Anda di halaman 1dari 5

TUGAS DALAM MATA KULIAH

MASALAH KEMISKINAN DAN KEADILAN SOSIAL

Oleh :

Nama : FINTANIA VELLINDA

NPM : 8051901011

Dosen : Prof. Dr. Koerniatmanto Soetoprawiro, S.H.,M.H

Dr. Rachmani Puspitadewi, S.H., M.Hum

UNIVERSITAS KATOLIK PARAHYANGAN


PASCA SARJANA
2020
A. MENGENAI KEMISKINAN
Salah satu cara untuk melihat dan mengukur tingkat keberhasilan
pembangunan dari suatu negara adalah melalui tingkat kemiskinannya, dengan
rendahnya tingkat kemiskinan suatu negara menunjukkan bahwa pembangunan
suatu negara tersebut berhasil dan sekaligus dapat meningkatkan kesejahteraan
hidup masyarakatnya1. Namun kemiskinan merupakan suatu masalah yang
dihadapi oleh negara berkembang salah satunya adalah Indonesia, kemiskinan
merupakan suatu kondisi dimana tidak terpenuhinya hak – hak dasar seperti
kebutuhan untuk hidup, pendidikan, perumahan, kesehatan, pekerjaan, rasa
aman, dan kebebasan berpendapat untuk mempertahankan dan
mengembangkan kehidupan yang bermatabat akibat kondisi sosial ekonomi 2.
Pada prinsipnya kemiskinan dibedakan menjadi 2 yaitu : Pertama, Kemiskinan
Absolut yaitu suatu kondisi ketidakmampuan seseorang untuk memenuhi
kebutuhan pokok seperti kebutuhan pangan, sandang, papan. Kedua,
Kemiskinan Relatif yaitu suatu kondisi yang disebabkan adanya pengaruh
kebijakan pembangunan yang belum mampu untuk menjangkau seluruh lapisan
masyarakat di Indonesia yang akhirnya menyebabkan seseorang menjadi lebih
miskin dibandingkan dengan yang lainnya, hal ini terjadi karena adanya
ketimpangan pendapatan antar kelompok masyarakat3.

Bahwa adapun penyebab kemiskinan yaitu :4

 Indvidual/Patologis, yang melihat timbulnya kemiskianan karena adanya


perbedaan kualitas sumber daya manusia dan perbedaan akses modal.

 Keluarga, timbulnya kemiskinan karena melihat dari segi kemiskinan


yang dihubungkan dengan pendidikan keluarga

 Sub-Budaya/Sub-cultural, yang menghubungkan kimiskinan dengan


kehidupan sehari – hari dan lingkungan sekitar.

 Agensi, permasalahan kemiskinan terjadi karena disebabkan adanya


suatu tindakan seperti perang, pemerintah, dan ekonomi, karena ciri
tiap masyarakat di suatu daerah sangatlah bervariasi yang ditambah
dengan rendahnya kemajuan dan pertumbuhan ekonomi.
1
Afifatuz Zahra, AUlia Fatin A,Hanifah Afuwu, Rintan Auliyah R, Struktur Kemiskinan
Indonesia:Berapa Besar Pengaruh Kesehatanm Pendidikan, dan Kelayakan Hunian, 67, Jurnal Inovasi
Ekonomi Vol.04 No. 02 September 2019.
2
https://www.kompasiana.com/susanadevi/5c76fb1f43322f34bf2ed664/basmi-mental-miskin-
untuk-putuskan-rantai-kemiskinan-di-indonesia?page=1 diakses pada tanggal 20 September 2020
pukul 13.10 WIB
3
Kedeputian Bidang Kependudukan dan Ketenagakerjaan Kementrian PPN/Bappenas tahun
Anggaran 2018, Hal.7
4
https://media.neliti.com/media/publications/218164-kemiskinan-di-indonesia-dan-solusinya.pdf
Hal. 4 – 5

1
 Struktural, kemiskinan bisa terjadi karena adanya struktur sosial dan
kebijakan pemerintah ditambah dengan ketidakmerataannya distribusi
pendapatan yang dilaksanakan oleh pemerintah.

Adanya Kemiskinan ini memberikan dampak yang sangat beragam


diantaranya semakin tingginya tingkat kriminalitas, pengangguran,
terganggunya masalah kesehatan, dan juga mengakibatkan banyak anak – anak
yang masih membutuhkan pendidikan tidak dapat bersekolah seperti anak –
anak lainnya, dan masih banyak lagi, hal inilah yang seharusnya diperhatikan
dan diselesaikan oleh Pemerintah.

Salah satu contoh kemiskinan Kasus Taspirin yang merupakan anak berusia
12 tahun di Banyumas yang sudah ditinggal oleh orang tuanya yang meninggal
dunia dan saat ini Taspirin seorang diri yang masih harus menghidupi ketiga
adiknya yang masih kecil 5. Hal ini jelas menunjukkan dampak dari kemiskinan
yaitu Taspirin harus membiayai ketiga adiknya sedangkan dia sendiri pun tidak
bisa memperoleh pendidikan yang layak seperti anak – anak yang lainnya. Disisi
lain tingkat kemiskinan diperparah dengan adanya Pandemik Covid -19 yang
membuat kegiatan perekonomian tidak dapat berjalan sebagaimana mestinya
yang akhirnya membuat beberapa perusahan melakukan pemutusan hubungan
kerja (PHK) secara besar – besaran kepada beberapa karyawannya, yang
akhirnya membuat bertambah tingginya angka pengangguran dan kemiskinan di
Indonesia.

B. MENGENAI PENANGGULANGAN KEMISKINAN


Penanggulangan kemiskinan sejatinya sudah tercantum dalam Undang –
Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945 (UUD 1945) dalam Pasal 27, Pasal
31, Pasal 33, dan Pasala 34 yang intinya menyatakan bahwa setiap warga
negara berhak untuk mendapatkan pekerjaan yang layak, kebebasan
berpendapat, pendidikan, perekonomian dan kemakmuran rakyat 6. Selain UUD
1945, pemerintah pun sudah membuat suatu peraturan perundang – undangan
guna menanggulangi masalah kemiskinan di Indonesia diantaranya: 7
 Undang – Undang Nomor 11 Tahun 2009 tentang Kesejahteraan Sosial.
Undang – undang ini dibuat agar setiap pembangunan disetiap sektor dapat
berorientasi kepada kesejahteraan masyarakat terutama bagi masyarakat
miskin. Lebih lanjut apabila memperhatikan Pasal 5 dan Pasal 6 undang –

5
https://nasional.tempo.co/read/474403/kasus-tasripin-contoh-nyata-kemiskinan-
struktural/full&view=ok diakses pada tanggal 20 September 2020 pukul 15.53 WB
6
Analisis Evaluasi Hukum Dalam Rangka Penanggulangan Kemiskinan, Hal 104, Pusat Analisis dan
Evaluasi Hukum Nasional Badan Pembinaan Hukum Nasional Kementrian Hukum dan Ham Tahun
2016.
7
Id, 107 - 108

2
undang ini telah memberikan landasan hukum untuk menyelenggarakan
program penanggulangan kemiskinan.
 Peraturan Presiden Nomor 15 Tahun 2010 tentang Percepatan
Penanggulangan Kemiskinan
Dalam peraturan presiden ini juga telah memberikan cara untuk
menanggulangi kemiskinan melalui progam percepatan penanggulangan
kemiskinan yaitu :
 Program bantuan sosial terpadu berbasis keluarga yang bertujuan untuk
melakukan pemenuhan hak dasar, pengurangan beban hidup, dan
perbaikan kualitas hidup masyarakat miskin.
 Program penanggulangan kemiskinan berbasis pemberdayaan
masyarakat yang bertujuan untuk mengembangkan potensi dan
memperkuat kapasitas masyarakat miskin untuk terlibat dalam
pembangunan yang didasarkan pada prinsip – prinsip pemberdayaan
masyarakat.
 Program penanggulangan kemiskinan berbasis pemberdayaan usaha
ekonomi mikro dan kecil yang bertujuan untuk memberikan akses dan
penguatan ekonomi bagi pelaku usaha.
 Atau program – program lainnya yang dapat membantu meningkatkan
kesejahteraan masyarakat dan kegiatan ekonomi.
 Peraturan Presiden Nomor 166 Tahun 2014 tentang Program Percepatan
Penanggulanan Kemiskinan
Salah satu cara pemerintah untuk menanggulangi kemiskinan adalah dengan
cara menerbitkan kartu identitas bagi masyarakat yag menerima program
perlindungan sosial seperti Kartu Indonesia Sehat, Kartu Indonesia Pintar,
Kartu Keluarga Sehat, Kartu Keluarga Sejahtera.
 Peraturan Presiden Nomor 96 Tahun 2015 tentang Perubahan atas
Peraturan Presiden Nomor 15 Tahun 2010 tentang Penanggulangan
Kemiskinan
Guna menanggulangi kemiskinan tersebut pemerintah membentuk Tim
Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K).

Dari beberapa peraturan perundang – undangan di atas, pada dasarnya


Pemerintah sendiri sudah melakukan tindakan untuk menanggulangi kemiskinan
di Indonesia, namun yang menjadi permasalahannya adalah program – program
yang dibuat oleh pemerintah sendiri tidak dapat berjalan dengan baik, seperti
diterbitkannya Kartu Indonesia Sehat, Kartu Indonesia Pintar, Kartu Keluarga
Sehat tidak bisa menunjang penanggulangan kemiskinan secara menyeluruh
karena aspek pemberdayaan tidak mendapatkan dukungan. Tim Nasional
Percepatan Penanggulangan Kemiskinan dan Tim Kordinasi Penanggulangan
3
Kemiskinan Daerah tidak menjadi efektif setelah diberlakukannya Peraturannya
Presiden Nomor 116 Tahun 2014 tentang Program Percepaatan Penanggulangan
Kemiskinan karena tidak adanya koordinasi yang berjalan secara resmi.
Penanggulangan Kemiskinan juga tidak lagi berjalan secara terorganisir yang
akhirnya menyebabkan tumpang tindih penerimaan manfaat atau bantuan dari
pemerintah dan kurang adanya sinergi penanganan dari pemerintah.

Anda mungkin juga menyukai