Anda di halaman 1dari 10

Volume 1 (1) September 2013 PUBLIKA BUDAYA Halaman 1-10

ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN BAHASA INDONESIA PADA PAPAN NAMA


INSTANSI DAN LAYANAN NIAGA DI KABUPATEN JEMBER
AN ERROR ANALYSIS ON THE USE OF INDONESIAN IN AGENCY
NAMEPLATE AND COMMERCIAL SERVICE AT JEMBER REGENCY

Endhi Septiawan, A. Erna Rochiyati S., Andang Subaharianto


Jurusan Sastra Indonesia, Fakultas Sastra, Universitas Jember
Jalan Kalimantan 37 Jember 68121 Telp./Faks. 0331-337422
Email: endhiseptiawan@yahoo.com, 085746832001

Abstract
This article describes an error of using Indonesian nameplate agencies and commercial services in
Jember regency in terms of spelling and factors that causes error. The data are getting from
nameplate agencies and commercial services in Jember regency. Phase analysis of the data in this
study using a comparative descriptive method. On the results of this study, there are several
typographical errors in terms of spelling, include: (1) word errors comprising: error writing
standard and non-standard words, abbreviations writing errors, writing errors acronyms, use of
space or distance error, (2) errors writing letters consisting of: capital letters, italics, and (3)
writing punctuation errors consisting of: colon, comma, brackets, and quotation marks. On the
results of this study there are also several factors that cause writing errors in terms of spelling the
nameplate, include: (1) ignorance factor, (2) language attitude factors, and (3) factors languages
speech.

Key words: error, nameplate, agencies, commercial services, spelling.

Abstrak
Artikel ini mendeskripsikan kesalahan penggunaan bahasa Indonesia pada papan nama instansi dan
layanan niaga di Kabupaten Jember dari segi ejaan dan faktor penyebab kesalahan penulisannya.
Data berupa papan nama instansi dan layananan niaga di Kabupaten Jember. Tahap analisis data
pada penelitian ini menggunakan metode deskriptif komparatif. Pada hasil penelitian ini terdapat
beberapa kesalahan penulisan dari segi ejaan, meliputi: (1) kesalahan penulisan kata yang terdiri
atas: kesalahan penulisan kata baku dan tidak baku, kesalahan penulisan singkatan, kesalahan
penulisan akronim, kesalahan penggunaan spasi atau jarak; (2) kesalahan penulisan huruf yang
terdiri atas: huruf kapital, huruf miring; dan (3) kesalahan penulisan tanda baca yang terdiri atas:
tanda titik, tanda koma, tanda kurung, dan tanda petik. Pada hasil penelitian ini juga terdapat
beberapa faktor penyebab terjadinya kesalahan penulisan papan nama dari segi ejaan, meliputi: (1)
faktor ketidaktahuan, (2) faktor sikap bahasa, dan (3) faktor tuturan bahasa.
Kata Kunci: kesalahan, papan nama, instansi, layanan niaga, ejaan.

pemakai bahasa. Menurut Chaer, (2004:1)


Pendahuluan bahasa adalah alat komunikasi dan alat
interaksi yang hanya dimiliki manusia.
Bahasa muncul dari ujaran seseorang. Menurut Kridalaksana, (dalam Chaer 2007:32)
Bahasa merupakan hasil aktivitas manusia. Maju bahasa adalah lambang bunyi yang arbitrer
mundurnya suatu bahasa bergantung pada tiap yang digunakan oleh para anggota kelompok

Artikel Hasil Penelitian Mahasiswa 2013 1


Volume 1 (1) September 2013 PUBLIKA BUDAYA Halaman 1-10

sosial untuk bekerja sama, berkomunikasi, dan digunakan dalam penulisan karya ilmiah harus
mengidentifikasi diri. Semua orang menyadari benar-benar mengikuti kaidah tata bahasa
bahwa tanpa bahasa semua interaksi dan kegiatan sehingga ragam bahasa ilmiah disebut juga
manusia akan lumpuh. Mengingat pentingnya ragam bahasa baku. Selain itu, ragam bahasa
bahasa sebagai alat komunikasi, Keraf (2004:4) ilmiah harus singkat, padat, jelas, dan logis
menyatakan bahwa fungsi bahasa sebagai alat karena bahasa ragam ilmiah digunakan sebagai
untuk menyatakan ekspresi diri; alat komunikasi; sarana untuk mengungkapkan pola pikir atau
alat mengadakan kontrol sosial; alat untuk gagasan secara ilmiah melalui tulisan sehingga
mengadakan integrasi dan adaptasi sosial. dapat diterima oleh orang lain atau pembaca
Menurut Chaer (2007:33) ciri atau sifat bahasa dengan benar. Dengan demikian, bahasa
antara lain: (1) bahasa adalah sebuah sistem, (2) Indonesia ragam ilmiah merupakan sarana
bahasa berwujud lambang, (3) bahasa berupa verbal yang digunakan untuk
bunyi, (4) bahasa bersifat arbitrer, (5) bahasa itu mengkomunikasikan proses kegiatan dan hasil
bermakna, (6) bahasa itu bersifat konvensional, penalaran yang bersifat ilmiah sesuai dengan
(7) bahasa bersifat unik, (8) bahasa bersifat kaidah tata bahasa Indonesia.
universal, (9) bahasa bersifat produktif, (10) Penggunaan bahasa Indonesia sangat
bahasa itu bervariasi, (11) bahasa itu dinamis, dipengaruhi oleh bagaimana cara mempelajari
(12) bahasa sebagai alat interaksi sosial, dan (13) konsep dasar mengenai kaidah dalam
bahasa merupakan identitas penuturnya. menggunakann bahasa Indonesia yang baik
Dalam berkomunikasi, seseorang perlu dan benar. Hal tersebut berkaitan erat dengan
memperhatikan keragaman penggunaan bahasa. penggunaan ejaan dalam bahasa Indonesia.
Keragaman penggunaan bahasa bergantung pada Bahasa Indonesia dalam sejarah
aspek-aspek tertentu. Hal itu sesuai dengan perkembangannya telah menggunakan
pendapat Finoza (2002:3) yang mengatakan beberapa ejaan, antara lain Ejaan Van
bahwa keragaman bahasa bergantung pada cara Ophuiysen dan Ejaan Soewandi. Sejak 1972,
berkomunikasi, cara pandang penutur terhadap tepatnya pada 16 Agustus 1972, telah
mitra tutur, dan topik yang dibicarakan atau ditetapkan dan diberlakukan Ejaan Yang
dituliskan. Sebagai alat komunikasi, bahasa Disempurnakan (EYD) yang diatur dalam
digunakan dalam berbagai lingkungan, tingkatan, Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia Yang
dan kepentingan yang beraneka ragam. Disempurnakan dan Pedoman Umum
Ragam atau ragam bahasa menurut Chaer, Pembentukan Istilah. EYD adalah seperangkat
(2007:56) adalah variasi bahasa yang digunakan aturan atau kaidah pelambangan bunyi bahasa,
dalam situasi, keadaan, atau untuk keperluan pemisahan, pengabungan, dan penulisanya
tertentu. Untuk situasi formal digunakan ragam dalam suatu bahasa. EYD mengatur
bahasa yang disebut ragam baku atau ragam keseluruhan cara menuliskan bahasa dengan
standar, sedangkan untuk situasi tidak formal menggunakan huruf, kata, dan tanda baca
digunakan ragam yang tidak baku atau sebagai sarananya. EYD merupakan kaidah
nonstandar. Dari sarana yang digunakan dapat yang harus dipatuhi oleh pemakai bahasa demi
dibedakan adanya ragam lisan dan ragam tulisan. keteraturan dan keseragaman bentuk, terutama
Untuk keperluan pemakaiannya dapat dibedakan dalam bahasa tulis. Keteraturan bentuk akan
adanya ragam bahasa jurnalistik, ragam bahasa berimplikasi pada ketepatan dan kejelasan
sastra, ragam bahasa hukum, ragam bahasa makna.
militer, dan ragam bahasa ilmiah. Masalah kesalahan berbahasa dalam
Salah satu ragam bahasa adalah ragam menerapkan kaidah bahasa Indonesia yang
bahasa ilmiah. Ragam bahasa ilmiah merupakan baik dan benar merupakan problem wajar yang
ragam bahasa yang digunakan untuk kegiatan hampir terjadi pada setiap pemakaian bahasa.
yang bersifat ilmiah. Bahasa ragam ilmiah yang Orang dapat melakukan sebuah kesalahan dari

Artikel Hasil Penelitian Mahasiswa 2013 2


Volume 1 (1) September 2013 PUBLIKA BUDAYA Halaman 1-10

kaidah walaupun sebenarnya sudah berusaha artikel ini membahas tentang ”Analisis
menerapkan kaidah bahasa tersebut dengan Kesalahan Penggunaan Bahasa Indonesia pada
sebaik dan sebenar mungkin. Masalah tersebut Papan Nama Instansi dan Layanan Niaga di
tidak hanya menimpa orang-orang yang dianggap Kabupaten Jember” yang membahas tentang
masih awam dalam berbahasa, mereka yang kesalahan-kesalahan berbahasa dari segi ejaan
dianggap mahir pun sangat mungkin dan penyebab utama terjadinya kesalahan
mengalaminya. Namun, persoalannya akan penulisan papan nama. Dengan adanya
menjadi lain jika kesalahan atau kekeliruan pembahasan seperti ini pembaca atau
berbahasa terjadi pada situasi atau bidang-bidang masyarakat luas diharapkan dapat membangun
tertentu yang memang dituntut akan adanya suatu kesepahaman bahasa yang sesuai kaidah
sebuah keteraturan kaidah berbahasa. EYD dan agar tidak terjadi kesalahan dalam
berbahasa khususnya dalam penulisan papan
Dalam sosiologi bahasa, bahasa bukanlah
nama. Pada dasarnya, sekecil apapun
hal yang dianggap sistem yang abstrak, tetapi
kesalahan itu mencerminkan kurangnya
suatu gejala sosial, sedangkan dalam
kepedulian masyarakat terhadap
sosiolinguistik, ditunjukkan bagaimana
perkembangan bahasa Indonesia.
pemakaian bahasa saling berpengaruh dalam
sikap masyarakat pemakai bahasa yang tercermin Berdasarkan uraian di atas
dalam pelapisan masyarakat. Penelitian tentang permasalahan yang akan dikaji sebagai
gejala atau problem bahasa yang terdapat di berikut.
masyarakat inilah yang akan dikaji menggunakan 1 Bagaimanakah kesalahan penggunaan
ilmu sosiolinguistik. Menurut Pateda (1987:6) bahasa Indonesia dari segi ejaan pada
sosiolinguistik adalah ilmu pengetahuan yang papan nama instansi dan layanan niaga di
empiris, maksudnya ilmu ini didasarkan pada Kabupaten Jember?
kenyataan-kenyataan yang dapat kita lihat setiap 2. Apakah faktor-faktor penyebab terjadinya
hari. Secara lebih lanjut, menurut Suwito kesalahan penggunaan bahasa Indonesia
(1996:8), sosiolinguistik dapat mengurangi dari segi ejaan pada papan nama instansi
kesalahan dalam masalah ketidaktepatan dan layanan niaga di Kabupaten Jember?
pemakaian bahasa dalam konteks sosial. Chaer Sesuai dengan permasalahan yang ada,
dan Agustina (2004:3) menyatakan bahwa tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian
sosiolinguistik adalah bidang ilmu antardisiplin ini adalah mendeskripsikan kesalahan
yang mempelajari bahasa dalam kaitannya penggunaan bahasa Indonesia dari segi ejaan
dengan penggunaan bahasa itu di dalam pada papan nama instansi dan layanan niaga di
masyarakat. Kabupaten Jember, selain itu juga faktor-faktor
Papan nama menurut Kamus Besar yang menyebabkan kesalahan penulisan.
Bahasa Indonesia (KBBI) adalah papan lebar di Hasil penelitian ini diharapkan dapat
depan rumah atau kantor yang bertuliskan nama memberikan manfaat bagi beberapa pihak,
(orang, organisasi, lembaga, perusahaan, dsb.) sebagai berikut.
dan keterangan. Banyaknya fenomena masalah 1) Pemilik lembaga atau instansi yang
kesalahan penulisan berbahasa Indonesia pada bersangkutan.
papan nama suatu instansi dan layanan niaga di Hasil penelitian ini berguna untuk
lingkungan masyarakat sudah menjadi hal yang memperbaiki dan mencegah kesalahan
biasa. Namun, hal tersebut sudah dapat dijadikan penggunaan bahasa Indonesia pada
indikasi bahwa masyarakat kurang peka terhadap penulisan papan nama.
kesalahan penulisan dalam berbahasa. Padahal, 2) Mahasiswa Jurusan Sastra Indonesia
papan nama merupakan identitas nama orang, Fakultas Sastra Universitas Jember.
organisasi, lembaga, perusahaan. Hal tersebut Hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan
menjadi keunikan tersendiri bagi penulis, maka masukan untuk menambah pengetahuan

Artikel Hasil Penelitian Mahasiswa 2013 3


Volume 1 (1) September 2013 PUBLIKA BUDAYA Halaman 1-10

dan wawasan tentang penulisan papan nama dapat mewakili pupulasi dalam suatu
yang baik dan benar. penelitian (Arikunto, 2010:174). Sampel
3) Masyarakat umum. dalam penelitian harus benar-benar sebagai
Hasil penelitian ini berguna untuk masyarakat contoh atau gambaran yang sebenarnya.
umum supaya dapat menjadi acuan dalam Sampel digunakan karena adanya
penulisan ejaan bahasa Indonesia yang baik keterbatasan waktu dan tenaga dalam
dan benar. pelaksanaan penelitian, sehingga tidak
memungkinkan semua populasi dijadikan
Metode Penelitian sumber data. Sampel dapat mewakili
populasi penelitian.
1. Data dan Sumber Data Teknik yang digunakan dalam sampel
Data sangat penting peranannya dalam penelitian ini adalah purposive sample atau
suatu penelitian. Data adalah hasil pencatatan sampel bertujuan. Teknik tersebut
peneliti, baik berupa fakta maupun angka merupakan teknik yang dilakukan dengan
(Arikunto, 2010:161). Data dalam penelitian ini cara mengambil subjek dan didasarkan atas
terdiri atas dua jenis, yakni: data primer dan data adanya tujuan tertentu (Arikunto,
sekunder. Data primer atau data utama berupa 2010:183). Sampel pada penelitian ini
papan nama instansi dan layanan niaga di dibatasi dengan tujuan memaparkan
Kabupaten Jember yang penulisannya terdapat beberapa papan nama instansi dan layanan
kesalahan dari segi ejaan. Data sekunder niaga yang terdapat suatu kesalahan
merupakan data yang diperoleh dari hasil penulisan bahasa Indonesia dari segi ejaan
wawancara dengan informan atau pihak instansi di Kabupeten Jember.
dan layanan niaga guna mengetahui faktor-faktor Teknik cara penggambilan sampel
penyebab terjadinya kesalahan dalam penulisan selanjutnya menggunakan sampel wilayah
papan nama. atau area probability sampel. Sampel
Arikunto (2010:172) menyatakan sumber wilayah adalah teknik sampling yang
data dalam penelitian adalah subjek dari mana dilakukan dengan mengambil wakil dari
data dapat diperoleh. Sumber data dalam setiap wilayah yang terdapat dalam
penelitian ini berasal dari papan nama instansi populasi (Arikunto, 2010:182). Sampel
dan layanan niaga di Kabupaten Jember yang wilayah pada penelitian ini adalah dibatasi
terdapat kesalahan penulisan dari segi ejaan. pada papan nama instansi dan layanan
Sumber data selanjutnya berasal dari niaga yang terdapat suatu kesalahan
pihak instansi dan layanan niaga di Kabupaten penulisan bahasa Indonesia dari segi ejaan
Jember seperti pimpinan atau pegawai, guna yang berada di wilayah kota dan desa di
mengetahui faktor penyebab kesalahan penulisan Kabupaten Jember. Pada wilayah kota yaitu
dari segi ejaan. wilayah kampus Universitas Jember,
meliputi wilayah Jalan Jawa, Jalan
2. Populasi, Sampel, dan Informan Kalimantan, Jalan Sumatra, Jalan Riau,
a. Populasi Jalan Karimata, Jalan Mastrip, Kecamatan
Sumbersari. Pada wilayah desa meliputi
Populasi adalah keseluruhan jumlah individu
Kecamatan Silo, Kecamatan Kencong,
yang digunakan sebagai objek penelitian.
Kecamatan Arjasa.
Arikunto (2010:173) menyatakan bahwa
c. Informan
populasi merupakan keseluruhan objek
Informan adalah orang yang memberikan
penelitian. Populasi dalam penelitian ini yaitu
informasi (Arikunto, 2010:188). Informan
papan nama instansi dan papan nama layanan
digunakan untuk mendapatkan data
niaga di Kabupaten Jember.
sekunder. Pada penelitian ini informan
b. Sampel
harus memenuhi persyaratan tertentu, yaitu
Sampel adalah bagian dari populasi yang

Artikel Hasil Penelitian Mahasiswa 2013 4


Volume 1 (1) September 2013 PUBLIKA BUDAYA Halaman 1-10

informan berstatus pimpinan atau pegawai mewakili data yang ada dan kemungkinan
pada instansi dan layanan niaga di Kabupaten memiliki tingkat kesalahan. Data yang tidak
Jember. dibutuhkan dan tidak berkaitan dengan
permasalahan penelitian tidak digunakan.
3. Metode dan Teknik Penelitian 3) Pengklasifikasian Data
Metode penelitian digunakan untuk Data kesalahan penulisan papan nama
membimbing peneliti menuju pemecahan instansi dan kesalahan penulisan papan nama
masalah. Metode penelitian yang dilaksanakan layanan niaga yang telah diseleksi, kemudian
oleh peneliti terdiri atas beberapa tahapan. diklasifikasikan sesuai kategori kesalahan dari
Menurut Sudaryanto (1993:3) ada tiga tahapan segi ejaan.
yaitu, a) tahap penyediaan data, b) tahap analisis
data, dan c) tahap penyajian hasil analisis data. 4) Pengkodean Data
Pengkodean data dimaksudkan untuk
a. Tahap Penyediaan Data memperjelas identitas tiap-tiap data,
Makna dari penyediaan data adalah
penyediaan data yang benar-benar data, Kode Keterangan
penyediaan data yang terjamin sepenuhnya KB Kesalahan Penulisan Kata Baku
kesahihannya (Sudaryanto, 1993:131). Pada
kegiatan ini terbagi ke dalam empat tahapan, PS Kesalahan Penulisan Singkatan
meliputi: (1) pengamatan dan pengumpulan data,
(2) penyeleksian data, (3) pengklasifikasian data, PA Kesalahan Penulisan Akronim
dan (4) pengkodean data. Berikut akan diuraikan PSp Kesalahan Spasi atau Jarak
satu per satu. HK Kesalahan Huruf Kapital
1) Pengamatan dan Pengumpulan Data
HM Kesalahan Huruf Miring
Peneliti melakukan pengamatan atau
observasi data guna mengetahui ada tidaknya data TTi Kesalahan Tanda Titik
yang kemungkinan terdapat kesalahan penulisan TKo Kesalahan Tanda Koma
dari segi ejaan. Guna mengumpulkan data primer,
TKu Kesalahan Tanda Kurung
peneliti melakukan proses pengumpulan data
berupa papan nama instansi dan papan nama TP Kesalahan Tanda Petik
layanan niaga di Kabupaten Jember. Proses
pengumpulan data tersebut dengan cara
Berkaitan dengan data sekunder,
menggunakan teknik memfoto papan nama.
faktor-faktor penyebab kesalahan penulisan
Untuk mengumpulkan data sekunder,
papan nama yang bersumber dari pihak
peneliti melakukan wawancara dengan teknik
instansi dan layanan niaga, dilakukan dengan
rekam kepada informan atau pihak instansi dan
menggunakan metode cakap. Metode cakap
layanan niaga di Kabupaten Jember, guna
adalah metode yang berupa percakapan dan
mengetahui faktor-faktor penyebab kesalahan
terjadi kontak antara peneliti dengan penutur
penulisan papan nama instansi dan layanan niaga
selaku narasumber (Sudaryanto, 1993:137).
dari segi ejaan.
Metode cakap tersebut dilaksanakan dengan
2) Penyeleksian Data
menggunakan teknik dasar dan teknik lanjutan.
Data yang berupa penulisan papan nama
Teknik dasar yang digunakan adalah teknik
diseleksi sesuai dengan maksud dan kebutuhan
pancing, yakni pada praktiknya suatu
penelitian. Berdasarkan hasil penyeleksian data,
percakapan diwujudkan dengan pemancingan
diperoleh dua jenis data penulisan papan nama
beberapa pertanyaan. Teknik lanjutan yang
yaitu papan nama instansi dan layanan niaga.
digunakan terdiri atas teknik cakap semuka,
Penyeleksian data tersebut dianggap cukup
teknik rekam dan teknik catat. Teknik cakap

Artikel Hasil Penelitian Mahasiswa 2013 5


Volume 1 (1) September 2013 PUBLIKA BUDAYA Halaman 1-10

semuka dilaksanakan dengan percakapan


langsung, tatap muka atau bersemuka antara
peneliti dengan orang atau pihak instansi atau
layanan niaga selaku narasumber. Teknik rekam
dan teknik catat dilaksanakan bersamaan dengan
teknik cakap semuka.
b.Tahap Analisis Data
Menurut Sudaryanto (1993:6) tahap
analisis data merupakan upaya peneliti Gambar 1. Papan nama instansi
menangani langsung masalah yang terkandung
pada data. Tahap analisis data pada penelitian ini Pada papan nama instansi Gambar 1 di
menggunakan cara deskriptif komparatif, yaitu atas terdapat kesalahan pada penulisan kata
data yang terkumpul dibandingkan, antara data IJIN dan MENTRI. Hal ini menyangkut
asli hasil observasi dengan teori yang digunakan, kesalahan penggunaan kata baku bahasa
kemudian data dideskripsikan, maksudnya adalah Indonesia. Berdasarkan KBBI (2008:353)
data yang telah dianalisis dideskripsikan dengan penulisan kata IJIN merupakan kata yang
menggunakan kata-kata yang tepat dan sesuai tidak baku, seharusnya ditulis IZIN yang
untuk menentukan kesalahan yang terdapat pada artinya adalah suatu pernyataan mengabulkan
data hasil observasi. Pedoman teori yang (tidak melarang), per-setujuan membolehkan.
digunakan pada analisis data penelitian ini adalah Pada papan nama instansi Gambar 1 di
Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) dan Kamus atas terdapat kesalahan pada penulisan kata
Besar Bahasa Indonesia (KBBI). MENTRI kata tersebut merupakan kata yang
tidak baku dalam bahasa Indonesia,
c. Tahap Penyajian Hasil Analisis Data berdasarkan KBBI (2008:526) seharusnya
Tahapan penelitian yang terakhir adalah adalah MENTERI yang artinya anggota
metode penyajian formal dan metode penyajian kabinet yang merupakan kepala suatu
informal (Sudaryanto, 1993:144). Metode departemen yang membantu presiden dalam
penyajian informal adalah penyajian kaidah melaksanakan tugas pemerintahan.
berupa perumusan dengan kata-kata biasa Kesalahan selanjutnya yaitu pada kata
sedangkan metode penyajian formal adalah No singkatan dari kata nomor dan kata KEP
penyajian kaidah berupa perumusan dengan tanda singkatan dari kata keputusan. Berdasarkan
dan lambang-lambang bahasa (Sudaryanto, EYD Bahasa Indonesia (2011:49) singkatan
1993:145). Dalam pemaparan hasil analisis data, kata yang berupa gabungan huruf, diikuti
penelitian ini menggunakan metode penyajian dengan tanda titik. Berdasarkan EYD Bahasa
informal, artinya dalam penyajian hasil analisis Indonesia Penulisan kata No seharusnya ditulis
data, peneliti menggunakan kata-kata biasa. NO. (menggunakan tanda titik dan
menggunakan huruf kapital, karena penulisan
Hasil dan Pembahasan kata pada papan nama tersebut semua
menggunakan huruf kapital). Penulisan kata
Analisis kesalahan penulisan papan nama KEP seharusnya ditulis KEP. (menggunakan
instansi di Kabupaten Jember. tanda titik setelah singkatan).
Kesalahan penulisan terdapat pada papan Jadi secara keseluruhan berdasarkan
nama instansi sebagai berikut. kaidah EYD Bahasa Indonesia, penulisan
papan nama instansi Gambar 1 di atas
seharusnya ditulis sebagai berikut.

Artikel Hasil Penelitian Mahasiswa 2013 6


Volume 1 (1) September 2013 PUBLIKA BUDAYA Halaman 1-10

BANK PERKREDITAN RAKYAT Bahasa Indonesia (2011:48) bahwa singkatan


BKD : PATEMON nama orang, gelar, sapaan, jabatan, diikuti
dengan tanda titik di belakang tiap-tiap
IZIN USAHA MENTERI KEUANGAN singkatan itu. Misalnya pada gelar Sarjana
NO. KEP. : 185/DJM/III.3/4/73/007 Sastra disingkat S.S. ; Sarjana Pertanian
KECAMATAN : ARJASA disingkat S.P. . Pada penulisan papan nama
KABUPATEN : JEMBER Gambar 2 di atas terdapat penulisan nama
gelar dokter ..., Sp. PD (spesialis penyakit
dalam) seharusnya menggunakan tanda titik
Kesalahan penulisan selanjutnya terdapat dan tanpa spasi, sehingga penulisan yang
pada papan nama instansi sebagai berikut. benar adalah Sp.P.D. . Jadi secara keseluruhan
penulisan nama dokter dan nama gelar yang
benar seharusnya ditulis dr. Trio Tangkas,
Sp.P.D.
Kesalahan selanjutnya yaitu pada
penggunaan kata Jam. Pada penulisan kata
Jam tersebut, dimaksudkan untuk
memberitahu kepada pasien waktu yang
disediakan dokter untuk melayani pasien.
Penggunaan kata Jam kurang tepat, karena
kata Jam mempunyai arti yaitu alat pengukur
Gambar 2. Papan nama instansi waktu atau menunjukkan jangka waktu
(KBBI, 2008:357). Penggunaan kata Jam
Pada papan nama Gambar 2 tersebut lebih tepatnya menggunakan kata Pukul . Kata
terdapat kesalahan pada penulisan singkatan kata Pukul mempunyai arti yaitu saat yang
Dr. yang merupakan singkatan dari kata dokter menyatakan waktu (KBBI, 2008:632).
yang huruf d ditulis dengan huruf kapital. Dokter
adalah ahli mendiagnosa penyakit dan memberi Kesalahan selanjutnya yaitu pada
cara pengobatannya; lulusan pendidikan penggunaan kata baku bahasa Indonesia untuk
kedokteran (KBBI, 2008:232). Berdasarkan penulisan nama hari Jum’at . Berdasarkan
kaidah EYD Bahasa Indonesia (2011:26) KBBI (2008:375) seharusnya penulisan yang
penulisan singkatan gelar dokter tersebut, tidak benar adalah Jumat (tanpa menggunakan
menggunakan huruf kapital (dr.). Jika ditulis Dr. tanda petik).
(huruf awal menggunakan huruf kapital) berarti Jadi secara keseluruhan berdasarkan
singkatan tersebut merupakan singkatan dari kata kaidah EYD Bahasa Indonesia, penulisan
doktor yang artinya gelar kesarjanaan tertinggi papan nama Gambar 2 seharusnya ditulis
yang diberikan oleh perguruan tinggi kepada sebagai berikut.
seorang sarjana yang telah menulis dan dapat
mempertahankan disertasinya atau tesis (KBBI, dr. Trio Tangkas, Sp.P.D.
2008:232). Jadi pada Gambar di atas singkatan Spesialis Penyakit Dalam
ditulis Dr. yang dimaksud singkatan dari dokter Praktek: Senin – Jumat
seharusnya ditulis dr. (tidak menggunakan huruf Pukul: 18.00 – 20.00
kapital).
Kesalahan selanjutnya yaitu pada
penggunaan tanda titik pada penulisan gelar yang Analisis kesalahan penulisan papan
berada di belakang nama dokter. Pada Gambar 2 nama layanan niaga di Kabupaten Jember
di atas penulisan nama gelar di belakang nama sebagai berikut.
dokter ditulis ..., Sp. PD . Berdasarkan EYD

Artikel Hasil Penelitian Mahasiswa 2013 7


Volume 1 (1) September 2013 PUBLIKA BUDAYA Halaman 1-10

benar ditulis TEKNIK. Pengertian kata teknik


adalah cara membuat sesuatu, cara
melaksanakan atau mengerjakan sesuatu yang
berhubungan dengan seni, kepandaian
membuat sesuatu yang berkenaan dengan hasil
industri.
Kesalahan selanjutnya terdapat pada
kata FAX. yang merupakan singkatan dari kata
faksimile. Hal ini menyangkut kesalahan
Gambar 3. Papan nama layanan niaga penggunaan singkatan kata. Kata faksimile
atau biasa dikenal dengan faks., berasal dari
Pada papan nama Gambar 3 di atas terdapat kata fac simile (make similar) dalam bahasa
kesalahan penulisan pada kata Apotik. Hal ini latin, yang artinya membuat salinan yang sama
menyangkut kesalahan penggunaan kata baku dan dengan aslinya. Berdasarkan KBBI kata
tidak baku dalam bahasa Indonesia. Berdasarkan faksimile adalah pesawat atau mesin untuk
KBBI (2008:67) penulisan yang benar adalah mengirim dan menerima berita, gambar
Apotek bukan Apotik. Kata apotek adalah melalui telefoto atau komunikasi radio dengan
serapan dari bahasa Belanda yaitu apotheek. sistem reproduksi fotografi. Berdasarkan EYD
Apotek yang dimaksud pada tulisan di atas adalah Bahasa Indonesia (2011:116) penulisan
tempat menjual obat-obatan dengan resep dokter. serapan kata asing yang menggunakan huruf x,
Jadi secara keseluruhan berdasarkan kemudian diserap ke dalam bahasa Indonesia,
kaidah EYD Bahasa Indonesia, penulisan papan penulisannya berubah menjadi huruf ks,
nama Gambar 3 seharusnya ditulis sebagai misalnya pada kata taxi diserap ke dalam
berikut. bahasa Indonesia menjadi taksi; kata
Apotek executive diserap ke dalam bahasa Indonesia
ABIATH menjadi eksekutif. Jadi berdasarkan EYD,
penulisan singkatan kata FAX. seharusnya
Kesalahan penulisan selanjutnya terdapat adalah FAKS. (huruf x berubah mnjadi huruf
pada papan nama layanan niaga sebagai berikut. ks).
Kesalahan penulisan selanjutnya yaitu
pada penggunaan kata JL. yang merupakan
singkatan dari kata jalan. Berdasarkan EYD
Bahasa Indonesia (2011:49), singkatan satu
kata disingkat menjadi tiga gabungan huruf,
dan diikuti dengan tanda titik. Misalnya pada
kata halaman disingkat hlm. , tanggal
disingkat tgl. . Jadi berdasarkan kaidah EYD
Bahasa Indonesia, penulisan kata jalan
disingkat menjadi JL. pada papan nama
Gambar 4. Papan nama layanan niaga Gambar 4 di atas, seharusnya disingkat
menjadi JLN. (menggunakan tiga huruf dan
Pada papan nama Gambar 4 di atas, diikuti tanda titik).
terdapat kesalahan pada penulisan kata SARANA Kesalahan selanjutnya yaitu pada
TEHNIK . Kesalahan tersebut menyangkut penulisan kata TELP. yang merupakan
penggunaan kata baku bahasa Indonesia. singkatan dari kata telepon. Hal ini
Berdasarkan KBBI (2008:745) kata TEHNIK menyangkut kesalahan penggunaan singkatan
merupakan kata yang tidak baku, dalam KBBI kata. Berdasarkan EYD Bahasa Indonesia
bahasa Indonesia seharusnya penulisan yang (2011:49) singkatan satu kata pada kata

Artikel Hasil Penelitian Mahasiswa 2013 8


Volume 1 (1) September 2013 PUBLIKA BUDAYA Halaman 1-10

telepon disingkat menjadi tiga gabungan huruf, mempelajari penulisan sesuai kaidah dan
dan diikuti dengan tanda titik (TLP.). Jadi berakibat terjadi kesalahan dalam penulisan
penulisan kata TELP. seharusnya ditulis TLP. bahasa. Berarti informan tidak mengetahui
(menggunakan tiga huruf dan diikuti tanda titik). teknik cara penulisan bahasa yang sesuai
Kesalahan selanjutnya yaitu pada kaidah EYD Bahasa Indonesia.
penulisan alamat layanan niaga JLN. GAJAH
MADA 84 TLP. 0331-487340 FAKS. 484494 2. Faktor Sikap Bahasa
JEMBER 68131 . Hal tersebut menyangkut Sikap bahasa secara umum diartikan
penggunaan tanda koma pada penulisan bagian- tata cara menyikapi tentang kebahasaan. Sikap
bagian alamat. Berdasarkan EYD Bahasa bahasa sangat berpengaruh terhadap
Indonesia (2011:69) penggunaan tanda koma perkembangan bahasa. Berdasarkan hasil
dipakai antara penulisan nama dan alamat, wawancara dengan informan (pimpinan atau
bagian-bagian alamat, tempat dan tanggal, serta pegawai), bahwa sikap bahasa dari informan
nama tempat dan negara yang ditulis berurutan. masih kurang, terbukti informan masih
Jadi penulisan nama alamat seharusnya adalah kurang memperhatikankan hal-hal tentang tata
JLN. GAJAH MADA 84, TLP. 0331-487340, cara atau teknis dalam penulisan bahasa
FAKS. 484494, JEMBER, 68131 (menggunakan Indonesia pada papan nama yang sesuai kaidah
tanda koma antara bagian-bagian alamat). EYD Bahasa Indonesia dan Kamus Besar
Jadi secara keseluruhan berdasarkan Bahasa Indonesia. Hal tersebut mengakibatkan
kaidah EYD Bahasa Indonesia, penulisan papan ketidakseragaman dalam penggunaan bahasa
nama Gambar 4 seharusnya ditulis sebagai Indonesia dan tidak sesuai dengan kaidah.
berikut. Sikap kurang memperhatikan seperti ini,
menyebabkan kesalahan tersebut terjadi secara
SARANA TEKNIK turun-temurun.
Sikap bahasa selanjutnya adalah sikap
JLN. GAJAH MADA 84, TLP. 0331-487340, FAKS.
484494, JEMBER, 68131 informan yang masih bangga (prestise) dengan
menggunakan bahasa asing dalam pembuatan
papan nama, khususnya pada papan nama
Berkaitan dengan faktor-faktor penyebab layanan niaga. Misalnya pada penulisan papan
kesalahan dalam penulisan papan nama instansi nama layanan niaga yaitu vermak levis dan
dan layanan niaga di Kabupaten Jember tersebut, photo copy, terbukti informan dalam membuat
maka dapat diketahui bahwa faktor penyebab penulisan papan nama dengan menggunakan
terjadinya kesalahan dari segi ejaan dikategorikan bahasa asing tersebut merasa prestisenya lebih
menjadi tiga faktor, yaitu (1) faktor tinggi.
ketidaktahuan, (2) faktor sikap bahasa, dan (3) 3. Faktor Tuturan Bahasa
faktor tuturan bahasa. Faktor tuturan bahasa yang digunakan
1. Faktor Ketidaktahuan masyarakat juga mempengaruhi cara
Pada penulisan papan nama instansi dan penulisan bahasa. Berdasarkan hasil
layanan niaga, informan pada umumnya masih penelitian, informan juga mengakui dalam
belum menerapkan tata cara penulisan bahasa membuat penulisan papan nama, ada yang
Indonesia yang baik dan benar sesuai EYD didasarkan pada realita tuturan masyarakat
(Ejaan Yang Disempurnakan). Pada hasil yang sering diucapkan. Misalnya pada
wawancara dengan informan (pimpinan atau penulisan papan nama apotik. Masyarakat
pegawai), faktor ketidaktahuan informan tentang sering menuturkan tempat untuk menjual
teknik penulisan bahasa Indonesia khususnya dari obat dengan mengucapkan kata apotik
segi ejaan ini salah satunya disebabkan karena [apotik], sedangkan menurut EYD Bahasa
tidak adanya buku pedoman yang dimiliki oleh Indonesia, berdasarkan penulisannya kata
informan, sehingga informan tidak dapat apotik seharusnya ditulis apotek [apotek].

Artikel Hasil Penelitian Mahasiswa 2013 9


Volume 1 (1) September 2013 PUBLIKA BUDAYA Halaman 1-10

Berdasarkan hasil analisis data, Jakarta: Rineka Cipta.


selanjutnya kesalahan tersebut diklasifikasikan
berdasarkan kategori kesalahan sebagai berikut. Chaer, Abdul dan Leonie Agustina. 2004.
Sosiolinguistik Perkenalan Awal.
Tabel 1. Kesalahan penulisan papan nama. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Kategori Kesalahan Chaer, Abdul. 2007. Linguistik Umum.
No HK HM KB PS PA PSp TTi TKo TP TKu Jakarta: Rineka Cipta.
Papan Nama Instansi Moleong. 2001. Metodologi Penelitian
1 √ √ √ √ Kualitatif. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya Offset.
2 √ √ √ √ √
Ningsih, Sri. Rochiyati, A. Erna. Wibisono,
Papan Nama Layanan Niaga
Bambang. Mutiah, Arju. dan Patmiati,
3 √ Tutik. 2007. Bahasa Indonesia Untuk
4 √ √ √ √ Mahasiswa. Yogyakarta: Penerbit
Andi.
Tabel 2. Kode kesalahan penulisan papan nama. Pusat Bahasa Departemen Pendidikan
Kode Keterangan Nasional. 2008. Kamus Bahasa
Indonesia. Jakarta: Airlangga.
KB Kesalahan Penulisan Kata Baku
Sudaryanto. 1993. Metode dan Aneka Teknik
PS Kesalahan Penulisan Singkatan Analisis Bahasa Pengantar Penelitian
PA Kesalahan Penulisan Akronim Wahana Kebudayaan secara
Linguistik. Yogyakarta: Duta Wacana
PSp Kesalahan Spasi atau Jarak
University Press.
HK Kesalahan Huruf Kapital
Tarigan, Henry Guntur dan Djago Tarigan.
HM Kesalahan Huruf Miring 1988. Pengajaran Analisis Kesalahan
TTi KesalahanTanda Titik Berbahasa. Bandung: Angkasa.
TKo Kesalahan Tanda Koma Tim Penyusun. 2011. Pedoman Umum EYD
TKu Kesalahan Tanda Kurung dan Dasar Umum Pembentukan
Istilah. Yogyakarta: Diva Press.
TP Kesalahan Tanda Petik

Ucapan Terima Kasih

1. Dra. Sri Ningsih, M.S. , selaku ketua jurusan


Sastra Indonesia yang telah memberi fasilitas
pada penulisan artikel ini.
2. Seluruh Dosen dan Karyawan Program Studi
Sastra Indonesia Fakultas Sastra Universitas
Jember yang telah memberikan banyak ilmu
sampai akhirnya studi ini terselesaikan.

Daftar Pustaka
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur
Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.

Artikel Hasil Penelitian Mahasiswa 2013 10

Anda mungkin juga menyukai