Anda di halaman 1dari 13

MENELITI KESALAHAN DALAM PENULISAN KATA

Rahma Yunita Sari

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Jember

Abtstrak

Bahasa Indonesia sebenarnya sudah digunakan sejak kita mulai belajar berbicara, bahkan
diajarkan sejak dari sekolah dasar sampai nanti diperguruan tinggi. Bahasa Indonesia digunakan
sebagai alat komunikasi dalam masyarakat untuk melakukan aktivitas. Bahasa merupakan tanda
yang jelas dari kepribadian masyarakat. Walaupun ditetapkan sebagai bahasa nasional, bahasa
Indonesia tidak serta merta digunakan sebagi bahsa ibu oleh setiap kalangan masyarakat,
sehingga menyebabkan masih banyak ditemukan kesalhan dalam penggunaan maupun penulisan
dalam bahsa Indonesia. ternyata belum semua orang memahami makna istilah "baik dan benar"
dalam berbahasa. Tidak semua bahasa yang baik itu benar dan sebaliknya, tidak semua bahasa
yang benar itu baik. Tentunya yang terbaik adalah bisa berbahasa dengan baik dan benar. Untuk
dapat melakukannya, perlu dipahami dulu apa yang dimaksud dengan baik dan benar tersebut.
Bahasa yang baik adalah bahasa yang sesuai dengan situasi. Sebagai alat komunikasi, bahasa
harus dapat efektif menyampaikan maksud kepada lawan bicara. Karenanya, laras bahasa yang
dipilih pun harus sesuai. Penelitian ini bertutuan untuk mendeskripsikan kesalahan-kesalahan
penggunaan tata bahasa baku dan tanda baca, oleh masyarakat/pelajar setelah adanya tahapan
pengenalan atas kesalahan, identifikasi, dan klasifikasi kesalahan-kesalahan tersebut. Dalam
penelitian kali ini menggunakan metode deskripsi yang menggambarkan suatu kejadian atau
fenomena.
Kata kunci: kemampuan menulis kata

1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dewasa ini, banyak sekali masyarakat bahkan pelajar yang masih rancu dalam
menempatkan kata dalam kalimat. Disadari atau tidak, penggunaan kata sering sekali
tidak tepat dalam penggunaannya. Disamping itu kerancuan pun kerap membingungkan
masyarakat dalam penggunaan bahasa baku. Masyarakat/pelajar sering kali tidak
memperhatikan apakah tulisannya sesuai aturan atau tidak. yang terpenting tujuan dan
maksud mereka tersampaikan. Arti kata bahasa dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia
adalah sistem lambang bunyi yang arbitrer, yang digunakan oleh anggota suatu
masyarakat untuk bekerja sama, berinteraksi, dan mengidentifikasikan diri (KBBI/2019).
Disadari atau tidak, penggunaan bahasa akan berubah sesuai dengan kebutuhan
penuturnya. Sebagai contoh, bahasa yang digunakan saat seseorang berpidato atau
berceramah dalam sebuah seminar akan berbeda dengan bahasa yang digunakannya saat
mengobrol atau bercengkrama dengan keluarganya. Bahasa itu akan berubah lagi saat ia
menawar atau membeli sayuran di pasar. Kesesuaian antara bahasa dan pemakaiannya ini
disebut ragam bahasa. Dalam penggunaan bahasa (Indonesia) dikenal berbagai macam
ragam bahasa dengan pembagiannya masing-masing, seperti ragam formal-semi formal-
nonformal; ujarantulisan; jurnalistik; iklan; populer dan ilmiah.

Sebagai bahasa baku, terdapat standar tertentu yang harus dipenuhi dalam
penggunaan ragam bahasa ilmiah. Standar tersebut meliputi penggunaan tata bahasa dan
ejaan bahasa Indonesia baku. Tata bahasa Indonesia yang baku meliputi penggunaan
kata, kalimat, dan paragraf yang sesuai dengan kaidah baku. Kaidah tata bahasa
Indonesia yang baku adalah kaidah tata bahasa Indonesia sesuai dengan aturan berbahasa
yang ditetapkan oleh Pusat Bahasa Indonesia. Sementara itu, kaidah ejaan bahasa
Indonesia yang baku adalah kaidah ejaan bahasa Indonesia yang disempurnakan. Sesuai
dengan ragam bahasanya, aturanaturan ini mengikat penggunaan bahasa dalam kehidupan
sehari-hari.

1.2 Rumusan Masalah


Penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar diikuti dengan tuntutan
mengikuti kaidah tata bahasa dan ejaan bahasa Indonesia yang baku. Namun, ada pula
penulis yang menggunakan susunan kalimat kurang baku. Ada dua rumusan masalah
yang akan dibahas dalam tulisan ini. Rumusan masalah tersebut , pertama yaitu, tentang
bagaimana implementasi UU No. 24 tahun 2009 pasal 36 ayat (3) di kabupaten Jember?
Selanjutnya, bagaimana implrmentasi UU No. 24 tahun 2009 pasal 37 ayat (1) di
kabupaten Jember? Yang terakhir, bagaimana implementasi UU No. 24 pasal 38 ayat (1)
di kabuoaten Jember.
1.1 Tujuan dan Manfaat Penelitian
Tujuan dari penelitian ini untuk mendeskripsikan kesalahan-kesalahan
penggunaan tata bahasa baku dan tanda baca, oleh masyarakat/pelajar setelah adanya
tahapan pengenalan atas kesalahan, identifikasi, dan klasifikasi kesalahan-kesalahan
tersebut. Serta sedikit memberikan informasi, bagaimana penggunaan bahasa baku dan
tanda baca yang sesuai dengan kaidah ejaan Bahasa Indonesia yang disempurnakan.
Sehingga kesalahan-kesalahan tersebut tidak terulang lagi pada setiap kegiatan menulis.

2. Metode Penelitian
2.1 Sifat dan Jenis Penelitian
Sifat Penelitian Dilihat dari segi sifatnya, penelitian ini adalah penelitian
deskriptif, artinya penelitian yang menggambarkan objek tertentu dan menjelaskan halhal
yang terkait dengan atau melukiskan secara sistematis fakta-fakta atau karakteristik
populasi tertentu dalam bidang tertentu secara factual dan cermat. Penelitian ini bersifat
deskriptif karena penelitian ini semata-mata menggambarkan suatu objek untuk
menggambil kesimpulan-kesimpulan yang berlaku secara umum, (Sarifuddin Azwar,
Metode Penelitian, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1998), h. 7) Sedangkan jenis
penelitiannya menggunakan jenis penelitian deskriptif dengan tujuan membuat deksripsi
secara seistematis, factual dan akurat tentang fakta-fakta dan sifat-sifat populasi atau
objek tertentu. Penulis menggunakan metode ini karena metode ini sesuai dengan data
yang akan diperoleh yaitu berupa kata-kata bukan berupa angka.

2.2 Sumber Data


Dalam penelitian ini penulis mengumpulkan data dengan menggunakan sumber data
skunder. Data sekunder adalah data yang sudah tersusun dan sudah dijadikan dalam bentuk
dokumen-dokumen (Ibid., h. 40). Adapun sumber data sekunder di sini adalah gambar berupa
kalimat atau kata yang penguunaan bahasanya masih salah.

2.1 Teknik Pengumpulan Data


Dalam penulisan naskah Tesis ini penulis menggunakan metode penelitian kualitatif. Hal
ini merupakan salah satu jenis metode menitik beratkan pada penalaran yang berdasarkan
realitas sosial secara objektif. Metode penelitian kualitatif merupakan pengumpulan data
secara mendalam mengenai kegiatan suatu program. Perilaku peserta dan interaksi
manusia secara luas. Maka penulis menggunakan teknik pengumpulan data dokumentasi.
Metode dokumentasi adalah pengumpulan data melalui dokumendokumen tertulis.
Dalam penelitian ini, data-data yang didapatkan melalui dokumn-dokumen yang
dikumpulkan dan diolah sehingga relevan dengan objek penelitian.

2.4 Instrumen Pengumpulan Data


Penulis membutuhkan instrument untuk mengumpulkan data dalam proses penelitian.
Instrument yang digunakan yaitu handphone yang digunakan untuk mendokumantasikan
penulisan kata yang salah di area kabupaten Jember.

2.5 Metode Analisis Data


Data yang sudah terhimpun melalui metode-metode tersebut diatas, pertamatama
diklarifikasikan secara sitematis. Senlajutnya data tersebut disaring dan disusun dalam
kategori-kategori untuk pengujian saling dihubungkan. Dalam istilah teknisnya, metode
analisis data seperti yang disebutkan adalah metode deskriptif-analisis, yakni metode analisis
data yang proses kerjanya meliputi penyusunan dan penafsiran data, (Abuddin Nata,
Metodologi Studi Islam, (Jakarta : Raja Grafindo Persada, 2003), h.116) atau menguraikan
secara sistematis sebuah konsep atau hubungan antar konsep. (9 Charis Zubair & Anton
Bakker, Metodologi Penelitian Filsafat, (Yogyakarta : Kanisius, 1990), h. 65)

3. Hasil dan Pembahasan


Hasil penelitian disajikan dalam bentuk gambar dan keterangan yang tertera memuat
deskripsi pada gambar. Dalam pembahsan akan dibahas sesuai dengan sub nahasan
sehingga diharap dapat mempermudah pembaca salam memahami.

3.1 Implementasi UU No. 24 Pasal 36 Ayat (3) tentang penggunaan bahasa Indonesia di
ruang publik Kabupaten Jember
Isi pada pasal 36 ayat (3) Bahasa Indonesia wajib digunakan untuk nama bangunan atau
gedung, jalan, apartemen atau pemukiman, perkantoran, kompleks perdagangan, merek
dagang, lembaga usaha, lembaga pendidikan, organisasi yang didirikan atau dimiliki oleh
warga negara Indonesia atau badan hukum Iindonesia.
Hasil analisis :

1.

Teh Seger merupakan nama produk minuman. Kesalahan penulisan kata tersebut berada pada
kata seger, karena di KBBI kata seger tidak muncul dalam hasil pencarian. Kata dan penulisan
yang benar dalam bentuk baku adalah segar. Kata segar memiliki arti masih baru; tidak layu
(tentang sayuran dan sebagainya, dipakai juga dalam arti kiasan (KBBI, 2019).

2.

Pada gambar di atas kesalahan terdapat pada kata kripik, karena dalam KBBI kata kripik ketika
dicari tidak menemukan hasil atau pencarian tidak ada. Penulisan kata yang seharusnya dalam
KBBI dan menurut kaidah kebahasaan yang baik dan benar adalah keripik. Dalam KBBI kata
keripimemiliki arti penganan dibuat dari kentang, ubi kayu, dan sebagainya yang diiris tipis-tipis
lalu digoreng (KBBI/2019).

3.

Kesalahan pada gambar di atas terdapat pada kata apotik, karena kata apotik merupakan kata
yang tidak baku. Dalam KBBI ketika dicari mengunakan kata apotik tidak menemukan hasil.
Penulisan kata yang benar menurut KBBI adalah apotek. Apotek memiliki arti toko tempat
meramu dan menjual obat berdasarkan resep dokter serta memperdagangkan barang medis;
rumah obat; hidup sebagian tanah yang ditanami tanaman obat-obatan untuk keperluan sehari-
hari. (KBBIdaring/2019).

4.

Kesalahan yang terdapat pada gambar di atas terletak pada kata kwitansi, karena kata kwitansi
merupakan kata yang tidak baku dan tidak sesuai dengan kaidah kebahasaan yang telah
ditetapkan. Penulisan kata yang benar seharusnya adalah kuitansi. Arti kata kuitani sendiri adalah
surat bukti penerimaan uang. (KBBIonline/2019)

5.

Kesalahan yang terdapat pada gambar di atas terletak pada kata kwalitas. Penggunaan kata
kwalitas pada papan informasi tentu merupakan kesalahan karena penulisannya tidak baku.
Dalam KBBI kata kwalitas tidak ditemukan hasil pencariaannya. Penulisan kata yang benar
seharusnya adalah kualitas.

3.2 Implementasi UU No. 24 Pasal 37 Ayat (1) tentang penggunaan bahasa Indonesia di
ruang publik Kabupaten Jember

Isi pasal 37 ayat 1 adalah “Bahasa Indonesia wajin digunakan dalam Informasi tentang produk
barang atau jasa produksi dalam negeri atau luar negeri yang beredar di Indonesia

Hasil Analisi :

1.
Kesalahan penulisan pada gambar di atas terdapat pada kata mie, karena kata mie merupakan
contoh kata tidak baku dan masig dalam bentuk bahasa Inggris. Dalam KBBI kata mie tidak
ditemukan. Penulisan yang seharusanya menurut kaidah kebahasaan adalah mi tanpa e.

2.

Kesalahan penulisan pada gambar di atas terdapat pada kata ijo, karena kata ijo merupakan
contoh kata tidak baku dan masig dalam bentuk bahasa daerah. Dalam KBBI kata ijo tidak
ditemukan. Penulisan yang seharusanya menurut kaidah kebahasaan adalah hijau.

3.
Kesalahan penulisan pada gambar di atas terdapat pada kata alpucet dan juice, karena kata
alpucet dan juice merupakan contoh kata tidak baku. Kata juice masih dalam bentuk bahasa
Inggris. Dalam KBBI kata alpucet dan juice tidak ditemukan. Penulisan yang seharusanya
avokat dan jus.

4.

Kesalahan penulisan pada gambar di atas terdapat pada kata x-tra, karena kata x-tra merupakan
contoh kata tidak baku dan masig dalam bentuk bahasa Inggris. Dalam KBBI kata x-tra tidak
ditemukan. Penulisan yang seharusanya menurut kaidah kebahasaan adalah ekstra.

5.

Kesalahan penulisan pada gambar di atas terdapat pada kata juwal dan materiyal, karena kedia
kata tersebut merupakan contoh kata tidak baku. Dalam KBBI kedua kata di atas tidak
ditemukan. Penulisan yang seharusanya menurut kaidah kebahasaan adalah jual dan material.
3.3 Implementasi UU No. 24 Pasal 36 Ayat (3) tentang penggunaan bahasa
Indonesia di ruang publik Kabupaten Jember

Isi pasal 38 adalah “Bahasa Indonesia wajib digunakan dalam rambu umum, petunjuk
jalan, fasilitas umum, spanduk dan alat informasi lain yang merupakan pelayanan umum.

Hasil analisis :

1.

Kesalahan penulisan kata pada gambar terletak pada kata di kunci, menunjukkan sebagai
imbuhan pada kata kerja pasif sehingga tidak memerlukan spasi pada penulisannya. Dalam
PEUBI penulisan yang benar adalah dikunci tanpa spasi.

2.

Kesalahan penulisan kata pada gambar terletak pada kata di jual, menunjukkan sebagai imbuhan
pada kata kerja pasif sehingga tidak memerlukan spasi pada penulisannya. Dalam PEUBI
penulisan yang benar adalah dijual tanpa spasi
3.

Penulisn kata yang salah pada gambar di atas terletak pada kata rejeki, karena penulisan kata
rejeki pada gambar merupakan salah satu contoh kata tidak baku. Dalam KBBI jika kita mencar
arti dengan kata kunci rejeki maka hasilnya tidak akan ditemukan atau tidak terbaca. Penulisan
kata yang benar menurut KBBI seharunya adalaj rezeki, huruf j diganti dengan huruf z.

4.

Kesalahan penulisan kata pada gambar di atas terdapat kesalahan yang terletak pada kata
electronic, karena kata electronic merupakan kata yang tidak baku dan tidak sesuai dengan
kaisah kebahasaan yang telah ditetapkan. Maka penulisan yang benar seharunya adalah
elektronik.
5.

Kesalahan penulisan kata pada gambar di atas terletak pada kata di larang, karena kata di
merupakan imbuhan yang diikuti dengan kata kerja pasif jadi seharusnya penulisannya tanpa
mengunakan spasi. Penulisan yang benar sesuai dengan kaisah kebahasaan adalah dilarang tanpa
spasi.

4. KESIMPULAN

Jadi kesimpulannya adalah analisis kesalahan penulisan kata diperlukan agar masyarakat
dapat terbiasa menggunakan bahasa yang baku sesuai dengan kaida Kamus Besar Bahasa
Indonesia (KBBI) dalam kehidupan sehari-hari dan tidak tergantung menggunakan bahasa yang
tidak baku yang dapat melunturkan budaya asli Indonesia. Dengan adanya analisis ini
masyarakat dapat mengetahui kata yang salah dan masyarakat juga mampu memperbaiki kata
yang salah.

5. DAFTAR PUSTAKA

(Abuddin Nata, Metodologi Studi Islam, (Jakarta : Raja Grafindo Persada, 2003), h.116)

(Sarifuddin Azwar, Metode Penelitian, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1998), h. 7)

(9 Charis Zubair & Anton Bakker, Metodologi Penelitian Filsafat, (Yogyakarta : Kanisius,
1990), h. 65)

Anda mungkin juga menyukai