Anda di halaman 1dari 109

PENGANTAR ILMU HUKUM

MANUSIA DAN MASYARAKAT

KEPENTINGAN:

SUATU TUNTUTAN PERORANGAN


ATAU KELOMPOK YANG
DIHARAPKAN UNTUK DIPENUHI
MASYARAKAT
SUATU KEHIDUPAN BERSAMA YANG
TERORGANISIR UNTUK MENCAPAI DAN
MEREALISASI TUJUAN BERSAMA

RESTITUTIO IN INTEGRUM

KESEIMBANGAN TATANAN MASYARAKAT YANG


TERGANGGU HARUSLAH DIPULIHKAN
MANUSIA=====MASYARAKAT

PERLINDUNGAN KEPENTINGAN= PEDOMAN

/PERATURAN
HIDUP

KAEDAH SOSIAL:
PEDOMAN/PATOKAN ATAU UKURAN
UNTUK BERPERILAKU ATAU BERSIKAP
DALAM KEHIDUPAN BERSAMA
(TERTULIS/LESAN)
KAEDAH SOSIAL

• KAEDAH KEPERCAYAAN/KEAGAMAAN

• KAEDAH KESUSILAAN

• KAEDAH SOPAN SANTUN/ADAT

• KAEDAH HUKUM
KAEDAH KEAGAMAAN
• TUJUAN: PENYEMPURNAAN MANUSIA

• ISI: DITUJUKAN PADA SIKAP BATIN

• ASAL: DARI TUHAN

• SANKSI: DARI TUHAN

• DAYA KERJA MEMBEBANI KEWAJIBAN


KAEDAH KESUSILAAN
• TUJUAN: PENYEMPURNAAN MANUSIA

• ISI: DITUJUKAN PADA SIKAP BATIN

• ASAL: DARI DIRI SENDIRI

• SANKSI: DIRI SENDIRI

• DAYA KERJA: MEMBEBANI KEWAJIBAN


KAEDAH SOPAN SANTUN
• TUJUAN: KETERTIBAN MASYARAKAT

• ISI: DITUJUKAN PADA SIKAP LAHIR

• ASAL: KEKUASAAN LUAR YANG MEMAKSA

• SANKSI: MASYARAKAT (TIDAK RESMI)

• DAYA KERJA: MEMBEBANI KEWAJIBAN


KAEDAH HUKUM
• TUJUAN: KETERTIBAN MASYARAKAT

• ISI: DITUJUKAN PADA SIKAP LAHIR

• SANKSI: KEKUASAAN LUAR YANG MEMAKSA

• SANKSI: DARI MASYARAKAT SECARA RESMI

• DAYA KERJA: MEMBEBANI KEWAJIBAN DAN


MEMBERI HAK
KAEDAH HUKUM DAN KAEDAH SOSIAL
LAINNYA

PERBEDAAN DAN TITIK TEMU


ex.
• Pasal 29 UUD 1945
• Itikat baik, Kepatutuan, Kelayakan
COGITATIONIS POENAM NEMO PATITUT

TIDAK SEORANGPUN DAPAT DIHUKUM


KARENA APA YANG DIPIKIRKAN ATAU
DIBATINNYA

KAEDAH HUKUM BERSIFAT ATRIBUTIF


(MEMBEBANI KEWAJIBAN DAN HAK)
KAEDAH HUKUM
• Hakekat:
• Perumusan pendapat atau pandangan
tentang bagaimana seharusnya atau
seyogyanya seseorang bertingkah laku.
• Sebagai pedoman yang bersifat umum
dan pasif
• Berisi kenyataan normatif (apa yang
seyogyanya dilakukan): das sollen, bukan
kenyataan alamiah/peristiwa konkrit :das
sein
Peristiwa
Konkrit===========Peristiwa
hukum
ada
Kaedah Hukum

ex. Merokok===Kebakaran

Das Sollen=====Das Sein


Sanksi ====ciri kaedah hukum

Lex Imperfecta (298 Bw)

Perikatan
1. Perikatan Alamiah(obligatio
naturalis/natuurleijke
verbintenis)
2. Perikatan Perdata(obligatio
civilis)
Perikatan:
Hubungan hukum dalam
lapangan hukum harta
kekayaan yang menimbulkan
hak bagi pihak satu atas suatu
prestasi untuk pihak satunya
Hukum dan Kekuasaan
• Kekuasaan: Kemampuan seseorang untuk
memaksakan kehendaknya kepada orang
lain
• Hukum ada karena kekuasaan
• Kekuasaan yang sah yang menciptakan
hukum/hukum bersumber dari kekuasaan
yang sah
• Rule of Law (governance not by man but
by law)
Rule of Law/ Negara Hukum
Dicey
• Hak asasi manusia dijamin UU
• Equality before the law
• Supremasi hukum

E Kant/ Julius Stahl


• Adanya pengakuan HAM
• Pemisahan kekuasaan
• Pemerintah berdasarkan
peraturan(wetmatigheid van bestuur)
• Adanya peradilan TUN
Eigenrichting

• Merupakan tindakan main hakin


sendiri/aksi sepihak

Pada hakekatnya dilarang


• Tidak selalu merupakan perbuatan pidana
• Perdata dibolehkan (menebang pohon
tetangga yg sampai pekarangan orang
lain)
Pelanggaran kaedah tertentu yang tidak
dikenakan sanksi= fait d’exuce (alasan pemaaf)
• Dibenarkan atau mempunyai dasar pembenar(
rechtvaardigingsgrond)
-Keadaan darurat(noodtoestand)
(kepentingan vs kewajiban hukum)
-Pembelaan terpaksa (noodweer)
(pembelaan diri ps 49KUHP)
-Ketentuan UU dan perintah jabatan ==juru sita

• Si pelaku dibebaskan dari


kesalahan(schuldopheffinngsgrong) disebut fait d’exuse
karena force mayeur, overmacht atau keadaan
memaksa ( ps 48 KUHP)
ex. Kasir ditodong pistol shg menyerahkan uang kas
PENYIMPANGAN

• Merupakan pengecualian
Tidak ada sanksi

• Merupakan penyelewengan atau


pelanggaran
DASAR PSIKOLOGIS HUKUM
• HASRAT UNTUK MENGATUR

• UBI SOCIETAS IBI JUS

MANUSIA MEMILIKI 3 HASRAT


1. Hasrat individualistis
2. Hasrat kolektivistis
3. Hasrat yg bersifat mengatur/menjaga
keseimbangan
RAISON D’ENTRE

• Kapan hakekatnya hukum itu ada?

• Hukum ada===========timbul konflik

• RD===Konflik Kepentingan/Coflict of
human interest
ISI, SIFAT, BENTUK KAEDAH HUKUM

• Isi: perintah, larangan, perkenan

• Sifat: Imperatif dan Fakultatif


Kaedah adalah Nilai
• Bentuk Kaedah berbeda dengan
Peraturan Hukum Konkrit yang dapat
dilihat dari kalimat.

• Kaedah hukum dapat berubah

• Peraturan perundang-undangannya tetap


Ex. Pasal 1365
Asas/Prinsip Hukum
• Bukan peraturan hukum konkrit melainkan
PIKIRAN DASAR yang bersifat umum
• Merupakan latar belakang dari peraturan
hukum konkrit yang terdapat di dalam dan
dibelakang setiap sistem hukum
• Terjelma dalam peraturan perundang-
undangan dan putusan hakim
Fungsi Ilmu Hukum
• Mencari asas hukum dalam hukum positif
Misal: Setiap orang dianggap tahu akan
undang-undang

Asas persamaan didepan hukum

Pasal 1 KUHP: Nullum Delictum Nulla


poena sine praevia lege poenali
Asas hukum tidak dapat diterapkan
langsung pada peristiwa hukum
konkrit
• Asas hukum = sebagian hidup kejiwaan
manusia
• Di setiap asas hukum ada cita yang
hendak di raih
• Tujuan hukum= kesempurnaan
masyarakat
• Kaedah hukum sifatnya historis
Asas hukum berubah mengikuti
kaedah hukumnya
• Kaedah hukum berubah mengikuti
perkembangan masyarakat (ruang dan
waktu)

• Ada kalanya kaedah hukumnya berubah


tetapi peraturan hukum konkritnya tidak
ex. Pasal 1365
Fungsi asas hukum
• Dalam Hukum= Fungsi mengesahkan,
normatif dan mengikat para pihak

Mendasarkan keberadaannya pada


rumusan pembentuk uu dan hakim

• Dalam lmu Hukum= mengatur dan


menjelaskan.
• Tujuan: memberi iktisar
Asas Hukum bersifat instrumental

• Bahwa asas hukum mengakui adanya


kemungkinan-kemungkinan.
• Memungkinkan adanya penyimpangan
sehingga membuat sistem hukum itu
luwes
Pembagian asas hukum
• Asas hukum umum
Asas yang berhubungan dengan seluruh
bidang hukum
ex. Restitutio in integrum, Lex posteriori de
rogat legi priori
• Asas hukum= asas dalam bidang hukum
tertentu. (Asas pacta sun servanda,
konsensualisme, No work no pay)
Asas hukum yang berlaku universal

• Asas kepribadian( mengingikan kebebasan


individu),
• asas persekutuan (dikehendaki
persatuan,kesatuan dan cintakasih,keutuhan
masyarakat),
• asas kesamaan (equality before the law)/similia
similibus, Keadilan realisasi asas kesamaan
• asas kewibawaan (memungkinkan adanya
ketidak samaan.
• Asas pemisahan baik dan buruk
Asas hukum didukung pemikiran bahwa
dimungkinkan memisahkan antara yang baik
dan buruk
• Kaedah hukum disebut juga kaedah etis

• Pada hakekatnya yang tidak melanggar


kaedah hukum itu baik dan yang
melanggar adalah buruk.
Etik=the principle of morality= the field of
study or morals or right conduct

• Etik berasal dari kesadaran manusia yang


merupakan petunjuk tentang perbuatan
mana yang baik dan yang buruk.
Hubungan hukum dan Etis= dua sisi dalam
satu mata uang

• Hukum ditujukan pada manusia sebagai


makhluk sosial
• Etik ditujukan pada manusia sebagai makhluk
individu
• Sasaran etik= Perbuatan manusia yang
disengaja (baik buruk perbuatan dihubungkan
dengan kesengajaan)
• Perbuatan yang disengaja harus sesuai dengan
kesadaran etis
HUKUM

• Keseluruhan kumpulan peraturan-


peraturan atau kaedah-kaedah dalam
kehidupan bersama yang mengatur
bagaimana seyogyanya seseorang
bertingkah laku, yang pelaksanaannya
dapat dipaksakan dengan suatu sanksi
Hukum isinya bersifat umum dan normatif
• Umum: karena berlaku pada setiap orang
(objectief recht)

Recht: Objectief recht dan subjectief recht (hak


dan kewajiban

• Normatif: karena menentukan apa yang


seyogyanya dilakukan/tidak dilakukan dan
menentukan bagaimana cara melaksanakan
kepatuhan pada kaedah-kaedah/
Hubungan hukum tercermin
dalam hak dan kewajiban

• Hak: kepentinan yang dilindungi hukum


• Kepentingan: tuntutan perseorangan atau
kelompok yang yang diharapkan untuk
dipenuhi
• Kepentingan umum: kepentingan yang
harus didahulukan dari kepentingan lain
dengan tetap menghormati kepentingan
lain
Kepentingan umum

• Secara filosofis dapat dilihat dalam


Pembukaan UUD 1945
• Teoritis: Hasil resultante(menimbang)
sekian banyak kepentingan dalam
masyarakat dan menetapkan yang paling
utama
• Praktis: diserahkan kepada hakim
Tindakan pemerintah menentukan prioritas
kepentingan

• Rechtmatig (berdasarkan
hukum/keabsahan)

• Doelmatigheid (kemanfaatan)
Unsur-Unsur dari Hak

• Subyek hukum
• Obyek hukum
• Hubungan hukum yang mengikat pihak lain
dengan kewajiban
• Perlindungan hukum

• Hakekat hak : merupakan hubungan antara


subyek hukum dan obyek hukum atau subyek
hukum dengan subyek hukum lain yang
dilindungi oleh hukum dan menimbulkan
kewajiban
Hukum Pasif----Perlu peristiwa hukum untuk
aktif/akibat hukum

• Peristiwa hukum: kejadian


(kelahiran/kematian),keadaan (umur/lampaunya
waktu) atau perbuatan orang oleh hukum
dihubungkan dengan akibat hukum

• Peristiwa hukum:
1. Perbuatan subyek hukum (terdiri :Perbuatan
hukum dan Perbuatan lain yang merupakan
perbuatan nyata)
2. Bukan perbuatan subyek hukum/keadaan
alamiah
Perbuatan hukum:
Perbuatan subyek hukum yang ditujukan untuk
menimbulkan akibat hukum yang sengaja
dikehendaki oleh subyek hukum (bersifat
aktif/pasif)
• Unsur perbuatan hukum:
1, Kehendak
2. Pernyataan kehendak yang disengaja
ditujukan menimbulkan akibat hukum

Perbuatan hukum:
Sepihak dan Ganda
• Peristiwa Hukum:
Perbuatan subyek Hukum dan Bukan PSH

PSH:
*Perbuatan Hukum (Sepihak dan Ganda
(Perjanjian dan lainnya)
*Perbuatan Subyek Hukum Lainnya (sah
dan melawan hukum)

Bukan PSH
(Kejadian/keadaan/lampaunya waktu)
MACAM HAK

• Hak Absolut: Hubungan hukum antara


subyek hukum dengan obyek hukum yang
menimbulkan kewajiban pada setiap orang
untuk menghormati hubungan hukum itu.

Terdiri:
• HA Bersifat kebendaan (obyeknya benda:
Hak milik/hipotik)
• HA Tidak bersifat kebendaan (HKI)
SUBYEK HUKUM

• Segala sesuatu yang dapat memperoleh hak


dan kewajiban dari hukum.

1. Manusia (oleh hukum diakui sebagai


penyandang hak dan kewajiban sebagai
subyek hukum atau sebagai orang)

2. Badan Hukum: organisasi atau kelompok


manusia yang mempunyai tujuan tertentu yang
dapat menyandang hak dan kewajiban
(Pertimbangan asas kemanfaatan dalam lalu
lintas hukum)
Kewenangan Hukum

• Kewenangan untuk menyandang hak


dan kewajiban

1. Dianggap cakap bertindak


2. Dianggap tidak cakap bertindak sendiri
(personae miserabile)
a. Belum cukup umur
b. Di bawah pengampuan/pengawasan
c. Istri yang tunduk pada BW
TUJUAN POKOK HUKUM

• Menciptakan tatanan yang


tertib,Menciptakan ketertiban dan
keseimbangan

Untuk mencapai tujuan hukum


Hukum bertugas membagi hak dan
kewajiban, membagi wewenang, mengatur
cara penyelesaian masalah hukkum , dan
memelihara kepastian hukum
TEORI TUJUAN HUKUM

1. TEORI ETIS
Tujuan hukum : Keadilan
Isi hukum ditentukan oleh keyakinan kita yang
etis tentang yang adil dan tidak

KEADILAN
a. Menyangkut hakekat Keadilan
b. Menyangkut isi/norma untuk berbuat konkrit
dalam keadaan tertentu
Hakekat Keadilan

• Penilaian terhadap suatu


perlakukan/tindakan dengan mengkajinya
dengan suatu norma yang menurut
pandangan subyektif melebihi norma-
norma lain.
ISI KEADILAN
• Aristoteles
a. Justitia Distributiva
Menuntut setiap orang mendapatkan apa
yang menjadi hak dan kewajiban
(Suum cuique tribuere/ To each his
own)

Sifat: Proporsional

Tergantung;Pendidikan/Kekayaan/Kelahiran/
kemampuan

Merupakan urusan Pemerintah


b. Justitis Commutativa

• Memberikan kepada setiap orang sama


banyaknya

Urusan Hukum

Memperhatikan kesamaan

Sifat: Mutlak
2. TEORI UTILISTIS (Endaemonitis)

• Tujuan hukum: manfaat dalam


menghasilkan kesenangan atau
kebahagiaan yang terbesar bagi jumlah
orang yang terbanyak

• Greatest good of the greatest number


3.TEORI CAMPURAN

• Tujuan Pokok:
a. Ketertiban (syarat mutlak adanya suatu
masyarakat yang teratur)
b. Keadilan

Tujuan Hukum:
-Kedamaian hidup
-Mengabdi pada tujuan negara
(kemakmuran dan Kebahagiaan rakyat)
TUJUAN HUKUM POSITIF:

• Untuk membentuk suatu pemerintahan


negara yanng melindungi segenap bangsa
Indonesia dan seluruh tumpah darah
Indonesia; untuk memajukan
kesejahteraan umum; mencerdaskan
kehidupan bangsa; ikut melaksanakan
ketertiban dunia berdasarkan
kemerdekaan, perdamaian abadi dan
keadilan sosial
SUMBER HUKUM

• Dimana hakim dapat mencari/menemukan


hukum sebagai dasar putusan

• Mengetahu kekuatan mengikat atau


berlaku suatu peraturan tertentu

• (Hakekatnya) Tempat kita dapat


menemukan atau menggali hukumnya
SUMBER HUKUM
• Sebagai asas hukum: Sebagai sesuatu yang
merupakan permulaan hukum (ex. Kehendak
Tuhan, akal manusia, jiwa bangsa)

• Menunjuk hukum terdahulu yang meberi bahan


kepada hukum yang sekarang berlakun (hukum
Prancis, hukum Romawi)

• Sebagai sumber berlakunya: yang memberi


kekuatan berlaku secara formal kepada
peraturan hukum
lanjutan

• Sebagai sumber dari mana kita dapat


mengenal hukum (ex. Dokumen,
UU,lontar, batu tertulis)

• Sebagai sumber terjadinya hukum:


sumber yang menimbulkan hukum
Pembagian Sumber Hukum (Algra)

• Sumber hukum Materiil

Tempat dari mana materi hukum itu


diambil
(kekuatan politik, situasi sosek,tradisi
keagamaan/kesusilaan,, hasil penelitian,
perkembangan internasional, keadaan
geografis)---obyek studi sosiologi hukum
*Sumber Hukum Formil

• Merupakan tempat atau sumber dari mana


suatu peraturan memperoleh kekuatan hukum

UU, Perjanjian antar negara, Yurisprudensi,


kebiasaan

Berkaitan dengan bentuk dan cara yang


menyebabkan peraturan hukum itu formal
berlaku
Sumber Hukum (van Apeldoorn)

• Dalam arti Historis


Tempat kita menemukan hukumnya dalam
sejarah

• Dalam arti Sosiologis (Teleologis)


Merupakan faktor faktor yang menentukan
hukum positif (keadaan/pandangan
agama)
Lanjutan

• Dalam arti Filosofis


-Sumber isi hukum (dari mana isi asalnya
hukum
*Teocratis: asal dari Tuhan
*Hukum Kodrat: dari akal manusia
*Mazab Historis: dari kesadaran hukum
- Sumber kekuatan mengikat dari hukum
(mengapa orang tunduk/terikat hukum:
alasan memaksa, kesusilaan
kepercayaan
Dalam arti Formil

Sumber yang dilihat dari cara terjadinya


hukum positif merupakan fakta yang
menimbulkan hukum yang berlaku yang
mengikat hakim dan warganegara.

Isi: berasal dari kesadaran rakyat


Bentuk: UU, Kebiasaan, Perjanjian antar
negara,traktat, kebiasaan
UNDANG UNDANG
• Arti Materiil
Merupakan keputusan atau ketetapan
penguasa, yang dilihat dari isinya disebut
uu dan mengikat setiap orang secara
umum

• Arti Formil
Keputusan penguasa yang dilihat dari
bentuk dan cara terjadinya disebut uu
BAGIAN UNDANG UNDANGA

• KONSIDERANS

• DIKTUM/ AMAR

• KETENTUAN PERALIHAN
(Fungsinya: rechtsvacuum)
UU bersifat umum karena berlaku
bagi setiap orang

Setiap orang dianggap tahu akan undangn


undang

( Nemo Ius Ignorare Consetur)-----Fictie

Ketidaktahuan uu bukan alasan pemaaf


(Ignorantia legis excusat neminem)
Hirarki per uu an memungkinkan
adanya konflik

• Lex Superior derogat legi inferiori

• Lex Specialis derogat legi generalis

• Lex Posteriori derogat legi priori


Kekuatan mengikat # Kekuatan berlaku

• Kekuatan mengikat: sejak diundangkan


didalam lembaran negara.

• Kekuatan berlaku: menyangkut berlakunya


UU secara operasional
Kekuatan Berlaku

• Yuridis (Juristische Geltung)

Apabila persyaratan formal terbentuknya


UU telah terpenuhi

Grundnorm: Terdapat dasar berlakunya


kaedah yang berasal dari satu tata hukum
Sosiologis (Soziologische Geltung)
• Efetivitas atau hasil guna kaedah hukum
dalam kehidupan masyarakat
(kenyataan)

1. Teori Kekuatan (machtstheorie)


Kekuatan berlaku karena dipaksakan
oelh penguasa

2. Teori Pengakuan (Anerkennungstheorie)


Berlaku karena diterima dan diakui
anggota masyarakat
Filosofis (Filosofische Geltung)

• Apabila kaedah hukum tersebut sesuai


dengan cita-cita hukum (rechtsidee)
sebagai nilai positif tertinggi (Pancasila:
masyarakat adil dan makmur)
Ruang lingkup (waktu): Mengikat peristiwa
yang terjadi sejak diundangkan

RL (tempat/orang):
Asas teritorial ( dibatasi wilayah) Ps 2 KUHP
Asas personal ( setiap orang didalam/diluar
wilayah negara)
Asas Universal: Tidak terbatas wilayah

Berlaku sesuai tanggal berlakunya/setelah 30


hari sejak diundangkan kalau tidak ada tanggal
Mulai berlakunya UU

• Pada saat diundangkan


• Pada tanggal tertentu
• Ditentukan berlaku surut
• Ditentukan kemudian atau dengan
peraturan lain

• Judicial review
Undang Undang Berakhir

• Ditentukan dalam uu sendiri


• Dicanut dengan tegas
• UU lama bertentangan dengan uu baru
• Timbulnya hukum kebiasaan yang
bertentangan dengan uu atau uu tidak lagi
ditaati
Kebiasaan: Tindakan menurut pola tingkah
laku yang tetap,ajeg,lazim,normal atau adat
dalam masyrakat atau pergaulan hidup
tertentu

• Kebiasaan dapat menjadu hukum: suatu


kenyataan yg dilihat,dikonstantir oleh
hakim sebagai suatu peristiwa dan
kemudian dirumuskan sebagai peraturan
hukum
Persyaratan menjadi hukum kebiasaan

• Syarat materiil
Longa et inventerata consuetudo

• Syarat intelektual
Opinio necessitatis

• Adanya akibat hukum apabila dilanggar


• UU mengesampingkan` hukum kebiasaan,
tetapi Hk kebiasaan dapat
mengesampingkan UU

• Kodifikasi: penyusunan sebagian besar


dari hukum dalam satu kitab UU

• Abad 18: Kodifikasi perancis


• 1938 : BW
Yurisprudensi

Kaedah atau peraturan hukum yang


mengikat pihak-pihak yang
bersangkutan/terhukum.

UU # Yurisprudensi
UU: Abstrak dan umum
Yp: bersifat konkrit dan mengikat orang
tertentu
Sistem Peradilan

1. Sistem Kontenental
2. Sistem Anglo-Saks

Ad.1.
- Hakim tidak terikat putusan
terdahulu/persuasive precedent
- Hakim diikat oleh uu
- Bersifat deduktif
Ad.2.
- Hakim terikat precedent:
Stare decisis et queta non movere/ stare
decisis/ the bainding force of precedent
- Hakim berpedoman putusan terdahulu/isi
putusan yang esensial/ratio decidendi
- Induktif
• Doktrin
Ilmu hukum bukan hukum tapi sumber
hukum

Karena memiliki wibawa,didukun para ahli


dan bersifat obyektif

Communis opinio doctorum


orang tidak boleh menyimpang dari
pendapat para sarjana
• Perjanjian

Suatu perbuatan hukum yang bersisi dua


yang didasarkan pada kata sepakat untuk
menimbulkan akibat hukum

Hubungan hukum antara dua orang yang


bersepakat untuk menimbulkan akibat
hukum
Unsur Unsur Perjanjian
• Essentalia
Kesepakatan, kecakapan para pihak,
obyek tertentu dan causa yang halal

• Naturalia
unsur bawaan: ex. Cacat tersembunyi

• Accidentalia
Unsur yang secara tegas harus
diperjanjikan, ex. Tempat tinggal yg dipilih
Asas Perjanjian

• Asas Konsensualisme (lahirnya)

• Asas Pacta sunservanda (kekuatan


mengikat)

• Asas Kebebasan berkontrak (isi)


KESADARAN HUKUM

Pengertian yang aprioris umum tertentu


dalam hidup kejiwaan kita yang
menyebabkan kita dapat memisahkan
antara hukum dan kebatilan/ yang benar
dan salah.
Kesadaran hukum
1. Menunjukkan kategori hidup kejiwaan
individual
2. Menunjukkan kesamaan pandangan
dalam lingkungan tertentu

KH # Kesusilaan
Kesadaran hukum bersifat individual dan
tidak sekedar mencela, tetapi
menghendaki tindakan dari masyarakat
SISTEM HUKUM
Merupakan tatanan , satu kesatuan yang
utuh yang terdiri dari bagian-bagian atau
unsur-unsur yang saling berkaitan erat
satu sama lain.

Kesatuan tersebut merupakan


kompleksitas unsur unsur yuridis yang
terdiri dari peraturan, asas hukum dan
pengertian hukum
Dua macam sistem
1. Sistem konkrit
2. Sistem abstrak

1. Sistem Terbuka (dipengaruhi faktor


eksternal/ terbuka penafsiran) ex. Hk
Perjanjian

2. Sistem Tertutup ( pembentuk uu tidak


memberi kebebasan untuk pembentukan
hukum (ex.Hk keluarga/Hk benda)
Lembaga hukum dari pelbagai sistem berbeda
Ex. Pandangan ttg mayat dlm KUHP dan
KUHPerd

Sistem hukum:

1. Berkembang sesuai perkembangan hukum


2. Bersifat ajeg/berkesinambungan
3. Bersifat lengkap
4. Mempunyai konsep fundamental
(hak,kewajiban,orang, sanksi)
PENEGAKAN HUKUM

Unsur-Unsur PH

1. Kepastian Hukum (Rechtssicherkeit)

2. Kemanfaatan (Zweckmassigkeit)

3. Keadilan (Gerechtigkeit)
• FIAT JUSTITIA ET PEREAT MUNDUS

• LEX DURA, SED TAMEN SCRIPTA

• ASAS SENS CLAIR


PENEMUAN HUKUM
Proses pembentukan hukum oleh hakim
atau petugas-petugas hukum lainnya yang
diberi tugas melaksanakan hukum
terhadap peristiwa-peristiwa hukum yang
konkrit

Proses konkritisasi dan individualisasi


peraturan yang bersifat umum dengan
mengingat peristiwa konkrit
AJARAN PENEMUAN HUKUM

Menjawab pertanyaan mengenai:

• Interpretasi atau penafisran UU


• Interpretasi restriktif atau ekstensif
• Penyempitan hukum
• Analogi
ALIRAN PENEMUAN HUKUM

1. ALIRAN PROGRESIF
Hukum dan peradilan sbg alat
perubahan sosial

2. ALIRAN KONSERVATI
Hukum dan peradilan sebagai alat untuk
mencegah kemerosotan moral dan nilai-
nilai lain
JENIS PENEMUAN HUKUM

1. HETERONOM

2. OTONOM
UU hanya merupakan satu tahap dalam
proses pembentukan hukum dan
terpaksa mencari kelengkapannya dalam
praktek hukum dari hakim

Kenyataan/ Praktek: Campuran


METODE PENEMUAN HUKUM

Interpretasi/Penafsiran

Salah satu metode penemuan hukum


yang memberi penjelasan yang terang
mengenai teks uu agar ruang lingkup
kaedah dapat ditetapkan sehubungan
dengann peristiwa tertentu
METODE INTERPRETASI
(dilihat dari alasan/pertimba putusan hakim)
1. Interpretasi menurut Bahasa= metode
obyektif (makna dan bunyi UU)
diserahkan:dipercayakan/
Digelapkan:dihilangkan
1. Interpretasi Teleologis
Makna UU ditetapkan berdasarkan
tujuan kemasyarakatan (UU yang usang
ditafisrkan sesuai situasi sosial yg baru)
3. Interpretasi Sistematis
Menafsirkan UU sebagai bagian dari
keseluruhan sistem per UU an dengan
4. Interpretasi Historis

a. Menurut sejarah UU (Interp Subyektif)


Ketentuan UU dilihat seperti dilihat oleh
pembentuk UU pd waktu
pembentukannya
a. Menurut sejarah hukum
Memahami uu dlm konteks seluruh
sejarah hk. (BW---------Romawi)
Interpretasi Komparatif

• Penafs dengan jalan memperbandingkan:


penjelasan berdasarkan perbandingan
hukum
Dilihat dari HASIL penemuan hukum

1. Interpretasi Reistriktif
Penjelasan yg bersifat membatasi
(Tetangga termasuk penyewa)

2. Interpretasi Ekstensif
Penjelasan yg melampaui batas yang
ditetapkan oleh interp gramatikal
Menjual diartikan setiap peralihan
4. Interpretasi Historis
a. menurut sejarah UU/Interpr subyektif
Maksud dilihat menurut
penglihatan/pemikiran pembentuk UU
waktu itu (sumbernya dok/BA
otentik)
b. Menurut sejarah Hukum/ Interp Obyektif
Memahami UU dalam konteks seluruh
sejarah hukum (
ex. UU1/74 =sejarah emasipasi
UU Kecelk kerja= Rev Industri dan
gerakan buruh
5. Interpretasi Komparatif
Penjelasan berdasarkan pemperbandingkan
hukum huku (banyak digunakan dalam hukum
yg timbul dari perjanjian internasional

6. Interpretasi Futuristik
Bersifat antisipatif: adalah penjelasan ketentuan
UU dengan berpedoman pada UU yang belum
mempunyai kekuatan hukum
MENGISI KEKOSONGAN HUKUM

METODE BERPIKIR
1. Analogi (Argumentum per Analogiam)
Peristiwa serupa sejenis atau mirip dengan yg
diatur dalam UU diperlakukan sama (Induksi-
Deduksi) ex. Mata uang (logam dan kertas)

Kapan diperbolehkan analogi:


a. Menghadapi peristiwa yg mirip
b. Kepentingan masyarakat hukum menuntut
penilaian yang sama (jubel tdk memutus
sewa menyewa # Hibah)
Dilihat dari hasil penemuan hukum
dibedakan:
a. Interpretasi Restriktif
Pensfs bersifat membatasi
ex. Tetangga termasuk (Penyewa)
b. Interpretasi Ekstensif
Penafsiran melampaui batas penafs
gramatikal
ex. Menjual ditafsirkan: Setiap peralihan
Situasi kekosongan hukum/tidak lengkap

1. Metode berpikir analogi/Argumentum per


analogiam
Peraturan khusus dijadikan umum yang
tidak tertulis dalam uu dan disimpulkan
dari ketentuan yg umum untuk peristiwa
khusus.

ex. 1576 bw Jual beli tidak memutus


sewa menyewa. Bagaimana dg Hibah?
Kapan Analogi digunakan? Apabila
menghadapi peristiwa yang “analog”/mirip

• Analogi disebut juga interpretasi ekstensif


karena mencipta pengertian yg baru
• Hk Pidana melarang Analogi tapi
penafsran ekstentif diperbolehkan (Kasus
pencurian listrik)
2. Penyempitan Hukkum

• Kadang peraturan per UU an ruang


lingkupnya terlalu umum/luas maka perlu
dipersempit untuk dapat diterapkan dalam
peristiwa konkrit

• Ex. Perbuatan melawan hukum


Arrest HR 31 Jan 1919 Lidebaum vs
Cohen
• Kerugian sebagian: dituntut sebagian
3. Argumentum a contrario

• Apabila UU menetapkan hal-hal tertentu


untuk peristiwa tertentu, maka peraturan
itu terbatas pd peristiwa tertentu dan untuk
peristiwa diluarnya berlaku kebalikannya.
• Menjelaskan UU berdasarkan perlawanan
pengertian antara peristiwa konkrit yg
dihadapi dengan peristiwa yg diatur dlm
UU
• Ex. Ps 39 PP 9/1975: menentukan waktu tunggu
bagi janda untuk kawin lagi adalah 130 hari
• Bagaimana dengan dua yg mau kawin lagi
dimana tdk diatur waktu tunggunya.
Digunakan Argumentum A Contrario

A per analogiam dan A A Contrario beranjak dari


postulat: Peristiwa yang sama diperlakukan
sama (analogi) dan peristiwa yang tidak sama
tidak diperlakukan sama (a contrario)
Penemuan Hukum Bebas

• Penemuan hukum yang tidak terikat pada


UU
• UU tidak merupakan peran utama/UU alat
bantu
• Hakim mencipta hukum untuk
menciptaklan penyelesaian yg tepat shg
peristiwa berikutnya dapat dipecahkan
menurut kaedah yang dicipta hakim
• Titik tolak cara Pendekatan problematik

Anda mungkin juga menyukai