Anda di halaman 1dari 22

WESEL

Wenny Setiawati
2

§ KUHD Pasal 100 – 173


§ Convention Providing A Uniform Law

Pengaturan
for Bills of Exchange and Promissory
Notes, 1930

© wennysetiawati/fhui/surga
3

© wennysetiawati/fhui/surga
4

© wennysetiawati/fhui/surga
5

© wennysetiawati/fhui/surga
6

Para Pihak

§ Penerbit (trekker, drawer) adalah kreditur atau pemilik tagihan;


§ Tersangkut (betrokkene, drawee) adalah pembeli (debtor) atau
penjaminnya;

§ Akseptan (acceptant, acceptor) adalah importir atau pembeli


atau pihak yang mengakui setiap tagihan yang ternyata dalam
wesel dan berjanji untuk melakukan pembayaran pada waktu
yang ditentukan;

§ Pemegang pertama (nemer, holder) adalah Penarik;


§ Pengganti (geendosseerde, indorsee) adalah Pemegang yang
menerima pengalihan hak atas wesel dari pemegang
sebelumnya;

§ Endosan (endosant, indorser) adalah Penerbit atau Pemegang


berikutnya yang mengalihkan hak tagih atas wesel kepada
Pemegang lainnya;

§ Avalist adalah penjamin, baik sebagian atau seluruhnya, dari


Tersangkut.

© wennysetiawati/fhui/surga
7

§ Nama surat wesel;


§ Perintah tak bersyarat untuk membayar
sejumlah uang tertentu;

§ Nama orang yang harus membayar;

Syarat § Penetapan hari bayar;


§ Penetapan tempat pembayaran;
Formal § Nama orang yang menerima
pembayaran;
§ Tempat dan tanggal wesel ditarik;
§ Tanda tangan penerbit.

© wennysetiawati/fhui/surga
8

Pelanggaran Syarat Formal

§ Tidak berlaku sebagai wesel, kecuali:


§ Tidak ada hari bayar: dianggap dibayar saat
diperlihatkan
§ Tidak ada tempat pembayaran: maka tempat
yang tertulis disamping tersangkut adalah
tempat pembayaran
§ Tidak ada tempat penerbitan: dianggap
diterbitkan di tempat yang tertulis disamping
penerbit.

© wennysetiawati/fhui/surga
9

§ Atas nama - pengalihannya dilakukan


dengan endosemen + fisik.

Klausul § Kepada pengganti - klausula “atas


penggantinya” - pengalihannya

pengalihan dilakukan dengan endosemen + fisik.


§ Tidak kepada pengganti, - klausula
“tidak kepada pengganti” -
pengalihannya harus melalui cessie.

© wennysetiawati/fhui/surga
10

§ Wesel yang diterbitkan untuk pengganti


penerbit (Pasal 102 ayat 1 KUHD);
§ Wesel yang diterbitkan kepada penerbit sendiri.
Misalnya dalam transaksi antar cabang (Pasal 102
ayat 2 KUHD);
§ Wesel yang diterbitkan atas tanggungan pihak
ketiga (Pasal 102 ayat 3 KUHD);

Jenis Wesel
§ Wesel inkaso (Pasal 102 a KUHD). Pemegang atau
penerima wesel merupakan kuasa dari penerbit
untuk menagih;
§ Wesel domisili (Pasal 103 KUHD). Penerbit dan
akseptan menetapkan pihak ketiga lainnya
sebagai pembayar atau tempat pembayaran,
untuk mempermudah penarik;
§ Wesel domisili dalam blanko (Pasal 126 ayat
1 KUHD). Tempat pembayaran baru
ditetapkan oleh akseptan saat dilakukan
akseptasi.

© wennysetiawati/fhui/surga
11

§ Hari bayar:
1. saat diunjukkan (wesel unjuk),
2. setelah diunjukkan (wesel setelah
unjuk),
3. pada waktu setelah hari tanggalnya,
Hari Bayar atau

4. suatu hari yang ditentukan;


§ Penerbit dapat memperpanjang atau
memperpendek tenggang waktu,
endosan hanya bisa memperpendek
tenggang waktu

© wennysetiawati/fhui/surga
12

Akseptasi

§ Merupakan tahapan yang bertujuan untuk memastikan


tersangkut akan menjamin atau tidaknya pembayaran
surat wesel itu pada hari bayarnya

§ Syarat: dana cukup, bila tidak dilakukan harus


mengganti biaya, kerugian dan bunga bagi penerbit

§ Surat wesel dapat dilarang untuk diakseptasi, maka


harus ada klausul “non acceptable” di wesel tersebut

§ Artinya penerbit dan endosan tidak menjamin


akseptasi tetapi hanya menjamin pembayarannya
karena dapat dipastikan tersangkut akan membayar
surat wesel tersebut pada hari bayar

§ Jangka waktu akseptasi antara tanggal penerbitan


hingga tanggal hari bayar

© wennysetiawati/fhui/surga
13

Bentuk akseptasi

§ Pasal 124 (1) : setiap akseptasi harus dituliskan


dalam surat wesel yang berbunyi “sanggup” atau
“disetujui” atau dengan kata lain yang sama
maksudnya dan ditandatangani.

§ Atau tanda tangan saja ditaruh dibagian muka,


berlaku juga sebagai akseptasi.

§ Apabila ditaruh dibagian belakang maka


ketentuan di awal berlaku

§ Apabila ditaruh pada allonge, maka tidak berlaku


sebagai akseptasi

© wennysetiawati/fhui/surga
14

Syarat Akseptasi

§ Akseptasi harus tanpa syarat


§ Apabila tersangkut mengakseptasikan surat wesel
dengan syarat maka harus dianggap sama dengan
menolak akseptasi

§ Sama halnya dengan apabila mengakseptasi tetapi


dengan mengadakan perubahan pada apa yang
dimuat dalam surat wesel

§ Akseptasi harus dilakukan dalam waktu 1 tahun


sejak tanggal penerbitan (Pasal 122 KUHD);

© wennysetiawati/fhui/surga
15

§ Tidak ada dana pada tersangkut


§ Penerbit tidak memberikan surat advis
pada tersangkut
§ Adanya cacat formal pada wesel

Non § Surat wesel diperoleh dengan itikad


buruk atau kelalaian
Akseptasi § Wesel didapatkan pemegang dengan
sengaja untuk merugikan
debitur/tersangkut
§ Endosemen terputus

© wennysetiawati/fhui/surga
16

§ Sebab:
§ Cacat pada wesel
Non § Ada kesengajaan dari pemegang untuk

pembayaran
merugikan debitur
§ Wesel diperoleh dengan itikad buruk
atau kelalaian
§ Endosemen terputus

© wennysetiawati/fhui/surga
17

§ Tindakan yang dilakukan oleh


pemegang surat wesel terhadap:

Protes § Tersangkut à keadaan non akseptasi


§ Akseptan à keadaan non pembayaran

§ Tempat: kediaman tersangkut atau


akseptan atau tempat pembayaran

© wennysetiawati/fhui/surga
18

Bentuk Protes

§ Protes Otentik, dibuat oleh notaris atau juru sita


§ Protes Sederhana, dibuat oleh tersangkut sendiri

Tanpa Protes, pemegang dapat langsung


melaksanakan regres tanpa protes apabila dalam
wesel ditulis “tanpa protes” atau “tanpa biaya”

© wennysetiawati/fhui/surga
19

§ Pasal 146 (1): bahwa yang telah


menerbitkan, memberikan akseptasi,
mengendosemen atau memberikan
jaminan aval, semua terikat pada wesel

Hak Regres § Springregres: Pasal 146 (2)


§ Rembourseregres: Pasal 146 (3)
§ Hal yang dapat dituntut: jumlah uang
dalam wesel, bunga 6% per tahun,
biaya protes

© wennysetiawati/fhui/surga
20

§ Regres dapat dilaksanakan pada:


§ Sebelum hari bayar, apabila akseptasi
ditolak, tersangkut pailit, penerbit pailit.
§ Pada hari bayar, apabila ada klausul
“tanpa biaya atau tanpa protes”
§ Pemegang surat wesel bisa melaksanakan hak
Kapan Regres regresnya kepada pada endosan, akseptan,
avalist, penerbit dan debitur wesel lainnya

bisa (Pasal 142 KUHD);


§ Apabila avalist membayar kewajiban debitur,

dilakukan? maka ia berhak seperti halnya pemegang


wesel (subrogasi) (Pasal 131 ayat 3 KUHD).
§ Jika terdapat perbedaan penulisan, dalam
angka dan dalam huruf, yang berlaku
penulisan dalam huruf. Apabila terdapat
penulisan jumlah yang diulang-diulang, maka
berlaku yang terkecil (Pasal 105 KUHD)

© wennysetiawati/fhui/surga
21

§ Advis (adviesbrief) merupakan surat dari penerbit


wesel kepada pihak yang ditunjuk untuk membayar,
bahwa penerbit telah menerbitkan surat wesel. Surat
advis dibuat secara tertulis yang berfungsi sebagai
alat kontrol bagi tersangkut untuk mengetahui benar
tidaknya penerbit telah menerbitkan surat wesel
kepada tersangkut. Bisa ditulis dalam surat tersendiri

Ketentuan atau dengan klausula “dengan advis” pada wesel.


§ Penyelaan (interventie), ada 2 jenis:

lain 1. Dalam keadaan darurat, dalam hal tertarik/akseptan


jatuh pailit atau meninggal, maka penerbit/endosan
atau Avalist dapat menunjuk alamat darurat, dengan
tugas untuk mengakseptasi/membayar wesel yang
bersangkutan;
2. Untuk kepentingan seorang yang wajib regres, maka
seseorang, atas kemauannya sendiri, diperkenankan
untuk mengakseptasi atau membayar wesel.

© wennysetiawati/fhui/surga
22

§ Pasal 129 – 131 KUHD


§ Lembaga jaminan dalam hukum wesel
§ Pihak ketiga mengikatkan diri untuk
menjamin pembayaran wesel pada hari
bayar, seluruhnya atau sebagian.

Avalist § Bisa ditempatkan di muka atau belakang


wesel, atau hanya tanda tangan saja yang
berarti harus ditempatkan di bagian muka
wesel, atau pada allonge

§ Istilah: aval dan avalirde


§ Avalist vs borgtocht?
§ Pasal 106: asas otonomi

© wennysetiawati/fhui/surga

Anda mungkin juga menyukai