Sunaryo
Alumni Program Magister Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Universitas Islam Darul Umum (Unisda) Lamongan
No. HP. 085732190085
Pos-el sunaryompd@ymail.com
Abstrak : The data of reseach were gathered from the students’ writing products
from 6th graders of SDN Mojorejo, Kedungadem, Bojonegoro by using the
instruments and agregation of data, data reduction, data display, and conclusion
drawing/verification. The aim of study was to discribe the prefiks of Indonesian
language from the students elementary’s informal conservation. The data of
research show presence prefiks informal conservation from the 6th graders of
SDN Mojorejo, Kedungadem, Bojonegoro. The teacher to expect teaching the
meaning of grammatical and annexation the afiks with base word.
Abstrak: Data penelitian ini bersumber dari wacana tulis siswa kelas VI SDN
Mojorejo Balongcabe Kecamatan Kedungadem Kabupaten Bojonegoro dengan
menggunakan Instrumen dan Teknik Pengumpulan Data, Reduksi Data,
Penyajian Data, dan Penarikan kesimpulan/Verifikasi. Penelitian ini dilakukan
dengan tujuan untuk mendeskripsikan penggunaan prefiks bahasa Indonesia
dalam percakapan informal siswa. Data penelitian memperlihatkan adanya
prefiks dalam percakapan informal siswa kelas VI SDN Mojorejo Kecamatan
Kedungadem Kabupaten Bojonegoro. Guru diharapkan mengajarkan makna-
makna gramatikal dan penggabungan afiks dengan kata dasar.
bahasa Indonesia siswa kelas VI SDN teknik sadap, , teknik simak bebas libat
Mojorejo Kecamatan Kedungadem cakap, dan teknik catat.
Kabupaten Bojonegoro, untuk Analisis data dalam penelitian ini
mendeskripsikan kelas kata yang menggunakan model analisis interaktif
bergabung dengan prefiks-prefiks yang yang disarankan Miles dan Huberman
ada dalam bahasa Indonesia,untuk (1984). Miles dan Huberman (1984)
mendeskripsikan makna gramatikal yang mengemukakan bahwa aktivitas dalam
dihasilkan akibat afiksasi tersebut. analisis data kualitatif dilakukan secara
Di sini akan didefinisikan dua istilah interaktif dan berlangsung scara terus
yang digunakan dalam penelitian, yakni menerus sampai tuntas, sehingga
prefiks dan percakapan informal. datanya sudah jenuh. Aktivitas dalam
1. Prefiks adalah afiks yang diletakkan analisis data, yaitu data reduction, data
di muka dasar. display, dan conclusion
2. Percakapan informal adalah drawing/verification. Langkah-langkah
percakapan yang tidak resmi yang analisis ditunjukkan pada. (a)Reduksi
biasanya ditandai dengan pemakaian Data , data yang diperoleh dari lapangan
bahasa yang tidak baku jumlahnya cukup banyak, untuk itu
maka perlu dicatat secara teliti dan
METODE PENELITIAN rinci. Semakin lama peneliti ke
Penelitian ini adalah penelitian lapangan, maka jumlah data akan
deskriptif-kualitatif dengan jangkauan semakin banyak, kompleks dan rumit.
waktu bersifat sinkronis. Penggunaan Untuk itu perlu segera dilakukan
metode ini dipertimbangkan dari pusat analisis data melalui reduksi data.
perhatian pada ciri-ciri dan sifat-sifat Mereduksi data berarti merangkum,
data bahasa secara apa adanya. memilih hal-hal yang pokok,
Pertimbangan ini sesuai dengan salah memfokuskan pada hal-hal yang
satu ciri metode penelitian kualitatif, penting. Dengan demikian data yang
yaitu latar alami. Hal tersebut sejalan telah direduksi akan memberikan
dengan pendapat bahwa penelitian gambaran yang lebih jelas, dan
dengan metode deskriptif harus mempermudah peneliti untuk
menghasilkan data kebahasaan yang melakukan pengumpulan data
actual (Djajasudarma, 1993:7). selanjutnya, dan mencarina bila
Data dalam penelitian ini adalah diperlukan. (b) Penyajian Data , Setelah
data tentang prefiks yang ada dalam data direduksi, maka langkah
karangan siswa SDN Mojorejo selanjutnya ialah mendisplaykan data.
Kecamatan Kedungadem beserta Dalam penelitian kualitatif, penyajian
makna gramatikal yang dihasilkan oleh data bisa dilakukan dalam uraian
akibat penggabungan prefiks dengan singkat, bagan, hubungan antar
kata dasar. kategori, flowchart dan sejenisnya.
Subjek penelitian ini adalah siswa- Miles dan Huberman (1984)
siswi kelas VI SDN Mojorejo menyatakan bahwa yang paling sering
Kecamatan Kedungadem Kabupaten digunakan untuk menyajikan data dalam
Bojonegoro yang menggunakan bahasa penelitian kualitatif adalah dengan teks
Indonesia dalam percakapan, informal. yang bersifat naratif. Dalam penelitian
Dalam penelitian ini pengumpulan ini sajian data berupa karangan
data dilakukan dengan menggunakan deskriptif siswa yang mengandung
122 EDU-KATA, Vol. 1, No. 2, Agustus 2014: 119—130
No. Data prefiks + kata dasar Kelas Kata Baru Makna Gramatikal
1. mengarang me- + karang (v) verba melakukan
2. merumput me- + rumput (n) verba mencari
3. beranak ber- + anak (n) verba memperoleh atau
menghasilkan
4. mempersuami memper- + suami (n) verba menjadikan
5. terkenal ter- + kenal (v) verba sudah di, perfektif
6. berdandan ber- + dandan (v) verba refleksif
7. tertendang ter- + tending (v) verba tidak disengaja
8. menyabit me- + sabit (n) verba menggunakan atau
memakai
9. memahat me- + pahat (n) verba menggunakan atau
memakai
10. merotan me- + rotan (n) verba mencari
11. berketurunan ber- + keturunan (n) verba menghasilkan atau
mempunyai
12. mengeong me- + ngeong (v) verba mengeluarkan suara
13. menggonggong me- + gonggong (v) verba mengeluarkan suara
14. beternak ber- + ternak (n) verba mengusahakan
sebagai mata
pencaharian
15. bertelur ber- + telur (n) verba memperoleh,
menghasilkan
16. terbaca ter- + baca (v) verba dapat di, mampu
17. bersatu ber- + satu (num) verba menjadi
18. bersepeda ber- + sepeda verba mengendarai (naik)
19. bertanam ber- + tanam (v) verba sedang mengerjakan
20. memucat me- + pucat (adj) verba menjadi
21. melamun me- + lamun (n) verba keadaan
22. mendua men- + dua (num) verba menjadi
23. bernafsu ber- + nafsu (n) verba mempunyai (posesif)
24. sekantor se- + kantor (n) Nomina satu dan bersama-
sama
25. pembesar pe- + besar (adj.) nomina orang yang
mempunyai profesi
26. mengudara me- + udara (n) verba menujuke…
27. mendarat me- + darat (n) verba menuju ke…
28. berpakaian ber- + pakaian (n) verba Memakai
Penggunaan Prefiks Bahasa Indonesia dalam Percakapan Informal (Sunaryo) 123
bebas dari verba tersebut berasal dari ‘pucat’ menyebabkan perubahan kelas
kategori numeralia. Jadi, verba ‘bersatu’ kata. Dalam percakapan di atas makna
terdiri atas morfem bebas dan morfem gramatikal prefiks me- adalah
terikat. Gabungan prefiks ber- dengan ‘menjadi’.
numeralia ‘satu’ menyebabkan Dalam percakapan 18 terdapat
perubahan kelas kata. Dalam verba ‘melamun’. Verba tersebut terdiri
percakapan di atas makna gramatikal atas morfem bebas dan morfem terikat.
prefiks ber- adalah ‘menjadi’. Morfem bebasnya adalah ‘lamun’ dan
Dalam percakapan 15 terdapat morfem terikatnya ‘me-‘. Morfem bebas
verba ‘bersepeda’. Verba tersebut terdiri dari verba tersebut berasal dari kategori
atas morfem bebas dan morfem terikat. nomina. Jadi, verba ‘melamun’ terdiri
Morfem bebasnya adalah ‘sepeda’ dan atas morfem bebas dan morfem terikat.
morfem terikatnya ‘ber-‘. Morfem Gabungan prefiks me- dengan nomina
bebas dari verba tersebut berasal dari ‘lamun’ menyebabkan perubahan kelas
kategori nomina. Jadi, verba kata. Dalam percakapan di atas makna
‘bersepeda’ terdiri atas morfem bebas gramatikal prefiks me- adalah
dan morfem terikat. Gabungan prefiks ‘keadaan’.
ber- dengan nomina ‘sepeda’ Dalam percakapan 19 terdapat
menyebabkan perubahan kelas kata. verba ‘mendua’. Verba tersebut terdiri
Dalam percakapan di atas makna atas morfem bebas dan morfem terikat.
gramatikal prefiks ber- adalah Morfem bebasnya adalah ‘dua’ dan
‘mengendarai (naik)’. morfem terikatnya ‘me-‘. Morfem bebas
Dalam percakapan 16 terdapat dari verba tersebut berasal dari kategori
verba ‘bertanam’. Verba tersebut terdiri numeralia. Jadi, verba ‘melndua’ terdiri
atas morfem bebas dan morfem terikat. atas morfem bebas dan morfem terikat.
Morfem bebasnya adalah ‘tanam’ dan Gabungan prefiks me- dengan
morfem terikatnya ‘ber-‘. Morfem numeralia ‘dua’ menyebabkan
bebas dari verba tersebut berasal dari perubahan kelas kata. Dalam
kategori verba. Jadi, verba ‘bertanam’ percakapan di atas makna gramatikal
terdiri atas morfem bebas dan morfem prefiks me- adalah ‘menjadi’
terikat. Gabungan prefiks ber- dengan Dalam percakapan 20 terdapat
verba ‘tanam’ menyebabkan verba ‘diperindah’. Verba tersebut
perubahan kelas kata. Dalam terdiri atas morfem bebas dan morfem
percakapan di atas makna gramatikal terikat. Morfem bebasnya adalah
prefiks ber- adalah ‘sedang ‘indah’ dan morfem terikatnya ‘diper--‘.
mengerjakan’. Morfem bebas dari verba tersebut
Dalam percakapan 17 terdapat berasal dari kategori adjektiva. Jadi,
verba ‘memucat’. Verba tersebut terdiri verba ‘diperindah’ terdiri atas morfem
atas morfem bebas dan morfem terikat. bebas dan morfem terikat. Gabungan
Morfem bebasnya adalah ‘pucat’ dan prefiks diper- dengan adjektiva ‘indah’
morfem terikatnya ‘me-‘. Morfem bebas menyebabkan perubahan kelas kata.
dari verba tersebut berasal dari kategori Dalam percakapan di atas makna
adjektiva. Jadi, verba ‘memucat’ terdiri gramatikal prefiks diper- adalah
atas morfem bebas dan morfem terikat. ‘dijadikan’
Gabungan prefiks me- dengan verba
126 EDU-KATA, Vol. 1, No. 1, Februari 2014: 119—128