Anda di halaman 1dari 6

DAFTAR ISI :

BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah....................................................................


B. Tujuan Pemberdayaan........................................................................

BAB 2 PEMBAHASAN

A. Pengertian Pemberdayaan..................................................................
B. Macam-macam Pemberdayaan Anak(Jalanan)..................................
C. Strategi Perlindungan dan Pemberdayaan Anak................................

BAB 3 PENUTUP

A. KESIMPULAN.................................................................................
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Anak dapat diartikan sebagai orang yang belum berusia 18 (delapan belas) tahun
termasuk anak yang masih dalam kandungan.1 Saat ini perlindungan terhadap anak menjadi isu
yang berkembang di masyarakat seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Kekerasan, eksploitasi
dan tindak pidana lain terhadap anak di seluruh dunia membuat setiap pemerintah di dunia
berusaha melindungi keberadaan anak di negara dari ancaman tindak pidana yang mengancam
hak-hak keselamatan anak.

Orang tua berperan penting dalam upaya memberdayakan anaknya agar mampu
mencapai kesejahteraan sosial dan memberdayakan dirinya saat dewasa. Peranan orang tua
sangatlah penting bagi para anak karena orangtua lah yang mengarahkan sang anak untuk
menjadi manusia yang berpotensi dan berprestasi.

Namun, bagaimana dengan anak yang sayangnya tidak memiliki ayah ataupun ibu yang
harusnya membimbing agar mampu menjadi generasi yang sukses di masa depan melalui
lembaga non formal. Struktur keluarga yang tidak lengkap tentunya akan berpengaruh bagi
perkembangan para remaja. Dengan era globalisasi pada saat ini membuat upaya pemberedayaan
pada anak akan sangat sulit tanpa adanya kemauan dari anak itu sendiri. Selain melalui
pendidikan formal, kesejahteraan masyarakat dapat berkembang melalui pemberdayaan generasi
muda sebagai penerus kehidupan masyarakat dimasa depan melalui lembaga non formal.

B. Tujuan Pemberdayaan

Tujuan Pemberdayaan anak itu sendiri adalah suatu upaya untuk memberdayakan anak
agar kelak menjadi masyarakat yang mampu memberdayakan dirinya sendiri. Pemberdayaan
anak adalah proses pembangunan untuk anak agar mampu memperbaiki situasi dan kondisi
sendiri. Pembangunan anak dilakukan agar para anak tersebut mampu membawa dirinya dan
menempatkan dirinya dimasa depan saat mereka dewasa.
BAB 2

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN PEMBERDAYAAN

Pemberdayaan adalah upaya untuk membangun kemampuan masyarakat, dengan


mendorong, memotivasi, membangkitkan kesadaran akan potensi yang dimiliki dan berupaya
untuk mengembangkan potensi itu menjadi tindakan nyata.

Anak adalah orang yang dalam perkara Anak Nakal telah mencapai umum 8 (delapan)
tahun tetapi belum mencapai umur 18 (delepan belas) tahun dan belum pernah kawin. (Undang –
Undang No.3 Tahun 1997 tentang Pengadilan Anak).

Pemberdayaan hukum adalah mengenai keadilan akar rumput (grassroot justice), hukum
tidak hanya tertulis di buku atau berada di ruangan sidang, melainkan dapat diakses dan berarti
untuk masyarakat biasa.

B. MACAM-MACAM PEMBERDAYAAN ANAK(jalanan)

Anak jalanan anak jalanan adalah anak laki-laki atau perempuan yang menghabiskan sebagian
waktunya untuk bekerja atau hidup di jalanan dan tempat-tempat umum. Diantara mereka juga
ada yang sudah tidak punya orangtua dan rumah untuk mereka pulang, sehingga mereka harus
hidup dijalan. Kerentanan yang bisa menimpa anak jalanan, antara lain:

(1) korban operasi tertib sosial;

(2) korban tindak kekerasan orang dewasa;

(3) kehilangan pengasuhan;

(4) ancaman kesehatan dan penyakit menular;

(5) kehilangan kesempatan pendidikan;

(6) konflik dengan hukum; dll.

Sejatinya anak-anak jalanan hanyalah seorang anak yang kehidupannya masih bisa diperbaiki
dan dikembangkan ke arah yang lebih baik. Melalui metode pemberdayaan, anak jalanan dapat
diberikan pelatihan keterampilan dan juga pemenuhan kebutuhan mereka yang akan berguna
bagi mereka kelak. Salah satu cara pemberdayaan anak jalanan adalah melalui lembaga rumah
perlindungan anak. Secara ringkas fungsi rumah perlindungan anak antara lain: sebagai tempat
perlindungan, tempat rehabilitasi dan akses terhadap pelayanan.

C. STRATEGI PERLINDUNGAN DAN PEMBERDAYAAN ANAK


1. PENGERTIAN STRATEGI

Istilah Strategi pada awalnya digunakan dalam dunia militer yang diartikan sebagai cara
penggunaan seluruh kekuatan militer untuk memenangkan suatu kemenangan. Sekarang istilah
strategi digunakan dalam berbagai bidang yang bertujuan memperoleh kesuksesan atau
keberhasilan dalam mencapai tujuan.

Istilah strategi ini berasal dari “kata benda” dan “kata kerja” dalam bahasa Yunani. Sebagai kata
benda, strategos merupakan gabungan kata stratos (militer) dengan "ago" (memimpin). Sebagai
kata kerja, stratego berarti merencanakan (to plan). Semakin luasnya penerapan strategi,
Mintzberg dan Waters mengemukakan bahwa strategi adalah pola umum tentang keputusan atau
tindakan (strategies are realized as patterns in stream of decisions or actions).

2. STRATEGI PEMBERDAYAAN ANAK MELALUI WADAH PARTISIPASI ANAK


SEBAGAI UPAYA PEMAJUAN HAK ASASI MANUSIA

Hak asasi manusia adalah tujuan dan sarana pembangunan. Hak untuk hidup, keamanan,
kebebasan berekspresi dan kebebasan dari segala bentuk penindasan harus dihormati oleh siapa
pun. Kasus-kasus sosial dan kriminal adalah sebagai dampak negatif dari perkembangan di era
globalisasi yang menimpa anak-anak adalah salah satu gangguan dalam proses tumbuh kembang
anak yang membutuhkan perhatian dalam bentuk pencegahan dan mitigasi untuk menyiapkan
situasi dan kondisi dan lingkungan yang kondusif, untuk upaya pertumbuhan dan perkembangan
anak secara optimal karena ia adalah warga negara yang memiliki kedudukan dan peluang yang
sama untuk proses pengembangan, dan hasil perkembangan.

Diperlukan upaya untuk menginternalisasi hak asasi manusia sebagai bentuk tindakan parsial
atas hak-hak anak melalui pemberdayaan anak-anak di tempat-tempat partisipasi anak, yang
diharapkan menjadi solusi yang menjembatani komunikasi yang lebih efektif dengan semua jalur
terkait, sehingga promosi hak-hak anak sebagai perlindungan hak anak dapat terwujud. Karena
dengan memberdayakan anak-anak itu akan memberi makna bahwa anak berpartisipasi dalam
perkembangannya.
BAB 3

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Pemberdayaan mencakup sasaran yang diharapkan mengatasi permasalah sosial khususnya


terhadap anak, pemberdayaan ini memberikan tujuan mengatur anak- anak mendapat kesempatan
yang seluas-luasnya untuk tumbuh dan berkembang secara optimal, baik fisik, mental maupun
sosial.
TUGAS MAKALAH

HUKUM KEPENDUDUKAN DAN KEIMIGRASIAN

DISUSUN

MARIA THERESIA KIM

NIM : 2102010413

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS NUSA CENDANA

2022

Anda mungkin juga menyukai