Anda di halaman 1dari 45

SURAT

WESEL
kelompok 2
OUT
TEAM
⚬Maria Faustin Ye Wale (2102010411)
⚬Maria Theresia Kim (2102010413)
⚬Norci Purnawati Dae Panie (2102010230)
⚬Ludwina Ebo Werang (2102010406)
Apa itu Surat
Wesel?
Surat wesel adalah surat pembayaran yang dapat
diuangkan ke bank oleh pemegangnya

Surat ini berisi perintah tertulis tidak bersyarat dari


penarik atau penanda tangan, yang nantinya
ditujukan kepada seseorang atau bank demi
membayar tanpa syarat sejumlah uang tertentu
kepada pihak-pihak maupun seseorang yang ditunjuk
untuk menerimanya.
Pihak &
Hubungan
1
Hukum
Penerbit Wesel: Pihak yang mengeluarkan wesel dan bertanggung
jawab untuk membayar jumlah yang tertera pada wesel kepada
penerima wesel. Penerbit wesel memiliki hubungan hukum
dengan penerima wesel.

Penerima Wesel: Pihak yang menerima pembayaran dari


penerbit wesel. Penerima wesel memiliki hubungan hukum
2
dengan penerbit wesel.
Pihak &
Hubungan
3
Hukum
Penjual: Pihak yang menjual barang atau jasa kepada pembeli dan
menerima pembayaran melalui wesel. Penjual memiliki hubungan
hukum dengan pembeli.

Pembeli: Pihak yang membeli barang atau jasa dari penjual dan
4 membayar melalui wesel. Pembeli memiliki hubungan hukum
dengan penjual.
SYARAT
FORMIL

kecuali dalam hal-hal tertentu seperti surat wesel yang tidak menetapkan hari bayarnya,
dianggap harus dibayar pada hari ditunjukkannya (wesel unjuk).
PEMBAGIAN
SURAT
1
WESEL
Penghitungan Orang Ketiga : Wesel penghitungan orang ketiga, sesuai
pasal 102 ayat 3 KUHD, merupakan jenis wesel yang dikeluarkan
melalui perintah dari pihak orang ketiga. Pembayaran akan dibebankan
kepada rekening pihak ketiga tersebut dan bank bertindak sebagai
penerbit.

Penerbit Sendiri : Pada jenis wesel yang dimuat dalam pasal 102 ayat 2 KUHD ini, penerbit
2
wesel menjadi pihak tersangkut. Jadi, penerbit bisa menunjuk dirinya sendiri sebagai pihak
tersangkut, sehingga pihak penerbit dan pihak tersangkut adalah orang yang sama.
PEMBAGIAN
SURAT
3
WESEL
Inkaso : Wesel inkaso juga dikenal dengan nama wesel untuk menagih. Jenis wesel yang tidak
diperjualbelikan dan dipindahtangankan ini dimuat dalam pasal 102 A ayat 1 KUHD. Fungsi jenis wesel
ini adalah memberikan kuasa kepada pihak pemegang pertama untuk dapat melakukan penagihan
sejumlah uang kepada yang bersangkutan.

Penerbit Sendiri : Pada jenis wesel yang dimuat dalam pasal 102 ayat 2 KUHD ini, penerbit
4 wesel menjadi pihak tersangkut. Jadi, penerbit bisa menunjuk dirinya sendiri sebagai pihak
tersangkut, sehingga pihak penerbit dan pihak tersangkut adalah orang yang sama.
PEMBAGIAN
SURAT
5
WESEL
Berdomisili : Wesel berdomisili merupakan jenis wesel yang diterbitkan dengan menentukan tempat
pembayaran berdasarkan lokasi yang telah ditentukan. Tujuan penggunaan jenis wesel berdomisili
adalah mempermudah proses pembayaran wesel.

·Berdomisili Brangko : Jenis wesel ini diterbitkan jika terdapat perbedaan terkait tempat domisili yang
6 bersangkutan. Sesuai dengan peraturan yang tertuang pada pasal 126 KUHD, wesel jenis ini dibuat
sesuai ketentuan pembayaran yang terjadi di tempat lain, yang berbeda dari lokasi pihak bersangkutan.
PEMBAGIAN
SURAT
WESEL
Pengganti Penerbit : Wesel jenis ini didasarkan pada pasal 102 ayat 1 KUHD. Pengganti penerbit
7
merupakan jenis wesel yang menjadikan diri sendiri sebagai pihak pemegang dan penerbit wesel.
ENDOS
MEN
APA ITU
ENDOSMEN ?
Endosemen adalah suatu lembaga dalam hukum wesel dimana hak tagih dari
pemegang surat wesel dapat dialihkan kepada pemegang berikutnya dengan cara
yang sah. Endosemen juga dapat merujuk pada pengalihan hak kepada orang lain
atas surat berharga yang dapat dialihkan, seperti cek atau wesel, dengan cara
membubuhkan nama dan tanda tangan pengesahan di halaman belakang surat
berharga tersebut.
Akseptasi wesel
Pasal 120-128
KUHD
Akseptasi wesel adalah proses di mana pihak yang ditunjuk untuk
membayar wesel (biasanya bank) menyetujui untuk membayar wesel
tersebut pada saat jatuh tempo. Akseptasi wesel dapat meningkatkan
kepercayaan pembuat wesel terhadap pihak yang ditunjuk untuk
membayar, sehingga dapat memudahkan proses transaksi bisnis.
el D
e s UH
iw K
as 28
p t -1
se 20
Ak l 1
sa
Pa
Surat Advis
(Pasal 127 C
KUHD)
Surat Advis adalah surat pemberitahuan dari bank kepada pihak yang
berkepentingan (terutama pemegang wesel) tentang penolakan
pembayaran wesel oleh pihak tertarik (pembayar).

Surat ini berfungsi sebagai alat kontrol bagi penarik surat wesel, agar
partisipan mereka dalam proses transaksi surat wesel terkait dengan
hukum yang benar-benar terinformatif dan etis.
KUHD)
Surat Advis
(Pasal 127 C

⚬Surat Advis tidak wajib dibuat, namun sangat disarankan untuk


menghindari terjadinya sanggahan dari ter tarik karena tidak
mengetahui adanya wesel yang diterbitkan atas bebannya.
⚬Pembuatan Surat Advis dapat dilakukan dalam bentuk tertulis
maupun elektronik.
Surat Advis (Pasal 127 C
KUHD) EX:

⚬Surat Advis tidak wajib dibuat, namun sangat disarankan untuk


menghindari terjadinya sanggahan dari ter tarik karena tidak
mengetahui adanya wesel yang diterbitkan atas bebannya.
⚬Pembuatan Surat Advis dapat dilakukan dalam bentuk tertulis
maupun elektronik.
AVAL atau
JAMINAN
(Pasal 129 - 131
KUHD)
AVAL atau
JAMINAN
(Pasal 129 - 131
KUHD)
AVAL atau
JAMINAN
(Pasal 129 - 131
KUHD)
AVAL atau
JAMINAN
(Pasal 129 - 131
KUHD)

KESIMPULAN:
Aval adalah suatu jaminan yang diberikan oleh pihak ketiga atas pembayaran suatu surat
wesel. Aval dapat diberikan oleh siapa saja, baik pihak ketiga maupun orang yang tanda
tangannya terdapat dalam surat wesel. Penjamin bertanggung jawab secara tanggung
renteng dengan penarik dan endosan lainnya.
Surat Advis
(Pasal 127 C
KUHD)
Surat Advis adalah surat pemberitahuan dari bank kepada pihak yang
berkepentingan (terutama pemegang wesel) tentang penolakan
pembayaran wesel oleh pihak tertarik (pembayar).

Surat ini berfungsi sebagai alat kontrol bagi penarik surat wesel, agar
partisipan mereka dalam proses transaksi surat wesel terkait dengan
hukum yang benar-benar terinformatif dan etis.
PEMBAYARAN
& HARUS
BAYAR ?
PEMBAYARAN &
HARUS BAYAR
Pembayaran adalah proses penyerahan uang atau alat pembayaran
lainnya untuk menyelesaikan suatu kewajiban. Kewajiban ini bisa
berupa pembelian barang atau jasa, pembayaran tagihan, atau
pembayaran utang.

Harus bayar adalah jumlah uang yang harus dibayarkan untuk


menyelesaikan suatu kewajiban. Jumlah ini biasanya tercantum
dalam faktur, tagihan, atau surat perjanjian.
CONTOH
PEMBAYARAN
& HARUS
BAYAR
PROTES ?
PASAL 143
KUHD
PROTES
Protes merupakan penolakan akseptasi atau pembayaran yang harus ditetapkan
dengan akta otentik, yang dikenal sebagai protes nonakseptasi atau
nonpembayaran. Proses protes ini penting untuk melindungi hak-hak pemegang
surat wesel jika terjadi persetujuan pembayaran atau akseptasi yang tidak sesuai
dengan kesepakatan.
NOTIFIKASI atau
PEMBERITAHUA
N
(Pasal 144 KUHD)
Notifikasi atau
Pemberitauan
Pasal 144 Kitab Undang-Undang Hukum Dagang (KUHD)
mengatur tentang pemberitahuan yang harus dilakukan oleh
pemegang wesel kepada penarik dan endoser dalam hal wesel
ditolak pembayarannya.
Notifikasi atau
Pemberitauan
Berikut beberapa poin penting terkait dengan notifikasi atau pemberitauan
Notifikasi atau
Pemberitauan
Notifikasi atau
Pemberitauan
CONCLUSION:
Pemberitahuan dalam Pasal 144 KUHD merupakan hal yang
penting untuk memastikan hak-hak pemegang wesel dan
melindungi kepentingan semua pihak yang terlibat dalam
transaksi wesel
KLAUSULA
TANPA BIAYA
ATAU TANPA
PROTES
KLAUSULA TANPA
BIAYA ATAU TANPA
PROTES
Klausula tanpa biaya atau tanpa protes dalam konteks surat wesel merujuk pada
klausul yang menghambat atau membatalkan hak-hak pemegang surat wesel untuk
membuat protes atau biaya meminta akibat nonaksepsi atau nonpembayaran.

Pasal 143 KUHD mengartikan protes sebagai persetujuan akseptasi


atau pembayaran yang harus ditetapkan dengan akta otentik.
KLAUSULA TANPA
BIAYA ATAU TANPA
PROTES

Klausula tanpa biaya atau tanpa protes biasanya didefinisikan dalam perjanjian
sebelum surat wesel dikeluarkan, dan mempengaruhi hak-hak pemegang surat wesel
jika terjadi nonaksepsi atau nonpembayaran.
KLAUSULA TANPA
BIAYA ATAU TANPA
PROTES
Hak Regres
(Pasal 142 - 153
KUHD)
HAK REGRAS

Hak Regres dalam Pasal 142-153 KUHD


Hak regres merupakan hak yang dimiliki oleh pemegang wesel untuk menuntut
pembayaran kepada pihak-pihak yang menjamin pembayaran wesel, yaitu:
⚬Penarik (orang yang membuat wesel)
⚬Endoser (orang yang menjamin pembayaran wesel)
HAK REGRES
HAK REGRES
HAK REGRES
HAK REGRES
HAK REGRES
CONCLUSION:
Hak regres merupakan hak penting bagi pemegang wesel
untuk memastikan pembayaran wesel. Pemegang wesel
harus memahami syarat-syarat dan batas waktu untuk
menuntut hak regres agar dapat terhindar dari kerugian.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai