Anda di halaman 1dari 30

am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
PUTUSAN

si
No. 370/Pdt.G/2014/PN .Mdn

ne
ng
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

do
gu Pengadilan Negeri Medan yang memeriksa dan mengadili perkara perdata
pada tingkat pertama, telah menjatuhkan putusan sebagai berikut dalam perkara

In
A
gugatan antara:
ah

lik
PT. YAMIKA ARBIS, yang diwakili oleh Direktur Utama Rediansyah
Sihombing, beralamat Jalan Budi Kemakmuran No.8 Kelurahan Pulo Brayan
am

ub
Kota Kecamatan Medan Barat, dalam hal ini diwakili oleh Kuasanya
RUDIANSYAH DHARMAWAN, SH, TOMMY BELLYN WIRYADI, SH,
ep
k

LAMTIANUS JOSUANTO PURBA, SH dan SUHERMAN NASUTION, SH, dari


ah

Kantor Advokat RUDIANSYAH DHARMAWAN & REKAN yang berkantor di


R

si
Jalan M. Yakub No.57 B Kelurahan Sei Kera Hilir I Kecamatan Medan
Perjuangan Kota Medan, berdasarkan Surat Kuasa Khusus tertanggal 24 Juli

ne
ng

2014 yang telah didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Medan


tanggal 07 Agustus 2014 dibawah Register Nomor: 1691/Penk/2014/PN.Mdn,

do
gu

selanjutnya disebut sebagai PENGGUGAT ;

LAWAN
In
A

1. HENRY KOSASIH, Pekerjaan Wiraswasta, alamat Jalan Badur No.4


ah

Kelurahan Hamdan Kecamatan Medan Maimun Kota Medan, selanjutnya


lik

disebut sebagai TERGUGAT I ;


2. PT. BANK DANAMON INDONESIA Tbk Cq PT. BANK DANAMON
m

ub

INDONESIA CABANG KUNINGAN, berkedudukan Jalan H.R. Rasuna


ka

Said Kav. C-10 Jakarta, selanjutnya disebut sebagai TERGUGAT II ;


ep

Pengadilan Negeri tersebut;


ah

Setelah membaca berkas perkara beserta surat-surat yang bersangkutan;


R

Setelah mendengar kedua belah pihak yang berperkara;


es
M

ng

Halaman 1 dari 30
on

Putusan
No.370/Pdt.G/2014/PN.Mdn
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 1
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
TENTANG DUDUK PERKARA

si
Menimbang, bahwa Penggugat dengan surat gugatan tanggal 06 Agustus

ne
ng
2014 yang diterima dan didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Medan
pada tanggal 08 Agustus 2014 dalam Register Nomor 370/Pdt.G/2014/PN.Mdn,
telah mengajukan gugatan sebagai berikut:

do
gu
1. bahwa Penggugat adalah badan hukum berbentuk Perseroan Terbatas
(PT) yang didirikan Tgl. 18 September 1980 sesuai dengan Akta Pendirian

In
A
Perseroan Terbatas Yamika Arbis Tgl. 18 September 1980 No. 84 dibuat
dihadapan Notaris Rachmat Santoso, S.H. dengan kedudukan di Medan.
ah

lik
Serta telah berulang kali mengalami perubahan dengan perubahan terakhir
Tgl. 25 Maret 2010 sebagaimana tertuang pada Berita Acara Rapat
am

ub
PT. Yamika Arbis Tgl. 25 Maret 2010 No. 44 dibuat dihadapan Notaris
Mufida Noor, S.H., terhadap perubahan tersebut telah didaftarkan di Dirjen
AHU Kementerian Hukum dan HAM;
ep
k
ah

R
2. Bahwa pada Tahun 1995, Penggugat ada mengajukan fasilitas kredit

si
kepada Bank Duta Cabang Medan tetapi sebelum Penggugat melakukan

ne
ng

pelunasan fasilitas kredit tersebut tepatnya Tahun 1998 dimana beberapa


lambaga keuangan termasuk juga Bank Duta mengalami likuidasi oleh

do
Pemerintah Indonesia. Sehingga semua penagihan fasilitas kredit
gu

Penggugat dialihkan kepada BPPN waktu itu bernama Badan Penyehatan


Perbankan Nasional;
In
A
ah

3. Bahwa karena masa kerja BPPN tidak berlangsung lama, BPPN


lik

dibubarkan oleh Pemerintah Indonesia selanjutnya fasilitas kredit


Penggugat dialihkan hak tagihnya kepada Tergugat II;
m

ub
ka

4. Bahwa setelah jatuhnya hak tagih fasilitas kredit Penggugat kepada


ep

Tergugat II dimana Tgl. 28 Januari 2002 Tergugat II mengirimkan surat


ah

untuk Penggugat, adapun isi surat tersebut memberitahukan Penggugat


R

es

agar melakukan pembayaran pada rekening tempat Tergugat II;


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 2
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R

si
5. Bahwa setelah Tergugat II mengirimkan surat pemberitahuan kepada

ne
Penggugat, akhirnya Penggugat mengetahui kalau posisi hak tagih fasilitas

ng
kredit sebelum pada Bank Duta dan BPPN sekarang jatuh kepada
Tergugat II;

do
gu
6. Bahwa karena hak tagih piutang pada Tergugat II, sehingga Penggugat

In
A
berhubungan langsung dengan Tergugat II dan tidak ada pihak lain selain
Tergugat II;
ah

lik
am

ub
7. Bahwa Penggugat merasa terkejut, karena Tahun 2007 dalam perkara
No. 106/Pdt.G/2007/PN-Mdn yang bersidang di Pengadilan Negeri Medan
terlihat kalau adanya pengalihan hak tagih (Cessie) piutang Penggugat
ep
k

kepada Tergugat I dari Tergugat II berdasarkan, Akta Perjanjian Jual Beli


ah

Piutang Tgl. 5 Mei 2006 No. 35 dan Akta Perjanjian Pengalihan Piutang
R

si
(Cessie) No. 36 Tgl. 5 Mei 2006;

ne
ng

8. Bahwa terhadap pengalihan hak tagih piutang dari Tergugat II kepada

do
Tergugat I didasari atas Akta Perjanjian Jual Beli Piutang Tgl. 5 Mei 2006
gu

No. 35 dan Akta Perjanjian Pengalihan Piutang (Cessie) No. 36 Tgl. 5 Mei
2006 adalah tanpa persetujuan dan sepengetahuan Penggugat;
In
A
ah

9. Bahwa seharusnya Tergugat II sebelum melakukan pengalihan hak tagih


lik

piutang kepada Tergugat I terlebih dahulu memberitahukan Penggugat.


Sebab selama ini Penggugat tidak ada ikatan hukum dengan Tergugat I
m

ub

tetapi pada Tergugat II;


ka

ep

10. Bahwa pengalihan hak tagih piutang oleh Tergugat II adalah perbuatan
ah

melawan hukum. Sebab menurut ketentuan Pasal 613 KUHPerdata


R

es

menyebutkan “penyerahan piutang-piutang atas nama dan barang barang


M

ng

Halaman 3 dari 30
on

Putusan
No.370/Pdt.G/2014/PN.Mdn
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 3
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
lain yang tidak bertubuh, dilakukan dengan jalan membuat akta otentik atau

si
dibawah tangan yang melimpahkan hak hak atas barang barang itu kepada

ne
ng
orang lain. Penyerahan tidak ada akibatnya bagi yang berutang sebelum
penyerahan itu diberitahukan atau disetujui tertulis atau diakuinya…”;

do
gu
11. Bahwa setahu Penggugat hak tagih piutang kepada Tergugat II, maka tidak
ada kewajiban Penggugat untuk membayarkan hutangnya dengan Tergugat

In
A
I. sebab tidak ada ikatan hukum dengan Tergugat I;
ah

lik
12. Bahwa Tergugat I telah melakukan perbuatan melawan hukum, maka
am

ub
sangat wajar menurut hukum semua akta yang timbul dalam pengalihan
hak tagih piutang untuk Tergugat I batal demi hukum atau sekurang
kurangnya tidak berkekuatan hukum yakni :
ep
k

1. Akta Perjanjian Jual Beli Piutang Tgl. 5 Mei 2006 No. 35.
ah

2. Akta Perjanjian Pengalihan Piutang (Cessie) No. 36 Tgl. 5 Mei 2006.


R

si
13. Bahwa akibat dari pengalihan hak tagih piutang kepada Tergugat I dan

ne
ng

tanpa persetujuan sebelumnya kepada Penggugat mengakibatkan


menimbulkan kerugian bagi Penggugat yakni Penggugat tidak mengetahui

do
gu

lagi jumlah yang pasti sisa kredit Penggugat;


In
A

14. Bahwa pengalihan hak tagih piutang kepada Tergugat I tanpa didasarkan
atas persetujuan dan telah menimbulkan kerugian bagi Penggugat, maka
ah

lik

sangat wajar menurut hukum hak tagih piutang Penggugat dikembalikan


lagi keposisi semula dari Tergugat I kepada Tergugat II;
m

ub
ka

15. Bahwa karena sebelumnya hak tagih piutang Penggugat berada di


ep

Tergugat II, maka sangat wajar menurut hukum Tergugat II dihukum untuk
ah

melakukan penagihan piutang kepada Penggugat;


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 4
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
16. Bahwa pengalihan penagihan piutang ini dibuat dengan melawan hukum,

si
maka sangat wajar menurut hukum Tergugat I dihukum untuk

ne
mengembalikan semua dokumen yang berkaitan dengan piutang

ng
Penggugat kepada Tergugat II;

do
gu
17. Bahwa agar Tergugat I dan Tergugat II memenuhi isi putusan yang telah
berkekuatan hukum tetap, maka sangat wajar menurut hukum terhadap

In
A
harta benda Tergugat I dan Tergugat II sah dan berharga diletakkan sita
jaminan (Conservatoir Beslaag);
ah

lik
18. bahwa oleh karena Tergugat I berdomisili di Medan, sehingga Penggugat
am

ub
memilih Pengadilan Negeri Medan untuk mengadili perkara ini;
bahwa berdasarkan alasan tersebut di atas Penggugat memohon agar berkenan
ep
k

kiranya Bapak Ketua Pengadilan Negeri Medan memanggil pihak pihak yang ada
ah

hubungannya dengan perkara ini seraya memeriksa dan mengadili serta


R

si
memutuskan yang amarnya sebagai berikut :

ne
ng

1. Mengabulkan gugatan Penggugat untuk seluruhnya;

do
gu

2. Menyatakan sah dan berharga Sita Jaminan (Conservatoir Beslaag) yang


In
diletakkan dalam perkara ini;
A
ah

lik

3. Menyatakan secara hukum Tergugat II telah melakukan perbuatan melawan


hukum;
m

ub
ka

4. Menyatakan secara hukum hak tagih piutang Penggugat dikembalikan pada


ep

posisi semula dari Tergugat I kepada Tergugat II;


ah

es
M

ng

Halaman 5 dari 30
on

Putusan
No.370/Pdt.G/2014/PN.Mdn
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 5
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
5. Menyatakan secara hukum semua akta yang timbul dalam pengalihan hak

si
tagih piutang untuk Tergugat I batal demi hukum atau sekurang kurangnya

ne
ng
tidak berkekuatan hukum yaitu :
1. Akta Perjanjian Jual Beli Piutang Tgl. 5 Mei 2006 No. 35.
2. Akta Perjanjian Pengalihan Piutang (Cessie) No. 36 Tgl. 5 Mei 2006.

do
gu

In
6. Menyatakan secara hukum Penggugat tidak ikatan hukum dengan Tergugat I
A
mengenai piutang Penggugat;
ah

lik
7. Menghukum Tergugat II untuk melakukan penagihan piutang kepada
am

ub
Penggugat;
ep
k

8. Menghukum Tergugat I untuk mengembalikan semua dokumen menyangkut


ah

piutang Penggugat kepada Tergugat II;


R

si
9. Menyatakan putusan ini dapat dijalankan serta merta walaupun ada banding,

ne
ng

verzet maupun kasasi ;

do
gu

10. Menghukum Para Tergugat untuk membayar biaya biaya yang timbul dalam
perkara ini ;
In
A
ah

lik

11. Apabila Majelis Hakim Pengadilan Negeri Medan yang terhormat berpendapat
lain mohon Keputusan yang seadil-adilnya ( Ex aquo
m

ub

et bono) ;
ka

Menimbang, bahwa pada hari persidangan yang telah ditentukan, untuk


ep

Penggugat menghadap Kuasanya tersebut tersebut diatas, untuk Tergugat I


ah

datang menghadap kuasanya MANGIRING SIHOMBING,SH ddk, Advokat dan


R

Penasehat Hukum berkantor di Jalan Letda Sujono Komplek Pramas I No.70


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 6
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Medan, Kantor Hukum MANGIRING SIHOMBING,SH &Rekan berdasarkan Surat

si
Kuasa Khusus tanggal 23 September 2014, sedangkan Tergugat II telah dipanggil

ne
secara patut akan tetapi tidak hadir dan tidak menyuruh wakilnya yang sah ;

ng
Menimbang, bahwa Majelis Hakim telah mengupayakan perdamaian
diantara para pihak melalui mediasi sebagaimana diatur dalam Perma Nomor 1

do
gu
Tahun 2008 tentang Prosedur Mediasi di Pengadilan dengan menunjuk AKSIR,
SH.MH, Hakim pada Pengadilan Negeri Medan sebagai Mediator;

In
A
Menimbang, bahwa berdasarkan laporan Mediator tanggal 28 Oktober
2014, upaya perdamaian tersebut tidak berhasil;
ah

lik
Menimbang, bahwa oleh karena itu pemeriksaan perkara dilanjutkan
dengan pembacaan surat gugatan yang isinya tetap dipertahankan oleh
am

ub
Penggugat;
Menimbang, bahwa terhadap gugatan Penggugat tersebut Tergugat I
memberikan jawaban pada pokoknya sebagai berikut:
ep
k

DALAM EKSEPSI :
ah

1. Gugatan Penggugat Dalam Perkara ini Ne Bis in Idem.


R

si
ne
Bahwa dengan dasar gugatan atau posita gugatan dan tuntutan (petitum) dalam
ng

gugatan yang diajukan Penggugat dalam perkara ini, petitum atau tuntutan yang
diajukan Penggugat dalam perkara ini didasarkan pada alasan bahwa peralihan

do
gu

hak tagih piutang Tergugat II (bukan hak tagih piutang Penggugat) kepada
Tergugat I sebagaimana termaktub didalam Akta Perjanjian Jual Beli Piutang No.
In
A

35 tertanggal 5 Mei 2006 dan Akta Perjanjian Pengalihan Piutang (Cessie) No.36
tertanggal 5 Mei 2006 tersebut, merupakan perbuatan melawan hukum (vide,
ah

lik

Gugatan Penggugat halaman 3) ;


m

ub

Bahwa dasar hukum yang diajukan Penggugat dalam perkara ini untuk
menyatakan peralihan hak tagih piutang Tergugat II (bukan hak tagih piutang
ka

Penggugat) kepada Tergugat I sebagaimana termaktub didalam Perjanjian Jual


ep

Beli Piutang No. 35 tertanggal 5 Mei 2006 dan Akta Perjanjian Pengalihan Piutang
ah

(Cessie) No. 36 tertanggal 5 Mei 2006 tersebut merupakan perbuatan melawan


R

hukum, adalah ketentuan Pasal 613 KUHPerdata ;


es
M

ng

Halaman 7 dari 30
on

Putusan
No.370/Pdt.G/2014/PN.Mdn
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 7
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R

si
Bahwa sebelum Penggugat mengajukan gugatan dalam perkara ini, Tergugat I

ne
dalam perkara ini telah pernah mengajukan gugatan (bertindak sebagai

ng
Penggugat) terhadap Penggugat dalam perkara ini sebagai Tergugat I dalam
perkara perdata sebagaimana termaktub didalam Putusan Pengadilan Negeri

do
gu
Medan tertanggal 4 September 2007 No. 106/Pdt.G/2007/PN.Mdn, Jo Putusan
Pengadilan Tinggi Medan No.176/PDT/2008/PT.Mdn, tertanggal 25 Juni 2008 Jo.

In
A
Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia No.367 K/Pdt/2010 tertanggal 4
Januari 2011 ;
ah

lik
Bahwa tuntutan yang diajukan Penggugat (in casu Tergugat I) dalam Gugatan
am

ub
sebagaimana termaktub didalam Putusan Pengadilan Negeri Medan tertanggal 4
September 2007 No. 106/Pdt.G/2007/PN.Mdn, Jo Putusan Pengadilan Tinggi
Medan No.176/PDT/2008/PT.Mdn, tertanggal 25 Juni 2008 Jo. Putusan
ep
k

Mahkamah Agung Republik Indonesia No.367 K/Pdt/2010 tertanggal 4 Januari


ah

2011 tersebut, didasarkan pada alasan peralihan hak tagih piutang Tergugat II
R

si
kepada Tergugat I atas hutang Penggugat sebagaimana termaktub didalam Akta
Perjanjian Jual Beli Piutang No. 35 tertanggal 5 Mei 2006 dan Akta Perjanjian

ne
ng

Pengalihan Piutang (Cessie) No.36 tertanggal 5 Mei 2006 ;

do
gu

Bahwa dalam Gugatan Perdata yang diajukan Penggugat (in casu Tergugat I)
sebagaimana termaktub didalam Putusan Pengadilan Negeri Medan tertanggal 4
In
A

September 2007 No. 106/Pdt.G/2007/PN.Mdn, Jo Putusan Pengadilan Tinggi


Medan No.176/PDT/2008/PT.Mdn, tertanggal 25 Juni 2008 Jo. Putusan
ah

lik

Mahkamah Agung Republik Indonesia No.367 K/Pdt/2010 tertanggal 4 Januari


2011 tersebut, Penggugat (in casu Tergugat I) menyatakan bahwa Akta Perjanjian
m

ub

Jual Beli Piutang No. 35 tertanggal 5 Mei 2006 dan Akta Perjanjian Pengalihan
Piutang (Cessie) No.36 tertanggal 5 Mei 2006 tersebut diperbuat dihadapan
ka

Vestina Ria Kartika, SH. Notaris di Jakarta ;


ep
ah

Bahwa dalam Gugatan Perdata yang diajukan Penggugat (in casu Tergugat I)
R

dalam perkara perdata sebagaimana termaktub didalam Putusan Pengadilan


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 8
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Negeri Medan tertanggal 4 September 2007 No. 106/Pdt.G/2007/PN.Mdn, Jo

si
Putusan Pengadilan Tinggi Medan No.176/PDT/2008/PT.Mdn, tertanggal 25 Juni

ne
2008 Jo. Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia No.367 K/Pdt/2010

ng
tertanggal 4 Januari 2011 tersebut, Penggugat (in casu Tergugat I) menyatakan
bahwa Akta Perjanjian Jual Beli Piutang No. 35 tertanggal 5 Mei 2006 dan Akta

do
gu
Perjanjian Pengalihan Piutang (Cessie) No.36 tertanggal 5 Mei 2006 tersebut
diperbuat dihadapan Vestina Ria Kartika, SH. Notaris di Jakarta sebagaimana

In
A
tersebut diatas, telah diberitahukan kepada Tergugat I (in casu Penggugat) ;
ah

lik
Bahwa dengan demikian, peralihan hak tagih piutang Tergugat II kepada Tergugat
I sebagaimana termaktub didalam Akta Perjanjian Jual Beli Piutang No. 35
am

ub
tertanggal 5 Mei 2006 dan Akta Perjanjian Pengalihan Piutang (Cessie) No.36
tertanggal 5 Mei 2006 tersebut diperbuat dihadapan Vestina Ria Kartika, SH.
Notaris di Jakarta tersebut, telah memenuhi ketentuan Pasal 613 KUHPerdata ;
ep
k
ah

Bahwa Penggugat dalam perkara ini sebagai Tergugat I dalam perkara perdata
R

si
sebagaimana termaktub didalam Putusan Pengadilan Negeri Medan tertanggal 4
September 2007 No. 106/Pdt.G/2007/PN.Mdn, Jo Putusan Pengadilan Tinggi

ne
ng

Medan No.176/PDT/2008/PT.Mdn, tertanggal 25 Juni 2008 Jo. Putusan


Mahkamah Agung Republik Indonesia No.367 K/Pdt/2010 tertanggal 4 Januari

do
gu

2011 tersebut, juga mengajukan GUGATAN REKONPENSI terhadap Penggugat


(in casu Tergugat I) dengan mengajukan tuntutan yang didasarkan pada alas an
In
A

bahwa Akta Perjanjian Jual Beli Piutang No. 35 tertanggal 5 Mei 2006 dan Akta
Perjanjian Pengalihan Piutang (Cessie) No.36 tertanggal 5 Mei 2006 tersebut
ah

lik

diperbuat dihadapan Vestina Ria Kartika, SH. Notaris di Jakarta tersebut, melawan
atau melanggar hukum ;
m

ub

Bahwa dengan demikian, tuntutan atau petitum yang diajukan Penggugat dalam
perkara ini, maupun tuntutan atau petitum yang diajukan Tergugat I (in casu
ka

Penggugat) dalam Gugatan Rekonpensi sebagaimana termaktub didalam Putusan


ep

Pengadilan Negeri Medan tertanggal 4 September 2007 No. 106/Pdt.G/2007/


ah

PN.Mdn, Jo Putusan Pengadilan Tinggi Medan No.176/PDT/2008/PT.Mdn,


R

tertanggal 25 Juni 2008 Jo. Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia No.367
es
M

ng

Halaman 9 dari 30
on

Putusan
No.370/Pdt.G/2014/PN.Mdn
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 9
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
K/Pdt/2010 tertanggal 4 Januari 2011 tersebut, didasarkan pada alasan yang

si
sama ;

ne
ng
Bahwa Putusan Pengadilan Negeri Medan tertanggal 4 September 2007 No. 106/
Pdt.G/2007/PN.Mdn, Jo Putusan Pengadilan Tinggi Medan No.176/PDT/2008/

do
gu
PT.Mdn, tertanggal 25 Juni 2008 Jo. Putusan Mahkamah Agung Republik
Indonesia No.367 K/Pdt/2010 tertanggal 4 Januari 2011 tersebut, telah

In
A
berkekuatan hukum tetap ;
ah

lik
Bahwa menurut ketentuan Pasal 1917 KUHPerdata, kekuatan sesuatu putusan
hakim yang telah memperoleh kekuatan mutlak, tidaklah lebih luas dari pada
am

ub
sekedar mengenai soal putusannya. Untuk dapat mengajukan kekuatan itu,
perlulah bahwa soal yang dituntut adalah sama, bahwa tuntutan didasarkan atas
alasan yang sama, lagi pula dimajukan oleh dan terhadap pihak-pihak yang sama
ep
k

didalam hubungan yang sama pula ;


ah

si
Bahwa berpedoman kepada kaidah hukum sebagaimana disebutkan dalam
ketentuan Pasal 1917 KUHPerdata sebagai ketentuan hukum yang mengatur

ne
ng

konsep hukum Ne Bis In Idem, maka secara deduktif dapat dikatakan bahwa
Gugatan yang diajukan Penggugat dalam perkara ini adalah Ne Bis In Idem,

do
gu

karena tuntutan yang diajukan Penggugat Rekonpensi (in casu Penggugat) yang
telah dipertimbangkan didalam Putusan Pengadilan Negeri Medan tertanggal 4
In
A

September 2007 No. 106/Pdt.G/2007/PN.Mdn, Jo Putusan Pengadilan Tinggi


Medan No.176/PDT/2008/PT.Mdn, tertanggal 25 Juni 2008 Jo. Putusan
ah

lik

Mahkamah Agung Republik Indonesia No.367 K/Pdt/2010 tertanggal 4 Januari


2011 yang telah berkekuatan hukum tetap ;
m

ub

2. Pihak Tergugat Dalam Gugatan Penggugat Tidak Lengkap.


Bahwa dengan dasar gugatan atau posita gugatan dan tuntutan (petitum) dalam
ka

gugatan yang diajukan Penggugat dalam perkara ini, petitum atau tuntutan yang
ep

diajukan Penggugat dalam perkara ini didasarkan pada alasan bahwa peralihan
ah

hak tagih piutang Tergugat II (bukan hak tagih piutang Penggugat) kepada
R

Tergugat I sebagaimana termaktub didalam Akta Perjanjian Jual Beli Piutang No.
es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 10
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
35 tertanggal 5 Mei 2006 dan Akta Perjanjian Pengalihan Piutang (Cessie) No.36

si
tertanggal 5 Mei 2006 tersebut, merupakan perbuatan melawan hukum (vide,

ne
Gugatan Penggugat halaman 3) ;

ng
Bahwa sebelum Penggugat mengajukan gugatan dalam perkara ini, Tergugat I

do
gu
dalam perkara ini telah pernah mengajukan gugatan (bertindak sebagai
Penggugat) terhadap Penggugat dalam perkara ini sebagai Tergugat I dalam

In
A
perkara perdata sebagaimana termaktub didalam Putusan Pengadilan Negeri
Medan tertanggal 4 September 2007 No. 106/Pdt.G/2007/PN.Mdn, Jo Putusan
ah

lik
Pengadilan Tinggi Medan No.176/PDT/2008/PT.Mdn, tertanggal 25 Juni 2008 Jo.
Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia No.367 K/Pdt/2010 tertanggal 4
am

ub
Januari 2011 ;

Bahwa dalam Gugatan Perdata yang diajukan Penggugat (in casu Tergugat I)
ep
k

sebagaimana termaktub didalam Putusan Pengadilan Negeri Medan tertanggal 4


ah

September 2007 No. 106/Pdt.G/2007/PN.Mdn, Jo Putusan Pengadilan Tinggi


R

si
Medan No.176/PDT/2008/PT.Mdn, tertanggal 25 Juni 2008 Jo. Putusan
Mahkamah Agung Republik Indonesia No.367 K/Pdt/2010 tertanggal 4 Januari

ne
ng

2011 tersebut, Penggugat (in casu Tergugat I) menyatakan bahwa Akta Perjanjian
Jual Beli Piutang No. 35 tertanggal 5 Mei 2006 dan Akta Perjanjian Pengalihan

do
gu

Piutang (Cessie) No.36 tertanggal 5 Mei 2006 tersebut diperbuat dihadapan


Vestina Ria Kartika, SH. Notaris di Jakarta ;
In
A

Bahwa akan tetapi dalam Gugatan Perdata yang diajukan Penggugat dalam
ah

lik

perkara ini, tidak mengikut sertakan Vestina Ria kartika, SH. Notaris di Jakarta
sebagai Tergugat dalam perkara ini sebagai konsekuensi logis dari dasar gugatan
m

ub

yang diajukan Penggugat dalam perkara ini atas dasar perbuatan melawan hukum
dalam kaitannya dengan bahwa Akta Perjanjian Jual Beli Piutang No. 35
ka

tertanggal 5 Mei 2006 dan Akta Perjanjian Pengalihan Piutang (Cessie) No.36
ep

tertanggal 5 Mei 2006 tersebut diperbuat dihadapan Vestina Ria Kartika, SH.
ah

Notaris di Jakarta. Dengan demikian, dapat dinyatakan bahwa pihak Tergugat


R

dalam Gugatan yang diajukan Penggugat dalam perkara inii, tidak lengkap ;
es
M

ng

Halaman 11 dari 30
on

Putusan
No.370/Pdt.G/2014/PN.Mdn
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 11
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
3. Tuntutan Penggugat Mengabaikan Kepastian Hukum.

si
ne
ng
Bahwa dengan dasar gugatan atau posita gugatan dan tuntutan (petitum) dalam
gugatan yang diajukan Penggugat dalam perkara ini, petitum atau tuntutan yang
diajukan Penggugat dalam perkara ini didasarkan pada alasan bahwa peralihan

do
gu
hak tagih piutang Tergugat II (bukan hak tagih piutang Penggugat) kepada
Tergugat I sebagaimana termaktub didalam Akta Perjanjian Jual Beli Piutang No.

In
A
35 tertanggal 5 Mei 2006 dan Akta Perjanjian Pengalihan Piutang (Cessie) No.36
tertanggal 5 Mei 2006 tersebut, merupakan perbuatan melawan hukum (vide,
ah

lik
Gugatan Penggugat halaman 3) ;
am

ub
Bahwa tuntutan atau petitum yang diajukan Penggugat dalam perkara ini adalah
agar pengadilan menyatakan batal demi hokum Akta Perjanjian Jual Beli Piutang
ep
No. 35 tertanggal 5 Mei 2006 dan Akta Perjanjian Pengalihan Piutang (Cessie)
k

No.36 tertanggal 5 Mei 2006 tersebut ;


ah

si
Bahwa sebelum Penggugat mengajukan gugatan dalam perkara ini, Tergugat I
dalam perkara ini telah pernah mengajukan gugatan (bertindak sebagai

ne
ng

Penggugat) terhadap Penggugat dalam perkara ini sebagai Tergugat I dalam


perkara perdata sebagaimana termaktub didalam Putusan Pengadilan Negeri

do
gu

Medan tertanggal 4 September 2007 No. 106/Pdt.G/2007/PN.Mdn, Jo Putusan


Pengadilan Tinggi Medan No.176/PDT/2008/PT.Mdn, tertanggal 25 Juni 2008 Jo.
In
A

Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia No.367 K/Pdt/2010 tertanggal 4


Januari 2011 ;
ah

lik

Bahwa tuntutan yang diajukan Penggugat (in casu Tergugat I) dalam Gugatan
m

ub

sebagaimana termaktub didalam Putusan Pengadilan Negeri Medan tertanggal 4


September 2007 No. 106/Pdt.G/2007/PN.Mdn, Jo Putusan Pengadilan Tinggi
ka

Medan No.176/PDT/2008/PT.Mdn, tertanggal 25 Juni 2008 Jo. Putusan


ep

Mahkamah Agung Republik Indonesia No.367 K/Pdt/2010 tertanggal 4 Januari


ah

2011 tersebut, didasarkan pada alasan peralihan hak tagih piutang Tergugat II
R

kepada Tergugat I atas hutang Penggugat sebagaimana termaktub didalam Akta


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 12
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Perjanjian Jual Beli Piutang No. 35 tertanggal 5 Mei 2006 dan Akta Perjanjian

si
Pengalihan Piutang (Cessie) No.36 tertanggal 5 Mei 2006 ;

ne
ng
Bahwa dalam Gugatan Perdata yang diajukan Penggugat (in casu Tergugat I)
sebagaimana termaktub didalam Putusan Pengadilan Negeri Medan tertanggal 4

do
gu
September 2007 No. 106/Pdt.G/2007/PN.Mdn, Jo Putusan Pengadilan Tinggi
Medan No.176/PDT/2008/PT.Mdn, tertanggal 25 Juni 2008 Jo. Putusan

In
A
Mahkamah Agung Republik Indonesia No.367 K/Pdt/2010 tertanggal 4 Januari
2011 tersebut, Penggugat (in casu Tergugat I) menyatakan bahwa Akta Perjanjian
ah

lik
Jual Beli Piutang No. 35 tertanggal 5 Mei 2006 dan Akta Perjanjian Pengalihan
Piutang (Cessie) No.36 tertanggal 5 Mei 2006 tersebut diperbuat dihadapan
am

ub
Vestina Ria Kartika, SH. Notaris di Jakarta ;

Bahwa dalam Gugatan Perdata yang diajukan Penggugat (in casu Tergugat I)
ep
k

dalam perkara perdata sebagaimana termaktub didalam Putusan Pengadilan


ah

Negeri Medan tertanggal 4 September 2007 No. 106/Pdt.G/2007/PN.Mdn, Jo


R

si
Putusan Pengadilan Tinggi Medan No.176/PDT/2008/PT.Mdn, tertanggal 25 Juni
2008 Jo. Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia No.367 K/Pdt/2010

ne
ng

tertanggal 4 Januari 2011 tersebut, Penggugat (in casu Tergugat I) menyatakan


bahwa Akta Perjanjian Jual Beli Piutang No. 35 tertanggal 5 Mei 2006 dan Akta

do
gu

Perjanjian Pengalihan Piutang (Cessie) No.36 tertanggal 5 Mei 2006 tersebut


diperbuat dihadapan Vestina Ria Kartika, SH. Notaris di Jakarta sebagaimana
In
A

tersebut diatas, telah diberitahukan kepada Tergugat I (in casu Penggugat) ;


ah

lik

Bahwa dengan demikian, peralihan hak tagih piutang Tergugat II kepada Tergugat
I sebagaimana termaktub didalam Akta Perjanjian Jual Beli Piutang No. 35
m

ub

tertanggal 5 Mei 2006 dan Akta Perjanjian Pengalihan Piutang (Cessie) No.36
tertanggal 5 Mei 2006 tersebut diperbuat dihadapan Vestina Ria Kartika, SH.
ka

Notaris di Jakarta tersebut, telah memenuhi ketentuan Pasal 613 KUHPerdata ;


ep
ah

Bahwa Penggugat dalam perkara ini sebagai Tergugat I dalam perkara perdata
R

sebagaimana termaktub didalam Putusan Pengadilan Negeri Medan tertanggal 4


es
M

ng

Halaman 13 dari 30
on

Putusan
No.370/Pdt.G/2014/PN.Mdn
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 13
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
September 2007 No. 106/Pdt.G/2007/PN.Mdn, Jo Putusan Pengadilan Tinggi

si
Medan No.176/PDT/2008/PT.Mdn, tertanggal 25 Juni 2008 Jo. Putusan

ne
Mahkamah Agung Republik Indonesia No.367 K/Pdt/2010 tertanggal 4 Januari

ng
2011 tersebut, juga mengajukan GUGATAN REKONPENSI terhadap Penggugat
(in casu Tergugat I) dengan mengajukan tuntutan yang didasarkan pada alasan

do
gu
bahwa Akta Perjanjian Jual Beli Piutang No. 35 tertanggal 5 Mei 2006 dan Akta
Perjanjian Pengalihan Piutang (Cessie) No.36 tertanggal 5 Mei 2006 tersebut

In
A
diperbuat dihadapan Vestina Ria Kartika, SH. Notaris di Jakarta tersebut, melawan
atau melanggar hukum ;
ah

lik
Bahwa salah satu amar Putusan Pengadilan Negeri Medan tertanggal 4
am

ub
September 2007 No. 106/Pdt.G/2007/PN.Mdn, Jo Putusan Pengadilan Tinggi
Medan No.176/PDT/2008/PT.Mdn, tertanggal 25 Juni 2008 Jo. Putusan
Mahkamah Agung Republik Indonesia No.367 K/Pdt/2010 tertanggal 4 Januari
ep
k

2011 tersebut berbunyi “menolak Gugatan Rekonpensi yang diajukan Penggugat


ah

Rekonpensi (in casu Penggugat) ;


R

si
Bahwa Putusan Pengadilan Negeri Medan tertanggal 4 September 2007 No. 106/

ne
ng

Pdt.G/2007/PN.Mdn, Jo Putusan Pengadilan Tinggi Medan No.176/PDT/2008/


PT.Mdn, tertanggal 25 Juni 2008 Jo. Putusan Mahkamah Agung Republik

do
gu

Indonesia No.367 K/Pdt/2010 tertanggal 4 Januari 2011 tersebut, telah


berkekuatan hukum tetap. Oleh karena itu, menyangkut keabsahan peralihan hak
In
A

tagih piutang Tergugat II kepada Tergugat I atas hutang Penggugat sebagaimana


termaktub didalam Akta Perjanjian Jual Beli Piutang No. 35 tertanggal 5 Mei 2006
ah

lik

dan Akta Perjanjian Pengalihan Piutang (Cessie) No.36 tertanggal 5 Mei 2006
tersebut diperbuat dihadapan Vestina Ria Kartika, SH. Notaris di Jakarta tersebut,
m

ub

telah mempunyai kepastian hukum ;


ka

Bahwa selain dari pada itu, keberadaan Putusan Pengadilan Negeri Medan
ep

tertanggal 4 September 2007 No. 106/Pdt.G/2007/PN.Mdn, Jo Putusan


ah

Pengadilan Tinggi Medan No.176/PDT/2008/PT.Mdn, tertanggal 25 Juni 2008 Jo.


R

Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia No.367 K/Pdt/2010 tertanggal 4


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 14
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Januari 2011 tersebut, tidak dipersoalkan Penggugat dalam Gugatan yang

si
diajukan dalam perkara ini ;

ne
ng
Bahwa dengan demikian, tuntutan atau petitum yang diajukan Penggugat dalam
perkara ini agar pengadilan menyatakan peralihan hak tagih piutang Tergugat III

do
gu
kepada Tergugat I atas hutang Penggugat sebagaimana termaktub didalam Akta
Perjanjian Jual Beli Piutang No. 35 tertanggal 5 Mei 2006 dan Akta Perjanjian

In
A
Pengalihan Piutang (Cessie) No.36 tertanggal 5 Mei 2006 tersebut diperbuat
dihadapan Vestina Ria Kartika, SH. Notaris di Jakarta tersebut, batal demi hukum,
ah

lik
telah mengabaikan kepastian hukum ;
am

ub
Bahwa berdasarkan fakta-fakta hukum dan alasan-alasan hukum sebagaimana
telah diuraikan diatas, maka beralasan untuk menyatakan bahwa Gugatan yang
diajukan Penggugat dalam perkara ini tidak dapat diterima, karena tuntutan atau
ep
k

petitum dalam Gugatan yang diajukan Penggugat dalam perkara ini, akandianulir
ah

dengan keberadaan Putusan Pengadilan Negeri Medan tertanggal 4 September


R

si
2007 No. 106/Pdt.G/2007/PN.Mdn, Jo Putusan Pengadilan Tinggi Medan No.176/
PDT/2008/PT.Mdn, tertanggal 25 Juni 2008 Jo. Putusan Mahkamah Agung

ne
ng

Republik Indonesia No.367 K/Pdt/2010 tertanggal 4 Januari 2011 yang telah


berkekuatan hukum tetap dan mengandung kepastian hukum ;

do
gu

Bahwa berdasarkan alasan-alasan sebagaimana dikemukakan diatas, Gugatan


In
A

yang diajukan Penggugat dalam perkara ini tidak memiliki landasan hukum atau
tidak juridis, dan oleh karena itu beralasan untuk dinyatakan tidak dapat diterima;
ah

lik

DALAM POKOK PERKARA :


m

ub

Bahwa Tergugat I dalam perkara iini tetap membantah dalil-dalil yang diajukan
Penggugat dalam perkara ini, dan Tergugat I dalam perkara ini tetap menyatakan
ka

bahwa tuntutan yang diajukan Penggugat dalam perkara ini didasarkan pada
ep

alasan yang sama oleh pihak yang sama dalam hubungan yang sama dengan
ah

alasan yang disebutkan Penggugat dalam perkara ini yang bertindak sebagai
R

Penggugat Rekonpensi dalam perkara perdata sebagaimana termaktub didalam


es
M

ng

Halaman 15 dari 30
on

Putusan
No.370/Pdt.G/2014/PN.Mdn
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 15
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Putusan Pengadilan Negeri Medan tertanggal 4 September 2007 No. 106/

si
Pdt.G/2007/PN.Mdn, Jo Putusan Pengadilan Tinggi Medan No.176/PDT/2008/

ne
PT.Mdn, tertanggal 25 Juni 2008 Jo. Putusan Mahkamah Agung Republik

ng
Indonesia No.367 K/Pdt/2010 tertanggal 4 Januari 2011 yang telah berkekuatan
hukum tetap dan mengandung kepastian hukum ;

do
gu
Bahwa dengan dasar gugatan atau posita gugatan dan tuntutan (petitum) dalam

In
A
gugatan yang diajukan Penggugat dalam perkara ini, petitum atau tuntutan yang
diajukan Penggugat dalam perkara ini didasarkan pada alasan bahwa peralihan
ah

lik
hak tagih piutang Tergugat II (bukan hak tagih piutang Penggugat) kepada
Tergugat I sebagaimana termaktub didalam Akta Perjanjian Jual Beli Piutang No.
am

ub
35 tertanggal 5 Mei 2006 dan Akta Perjanjian Pengalihan Piutang (Cessie) No.36
tertanggal 5 Mei 2006 tersebut, merupakan perbuatan melawan hukum (vide,
Gugatan Penggugat halaman 3) ;
ep
k
ah

Bahwa dasar hukum yang diajukan Penggugat dalam perkara ini untuk
R

si
menyatakan peralihan hak tagih piutang Tergugat II (bukan hak tagih piutang
Penggugat) kepada Tergugat I sebagaimana termaktub didalam Perjanjian Jual

ne
ng

Beli Piutang No. 35 tertanggal 5 Mei 2006 dan Akta Perjanjian Pengalihan Piutang
(Cessie) No. 36 tertanggal 5 Mei 2006 tersebut merupakan perbuatan melawan

do
gu

hukum, adalah ketentuan Pasal 613 KUHPerdata ;


In
A

Bahwa sebelum Penggugat mengajukan gugatan dalam perkara ini, Tergugat I


dalam perkara ini telah pernah mengajukan gugatan (bertindak sebagai
ah

lik

Penggugat) terhadap Penggugat dalam perkara ini sebagai Tergugat I dalam


perkara perdata sebagaimana termaktub didalam Putusan Pengadilan Negeri
m

ub

Medan tertanggal 4 September 2007 No. 106/Pdt.G/2007/PN.Mdn, Jo Putusan


Pengadilan Tinggi Medan No.176/PDT/2008/PT.Mdn, tertanggal 25 Juni 2008 Jo.
ka

Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia No.367 K/Pdt/2010 tertanggal 4


ep

Januari 2011 ;
ah

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 16
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Bahwa tuntutan yang diajukan Penggugat (in casu Tergugat I) dalam Gugatan

si
sebagaimana termaktub didalam Putusan Pengadilan Negeri Medan tertanggal 4

ne
September 2007 No. 106/Pdt.G/2007/PN.Mdn, Jo Putusan Pengadilan Tinggi

ng
Medan No.176/PDT/2008/PT.Mdn, tertanggal 25 Juni 2008 Jo. Putusan
Mahkamah Agung Republik Indonesia No.367 K/Pdt/2010 tertanggal 4 Januari

do
gu
2011 tersebut, didasarkan pada alasan peralihan hak tagih piutang Tergugat II
kepada Tergugat I atas hutang Penggugat sebagaimana termaktub didalam Akta

In
A
Perjanjian Jual Beli Piutang No. 35 tertanggal 5 Mei 2006 dan Akta Perjanjian
Pengalihan Piutang (Cessie) No.36 tertanggal 5 Mei 2006 ;
ah

lik
Bahwa dalam Gugatan Perdata yang diajukan Penggugat (in casu Tergugat I)
am

ub
sebagaimana termaktub didalam Putusan Pengadilan Negeri Medan tertanggal 4
September 2007 No. 106/Pdt.G/2007/PN.Mdn, Jo Putusan Pengadilan Tinggi
Medan No.176/PDT/2008/PT.Mdn, tertanggal 25 Juni 2008 Jo. Putusan
ep
k

Mahkamah Agung Republik Indonesia No.367 K/Pdt/2010 tertanggal 4 Januari


ah

2011 tersebut, Penggugat (in casu Tergugat I) menyatakan bahwa Akta Perjanjian
R

si
Jual Beli Piutang No. 35 tertanggal 5 Mei 2006 dan Akta Perjanjian Pengalihan
Piutang (Cessie) No.36 tertanggal 5 Mei 2006 tersebut diperbuat dihadapan

ne
ng

Vestina Ria Kartika, SH. Notaris di Jakarta ;

do
gu

Bahwa dalam Gugatan Perdata yang diajukan Penggugat (in casu Tergugat I)
dalam perkara perdata sebagaimana termaktub didalam Putusan Pengadilan
In
A

Negeri Medan tertanggal 4 September 2007 No. 106/Pdt.G/2007/PN.Mdn, Jo


Putusan Pengadilan Tinggi Medan No.176/PDT/2008/PT.Mdn, tertanggal 25 Juni
ah

lik

2008 Jo. Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia No.367 K/Pdt/2010


tertanggal 4 Januari 2011 tersebut, Penggugat (in casu Tergugat I) menyatakan
m

ub

bahwa Akta Perjanjian Jual Beli Piutang No. 35 tertanggal 5 Mei 2006 dan Akta
Perjanjian Pengalihan Piutang (Cessie) No.36 tertanggal 5 Mei 2006 tersebut
ka

diperbuat dihadapan Vestina Ria Kartika, SH. Notaris di Jakarta sebagaimana


ep

tersebut diatas, telah diberitahukan kepada Tergugat I (in casu Penggugat) ;


ah

es
M

ng

Halaman 17 dari 30
on

Putusan
No.370/Pdt.G/2014/PN.Mdn
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 17
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Bahwa dengan demikian, peralihan hak tagih piutang Tergugat II kepada Tergugat

si
I sebagaimana termaktub didalam Akta Perjanjian Jual Beli Piutang No. 35

ne
tertanggal 5 Mei 2006 dan Akta Perjanjian Pengalihan Piutang (Cessie) No.36

ng
tertanggal 5 Mei 2006 tersebut diperbuat dihadapan Vestina Ria Kartika, SH.
Notaris di Jakarta tersebut, telah memenuhi ketentuan Pasal 613 KUHPerdata ;

do
gu
Bahwa Penggugat dalam perkara ini sebagai Tergugat I dalam perkara perdata

In
A
sebagaimana termaktub didalam Putusan Pengadilan Negeri Medan tertanggal 4
September 2007 No. 106/Pdt.G/2007/PN.Mdn, Jo Putusan Pengadilan Tinggi
ah

lik
Medan No.176/PDT/2008/PT.Mdn, tertanggal 25 Juni 2008 Jo. Putusan
Mahkamah Agung Republik Indonesia No.367 K/Pdt/2010 tertanggal 4 Januari
am

ub
2011 tersebut, juga mengajukan GUGATAN REKONPENSI terhadap Penggugat
(in casu Tergugat I) dengan mengajukan tuntutan yang didasarkan pada alasan
bahwa Akta Perjanjian Jual Beli Piutang No. 35 tertanggal 5 Mei 2006 dan Akta
ep
k

Perjanjian Pengalihan Piutang (Cessie) No.36 tertanggal 5 Mei 2006 tersebut


ah

diperbuat dihadapan Vestina Ria Kartika, SH. Notaris di Jakarta tersebut, melawan
R

si
atau melanggar hukum ;

ne
ng

Bahwa salah satu amar Putusan Pengadilan Negeri Medan tertanggal 4


September 2007 No. 106/Pdt.G/2007/PN.Mdn, Jo Putusan Pengadilan Tinggi

do
gu

Medan No.176/PDT/2008/PT.Mdn, tertanggal 25 Juni 2008 Jo. Putusan


Mahkamah Agung Republik Indonesia No.367 K/Pdt/2010 tertanggal 4 Januari
In
A

2011 tersebut berbunyi “menolak Gugatan Rekonpensi yang diajukan Penggugat


Rekonpensi (in casu Penggugat) ;
ah

lik

Bahwa Putusan Pengadilan Negeri Medan tertanggal 4 September 2007 No. 106/
m

ub

Pdt.G/2007/PN.Mdn, Jo Putusan Pengadilan Tinggi Medan No.176/PDT/2008/


PT.Mdn, tertanggal 25 Juni 2008 Jo. Putusan Mahkamah Agung Republik
ka

Indonesia No.367 K/Pdt/2010 tertanggal 4 Januari 2011 tersebut, telah


ep

berkekuatan hukum tetap. Oleh karena itu, menyangkut keabsahan peralihan hak
ah

tagih piutang Tergugat II kepada Tergugat I atas hutang Penggugat sebagaimana


R

termaktub didalam Akta Perjanjian Jual Beli Piutang No. 35 tertanggal 5 Mei 2006
es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 18
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
dan Akta Perjanjian Pengalihan Piutang (Cessie) No.36 tertanggal 5 Mei 2006

si
tersebut diperbuat dihadapan Vestina Ria Kartika, SH. Notaris di Jakarta tersebut,

ne
telah mempunyai kepastian hukum ;

ng
Bahwa selain dari pada itu, keberadaan Putusan Pengadilan Negeri Medan

do
gu
tertanggal 4 September 2007 No. 106/Pdt.G/2007/PN.Mdn, Jo Putusan
Pengadilan Tinggi Medan No.176/PDT/2008/PT.Mdn, tertanggal 25 Juni 2008 Jo.

In
A
Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia No.367 K/Pdt/2010 tertanggal 4
Januari 2011 tersebut, tidak dipersoalkan Penggugat dalam Gugatan yang
ah

lik
diajukan dalam perkara ini ;
am

ub
Bahwa dengan demikian, tuntutan atau petitum yang diajukan Penggugat dalam
perkara ini agar pengadilan menyatakan peralihan hak tagih piutang Tergugat III
kepada Tergugat I atas hutang Penggugat sebagaimana termaktub didalam Akta
ep
k

Perjanjian Jual Beli Piutang No. 35 tertanggal 5 Mei 2006 dan Akta Perjanjian
ah

Pengalihan Piutang (Cessie) No.36 tertanggal 5 Mei 2006 tersebut diperbuat


R

si
dihadapan Vestina Ria Kartika, SH. Notaris di Jakarta tersebut, batal demi hukum,
telah mengabaikan kepastian hukum ;

ne
ng

Menimbang, bahwa selanjutnya telah terjadi jawab jinawab antara

do
gu

Penggugat dan Tergugat I yaitu Penggugat mengajukan Replik dan Tergugat I


mengajukan Duplik sebagaimana terlampir dalam Berita Acara, yang untuk
In
A

singkatnya dianggap telah dimuat dalam putusan ini ;


Menimbang, bahwa untuk membuktikan dalil gugatannya Penggugat
ah

lik

mengajukan bukti surat yang seluruhnya berupa foto copy yang terdiri dari :
1. Fotocopy Surat PT. Bank Danamon tgl. 13 Februari 2002 No. 135/HAI/-
m

ub

SME.2/OL/II/02 yang ditujukan kepada PT. Yamika Arbis, periihal


Penyelesaian Kewajiban Hutang, diberi tanda P – 1 ;
ka

2. Fotocopy Surat PT. Yamika Arbis tgl. 21 Februari 2002 No. 01/YA/II/2002
ep

yang ditujukan kepada PT. Bank Danamon Indoneisa Tbk, Gedung


ah

Danamon Kuningan, perihal Penyelesaian Kewajiban Hutang, diberi tanda


R

P–2;
es
M

ng

Halaman 19 dari 30
on

Putusan
No.370/Pdt.G/2014/PN.Mdn
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 19
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
3. Fotocopy Surat PT. Bank Danamon tgl. 21 Maret 2002 No. 135/HAI/-

si
SME.2/OL/III/02 yang ditujukan kepada PT. Yamika Arbis, periihal

ne
Penyelesaian Kewajiban Hutang dan Keringanan Pembayaran Kewajiban,

ng
diberi tanda P – 3 ;
4. Fotocopy Surat PT. Bank Danamon tgl. 17 Mei 2002 No. 190/HAI-SME.2/

do
gu SP/V/02 yang ditujukan kepada PT. Yamika Arbis, periihal Penyelesaian
Kewajiban Hutang (Surat Peringatan Pertama), diberi tanda P – 4 ;

In
A
5. Fotocopy Surat PT. Bank Danamon tgl. 6 September 2004 No. 135D/HAI-
SME.2/IX/04 yang ditujukan kepada PT. Yamika Arbis, periihal
ah

lik
Penyelesaian Kewajiban Hutang (Surat Peringatan Ketiga), diberi tanda P –
5;
am

ub
6. Fotocopy Surat Departemen Keuangan RI Dirjen Piutang dan Lelang
Negara Kantor Wilayah I Medan tgl. 31 Agustus 2005 Nomor : S-1137/
WPL.01/KP.02/2005, perihal Pemberitahuan Lelang terhadap jaminan objek
ep
k

Penggugat yang dimohonkan oleh PT. Bank Danamon, diberi tanda P – 6 ;


ah

7. Fotocopy Surat Departemen Keuangan RI Dirjen Piutang dan Lelang


R

si
Negara Kantor Wilayah I Medan tgl. 27 September 2005 Nomor : S-1217/
WPL.01/KP.02/2005, perihal Penundaan Lelang yang ditujukan kepada

ne
ng

Pimpinan PT. Bank Danamon Indonesia, Tbk, diberi tanda P – 7 ;

do
gu

Menimbang, bahwa selain daripada bukti surat tersebut, Penggugat juga


ada mengajukan 1 (satu) orang saksi yang memberikan keterangan dibawah
In
A

sumpah pada pokoknya sebagai berikut :


ah

lik

Saksi : MAROLOP SARAGIH


• Bahwa saksi pernah bekerja pada penggugat sejak tahun 1987 s/d tahun
m

ub

2004;
• Bahwa PT Yamika Arbis bergerak dibidang Importir;
ka

• Bahwa setahu saksi penggugat pernah mengajukan kredit Modal kerja ke


ep

Bank BDN kemudian diover ke Bank Duta sebesar Rp.400,.000.000.-


ah

(empat ratus juta rupiah) ;


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 20
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
• Bahwa karena terjadi krisis moneter pada tahun 1998, maka kredit tersebut

si
dialihkan ke Bank Danamon;

ne
ng
• Bahwa setahu saksi hutang penggugat seluruhnya sebesar
Rp.600.000.000.- (enam ratus juta rupiah);
• Bahwa setahu saksi ada 3(tiga) agunan yang diajukan sebagai jaminan

do
gu dan dibuat Hak tanggungan ;
• Bahwa setahu saksi agunan masih berada di bank Danamon , sedangkan

In
A
tanah dan rumah yang dijadikan jaminan tersebut ditempati anak-anak
penggugat ;
ah

lik
Menimbang, bahwa pada saat persidangan memasuki tahap pembuktian,
am

ub
Tergugat I maupun kuasanya tidak menghadiri lagi persidangan meskipun telah
dipanggil secara patut, sehingga dianggap tidak menggunakan haknya untuk
ep
mengajukan alat bukti untuk mendukung dalil-dalil eksepsi maupun dalil
k

bantahannya ;
ah

Menimbang, bahwa selanjutnya Penggugat menyampaikan Kesimpulan


R

si
(Konklusi) atas jalannya pemeriksaan perkara ini, sebagaimana terlampir dalam

ne
ng

Berita Acara yang untuk singkatnya dianggap telah dimuat dalam putusan ini;
Menimbang, bahwa selanjutnya segala sesuatu yang termuat dalam berita
acara persidangan perkara ini, untuk menyingkat putusan ini dianggap telah

do
gu

termuat dan menjadi bagian yang tak terpisahkan dengan putusan ini;
Menimbang, bahwa akhirnya Penggugat menyatakan tidak ada hal-hal
In
A

yang diajukan lagi dan mohon putusan;


ah

lik

TENTANG PERTIMBANGAN HUKUM


Menimbang, bahwa maksud dan tujuan gugatan Penggugat pada
m

ub

pokoknya adalah mengenai perbuatan melawan hukum yang dilakukan oleh


Tergugat II yang mengalihkan hak tagih (Cessie ) terhadap Tergugat I atas hutang
ka

ep

Penggugat ke Bank Duta yang setelah dilikuidasi dialihkan kepada BPPN dan
setelah BPPN bubar dialihkan kepada Tergugat II yang tanpa persetujuan atau
ah

pemberitahuan kepada Penggugat selaku debitur, hal mana bertentangan dengan


R

es

pasal 613 KUH Perdata, sehingga Penggugat menuntut agar pengalihan hak tagih
M

ng

Halaman 21 dari 30
on

Putusan
No.370/Pdt.G/2014/PN.Mdn
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 21
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
piutang kepada Tergugat I batal demi hukum atau sekurang-kurangnya tidak

si
berkekuatan hukum;

ne
Menimbang, bahwa Tergugat I dalam jawabannya selain mengajukan

ng
bantahan atas pokok perkara juga ada mengajukan dalil-dalil eksepsi
sebagaimana duiraikan dan dipertimbangkan diabwah ini ;

do
gu
DALAM EKSEPSI :

In
A
Menimbang, bahwa dalil-dalil eksepsi dari Tergugat I terdiri dari 3(tiga)
point yaitu :
ah

lik
1. Gugatan penggugat nebis in idem;
2. Pihak Tergugat tidak lengkap;
am

ub
3. Tuntutan penggugat mengabaikan kepastian hukum;

Ad 1: Gugatan penggugat nebis in idem ;


ep
k

Menimbang, bahwa menurut Tergugat I dalam perkara ini Tergugat I telah


ah

pernah mengajukan gugatan (bertindak sebagai Penggugat) terhadap Penggugat


R

si
dalam perkara ini sebagai Tergugat I dalam perkara perdata sebagaimana
Putusan Pengadilan Negeri Medan tertanggal 4 September 2007 No.106/

ne
ng

Pdt.G/2007/PN.Mdn jo Putusan PT Medan No.176/Pdt/2008/PT.Mdn tertanggal 25


Juni 2008 jo Putusan Mahkamah Agung RI No.367/K/Pdt/2010 tanggal 4 Januari

do
gu

2011 , dimana dalam putusan tersebut telah dinyatakan bahwa Akta Perjanjian
Jual Beli Piutang No.35 tanggal 5 Mei 2006 dan Akte Perjanjian Pengalihan
In
A

Piutang (Cesie) No.36 tanggal 5 Mei 2006 yang dibuat dihadapan Notaris Vestina
Ria Kartika ,SH, telah diberitahukan kepada Tergugat I ( in casu Penggugat) ;
ah

lik

Menimbang, bahwa sebagaimana telah dipertimbangkan diatas, bahwa


pada saat persidangan memasuki pembuktian, Tergugat I maupun kuasanya tidak
m

ub

pernah hadir lagi sehingga Tergugat I tidak ada mengajukan bukti apapun untuk
mendukung dalil-dalil eksepsinya tersebut, sehingga eksepsi Tergugat I pada point
ka

tersebut tidak dapat dibuktikan kebenarannya sehingga harus dinyatakan ditolak ;


ep

Ad 2: Pihak Tergugat tidak lengkap;


ah

Menimbang, bahwa alasan Tergugat I menyatakan pihak Tergugat tidak


R

lengkap, adalah karena gugatan didasarkan pada perbuatan melawan hukum


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 22
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
dalam kaitannya dengan Akta Perjanjian Jual Beli Piutang No.35 tanggal 5 Mei

si
2006 dan Akte Perjanjian Pengalihan Piutang (Cessie) No.36 tanggal 5 Mei 2006

ne
yang diperbuat dihadapan Vestina Ria Kartika , SH, Notaris di Jakarta, sehingga

ng
gugatan perdata aquo seyogianya harus mengikut sertakan Notaris Vestina Ria
Kartika, SH sebagai Tergugat;

do
gu Menimbang, bahwa menurut pasal 613 ayat (1) KUHPerdata : “Penyerahan
akan piutang atas nama dan kebendaan tak bertubuh lainnya dilakukan dengan

In
A
jalan membuat akta authentic atau akte dibawah tangan ……dstnya “;
Menimbang, bahwa sesuai ketentuan pasal 15 ayat(1) UU No. 30 tahun
ah

lik
2004 tentang Jabatan Notaris, seorang Notaris berwenang untuk membuat akte
Authentik terhadap setiap transaksi, kejadian, atau perbuatan yang menurut UU
am

ub
harus dibuat dengan akte Authentik atau untuk memenuhi kehendak para pihak ;
Menimbang, bahwa dengan demikian keterlibatan Notaris dalam
pembuatan akta tersebut adalah memenuhi ketentuan UU sehingga Notaris tidak
ep
k

harus ikut digugat dalam pembuatan Aka Peralihan piutang aquo, dan apabila
ah

diperlukan pihak Tergugat dapat meminta kehadiran Notaris sebagai saksi


R

si
dipersidangan dan tidak perlu didudukkan sebagai tergugat ;
Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan hukum diatas, maka

ne
ng

gugatan Penggugat tidak tergolong gugatan yang kurang pihak sehingga eksepsi
Tergugat I pada butir 2 tidak beralasan oleh karenanya patut ditolak ;

do
gu

Ad 3 Tuntutan Penggugat mengabaikan kepastian hukum


In
A

Menimbang, bahwa materi eksepsi dalam butir 3 ini pada dasarnya identic
dengan materi eksepsi pada butir 1, sehingga dalil eksepsi butir 3 ini sudah
ah

lik

memasuki ruang lingkup substansi perkara yang memerlukan pembuktian, dan


karena Tergugat I tidak ada mengajukan alat bukti untuk mendukung dalil-dalil
m

ub

eksepsinya, maka eksepsi Tergugat I pada butir 3 juga harus ditolak;


ka

DALAM POKOK PERKARA :


ep

Menimbang, bahwa Tergugat I dalam jawabannya pada pokoknya


ah

membenarkan adanya pengalihan piutang (Cessie) dari Tergugat II kepada


R

Tergugat I atas hutang Penggugat kepada Tergugat II sebagaimana termaktub


es
M

ng

Halaman 23 dari 30
on

Putusan
No.370/Pdt.G/2014/PN.Mdn
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 23
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
dalam Akta Perjanjian Jual Beli Piutang No.35 tertanggal 5 Mei 2006 dan Akta

si
Perjanjian Pengalihan Piutang (Cessie) No.36 tertanggal 5 Mei 2006, dan dalam

ne
gugatan perdata yang diajukan Penggugat (in casu Tergugat I) dalam perkara

ng
perdata sebagaimana termaktub dalam Putusan Pengadilan Negeri Medan
tertanggal 4 September 2007 No.106/Pdt.G/2007/PN.Mdn jo Putusan Pengadilan

do
gu
Tinggi Medan No.176/PDT/2008/PT.Mdn tertanggal 25 Juni 2008 jo Putusan
Mahkamah Agung RI No.367 K/Pdt/2010 tertanggal 4 Januari 2011, Penggugat (in

In
A
casu Tergugat I) menyatakan bahwa Akta Perjanjian Jual Beli Piutang tersebut
diatas telah diberitahukan kepada Tergugat I ( in casu Penggugat) sehingga
ah

lik
Perjanjian Pengalihan Piutang (Cessie) tersebut telah memenuhi ketentuan pasal
613 KUH Perdata, demikian juga dalam putusan terdahulu Penggugat yang dalam
am

ub
perkara tersebut sebagai Tergugat I ada mengajukan gugatan Rekonpensi
terhadap Penggugat (in casu Tergugat I) dengan mengajukan tuntutan yang
didasarkan pada alasan bahwa Perjanjian Jual Beli Piutang No.35 tertanggal 5 Mei
ep
k

2006 dan Akte Perjanjian Pengalihan Piutang (Cessie) No.36 tertanggal 5 Mei
ah

2006 yang diperbuat dihadapan Notaris Vestina Ria Kartika, SH tersebut melawan
R

si
hukum, dalam amar putusan Pengadilan Negeri Medan tertanggal 4 September
2007 No.106/Pdt.G/2007/PN.Mdn jo Putusan Pengadilan Tinggi Medan No.176/

ne
ng

PDT/2008?PT.Mdn tertanggal 25 Juni 2008 jo Putusan Mahkamah Agung RI


No.367 K/Pdt/2010 tertanggal 4 Januari 2011 tersebut berbunyi menolak Gugatan

do
gu

Rekonpensi ( in casu Penggugat), sehingga menyangkut keabsahan peralihan hak


tagih piutang Tergugat II kepada Tergugat I atas hutang Penggugat telah
In
A

mempunyai kepastian hukum;


Menimbang, bahwa oleh karena telah mendapat pengakuan dari Tergugat
ah

lik

I, maka berdasarkan ketentuan pasal 311 RBG, maka telah menjadi fakta hukum
dalam perkara ini bahwa benar Tergugat II telah melakukan pengalihan piutang
m

ub

(Cessie) dari Tergugat II kepada Tergugat I atas hutang Penggugat kepada


Tergugat II sebagaimana termaktub dalam Akta Perjanjian Jual Beli Piutang No.35
ka

tertanggal 5 Mei 2006 dan Akta Perjanjian Pengalihan Piutang (Cessie) No.36
ep

tertanggal 5 Mei 2006, sehingga Pengakuan tersebut memberikan bukti yang


ah

sempurna, dan tidak memerlukan pembuktian lebih lanjut ;


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 24
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Menimbang, bahwa dengan demikian yang menjadi pokok sengketa dalam

si
perkara ini adalah tentang apakah benar pengalihan piutang(Cessie) dari Tergugat

ne
II kepada Tergugat I dilakukan tanpa pengetahuan atau persetujuan dari

ng
Penggugat selaku debitur sebagaimana didalilkan oleh Penggugat ;
Menimbang, bahwa untuk membuktikan dalil gugatannya Penggugat

do
gu
mengajukan alat bukti berupa bukti surat yang diberi tanda P-1 s/d P-7, dan
keterangan 1(satu) orang saksi sebagaimana diuraikan diatas;

In
A
Menimbang, bahwa adapun bukti surat yang diajukan oleh Penggugat
keseluruhannya merupakan hanya berupa fotocopy yang tidak dapat diperlihatkan
ah

lik
aslinya, sehingga dengan merujuk pada yurisprudensi bukti surat yang berupa
fotocopy tersebut tidak mempunyai nilai sebagai alat bukti, sehingga tidak perlu
am

ub
dipertimbangkan ;
Menimbang, bahwa keterangan saksi Penggugat pada pokoknya
menerangkan bahwa benar Penggugat ada mengajukan permohonan kredit modal
ep
k

kerja sebesar Rp.400.000.000.- (empat ratus juta rupiah) ke Bank BDN dan
ah

karena krisis moneter dialihkan ke Bank Duta dan terakhir dialihkan lagi ke Bank
R

si
Danamon, dan hutang Penggugat kepada Bank Danamon setahu saksi sebesar
Rp.600.000.000.- (enam ratus juta rupiah), dan barang jaminannya merupakan 3

ne
ng

bidang tanah yang saat ini masih berada di Bank Danamon ;


Menimbang, bahwa sebagaimana telah diuraikan diatas Tergugat I dalam

do
gu

jawabannya mendalilkan bahwa Pengalihan Piutang (Cessie) dari Tergugat II


kepada Tergugat I telah diberitahukan kepada Penggugat selaku debitur
In
A

sebagaimana telah disebutkan dalam putusan Pengadilan Negeri Medan


tertanggal 4 September 2007 No.106/Pdt.G/2007/PN.Mdn jo Putusan Pengadilan
ah

lik

Tinggi Medan No.176/PDT/2008/PT.Mdn tertanggal 25 Juni 2008 jo Putusan


Mahkamah Agung RI No.367 K/Pdt/2010 tertanggal 4 Januari 2011, sehingga
m

ub

pengalihan piutang tersebut telah memenuhi syarat sebagaimana dimaksud dalam


pasal 613 ayat ( 2) KUH Perdata ;
ka

Menimbang, bahwa oleh karena Penggugat mendalilkan bahwa Pengalihan


ep

Piutang (Cessie) dari Tergugat II kepada Tergugat I dilakukan dengan tidak


ah

diketahui atau tidak ada persetujuan Penggugat selaku debitur, sedangkan dilain
R

pihak Tergugat I mendalilkan bahwa Pengalihan Piutang (Cessie) dari Tergugat II


es
M

ng

Halaman 25 dari 30
on

Putusan
No.370/Pdt.G/2014/PN.Mdn
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 25
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
kepada Tergugat I telah diberitahukan kepada Penggugat selaku debitur, maka

si
sesuai ketentuan pasal 283 RBG beban pembuktian dibebankan kepada Tergugat

ne
I untuk membuktikan bahwa pengalihan piutang (Cesie ) dari Tergugat II kepada

ng
Tergugat I telah diketahui atau diberitahukan kepada Penggugat selaku debitur,
dan bukan dibebankan kepada Penggugat sebab menurut azas hukum acara

do
gu
perdata bahwa hal-hal yang bersifat negative tidaklah dapat dibuktikan ;

In
A
Menimbang, bahwa sebagaimana telah diuraikan dalam bagian
pertimbangan eksepsi bahwa setelah pemeriksaan perkara ini memasuki
ah

lik
pembuktian, Tergugat I maupun kuasanya tidak pernah hadir lagi dipersidangan
sehingga Tergugat I tidak ada mengajukan alat bukti apapun untuk mendukung
am

ub
dalil-dalil eksepsi maupun dalil-dalil bantahannya, dimana Tergugat I mendalilkan
bahwa dalam perkara perdata sebagaimana termaktub dalam putusan Pengadilan
Negeri Medan tertanggal 4 September 2007 No.106/Pdt.G/2007/PN.Mdn jo
ep
k

Putusan Pengadilan Tinggi Medan No.176/PDT/2008/PT.Mdn tertanggal 25 Juni


ah

2008 jo Putusan Mahkamah Agung RI No.367 K/Pdt/2010 tertanggal 4 Januari


R

si
2011, telah dipertimbangkan bahwa pengalihan piutang (Cessie) dari Tergugat II
kepada Tergugat I telah diberitahukan kepada Penggugat selaku debitur sehingga

ne
ng

pengalihan piutang tersebut telah memenuhi syarat sebagaimana dimaksud dalam


pasal 613 ayat ( 2) KUH Perdata, akan tetapi Tergugat I sama sekali tidak ada

do
gu

mengajukan putusan Pengadilan Negeri Medan tertanggal 4 September 2007


No.106/Pdt.G/2007/PN.Mdn jo Putusan Pengadilan Tinggi Medan No.176/
In
A

PDT/2008/PT.Mdn tertanggal 25 Juni 2008 jo Putusan Mahkamah Agung RI


No.367 K/Pdt/2010 tertanggal 4 Januari 2011 tersebut, sehingga Tergugat I tidak
ah

lik

dapat membuktikan dalil bantahannya tentang telah diberitahukannya kepada


Penggugat pengalihan Piutang (Cessie) Tergugat II kepada Tergugat I ;
m

ub

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan hukum diatas, Majelis


ka

Hakim berpendapat bahwa Penggugat telah berhasil membuktikan dalil


ep

gugatannya, sebaliknya Tergugat I tidak dapat membuktikan dalil bantahannya ;


ah

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 26
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Menimbang, bahwa selanjutnya Majelis Hakim akan mempertimbangkan

si
apakah gugatan Penggugat dapat dikabulkan seluruhnya atau hanya sebahagian ;

ne
ng
Menimbang, bahwa menurut pasal 613 ayat (2) KUH Perdata : Penyerahan
piutang atas nama tersebut tiada akibatnya bagi siberutang, melainkan setelah

do
gu
penyerahan itu diberitahukan kepadanya, atau secara tertulis disetujui dan
diakuinya ;

In
A
Menimbang, bahwa oleh karena Tergugat I tidak dapat membuktikan
ah

lik
bahwa pengalihan piutang (Cessie) dari Tergugat II kepada Tergugat I telah
diketahui atau diberitahukan kepada penggugat selaku debitur, maka dengan
am

ub
mengacu pada ketentuan pasal 613 ayat (2) KUH Perdata, maka Pengalihan
Piutang (Cessie) dari Tergugat II kepada Tergugat I sebagaimana termaktub
dalam Akta Perjanjian Jual Beli Piutang No.35 tertanggal 5 Mei 2006 dan Akta
ep
k

Perjanjian Pengalihan Piutang (Cessie) No.36 tertanggal 5 Mei 2006 tidak


ah

mengikat dan tidak mempunyai kekuatan hukum bagi Penggugat selaku debitur,
R

si
sehingga perbuatan Tergugat II yang mengalihkan piutangnya kepada Tergugat I
tanpa pengetahuan dan persetujuan Penggugat adalah tergolong perbuatan

ne
ng

melawan hukum, sehingga petitum gugatan pada butir 3 dapat dikabulkan;

do
gu

Menimbang, bahwa oleh karena pengalihan piutang (Cessie) dari Tergugat


II kepada Tergugat I dilakukan tanpa diberitahukan atau disetujui oleh Penggugat
In
A

selaku debitur, maka hak tagih atas piutang tergugat II kepada Penggugat tersebut
masih tetap berada pada Tergugat II, dan semua Akta yang timbul dalam
ah

lik

pengalihan hak tagih piutang untuk Tergugat I tidak berkekuatan hukum, dan
dengan demikian tidak ada ikatan hukum antara Penggugat dengan Tergugat I
m

ub

mengenai hutang penggugat kepada Tergugat II, sehingga petitum gugatan pada
butir 4,5 dan 6 dapat dikabulkan;
ka

ep

Menimbang, bahwa oleh karena pengalihan piutang Tergugat II kepada


ah

Tergugat I telah dinyatakan tidak sah dan tidak mempunyai kekuatan hukum,
R

maka yang menjadi kreditur atas hutang penggugat adalah tetap Tergugat II ,
es
M

ng

Halaman 27 dari 30
on

Putusan
No.370/Pdt.G/2014/PN.Mdn
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 27
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
sehingga Tergugat II yang berwenang melakukan penagihan piutang kepada

si
Penggugat, dan karena pengalihan piutang Tergugat II kepada Tergugat I telah

ne
dinyatakan tidak sah maka Tergugat I wajib mengembalikan semua dokumen

ng
yang menyangkut hutang Penggugat tersebut kepada Tergugat II, dengan
demikian petitum gugatan pada butir 7 dan 8 dapat dikabulkan;

do
gu Menimbang, bahwa oleh karena dalam perkara ini tidak ada diletakkan sita
jaminan (conservatoir beslag), maka petitum gugatan butir 2 tidak beralasan oleh

In
A
karenanya harus ditolak ;
Menimbang, bahwa mengenai petitum gugatan Penggugat pada butir 9,
ah

lik
oleh karena tidak memenuhi syarat penjatuhan putusan serta merta sebagaimana
diatur dalam pasal 191 RBG, maka petitum gugatan tersebut harus ditolak;
am

ub
Menimbang, bahwa berdasarkan rangkaian pertimbangan hukum diatas,
maka gugatan Penggugat dikabulkan sebahagian dan menolak gugatan
Penggugat untuk selain dan selebihnya;
ep
k

Menimbang, bahwa oleh karena gugatan Penggugat dikabulkan


ah

sebahagian, maka Tergugat-Tergugat berada pada pihak yang kalah, sehingga


R

si
harus dihukum untuk membayar ongkos perkara sebesar yang ditentukan dalam
amar putusan ;

ne
ng

Memperhatikan Pasal 613 jo 1365 KUH Perdata , pasal-pasal RBG dan


peraturan-peraturan lain yang bersangkutan;

do
gu

ME NGADI L I:
In
A

1. Mengabulkan gugatan Penggugat untuk sebahagian ;


ah

lik

2. Menyatakan secara hukum Tergugat II telah melakukan perbuatan melawan


hukum;
m

ub

3. Menyatakan secara hukum hak tagih piutang Penggugat dikembalikan pada


posisi semula dari Tergugat I kepada Tergugat II;
ka

4. Menyatakan secara hukum semua akta yang timbul dalam pengalihan hak
ep

tagih piutang untuk Tergugat I tidak berkekuatan hukum yaitu :


ah

1. Akta Perjanjian Jual Beli Piutang No.35 Tgl. 5 Mei 2006.


R

2. Akta Perjanjian Pengalihan Piutang (Cessie) No. 36 Tgl. 5 Mei 2006.


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 28
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
5. Menyatakan secara hukum Penggugat tidak mempunyai ikatan hukum dengan

si
Tergugat I mengenai hutang Penggugat kepada Tergugat II;

ne
6. Menghukum Tergugat II untuk melakukan penagihan piutang kepada

ng
Penggugat;
7. Menghukum Tergugat I untuk mengembalikan semua dokumen menyangkut

do
gu
hutang Penggugat kepada Tergugat II;
8. Menghukum Para Tergugat untuk membayar ongkos perkara yang timbul

In
A
dalam perkara ini sebesar Rp.796.000,- (tujuh ratus sembilan puluh enam ribu
rupiah) ;
ah

lik
9. Menolak gugatan Penggugat selain dan selebihnya ;
am

ub
Demikian diputuskan dalam sidang permusyawaratan Majelis Hakim
Pengadilan Negeri Medan, pada hari Rabu, tanggal 25 Maret 2015, oleh kami,
WASPIN SIMBOLON, SH.MH, sebagai Hakim Ketua, SERLIWATY, SH.MH dan
ep
k

AGUSTINUS SETYA WT, SH, masing-masing sebagai Hakim Anggota, putusan


ah

mana diucapkan pada hari Rabu, tanggal 01 April 2015, dalam persidangan
R

si
terbuka untuk umum oleh Hakim Ketua dengan didampingi oleh para Hakim
Anggota dibantu oleh JUNAIN ARIEF, SH, Panitera Pengganti dengan dihadiri

ne
ng

oleh Kuasa Penggugat tanpa dihadiri oleh Tergugat I dan Tergugat II.

do
gu

Hakim-Hakim Anggota, Hakim Ketua,


In
A

d.t.o. d.t.o.
ah

lik

SERLIWATY, SH.MH WASPIN SIMBOLON, SH.MH


m

ub
ka

d.t.o.
ep

AGUSTINUS SETYA WT, SH


ah

Panitera Pengganti,
es
M

ng

Halaman 29 dari 30
on

Putusan
No.370/Pdt.G/2014/PN.Mdn
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 29
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R

si
d.t.o.

ne
ng
JUNAIN ARIEF, SH

do
gu

In
A
ah

lik
am

ub
ep
k
ah

si
ne
ng

do
gu

In
A
ah

lik
m

ub
ka

ep
ah

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 30

Anda mungkin juga menyukai