Anda di halaman 1dari 18

BUPATI KUTAI KARTANEGARA

PERATURAN BUPATI KUTAI I{ARTANEGARA


NOMOR 41 TAHUN 2013

TENTANG

PEDOMAN PENATAAN PEGAWAI NEGERI SIPIL

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI KUTAI T(ARTANEGARA,


Menimbang : a. bahwa dalam melaksanakan Pasal 2 Peraturan
Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 37 Tahun
z}lt tentang Pedoman Penataan Pegawai Negeri Sipil,
setiap Pejabat Pembina Kepegawaian Pusat dan
Daerah wajib melakukan penataan Pegawai Negeri
Sipil di lingkung annya;
b. tlahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksud pada huruf a, perlu membentuk peraturan
Bupati tentang Pedoman Penataan Pegawai Negeri
Sipil.
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 27 Tahun 1959 tentang
Penetapan Undang-Undang Darurat Nomor 3 Tahun
1953 tentang Pembentukan Daerah Tingkat II di
Kalimantan {Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 1953 Nomor 9) sebagai Undang-Undang
ilembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1959
Nomor 72, Tambahan Lembaran Negara Republik
indonesia Nomor 182O);
2. Undang-Unda-ng Nomor 11 Tahun 1969 tentang
Pensiun Pegawai dan Pensiun Janda/Duda Pegawai
ilembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1q69
Nomor 42, Tambahan Lembaral Negara Republik
indonesia Nomor 29A61;
a
.). Undang-Undang Nomor B Tahun Iq74 tentang Pokok-
pokok Kepegawaian {Lembaran Negara Repubiik
Indonesia Tahun 1974 Nomor 55, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3041)
sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang
Nomor 43 Tahun 1999 (Lembaran Negara Republik
indonesia Tahun 1999 Nomor t69, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3890);

Jalan Wolter Monginsidi Kode Pos 75511 Kalimantan Timur


Telp. 661 031, 661029, 662088 Fax. (0541) 661094
9. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2OAT tentang
Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah,
Pemerintah Daerah Propinsi, dan Pemerintah Daerah
Kabupate n lKola (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2AO7 Nomor 82 dan Tambahan
Lembaran Negara Repubiik Indonesia Nomor a737);
10. Peraturan Pemerintah Nornor Tl Tahun 2A10 tentang
Standar Akuntansi Pemerintahan ilembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 123 dan
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5165);
ll.Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun
2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan
Daerah sebagaimana telah beberapa kali dirubah
terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 2l Tahun 2011 tentang Perutlahan Kedua
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor i3 Tahun
20A6 tentang Pedoman Pengeloiaan Keuangan
Daerah;
12. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 32 Tahun
2O11 tentang Pedoman Pemberian Hibah dan
Bantuan Sosial;
15. Peraturart Bupati Kutai Kartanegara Nomor 26 Tahun
2}fi tentang Belanja Hibah dan Belanja Bantuan
Sosial Yalg Bersumber Dari APBD Kabupaten Kutai
Kartanegara.

MEMUTUSKAN:
Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG PENGELOLAAN
DANA ATAS INVESTASI NON PERMANEN KREDIT
USAHA KECIL PEDESAAN PADA TAHUN 20,0,6

BAB I
KETENTUAN UMUM

Pasal 1
Dalam peraturan ini yang dimaksud dengan:
1. Pemerintah Daerah adalah Bupati dan Perangkat
Daerah sebagai unsur Penyelenggara
Pemerintahan Daerah KabuPaten.
2. Bupati adalah BuPati Kabupaten Kutai
Kartanegara.
Mengingat 1. Undang-Undang Nomor 27 Tahun 1959 tentang
Penetapan Undang-Undang Darurat Nomor 3 tahun
1953 tentang Pembentukan Daerah Tingkat iI di
Kalimantan (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 1953 Nomor 9] sebagai Undang-Undang
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1959
Nomor 72 dan Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 1820);
2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2OA3 tentang
Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2OO3 Nomor 47 dan Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor a2861;
3. Undang-Undang Nomor I Tahun 2OO4 tentang
Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2OO4 Nomor 5 dan Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor a355);
4. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2OA4 tentang
Pemerintahal Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2AO4 Nomor l2S,Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437)
sebagaimana teiah beberapa kali diubah terakhir
dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008
tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang
Nomor 32 Tahun 2OO4 tentang Pemerintahan Daerah
(Lernbaran Negara Republik Indonesia Tahun 2OO8
Nomor 59 dan Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 48441
5. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2OO4 tentang
Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat
dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2OO4 Nomor 126 dan Tambahan
Lembaran Negara Repubiik Indonesia Nomor aa38l;
6. Undang-Undang Nomor L2 Tahun 2OlI tentang
Pembentukan Peraturan Perundang-undangan
(Lembaral Negara Republik Indonesia Tahun 2OO9
Nomor 82 dan Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 523a1;
7. Undang-Undang Nomor 17 tahun 2OI2 tentang
Perkoperasian (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2An Nomor 212 dan Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5355);
8. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang
Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara
Republik indonesia Tahun 2005 Nomor L4 dart
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2005 Nomor a578);
4. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2OA4 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2OO4 Nomor 125, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437)
sebagaimana telah dirubah beberapa kali terakhir
dengan Undang-Undang Nomor t2 Tahun 2008
tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang
Nomor 32 Tahun 2OO4 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008
Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonsia Nomor a9aa\
5. Peraturan Pemerintahan Nomor 32 Tahun 1979
tentang Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 7979
Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 3149) sebagaimana telah dirubah
beberapa kali terakhir dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 44 Tahun 2OLL (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2OIl Nomor 118);
6. Peraturan Pemerintahan Nomor 16 Tahun 1994
tentang Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil
(Lembaran Republik Indonesia Tahun 1994 Nomor
22, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 35+7) sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2O1O
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2Al0
Nomor 5 1, Tambahan Lembaran Negara Republik
indonesia Nomor 5121);
7. Peraturan Pemerintah Nomor 100 Tahun 2000
tentang Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil dalam
jabatan Struktural (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2000 Nomor 197, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4018)
sebagaimana teiah diubah dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 13 Tahun 2OA2 (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2OO2 Nomor 33,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor a19+l;
8. Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2OOO
tentalg Pendidikan dan Pelatihan Jabatan Pegawai
Negeri Sipil (Lemkraran Negara Tahun 2OOO Nomor
198 Tambahan Lembaran Negara Nomor a019 );
9. Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 2003 tentang
Wewenang Pengangkatan, Pemindahan, Dan
Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 15,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4263\ sebagaimana telah diubah dengan
peraturan Pemerintahan Nomor 63 Tahun 2OAg
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2OO9
Nomor 16a);
10. Peraturan Pemerintahan Nomor 41 Tahun 2OA7
tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2OOT Nomor 89,
Tambahan Lembaran Negara Repubiik Indonesia
Nomor aTaL);
11. Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang
Disiplin Pegawai Negeri Sipii (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 74,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5135);
12. Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2Ol1 tentang
Penilaian Prestasi Kerja Pegawai Negeri Sipil
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
201lNomor 721, Tambahal Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5258);
13. Peraturan Daerah Kabupaten Kutai Kartanegara
Nomor 14 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata
Keda Kecamatan dan Kelurahan Kabupaten Kutai
Kartanegara (Lembaran Daerah Kabupaten Kutai
Kartanegara Tahun 20O8 Nomor 14);
14. Peraturan Daerah Kabupaten Kutai Kartanegara
Nomor 15 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan
Daerah dan Lembaga Teknis Kabupaten Kutai
Kartanegara (Lembaran Daerah Kabupaten Kutai
Kartanegara Tahun 2008 Nomor 15);
15. Peraturan Daerah Kabupaten Kutai Kartanegara
Nomor I Tahun 2}ll tentang Perubahan Atas
Peraturan Daerah Kabupaten Kutai Kartanegara
Nomor 12 Tahun 2O0B Organisasi dan Tata Kerja
Dinas Daerah Kabupaten Kutai Kartanegara
(Lembaran Daerah Kabupaten Kutai Kartanegara
Tahun 2}ll Nomor 9);
16. Peraturan Daerah Kabupaten Kutai Kartanegara
Nomor 10 Tahun 2011. tentang Perubahan Atas
Peraturan Daerah Kabupaten Kutai Kartanegara
Nomor 15 Tahun 2008 Organisasi dan Tata Kerja
Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunafl
Daerah dan Lembaga Teknis Kabupaten Kutai
Kartanegara (Lembaran Daerah Kabupaten Kutai
Kartanegara Tahun 20 i i Nomor 10);
17. Peraturan Daerah Kabupaten Kutai Kartanegara
Nomor 11 Tahun 2OlI tentang Perubahan Atas
Peraturan Daerah Kabupaten Kutai Kartanegara
Nomor L6 Tahun 2OOB Organisasi dan Tata Kerja
Sekretariat Daerah dan Sekretariat DPRD Kabupaten
Kutai Kartanegara (Lembaran Daerah Kabupaten
Kutai Kartanegara Tahun 20 11 Nomor 11).

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : PEDOMAN PENATAAN PEGAWAI NEGERI SIPIL

BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1

Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan:


1. Satuan Kerja Perangkat Daerah yang selanjutnya
disebut SKPD adalah organisasi perangkat daerah di
lingku ngan daerah Kabupaten Kutai Kartanegara.
2. Badan Kepegawaian Daerah yang selanjutnya
disingkat BKD adalah perangkat daerah yang
melaksanakan manajemen Pegawai Negeri Sipil
Daerah dalam membantu tugas pokok pejabat
pembina kepegawaian daerah.
3. Pegawai Negeri Sipil yang selanjutnya disingkat PNS
adalah PNS sebagaimana dimaksud dalam Undang -
Undang Nomor 43 Tahun 1999 tentalg Perubahart
Atas Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang
Pokok- Pokok Kepegawaian.
4. Penataan PNS adalah suatu proses yang sistematis
dan berkelanjutan untuk memperoleh kuantitas,
kualitas, komposisi, dan distribusi PNS yang tepat
sesuai dengan kebutuhan organisasi, sehingga dapat
mewujudkan visi dan misi organisasi menjadi kinerja
nyata.
5. Analisis beban keq'a adalah suatu teknik untuk
menetapkan jumlah pegawai yang dibutuhkan dan
waktu yang digunakan dalam menyelesaikan suatu
pekerjaan untuk mencapai tujuan organisasi.
6. Analisis jabatan adalah proses dan tata cara untuk
memperoleh data jabatan yang diolah menjadi
informsi jabatan dan disqiikan untuk kepentingan
program kelembagaan, ketatalaksanaan kepegawaian
dan pengawasan.
7. Informasi jabatan adalah hal ikhwal tentang jabatan.
8. Peta jabatan adalah susunan nama dan tingkat
jabatan stuktural dan fungsional yang tergambar
dalam suatu struktur unit organisasi dari tingkat
yang paling rendah sampai dengan yang paling tinggi.
9. Profil PNS ada-lah data yang memuat tentang PNS
yang meliputi; nama, nip, pangkat, pendidikan, dikiat
yang pernah diikuti dan pengalaman kerja.
10. Syarat jabatan adalah syarat yang harus dipenuhi
PNS meliputi pendidikan, pelatihan, pengalaman
kerja, pengetahuan kerja, keterampilan kerja, dan
syarat psikologi.
11. Kompetensi jabatan adalah tingkat kemampuan PNS
yang didasarkan atas pengetahuan, keterampilan,
sikap kerja di persyaratkan oleh suatu jabatan.
12.Jabatan fungsional umum adalah suatu kedudukan
yang menunjukkan tugas, tanggung jawab,
wewenang, dan hak seseorang PNS dalam suatu
satuan organisasi yang dalam pelaksanaan tugasnya
didasarkan pada keterampilan tertentu dan untuk
kenaikan pangkatnya tidak disyaratkan dengan
angka kredit.
13. Jabatan Struktural adalah suatu kedudukan yang
menunjukan tugas, tanggungiawab, wewenang dan
hak seseorang PNS dalam rangka memimpin suatu
satuan organisasi negara.
14. Pensiunan dini adalah pemberhentian dengan hak
pensiun yang mencapai BUP sesuai Peraturan
Pemerintah Nomor 32 Tahun 1979.

BAB II
MAKSUD, TUJUAN DAN PRINSIP

Pasal 2
Pedoman Penataan Pegawai Negeri Sipil dimaksudkan
untuk memudahkan dalam perencanaan pegawai yang
meliputi pengadaan, penempatan, pengembangan dan
pemberhentian.
Pasal 3
Tujuan Pedoman Penataan Pegawai Negeri Sipil untuk
memperbaiki, memposisikan dan mendistribusikan PNS
sehingga dapat didayagunakan secara optimal dalam
meningkatkan kinerja instansi pemerintah.

Pasal 4
Pelaksanaan penataan PNS menggunakan prin sip-prinsip
sebagai berikut:
a. terencana adalah penataan PNS dilaksanakan melalui
suatu persiapan yang komprehensif berdasarkan
suatu rancangan dan konsep dalam dimensi waktu
yang ditentukan.
b. sistematis adalah penataan PNS dilaksanakan
menurut pendekatan suatu sistem tertentu yang
mengacu pada Sistem Manajemen Kepegawaian.
c. berkelanjutan adalah penataan PNS merupakan
proses yang berkesinambungan sesuai dengan
tahapan perencanaan yang sistematis.
d. objektif adalah penataan PNS dilaksanakan sesuai
dengan kebutuhan riil organisasi,

BAB III
PROSEDUR PENATAAN

Pasal 5
Persiapan dan pelaksa.naan penataan PNS dilaksanakan
setiap SKPD.

Bagian Kesatu
Persiapan

Pasal 6
(1) SKPD wajib melakukan analisa jabatan yang
menghasilkan informasi jabatan, meliputi antara lain:
a. uraian jabatan;
b. syaratjabatan;
c. petajabatan; dan
jumlah PNS.
d.
(2) Apabila informasi jabatan sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) sudah tersedia maka SKPD w{ib
melakukan peninjauan kembali atas informasi
tersebut.
(3) SKPD wajib menyusun profil PNS berdasarkan:
a. usia;
b. jabatan;
c. golongan;
d. pengalaman kerja;
e. masa kerja;dan
f. pendidikan dan pelatihan.
(4) SKPD wajib melakukan penilaian standar
kompetensi teknis PNS yang ada untuk mendapatkan
data terdiri dari:
a. PNS yang kompeten untuk jabatan struktural dan
fungsional;
b. PNS yang perlu mengikuti pendidikan pelatihan
untuk meningatkan kompetensi dan alih
profesi;dan
c. PNS yang perlu mengikuti program pensiun dini.
(s) Hasil penilaian standar kompetensi teknis PNS
sebagairnana dimaksud pada ayat (4) huruf a dan
huruf b selanjutnya dipetakan untuk setiap jabatan
guna mendapatkan informasi kelebihan atau
kekurangan PNS guna perencanaan kebutuhan PNS.
(6) Kompetensi PNS sebagaimana dimaksud pada ayat (4)
huruf b dilaksanakan melalui diklat dengan cara
antara lain:
a. identifikasi kebutuhan diklat yang diperlukan;
b. klasifikasi PNS yang mengikuti diklat;dan
c. evaiuasi hasil diklat bagi PNS yang lulus yang
memenuhi persyaratan jabatan.

Bagian Kedua
Pelaksanaan Penataan

Pasal 7
Pelaksanaan penataan PNS dilaksanakan dengan cara
sebagai berikut :
a. menghitung kebutuhan pegawai berdasarkan analisa
beban kerja dan analisa jabatan;
b. menganalisa kesenjangan antara profil PNS dengan
syarat jabatan;
c. menentukan kategori jumlah PNS pada SKPD dengan
cara membandingkan antara hasil perhitungan
kebutuhan PNS pada setiap jabatan di masing-masing
SKPD dengan jumlah PNS yang ada, terdiri dari :
1. kategori jumlah PNS kurang (K);
2. kategori jumlah PNS sesuai kebutuhan (S);dan
3. kategori jumlah PNS lebih (L)
d. hasil perhitungan kebutuhan PNS sebagaimana
dimaksud pada huruf a sekurang-kurangnya
menghasilkan informasi meliputi:
1. uraian jabatan;
2. petajabatan;
3. jumlah
PNS;
4. persedian PNS;
5. kebutuhan PNS;
6. kekurangan, kesesuaian, kelebihan pegawai;dan
7. distribusi PNS.
e. melaks anakan tindaklanjut penataan.

Bagian Ketiga
Tindakianjut

Paragraf 1
Penataan Kategori Jumlah
PNS KeKurangan

Pasal 8
(i) Kategori jumlah pegawai kurang jika jumlah PNS
pada suatu SKPD lebih kecil dari hasil penghitungan
kebutuhan PNS dengan toleransi 2,5oh.
(2) Melakukan pemindahan PNS dari unit kerja SKPD
yang kelebihan pegawai dan mengalokasikannya
kepada unit keda SKPD yang kekurangan PNS.
(3) Mengusulkan penambahan PNS dari SKPD lain yang
disesuaikan dengan syarat jabatan.
(a) Memperdayakan PNS yang ada dengan diklat.
(5) Menyusun perencanaan pengembangan PNS.
(6) Menyusun perenc€Lnaan PNS untuk 5 (lima) tahun
kedepan.

Paragraf 2
Penataan Kategori Jumlah
PNS Sesuai Kebutuhan

Pasal 9
(1) Kategori jumlah pegawai sesuai kebutuhan jika
jumlah PNS pada suatu SKPD mendekati hasil
perhitungan kebutuhan pegawai dengan toleransi
antara -2,5a/o sampai dengan 2,5Yo.
(2) Melakukan pemindahan PNS dari unit keq'a SKPD
yang kelebihan PNS dan mengalokasikannya kepada
unit kerja SKPD yang kekurangan PNS.
(3) Melakukan pemetaan potensi dalam rangka minat
dan bakat PNS.
(4) Mengangkat PNS yang menduduki jabatan funsional
umum ke jabatan fungsional tertentu sesuai dengan
kebutuhan instansi dan mengidentifikasi kebutuhan
pendidikan dan pelatihannya.
(si Menyusun perencanaan pengembangan PNS;
(6) Menyusun perencanaan PNS untuk 5 (lima) tahun
kedepan.

Paragraf 3
Penataan Kategori Jumlah
PNS Lebih

Pasal 10
(1) Kategori jumlah pegawai lebih jika jumlah PNS yang
ada pada SKPD lebih besar dari hasil penghitungan
kebutuhan PNS dengan toleransi 2,5%".
{2) Melakukan penilaian kualifikasi dan kompetensi PNS
untuk mengetahui data PNS yang akan dipindah
tugaskan;
(3) Melakukan pemindahan PNS dari SKPD yang
kelebihan PNS ke SKPD yang kurang PNS sesuai
peringkat hasil penilaian dengan memperhatikan
formasi, domisili dan kompetensi jabatan yang
d.ipersyaratkan untuk pekerjaan tersebut
sebagaimana dimaksud pada ayat (1).
{4) Apabiia pemindahan PNS sebagaimana dimaksud
pada ayat (3) dinyatakan masih kategori lebih maka
dilakukan penilaian kerja, penegakan disiplin dan
penilaian kompetensi bagi PNS yang memiliki
kompetensi dan kapabilitas sesuai dengan syarat
jabatan berdasarkan peraturan perundang-undangan
yang berlaku.
(s) Bagi PNS sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan
(a) tidak memiliki kompetensi sesuai dengan syarat
jabatan dan peringkat terendah dibawah jumlah PNS
yang dibutuhkan maka diterapkan peraturan
perundang-undangan yang berlaku dengan alternatif
sebagai trerikut:
a. bagi PNS yang telah mempunyai masa kerja 10
tahun dan usia minimal 50 tahun dapat langsung
diberhentikan dengan hormat dart memperoleh hak
pensiun;
b. bagi PNS yang belum mempunyai masa kerja 10
tahun namun telah mencapai usia minimal 45
tahun diberikan uang tunggu;
c. apabila masa menerima uang tunggu PNS yang
bersangkutan teiah mencapai usia 50 tahun dart
mempunyai masa kerja minimal 10 tahun maka
bersangkutan dapat diberhentikan dengan hormat
dan diberikan hak pensiun;dan
d. apabila sampai berakhir masa tunggu maka PNS
bersangkutan:
1. sudah mempunyai masa keq'a 10 tahun tetapi
belum mencapai usia 50 tahun, maka yang
bersangkutan diberhentikan dengan hormat
narnun hak pensiunnya baru diterima pada saat
mencapai usia 50 tahun;dan
2. belum mencapai masa kerja 10 tahun dan belum
mencapai usia 50 tahun dapat diberhentikan
dengan hormat tanpa memperoleh hak pensiun.
(s) Menyusun perencanaan PNS untuk 5 (lima) tahun
kedepan dengan penerimaan PNS dengan jumlah
lebih sedikit dibandingkan dengan PNS yang berhenti
berdasarkan skala prioritas sesuai dengan
kemampuan keuangan daerah.
(6) Melakukan evaluasi dan analisa SKPD yang
menyangkut tugas, fungsi dan struktur SKPD.

BAB V
MEKANISME PELAKSANAAN PENATAAN

Pasal 11

Mekanisme peiaksanaan penataan PNS berdasarkan :


a. hasil perhitungan sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 6, Kepala SKPD mengusulkan dan
menyampaikan kepada Bupati mela-lui BKD antara
lain:
1. pengangkatan PNS da-lam jabatan fungsional
umum;dan
2. rencana pemindahan PNS dari SKPD yang
kelebihan PNS kepada SKPD yang kekurangan
PNS.
b. BKD melakukan klasifikasi dan verifikasi serta
menyiapkan pemindahan, pemerataan dan
penyebarluasan PNS.
c. pemindahan, pemerataan dan penyebarluasan PNS
ditetapkan dengan Keputusan Bupati.
Pasal 12
{1) Setiap SKPD wqjib membuat laporan hasil penataan
PNS yang disampaikan kepada BKD paling lambat
tanggal 2 Desember.
(2) Hasil laporan penataan PNS dari SKPD dilaporkan
dan disampaikan oleh BKD kepada Bupati melalui
Sekretaris Daerah.
(3) Untuk menjamin penyelenggaraan penataan PNS,
Badan Kepegawaian Daerah akan melakukan
monitoring dan evaluasi pelaksanaan penataan PNS
pada SKPD.
(4) Format laporan hasil penataan PNS sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) yang disampaikan kepada
BKD sebagaimana tercantum dalam lampiran I
sampai dengan IV yang merupakan bagiaa tidak
terpisahkan dalam Peraturan Bupati ini.

BAB VII
PEMBIAYAAN

Pasal 13
Pembiayaan atas pelaksanaan penataan PNS, termasuk
dalam pemenuhan hak-hak PNS sebagai konsekuensinya
dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah Kabupaten Kutai Kartanegara.

BAB iX
KETENTUAN LAIN-LAIN

Pasal 14
(1) Peraturan Bupati ini sebagai Pedoman Penataan PNS
selanj utnya disosialisasikan.
(2) Hal-hat yang belum diatur dalam Peraturan Bupati ini
sepanj ang men genai pelaks ar,aar,ny a akan d i te tapkan
dengan Keputusan Bupati.
BAB X
KETENTUAN PENUTUP

Pasal i5
Peraturan ini berlaku sejak tanggal diundangkan.
Agar setiap orang dapat mengetahui, memerintahkan
pengundaxgan Peraturan Bupati ini dengan
penempatannya ke dalam Berita Daerah Kabupaten Kutai
Kartanegara.

Ditetapkan di Tenggarong
pada tanggal 12 Agustus 2013

BUPATI KUTAI I(ARTANEGARA

RITA WIDYASARI

Diundangkan di Tenggarong
pada tanggal 14 Agustus 2013

EDI
19650302 19940,3 1 011

BERITA DAERAH I(ABUPATEN KUTAI KARTANEGARA TAHUN 2OTg


NOMOR 41
LAMPIRAN I :
PERATURAN BUPATI KUTAI I{ARTANEGARA NOII'IOR 41 TAHUN 2013
TENTANG PEDOMAN PENATAAN PEGAWAI IiTEGERI SIPIL

DAF"TAR INFORMASI JABATAN

Instansi :..............
Irlama
Tahun i...............

NO INFORMASI ADA* TIDAK KETERANGAN**


JABATAN ADA*
Y.#.tri1#!*fff{ffi/^t tWwwffir-+w.,ffiatw.W,$"sr,sw,trtwit{"r,

Uraian
7
Jabatan

Sya rat
2
Jabatan

Peta
3
Jabatan

Daftar
4
Pegawai

Ket: *) Cukup diisidengan tanda centang (V) pada salah satu kolom
**) Diisi dengan keterangan-keterangan lain yang diperlukan seperti masih dalam
proses atau dibuat pada tahun .....
z +z
Otr1
FITTl
E'T'D
P ;.1 zN g,
c. o ) u,
'lDri
3
t, >=
H
a
Eefr
44
a-1 99"=
a
H
o tiz=
UE'..
od
t5
FJ
L'
zA
EE
,ffi#, a
o EE EE
R, Z4Fi
It
H
lrJ

EE
r,>
a
o
trl
n gH
o
H 7
a
H E Efr
U
b = zD
i*i;!,in
a
-l
z E HE ara A
l-a u
ii:it:.;:1
C-
E
'iv,1!t
":l;ffi
,ffi AO
iz
n
{
P L'
Ei
H'.1
r dP
C
:r
..

gH
3
E XB
;!.:,,?i/"

ffi
:E

a
-l
e6
o
H
'!e;:;, C
::iii*
;,i:"iN 4
a
4;.,,1r:t
i\H 9
i{ii Ed T
:;,{!n
';iil,i;;:. t- -- tr
ffi a -C
.f:F:!i ,J rJi
ii:.::j fr
9z z
iz
t- I
c.
E
C
7
t.

Hn
CFJ
:ii*
!:ffi P=
Z,A
BE
LAMPIRAN III :
PERATURAN BUPATI KUTAI I{ARTANEGARA NOMOR 41 TAHUN 2013
TENTANG PEDOMAN PENATAAN PEGAWAI NEGERI SIPIL

ANALISIS KESENJANGAN ANTARA PROFIL


PEGAWAI NEGERI SIPIL DENGAN SYARAT JABATAN

Syarat jabatan Analisis kesenjangan Tidak


NO Profil Pegawai Sesuai/Belum sesuai lanjut
Unsur Uraian
t. t:l 2 3:,: 4 '::,5-..1 6
1 Pendidikan

2 Pendidikan
Dan latihan
3 Pengalaman
Jabatan
4 Keahlian

5 Keterampilan

PETUNJUK PENGISIAN
ANAK LAMPIRAN 3

NOMOR LAJUR URAIAN


URUT
illi;!:t;iiit:frliii,!;1d 'iitfjiili&:ii;iiit; ;i
L I Cukup Jelas

2 2 Merupakan unsur yang disyaratkan dalam sebuah jabatan

3 3 Tulislah uraian syarat jabatan yang dibutuhkan untuk menduduki jabatan


sesuai dengan unsur pada lajur 2
4 4 Tulislah kualifikasi yang dimiliki oleh PNS yang menduduki jabatan sesuai
dengan unsur pada lajur 2
5 5 Tulislah hasil analisis yang telah dilakukan dengan membandingkan antara
lajur 3 dengan lajur 4 (cukup diisi dengan sesuai atau belum sesuai)
5 6 Tulislah langkah-langkah atau kegiatan yang dilaksanakan oleh instansi
atau pejabat yang bersangkutan jika pada pada lajur 5 diisi dengan belum
sesuai
LAMPIRAN IV :
PTR.HTURAI{ BUPATI KUTAI KARTAITEGARA NOMOR 41 TAHUN 2013
TINTANG PEDOMAII PENATAAN PEGAWAI NEGERI SIPIL
PENATAAN PEGAUIAI NEGERI SIPIL

Nama lnstansi :.,,.....,,.............


Tahun :..,,..,.,.......,......

KATEGORI INSTANSI*: KURANG (K) / SESUAI {S) / LEBIH


TINDAK TANJUT YANG TELAH DITAKSANAKAN** :

Ket : *) Kategori instansi diisi berdasarkan hasil penghitungan total terhadap unit
organisasi.
**) Diisi secara normatif rnengenai pelaksanaan tindak lanjut yang dilakukan
instansi setelah diketahui masuk dalam kategori kurang/sesuai/lebih.

ANEGARA

RITA WIDYASARI

Anda mungkin juga menyukai