TINJAUAN PUSTAKA
Setiap kegiatan penelitian sejak awal sudah harus ditentukan dengan jelas
pendekatan/ desain penelitian apa yang akan diterapkan, hal ini dimaksudkan agar
penelitian tersebut dapat benar-benar mempunyai landasan kokoh dilihat dari
sudut metodologi penelitian, disamping pemahaman hasil penelitian yang akan
lebih proporsional apabila pembaca mengetahui pendekatan yang diterapkan.4
Obyek dan masalah penelitian memang mempengaruhi pertimbangan-
pertimbangan mengenai pendekatan, desain ataupun metode penelitian yang akan
diterapkan. Tidak semua obyek dan masalah penelitian bisa didekati dengan
pendekatan tunggal, sehingga diperlukan pemahaman pendekatan lain yang
berbeda agar begitu obyek dan masalah yang akan diteliti tidak pas atau kurang
sempurna dengan satu pendekatan maka pendekatan lain dapat digunakan, atau
bahkan mungkin menggabungkannya.4,5
Secara umum pendekatan penelitian atau sering juga disebut
paradigma penelitian yang cukup dominan adalah paradigma penelitian kuantitatif
dan penelitian kualitatif. Dari segi peristilahan para ahli nampak menggunakan
istilah atau penamaan yang berbeda-beda meskipun mengacu pada hal yang sama,
untuk itu guna menghindari kekaburan dalam memahami kedua pendekatan ini,
berikut akan dikemukakan penamaan yang dipakai para ahli dalam penyebutan
kedua istilah tersebut seperti terlihat dalam tabel 1 berikut ini.4,6
4
5
penelitian
5 Penilaian validitas menggunakan Penilaian validitas melalui
berbagai prosedur dengan pengecekan silang atas sumber
mengandalkan hitungan statistic informasi
6 Mengunakan deskripsi prosedur yang Menggunakan deskripsi prosedur
jelas (terinci) secara naratif
7 Sampling random Sampling purposive
8 Desain/kontrol statistik atas variabel Menggunakan analisis logis dalam
eksternal mengontrol variabel ekstern
9 Menggunakan desain khusus untuk Mengandalkan peneliti dalam
mengontrol bias prosedur mengontrol bias
10 Menyimpulkan hasil menggunakan Menyimpulkan hasil secara naratif/
statistic kata-kata
11 Memecah gejala-gejala menjadi Gejala-gejala yang terjadi dilihat
bagian-bagian untuk dianalisis dalam perspektif keseluruhan
12 Memanipulasi aspek, situasi atau Tidak merusak gejala-gejala yang
kondisi dalam mempelajari gejala terjadi secara alamiah /membiarkan
yang kompleks keadaan aslinya
Dikutip dari Jack R. Fraenkel & Norman E. Wallen, 1993
Selain dari perbedaan di atas, di dalam penelitian kualitatif juga dikenal tata
cara pengumpulan data yang lazim, yaitu melalui studi pustaka dan studi
lapangan. Studi pustaka (berbeda dengan tinjauan pustaka) dilakukan dengan cara
mengkaji sumber tertulis seperti dokumen, laporan tahunan, peraturan
perundangan, dan diploma/ sertifikat. Sumber tertulis ini dapat merupakan sumber
primer maupun sekunder, sehingga data yang diperoleh juga dapat bersifat primer
atau sekunder. Pengumpulan data melalui studi lapangan terkait dengan situasi
alamiah. Peneliti mengumpulkan data dengan cara bersentuhan langsung dengan
situasi lapangan misalnya mengamati (observasi), wawancara mendalam, diskusi
kelompok (focused group discussion), atau terlibat langsung dalam penilaian.6-8
Selanjutnya teknik analisis dan interpretasi dalam penelitian kualitatif tidak
berhubungan langsung dengan angka biasanya berbentuk verbal (narasi, deskripsi,
atau cerita) dan seringkali berbentuk visual (foto atau gambar). Selain itu
penelitian kualitatif tidak memiliki rumus yang bersifat mutlak untuk mengolah
7
Kualitatif Kuantitatif
Humanistik Ilmiah
Subjektif Objektif
Induktif Deduktif
Idealis Realistis
Spesifik Umum
Ideografik Nomotetis
Individual Populasi
Ekstrapolasi Generalisasi
Alamiah Artifisial
Mikro Makro
Diri Masyarakat
Temuan-temuan dari satu jenis studi dapat dicek pad a temuan-temuan yang
diperoleh dari jenis studi yang lain. Misalnya, hasil-hasil penelitian
kualitatif dapat dicek pada studi kuantitatif. Tujuannya secara umum adalah
untuk memperkuat kesahihan temuan-temuan.
7. Masalah kegeneralisasian
11. Cangkokan
14. Teori bersifat dari dasar. Dengan data yang diperoleh dari penelitian di
lapangan dapat dirumuskan kesimpulan atau teori.
Sedangkan menurut Finlay, penelitian kualitatif memiliki beberapa
ciri. Ciri tersebut dapat dikaitkan dengan peranan peneliti, hubungan yang
dibangun, proses yang dilakukan, peran makna dan interpretasi serta hasil
temuan. Ciri tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:12,17
1. Peranan Peneliti dalam membentuk pengetahuan
Dalam proses pembentukan/ konstruksi pengetahuan, peneliti
merupakan figur utama yang mempengaruhi dan membentuk
pengetahuan. Peran ini dilakukan melalui proses pengumpulan,
pemilihan dan interpretasi data. Jadi, sangatlah tidak mungkin untuk
melakukan penelitian, jika penelitian tidak terjun langsung pada obyek
yang diteliti. Konsekuensinya, peneliti harus terlibat secara langsung
dalam setiap tahap kegiatan penelitian dan harus berada langsung
dalam setting penelitian yang dipilih.
2. Arti penting hubungan peneliti dengan pihak lain
Penelitian kualitatif merupakan proses yang melibatkan peserta (yang
diteliti), peneliti dan pembaca serta hubungan yang mereka bangun.
Jadi, peneliti dipengaruhi oleh lingkungan sosial, historis dan kultural
dimana riset dilakukan. Konsekuensinya, ketika melakukan penelitian,
peneliti harus mampu membangun hubungan yang baik dengan obyek
penelitian dan mampu menyajikan hasil penelitian sehingga pembaca
dapat mengikuti dengan jelas alur pemikiran peneliti dalam
membangun suatu pengetahuan.
3. Penelitian bersifat inductive, exploratory dan hypothesis‐generating
Penelitian kualitatif selalu didasarkan pada fenomena yang menarik
dan dimulai dengan pertanyaan terbuka (open question); bukan dimulai
dengan hipotesis yang akan diuji kebenarannya. Jadi, penelitian
bertujuan menginvestigasi dan memahami social world bukannya
memprediksi perilaku. Penelitian dilakukan secara induktif dan
exploratif dengan melihat apa yang terjadi, mengapa terjadi, dan
bagaimana terjadinya sehingga diharapkan dapat menghasilkan
hipotesis baru.
21
2. 3. Ukuran Sampel
2. Purposive Sampling
oleh waktu dan tempat, dan kasus yang dipelajari berupa program,
peristiwa, aktivitas, atau individu.
3. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian merupakan sasaran hasil yang ingin dicapai
dalam penelitian ini, sesuai dengan fokus yang telah dirumuskan.
4. Landasan Teori
Landasan teori dimanfaatkan sebagai pemandu agar fokus
penelitian sesuai dengan kenyataan di lapangan. Selain itu
landasan teori juga bermanfaat untuk memberikan gambaran
umum tentang latar penelitian dan sebagai bahan pembahasan
hasil penelitian. Terdapat perbedaan mendasar antara peran
landasan teori dalam penelitian kuantitatif dengan penelitian
kualitatif. Dalam penelitian kuantitatif, penelitian berangkat dari
teori menuju data, dan berakhir pada penerimaan atau penolakan
54
b. Kehadiran Peneliti
c. Lokasi Penelitian
d. Sumber Data
56
f. Analisis Data
h. Tahap-tahap Penelitian
7. Daftar Rujukan
B. Pertanyaan Penelitian
Berdasarkan uraian di atas maka timbul pertanyaan sebagai berikut :
1. Bagaimana gambaran dukungan sosial pada ODHA?
2. Bagaimana dampak dukungan sosial pada ODHA?
C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran dukungan social pada
ODHA, serta dampak dukungan social pada ODHA.
D. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan memiliki dua manfaat, yaitu:
1. Manfaat Praktis
Memberikan masukan yang bermanfaat kepada para ODHA
mengenai perlunya dukungan sosial yang mereka terima atau
mereka butuhkan dari lingkungannya. Selain itu, juga diharapkan
dapat bermanfaat untuk keluarga dan lingkungan ODHA berada,
mengenai pentingnya dukungan sosial yang perlu diberikan pada
ODHA.
2. Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi
perkembangan ilmu psikologi antara lain psikologi kesehatan dan
psikologi sosial, yang berkaitan dengan dukungan sosial pada
ODHA.
BAB III
METODE PENELITIAN
61
A. Pendekatan penelitian
Metode kualitatif dalam bentuk studi kasus.
B. Subjek Penelitian
1. Karakteristik Subjek
Subjek adalah pria yang terpapar virus HIV.
2. Jumlah Subjek
Penelitian ini berjumlah satu orang atau individu yang terpapar virus HIV.
C. Tahap-tahap Penelitian
1. Tahap Persiapan Penelitian : Peneliti membuat pedoman wawancara yang
disusun berdasarkan beberapa teori-teori yang relevan dengan masalah.
2. Tahap Pelaksanaan Penelitian : Dalam penelitian ini, peneliti bertemu
langsung dengan subjek yang bersangkutan untuk menanyakan perihal
subjek yang sekiranya bersedia diwawancarai.
F. Keakuratan Penelitian
1. Triangulasi Data
Peneliti menggunakan berbagai sumber data seperti dokumen hasil
wawancara dan hasil observasi dari subjek dan significant other
2. Triangulasi Pengamat
Dosen pembimbing bertindak sebagai pengamat (expert judgement) yang
memberikan masukan terhadap hasil pengumpulan data.
3. Triangulasi Teori
62