u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
PUTUSAN
si
No. 370/Pdt.G/2014/PN .Mdn
ne
ng
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
do
gu Pengadilan Negeri Medan yang memeriksa dan mengadili perkara perdata
pada tingkat pertama, telah menjatuhkan putusan sebagai berikut dalam perkara
In
A
gugatan antara:
ah
lik
PT. YAMIKA ARBIS, yang diwakili oleh Direktur Utama Rediansyah
Sihombing, beralamat Jalan Budi Kemakmuran No.8 Kelurahan Pulo Brayan
am
ub
Kota Kecamatan Medan Barat, dalam hal ini diwakili oleh Kuasanya
RUDIANSYAH DHARMAWAN, SH, TOMMY BELLYN WIRYADI, SH,
ep
k
si
Jalan M. Yakub No.57 B Kelurahan Sei Kera Hilir I Kecamatan Medan
Perjuangan Kota Medan, berdasarkan Surat Kuasa Khusus tertanggal 24 Juli
ne
ng
do
gu
LAWAN
In
A
ub
ng
Halaman 1 dari 30
on
Putusan
No.370/Pdt.G/2014/PN.Mdn
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 1
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
TENTANG DUDUK PERKARA
si
Menimbang, bahwa Penggugat dengan surat gugatan tanggal 06 Agustus
ne
ng
2014 yang diterima dan didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Medan
pada tanggal 08 Agustus 2014 dalam Register Nomor 370/Pdt.G/2014/PN.Mdn,
telah mengajukan gugatan sebagai berikut:
do
gu
1. bahwa Penggugat adalah badan hukum berbentuk Perseroan Terbatas
(PT) yang didirikan Tgl. 18 September 1980 sesuai dengan Akta Pendirian
In
A
Perseroan Terbatas Yamika Arbis Tgl. 18 September 1980 No. 84 dibuat
dihadapan Notaris Rachmat Santoso, S.H. dengan kedudukan di Medan.
ah
lik
Serta telah berulang kali mengalami perubahan dengan perubahan terakhir
Tgl. 25 Maret 2010 sebagaimana tertuang pada Berita Acara Rapat
am
ub
PT. Yamika Arbis Tgl. 25 Maret 2010 No. 44 dibuat dihadapan Notaris
Mufida Noor, S.H., terhadap perubahan tersebut telah didaftarkan di Dirjen
AHU Kementerian Hukum dan HAM;
ep
k
ah
R
2. Bahwa pada Tahun 1995, Penggugat ada mengajukan fasilitas kredit
si
kepada Bank Duta Cabang Medan tetapi sebelum Penggugat melakukan
ne
ng
do
Pemerintah Indonesia. Sehingga semua penagihan fasilitas kredit
gu
ub
ka
es
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 2
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
R
si
5. Bahwa setelah Tergugat II mengirimkan surat pemberitahuan kepada
ne
Penggugat, akhirnya Penggugat mengetahui kalau posisi hak tagih fasilitas
ng
kredit sebelum pada Bank Duta dan BPPN sekarang jatuh kepada
Tergugat II;
do
gu
6. Bahwa karena hak tagih piutang pada Tergugat II, sehingga Penggugat
In
A
berhubungan langsung dengan Tergugat II dan tidak ada pihak lain selain
Tergugat II;
ah
lik
am
ub
7. Bahwa Penggugat merasa terkejut, karena Tahun 2007 dalam perkara
No. 106/Pdt.G/2007/PN-Mdn yang bersidang di Pengadilan Negeri Medan
terlihat kalau adanya pengalihan hak tagih (Cessie) piutang Penggugat
ep
k
Piutang Tgl. 5 Mei 2006 No. 35 dan Akta Perjanjian Pengalihan Piutang
R
si
(Cessie) No. 36 Tgl. 5 Mei 2006;
ne
ng
do
Tergugat I didasari atas Akta Perjanjian Jual Beli Piutang Tgl. 5 Mei 2006
gu
No. 35 dan Akta Perjanjian Pengalihan Piutang (Cessie) No. 36 Tgl. 5 Mei
2006 adalah tanpa persetujuan dan sepengetahuan Penggugat;
In
A
ah
ub
ep
10. Bahwa pengalihan hak tagih piutang oleh Tergugat II adalah perbuatan
ah
es
ng
Halaman 3 dari 30
on
Putusan
No.370/Pdt.G/2014/PN.Mdn
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 3
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
lain yang tidak bertubuh, dilakukan dengan jalan membuat akta otentik atau
si
dibawah tangan yang melimpahkan hak hak atas barang barang itu kepada
ne
ng
orang lain. Penyerahan tidak ada akibatnya bagi yang berutang sebelum
penyerahan itu diberitahukan atau disetujui tertulis atau diakuinya…”;
do
gu
11. Bahwa setahu Penggugat hak tagih piutang kepada Tergugat II, maka tidak
ada kewajiban Penggugat untuk membayarkan hutangnya dengan Tergugat
In
A
I. sebab tidak ada ikatan hukum dengan Tergugat I;
ah
lik
12. Bahwa Tergugat I telah melakukan perbuatan melawan hukum, maka
am
ub
sangat wajar menurut hukum semua akta yang timbul dalam pengalihan
hak tagih piutang untuk Tergugat I batal demi hukum atau sekurang
kurangnya tidak berkekuatan hukum yakni :
ep
k
1. Akta Perjanjian Jual Beli Piutang Tgl. 5 Mei 2006 No. 35.
ah
si
13. Bahwa akibat dari pengalihan hak tagih piutang kepada Tergugat I dan
ne
ng
do
gu
14. Bahwa pengalihan hak tagih piutang kepada Tergugat I tanpa didasarkan
atas persetujuan dan telah menimbulkan kerugian bagi Penggugat, maka
ah
lik
ub
ka
Tergugat II, maka sangat wajar menurut hukum Tergugat II dihukum untuk
ah
es
M
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 4
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
16. Bahwa pengalihan penagihan piutang ini dibuat dengan melawan hukum,
si
maka sangat wajar menurut hukum Tergugat I dihukum untuk
ne
mengembalikan semua dokumen yang berkaitan dengan piutang
ng
Penggugat kepada Tergugat II;
do
gu
17. Bahwa agar Tergugat I dan Tergugat II memenuhi isi putusan yang telah
berkekuatan hukum tetap, maka sangat wajar menurut hukum terhadap
In
A
harta benda Tergugat I dan Tergugat II sah dan berharga diletakkan sita
jaminan (Conservatoir Beslaag);
ah
lik
18. bahwa oleh karena Tergugat I berdomisili di Medan, sehingga Penggugat
am
ub
memilih Pengadilan Negeri Medan untuk mengadili perkara ini;
bahwa berdasarkan alasan tersebut di atas Penggugat memohon agar berkenan
ep
k
kiranya Bapak Ketua Pengadilan Negeri Medan memanggil pihak pihak yang ada
ah
si
memutuskan yang amarnya sebagai berikut :
ne
ng
do
gu
lik
ub
ka
es
M
ng
Halaman 5 dari 30
on
Putusan
No.370/Pdt.G/2014/PN.Mdn
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 5
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
5. Menyatakan secara hukum semua akta yang timbul dalam pengalihan hak
si
tagih piutang untuk Tergugat I batal demi hukum atau sekurang kurangnya
ne
ng
tidak berkekuatan hukum yaitu :
1. Akta Perjanjian Jual Beli Piutang Tgl. 5 Mei 2006 No. 35.
2. Akta Perjanjian Pengalihan Piutang (Cessie) No. 36 Tgl. 5 Mei 2006.
do
gu
In
6. Menyatakan secara hukum Penggugat tidak ikatan hukum dengan Tergugat I
A
mengenai piutang Penggugat;
ah
lik
7. Menghukum Tergugat II untuk melakukan penagihan piutang kepada
am
ub
Penggugat;
ep
k
si
9. Menyatakan putusan ini dapat dijalankan serta merta walaupun ada banding,
ne
ng
do
gu
10. Menghukum Para Tergugat untuk membayar biaya biaya yang timbul dalam
perkara ini ;
In
A
ah
lik
11. Apabila Majelis Hakim Pengadilan Negeri Medan yang terhormat berpendapat
lain mohon Keputusan yang seadil-adilnya ( Ex aquo
m
ub
et bono) ;
ka
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 6
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Medan, Kantor Hukum MANGIRING SIHOMBING,SH &Rekan berdasarkan Surat
si
Kuasa Khusus tanggal 23 September 2014, sedangkan Tergugat II telah dipanggil
ne
secara patut akan tetapi tidak hadir dan tidak menyuruh wakilnya yang sah ;
ng
Menimbang, bahwa Majelis Hakim telah mengupayakan perdamaian
diantara para pihak melalui mediasi sebagaimana diatur dalam Perma Nomor 1
do
gu
Tahun 2008 tentang Prosedur Mediasi di Pengadilan dengan menunjuk AKSIR,
SH.MH, Hakim pada Pengadilan Negeri Medan sebagai Mediator;
In
A
Menimbang, bahwa berdasarkan laporan Mediator tanggal 28 Oktober
2014, upaya perdamaian tersebut tidak berhasil;
ah
lik
Menimbang, bahwa oleh karena itu pemeriksaan perkara dilanjutkan
dengan pembacaan surat gugatan yang isinya tetap dipertahankan oleh
am
ub
Penggugat;
Menimbang, bahwa terhadap gugatan Penggugat tersebut Tergugat I
memberikan jawaban pada pokoknya sebagai berikut:
ep
k
DALAM EKSEPSI :
ah
si
ne
Bahwa dengan dasar gugatan atau posita gugatan dan tuntutan (petitum) dalam
ng
gugatan yang diajukan Penggugat dalam perkara ini, petitum atau tuntutan yang
diajukan Penggugat dalam perkara ini didasarkan pada alasan bahwa peralihan
do
gu
hak tagih piutang Tergugat II (bukan hak tagih piutang Penggugat) kepada
Tergugat I sebagaimana termaktub didalam Akta Perjanjian Jual Beli Piutang No.
In
A
35 tertanggal 5 Mei 2006 dan Akta Perjanjian Pengalihan Piutang (Cessie) No.36
tertanggal 5 Mei 2006 tersebut, merupakan perbuatan melawan hukum (vide,
ah
lik
ub
Bahwa dasar hukum yang diajukan Penggugat dalam perkara ini untuk
menyatakan peralihan hak tagih piutang Tergugat II (bukan hak tagih piutang
ka
Beli Piutang No. 35 tertanggal 5 Mei 2006 dan Akta Perjanjian Pengalihan Piutang
ah
ng
Halaman 7 dari 30
on
Putusan
No.370/Pdt.G/2014/PN.Mdn
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 7
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
R
si
Bahwa sebelum Penggugat mengajukan gugatan dalam perkara ini, Tergugat I
ne
dalam perkara ini telah pernah mengajukan gugatan (bertindak sebagai
ng
Penggugat) terhadap Penggugat dalam perkara ini sebagai Tergugat I dalam
perkara perdata sebagaimana termaktub didalam Putusan Pengadilan Negeri
do
gu
Medan tertanggal 4 September 2007 No. 106/Pdt.G/2007/PN.Mdn, Jo Putusan
Pengadilan Tinggi Medan No.176/PDT/2008/PT.Mdn, tertanggal 25 Juni 2008 Jo.
In
A
Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia No.367 K/Pdt/2010 tertanggal 4
Januari 2011 ;
ah
lik
Bahwa tuntutan yang diajukan Penggugat (in casu Tergugat I) dalam Gugatan
am
ub
sebagaimana termaktub didalam Putusan Pengadilan Negeri Medan tertanggal 4
September 2007 No. 106/Pdt.G/2007/PN.Mdn, Jo Putusan Pengadilan Tinggi
Medan No.176/PDT/2008/PT.Mdn, tertanggal 25 Juni 2008 Jo. Putusan
ep
k
2011 tersebut, didasarkan pada alasan peralihan hak tagih piutang Tergugat II
R
si
kepada Tergugat I atas hutang Penggugat sebagaimana termaktub didalam Akta
Perjanjian Jual Beli Piutang No. 35 tertanggal 5 Mei 2006 dan Akta Perjanjian
ne
ng
do
gu
Bahwa dalam Gugatan Perdata yang diajukan Penggugat (in casu Tergugat I)
sebagaimana termaktub didalam Putusan Pengadilan Negeri Medan tertanggal 4
In
A
lik
ub
Jual Beli Piutang No. 35 tertanggal 5 Mei 2006 dan Akta Perjanjian Pengalihan
Piutang (Cessie) No.36 tertanggal 5 Mei 2006 tersebut diperbuat dihadapan
ka
Bahwa dalam Gugatan Perdata yang diajukan Penggugat (in casu Tergugat I)
R
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 8
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Negeri Medan tertanggal 4 September 2007 No. 106/Pdt.G/2007/PN.Mdn, Jo
si
Putusan Pengadilan Tinggi Medan No.176/PDT/2008/PT.Mdn, tertanggal 25 Juni
ne
2008 Jo. Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia No.367 K/Pdt/2010
ng
tertanggal 4 Januari 2011 tersebut, Penggugat (in casu Tergugat I) menyatakan
bahwa Akta Perjanjian Jual Beli Piutang No. 35 tertanggal 5 Mei 2006 dan Akta
do
gu
Perjanjian Pengalihan Piutang (Cessie) No.36 tertanggal 5 Mei 2006 tersebut
diperbuat dihadapan Vestina Ria Kartika, SH. Notaris di Jakarta sebagaimana
In
A
tersebut diatas, telah diberitahukan kepada Tergugat I (in casu Penggugat) ;
ah
lik
Bahwa dengan demikian, peralihan hak tagih piutang Tergugat II kepada Tergugat
I sebagaimana termaktub didalam Akta Perjanjian Jual Beli Piutang No. 35
am
ub
tertanggal 5 Mei 2006 dan Akta Perjanjian Pengalihan Piutang (Cessie) No.36
tertanggal 5 Mei 2006 tersebut diperbuat dihadapan Vestina Ria Kartika, SH.
Notaris di Jakarta tersebut, telah memenuhi ketentuan Pasal 613 KUHPerdata ;
ep
k
ah
Bahwa Penggugat dalam perkara ini sebagai Tergugat I dalam perkara perdata
R
si
sebagaimana termaktub didalam Putusan Pengadilan Negeri Medan tertanggal 4
September 2007 No. 106/Pdt.G/2007/PN.Mdn, Jo Putusan Pengadilan Tinggi
ne
ng
do
gu
bahwa Akta Perjanjian Jual Beli Piutang No. 35 tertanggal 5 Mei 2006 dan Akta
Perjanjian Pengalihan Piutang (Cessie) No.36 tertanggal 5 Mei 2006 tersebut
ah
lik
diperbuat dihadapan Vestina Ria Kartika, SH. Notaris di Jakarta tersebut, melawan
atau melanggar hukum ;
m
ub
Bahwa dengan demikian, tuntutan atau petitum yang diajukan Penggugat dalam
perkara ini, maupun tuntutan atau petitum yang diajukan Tergugat I (in casu
ka
tertanggal 25 Juni 2008 Jo. Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia No.367
es
M
ng
Halaman 9 dari 30
on
Putusan
No.370/Pdt.G/2014/PN.Mdn
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 9
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
K/Pdt/2010 tertanggal 4 Januari 2011 tersebut, didasarkan pada alasan yang
si
sama ;
ne
ng
Bahwa Putusan Pengadilan Negeri Medan tertanggal 4 September 2007 No. 106/
Pdt.G/2007/PN.Mdn, Jo Putusan Pengadilan Tinggi Medan No.176/PDT/2008/
do
gu
PT.Mdn, tertanggal 25 Juni 2008 Jo. Putusan Mahkamah Agung Republik
Indonesia No.367 K/Pdt/2010 tertanggal 4 Januari 2011 tersebut, telah
In
A
berkekuatan hukum tetap ;
ah
lik
Bahwa menurut ketentuan Pasal 1917 KUHPerdata, kekuatan sesuatu putusan
hakim yang telah memperoleh kekuatan mutlak, tidaklah lebih luas dari pada
am
ub
sekedar mengenai soal putusannya. Untuk dapat mengajukan kekuatan itu,
perlulah bahwa soal yang dituntut adalah sama, bahwa tuntutan didasarkan atas
alasan yang sama, lagi pula dimajukan oleh dan terhadap pihak-pihak yang sama
ep
k
si
Bahwa berpedoman kepada kaidah hukum sebagaimana disebutkan dalam
ketentuan Pasal 1917 KUHPerdata sebagai ketentuan hukum yang mengatur
ne
ng
konsep hukum Ne Bis In Idem, maka secara deduktif dapat dikatakan bahwa
Gugatan yang diajukan Penggugat dalam perkara ini adalah Ne Bis In Idem,
do
gu
karena tuntutan yang diajukan Penggugat Rekonpensi (in casu Penggugat) yang
telah dipertimbangkan didalam Putusan Pengadilan Negeri Medan tertanggal 4
In
A
lik
ub
gugatan yang diajukan Penggugat dalam perkara ini, petitum atau tuntutan yang
ep
diajukan Penggugat dalam perkara ini didasarkan pada alasan bahwa peralihan
ah
hak tagih piutang Tergugat II (bukan hak tagih piutang Penggugat) kepada
R
Tergugat I sebagaimana termaktub didalam Akta Perjanjian Jual Beli Piutang No.
es
M
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 10
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
35 tertanggal 5 Mei 2006 dan Akta Perjanjian Pengalihan Piutang (Cessie) No.36
si
tertanggal 5 Mei 2006 tersebut, merupakan perbuatan melawan hukum (vide,
ne
Gugatan Penggugat halaman 3) ;
ng
Bahwa sebelum Penggugat mengajukan gugatan dalam perkara ini, Tergugat I
do
gu
dalam perkara ini telah pernah mengajukan gugatan (bertindak sebagai
Penggugat) terhadap Penggugat dalam perkara ini sebagai Tergugat I dalam
In
A
perkara perdata sebagaimana termaktub didalam Putusan Pengadilan Negeri
Medan tertanggal 4 September 2007 No. 106/Pdt.G/2007/PN.Mdn, Jo Putusan
ah
lik
Pengadilan Tinggi Medan No.176/PDT/2008/PT.Mdn, tertanggal 25 Juni 2008 Jo.
Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia No.367 K/Pdt/2010 tertanggal 4
am
ub
Januari 2011 ;
Bahwa dalam Gugatan Perdata yang diajukan Penggugat (in casu Tergugat I)
ep
k
si
Medan No.176/PDT/2008/PT.Mdn, tertanggal 25 Juni 2008 Jo. Putusan
Mahkamah Agung Republik Indonesia No.367 K/Pdt/2010 tertanggal 4 Januari
ne
ng
2011 tersebut, Penggugat (in casu Tergugat I) menyatakan bahwa Akta Perjanjian
Jual Beli Piutang No. 35 tertanggal 5 Mei 2006 dan Akta Perjanjian Pengalihan
do
gu
Bahwa akan tetapi dalam Gugatan Perdata yang diajukan Penggugat dalam
ah
lik
perkara ini, tidak mengikut sertakan Vestina Ria kartika, SH. Notaris di Jakarta
sebagai Tergugat dalam perkara ini sebagai konsekuensi logis dari dasar gugatan
m
ub
yang diajukan Penggugat dalam perkara ini atas dasar perbuatan melawan hukum
dalam kaitannya dengan bahwa Akta Perjanjian Jual Beli Piutang No. 35
ka
tertanggal 5 Mei 2006 dan Akta Perjanjian Pengalihan Piutang (Cessie) No.36
ep
tertanggal 5 Mei 2006 tersebut diperbuat dihadapan Vestina Ria Kartika, SH.
ah
dalam Gugatan yang diajukan Penggugat dalam perkara inii, tidak lengkap ;
es
M
ng
Halaman 11 dari 30
on
Putusan
No.370/Pdt.G/2014/PN.Mdn
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 11
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
3. Tuntutan Penggugat Mengabaikan Kepastian Hukum.
si
ne
ng
Bahwa dengan dasar gugatan atau posita gugatan dan tuntutan (petitum) dalam
gugatan yang diajukan Penggugat dalam perkara ini, petitum atau tuntutan yang
diajukan Penggugat dalam perkara ini didasarkan pada alasan bahwa peralihan
do
gu
hak tagih piutang Tergugat II (bukan hak tagih piutang Penggugat) kepada
Tergugat I sebagaimana termaktub didalam Akta Perjanjian Jual Beli Piutang No.
In
A
35 tertanggal 5 Mei 2006 dan Akta Perjanjian Pengalihan Piutang (Cessie) No.36
tertanggal 5 Mei 2006 tersebut, merupakan perbuatan melawan hukum (vide,
ah
lik
Gugatan Penggugat halaman 3) ;
am
ub
Bahwa tuntutan atau petitum yang diajukan Penggugat dalam perkara ini adalah
agar pengadilan menyatakan batal demi hokum Akta Perjanjian Jual Beli Piutang
ep
No. 35 tertanggal 5 Mei 2006 dan Akta Perjanjian Pengalihan Piutang (Cessie)
k
si
Bahwa sebelum Penggugat mengajukan gugatan dalam perkara ini, Tergugat I
dalam perkara ini telah pernah mengajukan gugatan (bertindak sebagai
ne
ng
do
gu
lik
Bahwa tuntutan yang diajukan Penggugat (in casu Tergugat I) dalam Gugatan
m
ub
2011 tersebut, didasarkan pada alasan peralihan hak tagih piutang Tergugat II
R
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 12
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Perjanjian Jual Beli Piutang No. 35 tertanggal 5 Mei 2006 dan Akta Perjanjian
si
Pengalihan Piutang (Cessie) No.36 tertanggal 5 Mei 2006 ;
ne
ng
Bahwa dalam Gugatan Perdata yang diajukan Penggugat (in casu Tergugat I)
sebagaimana termaktub didalam Putusan Pengadilan Negeri Medan tertanggal 4
do
gu
September 2007 No. 106/Pdt.G/2007/PN.Mdn, Jo Putusan Pengadilan Tinggi
Medan No.176/PDT/2008/PT.Mdn, tertanggal 25 Juni 2008 Jo. Putusan
In
A
Mahkamah Agung Republik Indonesia No.367 K/Pdt/2010 tertanggal 4 Januari
2011 tersebut, Penggugat (in casu Tergugat I) menyatakan bahwa Akta Perjanjian
ah
lik
Jual Beli Piutang No. 35 tertanggal 5 Mei 2006 dan Akta Perjanjian Pengalihan
Piutang (Cessie) No.36 tertanggal 5 Mei 2006 tersebut diperbuat dihadapan
am
ub
Vestina Ria Kartika, SH. Notaris di Jakarta ;
Bahwa dalam Gugatan Perdata yang diajukan Penggugat (in casu Tergugat I)
ep
k
si
Putusan Pengadilan Tinggi Medan No.176/PDT/2008/PT.Mdn, tertanggal 25 Juni
2008 Jo. Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia No.367 K/Pdt/2010
ne
ng
do
gu
lik
Bahwa dengan demikian, peralihan hak tagih piutang Tergugat II kepada Tergugat
I sebagaimana termaktub didalam Akta Perjanjian Jual Beli Piutang No. 35
m
ub
tertanggal 5 Mei 2006 dan Akta Perjanjian Pengalihan Piutang (Cessie) No.36
tertanggal 5 Mei 2006 tersebut diperbuat dihadapan Vestina Ria Kartika, SH.
ka
Bahwa Penggugat dalam perkara ini sebagai Tergugat I dalam perkara perdata
R
ng
Halaman 13 dari 30
on
Putusan
No.370/Pdt.G/2014/PN.Mdn
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 13
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
September 2007 No. 106/Pdt.G/2007/PN.Mdn, Jo Putusan Pengadilan Tinggi
si
Medan No.176/PDT/2008/PT.Mdn, tertanggal 25 Juni 2008 Jo. Putusan
ne
Mahkamah Agung Republik Indonesia No.367 K/Pdt/2010 tertanggal 4 Januari
ng
2011 tersebut, juga mengajukan GUGATAN REKONPENSI terhadap Penggugat
(in casu Tergugat I) dengan mengajukan tuntutan yang didasarkan pada alasan
do
gu
bahwa Akta Perjanjian Jual Beli Piutang No. 35 tertanggal 5 Mei 2006 dan Akta
Perjanjian Pengalihan Piutang (Cessie) No.36 tertanggal 5 Mei 2006 tersebut
In
A
diperbuat dihadapan Vestina Ria Kartika, SH. Notaris di Jakarta tersebut, melawan
atau melanggar hukum ;
ah
lik
Bahwa salah satu amar Putusan Pengadilan Negeri Medan tertanggal 4
am
ub
September 2007 No. 106/Pdt.G/2007/PN.Mdn, Jo Putusan Pengadilan Tinggi
Medan No.176/PDT/2008/PT.Mdn, tertanggal 25 Juni 2008 Jo. Putusan
Mahkamah Agung Republik Indonesia No.367 K/Pdt/2010 tertanggal 4 Januari
ep
k
si
Bahwa Putusan Pengadilan Negeri Medan tertanggal 4 September 2007 No. 106/
ne
ng
do
gu
lik
dan Akta Perjanjian Pengalihan Piutang (Cessie) No.36 tertanggal 5 Mei 2006
tersebut diperbuat dihadapan Vestina Ria Kartika, SH. Notaris di Jakarta tersebut,
m
ub
Bahwa selain dari pada itu, keberadaan Putusan Pengadilan Negeri Medan
ep
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 14
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Januari 2011 tersebut, tidak dipersoalkan Penggugat dalam Gugatan yang
si
diajukan dalam perkara ini ;
ne
ng
Bahwa dengan demikian, tuntutan atau petitum yang diajukan Penggugat dalam
perkara ini agar pengadilan menyatakan peralihan hak tagih piutang Tergugat III
do
gu
kepada Tergugat I atas hutang Penggugat sebagaimana termaktub didalam Akta
Perjanjian Jual Beli Piutang No. 35 tertanggal 5 Mei 2006 dan Akta Perjanjian
In
A
Pengalihan Piutang (Cessie) No.36 tertanggal 5 Mei 2006 tersebut diperbuat
dihadapan Vestina Ria Kartika, SH. Notaris di Jakarta tersebut, batal demi hukum,
ah
lik
telah mengabaikan kepastian hukum ;
am
ub
Bahwa berdasarkan fakta-fakta hukum dan alasan-alasan hukum sebagaimana
telah diuraikan diatas, maka beralasan untuk menyatakan bahwa Gugatan yang
diajukan Penggugat dalam perkara ini tidak dapat diterima, karena tuntutan atau
ep
k
petitum dalam Gugatan yang diajukan Penggugat dalam perkara ini, akandianulir
ah
si
2007 No. 106/Pdt.G/2007/PN.Mdn, Jo Putusan Pengadilan Tinggi Medan No.176/
PDT/2008/PT.Mdn, tertanggal 25 Juni 2008 Jo. Putusan Mahkamah Agung
ne
ng
do
gu
yang diajukan Penggugat dalam perkara ini tidak memiliki landasan hukum atau
tidak juridis, dan oleh karena itu beralasan untuk dinyatakan tidak dapat diterima;
ah
lik
ub
Bahwa Tergugat I dalam perkara iini tetap membantah dalil-dalil yang diajukan
Penggugat dalam perkara ini, dan Tergugat I dalam perkara ini tetap menyatakan
ka
bahwa tuntutan yang diajukan Penggugat dalam perkara ini didasarkan pada
ep
alasan yang sama oleh pihak yang sama dalam hubungan yang sama dengan
ah
alasan yang disebutkan Penggugat dalam perkara ini yang bertindak sebagai
R
ng
Halaman 15 dari 30
on
Putusan
No.370/Pdt.G/2014/PN.Mdn
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 15
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Putusan Pengadilan Negeri Medan tertanggal 4 September 2007 No. 106/
si
Pdt.G/2007/PN.Mdn, Jo Putusan Pengadilan Tinggi Medan No.176/PDT/2008/
ne
PT.Mdn, tertanggal 25 Juni 2008 Jo. Putusan Mahkamah Agung Republik
ng
Indonesia No.367 K/Pdt/2010 tertanggal 4 Januari 2011 yang telah berkekuatan
hukum tetap dan mengandung kepastian hukum ;
do
gu
Bahwa dengan dasar gugatan atau posita gugatan dan tuntutan (petitum) dalam
In
A
gugatan yang diajukan Penggugat dalam perkara ini, petitum atau tuntutan yang
diajukan Penggugat dalam perkara ini didasarkan pada alasan bahwa peralihan
ah
lik
hak tagih piutang Tergugat II (bukan hak tagih piutang Penggugat) kepada
Tergugat I sebagaimana termaktub didalam Akta Perjanjian Jual Beli Piutang No.
am
ub
35 tertanggal 5 Mei 2006 dan Akta Perjanjian Pengalihan Piutang (Cessie) No.36
tertanggal 5 Mei 2006 tersebut, merupakan perbuatan melawan hukum (vide,
Gugatan Penggugat halaman 3) ;
ep
k
ah
Bahwa dasar hukum yang diajukan Penggugat dalam perkara ini untuk
R
si
menyatakan peralihan hak tagih piutang Tergugat II (bukan hak tagih piutang
Penggugat) kepada Tergugat I sebagaimana termaktub didalam Perjanjian Jual
ne
ng
Beli Piutang No. 35 tertanggal 5 Mei 2006 dan Akta Perjanjian Pengalihan Piutang
(Cessie) No. 36 tertanggal 5 Mei 2006 tersebut merupakan perbuatan melawan
do
gu
lik
ub
Januari 2011 ;
ah
es
M
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 16
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Bahwa tuntutan yang diajukan Penggugat (in casu Tergugat I) dalam Gugatan
si
sebagaimana termaktub didalam Putusan Pengadilan Negeri Medan tertanggal 4
ne
September 2007 No. 106/Pdt.G/2007/PN.Mdn, Jo Putusan Pengadilan Tinggi
ng
Medan No.176/PDT/2008/PT.Mdn, tertanggal 25 Juni 2008 Jo. Putusan
Mahkamah Agung Republik Indonesia No.367 K/Pdt/2010 tertanggal 4 Januari
do
gu
2011 tersebut, didasarkan pada alasan peralihan hak tagih piutang Tergugat II
kepada Tergugat I atas hutang Penggugat sebagaimana termaktub didalam Akta
In
A
Perjanjian Jual Beli Piutang No. 35 tertanggal 5 Mei 2006 dan Akta Perjanjian
Pengalihan Piutang (Cessie) No.36 tertanggal 5 Mei 2006 ;
ah
lik
Bahwa dalam Gugatan Perdata yang diajukan Penggugat (in casu Tergugat I)
am
ub
sebagaimana termaktub didalam Putusan Pengadilan Negeri Medan tertanggal 4
September 2007 No. 106/Pdt.G/2007/PN.Mdn, Jo Putusan Pengadilan Tinggi
Medan No.176/PDT/2008/PT.Mdn, tertanggal 25 Juni 2008 Jo. Putusan
ep
k
2011 tersebut, Penggugat (in casu Tergugat I) menyatakan bahwa Akta Perjanjian
R
si
Jual Beli Piutang No. 35 tertanggal 5 Mei 2006 dan Akta Perjanjian Pengalihan
Piutang (Cessie) No.36 tertanggal 5 Mei 2006 tersebut diperbuat dihadapan
ne
ng
do
gu
Bahwa dalam Gugatan Perdata yang diajukan Penggugat (in casu Tergugat I)
dalam perkara perdata sebagaimana termaktub didalam Putusan Pengadilan
In
A
lik
ub
bahwa Akta Perjanjian Jual Beli Piutang No. 35 tertanggal 5 Mei 2006 dan Akta
Perjanjian Pengalihan Piutang (Cessie) No.36 tertanggal 5 Mei 2006 tersebut
ka
es
M
ng
Halaman 17 dari 30
on
Putusan
No.370/Pdt.G/2014/PN.Mdn
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 17
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Bahwa dengan demikian, peralihan hak tagih piutang Tergugat II kepada Tergugat
si
I sebagaimana termaktub didalam Akta Perjanjian Jual Beli Piutang No. 35
ne
tertanggal 5 Mei 2006 dan Akta Perjanjian Pengalihan Piutang (Cessie) No.36
ng
tertanggal 5 Mei 2006 tersebut diperbuat dihadapan Vestina Ria Kartika, SH.
Notaris di Jakarta tersebut, telah memenuhi ketentuan Pasal 613 KUHPerdata ;
do
gu
Bahwa Penggugat dalam perkara ini sebagai Tergugat I dalam perkara perdata
In
A
sebagaimana termaktub didalam Putusan Pengadilan Negeri Medan tertanggal 4
September 2007 No. 106/Pdt.G/2007/PN.Mdn, Jo Putusan Pengadilan Tinggi
ah
lik
Medan No.176/PDT/2008/PT.Mdn, tertanggal 25 Juni 2008 Jo. Putusan
Mahkamah Agung Republik Indonesia No.367 K/Pdt/2010 tertanggal 4 Januari
am
ub
2011 tersebut, juga mengajukan GUGATAN REKONPENSI terhadap Penggugat
(in casu Tergugat I) dengan mengajukan tuntutan yang didasarkan pada alasan
bahwa Akta Perjanjian Jual Beli Piutang No. 35 tertanggal 5 Mei 2006 dan Akta
ep
k
diperbuat dihadapan Vestina Ria Kartika, SH. Notaris di Jakarta tersebut, melawan
R
si
atau melanggar hukum ;
ne
ng
do
gu
lik
Bahwa Putusan Pengadilan Negeri Medan tertanggal 4 September 2007 No. 106/
m
ub
berkekuatan hukum tetap. Oleh karena itu, menyangkut keabsahan peralihan hak
ah
termaktub didalam Akta Perjanjian Jual Beli Piutang No. 35 tertanggal 5 Mei 2006
es
M
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 18
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
dan Akta Perjanjian Pengalihan Piutang (Cessie) No.36 tertanggal 5 Mei 2006
si
tersebut diperbuat dihadapan Vestina Ria Kartika, SH. Notaris di Jakarta tersebut,
ne
telah mempunyai kepastian hukum ;
ng
Bahwa selain dari pada itu, keberadaan Putusan Pengadilan Negeri Medan
do
gu
tertanggal 4 September 2007 No. 106/Pdt.G/2007/PN.Mdn, Jo Putusan
Pengadilan Tinggi Medan No.176/PDT/2008/PT.Mdn, tertanggal 25 Juni 2008 Jo.
In
A
Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia No.367 K/Pdt/2010 tertanggal 4
Januari 2011 tersebut, tidak dipersoalkan Penggugat dalam Gugatan yang
ah
lik
diajukan dalam perkara ini ;
am
ub
Bahwa dengan demikian, tuntutan atau petitum yang diajukan Penggugat dalam
perkara ini agar pengadilan menyatakan peralihan hak tagih piutang Tergugat III
kepada Tergugat I atas hutang Penggugat sebagaimana termaktub didalam Akta
ep
k
Perjanjian Jual Beli Piutang No. 35 tertanggal 5 Mei 2006 dan Akta Perjanjian
ah
si
dihadapan Vestina Ria Kartika, SH. Notaris di Jakarta tersebut, batal demi hukum,
telah mengabaikan kepastian hukum ;
ne
ng
do
gu
lik
mengajukan bukti surat yang seluruhnya berupa foto copy yang terdiri dari :
1. Fotocopy Surat PT. Bank Danamon tgl. 13 Februari 2002 No. 135/HAI/-
m
ub
2. Fotocopy Surat PT. Yamika Arbis tgl. 21 Februari 2002 No. 01/YA/II/2002
ep
P–2;
es
M
ng
Halaman 19 dari 30
on
Putusan
No.370/Pdt.G/2014/PN.Mdn
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 19
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
3. Fotocopy Surat PT. Bank Danamon tgl. 21 Maret 2002 No. 135/HAI/-
si
SME.2/OL/III/02 yang ditujukan kepada PT. Yamika Arbis, periihal
ne
Penyelesaian Kewajiban Hutang dan Keringanan Pembayaran Kewajiban,
ng
diberi tanda P – 3 ;
4. Fotocopy Surat PT. Bank Danamon tgl. 17 Mei 2002 No. 190/HAI-SME.2/
do
gu SP/V/02 yang ditujukan kepada PT. Yamika Arbis, periihal Penyelesaian
Kewajiban Hutang (Surat Peringatan Pertama), diberi tanda P – 4 ;
In
A
5. Fotocopy Surat PT. Bank Danamon tgl. 6 September 2004 No. 135D/HAI-
SME.2/IX/04 yang ditujukan kepada PT. Yamika Arbis, periihal
ah
lik
Penyelesaian Kewajiban Hutang (Surat Peringatan Ketiga), diberi tanda P –
5;
am
ub
6. Fotocopy Surat Departemen Keuangan RI Dirjen Piutang dan Lelang
Negara Kantor Wilayah I Medan tgl. 31 Agustus 2005 Nomor : S-1137/
WPL.01/KP.02/2005, perihal Pemberitahuan Lelang terhadap jaminan objek
ep
k
si
Negara Kantor Wilayah I Medan tgl. 27 September 2005 Nomor : S-1217/
WPL.01/KP.02/2005, perihal Penundaan Lelang yang ditujukan kepada
ne
ng
do
gu
lik
ub
2004;
• Bahwa PT Yamika Arbis bergerak dibidang Importir;
ka
es
M
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 20
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
• Bahwa karena terjadi krisis moneter pada tahun 1998, maka kredit tersebut
si
dialihkan ke Bank Danamon;
ne
ng
• Bahwa setahu saksi hutang penggugat seluruhnya sebesar
Rp.600.000.000.- (enam ratus juta rupiah);
• Bahwa setahu saksi ada 3(tiga) agunan yang diajukan sebagai jaminan
do
gu dan dibuat Hak tanggungan ;
• Bahwa setahu saksi agunan masih berada di bank Danamon , sedangkan
In
A
tanah dan rumah yang dijadikan jaminan tersebut ditempati anak-anak
penggugat ;
ah
lik
Menimbang, bahwa pada saat persidangan memasuki tahap pembuktian,
am
ub
Tergugat I maupun kuasanya tidak menghadiri lagi persidangan meskipun telah
dipanggil secara patut, sehingga dianggap tidak menggunakan haknya untuk
ep
mengajukan alat bukti untuk mendukung dalil-dalil eksepsi maupun dalil
k
bantahannya ;
ah
si
(Konklusi) atas jalannya pemeriksaan perkara ini, sebagaimana terlampir dalam
ne
ng
Berita Acara yang untuk singkatnya dianggap telah dimuat dalam putusan ini;
Menimbang, bahwa selanjutnya segala sesuatu yang termuat dalam berita
acara persidangan perkara ini, untuk menyingkat putusan ini dianggap telah
do
gu
termuat dan menjadi bagian yang tak terpisahkan dengan putusan ini;
Menimbang, bahwa akhirnya Penggugat menyatakan tidak ada hal-hal
In
A
lik
ub
ep
Penggugat ke Bank Duta yang setelah dilikuidasi dialihkan kepada BPPN dan
setelah BPPN bubar dialihkan kepada Tergugat II yang tanpa persetujuan atau
ah
es
pasal 613 KUH Perdata, sehingga Penggugat menuntut agar pengalihan hak tagih
M
ng
Halaman 21 dari 30
on
Putusan
No.370/Pdt.G/2014/PN.Mdn
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 21
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
piutang kepada Tergugat I batal demi hukum atau sekurang-kurangnya tidak
si
berkekuatan hukum;
ne
Menimbang, bahwa Tergugat I dalam jawabannya selain mengajukan
ng
bantahan atas pokok perkara juga ada mengajukan dalil-dalil eksepsi
sebagaimana duiraikan dan dipertimbangkan diabwah ini ;
do
gu
DALAM EKSEPSI :
In
A
Menimbang, bahwa dalil-dalil eksepsi dari Tergugat I terdiri dari 3(tiga)
point yaitu :
ah
lik
1. Gugatan penggugat nebis in idem;
2. Pihak Tergugat tidak lengkap;
am
ub
3. Tuntutan penggugat mengabaikan kepastian hukum;
si
dalam perkara ini sebagai Tergugat I dalam perkara perdata sebagaimana
Putusan Pengadilan Negeri Medan tertanggal 4 September 2007 No.106/
ne
ng
do
gu
2011 , dimana dalam putusan tersebut telah dinyatakan bahwa Akta Perjanjian
Jual Beli Piutang No.35 tanggal 5 Mei 2006 dan Akte Perjanjian Pengalihan
In
A
Piutang (Cesie) No.36 tanggal 5 Mei 2006 yang dibuat dihadapan Notaris Vestina
Ria Kartika ,SH, telah diberitahukan kepada Tergugat I ( in casu Penggugat) ;
ah
lik
ub
pernah hadir lagi sehingga Tergugat I tidak ada mengajukan bukti apapun untuk
mendukung dalil-dalil eksepsinya tersebut, sehingga eksepsi Tergugat I pada point
ka
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 22
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
dalam kaitannya dengan Akta Perjanjian Jual Beli Piutang No.35 tanggal 5 Mei
si
2006 dan Akte Perjanjian Pengalihan Piutang (Cessie) No.36 tanggal 5 Mei 2006
ne
yang diperbuat dihadapan Vestina Ria Kartika , SH, Notaris di Jakarta, sehingga
ng
gugatan perdata aquo seyogianya harus mengikut sertakan Notaris Vestina Ria
Kartika, SH sebagai Tergugat;
do
gu Menimbang, bahwa menurut pasal 613 ayat (1) KUHPerdata : “Penyerahan
akan piutang atas nama dan kebendaan tak bertubuh lainnya dilakukan dengan
In
A
jalan membuat akta authentic atau akte dibawah tangan ……dstnya “;
Menimbang, bahwa sesuai ketentuan pasal 15 ayat(1) UU No. 30 tahun
ah
lik
2004 tentang Jabatan Notaris, seorang Notaris berwenang untuk membuat akte
Authentik terhadap setiap transaksi, kejadian, atau perbuatan yang menurut UU
am
ub
harus dibuat dengan akte Authentik atau untuk memenuhi kehendak para pihak ;
Menimbang, bahwa dengan demikian keterlibatan Notaris dalam
pembuatan akta tersebut adalah memenuhi ketentuan UU sehingga Notaris tidak
ep
k
harus ikut digugat dalam pembuatan Aka Peralihan piutang aquo, dan apabila
ah
si
dipersidangan dan tidak perlu didudukkan sebagai tergugat ;
Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan hukum diatas, maka
ne
ng
gugatan Penggugat tidak tergolong gugatan yang kurang pihak sehingga eksepsi
Tergugat I pada butir 2 tidak beralasan oleh karenanya patut ditolak ;
do
gu
Menimbang, bahwa materi eksepsi dalam butir 3 ini pada dasarnya identic
dengan materi eksepsi pada butir 1, sehingga dalil eksepsi butir 3 ini sudah
ah
lik
ub
ng
Halaman 23 dari 30
on
Putusan
No.370/Pdt.G/2014/PN.Mdn
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 23
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
dalam Akta Perjanjian Jual Beli Piutang No.35 tertanggal 5 Mei 2006 dan Akta
si
Perjanjian Pengalihan Piutang (Cessie) No.36 tertanggal 5 Mei 2006, dan dalam
ne
gugatan perdata yang diajukan Penggugat (in casu Tergugat I) dalam perkara
ng
perdata sebagaimana termaktub dalam Putusan Pengadilan Negeri Medan
tertanggal 4 September 2007 No.106/Pdt.G/2007/PN.Mdn jo Putusan Pengadilan
do
gu
Tinggi Medan No.176/PDT/2008/PT.Mdn tertanggal 25 Juni 2008 jo Putusan
Mahkamah Agung RI No.367 K/Pdt/2010 tertanggal 4 Januari 2011, Penggugat (in
In
A
casu Tergugat I) menyatakan bahwa Akta Perjanjian Jual Beli Piutang tersebut
diatas telah diberitahukan kepada Tergugat I ( in casu Penggugat) sehingga
ah
lik
Perjanjian Pengalihan Piutang (Cessie) tersebut telah memenuhi ketentuan pasal
613 KUH Perdata, demikian juga dalam putusan terdahulu Penggugat yang dalam
am
ub
perkara tersebut sebagai Tergugat I ada mengajukan gugatan Rekonpensi
terhadap Penggugat (in casu Tergugat I) dengan mengajukan tuntutan yang
didasarkan pada alasan bahwa Perjanjian Jual Beli Piutang No.35 tertanggal 5 Mei
ep
k
2006 dan Akte Perjanjian Pengalihan Piutang (Cessie) No.36 tertanggal 5 Mei
ah
2006 yang diperbuat dihadapan Notaris Vestina Ria Kartika, SH tersebut melawan
R
si
hukum, dalam amar putusan Pengadilan Negeri Medan tertanggal 4 September
2007 No.106/Pdt.G/2007/PN.Mdn jo Putusan Pengadilan Tinggi Medan No.176/
ne
ng
do
gu
lik
I, maka berdasarkan ketentuan pasal 311 RBG, maka telah menjadi fakta hukum
dalam perkara ini bahwa benar Tergugat II telah melakukan pengalihan piutang
m
ub
tertanggal 5 Mei 2006 dan Akta Perjanjian Pengalihan Piutang (Cessie) No.36
ep
es
M
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 24
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Menimbang, bahwa dengan demikian yang menjadi pokok sengketa dalam
si
perkara ini adalah tentang apakah benar pengalihan piutang(Cessie) dari Tergugat
ne
II kepada Tergugat I dilakukan tanpa pengetahuan atau persetujuan dari
ng
Penggugat selaku debitur sebagaimana didalilkan oleh Penggugat ;
Menimbang, bahwa untuk membuktikan dalil gugatannya Penggugat
do
gu
mengajukan alat bukti berupa bukti surat yang diberi tanda P-1 s/d P-7, dan
keterangan 1(satu) orang saksi sebagaimana diuraikan diatas;
In
A
Menimbang, bahwa adapun bukti surat yang diajukan oleh Penggugat
keseluruhannya merupakan hanya berupa fotocopy yang tidak dapat diperlihatkan
ah
lik
aslinya, sehingga dengan merujuk pada yurisprudensi bukti surat yang berupa
fotocopy tersebut tidak mempunyai nilai sebagai alat bukti, sehingga tidak perlu
am
ub
dipertimbangkan ;
Menimbang, bahwa keterangan saksi Penggugat pada pokoknya
menerangkan bahwa benar Penggugat ada mengajukan permohonan kredit modal
ep
k
kerja sebesar Rp.400.000.000.- (empat ratus juta rupiah) ke Bank BDN dan
ah
karena krisis moneter dialihkan ke Bank Duta dan terakhir dialihkan lagi ke Bank
R
si
Danamon, dan hutang Penggugat kepada Bank Danamon setahu saksi sebesar
Rp.600.000.000.- (enam ratus juta rupiah), dan barang jaminannya merupakan 3
ne
ng
do
gu
lik
ub
diketahui atau tidak ada persetujuan Penggugat selaku debitur, sedangkan dilain
R
ng
Halaman 25 dari 30
on
Putusan
No.370/Pdt.G/2014/PN.Mdn
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 25
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
kepada Tergugat I telah diberitahukan kepada Penggugat selaku debitur, maka
si
sesuai ketentuan pasal 283 RBG beban pembuktian dibebankan kepada Tergugat
ne
I untuk membuktikan bahwa pengalihan piutang (Cesie ) dari Tergugat II kepada
ng
Tergugat I telah diketahui atau diberitahukan kepada Penggugat selaku debitur,
dan bukan dibebankan kepada Penggugat sebab menurut azas hukum acara
do
gu
perdata bahwa hal-hal yang bersifat negative tidaklah dapat dibuktikan ;
In
A
Menimbang, bahwa sebagaimana telah diuraikan dalam bagian
pertimbangan eksepsi bahwa setelah pemeriksaan perkara ini memasuki
ah
lik
pembuktian, Tergugat I maupun kuasanya tidak pernah hadir lagi dipersidangan
sehingga Tergugat I tidak ada mengajukan alat bukti apapun untuk mendukung
am
ub
dalil-dalil eksepsi maupun dalil-dalil bantahannya, dimana Tergugat I mendalilkan
bahwa dalam perkara perdata sebagaimana termaktub dalam putusan Pengadilan
Negeri Medan tertanggal 4 September 2007 No.106/Pdt.G/2007/PN.Mdn jo
ep
k
si
2011, telah dipertimbangkan bahwa pengalihan piutang (Cessie) dari Tergugat II
kepada Tergugat I telah diberitahukan kepada Penggugat selaku debitur sehingga
ne
ng
do
gu
lik
ub
es
M
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 26
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Menimbang, bahwa selanjutnya Majelis Hakim akan mempertimbangkan
si
apakah gugatan Penggugat dapat dikabulkan seluruhnya atau hanya sebahagian ;
ne
ng
Menimbang, bahwa menurut pasal 613 ayat (2) KUH Perdata : Penyerahan
piutang atas nama tersebut tiada akibatnya bagi siberutang, melainkan setelah
do
gu
penyerahan itu diberitahukan kepadanya, atau secara tertulis disetujui dan
diakuinya ;
In
A
Menimbang, bahwa oleh karena Tergugat I tidak dapat membuktikan
ah
lik
bahwa pengalihan piutang (Cessie) dari Tergugat II kepada Tergugat I telah
diketahui atau diberitahukan kepada penggugat selaku debitur, maka dengan
am
ub
mengacu pada ketentuan pasal 613 ayat (2) KUH Perdata, maka Pengalihan
Piutang (Cessie) dari Tergugat II kepada Tergugat I sebagaimana termaktub
dalam Akta Perjanjian Jual Beli Piutang No.35 tertanggal 5 Mei 2006 dan Akta
ep
k
mengikat dan tidak mempunyai kekuatan hukum bagi Penggugat selaku debitur,
R
si
sehingga perbuatan Tergugat II yang mengalihkan piutangnya kepada Tergugat I
tanpa pengetahuan dan persetujuan Penggugat adalah tergolong perbuatan
ne
ng
do
gu
selaku debitur, maka hak tagih atas piutang tergugat II kepada Penggugat tersebut
masih tetap berada pada Tergugat II, dan semua Akta yang timbul dalam
ah
lik
pengalihan hak tagih piutang untuk Tergugat I tidak berkekuatan hukum, dan
dengan demikian tidak ada ikatan hukum antara Penggugat dengan Tergugat I
m
ub
mengenai hutang penggugat kepada Tergugat II, sehingga petitum gugatan pada
butir 4,5 dan 6 dapat dikabulkan;
ka
ep
Tergugat I telah dinyatakan tidak sah dan tidak mempunyai kekuatan hukum,
R
maka yang menjadi kreditur atas hutang penggugat adalah tetap Tergugat II ,
es
M
ng
Halaman 27 dari 30
on
Putusan
No.370/Pdt.G/2014/PN.Mdn
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 27
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
sehingga Tergugat II yang berwenang melakukan penagihan piutang kepada
si
Penggugat, dan karena pengalihan piutang Tergugat II kepada Tergugat I telah
ne
dinyatakan tidak sah maka Tergugat I wajib mengembalikan semua dokumen
ng
yang menyangkut hutang Penggugat tersebut kepada Tergugat II, dengan
demikian petitum gugatan pada butir 7 dan 8 dapat dikabulkan;
do
gu Menimbang, bahwa oleh karena dalam perkara ini tidak ada diletakkan sita
jaminan (conservatoir beslag), maka petitum gugatan butir 2 tidak beralasan oleh
In
A
karenanya harus ditolak ;
Menimbang, bahwa mengenai petitum gugatan Penggugat pada butir 9,
ah
lik
oleh karena tidak memenuhi syarat penjatuhan putusan serta merta sebagaimana
diatur dalam pasal 191 RBG, maka petitum gugatan tersebut harus ditolak;
am
ub
Menimbang, bahwa berdasarkan rangkaian pertimbangan hukum diatas,
maka gugatan Penggugat dikabulkan sebahagian dan menolak gugatan
Penggugat untuk selain dan selebihnya;
ep
k
si
harus dihukum untuk membayar ongkos perkara sebesar yang ditentukan dalam
amar putusan ;
ne
ng
do
gu
ME NGADI L I:
In
A
lik
ub
4. Menyatakan secara hukum semua akta yang timbul dalam pengalihan hak
ep
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 28
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
5. Menyatakan secara hukum Penggugat tidak mempunyai ikatan hukum dengan
si
Tergugat I mengenai hutang Penggugat kepada Tergugat II;
ne
6. Menghukum Tergugat II untuk melakukan penagihan piutang kepada
ng
Penggugat;
7. Menghukum Tergugat I untuk mengembalikan semua dokumen menyangkut
do
gu
hutang Penggugat kepada Tergugat II;
8. Menghukum Para Tergugat untuk membayar ongkos perkara yang timbul
In
A
dalam perkara ini sebesar Rp.796.000,- (tujuh ratus sembilan puluh enam ribu
rupiah) ;
ah
lik
9. Menolak gugatan Penggugat selain dan selebihnya ;
am
ub
Demikian diputuskan dalam sidang permusyawaratan Majelis Hakim
Pengadilan Negeri Medan, pada hari Rabu, tanggal 25 Maret 2015, oleh kami,
WASPIN SIMBOLON, SH.MH, sebagai Hakim Ketua, SERLIWATY, SH.MH dan
ep
k
mana diucapkan pada hari Rabu, tanggal 01 April 2015, dalam persidangan
R
si
terbuka untuk umum oleh Hakim Ketua dengan didampingi oleh para Hakim
Anggota dibantu oleh JUNAIN ARIEF, SH, Panitera Pengganti dengan dihadiri
ne
ng
oleh Kuasa Penggugat tanpa dihadiri oleh Tergugat I dan Tergugat II.
do
gu
d.t.o. d.t.o.
ah
lik
ub
ka
d.t.o.
ep
Panitera Pengganti,
es
M
ng
Halaman 29 dari 30
on
Putusan
No.370/Pdt.G/2014/PN.Mdn
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 29
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
R
si
d.t.o.
ne
ng
JUNAIN ARIEF, SH
do
gu
In
A
ah
lik
am
ub
ep
k
ah
si
ne
ng
do
gu
In
A
ah
lik
m
ub
ka
ep
ah
es
M
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 30