Anda di halaman 1dari 16

PENERJEMAHAN IDIOM BAHASA INGGRIS

DALAM BAHASA INDONESIA


(The Translation of English Idiom in Indonesian Language)

Oleh/by

Raden Yusuf Sidiq Budiawan


Universitas PGRI Semarang
r.yusuf.s.b@upgris.ac.id

*) Diterima: 9 Juni 2018, Disetujui: 23 Oktober 2018

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk 1) mendeskripsikan tingkat kesulitan penerjemahan idiom dan
faktor kebahasaan yang mempengaruhinya dan 2) mendeskripsikan strategi penerjemahan idiom
dan tingkat pencapaian terjemahannya. Penelitian ini merupakan sebuah penelitian deskriptif
kualitatif dengan didukung data-data kuantitatif. Penyediaan data dalam penelitian ini dilakukan
dengan metode kuesioner, tes tertulis, wawancara, pengamatan, dan dokumentasi. Lembar
kuesioner yang dikumpulkan digunakan untuk mengidentifikasi strategi yang digunakan
responden, sedangkan data hasil tes tertulisnya diklasifikasi dan diukur tingkat pencapaiannya
dengan menggunakan skala Larson. Data penelitian ini disajikan dengan metode formal dan
informal. Hasil analisis data menunjukkan bahwa 1) ditinjau dari tingkat kesulitannya, idiom
dapat dibagi menjadi idiom dengan tingkat kesulitan tinggi, sedang, dan rendah yang
dipengaruhi oleh beberapa faktor kebahasaan, yaitu tipe idiom, kesamaan asosiasi, konteks yang
melingkupi idiom, dan adanya petunjuk dalam konteks tersebut, 2) teknik penerjemahan
memperhatikan konteks merupakan strategi penerjemahan dengan hasil paling baik.

Kata kunci: penerjemahan, idiom, bahasa Indonesia, bahasa Inggris

ABSTRACT
This study aims to 1) describe the difficulty level of translating idioms and the linguistic factors
that influence them and 2) describe the translation strategies of idioms and the level of
achievement of the translation results. This research is a qualitative descriptive study supported
by quantitative data. Provision of data in this study was carried out by questionnaire method,
written test, interview, observation, and documentation. The collected questionnaire sheets were
used to identify the strategies used by the respondents, while the written test results were
classified and the level of achievement was measured using the Larson scale. This research data
are presented with formal and informal methods. The results of data analysis show that 1) in
terms of the level of difficulty, idioms can be divided into high, middle, and low difficulty level
idioms that are influenced by several linguistic factors, namely the type of idiom, similarity of
associations, the context surrounding the idiom, and the existence of clues in the contexts, 2) the
translation technique by paying attention to the context is one of the best translation strategy so
far.

Keywords: translation, idiom, Indonesian, English

21
PENDAHULUAN stage), tingkat menengah (middle
stage), dan tingkat lanjut atau akhir
Penerjemahan merupakan salah satu (advanced or final stage). Pada tingkat
bentuk komunikasi dan interaksi dasar, penerjemahan dapat digunakan
antarbahasa. Brisset (dalam Venuti, untuk meningkatkan kosakata dan
2000: 343) berpendapat bahwa mengenalkan tata bahasa dasar pada
penerjemahan adalah suatu tindak bahasa sasaran. Pada tingkat menengah,
komunikasi dua arah (dual act of penerjemahan dapat digunakan untuk
communication) yang mensyaratkan membantu pembelajar mempelajari
adanya dua kode yang berbeda, yakni kesalahan berbahasa, sedangkan
bahasa sumber dan bahasa sasaran. pembelajar pada tingkat lanjut atau
Komunikasi tersebut, menurut Catford akhir dapat digunakan untuk
(1965: 20), merupakan pemindahan meningkatkan pemahaman dalam
materi tekstual kebahasaan dari bahasa komunikasi dan pengetahuan sosial
sumber ke bahasa sasaran. Berdasarkan budaya. Selain itu, penerjemahan juga
penjelasan tersebut, penerjemahan dapat memberikan manfaat pada keakuratan
dikatakan sebagai media bertukar dalam pembelajaran bahasa kedua.
informasi dari satu bahasa ke bahasa Walaupun memiliki banyak
lain dalam lingkup suatu negara (antar manfaat, penerjemahan dihadapkan
suku dalam satu negara) ataupun antar pada beberapa masalah. Baker (1992:
negara di seluruh dunia. 68—70) berpendapat bahwa masalah
Penerjemahan sebagai sarana utama dalam penerjemahan adalah
pertukaran informasi memiliki berbagai kesepadanan yang muncul pada
manfaat. Soesilo (dalam Kaswanti berbagai tingkatan bahasa.
Purwo, 1990: 180) menggarisbawahi Permasalahan kesepadanan tersebut di
pentingnya penerjemahan, di antaranya antaranya, bahasa sasaran tidak
sebagai sarana menggali berbagai memiliki kesepadanan dengan bahasa
informasi dari negara lain tanpa harus sumber, bahasa sasaran memiliki
belajar bahasanya terlebih dahulu, kesepadanan tapi berbeda konteks
membuka pintu informasi di seluruh penggunaannya, bahasa sasaran tidak
dunia, sarana menghilangkan dinding memiliki situasi kebahasaan yang sama,
pemisah antarbangsa, sarana kerja sama, dan bahasa sasaran tidak memiliki tipe
pengertian, dan perdamaian dunia. teks seperti bahasa sumber. Kendala
Selain itu, penerjemahan juga dapat berikutnya adalah adanya muatan
digunakan sebagai sarana pembelajaran budaya pada bentuk atau unsur
suatu bahasa. Nadar (2007: 5—6) kebahasaan dalam bahasa sumber yang
mencontohkan kegiatan penerjemahan berbeda atau tidak dimiliki bahasa
teks bahasa Inggris ke Indonesia dapat sasaran (Bassnett, 2002: 32; Fahrurrozi,
digunakan dalam pembelajaran bahasa 2003: 2; Wijana, 2004: 109). Kedua
Inggris, terutama bidang tata bahasa dan kendala tersebut seringkali ditemukan
kosakata. Secara terperinci, Newmark pada beberapa bentuk bahasa, salah
(1991: 61—62) menjelaskan bahwa satunya adalah idiom.
penerjemahan dapat lebih berguna Idiom merupakan bentuk jadian
dalam pembelajaran bahasa kedua yang unik dalam suatu bahasa.
apabila disesuaikan dengan tingkat Keunikan tersebut ditunjukkan oleh
kemampuan pembelajar. Tingkat makna pada unsur-unsur pembentuknya
kemampuan tersebut dibagi menjadi yang tidak dicerminkan makna pada
tiga, yaitu tingkat dasar (elementary bentuk jadian itu sendiri atau makna

22
leksikal unsur-unsurnya maupun makna sastra novel, cerpen, puisi, lagu,
gramatikal unsur-unsurnya tidak dapat ataupun artikel berbahasa Inggris.
‘diramalkan’ sehingga diperlukan Tingginya intensitas idiom tersebut juga
pengetahuan yang lebih untuk dikuatkan oleh temuan Weinreich
memahaminya (Cruse, 1986: 37; Chaer, (melalui Jackendoff, 1997: 157) bahwa
2009: 74). Keadaan tersebut sekurang-kurangnya terdapat lebih dari
menyebabkan sulitnya mencari padanan 25.000 idiom dalam bahasa Inggris.
idiom dalam bahasa sasaran. Selain Idiom merupakan tantangan dalam
bentuknya yang unik, idiom juga dunia penerjemahan. Berdasarkan
memiliki muatan budaya yang menjadi penelitian awal yang telah dilakukan
hambatan dalam penerjemahannya oleh peneliti pada pertengahan tahun
karena bahasa sumber dan bahasa 2013 dengan membandingan kualitas
sasaran belum tentu memiliki budaya terjemahan penerjemah yang pernah
yang sama. Dalam penelitian ini, ada mendapat teori penerjemahan,
beberapa perbedaan muatan budaya penerjemah yang belum pernah
dalam idiom bahasa Inggris dan bahasa mendapat teori penerjemahan, dan
Indonesia. Oleh karena itu, masalah mesin penerjemah (google translate)
terjemahan idiom, baik dalam bahasa dapat disimpulkan bahwa idiom
Inggris maupun Indonesia, tersebut merupakan salah satu kendala dalam
merupakan tantangan yang tidak dapat penerjemahan. Ketika melakukan
diabaikan dalam kegiatan penerjemahan, idiom sulit dimengerti
penerjemahan. secara awam dan sering kali
Idiom dalam bahasa Inggris membingungkan jika diartikan secara
memiliki intensitas penggunaan yang harfiah atau kata per kata. Misalnya
tinggi. Hal ini dapat dilihat dari chew the fat yang memiliki makna
banyaknya idiom dalam bahasa Inggris ‘mengobrol’ akan membingungkan jika
yang sering dijumpai dalam percakapan diartikan ‘mengunyah lemak’, a tough
sehari-hari, seperti what’s up, man? nut to crack yang bermakna ‘masalah
untuk memberikan sapaan pada teman, yang sulit untuk dipecahkan’ menjadi
so long, mate! ketika berpisah, watch aneh ketika diterjemahkan ‘kacang sulit
your step! atau take care! saat untuk retak’, dan lend an ear yang
menyarankan agar berhati-hati, cross mempunyai makna ‘mendengarkan
your fingers! untuk memberikan dengan seksama’ terdengar sedikit
harapan, enjoy yourself! saat mengerikan jika dimaknai
mengucapkan selamat berlibur, beg ‘meminjamkan telinga’. Hal yang sama
your pardon? ketika kurang jelas terjadi pada idiom every cloud has a
dengan apa yang dikatakan lawan silver lining yang memiliki makna
bicara, how come untuk meminta sebenarnya ‘ada hikmah di balik setiap
penjelasan atau menyalahkan, get on the masalah’ menjadi tidak masuk akal
move saat meminta untuk segera ketika diartikan ‘setiap awan memiliki
bergegas, light bulbs ketika mendapat sebuah lapisan perak’. Selain itu,
suatu ide, it’s been ages ketika terjemahan idiom juga dapat
menunggu terlalu lama, don’t give up menimbulkan suatu kelucuan ketika
untuk memberikan semangat agar tidak idiom don't go bananas! yang bermakna
menyerah, dan shut up ketika meminta ‘jangan membuat keributan!’
lawan tutur untuk diam atau berhenti diterjemahkan menjadi ‘jangan pergi
bicara. Selain itu, penggunaan idiom pisang-pisang!’.
juga sering ditemukan dalam karya

23
Idiom bahasa Inggris bahkan dapat dan faktor kebahasaan yang
memiliki makna berlawanan dari makna mempengaruhinya. Dalam proses
sesungguhnya apabila diartikan secara analisis, penelitian ini mengadopsi cara
harfiah. Hal ini dapat dilihat pada kerja analisis kesalahan yang kemudian
ungkapan he left no stone unturned ditransformasikan menjadi analisis
yang memiliki makna sebenarnya ‘ia kualitas terjemahan yang diukur dengan
mencoba semua hal yang bisa menggunakan skala Larson (1998: 19).
dilakukan’ memiliki makna berlawanan Pada akhir pembahasan, penelitian ini
ketika diterjemahkan secara harfiah diharapkan dapat memberikan solusi
menjadi ‘ia pergi tanpa melakukan untuk mengefektifkan strategi
apapun’ atau ‘ia pergi tanpa satu batu penerjemahan idiom agar mencapai
pun terbalik’. Bahkan, salah satu mesin tingkat terjemahan idiomatik.
penerjemah yang populer digunakan Data dikumpulkan dari terjemahan
penerjemah amatir saat ini, seperti idiom bahasa Inggris dan lembar
google translate, tidak mampu kuesioner dari responden, hasil
menerjemahkan idiom. Mesin wawancara dengan narasumber, lembar
penerjemah tersebut menerjemahkan pengamatan di kelas, dan dokumen-
ungkapan he left no stone unturned dokumen terkait. Responden adalah
menjadi ‘ia meninggalkan kebutuhan mahasiswa semester VI jurusan
bisnis yang terlewat’. Penelitian Pendidikan Bahasa Inggris Universitas
tersebut menyimpulkan bahwa mesin PGRI Semarang pada kelas
penerjemah, seperti google translate, penerjemahan dengan jumlah peserta 42
masih kewalahan menghadapi bentuk mahasiswa. Dalam pelaksanaannya,
bahasa seperti idiom. penyediaan data tersebut dibagi menjadi
Fakta-fakta di atas menunjukkan 3 langkah, yaitu penyebaran instrumen
bahwa intensitas penggunaan idiom penelitian, tabulasi data, dan klasifikasi
yang tinggi dalam bahasa Inggris dan data. Penyebaran instrumen tersebut
ketidakmampuan alat bantu dimulai dengan pembuatan instrumen
penerjemahan menjadi kendala dalam penelitian dan uji coba instrumen
penerjemahan. Penelitian mengenai terlebih dahulu. Instrumen tersebut
penerjemahan idiom ataupun strategi disusun berdasarkan metode yang
penerjemahannya ini memang pernah digunakan, yaitu metode tes tertulis,
dilakukan, tetapi sejauh ini belum kuesioner, wawancara, pengamatan, dan
ditemukan penelitian yang secara dokumentasi. Metode tes tertulis
khusus mengamati penerjemahan idiom menggunakan instrumen berupa soal tes
dalam pembelajaran bahasa Inggris yang berisi lima belas soal idiom dalam
pada kelas penerjemahan. Uraian di atas teks dialog bahasa Inggris. Selanjutnya,
melatarbelakangi pentingnya pengkajian responden diminta untuk
penerjemahan idiom tersebut dilakukan. menerjemahkannya ke dalam bahasa
Penelitian ini berusaha mengamati Indonesia sealamiah (idiomatik)
beberapa hal terkait penerjemahan mungkin. Idiom yang digunakan dalam
idiom bahasa Inggris. Penelitian diawali instrumen tersebut dipilih dan disusun
dengan mengemukakan strategi yang berdasarkan variabel-variabel yang telah
digunakan responden dalam ditetapkan sebelumnya, yang meliputi
menerjemahkan idiom Bahasa Inggris kesepadanan dengan idiom bahasa
yang dilanjutkan dengan melakukan Indonesia, kesamaan asosiasi, frekuensi
analisis pada kualitas terjemahan, penggunaan, tipe idiom, dan jenis unsur
tingkat kesulitan dalam penerjemahan, pembentuknya.

24
75) dan Suwandi (2008: 96) sebagai
PEMBAHASAN pengikutnya memberikan penjelasan
Idiom dan Penerjemahannya bahwa idiom penuh merupakan idiom
yang seluruh unsur-unsurnya telah
Crystal (melalui Wijana, 2004: 109) “menyimpang” dari makna leksikal dan
mendefinisikan idiom sebagai gramatikal pembentuknya atau
“ungkapan yang terdiri atas dua kata maknanya sama sekali tidak dapat
atau lebih yang maknanya tidak dapat dilihat dari unsur-unsur pembentuknya,
ditafsirkan dari elemen-elemen sedangkan idiom sebagian merupakan
pembentuknya, secara sintaktik idiom yang masih memiliki unsur
memiliki bentuk yang tetap”. Definisi di makna leksikal sendiri atau salah satu
atas tidak jauh berbeda dengan unsurnya memperlihatkan makna
pengertian idiom oleh Dixson (melalui sebenarnya (makna leksikal). Idiom
Hanafi, 1986: 48), Larson (1998: 23), penuh dalam bahasa Inggris dapat
Palmer dan Seidi & McMordie (melalui ditemukan pada ungkapan a piece of
Hartati, 2002: 13), serta Kridalaksana cake ‘sangat mudah’, feeding frenzy
(2008: 90) yang menyebutkan bahwa ‘serangan agresif pada seseorang’, dan
idiom merupakan suatu konstruksi yang he lost his head ‘sangat marah’. Lebih
memiliki makna gabungan yang berbeda lanjut, idiom sebagian (partial idioms)
dari makna unsur-unsur pembentuknya. dalam bahasa Inggris dapat dilihat pada
Di sisi lain, Cruse (1986: 37), yang ungkapan blacklist ‘daftar hitam/orang
berpendapat bahwa definisi tersebut yang dicurigai/bersalah’ yang
masih tradisional, memiliki definisi menunjukkan makna leksikal ‘daftar’
sendiri tentang idiom yang lebih pada unsur list, cup of joe ‘secangkir
modern, yaitu “an idiom is an kopi’ yang memperlihatkan makna
expression whose meaning cannot be leksikal dari ‘cangkir’ pada unsur cup,
accounted for as a compositional dsb.
function of the meaning its parts have Selain bentuknya, idiom dan
when they are not parts of idioms”. penerjemahannya masih menarik untuk
Definisi tersebut kemudian diadaptasi didiskusikan. Berpijak pada teori dasar
dalam pandangan idiom menurut Chaer penerjemahan, Catford (1965: 20)
(2009: 74), yaitu satuan-satuan bahasa mendefinisikan penerjemahan sebagai
(berupa kata, frasa, maupun kalimat) pemindahan materi tekstual dalam suatu
yang maknanya tidak dapat bahasa (bahasa sumber) dengan materi
“diramalkan” dari makna leksikal tekstual yang ekuivalen di bahasa lain
unsur-unsurnya maupun makna (bahasa sasaran). Sejalan dengan
gramatikal unsur-unsur tersebut. pandangan Catford, Bell (1991: 13)
Dengan kata lain, idiom cenderung pada mendefinisikan penerjemahan sebagai
pembentukan makna baru dari makna proses dalam menghasilkan produk
yang dimiliki unsur-unsurnya yang disebut sebagai terjemahan. Proses
sebelumnya (Curry melalui Sujono, tersebut harus memperhatikan isi dan
2003: 25). gaya bahasa dari bahasa sumber atau
Ditinjau dari keeratan relasi unsur- memberikan fokus pada kesepadanan.
unsurnya dalam membentuk makna Lebih lanjut, Nida dan Taber (1982: 13)
baru, Palmer (1976: 98—99) membagi menambahkan bahwa penerjemahan
bentuk idiom menjadi 2 macam, yaitu merupakan upaya menciptakan kembali
idiom penuh (fully idioms) dan idiom pesan dalam bahasa sumber ke dalam
sebagian (partial idioms). Chaer (2009: bahasa sasaran dengan padanan sedekat

25
mungkin, dalam hal makna kemudian penerjemahan adalah mencapai
gaya bahasanya. Berdasarkan definisi- tingkatan terjemahan idiomatik.
definisi di atas, ada beberapa poin Berdasarkan tujuan utama (goal)
penting yang selalu ada dalam penerjemahan tersebut serta tipe dasar
penerjemahan sebagaimana penerjemahan, hasil penerjemahan
digarisbawahi oleh Syafei (2007: 1), tersebut kemudian dibagi menjadi tujuh
yaitu sesuatu yang akan dialihbahasakan jenis, yaitu terjemahan sangat harfiah
ke bahasa sasaran (makna), pemindahan (very literal), harfiah (literal), harfiah
atau penciptaan kembali, dan yang dimodifikasi (modified literal),
kesepadanan. Ketiga hal tersebut campuran yang tidak konsisten
merupakan komponen utama dalam (inconsistent mixture), semi idiomatik
ihwal penerjemahan. (near idiomatic), idiomatik (idiomatic),
Ada dua aspek utama dalam dan terlalu bebas (unduly free).
penerjemahan, yaitu makna dan bentuk Ketujuh jenis terjemahan tersebut
atau gaya bahasa (Nida dan Taber, 1982: dikembangkan oleh Larson dengan
13; Tytler melalui Hanafi, 1986: 78; membuat skala kontinum sebagaimana
Larson, 1998: 3). Kedua aspek tersebut dapat dilihat pada penjelasan dan bagan
kemudian berkembang menjadi dua tipe di bawah ini.
penerjemahan, yaitu penerjemahan “Translation then falls on a continuum
berdasarkan makna (meaning based from very literal to literal, to modified
translation) yang mengutamakan makna literal, to near idiomatic, to idiomatic,
atau pesan dan penerjemahan and may fall, even more on the unduly
free as displayed below (Larson, 1998:
berdasarkan bentuk (form based
19).”
translation) yang mengutamakan
struktur atau bentuk (Larson, 1998: 17).
Larson (1998: 19) berpendapat
bahwa tujuan utama (goal) dalam

Very Modified Inconsistent Near Unduly


Literal Literal Idiomatic Idiomatic Free
Literal Mixture

Translator’s goal

Bagan 4. Skala Terjemahan Larson (1998: 19)

Terjemahan bertipe form based sumber dan bahasa sasaran memiliki


translation atau kata demi kata (word- struktur sintaksis yang berbeda.
for-word) dapat dilihat pada jenis Menurut Larson (1998: 17—19),
terjemahan sangat harfiah, harfiah, dan terjemahan harfiah merupakan
harfiah yang dimodifikasi atau terjemahan yang sulit dipahami dan
terjemahan yang masih memiliki kurang komunikatif. Berdasarkan ciri-
kekakuan pada struktur dan makna cirinya, terjemahan sangat harfiah
terjemahan (Soesilo dalam Kaswanti merupakan terjemahan yang paling
Purwa, 1990: 189; Soegeng dan kaku dan kurang berterima, sedangkan
Ekosusilo, 1994: 12). Kekakuan terjemahan harfiah sedikit lebih masuk
tersebut lebih terasa ketika bahasa akal, walaupun strukturnya masih terasa

26
kaku. Terjemahan harfiah yang lagi sudah idiomatik. Terjemahan jenis
dimodifikasi sudah memiliki urutan kata ini merupakan terjemahan yang tidak
dan struktur yang berterima, walaupun konsisten dan mencampuradukkan
maknanya masih kurang alamiah. aspek makna dan bentuk dalam
Di sisi lain, terjemahan bertipe terjemahan harfiah dan idiomatik.
meaning based translation dibagi Selanjutnya, terjemahan terlalu bebas
menjadi terjemahan idiomatik dan semi adalah terjemahan yang tidak berterima
idiomatik. Ditinjau dari ciri-cirinya, karena terjemahan ini merubah makna
terjemahan idiomatik merupakan bahasa sumber, menambahkan
terjemahan yang terasa begitu alami informasi yang tidak ada dalam bahasa
dengan menggunakan padanan yang sumber, memasukkan unsur-unsur yang
sama pada bahasa sasaran. Terjemahan tidak sesuai, serta menyimpangkan latar
jenis ini merupakan terjemahan terbaik historis dan kultural dari bahasa sumber.
dan dijadikan pencapaian jenis
terjemahan tertinggi atau tujuan utama Tingkat Kesulitan Penerjemahan
dari penerjemahan karena terjemahan Idiom
ini terdengar sama alamiahnya ketika
sudah diterjemahakan ke bahasa Tingkat kesulitan idiom diidentifikasi
sasaran, sebagaimana pendapat Larson dari idiom-idiom yang banyak
(1998: 18—19) berikut ini. memberikan hambatan (sukar) dan tidak
banyak memberikan hambatan (mudah)
“Idiomatic translations use the natural ketika diterjemahkan oleh responden.
forms of the receptor language, both Hambatan dalam penerjemahan tersebut
in the grammatical constructions and ditunjukkan dari tingkat keberhasilan
the choice of lexical items. A truly dan ketidakberhasilannya ketika
idiomatic translation does not sound
diterjemahkan yang diukur dengan skala
like translation. It sounds like it was
penerjemahan Larson. Idiom yang tidak
written originally in the receptor
language. Therefore, a good translator berhasil diterjemahkan dengan baik
will try to translate idiomatically. This diasumsikan memberikan banyak
is his goal.” (Larson, 1998: 18—19) hambatan, sedangkan idiom yang
berhasil diterjemahkan dengan baik
Selain terjemahan idiomatik, ada memiliki sedikit hambatan dalam
juga terjemahan yang hampir mendekati penerjemahannya.
jenis terjemahan tersebut, yaitu Terdapat 15 soal idiom dalam teks
terjemahan semi idiomatik. Terjemahan dialog bahasa Inggris yang disusun
semi idomatik dapat dikatakan sebagai dengan memperhatikan adanya
terjemahan yang berterima dan sudah kesepadanan dengan idiom bahasa
baik secara struktur, tetapi terjemahan Indonesia, kesamaan asosiasi, frekuensi
ini belum menggunakan padanan penggunaan, tipe idiom, dan jenis unsur
sedekat terjemahan idiomatik atau pembentuknya untuk diterjemahkan
padanan alami (natural equivalence). oleh responden ke dalam bahasa
Di antara jenis terjemahan harfiah Indonesia. Idiom dalam teks dialog
dan idiomatik, ada juga terjemahan tersebut di antaranya swelled head,
campuran yang tidak konsisten dan scapegoat, bottom line, shut up, make
terjemahan terlalu bebas. Terjemahan sense, over my head, bookworm, worked
campuran yang tidak konsisten adalah her fingers to the bone, it sells like hot
terjemahan yang sebagian hasilnya cakes, hit the jackpot, in hot water,
berupa terjemahan harfiah dan sebagian burning the midnight oil, leave no stone

27
unturned, break a leg, let sleeping dogs burning the midnight oil, bottom line,
lie. make sense, dan over my head. Idiom
Ditinjau dari terjemahan yang telah let sleeping dogs lie dan break a leg
dilakukan, tingkat kesulitan merupakan idiom yang memiliki tingkat
penerjemahan idiom dapat dibagi kesulitan tertinggi di antara empat
menjadi 3, yaitu (1) idiom dengan idiom lainnya. Kedua idiom tersebut
tingkat kesulitan rendah, (2)idiom tidak bisa diterjemahkan dengan benar
dengan tingkat kesulitan sedang, dan (3) oleh 50% responden. Terjemahan
idiom dengan tingkat kesulitan tinggi. responden lebih banyak mengarah pada
Idiom dengan tingkat kesulitan rendah terjemahan terlalu bebas. Tidak jauh
adalah idiom yang mudah untuk berbeda dengan kedua idiom di atas,
diterjemahkan atau tingkat keberhasilan idiom burning the midnight oil, bottom
dalam menerjemahkannya tinggi. line, make sense, dan over my head juga
Berdasarkan data, terdapat 6 idiom yang dapat diklasifikasikan sebagai idiom
dapat diterjemahkan >76,9% responden dengan tingkat kesulitan tinggi. Hal
dengan benar atau dapat dikategorikan tersebut ditunjukkan oleh tidak ada
sebagai terjemahan semi idiomatik dan responden yang mampu mencapai
idiomatik menurut skala Larson, yaitu terjemahan idiomatik walaupun 54%
idiom bookworm, swelled head, responden menerjemahkannya
scapegoat, shut up, in hot water,dan hit mendekati kebenaran. Terjemahan
the jackpot. Bahkan, idiom bookworm lainnya menunjukkan terjemahan terlalu
dapat diterjemahkan dengan baik oleh bebas (25% responden), dan terjemahan
semua responden, sedangkan idiom campuran yang tidak konsisten (21%).
swelled head, scapegoat, shut up bisa Berdasarkan uraian di atas, hasil
diterjemahkan dengan baik oleh >90% yang kurang maksimal pada terjemahan
responden. Hal tersebut idiom let sleeping dogs lie, break a leg,
mengimplikasikan bahwa keenam idiom make sense, bottom line, burning the
tersebut memiliki tingkat kesulitan yang midnight oil, worked her fingers to the
rendah untuk diterjemahkan. bone, it sells like hot cakes, dan leave
Idiom dengan tingkat kesulitan no stone unturned tersebut
sedang adalah idiom yang tingkat menunjukkan bahwa idiom-idiom
keberhasilan dalam penerjemahannya tersebut memiliki tingkat kesulitan yang
sedang atau tidak terlalu baik, tetapi tinggi dalam penerjemahannya. Hal ini
juga tidak terlalu buruk, seperti idiom dikuatkan dengan pengakuan responden
worked her fingers to the bone, it sells pada data kuesioner yang menyebutkan
like hot cakes, dan leave no stone bahwa ada beberapa idiom yang susah
unturned. Terjemahan responden lebih untuk diterjemahkan, di antaranya let
banyak mengarah pada terjemahan sleeping dogs lie (3 responden), it sells
campuran yang tidak konsisten (42% like hot cakes (2 responden), worked
responden). Selanjutnya, idiom dengan her fingers to the bone (2 responden),
tingkat kesulitan tinggi adalah idiom break a leg (1 responden), bottom line
yang sulit untuk diterjemahkan dengan (1 responden), dan leave no stone
baik atau tingkat keberhasilan dalam unturned (1 responden).
menerjemahankannya rendah.
Berdasarkan data, terdapat 6 idiom yang
sulit untuk diterjemahkan dengan baik
oleh mayoritas responden, yaitu idiom
let sleeping dogs lie, break a leg,

28
Faktor Kebahasaan yang misalnya idiom make sense, hit the
Berpengaruh jackpot, dan let sleeping dogs lie yang
memiliki persentase pencapaian sangat
Tingkat kesulitannya idiom yang dapat rendah. Bahkan, tidak ada yang dapat
dibagi menjadi idiom dengan tingkat menerjemahkan idiom bottom line
kesulitan tinggi, sedang, dan rendah secara idiomatik. Uraian di atas
dipengaruhi oleh beberapa faktor memperlihatkan bahwa tipe idiom
kebahasaan, yaitu tipe idiom, kesamaan berpengaruh pada tingkat kesulitan
asosiasi, konteks yang melingkupi penerjemahan yang berlaku pada
idiom, dan adanya petunjuk dalam terjemahan benar. Unsur leksikal yang
konteks tersebut. muncul pada salah satu unsur idiom
Faktor kebahasaan pertama adalah memberikan kontribusi dalam
tipe idiom. Tipe idiom tersebut dibagi memudahkan proses analisisnya
menjadi dua, yaitu idiom penuh dan sehingga terjemahan yang dihasilkan
idiom sebagian (Palmer, 1976: 98—99). memiliki kesesuaian makna.
Idiom penuh merupakan idiom yang Faktor kebahasaan kedua adalah
seluruh unsur-unsurnya telah kesamaan asosiasi. Asosiasi yang
“menyimpang” dari makna leksikal dan dimaksud adalah “pembentukan
gramatikal pembentuknya, sedangkan hubungan atau pertalian antara gagasan,
idiom sebagian merupakan idiom yang ingatan, atau kegiatan pancaindra”
salah satu unsurnya masih menunjukkan (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2008).
makna leksikalnya (Chaer, 2009: 75; Asosiasi pada idiom seringkali
Suwandi, 2008: 96). Idiom sebagian berkaitan dengan cara pandang suatu
diasumsikan dapat lebih mudah untuk kelompok penutur bahasa dalam
diterjemahkan daripada idiom penuh membentuk suatu perujukan antara
karena salah satu unsurnya yang gagasan dan benda yang dipengaruhi
memiliki makna leksikal dapat oleh aspek sosial budaya. Perbedaan
mengurangi tingkat kesulitan idiom konsep atau asosiasi tentang simbol-
tersebut dalam proses penerjemahannya. simbol tersebut dapat menyulitkan
Hasil analisis data menunjukkan dalam penerjemahannya terutama
adanya pengaruh positif pada idiom apabila kata-kata yang berkaitan dengan
sebagian terhadap terjemahan benar simbol tersebut merupakan petunjuk
yang dilakukan oleh 88% responden. utama atau kata kunci (Tanipu, 2010:
Tingkat keberhasilan penerjemahan 38). Pandangan tersebut merujuk pada
benarpada idiom sebagian tersebut pendapat Larson (1998: 199) yang
menunjukkan kemudahan dalam mengatakan bahwa “in many texts, there
penerjemahannya sehingga dapat will be some key words which will
diterjemahkan dengan benar, bahkan acquire symbolic value”. Oleh karena
semua responden mampu itu, diasumsikan bahwa idiom bahasa
menerjemahkan idiom bookworm. Inggris yang memiliki kesamaan
Sebaliknya, idiom penuh yang justru asosiasi dengan bahasa Indonesia akan
memberikan hambatan ketika mengurangi tingkat kesulitan
diterjemahkan sebagaimana hasil penerjemahan idiom. Sebaliknya,
pencapaian pada terjemahan benar yang perbedaan asosiasi pada idiom akan
berada di bawah rerata. Sebagian besar menyulitkan responden dalam
idiom bertipe penuh memiliki tingkat penerjemahannya.
kesulitan yang tinggi untuk Adanya kesamaan asosiasi dapat
diterjemahkan secara idiomatik, dilihat pada idiom swelled head dan

29
scapegoat. Bahasa Inggris dan 27,3% pada terjemahan idiomatik. Hal
Indonesia memiliki asosiasi yang sama ini mengindikasikan adanya kesamaan
pada pengacuan head ‘kepala’ pada asosiasi pada idiom dapat mengurangi
swelled head ‘besar kepala’ dan goat tingkat kesulitan penerjemahan idiom.
‘kambing’ pada scapegoat ‘kambing Faktor kebahasaan ketiga adalah
hitam’. Penutur bahasa Inggris dan konteks yang melingkupi idiom dan
Indonesia menghubungkan antara petunjuk dalam konteks tersebut. Hasil
pikiran sombong dan kepala sehingga analisis memperlihatkan adanya
apabila terdapat kesombongan yang pengaruh faktor kebahasaan lainnya
berlebihan, pikiran tersebut seolah-olah yang turut memiliki andil dalam
menyebabkan pembengkakan kepala keberhasilan penerjemahan, yaitu
sebagaimana diistilahkan swelled head konteks dan petunjuk (clue) yang
pada bahasa Inggris dan ‘besar kepala’ melingkupi idiom tersebut. Dengan kata
pada Bahasa Indonesia. Hal serupa juga lain, idiom dengan tingkat kesulitan
ditunjukkan pada simbolisasi kambing tinggi tetap dapat diterjemahkan dengan
yang dihubungkan dengan dosa atau mudah oleh responden ketika konteks
kesalahan. Hal ini dilatarbelakangi oleh yang melingkupinya mudah dipahami
ajaran agama Nasrani yang serta didukung adanya petunjuk yang
menggunakan simbolisasi domba memudahkan responden dalam
sebagai hewan yang baik karena domba menebak maknanya. Hal ini
memberikan sedekah pengorbanan pada ditunjukkan pada penjelasan
dirinya seperti daging untuk makanan, berdasarkan konteks idiom leave no
susu untuk minuman, dan bulu untuk stone unturned berikut ini.
pakaian, sedangkan kambing
merupakan hewan yang tidak baik Catherine is asking about her
karena tidak memberikan sedekah apa- gemstone to May.
apa. Pengacuan tersebut hampir sama Catherine: Do you have the gemstone
I lent you?
dengan budaya penutur bahasa
May: I saw it yesterday, but now I
Indonesia yang lebih menganggap can't find it.
kambing hitam merupakan kambing Catherine: What! You'd better find it
yang dianggap paling buruk di antara then. It's my mother's.
kambing-kambing lainnya padahal May: I'll leave no stone unturned.
sebenarnya sama saja. Hal ini Catherine: You'd better. If you don't,
disebabkan warna hitam merupakan I swear I'll never ever speak to you
simbol hal yang kurang baik, kejahatan, again.
atau dosa, sehingga muncul ungkapan May: I'm really so sorry, Catherine. I
kambing hitam yang memiliki kesamaan promise I'll find the gemstone.
asosiasi dengan scapegoat. Hal tersebut (soal nomor 13)
menunjukkan bahwa ada tidaknya
kesamaan asosiasi pada idiom tersebut Konteks pada idiom tersebut jelas
menyebabkan perbedaan yang dan mudah dipahami. May merupakan
signifikan pada keberhasilan responden sosok yang dipersalahkan dalam
dalam mencapai terjemahan idiomatik. peristiwa tutur tersebut karena
Rerata persentase terjemahan idiom menghilangkan batu permata milik ibu
dengan kesamaan asosiasi yang Catherine, sehingga Catherine
dilakukan oleh responden jauh memintanya segera menemukannya lagi
mengungguli idiom yang tidak memiliki dengan memberikan semacam ancaman.
kesamaan asosiasi, yaitu 71,7% dengan Konteks tersebut diperkuat dengan

30
adanya petunjuk (clue) di akhir permainan papan yang baru dan mereka
percakapan, yaitu I promise I'll find the sepakat untuk mengajak saudara mereka
gemstone atau janji May untuk untuk ikut bermain. Namun, Maya
menemukan batu permata tersebut. sangsi untuk mengajak saudara
Konteks tersebut memudahkan dalam perempuannya dan menyebutnya
menebak makna idiom leave no stone dengan ungkapan bookworm. Konteks
unturned yang diucapkan May bahwa tersebut memiliki petunjuk yang jelas.
May akan mencarinya. Petunjuk di akhir Pertama, unsur book pada idiom
percakapan memperlihatkan bookworm memberikan informasi
kesungguhan May terkait janjinya agar adanya kaitan ungkapan tersebut dengan
benar-benar berusaha sekuat tenaga ‘buku’ (idiom bertipe sebagian). Kedua,
menemukan batu permata tersebut. adanya petunjuk pada kalimat “I’d
Kejelasan konteks dan adanya petunjuk bring my sister but I don’t think I can
tersebut berkontribusi membuat stop her from reading even for new
responden mampu menerjemahkannya game” yang menjelaskan betapa
secara idiomatik, seperti ‘tidak akan susahnya menghentikan saudara
berhenti mencari’, ‘terus mencoba perempuan Maya ketika membaca
menemukan’, ‘tidak akan menyerah’, buku. Bagi saudara perempuan Maya,
dan ‘berusaha untuk tetap mencari’. membaca buku lebih menarik daripada
Peran konteks dan petunjuk dalam permainan baru sekalipun. Konteks dan
memudahkan penerjemahan tersebut petunjuk tersebut mengarah pada
juga dapat dilihat pada idiom sebuah simpulan bahwa saudara
bookworm. Idiom tersebut memiliki perempuan Maya yang disebut
asosiasi yang berbeda dengan bahasa bookworm tersebut merupakan seorang
Indonesia, tetapi idiom tersebut dapat yang sangat gemar membaca buku. Jadi,
diterjemahkan secara benar dan responden dapat menebak ungkapan
idiomatik dengan tingkat pencapaian bookworm merupakan seorang
yang tinggi. Peran tersebut ditunjukkan penggemar membaca buku yang
pada penjelasan berdasarkan konteks memiliki padanan idiom dalam bahasa
idiom bookworm berikut ini. Indonesia, yaitu ‘kutu buku’.
Berdasarkan uraian di atas, konteks dan
Julia is Maya’s best friend. One day, petunjuk tersebut terbukti membantu
Julia phones Maya to play a new responden yang menerapkan strategi
board game together. memperhatikan konteks untuk
“I got a new board game. Want to
menerjemahkannya dengan benar dan
come over and try it out?” Julia asked
idiomatik.
her friend Maya on the phone.
“Sure!” said Maya. “How many Di sisi lain, tingginya tingkat
people can play?” “It takes four” kesulitan dan kurangnya petunjuk dalam
replied Julia. “My brother said he’ll konteks yang melingkupi idiom
play with us”. “I’d bring my sister but berdampak pada sulitnya idiom tersebut
I don’t think I can stop her from diterjemahkan. Tidak adanya
reading even for new game. She’s keterangan yang jelas dan petunjuk
bookworm” explained Maya. tambahan memunculkan hambatan
(soal nomor 7) dalam proses penerjemahannya. Larson
(1998: 195) berpendapat bahwa
Konteks yang melingkupi idiom petunjuk (yang diistilahkannya dengan
bookworm di atas menceritakan bahwa key words) dapat memberikan informasi
Julia mengajak Maya untuk bermain penting dan konsep mendasar yang

31
membantu dalam proses penerjemahan. bahasa Indonesia ‘anjing
Oleh karena itu, Larson menyarankan menggonggong, kafilah berlalu’,
untuk memberikannya perhatian khusus sebagaimana terjemahan responden 4,
pada saat melakukan analisis. Hal ini yaitu ‘biarkan anjing menggonggong’.
ditunjukkan pada konteks idiom let Minimnya petunjuk pada konteks
sleeping dogs lie berikut ini. tersebut menyulitkan responden dalam
menganalisa makna idiom tersebut.
Sarah is Vicky’s girlfriend. Sarah is Petunjuk adanya permasalahan
trying to talk about their problem to ditunjukkan ketika Sarah mengatakan
Vicky. “we need to talk about our problems”,
Vicky: I can't see the TV.
tetapi Vicky menolaknya dengan dalih
Sarah: Can't you pull yourself away
ingin melihat pertandingan baseball.
from the game? We need to talk.
Vicky: Come on. This is a playoff Secara tersirat, Vicky tidak ingin
game. membicarakan masalah tersebut. Hal
Sarah: But we need to talk about our tersebut hampir mirip dengan istilah
problems. “Jangan ganggu macan tidur”,
Vicky: Sarah, just let sleeping dogs lie. maksudnya adalah jangan mengganggu
Sarah: No! Baseball can wait. Our seseorang yang sudah tidak membuat
relationship can’t! masalah. Konteks yang cukup sulit dan
Vicky: It's going to have to. Wand is petunjuk yang tidak langsung mengacu
up, and baseball is stronger than love. pada maksud Vicky tersebut membuat
(Soal nomor 15)
responden kesulitan dalam
menerjemahkannya.
Peristiwa tutur di atas memberikan Uraian di atas menunjukkan bahwa
gambaran adanya perdebatan kecil konteks dan petunjuk (clue) di
antara Sarah dan Vicky tentang dalamnya terbukti dapat membantu
hubungan mereka. Akan tetapi, konteks responden dalam menghadapi idiom
pada percakapan tersebut tidak tidak yang dikategorikan sulit secara
terlalu jelas dan tidak memberikan kebahasaan. Semakin jelas petunjuk
keterangan tambahan mengenai latar yang ada dalam konteks, semakin
belakang permasalahan yang mudah suatu idiom untuk
memunculkan bahasan cinta dan diterjemahkan. Pengaruh tersebut
baseball dalam keributan kecil tersebut, memiliki peran yang krusial ketika
yaitu “baseball can wait. Our strategi yang digunakan adalah strategi
relationship can’t!” dan “baseball is memperhatikan konteks karena konteks
stronger than love”. Sebagian tersebut menjadi salah satu penentu
responden hanya menangkap bahwa tingkat kesulitan idiom untuk
perdebatan tersebut membahas antara diterjemahkan pada bahasa sasaran.
suatu masalah dan keinginan untuk
melihat TV atau baseball, sehingga Strategi Penerjemahan Idiom
responden 3 menerjemahkan let
sleeping dogs lie menjadi ‘biarkan aku Idiom merupakan bentuk unik yang
nonton TV dulu’ dan responden 1 sukar dipahami maknanya secara
menerjemahkannya ‘biarkan aku harfiah berdasarkan unsur-unsur yang
menyelesaikannya’. Lebih lanjut, ada menyusunnya (Dixson melalui Hanafi,
juga yang menebak maknanya dengan 1986: 48; Larson, 1998: 23; Crystal
melihat dogs pada let sleeping dogs lie melalui Wijana, 2004: 109;
sebagai petunjuk atau kata kunci dan Kridalaksana, 2008: 90), sehingga
mengaitkannya dengan ungkapan dalam

32
penerjemahannya pun mengalami strategi memperhatikan konteks yang
kendala. Menurut Eftekhari (2008) dan melingkupi idiom tersebut. Hasil
Baker (1992: 68—70), sedikitnya ada analisis memperlihatkan bahwa strategi
empat kendala dalam menerjemahkan memperhatikan konteks tersebut cukup
idiom, yaitu: efektif dalam menghasilkan terjemahan
a) idiom seringkali tidak memiliki benar, yaitu sebanyak 76,9% dari
padanan kata dalam bahasa sasaran. keseluruhan upaya penerjemahan
Hal ini disebabkan idiom seringkali responden. Strategi memperhatikan
memiliki kaitan erat dengan budaya konteks dikenal sebagai salah satu
penuturnya (lih. Bassnett, 2002: 32; strategi yang praktis dan efektif dalam
Fahrurrozi, 2003: 2; Wijana, 2004: penerjemahan idiom (Syafei, 2007: 52;
109), sehingga ketika tidak Suryawinata & Hariyanto, 2003: 116—
mengetahui budaya pada bahasa 117). Strategi ini membuka jalan
sasaran, penerjemah akan menemui menuju ruang informasi melalui aspek
kesulitan pada saat proses tutur yang melingkupi idiom tersebut.
penerjemahan, Aspek tutur tersebut meliputi tempat,
b) suatu idiom mungkin memiliki keadaan, situasi, peserta tutur, tujuan
imbangan makna dalam bahasa tuturan, urutan dalam tuturan, cara suatu
sasaran, akan tetapi berada pada tuturan dituturkan, media yang
konteks yang berbeda (lih. digunakan dalam pertuturan, norma atau
Fahrurrozi, 2003: 2), perilaku, dan jenis tuturan (Hymes
c) suatu idiom mungkin juga digunakan melalui Wardhaugh, 2006: 247—248).
dalam teks bahasa sumber dengan Dalam penelitian ini aspek tutur
makna yang literal dan idiomatis, tersebut lebih dipandang sebagai
d) idiom memiliki kaidah penggunaan konteks yang memudahkan penerjemah
pada tiap jenis teks, dan hal itu akan dalam menebak makna idiom. Dengan
menjadi masalah jika dalam bahasa kata lain, konteks begitu penting dalam
sasaran tidak memiliki jenis teks menganalisis maksud percakapan dan
yang memuat penggunaan idiom itu makna idiom yang ada di dalamnya
di bahasa sumber. sebagaimana dijelaskan oleh Mulyana
Kendala tersebut (2005: 21) bahwa arti, makna, maksud,
mengimplikasikan diperlukannya dan informasi dalam suatu peristiwa
strategi dalam penerjemahannya. Secara tutur atau dialog sangat tergantung dari
umum, ada beberapa strategi yang konteks. Parera (2004: 227) juga
biasanya digunakan dalam menambahkan bahwa informasi,
penerjemahan, seperti strategi struktural konteks, dan makna saling berhubungan
dan semantis. Strategi struktural di secara dinamis dalam tuturan atau
antaranya adalah penambahan, dialog tersebut. Oleh karena itu, dapat
pengurangan, dan transposisi, dikatakan bahwa strategi
sedangkan strategi semantis meliputi memperhatikan konteks turut
pungutan, padanan budaya, padanan memegang peranan penting dalam
deskriptif, sinonim, terjemahan resmi, menentukan kualitas terjemahan.
pungutan, penyusutan, perluasan,
penambahan, penghapusan, dan SIMPULAN
modulasi (Suryawinata & Hariyanto,
2003: 67—76). Ditinjau dari kualitas terjemahannya,
Penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat kesulitan penerjemahan idiom
strategi yang paling efektif adalah dapat dibagi menjadi 3, yaitu (1) idiom

33
dengan tingkat kesulitan rendah, (2) keseluruhan beserta konteksnya, strategi
idiom dengan tingkat kesulitan sedang, memperhatikan konteks tersebut
dan (3) idiom dengan tingkat kesulitan merupakan strategi yang tepat dengan
tinggi. Idiom dengan tingkat kesulitan analisis yang menyeluruh pada berbagai
rendah adalah idiom yang mudah untuk macam hal, seperti aspek tutur, fungsi
diterjemahkan atau tingkat keberhasilan dan bentuk bahasa, latar belakang
dalam menerjemahkannya tinggi, yaitu budaya, petunjuk, dan faktor
idiom bookworm, swelled head, kebahasaan idiom.
scapegoat, shut up, in hot water,dan hit
the jackpot. Idiom dengan tingkat DAFTAR PUSTAKA
kesulitan sedang adalah idiom yang
tingkat keberhasilan dalam Baker, Mona. 1992. In Other Words: A
penerjemahannya sedang atau tidak Course Book on Translation. New
terlalu baik, tetapi juga tidak terlalu York: Routledge Taylor and
buruk, seperti idiom worked her fingers Francis Group.
to the bone, it sells like hot cakes, dan
leave no stone unturned. Selanjutnya, Bassnett, Susan. 2002. Translation
idiom dengan tingkat kesulitan tinggi Studies (Third Edition). London:
adalah idiom yang sulit untuk Routledge.
diterjemahkan dengan baik atau tingkat
Bell, Rodger T. 1991. Translation and
keberhasilan dalam menerjemahankan
Translating: Theory and Practice.
rendah, yaitu idiom let sleeping dogs
Longman: London.
lie, break a leg, burning the midnight
oil, bottom line, make sense, dan over Brisset, Annie. 2000. “The Search for a
my head. Native Language: Translation and
Kualitas terjemahan idiom Cultural Identity”. dalam The
dipengaruhi oleh faktor-faktor Translation Studies Reader
kebahasaan, seperti tipe idiom, disunting oleh Lawrence Venuti.
kesamaan asosiasi dalam idiom, konteks New York: Routledge.
yang melingkupi idiom, dan adanya
petunjuk (clue) dalam konteks idiom Catford, J.C. 1965. A Linguistic Theory
tersebut. Keberadaan faktor-faktor of Translation. London: Oxford
kebahasaan tersebut akan meningkatkan University Press.
peluang keberhasilan dalam
penerjemahan. Sebaliknya, ketiadaan Chaer, Abdul. 2009. Pengantar
faktor-faktor kebahasaan tersebut akan Semantik Bahasa Indonesia.
menjadi hambatan untuk menghasilkan Jakarta: PT Rineka Cipta.
terjemahan benar dan idiomatik. Cruse, D.A. 1986. Lexical Semantics.
Temuan dalam penelitian ini Cambridge: Cambridge
mendukung pendapat Syafei (2007: 52) University Press.
dan Suryawinata & Hariyanto (2003:
116—117) bahwa strategi yang paling Eftekhari, Negar. 2008. “A Brief
efektif dalam penerjemahan idiom Overview on Idiomatic
adalah strategi memperhatikan konteks. Translation”. Diperoleh dari
Merujuk pada pandangan Larson (1998: laman http:
202) bahwa idiom tidak bisa //www.translationdirectory.com/ar
diterjemahkan berdasarkan bentuknya ticles/article1739.php pada
saja, tetapi kombinasi makna

34
tanggal 21 Juni 2018 pukul 09.50 Nida, Eugene. A. dan Charles R. Taber.
WIB. 1982. The Theory and Practice of
Fahrurrozi. 2003. Teknik Praktis Translation. Leiden: E. J. Brill.
Terjemah: Cara Mudah dan
Praktis mempelajari Teknik Oxford Dictionary (online). 2018.
Terjemah. Yogyakarta: Diakses pertama kali dari laman
Teknomedia. http:
//www.oxforddictionaries.com/
Hartati, Umi. 2002. Idiom dalam pada tanggal 2 Maret 2018 pukul
Bahasa Indonesia. Idiom Bahasa 20.15 WIB.
Jawa. Yogyakarta: UGM. Tesis S2
(tidak dipublikasikan). Palmer, F.R. 1976. Semantics.
Cambridge: Cambridge
Hanafi, Nurachman. 1986. Teori dan University Press.
Seni Menerjemahkan. Ende: Nusa
Indah. Parera, Jos Daniel. 2004. Teori
Semantik (Edisi Kedua). Jakarta:
Jackendoff, Ray. 1997. The Architecture Erlangga.
of the Language Faculty.
Massachusetts: MIT Press. Soegeng, A.J. dan Madyo Ekosusilo.
1994. Pedoman Penerjemahan.
Kamus Besar Bahasa Indonesia Daring Semarang: Dahara Prize.
(online). 2018. Diakses pertama
kali dari laman http: Soesilo, Daud H. 1990. “Aneka
//bahasa.kemdiknas.go.id/kbbi/ind Pendekatan di dalam
ex.php pada tanggal 30 Juli 2018 Penerjemahan: Sebuah Tinjauan”.
pukul 21.15 WIB. dalam PELLBA 3 disunting oleh
Bambang Kaswanti Purwo.
Kridalaksana, Harimurti. 2008. Kamus Yogyakarta: Kanisius.
Linguistik. Jakarta: PT. Gramedia
Pustaka Utama. Sujono. 2003. Idiom Bahasa Jawa.
Yogyakarta: UGM. Tesis S2 (tidak
Larson, Mildred L. 1998. Meaning dipublikasikan).
Based Translation: A Guide to
Cross-Language Equivalence Suryawinata, Zuchridin dan Sugeng
(Second Edition). New York: Hariyanto. 2003. Translation:
University Press of America. Bahasan Teori dan Penuntun
Praktis Menejemahkan. Penerbit
Mulyana. 2005. Kajian Wacana: Teori, Kanisius: Yogyakarta.
Metode & Aplikasi Prinsip-
Prinsip Analisis Wacana. Suwandi, Sarwiji. 2008. Semantik:
Yogyakarta: Tiara Wacana. Pengantar Kajian Makna.
Yogyakarta: Media Perkasa.
Nadar, F.X. 2007. Paham dan Terampil
Menerjemahkan. Yogyakarta: Syafei, An Fauzia. 2007. Translation.
Universitas Gadjah Mada Press. Padang: State University of
Padang.
Newmark, Peter. 1991. About
Translation. Adelaide: Tanipu, Zulkifli. 2010. Analisis
Multilingual Matters Ltd. Kesalahan Penerjemahan Bahasa
Inggris ke Bahasa Indonesia:

35
Studi Kasus di Pusat Pelatihan (Fifth Edition). Oxford:
Bahasa dan Penyiapan Studi Luar Blackwell.
Negeri Universitas Negeri
Gorontalo. Yogyakarta: UGM. Wijana, I Dewa Putu. 2004. “Relasi
Tesis S2 (tidak dipublikasikan). Bahasa dan Budaya serta
Berbagai Permasalahannya”.
Wardhaugh, Ronald. 2006. An dalam jurnal Semiotika Vol. 5, No.
Introductions to Sociolinguistics 2, Juli 2004.

36

Anda mungkin juga menyukai