsi Sumatera Utara dengan
Pemerintah Pusat, antar Pemerintah Daerah, atau arfiara Pemerintah Provinsi Sumatera
Utara dengan pihak lain, dengan menerima penggantian dalam bentuk barang,
sekurang-kurangnya de"ngan nilai seimbang;

F: ,i1tTffit+bah adalah pengalihan kepemilikan barang dari Pemerintah Provinsi Sumatera Utara
i i!' l
pemerintah pusat, antar Pemerintah Daerah, atau dari Pemerintah Provinsi
wagut ! ", -- | /$rmatera Utara kepada pihak lain, tanpa memperoleh penggantian;
'ienyertaatmodal Pemerintah Provinsi Sumatera Utara arlalahpengalihan kepemilikan
:*^lt:l - tt[.
T:tttf:fi' 6at*g milik daerah yang semula merupakan kekayaan yang tidak dipisahkan menjadi
ffi ;il'wr Y
Aubtcn"l!).!!!$rr: t' ,
(tt v"* l"1s..9ftT3!1S*\ dlry:hift3",-:*ili::darlsaham daerah pada
ltroHrfiurl L W 2 J,n"a* usaha i,lilitNegara/Daerah atau badan hukum lainnya.
rer..$f..S*l . l. .'-W
r&K4:h.44 .l!ft n1 *..,.,'....,..... i;

d-llu. . ,"l-l{.^-^ .,8


rr,mr k$i!r
I

39. Pembinaan adalah kegiatan pemberian pedoman, bimbingan, supervisi, konsultasi dan
pelatihan pengelolaan barang milik daerah,

44. Pengawasan adalah kegiatan untuk menilai kenyataan yang sebenarnya melalui
pemantauan dan investigasi dalam rangka tertib administrasi pengelolaan barang milik
daerah.

41. Pengendalian adalah kegiatan yang mengarahkan dan menjamin agar pekerjaan yang
dilaksanakan dapat tercapai,

42. Pembiayaan adalah proses penyediaan anggaran yang dibebankan pada Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah untuk pelaksanaan tertib adrninistrasi pengel*laan b,arang
milik daerah.

43. Tuntutan Perbendaharaan adalah suatu tata cara perhitungan terhadap Bendahara jika
dalam peltgurusanaya terdapat perbendaharaan das kepada bendahara yang
bersangkutan difiar-uskan r,neftgganti kengian

44. Tunfi:tan ga*ti rugi adaiah proses penyelesaian setiap kerugian daerah akibat kelalaiarq
penyalahgunaan/pelanggaran'hukum at*s pengelolaan barang milik daerah sesuai dengan
p er afir an p erundang-undangan.

45 Daftm Barang Pengguna yang selanjutnya disingkat dengan DBP adalah daftar yang
memuat data barang yang digunakan oleh masing-masing pengguna.

46. Daftar Barang Kuasa Pengguna yang selanjutnya disingkat DBKP adalah daftar yang
memuat data barang yang dimiliki oleh masing-masing kuasa pengguna.

Bagian Kesatu
Maksud dan Tujuan
Pasal2

{1} Memberikan ara}r daa pedoman teknis bagi Satuan Kerja Perangkat Daerah {SKPD} di
lingkungan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara dalam rangka menyeragamkan langkah
dan tindakan mefigamankan barang rnilik daerah serta memberikan jaminanl kepastian
dalam pengelolaan BarangMilik Daerah Pemerintah Pravinsi Sr.rmatera {Jtara.
(2) Merupakan pedoman teknis bagi pejabatl aparatur pengelola barang milik daerah secara
menyeiuruh dan dipakai sebagai aaLtan oleh semua pihak dalam rangka menunjang
kelancaran pelaksanaan penyelenggaraaa pe"mer,intalran dan pembangunan daerah sefia
terwujudnya akuntabilitas dan tertib administrasi pengelolaan barang milik daerah.

Bagian Kedua
Azas Umum
Pasal3

Barang MilikDaerah memperhatfusTlzz.*s umsm {prinsip dasar) sebagai berikut ;

Fi']].{F K#ffi
fungsional, yaitu pengambilan keputusan dan pemecahan masalah di bidang
r; i, i:, barang milik daerah yang dilaksanakan oleh kuasa pengguna barang pengguna
S*tlaF;; pengelola barang dan -Gubernur sezuai fungsi, wewenang dan tanggung jawab
Asisien i!:. masmg-maslng;
l*sten "ft{rt
A*ien.
d\nfi'ufil :kepastiaa hukunq yaitu pengelclaan barang milik daerah harus dilaksanakan
Karo HuilL,:r
hukum dan peraturan perundang-undangan;
rro-Si**ni
r*s.YoS.aE vv'tt
xo,s...f* i
Kasubba0 jH
c. Azas transparansi, yaitu penyelenggaraan pengelolaan barang milik daerah harus transparan
terhadap hak masyarakat dalam memperoleh irrforrrrasi yang benar;

Azas efisiensi, yaitu pengelolaan barang milik daerah diarahkan agar barang milik daerah
digunakan sesuai batasan-batasan standar kebutuhan yafig diperlukan dalam rangka
menunjangpenyelenggarixrn tugaspokok dan fung*ipemerintahan s€ca{a optimaf;
e. Azas akuntabilitas, yaitu setiap kegiatan pengelolaan barang milik daerah harus dapat
dipertanggung jawabkaa kepada rakyat;
f Azas kepastian nilai, yaitu pengelolaan barang mitik daerah harus didukung oleh adanya
ketepatan jumlah dan nilai barang dalam rangka aptimalisasi pemanfaatan dan pemindah
tanganaa barang milik daerah serta peayu$uaan neracapemerintah daerah.

BAB TI
PEJABAT PENGELOLA BARANG MILIK DAERAE
Bagian Kesatu
Pemegang Kekuasaan Pengelola Barang Daerah

Pasal4

(1) Gubernur adalah penlegang kekuasaan pengelolaan barang daerah yaag berwenang dan
bertanggung jawab atas pembinaan dan pelaksanaan pengelolaan barang daerah, sebagai
berikut:
a. menetapkan kebijakan pengelolaan barang milik daerah;
b. menetapkan penggunaa& pemanfaatan atau pemindahtanganau tanah dan baagunan,
c. menefapkan kebijakan peagamanan barang milik daerah;
d. mengajukan usul pemindahtanganan barang milik daerah yang memerlukan persetujuan
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Surnatera Utara;
e. menyetujui usul pemindahtanganan dan penghapusan barang milik daeralr sesuai batas
kewenangannya; dan
f. menyet*jui usulpema*faatan barang milik daerah selain tanah dan/atau banguaan.

(2) Dalam melaksanakan tugasnya dibantu oleh pengelola, pembantu pengelola, pengguna,
kuasa penggun4 penyimpan dan pen$]rus barang.

Bagian Kedua
Pengeltl* Barang Milik Daerah
Pasal5

{1} Sekretaris Baerah Provi*si Sumatera Ularz adalah pengelola barang mitik daerah.
(2) Pengelola barang milik daerah berwenang dan bertanggung jawab:
a. rtenetapkaapejab*t yang meng$rus daa neayimpaa barang milik daerah; v/
b. meneliti dan menyetujui rencana kebutuhan barang milik daerah;
iti dan meny€tujui rencaila kebutuhaa pemetriharaa#perawatan barang milik
It{*
Wr i!! ngatur pelaksanaan pemanfaatan, penghapusan dan pemindahtanganan barang milik
$clida;;r3su 1'ang telah disetujui Gubernur;
i*iite.: l*: =A elakukan koordinasi dalam pelaksanaan invenrarisasi barang milik daerah;
.....'.f..*
Asists'r "fFill
lakukan pengawasan dan pengen dalian atas pengelolaan banng milik daerah.
gyu1r]] ..fl9tllutt\
Xaro [, -
10

Bagian Ketiga
f*mb*ntu Pengelala Bara*g Milik Ilaerah
Pasal6

{t} Biro Perlengkapan dan Feagelelaan Aset adalah pembantu pengelola barang mitik daerah
Pemerintah Provinsi Sumatera lJtan.

{2} Pembantu pcngelola barang milik daerah bertugas dan berfanggung iawab .
'a. mangkoordinasikan penyelarggtraan pengelolaan barang milik daerah yang ada pada
masing-masing SKPD;
b. melaksanakan pembinaaq fasilitasi" monitoring, evaluasi, pengeadaliaa daa
mempersiapkan/ menyusun dan menghimpun rencana kebufuhan barang milik Daerah
untuk satu tahun enggat?nyang diperlukan oleh setiap SKPD dan standarisasi sarana dan
pra$*ra$a kerja gernerintahan daerah serta standarisasi harga.

r"ocsof;f ffi l#-#ll#Dacrah


Pasal T

{1} Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah adalah pergguna baraag milik daerah.
(2) Pengguna barang milik daerah berwenang dan bertanggung jawab:
a. mengajukan rsrrffina kebutulran barang SKPD yang dipimpinnya kepada Crrrbernur
melaltri pe*gelola;
b. melaksanakan pengadaan barang sesuai kewenangannya,
c. meagajukaa permahonan perietapafi status uatuk penguasaar daa pengguna*a barang
milik daerah lang diperoleh dari beban APBD dan perolehan lainnya 1'ang sah kepada
Gubernur melalui pengelola;
d. melakukan pencatatan dan inventarisasi barang milik daerah yang berada dalam
penglra"saannya;
e. menggunakan barang milik daerah yang berada dalam penguasaatnya untuk kepentingan
penyelengg&ra&* tuges pokok dan fungsi sai;aa ke{a perangkat daerah yang
dipimpinnya;
f. mengamankan dan memelTbarabxang milik daerah yang berada dalarn penguasaannya;
E. n usul barang milik daer*h keFada Guberffr melalui
pengelola;
h. menyerahkan baraag daerah ya*g tidak dimanfaatkan untuk kepentingan
penyelengg&raan -tugas pokek dan fungsi $at"ua$ keria perangkat daer*h ya-ng
dipimpinnya kepada Gubernur melalui pengelola;
i. melaftukan pengawasan dan pengendalian atas pengg$riaan barang milik dasah yang
ada dalam penguasaarmya;
j melaksanakan penJrusunan dan menyampatk?n Laporan Barang Pengguna Semesteran
{l,8PS) dan Lapcran Barang Pangguna Tahunan (I-BPTi serta Laparan Inventarisasi 5
IHA ) tahunan (sensus) yang berada dalam penguasaannya kepada pengelola barang.

Bagian Kelima
Kuasa Pengguna Barang Milik Ilaerah
fasat-E

Biro/Bidang lBagian I Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah adalah kuasa


barang milik daerah"
naBarangMilik Daerah berwenang dan bertanggung jawab:
lirrkan rencana, kebutuhan barang nailik daerah bagi unit kerjz yang dipimpinnya
Kepala Satuan Kerja Peraagkat Daerah yang bersangk*tan;
ll

b. melakukan pencatatan dan inventarisasi barang milik daerah yang berada dalam
pen$rasilannya;
c. menggunakan barang milik daerah yang berada dalam penguasaarlnya unhlk
kepentingan penyelenggaraantugas pokok dan fungsi unit kerja yang dipimpiooya;
d. mengamankan dan memelihara barang milik daerah yang berada dalam pengua$aannya;
e. melalarkan pengawasan dan pengendalian 6fas penggufiaan barang milik daerah jrang
ada dalam penguasaannya; dan
f meftjrusun dan rnenyampaikan Laporan Barang Kuasa Pengguna Semesteraa &SKPS)
dan Laporan Barang Kuasa Pengguna Tahunan (LBKPT) yang berada daiam
penguasaannya kepada kepala satuan kerja perangkat daerah yang bersangkutan"

Bagian Keenam
Penyimp*n dan/ at*u Pengurus Barang Mitik Daerah
Paragraf I
Tata Cara Pengangkatan
fasal 9

(1) Penyimpan dan/atau pengurus barang adalah pegawai negeri sipil Pemprovsu yang
ditugaskar untuk menerim4 menyimpan dan mengeluarkan serta mengurus baraag milik
daerah yang diangkat oleh pengelola untuk masa 1 (satu) tahun enggaran dan bertanggung
jawab kepada pengelola melalui atasan langsungnya.

{2} Pegawai Negeri Sipil sebagaimana dimakzud pad* ayat {1} dapat diangkat kembali pada
tahun anggaran berikutnya dengan memperhatikan ketentuan jabatarq dimana jabatan
penyimpan dan / atau pengurus barang tersebut dapat dirangkap dengan pengurus barang
sepanjang bebaa algas I vclsme kegiatan tidak terlalu besar deagan rnemperhalikaa syarat-
syarat sebagai berikut :
a. diusulkm oleh Kepala SKPD yang bersangkutan;
b. serendah-rendahnya rnenduduki golongan II dan setinggi tingginya golongan III;
c. memiliki pengalaman dalam pengurusan barang dan/atau telah mengikuti kursus /
bimbiagan teknis pengelolaan barang.
d. mempunyai akhlak yang baik, antara 1ain, jujur, teliti, dan dapat dipercaya.

{3}Dalarn keputusan pengangkatan kernbali penyimpan dan/atau pengurus barang oleh


pengelola sekaligus ditunjuk atasan larrgsungn5ra yang arrtarc lain-berkewejiban rnemberikan
persetujuan atas setiap pengeluaran barang, pencatatan dan pelaporan barang dan melakukan
pengawa.san terhadap pelaksaca*nny4 serta ditetapkan pula jumlah atau besaraya insentif
bagi pe-ny"impan danlatau perl$rrus bara-ng dimaksud.
(4) Dalam melaksanakan tugasnya Pegawai Negeri Sipil sebagaimana dimaksud pada ayat (l),
dapat dibantu oleh pembantu penyimpan darfata* pembantu pengurus barang.

Paragraf2
Tugas d*n Tanggung Jawab Pe*yimp*l dan/*tau Pengurue Barang
Pasal 10

(1) r da* tanggtrng jawab peayimpan baraag adalabsebagai berikut :

m4 menyimpan dan menyerahkan barang milik daerah ke unit pemakai;


$ecara terfib dan terafrr. peaerimaan barang pengeluaran barang dan keadaan
iaan,barang ke dala.rn buls#kartu barang rnenurut jenisnya, terdiri dari :
Barang Inventaris.
Barang PakaiHabis.
i{asil Fengadaan.
Barang.
Persediaas Barang.
12

c. menghimpun seluruh tanda bukti penerimaan barang dan pengeluaran/ penyerahan


secara tertib dan teratur sehingga memudahkan mencarinya apabila diperlukan sewaktu-
waktu terutama dalam hubungan dengan pengawasan barang;
d. membuat laporan mengenai barang yang diurusnya berdasarkan Kartu Persediaan Barang
apabila diminta dengan sepangetahuan atasan langsungnya;
e. membuat laporan, baik secara periodik maupun secara insidentil mengenai pengurusan
barang yang menjadi tanggung jawabnya kepada pengelola melalui atasan langsungnya;
f. membuat perhitungan/pertanggungi awfuanatas barang yang diurusnya;
g. bertanggung jawab kepada pengelola melalui atasan langsung mengenai barang-barang
yang diurusnya dari kerugian, hilang, rusak atau dicuri dan sebab lainnya;
h. melakukan perhitungan barang (stock opname) sedikitnya setiap 6 (enam) bulan sekali,
yang menyebutkan dengan jelas jenis jumlah dan keterangan lain yang diperlukan, untuk
selanjutnya dibuatkan Berita Acara perhitungan barang yang ditandatangani oleh
penyimpan barang.

(2) Tugas dan tanggung jawab pengurus barang adalah sebagai berikut :
&. mencatat seluruh barang milik daerah yang berada di masing-masing SKPD yang berasal
dari APBD maupun perolehan lain yang sah ke dalam Kartu Inventaris Barang (KIB),
Kartu Inventaris Ruangan (KIR), Buku Inventaris (BI) dan Buku Induk Inventaris (BIl),
sesuai kodefikasi dan penggolongan barang milik daerah;
b. melalcukan pencatatan barang milik daerah yang dipeliharaldiperbaiki kedalam kartu
pemeliharaan;
c. menyiapkan Laporan Barang Pengguna Semesteran (LBPS) dan Laporan Barang
Pengguna Tahunan (LBPT) serta Laporan Inventarisasi 5 (lima) tahunan yang berada di
SKPD kepada pengelola; dan
d. menyrapkan usulan penghapusan barang milik daerah yang rusak atau tidak
dipergunakan lagr.

Pasal 11

(1) Dalam hal penyimpan dan/atau pengurus barang karena sesuatu hal tidak dapat
melaksanakan tugasnya, maka untuk menjaga kelangsungan tugas/pekerjaan penyimpan
dan/atau pengurus barang tersebut, pengelola barang atas usul Kepala SKPD dzpat
rnenunjuk seorang pegawai lainnya sebagai penyimpan dan/atau pengurus barang
pengganti.
@ Penyerahan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dituangkan dalam Berita Acara
Pemeriksaan Gudang oleh atasan langsung dan dibuat Berita Acara Pemeriksaan serta
Berita Acara Serah Terima Pekerjaan dan selanjutnya dilaporkan kepada pengelola.

Pasal L2

(1) Dalam hal penyimpan danlatau pengurus barang meninggalkan tugas untuk sementara
maka pengguna menunjuk seorang pegawai lainnya untuk melakukan tugas sementara
impan danl atav pengurus barang.
tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus dibuat dalam Berita Acara
pnnnr x{lo-
Gudang oleh aksan langsung dan Berita Acara Serah Terima Pekerjaan serta
wa$$ kepada pengelola.
S*dai: hal penyimpan dan/atau pengurus barang yang bersangkutan kembali melaksanakan
Asrste tugasnya, maka penunjukan pengganti sementara tersebut harus dicabut dan
Ashtir feNl
fi9tfltl$l
Asishn
langsung penyimpan / pengurus barang wajib secara berkala 6 (enam) bulan sekali
l(roHL'
pemeriksaan atas pelaksanaan tugas penyimpan / pengurus barang meliputi
xre .l$tnnr pembukuan I pencatatan dan pemeriksaan gudang.
p1khag Itqt\
rdas'f'$I" " '
xasuuurs 9{lP}
13

(5) Hasil pemeriksaan harus dibuat dalam Berita Acara Pemeriksaan dan dicatat dalam buku
perneriksaan penyirnpan barang yaug bersangkr:tan.
(6) Hasil pemeriksaan ditaportcan kepada pengelola dan ternbusanrrya kepada Kepala S'KPD
yang bersangkutan" Pembantu Pengelola dan Pengawas Fungsional Provinsi Sumatera
Utara.
(7) Apabila atasan langsung penyimpan barang berhalanga4 pengelola atau pengguna/ kuasa
peng$rtna menunjuk pejabat lain sebagai atasan langsung penyimpan / pengurus barang.
(8) Apabila terjadi kerugian akibat kelalaian penyimpan/ pengurus bareng, atasan langsung
turut bertanggung jawab atas kerugian yang terjadi.

Bagian Ketujuh
Panitia ?ergadaanlPrjabat Pengada*n Banng/Jasa
Paragrafl
Penetapan Panitia Pengadaan/Pej abat Pengadaan BaranglJasa

Pasal 13
{r} Patutia Pergadaan Bara*glla*a ditetapkan dengan Keputusan Gubernur dengan susunan
keanggotaannya melibatkan un$rr tekais terkait.

Q) Unsur teknis terkait sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan dengan Keputusan
Gubernur-

Pasal 14
tl) Administrasi pengadaan barang daerah yang dilak*a*a*an oleh Panitia/Pejabx Pengadaan
mencakup seluruh kegiatan pengadaan barang daerah sesuai Clengan Daftar Ketutdhan
Barang Daerah.

{2} Pengadaan barang daerah melalui Panitiaffejabat Pengadaan, batasan dan cakLrpan
kegiatan ditetapkan lebih lanjut oleh Gubernur sesuai ketentuan peraturan perundang-
undaagaa

Paragraf 2
Tugas dan T**ggung Jawab

Pasal 15
Panitia Pengadaan menyelenggarakantendallelang dan rnengambil keputusan dalam zuatu rapat
yang dituangkan dalam Berita Acara Lelang mengenai calon pemenang atas dasar harga
terendah dikaitkan dengan harga perlaraat sendiri (owner estimate) yeng dapat
dipertang$lngjawabkaa uatuk kuaiitas barang yang dibutuhkaq selanjutnya meayampaikan
Berita Acara tersebut disertai saran kepada Gubernur dan/atau Sekretaris Daerah untuk
menetapkan Pearenang Lelang.

Bagian Kedelapan
Panitia Pemeriksa BaranglJasa

PAffi,,qF KffiO
Paragrafl
Penetapan Panitia Pemeriksa Barang/Jasa
Wagul
o^t Pasal 16
OGi' !t. 1

Asis:cn:
1rf eanitiJ Pemeriksa Barang Daerah dite*apkan aleh Guber*ur dengan susuila$ pengelola
Asht", f€ilt
Asbtq:: .ril9ltltlnt
|| melibalkan unsur teknis terkait.

6 lfu*fteknis terkait sebagaimana dimaksud pada ayat (l) ditetapkan dengan Keputusan

f fr'*
Karo llr'
Karo.Mf
$4i
01en
11*c.1q1,44,.
nro*-.?S.. V-*r
t:!$ubba!.PS"$lt ;,;;'fi,
T4

Pasal 17

Panitia Pemeriksa Bar*ngllasa harus memenahi syarat-syarat sebagai berikut


a. memahami tata carapengadaan barang;
b. memaharni substansi barang yang melipuri kualifikasi dan kualitas barang.

Paragraf 2
Tug*s dan T*ngg*ng Jawab

Pasal 18

Fanitia Pemeriksa BaranglJasa Daerah berfugas sebagai berikut :


a. meneliti dan memeriksa setiap hasil pelaksan&m pengadaan barang dan/ ataupekerjaan yang
biayanya bersumber dari APBD sesuai de*gan persyaratan yang tertera dalam Surat Perintah
Kerja atalt kor$ra*l perjanjian dan dibcatkan Berita Acara P.emeriksaan;
b. melakukan penelitian administrasi dan dokumentasi yang berkaitan dengan kegiatan
pengadaan barang dan/ atau pekerjaaa yang telah dilaksanakan;
c. membuat Berita Acara Hasil Pemeriksaan tsarang tanfatau Pekerjaan yang telah
dilaksanakan;
d. melakukan kegiatan lai*nya yang berhub*ngar dengan penelitian kebeaaran pengadaan
barang danlatal pekerjaan yang telah dilaksanakan;
e. menyaksikan barang yang diserahkan sezuai deagan persyaratan yang tertera dalam S*rat
Perintah Ker:a atau kontraklperjanlian dan dibuatkan Berita Acara Perneriksaan.

Bagian Kesembilan
Panitis Penaksir
Y*ragr*f I
Penetapan Panitia Penaksir
f*sal 19
(l) Panitia Penaksir ditetapkan dengan Keputusan Gubernur dengan keanggotaan melibatkan
unsur Satuan Kerja Ferangkat Daerah dan unsur tekais terkait.
(2) Panitia Penaksir tidak boleh merangkap sebagai panitiapenilai.
{3} Panitie Peraksir berjur,nlah ganjil nya berj*mlah 3 {tiga} orang.

Partgraf 2
Tugas dan Tanggung Jaw*b
Pasal 20
Panitia Pe*aksir mempunyai tugss dan tanggung jawab sebagai beriliut :

a. melaksanakan perkiraan harga taksiran atas harga kendaraan dinas dengan memperhatikan
umuml p&saran danl atau nilai jual kendaraan bermotor sebagai perhitungan dasar
PARf,F ir,..;]x DIN pajak kendaraan bermctor dan bea balik nama keadaraan bermet+r tahun
Ntlrgub

SrkdrP;r 1'
neliti dan menaksir nilai ks$disi fisik kendarasn dan tahrn perclehan kendaraan yang
lsistcnF; '
dijuaV dilelang.
rsncn.H ntenaksir hargakesdanatdan membuat berita acara hasil penaksiran"
Asitm/!f!llurn.. '
elaksaaakan tugas law*ya yang *iatrygap perlu dan selanjutnya hasil penelitian
l(roHdum siran tersebut ditetapkan dalam Berita Acara Hasil Penaksiran.
xfl.Ht)l{'!,t.. .

M.t$$...,.tl{qll
?uu v'
l5

b. melaksanakan perkiraan harga taksiran atas penjualan rumah dinas Daerah golongan III
beserta atau tidak beserta tanahnya dengan memperhatikan nilai jual objek pajak danlatau
harga umum setempat dari segi:
l. pembangrrnan dan pemilikan rumah dan/atau tanahnya;
2. keadaan fisik rumatr;
3. perbaikan-perbaikan yang telah dilaksanakan;
4. menaksir harga rumah dan ganti rugi atas tanahnya disesuaikan dengan keadaan pada
saat penaksiran termasuk perbaikan-perbaikan yang telah dilakukan atas biaya
Pemerintah Provinsi Sumatera Utarq apabila ada penambahan dan/atau perbaikan
dilakukan oleh dan atas beban penghuni sendiri tidak diperhitungkan;
5. lain-lain yang dipandang perlu dan selanjutnya hasil penelitian penaksiran tersebut
dituangkan dalam bentuk Berita Acara Hasil Penaksiran.

c. melaksanakan perkiraan harga taksiran tanah danlatau bangunan yang akan dilepaskan
dengan ganti rugi atau dengan tukar menukar (ruilslagtr/tukar guling) kepada Pihak Ketiga
sebagai berikut:
1. meneliti kenyataan lokasi dan keadaan lingkungan tanah dan/atm bangunan tanah
tersebut, dihubungkan dengan rencana pelepasan hak atas tanah ditinjau dari segi sosial,
ekonomi, budaya dan kepentingan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara;
2. menaksir besarnya nilai atas tanah dan/ataubangunan tersebut dengan berpedoman pada
harga dasar/umumA.{ilai Jual Objek Pajak (NJOP) tanah yang berlaku setempat;
3. meneliti bonafiditas dan loyalitas calon pihak ketiga dan memberikan saran-saran kepada
Gubemur dan lain-lain keterangan yang dipandang perlu;
4. membuat Berita Acara hasil penelitian dalam Berita Acara Hasil Fenaksiran.

Bagian Kesepuluh
Panitia Penilai
Paragraf I
Penetapan Panitia Penilai

Pasal 21

(1) Panitia penilai ditetapkan dengan Keputusan Gubemur dengan susunan kepanitiaan dari
uosur SKPD dan unsur teknis terkait.

(2) Panitia penilai tidak boleh merangkap sebagai Panitia Penaksir, dan panitia penilai baik
jabatan marlpun pangkatnya lebih tinggi daripada panitia penaksir.

Paragraf2
Tugas dan Tanggung Jawab
Pasal22

mempunyai tugas sebagai berikut:


$)&$lf.rfr [.{
hasil penaksiran Panitia Penaksir sebagaimana dimaksud pada Pasal 19, yang
Wagti! dituangkan dalam Berita Acara Hasil Penilaian Panitia Penilai dan khusus untuk
Sckia;:, darlatau bangunan dilakukan dengan estimasi terendah menggunakan NJOP sehingga
Asister " ,

b
Aslsten.&m
lsnen4$$um
berkaitan dengan penghapusan aset, panitia penilai penghapusan aset bertugas sebagai
Kro Hul'ur

xm.St$i
16

1. meneliti dan memeriksa aset yang akan dihapus meliputi:


a. xteneliti administresi aset terma*uk kepemilikan dan kepengunrsanaya ditn:bungkan
dengan kepentingan dinas, biaya pemeliharaan dan penelitian dari segi persyaratan
personal;
b. meneliti kead*aa fisik aset yang akan dihapus;
c. menilai kelayakan harga terhadap suatu aset yang akan dihapuskan dengan
mernpertimbangkan kcndisi fisi! tahun peroleban dan lainJain se$rai hasil
pelaksanaan penaksiran dari Panitia Penaksir;
d. membuat Berita Acara Penilaian Harga.

BAB III
PSREFICANAAIY KEST'TUHAN DAX PENGA}TGGARAN

Bagian Kesatu
Perencan*an Kebutuhan

Pasal 23
{I} Perencanaan kebutuhan barang dilaks*nakan bsrdasa*a* perfimbangan yaitu:
a. untuk mengisi kebutuhan barang pada masing-masing SKPD disesuaikan dengan besaran
organisasil jumlah pegawai dalam satu orgaaisasi;
b. adanya baraag-barang yang rusak, dihapus, dijual, hilang, rnati atau sebab lain yang
dapat dipertanggungjawabkan sehingga memerlukan penggantian;
c. adanya peruntukan barang yang didasarkan pada peruatukat standar persraagall, i:/r.a
terjadi mutasi bertambah personil sehingga mempenganrhi kebutuhan barang;
d. untuk menjaga tingkat persediaan barang milik daerah bagi setiap tahun atrggerar.
bersangkutaa agar efisien dan efekfif; daa
e. pertimbanganteknologi.

p) Perenc*naan kebutuhan sebagaimana dimakzud pada ayat {U dilaksanak*n dengan


memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
a. barang ape yeng dibutuhkan;
b. dimara dibutuhkaa;
c. bilamanadibutuhkan;
d. berapa biaya;
e. siapa yang menguftr$ dan siapa )ra$g ffienggunakan;
f. alasan-alasankebutuhan;
g. carapengadaan;
h. srarrdarisasi dan spesifikasi barang-barang yang dibutuhka4 baik jenis, nnsaln rnaupun
jumlah dan besarnyabarang yang dibutuhkan.

Bagian Kedua
Tat* Cara Persncnsaan

Pasal 24

Kerja Pesan$at Daerah sebagai penggr.na barang merencanakas dan menyusun


han barang dalam Rencana Kebutuhan Barang AKB) dan Rencana Kebutuhan
Barang EKPB) dengan memperbatikan ketersediaan barang milik daerah

Kebutuhan Barang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi rencana


aan dan rencsrra kebutuhan pemeliharaan barang diusulkan SKPI) berdasarkan
pengenrb*ngan organis*si, personil, barang rusak, dihapuskan, hilang, mati,
barang dan pertimbanganteknologi atau sebab lain.
l7

(3) Rencana Kebutuhan Barang (RKB) dan Rencana Kebutuhan Pemeliharaan Barang (RKPB)
sebagaimana padaayat (l) merupakan bahan SKPD menyusun Rencana Kerja dan Anggaran
(RKA-SKPD).
(4) Rencana Kebutuhan Bmang (RKB) dan Rencana Kebutuhan Pemeliharaan Barang (RKPB)
disusun berdasarkan standarisasi sarana dan prasarana kerja Pemerintahan Daerah dan
standar harga yang ditetapkan Gubemur dan selanjutnya RKB dan RKPB disampaikan
kepada pengelola melalui Pembantu Pengelola untuk diteliti dan disusun menjadi Rencana
Kebutuhan Barang Milik Daerah (RKBMD) dan Rencana Kebutuhan Pemeliharaan Barang
Milik Daerah (RKPBMD).
(5) Setelah APBD ditetapkan setiap SKPD menyusun Daftar Rencana Tahunan Barang dan
disampaikan kepada Gubernur melalui pengelola yang selanjutnya diteliti dan dihimpun
menjadi Daftar Kebutuhan Barang Milik Daerah (DKBMD) dan Daftar Kebutuhan
Pemeliharaan Barang Milik Daerah (DKPBMD) untuk satu tahun anggaran ditetapkan
dengan Keputusan Gubemur dan dijadikan pedoman dalam pelaksanaan pengadaan dan
pemeliharaan barang milik daerah.
(6) Tata cara dan format perencanaan barang I jasa sebagaimana tercantum dalam Lampiran I
yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Gubemur ini.

Bagian Ketiga
Perencanaan Penganggaran

Pasal 25
(1) Setiap perubahan yang akan diadakan pada pada Rencana Kebutuhan Barang dan Rencana
Kebutuhan Pemeliharaan Barang sebagaimana dimaksud pada Pasal 24 ayat (2) harus
disampaikan kepada Gubernur c.q. Pembantu Pengelola Barang.
(2) Pennohonan perubahan Rencana Kebutuhan Barang dan Rencana Kebutuhan Pemeliharaan
Barang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diteliti oleh Pembantu Pengelola bersama
dengan SKPD yang bersangkutan dan selanjutnya disampaikan kepada Gubemur c.q.
Sekretaris Daerah untuk mendapat persetujuan.

Pasal 26
(1) Pembantu Pengelola sesuai tugas dan fungsinya duduk sebagai Tim Pemerintah Daerah
dalam penyusunan Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah.
(2) Pembantu Pengelola menyusun :

a. Standarisat'b**g;
b. Standarisasi kebutuhan barang;
c. Standarisasi harga.
d. Standarisasi sarana dan prasarana.

(3) Perencanaan penganggaran untuk pemenuhan kebutuhan barang harus terinci dengan
memuat banyaknya barang, nama barang, waktu dan jumlah biaya yang diperlukan.

BAB IV
PENGADAAN
PAffif:f I Bagian Kesatu
Umum
Pasal 27

, ppu$adaan barang daerah dilaksanakan oleh panitia / pejabatpengadaan dengan tujuan :


ns'r*en [,qS

Ashten a{lYtUItl -ta- tprtib administrasi pengadaan barang;


Kao Hukrrl Ut:" tbrtiU administrasi pengelolaan barang daerah;
rro.$!tt}lt! .
yaguna:m barang daerah secara maksimal;
m.hho..ilctn
rorE ..l.lf.Y.......,..,...
18

(2) Pengadaan barang daerah dapat dipenuhi dengan cara:


a. pengadaa#pemborongan pekerjaan;
b. membuat sendiri (swakelola);
c. penerimaan (hibah atau bantuar:/sumbangan atau kewajiban Pihak Ketiga);
d. tukar-menukar, dan
e guna susun.

i3) Administrasi pengadaan bararg / jasa daerah dilaksanakaa oleh panitia / pejabat pengadaan
yang mencakup seluruh kegiatan pengadaan barang / jasa daerah.

{4} Pelaksanaan pengadaan dan pemellharaa* barang daerah berdasarkan kepada da$ar
kebutuhan barang daerah dan daftar kebutuhan pemeliharaan daerah

(5) Panitia I pejabat pengadaan barang / jasa ditetapkan dengan Keputusan Gubernur.
(6) Gubernur dapat melimpahkan kewenangan kepada SKPD untuk menetapkan panitia
pengadaan pada masing-masing SKPD yaag ditetapkan dengan Keputusan G.rberur.

(7) Pelaksanaan teknis administrasi lebih lanjut dikoordinasikan dan dikonsultasikan dengan
pembantu pengelola.

(8) Kepala SKPD bertanggung jawab baik tertib administrasi maupun kualitas barang serta
melaporkan pelaksanaannya kepada Gubernur melalui pengelola.

Bagian Kedua
Pel*ksanaan Pengadaan Baran glJasa
Paragraf 1
Tata Cara Pelaksanaan

Pasal 28

(1) Panitia pengadaan ditetapkan dengan Keputusan Gubernur dengan susunan keanggotaannya
melibatkan unsur teknis terkait.

(2) Panitia pengadaan menyelenggarakan tender dan mengambil keputusan yang dituangkan
dalam berita acara lelang mengenai calon pemenang atas dasar harga terendah yang
dikaitkan dengan harga per*iraan sendiri (o*ner estimate) uatuk kualitas barang yang
dibutuhkan.

(3) Setelah ditetapkan calon pemenang lelang Gubernur atau pengelola atau pengguna
menetapkan pemenang lelang.

(4) Pelaksanaan pengadaan I pekerjaan dilakukan dengan cara sebagai berikut :

&. membuat surat perjanjian yang ditanda tangani oleh Gubernur atau pengelcla atau kepala
SKPD;
pekerjaan yang tidak dilakukan melalui lelang maka pelaksanaan pengadazn/
dilakukan dengan membuat zurat perintah kerja yang ditanda tangani oleh
ii'r,go SKPD dan atau Pejabat Pengadaan;
S*dao:r9-
Asistcn Pene '
Perintah Kerja harus dengan tegas memuat dan menyatakan jumlah barang dan
nsistcn.k$,.
maupun syarat-syarat lain yang diperlukan.
tsilen.ff.$qu
Iro Htffu,,

rtm.htlltr .l
xil.!.<S$fl...scJ:l
t9

Paragraf2
Penerimaan dan Pembayaran Pengadaan Barang/Jasa

Pasal 29

(1) Penerimaan barang dilaksanakan oleh penyimpan barang dan/atau pengurus barang setelah
diperiksa oleh Panitia Pemeriksa Barang Daerah dengan membuat Berita Acara
Pemeriksaan.
(2) Pembayaran hanya dapat dilakukan apabila melampiri dokumen-dokumen sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.

Pasal 30

(l) Dalam realisasi pelaksanaan pengadaan barang/jasa dilakukan pemeriksaan oleh Panitia
Pemeriksa Barang/Jasa Pemerintah Provinsi Sumatera Utara dan/atav Pemeriksa Barang
Unit.
(2) Keseluruhan dokumen kontrak yang bersangkutan harus disusun sesuai dengan ketentuan
administrasi pengadaan barang daerah dan/atau ketentuan yang tercantum dalam perjanjian
yang bersangkutan yang dilaksanakan oleh panitialpejabat pengadaan mencakup selurutr
kegiatan pengadaan barang daerah sesuai dengan Daftar Kebutuhan Barang Daerah,
(3) Harga yang disepakati benar-benar telah memenuhi persyaratan, menguntungkan daerah dan
tetah dibandingkan dengan standar harga yang ditetapkan oleh Gubemur serta dapat
dipertanggung j awabkan.
(4) Tata cara dan format pengadaan sebagaimana tercantum dalam Lampiran II yang merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Gubemur ini.

Pnragraf3
Laporan Pengadaan BaranglJasa
Pasal 31

(1) Pengguna membuat laporan hasil pengadaan barangljasa Pemerintah Provinsi Sumatera
Utara kepada Gubernur melalui pengelola.
(2) Laporan hasil pengadaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dilengkapi dokumen
pengadaan barang/j asa.

Bagian Ketiga
Daftar Hasil Pengadaan Barang Milik Daerah
Paragraf 1
Ketentuan dan Syarat
Pasal 32
(1) Daftar Hasil Pengadaan Barang Milik Daerah memuat catatan seluruh barang yang diadakan
oleh semua SKPD dalam masa satu tahun anggararr.

!q41 Kepala SKPD bertanggung jawab untuk melaksanakan pembuatan Daftar Hasil
ilftffifrr: fr{,7 Barang Milik Daerah dalam lingkungan wewenangnya dan bertanggung jawab
lTiSub
irelaporkan/menyampaikan Daftw Hasil Pengadaan Barang Milik Daerah tersebut
Gubernur melalui pengeloia.
Sekdai,. i

Asister ?e:i, sebagaimana dimaksud pada ayat (2) adalah pengadaan yang didanai atas beban
Asisten.km Provinsi Sumatera Utna.
Asble:l '!,l$illum
hasil pengadaan barang inventaris dan barang pakai habis, dijadikan lampiran Laporan
l(roHun*
giawaban Gubernur.
(a0..kni{@
.Wfut wsa
rda|.$!l ..... ."
Kasulb.g
20

Pa,rrgrnf2
Tata Cara Pembuatan Daftar Hasil Pengadaan Barang Milik Daerah
Pasal 33
(1) Pembantu Pengelola menyediakan formulir yang diperlukan.
(2) Formulir tersebut dikirim/disampaikan kepada semua SKPD untuk diisi sesuai dengan
barang-barang yang diadakan oleh unit yang bersangkutan.
(3) Daftartersebut dibuat setiap 6 (enam) bulan.
(4) Daftar Hasil Pengadaan Barang Milik Daerah dari semua SKPD dikirim ke Pembantu
Pengelola paling lambat 2 (dua) bulan setelah berakhirnya tahun anggamn yang bersangkutan
untuk disusun/dihimpun menjadi Buku Daftar Hasil Pengadaan Barang Milik Daerah.
(5) Tata cara dan format pembuatan daftar hasil pengadaan barang milik daerah sebagaimana
tercantum dalam Lampiran III yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan
Gubernur ini.

Bagian Keempat
Pengadaan Tanah
Pasal 34

(1) Setiap penguasaan tanah oleh daerah untuk keperluan apapun harus berdasarkan kepada
landasan hak yang sah yaitu alas hak atas tanah yang diberikan oleh pejabat yang berwenang
@adan Pedanahan Nasional).
(2) Pengadaan tanah dilaksanakan/dikoordinasikan oleh pengelola.

Bagian Kelima
Tata Cara Penguasaan Tanah dan Pembebasan Tanah
Paragraf I
Tata Cara Penguasaan Tanah
Pasal 35

(l) Tata Cara penguasaan tanah oleh Pemerintah Provinsi Sumatera Utara ditempuh melalui :
a. pemberian tanah Negara (tanah yang langsung dikuasai oleh Negara) oleh Pemerintah
melalui keputusan pemberian hak;
b. Tanah hak masyarakat (tanah masyarakat hukum adat).
c. pembebasan tanah hak (tanah yang sudah ada hakny4 kepunyaan perorangan atau Badan
Hukum) berbentuk hak milik, hak guna usahq hak guna bangunan, hak pakai atau hak
pengelolaan dilakukan secara musyawarah dengan pembayaran ganti rugi kepada
pemiliknya;
d. penerimaan atau sumbangan (hibah) tanpa disertai pembayaran ganti rugi kepada pihak
yang melepaskan tanahnya.
(2) Dalam rangka tertib administrasi dan keamanan terhadap kemungkinan tuntutan dari pihak
lain, proses pengadaan tanah atau penerimaan sumbangan/hibah harus disertai dengan
sertifikat hak Pemerintah Provinsi Sumatera Utan atas tanah.

Pasal 36

yang dimiliki oleh Pemerintah Provinsi Sumatera Utara adalah sebagai berikut :

, apabila tanahnya dipergunakan sendiri untuk keperluan yang langsung


dengan penyelenggaraan tugas-tugas pemerintahan; dan
gelolaan, apabila tanahnya dipergUnakan untuk keperluan lain yang tidak langstmg
ungan dengan tugas seperti pengkaplingan untuk pegawai negeri sipili anggota
2l

Pasal 37

Pola kerjasama dengan Pihak Ketiga atau penggunaan lahan untuk keperluan/ kepentingan lain
sebagaimana dimaksud dalam Pasal36 ditetapkan oleh Gubernur.

ParagrafZ
Tata Cara Pembebasan Tanah
Pasal 38

(1) SKPD yang memerlukan tanah mengajukan permohonan kebutuhan tanah kepada Gubemur
dengan mengemukakan maksud dan tujuan penggunaal tanahnya termasuk keterangan
mengenai:
a. status tanah yang akan dibebaskan haknya (ienis/macam haknya, luas serta tanahnya);
b. gambar situasi tanahnya; dan
c. maksud dan tujuan pembebasan tanah dan rencana penggunaan tanah.

(2) Gubernur membentuk dan memerintahkan Panitia Pembebasan Tanah untuk melaksanakan
penelitian terhadap data-data dan keterangan yang berhubungan dengan tanah dimaksud.
(3) Panitia pembebasan tanah selanjutnya mengadakan inventarisasi serta penelitian,
mengadakan perundingan, menaksir besarnya ganti rugi dan membuat Berita Acara
Pembebasan Tanah yang disertai fatwa/pertimbangan.
(4) Pembayaran ganti rugi dalam rangka pembebasan tanah harus dilaksanakan secara langsung
oleh instansi yang bersangkutan kepada pemegang Hak Atas Tanah/Pemilik Bangunan/
Tanam Tumbuh.
(5) Panitia tidak diperkenankan sebagai juru bayar, dan pembayarannya tidak diperbolehkan
melalui Kuasa atau Perantara.

Paragraf3
Panitia Pembebasan Tanah
Pasal 39
(1) Panitia Pembebasan Tanah ditetapkan oleh Gubernur.
(2) Susunan Personalia Pengadaan Tanah terdiri atas unsur-unsur terkait.
(3) Dalam hal-hal tertentu Gubernur dapat mengetuai sendiri Panitia Pembebasan tanah
dimaksud.
(4) Tugas Panitia Pembebasan Tanah adalah sebagai berikut :
a. mengadakan inventarisasi serta penelitian setempat terhadap keadaan tanahnya, tanaman
tumbuh dan bangunan-bangunan yang ada di atasnya;
b. mengadakan perundingan dengan para pemegang hak atas tanah dan bangunan/tanaman;
c. menaksir besarnya ganti rugi yang akan dibayarkan kepada yang berhak;
d. membuat Berita Acara Pembebasan Tanah disefrai fatwa/ pertimbangannya dan
rnenyaksikan pelaksanaan pembayaran ganti rugi kepada yang berhak atas tanah,
bangunan dan tanaman.

Bagian Keenam
!,:,
-1-) Tata Cara Perolehan Hak dan Penyelesaian Sertifikat Atas Tanah

Aslston l',,, . Pasal 40


Asi$EnLFl!
Provinsi Sumatera Utara mengajukan permohonan untuk mendapatkan Hak
nsnen.fj$um
atau Hak Pengelolaan kepada pejabat yang berwenang sesuai ketentuan peraturan
Kro Huku, r

-undangan yang berlaku.


Karoffif.P.{i .
m.914s.,..3.lftn
Kd{ ..!$,..,...........
xar,ru.st4*}}l
22

(2) Proses pengadaan tanah selesai dilaksanakan pada saat sertifikat Hak Atas Tanah tersebut
diterima oleh Pemerintah Provinsi Sumatera Utara.
(3) Tata cara dan format perolehan hak dan penyelesaian sertifikat atas tanah tercantum dalam
Lampiran IV yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Gubernur ini.

Bagian Ketujuh
Dokumen Pengadaan Tanah
Pasal 41
Penyimpanan dokumen-dokumen yang berhubungan dengan pengadaan tanah antara lain :

a. berita acatapembebasan tanah;


b. berkas (pertinggal) permohonan hak pakai/hak pengelolaan;
c. salinan surat keputusan pemberian hak pakai/hak pengelolaan;
d. sertifikat atas tanahnya.

BAB V
PEROLEHAN HAK BERUPA SUMBA}IGAN/IIIBAH
Bagian Kesatu
Ketentuan dan Syarat
Pasal 42
(1) Penerimaan sumbangan atau hibah berupa tanah dan/atau bangunan dan selain tanah
dan/ataubangunan baik dari Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, masyarakat atau badan
hukum lainnya, dituangkan dalam Berita Acara dan ditindaklanjuti dengan penyelesaian
status/dokumen kepemilikan atas rurma Pemerintah Provinsi Sumatera Utara.
(2) Pihak pemberi hibah/sumbangan berkewajiban untuk menyelesaikan semua kewajiban
kepada Negara dan/atas daerah atau pihak lain sebelum dilaksanakan serah terima
sumbanganihibah.
(3) Objek sumbangan/hibah sebagaimana dimaksud pada ayat (l) tidak dalam keadaan
sengketa.
(4) Sumbangan/hibah dari Pihak Ketiga harus dimanfaatkan untuk kepentingan daerah
khususnya untuk pembangunan daerah.

Bagian Kedua
Tata Cara Perolehan IIak Berupa Sumbangan/Hibah yang Menambah Aset
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara

Pasal 43
(1) Pihak Ketiga memberitahukan rencana pemberian sumbanganlhibah secara tertulis kepada
Gubemur dengan tembusan kepada pengelola.
a\ Pengelola meneliti barang berupa tanah/bangunan atau barang selain tanah/bangunan yang
akan disumbangkar/dihibahkan.
litian yang dilaksanakan pengelola meliputi:
ilq;:lirF K00
legalitas barang yang akan disumbangkan/ dihibahkan dan barang tersebut harus bebas
lJaGub I dari segala beban dan/atau berbagai pungutanlkewajiban apapun;
iekdegrcP::i I
melakukan perkiraan nilai barang berupa tanah/bangunan atau barang selain
F;:
[sisten
' tanah/bangunan yang akan disumbangkan/ dihibahkan.
Asisun.h.!l!
mengajukan usul kepada Gubernur untuk menerima sumbanganlhibah jika
Asisten "ftGl,l\lt${ .

berupa tanah/bangunan atau barang selain tanah/bangunan yang akan dihibahkan


Kalo Hu...
i syarat dan menolak jika barang berupa tanah/bangunan atau barang selain
r

Kan.M.Llil&. "
yang akan dihibahkan tidak memenuhi syarat.
k.m.h49...9.!Y!
***.fi$.-.-...-..-...
23

(5) Gubemur selanjutnya mengajukan usulan persetujuan untuk menerima sumbangan atau
hibah apabila barang yang akan disumbangkan/ dihibahkan memenuhi syarat atau
memberitahukan penolakan kepada Pihak Ketiga apabila barang yang akan
disumbangkan/dihibahkan tidak memenuhi syarat.
(6) Pihak pemberi hibah selanjutnya menyerahkan sumbangan atau hibah kepada Pemerintah
Provinsi Sumatera Utarc yang dilaksanakan melalui penandatanganen Berita Acara Serah
Terima (BAST) dan disertai dengan dokumen kepemilikan/penguasaan yang sah yang
memuat nilai dan status kepemilikan.
(7) Setelah ditandatangani Berita Acara Hibah, pengelola segera menyelesaikan
status/dokumen kepemilikan barang sumbangan/hibah dimaksud dan mencatatnya sebagai
aset Daerah.
(8) Tata Cara dan format perolehan hak berupa sumbangan/hibah yang menambah aset
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara tercantum dalam Lampiran V yang merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Gubemur ini.

BAB VI
PENERIMAAN, PENYIMPANAN DAI\{ PEIYYALURAN

Bagian Kesatu
Penerimaan

Pasal 44

Penerimaan barang milik Daerah sebagai tindak lanjut dari hasil pengadaan harus dilengkapi
dengan dokumen pengadaan dan Berita Acara Pemeriksaan Barang dan Berita Acara Serah
Terima Barang.

Bagian Kedua
Tata Cara Penerimaan Barang
Paragraf L
Tata Cara Penerimaan Barang Bergerak

Pasal 45

(1) Penyimpan banng, menerima hasil pengadaan barang dengan dasar surat perintah
kerja/surat perjanjianlkontrak pengadaan barang yang ditandatangani oleh pejabat yang
berwenang dan disertai dokumen menyatakan dengan jelas macam/jenis, jumlah, harga dan
spesifikasi barang.
(2) Penerimaan barang sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dilalcukan setelah diperiksa oleh
Panitia Pemeriksa Barang Daerah dengan membuat Berita Acara Pemeriksaan.
(3) Barang diterima apabila hasil penelitian barang oleh panitia pemeriksa barang sesuai
dengan isi dokumen pengadaan.
(4) Penerimaan barang dinyatakan satr apabila berita acara penerimaan barang telah
ditandatangani.

PEMAF KOO
barang milik daerah sebagaimana dimaksud pada ayat Q selanjutnya
impan dalam gudang atau tempat penyimpanan.
Wagub
r barang telah diterima akan tetapi belum sempat diperiksa, maka penerimaan
Sckdapro::'
dilaksanakan dengan membuat tanda penerimaan barang sementara, dengan diberi
Ashten i
barang belum diteliti oleh Panitia Pemeriksa Barang Daerah.
-

nS*erh
frsgPr4$r(uftl aan barang dilaksanakan melalui penandatanganan Berita Acara Serah Terima
Ka;e i
r<amK$"$.t-
iesi.pkq 0rsrr"
^-
*o*..luu "f.,,. l<-
xrc,rl"^ hlrri\l t6BU4$m l.'-.'
24

Paragraf2
Tata Cara Penerimaan Barang
Tidak Sesuai dengan Persyaratan
Pasal 46

(1) Apabila berdasarkan penelitian temyata ada kekurangan atau syarat-syarat yang belum
terpenuhi dan jika ternyata bahwa barang yang diperiksa tersebut tidak sesuai dengan
persyaratan sebagaimana tertera dalam surat perjanjian dan/atau dokumen penyerahan
lainnya, maka penerimaan barang dilakukan dengan membuat Tanda Penerimaan
Sementara Barang yang dengan tegas menyebutkan sebab-sebab penerimaan barang
sementara.
(2) Berita Acara Pemeriksaan Barang segera diberitahukan kepada panitialpejabat pengadaan
yang melaksanakan pengadaan dan panitia/ pejabat pengadaan harus segera mengambil
tindakan penyelesaian.
(3) Apabila kekurangan dan syarat-syarat tersebut pada ayat (1) sudah terpenuhi sesuai dengan
ketentuan dalam Pasal 45 ayat (3), maka dapat dilaksanakan penerimaan barang sesuai
ketentuan dalam Pasal 45 ayat (4).
(4) Jika pelaksan&m penyelesaian barang dimaksud memerlukan waLtu yang lama, maka
barang tersebut dapat diserahkan kepada penyimpan barangl pengurus barang unttrk
disimpan sebagai barang titipan.
(5) Berkenaan dengan ketentuan pada ayat (2) penyimpanan barang dimaksud harus disertai
dengan pembuatan Berita Acara Sementara yang memuat semua datalketerangan yang
diperlukan sehubungan dengan kekurangan-kekurangan bmang.

Paragraf3
Dokumen Pencrimaan Barang Bergerak
Pasal 47
(1) Penyimpan barang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 45 ayat (1) berkewajiban
melaksanakan tugas administrasi penerimaan barang milik Daerah sebagaimana uraian
tugas sesuai ketentuandalamPasal 10 ayat (1).

(2) Dokumen yang diperlukan dalam penerimaan barang adalah:


a. surat pengantar barang dari pemasok ke pemesan (pengguna barang);
b. buku kontrak pengadaan barang (yang berisi berbagai dokumen pengadaan);
c. dalam hal pengadaan dilaksanakan tanpa kontrak, perlu diperhatikan dokumen
pemesanan barang yang memuat berbagai ketentuan antxa lain nama barang, jenis
batang, jumlah barang, tingkat kualitas yang dipersyaratkan, tempat penyerahan barang
dan seterusnya;
d. petuqiuk dari pemasok yang berisi bagaimana cara mengoperasikan dan mengamankan
(medaga dari kerusakan/pengaruh barang dalam penyimpanan);
e. Ketentuan yang mengatur risiko sebelum barang secara resmi diterima.

PARAF KCICI Paragraf 4


lllagub
Tata Cara Penerimaan Barang Tidak Bergerak
Sekdrprop Pasal 48
I"
pengadaan barang milik daerah tidak bergerak diterima oleh Kepala SKPD,
il
Asislen

Asbtei km
4fltil$ Fdmudian Kepala SKPD melaporkan kepada Gubernur untuk ditetapkan penggunaannya.
Asrrt.r
barang sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dilakukan setelah diperiksa oleh
j{a,c.f*l1At Pemeriksa Barang Daerah, dengan mernbuat Berita Acara Pemeriksaan.
ieru.y4lg.. lurri
Ksas...ls$.... . .

lKasubUU't#[$.tt9
25

(3) Penerimaan barang dilaksanakan melalui penandatanganan Berita Acara Serah Terima
Barang dan disertai dengan dokumen kepemilikarlpenguas&m yang sah.
(4) Panitia Pemeriksa Barang Daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 45 ayat (2) dan
Pasal 18 bertugas memeriks4 meneliti dan menyaksikan barang yang diserahkan sesuai
dengan persyaratan yang tertera dalam Surat Perintah Kerja atau kontrak/perjanjian dan
dibuatkan Berita Acara Pemeriksaan.
(4) Berita Acara Pemeriksaan sebagaimana dimaksud ayat (1) merupakan salah satu syarat
pembayaran.

Paragraf 5
Penerimaan Barang Lainnya
Pasal 49
(1) Penerimaan barang oleh Pemerintah Provinsi Sumatera Utara dari Pihak Ketiga dapat
berupa sumbangan, hibah, wakaf dan penyerahan dari masyarakat.

{2) Penerimaan dan penyerahan barang dari pemenuhan kewajiban Pihak Ketiga berdasarkan
perjanjian dan/ ataupelaksanaan dari suatu perizinan tertentu.
(3) Penyerahan dari Pihak Ketiga sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan (2), dituangkan
dalam Berita Acara Serah Terima dan disertai dengan dokumen kepemilikan/penguasaan
yang sah.
(4) Pengelola atau pejabat yang ditunjuk mencatat, memantau dan aktif melakukan penagihan
kewajiban Pihak Ketiga sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayatQ\
(5) Hasil penerimaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) dicatat dalam Daftar
Barang Milik Daerah.
(6) Tata cara dan format penerimaan barang daerah tercantum dalam Lampiran VI yang
merupakan bagian yang tidak teqpisahkan dari Peraturan Gubemur ini.

Bagian Ketiga
Penyimpanan
Paragraf I
Ketentuan dan Syarat
Pasal 50

(1) Penyimpanan barang daerah dilaksanakan dalam rangka pengurusan, penyelenggaraan dan
p.rgut** barang persediaan di dalam gudang/ ruang penyimpanan sehingga setiap wakfu
diperlukan dapat dilayani dengan cepat dan tepat.

(2) Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penyimpanan barang adalah hal-hal sebagai berikut:
sifat barang : cepat menguap, cepat mencair, cepat menyusut, cepat membusulq
memberikan daya kontaminasi terhadap barang lain, mudah tercemar dan sebagainya
sehingga memerlukan penanganan khusus agar tidak cepatrusak;
jumlah barang : barang yang tersimpan dalan jumlah banyak dengan frekuensi mutasi
yang tinggi memerlukan penanganan dengan tempat yang luas, sebaliknya barang
V*g n"["*nsi mutasinya rendah dapat disimpan dalam areal gudang yang lebih
'odalam";
penempatan barang perlu mempertimbangftan kemudahan untuk mengambilnya
terutama barang yang sudah tersimpan lama (prinsip first in fust out);
barang-barang pil"-dijaga dari pengaruh cuaca, kelembaban udara, pengaruh sinar
(biasanya terhadap bahan kimia dan obat-obatan);
barang-barang Vang disimpan dalam gudang sesuai kelompok/jenis barang dan
perlakuan khusus terhadap barang tertentu.
iiarol40l!9.4!..
ffi.!g!40....1!!q!.
rals .3.Y.1l'..' ........''
'i7
26

Par:agraif 2
Tata Cara Penyimpanan Barang Daerah
Pasal 51

(1) Penyimpan barang menerima, menyimpan, mengatur, merawat dan menjaga keutuhan
barang dalam gudang/ruang penyimpanan agar dapat dipergunakan sesuai dengan rencana
secara tertib, rapi dan aman.
g Penyimpan barang menyelenggarakan administrasi penyimpanan/pergudangan atas semua
barang yang ada dalam gudang.
(3) Penyimpan barang melalcukan stock opname secara berkala ataupun insidentil terhadap
barang persediaan yang ada di dalam gudang agar persediaan selalu dapat memenuhi
kebutuhan.

(4) Penyimpan barang membuat laporan secara berkala atas persediaan barang yang ada di
gudang.
(5) Atasan langsung penyrmpan/ pengurus barang mengadakan pemeriksaan pembukuan/
pencatatan dan pemeriksaan gudang secara berkala 6 (enam) bulan sekali.
(6) Hasil pemeriksaan selanjutnya dibuat dalam berita acara pemeriksaan dan dicatat dalam
buku pemeriksaan penyimpan barang yang bersangkutan.
(7) Hasil pemeriksaan dimaksud dikirim kepada pengelola dan tembusannya masing-masing
untuk Kepala SKPD yang bersangkutan, Pembantu Pengelola dan Inspektorat Provinsi
Sumatera Utara.
(S) Dalam hal terjadi kerugian akibat kelalaian penyimpan barang, atasan langsung turut
bertanggung jawab atas kerugian yang terjadi.

Paragraf3
Administrasi Pembukuan, Penerimaan dan Penyimpanan Barang Daerah
Pasal 52
(1) Penerimaan dan penyimpanan barang, penyimpan barang berkewajiban untuk
melaksanakan administrasi penerimaan dan penyimpanan barang sebagai berikut:
a. Bukupenerimaan bmang;
b. Buku pengeluaran barang;
c. Buku barang inventaris;
d. Buku barang pakai habis;
e. Kartu barang;
f. Kartu persediaan barang.

@ Tatacarr- dan format penyimpanan barang baerah sebagaimana tercantum dalam Lampiran
VII yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Gubernur ini.

Bagian Keempat
Penyaluran
Paragraf I
],
.',';.,:,,1 Ketentuan dan Syarat
I
{ "',rl lt Pasal 53
i ",:i;i'*ri

, : ll.': adalah menyelenggarakan pembagian barang secaf,a tepat, cepat dan teratur sesuai
i
I
i..
l
t1r i.J,i

..
'{ru*
i r".,^ t(
[ "ru ""
l*m.K
i
I l(abag.
27

Pwagraf 2
Tata Cara Penyaluran
Pasal 54
(l) Penyimpan barang/ pengurus barang menyelenggamkan penyaluran barang kepada unit
kerja.
(2) Penyimpan barang/pengurus barang menyelenggarakan administrasi penyaluran dengan
tertib dan rapi.
(3) Penyimpan barang/pengurus barang membuat laporan realisasi penyaluran barang milik
daerah dan untuk selanjutnya pengguna barang melaporkannya kepada Gubemur c.q.
pengelola barang.
(4) Tata caru dan format penyaluran barang daerah sebagaimana tercanfum dalam Lampiran
VIII yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Gubemur ini.

Paragraf3
Dokumen Penerimaan, Penyimpanan dan Penyaluran
Pasal 55

Dokumen penerimaan, penyimpanan dan penyaluran terdiri dari:


Surat Keputusan Pembentukan Panitia Pemeriksaan Barang/Jasa (Lampiran II);
Berita Acara Pemeriksaan Barang / Jasa (Larnpiran II);
Berita Acara Penerimaan Barang (Lampiran II);
Buku Penerimaan Barang (Lampiran VI);
Buku Pengeluaran Barang (Lampiran VIID;
Buku Barang Inventaris (Lampiran VIII);
Buku Barang Pakai Habis (Lampiran VIII);
Kartu Barang (Lampiran VIII);
Kartu Persediaan Barang (Lampiran VII|;
Laporan Semester tentang Penerimaan dan Pengeluaran Barang Inventaris (Lampiran VIII);
Laporan Semester tentang Penerimaan dan Pengeluaran Barang Pakai Habis (Lampiran VIID;
Bukti Pengambilan Barang dari Gudang (Lampiran VIID,
Berita Acara Serah Terima Gudang (Lampiran VIII);
Berita Acara Serah Terima Terdapat Selisih (Lampiran VII|;
o. Surat Pemyataan Penggantian Penyimpan Barang Sementara (Lampiran VIII);
p. Berita Acara Pemeriksaan Barang Yang Berubah Keadaan (Lampiran VIII);
q. Berita Acara Pemeriksaan Barang Karena Bencana Alam, Dicuri, Kebakaran (Lampiran
VIII); dan
r. Surat Perintah Pengeluaran/ Penyaluran Barang (Lampiran VIID.

BAB VII
PENGGUNAAN
Bagian Kesatu
Penggunaan Barang Mitik Daerah
Paragraf L
Ketentuan dan Syarat
Pasal 56
'{''if
', "i,tirpsu ng milik daerah ditetapkan status penggunaannya untuk penyelenggaraan tugas pokok
.hbttil F:,, ' fungsi SKPD dan dapat dioperasikan oleh pihak lain dalam rangka mendukung
Asi*:n l$tl. runum, sesuai tugas pokok dan fungsi SKPD yang bersangkutan.
Asisten..$.0$$-m penggunaan barang milik daerah ditetapkan dengan Keputusan Gubernur.
Ki[o l,ukurrl
28

Paragraf2
Tata Cara Penetapan Status Penggunaan

Pasal 57
(1) Pengguna melaporkan barang milik daerah yang berada pada SKPD yang bersangkutan
kepada pengelola disertai usul penetapan status penggunaan.
(2) Pengelola melalui Pembarrtn Pengelola, meneliti atas kebenaran usulan SKPD.
(3) Setelah dilakukan penelitian atas kebenaran usulan SKPD, pengelola mengajukan usul
kepada Gubernur untuk ditetapkan status penggunaannya.
(4) Penetapan status pengguna:m barang milik daerah dilakukan dengan ketentuan digunakan
untuk kepentingan penyelengganuln dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi SKPD
yang bersangkutan.
(5) Penetapan status penggunaan sebagaimana dimaksud pada ayat (4), ditetapkan oleh
Gubernur dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
a. junlah personiVpegawai pada SKPD;
b. standar kebutuhan tanah dan/atau bangunan serta barang inventaris lainnya untuk
menyelenggarakan tugas pokok dan fungsi SKPD;
c. beban tugas dan tanggung jawab SKPD; dan
d. jumlah, jenis dan luas dengan rincian lengkap termasuk nilai barang dimaksud.
(6) Atas penetapan status pengguna:ln, masing-masing Kepala SKPD melalui penyimpan/
pengurus barang wajib melakukan penatausahaan barang daerah yang berada dalam
penggunaan / penguasaannya,

Paragraf3
Tanah dan Bangunan yang Tidak Dipergunakan untuk
Penyelenggaraan Tugas dan Fungsi SKPI)
Pasal 58

(1) Pengguna barang wajib menyerahkan tanah dan / atau bangunan yang tidak dipergunakan
untuk menyelenggarakan tugas dan fungsi SKPD kepada Gubernur melalui pengelola.
(2) Gubernur *enetapkan barang milik daerah berupa tanah dan/atau bangunan yang harus
diserahkan oleh pengguna karena sudah tidak dipergunakan untuk penyelenggaraan tugas
pokok dan fungsi SKPD yang bersangkutan.
(3) Pengg,rna yang tidak menyerahkan tanah dan/ataa bangunan sebagaimana dimaksud pada
ayat (2) dikenakan sanksi berupa pembekuan dana pemeliharaan tanah dan/atau banguuan
dimaksud.
(4)Tanah dan/atau bangunan yang tidak digunakan sesuai tugas pokok dan fungsi SKPD,
dicabut penetapan status penggunaannya dan dapat dialihkan kepada SKPD lain.
(5) Tata caru dan format penetapan status penggunaan barang daerah sebagaimana tercantum
dalam Lampiran IX yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan
Gubernur ini.

BAB VIII
PENATAUSAIIA.A^NI
Bagian Kesatu
Tata Cara Pembukuan
Ul{i$
SellrProPu Pasal 59
iAsistcn Perntl
'',
mnrm!.e.$......-. milik daerah ke
ma/Kuasa Pengguna melal$kan pendaftaran dan pencatatan barang
.fflll}til Daftar Barang Pengguna (DBP)/Daftar Barang Kuasa Pengguna (DBKP) menurut
dan kodefikasi barang.
29

(2) Pencatatan barang milik daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dimuat dalam Karru
Inventaris Barang sebagai berikut:
a. Kartu Inventaris Barang (KIB) A Tanah;
b. Karhr Inventaris Barang (KIB) B Peralatan dan Mesin;
c. Kartu Inventaris Barang (KIB) C Gedung dan Bangunan;
d. Karhr Inventaris Barang (KIB) D Jalan, Irigasi dan Jaringan;
e. Kartn Inventaris Barang (KIB) E Aset Tetap Lairvrya;
f. Kartu Inventaris Barang (KIB) F Konstruksi dalam Pengerjaan;
(3) Pembantu Pengelola melakukan rekapitulasi atas pencatatan dan pendaftaran barang milik
daerah sebagaimana dimaksudpadaayat(l) dalam Daftar Barang Milik Daerah (DBMD).

Pasal 60

(1) Pengguna/ Kuasa Pengguna menyimpan dokumsn kepemilikan barang milik daerah selain
tanah dan bangunan.
(2) Pengelola menyimpan seluruh dokumen kepemilikan tanah dan/atau bangunan milik
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara.
(3) Aset yang bersumber dana Non APBD Provinsi Sumatera Utara dan belum tercatat
sebagai aset Pemerintah Provinsi Sumatera Utara baru dapat diakui sebagai aset
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara setelah ditandatanganinya Berita Acara Serah Terima.
(4) Tata cara dan format pembukuan barang daerah sebagaimana tercantum dalam Lampiran X
yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Gubernur ini.

Bagian Kedua
Inventarisasi
Paragraf 1
Ketentuan dan SYarat
Pasal6l

(1) Pengguna/ kuasa pengguna berkewajiban untuk menyusun Buku Inventaris yang
*.n*lut tan semuakekayaan daerah yang bersifat kebendaan, baik barang yang bergerak
maupun barang yang tidak bergerak.
(2) Buku inventaris tersebut memuat data meliputi lokasi, jenis/merek tipe, jumlah, ukuran'
h*gq tahun pembelian, asal barang, keadaan barang dan sebagainya.
(3) Buku inventaris yang lengkap, teratur dan berkelanjutan mempunyai fungsi dan peran yang
sangat penting dalam rangka:
a. pengendalian, pemanfaatan, pengamanan dan pengawasan setiap barang;
b. pemanfaatan barang secara maksimal sesuai dengan tujuan dan fungsinya;
c. menunjang pelaksanaan tugas Pemerintah.
(4) Pengguna wajib mencatat Barang Milik/I(ekayaan Negara yang dipergunakan oleh
Pemerintah Piovinsi Sumatera Utara dalam Buku lnventaris tersendiri dan dilaporkan
kepada pengelola.
Pimoinan Perusahaan Daerah / Badan Usaha Milik Daerah/Yayasan Milik Daerah wajib
'.:r i{fl0 frtaportan Daftar Inventaris Barang Milik Daerah kepada Gubernur, dan Gubernur
untuk mengendalikan setiap mutasi inventaris barang tersebut.

Pasal 62

Pengelola mengkoordinasikan penyelenggaraan pengelolaan barang milik


Karc i'i.rr

..k4rW4i
..K4.[q4
...?uu.

K6ubb{
30

(2) Dalam rangka tertib administrasi pengelolaan barang milik daerah yang meliputi
pernbukuan, pencatatan dan pelaporan, pengelola menetapkan pengurus barang pada
masing-masing SKPD.

Paragraf2
Dokumen Pencatatan dan Pelaporan

Pasal 63
(1) Pelaksanaan inventarisasi dibagi dalam dua kegiatan yakni:
a. pelaksanaan pencatatan ;
b. pelaksanaan pelaporan.
(2) Dalam pencatatan dimaksud dipergunakan buku dan kartu sebagai berikut:
Karfu Inventaris Barang, yang terdiri dari:
1) Kartu Inventaris Barang Tanah (IilB A);
2) Karnr Inventaris Barang Mesin dan Peralatan (KIB B);
3) Kartu lnventaris Barang Gedung dan Bangunan (KIB C);
4) Kartu lnventaris Barang Jalaru Irigasi dan Jaringan (KIB D);
5) Kartu Inventaris Barang Aset Tetap Lainnya (KIB E);
6) Kartu Inventaris Konstruksi dalam Pengerjaan (KIB F).
b. Kartu Inventaris Ruangan (KIR);
c. Buku Inventaris (BI);
d. Buku Induk Inventaris (BII).
(3) Dalam pelaksanaan pelaporan dipergunakan daftar yaitu :

a. Buku Inventaris dan Rekap;


b. Daftar Mutasi Barang dan Rekap.

Paragraf3
Tata Cara Pengisian Buku Induk Inventaris dan
Daftar Rekapitulasi Inventaris

Pasal 64

(1) Pengguna melaksanakan inventmisasi barang yang dicatat di dalam Karfu Inventaris Barang
(KlB A, B, C, D, E dan F) dan Kartu lnventaris Ruangan (KIR) secara kolektif atau secara
tersendiri perjenis barang rangkap 2 (dua).
(2) Berdasarkan data dari KIB A, B, C, D, E dan F
sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
pengguna barang menghimpun KIB dan KIR serta melakukan pencatatan dalam Buku
Inventaris dan membuat Rekapitulasi Buku Induk Inventaris (BII)'
(3) Pembantu Pengelola menghimpun Buku Inventaris menjadi Buku Induk Inventaris dan
membuat Daftar Rekapitulasi Buku Induk Inventaris (BII).
(4) Daftar Rekapitulasi Buku Induk Inventaris ditandatangani oleh pengelola atau Pembantu
Pengelola.
(5) Buku Induk Inventaris berlaku untuk 5 (Lima) tahurL yang selanjutnya dibuat kembali
dengan lata cara sebagaimana sensus barang Daerah.
PAE;'F il{f! / Kuasa Penggrrna wajib membuat Buku Inventaris serta Rekapitulasi Buku
I
s dan disampaikan kepada pengelola (satu) tahun sekali setelah berakhirnya
tl/a;u)
anggaran.
cara dan format inventaris barang daerah sebagaimana tercantum dalam Lampiran XI
S*d$ropsu
Asisten Pr.
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Gubernrn ini.
rsisen.[9\
Asisren .31!!!l{t
KEo l";*.,nt

KEo.K4t.!"4t.
rF.fr4t?44.....|tcfii
Ks4.,..t};tt
xoubb4hrfrl
3l

Pasal 65

Daftar Rekapitulasi Buku Induk Inventaris disusun oleh pengelola/ pembantu pengelola dengan
mempergunakan bahan dari Rekapitulasi Buku Inventaris Barang yang disarnpaikan oleh
pengguna.

Paragraf 4
Mutasi Barang
Pasal 66

Daftar mutasi barang memuat data barang yang berkurangdan/atau yang bertambah dalam suatu
jangka waktu tertentu (1 semester dan I tahun).

Pasal 67
Mutasi barang terjadi karena :

a) bertambah,disebabkan:
(1) pengadaan baru karena pembelian;
(2) sumbangan atau hibah;
(3) tukar-menukar;
(4) perubahan peningkatan kualitas (guna susun).

b) berkurang,disebabkan:
(l) dijual/dihapuskan;
Q musnah/hilanglmati;
(3) dihibahkar/disumbangkan;
(4) tukar menukar/ruilslag lt*ar guling/dilepaskan dengan ganti rugi.
Bagian Ketiga
Pelaporan

Paragraf I
TataCaru Pelaporan
Pasal 68
(1) Kuasa pengguna barang menyampaikan laporan penggunaan barang semesteran, tahunan
dan 5 (lima) tahunan kepada pengguna.
(2) Pengguna menyampaikan laporan pengguna barang semesteran, tahunan dan 5 (ima)
tahunan kepada Gubernur melalui pengelola.
(3) Pembantu Pengelola menghimpun seluruh laporan pengguna barang semesterar! tahunan
dan 5 (ima) tahunan dari masing-masing SKPD, jumlah maupun nilai serta dibuat
rekapitulasinya.
(4) Rekapitulasi sebagaimana dimaksud pada ayat (3), digunakan sebagai Bahan Penyusunan
Neraca Daerah.
(5) Hasil sensus barang daerah dari masing-masing pengguna/ kuasa penggun4 direkap ke
dalam Buku Inventaris dan disampaikan kepada pengelola, selanjutnya Pembantu Pengelola
merekapitulasi Buku Inventaris tersebut menjadi Buku Induk Inventaris.
Induk Inventaris sebagaimana dimaksud pada ayat (5) merupakan saldo awal pada
mutasi barang tahun berikutnya, selanjutnya untuk tahun-tahun berikutnya pengguna/
pengguna hanya membuat Daftar Mutasi Barang (bertambah dan/atau berkurang)
rekapitulasi mutasi barang milik daerah.
i barang bertambah danlatau berkurang pada masing-masing SKPD setiap semester,
secara tertib pada :
Mutasi Barang; dan
Mutasi Barang.
32

(8) Laporan mutasi barang merupakan pencatatan barang bertambah dan/atau berkurang selama
6 (enam) bulan untuk dilaporkan kepada Gubemur melalui pengelola.
(9) Laporan Mutasi Bmang semester I dan semester II digabung menjadi Daftar Mutasi Barang
selama 1 (satu) tahun, dan masing-masing dibuatkan Daftar Rekapitulasinya (Daftar
Rekapitulasi Mutasi Barang).
(10) Daftar mutasi barang selama I (satu) tahun tersebut disimpan di Pembantu Pengelola.
(11) Rekapitulasi seluruh barang milik Daerah (daftar mutasi) sebagaimana dimaksud padaayat
(9), disampaikan kepada Menteri Dalam Negeri.
(12) Laporan inventarisasi barang (mutasi bertambah dan/atauberkurang) memuat jenis, merek,
tipe, nilai barang dan lain sebagainya.
(13) Tata cara dan format pelaporan penggunaan barang sebagaimana tercantum dalam
Lampiran XII yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Gubenrur ini.

Pasal 69

(1) Barang yang dikelola oleh SKPD yang berasal dari dana selain APBD Provinsi Sumatera
Utara ataupun berupa hibah, SKPD yang bersangkutan harus melaporkan keberadaan
barang dimaksud kepada Gubemur c.q. Pengelola, dan barang dibukukan tersendiri.
(2) Barang yang belum pernah dilaporkan atau tertinggal dilaporkan, terlebih dahulu dilaporkan
kedalam laporan mutasi barang yang sedang berjalan atau pada tahun berikut

Paragraf2
Laporan Inventarisasi dan Penggolongan Barang Daerah
Pasal 70

Barang milik daerah digolongkan kedalam 6 (enam) kelompok yaitu :

a. Tanah
Tanah Perkarnpungan, Tanah Pertianian, Tanah Perkebunan, Kebun campuran,
Hutan, Tanah Kolam Ikan, Danau/ Rawa, Sungai, Tanah Tandus/ Rusak, Tanah
Alang-Alang dan Padang Rumput, Tanah Penggunaan Lain, Tanah Bangunan dan
Tanah Pertambangan, tanah badan jalan dan lain-lain sebagainya.
b. Peralatan dan Mesin
1). Alat-alat Besar
Alat-alat Besar Darat, Alat-alat Besar Apung, Alat-alat Bantu dan lain-lain
jenisnya.
2). Alat-alat Angkutan
Alat angkutan DaratBermotor, Alat Angkutan Darut Tak Bermotor, Alat Angkut
Apung Bermotor, Alat Angkut Apung tak Bermotor, Alat Angkut Bermotor
Udara, dan lain-lainnya sej enisnya.
3). Alat-alat Bengkel dan Alat Ukur
Alat Bengkel Bermotor, Alat Bengkel Tak Bermotor, dan lain-lain sejenisnya.
Alat-alat Pertanian/ Petemakan
Alat Pengolahan Tanah dan Tanaman, Alat Pemeliharaan Tanamad Pasca
Penyimpanan dan lain-lain sebagainya.
Alat-alat Kantor dan Rumah Tangga
Alat Kantor, Alat Rumah Tangga, dan lain-lain sejenisnya.
Alat Studio dan Alat Komunikasi
Alat Studio, Alat Komunikasi dan lain-lain sejenisnya.
JJ

7). Alat-alat Kedokteran


Alat Kedokteran seperti Alat Kedokferan Umum, Alat Kedokteran Gigi, Alat
Kedokteran Keluarga Berencana, Alat Kedokteran Mata, Alat Kedokteran THT,
Alat Rontgen, Alat Farmasi, dan lain-lain sebagainya.
8). Alat-alat Laboratorium
Unit Alat Laboratorium, Alat Pengal Praktek Sekolah dan lain-lain sejenisnya.
9). Alat-alat Keamanan.
Senjata Api, Persenjataan Non Senjata Api, Amunisi, Senjata Sinar dan lain-lain
seJerusnya.

Gedung dan Bangunan


1). Bangunan Gedung
Bangunan Gedung Tempat Kerja, Bangunan Gedung, Bangunan Instalasi,
Bangunan Gedung Tempat Ibadah, Rumah Tempat Tinggal dan gedung iain
yang sejenis.
2). Bangunan Monumen
Candi, Monumen Alam, Monumen Sejarah, Tugu Peringatan dan lain-lain
sejenisnya.

Jalan, Irigasi dan Jaringan


1). Jalan dan Jembatan
Jalan, jembatan, terowongan dan lain-lain sejenisnya.

2). Bangunan Air/ Irigasi


Bangunan Air lrigasi, Bangunan Air Pasang, Bangunan Air Pengembangan
Rawa dan Polde, Bangunan Air Pengaman Surya dan Penanggul, Bangunan Air
Minum, Bangunan Air Kotor dan Bangunan Air lain yang sejenis.

3). Instalasi
Instalasi Air Minum, Instalasi Air Kotor, Instalasi Pengolahan Sampah, Instalasi
Pengolahan Bahan Bangunan, Instalasi Pembangkit Listrik, Instalasi Gardu
Listrik dan lain-lain sejenisnya.
4). Jaringan
Jaringan Air Minum, Jaringan Listrik dan lain-lain sejenisnya.

e. Aset tetap lainnya


l). Buku dan Perpustakaan
Buku seperti Buku Umum Filsafah, Agama, Ilmu Sosial, Ilmu Bahasa,
Matematika dan Pengetahuan Alam, Ilmu Pengetahuan Praktis. Arsitektur,
Kesenian, Olah raga Geografi, Biografi, sejarah dan lain-lain sejenisnya.
2). Barang bercorak kesenian/ kebudayaan.
Barang bercorak kesenian, kebudayaan seperti pahatan, lukisan alat'alat
kesenian, alat olah raga" tanda penghargaan dan lain-lain sejenisnya.
3). Hewan / temak dan tumbuhan.
Hewan seperti binatang ternak, binatang unggas, binatang melat4 binatang ikan,
hewan kebun binatang dan lainlain sejenisnya.

lYr;nl Tumbuh-tumbuhan seperti pohon jati, pohon mahoni, pohon kenari, pohon asem
5*dr0ropsu dan lain-lain sejenisnya tennasuk pohon ayoman/ pelindung.
Asisten Ferl :;..'
ssi*en h.... -. . .

as'sren ..$5!$$$..'.

Kao Hukui,t

raro.ktw*i....
(!trK*hq.,..tlffi
Kab4..9.'1!|.......... .

Krfi#n*
34

Bagian Keempat
S*nsu* Barang l!*erah

Paragraf I
Kste*fnan d** Syar*t

Pasal 7l
(U Pengeiola dan penggaaa rnelaksanaka{ seftsus bar*ng milik daerah setiap 5
{tia16} tahua
sekali untuk menghimpuin Buku Inventaris dari SKPD dan menyusun Buku Induk
Inventaris beserra r*kapitelasi baraag milik Pemerintah Froviesi Sumatira trJtara.
Q) Pengelola bertanggung jawab atas pelaksanaansensus barangmilik daerah.
{3} Pelaksanaan sec$rs barang milik daerah sebagai*ana dimaksud pada ayat
{l}, ditetapkan
denga* K*pufu sa* Gr*erntrr,
(4) milik daerah dilaksanakan serentak di seluruh wilayah Republik Indonesia.
Sensus barang
{5} Pengguaa meayarnpaikan hasil sen$rs kepada pergelcla paling lambat :
{tigai bulan
setelah selesainya sensus.
t:6) Pembaatu Pengelola merghirnpun hasil inveatarisasi barangmilik daerah.
{7} Barang milik daerah yang berupa barang persediaen dikecualikan dari ketenruan
sebagaimana dimaksud pada ayat (l).

PasalT2

Sbjek dari sensus barang daerah adalahseb*gai berikut:


(1) Barang Milik Daerah / kekayaan Provinsi Sumatera rJtara, termasuk barang yang
dipisahkan pada Perusahaa* Daerah / Badan Usaha Milik trraeraV YayatanMilik Dierah;-
(2) Barang Milik/Kekayaan Negara yang dipergunakan oleh Pemerintah Provinsi Sumatera
Utara"

Paragraf2
Tahap*a Ssns*s Barang llacr*Ir
Pasal T3
Peiaksatraaa serls*s baraag d*e*h di lingka*gan Femerintah Prsviasi Susatcra Utara
dilaksanakan dengan cara mengadakan pelatihan sosialisasi I bimbingan teknis pengelolaan
barang milik daerah, pesertanya terdiri dari :
1. Para peng*r*s barang per:yirnpan barang ssrta a&sar: la*gsangaya di lingkungan Pssreriritah
Provinsi Sumatera Utara.
2- Para pengrr*.rs b*rang daa atasa* la:rgsungnya dari Fen:erintah Kabripxe# Kota"
3. Ferusahaan daerah I BUMD yang berada di lingkungan Pemerintah Frovinsi Sumatera {Jtara.

Pasal 74
Pelaksanaan sensus barang daerah dilaksanakan dalam 2 (dua) tahap kegiatan sebagai berikut :

ntukan panitia sensus barang daerah ditetapkan dengan Keputusan Gubernur;


. .!
r:iilfAlt" $uaafi petuajsk tekais pelaksanaan sefisu$ barang daerah ditetepkan dengaa
: ri:l$n ljj' tusan Gubernur;
Ji;lsl*q .fenn petugas pelaksana sensus barang daerah;
;,5b1q1 49Dul4
iakan karti#fcrmulirlbukii petunjuk pelaksanaan serta peralatan yang diperlukan;
'dar Hiri".
biaya persiapan dan pelaksanaan sensus barang daerah
r,ao.k?!&*i
m.S.{*q. .nm
soq..fI*-.. ..
35

(2)Tahap Pelaksanaan:
a. pelakaaaaa sosialisa*i I bimbiagan teknis pengel*iaaa baraag milik daerah;
b. penyampaian formulir seperti kartu-kartu I buku-buku, dan Buku Pedoman petunjuk
Teknis serta bahan-bahan materi bimbingan teknis sampai unit kerja terendah,
c. pembahasan / praktek pelaksaaaan, meliputi .
l). kegiatan pencatatan;
2), kegiatan invenfarisasi;
3). kegiatan pelaporan.

(3) Tahap Peayelesaian :

a. pengisian KIB dan KIR di lingkungan SKPD masing-masing oleh pengfus barang mulai
dari unit kerja terendah;
b. pembuatan buku inventaris oleh SKPD masing-masing dari Unit Kerja terendah;
c. pembuatan daftar rekapitulasi;
d. melakekan penatasn bara*gdi SKP} masing-masing;
e. menyampaikan laporan hasil sensus kepada Gubernur melalui pengelola.

{a) Tahap Akhir:


a. melakukan pengawasan dan evaluasi hasil sensus;
b. menghimpun seluruh data hasil ses$rs dan membuat bsku induk inveataris dan
rekapitulasinya;
c. menyampaikan laporan buku induk inventaris Provinsi Sumatera Utara beserta
rekapi**lasinya kepada Departemen Dalam Negeri;

Pasal 75

Gubernur me*etapkan petur:juk seilsu$ barang daerah yang teknis pelaksanaan r*emuat hal-hal
pokok sensus barang daerah yang meliputi tahapan persiapan, tahapan pelaksanaan, tahapan
penyelesaian dan tzbapa* akhir.

Pasal 76

{1) Tate carz pengumpulaa data sensus barang daerah dimulai daci $atuan kerja terendah
secara berjenjang.

{?} Tatacara pargumpulan data sersus barang daerah dimulai dengan jenjang sebagai berikut:
a. Kuasa pengguna atau unit pelaksana teknis daerah;
b. Pengguna bwang (SKPD);
c. Kuasa pengguca pada Sekretariat Daerah Proviasi;
d. Sekretariat DaerahProvinsi;
e. Provinsi;
f. Tingkat Pusat.
(3)
Khusus untuk barang milik pusat dalam hal ini departemen lain apabila sudah ada aturan/
petuajuk dari departemen yang bersargkutan, maka pengguna/kuasa penggErna tidak perlu
menginventaris barang tersebut berdasarkan petunjuk ini, tetapi dilaksanakan
PANAF KOORDI dengan petunjuk departemen pemilik barang tersebut, dan dikirimkan/ dilaporkan
idepartemen bersangkutan, daa tembusannya lrarus disampaikan kepada Gubernur
trto i Pengelola eq. Pembantu Pengelola.
$hnpsu
tsbhn ?cme:irll:t
AsHr'.&{]$....-.,
lsbtcn S.S$.{!.....
l(mHdum
KanE?P*|.....
$ft.rr

K&4 ....'1.1Y................

xrr$al9fllS./.
36

Paragraf3
Tata Car* Scns:rs Barang Da*rat *ntuk
Knasa Pengguna atau tlnit Pelaksnna Teknis Daerah
Pasal 77
(U Set!*p kuasa penggllna atau unit pelakoana tekais daerah mengisi Kart* Iaventarin Barang
(KIB) dalam tangkap 2 (dua) sesuai dengan petunjuk pengisiariKlB sebagai berikut; J
.L KIB A: Tarah;
b. KIB B : lVlesin dan ?eralatan,
a. KIB C : Gedung dan Bangunan;
d. KIB S : Jala:r, Irigasi dan laringaa;
e, KIB E : Aset Tetap Lainnya;
I KIB F : Kcnstruksi dalam Pengerjaan.

tZ) Meiaksanakan pengisian Kartu Inventaris Ruangan (KIR), berdasarkan letak barang
menurut ruangan masing-masing.

(3) Melaksanakan pengisian Buku Inventaris Barang dan rekapitulasi Buku Inventaris Barang
yang berada di kuasa pengguna atau unit pelaksana teknis yang bersangkutan dalam
reagkap 4 daa kemlrdiea menggabuagk*nnye deng** B!*u Inveataris dari semua sstuafi
kerjanya menjadi Buku Inventaris kuasa pengguna (UPTD).

t4i Lembar ke-4 disirnpaa sebagai arsip kuasa peaggrn*liJPTB, seda.ngkan lembar ke-l #d 3
dikirimldisarnpaikan ke SKPD yang bersangkutan.

{5} Melaksanakan pengisian Bek: Investaris ksasa p*nggun#tipTF, yakni :


a. Buku Inventads Barang Daerah Frovinsi sebanyak 4 rangkap;
b. Buku Inventaris Barang Daerah sebanyak 4 rang$.ap;
e. Bukli laventarisBaraag lv{iliklKekayaanNegara sebanyak 4 rangfta{kalau ada}.
(6) Seluruh pencatatan dilaksanakan secara terpisah sesuai kepemilikan barang.

Paragraf4
Tata Cara Sensus Barang Drer*h untuk
Penggnr*a Barang {Si{m}

Pasal 78

(1) Setiap SKPD meagisi Kartu krveataris Bar*ng {KIB} dalam rangkap 2 {dua} sesuai deagan
petunjuk pengisian KIB sebagai berikut:
&, KIBA:Tanah;
b. KIB B . Mesin dan Peralatan;
c. KIB C : Gedung dan Bangunan;
d. KIB i) . Jalar:, Irigasi dan Jaringan;
e. KIB E : Aset Tetap Lainnya;
f" KIB F' : Koastruksi dalamPengerjaan"

(2) Melaksanakan pengisian Kartu Inventaris Ruangan (Kn) berdasarkan letak barang
$:eaga{r rnasiag-masing.

nakan pengisian Buku Inventaris Barang dan Rekapitulasi Buku Inventaris


'l;a;il
yaag berada di SKPD yang bersangkutan dalam rangkap 4 dall. menggabungkannya
$ek fmpsu

Asi$en Pel:i: ,
n Buku Inventaris dari semua kuasa pengguna/UFTD menjadi buku Inventaris
nsuen.!-e!. .

Asisten. {91{ut!r
ke-4 disimpan sebagai arsip SKPD, sedangkan lembar ke-1 s/d 3 dikirimkan/
Kgo Hukur,i
n ke pengelola
xro.f.fm$.
traftHglgCI.... CItcfiL
37

(5) Melaksanakan pengisian Buku Inventaris SKPD, yakni:


a. Buku Inventaris Barang Daerah Provinsi sebanyak 3 rangkap;
b. Buku Inventaris Barang Daerah Satuan/ Unit Kerja sebanyak 3 rangkap;
c. Buku Inventaris Barang Milik/Kekayaan Negara sebanyak 3 rangkap (kalau ada).
(6) Seluruh pencatatan dilaksanakan secara terpisah sesuai kepemilikan barang.

Paragraf 5
Tata Cara Sensus Barang Daerah unfuk
Kuasa Pengguna pada Sekretaritt Daerah
Pasal 79

(l) Kuasa pengguna pada Sekretariat Daerah Provinsi Sumatera Utara mengisi Kartu
Inventaris Barang (KIB) dalam rangkap 2 (dua) sesuai dengan petunjuk pengisian KIB
sebagai berikut:
a. KIB A Tanah;
b. KIB B Mesin dan Peralatan;
c. KlB C Gedung dan Bangunan;
d. KIB D Jalan, kigasi dan Jaringan;
e. KIB E Aset Tetap Lairurya;
f. KIB F Konstruksi dalam Pengerjaan.

(2) Melaksanakan pengisian Kartu Inventaris Ruangan (KIR) berdasarkan letak barang
menurut ruangar masing-masing.
(3) Melaksanakan pengisian Buku Inventaris barang yang berada di kuasa penggwu
Sekretariat Daerah Provinsi Sumatera Utara dalam rangkap 3 (tiga ) dan kemudian
menggabungkannya dengan somua Satuan Kerja /Sub Unit Sekretariat Daerah.
(4) Lembar ke-3 (tiga) disimpan di Unit Sekretariat Daerah sebagai arsip (Buku Inventaris
Unit), sedangkan lembar ke-l dan 2 dikirimkan/disampaikan ke Pengelola/Pembantu
Pengelola.
(5) Melaksanakan pengisian Buku Inventaris Satuan Kefia/ Unit Sekretariat Daerah Provinsi
Sumatera Utara, yakni:
a. Buku Inventaris Barang Daerah Provinsi sebanyak 3 rangkap;
b. Buku Inventaris Barang Daerah Satuan/ Unit Kerja sebanyak 3 rangkap;
c. Buku lnventaris Barang Milik/KekayaanNegara sebanyak 3 rangkap (kalau ada).

(6) Seluruh pencatatan dilaksanakan secara terpisah sesuai kepemilikan barang.

Paragraf 6
Tata Cara Sensus Barang Daerah Tingkat
Sekretariat Daerah
Pasal 80

lola dibantu Pembantu Pengelola mengisi Kartu Inventaris Barang (KIB) dalam
ilAnftF K00 2 (dua) sesuai dengan petunjuk pengisian KIB sebagai berikut :
$Ja0ul A Tanah;
Sckdflropsu B Mesin dan Peralatan;
AsistenPell ' BC Gedung dan Bangunan;
Asi*enh$".. . D Jalan, Irigasi dan Jaringan;
Asisten fl.ltll!ry. E Aset Tetap Lairurya;
Kuo Huku,'. F Konstruksi dalam Pengerjaan.
Karo.SA$&. "

ffi!19k9...
KaMs
sftLr...,

.IltJ....'.....',..' .
v*^
"::,:::a'"
38

@ Melaksanakan pengisian Kartu Inventaris Ruangan (KIR) berdasarkan ietak barang


menurut ruangan masing-masing.
(3) Melaksanakan pengisian Buku Inventaris barang dan Rekapitulasi Buku Inventaris barang
yang berada pada unit Setda Provinsi Sumatera lJtam dalarn rangkap 3 (tiga ) dan
kemudian menggabungkannya dengan Buku Inventaris dari semua kuasa pengguna Unit
kerja menjadi Buku Inventaris Sekretariat Daerah.
(4) Melaksanakan pengisian Buku Inventaris Sekretariat Daerah Provinsi Sumatera Utan,
yakni:
a. Buku Inventaris Barang Daerah SKPD (termasuk unit/SKPD) sebanyak 2 mngkap;
b. Buku Inventaris Barang Daerah Provinsi Sumatera Utara sebanyak 2 ran$,ap;
c. Buku Inventaris Barang Milik/Kekayaan Negara sebanyak 2 mngkap (kalau ada).
(5) Seluruh pencatatan dilaksanakan secara terpisah sesuai kepemilikan barang.
P*ragraf 7
Tata Cara Sensus Barang l)aerah Tingkat
Provinsi Sumatera Utara
Pasal 81

(1) Pengelola menerima Buku Inventaris dari semua SKPD (termasuk Unit I UPTD) dan
Sekretariat Daerah Provinsi Sumatera Utara (termasuk kuasa pengguna) dalam rangkap 2
(dua).

@ Lembar ke-2 (dua) disimpan di pengelola, sedangkan lembar ke-l dikirim/ disampaikan ke
Gubernur.
(3) Buku-buku Inventaris tersebut selanjutnya dikompilasi pengelola/Pembantu Pengelola
sebagai pusat Inventarisasi, untuk diperoleh:
a. Buku Induk Inventaris Barang Daerah Provinsi Sumatera Utara sebanyak 2nngkap;
Lembar ke-l (satu) asli disimpan di pengelola, ke-2 (dua) dikirim//disampaikan ke
Provinsi.
b. Buku Inventaris Barang Provinsi sebanyak 2 rangkap;
Lembar ke-l (satu) asli disampaikan ke Provinsike-2 (dua) disimpan di pengelola.
c. Buku Inventaris Barang milik/Kekayaan Negara sebanyak 2 (dua) rangkap (kalau ada).
Lembar ke-l (satu) asli disampaikan ke masing-masing Departemen, ke-2 (dua)
disimpan di pengelola.
(4) Selanjufirya Buku Induk Inventaris Barang Provinsi Sumatera Utara dibuat daftar
Rekapitulasi Induk untuk menggambarkan jumlah barang di Provinsi Sumatera Utara.
(5) Daftar rekapitulasi Barang-barang Provinsi dan Barang Milik/Kekayaan Negara dibuat
masing-masing rangkap 2 (dua) dan untuk selanjutnya disampaikan kepada:
a. Menteri Dalam Negeri;
b. arsip (di Provinsi Sumatera Utara).
(6) Tata cara dan format sensus barang sebagaimana tercantum dalam Lampiran XIII yang
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Gubernur ini.

Bagian Kelima
Kodefikasi
I,v]riub
Pasal 82
Setlaprcpe:i

Asisten Pil. rangka kegiatan sensus barang daeraho setiap barang daerah harus diberi nomor
Ashr€i "h!\. . sebagai berikut :
Asbtrir 49$11[t
Nomor Kode Lokasi;
l(aro. i[ll!fir Nomor Kode Barang;
Karo..M$"4i
Nomor Kode Register;
@t64M.,..u.!effi
K&s...r|.t.....,...
Keubba ktnh1,.l
39

(2) Kodefikasi adalah pemberian pengkodean barang pada setiap barang inventaris milik
Pemerintah Daerah yang menyatakan nomor kode lokasi dan nomor kode barang.
(3) Kodefikasi barang bertujuan untuk mengamankan dan memberikan kejelasan status
kepemilikan dan status pengguniurrr barang pada masing-masing pengguna.
(4) Nomor kode lokasi menggambwkanl menjelaskan status kepemilikan barang, Provinsi,
bidang, unit bidang/ SKPD serta tahun pembelian barang.
(5) Nomor kode barang merupakan nomor urut pencatatan dari setiap barang, pencatatan
terhadap barang yang sejenis, tahun pengadaan sama, besaran harganya sama.
(6) Nonor kode register merupakan nomor urut pencatatan untuk setiap barang yang
spesifikasi, type, merk, jenis berbeda, maka nomor registrasinya dicatat tersendiri untuk
masing-masing barang.

Pasal 83

Nomor Kode Lokasi terdiri dari 14 (empat belas) digit sebagaimana tercantum dalam Lampiran
X)C( yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Gubernur ini, terdiri dari:
a. Kode komponen kepemilikan barang;
b. Kode Provinsi Sumatera Utara;
c. Kode Kabupaten / Kota;
d. Kode Bidang;
e. Kode Unit Bidang / SKPD;
f. Kode Tahun Pembelian;
g. Kode Sub UniVSatuan Kerja.

Cara penulisan nomor kode lokasi :

Kode Komponen
mmffimmmam
kepemilikan Barang

Kode Provinsi

Kode Kab / Kota

Kode Bidang

Kode Unit
Bidang / SKPD

Kode Tahun
Pembelian

Kode Sub Unit/


Satuan Keria

$et',Ib
penulisan nomor kode lokasi :
S*drProPa:t

Asistcn P milikdaerah Provinsi Sumatera Utara berada pada Biro Perlengkapan dan
Asi$en les lolaan Aset Setdaprovsu dibelil diperoleh Tahun 2008 :

T
Asisten.Ftql.u$
Itrgo li*;tlr,i
roo-k3.*.tt
Plgtr'
l(s.S4!.S.""
rus...Y.119..'.. r"
Krubbao.Slt$l$
40

nrru mrummm
Kode Komponen
PemilikBarang

Ksde Provinsi
Sumatera Utara

KodeKiblKota
Kode Bidang
!
{Setdapronsu}

Kode Unir Bidaag (Asisten


Administrasi Umum dau Ase$

Kode TahunPembelian
(Tahun rrxx)

Kode UniV S*t*m KSa


@iro Perlengkapandan
Pengelclaan Aset)

dst.. . ...

Cantsh cara p**ulisaa kcde l*kasi : tri.fE.00"$4"tl4.Xx.S3

Pasal 84

{ii Nomor Kode Barang teriiiri dari 10 (seputuh} digit yang disusun berurutan ke belakang;
(2) Nomor Kode Barang diklasifikasikan ke dalam 6 (enam) golongan yaitu:
a" Tanah,
b. Mesin danPeralatan;
c. GedungdanBangunan;
d. Jala*, Irigasi dan Jaringan;
e. Aset Tetap Lainnya;
f. Ksnstruksi dalarnPengerjaan.

Contoh nomor kode barang mobil sedan yang dibeli dengan urutan ke I (satu)

jif
:

M UIUI ffiM 0 0 0 I

1-j
Kade Gftlloilg**
peraiam*danM*rfi,
Kode 02)

KodeBidang
@idang Alat-alat angkutan,
Kode 03)

I angkutan daral
, Kode 0l)
i liklatnpsu Kel
Asistcn Peme;'il'i:: r.:'i
Dinas Perorangan,
1)
n nr*.ts.....-. ...

Asisrcn .s$!lll!l1......
2 Kel.
Kro Hukum
Kcde 01)
4t

(3) Penggolongan barang terbagi atas Golongan Barang, Bidang, Kelompok, Sub Kelompok
dan Sub-sub Kelompok/ Jenis Barang.
(4) Nomor Kode barang terdiri dari golongan, bidang, kelompok, sub kelompok dan Sub-Sub
Kelompok/jenis barang sebagaimana tercantum dalam Lampiran X)Oil yang merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Gubernur ini.

Pasal 85

(1) Nomor kode register terdiri dari 4 (empat) digit sebagai nomor urut pencatatan.
(2) Nomor register merupakan nomor urut pencatatan dari setiap barang yang sejenis, tahun
pengadaan sama dan besaran harganya sama.
(3) Nomor urut pencatatan untuk setiap barang yang spesifikasi, tipe, merk, jenis berbeda,
maka nomor registernya dicatat tersendiri untuk masing-masing barang.

Pasal 86

(l) Pencatatan dan pemberian Nomor Kode bagi barang yang belum memiliki Nomor Kode
barang dapat mempergunakan Nomor Kode jenis barang "Lain-lain" dari Sub kelompok
barang yang dimaksud.
(2> Pencatatan dan pemberian nomor kode barang sebagaimana dimaksud pada ayat (1), untuk
nomor kode lain-lain dapat dibalarkan dengan Keputusan Gubernur.
(3) Barang milik daerah yang pengelolaannya berada di lingkungan Badan Usaha Milik
Daerah (BUMD), Perusahaan Daerah (PD) dan yayasan milik daerah, pencatatannya
dipisahkan dari barang inventaris milik daerah (dicatat tersendiri) tetapi diperlakukan sama
dengan barang millik daerah.
(4) Tidak termasuk barang milik daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (3) yaitu barang
usaha/ barang yang diperdagangkan sesuai dengan bidang usaha dari Perusahaan Daerah
tersebut.
(5) Dalam rangka tertib administrasi pengelolaan barang milik daerah yang cepat dan akurat,
penerapan aplikasi inventarisasi barang milik daerah dilaksanakan melalui Sistem
Informasi Manajemen Barang Daerah (SIMBADA).

Bagian Keenam
Pemasangan Kode Barang dan Tanda Kepemilikan

Pasal 87

(1) Kode barang dan tanda kepemilikan berbentuk stiker berlambang Pemerintah Provinsi
Sumatera Utara dan harus dicantumkan pada setiap barang inventaris, kecuali apabila
ruang/tempat yangtersedia tidak dapat memuatnya, cukup dicatat dalam Buku Inventaris
(BI), Kartu Induk Barang (KlB) dan Kartu Induk Ruangan (KIR).
(2) Kode barang dan tanda kepemilikan berbentuk stiker berlambang Pemerintah Provinsi
Uiara, dan untuk- kendaraan bermotor roda 4 (empat) ditempatkan di bagian
t!tAs luar yang mudah dilihat.
barang dan tanda kepemilikan berbentuk stiker berlambang Pemerirrtah Provinsi
era Uiara, dan untuk kendaraan bermotor rcda 2 (dua) ditempatkan pada bagian
yang mudah dilihat.
u*Sln "
barang dan tanda kepemilikan untuk kendaraan bermotor lainnya ditempatkan di
Aslsten f.tll!!}I... .

pat yang mudah dilihat.


Karo Huk*;l

Km,rsH"{l
mYs$,a4....nqtl
v--*""'
42

(5) Kode barang dan tanda kepemilikan rumah dinas dicantumkan pada sebuah papan / plat
besi berlarnbang Per*erintab Praviasi Suslatera {Jtara yang berukuran 15 x ZS irzZ,
(6) Kode barang dan tanda kepemilikan tanah kosong dicantumkan pada sebuah papan I plat
besi berlarnbang Pemerintah Proviqsi Sumatera lltaraberukuran sekurang-kurangnya 60 x
10s cr4 diletakkan pada bagian depa* sefuingga dapat terbasa dari jalan Enl6ffr.
O Pemasangan kode barang dan tanda kepemilikan rumah dinas daerah yang berbentuk
?epenl plat, dicaatumkan pada ternbok rumah bagian depan sehinega tu*put nyata dari
jalan urnum, ekuran 15 x 25 cm dengan gambarl iambang pemerintah provinsi
Sumatera
Utara.
{S} Setiap baraag inventeris wajib dicalrturnka# dip*sang rsmor kodc lokasi dan n$rllor ksde
barang.

PE Mf*?fl'o*
Fa*al 88
Barang milik daerah berupa tanah dan/atau bangunan dan selain tanah dan/ataubangunan yang
telah diserahkaa oleh periggrl*a kepada pengelcla dapat didayagunskgr secara aptimat sel*ngga
tidak membebani Anggaran Fendapatan dan Belanja Daerah, khususnya dalam Aiaya
pemeliharaan dan kemungkinan adanya penyerobotan d,wi pihak lain yang tidak bertanggung
jarnrab, Femar:faataa baraag railik daerah yang optialal akan dapar mimberta lapa*gan-{eri{,
meningkatkan pendapatan masyarakat dan menambah meningkatnya pendapatan daenh.

P*sal 89
(1) Pemanfaatan barang milik daerah berupa tanah danlatau bangunan, selain tanah dan/atau
banguaan yang dipergutrakan untuk menunjang penyeleaggaraas tugas pakok dan fungsi
SKFE, dilaksanakan oleh pengguna setelah mendapat persetujuan pengelola.
g Pemarfaatan barang milik daerah berupa tanah da*/ata* bangunan yang tidak dipergurakan
r:s*:k meaunjang peayelengg*raaa rr:gas pok*k dan fungsi SKPD, ditaksar:akas oleh
pengelola setelah mendapat persetujuan Gubernur.

{3} Pemanf*a:an barang $dtik daerah selain ta**h de#atau bangunan yaag tidak diperg*nakan
untuk menunjang penyelenggataan tugas pokok dan fungsi SKPD, dilaksanakan oleh
psngguna setelah mendapat persetujuan pengelola.
(4) Pemanfaatan barang milik daerah dilaksanakan berdasarkan pertimbangan teknis dengan
memperhatikan kepentingan negara/ daerah dan kepentingan umum.

{5} Pemanf*atan b'araErg rnilik daerah d*p*t dilakukan antara Fer:rerint*h Provinsi Sumatera
Utara dengan Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi Sumatera Lltara dengan Pemerintah
Daerah lainny4 Pemerintah Provinsi Sumatera lltara dengan BIIMN/BLI6.$, Swasta,
Koperasi slsilpu$ deagan Eadaa Hr:kum l*inaya.

Pasal90
Untuk merdapatkan izi* pe*attfealafi tanah dar.. / atau bangnnan milik/ dikuasai Pernerintah
Provig*t$umatera Utaraterlebih dahulu harus mendapatkan persetujuan Gubernur.
::SlltASE i

i:Ji;,1
Pasal 91
i4idaprcP:ru pemanfaatan barang r*lhk de"err,}' berupa :

rlsistcn Pe;nr.., .

Asisten.h.. :ai;
Asislen.gl!fl|tm. Per:rarifaatan; dan
Kuo Hqh', Guna Serah dan Bangun Serah Guna,
Keokf,Hgi.
hFK4l#.9...lrert
r-ar.!.}11......". .
v-^*
43

Bagian Kesatu
Sewa
Pasal 92
(1) Barang milik daerah berupa barang bergerak dan tidak bergerak yang belum dimanfaatkan
SKPD dapat disewakan sepanjang menguntungkan daerah.
@ Barang yang disewakan tidak merubah status kepemilikan barang.
(3) Penyewaan barang berupa tanah dan/ atav bangunan dilaksanakan oleh pengelola setelah
mendapat persetujuan Gubernur.
(4) Penyewaan barang rnilik daerah atas bagian tanah dan / atau bangrrnan, selain tanah dan /
atau bangunan yang masih dipergunakan oleh pengguna dilaksanakan pengguna setelah
mendapat persetuj uan pengelola.
(5) Penyewaan barang milik daerah harus memberikan imbalan berupa uang sewa bulanan atau
tahunan untuk jangka waktu tertentu baik sekaligus maupun secara berkala.

Paragraf 1
Ketentuan dan Syarat Sewa

Pasal 93

(1) Penyewaan barang milik daerah hanya dapat dilakukan dengan pertimbangan untuk
mengoptimalkan daya guna dan hasil guna barang milik daerah.
(2) Status barang tersebut belum dimanfaatkan oleh SKPD untuk sementara wakfu.
(3) Barang milik daerah dapat disewakan kepada pihak lain/Pihak Ketiga sebagaimana
dimaksud dalam pasal 89 ayat (5) dengan surat perjanjian sewa menyewa yang harus
memuat:
a. jenis, jumlah, biaya dan jangka waktu penyew&n;
b. biayaoperasi dan pemeliharaan selama penyewaan menjadi tanggung jawab penyewa;
c. data barang milik daerah yang disewakan;
d. hak dan kewajiban dari pada kedua belah pihak;
e. jumlah/besamya uang sewa yang harus dibayar oleh Pihak Ketiga;
f. jangka waktu sewa-menyewa;
g. sanksi;
h. ketentuan lain yang dipandang perlu terutama mengenai batasan-batasan penggunaan
barang milik daerah yang disewakan kepada Pihak Penyewa;
i. dalam hal terdapat pembangunan di atas lahan sewa diatur lebih lanjut dalam Perjanjian
SewaMenyewa;
j. swat Perjanjian Sewa Menyewa tersebut ditandatangani oleh pengelola atas nama
Gubemur dengan Pihak Penyewa;
k. hasil penyewaan barang milik daerah disetorkan ke kas daerah;
l. segala biaya yang diperlukan dalam rangka persiapan pelaksanaan penyewaan barang
milik daerah ditanggung oleh Pihak Penyewa;
m. persyaratan lain yang dianggap perlu.
barang milik daerah yang disewakan ditetapkan oleh Gubernur, antara lain

isma/Bioskop dan sej enisnya;


udang/Gedung;
Asistenl:,. L oko/Kios;
anah;
nslstsn.h
Kendaraan dan Alat-alat besar.
lrsiston,$l!$um
Kuo fl::lr

raro,$11t*l!
g..Kata4 .ltnn
xtas.!*.. .
M

Pasal 94
Dalam pelaksanaan sewa, apabila dipandang perlu dapat dibenfirk Panitia Penyewaan Barang
Daerah.

Paragraf2
Tata Cara Sewa
Pasal 95
(1) Kepala SKPD mengusulkan kepada Gubernur melalui pengelola atas barang milik daerah
yang akan disewa atas permohonan pihak ketiga dan dalam pengusulan tersebut dilengkapi
data barang dan apabila dipandang perlu dapat dibentuk panitia penyewaan.

@ Penyewaan tanah dmlatau bangunan milik Pemerintah Provinsi Sumatera Utara


dilaksanakan oleh pengelola setelah rnendapat persetujuan Gubernur sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 88.
(3) Penyewaan sebagran tanah danlatau bangunan yang masih digunakan oleh pengguna
serta selain tanah dan{atau bangunan dilaksanakan oleh pengguna setelah mendapat
persetujuan pengelola.
(4) Dalam Keputusan tentang penyewaan bamng milik daerah harus memuat secara tegas
antara lain:
a. dalamengenai barang milik daerah yang akan disewakan;
b. ketentuan pelaksanaan diatur lebih lanjut dalam Surat Perjanjian Sewa Menyewa.
c. membuat berita acara serah terima sewa menyewa.
(5) Tata cara dan format sewa sebagaimana tercantum dalam Lampiran XIV yang merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Gubernur ini.

Paragraf3
Jangka Waktu dan Besaran Sewa
Pasal 96

(1) Jangka waktu penyewaan maksimal 5 (lima) tahun dan dapat dipertimbangkan untuk
diperpaqfang kembali.
(2) Besaran sewa ditetapkan oleh Keputusan Gubernur dan dapat diperbaharui setiap tahun.
(3) Hasil penyewaan merupakan penerimaan daerah dan disetor ke kas daerah.
(4) Selain biaya penyewaan barang milik daerah apabila terhadap aktivitas di atas lahan
dimaksud dapat dikenakan pajak dan/atau retribusi sesuai dengan Peraturan Daerah yang
berlaku.

Bagian Kedua
Pinjam Pakai

Paragraf I
i:;tihhF K00 Ketentuan dan Syarat
Yllul Pasal 97
S&propsu
barang milik daerah dalam rangka untuk kepentingan penyelenggaraan Pemerintah
lEb&n Fer.::,. ;

rah r hanya dapat dilaksanakan :


AsMl.tp.s.
Asiscn .llf.{!ll$ lnstansi Pemerintah;
Kro Hukurn intah Pusat dengan Pemerintah Provinsi Sumatera Utarc;
Kan..!gf.kttal. Provinsi Sumatera Utara dengan Kabupaten/ Kota;
nntrefino -oisl fl<elengkapan DPRD.
xrq ....1.9$........ ...... lr

losulbo.!fl[} I
46

pasal l0l
Kerjasama pemanfaatan
dilaksanakan dengan
ketentuan sebagai berikut
(l) tidak tersedi a dan/atau :
tidak, tersedia d*.1{ulurn
"$up APBD u{uk memenuhi
;ffffrfflttemetiharaarvperbaikai td #til" dirakukan ,"rr,uoui biaya
barang mirik daerah
@
*il;?#ltrffihffiffir dihtapkan merarui tender/rgraag
dengan
mengikutserrakan
dapat;'r***?Jr*:il'#i*:f#ieminatokecuali**kt,Udyangbersiratkhusus
(3) Pelaksanaan ke{asama
perjanjian. pemanfaatan a*us
barang mirik daerah
ditetapkan daram surat
(4) Suratperjaqi. ian memuat
antara lain :
a. pihak-pihak y*g t"ritut a*am perjanjian;
b. gbjek k"q3il-p";#;*,
c. jangka waktu t .rl**" p"* anfaatan;
d. pokok_ pok"k .;;;; ["q,*".
e. dara barang mirik pemanfaatan;
d;";;;ffi:':,::fffp
r .
hak dan^k1yaril-oiili,tr,fry#ifffh:ff:ffiffilanraatan;
s' besamva r<ontrinusi i"o ol" "p;;;;;i;'giifr;;;*s*
keputusan Gubernur
h. ott ai"*to-t* aur?- s*ut perjanjian
ditetapkan dengan
Sanksi; fi"rjuru,nu pemanfaatan;
ditandatangani oleh pengetora
atas nama
j., isffi?ffi
persyaratan
lain yang dianggap perlu.
Gubernur dan mitra

(5) Kewajiban *tll o*t*ama pemanfaaran antararain


sebagai berikut:

b'
f,:,?3iJfl,HffiL;f;?-:ilffi;;1l-'HJ*
"' membavar p"*bud; G;;g*
;",t"0 a; serama janska waktu
has' kerjasama pemanfaaran.
(6) selama jangka waktu
oenonnamo.

(7) """*"tu*a;##"ff
;':ffffj*H'ff":?:ffi fffif lHffi j;frffi inkan

ffiff H;ffi#f**an dilarang mer{aminkan


objek kerjasama pemanfaatan
yaitu

paragraf2
Tata Cara Kerjasama pemanfaatan
pasal 102
(t) Kerjasama pemanfaatan
barang milik daerah
oleh pengguna kepada Denoernrc atas hnah
Lxffiil*"i:i."t;:gg;#k#thf3,ffi
ltTftg ur^r-^^^**u*y langunan yang telah
,#"iLf T[H,n:"n'*
e"d,i,,; c'u";il*r#iffi;h,ffff'#*ffi
Q) ::::::T:
Kerjasama pemanfaatan
atas sebagi an tanahdanl
ualiun rasal 9I. ;S tr
qengguna dilaksanakan oleh ataubanzu nan yang masih
o*"i.-"
-ereroh *^-,r^-^.r-r digmakan oleh
tfitF K0 l'*T:l*p""eg*"ffi#Hffi:J#ffi J"Hf,,f,TlL$ffi . l/vuSvlt

! ffilffi?lhl klm:-,f:If daerah serain tanah danratau bangunan


raksanakanorehpengguna;,"ffi40'iill"ffi*.i,ijfr"ffi
Fqpsr ,".
nPemerirt, :n
n^L$!\..-, . u
Pasal I03
n..Mlgn"." .. r
a cra kerjasama pemanfaatan
lutunr d'aksanaki:"gq pengajuan permohonan
Pihak Ketiga/ pil'ut"il"i" kedasama
ffnffr:leh vang ditujukariiepada pengerora
dan atau t
47

(2) Permohonan kerjasama dimaksud dilengkapi data-data sebagai berilart :


a. akte pendirian;
b. memiliki SIUP sesuai bidangnya;
c. telah melakukan kegiatan usaha sesuai bidangnya;
d" mengajukaa prop*sal;
e. memiliki keahlian dibidangnya;
I memiliki modal kerjayangcukup; dan
g. data teknis .
I Tanah . Lokasilalamat, luas, status,penggunaan saat ini.
2 Bangunan . Lokas#alamat" luas,statu#IMB, kondisi.
3 Renca.la penaulbahas banguna:r g*d*ag daa fasitritas lair:*ya denga:: *errperhalikan
KDB (Koefisien Dasar Bangunan) dan KLB (Koefisien Luas Bangunan).
{3} Mitra pemacfaatan barang milik daerah ditetapka* melalsi lela:rg deagan
sekurang kurangnya 5 peserta/peminat.
(4 Apabila setelah 2 keli berturut-turut diumumkan, peminatnya kurang dari 5" dapat
dilaktlkan proses pemilihan langsung atau penunjukan langsu*g melalui aegosiasi baik
teknis maupun harga.
{5} Uatuk kegiatan yacg bersifat khu*rs sep*rti penggiinaan tanah ruilik Pemerintah Provinsi
Sumatera Utara untuk keperluan kebun binatang {pengembang biakanlpelestarian satwa
langka), pelabuhan vdara, pengelolaan limbah, pendidikan dan sarana olah raga dapat
dilaksanakan peaunjukan langsu:rg dan dilahkac negosiasi baik teknis maupun harg*.

Pasal 104

Tugas Pa:*tia Lelang berkaita* dengaa kerj*xna pema*faatan adalah sebagai berih:t:
(1) menerima dan meneliti secara administratif permohonan yang diajukan oleh pemohon;
t2) meaelki dan memb*has prepcsallsurat perunohorea yang diajukaa peiaahan ya::g b'erkaitaa
dengan jenis usah4 masa pengelolaa4 besarnya kontribusi dan hal-hal lain yang dianggap
perlu sesuai bentuk pemanfaatannya bersama-sama dengan pihak pemohon;
{3i melakukaapecelitian lapangan;
(4) membuat Berita Acara Hasil Penelitian;
{5} memberikan dan menyampaikan saran perfiarbaagan kepada Gubernur;
(6) mempersiapkan surat jawaban penolakan atau persetujuan kerjasama pemanfaatan dari
Gubernur tentang persetujuan pemanfaatan;
t7> mempersiapkan Kepxt**an Guberncr tenta:rg persetej*an pemanfaata*; dan
(8) mempersiapkan Surat Perjanjian dan Berita Acara Serah Terima Kerjasama Pemanfaatan.

Paragraf 3
Besar*n Koatribusi K*rjasama Pemanfaatrn

Pasal 105

{t} Bessrea pe*bayara:r ksatribusi tstep dan pembagiaa kei:atungan hasil kerjasama
pemanfaatan ditetapkan dari hasil perhitungan tim yang ditetapkan oleh Gubernur, dengan
mernperhatikas antara lain.
nilai t*aah danlatau banguaaa sebagai objek kerjasa*a ditetapkan sesuai HJOP
dan/atauharga pasaran umum, apabila dalam satu lokasi terdapat nilai NJOP dan/atau
pa$ara{ u{num yang berbeda dilak"rkan penjr:mlahan dan dibagi sesuai juu*ah yaag

Asislcnhmerini;i:r: !
kerjasama pemanfaatan unfuk kepentingan umum dan/atau kegiatan
****.ktn - +

* investasi dari mitra kerja;


n*sren.3l$$$],.....
Kso H*um !:
rapantenaga kerja dan peningkatan PAD.

Kt4..$.11..,...-. . .
48

(2) Pembayaran kontribusi tetap dan pembagian keuntungan hasil kerjasama pemanfaatan
disetor ke kas daerah setiap tahun selama jangka waktu pengoperasian;
(3) Biaya pengkajian, penelitian, penaksir dan pengumuman tender/lelang, dibebankan pada
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Sumatera Utan;
(4) Biaya yang berkenaan dengan persiapan dan pelaksanaan penyusunan surat perjanjian,
konsulkn pelaksana/pengawas, dibebankan pada Pihak Ketiga.

Paragraf 4
Jangka Waktu Pelaksanaan
Pasal 106
(1) Jangka waktu kerjasama pemanfaatan paling lama 30 (tiga puluh) tahun sejak perjanjian
ditandatangani dan dapat diperpanjang kecuali kerjasama pemanfaatan untuk penyediaan
infrastruktur (transportasi laul jalan, air minum, air limbah, jaringan, telekomunikasi,
ketenaga listrikan, minyak dan gas bumi) jangka waktu kerjasamanya paling lama 50 (lima
puluh) tahun sejak perjanjian di tanda tangani.
(2) Setelah berakhir jangka waktu kerjasama pemanfaatan, Gubernur menetapkan stafus
penggunaan/pemanfaatan atas tanah danlatau bangunan sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(3) Tata can dan format kerjasama pemanfaatan sebagaimana tercantum dalam Lampiran
XVI yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Gubemur ini.

"TffiATff;:'
Paragraf I
Ketentuan dan Syarat
Pasal 107

(1) Dasar pertimbangan dan persyaratan bangun guna serah atas barang milik daerah adalah
sebagai berikut :
a. gedung yang dibangun berikut fasilitas hanrs sesuai dengan kebutuhan Pemerintah
Provinsi Sumatera Utara dan harus sesuai dengan tugas dan fungsinya;
b. Pemerintah Provinsi Sumatera Utara memiliki tanah yang belum dimanfaatkan;
c. dana untuk pembangunan berikut penyelesaian fasilitasnya tidak membebani APBD;
d. bangunan hasil guna serah harus dapat dimanfaatkan secaxa langsung oleh Pihak
Ketiga;
mitra bangun guna serah harus mempunyai kemampuan dan keahlian;
f. mengoptimalisasikan barang milik daerah;
o
D' dalam rangka efisiensi dan efektivitas;
h. menambah/ meningkatkan Pendapatan Daerah; dan
i. menunjang progfam pembangunan dan kemasyarakatan Pemerintah Provinsi Sumatera
Utara.
(2) Bangun Guna Serah barang milik daerah dapat dilaksanakan dengan ketentuan sebagai

:'lll?i:lF K00 Pemerintah Provinsi Sumatera Utara memerlukan bangunan dan fasilitas bagi
penyelenggara.anpemerintahan daerah untuk kepentingan pelayanan umum dan dalam
ftla$l
rangka penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi;
SckdfiroFu
Asbtcn hmenn;,,i: ' tanah milik Pemerintah Provinsi Sumatera Utara yang telah diserahkan oleh pengguna
mucn.hnr.... ".. kepada Gubemur;
lsbten .fl!,!*!l!!!..'.
tidak tersedia dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah untuk penyediaan
Km Hukum
dan fasilitas dimaksud.
xm.Rr'!*.41.......,
k{4$fl6....u.1lfr...:
49

Pasal 108

{1} Petaksanaaa balr$tn guna serah ata* b*rang milik daerah ditetapka* dal*s Surat
Perjanjian yang sekurang-kurangnya memuat:
a. pihak-pihak y ang t#at
{al:arn pe4arrirarl;
b. objekbangunguna serah;
c. jangka waktu bangun guna serah;
d, pokak- p*k*k meng*r:ai baagua guna serah,
e. data barang milik daerah yang menjadi cbjek bangun guna serah;
f. hak dan kewajiban para pihak yangtertkat dalamperjanjian;
g- .iumlahlbecaraya kcarribusi. yaag harus di ayar *ieh pihak r{*iga;
h. sanksi,
i" Surat Perj anlian dkandatangani oleh pengelola atas nama Gubernur dan mitra
kerjasama;
j persyaratan lain yang dianggap perlu.

e) Izin meridirikan bangunan banguii gurla serah afas nama Pemerintah Provinsi Snmatera
lJtara.
(3) Selama masa pengoperasian, tanah dan/atau bangunan tetap milik Pemerintah Provinsi
Surnat€ra lJtara"
(4) Penggunaan tanah yang dibangun harus sesuai dengan Rencana Umum Tata Ruang
Wilayah lKata {RUTRWK}.

Paragraf2
T*fa C*r* Bang*n Grrna serah

Pasal 109

(1) Tata Cara Tekrris p*laksanaan bangun guna serah dilaksanakar:, sebagai berikut :

a. Tahap Persiapan
1. Perrxehonan dari SKPD kepada Gubersur dengan dilengkapi data-data sebagai
berikut:
a. Tanah : Lokasi/alamat, luas, status penggunaan pada saat ini;
b. Bangu*an : L+kas#a1arnat" hras, status pe$ggunaa* pada ini, kcadiei;
c. Rencana pembangunan gedung dengan memperhatikan: 'Flat
1) KDB (koefisien dasar bangunan);
7j Y\Lg iKcefisiea luas bangunan;
3) perkiraan luas bangunan yang diperlukan Pemerintah dan rencana konstruksi
yang akan dibangun;
4) perkrcaan filasa pembangunan;
5) perkiraan masa pengelolaan/pengoperasian;
6) perkiraan keuntunga* yaxgakan diperoleh Pemerintah;
7) perkiraan investasi ssasta.
Usul bangun guna serah dimaksud selanjutnya ditetiti oleh pengelola dan SKPD
terkait.
K0 RBIN
Wagub
penelitian/penilaian
Sekdrpropsu
' '
U$rl bangun guna serah apabila telah memenuhi syarat administrasi, maka
Asisten ?emei: '' ' ditindaklanjuti dengan persetujuan bangun guna serah oleh Gubernur.
nru*.fp[I.. .

Asshn,4$!n$S. ....
Felaksaaaan peaelitian, pengkajian dilaksanakan eieh tim yang ditetapkan dengan
KaoHt*wr SK Gubenrur dan dapat bekerjasama dengan Pihak Ketiga.
xso.Hll$4;i...... .

k.s|-6.{$...,.!lm.c
ku ...tll!,t,=..,.........

xaulu,rhn$.I.f.-Q
50

c. Tahap penyusunan Kerangka Acuan Kerja


Kerangka acuan kerja bangun guna serah harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:
l. rencana umum dibangun tennasuk anggarannya;
2. kewajiban pembayaran kepada Pemerintah Daerah per tahun;
3. jangka waktu penyerahan bangunan beserta fasilitas yang konkret;
4. bagian dari bangunan serta fasilitas lainnya yang dapat dimanfaatkan oleh
Pemerintah Daerah setelah bangunan siap pakai;
5. persyaratan lain yang berkaitan dengan tanah dan bangunan.

d. Tahap pelelangan
Tahap pelelangan pengadaan bamngljasaBangun Guna Serah dilaksanakan oleh panitia
tender/ lelang.

e. Tahap Pelaksanaan
l. Dilaksanakan oleh Pihak Ketiga yang ditetapkan sesuai dengan kontrak/Surat
Perjanjian.
2. Dalam mempersiapkan perjanjian kerjasama dapat digunakan bantuan konsultan
di bidang Property Manajemen, dengan ketentuan sebagai berikut:
a) Konsultan Property Manajemen tersebut harus mempunyai kemampuan dan
pengalaman di bidangnya.
b) Konsultan Property Manajemen mempunyai tugas sebagai berikut:
1) menyusun dan menjabarkan Kerangka Acuan Kerja;
2) membantu panitia pelelangan dalam mengevaluasi proposal yang masuk.
3) membantu panitia lelang dalam negosiasi dan menyusun kontrak
Perjanjian Kerjasama.
3. Selama pelaksanaan pembangunan, dinas teknis menunjuk konsultan pengawas.

(2) Bangun guna serah barang milik daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
dilaksanakan oleh pengelola setelah mendapat persetujuan Gubernur.

(3) Tata cara dan format bangun guna serah sebagaimana tercantum dalam Lampiran XVII
yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Gubernur ini.

Paragraf 3
Tata Cara Lelang Bangun Guna serah

Pasal ll0
(l) Penetapan mitra kerjasama Bangun Guna Serah dilaksanakan melalui tender/lelang dengan
mengikut sertakan sekurang-kurangnya 5 peserta/peminat dengan tahapan sebagai berikut :
a. peserta lelang mengajukan permohonan penggunausahaan kepada panitia
tender/lelang;
b. selanjutnya panitia tenderl lelang melaksanakan tugas-tugas kepanitiaan berkaitan
dengan permohonan pengguna usahaan bangun guna serah.

PAAAF KO penggunausahaan ditujukan kepada panitia tender/lelang dengan dilengkapi


sebagai berikut :
Wagub

$ekdlpropsu akte pendirian;


Asisten Pen_
memiliki SIUP sesuai bidangnya;
Asuen.ft!!t telah melakukan kegiatan usaha sesuai bidangnya;
Asisten..4t4l.tl!!! .
mengajukan proposal;
fuoHtrftur memiliki keahlian dibidangnya;
(40.ht$.41.. memiliki modal kerja yang cukup;
h.H4[4t* pl$n
l$il ..1119........".. ..,

rsutbas!.fl!ti!.{
51

g. data teknis meliputi :

1. Data tanah :
lokasi/alamat,luas, status, pengguftum saat ini.
2. Data bangunan :
lokasiialamat,luas,status kepemilikan.
3. Rencana Pembangunan gedung dengan memperhatikan:
a) KDB (Koefisien Dasar Bangunan);
b) KLB (Koefisien Luas Bangunan);
c) Data teknis lainnya.
(3) Apabila diumumkan 2kali berturut-turut peminatnya kurang dari 5, dapat dilalrukan proses
pemilihan langsung atau penunjukan langsung melalui negosiasi baik teknis maupun harga.
(4) Penilaian pelelangan terhadap penawaran yang telah memenuhi persyaratan umum
pelaksanaan pelelangan pemerintah meliputi aspek administrasi, teknis, ekonomis dan
pembiayaan yang akan digunakan sebagai bahan dalam penetapan pemerumg meliputi:
a. masa pengelolaan;
b. besamya retribusi/setoran per tahun kepada Daerah;
c. besarnya ruangan dalarn m2;
d. jumlah fasilitas parkir;
e. fasi litas-fasi litas lainnya ;
f. perencanaan bangunan:
1.
pemogramanruang;
2. gambar teknis perencanaan;
3. perspektif berwarna;
4. daftar material finishing;
5. spesifikasi teknis bangunan;
6. maket.
o organisasi;
h. rencana induk;
i. cash flow (cash flow dan cash out flow);
j. administrasi:
l.
profil perusahaan;
2. jadwal rencana induk proyek;
3. income statemen-
k. teknis.
1. persyaratan penzinanyang harus dipenuhi;
2. desain;
3. spesifikasi teknis;
4. daftar material finishing.
(5) Tata cara dan format lelang bangun guna serah sebagaimana tercantum dalam Lampiran
XVIII yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Gubernur ini.

Pasal 111

Tugas panitia tender/lelang berkaitan dengan bangun guna serah adalah sebagai berikut :

l) menerima dan meneliti secara administratif permohonan yang diajukan oleh pemohon;
2) meneliti dan membahas proposaVsurat permohonan yang diajukan pemohon yang berkaitan
dengan jenis usaha, masa pengelolaan, besarnya kontribusi dan hal-hal lain yang dianggap
i bentuk pemanfaatannya bersama-sama dengan pihak pemohon;
penelitian lapangan;
:J Berita Acara Hasil Penelitian;
ir;,(japropsu dan menyampaikan saran pertimbangan kepada Gubernur ;
Aslsten Fei, surat jawaban penolakan atau persefujuan pemanfaatan dari Gubernur
Asisten.h persetuj uan pemanfaatan;
gs;sten.Amuql Keputusan Gubernur tentang persetujuan pemanfaatan;
l{aro I'iuki Surat Perjanjian dan Berita Acara Serah Terima.
xao.HfllYll
#ffii.14-k ....9!4t'
ffi as ..!.1111............"...
52

P*agmf 4
Kewajiban Mitra Bangun Guna Serah

Pasal 112
(1) Membayar kontribusi ke kas daerah setiap tahun yang besarannya ditetapkan berdasarkan
hasil perhitungan tim yang dibentuk oleh Gubernur.
(2) Tidak menjaminkan, menggadaikan atau memindahtangankan objek bangun guna serah
yang berupa sertifikat Hak Pengelolaan (HPL) milik Pemerintah Provinsi Sumatera Utara .
(3) Memelihara objek bangun guna serah yang meliputi tanah beserta bangunan dan/atau
sarana berikut fasilitasnya.
(4) Objek bangun guna serah berupa tanah dan / atau bangunan tidak boleh dijadikan jaminan
dan/ataudiagunkan.

Paragraf5
HakMitra Bangun Guna Serah
Pasal 113
(l) Pihak Ketiga akan memperoleh Hak Guna Bangunan diatas F{PL milik Pemerintah
Provinsi Sumatera Utara.
(2) Hak guna bangunan di atas hak pengelolaan milik Pemerintah Provinsi Sumatera Utary
dapat dijadikan jaminan dan/atau diagunkan sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.
(3) Hak Guna Bangunan di atas HPL milik Pemerintah Daerah yarry dapat dijadikan jaminan,
diagunkan dengan dibebani hak tanggungan dan hak tanggungan dimaksud akan hapus
dengan habisnya hak guna bangunan.

Paragraf6
Kontribusi dan Biaya Bangun Guna Serah
Pasal 114
(1) Besaran konstribusi sebagaimana dimaksud dalam Pasal ll2 ayat (1) ditetapkan
berdasarkan hasil perhitungan Tim yang dibentuk dengan Keputusan Gubernur dengan
memperhatikan antara lain :
a. nilai aset berupa tanah milik pemerintah daerah sebagai objek bangun guna serah
ditetapkan sesuai NJOP dan harga pasaran umum setempat dibagi dua dan apabila
dalam satu lokasi terdapat nilai NJOP dan harga pasaran umum setempat yang berbed4
dilakukan penjumlahan dan dibagi sesuai jumlah yang ada;
b. perunfukan bangun guna serah untuk kepentingan umum dan/atau kepentingan
perekonom ianl p er dagamgan;
c. besaran nilai investasi yang diperlukan/disediakan pihak ketiga;
d. dampak terhadap penyerapan tenaga kerja dan peningkatan PAD.
(2) Biaya pengkajian, penelitian dan pengumuman tender/lelang dibebankan pada Anggaran
Pendapatan dan Belar{a Daerah Provinsi Sumatera Utara.
(3) Biaya yang berkenaan dengan persiapan dan pelaksanaan penyusrman Surat Perjanjian,
konsultan pelaksana/pengawas, dibebankan pada pihak pemenang.

[t&nE{F K
ParagrafT
Wrgub
Jangka Waktu Bangun Guna Serah
$ekdaproPsu i
Asisten ?e;.. '
Pasal 115
Asiskn.fgl. waktu bangun guna serah paling lama 30 (tiga puluh) tahun sejak perjanjian
),
.

As'nteir .A.$l!!ll!:fi ", " ". ..

Kuo Huk-t'' '-

v", Vd0llfit
MV ..
'--'1...i.'."'.'
i{n.M+...t!"fln.
xtrs ...?.$!1 .............

roorash*l
53

(2) Penyerahan kembali bangunan/gedung beserta fasilitasnya kepada Pemerintah provinsi


Sumatera Utzra dilaksanakan setelah masa pengoperasian yang diperjanjikaa berakhir dan
setelah diaudit terlebih dahulu cieh Aparat Pengawasan Daerah fungsionat Sumatera rJtara
sebelum penggunaannya ditetapkan oleh Gubernur.

{3} A$dit sebagaimana dimaksud padz zyat (2) terutama pada kewajaran kondisi banguaan
(4) Penyerahan kembali bangunan/gedung beserta fasilitas kepada Pemerintah provinsi
sumatera utara dilaksanakan dituangkan dalam be*tuk Berita Acara"

Bagian Kelima
Baagun Serah Guaa
Paragrafl
Ketentuan dan Syarat

Pasal 116

{l} Fersyaratan pelaksanaan Eangun serah Guna adalafusebagai berikut :

a. Pemerintah Provinsi Sumatera Utara memerlukan bangunan dan fasilitas bagi


peayeleaggzra&n pemerintahan daerah untuk kepentingan pelayanan urnum dalam
rangka penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi;
b. bangunan hasil bangun serah guna harus dapat dimanfaatkan secara langsung oleh
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara sesu*i bidang fugas baik dalam masa
pengoperasian maupun saat penyerahan kembali ;

c. tanah milik Pemerintah Provinsi Sumatera Utara yang telah diserahkan oleh
pengguna kepada Gubernur;
d. dana untuk pembangunan berikut penyelesaian fasilitasnya tidak membebani APBD;
e. Pemerintah Prcvinsi Sumatera Utanmemiliki tanah yang belum diman{batkan;
f mitrabangua serah guna harus mernpilnyai kemampuan keuangandankeahlian;
g. objek Bangun Serah Guna berupa sertifikat tanah hak pengelolaan (I{PL) milik
Pemerintah Proviasi Sumatera Utara tidak baleh dijamir*a4 digadaika* dan
dipindahtangankan;
h. selama masa pengoperasian, tanah dan/atau bangunan tetap milik Pemerintah
Pr*vinsi Sumatera Utara;
i. penggunaan tanah yang dibangun harus sesuai dengan Rencana Umum Tata Ruang
Wilayah /Kota (RUTRWK),
j. pelaksanaan bangun serah guna harus dzpat mengoptimali*asikan barang milik
daerah dan dilaksanakan dalam rangka meningkatkan efisiensi dan efektivitas,
menambah/meningkatkan pendapatan daerah serta dapat menunjang prsgram
pembangunan dan kemasyarakatan Pemerintah Provinsi Sumatera lJtan.

(2) Bangun serah guna barang milik daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
dilaksanakaa oleh pe*gelola setelah mendapat persetujuan Gubernur.
(3) Izin mendirikan bangunan bangun serah guna atas nama Pemerintah Provinsi Sumatera

Paragrnf2
Tata C*ra Bangun Serah Guna
Pasal 117

itra bangun serah guna dilaksanakan melalui lelang dengan mengikutsertakan


5 (lima) p eserta/ peminat.
54

Pasal 118

{1} TaJa cara bangun serah guna dilaksanakan sebagai berikut:


a. Pihak Ketiga mengajukan permohonan penggunausahaan kepada pengelola dan / atau
panitia lelang dengan dilengkapi data-data sebagai berikut:
1. altependirian,
2. memiliki SIUP sesuai bidangnya;
3. telah melakukar kegiatan usaha sesuai bid*ngnya;
4. mengajukan proposal;
5. memiliki keahlian dibidangnya;
6. memiliki madal kerja yang cukup;
7. data teknis yang terdtri d.ari :
a) Tanah : Lokast/alarnat,luas, status, penggsoa.an saat ini;
b) Bangunan : Lokasi/alamat,luaqstatus/IMB, kondisi;
c) Rencana Pembangunan gedung dengan memperhatikan:
l) KDB {Koefisien Dasar Bangunan),
2) KLB {Koefisien Luas Bangunan},
(2) Apabila diumumkan?kali berhrrut-turut peminatnya kurang dari 5, dapat dilakukan proses
pemilihan langsung atau penunjukkan langsuag melalui negcsiasi baik teknis llumpun
harga.

(3) Pelaksanaan bangun serah guna atas barang milik daerah ditetapkan dalam Surat Perjanjian
Eangun Serah Guna yang memuat antaralain'.
a. pihak-pihak yang terikat dalam perjanjian;
b. objekbangun serah guna;
c. jangka waktu bangun serah guna;
d. pokok- pokok mengenai bangun serah guna;
e. data baraag milik daerah yang menjadi objek bangun serah guna;
f. hak dan kewaj iban p ar a pihak y ang tertkat dalam p erj anjian;
o jumlah/beserrrya kontribusi atau uang sewa yang harus dibayar oleh Pihak Ketiga;
h. sanksi;
i. Surat Perjanjian ditandatangani oleh pengelola atas nama Gubernur dan mitra
kerjasama,
j- Persyaratan lain yar:g diaaggap perlu.

Pasal 119

(1) Paaitia lelang ditetapkan sleh Gubernrr.

(2) Tugas panitia lelang berkaitan dengan bangun serah guna adalah sebagai berikut:
a. meaerima dan meneliti secara administratif perrnohonanyangdiajukan oleh pemohc,n,
b. meneliti dan membahas proposallsurat permohonan yang diajukan pemohon yang
berkaitan dengan jenis usaha, masa pengelolaa4 besarnya kontribusi atau uang sewa
setaran dan hai-hal lain yatrg dianggap perlu sezuai bentuk pemanfaatannya bersama-
sama dengan pihak pemohon;
c. melakukan penelitian lapangan;
d. membuat Berita &caraHasil Peaelitian;
ikan dan menyampaikan saran pertimbangan kepada Gubernur;
Ftfrr'iF K09RDl
surat jawaban penolakan atau persefujuan pemanfaatan dari Gubernur
llr5ul persetujurur
Scllpropsu iapkan Keputusan Gubernur tentang persetujuan pemanfaatan;
Asitcn Pem: persiapkan Surat Perjanjian dan Berita Arcara Serah Terima.
lsi*a..ft!l .
Asbrcn ..$.!!!1.S.......

l0ro Hukum

xro..lfie*gt...,.
m.kg..,.?,,sI':j
55

Paragraf 3
Kewajiban Mifra Bangun Serah Guna
Pasal 1.20

Miaa bangun serah guna lang telah ditetapkan selama jangka rryalctu pengoperasian, haras
memenuhi kewajiban sebagai berikut :

{1} membayar kontribusi ke kas daerah setiap tahun yang besarailnya ditetapkan berdasarkan
hasil perhitungan tim yang dibentuk oleh Gubernur;

{2} tidak menjaminkan, menggadaikan atau memindahtanganLan objek bangun serah guna
yang berupa sertifikat hak pengelolaan milik Pemerintah Provinsi Sumatera Utara;
(3) memelihara objek bangun serah guna yang meliputi tanah beserta bangunan dan/atau
sarana berikut fasilitasnya.

Partgraf 4
Hak Mitra Sangun Serah Gun*

Pasal 121

{l) Objek bangun serah guna berupa tanah tidak boleh dijadikan jaminan hutang/ diagunkan.
(2) Hak Guna Bangunan diatas FIPL milik Pemerintah Provinsi Sumatera Utara dapat
dijadikan jaminan, diagunkan d*ngan dibebani hak tanggungan dan hak tanggungan
dimaksud akan hapus dengan habisnya hak guna bangunan.
(3) Pihak Ketiga akan memperoleh Hak Guna Bangunaa diatas FIPL milik Pemerintah
Provinsi Sumatera Utara.
(4) Izin mendirikan bangunan atas nama Pemerintah Provinsi Sumatera Utara.

Paragraf 5
Kontribusi dan Biay* Bangun Serah Gun*

Pasal 122

(l) Biaya penelitiarl pengkajian, penaksir dan pengurnuman lelang, dibeb'ankan pada
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah.

t1j Pelaksanaan penelitian, pengkajian dilaksanakan oleh tim yailg ditetapkur dengan
Keputusan Gubernur dan dapat bekerjasama dengan Pihak Ketiga.

{3} Biaya yang berkenaan dengan persiapan dan pelaksanaan penyusunan surat perjaqiiaq
konsultan pelaksana/pengawas, dibebankan pada pihak pemenang.
(4) Perhitungan kontribusi dilaksanakan dengan memperhatikan antara lain:
a. Nilai tanah darlatau bangunan sebagai objek kerjasama ditetapkan sesuai NJOP
danlatau harga pasaranumum, apabila dalam satu lokasi terdapat nilai NJOP dan/atav
pasaran.r** yang berbeda dilakukaa penjumlahan dan dibagi sesuai jumlah yang

fintlF K kerjasama pemanfaatan untuk kepentingan umum dan/atav kegiatan

fla$0 investasi dari mitra kerja;


$*drPropsu n tenaga kefia dan Peningkatan PAD'
Asistcn ?tm: . '
As'dr,.S$
Aststen.*S$dm
Kro Hukum

Karo.K.4t.*.4!." . -

16!..f*k ....ltetF
ri".l.qu...... .....
h'
K#$aq$lll.lt$l ^nrrnn
56

Paragraf6
Jangka Wakfu Bangun Serah Guna

Pasal l23

(1) Jangka waktu bangun serah guna paling lama 30 (tiga puluh) tahun sejak perjaqiian
ditandatangani.
(2) Mitra bangun serah guna dapat mendayagunakan barang milik daerah sesuai jangka wakfu
yang ditetapkan dalam surat perjanjian.
(3) Mitra bangun serah guna harus menyerahkan hasil bangun serah guna kepada Gubernur
setelah selesainya pembangunan.
(4) Setelah jangka waktu pendayagunaan berakhir, objek bangun serah guna terlebih dahulu
diaudit oleh aparat pengawasan fungsional Pemerintah Provinsi Sumatera Utara sebelum
penggunaannya ditetapkan oleh Gubemur.
(5) Penyerahan kembali bangunan/gedung beserta fasilitas kepada Pemerintah Provinsi
Sumatera Utara yang bersangkutan dilaksanakan setelah masa pengoperasian dalam
perjanjian berakhir yang dituangkan dalam bentuk Berita Acara.
(6) Tata cara dan format bangun serah guna sebagaimana terlampir dalam Lampiran XIX yang
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Gubemur ini.

BAB X
PENGAMANA]\I DAJ\ PEMELIHARAAN
Bagian Kcsatu
Pengamanen
Pasal 124

Pengelola, pengguna dan/atau kuasa pengguna wajib melakukan peng.lmanan barang milik
daerah yang berada dalam penguasaannya sehingga barang milik daerah tersebut dapat
dipergunakan/dimanfaatkan secara optimal serta terhindar dari penyerobotan pengambil alihan
atau klaim dari pihak lain.

Pasal 125

(1) Barang milik daerah berupa tanah harus disertifikatkan atas nama Pemerintah Provinsi
Sumatera Utara.
(2) Barang milik daerah berupa bangunan harus dilengkapi dengan bukti kepemilikan atas nama
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara.
(3) Barang milik daerah selain tanah danlatau bangunan harus dilengkapi dengan bukti
kepemilikan atas nama Pemerintah Provinsi Sumatera Utara.

Pasal 126

Pengamanan barang milik daerah sebagaimana dimaksud pada Pasal 125, meliputi:
a. pengamanan administrasi meliputi kegiatan pembukuan, inventarisasi, pelaporan dan
penyimpanan dokumen kepemilikan;
fisik untuk mencegah terjadinya penurunan frrngsi barang, pemrrunan jumlah
PARAf KO dan hilangnya barang;
Wa$f
fisik untuk tanah dan bangunan dilalrukan dengan cara pemagaran dan
$*al*p* tanda batas termasuk pemasangan papan bukti kepemilikan, selain tanah dan
isnen ee; dilakukan dengan cara penyimpanan dan pemeliharaan;
trru*,f.p:'T . an hukum antara lain meliputi kegiatan melengkapi bukti status kepemilikan.
l*ten.tttlrsS
Kiro HTlrilt

Km.yi*y,P$l. .

Xro.SS!$A...urrtri
Kdaf ...tI}....
KrDlrC YllllY
57

Pasal 127
Pengamanan pada prinsipnya dilaksanakar oleh aparat pelaksana Pemerintah Provinsi Sumatera
Utara sesuai dengan tugas dan fungsinya dan biaya pengamanan dibebankan pada APBD
Provinsi Sumatera Utar a.

Pasal 128
Earang rnilik daerah dapat diasi;ransikan sesuai kemampuan keuaagan daerahdan dila&sanakan
sesuai ketenfuan peraturan perundang-undangan.

Paragraf I
Pengamanan Administratif
Passl l?9
(l) Pengamanan administratif terhadap barang inventaris dilaksanakan dengan cara sebagai
berikut:
a, barang bergerak dilakukaa dengan cara:
1. pencatatan/inventarisasi;
Z. kelengkapan bukti kepemilikan;
3" pemasangan label kode lakasi dan kode barang berupa stiker atar: ide*tifikasi
lainnya.
b. barang tidak bergerak dilakukan dengan cara:
1. pencatrtan/inventarisasi;
2. penyelesaian bukti kepemilikan.
t2) Kelengkapan kepemilikan untuk barang bergerak antara l*in BPKB" faktur pembelian,
dan lainlain.
(3) Kelengkapan bukti kepemilikan untuk barang tidak bergerak antaru lain berupa IMB,
Berita Acarc Serah Terima, Surat Perjanjian, Akte Juai Beli, da;r dokumen pendukung
Iainnya.
(4) Pengamanan administratif terhadap barang persediaan dilakukan dengan cara pencatatan
dan penyimpanan s€cara tedib.

Paragraf 2
Tata Car* Pengam*nan Administratif
Pasal 130
(l) Pengguna melaksanakan pencatatan dan melaporka* hasil pencatxan kepada pengelola
meialui ?embantu Pengeloia.
(2) Pembantu Pengelola dan/atau Pengguna melaksanakan pemasangan label atau identifikasi
kepemilikaa lainnya.
(3) Pembantu Pengelola danlatau Pengguna menyelesaikan bukti kepemilikan barang milik
Daerah.

Paragraf3
Pengamanan Fisik

Pasal 131

fisik terhadap barang inventaris dilaksaaakan dengan cara sebagai berikut:


PAAAF K bergerak dilakukan dengan cara:
lTOul pemanfaatan sesuai tujuan;
SCftroPsu penggudang*nl pe*yimpanan baik tertutr:p maupsc terb'uka;
lsbtcn Prme pemasangan tanda kepemilikan.
hirn.F.$ b. tidak bergerak dilakukan dengzn cara
pemagarsn;
Ktl Hill'm
Kro.rgm0i
& pemasangan papan tanda kepemilikan;
perya$ae{t.
,

hnK,4t*S, !.6'$
Kes.!3.t......... .
tr^''"
58

Q) Pengamanan terhadap barang persediaan dilakukan oleh penyimpan


dan/atav pengurus
barang dengan car:l penempatwl- pada tempat penyimp"n"n-y"ng baik
sesuai dengarisifat
barang tersebut agar barang milik daerah terhindar darikerusakan fisit .

Tarcgrxf 4
Tata Cara Pengamanan Fisik
Pasd 132
(1) Pembantu Pengelola dan/atau Pengguna melaksanakan pengamanan fisik secara umum
tehadap barang inventaris daa barang persediaan
(2) Fengelola melalui Fembantr; Pengelola melaksanakan penyimpanan bukti kepemilikaa.
(3) Pembantu Pengelola danlatau Pengguna melaksanakan pe*agaran dan pe*uru.rgun papan
tanda kepemilika:r terhadap tanah danlatut bangunan yarlg dipergunakan ,rntuk
penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi.

Paragraf5
Pengamanan Tindakan Hukum

Pasal 133
Pengamanan tindakan hukum terhadap barang inventaris yang bermasalah dengan pihak lain
dilakukan dengan cara.
(i) negosiasi {musyawarah} untuk mencanpenyelesaian;
@ penerapan hukum.

Paragraf 6
Tata, Caya Pengamanan Tindakan Hukum
Pas*l 134
(l) Pada tahap awal pengguna melaksanakan musyawarah untuk mencapai penyelesaian atas
barang milik daerah yaag berrnasalah dengan pihak lain dan pada tahap selaqiutnya
musyawarah dilaksanakan oleh Pembantu Pengelola
(2) Penyelesaian pengamanan tindakan hukum dilaksanakan sesuai dengan perjanjian dan/atau
ketentuan yang telah disepakati.
Q) Upaya pengadilan perdata maupun pidana dikoordinasikan dengan Biro Hukum.
(4) Tindakan represif/pengambilalihan, penyegelan atau penyitaan secara paksa dilakukan oleh
pengelola bersama Satpol PP, Biro Hukum, Pembantu Pengelola dan SKPD terkait
berkoordinasi dengan aparat hukum setelah ada kepastian hukum.

Bagian Kedua
Pemeliharaan
Pasal 135
(1) Pembantu Pengelola, pengguna dan/atau kuasa pengguna bertanggung jawab atas
pemetiharaan barang milik daerah yang ada di bawah penguasaannya.
(2) Pemeiiharaan sebagaimana dimaksud pada ayat (l) berpedoman pada Daftar Kebutuhan
Pemeliharaan Barang Milik Daerah (DKPBMD).
n pemeliharaan dimaksudkan untuk mencegah banng milik daerah
bahaya kerusakan yang disebabkan oleh faktor:

i -.) suhu daa siaar;


i .. riprcpsu
kelembaban;
l,\sisien Pancrintji :r yang meliputi proses penuaarL pengotoran debu, sifat barang yang bersangkutan
i;;:fe'i sifat barang l*in, benfuran, getaran dan tekanan, dan
asuen..{!9.mUfi
- lainnya yang dapat mengakibatkan perubahan kualitas dan sifat-sifat lainnya yang
Karo llukun
gurangi kegunaan barang.
Km!#.sft'...
K&.(A[44....f.!ffr
xou ..[lt]t......,..........
59

Paragraf I
Bentuk d*n Sasaran Peqnelih*raan
Pasal 136
{1} Penyelenggaraaa pemeliharaan dapat berupa:
a.
pemeliharaan ringan-
b. pemelihamansedang:
c. pemeiiharaan berat.
(2) Sasaran dari pemeliharaan barang adalah barang inventaris yang tercatat dalam buku
inventaris.

Paragraf 2
TataCara Pemeliharaan
Pasal 137

{l} Setiap Satuan Kerja Peraugkat Daerah {SKPD} diwajibkan untuk meny$sun rertlilrta
pemeliharaanbarang.
g Rencana Tahunan Pemeliharaan Barang disampaikan kepada pengelola melalui Pembantu
Pengelola untuk dipergunakan seb*gai pedoman selama tahun alrtggaftnyang bersangkutan,
dengan ketentuan sebagai berikut:
a. harus memuat ketentuaa mengenai macamljenis barang, jenis pekerjaan" banyaknya
atau volume pekerjaa4 perkiraanbiay*, waktu da* pelaksanaa;nlrrya;
b. menjadi bahan dalam menyusun rencana APBD, khususnya Rencana Tahunan
Pemeliharaat Barang.
{3) Untuk Rencana Tahunan pemeliharaan Barang bagi SKPD ditandataagani oleh Kepala
SKPD dan diajukan pada waktu dan menurut tata cara yang ditetapkan, dengan demikian
maka Rencaaa Tahunan Pemeliharaan Barang merupakan landasan bagi pelaksanaan.
pemeliharaanbarang.
(4) Setiap perubahan yang akan diadakan pada Rencana Pemeliharaan Barang harus dengan
sepengetahuaa Kepala SKPD yaag ircrsangkutaq sebelum diajukan kepada pengelola
melalui Pembantu Pengelola.

Pasal 138
(l) Pembantu Pengelola, pengguna dan kuasa pengguna melaksanakan pemeliharaan barang
milik Daerah sesuai dengan Daftar Kebutuhan Pemeliharaan Barang Milik Daerah
(DKPBMD) yang ada di masing-masing SKPD.
(2) Pelaksanaan pemeliharaan barang milik Daerah ditetapkan dengan Surat Perintah
Kerj #Surat Perjanj ia*/Kcntrak yang ditandatangani aleh Kepal a SKPD,
(3) Pengurus barang meiaksanakan pencatatan pemeliharaan setiap jenis barang milik daerah
dalam kartu pemeliharaan/perawatan barang yang memuat:
a. nama barang inventaris;
b. spesifikasinya;
e. tanggal perawata$;
d. jenis pekerjaan atau pemeliharaan,
e. barang-barang atau bahan-bahan yang dipergunakan;
f. biaya pemel iharaan/perawatan,
yang melaksanakan pemeliharaan/perawatan;
'."i c.t li lainlain yang dipandang perlu.
na da*latau kuasa pengguna membuat Daftar Hasil Pemellharaan Barang dalam
t'-.' tA
ngan wewenangfiya dan wajib melaporkanlmenyampaikan daftar hasil pemellharaan
?tdtpoplt ng tersebut kepada Gubernur setiap triwulan.
'
sislenhmen' '
ntu Pengekrla meneliti laporan sebagaimana dimaksud pada ayat {a} dan rnenyusun
sisten,hl. -
Hasil Pemeliharaan Barang yang dilakukan dalam 1 (satu) tahun anggaran.
,slsten.atll$ql hasil pemeliharaat sebagaimana dimaksud ayr i5) dijadikan sebagai bahan
ialo Hukum

oru..Ht-s{fJ"
mr+sb.qn lhi7^-
$D4t,...;......,......."... .1. """'i""']n
rror,qsllPh {H$-Ys'lun .-:'-""
60

Pasal 139
(1) Biaya pemeliharaan barang milik daerah dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah Provinsi Sumatera Utara.
(2) Biaya pemeliharaan barang yang bersumber dari dana Non APBD Provinsi Sumatera Utara
seperti block grant, tugas pembantuan, dekonsentrasi, APBN dan sumber lainnya
dibebankan kepada APBN yang bersangkutan selama barang tersebut belum
diserahterimakan kepada Pemerintah Provinsi Sumatera Utara.

Paragraf 3
Penerimaan Pekerjaan Pemeliharaan Barang oleh
Panitia Pemeriksa Barang/Jasa

Pasal 140
(1) Panitia Pemeriksa Barangl Jasa melaksanakan pemeriksaan terhadap pekerjaan
pemeliharaan barang yang akan diterima.
(2) Hasil pemeriksaan dituangkan dalam Berita Acara Pemeriksaan Pekerjaan yang
ditandatangani oleh Panitia Pemeriksa Barany'Jasa.
(3) Pelaksanaan pekerjaan/pemeliharaan barang dilaporkan kepada pengelola melalui
Pembantu Pengelola"
(4) Pembantu Pengelola menghimpun selunrh pelaksanaan pemeliharaan barang dan
dilaporkan kepada Gubernur.
(5) Tata cam dan format pemeliharaan sebagaimana tercantum dalam Lampiran )O( yang
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Gubernur ini.

BAB XI
PENILAIAN
Pasal 141
(1) Penilaian barang daerah dilakukan dalam rangka pengirmanan dan penyusunan Neraca
Daerah yang dilaksanakan oleh tim yang ditetapkan oleh Gubemur dan dapat bekerjasama
dengan Lembaga Penilai Independen danlatau Penilai Internal berserfifikat di bidang
penilaian aset yang dikeluarkan oleh Masyarakat Penilai Property Indonesia (MAPPI).
@ Penilaian barang daerah mengacu pada Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP).
(3) Kegiatan penilaian barang daerah harus didukung data yang akurat atas seluruh
kepemilikan barang daerah yang tercatat dalam daftar inventaris barang milik daerah.
(4) Penilaian barang daerah dapat dipergunakan dalam rangka pencatatan, inventarisasi,
pemanfaatan, pemindahtanganan dan inventarisasi.

Pasal 142
Penilaian Barang Daerah dilaksanakan dengan tatacara sebagai berikut:
(l)
Penilaian atas tanah dan bangunan dilakukan dengan menggunakan estimasi terendah
berdasarkan Nilai Jual Objek Pajak (NJOP) dan/atau harga pasaran umum sehingga
diperoleh nilai wajar;
(2)
Penilaian atas barang daerah yang dilaksanakan lembaga independen yang bersertifikat di
bidang penilaian aset dilalcukan dengan menggunakan 3 (tiga) metode pendekatan
@rr#--a3l,",penilaian atau salah satunya yaitu pendekatan perbandingan data harga pasar (market data
, metode kalkulasi biaya (Cost Approach), dan metode kapitalisasi pendapatan
''i .l
rs pada Penilaian Barang Daerah yang mempunyai potensi menghasilkan pendapatan
HJrpropsu
daerah, maka digunakan penilaian dengan menggunakan metode kapitalisasi
Aslstcn Femenr'
(income approach);
Ashlcn.h.....-
harga barang hasil pembelian, pembuatan dan berasal dari sumbangan/hibah tidak
A$stcn..flflI$ltl
i nilainya, maka dapat dilahkan penilaian oleh Tim Penaksir atau oleh pengun$
Kro Hukurn
dengan membandingkan barang sejenis dan tahun yang sama;
xro.Ygn.r,urll..
l(mK4$F.4.....llltn
xnl0 .n!l.............,..."
6t

(5) Barang daerah yang dianggap sudah tidak layak dan tidak mempunyai nilai ekonomis dapat
dihapuskan dari Daftar Barang Inventaris dan tidak termasuk sebagai objek penilaian
dalam pembuatan neraca daerah;
(6) Barang daerah yang berbentuk benda seni dan bernilai kebudayaan, penilaiannya dapat
melibatkan tenaga ahli di bidangnya.
(7) Tata cata dan format penilaian aset sebagnmana terlampir dalam Lampiran )Cfl yang
merupakan bagian yang tidakterpisahkan dari peraturan Gubernur ini.

BAB XII
PENGHAPUSAN BARAi\iG MILIK DAERAH
Bagian Kesatu
Ketentuan dan Syarat
Pasal 143

(l) Penghapusan barang milik daerah adalahtindakan penghapusan barang dari daftff barang
pengguna / kuasa pengguna dan penghapusan dari daftar inventaris barang milik daerah
dengan menerbitkan Keputusan Gubemur tentang PenghapusanBarangMilik Daerah.
@ Penghapusan barang milik daerah berupa fanah dan/ataubangunan dituangkan dalam Surat
Keputusan Gubernur setelah mendapat persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
(DPRD) Provinsi Sumatera Utara.
(3) Penghapusan barang milik daerah selain tanah dan/atau bangunan sampai dengan
Rp. 5.000.000.000,- (lima miliar rupiah) dapat dilakukan oleh pengelola dengan
persetujuan Gubemur.
(4) Barang milik daerah yang dapat dihapuskan meliputi barang bergerak dan barang tidak
bergerak.

Pasal 144
(1) Penghapusan barang tidak bergerak dilaksanakan berdasarkan pertimbangan/ alasan
sebagai berikut :
a. rusak berat, terkena bencana alam/force majeure;
b. tidak dapat dipergunakan secara optimal (idle);
c. terkena perencanaan kota;
d. kebutuhan organisasi karena perkembangan tugas;
e. penyatuan lokasi dalarn rangka efisiensi dan kemudahan koordinasi;
f. pertimbangan dalam rangka pelaksanaan strategis Hankam.

(2) Penghapusan barang bergerak dilaksanakan berdasarkan pertimbangan I alasarr, sebagai


berikut:
a. pertimbangan teknis, meliputi:
1. secara fisik barang tidak dapat digunakan karena rusak dan tidak ekonomis bila
diperbaiki;
2. secara teknis tidak dapat dipergunakan lagi akibat modernisasi;
3. telah melampaui batas wakfu kegunaannya/kadaluarsa;
4. karena penggunaan biasa mengalami perubahan dalam spesifikasi seperti terkikis,
aus dan lain-lain;
:r i 5. selisih kwang dalam timbangan/ ukuran disebabkan penggunaan/ susut dalam
lal,japropsu i penyimpanan atau pengangkutan.
Asisten Pemoilr'':' :',

Asislen.FJt.
pertimbangan ekonomis, antara lain :
Asislen .*ll!.11[1 .
1. untuk optimalisasi barang milik daerah yang berlebih (idle);
Karo t'Nuk';n
2. secara ekonomis lebih menguntungkan bagi daenh apabila dihapus, karena biaya
Kam..K;1(!*1... operasional dan pemeliharaannya lebih besar dari manfaat yang diperoleh.
uavm vltttt
JE.r!!!t!,,'..,.'

K&s...nl... ........,..

xasufq.F.:$r]/
62

c' Penghapusan barang karena hilanglkekurafigan perbendaharaan atau kerugian yang


diseb*bkaa:
1. kesalahan atari ket_alaian penyimpan barang dan/ atau penglrus barang;
2' di luar kesalahan/keralaian penyimpan bi*g misalnva karena ke#lak aan atau
alasaa tidak terduga {force majeure};
3. mati, bagi tanarflafi atav hewafi ternak.

?asal 145
Setiap SKPD berwenang dan berkewajiban untuk melaporkan barang milik
daerah yang berada
{alam lingkr:p dan tanggr:ng ja*rabriya *p*bllateryadi kehilangan, sud-ah mengalami kemunduran
fisik dan tidak ekonamis dan efrsien jika digunakan kepada pingelota.

B*gran Kedua
Penghapusan
Paragraf I
Bentuk Penghapusan
Pa**t 146
Bentuk dan pelaksanaan penghapusan barang milik daerah adalah sebagai berikut:
a- penghapusa* batang iali Daftar Barang Penggula / Kuasa Pettggutra *pabila barang
tersebut s$dah tidak berad a dala:rr. peng:rasaan bar*rrg{**tasii;
b. penghapusan dari Daftar Barang Milik DaerahFertggs$aapulitu baranglersebut sudah tidak berada
pada da*ar barang daerah.
c- pa.rghapusan larang daerah dengan tindak lanjut pemusnahan dilakukan apabila barang
tersebut tidak dapat digunakan I dimanfaatkan dan tidak dapat dipindah tangankan.
d- p*rghapusaa b*raag sebagairnana dimaksud huruf a huruf - b dan hurul c di atas
dilaki"rkan setelah mendapat persetujuan Gubernur dan penetap afifiya oleh pengelola atas
rLama Gubernur.

ParagrafZ
Tat* Cwa Usulan Penghapusan
P*sall47
1) Pengguna/pengurus barang berdasarkan hasil pengamatan dan penelitiannya selama
meaggu**k*n bzraxg, wajib r*elaporkan keada*n barar€ kepad* pengelola.
2) Apabila terjadi perubahan danlatau kerusakan terhadap barang yang ada di bawah tariggung
jawabnya" agar disusun suatu rencana usulan penghapusan.
s) Lap+rarr dialak$rd disrrsl:c darl. &tl*rz$api dengac ketcrangan ata* data meage*ai:
a. identitas dan ciri-eiri barang
b. lokasi dan nomor kode barang;
s- harga perolehan baraag b*rs**gk*t*.n;
d. sebab-sebab/alasan penghapusan.

ParagrafS
ARilF KS nttt
Tata C*ra Pengh*p*can S€€ara {Jnum
i{fi "'r,'i., !" Pasal 148
dr'rpsu
"
slen Pemen:l- mengusulkan kepa&a Gubernur melal*i Pengelola/Penrbantr.: Fengelola
st*J.g:]., .. .
barang milik daerah dalam lingkupnya yang akan dihapuskan.
$en.{l.{l!!r1rl..
tro ll'J,l , il
rr mengeluarkan Keputusa* Gubernur tent*ng Pernbentuka:r Parriti* Penghapusan
no.k!lt*r$.
Milik Daerah dengan susunan personil terdiri dari unsur teknis terkait"
n!$k?....ilSs
.
D|l
?ilu
....;"'.........""""'
63

(3) Panitia penghapusan bertugas meneljti


larang yang rusah dokumen kepemilikan,
administrasi, pengguaaarq pembiayaan dac data rJnaya yang dianggap perru.
(4) Hasil penelitian terhadap barang yang diusulkan untuk dihapus,
dituangkan dalam Berita
Acara Hasil Pecelitian Paaitia Penghapusan yang memuat
rincian b*u"g yang diusulkan
untuk dihapuskaa deagan dilampiri dengan:
a' daftar barang-barang yang diusultan untuk dihapus, Iengkap dengan
datalinformasi
atas barang yang bersangkutan;
b. sebab-sebablalasanpenghapusan;
c. buktVsurat keteranganlgambar/foto yang mendukung usul penghapusan.
(5) Khusus untuk_ bangunan y'ang akan dihapus, pembongkaran dilakukan
.iika sudah terbit
Keputusan Gubernur pembongftaran bangunan dimaksu d dan dilatukan penilaian
lentang
atas hasil bongkaran dengan melibatkan unsur teknis (Dinas Tata Ruang dan permukiman)
untuk meneatukan nilai ma:eriallayak atau tida.knya secara ekcnomis hasilnya ditaangkan
dalam Berita Acara.

tlE Pengelola mengejukan perm*honan kepada Gubernsr untuk mengeluarkan Surat


Keputusan Penghapusan dengan berdasarkan Berita Acara yang telah Tibuat dan telah
ditandatangan p awti a p enghapu san.
(7) Setelah mendapat persetujuan Gubernur, penghapusan ditetapkan dengan Surat Keputusan
Pengelola atas nama Gubernur dan menetapkan cara penjualan dengin cara lelang umum
melalui Kantor Lelang Negara atau lelangterbatas dan / atau disurnbangkan / dihibahkan,
dimusnahk an atau disertakan sebagai penyertaanmodal daerah.
(8) Apabila dilakukan lelang terbatas, Gubernur membentuk panitia pelelangan terbatas dalam
rangka melaksanakan penj*alanlpelelangan terhadap barang yang telah dihapuskan dari
Daftar Inventaris Barang Milik Daerah.

Pasal 149
1) Sus$na* panitia penghapusan terdiri dari unsur Pembantu Pengelola dan SKPD terkait
lainnya .
a. Asisten Sekdaprovsu yang membidangi (Ketua merangkap anggota).
b. Kepala Eiro Perleagkapan / Fembaritu Pengelola {Sekretaris merangkap anggota}.
c. Kepala Biro Keuangan.
d. KepalaBiro Hukum.
e. Kepala SKPD / instansi terkait.
f. Unsur teknis terkait yang membidangi.
2, Keaaggotaan pa*rtia penghapusan pada ayat {1) tidak boleh diwakilkan dan jamlah
kepanitiaan disesuaikan kebutuhan dan jumlahnya harus ganjil.
3) Keanggotaan panitia p€aghapusaa dapat mengikutserakaa instansi dan I azau teknis tenaga
ahli/surveyorladvisor dari instansillembaga lain yang terkait.
4) P arutia p*nghaptrsan berfugas :

a. menelitilmemeriksa barangyang akandihapus, meliputi:


l. menginventaris/meneliti administrasi kepemilikan barang yang akan dihapus;
2. meailai k*ndisi fisik barang yaeg akan dihapus;
3. meneliti kemungkinan mengganggu kelancaran tugas dinas atau tidak;
meneliti efisiensi penggunaannya;
5. menetapkan perkiraan ntizi I hatga baraag yaag akan dihapus;
membuat Berita Acara penelitian.
sun rencana penghapusan;
ikan kelengkapan administrasi uzulan penghapusan;
jukan usulan penghapusan kepada Pengelola untuk selanjutnya disampaikan
hierarki kepada Gubernur;
64

e. melaksanakan koordinasi dengan Kantor Lelang Negar4 jika penghapusan


dilaksanakan dengan cara lelang umum,
f. menyusun laporan termasuk membuat Berita Acarahasil tindak lanjut penghapusan;
G laporan hasil tindak lanjut penghapusan harus disampaikan"kepad{
b.
dufr*u,
selambat-lambatnva 15 $irna belas) hari setelah pelaksanaaalserah terima
dilaksanakan.

Paragraf4
Penghapusan Baran g lmtg Tidak Bernilai Ekonsmis
Pasal 150

(1) Barang yang tidak bernilai ekonomis (tidak laku dijual), dan telah ditetapkan
penghapusannya maka barang tersebut dapat dimusnahkan/dihibahkan dengaa Berita Acara
Pemusnahan.
(2) Pelaksanaan pemusnahan/penghapusan tersebut dilaporkan kepada pengelola/ penggun4
dengan dilampiri Berita Acara yang ditandatangani cleh Panitia Perghapusan.

Paragraf 5
T*ta Car* Penghapusan Sec*ra Khusus
Pasal 151

(U milik daerah yaog harus s€gera dibaagua kembali (rehab tatal) sesuai
Terhadap gedung
dengan peruntukannya semula serta sifatnya mendesak dan membahayakan,
penghapusaanya ditetapkan dengan Keputusan Gubernur.
(2) Dalam kondisi mendesak, di mana kondisi bangunan dianggap membahayakan
keselamatan jiwa manusia, pembongkaran dapat dilakukan terlebih dahulu sambil
menlrnggu terbitnya Surat Keputusan Gubernur tenta*g penghapusan/pembongkaran.

Pasal 152

(1) Alasan pembongkaran bangunan karena membahayakan jiwa dimaksud meliputi:


a. rusak berat yang disebabkan oleh konstruksi bangunan gedung yang sangat
membahayakan keselamatan jiwa da* mengakibatkan robohaya banguila* gedung
tersebut;
b. rusak berat yang disebabkan oleh bencana alam seperti gempa bumi, banjir, angin
t*pa*" kebakaran dan yang sejenis.

{2) Usulan penghapusan karena bencana alam harus dilengkapi dengan:


a. keterangan dafi pejebat yang berwenang mengenai te4adtay a bencana alam;
b. Eerita Acara kerusakan barcng dari pihak yang berwenangkarcna bencana alamlforce
majeure;
c_ &ftar barang yang hil*ng atau rusak
d. bukti foto kerusakan barang karena bencana alam;
situasi tanah dan bangunan yang terkena bencana alam;
i dari Instansi terkait {Diaas Tata Ruang daa Permukirnaa) meagenai
bangunan dan dari Badan Pertanahan Nasional Provinsi Sumatera Utara
i kondisi tanah.
SatlXropsu
Asifcl?emci:,',,'
Asbftn ..iFfl,{.t.... -...
:
L
Asluil.fi$fl!!.Y.!... .

l(mflukrm

xr{-!1.1....,...,,,..
65

Paragraf6
Tata eara Penghapusan Barang Karena Alasan Hilang di Luar Kesalahan/ Kelalaian
Bendaharal Pengurus Barang

Pasal 153
(1) Penyimpan/Pengurus Barang melaporkan kekwangan kepada pengguna atas terjadinya
kekurangan perbendaharaan/ kerugian daerah, selanjutnya pengguna melaporkannya
kepada Gubernur melalui pengelola.
(2) Setelah menerima laporan sebagaimana dimaksud ayat 1 (satu) Gubernur menugaskan
Inspektorat Provinsi untuk melakukan pemeriksaan terhadap kebenaran laporan dan
melakukan tindakan dalam rangka pengamanan maupun upaya pengembalian kerugian
daerah.
(3) Hasil pemeriksaan/penelitian segi administratif dan fisik oleh panitia pemeriksa/peneliti
yang dituangkan dalam Berita Acara Pemeriksaan yang memuat:
a. rincian jumlah dan jenis barang;
b. sebab-sebab kehilangan&ekurangan barang;
c. penjelasan lain yang diperlukan.
(4) Untuk mendukung kebenaran/kepastian hasil penelitiad pemeriksaan tersebut, perlu
dilengkapi swat keterangan dari kepolisian setempat tentang kehilangan.
(5) Apabila kehilanganlkekurangan barang dimaksud dapat dibuktikan bukan karena kelalaian
bendahara/ pengurus barang, maka pengguna dapat mengajukan permohonan untuk
menghapuskan barang tersebut kepada pengelola untuk mendapat keputusan.
(6) Penghapusan barang tersebut tidak menutup kemungkinan adanya pelaksanaan tuntutan
ganti rugi apabila di kemudian hari dapat dibuktikan adanya unsur kesengajaan/ kesalahan/
kelalaian dari penyimpan barang /pengurus barang.

PanngrafT
Tatn Cara Penghapusan Barang Karena Hilang Akibat
Kesalahan Atau Kelalaian
Pasal 154
(1) Apabila barang bergerak yang hilang karena dicuri/dirampok, keeelakaan/terbakar,
tercecero mati bagi tanaman/hewan/ternak karena kelalaian/digelapkan serta karena
perbuatan melawan hukum atau perbuatan melalaikan kewajiban yang ditetapkan selaku
Pegawai Negeri Sipil, sehingga baik seeara langsung maupun tidak langsung telah
merugikan negara, maka akibat kejadian tersebut keputusan penghapusannya diproses
bersamaan dengan proses Tuntutan Ganti Rugi (TGR) sesuai dengan ketentuan p€raturan
perundang-undangan yang berlaku.
(2) Surat Keputusan Penghapusan Barang dapat ditetapkan tanpa menunggu ditetapkannya
Tuntutan Ganti Rugi.
(3) Tata eara dan format penghapusan aset sebagaimana tereantum dalam Lampiran XXII
yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Gubernur ini.

BAB XIII
Pemindahtanganan Barang Daerah
Paragraf 1
,&f;l$
Bentuk-Bentuk Pemindahtanganan
$laOub Pas*I 155
Scklrpmpsu
i terdiri dari :
f,siSen Fernerisl
(1)
ls,ttm.tpt$...-.....
m*en..tsll.T......
l{gol{utum
modal Pemerintah Daerah.
xao#4g$l1-".",
h"H*{4r-.-us11
Kdq-.r-9:1"-:.-,....
66

Paragraf 2
Fersetuj*en Pemi*dehtenga*a* Ber*ng *aerrh
Pasal 156

{1} Fer*ir:dahtangana* baraag daerair sebagainnana Eiimaksud daiam Fasai 155, dit*apka:r
dengan Keputusan Gubernur setelah mendapat persetujuan DPRD, untuk :

&. taaah dac i atau baagunen" dea


b. selain tanah dan I atau bangunan yang bernilai lebih dari Rp. 5.000.000.000,- (lima
mil;gar rupiah).

(2) Pemindahtanganan barang daerah berupa tanah danlatau bangunan tidak memerlukan
persetr:jua* DPRD Prcr,'insi Sumatera Uiara apabila :
&. sudah tidak sssuai dengan tata ruang wilayah atau penataan kota;
b. harus dihapuskan karena anggarun untuk bangunan pengganti sudah disediakan dalam
dakarfi €n F€r€acggaratt;
c. diperunfukanbagiPegawai Negeri;
d. diperuntukan bagi kepentingan umum;
e. dil*iasai iteg€ra berda*arkan k*putusan pengadilan yang ielak memper*Ie& kekuatan
hukum tetap dan/atau berdasarkan ketentuan perundang-undangan, yang jika status
kepemiliknnnya diperrahar*an ridsk layak sesara ekanamis"

Paragraf3
Kcfentuax da* $3.arat
Penjualan dan Tukar Ffenukar
Pasal 157
i1) Pe*juala* batang miHk daerafu meialui 3relelatrgari rr{nr}rn diEaks*naka* *Eeh Kantcr E"eiang
Negara atau Pelelangan Terbatas dilaksanakan oleh Panitia Pelelangan Terbatas yang
dibeqtuk denganKeputusan Gubeisur, dan hasil pelelaagaa hanrs disetorkan ke Kas fraerah.
{2} Keanggotaaa Panitia Pelelangan/Penjuaiaa dapat sama deagan keanggotaan Panitia
Penghapusan Barang Daerah.
{"3} B*re*g milik daeseh yaag drju*Udiletrang dapat berupa baraeg bergerak daa bara*g tidak
bergerak
(4) Pelepasan tanah milik Pemerintah Daerah harus jelas mengenai kelengkapan surat menyurat,
lokasi, luas t*cah dan eilaiaya dan tidali meaimbelka:r pertentaagan dengan masyar*.kat.
i5) Tanah dalam penguasaan Pemerintah Daerah adalah merupakan tanah negara yang telah
diserahterimakan kepada Pemerintah Daerah dalam bentuk hak pakai dan hak pengelolaan,
tanah rak3"at ya*g tetah dibebaskar:, tar?a*: has$ bibair, tukar mentrkar daa te*ah 3'ang
perolehannya berdasarkan perundang-undang an y ang bedaku.
{6} Pergnasaaa dalam bentuk hak pakai 1an hak pengelolaan harus dalam bentuk sertifikat yang
diketru*rkan Badan Pe$a*ahaa Nasional.

Pasal 158

iU Pelepasan hak atas terieh dac'latatr bang**an ffiilik Femerintah Saerah antasa lain dapat
dilakukan dengan 2 (dua) carcyaitu:
{" pembayaran ganti rugi {dijual};ian
d. tukar merrukar {ruilslagltukar guliagi.
(2) Pelepasan hak dapat dilakukan afltara Pemerintah Daerah dengan Pemerintah Pusat, antar
Pemeri:rtefo Faerah Femerintah Daerah deagaa BLIM}{SUMD, Pemeriatah Daerair
deng*n Swasta, Pemerintali Daerah dengan Koperasi inailp$fi dengan Badan Hukum
lainnya.
{3} Per*i*dahtaaganan bar*ng milik daerah berupa te$ah *anlatau baagunan sebagaimana
dimaksud pada ayat 2 (dua), ditetapkan dengan Keputusan Gubernur.
67

(4) Pemindahtanganan barang milik daerah selain tanah danlatau bangunan yang bernilai
s*mpai deagat Rp- 5.04*.S0S.s*s,- fima rnili*: r*piah) dilakkai de*garr -peagelola
setelah mendapat persetujuan Guberaur.
(5) Bangunan yang
?kan
dibangun pihak ketiga di atas tanah hasil penjualan maupun tukar
mea$kfir peruafuka*aya haars seizin pemeriatah DacraL
(6) Nilai tukar ntg"Yl* harus menguntungkan Pemerintah Daerah dan minimal berimbang
dangzn nilai sebelumnya.

Pasal 159
Fenjualar: dasr Tukar Men*kar dapat ditaku?;an deagan alas** dan pe*imbaggan
.
(1) tanah danlataubangunan yang tidak sesuai dengan tata ruang wilayahdai'penataan
kota;
Q) tanah dan/atau bangunan pemanfaatanbelum of,timar (idre);
{3} optimalisasi *.rngsi daya guna dan hasil guna tanah dan/atau bangunan dalara rangka
menunjang Tupoksi SKPD.

Pasal 168
Penjualan barang milik Daerah dilakukan setelah memenuhi syarat-syarat sebagai
berikut:
baraas yang diju*l/tukar-meaukar burka:r merupaka* bxangralr*la Negara,
{f }
(2i barang yang akan dijuaVtukar-menukar secara teknis operasional sudah tidak
dapat
digunakan oleh SKPD secara efektif dan efisien;
{3} barang yaag akaa drjual sudah dihapus dari traftar Bara*g Inventaris resu*.i deagan
keputusan peja:b at yang berwenang.

r"ru*Juffflluu,"*
Fasal 161
(l) Pengelola
mengajukan permohonan terfulis kepada Kantor Lelang Negara mengenai
penj::*lan bareng yang telah dih*pus, dilarcpiri dengan:
a. surat keputusan penghapusan barang,
b. surat keputusan pembentukan panrtiapelelangan banng;
c. b*kti kepemiiikan atas baraag;
d. salinan pengumumanlelang oleh pemohon lelang melalui media massa;
e. data spesifikasi bamngyang akandijual mencakup:
1 . jeni#akura*kr:alifi kasi/tipe;

2. jumlah;
3- nomor kode;
4. tahr:a perab'.:ata#per*leha*;
5. kondisilkeadaan;
6. lakas#temp at bar*xg;
7. harga penjualan yang ditetapkan oleh panitia peleiangaa.
(zl Kantor Lelang Negara menetapkan hari, dan tempat pelaksanaan lelang.
{3} Sebelurn dilaksaaakan penjualaq terlebih dah*lu har*s dilakukan pengumo*ari *leh Ketua
Panitia Pelelangan melalui media massa, media cetak danpapanpengumuman resmi untuk
peneranganumum yang dapat diketahui oleh masyarakat luas/dunia usaha.
{4} Pelaks*aas lelang diiahrkaa rneiah:i t*apan: Frar€s perrawara{i" pen€fapaa pemenang"
penyetoran ke Kas Daerah, dan penyerahan fisik barang;
PARAF KO risalah lelang ditandatangani oleh pelaksana/penjuaV pejabat lelang dengan
Wagul 4f
,r: :a-t-
irkan Surat Ssoran Peaerimaan Negara Eak*n Fajak {SSEP} dan Surat Setoran
Safdryrqsu ssP).
l,si:MWllt ;Panit lelang rnelaporkan pelaksanaan penjuala#lelaag kepada pengelola, dengan
,,*sr", Y.!,!I...-.......
.
.dilas *alinan risalsh lelang.
A*M.4t!,l[?....... ,'

i{em llukurn 'n

Kar0..Kt!l{l.,"...
Ks.!1s99...l!ffr:
Kabas,....y$.|.............

;t{arM
68

Bagian Ketiga
Pelepasan Hak Atas Tanah dan/atau Bangunan
Paragraf I
Nilai Tanah dan/atau Bangunan
Pasal 162

(1) Penetapan nilai ganti rugi tanah yang akan dilepaskan melalui ganti rugi atau tukar
menukar (ruislag/tukar guling) berpedoman pada harga dasar terendah atas tanah yang
berlaku setempat untuk kavling perumahan, Pegawai Negeri, TNI, POLRI dan DPRD.
(2) Untuk insknsi Pemerintah, Koperasi dan/atau Yayasan milik Pemerintah dapat ditetapkan
dengan berpedoman pada NJOP danJatauharga pasaran umum setempat"
(3) Nilai taksiran tanah untuk swasta harus ditetapkan dengan belpedoman padaharga umum
tanah dan berdasarkanNJOP yang berlaku setempat.
(4) Nilai bangunan dikksir berdasarkan nilai bangunan saat pelaksanaan penaksiran san
hasilnya dikurangi dengan nilai susut bangunan yang diperhitungkan dengan jumlah umur
bangr.man dikalikan dengan :
a. ZYounttl/r- bangunan pennanen;
b. 4% untuk bangunan semi permanen;
c. l0% untuk bangunan darurat.
Dengan ketentuan maksimal penyusutan bangunan sebesar 80% dat', nilai taksiran dan
tidak dikenakan potongan sebesar 50% seperti pada penjualan rumah dinas golongan III
atau nilai sisa bangunan/rumah minimal menladi 20%.

P*ragrafZ
Trta Cara Pelepasan Hak Atas
Tanah dan/atau Bangunan
Pasal 163
(1) Gubernur membentuk Panitia Penaksir yang bertugas meneliti bukti pengua$um atas tanah
danlatau bangunan :
a. meneliti lokasi dan keadaan lingkungan tanah dan/atau bangunan dihubungkan dengan
rencana pelepasan hak atas tanah ditinjau dari segi sosial ekonomi budaya dan
kepentingan Pemerintah Daerah.
b. menaksir besarnya nilai atas tanah dan/atau bangunan tersebut dengan berpedoman
pada harga dasar/umumA.lJoP tanah yang berlaku setempat dan untuk bangunannya
sebagaimana tersebut dalam Pasal 162 ayat (4).
c. meneliti bonafiditas dan loyalitas calon pihak ketiga dan memberikan saran kepada
Gubernur.

(2) Hasil Penelitian Panitia Penaksir dituangkan dalam Berita Acara.


(3) Pengelola menyiapkan/mengajukan surat permohonan Gubemur kepada DPRD Provinsi
Sumatera Utara melalui Gubernur perihal permohonan persetujuan atas rencana pelepasan
hak atas tanah dan/atau bangunan dengan cara ganti rugi atau tukar guling dengan
melampirkan Berita Acara hasil penaksiran Panitia Penaksir.
(4) Gubernur berdasarkan persetujuan DPRD Provinsi Sumatera Utara mengeluarkan Surat
Keputusan Gubernur tentang Pelepasan Hak atas Tanah dengan ganti rugi atau tukar
dengan dilampiri data tentang tanah dan/atau bangunan, seperti letak, alamat,
tahun perolehan, nama dan alamat pihak ketiga dan besarnya nilai ganti rugi atau nilai
WsJ menukar tanah dan/atau bangunan tersebut.
Sd@ropsu hak atas tanah danlataa bangunan dengan cara ganti rugi dilakukan dengan
Aelsbn Fomcdntatrr lelang/tendero di mana pemenang lelang adalah penawar tertinggi, dan jika
nsisten ^S,$....-...,... hanya ada satuo ditakukan dengan penunjukkan langsung dan dilakukan
Q$-lflUlll
ietatan I.rr.,,t.*.....,.
^uryWrl
., asi harga yang dituangkan dalam Berita Acara Pelepasan Hak atas tanah dan/atau
Hso HL*um melalui Ganti RWi.
raro.X*t9.f.t."
w,YtY!'.,y#
ru{-9!l.lt.". "
69

(6) Pelepasan hak atas tanah dan/atau bangunan dengan cara tukar menukar dengan Pihak
Ketiga tanpa melalui tender/pelelangan, dilakukan langsung dengan Pihak Ketiga dan
negosiasi harga yang harus menguntungkan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara atau
sekurang-kurangnya sama dengan nilai sebelumnya, dan hasilnya dituangkan dalam Berita
Acara Pelepasan Hak atas tanah danlatau bangunan melalui Tukar Guling (Ruislaeb).
(7) Pelepasan hak atas tanah dan I atau bangunan dengan cara tukff menukar harus diatur
dalam surat perjanjian bersama antara Pemerintah Daerah dengan Pihak Ketiga yang harus
dicantumkan secara jelas mengenai data tanah dan I atau bangunan, hak dan kewajiban
kedua belah pihak ketentuan mengenai sanksi, hak dan kewajiban masing-masing pihak.
(8) Pelepasan hak atas tanah dan / atau bangunan dengan cara pembayaran ganti rugi harus
dilengkapi dengan surat pernyataan dari Pihak Ketiga mengenai kesediaan menerima
pelepasan tanah dan / atau bangunan dan dituangkan dalam berita acara serah terima.
(9) Hasil penjualan disetorkan pada Kas Daerah.

Pasal 164
(l) Surat Perjanjian Bersama antara Pemerintah Provinsi Sumatera Utam dengan Pihak Ketiga
menjadi acuan dalam pelepasan hak atas tanah dan bangunan.
(2) Pelepasan hak atas tanah dan/atau bangunan dengan cara pembayaran ganti rugi harus
dilengkapi Surat Pernyataan Pihak Ketiga mengenai kesediaan menerima pelepasan tanah
dan/atau bangunan tersebut dengan pembayaran ganti rugi sesuai ketentuan yang berlaku
dan dituangkan dalam Berita Acara Serah Terima.
(3) Pelepasan tanah kapling bagi rumah Pegawai Negeri Sipil Pemprovsu harus dengan Surat
Keputusan Gubernur disertai dengan penghapusan tanah dimaksud dari Buku Inventaris.
(4) Sertifikat atas tanah yang dilepaskan kepada Pihak Ketiga berdasarkan Keputusan
Gubemur sebagaimana dimaksud ayat (3) selanjutnya Pihak Ketiga menyelesaikan
pensertifikatan tanah dimaksud kepada Badan Pertanahan Nasional Provinsi Sumatera
Utara.
(5) Tata caru dan format pemindahtanganan tanah dan/atau bangunan sebagaimana tercanfum
dalam Lampiran )OilII yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan
Gubemur ini.

Bagian Keempat
Penjualan Kendaraan Ilinas
Paragraf I
Ketentuan dan Syarat
Pasal 165

(1) Kendaraan Dinas terdiri dari kendaraan perorangan dinas dan kendaraan dinas operasional.
(2) Kendaraan perorangan dinas yang dapat dijual adalah kendaraan perorangan dinas yang
dipergunakan oleh Gubernur dan Wakil Gubernur.
(3) Umur kendaraan perorangan dinas yang dapat dijual sudah dipergunakan 5 (lima) tahun
atau lebih, sudah ada pengganti dan tidak mengganggu kelancaran pelaksanaan tugas.
(4) Gubernur dan Wakil Gubernur yang telah mempunyai masa jabatan 5 (ima) tahun atau
lebih dan belum pemah membeli kendaraan perorangan dinas dari Pemerintah Provinsi
Sumatera Utara dalam tenggang waktu 10 (sepuluh) tahun, dapat membeli kendaraan
dinas.
dinas operasional yang telah berumur 5 (ima) tahun lebih, sepaniang tidak
kelancaran pelaksanaan tugas dapat dtjual / dilelang kepada Pegawai Negeri
il Pemprovsu yang telah memiliki masa kerja 10 (sepuluh) tahun.
"leidapngsu i Negeri Sipil sebagaimana dimaksud ayat (5) dalam rentang waktu 10 (sepuluh)
,isislan Pemmntahrn
hfil belum pernah membeli kendaraan dinas operasional dari Pemerintah Daerah.
^^'^r*
tt3lJtgll'.1'.'..;....-... . .

tuisten ..4l!!l!l$,..". ..,

l{aro tlukurn

Karo.!91l:|9:1... .

HasoHkg....lt$!1
Ksl|.-..?.gt .......,-,
70

Pnragraf2
?ata Cara Penjuala:r Kendar**n Fer*raxgan llinas
Pasal 166

{}} Guber*r:r *tau Wai<ii &;berfiur iy*ng b'e"rxngkutax} sebagai penggrt*a i<endar.san
perorangan dinas mengajukan zurat permohonan pembelian kendaraanperorengafidinas.
A) Gubernur membentuk panitia penjualankendaraan yang bertugas meneliti kondisi fisik dan
adadnistrasi ketldaraaa bersangkutan daa aspek laineya untuk ker*iidia* diti:a*gkae delam
Berita Acara Penelitian Panitia Penjualan Kendaraan.
(3) Persvaratan administratif yang harus dipeauhi a&alah -
a, Keq:*tusan Feng*ngkatae Fertss* sebag*i G*bernuE den W'akil Gubenrur;
b. Surat Pernyataan belum pernah membeli kendaraan perorangan dinas selama i0
{sepul*hi tah*a terakJiir;
Berita Aeara Hasil Penelitian Panitia Penjualan Ke*daraaa;
d. Harga jual kendaraan perorangan dinas ditentukan oleh umur kendaraan sebagai
k^-i1-,,+.
uLr tAut -
L kendaraan peroftngan 6inas yang telah berusia 5 (lima) tahun sampai dengan
7 (tujuh) tahurq hargajualnya adalah 40Yo (ernpat puluh persen) dari harga pasaran
urnum atau nilai "iual kendaraaa bermctar berpedaman pada Permendaggi dan
Peraturan Gubernur Sumatera Utara tentang Perhitungan Dasar Pengenaan Pajak
Kendaraan Bermotor dan Bea Balik Nama Kendaraan pada tahun diiaksanakantrya
penghapr:san;
2. kendaraan perorangan dinas yang telah berusia I (delapan) tahun atau lebih harga
lnlnya 2OYo {dua puluh persen} dari harga pa-qran Lrmurn atau nilaijual ke*daraan
bsrffi*tor berp*doar*r: pad* Ferrnendagri d*:r Peraturaa Guberaur Sum*lera Utara
tentang Perhitungan Dasar Pengenaan Pajak Kendaraan Bermotor dan Bea Balik
Nama Kendaraan pada tahun dilaksanakeirnya pe*ghapusan,
{4} Gubenrur rnene€apkar: Keput*san Penjualan Kendar**n Per+raregan Dinas dengaa lar*plra*
Keputusan, memuat antara lain:
a- n:rrrra <ianjabatan pernbeli,
b. datakendaraan;
c. biaya perbaikan selama 1 (satu) tahun terakhir;
d. harga jual;
e. fuarga yang ditetapkan;
f. hargayang harus dibayar pembeli.
Paragraf3
Tata Care Fcrnb*yaran Penjual*n
Kendera*n Perereng*e Sinas
Pasal 167

{1} Fengelola a1*s Eafira Cubernur menrbuat Surai Ferjanjian Se*a B*li Kendar*an Per*ra*gair
Dinas berdasarkan penetapan penjualan kendaraan perorangan dinas oleh Gubernur.
{2i Jika terdapat biaya pemeiiharaan selama I (satui tahr:n terakhir, rnaka pembeli hares
meluaasi*ya sebelum S*rat Pa3aaSiaa ditaadataaga*i.
(3) Pelunasan/ pembayaran sewa beli dilakukan sekaligus selambat-lambatnya 1 (satu) bulan dan
apabiia dilunasi dalam jangka waka: k*reng {iari I isat*} bulan, n:aka balik *e:c!a dapat
seg€ra diiakiikan.
(4) Selama pembayaran belum lunas, dan kendaraan perorangan dinas tersebut masih terc,atat
sebagai barang ir:ventaris daerah dan kendaraan tersebut rnnsih digunakan sebagai kendaraan
dinas, dan biaya BBh/ft" oli menjadi tanggung Femerintah Frovinsi Sumatera Utara jika
keuangan memungkinkan.
{5} Ha*il peajuaian disdark* ke kas daerah Pemeri*tah Fs}viasi Suma{era Lltara.
(6) Apabila pembayaran telah dilunasi, maka Gubernur mengeluarkan Keputusan Gubernur yang
berisi pelepasa$ hak Pravinsi Sumatera IJtara atas kendaraan perorangan dkws kepada
pembeti dan mengliapuskannya dari Saftar [nventaris Bar*ng Daerak.
7t

(7) Pembeli dapat melalarkan balik narna setelah keluarnya Keputusan Gubernur
tentang
Pelepasan Hak Pemerintah Provinsi Sumatera Utara atas Kendaraan perorangan Dinas;
(8) Bagi mereka yang tidak dapat memenuhi kewajibannya dan setelah diberi peringatan tetap
tidak memenuhi kewajibannya maka kendaraan tersebut tetap milik Pemerintah Provinsi
Sumatera Utaru.
(9) Tata cara dan format pemindahtanganan kendaraan perorangan dinas sebagaimana
tercantum dalam Lampiran XXIV yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
Perafuran Gubemur ini.

Paragraf4
Ketentuan dan Syarat Penjualan Kendaraan
Dinas Operasional
Pasal 168

(1) Kendaraan yang sudah dihapus dari daftar inventaris barang daerah dapat dijual melalui
pelelangan umum dan I ataupelelangan terbatas.
@ Kendaraan dinas yang dapat dihapuskan dari daftar barang inventaris adalah yang telah
berumur 5 (lima) tahun atau lebih.
(3) Penghapusan dapat dilakukanjika sudah ada kendaraan pengganti.
(4) Yang dapat mengikuti mengikuti pelelangan terbatas terhadap kendaraan dinas operasional
yaitu Pejabat/Pegawai Negeri Sipil Pemprovsu yang telah mempunyai masa kerja 10
(sepuluh) tahun dengan prioritas pejabat/pegawu yang akan memasuki masa pensiun dan
peiabat/pegawai pemegang kendaraan dan/atau pejabatlpegawai yang lebih senior dan
Ketua dan Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang telah mempunyai masa
bakti 5 (ima) tahun.
(5) Yang dapatmengikuti lelang terbatas kendaraan dinas operasional milik Pemprovsu adalah
pegawai instansi pemerintah, pemerintah kabupaten /kota, pengurus yayasan dan lembaga
lainnya yang menerima bantuan penggun€um kendaraan dinas membantu kegiatan
pelayanan umum dan penyelenggarurul pemerintahan daerah.
(6) Dalam tenggang waktu 10 (sepuluh) tahun pejabat/pegawai, Ketua/Wakil Ketua DPRD
dapat mengikuti pelelangan terbatas kembali sejak saat pembeliaannya yang pertama.
(7) Kendaraan dinas operasional yang dapat dilakukan penjuatan/pelelangan terbatas; jenis
sedan, jeep, station wagon, minibus, pick up dan jenis kendaraan bermotor beroda 2 (dua).
(8) Kendaraan dinas operasional khusus lapangan (bus, pemadam kebakaran, ambulanceo tl.tlko
alat-alat berat, dlsb), pelelangannya dilakukan melalui pelelangan umum atau pelelangan
terbatas.
(9) Hasil penjualan disetorkan ke kas daerah Pemerintah Provinsi Sumatera Utara.
(10) Tata cara dan format pemindahtanganan kendaraaan dinas operasional sebagaimana
tercantum dalam Lampiran )O(V yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
Peraturan Gubemur ini.

Paragraf 5
Pelaksanaan PenjualanlPelelangan
Kendaraan Dinas Operasional

PARTF KOO Pasal 169


faUub

eldprpu
dihapus dari daftar inventaris, pelaksanaan penjualannya dapat dilakukan melalui
slstsn lemorinkhm
umlrm atau pelelangan terbatas.
sisren .f.S.....-...,.., . I
umum dilaksanakan melalui Kantor Lelang Negara.
terbatas dilaksanakan oleh Panitia Pelelangan Terbatas yang ditetapkan dengan
Gubernur.
..
"oSH*i.
#w-.-!-l
ou..ftI...........
roq.9L$},lfl
72

Paragraf 6
Tata Cara Pelelangan Umum
Kendaraan Dinas Operasional

Pasal 170

(1) Pengelola mengajukan permohonan tertulis kepada Kantor Lelang Negara mengenai
penjualan kendaraan dinas operasional yang telah dihapus, dilampiri dengan :
a. Surat Keputusan Penghapusan;
b. Surat Keputusan Pembentukan panitia Lelang;
c. Bukti kepemilikan atas barang;
d. Salinan pengumunuln barang yang akan dijual mencakup :
1. jenis/type;
2. jumlah;
3. tahun pembuatan/perolehan;
4. kondisi/keadaan;
5. harga penjualan yang ditetapkan Panitia pelelangan
(2) Kantor Lelang Negara menetapkan hari dan tempat pelaksanaan lelang.
(3) Sebelum dilaksanakan pelelangan terlebih dahulu harus melakukan pengumuman oleh Ketua
Panitia Lelang melalui media mass4 media cetak dan papan pengumuman resmi untuk
pelelangan umum yang dapat diketahui oleh masyarakat lurs/dunia usaha.
(4) Pelaksanaan lelang dilakukan melalui tahapan : proses penawaran, penetapan pemenang,
pembayaran/penyetoran ke kas daerah, dan penyerahan fisik barang.
(5) Pembuatan risalah lelang ditandatangani oleh pelaksana/penltnl/pejabat lelang dengan
melampirkan Surat Setoran Penerimann Negara Bukan Pajak (SSBP) dan Surat Setoran
Pajak (SSP).
(6) Panitia lelang melaporkan pelaksanaan lelang kepada Pengelola dengan dilampiri salinan
risalah lelang.

Paragraf 7
Tata Cara Pelelangan Terbatas
Kendaraan Dinas Operasional
Pasal 171

(1) Pengguna/ kuasa pengguna barang instansi pemerintah, pemerintah daerah, lembaga dan
yayasan yang menerima bantuan atau menerima penyerahan pengguna kendaraan dinas
operasional mengajukan usul penghapusan kendaraan dinas operasional kepada Gubemur
melalui pengelola.
(2) Gubernur melalui pengelola membentuk Panitia Penghapusan dengan susuffm personil
terdiri dari unsur teknis terkait.
(3) Panitia Penghapusan bertugas :
a. meneliti administrasi kepemilikan kenderaan;
b. meneliti inventarisasi kenderaan sesuai usul pengguna/ kuasa pengguna;
c. meneliti kondisi fisik kenderaan;
d. membuat Berita Acara Hasil Penelitian dan menyampaikan permohonan persetujuan
penghapusan dan penjualannya melalui lelang terbatas;
FANAF KOO r[s melalui pengelola membuat Keputusan Penghapusan Barang Milik Daerah dari
Barang Milik Daerah, dan menetapkan proses penghapusan / penjualan melalui lelang
{rN serta membentuk panitia lelang terbatas.
ldrprcpau
lelang terbatas bertugas :
sisten Pemerinlrli
melakukan koordinasi dengan pengguna/ atasan langsung dari PNS/ pemohon;
tern
meneliti syarat administrasi Pegawai Negeri Sipil Pemprovsu, Ketua dan Wakil Ketua
sllten, 0.1!!!W!,. "... "
DPRD-SU yang mengikuti lelang terbatas sesuai usul pengguna/ kuasapengguna.
so Hukum

oo.!gg.*4.1...
n.Vg.HlA,J:.#,
s,r....!S.,.....,..
aa
t5

c. menetapkan harga penjualan kendaraan dinas operasional berdasarkan harga pasaran


urilt}:ll etar: *ilai jxal kendaraa* be*n*€or berpedama* pada Fer*:*rdags: dag
"Deraturaa
Cubernur Sumatera Utara teniang Ferhitungan Dasar Fengenaan iajak Kendaraan
Bermotor dan Bea Balik Nama Kendaraan pada tahun dilaksanakannya penghapusao;
d. rser:?fouat berita acara cien ffrec]ftr$xr laparan {iadak laajcr pettg*apusa* peejtiaiaa
melaJui lelang terbatas dengal melampirkan spesifikasikendaraan, iltara jain:
- jeds/type, jumlah, tahun pernbuatan/ perolehan.
* ka*disi kendaraan" nilai/ tiarga penjuaian.
- nama pembeli.
m*mbuat surat perjanjiaa sewa beli yang ditanda tangani Gubernur atau pejabat yang
tiit*:aiuk *ebag*i Fitrek I da:r peanbeli sebagai Pibak lE" pa*!a perjaajian tsrs€but
dicantumkan hak, kewajiban dan sanksi Pihak II.
me*br:st iaporan pelaks*.*aar: pelelangaa terbatas kepada G*bereer seiambat*laeb*taya
i5 {tima belas hari} ha* kerja setclah harga jr.ial kendaraan dilunasi dan serah terima fisik
barang dilaksanakan.

Bagian Kelima
Penjual*n Rumah llaerah Gclong*n III
Paragraf 1
Ketentuan dan Syarat

P*s*! 173
(1) Rumah dinas daerah golongan I adalah rumah dinas milik pemerintah daerah yang
disediakan antuk ditempati *leh pe*regaxg jabxaa tertentu 3.a*g berhubungan dengan sifat
dinas, jabatannya dan harus tinggal di rumah iersebut irumah jabatan)
(2) Rumah daerah goiongan II adalah rumah dinas milik pemerintah daerah adalah rumah yang
tidak fo,cieh dipiadahtangaaka* dari satei disas ke d*ras iai*a3'a dan ha*ya digE:aakaa oleh
pegawai pada dinas bersangkutan (rumah instansi).
{3) Rumah daerah golongan lll adalah rumah dinas rnilik pemerintah dae.r:*b ditempati oleh
FNS- ddak tema*di rustah daerafu g*l**garr I dan Il,

Pasal 173
Rumah diaas ffiilik daerah _yaag dapat diperjuai beti-ka* ftdatah rurnah diaas miiik daeralr
golongan III yang ditetapkan oleh Keputusan Gubernur dantelahberumur l0 (sepuluh) tahun
atau lebih

Pasnl 174
Yaag btrkek rnembeli rumeh daerah galcagaa Itrt adalah :
a. Pegawai negeri sipil .
L yang mempunyai masa k*rja sekurang-kr:rangfiya 1S {sepuluh} tahun;
7- srcsniliki Sural lzin Fengftudan {SIP} yang dita*da tangani oleh pengol*Ia at*s r}an}a
Gubernur,
3. belum pernah rnemper*iehl rnernbe"li nrnah &aeralt dari Perneri*tah.
b. Fers!*aae pega:.vai negeri sipit :
1. yang menerima pensiunan dari Pemerintah;
2. memiliki S*rat lzi* P*rghunian tSfPi;
3. beium per*ah memperoleh/ membeli rumah daerah dari Pemerintah.
c. Janda/ duda pegawai negeri sipil :
1. jandat' duda yang ma*ih rnenerima tunjangarq per:*iun dari perneri:rtal4 ya*g s*amicya I
istrinya minimai rnernptlnyai masa kerja 10 {sepuluh} tahun pada Pemerirnah, rtau
2. masa kerja suaminya/ istrinya ditambah dengan jangka wakfu sejak yang bersangkutan
are*ja<ii jaad# d';da @i*mlah sek::rangknrangnya i S lsepr:i*h; t*hun,
3. memiliki Surat Izin Penghunian (SIP).
4 suaminyalistrinya bel*rn pernah mernperolell membeli rumah daerah dari Perneriatah.
74

d. Apabila penghuni rumah dinas daerah golongan III, sebagaimana dimaksud pada huruf a
s/d huruf c meninggal dunia, maka pengajuan permohonan pengalihan hak/ mernbeli atas
rumah dimaksud dapat diajukan oleh anak yang sah dari penghuni yang bersangkutan.

Pasal 175

(1) Pengalihan hak milik atas rumah daerah golongan III dilakukan dengan cara sewa beli.
(2) Harga taksiran rumah golongan III didasarkan pada nilai biaya saat pembangunan
perolehannya dikurangi nilai penlusutan, dengan ketentuan sebagai berikut :
a. ZYo tiap tahunnya untuk bangunan permanen;
b. Ao/otiap tahunnya untuk bangunan semi permanen;
c. I0o/otiap tahunnya untuk bangunan darurat;
d. maksimal penyusutan SAYo; atau
e. nilai sisa bangunan mirnmal}}%.
(3) Harga rumah dan tanahnya ditetapkan sebesar 50% (lima puluh persen) dari harga taksiran
dan penilaian yang dilakukan oleh Panitia.

Paragrai2
Tata Cara Penjualan Rumah Dinas Daerah Golongan III
Pasal 176
(1) Pegawai negeri sipil yang telah mendapatkan persetujuan dari Kepala SKPD dan
janda/duda sebagaimana dimaksud dalam pasal 174 huruf c mengajukan permohonan
pembelian rumah daerah kepada Gubernur melalui pengelola.
(2) Pengelola mengkoordinir semua permohononan dan melaporkan kepada Gubernur.
(3) Setelah mendapat persetujuan Gubemur, segera dibntuk Panitia Penaksir dan Panitia
Penilai yang terdiri dari unsur teknis terkait dan Susunan Personalia Panitia Penaksir dan
Panitia Penilai tidak boleh dirangkap, dan anggota Panitia Penilai, baik jabatan maupun
pangkatnya lebih tinggi dari pada personalia panitia penaksir.
(4) Tugas Panitia Penaksir :
a. meneliti kepemilikan bangunan rumah dan / atau tanahnya.
b. meneliti keadaan fisik rumah dan perbaikan yang pernah dilaksanakan.
c. meneliti Surat Izin Penghunian (SIP) serta persyaratan pegawai dari segi masa kerj4
pemah/ belum membeil rumah pemerintah.
d. menaksir harga rumah dan ganti rugi atas tanalrnya disesuaikan dengan keadaan pada
saat penaksiran termasuk perbaikan yang telah dilakukan atas biaya Pemerinkh
Provinsi Sumatera Utara. Apabila ada penambahan dan I atanperbaikan dilal<ukan oleh
dan atas beban penghuni tidak diperhitungkan.
e. hasil penilaian panitia penaksir dituangkan dalam Berita Acara Hasil Penaksiran.
(5) Tugas Panitia Penilai :
a. menilai hasil penaksiran panitia penaksir; dan
b. hasilnya dituangkan dalam Berita AcaraHasil Penilaian Panitia Penilai.
(6) Apabila hasil penaksiran Panitia Penaksir dan hasil penilaian Panitia Penilaian tidak sama
(tidak sepakat) maka yang menetapkan/ memutuskan harga taksiran tersebut adalah
pengelola.
persyaratan administrasi telah terpenuhi, Gubemur menerbitkan Keputusan
tentang Penjualan Rumah Daerah Golongan III. Keputusan tersebut memuat
f.:lil t'egas penjualan rumah beserta tanahnya atau bangunannya saja atau tanahnya saja.
,)ffi keputusan Gubernur, rumah daerah dapat dihapus dari Daftar Inventaris
lllfi lHnal:,i;:,'r Daerah dan diterbitkan Surat Perjanjian Sewa Beli yang hasil penjualannya
findr,,l.9Jll," -..... ke kas daerah.
ftbtrn,.,{fl![|!]....,. Keputusan Gubernur, bukti pelunasano pembeli dan mengajukan permohonan
lhroHdgm atas tanah kepada Badan PertanahanNegara Provinsi Sumatera Utara.
,H3.waf..,...

t0h0 ....,f.f19.,..,......,..

KmubbU
75

Paragraf3
Tata Cara Pembayaran Rumah Daerah Golongan III
Pasal 177
(1) Pembayaran dilakukan dengan cara mencicil yang dituangkan dalam Surat Perjanjian Sewa
Beli yang ditandatangani Gubernur atau pengelola sebagai Pihak I dan pembeli sebagai
Pihak II.
@ Surat Perjar{ian Sewa Beli juga harus memuat sanksi bagi Pihak II jika tidak memenuhi
kewajibannya.
(3) Pembayaran harga rumah dilaksanakan secara angsuran/ cicilan yakni :
a. pembayaran angsuran pertama paling sedikit 5 % (lima persen) dari harga yang
ditetapkan dan harus dibayar penuh saat perjanjian sewa beli ditanda tangani.
b. pembayaran angsuran terhadap sisa pembayaran dilaksanakan paling lama 5 (lima)
tahun.
(4) Seluruh hasil penjualan disetorkan ke kas daerah Pemerintah Provinsi Sumatera Utara.
(s) Tata cam dan format pemindahtanganan rumah dinas Daerah sebagaimana tercantum
dalam Lampiran )C(VI yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan
Gubernur ini.

Bagian Keenam
Hibah
Paragraf I
Ketenfuan dan Syarat

Pasal 178

(l) Hibah barang daerah dapat dilakukan dengan pertimbangan untuk kepentingan sosial,
keagamaan, kemanusiaan dan penyelenggaraan pemerintahan.

@ Hibah untuk kepentingan sosial, keagamaan, dan kepentingan kemanusiaan, antara lain :
untuk kepentingan tempat ibadah, pendidikan, kesehatan lainnya.
(3) Hibah untuk kepentingan penyelenggaftuul pemerintah yaitu hibah antara Pemerintah
Daerah dengan Pemerintah Pusat, antar Pemerintah Daerah.
(4) Hibah kepada badan/ lembaga/ organisasi swasta dan I atau kelompok masyarakat /
perorangan bertujuan untuk meningkatkan partisipasi dalam penyelenggutaan
pembangunan daerah.
(5) Barang daerah yang akan di libatkan harus memenuhi persyaratan sebagai berikut :

a. bukan merupakan barang rahasia negara / daerah.


b. bukan merupakan barang yang menguasai hajat hidup oftttlg banyak.
c. tidak digunakan lagi dalam rangka pelaksanaan tugas pokok dan frrngsi
penyelenggarairn pemerintah.
(6) Hibah barang milik daerah berupa tanah dan I atau bangunan yang telah diserahkan kepada
SKPD oleh Gubernur ditetapkan dengan Keputusan Gubernur setelah mendapat
persetujuan DPRD, kecuali tanah dan I atau bangunan sebagai berikut :
a. tanah dan I atau bangunan yang sudah tidak sesuai dengan tata ruang wilayah atau
dihapuskan karena anggaran untuk bangunan pengganti sudatr tersedia dalam
, yaitu bangunan yang berdiri yang rusak dirobohkan selanjutnya dibangUn baru
areal tanah yang sama (rekonstruksi) sesuai alokasi anggaran yang tersedia dalam
men penganggaran.
I
dan atau bangunan diperuntukkan untuk Pegawai Negeri Sipil Pemerintah
i Sumatera lJtara yang merupakan rumah negara kategori golongan III atau
yang merupakan tanah kavling menurut perencanaan awal pengadaannya
bagi pembangunan perumahan Pegawai Negeri Sipil Pemprovsu.
76

d. diperuntukkan untuk kepentingan umum berupa kegiatan yang menyangkut


kepentingan bangsa dan negara masyarakat luas banyaV bersama atau kepentingan
bangunan, antara lain : jalan, waduk, rumah sakit umum pusat kesehakn masyarakat,
pelabuhan, tempat ibadah, pasar umum, fasilitas umum, cagar alam, panti asuhan,
pembangkit listrik, dll.
e. dikuasai negara atau lainnya berdasarkan keputusan pengadilan yang memiliki
kekuatan hukum tetap atau berdasarkan perundang-undangan, yang jika status
kepemilikannya dipertahankan tidak layak dan tidak ekonomis.
(7) Tanah dan I atau bangunan yang dari awal pengadaannya direncanakan untuk dihibahkan,
pelaksanaan hibahnya ditetapkan dengan Keputusan Gubernur.
(8) Hibah selain tanah dan I atau bangunan yang telah diserahkan kepala SKPD kepada
Gubernur melalui pengelola yang nilainya sampai dengan Rp. 5.000.000.000,- (lima milyar
rupiah) ditetapkan dengan Keputusan Gubernur tanpa melalui persetujuan DPRD-SU.
(9) Hibah selain tanah dan / atau bangunan yang dari awal pengadaannya direncanakan untuk
dihibahkan dilaksanakan oleh pengguna setelah mendapat persetujuan pengelola.

Pamgraf 2
TataCara Hibah

Pasal 179

(1) Pengelola mengajukan usul hibah atas tanah dan/atau bangunan kepada Gubemur disertai
penjelasan alasan hibah serta kelengkapan data.

Q Gubernur dapat membentrk tim untuk menilai dan mengkaji terhadap rencana pelaksanaan
hibah dengan memperhatikan kepentingan sosial, keagamaan, kemanusiaan dan
penyelenggaraan pemerintahan.

(3) Jika Gubemur menyetujui usulan hibah tersebut, maka Gubemur meminta persetujuan
DPRD Provinsi Sumatera Utara mengenai hibah tanah danl atau bangunan dimaksud
kecuali tanah dan/atav bangunan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 156 ayat Q).
(4) Setelah mendapat persetujuan DPRD Provinsi Sumatera Utara, Gubernur menerbitkan
Surat Keputusan penghapusan tanah dan/atau bangunan yang dituangkan dalam Berita
Acara Hibah.
(5) Hibah selain tanah dan/atau bangunan, pengguna/ SKPD mengajukan kepada Gubemur
mengenai permohonan hibah disertai penjelasan alasan hibah dan kelengkapandatanya.
(6) Gubernur dapatmembentuk tim untuk meneliti dan mengkaji rencana hibah tersebut.
(7) Setelah mendapat persetujuan Gubernur, pengelola dapat menandatangani Keputusan atas
nama Gubernur selanjutnya pengguna/ kepala SKPD melaksanakan serah terima barang
yang dituangkan dalam suatu Berita Acara.
(8) Tata can dan format hibah atas tanahlbangunan dan selain tanah dan bangunan
sebagaimana tercantum dalam Lampiran )O(WI yeng merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari Peraturan Gubernur ini.

Bagian Ketujuh
FAflAF KOO Penyertaan Modal Daerah
Paragraf I
Ketentuan dan Syarat
RistenPemsint,r:r ;
: Pasal 180
l.{''rren ..1.".!!!....-.,.,.,

l$shn ,. 4.ll{l$!!l'..
daerah atas tanah dan/atau bangunan dilakukan dengan ketentuan syarat
{H? llukuril

emsla?-.."!'W. i
vuu
*e.:^$-." """""
77

(1) Penyertaan modal daerah atas barang


milik daerah dilakukan dalam rangka pendiriarl
pengembangan, dan peningkatan kinerja
BUMD Provinsi sumatera utara dan swasta yang
ada di Provinsi Sumatera Utara.
(2) Penyertaan modaldilakukan dengan pertimbangan
yang maksimal dalam rangka optimalisasi
hasil yang diharapkan
(3) Penyertaan modal dilaksanakan terhadap
tanah dan/atau bangunan yang telah diserahkan
pengguna/ SKPD kepada Gubernur atau Grhadap
tanah dan/atiuua"goni dan selain tanah
dan I ataabangunan yang sejak awal sudah Oipori.pt* untuk penyertaan modal.

rara cara *.,"*""liJT#rlj"raan Modal Daerah


Atas Tanah dan/ atau Bangunan

Pasal 181

(1) Pengelola mengajukan usul penyertaan modal atas tanah


dan/atau bangunan kepada
Gubernur disertai penjelasan serta kelengkapan data.

@ Gubemur dapat membeltuk tim penilai kelayakan usulan tersebut


sesuai dengan ketentuan
dan syarat-syarat yang ditetapkan, tugas tim melakukan penelitian
dan pengkajian, arrtara
lain:
a. kemarnpuan keuangan daerah;
b' melalarkan penelitian dan penilaian terhadap tanah dan/atau bangunan
milik/dikuasai
pemerintah daerah;
c' melakukan. kajian terrhadap kelayakan dan bentuk penyertaan modal yang
akan
dilakukan dengan memperhatikan kepentingan umum;
(3) Penilaian tanah danl atau bangunan dilakukan oleh tim yang ditetapkan
Gubernur dan/atau
dapat bekerjasama dengan lembaga independen bersertifikatli bid;ttenilaian aset.
(4) Jika Gubernur menyetujui usulan tersebut, Gubemur meminta persetujuan
DpRD provinsi
Sumatera Utara mengenai penyertaan modal tanah dariatau b*g**
_ dimaksud
selanjutrya pengelola menyiapkan rancangan Peraturan Daeratr tentang penyertaan
Modal
Daerah disampaikan kepada DPRD.
(5) Setelah Peraturan- ?*Ph ditetapkal, setaqiutnya dilakukan serah terima barang dengan
Berita Acara Seratr Terima kepada pihak ketiga selaku mitra penyertaan modal daerah.
(6) Tata cara dan format penyertaan modal pemerintah daerah atas tanah dan bangunan
sebagaimana tercantum dalam Lampiran )OfWff yang merupakan bagian y*g-tiOut
terpisahkan dari Perafuran Gubernur ini.

Paragraf3
Tata Cara Pelaksanaan Penyertaan Modal Daerah
Atas Barang Selain Tanah iltnl attuBangunan

,1ts'a37 t4Fll\
fHitl{r 8\f,JU Pasal 182

hgu| SKPD mengajukan usul penyertaan modal atas barang selain tanah dan/atau
STrW$I kepada Gubernrr melalui pengelola disertai alasan dan pertimbangan serta
dshnPwdinbl;. data;
silrr..lfm,...-.,.. .
lola melalnrkan penelitian dan pengkajian dan apabila memenuhi persyaratan,
,sislcn....qS$$. .
la dapat mempertimbangkan untuk menyetujui usul dimaksud sisuai batas
aro Hukun

ro-Hl$.4!.....,.
iF..sa[4g,...1!ft!
dl-..!.Ll!
78

(3) Jika Guberrur menyetujui, hasil kajian pengelola selanjutnya pengelola menyiapkan
rancangan peraturan daerah dan disampaikan kepada DPRD;
(4) Setelah Peraturan Daerah ditetapkan, selanjutnya dilakukan serah terima barang dengan
Berita Acara Serah Terima kepada pihak ketiga selaku mitra penyertaan modal Daerah.
(5) Tata cara dan format penyertaan modal pemerintah daerah atas barang selain tanah dan
bangunan sebagaimana tercantum dalam Lampiran )CilX yang merupakan bagian yang
tidak terpisahkan dari Peraturan Gubernur ini.

Pasal 183

Pelaksanaan modal daerah pemindah tanganan yang meliputi penjualan, tukar menukar, hibah
dan penyertaan modal Pemerintah Provinsi Sumatera Utan atas Tanah danlatau Bangunan,
Gubemur melaporkan kepada Menteri Dalam Negeri selambat-lambatnya 15 (lima belas) hari
setelah ditetapkan Keputusan Penghapusan.

BAB XIII
PEMBINAAN, PENGAWASAI{ DAN PENGENDALIAN

Pasal 184

(1) Pengguna / Kuasa Pengguna melakukan pembinaan dengan memberikan pedomano


bimbingan, pelatihan dan supervisi untuk menjamin tertib administrasi dan kelancaran
penyelenggaraan pengelolaan barang milik daerah secara berdaya guna dan berhasil guna.

(2) /
Pengguna Kuasa Pengguna melakukan pengamanan, pengawasan dan pengendalian
barang milik daerah yang berada dalam penguasffinnya untuk dapat dipergunakan dalam
rangka tugas pokok dan fungsi penyelenggaraan pemerintahan.

Pasal 185

(1) Pengelola berwenang untuk melakukan pemantauan dan investigasi atas pelaksanaan
penggunaan, pemanfaatan, dan pemindahtanganan barang milik daerah sesuai ketentuan
yang berlaku.
@ Tindak lan$ut sebagaimana dimaksud pada ayat (l), pengelola dapat meminta aparat
pengawas frrngsional untuk melakukan audit atas pelaksanaan penggunarm, pemanfaatan,
dan pemindahtanganan barang milik daerah .
(3) Hasil audit sebagaimana dimaksud pada ayat (2) disampaikan kepada pengelola untuk
ditindaklanjuti sesuai ketentuan perundang-undangan.

BAB XIV
PEMBIAYAAFI

*ii it KS Pasal 186

$ pelaksanaan tertib administrasi pengelolaan barang milik daerah, dialokasikan


t9oplt yang dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah yang antara lain
h$nPemerin"alf
:;
no,..lgn.'.-,'.
0rq1\tY\ penyediaan blanko/buku inventaris;
iisten .'..'.:,.;...""'
tanda kodefikasilkepemilikan ;
ro Hukurn
pemeliharaan;
t'.Hin*."" '

fr..isgu,JjnT.
o4.-'-$Y.'.."r'
rrolural${!9V
6-
79

c. penerapan aplikasi Sistem Informasi Barang Daerah (SIMBADA) dengan


komputerisasi;
d. tunjangarlinsentif penyimpan dan pengurus barang;
e. insentif bagi pejabail pegawai yang melaksanakan pengelolaan barang milik daerah
yang meaghasilkan pendapataa dan penerimaae daerah"
q Pembiayaan untuk keperluan pengelolaan barang daerah agar direncanakan dan diajukan
seti*p tahun melalui APBD sesuai dengan ketentuan peraturarr perundang-undangan.

BAB XV
TUHTIJTAIS GANTI RUGI
Bagian Kesatu
Ketentuan dan Syarat
Pasal 187

(l) Setiap kerugian daerah akibat kelalaian, penyalahgunaan/pelanggaran hukum atas


petgelalaan bara*g rnilik daerah diselesaikan melalui tuntutan ganti rugi se*rai dengan
peraturafi perundang-u ndangan.

A) Setiap pihak yang m€ngakibatkan kerugian daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dapat dikenakan sank*i administratif dzn/ata.o sanksi pidaaa sesuai dengan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 188
{l} Tuatutaa ganti ru# barang dikenakan terbadap Pegawai Negeri Sipil, Pega-,vai Perusahan
Daerah dan Pegawai Daerah yang melakukan perbuatan melanggar hukum atau perbuatan
melalaikan kewajiban atav ttdak melaksaoakan kewaiiban sebagaimana mestinya sesuai
dengan fungsi atau status jabatannyq sehingga kare*a perb,uata*nya tersebut
mengakibatkan kerugian bagi daerah.

{2} Pelaksa*aan Tunf*tan Ganti Rugi dapat ditinjau dari berbagai segi:
a. Ditinjau dari pelaku yaitu :
1. Bendahara yang meliputti antara lain : tidak melakukan pencatalan dan penyetoran
atas penerimaa* uang, tidak membuat pertar:ggu*g jawaba* keuanga#p**gurusan
barang, kecurian, perampoka4 korupsi dan/atw kolusi, tidak melakukan tugas
yrng menjadi tangguag jawabnya.
2. Pegawai Negeri bukan Bendahara yang meliputi anlaft lain: korupsi,
penyelewengan, penggelapaq penyalahgunaan wewenang dan jabatan,
merusak/rn*nghilanglan barang inventaris, rnenaikkan harg4 merubah
kualitas/mutu.
3. Dilakukan Pihak Ketlga meliputi perbr.ratan antara lain tidak menepati
janji/kcntrak, penipuan, penggelapan dan perbuatan lain yar:g secara langs*ng atau
tidak langsung menimbulkan kerugian daerah.
b. Ditinjau dari segi penyebab kerugian daera[ ber*pa.
1. Perbuatan manusia karena sengaja, lalai, salah, alpa, dan mungkin di luar
kemarnpuan pelaku,

fTagO - i':; :'r


' Kejadian alam karena sifat barang (membusuk, mencair, susut, dan seterusnya atau
Sria$ilpsu karena bencana alam.
Ashtcn Fomerlntt::
au dari aspek hukum yaitu kemungkinan masih dapat dilakukan penuntutan atau
lsbren ..ft..ttl....* . .
Asisten..4l$.S!l!! ,

i{alo Hukuril

iwo.l$l!1..{J...
80

Pasal 189

Tuntui-an ganti rugi.barang_tidak dapat dilakukan atas dasar sangkaan


atau dugaarl akan
tetapi harus didasarkan pada kenyataan yang sebenarnya dan diam pelaksanaanya
tidak
periu meaanggu Kep*t*san Fengaditan Negeri.

Bagian Kedua
M*j*lis Pertireba*g*lr Txxtut*x Gaati Rngi
Pasal 190

{1} I}*lats melake*:rakan Tentutan Ganti Rugi, Cubcrsur dibas*u *i*h Majetis pereirnbar:gaa
TGR.

t7' Majetis Pertimbaaga* TGR ditetapk** *leh Guberrcir derzgaxk*ar:gg*taar: terdiri dari"
a. Sekretaris Daerah Provinsi (pengelola) selaku Ketua merangkap anggota;
b. Inspeidorat Pravinsil pengaeas fung*ional selaku Wakil K*ila f {Satul maangkap
anggata;
s- Asist*n Admiriistrasi $mum d** Aset, {Asism Sekdaprovsr,: yang membidaagr}:elakrl
Wakii Ketua II (Dua) merangkap anggota;
d" KepalaEiro Keuangan selaku Sekretaris;
e. Kepala Biro Perlengkapan selaku anggota;
f KepalaBirc Hukum selaku anggata;
g. Kepala Badan Kepegawaian Daerah selaku anggota.
{3} Tugas Mejelis Fertirnbang** TGR adaiah sebagai berilc*:
a. mengumpulkan, menatausahakan, menganalisis serta mengevaluasi kasus TGR yang
diterima;
b. memproses dan melaksanakan penyelesaian TGR;
s. memberikaa sararv'pertinrbangan TdiR kepada Guberntr ata* .sdiap kaans yaag
menyangkut TGR sesuai denganketentuan dan tata caru yangberlaku;
d. m*mp*rsiapk*:r lap*rw Gllbersrr mengeaai perkembangan penyelesaian kasus
ke,rr:gia* E erah E*rara periodik kepada Menteri fralarm Negeri eq. Direkfur Jeaderal
Bina Administrasi Keuangan Daerah .

{4} Sekretariat Majelis Pertimbangari Tuntr.rtan Garrti Rugi berada pada Biro Keuangan
Setdaprovsu unit yang membidangi bidang keuangan, sedangkan penetapan/penunjukan
M*jelis Perfimbaagas se*a Tatak*4a*ya ditetapkan dengan Surat Kepr:lusaa Gsberrlur.

Pasal 191

Majetis Pe*imbangan TGR tersebut di atas ridak boteh di-n'akilkan, darr


keanggotaan Majelis dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan jumlah anggota
ga*jil dan maksiffi*ra g {sembilan} *rang.
Majelis Pertimbangan TGR sebelum menjalankan tugasnya mengucapkan
hljanji di hadapan Gubernur sesrni dengan keter:tuan danlalatatayangberlaku.
81

Bagian Ketiga
Tuntutan Ganti Rugi
Pasal 192
Penyelesaian Tuntutan Ganti Rugi Barang dapat dilaksanakan:
a. Upaya Damai;
b. Tuntutan Ganti Rugi Biasa;
c. Pencatatan.
Bagian Keempat
Tata Cara Upaya Damai
Pasal 193

(1) Penggantian atas semua kerugian yang diderita oleh daerah sedapat mungkin diusahakan
dengan j alan/up ay a damai.
(2) Penyelesaian upaya damai dilaksanakan oleh pegawai/ahli waris baik sekatigus (tunai) atau
angsuran.
(3) Dalam keadaan terpaksa yang bersangkutan dapat melakukan angsuran selambat-
lambatnya 2 (dua) tahun sejak ditandatanganinya Surat Keterangan Tanggung Jawab
Mutlak (SKTJM) dan harus disertai jaminan barang yang bernilai cukup.
(4) Penyelesaian dengan cara angsuran dimaksud, apabila melalui pemotongan
gaji/penghasilan dan harus dilengkapi dengan Surat Kuasa dan Jaminan Barang, Surat
Kuasa Pemilikan yang sah dan Surat Kuasa Menjual.
(5) Pelaksanaan upaya damai dilaksanakan oleh SKPD yang membidangi pengawasan.
(6) Apabila pegawai tidak dapat melaksanakan angsuran dalam jangka waktu yang telah
ditetapkan dalam Surat Keterangan Tanggung Jawab Mutlak (SKTJM) sebagaimana
dimaksud angka 2) maka barang jaminan pembayaran angsuran dapat dijual sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
(7) Apabila terdapat kekurangan dari hasil penjualan barang dimaksud pada angka 6,
kekurangan tetap menjadi kewajiban pegawai yang bersangkutan, dan apabila terdapat
kelebihan dari penjualan barang tersebut akan dikembalikan kepada pegawai yang
bersangkutan.
(8) Keputusan TGR (eksekusi) pelaksanaannya dilaksanakan oleh Majelis Pertimbangan.

Bagian Kelima
Tuntutan Ganti Rugi Biasa

Pasal 194

Pelaksanaan TGR akibat perbuatan melanggar hukum atau melalaikan kewajiban yang
dipermasalahkan kepadanya dan/atau tidak menjaiankan kewajiban sebagaimana mestinya baik
langsung atau tidak langsung diserahkan penyelesaiailnya melalui Tim Majelis Pertimbangan
TGR.

Pasal 195
(1) Apabila usaha untuk mendapatkan penggantian kerugian dengan upaya damai tidak
berhasil maka Majelis TGR mengumpulkan bahan-bahan bukti, mengadakan penelitian
dan menentukan berapa besar kerugian yang sebenarnya diderita oleh daerah.
hasil penelitian tersebut, Majelis TGR menyampaikan laporan kepada
: i: E{0 dan Gubernur mengeluarkan surat pemberitahuan tertulis kepada pihak yang
?irjul dituntut dengan menyebutkan:
$*dlrepu jumlah kerugian yang diderita oleh daerah yang harus diganti;
Asisten Pcmerifltahan br. sebab-sebab dan alasan penuntutan dilakukan;
nsucn.kl}."..-...,.. .
c- tenggang waktu 14 han yang diberikan untuk mengajukan keberatan/ pembelaan diri
Aslxen..filjl)$...... terhitung dari tanggal diterimanya surat pemberitahuan oleh pegawai yang
Kro Hufum bersangkutan.
Kao.Hlsi...,"....

roq -ftH...............
ksuDiltr0!fi./.
83

(3) Cara menetapkan bobot kesalahan.


Dalam menetapkan bobot kesalahan terhadap masing-masing pegawai/pejabatyang dalam
pemeriksaan terbukti melakukan bersama-sama" merupakan tanggung jawab renteng dan
ditetapkan sesuai dengan bobot keterlibatan dan tanggung jawab, urutan inisiatif,
kelalaian/kesalahan dan hasil yang dinikmatinya.
(4) Setiap Tuntutan Ganti Rugi wajib dilaporkan kepada Aparat Pengawasan / Fungsional
Provinsi Sumatera Utara.

Bagian Ketujuh
Penggantian Kerugian Dengan Bentuk Barang dan/atau Uang

Pasal 197
(1) Penggantian kerugian dengan bentuk barang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 195 ayat
(13) dilakukan khusus terhadap barang bergerak berupa kendaraan bermotor roda 4 (empat)
dan roda 2 (dua) yang umur perolehan pembeliannya antara 1 sarnpai dengan 3 tahun.
(2) Penggantian kerugian dengan bentuk uang dapat dilakukan terhadap barang tidak bergerak
atau yzng bergerak selain yang tersebut pada ayat (l) dengan cara tunai atau angsuran
selama 2 (dua) tahun.
(3) Penggantian dalam bentuk uang ditetapkan berdasarkan harga standar sebagaimana yang
ditetapkan dalam Pedoman Nilai Jual Kendaraan Bermotor untuk mengbitung dasar
penggunaim pajak kenderaan bermotor, Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB)
pada saat kejadian.

Pasal 198
Tuntutan ganti rugi barang kadaluwarsa jika telah lewat 5 (lima) tahun setelah akhir tahun
anggaran dimana kerugian daerah itu diketahui atau jika telah lewat I (delapan) tahun setelah
akhir tahun anggaran dimana perbuatan melanggar hukum atau kelalaian yang menyebabkan
kerugian daerah itu dilakukan dan tidak mengurangi tanggung jawab pegawailpihak yang
merugikan daerah atas tuntutan berdasarkan Hukum Perdata.

Bagian Kedelapan
Pencatatan
Pasal L99
(1) Pegawai Negeri yang meninggal dunia tanpa ahli waris atau melarikan diri tidak diketahui
alamatnyq dalam pencatatan wajib dikenakan TGR dengan Keputusan Gubemur tentang
Pencatatan TGR setelah mendapat pertimbangan Majelis TGR.
(2) Bagi pegawai yang melarikan diri, TGR tetap dilakukan kepada ahli warisnya, dengan
memperhatikan harta peninggalan yang dihasilkan dari perbuatan yang menyebabkan
kerugian daerah tersebut.
(3) Dengan diterbitkannya Surat Keputusan Pencatatan, kasus tersebut dikeluarkan dari
administrasi pembukuan.
(4) Pencatatan tersebut dapat ditagih kembali apabila yang bersangkutan diketahui alamatnya.

Bagian Kesembilan
Pembebasan Tuntutan Ganti Rugi
Pasal 200

yang dibebani TGR temyata tidak mampu membayar ganti rugi maka dapat
pembebasan TGR dengan Tata Cara sebagai berikut :
yang dibebani TGR memberitahukan secara tertulis kepada Gubernur untuk
pembebasan atas kewajiban mengganti kerugian daerah;
84

pihak yang dibebani TGR dimaksud adalah bendahara/pegawai atau ahli waris/keluarga
terdekat/pengampu yang berdasarkan Keputusan Gubernur diwajibkan mengganti
kerugian Daerah;
c. Majelis Pertimbangan TGR melakukan penelitian dan pe*imbangan;
d. Gubernur melalui Majelis Pertimbangan TGR sesuai penelitian temyata yang
bersangkutan memang tidak mampu, Gubernur dengan Surat Keputusan dapat
menghentikan / penghapusan TGR baik sebagian atzuseluruhnya;

Pasal 201
Penghapusan TGR dapat ditagih kembali apabila bendahara/ pegawailahli waris bersangkutan
terbukti mampu

Bagian Kesepuluh
Pemberhentian Sementara dari Jabatan
Pasal 202
(1) Terjadinya kerugian daerah dapat diketahui oleh Gubernur melalui laporan, baik yang
merupakan laporan hasil pemeriksaan dwi apamt p€ngaw€$an maupun laporan Kepala
SKPD yang membawahi pejabat/pegawai, penyimpan dan/atau pengurus barang yang
bersangkutan.
(2) Dalam hal Gubernur telah menerima laporan tentang kekurangarlkerugian daerah dari
pada pejabat/pegawai, maka Gubemur dapat melakukan tindakan sementara berupa
membebaskan pegawai yang bersangkutan dari jabatannya, setelah terlebih dahulu kepada
yang bersangkutan diberi kesempatan untuk membela diri.
(3) Jika pejabat/pegawu, penyimpan dan/atau pengurus barang tidak ditahan oleh yang
berwajib karena melakukan pelanggaran atau melalaikan kewajiban sehingga merugikan
daerah, maka yang bersangkutan dapat diberhentikan sementara oleh Gubernur atau
pejabat yang berwenang-
(4) Setelah ada keputusan Pengadilan Negeri bahwa yang bersangkutan tidak bersalah, maka
pemberhentian sementara harus dicabut.
(5) Dalam hal putusan Pengadilan Negeri menyatakan yang bersangkutan bersalah dan
dijatuhkan hukuman kurungan, Gubemur memberhentikan pejabat/pegawai, penyimpan
dan/atau pengurus barang tersebut.

Bagian Kesebelas
TGR melalui Badan Peradilan

Pasal 203
(1) Kerugian daerah yang tidak dapat diselesaikan oleh Pemerintah Provinsi Sumatera Utara
dapat diserahkan penyelesaiannya melalui Badan Peradilan dengan mengajukan gugatan
perdata.
(2) Proses yang tidak terselesaikan melalui Badan Peradilan sebagaimana dimaksud pada ayat
ini diserahkan kembali kepada Pemerintah Provinsi Sumatera Utara dan
FttU:F l({i0 ya dilakukan dengan cara penghentian/penghapusan.
Pengadilan untuk menghukum atau membebaskan bersangkutan dari tindak
wto tidak menggugurkan hak daerah untuk mengadakan TGR.
SeHrol6u ;
kasus kerugian Daerah penyelesaiannya diserahkan melalui Pengadilan, pengelola
ffh$n?amefinllliir
intah Gubernur berupaya agar Keputusan Pengadilan atas barang yang dirampas
Asratsn.,fm...".....
serahkan kepada daerah dan selanjutnya disetorkan ke Kas Daerah .
Asisren..s.[[l|gl.....
{amtlukutn
Krom{.f..
|*.tl$r$rr!'

Wl*i'
luu
85

BAB XVI
KETENTUAII PENUTUP
Pasal 204
Dengan berlakunya Peraturan Gubemur ini, peraturan yang berkaitan dengan pengelolaan barang
daerah sepanjang tidak bertentangan dengan Peraturan Gubernur ini dinyalakan tetap berlaku. -

Pasal 205

Peraturan Gubernur ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan

Agar setiap orang mengetahuiny4 memerintahkan pengundangan Peraturan Gubemur ini dengan
penempatannya dalam Berite Daerah Provinsi Sumatera lJtara.

Ditetapkan di Medan
pada tanggal g Se ao9
GUBERNUR S UTARA,

Diundangkan di Medan
padatanggal
SEKRETARIS DAERAII PROVINSI, ;{frJffi

Wag$ a --.

Sckd4ropsu
-
Asisten Femed;:l- :

R. E. NAINGGOLAN Ashren [.ft[..".-.."" .

Asbrrn.ftlr*.!l.111,.,.
Kco Hrtutn

Kro!kf.ll)st". .

BERITA DAERAH PROVINSI SUMA


ffiffiA,.T,1 L9
86

LAMPIRAN I : PERATURAN GUBERNUR SUMATERA UTAM


NOMOR : Ig "fai-ti,T., AOr'4
TAIiGGAL: 5wrcne6la Xr{r{)
$
BAGAN ALUR PROSEDUR PERENCANAAN

1 SKPD merwsun Rencana Kebutuhan


Barang (RKB) dengan memperhatlkan
d*teearag ya6 ada <blam psnaka,ian
shrdarisasi sarana dafi prasanrna
kerja, dan standar harga sebagai
dasar peryusunan RAPBD dan
disar[pa*an t€pada ggdob aq-
pembarilM pergelda Lm&d( merdapd
persetujuan
SEBELUM APBD
$TETAH{A}I
2 hflqelo*a bensarna p€nggLna rnern-
bahas usulan RKB dan RKPB dengan
memperhatikan data baraqg pada
perqgwia dan dau pffigieh&a

3 Pembantu pengelola rneneliti dan


rst*ar SKPD rnenidi
merFrs*El
Rersna Kebut.fan Batang fffi(
Daerah (RKBMD) dan Rencana Kebuluhan
Pemeliharaan Barang Milik Daerah
{RKPBT*S$

4 Perqggwe merry;sun Dafiar Rencana


Tafnrw Ba'ag tmTB).lan Sebr
Rencana Tahunan Pemellharaan Barang
(DRTPB) dan disampaikan kepada SETELAH APBD
G.6enr'rcq pgtgetd* DITETAFKAN

5 Pembantu pengelola meneliti dan


nerqh*mgn DRTB dan DRIPBD
neniadffiKeherffl BaraU
Milik DaeEh (DKBMD) dan Daflar
Kebutuhan Pemeliharaan Barang Milik
kah {DKPts$D) yarg dite*ekan
me*dtf Kepuilran G.fiernr

GJtsER}ruR TERAI,JTARA-

/-
lr ri0ltl
\Vag ';

Scl.'
Asi:

Asisii,, rttll
qfiiluilt
Asne-
j{ero fi. ,,,

*o.irviqitr.l{.
rffikF.+A. (i$k\
Lampiran * I. I
SKPD
KOTA
PROVTNSI STJ'MATHRA UTARA

NAFTAR RENCANA KEBUTUIIAN SARANG UNIT (RKAU)


TAHUN ANSGARAN .".... " "...... {..,,,,...,.,.

MerklType Jr.rmlah Harga Satuan Jumlah Biaya Kode


No Narna/Jenls Barang (Ro) Ket.
Ukuran Barans (Rp) Rekeninq
t ) 3 4 5 7 I

FAffiftS KfiffinffiilA
Medan

Kepala SKPD
hbten Pemeriniahalr u ."...11.,...1

rsnen.ful...-. . l/ ..
lsbren.*Lll.$M.. . h, ( , ,)
Kro Hukum I
NTP
Karo-gt9[f...*.. . {" .. .

rm S$,0.0r....!fq....f - {
cp
..1...n...
Kabas ..1SS........ .. .
88

Lampiran I .2

PETUNJUK PENGISIAN
TIAFTAR. REISCANA KEBUTI'AdFa BARANG tiNTT {RKSIJ)
R. APBD PROYSTJ TAHUN ANGGARAN ...........

a. Formulir Daftar Rencana Kebutuhan Barang Unit (RKBU) dibuat oleh SKPD.
/
FormulEr terseb-*t diisi dibeat oleh masing-rnasing SKPD" yaag rnelipcti data secara
keseluruhan atas rencana kebutuhan barang inventaris darr barang pakai habis seiama satu
tahun anggaranyang dibutuhkan masing-masing SKPD.

b. Daftar Rencana Kebutuhan Barang Unit (RKBU) disampaikan kepada pengelola melalui
pembantu pengelola.

te. Cara pengisian.

Di sudut kiri atas :

a) Nama SKPD yang bersangkutan.


b) l.IamaDaerah-
e) Nama Provinsi.
Kclom I : diisi nsfilsr Brut pe*catatan.
Kolom 2 : diisi menurut macam jenis barang
iA. barang inventaris; B, barang pakai habis)
Kotrom 3 &.4 ' diisi merlel type, ukuran dan junrlah barang"
Kolom 5 & 6 : diisi harga satuan barang dan jumlahbiaya
Gumlah barang x harga satuan barang)
Kclom 7 : diisi kcde rekening pada APBD, baik belanja langsung mailpun belanja
tidak langsung.
Kclcm I

Pada kanan bawah setelah Daftar Rencana Kebutuhan Barang Unit (RKBU) dibuat, dibubuhi
tanggal, b*lalr, tahuc kem*dian ditanta taagani kepala SKPD.

Asl$en PQme!',ntfiiul

n's*,k111.. .-."". ,

Asisren.'$ff![$""' "'
Kuo Hukum

Karo !i{l,llt.4i'.. ""..' "

m.Bs*n.....!im,,.
rors-S5--,......'. "
SKPD Lampiran--I.3
KOTA
PROVINSI , StilonerERA UTARA

DAFTAR RNNCAI{A KNBUTUIIAN PAMNLIHARAAh{ BARANG UNIT (RKPBU)


TAHUN ANGGARAN

Urnian Kode Jumlah Harga Jumlah Kode


No Nama/Jenis Barang Lokasi Ket,
Femeliharaan Barans Barans Satuan Binva (Ro) Rekenins
t 2 3 4 5 6 7 I I 10

PARAI KOGR
Medan
Seldapmpsu

lsistenFemednil'hm
l' ..".
Kepala SKPD
Asisren.{,fll. ..-...
*slsten.,.{11!lt{f1.. .

@
(o
90

Lampiran - I.4

PETUNJUK PENGISIAN
I}AFTAR RENCATT{A KEBTITIIHAN PEMHLIHARAA]Y BARANG $NI" {RIGBI}
APED PROVSU TAIIUN ANGGARAN

a. Formulir Daftar Rencana Kebutuhan Pemeliharaan Barang Unit (RKPBU) dibuat oleh SKPD.
Fonnulir tasebct diisi I dibuat oleh ma*ing-masiirg SKPD, yang meliputi data secara
keseluruhan atas rencana pemeliharaan barang unit selama satu tahun anggaran yang
dibutuhkan masing-masing SKPD.

b. Daftar Rencana Kebutuhan Pemeliharaan Barang Unit (RKPBU) disampaikan kepada


pengelola melalui pembantu pengelola.

Cara pengisian.

Di sudut kiri atas :

d) Nama SKPD yang bersangkutan.


e) Nama Daerah.
f) Nama Provinsi.

Kolam I " diisi nornsr urut peacatatan.


Kolom 2&3 : diisi nama dan jenis barang serta uraian pemeliharaml yang akan dilakukan
Kolom 4&5 : diisi letak lokasi barang y4ng akan dilakukan pemeliharaan serta
dicanturnkan kode barang.
Kolom 6 &,7 diisi jumlah barang dan harga satuan barang.
Kolom I diisi jumlah biay4 yang merupakan hasil perkalian jumlah barang dengaa
harga satuac barang.
Kolom I diisi kode rekening, baik belanja langsung maupun belanja tidak langsung.
Kolom l* diisi keterangan yang diaaggap perlu.

Pada kanan bawah setelah Daftar Rencana Kebutuhan Pemeliharaan Barang Unit (RKPBU)
dibr:at, dibubuhi tanggal, bulan, tahun kemudian ditanta tangani kepala SKPD.
Lampiran - I"5

PHMERINTAH SE]SUAJDANA APBN / P. APBD PROVINSI SI"IMA H,RA UTARA TA}I{JN


LINIT ORffANISASI DITETAPKAN DENGAN PERDA NO".. .,. TGt
SATUAN KE,RJA I KANTOR KEPUT'USAN GIJBERNUR

DAFTAR KEBUTUHAN PEI\{ELIHARAAN BARANS MILIK DABRAH (DKPBMD)


BELANJA LANGSUNC
GOLONGAN I}EM"HLIHAI{AAN / PHRAVI/ATAN DAN PERBAIKAN BARANG

SPNSIFIKASI HARGA JUh4ILAH


URAIAN NAMA I JENIS JUMLAH
NO KODE ST'ANDARD HARGA
KODE BARANG SATUAN KETERANGAN
T]RUT REKEN]NG UKURAN TYPE MERK BAHAN SATU.{N STANDARD
REKENING PEMEL]HARAAN BARANG (Rp.)
BARAN$
I 2 J 4 5 s 7 $ 9 10 il t2

Medan

Kepala SKPD
S*daprupsu

Asisten Femeiir,:

asmen,"fFI".. . .

lslsten.".1i!)!.lff NIP

(o
92

Lampiran-I.6

PETUNJUK PENGISIAN
I}AFTAR KEBUTUgAN PEMELIEARAAI\T BAR.ASG *TILIK IIAERAH $}#BlIfiI}}
BELANJA LANGSUNG GOLONGA}I P{MELIgARAAN IPERAWATAN DAN
PERBAIKAN BARANG PROVSU TAHUN ANGGARAN ...........

Daftar Kebutuhan Pemeliharaan Barang Milik Daerah terdiri dari 12 kolom yang cara
peagisiannya adalah sebagai berikut :

Kolom I : Diisi Nomor Urut

Kolom 2 Diisi Nomor Kode Rekening

Kalsm 3 Diisi Uraian K*de Rekeaiag

Kolom 4 Nama / Jenis Barang Pemeliharaan

Kolom 5 Ukuran

Kolom 6 Type

Kolom 7 Merek

Kolom Bahan

Kolom 9 Jumlah Satuan Barang

Kakrm t* Harga Stasdard Satuan Barang

Kolom l1 Jumlah Harga Standard

Kolom 12 Keterangan
* Tnliskan keterangaa yang dianggap perlu yang ada hubuaganaya
dengan Barang dirnaksud, setelah selesai diisi seluruhnya*akapada
sebelah kanan bawah dibubuhkan tangal pencatatan dan ditanda
tangani Pengurus Barang daIl disebelah kiri barn'ah dikefahui oleh
Kepala SKPD'..

PARAF KSGFtfitruasl
Ulasr!
$rffirpraPsu

Asislen Femcii*l::r
Aii$ren,R!il....-... .

Asisten ..{l$Ilr.!|n..... .

|{aro tl&um

xaro.Kfl!.fi"..,..
$4kflil....tt1lt
'*i
Lampiran - 1,7

PEMERIN'TAH SESUAI DANA APBD / P. APBD PROVINSI SUMATH,RA UTARA TAMTN


I"INIT ORGANISASI . DITETAPKA}{ DENGA}.I PERNA NO... ,.,. TGL,
SATLIAN KERJA / KANTOR : KEPUT'USAN SUBERNT-IR NO... ,,.. TGL

DAFTAR K.H,BUT{,JHAN BARANG MILIK DAERAH (DKBhdD)


BELANJA LANGSLJNG
GOLONGAN H ARANG INVUNTARI S

SPHSTFIIIASI HARGA JTJNILA}{


URAIAN NAMA / IENIS JUMLAH
NO KOME, ST'ANDARD I.tARGA
KODE BARANG SATUAN KET
TIRUT REKENING UKURAN TYPE MERK BAHAN $iATUA]!{ STANDARN
REKENING INVENT,ARI$ BARANG (Rp.)
EIARANG
I 2 J 4 5 s 7 I 9 10 [1 t2

nF RrtrrrirnRsEasftSf; I
rfqnti r & q6Y::r:"'_"tr :
Wagub
ll(/ t Medan ,.. i ,., ... ..
Sok0apropsu

lAsisten hrnclr:i'':
;;; Kepala SKPD
lr'r**./fllt.. -
l^rsr*.,.al,fll*
I xro nurum
(. ,,.
NTP .,
k^s,Y!..Y't!...
h*.W,n.,1:t
(s
l**o...ut*,...... tr)
9+

Lampiran * I. 8

PETUNJUK PENGISIAN
BAFTAR KEBUT{IHAN SARAITG MILIK BAERAH {DKBMI}}
BELANJA LANGSUNG
GOLONGAN BARANG INVENTARIS PROVSU TAHUN ANGGARAN

Daftar Kebutuhan Barang Milik Daerah terdiri dari T2 kolom yang cera pengisiannya adalah
sebagai berikut :

Kolom I Diisi Nomor Urut

Kolom 2 Diisi Nomor Kode Rekening

Kalarn 3 Diisi Uraian Kode Rekening

Kolom 4 Nama / Jenis Barang Inventaris

Kolom 5 Ukuran

Kolom 6 Type

Kolom 7 Merek

Kolom 8 Bahan

Kolom 9 Jumlah Satuan Barang

Kolom 1S tlarga Standard Satuan Barang

Kolom 11 Jumlah Harga Standard

Kolom 12 Keterangan
* Tuliskas keterangan yang dianggap perlu yang ada fusfoangannya
dengan Barang dimaksud, setelah selesai diisi seluruhnya rnaka pada
sebelah kanan bawah dibubuhkan tanggal pencatatan dan ditanda
ia*gani Pengarus Barang darr disebelah kiri ba=wah diketahui oleh
Kepala SKPD".

ilffx6 '_,r'iu,1,,:.

ffiqn
l$tfn|.emerint':-
Ashtn.tqJ'l1...._

Asbtm;fiflS$....
ihofhfrlrn
trrol$t$l*!...
"...
95

LAMPIRAN II PERATURAN GUBERNUR SUMATERA UTARA


NoMoR : ,x9 'tAlti,hr do(rs)
rAhfrG€AL
s Srfivimrawq
BAGAN ALUR PROSEDUR PENGADAAN

Fsfiggir.rffi Ar€gmr=a& rnerl€a#en


Panitia Pengadaan

Panitia pengadaan melaksanakan


proses pengadaan barang sesuai
dengan Daftar Kebutilhan Barang
Aaffih

Per€g.fia a€ilFran rnefl€A*an


daft n€rffi inkhkan p€ngadaan
barang kepada Pihak Ketiga

Pantia Pemeriksa Barang


rnerneriksakrarq yang dilaksa-
nakan deft F haftKeitga

5 i-As$ peraerfisaa.$ bar-d{g dibefl-


tahukan kepada Pejabat Pembual
Komitmen/Pengguna Anggaran

6 Apabila hasil pemeriksaan barang


tldak s6uai dengan dckumen
grgadaa4 iianiira Psrerii<sa
Satar€ rsr*erit#iu.l€i| hasil
pemeriksaan barang kepada panitia
pengadaan/pengguna anggaran untuk
segera rnengambi! tindakan penyeleeaia;r

7 Untui( b€rang yang ti'Cak se€uai


dengan dokumen pengadaan dapat
dilaksanal€n serah terima barang
ser**kra de6an r*€t'iud secaaa
tegs *b-€eb e*dinya
pen€rimaan barang s€mentaE

I Apabila Fasil perneriksaan barang


tdahisesuat dk*tmmr p€{@n"
Fhk Kd*g€ rn#r€sar€l6l}
Eerah tenma barang kepada
Pejabat Pembuat Komitmen/
PeF€g*na Sa!-aag d6n {lntuk
sdsntrgrla daserafrb;nraiart
kepada p€nyimpanlpengurus barang

St.tsERNUR SU}6AT.€R& q.'TF*A"

enmnr K$fiffi$lN4Fl
Wagub
SYAMSUL ARIFIN

SsldapmPsu

lsislon FemerisS . ,

Asisten ,.t9J1.".-"".

AsBren .,,*gl.1llll
Karo Hukurn
Lannpiran * II. I

SKPD
PROVINSI : SUMATERA UTARA DATTAR : PENGADAAN BARANG BALANJA LANGSUNG TANANil
I JANUARI s/d 31 DASEM$ER TA1IUN............

JENIS SPI</ PNzuANJIAN/


BARANC KONTRAK DPA/ SPM/KWTTANSI JUh{LAH
NO DIGTIN,dKAN
YANG KET
TANGGAL
BANYAKNYA HARGA JUMLAH PADA IJNIT
DTBELI
NOMOR" TANGGAT NOMOA.
BARANG SATUAN HARGA
I a
t
1
J 4 5 6 7 I 9 10 l1

IV[edan

Kepana SKPD

NIP

rl)
6,
Lampiran -- 11. 2

SKPD :

PROVIN$I : SUMATERAUTARA DATTAR I PENGADAAN BARANG BELANJA LANGSUNG GNDUNG DAI{ BANGUNAN
I JANUARI s/d 3l D$SEMBAR TAHUN............

JENIS SPIV PNRJANJIAN/


BARANG KONTRAK NPA/SPM/KWTTANSI ru]VILAH
NO NIGLTNAKAN
YANG KET
TANGGAL NOMOR
BANYAKNYA HARGA JI"IMLAH PADA L]NIT
DIBELI TANGGAL NOMOR
BARANG SATUAN HARGA
I I -t 4 5 6 7 I 9 10 11

PAffi${

It4lu,
S*drgmpsu
KSfi

''
I
I
ffi
i lslstenPemenntl
Mledan
l^rn*fffl.... -'
los**..$s.'tt$'
Kepala SKPD
l*oH,nu*
txno.kt$.tt....,. ,

lxm.s,h{.9r" !S
I *o* .,..T.t1t1.. .,..'
[ff*
.,ft[.I
(,
NIP ..
)
l**oo'#$[.LH nfu*, rt1T
qt
-.t
Lampiran * I[. 3

SKPD
PROVINSI SUMATHRAUTARA DAFTAR : PENGADAAN BARANG BALANJA LANGSUNG PERALATAN DAN MASIN
I JANUARI s/d 31 DHSAMSAR TAHIJN......."....

JENIS SPI<I PNzuANJIAN/


AARANG KONTRAK
NPA/ SPMIKWITANSI JUI\{LAH
NCI NIGLTNAKAN
YANG KET
TANGGAT
BANYAKNYA HARGA JUMLAH PADA LII\{IT
DIBELI NOMOR TANGGAL hiOMOR
BARANG SATUAN HARGA
n
I L -) 4 5 6 7 I 9 t0 11

Keterangen : Peralatan dan Mesin


Alat-alat Besar Dar&t, Alat Besar Apung, Alat-alat Bantu
Alnt Angkutan Darnt Bermotor, Alat .Anglnrten Derat tak Berrnotor, Alat Angkutan Apung Bermotqlr
Alat Angkut Apung tak Bermotor, Alat Angkutan Bermotor Udara, Alat Bengkel
Alat Pertanian, Alat Kantor dan Rumah Tangga, Alat Studio, Alat Kedokteran, Laboratorium dan lain-[ain
PAM&F KffiSffi

lVtr.edan ,.,. . ^. i

Kepafia SKPD

NIP

(D
co
Lampiran * II. 4

SKPD
PROVINSI : SUMATIiRAUT'ARA DAFTAR I PENGADAAN BARANG BMLANJA LANGSITNG
KON STRUKSI DALAM PNNGERJAAN
I JANUARI s/d 3l DASENf,BER TAIilUN

JENIS SPK/ PHRIANJIAN/


BARANO KONTRAK DPA/SPM/KWITANSI JTII4LAH
NO NIGLINAKAN
YANG KET
TANGGAT
BANYAKNYA HARGA JL]MLAH PADA UNIT
NOMOR TANGGAL NOMOR
DIBELI BARANG $ATUAN HARGA
I 2 -) 4 5 6 7 I 9 l0 1l

pnnnr KSqq

Kepala SKPD

NIP
xro.Ht$9.t,....... .

(o
(o
Lampiran *"II. 5

SKPD
PROVINSI SUMATERA UTARA DAFTAR : PENGADAAFI BARANG BAI,ANJA LANGSUNG
IRIGASI DAN JARI}{GAN
1 JANUARI s/d 31 D$SEMBER TAI{UN............

JENIS SPK/ PHRIANJIAN/


BARANG KONTRAK
NPA/ SPM / KWITANSI TUI\{LAH
NO NIGLTNAKAN
YANG KET
TANGGAL NOMOR TANGGA["
B,{NYAKNYA HARGA JUMLAH PADA LiNIT
DIBELI NOMOR,
BARANO SATUAN HARGA
I 2 3 4 5 6 I I 9 10 ll

Keterangan Jalan irigasi dan jaringan


Jalan dan jembatan, Bangunan Airl lrigasi, fnstalasi dan Jaringan

ktredan ,.,,

Kepafia SKPD

NIP
Larnpiran * II. 6

SKPD
PROVINST : SUMATIIRA UT'ARA DAtr.TAR : Pf,NGADAAN BARANG BNLANJA LANGSUNG
ASET TNTAP LAINNYA
I JANUARI s/d 31 DHSEMBER TAIIUN

JHNIS SP}V PHzuANJIANI


BARANG KON"TRAK
DPAi SPh'{/KWITANSI IUMLAH
NO DIGTINAKAN
YANG KET
TANGGAL BANYAK*NYA HARGA JUMLAH PADA L]NIT
DIBELI NOMOR TANGGAL NOMOR
BARANG SATUAN HARGA
1 3 4 5 5 7
1
8 9 10 11

Aset Tetap Lainnya


Bulru Perpustakaan, Barang Bercoralr Kebudayaan, Hewzur / Ternak,
Tumbuhan dan sebngainya.

M.edan

Kopafia SKPD

NIP

c)
Lampiran - IL 7

PROVIN$I : SUMATHRA UTARA DAFTAR I PENGADAAN BARANGBALANJA LANGSUNG


PAKAI TIABIS
t JANUARI s/d 31 nASEMBf,R TAHUN..,..,......

ISMS SP}V PNRJANJIAN/


BARANG K$NTRAK DPA/ SPM/KWITANSI IUNTLAH
NO I)IGLINAKAN
YANG B,ANYAKNYA KET
TANGGAL NOMOR TANGG.I\L HARGA JTIMLA}{ PADA UNIT
DIBELI NOMOR
AARANG SATUAN HARGA
1 2 J 4 5 6 7 I 9 10 11

IVlsdan,1.,,!r.

Kopafia SKPD

tsisbrr,.,,t#$:\lilI '

KaIo Hulum r
NIP
Karo,kf,P,4t.,.".
ffi.Y4',4.,.',9.01h
roas .,.1$).,........,...,. l.
103

Lampiran- II. I

KEPUTUSAN GUBARNUR SUMATERA UTARA


NOMOR:

TENTANG

PEMBENTUKAN PANITIA PENGADAAN BARANGIJASA


DI LINGKUNGAN SKPD..........
TASTIIY AiYGGARAN .......

DNNGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

GUBERNUR SUMATERA UTARA,

Menimbang '. &. bahwa berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2009 tentang
Pengelolaan Earang R.{ilik Frovinsi Sumatera Utara;

b. dalam rangka tertib administrasi pelaksanaan pengadaan barangljasa di


Lingb+ngan Pemerintah Pral.iasi Surnatera Utara Tahu* A:rggaran ....,
sesuai dengan peraturan perucdang-undangan, maka perlu dibentuk
Panitia Pengadaan Barang/Jasa di lingkungan SKPD .. .. ...;

bahwa berdasarkan pertirnbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a


dan b, perlu menetapkan Keputusan Gubernur Sumatera Utara tentang
Peinbeatukan Pa*itia Pengadaari Barang / Iasa di Lingkungan
SKPD. . Tahun Anggaran.
Mengingat : 1 Undang-Undang Nomar 24 Tahun 1956 tentang Pembentukan Daerah
Gtcn*rn Propinsi Aceh dan Psrubahan Feraturan Pernbentukan Proviasi
Sumatera Utara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1956
Nomor 64, T arnbahan Lemb aran Negara Nomor 1 1 03);

2. tlndang-Undang Nsmsr 5 Tahun 1960 tentang Pskok-Pskok Agraria


(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1960 Nomor 704,
Tamb'ahan Lembaran Negara Repubtik lndoaesia Ncmor 2*13);
t
-f Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok
Krytgautaian pen:baran Negara Republik lr:donesia Tahu* 1974 Nomor
38, Tambahan Lernbaran Negara Nomor 304i) sebagaimana telah diubah
dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 1999 Nomcr 169, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 3890);

1. Uridang-Undang Nomor 2& Tahun 1999 t€ntaag Penyeleaggaraan


Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75,
Tambahan Lembaras Negara Rep*blik Isdanesia Nomor 3851);

5. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara


fixmbaran Negara Republik Indonesia Tabun 2sS3 Nsmar 47,
Tambahan LembaranNegara Republik Indonesia Nsmor 4286j,
104

6. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan


Daerah {Lembaian Negara Repub,lik Indonesia Tahu* 2**4 Nomsr
125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437)
sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor
1? Tahun 2SS* {Lembaran Negara Repubiik krdosesia Tahun 2S$8
Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
48a$;
7. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan
Negara (Lembaran Negara R[ Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan
Lembaran Negara RI Nomor 4355);
8. Peraturan Pemerintah Nomor 2I Tahun 1950 tentang Pembentukan
Faerah Propinsi $-embaran Negara Republik Indonesia Tahun 1950
Nomor 59);
9. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan
Keuanga* Saerah {Lembaran Negara Repablik Ind*nesia Tahun
2005 Nomor 140, Tambahan tembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4578);
10. Peraturan Pemeriatah Nomor 6 Tahun 2S06 tentang Pengelolaan
Barang Milik Negara,IDaerah pembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2006 Namsr 2*, Tambaha ! Lembaran Negara Repubiik
Indonesia Namor 46A\; sebagaimana telah diubah terakhir dengan
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2008
tentacg Perubaha* atas Pssatura* Pemerintah Namor 6 Tahr:a 20S6
tentang Pengelolaan Barang Milik Daerah;
11. Keputusan Fresiden Republik Indonesia Nomor S0 Tahun 2003
tentang Pedornan Pelaksanaan Pengadaan BaranglJasa Pemerintah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor l2A,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia l{*ra*r 4330}
sebagaimana telah diubah, terakhir dengan Peraturan Fresiden Nomor
95 Tahun 20A7 tentang Perubahan Ketujuh atas Keputusan Presiden
tr{omor SS Tahun 2*A3 t*ntang Pedcman Pelaksaaaan Pengadaan
Barang dan Jasa Pemerintah);
12. Peraturan Daerah Nomor 7 Tahut 2008 tefiang Orgaaisasi dan Tata
Kerja Sekretariat Daerah dan Sekretariat De.wan Perwakilan Rakyat
Daerah Provinsi Sumatera Utara pembaran Daerah Provinsi
Sumatera Utara Tahun ?008 Namcr $ ,

13. Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 20A8 &ntang Organisasi danTata


Kerja Dinas-Diaas Daerah Proviasi Sumatera Uwa {Lembaran
Ilaerah Pravinsi Sumatera Utara Tahun 2S08 Nomor 8);
t4. Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Lentbaga Teknis Daerah Provinsi Sumatera $tara (Lembaran
Daerah Tahun 2008 Nomot 9j;
15. Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2AQ9 te*tang Pengelelaan Barang
Ffi,tliiE: Milik Daerah Pemerintah Frovinsi Sumatera Utara f-embaran
Daerah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2009 Nomor 2);

MEMUTUSKAN:

Membentuk Panitia Pengadaan Barangfiasa di Lingkungan SKPD ... ...


Tahun Anggaran .... dengan susunan keanggotaan sebagaimana tereantum
dalanr lamp:,rlart yang meffpakan bagian yang tidak terpisahkan dalam
keputusan ini;
105

KEDUA Panitia sebagaimana dimaksud pada diktum KESATU bertugas membantu


G*berru;r dalam hal Pengadaan dax Pelelangan Barang/Jasa;

KETIGA Tugas, wewenang dan tanggung jawab Panitia Pengadaan BaranglJasa


adalah sebagai berik*t :
a. Menyusurlmempersiapkan TOR dan RKS,
b. Menyusun dan menyiapkan Harga Perkiraan Sendiri GIPS);
c_ Menyr:sun jadwal daa rnexetapkan cara peiaksanaan pengadaan;
d. Menandatangani fakta integritas sebelum pelaksanaan pengadaan
barangljasa;
Mengurnumkan pengadaan barangljasa rnelalui media cetak dan papaa
pengumuman resmi untuk penerangan umum dan jika memungkinkan
melalui media elektronik,
f. iFrf;e;iiilai kualifikasi peny&ia melalui pascakualifikasi atau
prakualifikasi;
g" Melakukan evaluasi terhadap penawaran yang masuk baik tekris
maupun harga;
.
h Menyiapkan Berita AcaraNegoisasi,
i. Mengusulkac *alsn pemenaag;
J. Dalam pelaksanaan tugas pengadaan barangljasa, Panitia bertanggung
jawab kepada pejabat pembuat komitmen/ Kepala SKPD selaku
penggrrna barang/jasa;

k. Menyiapkan SPK dan/atau Surat Perjanjian dengan berpedoman pada


ketestuan perat$ran perundang-u ndangan;
1. Dst,

KEEMPAT Jangka waktu tugas Panitia Pengadaan dan Pelelangan Barang/Jasa


dilaksanakaa selama sah] (1) ?ahun Anggaraa ...." dan bertanggung jawab
kepada Gubernur melalui Sekretaris Daerah selaku Pengelola;
KELIMA Guna meaunjang kela$earan tugas Panttia, dlberika* hanaranum setiap
bulan sebagai berikut :

a. Ketua Rp
b. Sekretaris Rp.
e. Anggota Rp

KEENAM Biaya yang timbul akibat ditetapkannya keputusan ini, dibebankan pada
Aaggaraa Pendapatan dan Belaaja llaerah Prov-insi Surriateia Utara ?ahun
Anggaran .,. .,, ,,..;

KETUJUH Kcputusan ini mulai berlalru pada tarlgga! ditetapkan dengan ketentuan
apabila terdapat kekeliruan didalamnya akan diperbaiki sebagaimana
mestinya.

Ditetapkan di Medan
pada tanggal

GUBERNUR STIMATE RA UT AITA

Asistrn ftrneni*-:l:

n*',rm.tg$...-
ns'sren..lAt{l$"' '

Karc,gln{li..-
rso ishiq....[m-4
rttq.-1.([. ....'.--'l
106

Lampiran - II. 9

LAMPIRAN KEPUTUSAN GUBERNUR SUMATERA UTARA


NOMOR
TAI.IGGAL

SUSUNAN PANITIA PENGADAAN BARANG/JASA


I}I LINGI(UNGAIY PE1ITERINTAH PRG\,IINST SUMATERA UTARA
TAHUN ANGGARAN ............

No Nama Kedudukan dalam P anitia Instansi Ket

I 2 J 4 5

l. Ket*a/Anggota

J Sekretaris/Anggota

a
J. Anggota
4. Anggota
5. Anggota

GUBERN{IR ST]MATERA UTARA"

Catatan:
- Keangotaan Panitia melibatkan unsur teknis terkait dan jumlah anggotanya disesuaikan
dengan kebutuhan.
- Tugas Panitia disesuaikan dengan tujuan/sasaran pengelolaanbarangljasa.

raro.'igl,t.ntfiL' , ' ,

roa -[!l$*-,,,-r--'
ililfiiu[.'..*$*"*'*-r
147

LAMPIRAN III : PERATURAN GUBERNUR SUMATERA UTARA


NOMOR : 19 Tt rt{'{'t #48ry
TAI'JGGAL : E Seprrrlbtr a6g
BAGAN ALUR PROSEDUR PELAPORAN PENGADAAN
(PEMBUATAN DAFTAR HASIL PENGADAAN BARANG MILIK DAERAH (DHPBMD})

1 Pembantu pengelola
rnernpers*a$<an formulir
Daftar Hasil Pengadaan
Barang Milik Daerah
(DH PBMS) dan selanjutnya
disanopaikan kepda
pengguna

2 Pengguna n*{Eibi farmulir Pqisian Fonnulir


se*uai dengan p€figakn u{PBA{O
barang yang diadakan oleh {setiap 6 bulan
SKPD yang bersangkutan sekali)

3 DHPBMD disampaikan kepada


Gubemur c-q. pengelola 1.
$a'kusten
perlgad@n
barang

4 DHPBMD disarnpaikan
kepada pembantu pengelola lambat 2 (dua)
untuk selanjutnya disusunl setelah hrakhirnya
dihimpun r*enjadi Buku ar€gal?ln
krHoitPer€adaan
Barang Milik Daerah

GUBERNUR TERA UTARA,

FARAT KS$

SekdaProPsu

r.sblen.$'il;S$' '

KatoHukum r

xsro.'l$R*lL"
u*'ldtfi4 !fi i
[s4.-l,$ji-.*.'r" '
LAMPIRAN - III. 1

SKPD :
KOTA :

PROVINSI : SUMATERA UTARA


DAFTAR TIASIL PENGADAAN BARANG
DARI TGL 1 JANUARI..... S/I) 3I DESNMBER

SPKlPerj anj ian/Kontrak DPA/SP[//Kwitansi Jumlah


Jenis Barang Dipergunakan pada
No Banyaknya Harga Jumlah Ket.
yang dibeli Tanggal Nomor Tanggal Nomor Unit
Barans Satuan Harsa
I
,,
3 4 5 6 7 8 e (7x8) l0 ll

rAffi ril.l
Medan,

Kepala SKPD

(." )

rct
tco
109

Lampiran - m. 2

PETUNJUK PENGISIAN DAFTAR IIASIL PENGADAAN BARANG


IIARI ??IF{GGAL t Januari ...... s/d itr De*ember ........

a. Formulir Daftar Hasil PengadaanBarang dibuat oleh pengguna,


Formulir tersebut diisi oleh masing-masing $KFD,
)'ang meliputi data secara keselurutran
atas hasil pengadaan barang inventaris dan barang pakai habis selama satu tahun anggaran
yang dilakukan masing-rnasing SKPD.

b. Pembantu pengelola membuat Rekap DaftarHasil Pengadaanbarang dari seluruh SKPD.

c. Cara pengisian.

Di sudut kiri atas :

a) Nama SKPD yang bersangkutan.


b) Nama Daerah"
c) Nama Provinsi.
Kclcm l : diisi nsmor uruf pencatatan"

Kolom 2 : diisi menunrt macam jenisijenis barang

{A. barang inventaris; B. barang pakai habis}


Kolom 3 & 4 : diisi tanggal dan nomor surat transaksi dan SPK
Kolarn 5 & 6 : diisi targgal dan nomor surattaada pembayaran.
Kolom 7

Kolom 8 - diisi dengan harga satuan.


Kolom 9 : diisi dengan jumlah harga (banyak barang dikali harga satuan)
Kclom 10 : diisi rarna SKFD pengguna.
Kolom 11 : diisi dengan keterangan lain yangada sangkut pautnya dengan barang-
barang dimaksud,

Pada kanan bawah setelah Daftar Hasil Pengadaan Barang dibuat, dibubuhi tanggal

Peneatatan, kemudia* ditandatangani oleh Kepata SKPD.

daftar ini diterima oleh Pembantu Pengelola maka dikompilasi dan dibuat
i untuk larnpiran perhitungarlreaiisasi APBD.
110

LAMPIRAN IV: PERATURAN GUBERNUR SUMATERA UTARA


NoMoR : Dg 'i*nrnr +O617
TAiiGGAL , ,S Srptr?.nrberAsit
BAGAN ALUR PROSEDUR PENGADAAN TANAH

1 SKPD yang memerlukan


tanah mengajxlan permohonan
penggunaan tanah ke_pada
Gubernur

2 Gubernw ffie*€t6pkan paftitia


pembebasan tanah

3 Gut€mur memerintahl€n - llventarisasi


panitia pembebasan tanah , penelitian
untuk fi elaksanakan penelitian - perundingan
fethae+ dcd'a4dadayt - rrenElsir besarnya
keterarBan ya$g bertlubuFgari
Catitt rusi
dengan tanah dimaksud

4 Pacttta pembeSasan ta[ah


mengadakan p€nelitian,
perundingan, menaksir besarnya
ganti rugi dan meftbuat Berita
Acara Pembebasan Tanah
yang disertai fatvva/pertimbangan

5 Pembaliaral ganti rugi dalam


rangka pembeft asa* tanah
langsung kepada pemegang
Hak Atas TanahlPemilik
Eliangunar/Tanam Tumbuh
der€fi disai€ikan Fntlia
pembebasan tanah

I Ferriarinfah Pracinsi Suindera


rergajukaa penrlo*ior?an ur'tufo
mendapatkan Hak Pakai atau
Hak Pengelolaan kepada BPN
selaks peiabat 3€ng berureeang

Ber'fia Acara
PffibeF€*F Tanah
Psttioggal pemohonar
hak pat(ai/hak
pengelolaan
- slinan surat keFutusan
pes$e*an hak pakatrilali
p€sgeigtaan
- srtifikattanah.

Xate*tjaai t€bih latiut dialut


beiita**an XeFFr€€ tdo.
55 ?,ah<n "1# '

GUBERNUR UTARA,

enn4q ,/'

'Lalo Hukum

turo.]$$il!f:"'
r*.U.4Jfl'.t "'!i^fif
Kabao..tiL:]"'*'i"
"'
111

LAfrIPIRAN V ; PERATT,RAT{ GUBERNUR $UMATERA UTARA


NOMoR : a9 ftlr$Fr a$04
TANGGAL: & tvftta*Es a6e2
A*GA!*.aLLF'S€SLR g€*G'€ {Al'a lrtXCES,FJ{S"Fget6ilUt{HAAH

I PitEk lGtiga rn€nberilahd€Jt


t6w8wr*wll\E$
secaate{k#@& &&anxs
dengia/rlgrtk.Ea! @€da
porE€lola

2 Pengelola msl€liti barang barupa


tanahlbangunan alau barang
setsill @r dan b6tgtrEl yalg
*si CsrrFbs€ls:ffi*€**an

3 k€#r:Er€r*JE:{sd#
G.6€rnw r*ird( nerE irla surn-
bang€n/hibah apabile barang
ttrg dsr (S*bddffi memer{r*
qf** dsn rr.no&d{jf;€ bs*
!kt*rndffi*f sTrd
4 Gubemu mer€aiukan wulsn
pfffietr*ren l.Fa* nFfHilrla
E $!arE*rg*!s*bF*BPE)
Pe'tFsrlr, dtrcF r$€r*aarlsr
kepe fiffi.l<6$Sa 46ifa
barang yang dihibahkan tidak
ner$aruhi ayiud

5 DPRD melebanakan p€mbahaGan


dsl lmuhjskan untjk rnenyeh4ui
dai l*5(.nsrtgr&i persilK
*!l*enePn*l**t

5 A#ikbqsglrEl€edtEr
bsnilai SleiRe 20-0S"m
dan/atau apabila pemberim
sumb€ngan/hibah diberik8n Pihak
Kdigs s€an,ti.}(kllsd.r,
s{rnber*!tr}Ersd
fitaassa&o #r st€t*Faf
pefi g€€dtnt .lsi Ciibeni.t Sunalsa
Utara

6l,ffi!F#-$m.*ffiim
es*Wkr fsisri8s!ddd
€*au p€H€6*t dai sEJ*r
perijiffi terlenlu

7 Pin*. Peabe.i fdEa! $Eltsil(ul


er*ee****lXefeda l#r
Prw- S,Er! *c6rld dBaf,! d{.*sr:
k€p€mitik*rrpettgr.€sean ).aig 6eh

e PerBfd*ai* sld.B l€gsnilg@


kdE(k!f*ddafiEfitg
tuneq*{dlPrun $rlSd

luhax
Aststfilcfi
rsr*m,,Isn..-."""
A$$hn..A!slillt" ""
Krotlttkum
rro.V*t*fl!t'r',r',
ks.$4i4S'.-Y.l)llY
l(m*lllll..*...:.'..."
112

Lampiran - V. I

KEPUTUSAN GUBERNUR SUMATERA UTARA


NOMSR.:

TENTANG

PEMBENTUKAN PAMTIA PEMERIKSA*A,N PENGADAAN BARAN€IJASA


DI LINGKUNGAN SKPD..........
TAHIJIq ANGGARAN .......

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

GUBERNUR SI'MATERA UTARAO

Menimbang a. bahwa berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2009 tentang


Fengelalaa* Barang Milik Provinsi Sr:matera Utara;

b. bahwa dalam rangka optimalisasi dan akurasi hasil pelaksanaan


pengadaan barangijan di Lingkungan Pemeriatah Prav'iasi Su*atera
Utara Tahun Anggaran ...., maka perlu dibentuk Fanitia Pemeriksaan
Pengadaan Barang/Jasa di lingkungan SKPD ... ... .".;

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a


dan b, perlu menetapkan Keputusan Gubernur Sumatera Utara tetfta*g
Pembentukan Pa*itia Pemeriksaan ?engadaa* Baraag / Jasa di
Lingkungan SKPD. Tahun Anggaran

Menetapkan 1. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 1956 tentang Pembentukan Daerah


Oloscm Prapiasi Acelr daa Perubahan Peratura* Pembe*tuk-an Pravinsi
Sumatera Utara (Lembaran Negara Repubiik Indonesia Tahun 1956
Nomor 64, Tambahan Lembaran Negara Nomor 1103);

2. Undang-Llndang Nomor 5 Tahun 196S tentang Pokok-Pokok Agraria


(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1960 Nomor 104,
Tembahan Lemba:a* Neg*ra R*pr:blik Ind*nesia Namor ?813}.;

J. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok


Kepegawaian {I-ernbaran Negara Republik Indcnesia Ta}run 1974
Nomor 38, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3}4ry sebagairnana
telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999
{Lembaran Negara Republih lndonesia Tahun 1999 Hasror 169,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3890);

4. Undang-Uadang Nornc'r 28 Tahun 1999 tentang Peiry*lenggaraan


Negara yang Bersih dan tsebas dari Korup*i, Kolusi dan Nepotisme
pnnnp K00qDlN
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75,
Tambahan LembaranNegara Republik Indoaesia Nomsr 3851i;

-' 5. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara


l,ffi,iil**n'*. U=,

ffitTt;-
:*: ;""
pembaran Negara Republik Indanesia Tahun ?0C3 Nomor 47,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);
iKdo Hulum.
.,
Kdo'93$1J......,,.
. i,ll
./ - tr"

mh{....Y.::1........**'[*r--x r
113

6. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan


Baerah {Lembaran Negara Republik Indciresia Tahun 20*4 Namor
125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437)
sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor
12 Tafurn 2S08 {Lembaran },{egara Republik Indcnesia Tahun 2SS8
Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
a844);
Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan
Negara (Lembaran Negara R[ Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan
Lembara*Negara R[ Nomor a355];
8. Peraturan Pemerintah Nomor 2l Tahun 1950 tentang Pembentukan
Daerah Fropiasi dtembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1950
Nomar 59);
9. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan
Keuangan llaerah {Lernbaran Negara Republik Iadonesia Tahun
2005 Nomor 140, Tambahan tembaran Negara Republik Indonesia
Nomor a578);
10. Peraturan Pem*rintah Nomor 6 Tahun 20S6 teatang Pengelolaan
Barang Milik Negara"/Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tah*n 2006 Ncmor 2S, Tambahan Lernbara* Negara
Republik Indonesia Nomcr 6O9j; sebagaimana telah diubah
terakhir dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor
38 Tahun 20S8 tentang Per*bahan atas Peraturan Pemerintah
Nomor 6 Tahun 2006 tentang PengelolaanBarang Milik Faerah;
11. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 80 Tahun 2003
tentang Pedornan Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Femerintah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 120,
Tambahan Les:baran Negara Republik Indanesia N+mcr 43A,
sebagaimana telah diubah, terakhir dengan Peraturan Presiden
Nomor 95 Tahun 20A7 Entang Perubahan Ketujuh atas Keputusan
Presiden Nomor 80 Tahun 2*83 tentarg Pedamac Felaksanaan
P engadaan Barang dan Jasa Pemerintah);

12. Peraturan DaerahNomor 7 Tahun2008 tentang Organisasi danTata


Kerja Sekretariat Daerah dan Sekretariat Dewan Perrarakilan Rakyat
Daerah Provinsi Sumatera Utara pembaran Daerah Provinsi
SurnateraUtara Tahun 2008 N*mor 7) ;
13. PeraturanDaerah Nomor ITahun 2008 tentang Organisasi danTata
Kerja Dinas-Diaas Daerah Provinsi Sumatera Utara {Lembaran
Daerah Provinsi Samatera Utara Tahun 2008 Nomor 8);
14 Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Lernbaga T*knis Daerah Provinsi S*matera Utara {Lembaran
Faerah Tahun 2008 Nomar 9);
15. Peraturan DaerzhNamor 2 Talun 2*09 terrt*agPengelolaan Barang
Milik Daerah Pemerintah Prol"insi Sumatsra Utara {Lembaran
Daerah Provinsi Sumatera UtaraTahun 2009 Nomar 2),

i !!lf""" MEMUTUSKAN:
-. l,:::;:
AsistenPQmBdntsf'ar

r,,'*r*.fi{l. -

: Membentuk Fanitia Pemeriksa Pengadaan Barang / Jasa di Lingkungan


I
Ashten '.{:!'m.q'ff

SKPD Tahun Angaran dengan su$unan keanggotaan


sebagaimana tercantum dalam lampiran yang meerupakan bagian yang
rm.tr*k4...".1u1't'-
tidak terpisahkan dari keputusan ini;
fs4 ;..-..-........."'^'
114

KEDUA Panitia sebagaimana dimaksud pada diktum KESATU Keputusan ini


bertugas membanfu Gubernur dalam hal pemeriksaan Barang Daerah;

KETIGA Tugasu wewenang dan tanggung jawab Panitia Pemeriksaan Pengadaan


Bwan$Iasa adalah sebagai berikut :

a. melaksanakan penelitian danlatau pemeriksaan atas pelaksanaan


pengadaan barangliasa di Lingkungan Pemerintah Provinsi Sumatera
Utara, sesuai denga* ketentuan perab:irafi perundang-undangan;
b. meneliti dokumen kontrak atau Surat Perjanjian Kerja (SPK) dengan
membandingkan hasil pelaksaaaan pekerjaan;
c. rneneliti kualitaslspesifikasi teknis dan jr.rmlah barangljasa;
d. membuat Berita Acara Pemeriksaan atas pelaksanaan pekerjaan
peagadaan b*rang/j asa,
e. dsb

KEEMPAT Jangka waktu tugas Panitia Pemeriksaan Pengadaan dan Pelelangan


Barang/Iasa dilaksanakan selaE$a satu {1} Tahun Anggaran ...., dan
bertanggung jawab kepada Gubernur melalui Sekretaris Daerah selaku
pengelola;

KELIMA Guna menunjang kelancaran tugas Panitia, diberikan honorarium setiap


bulan sebagai berikut :

a. Ketua
b. Sekretaris
c. Anggota

KEENAM Biaya yang timbul akibat ditetapkannya keputusan ini, dibebankan pada
Anggaran Peridapatan dan Belanja Daerah Frovinsi Sr:raatera Utata
Tahun Anggaran ... ... ....;

KETUJUS Kryutusan ini mulai beriaku pada tarrygal ditetapkan dengax keteatuan
apabila terdapat kekeliruan didalamnya akan diperbaiki sebagai mana
mestinya.

Ditetapkan di Medan
pada tanggal

GL'BERNUR SIIMATERA UTARAb

t
115

Lampiran -V.2

LAMPIRAN KEPUTUSAN GUBERNUR SI'MATERA UTARA


NOEvtOR
TANGGAL

SUSUNAN ANGGOTA PANITIA PEMERIKSA BARANG / JASA

No Nama Kedudukan dalam P anitia Instansi Ket

I 2 -J 4 5

1. Ketua/Anggota

2 SekretarislAnggota

a
J Anggota
4 Anggata
5 Anggata/{Jnzur Teknis
;;;

GUBERNUR SUMATERA UTARAb

Catatan:
Susunan keaaggotaaa Panitia disesuaikaa de*gan kebutuhan.
116

Lampiran - V. 3

BERITA ACARA PEMERIKSAAN BARANG I JASA


NSMOR i ............

Pada hari ini Tgl .... Bulan ... ... Tahun


berdasarkan Keputusan Gubernur Scmatera utara Nem*r .. ". .. Ta*ggal .. . , ,. Bulan ..... Tahun
....,, yans bertandatangan di bawah ini .

Nama .....,. .Jabatan. Ketua


Nama Sekretaris
Ittrama Anggata
Nama Anggota
Nama Anggota
Dst.
Masing-masing karena _iabatannya dengan ini menyatakan dengan sebenarnya telah
melaksanakan pemeriksaan terhadap penyerahan barangljasa ,. ... .-yang dipesan dari :

Nama Perusahaan

Alamat Perusahaan

Sebagai realisasi SPK/KontrakNo .. . Tgl .... Tahun..., dengan jumlatr/jenisbarang:


1.
2,
3.
4. Dst.
Hasil pemeriksaan dinyatakan :
a. Baik
b, Kurang/tidak baik
Yang selaryatnya akan diserahkan oleh penyedia barangtjasa pada penyimpan barang da#atau
pengurus barang.

Demikian Berita Acara ini dibuat rangkap ( ...) untuk digunakan sebagaimana mestinya.

PANITIA PEMERTKSA BARANG/}ASA

PENYEDIA BARANG/JASA

TTD 1. Nama
Tandatangan
/\
1..--.' .....J

2. Nama
Tarrdatangan

3. Nama
Tandatangan

4. Nama
Tandatangan

5. Nama
Tandatangan {., ".. ..". "".}

Apabila barang tidak sesuai spesifikasilkualitas yang dipesan/kurang/tidak baik


di*yatakan dalam Berita Acara tidak baik dan diserakkan kembali ke penyedia
barang,
117

Lampiran - V. 4

BERITA ACARA PENERIMAAN BARANG


NOIIIOR: ..,.."....'.

.. ... Tgl .... Bulan Tahun ' " "' kami yang bertandatangan di
Pada hari ini
ba*'ah ini :

Nama
Jabatan

BerdasarkanKeputusanGubernursumaterautaraTgl""Bulan'"'Tahun"'''telahmenerima
barangyangdiserahkanalehpenyediabararrgsesuaidenganBeritaAcara
sebagaimana daftar terlampir'
pemeriksaan Barang tanggal iutton. . Bulan ... .... ' " " ' ',

Daftar barang yang diterirna sebagai beriklt


:

1.
2.
3.
4.
5. dst.

Demikian Berita Acara Penerimaan Barang


ini dibuat dalam rangkaP
dipergunakan sebagaimana mestinya'

Medan, ....

Yang menenma'
Yang menYerahka4
PenyimPanBuang
Penyedia Barang

NIP.

rtr+f t r .",

iScrte$Su k'.

\ssttn "lY":'r""' /l
ruoffiw,,r{ rtr-.

[hs*r*+
t*',7
118

LA&dPdRAF* lii FERAT{jjRAFI 6u8ffi FJri.iR €i}hA&-{ER& |lj'.l., +.R"8.


i{oMoR J<) .;Pt+!p rArO
TANGGAL' € Jtrr{tr.ltter art'7
BAGANI ALUR PRCSEDUR PEI{FRI"F*EI.I BARANE DA-RAH

Pen*grna aft Egara* *elt6+s5&ac


danrffi{imEiiiiEfi
ba,aog *epcla Flha,ir *{di€p

Pani:ia P6reril(s Sara*€


memeriksa barang yang dilaksa-
nakan oleh Pihak Katiga

3 Hasil pemeriksaan ba€ng diberi-


tahukan kepada Pejabat Pembuat
Komitnenlpeft gguna Ang6artr

Apabila hasil pemeriksaan barang Barang Sementare


tidak *suai dengan dckumn . {penyelesaian
peEgad.a_ FaaitF Pmsiic dipedtirakan cepa$
8as*g resb€rilahrkaft hasii
pemeriksaan barang kepada panitia
pengadaanlpengguna anggaran untuk
5eger6 1i€n96ffi $l *!'idakcfr F€ftydesa;an
Se€h Teima
5 UntukbaGsgyaflg{i&krur Eaa{rgTlt#atr
dengan dokumen p€ngadaan dapat tFr!y=rtfura'r
dilaksanakan serah terima barang dipeikirakah ,ama)
semeBtara dengan menuat *€
t g€s 5ebab-Fteb b:ja*!*!e
p€€ridaan b€ng **enaaa

6 Apabila hasil pemeriksaan barang


telahy'sesuai dokumen pengadaan.
Pituak F.eli*a nelaks@kan
santsrmakffiqke@h
trejab@t P€mbsai Koffi ib'ne#
Psngguna Ba€ng dan uf,tuk
selanjutnya diserahterimakan
keFda p€nyimgarlpergsre ba{ang

7 Untuk BaEng Tidak Beryetak, pargguna


anggaran melaporkan kepada Gubernur
usAjk staftjutnfa di&etapkan
e4ggs,€3nla

: 8A Serah Terima
Barang
.p*lurjuk
dari
FE#k-te*ar€
%a pelgap€Esian
. dari perigamanan
barang
&etentuan yang
*sgFair #iko

F#iffibaF*g rekksanai€t
pembukuaft

ft Fl {ru se
,ilnAF {Jt - Buku Barang
Bsku
Ea€ag
.;i$,n Kaitu per€d,aan
barang
$dsp{t}irr Kartu barang.

.!it,rr

e$F ' iulti'\{1r


GTJBERNUR TERA UTARA,

-lsliltr,
rntrrrr ilttl
- V'ri
KSag .-:":i..'.....""'
\Ylt\(\f
Koolas.l{{il$'l.'l
119

LAMPIRAN VII : PERATURAN GUBERNUR SUMATERA UTARA


NOMOR ,t9 "x*Hur ar6ot
TANGGAI
& ggpiap15y: adae
AAGAN ALUF. PROSEOUR PENYIMPANAN BARANG DAERAH

J Penyimpan barang menerima,


menyimpan, mengatur, meEMt
menjaga l(euftJhan bararg
daiam g*darq

2 Fmyimpan bamng relaksnakan


*ack opcme ffia bdketa
atau insidentil terhadap ba€ng
peFediaan yang ada di dalam
gudang

3 Penyimpan barang m€mburt


iaFo€i saF bei€;a:t?s
persediaan baGr€ ,ang sda
di gudang

3 Al:*n iang$ng y*rryrffipo*f


peffg$ru$ &a$g ilslgadeke$
pemeriksaan pembukuan/ponca-
tatan dan pemeiksan gudang
secara berkala e {enrrn) bulan
*kai;

l-lasil pemeriisar dibF ka*


kepada pengelola dengan
tembugan kepada Pengguna,
peft bantu pengcldla, lnspeHoral
Damh

GUBERFIUR ?EBA UTARA,


Lnmpiran * VIL I

tsUKU PANERIMAAN BARAI{G

Dokumen Faktur Nama Bukti Penerirnaan


No Tanggal Dari .Harga Jumlah
Banyaknya B,A. Penerimaan Ket.
Barang Satuan Harga
Nomor Tanssal Nomor Taneeal
I 2 J 4 5 6 7 8 9 10 11 m

WaouD Medan"
SekdapryE
Asislenfptldt;dmn
ATASAN I,ANGST]NG PENYIMPAN BARANG
As$il,.5.t11.,".,,..-..,

nsrun."ffsll$.-
Kdg Hti{uflfi

rroY.ht'1\o$t: , (.,,....,.,,, "..,...,-.._......_..,.)


Kffitla{49...115$.. NIP, NIP

F\)
c3
Lampiran * VII. ?

B TIKU PNNGNTUARAN BARANG

Nomor Harga Jumlah Tanggal


Ner Tanggal Nama lSarang Banyaknya Untuk Ket.
Urut Satuan Harga Penyerahan
1 \ a
J 4 5 '6 7 8 9 10

pAnAF KGSffifilf{frsfl

Wagub it*"...*.{
sekdalropsu | , .l W
nilil:hi T [Y
nsuen Slmqn
Hulil,,
Ik
lKuo
lruo.hLw"4.t
i
I ...","1,"
d'

l6*off
o*
it
Ixasutms9$$lkgfuoran ,
:i#
'"t.
f.

tu
Lampiran - VII" 3

SKPD :

KO'IA : ............,.........
PROVINSI : SIIMATERAUTAR,A

BUKU BTIRANG INVENTARI S

PENIIRIMAAN PENGEI,LIA]RAN
'Igl,No. Berita Acara
Tanggal Nama./Jenis Tahun Tanggal Diserahkan Jumlah Tgl/No.lSurat
No MerldLlkwan ftrmlahiSaluan Penrefiksarn Ket
diterima Barang; Pembuatan kontrak/SP/$FK dikeIunrkan kcpada Satuan/Burnng Penyerahan
Tanqpal Nr:rtot
I 2 3 4 5 6 7 8 9 10 lt t2 l3 l4

PAmAF ${&0Hpn{, sl
Wagub tufr
"ff::.
Sch4ropsu
Medarl ..........

Asi$n Fen:iir.rlnr ,t
,r.
ATASAN TANGSUNO PDNYIMPAN BARANG
Asucn.HJ.
es!.*m.{ICI.!t{!'! .
t (............................) (.......,.........................)
Kao Hdmn ,tI:,...
NIP, NIP.
l(ro.ktHt. V
.

Kle..fdf,.....?ifl,.
K*ry .f!.11...,........,... .

t<asr*um9$&rh
lu
l\t
123

Lampiran - VIL 4

PNTUNJUK PENGISIAN BUKU BARANG INYENTARIS

Semua barang yang diterima dan dikeluarkan Penyimpan Barang, yang meliputi barang
inveataris harus dicatat dengan tertib dalam buku barang iaventaris.

Pengisian Buku Barang Inventaris sebagai berikut :

Kolom I : diisi nomor urut pencatatan.

Kalom 2 : diisi taaggal terima barang.

Kolom 3 : diisi nama / jenis barang.


Kolorn 4 : diisi rnerk / ukuran I tahun pembuatan barang yang diterima.
Kolom 5 : diisi jumlah I satuan barang yang diterima.
Kolom 6 : diisi tanggal dan ncmor surat koatrak I SPP I SPK

Kolom 7 : diisi tahun pembuatan.

Kotrom I : diisi tanggal Berita Asara Feme.riksaan Barang.

Kolom 9 : diisi nomor Berita Acara Pemeriksaan.

Kolom 10 : diisi tanggai pengeluaran baraag.

Kolom 11 . diisi nama unit yang menerima 1 memakai barang tersebut.


Kolom 1? : diisi jumlah barang yang dikeluarkan.

Kolom 13 : diisi tanggal dan nomor surat penyerahan / bon pengeluaran barang.
Kolom 14 : diisi keterangan yang diperlukan.
Lampiran -" VII 5

SKPD :

KOTA :

PRCI\,iINSI : SI"JMATERA UTARA

BTIKU BAH,ANG TAKAI HABIS

PEi\HRIMAAN PENGHI-UARAN
Tgv
Tahun No.Kontrak/SFl TgVNo.
Pembuatan SPHlHarga $urat
Sntuan Penyerahnn

]:'ii::r
P&fijifiil:
Wa;u$

$ek$n;r::;.'i.r:
tcf:Il

,lrrlr!l'..lbil
ATASAN I,,ANGSI-ING
PENYIMPAN NARANfi
i:r*,sr'ttst .fi$ilunn

Iv;ort it',
.i.o. kAUmt
g'l6oryata9 Ugtn ( , ,, ) (""
)
[:cibus,"!u!t
r.'^.,,"*, billln/

IU
rF"
125

Lampiran YII. 6

PETUNJUK PENGISIAN BUKU BARANG PAKAI HABIS

Semua barang yang diterima dan dikeluarkan Fenyimpan F,ararrg, yang meliputi bararg Pakai
Habis harus dicatat dengan tertib dalam buku barang Pakai Habis.

Pengisian Buku Barang Pakai Habis sebagai berikut :

Kolom I: : diisi nomorurut peficatatan.


Koicm 2 : diisi taaggai lerjma barang.

Kolom 3 : diisi nama I jenis barang.


Kolorn 4 . diisi tahun pembuatan.
Kolcm 5 : dii*i merk I ukrra* bara*g ya*g diterima.

Kolom 6 : diisi jumlah / satuan barang yang diterima.

Kolcm 7 : diisi tanggai dan nomor Suraf Kontrak / SPP/ SFK, harga satuail.

Koit>lrt I : tiiisi tanggai Berita Aca:a Pemeriks**r: Barang.

Kolom 9 : diisi nomor Berita Acara Pemeriksaan.

Kolom 1S diisi tanggal pengeluaran bararrg.

Kdam I I diisi nama unit yang menerim# memakai barang tersebut.

Kolom 12 diisi jumlah barang yang dikeluarkan.

Kolom I3 diisi tanggal dar nomor surat peryerahanl bon pengeluaran barang

Kolonn 14 diisi ketera*gan ya*g diperlukan.

FA Rdla fr i{f-j'r etf} tr$,S;rr


Lampiran - VII. 7
KARTt.l PERSNDIAAN BARANG

SKPD :

KOTA :

PROVINSI ; SUMATERA UTARA

Gudang :

Nama Barang :

Satuan Kartu No ....."".,,..


Spesifikasl

No./Tgl Surat Dasar Junalah Flarga Barang yag


Tanggal Barang-barang Harga
Uraian Diteri ma/Yang Dikeluarka#S isa Ket.
Penerimaan/Pengeluaran Satuan
Masuk Keluar $isa Bertnmbah Berkurang Sisa
I 2 J 4 5 6 7 I 9 l0 II

t
Filffir&F Kffiffi[qryffdA$
|Tagub Medan,
Sekdaprcpsu

Asbten Fcnr:,:': ]::'i


Y,r4 ATASAN TANGSLNG PENYIMPAN BARANG
lwr.Lp.[t....".",.
t$Stil..0$m0.ry!.,. A"- (
f-.rolh*u l - *.1 .,.....".. .) )
xuo&tnct"... ......-.-

#ifrhu*&#
a$
o
127

Lampiran - VII, 8

PETUNJUK PENGISIAN KARTU PERSEDIAAN BARANG

Jumlah barang yang telah diterima dan jumlah barang yang telah dikeluarkan untuk tiap jenis
barang, yang meliputi barang habis pakai maupun barang inventaris, harus dicatat dengan tlrtib
dal*m Kari* Persediaan Barang.

Kartu Persediaan Barang tersebut sebagai berikut :

Lajar t : diisi tanggal penerimaan / pengeluaran barang.

Laizr 2 : diisi aomor dan tanggal ssrat berdasark*n perrcrimaan I pengeluaran barang"

Lajur 3 : diisi asal penerimaan.

Lalw 4 : diisi jumlahbarang setiap kali masuk lpenerimaan.

L*iur 5 : diisi jumiah barang setiap kaii keiuar.

Lajur 6 : diisi jumlah sisa barang yang ada dalam gudang / persediaan.

Lajar 7 . diisi harga satuan tiap barang yang diterirna / dikeluarkan.

Lajur S : diisi jumlah harga barang ya*gditemma.

Lajur 9 : diisi jumlah harga barang yang dikeluarkan.

tajur I0 : diisi jumlah harga barang yang sisa sebagai persediaan.

f,ajur i i : diisi keterangaa ya$g diperlukan,


128

Lampiran - VII. 8

SKPD :

KOTA :

PROVINSI : SUI,IATERA UTARA

KARTU BARANG

NamaBarang Spesifikasi :
Satuan

No Tanssal Masuk Keluar Sisa Keterangan


I 2 3 4 5 6

ATASA}ILANGSUNG PEI-TYIMPAN BARANG

( . .. )

"l--qnmfre
Ef}U.

nw*gs-*
frrothftitt .

Kso."StP'f"""':"t
129

Lampiran - YII. 9

PETUNJUK PENGISIAN KARTU BARANG

tlntuk setiap jenis barang harus disediakan Kaftu Barang yang disimpan oleh petugas Gudang.
Dalam Kartu Barang dicatat setiap jenis barang yang diterima dan jumlah seiiap jenis barang
yang dikeluarkasz" miuJp$$ yang sisa sebagai barangpersediaan.

Pengisian Kartu Barang tersebut sebagai berikut :

Lajar 1 : diisi nomor urut peneatatan.

L*jur 2 .&iisiia*ggai peaerimaan barar:g atau tanggai pengeluaraa barang.

Lajur 3 : diisi jumlah barang yang diterima untuk setiap jenis barang.

Lajur 4 : diisi jumlah barang yang keluar untuk setiap jenis barang,

Lajw 5 : diisi jurnlah sisa setiap jeais barang sebagai persediaan.

Lajur 6 : diisi para petugas gudang untuk setiap kali penerimaan / pengeluaran barang dan
keterangan yang diperlukan.

Hffiig1''.*
rns *-l$.!:
{i
T:-:'iL:*"'il'-
LAMPIRAN VIII : PERATURAN GUBERNUR SUMATERA UTARA
Norlol : Aq-"rA4vtv +€sE
TANGGAL: B Sffaflq r)|/r fuOg
BAGAN ALUR PROSEDUR PENYALURAN BARANG DAERAH

Penyimpar/pengurus barang
rnenyetenggaraksn p€nyahjran
barang kepada unit keria

2 Penyimpan barang menyelenggarakan 2. Buku baEng inwntarig;


administrasi penyaluran 3 Buku hrang pqkai habis;
4. (brtE baraig:
5- Karfu F€rs€diaar barang,
6 Bqkti p€ngambilan barang
.
dari gudang:
7. BA Serdh Terima Gudang,
A BA SenhTainaTedapat
lelEn:
9..BA Scieh Tefima g€lisili;
10. SuratPernyataan
PEngganban peslmpanan
*ar?F4wte#sa,
11- gdP€seirisuB?Fng
yang Berubah Keadaen
12. BA Pemeriksaan Barang
karem BeMna Alam.
Oisri, 1<€bqkaEn
13- SuEl Psdah P€nge{uaHlJ
Penyaluran Barang.

3 Penyimpan barang/pengurus barang


membuat laporan ralisasi penyaluran
barang milik Oaerah kepada perqrgu*a

, LapoEn ffiesbt
teigng Peretmas antang Pegimaan.
dan FengeluaRrri dan Pan!€luaieri
Barang.lnventaris; B€rrang lnventarisj
- Laipratr Sem6ter Laporan Sm(ster
tsttu{\gPew'tt{wn bntalg P€ae{itnaar
da* PeEseluaran danFe/tgd.gras
BarahgPa}€.iHaAs Bateng Pakai l.labis,

4 Pengguna melaporkan laPoran


redisasi pefiydaranbt r€ k€Peda
Gubemur c.q. Frgelola barang

GUBERNUR TERA UTARA,

ARIFIN
Lampiran-YII], I

sKpn
KO'IA
PR,CJVlNSI : SUM,A,T[4RA UTARA

I.APOR.A,N !|EMESTER TENTANG PENIIRIMAAN DAN PEN$E,LU.4RAN BAR.{NG INVENT"A,RIS


SN,MNSTNR.... . TAIIUN

PARAF KOSR

PENYIMPAN BARANG

Kar0.ns:'1flJ.,,)..1i'l{l';'N . - T"'''
io.g l.'lLl" -.,....,.... 1...f**6

Cr)
f-ampiran*VIIL !

sKPl.)
KOTA
PROVINSI : SUMATHRAUTARA

LAPORAN $NMEHTSR TENTANG PENNruN,TAAN DAN PBNGII:I,UARAN BARANG F.IKAI HAfiIS


SEMNSTNR... ,. TAHUN

Dasar Bukn
Dokur[en/Faktru
Pen srimaan Fenorimaan Surat
T,lrima Narqa Harga No. "['erima
No Dari Jeni;q Banyak 8."4,/S11 Kot lJntuk
Nilr:* Ha16a Jl! Tgl.
Tel No. Barang Satuait Urut Tgl Fon Banyaknya Ket.
Nq Tgil Surat Fenerinroan tlrg Satu{ul Ila Penyerahnn

Nrr Tel
J
I 3 4 5 6 7 I 9 10 ll l? 13 14 l5 l6 17 l8 l9 ?0 2t aa 23 24

-l

PAMAffi fr{ #ffiffi *N I


WaEub
lL"*(/
Sakdapropsu

Asisten Femuiri:l
tr-::;; Msdal ... . .. ." . .
LANfiSTNG PENYIMPAN TJARANG
*Bten.f:'5l{Yl!l}s
Karo Hukurn
U\F
' ' .) (...
xou$M,sl-.. f-*r"dr . ..)

xaoffh$"-ff
qx';l*q?
r**.ltlt-""....
Hffif:sknUh.l tl-,jffi1

N
133

Lampiran - \TII. 3

SKPD NO

BUKTI PENGAMBILAN BARANG DARI GIIDANG

Tanggal
F.arang
Penyerahan tr*iama dan
Diterima Jumlah Barang Jumlah
Barang Kode Satuan
Dari (angka) Huruf Harga
Menurut Barang
Gudang
Permintaan

I 2 J 4 5 6 7

SKPD Dibuat di ... .


Tgl... 81a... Thn..... Tgl ... Bln... fft*..,-
Yang menyerahkan
Yaag menerigra Penyimpan Baraag

Tandatangan Tandatangan
Narna Nama
NIP NIP
Pangkat/Gol Pangkat/Gol

MENGtrTAHUI
a" PENGGUNA
a" PENGGIINAIKTUASA
{ATASA},i LANGSLTNG PENYIMPAN BARANG)

TANDATANGAN
NAMA
NIP
PANGKAT/GOL
}ABATAN
PAnAF Ks0qqlsffl
134

Lampiran-VItr 4

SKPD
KOTA
PROYII{SI SLTMATERA LTTARA

BERITA ACARA
SERAH TERIMA G{iDANG

Kami yang bertandatangan di bawah ini :

l. Nama
Pangkat/Golongan
NIP
Selaku Peryimpan Barang l-aana :

Berdasarkan Keputusan Gubernur Sumatera Utara No . . . Tgl ... ..

,'
t'{arna
Pangkat/Golongan
NIP
Sel*k* Penyinrpan Barang Lama :

Telah melaksanakan serah terima selunrh barang inventaris dan barang pakai habis dalam keadaan baik
sesuai daftar di bawah ini.

Telah diserahkan selunrh dokumen barang dan serah terima kunci €udang.

Na Jnmtah
Nama Barang Satuan Keterangan
Ancka Huruf
I 2 3 4 5 6

Yangmenerima Yang menyerahkan


Penyimpan BwangBwu PenyimpanBarangl-ama

NIP, NrP......

Mengetahui
a*- Pengguna I Kuasa Fengguna Barang
Atasan l-*ngsung Penyimpan Bar**g

Nama
Pwr$xlGal
Jaba{&l
Lampiran * VIII. 5

SKPN
KOTA
PROVINSI , SUnAergRA UTARA

BHRITA ACARA SERAH TARIMA TERDAPAT SNLNIIT

Yang bertandatangan di bawah ini, menyatakan bahwa clslam serah terimn dari Fenyimpan harang lama,
Nama: ,,.'"..."'".'PangkaVGol ..,... NIP. .setelahmelaksanakanpemeriksaanpadatgl,,..s/dtgl .....
Terdapat selisih baranglsusut yang dapat diperhitungkan dalam daftar sbb :

Namn Sisa menurut Susut Jumlah


Sntuan Lebih Kurang Keterangan
Barang Pertanggungiawnban Prosentase Jumlah Lebih Kurans
,l
I 2 -t 4 5 6 I I 10

IV{edan
Yang menerima Yang menyerahkan
llenyimpan tsarang Baru Penylmpan Barang Lama

(....., ".*,....-,.,..,... ".,,.*)


NIP. NIP

P&ffiftF KSffi MENGETAHUI Pemeriksa


PENG$TINAIKUAS A PEN GOUNA B ARANG L Tandatnngan
Wagub
Nama
Tandntangan NIP
t...'
AsislenFemll".:, Nama 2. Tandatangan
tsi*en!9s .
NIP Nama
Asi$0nq\-qlys$f Pangkat/Gol NIP
Kso Hukunt
3. Tandatangan
KaToSNYW
Nama

6
136

Lampiran - YIIL 6

SKPD
KOTA
PROVINSI , SUnaarfRA UTARA

SURAT PERNYATAAN PENGGANTIAN PEI\IYIMPAN BARANG SEMENTARA

Yang bertandatangan di bawah ini, Nama Fangkat/Gol... ... ... ...Penyimpan barang
menyatakan bahwa selama mewakili :
Nama .".".." NIP ...." Pangka*'G*l ,." selama ..... bari, dari tg} ... Bln ...
Thn .,,. Sampai dengan tanggal .... Bulan . .,. Thn ..,, pertanggungiawaban pengurusan gudang
seluruhnya ada di tangan saya.

Selanjutnya saya menyatakan bahwa tindakan dari penyimpan barang menjadi tanggung jawab
saya dan karenanya bertanggung jawab atas kerugian daerah atau kesalahan Tata Usaha yang
mungkin terjadi selama masa perwakilan tersebut.

Medan,
Dengan catatan bah*a perakilan itu PENYTMPAN BARANG SEIV{ENTARA
Bisebabkan karena

NIP.

MENGETAHUI
a, n. PENGGLT],{A/KUASA PENGGLINA
ATASAN LANGSUNG PENYIMPAN BAT!.ANG

;i'i,':""" F; r
ril..* 6.#
trris t
geiitff rrl*ll
ryw""'*t':.,
esrstsn,,*s'}$. ' ^rr* 1,
K&oHt$s.tit '!

rrc"&gsc-.-."-. ;

tuu -*p"*,,
137

Lampiran - YIII. 7

SKPD
KOTA
PROVINSI SUVfafen tUTARA
'
BERITA ACARA PEMERIKSAAN BARANG
YANG BSRUBAI{ KEAI}AAN

Pada hari ini, - tanggal.... Bulan .... Tahun ....., kami yang bertandatangan di bawah ini
:

1. Narna
NIP
P**gkat/Gr*.
Nama
NIP
Pa*gkatlGol.
3. Nama
NIP
FangkxlGcl"

Selaku Panitia Pemeriksa atas perintah. . telah mengadakan pemeriks aan pada tempat
penyir:rpanan baraag di grdang yang berubah keadaannya disebabkan oleh :

Pendapat
Nc Kocie Banyak Harga Sebab Jumiah Panitia
Nama Baraag
Urut Barang Barang Satuan Kerusakan Harga Pemeriksa
Barans
I j a
-) 4 5 6 7 I

Panitia berkesimpulan sebagai berikut Berita Acara ini kami buat rangkap ...
untuk digunakan sebagaimana mestinya.
PANITIA PEMERTKSA
PENYIMP,A.N BARANG 1,
2.
J-

NIP

MENGETAHTII :
a.n. PENGG{INA / LUASA PENffiLTNA
Atasan tangsung Penyimpan Barang

NIP
Asil$glM"r{-"
l'u*..l9.!I....*
ns,isren '.09$$ll'
'dro Hukum

raro.SISS"""" " '

ffi."qh9'..0!r.fl
Kabra",Sll,,.-:...
138

Lampiran - \1II. I

SURAT PERINTAH PENGELUARAN i PEI\IYALURAN BARANG


NO. ........t..........t PBB /

Dari Pengguna / Kuasa Pengguna


Kepada Penyimp*n Barang
Alamat
Harap dikeluarkan dari gudang dan disalurkan barang tersebut dalam daftar di bawah ini untuk

Berdasarkan

No
F.anyaknya Nama Farang Harga Satuan Jumlah Ket,
Lrrut

Medan,
Pengguna / Kua*a Pengguna

(
NIP

PS
J

mi*en.$}1I$I$"""" ''
''{,:l-il,q.ll'ulf
lT,lS$*"-

,5,Y1m":l*tz'o
"f-*$} "
139

Lampiran - VIII. I

SKPD
KOTA :

PROVINSI : SUMATERA UTARA

BERITA ACARA
PE1i{ARTKSA BARAISG KARSITA BEISCA$A ArAM, BrC{tRr / KEBAKARAN
Pada hari ini .... ...,tanggal ....... kami yang bertandatangandi bawah ini :

1, Nama
2. Nama
3. $araa
Selaku Panitia Pemeriksa barang, atas perintah .. Telah mengadakan pemeriksaan
terhadap barang karena beacanar'dicurilkebakaran dengan rinciansebagai berikut :

No Harga Jumlah Rusak Rusak


Nama Kode Jurnlah Ket.
Satuan harsa ringan berat
1 2 J 4 5 6 7 8

Berita Acara ini dibuat rangkap Untuk digunakan sebagaimana mestinya

PEMEGANG BARANG PANITIA PEMERIKSA


1.
( . ...)
2.
()
1
3.

MENGETAHUI:
A.a. Fem*gaag Kuasa Barang
Atasan Pemegang Barang

i i:. .,.'i:p :,ts$ffii )


--.+*W#
NIP
i&,s
$*wpger
Psnef'
' :
.Iru .

bHst,fi$$'!|n"
l{aoHuku:n

xaro.htlp'gl."... .

*u0..114!,?9',.9!W
Kabas ...f 9i]........"......
140

LAMPIRAN IX; PERATURAN GUBERNUR SUMATERA UTARA


NoMoR r af 'fe'ruF/ tgra
rAr\scAL: € fApif FUer:6gFl
BAGAN ALUR PROSEDUR PENETAPAN STATUS PENGGUNAAN BARANG DAERAH

Per€guna nelaprl€n barang


Milik Daerah ya$g be{ada Fda
SKPD yang bersangla;tan
kepada pengelola disertai
usul penetapan status
pefi ggunaan lenll3suk tanal {
bar€unan yang ta&k dipergunakan
untuk penyel€nggaraan tupoksi
SKPD

Peft*elda $elalu; pemb6ntu


per{€loh sErdtli afas ketf{}a;rart
usulan SKPD

3 PeEekJE r:.€rEEjukan $sul


kelqda Gubemur uriluk dit€tapl€n
EtatuE perggunaannya

4 Gub€t-nur tr€tgapkan statr,ts


p€ngigunmn aiau pencabutan
status status penggunaan dan
dialihkan penggunaannya kepada
SKPD lain

5 Pengguna yang tidak menyerahkan


tanah da#a{au bangunan yang
fic*ak aiperg$nakan sntuk
penyeleng€Bt-aan tupol€i SKPO,
dikena,an sank$i

GUBERNUR

ARrEjNr
141

Lampiran- IX. 1

KEPUTUSAN GUBERNUR SUMATERA UTARA


NOMSR :

TENTANG

PgNDTAPAN STATUS PENGGU}{AAN BARANG lIf,ILTK PEMERTffTAII


PROWNSI SUMATERA UTARA PADA SKPD

DET{GAN RAEMAT TUAAN YANG hlLTEA ESA

GUBERNUR SUMATERA UTARA,

Menimbang :4. bahwa berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2009 tentang
l'fiI;k Provinsi $umatera litara;
Pengelolaan Barang

b. bahwa tanah dan/rtau bangunan dan barang inventaris lainnya milik


Femerintah Daerah Provinsi sumatera utara yang berada pada sKpD
harus digunakan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi SKPD
bersangkutan;

bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a dan


b, perlu menetapkan Keputusan Gubernur Sumatera TJtara tentang
Penetapan Status Penggunaan Barang Mitik Pernerintah Frovinsi Sumatera
Utara pada SKPD

Mengingat :1 Undang-Undang Nomor 24 Tahvrt 1956 t$tteng Fernbentukan Daerah


Otonom Propinsi Aceh dan Perubahan Peraturan Pembentukan Provinsi
Sumatera Utera {Lenrbaran Negara Republik Indonesia Tahr:n 1955 Ncmor
64,Tambahan Lembaran Negara Ncmor 11S3),

2. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Pokok-Pokok Agraria


pearbaran Negara Repr*lik Indo*esia Tahur 1950 N*mor 1S4, Tambahan
tembaran Negara Repubiik Ind,onesia Nomor ZAIG};

Undarlg-Unda*g Ncmar I Tahm 1974 te*tang Pakok-Pakck Kepegawaian


a
J,
{Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1974 Nomor 38, Tambahan
Lembaran Negara Nomor 3041) sebagaimana telah diubah dengan Undang-
Undang Nomor 43 Tahun 1999 $-embara* Negara Repr*lik Indonesia
Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 3890);

4, Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyeienggaraan Negara


yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomcr ?5, ?ambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 385 1);

Undang-Undaag N*rnar 17 Tahun 2*03 tentang Ker:a*gan Negara


{Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2S03 Nomor 47, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);
142

6. undang-undang Nomar 32 Tahun 2aa4 &ntang pemerintahan Daerah


{Lembaran Negara Republik Indcnesia Tahun z**4 Nomor rzs,
Tambahan Lembaran Negara Repubtik Ixdonesia Nomor 4437)
sebagaimana telah diubah terakhir dengan undang-undang Nom ar 12
Tahua ?0s8 {Lernbaraa Negara Republik indcnesia ?ahun zs08 N<rmar
59, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4544);
.|
u*dang-undang N*mor I Tahun ZaM &r*a*g perbeadaharaan Negara
pembaran Negara RI Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran
Negara R[ Nomor a355);
8. Peraturan Pemerintah Nomar 21 Tahun i950 tentang pembentukan
Daerah Propinsi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1950
Nomor 59);
Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan
Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005
Nomor 140, Tambahaq Lembaran Negara Republik I*donesia Nomor
a578);
ls Peraturan Pem,erint*ir Ncmcr 6 Tabun 2*Q6 te*taxg Pe*gelolaan tsarang
Milik Negara.IDaerah (Lembaran Negara Republik Indanesia Tahun
2006 Nomor 7A, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
lrlomor a6S9); sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraluran
Pemerintah Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2008 tentang
Perubahan atas Perahxwr Pemerintah Nomor 6 Tahun 2QA6 &ntang
Pengel*laan Barang Milik Daerah;
1l Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 80 Tahun 2003 tentang
Pedoman Pelaksarraan Pengadaan B*ra*gflasa Pemerintah pembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 129, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4330) sebagaimana telah
diubalq terakfoir dengan Perafi:ran Presiden Nomar 95 Tahun ?SS7
tentang Perubahan Ketujuh atas Keputusan Presiden Nomor 80 Tahun
2003 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang dan Jasa
Pemerintah);
12. Peraturan Daerah Nomor 7 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Sekretariat *aerah dan Sekretariat Dewa* Perwakila;i Ralryat
Faerah Provinsi Sumatera Utara (Lembaran Daerah Provinsi Sumatera
Utara Tahun 2008 Nomor 7);
13 Peraturan Daerah Nomor I Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Dinas-Dinas Daerah Provinsi Sumatera Utara (Lembaran Daerah
Proviasi Sumatera rJt*ra Tahun 2SO8 Nomcr 8);
14. Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Lembaga Teknis Daerah Provinsi Sumatera Vtara (Lembaran
Daerah Tahun 20SB Nornor 9);
15. Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2009 tentang Pengelolaan Barang
Milik Ilaerah Pemerintah Pr$vinsi Sumatera Utzra {L*r*baran Daerah
Provinsi Sumatera Utara Tahun 2009 Nomar 2j;

;ilt# "
MEMT]TTJSKAN:
\mffi
llffi'' ***
Penetapan status penggunaan barang milik Pemerintah Provinsi Sumatera
hT,t\h - Utara pada SKPD
143

KEDUA . Penggunaan tanah dan/atau bangunan serta barang inventaris lainnya


sebagaimana dimaksud pada Dikr*m KESAT{J hai-irs dipergu*akan dalam
rangka menunjang tugas pokok dan fungsi SKPB , , , .. ,;

KETiGA . Apabiia tanah da*tatau baagunan serta barang invectaris lainnya tidak
digunakan sesuai tugas pokok daa fungsi sKpD ... ... wajib diserahkan
kepada Gubernur melalui Pengelola;

KEEMPAT : Tanah dan/atau bangunan serta barang inventaris lainnya sebagaimana


dimakzud Dit<tum KESATU dijadikan lampiran dalam Berita hcara Serah
Terima Jabatan dari pejabat yaag larna ke pejabat yang baru;

KELIMA : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan dengan ketentuan akan
diadakan perubahan dan/aia:s perbaikan sebagaimana rnestinya zprbila
dipandang perlu,

Ditetapkan di Medan
padatanggal

GUBERNUR SUMATERA UTARA,

Tembusan:
Yth, tr. Ketua DFRD Prcvsu ;
?" Inspekt*r Provinsi Sumatera Utara;
3. Arsip.
Larnpiran * IX. 2

LAMPilRAN KAPUTUSAN GUBERNUR SUMATERA UTANA


NCIMOR
TANGGAL

STATU$ PANGGUNAAN BARANG MILIK DANRA}X PADA SKPD

Keadnan
Nama No. Tahun No. Jumlah Keterangan
No. Merky' Barans
Barang/Jenis Seri IIkuran Bahan
Harga
Urut Pembuatnn/ Kode Barang/ Kurang
Model Perolehan Baik
Barang Pabrik Pembelian Barang Register Baik
(B) (KB)
,|
I 2 a
-t 4 5 6 I 9 IO 1I t2 t3

GUBERNTJR $UMA:TERA UTARA\

F
145

Lampiran - IX. 3

Petunjuk Pengisian Daftar Penetapan Status Penggunaan Barang Milik Daerah


pada masinymasi*g SKPI!

Kolom 1 : Diisi sesuai dengan Nomor Urut Pencatatan Barang

Kolom 2 , Diisi dengan jenis, nama barang.

Kalcm 3 : *iisi denga;nlVlerk atau klodei Earaag.

Kolom 4 : Diisi Nomor Seri Pabrik yang biasanya sudah tercantum pada
Barang yang bersangkutaa.

Kolom 5 : Diisi ukuran, yang tentunya berlainan untuk tiap jenis barang yang
Berbeda,

Kolom 6 : Diisi bahan dari jenis barang yang bersangkutan.

eontoh . Kursi kayu ditulis "Kayu"

Kursi Besi ditulis'?esi"

Barang-barang tertentu yang dipandang tidak perlu disebutkan nama


Bahannya atau nrungkin sulit menyebttkari bahannya" maka dalam
Kolomnya dapat dikasongkan / distrip (-)

Kaicm 7 : Diisi tahun pembuatan atxtahuspernbuatan.

Apabila tidak diketahui tahun pembuatan atau tahun pembeliannya


trapat diperkirakan.

Kolom 8 : Diisi nomor Kode Barang (Kode Lokasi dan Kode Barang).

Kolom 9 : Diisi banyak barang yang mempunyai karakteristik yang sama jenis,
Merk/model, ukuran" bahan dan tahun pembuatan.

Kolom l0 : Dii si harga p emb el i anlperol ehan/pengadaan barang.

Kolom 11,tr2 : *iisi ses$ai dengan keadaasbara*gpada waktu pencatetan.

Kolom l3 : Diisi keterangan Barang yang dianggap perlu.


146

I.AMPIRAN X: PERATURAN GUBERNUR SUMATERA UTARA


NOt*loR : lrf .T-&tq'F" &ur?
TANGGAL: & (UsW;eWr awry

BAGAN ALUR PROSEDUR PEMBUKUAN BARANG DAERAH

1 Pengguna/Kuasa Pengguna melakukan


perg*aa* dangffinEarang
*Elkilaeratl ke dalam ffirBarang
Pengguna (DBPlDaftar Barang Kuasa
Pengguna {DBKP)

2 Pencatatan pengguna / kuasa pengguna


barang melakukan pendaftaran dan sesuai
-xFa
-XIBG
.KIBD
-KIBE
-KSBF
-XIR

4 Femba*tt"rpe*geM nxdakili{ar} h$o*d;*si


d*mp#hnrhn
pendaftaran barang Milik Daerah ke
dalam Daftar Barang Mitik Daerah
tDBa*D)

GUBERNUR TERA UTARA

o#r,*

l$ot\uhum ..,
rxaro '$!:*i::'t,*'
tampiran - X. I

KARTU INVtrNTtARrS nARAN$ (KrB)


A. TANAIil

NO, KODE LOKASI:

Jenis Nomor Status Tanah


Barang/ Luns i[ahun Letak/ Seftifikat Asal Harga
N0, Kode Fenggunaan Ket.
Nama Register (m') Pengadaan ailamat Hak usul (ribuan Rp)
Barang Tanggnl Nomor
Barang
F,
I -t 4 5 6 7 8 9 l0 11 12 l3 t4

PARflF KOCI

lYruub

S*drpropsu

Asisten Peme;.r" MENGHTAHUI


As'dcr'..l!fl KEPALA SKPD PENOURUS BARA}.IG
A*tcn .$,q. II"i,l ll11 .

Kro Hutum
Ka'o..k1f.n1.,.....
rt6f\4$4J......[lfin
tqoru....[*1t......... ... MP NIP

{
5
148

Pengisian KIB - A {Tanah)

Kts-A (Tanah) terdiri dari 1,4 kolom. Sebelum kolom-kolom tersebut, diisikan dulu pada sudut
kiri atas n*nioi kcde lckasi {lihat Tabel Kode Lckasi}.

Lihat Karfu Inventaris Barang {KIB) A Tanah

Kolom 1 Nomor urut peneatatan


Kolom 2 Jeni s Barang/i'lama B arang
Pada kolam 1 dituliskan dengan jelas jenis tanah yaag merupakan barang
Inventaris
Cantoh :* TanahPerkantora*,
- Tanah Perkebunan,
- Tanah Tegalan,
- Tanah Huta*,
- Tanah Taman,
- Dan sebagainya.
Kolom 3 Nomor Kode Barang ilih*t lampiran Tabel Kode Barang)
Kolom 4 Nomor Register
Kolom 5 Luas Tanah
Kolom 6 Tahun pengadaaa tanah
Kolom 7 Lntakf &lamaL
Pada Kolom kolom 7 tuliskan letak alamat lengkap lokasi tanah tersebut.
Contoh . Jalan Periritis Kemerdekaan atau nama Kelurahan,
Kecamatan/Nama Kota dan sebagainya.
Kolom 8 : Untuk kolom 8 Hak Pakai atau Hak Pengelolaan.
Yang dimaknld dengan Hak Pakai adalah apabila tanah tersebr.:t digunakan
langsung menyelenggarakan tugas pokok dan fungsi pemerintahan.
Sedangkan Hak Pengelolaan adalah apabila Tanah tersebut dipergunakan untuk
rneauajaag tuga$ pokokdaa &rngsi.
Kolom 9 : Tanggal Sertifikat.
Pada k*lom 9:uliskan tazggal dikeluarkannya Sertifikat dan tsnah tersebut.
Kolom 10 :Nomor Senifikat
Pada kolom i0 tuliskan Nomor Sertifikat dari Tanah tersebut
Kslsm I1 Penggunaan.
Pada kolom 11 dituliskan dengan jelas peruntukan dari tanah tersebut dalam
kolom 1"
Misalnya : - Perkampungan
- Taman
- Perkebunan
- Sawah
- datsebagainya
Asal Usul
$agu$ Pada kolom 12 tuliskan asal usul perolehan dari barang tersebut.
iekdaFtF$$ Misalnya :
Asistefl PeJfi"' a, dibeli
misar...TS" b. Hibah
A*sten,..i}sn}.ir c. Dan sebagainya,
Yso Hukum
149

Kolom 13 Harga
Fada kclom 13 di**liskan nrlai pembeliar: dari tanah tersebut atau
perkiraan Nilai tanah tersebut apabila berasal dari sumbangarfhibah,
pembukaan hutan dan sebagainya.

Kolom 14 :Keterangan.
Pada kolom 14 tuliskan keterangan yang dianggap perlu dan yang
berhubuaga n de*gall^ tanah terses-ut.

Penjelasan :

a, Apabita ada data tanah yang tidak jelas, dapat diisi ke dalam kolom atau lajur maka untuk
tidak menghambat pencatatan (Sensus Barang Daerah), kolom atau lajur tersebut dapat
dik*songkan atau disetrip, kecuaii 2 iriual hal yang tidak boieh dikcsoagka* dan harus
ditaksir atau diperkirakan, yakni :
a) Tahun Peroleharl karena tahun perolehan termasuk dalam Kode Lckasi.
b) Ffurga olsh karena rnenyatakan/menggambarkan besarnya asxlkekayaanyang ada
pada SKPD, dan menggambarkan seluruh aset / kekayaan masing-masing daerah.

b. Khusr:s mengenai harga, yang diisildicantumkan Harga Belilsesuai ketentuan berlaku.


Namun dalam rangka Sensus Barang Daerah, untuk mendapatkan datalharga yang wajar,
dapat dengan harga pada saat dilaksanakan Sensus Barang Daera{ seperti :

1) Untuk tanah berdasarkanHargaUmum tanah atau NJOP setempat.


2) Untuk ba*garzzttbed*sarkaeHarga staadar dari Dinas FU.

hsrsknPfi;;i:r
Asisten 'r" "' "
KARTU INVNNTARIS BARANG WIB) B
PARALATAN DAN MASIN

NO KODH LOKA$I

Nama Nornor
Asnl usul
No, Kode Barang/ Nomor MerU Ukurarl Tahun
Bahan Cara Harga Keterangan
Urut Baraug Jenis Register Type CC Pembelian Fabrik Rangka Mesin Polisi BPKB
Ferolehan
Barang
I 2 J 4 5 6 7 I q 10 1l T2 l3 tr4 15 l6

tr{agub

$ekdapropsu

Asisten hmedntrlr:,:
GETAHUI
rsiuen..ffll1..-.. ALA SKPD PENGURUS BARANG
Asbten,zl".f ,{1!.{ ft.

}{ao llukum

o
o
151

Pengisian Km-B Mesin dan Peralatan

Pada KIB ini terlebih dahulu diisikan nomor ksde lokasi pada sudut kiri atas.

KIB ini dipergunakan intuk mencatat :

Alat-alat Besar Darat, Alat-alat Besar Apun& Alat-alat Bantu, Alat Angkutan Darat Bermotor,
Alat Angkutan Darat Tak Bermotor, Alat Angkut Apung Bermotor, Alat Angkut Apung Tak
Berrnotor, Alat Aagkut Berrnotar Udar4 Alat Bengkei, alat pe*a*i*4 alat kant*r tian rumah
tangga, alat studio, alat kedokteran, aiat laboratorium, dan lain-lain sejenisnya.

KIB ini terdiri dari 16 kolom ye&gserepengisiannya. adalah sebagai berikut :

Kolom 1 : Nomor Urut.


Pada kolom I tuliskan Nomor Ur.rt dari setiap jenis baratg.

Kolom 2 : Nomor Kode Barang.


Pada kolsm 2 tilliskan Namcr Kode Barang yang bersangkutan

Kolom 3 . Nama Barang/Jenis Barang.


Pada k*lom 3 tuliskan jenis barang atau nama secara jela* seperti :

Kendaraan, Alat Besar, Mesin Tik, Filling Cabinet dan sebagainya,


Untuk bar ang-b ar ang yang memp$nyai no mor pabnlq cflr a petw atatefiny a
harus satu persatu.
Jadi satu baris untuk satu barang saja, sedangkan barang-barang yang
tidak mempu*yai comor pabrrk seFerti : kursi, meja dan lairt **bagainya
dapat digabungkan dalam satu baris dengan syarat bahwa barang tersebut
mempunyai karakteristik yang sama (ukura4 bahan baku, tahun
pembelian dan sebagahy a'j "

Kolom 4 : Nomor Register.


Pada k*lom 4 trlli$kan aorrtci- register dari baraag yang bersanghl.rtan-
Dalam hal ini KIB dipergunakan untuk mencatat lebih dari satu barang
yang sejenis, diberi nomor register mulai dari 0001 s/d nomor register
terakhir dari barang dirnaksud.

Kolom 5 : Merlc/Type
Pada k*l*m 5 tuliskan merk/type barang yang dimaksud. Apabila tidalt
ada tipenya, kolom ini diberi tanda strip.
Contoh : - Mobil . Merk Toyota Kijang dengan type LGX
- Komputer . rnerk IBiv{ dengan type Pentiurn 4" darr sebagainya

Kolom 6 : Ukuran/CC
Pada k*lom 6 tuliskan uk*ran atau cc dari ba:ang yang bersaagkr.rtarq
kalau tidak ada ukurannya diberi tanda strip (-),
Contoh:- Mobil:2000cc
* Karnputer : dengan spec besaran Layar, kapa"sitas dsbrya"
t'1
.,.,;:tre;fi
:Bahan.
'.:i3i3r Pqrilerirl" '
Fada kolom ? tuliskaa dari bahan apabxattg3iang bers*agk*ta* dibuat.
r,sisr:n..Tf!I.. .

Apabila bahan yang digunakan lebih dari 1 (satu) macamr maka tuliskan
isisrm ..il|l$l:'lll
bahan ataubahanyang palingbanyakdigunakan.
:iilt iil;1,:'Jir
Ccntnh . Besi {unruk filling cabinet}.
r.arc.Kitilflil'
Besi, Plastik (untuk kursi).
*r1,!t!,1t1..."V.:#.
hbas .lf.l'l....,..'-'.....
152

Kolom 8 : Tahun Pembelian.


Padak*l*m I fulisssr tahun pembelian dari bara*g yang bersaagk*tarl
Apabila tidak diketahui tahun pembeliannya supaya tulisankan tahun
penerimaan/unit pemakaiannya.

Kolom 9 : Nomor Pabrik


Pada kolom 9 tuliskan nomor pabrik barang yang bersangkutan. Apabila
tidak diketahui ncmor pabrik *akak*lom ini diben tanda strip {-},

Kolom 10 : Nomor Rangka.


Fada k*lcrn 10 t*lisan Norncr Rengk#Chasis deri alat angkute.a yang
bersangkutan kalau tidak ada nomor chasis berikan tanda strip (-).
Contoh: K.357608 dan sebagainya.

Kolom i1 : NomorMesin,
Pada kolom 11 tuliskan nomor mesin dari Alat Angkutan yang
bersangkstan" nciiicr iai dzpat dilihat pada Alat Angkutan yang
bersangkut an pada fakturlkwitansi pembeliannya, kalau tidak ada nomor
mesin berikan tanda strip (-).

Kolom 12 : Nomor Polisi.


Pada kolom 12 tuliskan nomor polisi Alat Angkutan yang bersangkutan.
Contoh " B 8165 LE dan seterusnya-
Untuk Alat Angkutan tertentu yang tidak mempunyai Nomor Polisi,
**ka ksla$ ini diberi tanda strip {-}.
Kolom 13 : BPKB
Pada kolam 13 tuliskariBPKB.

Kolom 14 : Asal-usul.
Pada kolam 14 tuliskan asal usul daribarang yang bersangkutan.
Contoh : Pembeliarq hadiah daa sebagainya.

Kolom l5 : Harga.
Pada kolcm 15 tr:liskan harga b*rang yang bersangkutan berdasarkan
faktur/kwitansi pembelian apabila barang yang bersangkutan berasal dari
pembelian.

Apabila barang yeng bersangkutan berasal dari sumbaaga#hadiah


supaya diperkirakan dengan harga yang wajar.

Pencatatannya dalam ribuan rupiah"

Contoh : Suatu barang harganya :

. Rp. 253.2**,- maka pada kolcrn ini dituliskan 253.


. Rp. 253.750,- maka pada kolom ini dituliskan2i4.

Keterangan.
Pada kolom 16 tuliskan keterangan yang dianggap perlu yang ada
habungannya dengan barang yang bersangkutan,
Contoh : Dipinjamkan dan sebagainya.

seluruhnya rnaka pada sebeiah kanat bawah dibubuhkan tanggal pencatatan dan
A$Sn
i oleh Pengurus Barang (penyesuaian) dan diketahui (kiri bawah) oleh Kepala
iaa).
$a rVr,1..."
Kafo '.:.."t

w
fobql
K6Sfi
KARTTJ INVANTARI$ BARANG (KIB) C
GTDUNG DAN BANGUNAN

NO. KOI}H LOKASI :

Jenis Konstruksi Dokurnen


No
Nlomor Kondirsi Luas
Letakll.okasi
Nomor
Barang/ Banzunan Geduns Luas Status Asnl
Bangunan Lantai Kocle Harga Ket,
Urut Nama Kode Bertingkatl Betorr/ Alamat (m2) Tanah Usul
Register (B,KB,RB) (m2) Tanggal Nomor Tanah
Barnng Barans Tidak Tidak
I , J 4 5 6 7 I I [0 1t t2 13 14 l5 16 t7

PAfiAF KNSR D{Nl6[

Hfli,.^,"' l',-K Medan, ..,.


AsistenPemednirl fr,.. NGETAHUI
As*gn..ffl{..-, I,.^"- }ALA SKPD PENGURUS BARANG
Asbtln...hl.l.4.V!t'1 ..k..

*ffi*' [:::h
trf]fr*i#
;;;;r;u*I-6,A,q;M.,
)

q
154

Pengisian KIB-C (Gedung dan Bangunan)

Pada KIB-e Gedung dan Bangunan, terlebih dulu diisikan Nsmsr Ksde Lskasi pada sudut kiri
atas.

KIB ini digunakan juga untuk mencatat setiap bangunan gedung dan bangunan monumsn.

KIB Gedung dan Bangunan ini terdiri dari 17 kolom yang cera pengisiannya adalah sebagai
berikut :

Kolom 1 : Diisi nomor urut

Kolom 2 : Jenis Barangl Nama Barang


Pada kolom 2 tuliskan jenis gedung / monumen.
Pengisian tentang gedung diartikan sebagai bangunan yang berdiri sendiri
atau dapat pula merupakan suatu kesatuan bangunan yang tidak dapat
dipisairkan.
Misalnya:
Geduag Kartor Gubernur" M*numen daa sebagainya.

Kolom 3 Diisi Nomor Kode Barang.


Kolom 4 Diisi Nomor Register.
Kolom 5 Kondisi Bangunan
Pada Kolom 5 tuliskan kaadisi daripada bangunan Gedung I Bangunan
Monumen pada saat pelaksanaan inventarisasi.
Koadisi fisik bisa daiam keadaan baii{, rusak ringaq rusak seda*g dan
rusak beral.
Vnln'm 6, Konstruksi Baagcnan.
Pada kolom 6 tuliskan "bertingkat" apabila bangunan tersebut bertingkat.

Sebaliknya jika tidak bertingkat ir:liskan "tidak*,


Kolom 7 Pada kolom 7 tuliskan : "beton" apabila bangunan tersebut seluruhnya
besk*nstruksi betan- Sebalikaya apabila tidak berk*nstruksi beton, maka
isikan "tid&k'".

Kolom 8 Luas lantai (M2)


Pada kolom 8 tuli$kan luas dari bangunan yang tercastum dalam kclcm 1,
dengan bilangan bulat.

Perhit*agaa *:as iantai tersebut terrnasuk iuas teras dihituag dari luas
lantai 1 dan dijumlah dengan luas lantai bertingkat berikutnya.
Letak I Lokasi.
Pada kolom 9 tuliskan letak / alamat lengkap dari lokasi bangunan
tersebut.

MisarnYa
: iiflHjf:ffi:;-:
Dokumen Gedung.
Yang dimaksud dengan dakumen gedung dapat berupa surat-s*rat
pemilikan.
155

Seperti : Sertifikat atas tanah bangunan gedung, surat izin Bangunan dan
sebagainya.

Pada kolom 10 diisikan tanggal dikeluarkannya dokumen tersebut di atas,


sedangkan pada kclom 1l diisikan Nomcr Dakumen.

Kolom 12,13,14 : TanahBangunan.


Pada kciom 12 tuliskan luas dari tanah bangunan dengan uhran M2,
dengan bilangan bulat.

Kalau memang ada batas maka bisa digunaka* sebagai dasar perhitungan
luas tanah bangunan.

Pada k+lam 13 isikan statr:s ta**h deri tanah ba-nguna* tersebn;t dapat
berupa:
a. Tanah milik Pemda
b. Tanah Negara {Tanah yang dikuasai 'rleh Negara}
s, Tanah Hak Lllayat (Tanah masyarakat Hukum Adat)
d. Tanah Hak (Tanah milik perorangan atau Badan Hukum), Hak Guna
Bangunan, Hak?akai aiau Hak Peagelclaan.
Pada kolom 14 isikan nomor Kode Tanah.

Kolom 15 :Asal Usul.


Pada kolom 15 tuliskan asal perolehan dari barang tersebut, misalnya :

4. Dibeli
b. Hibah
a" Dan iainlain
Dalam hal bangunan /barang yang dibiayai dari beberapa sumber
wrygarary dicatat sebagai milik komponen pemilikan pokak" misalnya
bangunan Pemda dibantu dari anggaran Pusat maka statusnya teup dicatet
sebagai milik Pemda.

Kclom l5 : Harga
Pada kolom 16 tuliskan harga yarLg sebenarnya untuk bangunan
gedung/racnumen tersebut.

Apabila nilai gedung / monumen tersebut tidak dapat diketahui


berdasarkan dok*men yerrg ada" maka perkirakaa nilai gedung
berdasarkan harga yang berlaku di lingkungan tersebut pada walctu
pencatatan.

Kolom 17 : Keterangan.
Tuliskan keterangan yang dianggap perlu yang ada hubungannya dengan
bangunan tersebut. Setelah selesai diisi sehiruhny4 maka pada sebelah
kanan bawah dibubuhkan tanggal pencatatan dan ditandatangani PengUrus
Barang dan diketahui oleh Kepala SKPD.
KARTU INVHNTARIS BARANG (KIB) I)
JAI,AN, IRIGASI DAN JARINGAN

NO. KODI LOKASil:

Jenis
No Barang/
Nomor Panjang Lebar Luas
Dokumen Nomor
Letak/Lokasi Status Asal Kondisi
Konstruksi Kode Har'ga Ket.
Urut Nama (Km) (M) (M?) Namat Tanah Usul (B,KB,RB)
Kode Tanah
Barang Register Tanggal Nomor
Bnrane
1 7 J 4 5 6 7 I I lc) ll 12 13 14 l5 16 1?

$eidaprryPl
A$i$$PW{',r1"
tlun
'
i'w INGETAHUI
FALA SKPD PENGURU$ BARANG

Asi$gn,,l,Y'il;.', "
%':L
lrurrcn,4iffll{m
!Krg h, ;'lt,,l {4":,,{b )
lrnuMtnlfl," ,
lu*-.,Yt#rtL,
ilt!
ltv

lHffil,lfi^i* :
(J|
ct)
157

Pengisian KI&D (Jalan,Irigasi dan Jaringan)

Pada KIB ini terlebih dahuiu diisikan Nsmr:r Kode Lokasi. KIB ini dipergunakan
luga untuk
mencatat setiap jalan dan jembatan, bangunan airlirigasi, instalasi dan jaringanl

KIB ini terdiri dari 17 kolom yang sarapengisiannya adalah sebagai berikut :

Koklm I : N*mor Urut.

Kolom 2 : Jenis Barang.


Pada kolorn ? turliskan larar' lrigasi dan Jaringan yang merupakan Barang
Iflventaris.
Misalnya:
Jalaq Jembatan, Terowongan, Bangunan Air lrigasi, Bangunan Air
Pasang, Bangunan Air Fengembangan Rawa dan polde, Bangunan Air
Fengaman surya dan Penanggul, Ba*guaaa Air Miaum, Bangunan Air
Kotor, Instalasi Air Minum, lnstaiasi Air Kotor, Instalasi pengolahan
sampa[ Instalasi Pengolahan Bahan Bangunan, Instalasi pembangkit
?anaga Listrih instalasi G*rdu Listrik, Jaringan Air Min*nq j*ringan
Listrik dan lain-lain sejenisnya.
Kolom 3 Pada kolom 3 tuliskan Nornor Kode Barang.
Kolom 4 Pada kolom 4 tuliskan NornorRegister (pencatatani).
Kolom 5 Pada kelsm 5 i*liskan Koqstruksi danialaa irigasi dan jaringan
Misalnya:
Aspal, Beton dan lain sebagainya
Kolom 6 Panjang
Pada kolom 6 fuliskaa panjangnya Jalan, Irigasi dan Jaringan.
Kolom 7 Lebar.
Pada kolom 7 tuliskan lebar dari Jalan, Irigasi dan trarrnga,n.
Kolom I Luas.
Pada kolom I tuliskan luas dari lala4lrigasi dantranngz*"
Kolom 9 Letak I Lokasi.
Pada kolcm 9 tuliskan letak {lckasi luas dari lalary kigasi daa Jaringan.
Kolom 10,1I Dokumen dari Jalan, Irigasi dan J aringan.,
Y*Erg dirnaksud dengan D*kumen dari Jalan, Irigasi dan lariaga* berupa
surat-surd kepemilikan.
Kolom 12 Status Tanah.
Pada kolorn 12 tuliskan Status atas Tanafo, Jalan, kigasi dan Jarngan
berupa:
a- T*rrah mitik Pemda
b. Tanah Negara (Tanah yang dikuasai langsung oleh negara)
c. TanahHak Ulayat (Tanah Masyarakat Hukum Adat)
d. Tanah Hak {Tanah kepunyaan perorangan / barian huicumi. Hak Guna
$dt*;i;n:6rili Bangunan, Hak P akai (Hak Fengelolaan).
I r.$,n ":
1.;*i*.0 (crtt
L,unt,,,
ttn*t'ot'
I
ll r-*i :
I Lr'n*,\t|*
:'nc.Sfli{11
*w$!:lU v$
158

Kolom 13 Nomor Kode Tanah.


Pada kclom 13 tuliskan Nomar Kode Barang {Tanah}"
Kolom 14 Asal Usul.
Fada kolom 14 tuliskan Asal Perolehan dari barang tersebut, misalnya :

a. Dibeli
b. Hibah
c. Dan lain-lain
Dalam hal Jalan, Irigasi dan Jaringan yang dibiayai dari beberapa sumber
ar?ggarafl, dicatat sebagai milik komponen pemilikan pokoh
Misalnya Jalaq Irigasi dan Jaringan Pemda dibantu dari Anggaran Pusat,
maka statusnya tetap dicatat sebagai milik Pemda.
Kolom i5 : Harga
Pada kalom 15 tuliskan Elarya yang sebenarnya untuk lalar+ kigasi dan
Jaringan.
Apabila nilai Jalan, Irigasi dan Jaringan tersebut tidak dapat diketahui
berdasarkaa dak*menyang ad4 maka perkirakanlah nilai Jala$, kigasi dan
Jaringan berdasarkan harga yang berlaku di lingkungan tersebut pada
waktu pencatatan.
Kolom 16 Kondisi.
Baik, Kurang Baik dan Rusak Berat.
Kolom 17 Keterangan.
Tuliskan keterangan yang dranggap perlu yang ada hubungannya dengan
Jalan" Irigasi dan laringan tersebut. Setelah selesai diisi selrruhnya rnaka
pada sebelah kanan bawah dibubuhkan tanggal peneatatan dan
ditandatangani Pengurus Barang dan diketahui oleh Kepala SKPD.
KARTTI INVENTARIS BARANG (KIB) E
ASET TNTAP LAINNYA

NO. KODS LOKASI:

Jenis Barang Berqorak Hewan/Ternak


Nn Barangl
Nomor BuhulPerpustakaan
Kesenian/Kebudayaan
Tlahun Asal usul
dnn Tumbuhan
Urut Jumlah Cetak/ cftra Harga Ket.
Nnma
Barang Pembelian perolehan
Kode Judul/ Asail
Register Spesifikasi Penciptn Bahan Jonis U[<uran
Sarang Penpiota Daerah
I 7 J 4 5 6 7 8 I l0 ll t? l3 t4 15 l6

tr"
a .r:
' ' j''' i'rt

lVtflo
;;iflruns,

V
,-fl,ffi h- iGETAHLI
Medan,
lA, 'tlqn,ri.i,!r!$ [" ""
ALA SKPD PE}.{GURU$ BARANG
lxa
Ka
l.ffiffi*,, F:, A
Kat
($, ';wiT
!,uil
lc* rrrh*,i:',t#W )
q
(o
160

Pengisian KIB-E Aset Tetap lainnya

Fada KIB ini terlebih dahulu diisikan nomor kode lskasi pada sudut kiri atas.
KIB ini dipergunakan untuk mencetak :

Buku dan Perpustakaaq barang bercorak kebudayaa4 hewan/teraak dan tumb*h-:umbuhan dan
sebagainya.
KIB ini terdiri dari 16 kolom yang carepengisiannya adalah sebagai berikut :

Kolom 1 : Nomor urut


Pada kolom I tuliskan Nomor Urut dari setiap jenis baraog, dimulai dari Nomor
Urut 1, 2, 3 danseterusnya,
Kolom 2 : Jenis BarangA.{ama Barang
Pada kol*m ? tuliskan jeris barang atant narna secanl jelas seperti . buku dan
perpustakaan, barang bercorak kebudayaan, hewarVternak dan tumbuh-tumbuhan
dan sebagainya.
Buku/barang berearak kese*ian I hevsan dan tumbuhan pencatatarlnya dapat
digabungkan dalam satu baris dengan syarat bahwa barang tersebut mempunyai
karakteristik yang saura {iudul, ukuran, bahan baku, tahua pembelian dan
sebagainya).

Kolom 3 : Nomor Kode Barang


Fada k*lcm 3 diisi Namor Kode Barang yang bersangkutan {lihat tabel Kode
Barang)
Kolom 4 : biomcr Register-
Pada kolom 4 diisi register atau pencatatan dari barang yang bersangkutan.
Dalam hal KIB ini diperg:rnekan s*tuk me*tatat lsbih dari satu barang yang
sejenis, diberi Nomor Register mulai dari 0001 sampai dengan Nomor Register
terakhir dari barang dimaksud.
Kolom 5,5 : Buku dan Perpustakaan.
Pada kolom 5 tuliskan Judul / Pencipta Buku.
K*lorn 6 diisi mengenai bahan pembuatan buku {kertag C}, dan lain
sebagainya).

Kolam 7,8,9: Barang Bercsrak Keseaiair i Kebudaylern.


Pada kolom 7 tuliskan mengenai Asal Daerah.
Kclor$ I diisi Nama Pencipta"
Kolom 9 diisi Spesifikasi Bahan.
Kolom 10,1i: Hewan i Ternak dan Tumbuhan
Pada kolom 10 diisi mengenai Jenis Hewan / Ternak dan Tumbuhan.
Kolom 11 diisi ukuran {kg, ctn, rn dan sebagainya}.

Kolom 12 Jumlah.
Pada kol$rsl 12 dtisi fr:*t!ah Barang.

Tahun Cetak / Pembelian


,5 t Pada kolom 13 diisi Tahun Cetak daa PembeXian. Apabila tidak diketa$*ii diberi
lrtllaPqs:l I tanda strip (-).
Psistenfftit::l'::'
''
9t1rtr

T-il.*r--i*
xooffi$rn' u't",

ff:i1tt3:u'.
161

Kolom 14 : Asal Usul.


Pada kolam 14 tuliskan Asal Usul dari Barang ya*g bersangkutan.
Contoh : pembelian hadiah dan lain sebagainya.
Kolorn tr5 . Harga"
Pada kolom 15 tuliskan Harga Barang yang bersangkutan berdasarkan faktur /
kq'itansi pembelian apabila Fiar**gyang bersangk*tan berasal dari pembelian.
Apabila Barang yang bersangkutan berasal dari sumbangan I hadiah supaya
diperkirakan dengan harga yang wajar.
Pencatatannya dalam ribuan rupiah.

Kolom 16 : Keterangan.
Pada kolom 16 tuliskan keterangaa yang dianggap palu yang ada httbungarrnya
dengan barang yang besangkutnn.
Contoh : dipinjarnkan dan sebagainya.

Setelah diisi seluruhnyu, maka pada sebelah kanan bawah dibubuhkan tanggal pencatatan dan
ditandatangani oleh Pengurus Barang dan diketahai {kiri barn'ah} aleh Kepala SKPI}-
KARTU TNVANTARIS BARANG (KIB) r
KONSTRUKSI DALAM PANGERJAAN

Kode Loknsi :

Jenis Barang Konstruksi Bangunan Dokumern Tg[, Bln Nomor Nila:i


No, Bangunan Luas Letalc/Lokasi Status Asal-Usul
llt{ama (P, Sp, D)
Berting6katl Betorl (m2)
Thn Kode Kontrak Ket.
IJrut Alamat Tanggal Nornor Tanah Pernbiayaan
Barang Tidak Tidak Mulai Tanah (ribuan Rp)
I 7 3 4 5 6 7 I 9 10 11 T2 13 14 t5

AMAF K00BfttNuflsf

Mednn,

;IGETAHUI
ALA SKPD PENSIJRU$ BARANG

( )
NIP

o,
N
163

Pengisian KIB-F (Konstruksi Dalam Pengerjaan)

Pada KIB-F (Konstruksi dalam Pengerjaan), terlebih dahulu diisikan Nomor Kode Lokasi pada
sudut kiri atas serta Nomor Register dan Nomor Kode Barang pada sudut kanan atas.

KIB ini dipergunakan juga untuk mencatat setiap barang dalam proses pengerjaan,

KiF ini terd:r:" dari i4 kcisru yang cffre peagisiaanya rebagai berikut :

Lihat Kartu Inventaris Barang KIB-F (Konstruksi dalam pengerjaan)

Kolom 1 Nomor urut

Kolom 2 Je ni s B arangll*tr ama B ar ang

Pada kslom Z tuliskan jenis barang dalam proses pengerjaan.

Misalnya:
Gedung, tsanguna*, Jalan, kigasi, Instalasi" Jaringarl dan lain sebagai*y*.

Kolom 3 Bangunan
Pada kclom 3 diisi fisik bangunan {perrnanen, semi perlnanen, darurat}

Kolom 4,5 Konstruksi Bangunan


Pada kalcm 4 diisi bentuk bangunan {bertingkat atau tidak}

Pada kolom 5 diisi bahan bangunan (beton atau tidak)

Kolom 6 Luas
Pada kolom 6 diisi luas bangunan, jalan, irigasi dan jaringan.

Kolom 7 Letak I tokasi


Pada kolom 7 diisi letak llokasi, alamat dari bangunanialan, irigasi dan jaringan
dan lain sebagainya

Kolom 8,9 Dokumen.


Pada kolom 8,9 diisi tanggal dan ncmcr dokurnen kontrak kerja {SPK" Surat
Perjanjian, Kontrak dan lain sebagainya).

Kolom 1S Tanggal, Bulan dan Tahun ll{ulai


Pada kolom l0 tanggal, bulan dan tahun dimulainya pekerjaan.
164

Kolom 11 Status Tanah

Pada kolorn 1 1 diisi stat*s tanah dari tanah bangunan tersebut dapat berupa :

a. Tanah milik Pemerintah Daerah.


b. Tanah Negara {Tanah yang dikuasai lang*uag aleh Negara},
c. Tanah Hak Ulayat (Tanah masyarakat Hukum Adat).
d. Tanah Ffuk {Tanah kepunyaan peroraagarr atau Badan Ffukum}, Efuk Guaa
Bangunan, Hak Pakai atau Hak Pengelolaan.

Kalom 12 Nomor kode tanah.


Pada kolom 12 diisi Nomor Kode Tanah (lihat tabel Kode Barang).

Kolom 13 Asal Usul,


Pada kolom 13 diisi asal usul pembiayaan dari barang tersebut, misalnya dari
APBD- AFBN, bantuaq hibah dan lain sebagainya.

Kolom 14 Nilai Kontrak


Pada kolom 14 diisi nilai I harga sesuai dengan kontrak.

Kolom 15 : Keterangan.

tuliskan keterangan yang dianggap perlu yang ada hubungannya dengan barang
dalam proses pengerjaan.

Setelah diisi seluruhnya, maka pada sebelah kanan bawah dibubuhkan tanggal pencatatan dan
ditandatangani aleh Pengurus Barang dan diketahui {kiri ba*vah} oleh Kepala SKP}.

AsEtoFsnre.i"th..-''1"'l'6
tuH6r.1w)'..-'. \
nsffisr.h9!$\FM
flroHr*um i
X-'
KARTU INVENTAruS RUANGAN

KOTA
PROVINSI SUMATERA UTARA
SATUAN KERJA
UNIT
RUANGAN NO. KODE LOKASI .............xx)

Jumlah Kods Bnrans


No. Nnma Barang/ Tahun Harga
Merk/ No. Seri No. Kode Barang/ Kurnng Rusak Keterangan
Ukura,n Bahan Pembuatanl Beli/ Baik
Urut Jenis Barang Model Pabrik Barang Register Baik
Pembelian Berat Mutasi dll
Perolehan (B)
x) (KB) (RB)
I 2 J 4 5 6 7 8 I l0 11 t2 l3 l4

AHUI
Y{qub
ALA SKPD PENGURUS BARANG
S*taPToFslr

Asi$en Ferl '"'i:''


m**l-v$. .

N*en{A}l$$\ui
NIP
Klo Hukum

ister dalam lajur ybs


iisij r nNo. Kode Satuan Kerja /'Unit(Thn. tidak ditulis)

(t,
o
166

Petunjuk Pengisian tr(IR

Pada sudut lkiri atas diisi nama Satuan Kerja dan ruangan.

Kartu Inventaris Ruangan ini terdiri dari 14 kolom, di mana setiap kolom memuat data jenis
barang yang bersanglc*tan"

Kolom I . Diisi sesuai Nomor Urut Pencatatan Barang.

Kolom 2 '.
Diisi dengan jenis, nama barang.
Contoh: - MejaTulis
-AC
- Mesin Tik
- Kornputer
- Dan sebagainya.
Kolom 3 : Diisi dengan Merk atau Model Barang.
Contch : Oliveui manual, IBM,

Kolom 4 Diisi Nomor Seri Pabrik yang biasanya sudah tercantum pada
Barang yang bersangkutan.
Mesin Tik Nomor 7471475
Kalau bukan buatan pabrik dikosoagkan / disetrip {-}

Kolom 5 Diisi ukuran, yang tentunya berlainan untuk tiap jenis Barang yang
berbeda
Contoh : Mesin Tik "18"

Kolom 6 : Diisi dengan Bahan dari Jenis Barang yang bersangkutan.


Contoh : Kursi Kayu ditulis "ka1ru"
Kursi Besi ditulis "Be$i"
Barang-barang teftentu yang dipandang tidak perlu disebutkan Nama
Bahannya atau mungkin sulit menyebutkan bahannya maka dalam
Kolom ini dapat dikosongkan I dis*rip {-).

Kolom 7 : Diisi Tahun Pembuatan atau Tahun Pembelian'


Apabila tidak diketahui, dapat diperkirakan-

Kolom 8 : Diisi dengan Nomor Kode Barang (Kode Lokasi dan Kode Barang)

Diisi Banyak Barang yailg mempunyai karakteristik sama jenis,


Kolom 9
merlr/ Model, ukuran, bahan dan tahun pembuatan.

Kolom 10 Diisi dengan Harga Pembelian / perolehan I pengadaan barang


dalam ribuan rupiah.

PARAF K*O 12,13 Diisi sesuai dengan keadaan Batang pada waktu pencatatan'

Diisi Keterangan Barang yang dianggap perlu, misalnya dihapuskan.


AsistenPeme:.'' {* "
rsnren.(!.f. , I .'
*ncnflilYl,$ nSkte.tair si seluruhnya, maka pada sebelah kanan bawah dibubuhkan tanggal pencatatan dan
oleh Kepala SKPD.
{zoHrrkirm lHi ;ani oleh Penanggung Ja*'ab Ruangan dan diketahui {kiri bawah}
167

LAMPIMN XI : PERATUMN GUBERNUR SUMATERA UTARA


NG,IOR : R9 'Tfi{tchr A0rt?
rAl{@AL: & $E#,r{rrb{r d6ll
BAGAN ALUR PROSEDUR INVENTARISASI BAMNG DAERAH

GUBERNUR TERA UTARA,

i r'ln

SthtEpr$s
'
Asi$cn!€n-' ' :

asisunk'l\l
*riwn$5SIVS)
KsoHt*um .
BUKU INVHNTARIS

SKPD :
KOTA : N0. KODI LOKASr...............
PROVINSI : SUMATERA UTARA

NOMOR SPESIFIKASI BARANG Jumlah


Ukuran
No. Sertifikat Asal/Cara Keadaan
Tahun Barang/
No. Kode Nama/Jenis Merk/ No. Pabrik Bahan Perolehan Satuan Barang Ket.
Register Perolehan Konstruksi Barang Harga
Urut Barang Barang Type No. Chasis Baralrg (B/KB/RB)
(P,S,D)
No. Mesin
,)
I J 4 5 6 7 8 9 10 l1 12 l3 t4 t5

PAI AF KCI
IEqw!
R
Medan,
[vlllt lTAHUI
pu',rml,9$ A SKPD PENSURUS BARANG
mmen{[i.ll\-$$.
Kdothlkurq

rou.Y$-\}-u,h.\' /
JnW
lr*X*....-{'a..i]}\tj
*orul,ql'",,,,.,'
#ffi
Krutt6I44iY
g,
6
169

Petunjuk Pengisian Formulir Buku fnventaris

Pada sudut kiri atas diisi nama SKPD, Provinsi Sumatera Utara dan Nomor Kode
Lokasi pada
sudut kanan atas.

Euku inventaris terdiri_dari I5 kotom yang datanya diambil dari KIB (A,B,C,D,E dan F) dan cwa
pengisiannya adalah sebagai berikut :

Kolom 1 : Nomor Urut.


Nomor Urut peneatatan setiap jenis barang kecuali dalarn hal barang
tersebut sama jenisny4 *amaharganya dan sarna lokasinya, maka kelompok
barang tersebut diberi sebuah nomor urut (bukan per barang).

Kolom 2 : Nomor Kode Barang.


Nomor Kode Barang diisi dengan nomor kode barang yang telah ditetapkan
sesuai dengan masing-rnasing barang seperti teca*tum dalaru ?abel K*de
Barang.

Kalorn 3 . Namcr Register.


Nomor Register diisi nomor urut pencatatan dari setiap barang yang sejenis,
kecuali dalam lwl bar, ,*g tersebut sama jenisnya sama hargg dan sama
lokasiny4 maka noffior register barang tersebut ditulis dengan nomor
OO0lsampai dengan sejumlah barang sejenis tersebut.
Dari e*ffi$r regista iai diketahui berapa banyak barang dari setiap baraag
sejenis misalnya kursi (0001) sampai (9999) dan sebagainya.
Bilar*ana ada satu jenis barang yang lebih dari 9999, nraka dipergunakan
huruf a untuk jumtah 10S*0 jadi dituliskan A000, biia lsbih dari i0999
ditulis 8000 dan seterusnya.

Kolom 4 : Nama/Jenis Barang.


Diisi namaljenis barang yaag dimaksud.

Kolom 5 : Merk/Type
Diisi rnerkltype barang yafrg h,er,sa:rgkr*an, ryaryang barang-barang
tersebut mempunyai merkltype barang maka data tersebut ditulis di dalam
kolom ini, sedangkanbarang-barang yangtidak mempunyai merk dan type
barang kolcm iai dik*scngkan atau tidak diisi idi stripi.

Kolom 6 '.
Nomor SertifikatlPabrik/Chasis/Mesin.
Diisi bahan dari barang bersaagi<r:tan misalnya dari kayu, besi, rotar4 ptastik
dan lain-lain. Untuk barang-barang yang bahannya tidak dapat ditentukan
seear& pasti bahanny4 maka kolam ini dikosongkan {diisi strip}.

Bahan.
*iisibahan dari baraag bersangkutan misaiaya dznkay*, besi, rsan, ptastik
dan lain-lain. Untuk barang-barang yang bahannya tidak dapat ditentukan
secara pasti bahanty4 maka kolom ini dikosongkan (di setrip)"

: Asal/Cara Perolehan Barang.


Diisi asal/cara per*lehan baraag, misalnya dari pernbelia* melalui proyek
dan atau rutin, hibah, sumbangan dan lain-lain.
17A

Kolom 9 Tahun pembelianlperolehan.


lliisi taftut saat bar*:rg itu dibeti atarlsaatdiperol*h.
Kolom 10 Ukuran Barang/Konstruksi (p, Sp,D)
lliisi ukuran barang/k***truksi gedung kaatcr, rumah da,* sebagainya
ditulis P, sp, D untuk bangunan-bangunan yang sifatnyapermanen atau
Dlrurat" sedangkan jenisnya dapx ditulis tidak bertiog;L*, safir, dua dan
selanjutnya.

Kolom 11 Satuan.
Diisi satuan barang bersangkutarl r'nisalnya sekian unit dan sebagainya.

Kolom 12 Keadaan Barang.


Diisi keadaanbzrarr'g bersangkatan ditrdis B" Rlt, RB unruk barang yang
keadaannya baik, rusak ringan atau rusak berat.

Kolom 13 Jumlah Barang


Diisi jumlah/banyakny a b arang bersangkutan.

Kolom 14 Harga.
Diisi harga barang yang bersangkutan pada saat dibelildiper*leh atau bila
perlu ditaksir.
Bagi barang yarg sama jenisnya, sama barangnya dan sama lokasinya maka
diisi jumlah harga barangny4 sedangkan harga satuan*ya dit*lis pada
kolom keterangan.

Koiom l5 Keteraagaa,
Diisi dengan keterangan yang perlu.

Setelah diisi seluruhnya, maka pada sebelah kanan bawah dibubuhkan tanggal pencatatan dan
dita*data*gani *leh Pengurus Barang dan diketahui {kiri barvah} aleh Kepala SKPD.
SKPD :
KOTA :
PR0VINSI : SIIMATHRA UTARA KODE LOKASI:
REKAPITULASI BUKU INVENTARIS
(REKAP HASrL SENSUS)
N0. KODE
GOLONGAN ITIDANG JIIMLAH JUMLAI{}IARGA
URUT NAMABIDANG BARANG KETERANGAN
BARANG BARANG DLMRIBUAN(RP)
I 2 3 4 ) 6 7
I 0l 01

1
02 PERALATAN DANMh]SIN
0z a) Alat"alat Besar
03 t) Alnt"olnt Angkutan
04 c) Alat-alatBengkel danahtUkur
05 d) Alat-alatPertarrian/Petemakan
06 e) Alahnlat Karrtot clan Rumah Tanggn
07 l) Alat-alat Shrdio dan Konnrnikasi
08 $ Alat-alatKetlokteran
09 h) Alat"slatLabilfltoriurn
l0 i) Alat-slat Keanrenen

3 03 GEDUNS DAN I]ANGUNAN


n a. BangunanGedung
t2 b. BarrgunanMonunen

4 04 JAI.AN, IRICiASI DAN JARINGAN


l3 a. Jalan dan Jernbntan
FARAF K !0Rlln ffsl l4
l5
b, BangruranAir / lrigasi
c. Instnlasi

ig W
l4lag$
! l6 d. Jaringan
Setdatws
.r.::l 0s ASIJT TETA} LAINNYA
Addtlthulilil
l l7
l8
o.
b.
BukuPerpustakaan
^.a.rrtUM
Asl$til!s$ h "il l9 c.
Barang Bercorak Kesenian/Ikbudaynan
Hewan Temak dmr Tumbrihan
Kil-oHd{m
n*" Vrm,rt
H''-c: 06 KONS1RUKSI DALAM PENGERJAAN
TO]AI,

roas1S,,,,,,..,.,, MENGIII'AITUI PENGI.JRUS BARAI{C


xa*$t$S& KEPALA SKPD

(. .. ..,..,....... ........... ....... . .,.... ....) {


NIP,
172

Petunjuk Pengisian Daftar Rekapitulasi Buku rnventaris

Pada sudut kiri atas diisikan Nama SKPD Provinsi Sumatera Utara dan Nomar Kode Lokasi
pada sudut kanan atas.

Formulir Daftar Rekapitulasi ini dipergunakan untuk mencatar Rekapitulasi jumlah g;arcng
Hasil Sensus (Buku Inventaris).

Formulir Daftar Rekapitulasi ini terdiri dari 7 kolom yang cara pengisiannya adalah sebagai
berikut:

KolomI : NomorUrut

Koi*m 2 : Kiasifikas#Golongan

Kolom 3 : Kode Bidang Barang

Kolom 4 . Nama Bidang Barang

Kaloar5 : Jumiah&*rang

Pada kolom 5 tuliskan jumlah barang yang ada dalam bidang


bersaagkutan.

Kolom6 . JumlahHarga.

Pada kolom 6 dituliskan jumlah harga dari bidang barang yang


bersangkutan dan di bawah tuliskan jumlah total pencatatannya adalah
<ialam ribi:an rupiah.

Kolom 7 Keterangan.

Pada kolom 7 dituliskan keterangan yang dianggap perlu yang ada


hubungannya dengan bidang barcng yang bersangkutan.

i,:ro lii:kum
KaruV$($ll1l:.." .
LAPORAN NTUTASI BARANG x)
PROVINSI SUMATERA UTARA xx)
TAHUN ANGGARAN ....",...

SKPD
KOTA KODE LOKASI.",..xxx)
PROVINSI : SUMATERA UT.A,RA

NOMOR SPESI}'IKAST BARANG Jumlalr MI]'l'ASI/PERUBA}IAN Jumlah


No" No. AsaV Ukeuan ,Awal xxxx) Berkurgng Bertamheilt Akhir rorx,rx
llahun
Urut Nana/ Sertifftat Cara Bararq/ K.ondisi
Kode
Register Jenis
MertJ lleli/ Satunn
(B,RR,R.B)
Ket
No. Pabrik Eltdtan Perolehan Konstrulisi Jumlah .Iumlah Jumlalt .lunlah
Barang Type Perolehan Bar"ang ILnrga Barang Ilnrga
Barang No. r;hssiV 13ruang (P,SP,D) ISarang I{urga Barang l"iarga
Mesin
2 3 4 5 6 7 8 9 l0 1l 12 13 l4 l5 l6 17 l8 l9 2n 2r

lvlengetahui

""..,.)

u"'
Asifftc$l$€Frl::

AsismS$!S$IMB dnri SatkerAJnit kepada Pembantu Pengelola.


pemilik barung (provinsi, pusat)
Tahun Pcrolehan/Pembelian
B.T. atau dari LMB Thn terakhir
x,roYfis.flfl".WS;
19=13-l$+17
20=14-16+18

{
@
174

CARA PfiNGISIA}{ I}ASTAR LATSNAIY *TUTASI BARAi{G :


&. Di bagian tengah atas diisi :

; Kompo:ien pemilikan b*rang misalrya :

Milik : Propinsi, Femerintah Fusat.


oLaporan Mutasi Barangagar disesuaikan:
Semester I tahun anggaran yang sedang berjalan {1 Januari sld 30 Juni ZS".}
b. Pada zudut kiri atas, $upaya dituliskan :
rNasra SKPtr {Llait Pemakai Barang}
rProvinsi Sumatera Utara
c. Laporan Mutasi Barang dibuat setiap Semester. Apabila dalam satu semester tidak terdapat
muiasi barang {bertambah atau berkurang}, laporan tet*p dibuat dengan nrutasi NIHIL
Catatan:
l. Laparan Mutasi Barang dan Daftsr Mutasi Barang memuat semua jenis baraag menurut
bidangnya yang ada pada uni#Satsz*Kerja.
2. Laporan Mutasi Barang dibuatkan Rekapnya.
Rekapit*lasi i*i tidak rnemtr&t jenis-jenis baracg tetapi tidak hanya memuat per
Golongan 0l s/d 06 (tanah sld Konstruksi dalarn Pengerjaan) dan bidang barang dari
bidang 01 s/d 19 (bidang tanah s/d Hewan,Ternak dan Tumbuhan). Jadi hanya memuat
pokok-pokak*ya Gol*r:gan dan bidang barang.

PENGISIAN KOLOM-KOLOM

Kolom I Diisi Nornor Urut dari setiap jenis barang, Nomsr lJrut 7,2,3 dstnya.
Kolom 2 Kode Barang (lihat tabel Nomor Kode Barang)
Kalorn 3 Regisfer diisi Nom*r Register mulai 0ss1 dan seterusnya terhadap barargyatrg
sejenis sama nomor kode barangnya maka nomor registernya berurutan.
Kolom 4 Diisi namaljenis barang tersebut.
Kciarn 5 Diisi m*ri</type biia baataa pabrik, bila tidak d*pai dikas*ngkaa {-i"
Kolom 6 Diisi sesuai data bwang seperti sertifikat untuk tanah,No. Pabnkl chasis/
No.mesin untuk kendaraaa atau buatao pabrik.
Kalom 7 Diisi Nama Bahan mimlnya :Kayu" Besi, Plastik dan iainnya.
Kolom 8 Asal/cara perolehan seperti : dibeli, dibuat sendiri, hibah bantuan atau
Sumbangan dan lain-lain.
Kolorn 9 Diisi tahr:n perolehan/pembeliari atau pembuatari
Bila tidak diketahui dapat diperkirakan (untuk melengkapi Nomor Kode
T nlreci
Kolom 1t Diisi ukuran barang atau konstruksi, seperti Permanen, Semi Fermanen atau
Darurat dan sebagainya.
K*lom 1i Siisi satuan sep€rJi kg buall m2, bidaeg
dan sebagainya-.
Kolom 12 Diisi kondisi barang sep€rti Baik, Rusak Ringan atau Rusak Berat.
Kolom 13,14 Diisi kondisi barang seperti Bailq Rusak Ringan atau Rusak Berat.
Kaicm 15,16 Selaaj*tnya dibr:atk*x dalam bentr:k Lap*ran lvlutasi Baraag uat{rk diiaparkan
Kolom 17,18 Diisi mutasilperubahan Barang (berkurang atau bertambah selama 1 (satu)
$emester (6 bulan) dan selama satu tahun.
Kolom 19,2fr Diisi jumiah akhir mengenai barang dan hatganya yaitu *xa jumiah awal,
ditambah/dikurang selama satu semester atau selama satu tahun.
Jumlah akhir ini yang menjadi gambaran besarnya barang daerah yang ada di
masing-rnasing SKPD.
Diisi keterangan yang dipandang perlu.
s*04tcFsil
i :il : seluruhnya, maka pada sebelahkanan bawah dibubuhkan tanggal pencatatan dan
Asislen Pom$'nl
i oleh Pengurus Barang dan diketahui {kiri bawah) oleh Kepala SKPD.
n**sr[d$"" -
nrn*$:.UUU"'
Kro Httkum
Barang : - Per Semester I terhitung 1 Januari s/d 30 lunt2}."
rooWl}'W"""-
- Semester II terhitung 1 Juli #d 3 i Desember 20..
ffio$Wl'r:Hf ,
DAFTAR MI"ITASI BARANG x)
PROVINSI SUMATERA UTARA
TAIIUN ANGGARAN .....".".
SKPD
KOTA KODE LOKASI.....xxx)
PROVINSI : SUMATERA UTARA

NOMOR SPE$IHIKASI }3ARANG Jumlah MU'lASYPERI-IBAI{AN JunIah


No. AsaV ukuran
No. Sertilftat Tahun Awal xxn<) Berkwang Bertalnbah Akhir $'l)$tx
Name/ Cma Barang/ Kondisi
Urut Kode Merk/ No, Pab'rik Beli/ Satrunn
Register Jenis Bahan Perolehan Konstnrksi (B,R&RB) Ket
Barang Twe No. chasiV Perolehan Jurnlah Junlah Jwnlah Iunlah Hru
Baxang llmang (P,SP,D) Barang Harga Barang
Mesin Barang l'Iarga Barang Harga s{t
I 2 J 4 5 6 7 8 9 It) ll t2 13 l4 l5 r6 17 l8 t9 20 2t

Mengetahui
KEPALA SKPD PENGURUS BARANG

It€w NIP
sacffiffffa"ga"
s!
ruwnrr,.*
Niemlbm....-DMB persemester dnri SatkerAJnit kepada Pembantu Pengelola.
4.!J.ri.u.qp.MB
rekapnya
nu) Tahun PerolehanlPembelian
KdoHfium
XXXX B.T. atau dari LMB Thn terakhir
l9*13-15+17
ffi 59.-W.''.ylt'
hrg.Mh9...jt 4,,.i'"""""" 20*L4-16+18
ralasl$.!|.. -'. . K'::'*,
r'nqw''^'
.l
H,3,;
^$h''/rr,rr$ *J
s
176

CARA PENGISIAN DAFTAR MUTASI BARANG :

a. Di bagian tengah atas diisi :


r Komponen pemililcin bararrg misalnya :
Milik : propinsi, pemerintah pusat.
c LaporanMutasi Barang agar disesuaikan.
Semester 1 tahun anggaran yang sedang berjalan
dl Januari Vd 30 Juni 2G..)
b. Pada sudut kiri atas, supaya dituliskan :
r Nama SKPD (u-nit pemakai Barang)
o Provinsi Sumatera Utara

c. Daftar Mutasi Barang (selama I tahun) dilaksanakan setiap 15 hari setelah berakhirnya
tahun anggaran bersangkutan dan dibuatkan rekapnya dalam J (tigalrangkap.

Rekap-rekap tersebut dikompilasi oleh Pengelola/ Pembantu Pengelola Barang untuk


dibuatkan
Rekapitulasi Induk dan dikirimkan i disampaikan kepada Menteii Dalam Neleri Cq. Direkrur
Jenderal BAKD.

Catatan:
l. Da*ar lvlutasi Barang, mernuat sernua jenis barang menurut bidangnya yang ada pada
Satuan Kerja / Unit Kerja.
2- Da$ar MurasiBarang disimpan diBagianPerlengkapan sebagai arsip.
3. Daftar Mutasi Barang dibuatkan Rekapnya.

Rekapitulasi ini tidak memuat jenis-jenis barang, tetapi hanya memuat per Golongan dari 0l s/d
06 (Tanah s/d Konstruksi dalam Pengerjaan) dan bidang barang dari bidang 01 s/d 19 (bidang
tsnah s,rd H+war1 Ternak dan Tumb'rhan), jadi hanya rsemuat pokok-pokoknya Golongan dan
bidang baraag.

PENGISIAN KOLOM.KOLOM

Kolom 1 ; Diisi Nomor Urut dari setiap.ienis barang, Nomor Urut 1,2,3 dstnya
Kolom 2 : Kode Barang (lihat tabel Nomor Kode Barang)
Kolom 3 : Register diisi Nomcr Register mulai 0001 dal seterusnya terhadap barang
yang sejenis sama nomor kode barangnya maka nomor registernya
berurutan"

Kolom 4 Diisi nama/jenis barang tersebut.


Kolorn 5 Diisi merk/type bila buatan pabrik, bila tidak dapat dikasongkan {-).
Kolom 6 Diisi sesuai data barang, seperti sertifikat untuk tanah, No.Pabrikl chasis/
No.mesin untuk kendaraan atau buatan pabrik.
Kolom 7 Diisi Nama Bahan misalnya : Kayu, Besi, Plastik dan lainnya.
Kolom I Asal/cara perolehan seperti : dibeli, dibuat sendiri, hibah bantrmn atau
Sumbangan dan lain-iain.

Diisi tahun perolehan/pembelian atau pembuatan


Bila tidak diketahui dapat diperkirakan {untuk melengkapi Nomor Kode
ia+$ Lokasi
*dTrc$lu
" Diisi ukuran barang atau konstruksi, seperti Permanen, Semi Permanen
shtlnFPmer.:i
atau ilarurat dan sebagainya.
rsst n.l!'$.. -.

srun,...l1$l]l!l I I Diisi satuan seperti kg, buah, m2,bidangdan sebagainya..


(ro Hukum ,'
Diisi kondisi barang seperfi Baik, Rr:sak Ringan atau Rusak Eerat.

ftb4
177

Kolom 13,14 Diisi kondisi barang seperti Baik, Rusak Ringan atau Rusak Berat.

Kolom 15,16 Selanjutnya dibuatkan dalam bentuk Laporan Mutasi Barang untuk
dilaporkan

Kolom 17,18 Diisi mutasi/perubahan Bnang (berkurang atau bertambah selama I


(satu) semester (6 bulan) dan selama satu tahun.

Kolom 19,20 Diisi jumlah akhir mengenai barang dan harganya yaitu data jumlah awal,
ditambalr/dikurang selama satu semester atau selama satu tahun.

Jumlah akhir ini yang menjadi gambaran besarnya barang daerah yang
adadi masing-masing SKPD.

Kolom 21 Diisi keterangan yang dipandang perlu.

Setelah diisi seluruhnya, maka pada sebelah kanan bawah dibubuhkan tanggal pencatatan dan
ditandatangani oleh Pengurus Barang dan diketahui (kiri bawah) oleh Kepala SKPD.

Penjelasan :
Daftar Mutasi Barang: Terhitung I Januari 20-. #d 31 Desember ?A.. (setiap tahunnya)

PARAF KS
Wa$'b

lg$rumnsu
f,s$lmPtmenri-l::
ifu,..Iru-.-,..
ifo.$u$!L
jii
.
SKPD
KOTA
PROVINSI : SUMATERA UTARA
REKAPITULASI DAFTAR MUTASI BARAING X)
MILIK PROVINSI SUMATERA UTARA
TAHUN

Mutari/Ferubahru Selama I Jan 20.. Sd 3I Des 20.. Keadann oer 3 I Desember 20..

'f,{tIAII

PARALATANDAN MESIN
02 a) Alat-alat Bscar
03 b) Alnt-alat Angllutan
04 c) Alat-alatllenghel dan i{lal ljkur
05 d) Alat-alatPertanian/Peternakan
06 e) Ald-alat Kurfor dan Rumah Tanggo
07 0 Nat-alat Studio dan Kontunikasi
08 g) Alar-alatKedokteran
09 h) Allt-alatLaborstorium
l0 i) Alalalat Kustnanan

GEDT.]NGDAN BA}TGINAN
a- l3angunan $ertwrg
b. Bangunan N{onumen

JALAN, IRIOASI DAN JARINGAN


13
l4
l5
l6
PAfijAF K ASETTETAP LAINNYA
t7 a BukuPeryustakaan
n/aSO 18 b. Bnrang Bercorsk
19 Kesenian/Kebudayaan
htfipropsu
c. Hewan Ternal'l dan Turnbuhan
si{en pemei:r. :"
' KONSTRIIKSI DAL,'\M PENGITRJAAN
rrrrn..JtU...
rirren.."{!l[,1S. Medan,
MENCE"I'AHI]I PENGURUS BARANG
roH*rra
KEPAI,A SKPD
,.!f.&t.r$.,11-.
( .) (.
NIP .,,............. h[IP
u...ly
x) Rekapihrlasi disesuaikan dengan penggunaennya
E- xf*,a+.?si
- Untuk semester (6 bln) disebut Rekapihrlasi LMB per 1 Januari s/d 30 Jmi 20..
- Untuk setiap thn disebut rekapihrlasi DMB ( I Jnn s/d 3 I Des 2.. Thn berikutnya)
{s
179

PETT]NJUK PENGISIAN REKAPITULASI DAFTAR MUTASI BARANG :

a. Di bagian iengah atas diisi :

1) Rekapitulasi Laporan Mutasi Barang per semester, datanya dari laporan Mutasi pef
semester dimanatidak lagi dalam jenis-jenis barang tetapr dalam Gclongan {01 s/d
Afi danBidang Barang(Bidang 0t s/d I9).
2) Rekapitulasi Daftar Mutasi Baran-e per tahuq datanya dari Daftar Mutasi Barang
pertahun di mana tidak lagi dalam jenis-jenis bzrangtetapi dalam Golongan
{01 #d
06) Bidang Barang (Bidang 01 s/d Bidang l9).
3) Rekap-rekap ini dibuat oleh SKPD uniuk memedahkan Pangelola/Pembantu
Pengelola untuk mengkompilasi dan membuat Rekapitulasi Induk agar dapat
mengetahui besarnya/banyaknya barangatau jumlah Kekayaan Daerah.
4) Laporan Mutasi Barang dan Daftar Mutasi Barang tersebut tinggat di
Pengelola/Pembantu Pengelola dan setelah dikompilasi disampaikan kepada Menteri
Dalam Negeri {Direktur Jenderal BAKDi dalarn bentuk Rekapitulasi Induk-

b. Pengisian kolom-kolom :

Kolom 1 : Diisi Nomor Urut pencatatan : 1,2,3 dst.


Kolom 2 : Diisi klasifikasi/golongan (01 s/d 06)
Kolom 3 : Diisi nomor Kode Bidang Barang 0t s/d 19
Kolom 4 : Diisi nama Bidang Barang Tanah 0l sid 19 Hewan Ternak dan
Turnbuhan.
Apabila ada Bidang Barang yang tidak ada, tetap diisi dan
dikasoagkan {-} jadi tetap L9 Bidang" mulai dari Bidang 0l #d
Bidang 19.
Kolom 5,6 : Diisi keadaan per I Januari 20.. yang datanya dari hasil Sensus
sebelumnya mengenai jr.lmlah barang dan jumlah harganya.
Kolom 7,8,9,10 : Diisi Mutasi/Perubahan selama 6 bulan atau selama 1 tahun,
bertambah atau berkurang mengenai jumlah barang dan jumlah
harganya.
Kolom ll,12 : Diisi keadaan per 31 Desember 20.., untuk kolom l1 adalah dari
data kolorn 5 dikurangi 7 ditambah kolom 9 {1A - 5 - 7 + 9), dan
kolom 12 adalah data dari kolom 10 (12:6 - I + 10).
Keadaan per 31 Desember 20.. adalah saldo Akhir dan merupakan
Saldo Awal tahun berikstnya (l Januari 200..i dan seterusnya
setiap tahun.
Kolem 13 : Diisi keteraagan mengenai kolom-kolom sebelumnya yang kurang
jelas/yang perlu dijelaskan untuk tidak menghambat pericatatan.

rh

.:.,i.iitto3'lu
i,;lstgfl ?rqsilnhi:lr
.
nsnw.I911i..-....
DAFTAR USULAN BARANG YANG AKAN DIHAPUS

SKPD 1............,.........
KOTA :
PROVINSI : SUMATERA UTARA

No. Kode Keadaan


Nomor Nama Barang
No" Kode Merk/ Dokumen Tahun Beli/ Harga
Barang Barang Keterangan
Lokasi Type Kepemilikan Pembeliam Perolehan
{8. KB. RB)
I ) J 4 5 6 7 8 9 10

;truil*t il
lllagub

Sekdapropsu

Asisten kmednt:i:: r
u+ffi
Asblsn..lfll...-.. MENGETAHUI
essnn,,ftl!$,lt'(l1 I'T KEPALA SKPD PENGURUS BARANG
Kwo Hukum

rao.$t!.t{!......*
lk.I{k
toas
. .fltfrf!
...Ui,y,.... .., ......

rauurw.fugl.ljqy
ffi
L#W
@
(3
181

Petunjuk Pengisian Daftar usulan Barang yang Akan Dihapus.

Terlebih dahulu diisi Nama SKPD" Provinsi Sumatera Utara pada sudut kiri atas.

Daftar Usulan Barang Yang Akan Dihapus terdiri dari 10 kolom yang carapengisiannya
adalah
sebagai berikut :

Koloml : NomorUrut
No*r*r urut pencatatan setiap jenis barang.

Kolom 2 : Nama Barang


Diisi nama baraag yang akan dihapus.

Kolom 3 : Nomor Kode Barang.


Nor:r*r kode barang diisi sesrai dengan jenis baranglkodefikasi barang.

Kolom 4 : Nomor Kode Lokasi.


Ilii*i :romor kode l*kasi rnasing-masing SKFD.
Kolom 5 : MerldType
Iliisi merk;type bara*g yang basa*gkutan_

Kolom 6 : Dokumen Kepemilikan.


Diisi bukti kepemilikan baraag seperti sertifikat No.rMB, No.BpKB,
No.Polisi dan sebagainya.

Kalam 7 . Tahs* pembeiia:#peralehan.


Diisi tahun pembelian /perolehan.

Kolorn 8 : ffurga perolefuan.


Diisi harga perolehan, kalau tidak diketahui tahun pembeliargdiisi
dengan membandingkan barang yang sejenis.

Kolom 9 : Keadaan Barang.


Diisi dengan keterangan Baik Kurar€ Baik Rusak Berat.

Kolom 10 . Keterangan.
Diisi deagan ketera::gan 1'aag dianggap perlu-

Setelah diisi seluruhnya maka pada sebelah kanan bawah dibubuhkan tanggal pencatatan dan
diiandatangani Pengr-rrus Barang dan diketahui {sebelah kiri bawah} oleh Kepala SKP}"
DAFTAR BARANG MILIK DAERAH YANG DIGUNAUSAHAKAN

SKPD . rrtlt......a

KOTA
PROVINSI : SUMATERA UTARA

Nomor
Nomor Nama Asal Tahun Keadaan Jangka Alamat
No, Kode Nornor Dokumen Alamat Konstruksi Luas Nilai SK
Kode Jenis Usul Pembelian/ Barang Waktu Pihak Ket.
Urut Lr:kasi Register Barang Barang (P,Sp,D) m2 Barang KDH
Barang Barang Barang Pengadaan (B,RR,RB) Kerjasama ketiga
Barang
,,
I J 4 5 6 7 8 9 l0 1l t2 l3 t4 ls l6 l7

Medan,
Wa$jb

Sekda0ropsu AHUI
Asl$en Fe$siiri.: BARANG KEPAIA SKPD
"tP.l"'.-,-.
nsistec"{[lll.!!Sl
Kseltt'hm

NIP
.-tr:v:1.,,,.,.,., "..,.

Xx!!:$4 @
t9
LAMPIRAN XII : PERATURAN GUBERMJR SUMATERA UTARA
NOMoR : tc1 /if*lt{ JC4nf
TANGGAL,
S SffrtrCbr/^ )CCrg
EAGA:'{ AL!,JR PROSEDUR PEtAPORAfi PFNGGUI.'q BARANG

Xuasa p'engguna ms;ampatfiEil


laporan penggunaan sem66teran gpda pdrger
tahunan dan 5 tahunan kepada a.ewffi"
pengguna lapoEn tahman
E mSrahen

2 Pengguna menyampaikan laporan


pengguna barang sernesteran,
i:ah$nafi dafi 5 tallenas k€Fada
Gubem&- rfi€fafs, i€nge#a

3 Pembantu prengelola meBghimpun


s€&rruh'€FEraE Fngguaa barang
s€mesi*-, iahumn dan 5:ahunan
dari masing-mffiing SKPD, maupun
nilai jumlah serta dibuat
rekapitulasinya-

4 Rekapitulasi drmaksud digunakan


sebagai bahan penyusunan neraca
Daerah

5 .lasil *6ijs baia€ O.*?h dan


penggunatkuasa pengguna
direkap ke dalam Buku lnvenhris
dan disamFikan kepada pengelola
das selaejuhfa Fsnbalrtu pengiet.fla
ffiei€p Buloi lrErtaris n€n adi
Buku Induk lNenbrE

6 Buhu lnduk iirvemiar"is mefiJpal€n


modal a\ffii pada Dafiar itutasl
Barang Tahun berikutnya dan untuk
tahun berikutnya pengguna/kuasa
pei€gu€ dan pei4€lola har!€
ma-nbuat ffir iliubsi Barang
(b€rbmbah / berkurang)
dalam bentuk Rekapitulasi Barang
Milik Dae.ah

7 Mriasi baia:rg betbtrberubertsnar'J


dicatat setap serfi6ler pada
masing-masing SKPD dan
kepada Gubernur melalui pengelola

I Laporan mutasi barang semester 1


dan 2 digabung mefiadi Da?,at
fr,luks! eara*g seb.lra ,! (s!r)
Tahun dan r.asmgffasinE dibsaf€n
daftar rekaF lutasin}fa (Daftar
Rekapitulasi Mutasi Barang)

I
<rr@:f'rrfi:

|*,g,Sr*sr
GUEERNUR

oy.

Kaba!

K6ubb{
NPIN Xll : E$TUW GUffiNR SUUGI SEhTN
NoMoR .*G)--n+tllaf6r)
rffi U Stpl@,ver ffieS
ffi&c& FRqsE@R S€K.IS WtretrRAt{

t Sdbp kdf*61!wii
fG.d.*&ZM
Fra*fkffilb*
L&**A€
F&**E€isb@
#tuglGb
m$*tffiffiffi
ba@ll16MllJ@m6ae

2sMe**5ik{
Mk{RDqS
&l*4.kM
d{nrdffi.eh{t
*sir t&k tEffib Xdrdrsl
SenF@M
g3brH*hc&
k?

3 tskb.a*€twdHrda
#k1.d3
&&EtubM

aSd*M!@**
ffi6&ZM
@hkffi
Lok6@ge4
p*md*E'@tEb{q
3.lfuoffiffitu
#&ffi9
E*gW!*i!t+

5 tL**#rFi*5Ccl€
llffiirBeqWkD*
ffirubp3.&bmula
aedMffiRtu
ffiffwk*'de
ffi*dhMis

Ai*G*dqnd:ad.
ed.1l&i:*-+e
*l*tuq9q+
6lrslYlMr.krdbhaBm
116|@

?k@@M
@6mdd4@4M
FtulhdK*
ffihffikq
p&md$*€kW
.t&tea4G&
€€ffiffi9
bqltcdl€F€*e
*iee
SMel.Mpd&nm
lnEt*kqMftM
#Edq{*!ffikr
:Had!r*r@e@ee
ffi#ffilfu
kbwNisSAr&rhffii$
kkffiffi

tffiH*;!''dr,t
*+b.dq
kbS3.qfing&r
kgDaiit slco itti b6*tiitirad

sdhp spD n5dei


mEid@ZM
rt!b*8fss ffisde
!.#eF{dk@
Fad*@@@i@hB@
MF|M8ffi&
|lwii KR b.rd*ci6l *
Fq|ll#llle@m*s
eiu
kFCtu&
6&q*H
k8tu4.d6ffi
m.nrcd&trydllrgtu
lmnbrbfu*m€l(k
F@drPrE@ide*r

i*Htu*id
-*tffi,-.d-#*

rsistcn..i{:[S]$.fl]
1([oHtlkum "&
xso.H.?'PI1.
bmbd ke 3 d*i@ d tms#.
bmF k€ 1,2 &mp*rn k!
mdi

Psrelde dbffi Demffi


rebh d*m
mcmid Klg
r4k@ 2

M€hksstu pemntu ffi


lnvffi8ffituRlk4tu6i
Eutu h# BeEq pd.
Unit Sr& d.h ranqka 3 ffi
btudhmHmb$flbry
*rgukulnvffi6
$@akreF&reml
ksia'MidBukuh€ffi
s&

Prydde nsdondd Btu


tukrldeffi6n*m6SPD
*bagdF6dlN.ffi

e&hd*MffiB@dhd
&nd Rdqtu4d ldk ffi
mwmb€rk riuMbaa
d Pdmsi*4 P.w_ &i Sd

GUBERNUR ERA.UTAM,
LAMPIRAN XIV: PERATUMN GUBERNUR SUMATERA UTARA
NoMoR : @Tr'htn 6€tQ
TANGGAL: € gfpficnr4r A{4
BAGAN ALUR PROSEDUR SEWA

GUBERNUR
187

IAMPIRAN )(V : PEMTURAN GUBERNUR SUMATEM UTARA


NOMOR : .r9 Tfrt.tlt' Affq
TANGGAL: $ JG,ria"ruzar a*79

EAGANALUR PROSEDUR PINJAM PAKAI

1 Kepala SKPD/Pengguna
mengusulkan kepada Gubemur
melalui pengelola atas barang
milik Daerah yang akan
dipinjampakaikan

2 Pinjam pakai ditetapkan dengan


Surat Perjanjian Pinjam Pakai
yang ditandatangani oleh pengelola
a.n. Gubemur

3 Setelah waktu pinjam pakai berakhir


barang Daerah tersebut dikembalikan
kepada Pemerintah Provinsi Sumatera
Utara

GUBERNUR TERA UTARA,


188

Medan,

Nomor: Kepada Yth :


Lamp : Kepala...-..
Perihal: Pinjam Pakzt Gedung
di-
Medan

l, Sehubungan dengan surat No..................... Tgl


yang ditujukaa kepada Gubernur Sumatera Utara perihal yang saat
ini zudah tidak dioperasionalkan lagi,

1 Berkenaan hal tersebut di atas, sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun
2006 Jo Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 1? Tahun 2007 tentang Pedoman
Teknis Pengelolaan Barang Milik Daerah bahwa Kepala..-... ........ adalah
pengguna barzng untuk itu diminta penjelasan dan pendapat saudara mengenai
status kepemilikan aset tanah dan / atau bangunan gedung serta
kemungkinan pemberiurzrn pinjam pakai gedung dimaksud.

J. Demikian disampaikan untuk maklum.

An. GUBERNUR SUMATERA UTARA


SEKRETARIS DAERAH PROVINSI,

Tembusan:
Yth. Bapak Gubernur Sumatera Utan sebagai laporan.
189

KEPUTUSAN GUBERNUR SUMATERA UTARA


NOMOR:

TENTAIIG

PINJAM PAKAI BARANG INVENTARIS


MILIK PEMERINTAII PROVTNSI SUMATERA UTARA
KEPADA

GUBER}TUR SUMATERA UTARA,

Menimbang :4. bahwa berdasarkan


perihal Pinjam Pakai

b. bahwa untuk mendukung kelancaran tugas-tugas .... yang


membutuhkan barang inventaris sebagai sarana dan prasarana

bahwa untuk mengoptimalkan pemanfaatan terhadap barang inventaris


tersebut dipandang perlu memberi izin pemakaian barang inventaris
milik Pemerintah Provinsi Sumatera Utan untuk dimanfaatkan
oleh.
d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud huruf 4 huruf
b dan huruf c perlu menetapkan Keputusan Gubemur Sumatera Utara
tentang Prnjam Pakai Barang Inventaris Milik Pemerintah Provinsi
Sumatera Utara kepada... .. .. ...;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 1956 tentang Pembentukan Daerah


Otonom Propinsi Aceh dan Perubahan Peraturan Pembentukan Propinsi
Sumatera Utara (Lembaran Negera Republik Indonesia Tahun 1956
Nomor 54, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
1 103);

Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Pokok-Pokok Agraria


(Lembaran Negara Republik lndonesia Tahun 1960 Nomor 104,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2013);
J. Undang-Undang Nomor ITahun 1974 tentang Pokok-Pokok
Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1974 Nomor
38, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3041) sebagaimana telah diubah
dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 3890);
4. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor a286);
5. Undang-Undang Nomor I Tahun 2004 tentang Perbendahalaan Negara
(Lembaran Negara RI Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran
Negara R[ Nomor 4355);
Undang - Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik lndonesia Tahun 20A4 Nomor 125,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437)
sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang -
Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang -
Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4844);
190

7. Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah


Propinsi (Lembaran Negara Republik Indonesia Republik Indonesia Tahun
1950 Nomor 59);
8. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan
Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005
Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4578);
9. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Barang
Milik Negara/Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006
Nomor 20, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
a609); sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Pemerintah
Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2008 tentang Perubahan atas
Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Barang
Milik Daerah;
10. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 80 Tahun 2003 tentang
Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 120, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4330) sebagaimana telah
diubah, terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 95 Tahun 2007
tentang Perubahan Ketujuh atas Keputusan Presiden Nomor 80 Tahun
2AA3 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang dan Jasa
Pemerintah;
ll.Peraturan Daerah Nomor 7 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Sekretariat Daerah dan Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat
Daerah Provinsi Sumatera Utara (Lembaran Daerah Provinsi Sumatera
Utara Tahun 2008 Nomor 7);
12. Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tate
Kerja Dinas-Dinas Daerah Provinsi Sumatera Utara (Lembaran Daerah
Provinsi Sumatera Utara Tahun 2008 Nomor 8);
13. Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Lembaga Teknis Daerah Provinsi Sumatera Utara (Lembaran
Daerah Provinsi SumateraUtara Tahun 2008 Nomor 9);
14. Peraturan Daerah Nomor 2 Talrl;rl' 2A09 kntang Pengelolaan Barang
Milik Daerah Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Lembaran Daerah
Provinsi Sumatera Utara Tahun 2009 Nomor 2);

MEMUTUSKAIT:
Menetapkan
KESATU Menyetujui Pinjam Pakai Barang Inventaris Milik Pemerintah Provinsi
Sumatera Utara kepada ..... sebagaimana tercantum dalam lampiran yang
merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari keputusan ini.

KEDUA : Persetujuan pinjam pakai barang inventaris diatur dengan ketentuan


sebagai berikut :

a. barang inventaris tersebut adalah milik Pemerintah Provinsi Sumatera


-rh
Utara dan tercatat dalam buku inventaris.
b. pemakaian barang inventaris tersebut dalam jattgka waktu 2 (dua)
Hidm@s;S":; tahun terhitung mulai tanggal penyerahannya dan apabila diperlukan
rshftilt...1'9.1S'-"' dapat diperpanjang kembali dengan persetujuan Gubernur Sumatera
rsl*en ....'{!5.frl.U'$' Utara.
Kuollukttm
Km.M0PsJr.....,...'
l*o
xots-l,!J!-'"t--
Km$b4
191

c. Pemakaian barang inventaris dimaksud hanyalah untuk sarana dan


prasarana menrmjang pelaksanaan tugas kantor............................. dan
ditetapkan dengan surat perjanjian dan penyerahannya dituangkan
dalam berita acara serah terima.
d. Dengan terlaksananya penyerahan barang inventaris dimaksud, segala
biaya pemeliharaan, perbaikan dan lainnya merupakan kewajiban,
beban dan tanggung jawab kantor.......

KETIGA Kantor...... .... tidak dapat meminta ganti rugi kepada Pemerintah
Provinsi Sumatera Utara apabila :
a. barang inventaris tersebut diperlukan Pemerintah Provinsi Sumatera
Utan untuk kepentingan dinas.
b- Masa izin pemanfaatan pemakaian barang inventaris tersebut telah
berakhir dan tidak diperpanjang lagi.
c. Penggunaan dan pemanfaatan barang inventaris dimaksud
menyimpang dari ketentuan sebagaimana dimaksud pada Diktum
KEDUA huruf b.

KEEMPAT Pada waktu penyerahan kembali barang inventaris tersebut kepada


Pemerintah Provinsi Sumatera Utaru harus menyelesaikan segala
kewajibannya sebagaimana dimaksud pada diktum KEDUA huruf d.

KELIMA Hal - hal lain yang belum diatur dalam persetujuan pinjam pakai ini
sepenuhnya mempedomani ketentuan peraturarr perundang-undangan.

KEENAM Keputusan ini berlaku pada tanggal ditetapkan dengan ketentuan apabila
terdapat kekeliruan didalamnya akan diperbaiki sebagaimana mestinya-

Ditetapkan di Medan
pada tanggal

GUBERNUR SUMATERA UTARA,

Tembusan:
1. .................... ;
2. .,.................. ;
3.............
192

PERJANJIAF{ PINJAM PAKAI

antara

PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA UTARA

dengan

PEMERINTAII KABUPATEN/KOTA

tentang

PINJAM PAKAI TANAII DAN / ATAU BANGT]NAN MILIK PEMERINTAH PROYINSI


SUMATERA UTARA KEPADA PEMERINTAH KABUPATEN / KOTA ......................

NOMOR

NOMOR

Pada hari ini............. tanggal...... bu1an......... tahun...................., kami


yang bertanda tangan dibawah ini, masing - masing :

1. R. E. NAINGGOLAN : Selaku Sekretaris Daerah Provinsi Sumatera Utara


dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama
Pemerintah Provinsi Sumatera Utan dengan alarnat
Jl. P. Diponegoro No. 30 Medan, untuk selanjutnya
disebut sebagai PIIIAK KESATU.

2. : Selaku Bupati I Walikota ......., dalam hal


ini bertindak untuk dan atas nama Pemerintah
Kabupaten/Kota... dengan alamat Jl. untuk
selanjutnya disebut sebagai PIHAK KEDUA.

Berdasarkan keputusan Gubemur Sumatera Utara No.............


Tg1............ tentang
Pinjam Pakai Tanah dan I atau Bangunan Milik Pemerintah Provinsi Sumatera Utara kepada
Pemerintah Kabupaten / Kota bahwa kedua belah pihak sepakat mengadakan perja4iian pinjarn
I
pakai tanah dan atau bangunan dengan luas tanah milik Pemerintah Provinsi
Sumatera Utara dengan ketentuan sebagai berikut :

Fasal I
Maksud dan Tujuan

(1) Maksud dan perjanjian pinjam pakai ini adalah dalam rangka mendayagunakan dan
mengoptimalkan barang milik daenhdari PIHAK KESATU.
(2) Tujuan perjanjian pinjam pakai ini untuk memanfaatkan penggunrum tanah dan I atau
bangunan PIHAK KESATU kepada PIHAK KEDUA dengan cara pinjam pakai untuk
sebagai sarana perkantoran.
t'.F Kso
Pasal2
Ruang Lingkup

|ATU menyerahkan penggunaan tanah dan / atau bangunan kepada PIIIAK KEDUA
KEDUA menerima penyerahan penggunarur tanah dan I atau bangunan dari PIHAK
dengan cara pinjam pakai untuk digUnakan sebagai safttna perkantoran.
193

Pasal 3
Objek Perjanjian

Objek perjanjian pinjam pakai sebagaimana dimaksud dalam Pasal2 meliputi tanah dan I atau
bangunan (sebutkan letak, ukuran, alas hak atas tanah...dst) yang dananya bersumber dari
anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) Provinsi Sumatera Utara.

Pasal4
Jangka Waktu

(l) Jangka waktu pinjam pakai tanah dan / atau bangunan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal
2, berlaku selama 2 (dw) tahun terhitung tanggal dan berakhir pada
tangga1...... dan dapat diperpanjang kembali sesuai kesepakatan kedua belah
pihak.
{2) Dalam hal perpanjangan jangka waktu pinjam pakai, PIHAK KEDUA harus
memberitahukan kepada PIHAK KESATU sekurang-kurangnya 2 (dua) bulan sebelum
berakhir masa pinjam pakai tersebut"

Pasal 5
Kewajiban

Selama masa pinjam pakai terhadap tanah dan I atau bangunan sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 2 PIHAK KEDUA diwajibkan untuk :
a. memelihar4 merawat dan menjaga kebersihan lingkungan sekitar serta keutuhan tanah dan /
atau bangunan yang dipinjam pakaikan.
b. bertanggung jawab atas segala biaya yang timbul berkaitan dengan pemakaian tanah dan I
atau bangunan seperti listrik, telepon, air, pajak bumi bangunan dan pungutan resmi lainnya.
c. melaporkan pelaksanaan pinjarn pakai sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 kepada
Gubernur Sumatera Utara Cq. Sekretaris Daerah Provinsi Sumatera Utara secara berkala
setiap 6 (enam) bulan sekali.
d. memberikan kesempatan kepada petugas I pejabat yang berwenang dari PIHAK KESATU
apabila sewaktu-waktu pada hari jam kerja memasuki areal tanah yang dipinjam pakaikan
tersebut.
e. mengembalikan tanah dan I atau bangunan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 kepada
PIHAK KESATU, apabila tidak diajukan perpaqiangan dengan menunjukkan bukti-bukti
pembayaran tagihan listrik, telepon, air, pajak bumi bangunan dan pungutan resmi lainnya.

Pesal6
Larangan

Selama masa pinjam pakai tanah darrr I


atatbangunan PIHAK KEDUA dilarang untuk :
a. Memindah tangankan, meminjamkan dan I atau melakukan transaksi apapun kepada pihak
lain.
b. Mengalihkan hak pemanfaatan atas tanah dan I atau bangunan atau membebani dengan hak
apapun termasuk hak tanggungan kepada pihak lain dengan cara dan dalam bentuk apapun.

Pasal T
Perselisihan
pnrlnr umm
ita terjadi perselisihan terhadap pelaksanaan perjanjian pinjam pakai ini akan
secara musyawarah dan mufakat antan kedua belah pihak-

ila jalan musyawarah tidak tercapai, maka kedua belah pihak memilih tempat
lukan hukum yang tetap dan umum di Kantor Panitera Pengadilan Negeri Medan.
"*..lru.
ls*;teir ",1!,1$Y$

Kuo Huxul,t

x*.Kstw]".*....
kp.$....n5s
7^',-i
Kses-lll\1.*-:..''"'
194

Pasal S
Penutup

(1) Penyerahan penggunaan tanah dan / atau bangunan dalam perjanjian pinjam pakai ini
dituangkan dalam berita acaraserah terima pinjam pakai.
(2) Hal hal yang belum diatur dalam perjanjian ini akan diatur lebih lanjut dalam perjanjian
-
tersendiri / addendum dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dengan perjanjian ini.

Demikian Perjanjian Pinjam Pakai ini dibuat dan ditandatangani oleh kedua belah pihak dalam
rangkap 4 (empat), rangkap kesatu dan rangkap kedua ditandatangani di atas materai cukup,
masing-masing mempunyai kekuatan hukum yang sama untuk dapat dipergunakan sebagaimana
mestinya.

PIHAK KEDUA PIHAK KESATU


BUPATI / WALIKOTA. An. GUBERNUR SUMATERA UTARA
SEKRETARIS DAERAH PROVINSI

R. E.NATN .vofuill

({oHLe' I .,

Iaro..[$'1$41"*
195

BERITA ACARA SERAH TERIMA


NOMOR

Pada hari ini ,.........,..... .. ..1.. tanggal...... bulan ... tahun..... ,., yang
bertanda tanga* dibawah ini :

I. R. E. NAINGGOLAN : Selaku Sekretaris Daerah provinsi Sumatera


Utara dalam hal ini berfindak untuk dan atas
nama Pemerintah Provinsi Sumatera Utara
dengan alamat Jl. P. Diponegoro No. 30
Medaa, untuk selanjutnya disebut sebagai
PIHAK KfiSATU.
2. Selaku Bupati / Walikota
dalam hal ini selanjutnya disebut sebagai
PIHAK KEDUA.

Berdasarkan keputusan Gubernur Sumatera lltara No.............


Tgl .... ... tentang .
Pinjam Pakai Tanah dan I atau Bangunan Milik Pemerintah Provinsi Sumatera Utara kepada
Pemerintah Kabupaterr / Kota.

t. FIHAK KESATU menyerahkan / merninjamkan kepada PIHAK KEDUA yaitu berupa tanah
dan I atau bangunan yang berlokasi dija1an....... desa...........
kecamatan .. Kabupaten I Kata..... .. dengan 1uas......."...
Selama 2 (6ua) tahun terhitung mulai tangal serah terima ini.

2. Dengan terlaksananya serah terima ini, maka segala biaya pemeliharaan, kebersihan,
keamanan dan ketertibafl, listrili, telepcn, air, pajak bi"rmi serta biaya lainnya menjadi beban
dan tanggung jawab Kabupaten / Walikota

3. PIIIAI( KEIUA wajib menyerahkan kembali tanah dan I atau bangunaa tersebut tanqa
meminta ganti rugi kepada PIHAK KESAT'U apabila :

a. Tanah dar' / atau bangunan dirnaksud diperlukan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara.
b. Masa penyerahan prnjam pakai telah berakhir dan tidak diperpanjang kembali.
c. Penggunaan tanah dan I atau bangunan tersebut menyimpang dari ketentuan dalam
Keputusan Gubernur Sumatera Utara No.... .... -... -...... - TSl....

Demikian Berita Acara Serah Terima Pinjam Pakai ini dibuat dengan sebenarnya atas kehendak
dan keinginan kedua belah pihah ditanda tangam kedua belah pihak untuk dipergunakan
scbagaimana mestinya.

PIHAK KEDUA PIHAK KESATU


BTIPATI / WALIKOTA An. GUBERNTIR STIIVfATERA UTARA
SEKRETARIS DAERAH PROVINSI

R. E. NAINGGOLAN
LAMPIRAN XVI : PERATURAN GUBERNUR SUMATERA UTARA
IgM_of :
TANGGALj
{f?;;srr <,,r"^ .:f6 a
S Sq.fnTrnlpJr Aoii
BAGAN ALUR KERJASAMA PEMANFAATAN

Untuk tarah dan/dau bangunan


yang edah di*mhkan oleh
per€guna kepsda pquolql€
dilaks€nakan oleh pemelola
set€hh mndapatkao peFeiujuan
G!bemff

2 Unluk tanah darvstau b€n0unaf,


yang mih digunakan oleh
p€ngguns dilsksnakan oleh
penggffi *telah mendapat
peHtujurn penoe,ola

3 Selain tanah danlatau b€ngunsn


dilak$nakan oleh perEgwa stgiah
mendapal perwtujlan pengetola

4 Pihak Ketlg6 mergaiukan


kolasma pemanfgetan kepsda
dfigan pesefia
panitis tend€rnelang
l€ltrg $kuGng-klBrgnya 5 pose(a,/
psmimt

5 Panitia lela{g nenedma dan men€lili


WE admini$r€llf p€mohonan
yang diaiukanobh pemohm

6 Panitig lelgng meneliti dan mgnbshas


poposl yang b€rksitan dengan ienis
sah€, m& pengelolaan, b€$mya
konstrih6i dan hal-hal lein yang
disnggap periu s€si beduk pernan.
faatannya beHm+$ma dengan
pihak pemohon

7 Pan'tia lelang metakulan p€fielitian


lapangao

B PaniUa lelang membual BA Hasi,


P€neliti€n

I Panitia lelang remberikan dan


renyampaikan sBn pe.timbangan
kepada Gubemur

1l Psitia lelang rempffiiapke


KeFrtusn Gubemur terdang Surat
Pe.janiian dan EA Serah Ttrim
Keiagma Pmanfaatan

2 Penandstanganan Slrat Perisnjian


A@ra geruh Terim6
Pementealsn

,1$$
isffiflws

GUBERNUR UTARA,
trso Huki";l
r.nrolililPal..""
h#.S!44".")
A
Kabas.$l\U."'.*.., d
r."onflll\ /-
Kasubb4
197

LAMPIRAN XVII : PERATURAN GUBERNUR SUMATERA UTARA


NOMOR : 2a1rA4+l qamrl
TANGGAL : I {Vfivr"t*r}rq.l
Bagan Alur Prosedur Bangun Guna Serah

l-m FerE${itu
Urai.an Per€elda SKPD Fhak flt Konsufun Fanilh Tender
Penokaii

I
lf f*ttto*r,s,*r Bart$F
gsla S€rah + rll

I yansditutuhkat cubemur ditengkapi data


dari SKPD kepada 'lI dol(ttrmn
usutan [F
lll
L-----'
I
I
I
U"uf"n eargrn Cuna Sedr seE{utrya
lz
| ruiet*+oHrTgn Perdiian&r
I nengraiian yang ditetapkan dengan SK
| MExEfr
3uOemur
Oan dapal bekeria%ma dengan ^[:-FJ:l
IEn
leneHi I
.SK
TtnFerHrt:
ilffiFF5Ela tryrfl€ffiE
lusqs
dalam bidang manajemen properti
+
. lt-sn Fer*&ia**h kE*&! m€rfiBr€f t pelr#ai
m€nyusun K€rangka Aslan Keria Ban$n daapengkSan
Guna Serah

. ilasfr katran {hn penetrh-an mengha$ftan


Kerangka Acuan Kerja Bangun Serah antara
Pg'€fHglrllaerafi dffPil;#(lg *6.4:::..::::::!1
'6ti::i.d

Hasil kajian dan penelitian menjadi ao€n


re eilkar d€rgist
l(eg*tur bbE
geskt*ra'*lm5pstat
peminat

@ll
pRr*6
l**,
Il---
lr*'ll1
usulEn uir
--r-
FE

/,,,,,4-
'€dlaabtranwgafea

, l&lr rPilSssaqrEsr Fid&t


t ffirrnen ltl
j *e4aeama [j
jas konsultian rnanajetrpn troperti l----
-lt
Pemenang menardatangani No{a
K$epahaman (MOU) dengan Pihak lll ,4=:==:l
r-tll r------ll
{brggr $Ga lhGglg &sla Sc€tt
maksimal30tatrFl
[ '*, llj Hcff tlj

I
fthdtfioFr:
P$;
Si$enPqry'r
Asi$en
.rrr":w:*
Asistin

Krro il;lli*oo'
Krowt\t' .// """"""'
Kan ..1-.;hr-""""'
f. t,
'
l@sM!.sn..11:tlv'tv-*
u
K&qt '1$l', t"' r,,I*;;cl^t
Krubb{
198

LAMPIRAH XVlll : PERATURAI.I GUBERNUR SULATERA UTARA


NOMOR : f,9'TA+tyr.r e$(tq
TANGGAI- : S Jrf,i-gprhx-40fi-a
Bagan Alur Prooedur Lelang Bangun Guna Serah

l. Panitia tender melakukan pengumuman dan apabila


2 (dua) k6li bert nrt{"rut peminaftrya kura{rg dtri 5 {i.na}
p6€rta, 4aFFt #t*en pro€es pefn*lt+st hngslirE rtdefui
negolsasi baik tel$l$ maupun harga

- tuaa lekqg g!in*!d 5 peserta) slBEa**an ?es'rdffi!


pengguna $ahaan kepada panitia bnderflelang dengEn
dilengkapi data-data yang diperlukan

Panitia lelang menerima dan menelitt secara administratif

Frofsrad FE {Eai*at ae* gsnds| Jr€a FrE


b€ftaf,an dengian ienb mala, maea F€n€efrdan, hsffrnya
kontribusi dan hal-hal lain yang dianggap pertu sesuai bentuk

Fs*anfffirtffi bsseffi de*!q6* Fat* FdndlloEt

Fanilb bbql* ssr**d SsilaAsa HaEg Miar

Panita lelangfiender membedkan dan men ampaikan saran


pertfnAargar l€pae G$saur

eanith bkA,l€re rrsnpe{sia*sr s.rattaEbsr Fsro&al@n


a6a: pe*s*$Br Fens*r fui G{*srBr g€4€
pefsetujuan pemaniaatan

Panitia lelang/tender menyiapkan Surat Perjanjian dan Berita


Acara Sefah T€rirna

\1 L. . ltl

Sts@iu
t#Em@rl:'
Adffi-H$...
nsisten..$J$$S GUBERNUR UTARA,
Kaalltf*;m

nffi[fi],* ?'""" ,,;t{d$4gl


"
*t*-uur-"-
Krubbas t4,f'[hJ'IY''
ARIFIN
LAMPIRAN XIX : PERATURAN GUBERNUR SUMATERA UTARA
lroMoR : th tfu1trfv 4?f1
TANGGAL'
&'irrtwrw, ad,q
BAGAN ALUR BANGUN SERAH GUNA

1 Dilaksanakan untuk tanah


milik Pemerirdah Prov. Sumut
yang telah diserahkan oleh
pengguna kepada Gubemur

Tahap Persiapan
2 Pemnhonan dari SKPD kepada
Gubernur dilengkapi datadata
sobagai berikut anta€ lain
tanah, bangunan, ren€na
pembangunan gedung

3 Usul bangun guna serah


dimaksud selanjutnya ditetiti
oleh pengelola dan SKPD
terkail

4 Gubemur mengangkat panitia


lelang

5 Panhia lelang melaksanakan


psrsiapan dan pongumuman
pelelangan

6 Pihak Ketiga mengaiukan


permohonan penggunausahaan
kepeda Panitia Lelang

7 Panitia lelang menerima dan


meneliti secara administrasi
permohonan yang diajukan
pemohon

I Panitia lelang meneliti dan


membahas proposal/surat
permohonan yang diajukan
pemohon yang b€rkaitan denqan
jenis usaha, masa pongelolaan,
besamya kontribusi/uang sewa
setoran dan hal-hal lain yang
dianggap perlu sesuai bentuk
pomanfaatannya b€rsama-sama
dengm pemohon (dapal b€kerja
sama d€ngan Pih€k Ketiga)

I Panitia lelang m€laksanakan


genelitian'apangan dan
menuangkan hasil penelitian
dalam BA Hasil Pen€litian

10 Panitia lelang memberikan dan


menyampaiksn saran p€rtimbangan
kepade Gubemut

selanjutnya
Pihak Ketiga
x*nr xoq
Ss
ffii'
tnnWrefcm':"
s"tffimo
sistcn ....::.i.......""

iuoHukum

wo.Bn]l:w.n!'..','
ieroK,Jb.$,.'.Y:
13 Panitia lelang m€mpersiapkan
drafi Surat Perianjian dan BA
Serah Terima (dapat bekeria sama
dengan Pihak Ketiga)

13 Psnitia lelang mempergiapkan


drsft Sufsl Perjanjian dsn BA
Serah Teriro (dapat bekerja sama
dengan Pihak Ketiga)

14 Penandatengan6n Sura: Pedenjian


dan BA Serah Terima

15 Pihak Ketiga mendapatkan HGB

16 Pihak Ketiga mendapatkan HGB

17 Mitra BSG harus menyerahkan


hasil BSG kopada GubernB sagera
st6lainya pembangunan

18 Mitra BSG dapat mendayagunakan


BMD sesuaijangka ffiktu yang
ditetepkan dalam Swat Psjanjian

19 Setelah jangka w€ldu p€ndayagunaan


berskhir, otjek BSG terlebih dahulu
diaudit oleh aparat pengawesan
fungsional Pemerintah Prov. Sumut
sebelum penggunaannya ditetapkan
oleh Gubernur

GUBERNUR UTARA,
241

LAMPIRASI XX : PERATURAI{ GUBER}.IUR $Uh{ATERA UTARA


NOMOR : )*7 'ifrfittfl. 3€gE
rANGc'Al-, & (rfFen'Wf eOOq

Bagan Alur Prosedur Pemeliharaan

Fengdunadan/
tFdar ffirFeE# esgrlltisBa"drg g(PD
atau Pencouna

It. $(PD nE
ysrn ren@€ pefiEfharaan
U"ranS (RTPB) yang disampaikan kepada
I
I
I
pergeUa ndalui pernbantu pengdda untu*
se*pgEipeenE sehllBtah$n
[ @un*m
anOOaran bersangkutan dan setiap perubahan
It. yang
akan didakan @a Rencana
j FemereSssEtr*lsss$€ngpblila!
I Xepata SXRO bersangkutan
I

iZ. eemUantu Pengebia, FerEgEnra dan Ktrasa


Pengguna melaksanakan pemeliharaan barang
t$g( daer*t ssrsi rkEtrl Ele Kebse*€:
tun€ffitr€r BaaE fR Wr {Dl(P8f,fi}
lrang ada di masing-masing SKPD

Pelaksanasn pemeliharaan barang milik daerah

@l(at *{€il! $cd P€s*rb& lG*d$$at


Tardafangar
FerFrftffiF?tuSdgaifi.pe Kepala SKPD
SKPD

4. Pengurus Barang melaksanakan pencatatan


pe{r#€ran s€{tryienb kang mik ffit
ebs i{artr S€t'€ertrsr&srane!

5. Pengguna danl&u krr€ Fefigguna rnembuat


Daftar Hasil Pemeliharaan Barang (DHPB)
I DHPB lll
ddarn lingkun€EFr *erltFcaryin$a dan v.ajib
Jl*- rriwtut UJ
n:eapof*sr kA* &$srxs s**t Pcr€effia
seliap triwulan

Pembant! Pengelola meneliti laporan DHPB


dan menyusun DHPB &lam t tahun anggaran

. Laporan Hasil Pemeliharaan dijadikan sebagai

.1 ll:

/\

n.l!,!i..-..
lrs'i*Bn
[. ; ;.\
|rr,,,,11${.$,\t'.{n'
AsKcrt

Yso Huttum
lrn{liltrt
n ,,,"s/l
v-,,,,,,,
l(ffo ntc\rririfi""'"'

,Ml,r,w}-,!)fl !'\v '':'.:l''"'


-
rJi,$!\,,,,*:,' up,['r$mnrl!l.3ir /\
242

LAMPIRAN XXI : PERATUMN GUBERNUR SUIVIATERA UTARA


I'tO[rOR : }F) i*t"'{N NC7
TAIIIGGAL ,
e .fibfhq'rnb er fffl|:r

Bagan Alur Prosee Penilaian Asgt

Tlm Penllal Asctbedas.dcn SK,

f#*FeaFrih&segesffid

, a"'l-rn PeniH AS Pempfo\r$ dibectuk


berdasar*an SK Gubemur
rg(|Jlsr Ebrg pelcrJaar
h, Seda penflakt
gq btsk hq$ krr*€s peq*d irdepeldGn
dengan pernberian SPK kgi pemenang

Tnn Penihi isetpemFntrsu rL€@€ ffii


tnd€p€nden m€lakukan penilahn b€rdasarkan
data kepemilikan ba€ng da€rah yang tercatat
6afrun &b ;nrre*Brs t,Ersfg :
a, Se6a sa*u gerrgelo*a baang filgr*eilfisr
data-data yang tercatrat dalam dafiat
inventaris bdang
b. SKpD m€rnberiler r&d& mubl*$r set
)€ng ada pda insbrcinya

T:m kSdAeeikrxrirgr ftov- grrx*Jt-@a Pen*d


lnd6penden membuat laporan hasil penilaian
terhadap as€t daetah kep€da Gubcmtr rnelialui
SekrcfiarhtDaerdr

fla.*l hra'r pe*ier&lr4Fdilffi 6a. @i


F€$yus.rBr flbf,ac. IHr Peg*rsgr

GUBERNUR S
243

I.AMPIRAN XXII PERATURAN GUBERNUR SUII'ATERA UTARA


NOMOR : .{ '1?#{uV ror.trrt
TANGGAL
' I 9wrr;o,b'ir')tpq
Bagan Alur Prooes Penghapuean Aset

Unian pOnge*ola Tlm Ponilal AE€t/ Ponghapu$n SKPD

1. SKPo membuat usulan pen€hapu8an aset dokumen, lU


kepada Guberffir !'*k* Sakretariat kaft

e Gubemur membenfuk Panitia PenghaFGan

1€r€ s*i.gi{5F.r*il

Khusus bangunan, hsrus ada SK Pembongkaran


dari Gubemur scbdurn diffiukafi pen$ofig{€rat

Panita Penghapusen meneliti barang yang


ns*, rlolqst}gr kwtH!*an, *s*nl3tad tkt
ddal8nsF!€fqrlb:€g+p*r*t

,1. Hasil pergilbn dih.sgl€n &lam BedtaAmra


hasil penelitian

5. P€ngelola mengajukan p€rmohonan PerEatoiuan


rxrcana pangftry,can barar€ dimak$d

6- Gubemur msmberikan persetujuan penghspusan


6ai.i* -qrsd tdsuhsa fuid*sealc*r
Peng€lota etas narna Grib€mur yarE $ffik
lanjuti dengan kegiatan p€mindah tanganan

7. Fer1ghaFrcan htar€ daereh dari dsk


inventaris

GUBERNUR UTARA,

Hl'll,I-- g,-: il'


-,,',",
Irarogj.L,ffl,.., u.f
il.rgrun "!n:1
.Y'$11...-'" *"i',
d:*
t
"1t "
380

LAMPIMN )fiIII : PERATURAN GUBERNUR SUMATERA UTARA


No*ron ]9 'TA+{VN l{S{
rAltG<a*L 8.! trgcfranber actlrp

Bagan Alur Pemindah tanganan Tanah dan abu Bangunan

1. Pemerintah Kota meminta sertifikat atas

nama Pomerinlah Koia keoada SPH f?ttEffin-l


I semra* I
er*p Hlah y€iltg &encandan akat
dipindahtangar*an

+
. BPN memproses p€rmohonan untik
kemLldian mefieabitkan sertif kat

Gubemur melalui peng€lo,a menerbitkan


16-=
Sgd@***!pens€$*{wrl:* I Fed€t{sk I
Penaksir L-g--r
+
F,enitb Pstaksirmene$t tian
nilai atas ta*ah dan ahu bafigunan
mgrdsr
ffi,i18
+
ttd ialcErar rftElgi{afi (Bll Bedh
Acara

Berita Acara hasil penaksiran menjadi


*rp*rm pernplonan e$eras ke@a
DP*S unt* pers**$rcr ps*lddt
tanganan

. Bedasarkan rekomendasi DPRo,

GJbeGur filerF$an ks.*$an


@rhd(daskEifktgij'r8!
dengan cara ganti rugi atau tukar
rnerruk6r

GUBERNUR UTARA,

ARIFI N
381

Lampiran -X'2

KEPUTUSAN GUBER}IUR SUMATERA UTARA


NOMOR:

TENTAIIG

PEMBENTUKAN PANITIA PENJUALANIPENGHAPUSAN KENDARAAN


MILIK PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA UTARA
TAHUN ANGGARAN

GT]BERNUR SUMATERA UTARA,

Menimbang : a. bahwa berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2009 tentang


Pengelolaan Barang Milik Provinsi Sumatera Utara;
b. bahwa barang milik Pemerintah Provinsi Sumatera Utara dalam hal ini
kendaraan bermotor peror.mgan dinas dan operasional dinas yang sudah
dalam keadaan rusak atau tidak efisien lagi penggunaannya untuk
kepentingan dinas, dapat dihapuskan dari daftar inventaris kekayaan
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara;
bahwa kendaraan perorangan dinas milik Pemerintah Provinsi Sumatera
5
Utara yang sudah dipergunakan lebih dari (ima) tahun dapat
dijuaUsewa belikan;
Bahwa kendaraan operasional dinas milik Pemerintah Provinsi Sumatera
Utara yang telah dipergunakan lebih ...,.. tahun dapat dihapus dari daftar
inventaris
bahwa berdasarkan pertirnbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a,
huruf b, huruf c, huruf d dan huruf d, perlu menetapkan Keputusan
Gubernur Sumatera Utara tentang Panitia PenjualanlPenghapusan
/
Kendaraan bermotor perorangan dinas milik Pemerintah Provinsi
Sumatera Utara.

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 1956 tentang Pembentukan Daerah


Otonom Propinsi Aceh dan Perubahan Peraturan Pembentukan Provinsi
Sumatera Lltara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1956
Nomor 64, Tambahan Lembaran Negara Nomor 1 103);
) Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Pokok-Pokok Agraria
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1960 Nomor 104,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2013);

Undang-Undang Nomor I Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok


iJ t1.'i :\:,:
!;lil!i,: Kepegawaian (Lembaran Negara Republik lndonesia Tahun 1974 Nomor
38, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3A4D sebagaimana telah diubah
dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 (Lembaran Negara
$edeirsry fr r Republik lndonesia Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lernbaran
K$Fmsidiff t#-+ Negara Republik Indonesia Nomor 3 890);
ffi,,.rfl|.-...
.-,-.-- nchlilill ;
i fl..
la 4. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggataan
Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme
(Lembaran Negara Republik lndonesia Tahun 1999 Nomor 75,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851);
rors ...fl $!f .......- .,....1..#*
382

5. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara


(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);

6. Undang-Undang Nomor I
Tahun 2004 tentang Perbendahanart
Negara (Lembaran Negara RI Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan
Lembaran Negara RI Nomor a355);6.

7. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan


Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor
125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437)
sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor
12 Tahun 2008 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008
Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4844);

Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 1950 tentang Pembentukan


Daerah Propinsi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1950
Nomor 59);
9. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan
Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik lndonesia Tahun
2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik lndonesia
Nomor a578);
10. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2006 tentang Pengelolaan
Barang Milik Negara./Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2006 Nomor 20, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor a609); sebagaimana telah diubah terakhir dengan
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2008
tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2006
tentang Pengelolaan Barang Milik Daerah;
11. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 80 Tahun 2003
tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 120,
Tambahan Lembaran Negara Republik lndonesia Nomor 4330)
sebagaimana telah diubah, terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor
95 Tahun 2007 tentang Perubahan Ketujuh atas Keputusan Presiden
Nomor 80 Tahun 2003 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan
Barang dan Jasa Pemerintah);
t2, Peraturan Daerah Nomor 7 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Sekretariat Daerah dan Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat
Daerah Provinsi Sumatera Utara (Lembaran Daerah Provinsi
Sumatera Utara Tahun 2008 Nomor 7) ;

13. Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Dinas-Dinas Daerah Provinsi Sumatera Utata (Lembaran
Daerah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2008 Nomor 8);
14. Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Lembaga Teknis Daerah Provinsi Sumatera Utara (Lembaran
Daerah Tahun 2008 Nomor 9);
15. Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2009 tentang Pengelolaan Barang
Milik Daerah Pemerintah Provinsi sumatera utara (Lembaran
Daerah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2009 Nom6 2);
383

MEMUTT]SKAN:
&{enetapkan
KESATU Membentuk Panitia Penjualan / penghapusan Kendaraan Milik pemerintah
Frwinsi sumatera utara de*gan enrsunan keanggotaan *ebagaimana
tercantum pada lampiran yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan
dari keputusan ini:

K1EDUA Panitia Kendaraan sebagaimana dimaksud pada Diktum KESATU bertugas .

a" Meneliti adrninisirasi pemilikan barang iermaslk pembeliail dan


pengurusannya;
b. Meneliti keadaan frsik keadaraan dihuburgkaa dengaa kepenfingan
umsan diaas dan biaya perneliharaa*,
c. Lain-lain yang dianggap perlu.

KETIGA Hasil penelitian Panitia sebagaimana dimakzud pada Dikrum KEFUA


dituangkan dalam Berita Acara;

KEEMPAT Biaya yang timbul akibat ditetapkannya keputusan ini dibebankan pada
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerchprovinsi Sumatera utara;

KELIMA Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan dengan ketentuan
apabila terdapat kekeliruan didalamnya akan diperbaiki sebagaimana
msetinya..

Ditetapkan di Medan
pada ta*ggal

GUBERNI'R SUMATERA UTARA

Tembusan
Yrh. 1. "t
2.
-\

SekdaPiePeu

Asisterr Fell*::':, I ::i


384

Lampiran - X. 3

LAMPIRAN KEPUTUSAN GUBERNUR SUMATERA UTARA


NOMOR i.....".........
TANGGAL :...............

SUSLINAN PANITIA PENruALAN KENDARAAN / PENGI{APUSAN KENDARAAN


MILIK PEMERII.JTAH PROWNSI SL}MATERA UTARA

No. Kedudukan dalam Jabatan pada


Narna Ket
Urut Panitia instansinva
I 2 J 4 5

GIJBERNUR SUMATERA UTARA

()

FAqAF KO

i$iSroFJ
,qs'6ien Fin::i' :.' : ,
1I
Asisrcn.&$,.,.- .,.
Aslrter,4$lllU.lYl... .

i{uc liuii,.t
KuL.M.v.g!:!......

W,:Ilk;h^ffi
385

Lampiran - X. 4

PANITIA PENJUALAN / PENGHAPUSAN KENDARAAN MILIK PEMERINTAH


PROVINST SUMATERA TITARA

BERITA. ACARA
lYomor:

Pada hari ini......... Tanggal .........kami yang bertandatangan di bawah ini selaku Panitia
Kendaraan Penjualan / Penghapusan milik Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Yang dibentuk
dengan Keputusan Gubernur Sumatera Utara No.,,............ Tg1......., telah melakukan
pengecekar/penelitian atas kendaraan-kendaraan milik Pemerintah Provinsi Sumatera Utara
(sebagaimana terlampir) Yang direncanakan untuk dijual kepada Pejabat Negara da* dihapus dari
daftar inventaris sebagaimana tersebut pada Berita Acara.

Adapun hasil pengecekan I penelitian atas kendaraan-kendaraan tersebut adalab sebagai


berikut:

1. Pemilikan
2.Keadaan kendaraan
3. Pemakaian dan Pemeliheraan
4 Biaya Femeliharaan
5. Lain-lain yang perlu

Sehubungan hal tersebut di atas, maka Fanitia mengusulkan sebagai berikut :

l. ............,, . {Daftar Kesdaraan yang diusulkan untuk dtj"al}


2. .............. . (Daftar Kendaraan yang diusulkan untuk ditanggutrkan dulu)
3. .............. . (Daftar Kendaraan yang diusulkan untuk dihapus)

Demikian Berita Acara ini kami buat dengan sebenarnya dan disampaikan kepada
Gubernur Surnatera lJtara unt$k dipergunakan sebagairnana mestinya.

Medan,

PA}-IITIA KENDAIIJA}I TERSEBUT DI ATAS

Nama Tanda tangan

1. Ketua
2. Wk Ketua
3. Sekretaris
4. Anggota
386

Lampiran - X. 5

DAFTAR UNTUK MENGUJI KENDARAAN BERMOTOR DINAS

Kepada Ketua Panitia Penguji Kendaraan di Kepada

I
Dengan ini disaryaikan te$tang kendaraas 2
bennotor kepunyaan Dinas untuk diuji dan ?
dinlatakan dapat tidaknya untuk dipakai lagi. 4

NarnaPenguasa : .............................
Tempat : ................,............
Merk Pabrik : -."...............-........--
Type LJsttgitlr ulr urutsrl[filIuKail oiurwa
Tahun Pembuatan : ............................. rJsrflrQtor yallg [ErsEuut (II ugt{jtan rilr fqrurl uruJl
Hunrf Nomor Pend- Pol : ............-...........-.-.. pada tang$f
Nomor Landasan : ............-.........,.....- Di......
Nomor Mesin : .............................
Kekuatan Motor Dan tenryata kendaraan tersebut,
JumlahTempatDuduk :...........,.."........."....
Ukuran Ban : ............................. TIDAK DAPAT (I)
Jumlah Roda Cadangan : ................... MASTHDAPAT (2)
Jn"thKilamet€rterpakai : .........
Dipakai lagi wrfift Dinas disetalnn laporan
Diminta dengan hormat hasil pengujian tersebut di penguji yang bersangkutan.
sebelah inl dan dikirimkan kepada insfansiinstansi
]"ang tersebut dalam Pasal 7 a-vx 4 Sural AN P**iti* Pensliian {l}
Keputusan Metteri Perhubungan yang termasuk di AN. Cabang Panitia Pengujian (2)
atas.
Di ......""."......

Penguasaan tersebut di atas. Ketua Sekretaris,

(.... (.......................) (.........


NIP NIp ,...,. "..... NIp...

DIDAFTARKAN TANGGAL ......


Tembusankepada: Tindasankepada:
Anggoa Panitia / Cabang tersebut"
Sau&rnr
Di ................

seperlunya
seperlunya
K0s gan
eius
SekdaPEtru

'
l,ssst.,$5!$'\'m
Ssel&tua
rao'HlMl""

KStJla--
Kasuttas H.ll'lth
387

Larnpiraa - X. 6

LAPORAN PENGUJIAN KENDARAAN BERMOTOR ..................


PANITIA PENGUJIAIT{ KEilDARAAFI 5)AERAH PEMETINTAH
PROVINSI SUhtrqTERA UTAR{
Nomor

PANITIA PENGUJIAN PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA UTARA

Sebagai termaknrb dalam Surat Keputusan Menteri Perhubungan tanggal 18 Oktober 1958 Nomor V.5/l6l2l
menerangkan atas sumpah bah*a pada tanggal dan tempat l,ang tersebut diatas telah diuji Kadara*n bermotor dan
ditaksirnitainga sebagi berik*t :

Merk Jumlahtempat duduk


Ttpe Ukuran Ban
Thnpembuatar Jumla!: Roda Cadaagaa
Huruf Nomor JmlhKMygtlh
Pendaftaran ditempuh
Po{isi

No. Keadaan o/ No. Keadaan o,r


Bagran /0 Bagian /a
Unrt Br:ruk/Baik Urut Baik/Bunrk
I 2 3 4 5 6 1 E

I Landasan (baut VII Cluth & ak perseneling


I penglkar bodr I

i Uumper beiakangl wit Alat pendingln {radntsr i

I
pompa. air sapu kipas I

i A#cardan depan I

i sleering kmrte & IX AIat pendirgn (radiator i


I uniwyoint pompa. air sapu kipas I

I t ogtager as depan I

I ta,.a"*a"t;t; X Ban-Ban {bafl depail iean*rl. i


I
belakang, depau kiri) i
n I Pesawat rem
j itr*sret pump prpa XI Rodadanrutuprda I

I rem-rem tangafi, i
rem
tromol/brake XII Body/badan (pintu-Pintu)
I I

i drurnp) belakang. kan fuluP mesin i


i te{npd duduk depan dan j

rV I atut t.*udi (stir) belakang


I rt*riog hause- i

j pitman arm stang- )flII Sepatbor-spatbor i


I *tag sambungan l

I rtit. pusel pen XIV Alat-alat tistrik (uki. I .. .

ii kanan-kiri disas:a- ga{e{- counrsr:t i


i rela3. kanat listrik, klakson, i
i
V Mesin bon sikat kaca (wiP sr. alat
I pen*njuk jr:rusan) !

i
YI L4Jaq pengafur
XV
i
Alat-alat pembakar lcoil | ...... .'..'.
frIrdr:in bakar (tank .

':r'] 1441,i.'r./ pipa-pipa distributor kabel-kabel dan I

i '#I"lid bensin spcrk plug; :

v'las$ fil$r&"t- dan ur


XVI Dascoard (ukunan amper. I
SekdaIEs$
panas air iekanan minYak
kilometerdanjam )
TYry;-'
nsatsn ,,fl!J:$lr
Kuc tiu'qtl;t

Karo'kii.*l*'
388

I 2 J 4 5 6 7 8

XVII tampu-lnnpu xlt KcdaandulEo


(larnpu depan
belakang, lampu )oilI Saluran tempat duduk
stopr parker, lampu (co'per dan laiFlain)
datas dan lain-fain
)oilI Perkakas-Perkakas
XWII Penahanan shoe
dan pir-pn ilanga& )ccv Atat€:at lxin yang belum
pir spiral kanan dan tenrxasuk di atas
kiri, spiral kanan
dan bela*ang)

)(IX Kaca-kaca (kaca


depan kanan-kiri
kae belakarg daa
lain-lain)

)o{ Gtill nsck

Jmlh%yangditaksir (2)

(l)
Prosenan Nilai : x l|']{l_ok : %

Q)

Dibuat sesungguhnYa
Panitia Penguji Provinsi Sumatera Utara

Kctnil Selretaris,

(........ ........., ..... .. ... .. .)


(... ..........................)
NIP........_..... NIF........--.,..
389

LAMPIRAN XXIV : PERATURAN GUBERNUR SUMATERA UTARA


NOMOR e9 ififiU!'/rdvq
TANGGAL I "{r{i'cnbFJr d&q

Bagan Alur Pemindah tanganan Kendaraan Perorangan Dinas

Uralan pengetaia Panatia Penjualan Pembeli i(as Daerah

1 - Ggbernur da* WaKl G*bernur yang


telah mempunyai masa jabatan 5 (lima) dokumen I I I
tahun alau lebih mengajukan pemblian usulan l#
kendaraan danas yar€ sudah digunakan
5 tahun alau lebih

Gubemur lewat pengolola membentuk


Panltia Penlualan KendaHafi
ru;]
t

Panitia Penjualan rneneliti persyaralan


administmtff tafig fiarus dipendtri penelillan

Gubemur *dalui perq*le mendapkan


Keputusan Penjualan Kendaraan

Dibuat Surat Pedanjian Seruva &li rE:-_:-aTl


ffill
kendaraan perorangan dinas yang I perranfan llF
Prelniadas
IL--se*a beli F

i
Gubsmur

trdaft harga juai dilunasi, dikeiuarlqn


SK Gubemur yang nterdap*an
pelepasan hak P€merintah Kota
l-sK----l
I eetepasan Hat I
;;l
dan tnerighatrn skanftfa dar; ffial
:nventaris

Pembeli &pal rnelak*a,r balik nanla


kendaraan

I
\TERA UTARA,

/,
ARIFIN
390

LAMPIRAN XXV : PERATURAN GUBERNUR SUMATEM UTARA


NOMOR : rq ia+{sh/ AoK,
TANGGAL, I|ryfunf aw1
Bagan Alur Pemindah tanganan Kendaraan Diras Operasional

Uraian pengelola
rore*i naghaF€er' fienfueart t(ar{or
SKPD l(as Daeraft
Dinas Operasional Lelano Neqsra

I
lt- Panouna4<,rc Pcrrmrm Bqnm
meng{ukan usul penghapusan
kerdaraan operaskxra! ke@
Gubernur nelelui pelgelolr lika
telah memenuhi persrTaralan umur
kerdaraan

i
I

i
2.G$bsrnfir melal0i Fe0gelola
mgnbenfu k Fanilia Fsrgharcen

3.Panitia Pengtra$Fdr tbrdaraan


Operasional meneliti administrasi
kendaraan, kondisi lidk dsb.
SKFanitiri

tr
4,Hasil penelitian diluangkan dalam
fullaF€€ra

5-Gubeftgn&tsi flggde
membuat SK Fefighapusan

6-Sete*ah dihaps dari ffiar lsKl


inventaris pelaksanaan penjualan t_jrar|r|LJ
nrdahJi ldatE uthuilr nlaupun
lerbalas I

I
i.Lel:arg umum ditalerbn .nelalui
lGrdor tebqg tlegata ,l bn.{s J
8-l-elag tsba{s dmsts:
penerbitan Sural Keputusan

Gubemur
meialui
t_
I

GUBERNUR TERA UTARA,

lJUfr :

Sskdapm$su

15'51gn
ng"r'.: -1

Ashrea..l9il ,
As',cr:n..sfllulll -n
l1lm*r
w'fufun""'llw
tr
-n
;il.'
'
391

Lampiran * )O(V. I

KEPUTUSAN GUBERNUR SUMATERA UTARA


NOMOR:

TENTAF[G

PENGHAPUSAN BARANG-BARANG IITVENTARIS


MILIK PEMERINTAH PROWNSI SUMATERA UTARA
TAHUN AI\GGARAN

GUBERNUR SUMATERA UTARA,

Menimbang ; a. bahwa berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 20a9 tentang


Pengelolaan Barang Milik Provinsi Sumatera Utara;

b. bahwa barang milik Pemerintah Provinsi Sumatera utara yang hilang,


rusak berat dan tidak efisien lagi penggunaamya untuk keperluan dinas,
perlu dihapuskan dari buku Inventaris milik Pemerintah Provinsi
Sumatera Utara;

c. Keputusan Gubemur Sumatera Utara Nomor Tanggal ..... Tentang


Pembentukan Panitia Penghapusan Barang-barang Inventaris dan barang
lainnya milik Pemerintah Provinsi Sumatera Utara;

Berita acara hasil Panitia Penghapusan Barang-barang Inventaris dan


Barang lainnya milik Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Nomor ........
Tanggal ......;

Keputusan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Sumatera Utara


tentang Persetuj uan Penghapusan Barang-barang Inventaris dan Barang
lainnya milik Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Untuk tanah dan atau
bangunan serta selain tanah dan bangunan di atas Rp. 5 Milyar );

f, Surat Usulan Penghapusan Gubernur Sumatera Utara dari SKPD.

o bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a,


huruf b, huruf c, huruf d, huruf e dan f, perlu menetapkan Keputusan
Gubernur Sumatera Utara tentang Penghapusan Barang-barang
Inventaris Milik Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tahun
Anggaran..

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 1956 tentang Pembentukan Daerah


Otonom Propinsi Aceh dan Perubahan Peraturan Pembentukan Provinsi
Sumatera Utara (Lembaran Negara Republik lndonesia Tahun 1956
Nomor 64, Tambahan Lembaran Negara Nomor 1 I 03);

2. Undang-Undang Nomor 5 Tahun i960 tentang Pokok-Pokok Agraria


(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1960 Nomor 104,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2013);

J. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok


Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1974 Nomor
38, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3041) sebagaimana telah diubah
dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 3890);
392

4. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan


Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851);
5. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 470
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor a2S6);
6. Undang-Undang Nomor I Tahun 2004 tentang Perbendaharaan
Negara (Lembaran Negara RI Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan
Lembaran Negara R[ Nomor 4355);
7. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor
125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437\
sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor
12 Tahun 2008 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008
Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4844);
Peraturan Pemerintah Nomor 2l Tahun 1950 tentang Pembentukan
Daerah Propinsi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1950
Nomor 59);
9. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan
Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4578);
10. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2006 tentang Pengelolaan
Barang Milik Negara/Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2006 Nomor 20, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4609); sebagaimana telah diubah terakhir dengan
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2008
tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2006
tentang Pengelolaan Barang Milik Daerah;
11. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 80 Tahun 2003
tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Baran$asa Pemerintah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomot 120,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4330)
sebagaimana telah diubah, terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor
95 Tahun 2A07 rcfiang Perubahan Ketujuh atas Keputusan Presiden
Nomor 80 Tahun 2003 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan
Barang dan Jasa Pemerintah);
12. Peraturan Daerah Nomor 7 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Sekretariat Daerah dan Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat
Daerah Provinsi Sumatera Utara (Lembaran Daerah Provinsi
Sumatera Utara Tahun 2008 Nomor 7) ;

13. Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Dinas-Dinas Daerah Provinsi Sumatera Utara (Lembaran
Daerah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2008 Nomor 8);
14. Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Lembaga Teknis Daerah Provinsi Sumatera Utara (Lembaran
Daerah Tahun 2008 Nomor 9);
393

15. Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 20A9 Entang PengelolaanBanng


Milik Daerah Pemerintah Provinsi Sumatera Utara {Lembaran
Daerah Provinsi Sumatera Utara. Tahun 20G9 Nomor 2j;

MEMUTUSKAN:
Menetapkan :

KESATU : Penghapusan barang-barang inventaris milik Pemerintah Provinsi


Sumatera Utara Tahun Anggaran.. .. .. - sebagaimanaterca*tum dalam
lampiran yang merupakan bagian yang tidak teryisahkan dari keputusan
irzi;

KEDUA : Pelaksanaannya dilakukan dengan cara:

a. Untuk barang-barang yang masih meffipunyai nilai ekonamis dapat


dilakukan dengan cara penjualarlpelelangan, disumbangkan, guna
srtsuii;
b. Untuk barang-barang yang tidak mempunyai nilai ekonomis dilakukan
dengan cara pemusnahan yang dituangkan dalam Berita Acarc
Pemusnahan dari P anitia Pelelangan/Penjualan.

KETIGA : Pelelangan dapat dilakukan melalui Kantor Lelang Negara atau melalui
Panitia Pelelangan Terbatas yang dibentuk dengan Keputusan Guberaur
Sumatera Utara dan hasil penjualan di setc,r ke kas daerah;

KEEMPAT . Biaya yang tirnbul akibat ditetapkannya Keputusari ini dibebankan pada
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Sumatera Utara;

KELTE{A : Keputusan ini mulai berlaku pada tailggal ditetapkan de*gan ketentuan
apabila terdapat kekeliruan didalamnya akan diperbaiki sebagaimana
msetinya.

Ditetapkan di Medan
pada tanggal

GUBERNUR SUMATERA UTARA"

Tembusan:
Yth l.

.,....,
394

Lampiran - XXV. 2

Kepada
Yth. Subernur Sumatera Utara
Melalui Sekrstaris Daerah kovinsi

Perihal : Permohonan membeli rumah


Daerah Golongan III inilik Daerah
l^ampiran :2 (&a) *)

Yang bertandatangan di bawah ini :

1. Narna
2. NIPA{RP
3- Tempat lTgl l,ahir
4- Pekerjaan sekarang
5. Instansi terakhir tempat bekerja
6. Tunjan$n pensiun
7. Ivfasa kerja pada Pemeri*ah
8. Rumah Daerah yang dimohon

A. t6fak
Jalan
Blck
Kel*rahan
Kecamatan
Kota
B. HurufDatarNorner
C. Nama penghuni yang sah
Tanggal dan Nomor Surat
Izin Penghunian

9. Belum pernah membelilmemperoleh


rumah dari Pemerintah

Mengajukan permohonan membeli Rumah Daerah yang saya tempati berdasarkan Undang-Undang
Nomor T2Tahrn lg57 dan Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 1994 Io. Peraturan Peme.intah Nomor
3l Tahun 2005 dan Peraturan l{enteri Dalam Negeri Ncmor 17 Tahun 2007.

Demikian permohonan ini saya sampaikan dengan penuh harapan untuk kiranya dikabulkan.

Medan,
Mengetahui/menyehrjur Materai

( . . ... .. ...... ....... )


KepalaSKPD

*) Surat Bukti Pensiun dan SIP atas rumah


395

Lampiran - XXV. 3

KEPUTUSAN GUBERNUR SUMATERA UTARA


NOF,{OR :

TENTANG

PEMEEN?TJKAN FAF{TTIA PEFfAKSIR I}AN PAITIITFA PENTLAI IIA*GA


PENJUALAN / SEWA BELI RUIVTAII GOLONGAN III DAN / ATAU GANTI RUGI
ATAS TAHAT{ BANGTINAN]\ryA MII,IK PEMERIHTAH
PROVTNSI SUMATERA TJTARA

GUBERNUR SUMATERA UTARA,

Menimbang bahw*a berdasarkan Peraturan Daerah Nomar 2 Tahun zw tentang


Pengelolaan Barang Milik Provinsi Sumatera lJtara;

b. bahwa Rumah Daerah Golongan IIt dan atau tanah bangunannya mitik
Daerah dapat dijual/disewa belikan kepada pegawai;

bahwa untuk melaksanakan penaksiran dan penilaian atas rumah Daerah


golongan III dan atau tempat bangunannya milik Pemerintah Provinsi
Sumatera Utara yang telah direncanakan untuk dijual / disewa belikan
kepada pegawai;

d. bahwa berdasarkan pertimba*gaa oebagaimana dirnaksud pada huruf a,


huruf b dan huruf c, perlu menetapkan Keputusan Gubernur Sumatera
Utara tentang Panitia Penaksir dan Panitia Penilai Harga Penjualan/
Serna Beli Rumah Golongan lll dan / atau Ganti Rugi Atas Tanah
Bangunannya Milik Pemerintah Provinsi Sumatera Utara

Mengingat ; I, Undang-Undang hromor 24 Tahun 1956 tentang Fembentukan Daerah


Otonom Propinsi Aceh dan Perubahan Peraturan Pembentukan Provinsi
Sumatera Utara pembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1956
Nomor 64, Tambahan Lembaran NegaraNomor 1103);

7 N*r*cr 5 Tahr:n i96S te*tang Pok*k*Pckak Agraria


Undang-i-Indang
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1960 Nomor 104,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 20L3);

Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok


Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indanesia Tahun 1974 Nomor
38" Tambahan Lembaran Negara ?.{cmor 3041} sebagaimana telah di*bah
dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 (Lembelian Negara
Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran
FAffifiF Negara Republik Indonesia Nsmar 3890i;

4. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggarabn


Negara yang Bersih dan tsebas dari Korupsi, Kolusi d*n tr{epotisme
{tembaran Negara Republik lndonesia Tahun 1999 Nomor 75,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851);
396

5. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara


(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);
6. undang-undang Nomor I Tahun 2004 tentang perbendaharaan
Negara (Lembaran Negara RI Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan
Lembaran Negara R[ Nomor 4355);
7. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2A04 tentang pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor
125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437)
sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor
12 Tahun 2008 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008
Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4844);
8. Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 1950 tentang Pembentukan
Daerah Propinsi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1950
Nomor 59);
9. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan
Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4578);
10. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2006 tentang Pengelolaan
Barang Milik Negara/Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2006 Nomor 20, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4609); sebagaimana telah diubah terakhir dengan
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2008
tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2006
tentang Pengelolaan Barang Milik Daerah;
11. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 80 Tahun 2003
tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan BaranglJasa Pemerintah
(Lembaran Negara Republik lndonesia Tahun 2003 Nomor l2A,
Tambahan Lembaran Negara Republik lndonesia Nomor 4330)
sebagaimana telah diubah, terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor
95 Tahun 2007 tentang Perubahan Ketujuh atas Keputusan Presiden
Nomor 80 Tahun 2003 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan
Barang dan Jasa Pemerintah);
12. Peraturan Daerah Nomor 7 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Sekretariat Daerah dan Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat
Daerah Provinsi Sumatera Utara (Lembaran Daerah Provinsi
Sumatera Utara Tahun 2008 Nomot 7) ;

13. Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Dinas-Dinas Daerah Provinsi Sumatera Utara (Lembaran
Daerah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2008 Nomor 8);
t4. Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Lembaga Teknis Daerah Provinsi Sumatera Utara (Lembaran
Daerah Tahun 2008 Nomor 9);
15. Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2009 tentang Pengelolaan Barang
Milik Daerah Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Lembaran
Daerah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2009 Nomor2);
397

MEMUTUSKAN:
Menetapkan

KESATU Panitia Fe*aksir dan Fa*ieia Fenilai Harga Penjualacl sewa Beli Rumah
/
Golongan III dan atau Ganti Rugi Atas Tanah Bangunannya Miiik
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara dengan susunan keanggootaan
sebagaimarra tercantum dalam lampiran yarg merup*anbagran yang tidak
terpisahkan dari keputusan ini;

KEDUA Tugas, rry-evr-enafig dan ta{rggung jawab Fanitia Penaksir I Penilai


sebagaimana dirnaksud pada Diktum KESATU, adalah :

- Tugas Panitia Fenaksir :

a. Meneliti administrasi pemilikan rumah/tanah dimaksud, termasuk


pembangunarq peilggufiaaEr" perbaikan-perbaikan yarlg pernah
dilaksanakan;
b. Menaksir harga jual rumah dan ganti rugi atas tanah sesuai dengan
ketentuan yang berlaku;
c. Hasil penelitian dan pemeriksaan tersebut dituangkan dalam Berita
Acara;
d. Lain-lain yang dipa*dang perlu"

- Tugas Panitia Penilai .

a. lv{eneliti hasil Penaksiran Panitia Penaksir.


b. Hasil penilaian tersebut dituangkan dalam Berita Acara.
KEEMPAT Biaya yang tirnbui akibat ditetapkaanya Keputusan ini dibebankau pada
Anggaran P endapatan dan Belanj a Daerah Provinsi Sumatera Utara;

KELIMA Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan dengan ketentuan
apabila terdapat kekeliruan didalamnya akan diperbaiki sebagaimana
mestinya.

Ditetapkan di Medan
pada tanggal

GUBERNT]R SUMATERA UTARA


398

Lampiran - )O(V. 4

LAMPIRAN KEPUTUSAN GUBERNUR STIMATERA UTARA


NOII{GR
TANGGAL

SUSUNAN ANGGOTA
FANITIA PENAKSIR DAN PANITIA PENILAI HARGA PSNJUALAN / SE1YA BELI
RUMAI{ GOLONGA}I III DA}I / ATAU GA}ITI RUGI ATAS TA}IAH BA}.IGUNANNYA
MILIK PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA UTARA

No. Kedudukan dalam Jabatanpada


Nama Ket
Urut Panitia insfansinva
I ) J 4 5

GUBERNUR SI'MATERA UTARA,

()
399

Lampiran - )Oil/. 5

BERITA ACARA PENAKSIRAN HARGA RUMAT{


DAN GANTI RUGI ATAS TAI{AHF{YA

Letaknya:

Ialarr
Blok
Kelurahan
Kecamatan
HurufDaftffNomor
Rumahdidirikantahun :

Dae msmperaleh &b&a


s$agai ters€hrl Fda lampiranBerira Acara ini Berdasa*an dafiaeia ers#f hi
masing-masing anggota Panitia Penaksir memb,erikan taksiran harga rumah dan gantt rugi atas tanahnya sebagai
berikut:

Nama Anggota Harga Rumah


1. .........,."........ Rp. ...............
2_ ..............."...- RF" .."."..""......
3. ............"....... Rp. ...............
4. Rp, ..,............

Dari hrsil pemeriksaan di atas" uraka harga taksiran ditefa*a$ deng;an me*gambil hrllga rea-rasa dai penaksiran
masing-masing anggota Panitia Penaksir yaitu :

Rurnah : Rp- .--..--..... ..---..........("""-.-....-.".....".--)


Ganti rugi atas tailah : Rp. ...................... .. .(......................)
Maka taksiran harga rumah dan ganti rugl atas tanah tersebut :
Rp. -......."..... ..... (.............,.........)

Demikian Berita Acara ini kami buat dengan sesungguhnya dalam rangkap 8 (delapan) untuk dipergunakan
seperlunva.

PANITIAPENAKSIR

Narna Tandataagan

1.
2.
J.
4.
5.
400

Lampiran - XXV. 6

BERITA ACARA PENILAIAN HARGA RI'MAH


DAN GANTI RUGI ATAS TANAHNYA

Pada turi fin*....... Tnggal .........14ili yang bertandatangan di bawah ini selahr knitia Pe*ilararr. larga
Rumah Daerah golongan trI dan ganti rugr atas tanahnya milik Pemerintah Provinsi Sumatera Utara yang diteapkan
dengan Keputusan Gubernw Sumatera Utara taaggal..-. Nomor .... Gtah meneliti dan menilai Be.rita Amra basil
pemeriksaan Paaitia Penaksir barga Ru*rah D€nah gotongan m berikul ganti rugi 21ss tanahnla tanggal

Letakrya:

Jalan
Blok
Kelurahm
Kecamatan
Huruf DaftffNomor
Furffiah didirikantah&

Menunrt penelitian dan penilaian kami :

a. Nilai rusah tersebut Rp. -.....,--.....-..--.,.- dieapkan / tidak krdasarkan aihi $i212 1s1g
dipergunakan untuk membangun yang bersanglutan pada waktu penjualan.
b. Nilai gafttl rugi Xas 'a-rah tersebut Rp.-.--.......-........ Ditetapkan / tidsk didasa*an nilai pas'*ran s$enanya
sffira riit @ lmakhr penjffilas-
berlaku
c. Memrut penilaian kami nitai rumah adalah ............o/o tebih tinggi / rendah.

llargataksinn:

Rumah
Gantirugi stastanah
Jumlah : Rp.

Harga rumah dan tanah daqt ltidak dapat disetujui dipergunakan menjadi dasar penetapan harga penjualannya.
Denikianlah Berita Acara ini kami buat dengan ss$ngguhrya 'lalam raagkap I (detapan) un&& dipergunakan
sepenuhnya-

PANITIAPENILAI

TANDA TAF.IGAN

l. (... ... ... ... ... ... .....)


J (.....,......."...".....i
401

Lampiran-XXV.7

KEPUTUSAN GUBERNUR SUMATERA UTARA


NOMOR:

TEIITANG

PENJUALAN / SEWA BELI RUMAH GOLONGAN III DAT\ / ATAU


GAIITI RUGI ATAS TANAH BANGUNANNYA MILIK
PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA UTARA

GUBERNUR SUMATERA UTARA,

Menimbang : a. bahwa berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2009 tentang


Pengelolaan Barang Milik Provinsi Sumatera Utara;
b. bahwa rumah-rumah yang dimohon untuk dibeli oleh para pegawai /
pensiun I janda / duda tersebut adalah rumah Daerah Golongan III milik
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara yang telah berumur 10 (sepuluh)
tahun atau lebih dan tidak dalam sengketa sedangkan status tanahnya
adalah milik / dikuasai Pemerintah Provinsi Sumatera Utara;
c. bahwa para pegawai / pensiun I janda I dtda calon pembeli dimaksud
masing-masing telah mempunyai masa kerja 10 (sepuluh) tahun lebih
dan tidak dalam sengketa sedangkan status tanahnya adalah milik /
dikuasai Pemerintah Provinsi Sumatera Utara.
d. Permohonan dari saudara-saudara yang namanya tercantum dalam lajur 2
Surat Keputusan ini, untuk dapat membeli rumah Daerah golongan III
milik Daearah;
e. Berita Acara Hasil Penaksiran dan Berita Acara hasil penilaian rumah
dan ganti rugi atas tanahnya dari Panitia penaksir dan Panitia penilai
masing-masing tanggal........Nomor......dan Tanggal..........Nomor
bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a,
huruf b, huruf c, huruf d dan huruf e di atas, perlu menetapkan
/
Keputusan Gubernur Sumatera Utara tentang Penjualan Sewa Beli
Rumah Golongan III dan / atau Ganti Rugi Atas Tanah Bangunannya
Milik Pemerintah Provinsi Sumatera Utara;

Mengingat : l. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 1956 tentang Pembentukan Daerah


Otonom Propinsi Aceh dan Perubahan Peraturan Pembentukan Provinsi
Sumatera Utara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1956
Nomor 64, Tambahan Lembaran NegaraNomor 1103);
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Pokok-Pokok Agraria
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1960 Nomor lA4,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2AB);
3. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok
Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1974 Nomor
38, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3041) sebagaimana telah diubah
dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 3890);
4. undang-undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang PenyelenggaraarL
Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851);
402

5. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara


(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);
6. Undang-Undang Nomor I Tahurl 2004 tentang Perbendaharaan
Negara (Lembaran Negara RI Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan
Lembaran Negara RI Nomor 4355);
7. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2A04 tentang Pemerintahan
Daerah (Lembar:an Negara Republik lndonesia Tahun 2004 Nomor
125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437)
sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor
12 Tahun 2008 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008
Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4844);
Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 1950 tentang Pembentukan
Daerah Propinsi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1950
Nomor 59);
9. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan
Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2005 Nornor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4578);
10. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2006 tentang Pengelolaan
Barang Milik Negara/Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2006 Nomor 2A, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4609); sebagaimana telah diubah terakhir dengan
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2008
tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2006
tentang Pengelolaan Barang Milik Daerah;

11. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 80 Tahun 2003


tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomot 120,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4330)
sebagaimana telah diubah, terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor
95 Tahun 2007 tentang Perubahan Ketujuh aks Keputusan Presiden
Nomor 80 Tahun 2003 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan
Barang dan Jasa Pemerintah);
12. Peraturan Daerah Nomor 7 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Sekretariat Daerah dan Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat
Daerah Provinsi Sumatera Utara (Lembaran Daerah Provinsi
Sumatera Utara Tahun 2008 Nomor 7) ;

13. Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Dinas-Dinas Daerah Provinsi Sumatera Utara (Lembaran
Daerah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2008 Nomor 8);
14. Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata
Wasub Kerja Lembaga Teknis Daerah Provinsi Sumatera Utara (Lembaran
$e$apt{.-t' Daerah Tahun 2008 Nomor 9);
Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2009 tentang Pengelolaan Barang
T;l}k
h+\nut\
15.
Milik Daerah Pemerintah Provinsi sumatera Utara (Lembaran
fiil; Daerah Provinsi Sumatera Utara Tatlun 2009 Nomor 2);

mbilffi#
v:
403

FIEfoIUTTJSKAN:
Menetapkan

KESATU : Penjualan / sewa Beli Rumah Golongan


/
III dan atau Ganti Rugi Atas
Tanali Bangunannya Mirik pemerintah provinsi
sumafera utera kepada
para PNS sebagaimana tercantu*
daram rampiran yung
J --"o ***pakan
ini; '
yangtidak terpisahkan dari keputusan -- bagian

KEDUA : !{arga penjualan


rumah beserta ganti rugi atas tanah sebagaimana
Llmpiran Keputusan ioi, harus dibayar oleh pemberi jengan tersebut
sebagai berikut -
*grur;
a. Angsuran pertama minimal 5yo dari jumlah harga yang
harus dibayar
dan harus disetorkan pada kas daerah Prcv-insi Sumatera
Utara oieh
yang bersangkutan sebelum surat perjanjian sewa belinya
ditandatangani;
b. Sisaaya diargsur paling lama Z$ tahus.

KETIGA Biaya yang timbul akibat ditetapkannya Keputusan ini dibebankan


pada
Anggaran Pendapatan dan Bela*; atlaerakpro*nsi sumatera
Lrtara;

KEEMPAT Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan dengan ketentuan
apabiia terdapat kekeiiruan didalamnya akaa jiperbaiki sebagaimana
mestinya.

Ditetapkan di Medan
pada tanggal

GTIBERNUR SUMATERA UTARA

Tembusan disampaikan kepada :

Yrh. 1

2.
J.
A
a-

F,el$en il;;
^^*'* "t?Tl
F'JBt"tr"' '
444

Lampiran-XXV.8

SURAT PERJANJIAN SEWA BELI


NOMOR

Pada hari ini ..... tanggal ..... bulan .... tahun dua ribu sembilan ratus .... yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama
Jabatan
Dalam hari ini bertindak dan atas nama Pemerintah Provinsi Sumatera Utara selanjutnya disebut pihak kesatu.

Nama
TempaVtgl lahir/umur
NIP/PensiunA.{RP
Pangkat/golongan
Jabatan
Instansiltempat bekerj a
Alamat/tempat tinggal

Telah mengadakan perjanjian sewa beli rumah dan atau termasuk tanah bangunannya berdasarkan Undang-undang
Nomor 72 Tahun 1957 dan Peraturan Pemerintah Nomor 40 tahun 1994 Jo. Peraturan Pemerintah Nomor fanun it
2005 serta Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor ...... Tahun ......., sebagaimana ditetapkan dalam Keputusannya
tanggal ......... Nomor...,..... yakni :

Letaknya:

Jalan
Blok
Kelurahan
Kecamatan
Huruf DaftarNomor
Rumahdidirikan tahun
Kelas golongan
Berikut tanah pekarangannya
Luas

Berbatasan sebelah :

Utara
Timur
Selatan
Barat
Dengan hargarumah Rp-.......'...(........................)
Dan ganti rugi tanah Rp "..........(............,...........)
Jumlah Rp. ..-......,(-.......................)

Dengan ketentuan-ketentuan sebagai berikut

Sekretaris Daerah (pemohor/pembeli)

(...............................)
204

LAN{PIR-\N XXX PERATTJRAN GL|BERNT]R STiN,{ATERI UTARA


NON{OR
TANGGAL

SUSIINAN TABEL NAMA DAN KODE LOI({SI SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAII
DILINGKTINGAN P EMERINTAH PROVINSI S UMATERA UTARA

NOM{}RI{ODB

fr
ta
J ,z

,h
NG
: TII{IT PEMII,IPII{ I]NIT /
SATUAN / SUB. SilTIlAl{ ISR*! 4
ORG,dNiSAST S.{.TLiA.N I{[RJA. F .z
E 3 z < ^'
z
!-
4il :) 4 Fi F
A F
z v a 2 z 2,
& z n +{
3
.f, tn !-
z 4 z z o
F
th
3 z F
- P .A
4
<1,

d 5
4 D
ii fr ilt
1, 2 3, .1. 6. 1 E. 9. I$. ll t, 13.

1 DPRI) 02 00 0t 00

A Ketua 1i 02 00 00 )L\ 00
Wakil Ketm I 1l $2 00 00 01

l, tlrr.ir *,.* ll l1 0?, 00 0! 00 XX 02


3. 1\'akil Ketus III 11 02 0{} 00 03

A Fraki 11 02 00 0t t)0 U4

A. Korhisi A li 00 01 00 X} 05

B. Ko:nisi B tl n7 00 0l {)0 06
Cl. Komisi C t1 a) 00 0i 00 07
D. Komisi D 1l 02 0i) 0l 00 XX 08
E. Komisi E 1l o2 00 OI 00 XX 09

A. Sekretaris Dewan 11 02 00 01 tl0 X} 10


I 11 0? 00 0 00 X} ll 0t
) SubbaglataUsaha 1t 02 00 0 00 lt 0 01

2) Subbag Perlengkapan dan Pentlistribrusian ll 02 00 0 {-)0 I1 0

) Subhag Rmah 'I'angga dan Perawatan 11 02 00 0 00 X} 11 0 03

1 l1 02 00 0l i)0 lt t)7

) Subbag Anggaan il 02 00 01 00 i1 02 01

) Subbag Veritikasi 1l 02 00 01 00 ,\:X l1 n? 02


) SubbagPembukuan 1l 02 00 01 00 ii B2 03

3. Bagian Persidar rgan I fusalah ll 0?. 00 01 00 il 03

) Subbag Porsidangan Pinpinan dm Paripuma DPRD 11 02 0fi 0 fl0 XX 1t 03 01

) Subbag Persidangan. Komisi dan Fraksi DPRD l1 02 00 0 00 ii 03 02

) Sulrtrag Risalah dan Panitia DPRD II o7. 00 0 00 X} li 03 03

-t dan Protokol 11 u2 00 0l {}0 II {}4


rlt
Ylr ) Subbag Inlbmasi l1 00 0 00 ll 04 0l
P HT KUUlffiil wff ) Subtrag Irrotokol dan Hubungan Antal l-ernbaga t1 o'2 00 () 00 11 D4 02

-t
I

) ffllqg pglgy3nan-\{almakat dan Aspirasi l l1 0'2 00 0 00 ll 04 03

trffilmt
,J ***J fun
) Perundan
an

dan Perda
il
i1
02
{)2
00
00
01

OI
00
00 X:
11

tl
05
o5 01

ilsuh...f.t i.Y.l-....... ._f ) Penusunan Produli HuLrm 11 02 00 01 00 X: 11 05 02

N-&-iI nru [1 ) Subbae i)engkaiian dan Evaiuasi 1l 02 00 0l 00 1l 05 03

::mi ) Kelonpok lenaga Ahli


Jabatan Funesi
11

t1
0?
o2
00

00
01
0i
00
00
X} 11 06
06
0i
ftl

frr,tffi1.q.4.
4 ) StafSekretariatDervan ll 02 00 0i o0 xx 11 06 03
205

x: 'a:: i:iL 1t t; {. ?a fL:i *: lc I l& ls


2. Subemrr l1 02 o0 a2 00 x)i
Subbag Tata Usah! Gubernur n 02 00 02 00 >G 00 00 0t

KeloryokTengaA$li l1 02 00 fiz 00 )fi 00 00 0l


&lqnpoklqb,aler Fungllona! u 02 00 02 00 ni 00 00 02
Staf Tata Usha Grbernur l1 02 00 02 00 >* 00 00 03

3. Wakil Gubernur ll t2 00 63 00
Staf lVakil Gubcnrr l1 02 00 03 00 lc 00 00 01

1. lekdaprorxr It a2 00 {!4 00 )oi


l) SubbagTataU:ahaSekdaprovnr 1l 0z 00 a4 00 oo 0l
2) StafTqtsUsshg Sek44prol/srl ll 02 00 04 00 KX 00 00 01

-{- ,Asirts Pmainlaha t1 02 00 04 0l rx


Itl strre"i"t* 11 o2 o0 04 0t p( 00 00 0l
t-
a KrylaBimPeosintahaLhum l1 02 00 *.t ot >o{ 0l
1 t1 g2 00 *+ 01 K} 0l 01

) SubbagTataUsaha ll 02 00 04 0l )o 0l OI 0t
lZl s"Ut"g P"f"p*"n ar" gu"f,toi II 02 00 04 0t )G 01 0l 02
3) Subbag Fasilirai Perselirihan dan Htr@ni*asi l1 02 oo 04 ol )o 0l 01 o3

2. BagimK€tatr marg Ketertiban Urum dar Perlindrmga l,Iasyeakat !l 02 00 04 0t XX ol 02

) Subbag l\et€,rtiba dan Perlia&ngm Masvflalat tt 02 00 04 0l h?i 01 02 01


z) !"utre{!Pr4@\eq leqq4{qqlplt il 02 00 04 01 r)( 0l 02 02
3) Subbag Fa*ilitasi Penanganm Beocana n 02 00 04 0l >G 01 02 03

3. Bagian Kawas: m Khusus dm Pertanahan 1t 02 00 0l


04 0l n 03

) SubbagKawcan SumberDaya Alam danBuatan 1t 02 00 0l )G 01


o4 03 01

2) St$bag F€silit*si dm Kawg*an Llsrs ll 02 $o .H tlI 0t n 03 a2


) SubbagPertaahrr ll 02 00 04 0l x] o1 03 03

4, llllavah ll 02 00 e4 ol rii $l 04

) s-@becDqle ry&vah n 02 00 s4 01 tD( 0l 04 01

2) Subbeg Dekorcentrasi dan Tugas Pembantuan ll 02 0l )o 0l


00 04 o4 02
l) SubbagPerb*tasan II 02 00 04 0l $t s 04 03

) StafBiro 1l 02 00 04 01 x: 0l 05 0l

b. Kepale Biro Ctonomi Dasrah dan Kerjasma TI oz 00 {}4 0t )o g2


t. BagianPendapotanDa€rah l1 02 00 04 0t n 02 0t
@u*rt" il 02 o0 a4 0l )C\ 02 0l 01

lZl S,mrg p*gt";iarn, e"atei Xet4akar da Kek--avam Daerafr 11 02 {o t4 ol LA t2 o1 02


l:l S.tU"g gr"f*"i A-r pa"p.rrt Psrdapatan Daerah ll 02 o0 04 0l }G 02 0l 03
l- g2 a2
1 Bagian Hubrmgan Pmg€rnban$n Da€rah il 02 00 04 01 )o
) SubbagHutxmganlabagadaoPaatamXawasoDas-ah l1 02 00 04 01 )ci o2 {12 0t
2) Subbag Pengftajian Pengembangan Daerah 1l 02 00 04 01 l3 02 02 02

) Subbag Evaluasi Daerah Otonom ll a2 00 &4 01 )o( 02 02 03

3. BagieFssifikr 11 B2 fr) 04 01 }G 02 03
) Subbag Pengkajian dan Pelapomn Kerjasana ll 0? 00 04 01 n{ 02 03 0t
2) SubbagKerjsartaPihakKetigadanl,urNegeri lt 02 00 04 0t XX 02 03 02

) $ubbagKerjmmaDalamNegeri 1l 02 00 04 0l n D2 03 03

4. Otonomi Daerah ll 0? o0 04 0l tot 02 04

) SubbagPeqclenggaraanPderid4hDaeiah It 02 00 +4 OI 02 o+ 0t
2) S"bbag II 02 00 g4 0l }G 82 04 a2
) Subb*g Administrasi Kewenangan dan Urusan P€nerintrh ll 02 00 04 01 XX 02 04 03
Pfi$ESIF ffi |l[\t. d

,
r.r" I
E
!r..
i
:
) Staf Biro ll 02 00 {H 0l s( 02 05 0l

sdd@Fr I Kepala BircIlukrm II 02 00 04 OI )o 03

rf,$seurPunurf,::l l. BogidPenyu*r hmftuhrm il 02 oo 04 ol )a; 03 0l


i*r'u.ffrn-l ) Subbag Tata Ls4a ll 02 00 04 0l )o( 03 01 0l
2) Subbag Soeialbasi dan ldorm8si Hukum 1l 02 00 &4 01 X} 03 0l 02
[4,*r*.F..'sl 3) SdbagBagian PembinaanPPNS 11 fiz 00 0,1 o1 s o3 ol o3
t'iara Hukum I

lrurc.K$f-wn!

i*uurd$;,
/T'TN

VY
*^"...fu..'t,
lffii;'*ry
206

1 1 i,::, ittii*irrrii s" ]i* ::u 15; t'l: i$ ts,

I
Z. BagianPerundang-ufidangan 11 02 00 04 01 :i: 03 82

) Subbag Rancangan Produk Hukum l1 02 00 04 01 )G 03 02 01

4 Sub,bae Telss&e dedP€ng€rarhal tt nt nt 03 02 82

i SobbagDokmrenfiaeiPro&kHulfln 11 02 Bg 04 01 ]tr 03 0? 03

3. BagimF*fita si Produk Hr*um Darah 1l 02 00 04 0l IG 03 03

) SubbagPergksjimdanPerususal it 82 $0 $4 ol x] o3 03 0t
2) SubbagPembinamdanPengawasanKebijakan ll 02 00 04 0t n 03 03 a2

4. BssianBdfire Hukrn 11 02 00 s4 0t o3 04 s
) Subbag SengketadanBsrtuanHukum l1 02 00 04 0l )o( 03 o4 01

2) SubbagFerlirdurgandanltak4ryfV-,*g_ tl t2 00 *4 0l )G 03 o4 {r2

) Staf Biro L1 a2 00 o4 OI x)i 03 05 01

I KepalaBiro Orgadsasi 11 t2 0s 04 ol lcl 0rl

Bagian Ketatal sksmasn l1 02 00 04 01 rl 04 01

) SubbagT*ta{fsa** It 02 ss 04 A1 X} 0.1 s1 0l
lZ; s"Sl"g r"r"i-tr-. Pernerintahm dan Pembanguran ll a2 {x} {}4 01 EI 04 0l 02
) Subbag Standa'isasi dan Pelayanan Umum 1l 02 00 04 01 )o< 04 0l 03

2. B*gis KeI€rlobagsan 1l n? {}s {}4 {}t KX r)4 *2


) Subbag Penataan Kelembagaan Provinsi n 02 00 04 01 ri o4 02 01

2] SubbasFensenalalimKelembagamKabupatenlKota II t2 00 04 0t X: M 0z 82

i:] SultasDatadanEvalmi il $2 cs 04 o.l }G 0it a2 03

-t- Bagian Analisa Jabatm ll 02 00 a4 ol rx o4 03

) SubbneA*aligisl6alaStddrl'al 1l 02 00 44 o1 XX a4 {}3 o1
I
2) SubbagAdministrasi JabatanFungFio'nal t1 02 oo 04 0l n! 04 03 02

i3) SubbaePcrDustakaar, 11 a2 00 04 0l >a: 04 03 03

4. B*t*Ak*-, bilitas 11 a2 00 04 OI }G 04 o4
) SubbauPer€noanaanKineria ll 02 oo 04 01 )o( 04 04 01

2) Snbb*eF€ag*rr$KkF:rja I1 co 01 f: 04 04 $?

) Sc*asEvalusi dmPelaoormKineria ll 02 00 tt4 B1 5i B4 04 03

) Staf Biro l1 02 0{) 04 0l }G 04 05 0t

B. AsistenPerekc$od an dan Panbmg$flan I1 02 00 84 02 }G

) Sraf Asistetr n 02 &0 04 02 s oo {a 01

KaalaRircPrekr fiffilfr 1l 02 00 &4 02 )o 0l


t R*oimFarm rfsnmSmtrerr}:mAlm 11 t2 o0 {14 02 )(} o1 *1
1) Subbas Tata Usaha 1t 02 00 04 A1 )o 01 01 01

) Subbag Surnbsr Energil Mineral. Kehutmsn dgr Linglnmgur Hidu ll 02 o0 04 02 )o 0t 0l 02


-shbac Fsilir*i de Pshisaa0 BL;MD 1l 02 00 {i4 82 :0 o1 0t al

? Rqciqn Psotr Iiraha Fkonomi l)amah 1l 02 00 04 02 XX 01 02

) S,*g*gP**A*y*g.t**iX*"kt'-tu 1l 0$ 04 w ,1CX o1 {t2 01

Subbap Bim Peaassulmsm K€dskilrel t1 82 00 M 02 pi 01 az t2


) Subbas Hubunean L€mbaga dm lnformasi Flarga l1 02 00 04 02 XX 0l 02 03

f}ir*r'h*i latxtri ds l1 nt s {X $2 )o{ ol 03

r) Subbas Pqdassncan dan Industri 11 02 00 04 02 K: 01 03 0l


fl I :
F&fr4 Subbas Trailsoottasi. Telekomrmiasi dan Pmiwisata n $2 00 64 02 $ 0t 03 $2
Sstrbas Prommi dm Pslindmem Konsmen t1 02 00 s4 02 )G o1 03 03
[hfi0
SHW 4. Prodr*si dtr ll B2 00 a4 a2 r: ol o4

$.*,'-*k rtrLd Fanm Arrihisis Pertr*rlrta drmPst*rx 11 tz lx| 04 frz ni 01 O:1 ot


Mr..Im$*. ***',*i Subbas PerikilEn Petemskm ll 02 00 o4 g2 n 0l 04 02

rsmn..,.h.$hn-u-
L 3\ Sutrbas Srm
daer

Pro&rksi dan P€nzembmgan Pangan 11 02 00 04 02 n 01 04 03

ttmtlukum I /*\ 1l il t2 00 04 02 KX 01 05 01
xro.Kn9.whl"* .......^.4 StdBiro

t(dat..?.y,u.,. ;
xnmo.g-nqlbl"J
207

I i:ltt: i::i.si i:i,id;i '& 8it q; ii0 r$i ttll t*L

I
b. Kepala Biro Administraei Pernbangrman n 02 60 c4 B2 XX 02
Bagiao Evaluasi Pembangruran 11 02 00 04 02 g 02 01

) Sueag TataUsaba It s4 0? XX *? 0l $I
2] ftbbagPembinaaoffxilPelnbog:*6 !t t2 0$ B.l {f2 Kt{ B2 01 a2
3) SubbagPendataandanEvaluasi t1 02 00 04 02 )G 02 0l 03

2, BagiaaBinaU laha Jass ll $2 m M g2 n\ 02 02


) Subbag Pengaturan dan Pemberdayaan ll 02 00 04 02 XX 02 02 0l
) SubbagPengawasan ll 02 00 04 82 )G 82 02 82

) Sut$ag Jaringm Asgir*i \,Iasyarakat Jra Korxlruksi II $2 00 {X 82 8Z o2 03

-1 ian Pelaksafiaa! 11 B2 00 o4 t2 x)< a2 03

) SutbagAoalisaFrcgmPmbangman ll 82 ffi o4 02 rx o2 03 o1

2) Subbag Sosial Budaya dan Ekonomi n 02 00 04 02 rc\ 02 03 a2

) SubbaeFisft danPrassma It 02 00 04 02 02 03 03

i StafBiro t1 t2 {x} tl4 02 )s 82 04 01

;fsisteo Ke*sFhr€raar: So*ial ll $2 03 g


) StafAsisten 11 B2 frl *4 03 s{ 00 s{} o1

Kepala Biro Bina K mx_varakatznda So*ial ll 02 00 04 o3 0l


I BagieKs€*et sn dan TensgaKasj u 02 00 s4 93 YA 0l ot
1) Subbag Tata Usaha 11 02 00 04 03 D 01 01 01

z'j Subbag Keseharal 1l 02 s0 04 03 s OI 01 t2


3) SubbagTenagaKsrja 11 *2 00 0,t s 01 01 s3

2. BagiarPadidi kaqXeUAtyatqIM"a*Ol:&R' g, 11 {r2 t[ s4 03 E o1 s2

) SubbagPendidikar il 02 00 04 03 01 82 0l
2) SubbagKebudavaan 1l 02 00 a4 03 D 0l 02 02

I SrftbasPtrldadaOlcLR*sa 1l t2 oo &i 03 X3 01 62 03

3. BasitrPembin aan Soaial 11 02 00 o4 03 8:X 0t 03


ll na $l
) SsbbasP€ilnbinaaeMet*a!Spiribal $0 o3 $3

) Subbae Kffiiairlerm fr{xva'akat ll 02 00 04 03 0l 03 82

) SubbagBantusndanRehabilitasi 1l 02 00 04 03 XT 01 UJ 03

4. BasianFsmbin ffi tt {t2 0* 0,1 )G 0t 04


) Subbag Bina Kerukuan Betagama 1l 02 00 0{ 03 g 01 o4 01

2) SubbagBmtuan danKegiatanKeaeafiaet
ll
t2 00 s4 rl3 >G OI 04 {r2

i) Subbag FasiliLxi Urusan Haji ll 8Z 00 *:l 03 o1 84 03

) Staf Biro 11 a2 o0 *4 03 XX 01 05 01

Kepala Biro Pembe cdavaan PerempusL Anak da Kelurgs Berecrcana 11 02 00 o4 03 K} 02

1 BecisPanm s*amrGads ll 02 00 04 83 02 OI

11 SubbasTataUsdra 11 82 00 64 03 n a2 0t 01

2) Subbac Fsilitasi Gmder 11 02 00 04 03 xx 02 01 02

2. BagiaPedind da Kuattas l$dlp Pereryum tl 02 s0 0+ u3 xti g2 82


l) SubbasPerlindunearPerempu&r ll 02 00 04 03 )fi 02 02 0l
2) Subbae l(ulite Hid:o Pereqruan 11 02 80 M 03 rl 02 a2 02

3. BagianPerlind nngan dan Kesejalrteraan Anak ll 02 oo 04 03 x:)i 02 03

) SabbasPertifldunseAo* 1I 02 00 04 03 x: a2 03 0t
Ij,i3f+F !0 pifrrt t
I lzt s"tU.gK*jaksm,Anale t1 s? 00 01 03 ta 02 tt_a ff2

Wi:,$ den Berencma l1 02 o0 o4 03 n 02 a4

1 S#apPilb€rdalraniGfuErs tt 02 o0 &4 03 g &2 04 01


Stldl1lo6u $eiafu<a"a

lsi$snF:ff?t - 2) Subtrag Fa:ilitasi Kelwm Berenom II 02 00 04 03 >o! 02 04 a7

lrui.vn. t-fl()
! Birc i1 a2 0g 64 03 KI a2 g5 01
.Alrr m Sref
li,:er,n ''r
| ;1v1 t''tt
! l(r.Prrll
l\dv.".'."

ffi...\19P.s{A
""'"''
0iqn, :...i1
a.,.....
ro,g.!.x.11.,.
\lrniln^<rro?i:
208

I. :t ti:,t:
::rrr:*,', ri],il*illiii $i & +l ,S, jit;l lo f,ti rt I$i

lo. ***^**J.,,',,-*** II B2 00 04 ('4


ll)
l-
stafA"i*r* 1I 02 00 04 04 n 00 00 01

la-
t-
Kepala Biro Lhur t1 w w 04 &4 ffi BI
dan Tata Us$a 11 02 00 a4 04 )o( 01 01
l) SubbagTataUsahaBiro 11 ftz 00 {M 04 xf, 0l 0l 0l
2i Subbae Pmgurum Surat dan Eksoedisi Sekrerariat It 0: s4 M TX xx ol 01 02
tt 02 o0 o4 o4 )G 0l 01 03

1l a2 {x} $4 B4 EE 0l a2
Subbag Pengelolaan Mese, G€dmg dm Tmdn ll 02 00 04 04 XX 0l 02 0l
2) SubbagKendera*ndanUrusenDalffi 11 a2 00 04 04 )ff 0t 02 a2
--i) Srbbag Rrmh Tmgga Pftn4rinm tl az oo tr4 &1 g o1 tr3

3. l1 02 00 o4 o4 >ct 0t 03

fll Srbbag Afuisi@iK-€pEgawaiesdtrdsiaa t1 a2 tr 04 aI1 ffi 01 &i o1

lZ1 SuUfag eOminlstrasi Keuangan Sekrerariat n 02 00 04 o4 )o{ 01 03 82


Subbag Pemberdayaan dan Kesejahteraan Pegawai 1l 02 00 )ax 0l 03
13) 04 04 03

4. Ilwgaa Pirrpina4 Keprofckola dm Telekommitci I tz OG tt4 c4 }c{ 01 04


l) Subbag ftrnas Pirnpinq 4ry! Kenitraan I 02 00 04 X} 0l 04
04 01
2) Subbag Keprotokolaq Assra da Perjalasn I 02 w 04 o4 pi 0l o4 02
-?) Ssbb*g Tstaks@iksi Pergaodia* qqleagot*gl Data I 02 m 0,r 04 )fi 01 04 o3

t) StafBiro t 02 06 04 04 ni 01 05 01

Kepala Biro Keu{gtr 1l 02 00 04 04 g 02


I Perlrcidaham ll 02 00 a4 04 )0 a2 01

) SdbagTatausaha 11 02 {* s4 e4 n\ 82 01 01
2) Subbag Perbmdahraan Belanja Tidak Langsung dm Pmbiayffi ll 02 00 04 04 rci 82 ot 0z
L3) Subbag Perbendahffaa! Belanja Larysmg l1 02 00 04 a4 >Ci 02 0l 03

2. BagianAnggar t1 a2 00 04 04 xli 02 t2
) Subbae 44g€qq lelanja Tidak Langsung ll 02 00 04 o4 )o( a2 02 0l
?) Sr*bag ArygexlB€le5sLan$sreg 11 fiz 0{} s4 $d XX 02 o2 02
) SabbagAngge"dnP€ndsFlaodarrPernflialm It $o $4 &4 82 B3

3. BagimKtrDa *h I1 02 00 a4 04. XX a2 03

) $utibagPsnaimaanKas ll 02 {x} {X s4 X} 02 03 ol
) SubbagPengelurrerKas 1l 02 00 04 a4 >G 02 03 02

) Subbae Pengedslian Kas, Baik dan Pajak It ttz 00 M M n\ 02 {t3 03

4. Bagian Ahmtar BI ll a2 00 04 04 )G 02 04
) SubbagAkuntsr$iPenerimaan tl a2 00 a4 04 X} 02 04 0t
2) Sdbbag,Skrtur"iPe*gelaaa t1 &2 {to f4 f4 :Gi 0z 64 02
) Subbag Evaluasi Neraoa dEn Arus Kas l1 02 00 04 04 ni 02 04 03

J- BaeiaPdic TTD delio{a II a2 rx! 84 s4 nt 05

J SubbaglEvaluasi APBDKabi Kota 11 02 00 04 04 B2 05 01

2) Subbag II Evaluqsi APBD Kab/ Kota 1I 02 00 04 04 K} 02 oq a2

) Subbag Pennbiuaan r\dmhistresi Keumgao Dar:& l1 8* (}4 *jt KX $? 05

) Stsf Birc 1l 02 00 04 04 X} 02 06 ot

l Keoala Biro Perlens kapan dan Penselolaan Aset 11 oz 00 04 04 >* 03

(61 t BagianPengadr 1I 02 00 04 04 a2 $l
FAMAF ) SubbagTstausaha t1 t2 00 04 o4 UJ 0l 0l
I
Z) Subbag Stan&risasi dan }trerga 11 02 o0 o4 o4 n 03 0t 02

t'
SJaE{6
) SubbagPenbclia II a2 00 04 84 xx 03 0t o-3
$eH0totsu
,L-1
its'rster Pemr xx
2. BagianAnalisa Ketluhrhan dEn Pengslolaff As€t ll 02 00 04 04 03 02
di,*tl ,.1'r4
r) Subbag Aaslisa Kebuhrhan 11 02 00 04 04 )cK 03 02 0l
I 'r;;1t,t.,.....
-,^-^. A, )u$\ t
z, SlibagPeog€iola@ Add 1l fi2 0s *4 04 toi 0l 02 02
;
j i,rn llil:um 3) Subbag Data, Evaluasi dan Pelaporan i1 a2 00 t4 04 )oi 03 02 03
i v^D
! l\&u !..rrr.rtn'ri

IV--,
tm $.nhH{
1,!\!1tr,
1nor......9-l \i ; ""'*"
209

l) SubbagPwatmce&mgKatmdanMes#

) SeksiPembinaanTeknikJalandan Jembatxn

) SeksiTeknologiJalandmJelnbartr

l) SeksiPemeliharaanJalan

Seksi Kmdali Mutu Jalan / Jembatan

2) SeleiPeralaamd*Pertekalm

,:" .'?n fi
:-J"1,n
;ti

",1''35
;-JekirynPt
i Astten l':melri:':: ) SeksiTekniklaparganPematang Siantar
t
l..'li,,,r..PV!$.. 5) SaksiTekaikLapaoganTanahKaro

.,r.,llhs.Wl+. .'
Dts\tt
rs. ,shlqc
9qu
.-"
!
r.sr{g
i Naeubhal
21A

li:: il'i;;i:: li:3; tlt 5. & a s:: t$ iI; rlil:

4- LIPTD. {JPRFJ T 11 82 00 G5 01 ffi 03

L LIPTD 1l 02 00 05 0l n 03 o4

) Su6&a*?aalrca*a 1t a2 s5 s 03 04 $1

Sekri Peraldm dgr Perbekatan 1I B} t'tl 05 0l X} 03 04 oz


) SeF.si Teknik Lapangan Tapanuli Utara 1l 02 00 05 0l xx 03 04 03

) Sek*iTeknii<LapanganToba Samcir tt 02 00 05 0l XX s3 04 o4
) SeksiTeknikl+mqadrTanranuliTeltgah tt 02 0$ O;5 0l F[t ft? 04 05
Staf {/PTD n 02 oo 05 0t xx 03 04 06

5. tiPTD. trpnpJ Rafirbu ll 82 00 05 0l rx 03

UPTD 11 02 00 05 s )fi 03 05

ll *2 00 05 o VA
) SubbaeTataUsaha o3 05 01

Seksi Psalatu tla Pertekalan t1 02 ffi a1 0 :ci o3 o5 02


) Seksi Tekniklapangan TanimgBalai Asahatr t1 a2 00 05 0 :ci 03 05 03

) SelaiTekniklapanganLabuhmBatu l1 02 00 05 01 )(x 03 05 o4

St f{IPTD 1l 82 00 05 B1 Lfi 03 05 05

6. TJPTD. TJPRP 11 02 00 05 01 X: 03

1t 00 o{ c E\ 03 06
*2 sil n<
) $ubkcTata LIEa$a 11 s }G s3 a6 Bt
Seksi Paalatm dm Perbekalan 1l 02 00 05 0 r: 03 06 02
] SeksiTEknikIsr*rearTaDeBliSelate t1 02 BO 0_5 B1 xx 03 06 03

i S*siTeloikt^ao€*smb{sdaiGncNatsl 1t *2 m 05 s1 )il( 03 06 t)4

StafIJPTD l1 02 00 05 01 x: 03 06 05

?. LIFID. L]FRF Sitoli 1l t2 00 05 0l :g 0f


a. K#aUFTD l1 02 00 05 01 n 03 07

) SubbagTataUsaha ll 02 00 B5 01 XX 03 07 0t

Sekgi Psalafa <la Pat*a1m 11 &2 ffi f5 fi1 p( 03 fl1 a2


) Seksi TekniklsDansail Grrrruns Sitoli 11 oz 00 05 0l Er 03 07 03

) SeksiTeknikLapBngafl TelukDalam ll 02 o0 05 0l >o 03 07 04

-\lat t lPl tJ 11 0t $0 05 B1 03 01 o5

6. Diaas Tata Ruang dan Permukiman 1l 02 00 05 02


11 $; o5 A' }G
Dincg
1 SrLr€trirt 11 B2 B$ *3 c2 n {2 0t
\ Subhaslimm il 02 00 05 02 )G 02 0l 01

) SubbaeKeunsan 11 a2 00 05 02 XX 02 01 02

) SubbaeProrm ll a2 s0 A{ 0: xx 82 01 03

2. F;idxsPelnatx 11 t2 $s a3 02 g 02 02

f) SeksiPEnbimTalaRms It $2 #) OJ s2 s m 6I
02

7,\ Seksi PcmcmaslldenPemerfaatanRusng 11 T2 00 05 02 xx {2 02 t2


) SeksiPensedalianTataRuang 11 02 o0 05 02 XX 02 B2 03

1 RidansPffi Lhan dan Permukioan


11 a2 00 r)5 02 )G 02 03

l) Seksi PerrbinaanPenrmahan tl 02 00 05 02 )c< 02 03 0l


2i S€tsi Paedesaa Perori:itss 11 a2 0{i ai 82 tax o2 03 a2

3) SeksiP€tnbangftetKa*'asel 11 02 o0 05 82 )(X T2 03 03

ll Rirl** ?xt* Rl nqemds JsKsxtruk*i tt VL ,!? 02 s4


{-*r|rmo ti 0$ tt 02 )6-z 04 Itt

Seksi Tata Teknis dan Konstruksi Bmgrmm Gedrmg t1 02 00 05 02 n 02 04 02

3) S€ksi Penefurat dsn Penelihram Bmgrum Gedurg ll g2 tul 05 w ni *2 o4 03

11 02 00 05 02 02 05

PTRA,F 00 I ) SeksiPengembanganAirMinum l1 t2 00 05 a2 ]s {t2 05 OI

t2 82 LT gz 05
?.: Seirci Pamhmm kawm dm Ssana tindrueil 1l {x) o5 AZ

Wil 1) Sekqi Papabmsan Perkotarn dan Pedesaan tt 02 00 05 02 s 02 05 03

sdfir@t
Ife1:rmx.y'r lelr*nFmqimal 11 t2 &s at a? >o a2 ft6 ol
$sitmF?ms*t'
S*afT)ina l1 02 00 05 02 g 02 06 02
fsfr,nftm....
..FErnt
'trir:rnn,,'.'.*
Ir.ao
lruo.$n.?t{'a
ll*o..tYiena
lrtru,r..PJ.u.,

lxr*uril$ V*t $^r**..h....t


211

1 UPm. Unit dan Fengelols& Rusah Sewa

a- UPTD
l) Ss&gTataltsdrt
Seksi Saldy Keltyrikm danPcre@maas
Seksi Pengadsan dm
Seksi Pen-relolaan dm Pemeliharam
Sekqi PendmipanPendud
StafttPTD

2. UPTD. Balai ?embtram ILibgk Pakm


a, UFTD
1) SubbagTataUeaha
2) SdtBi Pmbinaa - ARinjai '

3) SeksiPembinaan-B ModanlDe!!
) SeksiPembinam-CTebi
srd{IPTD

3. IIPTD. Balai Pembinaan Wi Siantar

2-

l) SubbegTataus*a
Seksi Pembinaan - A P. Siante /
S€ksi Pilbinffii -B Krc I To&s $masil
Sd<si Pes$iasan- C Dairi
Stgf UPTD

4. LiPTD- Falai Penbitam S'ilaya& III Raniau


a TIPTD
1) SubbaeTatsUsala
Se*si Fe*imxn - A L*ufon Bdt
3) Se&siPenbinaan-B Arahan
Seksi Fenbirraan - C Tanirme Balai
SfufUPTD

IIPTD. Balai Pembinaan tV

1] $ubbagTatallraha
) SeksiFembinaan-A
3) SeksiPflotriaam- B TaPmuli T
StsfLIPTD

6. ttPTD. Balai Petrbirrs WilaYah V


a UPTD
t) SubbagT{taUsaha
A
Sekei PErnbinaar - /P.
SeksiPmbi{tm-B Ndal
SEksi Pembinset - C iUtsa
Staf UPTD

7. LiPTD. Batai Persbiaaa *-I Sirsli


a, UPTD

Sekei Pembinaan - ANial ljrtaa


Seksi Pembinaan - B Niss Selatm

l) SeksiTatsTekrik
Sekri Hi&oloei dan Pengolahaa Dara

Kabl0
v_
{n*n-.,
212

t :t'rl 3r /ti r$li &r r$ !ti t3l

3. BidangPemba ngman dan Rehabilitasi l1 02 00 05 03 >G 02 03


l) Se*sihig*si g2 m $3 s 02 o3 0l
l4 s*";ea*acr"Pmui 82 m s5 UJ ]* a2 03 02
3) Seksi Sungai,DanaudanWaduk a2 00 05 03 XX o2 03 03

4" Bidegop€ra dsrPenrelitrmm tt 02 ffi o5 03 )g 0? 0,t


l) SeksiOperasi 11 02 00 05 o3 >o a2 04 01

lzl 5.t"iP"q"tth-; t1 02 00 05 s3 }G 02 04 02

lf1 se*s;f*"itr'raswana Al* 11 02 t* *5 0-l n! 02 04 03

3 Bins Ianfaat l1 $2 00 05 03 X} 02 05
1) SckiPgizinm n o? 00 tl5 03 :c\ 02 05 o1
2) Se*ei Kerjasarna Antar L€nbaga dan Kemitraan 11 02 00 05 03 xx a2 05 02
) Seksi PEnggryaean d!4 Pengendalian II 02 00 05 03 >G 02 05 03

) KelonpokJabalanFragsional 1l fiz 0s s5 t3 >o 02 06 0t


2) Staf Dinas 1l 02 00 05 03 p 02 06 02

t UYnS.Balai Sleb€r Ait 1t B2 05 03 03


a, 1l 02 00 05 03 }G 03 01

) SubbagTatatlsaln u a2 {x} 05 a3 x>! 03 01 0l


Seksi Perspsselr / P€ngolahn Dsta 1t B2 o5 03 ]g nt nt nj
) Seksi Pemb. & Perna, Irigasi, Rawa & Pantai tl B2 00 05 03 }G 03 01 03
Seksi Pemb. & Peme. Sungai, Waduk & Dalau n 02 ss 65 03 $ 03 0t 04
StadLIPTD 1l t2 00 05 lt1 X: 03 01 o5

2- IIPTD, Belai Srmrber Daya Air Belawan - 11 a2 00 o5 03 X){ 03

a. LiPID 11 o2 &l dt5 a3 Y} o3 fiz


) SubbagTataUsaha ll 02 00 05 03 03 02 0l
2) Seksi Perencanaan / PEagolahan Data ll 02 00 05 03 )fi 03 02 02

) S*3iPeatl&P* lrigasi,Eawe& Pdfai 11 02 00 05 03 ni o3 02 03


Seftei P€nb. & Peme. 6rmgai, f+4uk 4 !**_ ll B2 00 05 03 )fi 03 02 04
stsf LlPm 1l 02 00 05 03 >o( 03 02 05

3- UPTD. Balai SmberDava AirBahBolaa 11 &2 tRt o5 03 lOt 03

a. T,?TD t 02 00 05 03 >(} 03 03

i SubbaeTataUsaha I 02 00 05 03 }G 03 03 0l
Seksi P€r€acaae,r Pengclalat Dara I az o0 05 o3 )G 03 03 o2

) Seksi Pemb. & & Panlai


Peme. Irigasi, Rawa I 02 00 05 03 }G 03 03 03

S€ksi P€nrb. &Peme. Smgai, Wa&* & Daaau t 02 {K, 05 03 \a 03 03 04


StafIJPTI) I frz 00 o5 03 ili 03 03 05

4. {,IPTD. Balai SumberDava Air Asahan - Danau Toba 1T o2 00 o5 03 )o 03

I-IPTD I frz rxl 05 o3 )s o3 04

) SubbagTataUsaha I a2 00 05 03 X} 04 0l
Seksi Persnceraatr / Pmgolahan Dato 1l 02 00 OJ 03 )o 03 04 a2

Sekgi P€sb- & P€a€, kigssi Earr€* fu"i i a2 oo &J {i3 x: 03 04 s3


Seksi Pemb" & Feme. Sungai, Waduk & Danau I 82 00 05 03 p 03 04 04
StafUPID I 02 00 05 03 >o 03 04 05

5. LTPTD. Balai SrmberDaya -4,irl(ualuh - Bsrmua 11 8Z 0s 05 03 h e3

a, upm 1l 02 00 05 o3 )(} 03 05

l SubbaeTatallsdu ll a2 &(l 05 03 !o 03 05 0l
Seksi Pmss I Peasols&* Dda 1I t2 {x} n{ $3 r: 03 o5 *2
) Selai Pemb. & Peme. Iricasi. Rawa & Pantai ll 02 00 05 03 )o 03 05 03

) SeksiPerab. &Peme. Srmgai Wad:rk&Da[lau tt 02 s0 $5 03 XX 03 05 04

F'ilEAF {&l ffinrTsTl StefLiPTD ll $2 so c5 03 s s3 05 n(

?,'aSS 6. IIPTD- Bglai Sumb€r Air Sibrmdons - BL Toru 1l a2 00 05 03 )il 03

9eldapmpsu a KiaalaUPll 11 02 {to 05 s3 l" €3 86

) SubbagTataUsaln ll 02 00 05 03 ra't UJ 06 01
,l,eisten Femeri
,-r*^" frarn Seksi Pmroanaan/ Peneolahan Data l1 02 00 03 03 g 03 06 02

l S€kBiP@h-&Prc" IrieaslRawa &Padzt 11 t2 oo 05 03 ni 03 06 o3


.trtlltsn.n!.
Seksi Pemb. & Perne. Sungai, Waduk & Dauu l1 $2 00 05 o1 pi 03 06 04
r/r.. fl,!:iilm
StafUPTD t1 02 00 o5 03 >o 03 06 05

A*W:X.
i{-"
Kahs..?..!.u,
Kasub[Y.11]l]/+r,Lr. * r rfu -:
213

Ir: a ;::!:i;,' :iii:4ilii :s ;K] ;flti rrfii to, T*T tt. f3t

7. UPTD. Balai SuoberDava Air Nias 11 02 00 05 03 rx 03

UPTD II t)? 0s OJ o3 XX 03 ttt


l) SubbgTalaUsaha 1t 02 {x} {}J UJ }G 03 g1 01
Seksi Psrsnoansel I Pengolahsqlata 11 02 00 05 03 XX 03 07 02
) Seksi Peonb. & Peue. Irigasi, Rawa & Pmrai ll 02 00 o5 03 !ilt 03 07 03
SeksiPemb, &. Penre- $mgai, S"a&*& Damaar t1 a2 s 05 03 n 03 A't 04
std{lPm t1 02 00 05 03 )G 03 07 05

8. UPm.Baki Smbsllava Air]pnRmm - Is t1 B2 o8 OJ 03 }(x 03


lIPTD ll 02 00 05 03 ni 03 08

) SubbagTatat'saha 11 02 00 05 03 n\ 03 08 01

leki Perrurma:m I Pmgolatan Data 11 frz 0* o5 f3 >o 03 08 02


) Seksi Pmb. & Peme. Irigasi, R€wa & Pantai 1I 02 00 o5 03 r} 03 08 03
Seksi Peob. & Peme. Sungai, Waduk & Danau ll 02 00 05 03 >il 03 08 04
StdI]PTD 11 o2 &l *5 c3 s 03 08 05

e. l'Ppffi Srmber Air Gadis Natal 1l 02 00 05 03 X} 03

a KepslsliPll tl na 00 s5 42 }G 03 no

l Subbae Tata $3*a ll a2 00 85 UJ X} 93 99 9l


Seksi Psrencmaan I Pengolahan Data n 02 00 05 03 r: 03 09 02
3) Seksi Pernb. & Pene. kigasi, Rau'e & Potai ll oz 00 05 o3 :g 03 09 03

) S€ksiPemb. &Pae- Srllrgai, Eaerk&Dsan 11 02 0* s5 03 nl o3 m 04


StafLIPTD ll 02 00 OJ 03 xx 03 09 05

10, tryID. Balai Surnber Ait 11 sz *$ 05 o3 }}i o3

LIFTD 1l a2 00 05 03 )(x 03 l0
) SubbagTatausahg It 02 o0 o5 03 XX 03 l0 0l
Seki Pewmmr I Fe*rgeiah:roDda 11 fr2 s0 s5 03 )o( o3 10 &z

) Sek:iPemb. &Peme. Irigasi,Rawa&Pantai l1 02 o0 05 03 xx 03 10 03


4) Seksi Pemb. & Peme. Srmgai, Wa&rk & Damu 1l 02 00 05 03 X} 03 t0 o4
StafIlPTIf 1l a2 oo a5 03 ktl 03 l0 {i5

8. Pertanahan Nas ional tl a2 00 05 04

E. It &2 0s os OI
Ifimc ll 02 00 06 01 X} 0l
t. Sekretryiat 1l a2 00 06 0t )o a2 0l
) Sub{ngl-lmm ll a2 {x} &6 o1 ,g A1 ol ol
) SubbagKouangail il 02 00 0d 0t )(I 02 0t 02

Subbag Prcgram 1l 02 00 06 0l }G 82 0l 03

Dmt 11 02 00 06 01 02 02
i Seksi Mmaierrre$ dan Rekavqsa Lalu Lifitas ll a2 00 06 o1 X} 02 02 0l
S€tsi.{&gktsm &s'af dim Fakerdaryiatr 11 &2 oo tr 0t K} 02 o? frz
) Seksi Pengawaran dan Pangendalian 11 02 00 a6 0l x: 02 a2 03

? lnt t1 02 {s 66 01 r: 02 03

) SeksiKepelatruhardanPcngenrkan 1l g2 0s $6 01 i? *2 03 0t
Seksi Perkapalan dan Kepelautan ll a2 00 0l X}
06 02 03 02
tt s$ *6 0l 4a 03
Sek*i K<*elgdstsd d*r Lala Lintas Ar4&r*ml-al6 02

Udara il 02 oo 06 01 X: 02 04

) Se&siKehadmsdm ll a2 00 M *t pi 02 04 0t
Seksi AndstmUdra 11 B2 00 {}6 $1 )oi 02 *4 t2
Seksi Keselaoatan Penerbangan n 02 00 06 0l 02 04 03

Sm dankasqraa lt {t2 ss UO tlI :0 82 05

PARftF 0 I l ) Se*si Peageodangan Sarana dan Prasarana il 02 00 fi6 0l )(} 02 05 OT

) Seksi JarineaMultiMo& l1 a2 o0 06 01 n 02 05 a2
tr
:wetl I
lSaiantopsu
) SeksiKenrita;*nAarPerryrrlda 11 a2 €* €1 rN *z 05 03

I
) KelompokJabatanFungsional 1l 02 00 06 0l >G 02 06 01
Ilsisun Peme*n$h:n
t2 ttz
tr*:,ro. kti| .. i StdDiggs t1 0s +{t 01 02 B6

1... ttcvrnrlltr
rx'l'1i+
tASll;iUll
lftroH;,liu: A *"t
ii",
I m
rriwgr
l*,u.q,rr*.!Ff
f ,f. .z- .*....

l*
I leq!ilI
3$lnr,*
....1....:
;
/tt l%-2.
r^W^ ot **
214

\;:,:.1.1:t:.:::,::'::t:::::t,t:.:::::.:::!r; ):::ltg,::l :4; :16r 1. e .tjl i$ till: rt f$l

1. {jPD.UPPII / Jembatan Timbans l*'ilavah I Medac tl B2 0s 86 01 n\ o3


& TIPTD 1l 02 00 06 0l n 03 OI

) ScbbagTat*Usaha gz {x} *: X} n? 0t 0l
Seksi Keselmdall Pe*garvxan {Ai Medm 11 B2 tnj *6 01 }at 03 0l 02
3) Seksi Keselmatan / Pengawasan (B) Langkat ll 02 00 06 01 g 03 01 03
4i Seksi Keselmtan i Peogarvas. (C) D. Serdang l1 a2 00 06 01 :o{ 03 0t o4
Stsf LPTD ll 02 00 $6 $1 XX 03 ol o5

2. IJPTD.LIPPKI I Jernbatm ?inrbang lYilevah II Pefiarans Sietar II a2 rxl d'6 01 t3


L 1l 02 H} 06 ot 03 a2
l) lQU"g lftqU."h" 1t 02 00 06 01 )o 03 02 0t
) Seksi Kesclarnatan 1 Pengawaean (A) P. Sieqtut 11 a2 00 a6 01 n 03 02 02
3) SelaiKesel*u*aiPengar*a*n{E)Kao tl a2 o{t {6 fi1 s o3 a2 03

) Seksi Keselamatan / Pengawasan (C) Dairi t1 02 00 06 0l >o 03 02 04


StafIIPTD ll 02 00 06 0l X} 03 02 05

3. UPTD-T]PPKI I Jefrbstan Timbsne Wilavah III Labuhan Betu 11 82 00 06 01 K\ 03


a, TiPTD 11 02 00 06 01 >o 03 03

i Subbas Tets Us*a il 06 ot o3 o3 o!


Seksi Keedealm /Peogawaean ("$L. Bafit ll &2 0s s6 s1 s3 0l *2
Seksi K€selmstdr / Pengawoaaer @) T. Balai II 02 00 06 01 :a: 03 03 03

Seksi Kesehmatel Peagaw*an (C] As&an t1 t2 00 06 0t n 03 03 04


Stafl-tPID 11 n? 00 $f NI Y\ 03 03 05

4. LPTD. LIPPKI / IwbatanTimbu* Witavah IV ll frz 00 06 rlI X} 03


a 11 t2 o0 ffi 0l n 03 a4

) SubbagTataUsaha lt 02 00 06 01 >ci 03 o4 01

Seksi Kerdmsfe / Pengawasa (A) Sibolga ll 02 {a 06 0l xx 03 B4 02

) S*siKspltrat4/Pegewmr{B}}Flx 11 02 o6 tr o1 g 03 B4 {i3

Selci Keselamatanl p*gaw. (C) P. qid"-p.tat ll 02 00 06 0t )o( 03 04 04


StafUPTD ll 02 00 06 0l >ci 03 04 05

5. LIPTD. ASDP Betmm tt 02 00 06 0l :G 03

LIPTD 11 02 00 06 01 li: 03 05

) Se***gT*t*Usata lt a2 B or 03 05 ul
Seksi LafuLints da Ang*umPD It v/ 08 {i6 e1 :ct 03 c5 92
Seksi Keswas PD ll 02 00 06 01 )G 03 05 03

SIdUFID ll a2 00 06 0l x>i 03 05 04

6. L'PTD. ASDP Danau Toba 11 02 00 06 0l xx 03

a, ll a2 00 06 0l n a3 06

) S'd6asTatul-.tgafu 11 fiz {xl 1lt sl :(x c3 &6 ot


2) SeksiLaluLi"tu"da"A"L l1 02 00 06 01 xlt 03 06 az

) SeksiKeswasPD ll 02 00 06 0l X} 03 06 03

St flPm tt *2 tR, s6 si ni {L:i i)6 04

10. Krehatm l1 02 00 07 0l
KqslaDim il 02 00 C7 oi )(X 01

l1 02 0$ w 01 )ol n? 01

) SubbosUmum 11 a2 00 01 01 )q 02 01 01

2i SutrbagKeuangiaa n a2 00 07 0t }G 02 01 02

3) Subb*sProrffi il 02 st) U? 01 rei 02 01 03

2. Bidang Bino Pr nsendalian Masslah Kesehatsn ll 02 00 o7 0l n 02 02

) Sclci Bimda:PengedaliadmP*bo@P*yukit- tl ut cs vl 01 o2 frz 0r

I 2l SeksiBimdal$abahdaBmcm tt BZ oit {t s1 n{ BZ g2 o2

3) Seksi Bimdal K*ehatatr dan Lingkung;an lt fiz 00 a7 0t >il 02 0z 03

3. BidancBinaP, :lar-anarr kes€hatm tl fi2 00 frj 01 02 03


PARA K Ilt .r.!&

) Selsi Bimdal Keschatan Dasar 1t 02 00 o7 01 n 02 03 0l

wagd l:) s"**isi-dulKs€hatnnltujukm l1 a2 00 07 0t n {t2 03 a2


I
i S€ksiBiodalKeff*dmKhusus ll az txl s7 o1 ni &2 0l 03
Se*d*ropu I

lslrmPemefha"': 4. Bidang Bina P, :ngembangan SDM Kesehatan II 02 00 07 0l X> 02 04

rrrsrrn.Panl -..., ) Sekri Bimdal Pmcanam da Pcndayagwam ll )O 82 o4

i risron...fltthYt
L 2) Seksi Bimdat Pendidikat dgfl Peldiltar 1t B2 o0 07 0l 02 04 02

3) Seksi Bimdal Reeistrasi dan Akteditasi 1l 02 00 07 0l >G 02 04 03

Xilo'l.(ft9.Q.4t )
m-Mhnq,..0ttlif
uq*Jn.,tl ,,, $
215

1,: i:::t::i a ri{t 6; El ;tl,:il tii! t) *&

5. Bidane Bina Je minan dan Sarana Kesehatan 1l 02 00 07 0l n fiz 05

S€lffi Bindal Jmirrm Kss$**c tt G1 nl nq t2 05


) $1

S€*si Birndrl Saxra da Peralsra K€e€h*tm ll B2 tru U' 0l >oi 02 05 82


Seksi Bimdal Kefarmasian 11 02 00 07 01 K} 02 05 03

) Kelcry*JabatmFrmgeionat ll 02 {x} {t7 0l si tt2 s6 01

StdDiffi 1l 02 00 07 OI XX 02 06 02

l. ttPTD. Balai elatihxr Keseirsrafi tl t2 m e7 0l X: 03

a, 1t 02 00 07 01 :il 03 01

) SubbagTaleUeaha H 02 00 0? ol )o 03 0l 0l
$dsikogrm l! B7 00 {r1 0l >g 03 0t 02
Seksi Pengqjqqn 11 02 00 a7 01 >c! a3 01 03

) SeksiMonitorinedanEvaluasr tl 02 00 07 01 )il 03 0l 04

SIdLIPTD 1l s2 0s (r7 Q1 g 83 OI OJ

2. UPTD. Balai lesehatan Mata 11 02 00 07 0t >o 03


il 00 OT s 03 07
tt g7 0l X} 0t
) S*bhsT*t {-Itaha a2 l'U {i3 &2

Selcsi Pelayuran Kesehakn Maia l1 02 00 07 01 K: 03 02 02

) SelciPwlitiandmPangmbaga II 02 00 07 0l si 03 02 03

4) Se*riPelaya::a*fssyr*at 11 D2 m o1 X} $3 $2 {}4

Staf UPTD 1t 02 00 0? 01 X: 03 02 05

3- fiPm.Rmat Setit I&nta Pulro 11 ffz oo {17 o1 X: s3


a. n 02 00 07 0t r: 03 03

) SubbaeTataUsaha 11 02 00 a7 0l n 03 03 0l
Se&si Petayaffii Rlnnd $kit Kttsta Belida&st 11 n2 {ts f? 01 ffi 03 03 &2

Seksi Pengobaran dan Psawatan l1 02 00 o? 0l >G 03 03 03

Seksi Rehtbilitasi ll 02 00 0? 01 K} 03 03 04

Sraf TIPTD 1l 02 0$ w 01 ]a 0-1 01 n5

4. ltPTD. Runatr Sakit Kusta Lau Simomo 1l 02 00 01 0l X} 03

f1tm ll tlo fra *1 K-: 03 04


) SubbaeTataUsaha 11 g2 t't} 07 sl ]o( 83 o4 01

Seksi Pplsvanan Rrmah Sakit Kusts Hutasaleo l1 02 00 07 0l X} 03 o4 02

Seksi Pe[gobatail datr Perawata! 1l 02 0{) 0? 0l !0 03 04 03

Ssksi R€hsbililasi ll 0? s w 0l X: 03 04 04

StsfttPTD 1l 02 00 o7 0l )G 03 04 OJ

5. IIPID. Balai ablmlmimKese$ata 1t 02 so fft tll n 03

IIPID 11 0z 00 81 0l X} 03 05

1) Subbas Tata Lrgaha 1I 02 o0 g7 0l )o 03 05 0l


2) Sek*iMikroBiotrogi 11 frz {xi 87 fi1 s 03 o5 a2

3) SeksiKimialmmunolosi 11 82 00 07 01 >o( 03 05 03

4) SeksiPatholosi 1l 02 00 B1 0l )o 03 05 04

stdttPTD il 0z m g7 01 L? 03 05 05

6 IIPTD. Balai Paru - Paru (BP - 4 ll 02 00 o7 01 )o 03

!JPTD tt oo 0i ]G 03 s6
I ) 9nhlsg Tarfa 1 llmha t1 {2 00 w i'1 IC} 03 06 &7

Seksi Damosa dtr Pengobatsr ll 02 00 07 0l >o( 03 06 02

SeLsi Prueuksan Kesebatgr Masvarakat lt g2 {xl UI 0l KX 03 06 03


Seksi Pmo€gehe daa P€'nb€rmfasd TBC t1 t)? ffi 01 o1 )o 03 06 {}4

StsfLIPTD 11 0z 00 0? 01 n{ 03 06 05

xfiF 7 IFT[! Provir eial TninimCmts(PTC) tl t2 00 w 01 ni 03


li JL}i tdfTD 1t 02 06 07 0l )fi 03 01

{J*F 1l ol }G

t
) SubbasTataUsha 02 00 a7 03 07 01
li.,
Sek.iPElavsnn 11 frz tr 1r7 ol )c3 03 07 &2
i:l.dipttEsu
I 't 02 00 07 01 >o( 03 0? 03
I ,;L,
Seksi Pndidikan danPelatihan 11
,
"
tir- l.t:ia1' r$ Stf ITPTD 11 02 00 o7 0l )a: 03 o7 a4
ggrn
...
'
:i:]i't ...Fg.qiu

.,,. W\9NAI / 6G;


6,"ft$iis"qtrfn
{abaojW*..."."..,I
*
T'**--
Pr4Dqt'I L
216

rlr:li ':1;.,,: 3 *;, i. 6 7; fl l:,*:! Itsi it;l! ts

11. Rumah Sakit Jiwa Dc erah


02 o7 02 >a:
00
Direktr I
I B2 {x} 4a o? nn
gakn Direkn- A&riaistraei
02 lnt g7 02 tc{ 01
Wakil DirekturPelavmm 02 00 07 02 )(x 02
a2 00 07 02 ni 02 0l
1) Subbagllun:m a2 o0 $7 02 g 02 0l 01
1l 02 00 07 02 )il 02 0t 02

11 OG 82 Y-t 02 c2
1) SubhagAnggran 11 o2 00 01 62 )(x 02 02 01
2) Subbag Pmrimaan dan Pengeluaran ll B2 00 a7 {2 XX 02 a2 a2

ian dan ll 02 00 07 02 )o a2 03

ll ) subbid
pmerspl ll B2 00 07 02 }C\ 02 03 0l
lz; Slbb;aragabasaa tt a2 €{i B1 a2 :C( 02 03 02
I
I
4. Bideng Pelayanan Medis 11 02 00 0? 02 g 02 04

ll ) Subbid Pelaymio l,tcdis Jalaq Unir cetxst Danrar


daflMcdiral geoord 1l a2 $s 9? 82 {}4 01

f3) Subbid Pelsyaner Medis Inap dan Rehsbilitasi I1 02 00 01 02 l* 02 o4 02


I
5. BidugPaswate It *2 00 o7 82 )o{ o2 o5
ll) SubbidP€rawalrnItawat JalandsnUnitGawatDarurat 11 02 00 01 02 ICa 02 o5 01

12) Sqqbid Ferawatarq Rawat Irrap dan Rehalrilitasi l1 62 00 t7 t2 g 02 05 az

6. Medis lt 02 00 D7 02 )fi a2 o6
) SubbidLsboraiori'q,FarmsidmGizi t1 02 00 g7 02 s 02 06 OI
2) $t6hidEl€furld ikaftxtalasiPogelofaarAirLimbdt 11 a2 o0 o? frz xll B? o6 $2

) $lgqpok Jabatan Fungsional 11 02 00 OJ 02 K\ 02 o7 01


2) StdDis 1t 02 0{t 07 02 rt ryz ft1 02

12. )inss Pendidikan 1t 02 00 08 0l


na na nt 0l
l. Sdoct*rial I trz (R' 9$ 01 pi B2 0l
) SubbagUmum 02 00 08 0l >o 02 0t 0l
2) SubbagKeumgsn a2 00 08 01 )G 02 01 02
i SubbagProgrm w 00 OE 8l t2 tlI 03

2. Bide€P€ndidr kmDasa dan Pendidikan Khusus 1l a2 0s 08 sl X} 02 02


) Seksi Tman K^mak*anak dan Sdiolah Da6tr 1l TZ 00 08 01 ni 0z 62 0l
2) Seksi Sekolah Menengah Pertmra l'l 02 o0 08 01 xx 62 07 fr1
) SeksiPendidikanLuarBiase n a2 00 08 0l ]G a2 t2 03

3 kan Menengah dan Pendidikan Tinggi II 82 00 08 0l )fi BZ 03


) Selsi Sekolah Menengah Atas I 02 00 08 0l >(x a2 03 01
Zi S€ksi Sekokb lvlmgafr tiejm I ttz m ii* OI >al B2 03 02
3) SeksiPendidikurTinggi I 82 t0 08 01 >ci 02 03 03

a. Bida*gPefig€nr lalim *{r*uPeqdidih dan Truga Kependiditm 1l a2 OG +8 sl )* u


) leksi T€paga Kep€pdidikao 11 B2 oo 06 $1 )o B2 04 o1
2) Seksi Peagen&lim Mutu u 02 00 08 01 n 0? o4 02

) S€ksiPeldidika!daarPelarihm ll a7 {x} r)8 0l KI 02 o4 03

5. Pendidi kan Non Fomnl" Informal dan PA[ID tl 02 oo 08 ol K: 02 05

) :0 02 05 0l
l, iiii
fi[..',-*-'g F {8 rwllr*st I 2l
SekeiPendidikmAndcUsiaDini
Ssksi Pmdidil.m illaevrakal dan Ktral,@an lfidto
t1
tl
02
w
00
80
08
OE
01
st :G g2 05 82
) SeksiPerdidikandanKesetaraan 11 02 00 08 0t * 02 05 03
t',,*,'rb
f :xn*p,, ) KetryaLJabataFugsi@l l1 {n &g €8 $1 g a2 tr o1
!r.:.:iwFent; : ;,t
2) Staf Dhas ll 02 00 08 0l rx 02 06 02
i.'.,-:rn-P:t
f*,'uaun.mI uil).

,:iro llukun
."".Yvr?u, h\,/' .......,.

rao.-tft-u.(r
xrlr.....t.V illlllta:--
Ka'ffiP
217

t ::t:ti t,:;t$;
:t:,:t1! I l&trNlfl ::Niii&i.Ititq: tlfl !*. le
tFfD. Balai Latih mFmdidikan Teimi*
ll B2 00 08 0t X} B3
n 02 00 08 ni 03 01
f) Sctbag Tare Llsaha II na AS ol G 03 ol 0l
, >exBrlllesml(enstrsksi It a2 ffi 08 03 0l a2
, DeKSI MeEm tlotuottl 1l 02 00 08 0l G 03 0t 03
I :teEcl L$tnf, 1l a2 00 08 0t 03 0t 04
J )exar _bl€!.lrorxgs
11 07, &) $8 3 o3 sl 05
) JgKsl ftansuwr
ll 02 00 08 03 0t 06
StafttPTD l1 02 0s rl8 ol 03 0l 07

13. )inar Pemuda dan Ola Raga I


lt 02 00 08 02
Dinas
Kepala I 11 02 00 08 02 ] 01
i- Sekrariat I
li t2 {lfi o8 a2 01
) SubbagUmum tl 82 00 o8 62 X} 02 OI 0t
2) SubbasKeuansan ll 02 00 08 02 ni 02 01 02
13) SebbagProgr@ I 41 m 08 A1 x)l n1 03
I
dan Evalugsi I a2 00 08 a2 )G a2 02
I 02 00 t]8 U2 n 02 02 0l
I o) & gE 02 xx t2 ilz 02

1l 02 00 08 02 n 02 03
I ) S€*si Pernilsdala& Anak dan Remqia lt vz 0s 88 vz Ul 03 0l
11 02 oo s8 t2 KX fiz {i3 oz

lt 02 00 08 02 si t2 04
1) Seksi Peoberdayaan Old Raga Re&reaoi 1l (r2 00 fl* fiz L:} 02 04 {i1
1t 02 oo o8 02 X} 02 04 a2

5. kase mada Srana 1 *7. ${1 ss g2 g a2 o5


l) Selai Prasarana da Sarana Keoemudaq I 02 00 08 w s 02 05 0l
2) Seksi Prasrana dan Sarana Keolalrragaan 02 00 08 02 )o 02 05 02

) Kelomeak Jatatzfi Frmesional B2 0{) s8 &2 It,r 82 o6 0l


l) Staf Dinss I 02 00 08 02 K: 02 06 02

14 Kt*stirPrm*a It 02 {ro G8 03

l5 lDinas Kes€jahtematr daa Sosial 1l B2 0c 09 01


a g7 (F {E s1 s ol
l Sekret{rial 02 00 09 0l X: a2 0t
lrl subbaeunm 02 00 09 0t X> a2 0t 0l
lA
l-
s"uo"gKe€*g* *Z 6 €9 g1 x-: B2 gt tJ2
SubbeeProem o2 00 s9 0l )ct g2 0l
13) 03
I
't Bidang Poterrsi Sumber Lcs{ahre.-dao Sosisl ll B2 00 @ nl }G fr) 02
$eksl l(epahlayanan dan Keperirfisair 1t 02 ss 09 $t g2 02
ll) ot
fzl Sets; Penyuft*rwr Soaial 1l 02 00 09 OI >fi a2 02 a2
13) Sek*i l.leletlbagm Sosial Mtrvaf,atat 11 a2 oo 09 01 n a2 02 03
I
3. B idang Penberdayaan Smial lt 0z 00 09 01 }G 02 03

11; SeksiKesetiakawsnsfl ll 02 0l >il 02 03 0t


00 09
Seksi Pmtradayaao F*ir il{i*il ll a2 {xl tig 0l K! a2 s3 TE
Sekri Rehsbilitasi Sosial Daerah Kumuh dsll Pemberd6vaan

I x"tur.e" ll a2 00 09 0l s a2 03 03
t1
4. BidangPelaymR*al*litsi ssiet l ll {x} 09 n! rl 02 84
f) Seksi Pelayanan Rehabilitagi Ansk der Lanjut Usia 11 02 00 09 01 :3 02 04 0l
frl-t I

lZ; !"t"i Itelay*mRehabilitasi Social Penyandang Caoat


I

u fi2 {,0 09 0l ni 82 $4 a2
l:l S"l*l p.fw* n*ft*mir."i Tm Smial t1 &2 sc 09 01 xx t2 c4 s3

1*k{
I
ilfff#t 5. Bida:eBmtrsn dm Jaminan Sosial 1t 02 00 09 0t )o( 02 05
) SdciPegrbicaa$m*a$aosgiai o2 ffi ol n a2 o: 0t
t....!
{19
fsft[nhfiu

/v
1 Z) SeksiFasilitsiKortmBeacqm 82 00 09 OI }o t2 B5 tz
As*n..k
rsNen...h
L,a I !) Sekgi Tiqdak Kekerasan Pekerja Migran 02 00 09 0t K} 02 05 03

l*o*,r*,,, ) KelaryokJabat{$Furgsioral ll 02 00 09 0! X} t2 06 0l
lrm^Y#?. lAl l) StafDinas l1 o2 00 a9 0l IG 02 06 02
F.fl \.6-'qlu[]d ...:#..
.,!:g!-"'.t'
-
K".t
rlclfia-:.
..9
li[ulf kt,
218
l: l,:j:: r! *:, ,lti:].l,]ll :]]ii: ltll ilill]iil'.i::t.'i::,,]i]]lilltliilrilr:lt:l i:iljltt:iilliiiii:iiiii:i:i::i;:::lll, :.i t fi a t, 9r tfi Illr tg t!*'

1. UPTD. Balai {Mi Dharma Asih 1I 02 00 09 0l )G 03


tt na m $t n2 0l
i SubbagTatruea$a tt B2 $0 t.E OI n{ 03 0l 0t
) SeksiPerencanaandanProgram I1 02 00 09 01 x> 03 01 02
I Seksi P. S. Pafuipan .{ryE Dhatue Arih Merlao 1l a2 00 09 0t K: 0-i 0l B3
Seki Pati Werdha Abdi Bi4iai 11 tD 00 09 01 }L\ 03 0l 04
Staf UPTD l1 02 00 09 01 XX 03 0l 05

2. LrPl]}.Balei tarawaBa - I1 s2 {10 t)9 gt p{ 03


a. UPTD 02 00 09 0l >o 03 62
1) SubbagTataLrsaln a2 00 09 01 X} o3 a2 ol
2) SdrsiPaenwma|;mProgrm I {t2 {x} {t9 ol !41 o3 fiz a2
) Sekei P.S.B. Karya Wanita Parawarsa Berastagi $2 00 09 0l >o 03 02 03
Seksi Parii Karya Pejoreken Bmstagi 02 00 09 0t xl 03 02 04
StsfUFTD 02 ffi {}9 ot *( 03 02 05

3. IJPTD. Balai lli - t1 02 00 09 0l la 03


rI]m t7 nc 4t XX o3 03
) SubbagTdaLrsc$a l1 02 s$ 99 s1 L?i s3 ti3 ol
Setsi P€renc&asn del Program 1l a2 00 09 01 >(x 03 03 02
S€ksi Panti AsrJt"o L{i Siborc'ag - Bsug II 02 oo 09 ot )G 03 03 03
Sd<si Pmli Ser&atlasor:*geSil* Hl 11 8? m fi9 o1 :Ll UJ o3 c4
SbfT]PTD 11 02 00 09 01 )o 03 03 05

4. {-IPTD. Balai 1l 0? 00 $t $t X}
a. I'PTD 1l o2 o0 o9 0l >G 03 04
) SubbagTataUsh* I1 a2 00 09 0l r: 03 a4 0t
Sdrxi Paataaa dan Prcgra tl o2 {* {}9 ot n\ fl3 Oil az
3) Seksi Pqti Asuhan Pengepkspen Kabanjahe 11 02 00 09 01 )o< 03 04 03
4) Seksi Panti AsuhanPerpulu€enSidikalaag 11 02 00 09 0l KT 03 a4 04
Sraf{tPm 1t ttz 0{t 09 01 Ei 03 c4 05

5. UPTD. Balai ha*fi - Flarman Rantsu 1t 02 00 09 0t }G 03


a, X} OJ

) SubbagTrtau*Eha g2 0s ttg sl .\oi 03 B5 01

) SeksiPerenoanaandanProgranr 02 00 09 0l )o 03 05 02

) SeksiPmriWadhaBfiabi"qstn
Seksi Pefi Werdh* I{rapm Lahfmcr Baru
02
82
o0 09
00 09
ol
0l
sl 03
03
I 05
*5 04
03

StafUPm 02 00 09 0t )0 03 05 05

6. IjPID.BalciB tdi Mdia - Bwmsalsp Pims Ssi 11 az ot, ffi ol XX 03


a. UPTD ll 02 00 09 01 xx 03 06

) qqqleTatausqq 11 a2 00 09 01 a} 06 0l
SeksiPrudaltogrm 17 0? m t9 o1 ]G 03 06 82
Seksi Panti Karya Budi Mulia Pinang Sori 11 B2 00 09 01 xx 03 06 03

) Seksi Panti AsuhanBowongahono G. Sitoli ll 02 00 09 01 )G 03 06 04


SiafLIFID li t2 00 s9 ST l 03 05 05

7. UPTD. Balai - Seiahtera 1l 02 00 09 01 )G 03


lrl:',m ll 02 {x} s9 nl XX 03 a7
) Subba€ Tata Uraha tt 82 ffi s9 sl )cra 03 U7 0l
Seksi Perenseraan dcr Progran 1l 02 00 09 0l >o( 03 07 02
Seksi Pati Ssial Pungei Binjai II 02 00 09 01 }G o3 a7 03
Sehsi Pdi Sotrial BireKn-ya Scjahlaa Binjai 11 02 00 {}9 s1 S{ 03 B7 0{.
g q.{ StafUPm I1 02 00 09 01 X} 03 0? 05
n
8. LIPID. Balai Tffifai Siqrlx t1 s2 00 09 ot :6
$Ttl I I 02 00 09 0l >o(l a3 08
;*dqr!P$l ) Subbag Tata Ur*a I 02 00 o9 01 )c(l 03 08 0t
Asistcn Ferdei
:' ' $eki Pqraasa;n dm FrotFam 1 a2 {xi *9 {t tr 03 o8 frz
As'r$€nf..d!h.- ) Seksi Panti Sccial Harryan Balikaprrl P. Simtr I 02 00 09 01 &\ 03 08 03
Seksi P- S. B. &agu Wioara Teratai P. Siantar I 02 00 09 01 >c(l 03 08 04
lAsbten..+nU'
IYsoHugutt
STdUPTD t Q.2 00 0t 61 Lxl 03 08 05

l,^^ rc.itptL

n
219

9. tjPTD. Baiai Bhakti Sei Bulufu Deli


a-

I) $:bb*e Tatc U*she


2) Se*siPeremmamdar
3) Seksi Asuhan
) Se&si

srdLPID

10. LIPTD. Balai Parti Soeiat A$uh6n ?man Burli


a
l) Tate Ueahs
Seksi Perefiomaar d6n
Se*si.Ai$Sm
4) Seksi
Staf IJPTD

1I. LIPTD. Balai Cacd Netra Bala Dewe


a. Keoala IIPTD
1) Sublug Tata Us*a
.'ekai Perac€qsa dan
3) $eksi Asuhen
) S€ksi
sldLiPTn

12" IIPTD. Balai Bina Nusa ftdra Ti. Morawa - D.


a_

l) Tata Usbe

) Seksi Pereneanaan da
) S€ksiAfu
) $eksi
StafUPTD

13. {lgTD. Balai Pendidikan dan Latihan Tenasa Sosial Stat}al


&

) Ssbb6g T4rs U6&a


2) Sel*iPeren*craandm
3) SeksiPelotihan Sosial
SE&ei Padidikar dan Pelatihan Teknis
StafLIPTD

danPeserintahan Desa

f ) &$bid Adrninictraoi Peinerirtahan Desa dan Kelurair$t


ing dan Evaluaai Desa / Kelurahan

t) SubbidUsat*Ekonomi

rd
,l;tdr$roFtt
l3,x166Pm ) ftAfuidPe*rrfa*aSmberDala A*m
Subbid Pffidavasunaan Teknolosi Teoat Guna
, i'sisBn '

i asislsn .

I
i :ialo llukum

lliiiro

ko
Kt{....'P.-uh'"'-""
Kaillll
220

Dinas
t" S€kr€tdat
1) SubbagUmum

Perubinaan dm TEnaea Keri


1) Setri Pallr:rw
Sekci

) Seki Stsndarisasi

Indsskial
1) Selai a. Pens[Dahan dm Jaminan Soaial
S*si dm Oreer;*asi Peksiedm
) Se.tsi Perselisiirm

daa
li SeksiKamaqp&eri
Selai Keselamatan dan Kesehatm
Seskai Pedindrmeafi Tenasa Keria Kk$is

l) SeksiFasilitasPeayiapaaLahan
Si#i Feebimptnm Percrdrinm
Sel<si Penenpatan daar Invertasi

1i KelqrckJ*aru
2) StafDinas

1. LrPIB.Sr!*; kd*l*i$tas Lraeral


L L?T'
I) SubbagTataUraha
SebsiPaeremdan
) S€ksiKsri
Scksi Pelatihsn dar
st4fuPm

I U-PTD. Balai Latihan Keria Us$a Kecil P. Simir


a- LIPTD
1) &tbb*sTda$sa&a
Seksi Prosrm dm
3) Seksi Pelatihar

i Sd.si
StdUPTD

L;PTD- Ral*i Pelatihm


{.TPTS

raro,.lSf!*f$ */ **':

effi,il#i
221

l. i:. ll 3- 4, i:i&, 7: 8, 9a :!{l tli t; I3

2. BidangBina' 11 t2 00 II o1 X? a2 t2
It; Set*i Budi Daya Serealia 02 00 1l 0l >O 02 02 01

13) SeksiBrgGDaS€KF&egedacUmbie 1t *t .* 02 82 02
3i S_eksi Fcilitdi Bed* da Pa&e* Teknologi gz so It UI g 82 02 03

3. BidansEiMl Ioltikrltrra 11 a2 00 ll 01 n\ a2 03
l) Ssksi Budi Drya Sayraa do Bio Farmaka It 02 oo tt ol s az 0l 0t
Seksi Budi Daya Buahanda Tanaman Hias tt 02 00 ll 01 n( 02 03 02
Sekei Fasilitsi Benih danPaket Teknologi t1 02 00 TI 0t ral a2 03 03

4. BidansPense lolaan Lahxu Air dan Sarana 1l t2 00 1I 0t }G 02 04


1) Seksi AirdarrPengkajianlklin a2 00 lt 01 YA B2 04 01

l?) !4sil,dandmPdugsaAreal &z 00 li $l xl! o2 04 &2


13) Seksi SaranaPertarian 02 00 u 01 )c\ a? a4 03

J. Fis Is*aTei 1t 0: oo 1i 81 p( fiz 05


U Se,{<siPen€slolafrtHasildatPaselPmen 11 g2 oo 01 )oi 82 05 61
Seksi Infomasi Pmr u 02 00 01 )o 02 05 02
Ssk*i Prcmcoi da Kaitraar tl $t X} A1 05 03

1) KelompokJabatanFrmgsional 1l 02 00 n 01 )o( 02 06 01
Sraffliru ll 02 00 11 BI n\ 02 B6 02

l llPTD. Balai ]enih Induk fBBD Ane 1l 02 00 1l 0l )o 03


{- 1JPTD t1 62 00 lt 0.t X} 03 at
l) Su$bagTataLisahg tt {2 0t) 1t 01 >il lr-1 ol 01
Seksi Produksi lt 62 00 T1 0l >0 03 0t 02
) SeksiPembinaal 11 02 o0 lt OI >G 03 01 03
4) SekiPenelitiadetPagtrbsngar :1 {rz {x} 11 s1 g o3 o1 o4
StafIIPTD 11 82 00 l1 01 )o( 03 01 05

2. f,fPTD-Satai t€qft iryi*{ABI} L{srai ThiunsMffiwa tt 02 00 t1 0t XTi 03

^.
UPTD 11 02 00 11 st lffi c3 t2
l) SubbagTaraUsaha t1 02 00 ll 01 )cx 03 02 01
Se&*iko&k*i ll ff lt $l }G 03 02 82
Seksi Penbin*an ti g2 frl tt 0l >G 03 02 03
) Seksi Penelitian dan Pergembangan 1l 02 00 II 0l }G 03 a2 04
StafL1PTD 1I a2 00 II 0l }G 03 02 05

3. t-lPTD. Balai lenil Indnk (BBD Gsb€ 11 82 00 1l 01 X: 03


ft. tl 02 00 II OI xx 03 03

) !@fet!uq4E l1 *2 co II ot NX o3 03 0l
2) SeksiProdukri tl 02 00 1l 01 )o( 03 03 02
) SelsiPembinsan n B2 00 11 o1 xli 03 03 03
S*si P@liti:R ifu F€ngeda*ge l1 t|2 ftt 11 tll K: 03 03 04
StafUPm r1 a2 00 11 0l :o( 03 03 05

,t. IiPTIf' Balsi sihlsdnk (BBI) Kda 1i *2 ffi l1 BI )ff B3

a- UFTD 11 *2 c0 I 01 )cl 03 04

) SubbagTataUsaha 1I a2 00 I 01 XX 03 04 0l
3) S€ksi Pro'3*si 1l ff ttl ]ct A2
^t
) SetsiPernbinm 1t G2 0s It 41 )o 03 u+ 03
Seksi Penelitisn dan Pengembangan 1l 02 00 1l 0t x-r 03 04 04
StafLIPTD n 02 00 It 0l }C\ 03 04 05

5. IIPTD. Balai enih Induk (BBI) Tanjrmg Seleoal 02 00 l1 0l X} 03

PIRA K IN I
I'PTD 02 s0 TI 01 s t3 05

l SubbacTsfau$a&a o0 I G1 )o 03 o5 o1
Y{il ';1 Seksi Produksi 02 00 l: 01 >0 03 05 T2

s
'b:
srr"r$sul Seksi Pembiaaan a2 00 11 o1 03 05 03

AsltmPcm{ntl Sekgi Peaelitizar &r Peawntaee oz ffi t1 a1 s 03 05 o4

k*
nsi*en.kh..-.. StafIIPTD 02 00 l1 01 X} 03 05 05

lrrirt*..hS.inu.u

ly'*i[,,^*
m$nbfia.$P.t! ttuT'
K&{....L$.lt.:-..
rt$"bbao91$:\l fA,.;;;;;
222

|Ii li::: 't ilr;4iilil &; 6" t; & 9i lfi I:I; lli IlL:

6. LIPTD- Bilai 3€#& Itdlk {BBIi Gedsns -}aem t1 AA II ill 03


11 02 IR' il 0l 03 06
1) SubbagTataUs3ha 1l 02 00 11 OI 03 06 0l
2) SeksiProdukri IT a2 oo It 01 IO 03 06 02
3) S€ksiPeil$isaat ll i2 s tt ol s 03 06 03
) Sekli-PenelilinrdanPengembagan lt 02 00 7l OI 0 03 06 04
StafUFTD t1 a2 w tl OI s 03 66 05

7. UPTD. Balai dan Pelatihm Alat Mesin Pertanian n 02 00 1l 0l li: 03


a- l1 a2 00 ll 0l ).: 03 B7

U $6bag TiaraUsata t: 02 it{t il 91 Ki 03 t)7 o1


Seksi Pelatihm ll 02 00 t1 01 XJi 03 a7 a2
) Selai Peogembargan AIat Mgri4 Pertania:r t1 02 00 0t XX
1I 03 07 03
S€l6i Prs&rk; Alst n{eda Psiee 11 a2 o0 l1 ol rI a3 07 04
StdLiFTD 11 02 00 t1 0l :c). 03 0? 05

e lm D-t-; hsteksi TaFs*+P#m &Htrtikrtrtm* I {BPTPH-I tt o{i 11 nl XX n2


T,?TD 11 $z 00 Ii 01 )s 03 OE

l) SubbagTataUsaha 1l 02 00 ll 0l >G 03 08 01

Seksi P. P. Organi:neP. T. daa Brean* AIam t1 02 0s ll 0l rct 03 08 02


) S€*siP- T- &P- R P. OrgarimeP. Taoamm ll B7 00 $1 n o3 o8 o3
Seksi Sarans Peflgendalian & P. Pestlsida II 02 00 I1 0l K: 03 08 a4
stdL'PTD t1 02 00 tl 0l >3 03 0$ 05

9. I.JFTD.B,alai ptiha i Lingkup Pertardan 6LPLP) 1t 02 00 tl 01 KI 03


a- TIPTD ll 02 GO 1l 0l 03 09

) &SbagT*ta{}mha tI 02 ffi l1 OI }G o3 09 0l
Seksi Sarana & PrasaranaPend. & Pelatihan ll 02 00 ll 0t 03 09 02
3) SeksiPendidikandqnPelatihan 11 02 00 ll 01 K} 03 09 03

a) t@!,K.P44f4Ey@ 11 t2 e€ 11 01 K} 03 f9 04
StaftlPTD 1l t2 00 T1 0l s 03 09 05

tn f,m D-ld dm Serti$ke* B€#h-*' lt 02 s 11 *1 03


li ut &0 1l It ,$i 03 ls
) SubbagTataUsaha 1l 02 00 1l 0l r} 03 10 0l
Sek*i Pcagawaean Pennasarm Benih ll 02 00 ll 0l >G 03 l0 02

) Se&s; S*tifikasi Benih tl o? m l1 $1 si 03 IA 03


Seksi PenilaimKultivm 11 02 o0 l1 ot )fi 03 t0 04
StafLIPTD t1 82 0$ il 0t xx 03 IO 05

21. Dinro Perkebunan 1l 02 00 1 n2


Kcpalalinas ll &2 00 ll t\2 XX 01 01

l" J] il 82 s0 l1 0? )G 02 tr1

) SubbagUmum 11 02 00 1t 8Z )* 42. 01 0t
2) SubbagKeuangan I 02 00 I 02 )fi a2 0l 02
) Ssb$agPrsgrm I 02 &a a2 lo{ g2 ol 03

i
2. Bidang Prodr* Perkebrman T 02 00 II 02 XX 02 02

-l
t $l
) Sek$P*bd*saEBlrliday* Tanma* 00 1 02
2) SekeiPert€r**ae 1 $2 o{) 1 B2 XX 82 s2 82
3) Seksi Optimasi dan Perluasan Areal I 02 00 02 )o( 02 02 03

I
BidagPaliad mguPerkebw t o2 m I g2 >o( a2 o3

FNfrAF

r"J@ --.i'' I lJ
I
-l I
)
)
)
Seksi Korowasi Tanah dan

Seksi GaogeutrUsahaPerkebuffi
SeksiPengendaliandmPsmalanOPT
Air I
I
t
02
02
02
00
00
oo
I
I
I

I
02
02
XX
]il(
)o( 02

)o(
02
02 03
03

03
01
$L
Ui

lgffisu I tl" Bidegusaha: lad Perkebunan I 02 00 02 a2 04


) Sefui Fa:iii*iKelemtra$esUs&aFertehnm I a2 {x} I &2 XX &2 fr4 B1
I l*ntnnw**'*tl1*
ir-* "Bzn I T,l
; I 02 )o( 0?
2) Soksi Perizinan danBinaUsahaPerkebrman I 0z 00 04 a2
I
" 3) Seksi Pengelolaao daa Pemaserar }Iasil Perkebunac I 02 00 02 XX 02 04 03
I
tr.sisten.,h.r-ls\t"$
|
,,.*,
I Hrku* I I I

ix,trly--4il T"*""
lMffiryd s6c
223

I 2, $ .6., s, i:sl :lu jljtl tg T*

5. Saranr UsshaPerkebwsl 11 02 00 l1 02 >ax 02 05


1) Sek*i F**ilit*i Peralgtia M€sif F€r{<€blme l: {tz {xi at nt K3 02 0l
Seksi Penselclaan T€lilris $ema Fidk 1t B2 txl 1l l( BZ 05 02
) Selsi Pengerdalian Pupuk dan Pestisida 11 02 00 11 02 xx 02 05 03

l) KelsfipakJabaferFmgsiorsl 1l *7 $o il n? :ci 0? 06 ol
StafDinas It 02 o0 l1 02 u 02 06 02

t. UPTD-Balai TarlmsnPali€tr. (BPTP] Wil. IP II s2 60 l1 {}2 rx 03


&. UPTD 1l 02 00 II c2 >c 03 0l
l) Subb*gTateU$aha il a2 o0 u t2 )o 03 0l 0t
S*si Peng€mbangm I€hologi 1l a2 {x) 1t B2 K: 03 0l B2

) SsksiPsnerapanTeknologi ll 82 00 II a2 rl 03 01 03
) Seksi Inforlrrsi dsDokrmroctsi l1 02 00 11 a2 ffi 03 0l 04
SIdL1PTD ll t2 00 II 82 03 0l OJ

2. IlPm. Balai Tanarrsr Perkebunan (BPTP) Wil. II Medan 11 02 00 1l 02 )o 03


g- KffalellPTtr} 11 02 $s 71 n? *2
Ii Subbag TuaUgaha lt (l$ tl *2 K} 03 92 0l
) SeksiPengembanganTeknologi 11 02 00 1t 02 }G 03 02 02
) Sek*iParerapmTekaologi n a2 00 t1 02 r: 03 02 03
) $ksilnfor*asidsDskmafasi tt 02 BO 1l B2 ,&i s3 B2 s4
StafIjPTD 11 02 00 l1 02 :ci 03 02 05

3. LTPTD. Balai Tmmm Perteb. (BPT") Wil. m R- il t2 00 tt *2 l* 03


I-IPTD 02 00 71 02 XX 03 03

) SubbegTalaUsaha ]
a2 o0 tt a2 x? 03 03 01

Selsi Parg@bamem Te*nologi s2 08 11 &2 :o o3 o3 02


SeksiPenerapanTekrlglggi I
D2 00 ll 02 )o 03 03 03
Seksi hforaroi dan Dokrunentaer 02 00 1l a2 )G 03 03 04
SidIIPTD 0t o0 tt $t >o 03 G] 05

22. Dinas Kehutsnaa 11 02 00 1l 03


l1 1i o3 0l
t. Srl;retfliat ll vt ffi 11 g3 01
I

) Subbag Llmum n 02 00 11 03 )fi 02 01 0l


rl SubbagKetrmge ll 82 00 t! 03 >ff 02 0l a2
l
I 3) $*bagProgram 11 a2 {x} tl s3 st a2 nt o3

Bi,{*ng Inventa risasi dan Paatagltrratr Hutar 1l 02 0s II 03 02 02

) Selsi k:vqfai*si SmberDaya lftfar a2 00 I1 B3 >cl az 02 OI


I 2) SektiPengukmmdmPerpetamHutan 02 00 11 03 )o 02 62 62
I
) Seksi Penata$naafi Ifttan 02 0s ll 03 n 02 a2 03
l
I

3. Bidang Pengus, fimHatm 11 02 00 1I 03 02 03

) Seksi Pemsrfaatan Hutan lt 02 00 ll 03 }G 02 03 0l


?) SdciFassls&ellgill*aa ll m m ll 93 s( 82 03 82
I ffi
) SeksiPeredaranl{asitl{tdan 11 02 00 11 03 frz 03 03

I
A
Bidmg Rehabil ita*i *{utan dm Lahm l1 s? s8 4? $7 it
) SetciPerbedhmdan;{nekeGrmaHuta! 1t 0? 6$ tt s3 ild 62 u tll
-] 2) SeksiReboisasi 11 02 00 il 03 xxl 02 o4 02

) SekgiPedn*ml\dasytrakat lt s2 00 lt 03 )o{ a2 a4 03

5. Bidans Perlind Hutan 11 02 00 l1 03 )oi a2 05

) SeksiPengarnananHutan I a2 06 ll 03 X} 02 05 tll
FARAF K 0 I Seksi PelestarianHdm 11 g2 00 1I 03 s trz o5
) SekeiPe4q4fagla4l**!,l$qgq 11 02 00 11 03 02 05 03

HJa$ -r I
SdfiSlnst ) KefryltJ$EtmFmgrioml t1 &? 0s t1 s3 :c( 02 06 o1
I
tsisffr?emerin':fr
StafDinas tl B2 00 ll 03 }G 06 B2

^*,..,k"'.1..
;arsrrn .B5.m"V.gn
liffo Hilxum
rm.$ ft*.!rr
mlfnkaa"ll,tlSt;
K$l*"!!lv-'
T
"'l *--.f- rl
rarrrrY-1$.Il..e{ rnhr^ 9li!fiii"'7'
224

t. T'PTD. BPPHI{ I Medan


L]PTD
:i Tdal3&tn
) Selai Birubingan Teknis
) Seksi lrifsritoring dan Evalwi
i Sek*i Peredaan IIcil Hraa
Staf UPID

2. liPTD. BPPiIII \b'ila1"ah Il S;atfe


a,

l) SubbagTataUsaha
2) S&iBi*bin*arTekis
3) Sehi Monitoring dan Evaluai
Seksi Peredean llasil Hutm
S{sf LiP?n

J. LIPTD. BPPHH III Kisrm


T]:l:!,m

li SubbagT$raLlsafra
Seksi Binrbinsan Teknis
) Seksi trlonittrirs dm Evalui
Se*d Per*drallsilHrxa
StafUPTD

4. L|PTD, BPPHHWilayah IV
g. ww
l) SubbaeTstsUsaha
S<*.si Binbbiqe Tdmis
3) Seksi ins danEvaluasi
4) Seksi Psedaran Hasil Hutm
StafUFTD

5. TTPTD. BPPHH V
a LPTD
TataUsLa
Seksi Biabinsan Tekais
Seksi urg dmEval,wi
Se*si Peredar'rdr HaEil Ffutan
Staf [-IPTI)

6. LJPID.BTTK IM€dil
a. T'PTD
1) SubbagTetaUsaha
Seksi fus-ed€ri:Basi fftdiryt

) Seksi dan
Staf{IPTD

7. UPTD.BPFKW; Siaatr
z. UPTD

Kelautan danPaikm

ii',{ri,Rr
225

3. BdiaogPerikanerT
1) Sek*ihax*raePenlkanaoe
) SekiPengolaftanHasil dmPemrstratt
) Seksi Usaln Perikmm T

ia Sr:mlrcrDava Ferikanarr dm Kelar*sr


l) SeksiSunberDayaPerairanUmum
Setsi Srmber Dava Kelautsr
) t{ai PenacgeraaPelanggaran danpweakanHukm

Pesirir dan Prdar-Pula{ Kreil


t) Seksi flrmbcda;aar lvturyaa*s*p€sisir
Seksi Pengelolaan Pulau.Pulau Kecil
Seksi Konservasi dan Taman Laut

t) KelompokJabdanFuo*si
Staf Dinag

l. LlfllD" Balai Brdidsya rkna {BBI} €eraesnr


a.

t) SubbagTataUsaha

$ Se&*iTekrisBtdidar-gAirTawarl
3) Seksi TeknisBudidavaAir
) Seksi Teknis Budi&ya Airlaut
Staf LIPTD

2. {IPTD. Balai Pembinaa Pmmg&*p.n Ikan Bolawail


a- KrDalaLlPTD
l) SubbaeTatausaln
2) Seksi TelarisKapalPerikanan
Sel$i Telair Ba*rm& AlatPeaaoeAffi ILa
) Seksi Felatihan Ketermpi. Teknis & Iflforuasi
StEf LIPTD

3. LIPID- I,*bry. Penbi. & Pearsrr- lifllrll8i1P€rik. iLFRlXp't*feaan


a. Kepala LIPTD
1) SubbagTataUsaha
Seksi Peacuiim Nfuir l*bmatrytw
) Seksi Pengolahar l{asil Perikaoan
4) S€ksi Aolikaqi 66p gr"1uo
Slaf UPTD

4. LTPTD. Felabuhan P. P. Pulau Tellcr

a KeDalaLlPID

3) SdsisffiPeighin

Peternakm dan Ksdratan ftre.*ras

2. BidansSamadrykastrmaFete$arke
l) Seksi Perbibitan Tmak
@s 9:
cs@ffit ) Setri AleldaMesif, Pel,Ernaliar
["tsistea Fem:

Inuur*...P.r
{l.rer,n .,,.tff; li SeksiPergebaaadaPqreddsanTs!*
i{als l{u'kiif;
226

1) ScksiFasilitasPormodalan

) S€ksih@osi daPeosarm

4) Sek*i Sara*a Prd*si da! Keturiman tnbin

?) SeksiProddrsiPanemt{ervmi

2) Ss$idn{studanKe@osn

I pn84l
I
qf
in
ISE:trymr Induski Losafr Mesir Elel*ronika dar Ancka
) S€ksi togmlassrFero drn \rrnFso
I ir:,ntren
Seksi Mesin Paalatm Rekavm dan
iAs'$ien Seksi Tekstil. Elehroaik dan Aneka

La'l':'i:.;h;i:t

i i'afu '.X !
lffio .\gh6
i*o* J,tY,
lrmuuuru.':::::
227

3. Indutri Kecil Aero Hasil Hutan


1) S€kd ASo dan;laril Hurat
) SeksiKimiaffuludqnHilir
) Seksi IndustriKeoil dan

Dalml
l) Seksi Beredar Jas dm
Koosumen
Seksi Kelembogaen Usahs del Pendafarur perusaham
Seksi P€,mbinaan dan Idormasi Pasr

Lua
t) Seksi HasilPertanian Industri dsn
Sel<si Bahaa Baku dan Konsumsi
S€tsi Iqirqrrssi@st daa Keoiiraan

1) Jabatm
Stef Dfuas

l. UPTD. Balai Metrolosi Rmtau


a-

l) Tala Ussl€
Seksi Ukurao danVolume
Seksi lv{agea dan
SeksiPmdm
Staf ttPfD

z. LPTD,3alri iMedar
a.

l) Tata Usaha
zt S€*si Ulare datr'dw
3) Seksi ]vfussa dan Ti
4) Seksi dan

SlafLtPm

3. LJPTD. Balai Simtar


a. LTPTD

l) TalaC.saha
Seksi Ukurm dan Volume
, Seksi Masa dan

) SdGi Pensswasar dan


Stef{IPTD

4. IFTD. Adai
a. UPTD
) Tata Usaha
) Seksi U.k:ra$Arrls, daVotre
) SekriMass dm
) Seksi dan
StafL?TD

UPTD. Balai iisn dan Sertifikasi Mutu


a. UPTD

2) Seksi Jaminan Mutu dan Ssram Teknis

,;$
::":EFOIg Llsata K@il
J f'G

' :'i,:i,ln

I..i
l'lijlr
ixi! .,'""'"""'
@,
Kabag
228

::1.! t: l. iti 5.: 6, $, 9. ta Iull t, *i

2. BidangKelen 1l 02 00 t2 02 }} 02 02
hi s"** l-embaga dil.{&,okasi n a2 00 t2 o? x?i 02 02 ol
t,
br 11 0? 00 07 ,$i 02 82 02
13) Seksi Penyuluhan 11 02 00 t2 02 }G 02 02 03
I

3, :Bidmslrsaha Kmi n a2 00 It g2 rl 02 03
Soksi Pertanian ll 02 00 l2 02 02 03 01
Seksi Periketr dan Peternakan u 02 00 t2 02 n 02 03 02
Seksi Perdagggflr, J*a dacr Putmbmgan 11 02 00 tz 02 s 02 03 03

4. BidarlgUsaha l{ikro Kecil Me,nengdr ll a2 00 l2 02 )o 02 t4


Seisi Psngernbmgm lierjasma d;or Kmi!-aa 1l o2 {m tz 02 )o 02 0{ 01
Seksi Kewirausahaan dan Teknologi 11 02 00 12 02 xl 02 a4 02
Seksi Irfortnasi dan PEmasaran lt a2 00 t2 02 n 02 04 03

5. BidaneFqsiliii gi Pembiavaan dsr Sgrana 11 oz o0 1Z 02 p( 02 05


1) Seksi Us$a Simpao Pinjan u 02 00 L2 02 K} 02 05 0l
?) Se,ksiPeobiayaar 11 t2 00 L2 *2 lix 0? *J oz
3) SeksiPenjmi+n dor Sarana 11 02 00 t2 02 ff 02 05 03

l) KelompokJabatanFungsional ll 02 00 t2 a2 02 06 0l
2) StdDilas II a2 00 12 07 nl 82 {b 02

l. tlPTD. Balai atihan Koperasi U6aha Kecil Meneneah tl 02 00 12 02 X} 03


L T.JPTD il 02 00 ll a2 s 03 01

) SubbsgTsre Usahs il 02 00 12 02 >G 03 0l 0l


2) Seksi Peldihm dao Pengajarm tt 02 00 12 02 rl 03 0t 02
t; Selsi Progra 11 02 oo t2 t2 p( o3 ol o3
l) SeksiMoritoring ll 02 00 12 02 nl 03 0l 04
StafUPm t1 02 00 12 02 X} 03 01 05

28. )inas Peridnbmsan m Enersi ll t2 00 12 03


a- ll 02 00 t2 03 ).X 0l
l. S€krersial 1l 02 g) l3
:G 02 $t 03

) SubbagLnue 1l 02 m t2 o3 X} 02 0; 0l
2) SubbagKeuangwr 1l 02 00 t2 03 x: 02 0t 02
) Subbag hogram tt 02 o0 12 03 nr( 02 01 03

2. Bidang P€rt nl nngan Umum 1t a2 00 12 03 KX 02 02

) Seksi Perizinrr u 02 00 l2 03 r: 02 02 ol
2) Sr*:iPeobftuanUsaba 11 02 oo t2 03 x; 02 02 02
3) SeksiPertmbmganUnum n 02 00 t2 03 x: 02 02 03

3. Bidsgt3€olog &m SumherDsYa Mircral 1t a2 00 l2 o3 )G a2 o3

) Sski Sumber Daya lrifaeral n 02 00 t2 03 }G a2 03 0l


2) Seksi Hi&ogsolosi ll 02 00 t2 03 xx 02 03 02

) Seksic*olcgi 1l 02 00 12 03 tix t2 03 03

4. Bidans Listrik lacrPemanfaatarl En€rci ll 02 00 t2 03 }}


02 04

) SetsiPerizinm 11 az CO t? 03 )L\ 02 $4 0l
2) Seksi Eersi Bsr 1l t2 {x} 12 03 h? 02 a4 02

) SeksiKetenagalistrikan 11 02 00 12 03 )(x 02 o4 03

5. ds(}sBmi ll 02 s t2 o3 toi a2 o5

) SeksirJsahaHuluMinyakdanGroBumi ll 02 00 t2 03 X} 02 05 0l
I II g
Z) Seksi Digtribuci Mftryak dart Gas Bomi 02 00 12 03 02 05 02

i:tr$iF I [.]u r$ls!!-l i) S€tsi Minval datr GB Bumi 11 02 00 t2 03 xx 02 o5 03


t iri'r
=44---
I i:,i1$ ) Kclompot JabatanFungxional II 02 00 t2 03 g 02 o6 0l
I
',l:ri4ll0su ) Shfftna 1l B2 {n 12 03 X} 1r2 B6 02

I ::'-1:n irc:irii: litl


.-. Yrfi
:;"-.i """
' t+r lrtl
'i *1 ir ,......

.-" ga?q) 4\ p.. "......

f,-"
-4.J '!r"
"':""

rixu
'xo.fftW
ir$as'-3$!
r..... "...... 1 """""'-i
l*'sounY-ll
fi[\hl" I ^.-- ffi*
229

t; tr; 3; {r s 6" 0, 9; tsi 'tll, l3


'A

29. Badan Penananan M, >dal dan Prommi ll 02 00 t2 04


lt 0? 00 lz 04 XX o1
I
11 02 {x} t2 g4 X} 02 01
ll)
l-
SubbasUnuo lt 02 00 t2 04 XX 02 0t 0l
12) SubbagKeuanga ll 02 00 12 a4 >G 02 01 02
I
l-3)
I
Sut6ag tfroeran ll 02 00 l? o4
"\:t
o:t $t 03
I
I
2. Bidang Pengembangmr Iwesta*i II a2 00 l2 u $ 02 02
I) Subbid PEnp*.aiim Iktim lrveski lt B2 {x) 12 o4 s 02 B2 0l
2) Subbid Analiea Poteosi dm Penseobsngan 1l 02 00 t2 o4 p( 02 02 02
I
I
BidnlgPrffitri 1l a2 oo 72 o4 &i az 03
|
1) Subbid Sarana dafl Bahan Prornori ll 02 00 12 04 n a2 03 0l
12; Subbid Informasi, Promosi !4anr d*r har Negeri l! 02 00 t2 o4 X:I 02 03 02
I
I
4. BidangPelaycrm 11 T2 00 t2 t4 n a7 04

I I t Su$ia f asilitasi dan Aptikasl ll 02 00 t2 04 )fi 02 04 0l


l:1 s"ouap"";";"* 1l a? $o t1 t)4 x1\ *2 04

5. dfli ll 02 00 t2 o4 XX 02 o5
i SsbbidPeagawasan I
1l 02 00 t2 04 }G 02 05 0l
) SutrbidMqitoringEvalusi danPelapora l1 02 $o l7 04 )* $2 05 a2

ta
) $eloopokJabaanFungsional 1t B2 $0 04 >s 62 06 01

StafBadan ll ,J2 {xl 12 &t x] B2 06 a2

30. Dinas PendaDatan 11 02 00 r3 0l


a. il 92 tr 13 B1 ni o1
Sekretaria ll 02 00 13 01 KX 02 01

) SubbagUmum 11 02 00 t3 0l XX 02 01 0l
2) SubbegK€ralgar u 02 oo r-1 0l Ei 02 0i 02
J SubbagProgran 11 02 00 t3 0l )c 02 01 03

2. BidmgPenge* bagd! de P€ng#anier il l3 0$ cz 82


) Seksi P€rencanamdsrPengembsBmPendryqtanDa€ra$ II t3 *l >J{1 02 02 0t
82 s0
2) Seksi Evaluasi dan Pengendalian Pendapatar Daerah 11 02 00 l3 0l rc(l 02 02 02

) Sek*iFtukumdanPublikdi t1 a2 00 I3 0t K{l 0z 02 03

3. pndarasr Bermotor da Paiak di AJas Air ll 02 00 l3 0t 02 03

) Seksi TeknisPajakKendaraanS@ 11 02 ffi t3 0t K\ 02 03 01

di ArsAir
Seksi Keberatm dsn Sengketa Pajak Kendaraan Bq:motor 11 02 00 t3 0l }} 02 03 02
darr Kedaraan di Atas Air
) SeL<i PentllkrraadmPelapcran 11 02 {* 1l ot X} 02 o3 o3

Bidang Pajak ir dan Pajak Lainnya II 02 00 l3 0l >G 02 03


) Sd<.ciT€h;sPerpqisk{t ll a2 fs l-i ol ni 02 03 01

2) Seksi Keberatm Sen*aaPgDaiaker 11 g2 00 13 ct lcl 02 03 82


3) SeksiPembukuandanPelaporan 11 02 00 13 0l }}
02 03 03

5. Retribtr dm lt G2 {s t3 0l 02 0il
) SeksiRekibusi n 02 00 t3 0t }G 02 04 0l
Seksi Peqdmatan lrinnva ll 02 0g t3 0l XX 02 o4 02
S€kii P@bukru da Pelapsan ll g2 00 l3 o1 tor 02 04 03

) KeloftDok Jsbatan Frms$ioflal 1t 82 {x} l3 01 K: 02 05 0t


prrlfiAF GO SlafDins t1 82 {x) t-1 ot Y] 02 05 a2

1. L]PTD. Medan Utara t1 02 00 13 01 K! 03

-r,@rwt a. Keaala LIPTD 11 02 00 l3 o1 }G 03 o1

t6l$loPqe ) SubbagTataUsaha tl 02 00 l3 0l ni 03 0l 0l
imrr lt Seksi PKR u 02 00 13 0l )o<l 03 0l 02

Is$en..hl tlll ) S€biPKDA l1 t2 00 ti 0t xxl 03 0l 03


) Seksi Paiak P. & Peruafli ABT,' APU & PBB-KB 11 a2 00 l3 0l xxl 03 0t 04
I laro tl:lirn
\t StafLIPTD ll 02 00 l3 0l )G 03 0l 05

r:o.E&t^h'
y-r.!.rl]iT*"'
............. [..'..--'\
ffiilx+I
230

t[:i t. l
$ 4; e ttr;' & t[ 10 iIL i:itif It

2- IIPTD. Medtr Selatan II 02 00 13 0t >o 03


LJPTD 1t t2 03
I) Subbag Tala Llsaha ll g2 ut t3 01 UJ *2 0l
2) Selai PKB ll 02 00 l3 01 XT { l_J 02 02
3] SeksiPKDA ll a2 00 l3 0l t3 03 a2 03
) S€ksi Pqiak P. & Pemsrf, ABT / APLI & PBE-I(B 11 02 {x} t3 OI X} 03 $? s4
Staf {lPm 11 02 00 l3 ol }G 03 02 05

3, L?ID- Binjai l1 a2 80 I3 Bt >G 03


a. KeoalatlPTD 1l 02 t3 01 )o 03
00 03
l) SubbagTataUsaln 1l 02 00 t3 0l K} 03 03 0l
2l S€keiPIdB ll &2 fio 13 01 !a-! o3 o3 frz
) SeksiPKDA II a2 00 l3 0l 03 03 UJ
Seksi Pdlk P &, Pe&srf. ABT / APU & PBB-KB ll 02 00 13 0l }G 03 03 04
Sirf LtPfD It fr2 o{i i3 ot r.t a3 &i 05

4. TIPTD. Siantar t1 02 00 13 01 XX 03
tlll:'|tn It o? s0 flt lcr 03 04
i ryqhgTata!'-safrs It na 0i) l3 $l si s3 tr+ 0t
Seksi PKB 11 02 l3
00 01 >o( 03 04 02
S€k$iPKDA ll 02 *B l3 o1 03 04 03
S*.si PajskP. & ?€' s*f- ABT/APL:&PBFKB II 02 ffi 1f {}1 X} {}3 {X 04
StafIJPTD 11 a2 00 l3 01 )o{ 03 04 05

5. UPTD.Kim II {t2 0$ t3 01 03
a. 11 02 00 13 0l )o 03 05

) SubbagTataUsaha 11 a2 00 r3 a1 g 03 05 01
S*si PIiR 11 ttj {x} fll t(x {}3 o5 az
3) SeksiPKDA 11 02 00 l3 01 )g o3 05 03

) SeksiPajakP. &Pemanf. ABT IAPU&PBB-KB u 02 00 13 0l XJ( 03 05 04


St{dLiPTD il {r2 0{} 1,1 ot X: 03 05 OJ

6. I-IPTD. Rsnt u 11 a2 00 l3 0l )G 03

LIPTD !l *2 {x} 12 $t $3 06

) !@f44u4 i
l7 {n {l$ 13 0i {}3 tro B'
Seksi PKB 11 02 00 13 01 n 03 06 02

i Sek*iPKDA 1t {t2 00 13 o1 g 03 06 03

) Se*si Paja& P. & Pelnailf. ABT I "{P{.t & PBB-KB tt {\.1 00 l3 0! ,g UJ 06 t)'1

StafUPm ll 02 00 t3 0t s 03 06 05

7. {TPTD. I1 $? ffi t3 ot rci 03


a. u 02 00 13 01 X} 03 01

i SubbasTetaltsaha 1l {}2 00 l3 0l x} 03 01 01

S€f$iPKB at ixl t: ot o3 &1 &2

) SeksiPKDA 11 a2 00 l3 01 >o 03 07 03
Seksi Pajak P. & P€manf. ABT / APU & PBB-KB t1 0? 00 13 0l n 03 01 04
StuiiiPTD l1 s2 00 li 0l t:\ tr 0? 05

8. UPTD. Lubuk lakam il 02 00 13 01 >(l 03


1t a2 0e t? s1 C\ 03 s8

) SubbagTdatteaha I ll a2 TA' t: 8t UJ 08 sl
2) SeksiPKB ll 02 00 l3 0l )fi 03 08 02
! SeksiPKD"{. lt &2 oo 13 ol xx o3 08 03
SeLsi P*j* P, & pmf ABT / APU &. FBB-KB ll $2 00 t? ol >fi o? *8 $4
StafllPTD 11 02 00 13 01 !3 03 08 05

*pnmnr
xq 0fl 9- {IPTD- Srabat ll $2 ffi t3 s1 rx 03

wm ni
rl
'"**t'-- 11 D2 00 13 01 03 0g
tl6'
h;x*tt ) SubbagTatausaha I ll a2 AB t3 0t )G 03 09 0l
t Se&siPIG I az tr t3 *t rx o3 09 02
lddryopu I

r*-
t ir ) S€ksiPKDA I 02 00 13 01 )o( 03 09 03
kist$Ffledoii
,rlisifn..,km I ) Seksi Pajak P. & Pemanf. ABT / APU & PBB-KB 11 a2 00 13 01 s 03 09 04

i*u*.h5$l
I
I
{
-/- t* S{sftlPTD 11 82 60 l3 01 s( a)-1 09 05

[:to :'ii.:runt
li
,--^ trr0NAi
i li:u "'i"":"''""'" T,U'
l**of-ravnc -PJ
f*^""
t**,"9dtrt.'
;lias.uDDl -;-'.. ;;;"ffi"!
231

1S. tu?TI}.
a. KepaIatIPTD
l) S,s&*T.taUs*a
SeksiPKB
Seksi PKDA
Se&si Pajak P. & Pe{oanf. AET / ApU & PBB-I(B
St4fLNPTD

lt. UPTD.
a KepaIaIlPTD
) Tata Usaha
Sekgi PKB
}J S-ksi PISIA
) Seksi Pqiak P. & Pemenf. ABT / ApU & BB.KB
StafUPTD

12, IPTD. Sitoli


a.

Seksi Pajak P. & Pemmf ART I APLi & PBB-I(E

13. LIPTD,
a KepalaLXFfD
l) SubbagTats Usslu
Se&si PKB

Sf*siFKDA
Sekri Paj* P. & Pernanf. ABT I AFU & PBB.KB
StafllPTD

14. UPTD.T
a.

t\ Tata Us€bg
Srkri PKB
5) Seksi PKDA
) Seksi PajakP. & Pednanf. AFT I APLI & PBB-KB
StafIJFID

15. TJPTD.
*. KwalaliPTf)
1) SubbagTaiaUsaha
) SeksiPKB
l) S€Lei PKD-C.

Seksi Paiak P. & Pemanf. ABT I APU & PBB.KB


StTfIJPTD

16. UPTD. TaniunsBalai


a. KeoalaUPTD
l) S$bbagTat6UBafta
) Sek"riPKB

) SeksiPKDA
) S*siPajaft P. &Pella6f. ABTl APU&PBB-KB
srd{IPID

17 LIPTD.
a LT TU

4) Seksi Pajak P. & Femanf. ABT / ApU & PBB-I(B

xno..[hil*t.$. /{) '


reo .h(lklft ..s.,)e.,fi d o- " "-'
.9."-o
Kab4.-'-\.!lHr |
232

l, 2:: & 4t a, 6. ::*, 9- lfi TI ta l3':


I
I
18.

a"
L?TD. )l,IEan a2 00 l3 01 u 03
11 02 00 13 0l >c 03 l8
ll)
t-
Subb*gTataLrsaha ll fiz 0a t3 L\ 03 l8 01
12) Seksi PKB II B2 00 TJ 0: XX 03 l8 t2
l:r l1 02 00 13 0l rl 03 l8 03
l{) Seksi Pajak P. & Pemanf. ABT. .{,pU & PBB-KB ll 02 00 t3 0l n u3 l8 04
I
lt 02 tx) t3 0i s\ o3 l8 05

19. LiPTD. Sibuhuar


:::::T- lt t2
t3 ot 00 XX a3
& n l:l ot 0s nl 03 19
l) SubbagTataUsaha ll 02 oo l3 01 )C: 03 19 ot
2) Seksi PKB ll a2 00 l3 0l )fi 03 L9 02
3) Seksi PLD.4 1l a2 frl l-i ot s( o3 19 ol
4) Seksi Pajak P. & Pemanf ABT / A.PU & PBB-I{B 1T 02 00 t3 0l X} 03 t9 04
Staf UPm ll 02 00 l3 0l X} 03 l9 05

31. inspektoBt 1l 82 00 14 01
lnrpektorat I 11 02 00 14 0l pi 0l
l- Sekretariat I lt nt 00 lrl 4t s 02 01

lrl surhg perepanam il e2 00 l4 0r ,\Oi 0l tl


12) SubbagEvaluasidanLaporan il 02 00 t4 01 >o 02 0l 02
l3) Subbag Aeninisrasi dan Umum ll 02 00 t4 0l K\ 02 0l 03

I
2. Inspektur Pembantu Wilavah - I l1 02 00 L4 01 x)i 02 02
I
I
3- Isse.lturPem9iltuEla]'a&-II It 82 06 t.t OI )C\ oz 03

I
4. InspelfrrPernbsntu Wilayah - III ll a2 00 t4 0t )o( 02 o4
I
5. lnsp€khrPembanhrVilayah - fV ll 02 00 l4 01 n a2 05

6. I*spel*rPeoban$lKhusre ll w 00 14 0t n a2 fi6

1) KelompckJebatmFungsional ll 02 00 t4 0l K: 02 07 01

2) Sraf lrup€ktofat 1l 00 tl a2 07 sz

a, :ladan Pefencanm R mbsngunan Daerah 1I 02 00 l5 01


Kepala Badan I 0? 00 l5 0l x: ol
lJ"k**t-, I fiz t5 0t :o OZ ol
0{}

) SubbagUmum 02 t5 0l
00 02 0t 0l n
) SubbagKeuangan 02 00 t5 01 X} 02 01 $2
l) SubbagPtogrm 02 00 l5 0l 02 0l 03 r\
2. BidargPererlcc naanEkonomi dan 1l 02 00 l5 01 >il 02 02

) Sdbid Ek<nmi dirr Ke.uangan _ 1l 82 a) t< ol a2 02 0t


2) SubbidProdulai 1I 02 00 15 0l )o 02 02 02

3, BidacgPaecca raan Stober Daya N{slsis de Sosid &dsya tl 02 00 l5 0t }L\ fr7 03

) SubbidFemerintaharUmun l1 02 00 15 0l XX a2 03 $t
2) SubbidKesejahteraanRakyat ll 02 00 t5 01 )fi 02 03 02

4. BidmgTaraRu ang dan Pengelolaan Linekrmgan l1 *2 00 t5 0l X,} 02 {!{


) SubbidTataRumgdarPengenbmgan Wilayah 11 02 00 15 01 n( 02 04 0l
l) S$bid Kele*tmia Lingkrmgm Hidup de
Keanekarago* Hayati ll t2 00 t5 0l >G 02 M 02

a,
s" !
- 5. BidangPerenca naan Sarana d6tr Prastrana 11 02 o0 13 0t }G 02 05
Fi.":i' ,,/ ll t5 0l X} t2 OJ 0t
) SubbidPmhubmgm 02 o0
Z) Subbid SumberDaya Air

il;# 6. lirlmgPelga* lalim- Evafusi dsn Statisik


) SubbidEvaluasi MonitoringdsnlnformasiPembangunan
11

1l
a2 00
a2 00
t5 0l X> 02 06
t5 0l )ct 0z 06 o'l
n#E.Yq l\ Suhbid Pmmdalim dan Statistik
,fr$st 4
lx",q,l Lf,-;f, ) KeiompokJabatmFungsional 11 0z o0 l5 0l >G n2 07 OI
K&,..HI l) Staf Bad{t n 02 00 t5 01 rci 02 07 02
E-IN F;T,Ill
K@,S(AW
tu
K${ &J rnl*
lfiarlH.: il,;
236

t ,l. 3" 4, L € :t 9: la I.Ir g& *3

3. BidangPendir likan dan Peiatiha Telnis fi 02 {xt I9 {t2 (tZ 03

ll) Subbid Teknis Substantif 11 02 00 t9 a2 n 02 03 0l


2) SobbidTd<tis{.htie 1r 02. ofl l9 g2 !ili 02 $3 02

4. BidangPendi< liksn dan Pelafirhan Fungeional ll 02 o0 l9 02 n 02 04


It) sumiageatrt;a l1 02 00 l9 02 X} 02 04 ot
12) Subbid rkierqitai tl 07 rvl 19 +? !{: g2 &{ 02

5. P€*did ikm, Peldi&an Keremimoinan dan Umrnn II 02 00 t9 $2 13 02 OJ


I) -S-obhid P€odidikan dm Pelatihao Kepemiryina ll 02 fio 19 02 n\ 02 85 0t
2' Subbid Psrdidikm dan Pelatihan Prajabaian ll 02 00 l9 a2 ,ci 02 05 02

r) Ksl€mpo* .ISda Fugricnal _ 11 a2 {t$ t9 fr2 nl 02 06 ol


2) StafBadan 11 02 00 t9 02 L\ 02 a6 02

4Il. KORPRI Ii 02 00 l9 0-1

l
4t. Kantor Perwakilm Jakarta 11 02 00 20 01
I. K@aKetc 02 fi) m 0l0l ol s
) qu$ag Fda l-'saha il2 0l AI ot SI
2) Seksi Hubungan Anttr Lembsg-a dan K€nitrasn 02 00 20 0l )d 0l 0l 02
3) Sekei Pdayee dan Peobha,an Maryeakst 02 0{ 20 0t )G 0l 01 03
) SeksiFsilitesProggiaInfcn€ids}ryn:| 02 00 20 sl v-! OI B1 04

) Keloryo&JabotaFurg*ioral ll 02 0s x AL xx 0t 02 0l
2) StdKanrtr l1 02 0s 20 sl X} 01 02 a2

42. Dfuias Kornuniksi der lntormad;ika t1 02 w 2t 0l


Kepala Badm -lI 11 a2 fe 2l ot L? ol
l ll 02 2t 0l X} 02 01
00
-s.k*..t" ) SubbagUmum ll a2 00 2t 0l 02 0t 0l s
2) S{blugK€sasg.a ll g2 se 2t 61 ts 02 ol 02
) SubbagFogrm n 02 ffi 2l ot :o< 02 ot 03

--l
I
Z, BidccrgAplika Telematikg ll o? tx) 2l BI X: 02 02
) S€ksiPrBdldirnasiPoblik ll A' {,$ 2t ol Y} $2 o2 0l
2) Seksi E-Governance dan Aplikasi 1l 02 00 2t OI D 02 02 02
) SeksiPmberdalmTcleqafika
I
3. BidangPadapr Umum dan Ffu brmgan Kelembagaan ll 02 00 2l 0l 02 03

-l ) Se.&si Bina Pcndapat Ulluor 1t 02 0c 2t 0l r: 02 03 0t


Z) SeesifutsidmkrydsGrer lt 02 {x} 2t o1 p{ 02 03 02
) !sk'r@s!c!q!9qq€q4 1t 02 00 2L 01 >i:i 02 03 03

I
4- Bidagsa'aei Komrikari Da*iminmi dalr hfqmsi ll {t? {x} 2l *1 X} 02 04

-l
) Seksi Kmmikasi Sosial n 02 00 zt 01 lo( a2 04 0l
l) Seksi Pensrtiban, Rrblikasi dan Pameran 1t 02 00 2l 0l r:
02 04 02
) Sd.qi Payiaag lt 02 60 2t cl >o o2 o4 03
{
5. Bidane Pos. Tel Informasi dan Media lvlasa ll 02 00 2t 01 )c 02 05
) Se*si Pcrdan Tel*omudkasi ll 02 ffi 2l Gi *2 OJ 0l
Z) $€*siAnatbiskaarlnf,ormasi ll s2 {1$ tl $l t{: g2 s: a2

) Seksi Bina Pemberdayaur Media Nlaga ll 02 00 zt 0l KX 02 05 03

) KeloryokJab.taFugsiml ll a2 oo 2t BI XT a2 06 0t
2,) Staf Bsdan 1t 02 00 2t 01 )o{ 02 06 0l

Ff{nAF ru ,Hffiffiil siodaaDckmtdri ll 0z 00 2t &7


I

\ff
Kepala Badan 02 00 21 02 XX OI

'll'.StS l. Sekretarial I B2 00 21 02 >G 02 0l


,:ikd4rl6r ) Sdbaglhrur t &2 ffi 2l t2 }G a2 ot 0l
l) SubbacKeusncer I 02 00 2l 02 >o 02 0l 02

) SubbagProgran 1 02 00 2t 02 X} 02 0l 03
r ,r,iii3ien
I .. $lt s 1^b-
\'*u"]l
I i\e!0 nururr
t^
v
ir{r\\{--..,.......
\ru'.HlI'

lr.\t ffio^
237

I a ilr l*r 5. 6 & 9-: ,l{l rt, lrl IiL

a :laa Baha Putaka ddr Deposit Dserah ll 02 m 27 a2 )cx 02 02


1) SubbidPengelolaanBahmPuSSka 1l B2 BO 2l t2 XX a2 02 0l
lZ1 suUUiaOepositOsereh ll 02 00 2l 02 >G 02 02 02

3. BidargLalamr n Perprxtakaan d*n Teknologi Infsmasi 1l 02 00 2t 0? ,\al 0? 03


l) SubbidLaymeP€rpustakaan l1 02 00 21 02 }G 02 03 0l
2) Subbid Teknologi Informasi 1l 02 0s 2l 02 X} 02 03 02

4. Bidsng Pembir tam Surlrlg. 9aya MailBia dan Kelmbagaen Perpuetakaan il 02 00 2l 82 )<x 02 04
1) Subbid Panbinaan Sumber Daya Mausia Psrpustakaan II 02 00 2l nt Kl 02 04 0l
lZ1 S.*tiU B**li"** fa.*!"gaan Perprstakaan 1T 82 f{t 2t 02 X} 02 o4 t2

5 )arah ll a2 00 2l 02 )fi 02 05

) SubbidPeog€loiaan Acip il t2 m 2t 82 )o( 02 05 0i


Stbbid Lsyerar dafl Peftbinam Keu*ipaft il 02 oo 2l 8Z lci 02 05 0?

) KelonpckJaktzlFmgsional ll na c* ?t oa
,tt
s 02 C6 UI
StafBadae u {z oo {t2 >G 02 o6 B2

44. ?erusabanDrerdr 1l 92 o0 01

45. PT. Bank Sumut 1l 02 00 a1 02

GUBERNUR UTARA,
238

ISMPIRAN *t GUBERNUR SUMATERA UTARA


I:HJRAN
TAI{GGAI-

TABEL KCIDEFIKASI EARANG DAERAH DAN PUSAT


,,$g$ , ,
b
Sttb.,:",5t
Gstongan Bidaqg KdomPolt U: : fi,,':.a,, i,,:a: : :rt'l
Kelor* felomoak
tL ) 3t 4. 5' 6;

01 * * * * GOLOI{GAN TANAH
01 01 * * TAIIIAH
01 01 01 * PERKAMPUNGAN
01 01 01 0L * Kampung
01 01 01 01 01 Kampung
01 01 01 01 UZ Lain{ain

01 UI 01 02 Emplasmen
01 01 01 02 01 Emplasmen
01 01 01 a2 02 Lain{ain

01 01 01 03 * Kuburan
01 01 UI 03 01 Islam
01 01 01 03 02 Kristen
01 01 01 UJ UJ Cina
01 01 01 03 04 Hindu
01 01 01 03 0s tsudha
01 01 01 03 05 Makam Pahlawan
01 01 01 03 07 Ternpat Benda Bersejarah
01 01 01 03 08 Makann Umum / Kuburan Umum
01 01 01 03 09 LainJain

01 01 02 TANAH PERTANTAN
01 01 02 01 Sawah Satu Tahun bitanami
01 01 02 0t 01 Padi
01 01 02 01 02 Palawija
n1 01 02 01 03 Sawah Ditanami Tebu
01 01 a2 01 04 Sawah Ditanami Sayuran
01 nl 02 01 05 Sawah Ditanami Tembakau
01 01 02 n.l 05 Sar,vah Difanami Roselia
01 01 02 UI 07 Lain{ain

01 01 02 02 * Tegalan
01 01 02 02 01 Buah - Buahan
01 01 02 02 02 Ternbakau
01 01 02 02 03 Jagung
01 01 a2 a2 04 Ketela Pohan
01 01 02 02 05 Kacang Tanah
01 01 02 02 06 Kacang H$au
01 01 02 02 a7 Kedelai
01 01 02 02 08 Ubilalar
01 01 02 02 09 Keladi
01 01 02 02 L0 Lain-lain

01 01 0z 03 Ladang
01 01 02 03 01 Padi
07 03 02 Jagung
ffit rrB ffiiffi *sffil 02 03 03 Ketela Pohon
ir'tiT"
l}lt \'l
02 03 a4 Kacang Tanah
s'lqlb h a2 03 05 Kacang HUau
i -
03 06
S*Wtl r1
lot 02 ireoetai
lubi lalar

om-}r*n*",;
lAt\'t\Ul11
fr--
r.Ja /
'* \01
b1
bt
uz
a2
02
03
03
03
a7
08
09
I

lKeladi
I Benokuano

l/ o'-$ ,A
kalil -"1'"1r"t""-' ' .
t-
02 03 10 lApel
a2 03 11 xentang
t-3i; tut
i

a2 03 12 ileruk
I

l4t I
02 03 13 lLain-lain
i

W,G 03 I
TANAH PERKEBUNAN
01
'# 03 01 iPerkebunan
01 s1 s3 s1 01
01 01 03 01 02 Kopi
01 nt 03 flt
s3
s1 s1 s3 B1 o{
01 01 03 01 05
01 01 03 01 06 €*!
01 01 fta
01 s7
01 01 03 01 OB
01 0r 03 s1 s Sawit
01 il1 03 c1 10
01 01 03 01 11
01 01 03 01 t2
01 o1 fi3 8t 13
01 01 03 01 14 Mente
01 01 03 01 15
t)1 01 s3 g1 t6 *fiflyak l€nr Puttlr
01 01 03 01 17 Kayu Manis
01 01 03 01 18 Petai
01 01 03 gl 19 ii*n-lirin

01 CAMPURAN
sl 3ie€ Tffidr Yary Tiddrt& *rirean egairan
B1 Rupa - rupa
01 Lain{ain

fir
Liar Bscamprr Jenis Lain
01 Jenis Tanaman rupa - rupa dan tidak jelas mana yg menonjol
*1 L*ar *rangan
nl
gl

01 01 0s * * HUTAH
s1 01 05 s1 * lluhn1€bfrt {Xsrfis kstr,r rframa}
01 01 05 01 0r
01 01 05 sl a2 Rasamala
01 c1 05 01 03
01 01 05 01 04 Medang
01 01 05 01 05 leluh*ng
CI1 o1 CI5 tl {6
01 01 05 01 a7 Puspa
01 01 0s 01 08 Sunintem
*t *1 s5 *1 s
01 01 05 01 10 Kayu Besi / Ulin
01 01 05 01 11 Lain-lain

U1 vt Hutan Belukar
01 02 - semak
ft{ 111
Hutan Edukar
01 a2 Lainlai*

01 nt 03 ,( Taslaman l€nie
01 01 03 *1
01 01 03 g2 Pinus
01 01 03 03
s1 s1 CI3 &
s5 * llutan Alam Sejenis I llutan Fawa
05 01
05 02 Cernara (yang tidak ditanaman)
05 03
s5 B4 t\tiFfi
05 05 Bambu
05 06 Ratan
os 87 tairl'hkt

Hutan Untuk Penggunaan Xhusus


CaAaryan
tindung
Cagar Alam
244

01 s5 04 Taman 14{sab
01 05 05 Hutan Taman Burung
g1 05 c6 H$bn SJakr Margn Satwa
01 B5 $7 l-l{;hn Tamafi l.la*xral
01 05 08 Hutan Produksi
01 05 s l-ainlain

01 01 KOLAM II(AN
01 01
01 B1
01 01

01 Tasar
01 Air Tawar
01 [ain{ain

DAI{AU I RAWA
Rawa
Rasa
Lain-lain

8L * llanau
01 01 Sanau / Sih:
01 02 Waduk
s1 03

01 01 08 * * TANAH TAT{DUS / RUSAK


nr nl OB nt * Tardus
01 01 s 8L 01 - Batu
01 01 08 01 02 Longsor
'anah
01 01 08 s1 03 lahar
s1 01 08 01 04 Berpmir/ Pasir
01 01 08 0r 0s Pengambiian / fuasi
s1 01 08 01 06

01 RUSak
01 01 anah Yang Tererosi / Longsor
01 &2 BeftmTarnbarq /€alian
01 03 Bekas Sawah / Rawa
01 04

- ALAT{G DAI{ PADAN€ RUilruT


- Alang
- Alarlg

Rrrmp{rt
klukar
Rumput

PENGCUI{A I.AIN

PrEgnlian
Air Hangat

* ANAH UNTUK 8AilGUT{AN GEDUNG


01 Bangunan Perumahan I MungTenpat Tinggal
v'Jro I' tl garqn:t'd? Rrrrtah ffqara Gdorqan I
Setdpnpsu 01 Bangunan Rumah Negara Golongan II
01 Bangunan Rumah Negara Golongan III

nsisren..kf. s1 8ar€umn RfiIr*ah ff€garaTanP ffirgan


01 Bangunan Mess / Wisma I Asrama
ns'sten.,.iffis;l?
01 Bangunan Peristirahatan / Bungalaow / Cottage
i{ro
A*ah 8ary*an g*mah P€triaga
Hukum
g1
xaro...Y$!,:
01 Bangunan Rumah LembaEa Pemasyarakabn
Km.-\sb.lr.6*! 01 Bangunan Rumah Tahanan / Rutan

Kant01;)::
ll Bangunan Rumah Fmilitas Tempat Tinggal Lainnya
11 Lain-lain

01 01 11 02 * tlfrr Bagunan Hung Magalgan / krusafuaan


01 01 11 02 01 Tanah Bangunan Pasar
01 01 11 02 c2 Bangunan Pertokoan I Rumah Tokc
01 01 11" 02 03 Eangunan &dang
01 01 11 92 M Bangunan Stasiun Kereta Api
01 sl 11 g2 05 Barqunan Bloekop
01 s1 11 g2 s6 Bargunan Hoel / Paginapan
01 01 11 02 07 Bangunan Terminal Darat
01 01 11 02 08 Bangunan Terminal Laut
G1 01 11 82 w Bangunan Tsmlnal ttlana
01 07 11 02 70 Bangunan Gedung K€senian
01 01 11 02 11 kngunan Gdung Pameran
01 s1 77 82 tz Tanait SarALna* &*r€
ftsat Wa*iaan
01 01 11 02 13 Bangunan Apotik
01 01 11 02 L4 Bangunan Gedung Perdagangan Lainnya
01 g1 11 fiz 15 Lrin-lairi

01 01 11 03 * Untuk Bangunan Industri


g1 8t tl $3 sl 8aq*x!iir1 lrxtr.sbi Flalenarr
01 01 11 03 02 Bangunan IndusBi Minuman
01 01 11 03 03 anah Bangunan Industri / Alat Rumah Tangga
11 A2
UI 01 II VJ 04 Earqiunan lrdrstri Pakaian I Cranng*
01 G1 11 03 NE Barygurnn Irdus&i Besi / Lqam
01 01 11 03 06 Bangunan Industri Baja
01 0L tL n? n7 Earguran lcld.istri Perqal$gan
01 01 11 03 0s Eangnrnan lrdusei Bsgkd
01 01 11 03 @ Bangunan Industri Penyulingan Minyak
01 01 11 03 1S Bangunan Induski Semen
gl 01 11 03 11 BarEunan Indusbi Batu Bata I &tako
01 0r 11 03 72 Tanah Bangunan Industri Genteng
01 01 11 s3 13 Barlgunan Indusbi Percetalen
s1 c1 11 il3 14 Bargunan IrdratuiTsHil
01 01 11 03 15 BangunaR lfflustri obat - obaten
01 01 11 03 16 Bangunan IndustriAlat Olah Raga
o1 fi1 11 83 !7 :mah Bargunan lrdrtsti Kerdaraan /Obrmtif
01 01 11 03 L9 Bangunan Industri Persenjataan
01 01 11 03 20 Bangunan Industi lGpal Udara
s1 $1 11 s3 ZI ardt Eaaurwt Ir$wet {ffi| tailt
01 01 11 03 72 Bangiunan Indussi Kapal Api
01 01 11 03 23 Bangunan Industri Keramik / Marmer
01 at 11 s3 24 Aary:nanftldrshi laftmya
01 UI 11. 03 25

01 01 S,t * tJr** StrlgsnanTenpat l(sja/ 3Ga


0L 61 04 $1 BarEunan Kantor Pensintah
01 01 04 02 Bangunan Pendidikan dan Latihan (Sekolah)
01 01 04 03 Bangunan Rumah Sakit
01 01 M 04 BarEunan Apctik
01 01 M 05 Bangunan Tempat Ibadah
01 01 u 06 'anah
Bargunan Dermaga
01 01 u B7 Earqn:ran Habuhan tHara
01 01 04 08 Tanah Bangunan Olah Raga
(r
01 ffi Bangunan Taman / Wisata / Rekeasi
04 10 Bangunan Balai Sang I Pertemuan
FIilrr xs-o. M 11
'anah
Bangunan Balai Nikah
M L2 Eangunan Puskernas / Pcyandu
04 r.3 &rrynun Hildinik
5W 04 L4 Bangunan Laborabrium
M 'anah
15 Bangunan Fumigasi / Sterilisasi
94 16 Sarqiurnn lGrantina
04 17 Bangunan Bangsal Pengolahan Pondok l(erja
04 18 Bangunan lGndang Hewan
c4 19 Sas€rslan - 8ai$rna$ Pembib*tan
'anah
t4 tv Bangunan Rumah Pendingin
M 2L Bangunan Rumah Pengering
l(nlg...I141J'..
KstS{
242

CI1 11 s4 22 Eangunan Stasiun Penelitian


01 11 04 23 Bangunan Gedung Pelelangan lkan
s1 11 {}+ 24 8ar€uren k J4a I Ms'€ra laga
sl 11 04 25 Bangunan Tempat Ksia lainrrya
01 11 a4 26 Lain-lain

s1 01 11 05 * Kosong
01 01 11 05 01 Kosong yang tidak diusahakan
01 B1 LI 05 g2 Sawah
01 01 11 c5 03 Tegalan
01 01 11 05 M Kebun
01 01 11 $5 05 Kmong yang sudah digeruntukan
01 01 11 05 06 K&rn Pembflitan
01 01 11 05 a7 Lain-lain

11 Peknakan
11 Petemakan
11 Lain-lain

01 01 11 w * langunan Pengairan
01 01 11 a7 01 Waduk
01 BT 11 Uf *2 Kot@Sadungan
01 01 11 t7 03 Iaringan l Saluran
01 01 11 07 04 Lain-lain

01 11 s * Tansh Sargunan f,alan dan Jembatan


01 11 08 01 lalan
01 t1 ff 02
'anah
Jembatan
s1 11 s 03

s1 11 * 'anah tembiran I Fantaran I Lry - [eF l Seben Dst.


sr 11 01 Lernhiran Pengairan
0r 11 02 Lernbiran iaian dan iembatan
01 11 03

01 01 L2 * * PERTAIdBATTIGAI{
01 01 L2 01 * Pertambangan
01 s1 12 o1 fr1 Intan
01 01 L2 01 02 Emas
01 01 12 01 03
$t $1 tz $1 s4 ilekel
01 01 17 01 0s
01 01 L2 01 06
01 UI lt 0:, 07
01 01 12 0t tt' frlinyak 6umi
01 01 12 01 09 Bara
s1 t,-L 01 l.u
'L
01 01 12 01 11 Bara Eerharga
01 01 t2 01 L2 Pasir Berharga
01 01 t2 01 13 Lain{ain

01 01 13 * * UT{TUK BAI{GUNAN BUKAN GEIruflG


g1 01 13 01 * lspanggn(Xah Raga
01 01 13 s1 01 hnah bparganTe'lb
01 01 13 01 02 Lapangan Basket
01 01 13 01 s3 Lapangan Badminton / Bulutangkis
01 13 01 04 Lapangsn Gdf
13 01 05 Lapangan Sepak Eola
13 01 06 Lapangan Bola Volly
13 B1 B7 laparEtrr SakTa*ralY
13 01 OE Tanah Lapangan Pacuan Kuda
t#UrFermrJ-. 13 01 09 Tanah Lapangpn Balap Sepeda
Alffi...Y,j7"fs--" 13 s1 10 taprUan Atktk
13 01 11 Lapangan Softball
13 01 t2 Lain-lain
HoHu$m
xro*hft''hgA lapangan Pa*ir
13
rnS\lF-.llJ 13 Lapangan Parkir Kontruksi Beton
Ktu...$.$.\i :
l(I,,ue -HNUI
243

01 13 02 Lapangan Farkir Konhuksi Aspal


01 13 03 Lapangan Parkir Sirtu (Pasir Batu)
01 13 s4 Lapar€en Pa*ir Con Blok
01 13 05 Lapangan ParkirTanah Kgas
01 13 06

01 01 13 03 * Lapargnn Psrimbun Sararg


01 01 13 03 01 Lapangan Penimbun Barang Belum Diolah
01 01 13 03 a2 Lapangan Penimhln Barang Jadi
i)1 01 13 03 03 Laprryan Penimbun Pembuangan Sampah
01 01 13 03 04 Lapangan Penimbun Bahan Bangunan
01 01 L3 03 05 Lapangan Penimbun Barang Bukti
01 01 13 03 06

a4 * 'anah lapangan Pemancar Dan Strrdio Alam


94 01 Tanfi laparEian Pemarrcar Ty / fidio / Radar
04
'anah
02 Lapangan Studio Alam
04 03 Lapangan Pemancar Lainnya
04 04

01 05 * laPangnn Pengr{iian / Pengolahan


c1 05 01 tipargan P€ftgujein Kerdaraan Eermoior
01 05 02 tapangan Pengelolaan Bahan Bangunan
01 05 03 Lapangan Pengujian Lainnya
01 05 04 Lain{ain

01 01 13 06 * lapangan Tcrbang
nl 01 13 06 01
'anah
lapacgnn Terbang Perintis
01 01 L3 06 a2 Lapngan Komersial
01 01 13 06 03 Lapangan Terbang Khusus / Militer
s1 01 13 05 u lapangan Tedang Olah Raga
01 01 13 06 05 Lapangan Teftang Perdidikan
01 01 r: 06 06
'anah
Lapangan Terbang Lainnya
01 01 13 06 07 Lain{ain

01 13 07 * Untuk Bangunan Jalan


01 13 a7 01 Untuk lalan Nasional
01 13 07 a2 bnah untuk Jalar Propirsi
01 13 07 03 Untuk Jalan Kabupaten
01 13 07 04 Untuk Jalan Kotamadya
0t L3 07 05 Un&:k Jalan Desa
01 13 07 06 Tanah Untuk lalan Tol
01 13 07 07 Untuk lalan Kereta Api I Lori
01 13 07 m lrnah UntukJahn fard*an Pan PesawatTerbarlg
01 13 07 09 Untuk lalan Khusus / Komplek
01 13 07 10 Lain{ain

01 01 13 08 * Tanah Unbrk Eangunan Air


01 01 13 08 01 Tanah Untuk Bangunan Air Irigasi
01 01 13 08 a2 Unhrk Bangunan Pengairan Pasang Surut
01 01 13 s 03 Tanah Untuk Bangunan Pagembangen Rawa dan PoHs
01 01 13 08 04 Tanah Utk B. Pengaman Sungai dan Penanggulangan B. Alam
s1 01 L3 08 0s Utr B. PengembarEan $rmberAir dan AirTanah
01 01 13 B 06 Untuk Bangunan Air Bersih / Air Baku
01 01 13 08 a7 Untuk Bangunan Air Kotor
01 01 13 08 08 Lain-lain

Fanrn xo 13 09 * Tanah Untuk Eangunan Instalasi


13 09 01 Untr.rk Bangunan Instalasi Air Bercih I Air Baku
13 09 02 urnik ffiqunan Instah$ Air l(otor / Air umbah
13 09 03 Untuk Bangunan Instalasi Pengelohan Sampah
13 09 04 Untuk Bangunan Instalasi Pengolahan Bahan Bangunan
i$i$g1t... .'..ru^u'""'" L3 09 05 untuk Baryunan Instalasi listsik
rllrhAir$
I v v :=... 13 09 06 Untuk Bangunan Instalasi Gardu Ustrik
13 09 07 Untuk Bangunan Pangolahan Umbah
l5 09 08 l-ain-hin
ilroKA.$P-FJ
&nhjl!.ntr.ltr,
'
rlrl-!.v.\r.,',''
,--...--ltrA\{\kh

Anda mungkin juga menyukai