Anda di halaman 1dari 12

ANALISIS PENGGUNAAN EJAAN BAHASA INDONESIA PADA

NASKAH DINAS DI KANTOR DESA KERTAWANGI

Ujang Kurnia1, Rochmat Tri Sudrajat2, Indra Permana3


1-3
IKIP Siliwangi
1
mrkurnia75@gmail.com, 2rochmattrisudrajat@yahoo.co.id,3indrapermana@ikipsiliwangi.ac.id

Abstract
This study is an analysis of the use of Indonesian spelling in the Kertawangi Village office official
text. This study aims to determine the misuse of Indonesian spelling in the Kertawangi Village office.
This study used descriptive qualitative method. The subject of this research is the official script issued
by the Kertawangi Village office. The object of this research is to analyze the misuse of Indonesian
spelling in official texts. The data collected in the form of 10 official manuscripts using the method of
documentation and analysis of the Miles and Huberman model are data reduction, data presentation,
verification conclusion drawing. The result of the research is to find errors in the use of spelling in
official manuscripts, errors totaling 108 include errors in using letters totaling 38, errors in writing
words totaling 40, and 30 errors in using punctuation marks. The conclusion of this research is that
there are still many misuse of spelling in Indonesian, due to the lack of understanding of village
officials in using good and correct Indonesian spelling rules. The suggestion of this research is that
the Kertawangi Village apparatus must have and understand the correct General Guidelines for
Spelling Indonesian Language.
Keywords: language errors, error factors, official letters.

Abstrak

Penelitian ini adalah analisis penggunaan ejaan Bahasa Indonesia pada naskah dinas kantor Desa
Kertawangi, penelitian ini mempunyai tujuan untuk mengetahui kesalahan penggunaan Ejaan Bahasa
Indonesia di kantor Desa Kertawangi. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Subjek
penelitian ini adalah naskah dinas yang dikeluarkan kantor Desa Kertawangi . Objek penelitian ini
adalah menganalisis kesalahan penggunaan ejaan Bahasa Indonesia pada naskah dinas. Data yang
dikumpulkan berupa 10 naskah dinas dengan menggunakan metode dokumentasi dan analisis model
Miles dan Huberman adalah reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan verifikasi. Hasil
penelitian ialah menemukan kesalahan penggunaan ejaan dalam naskah dinas, kesalahan berjumlah
108 meliputi kesalahan pemakaian huruf berjumlah 38, kesalahan penulisan kata berjumlah 40, dan
30 kesalahan penggunaan tanda baca. Simpulan penelitian ini adalah kesalahan penggunaan ejaan
bahasa Indonesia masih terhitung banyak ditemukan, disebabkan kurang memahaminya perangkat
desa dalam penggunaan kaidah ejaan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Saran penelitian ini ialah
perangkat Desa Kertawangi harus memiliki dan memahami Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia
yang benar.

Kata kunci: kesalahan berbahasa, faktor kesalahan, naskah dinas.

JUDUL ARTIKEL | 1
Parole (Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia)

PENDAHULUAN
Bahasa merupakan sarana komunikasi dan berinteraksi yang sangat penting bagi umat
manusia di dunia sehingga sesama manusia dapat mengetahui ide, gagasan, keinginan, dan
perasaan yang dialami, dihayati,di pikirkan manusia lainnya yang di sampaikan dalam bentuk
bahasa lisan atau tulis, resmi dan tidak resmi, langsung dan tidak langsung (Yolanda,
Widodo, & Riadi, 2016).

Bahasa adalah merupakan sebuah sistem yang memiliki susunan yang teratur dan berpola
sehingga membentuk satu keseluruhan yang bermakna dan berfungsi. Bahasa juga dapat
berwujud lambang bertujuan dapat melambangkan satu pengertian, satu konsep, satu ide,
atau pikiran yang ingin disampaikan dalam wujud bunyi karena bahasa dalam wujud lambang
itu mempunyai makna atau arti(Sudrajat & Kasupardi, 2018).

Bahasa Indonesia merupakan bahasa pemersatu bangsa Indonesia dari berbagai macam
bahasa yang ada di wilayah Indonesia dari Sabang sampai Merauke sejak tanggal 05 Mei
Tahun 1928 dalam ikrar sumpah pemuda yang berbunyi kami putra dan putri bangsa
Indonesia menjunjung bahasa persatuan bahasa Indonesia, sejak itu mulai bangsa Indonesia
menggunakannya dalam semua kegiatan yang dilaksanakan sebagai alat komunikasi dan
berinteraksi secara lisan dan tulisan. Dalam penulisan proklamasi dan pembukaan undang –
undang dasar 1945 sudah menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar sesuai aturan
penulisan bahasa Indonesia.

Bahasa Indonesia yang baik dan benar harus sesuai dengan kaidah kebahasaan meliputi
Kaidah bahasa, kaidah ejaan, dan kaidah pembentukan istilah menurut Peraturan pemerintah
nomor 63 tahun 2019 bab dua bagian satu umum pasal 2 ayat 3 dan 4 (Peraturan Presiden
Republik Indonesia, 2019).

Bahasa Indonesia wajib di gunakan dalam pembuatan dokumen resmi (Peraturan Presiden
Republik Indonesia, 2019), salah satunya adalah naskah dinas atau naskah resmi yang di
keluarkan oleh pemerintah atau swasta. Naskah resmi tersebut merupakan bahasa tulis yang
disampaikan kepada pembaca agar dapat dimengerti dan dipahami sehingga dalam membuat

2 | ANALISIS PENGGUNAAN EJAAN BAHASA INDONESIA PADA NASKAH DINAS DI KANTOR DESA
KERTAWANGI
Parole (Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia)

naskah dinas tersebut harus memenuhi kaidah kebahasaan, meliputi (1) kaidah ejaan, (2)
Kaidah Pemilihan Kata.
Pembuatan naskah dinas merupakan sarana komunikasi yang dapat digunakan dalam rangka
menyampaikan informasi kepada pihak yang akan dituju baik itu individu maupun lembaga
Instansi (Adiyasa, W.Artika, & Rasna, 2017). Penyampaian informasi dengan naskah dinas
terkadang kurang di pahami dan di mengerti oleh penerima informasi di sebabkan kurangnya
pengetahuan tentang pengunaan kaidah kebahasaan dalam menulis naskah dinas sehingga
tidak terjalin hubungan komunikasi yang baik antara pemberi informasi dengan penerima
informasi (Pujiatna, Mascita, & Gloriani, 2019).

Pemerintahan Desa merupakan pemerintahan terkecil yang terbentuk atas dasar asal usul dan
adat istiadat masyarakat wilayah tersebut (Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Barat,
2015). Maka sebagai Daerah Pemerintahan terkecil terkadang tata naskah dinas yang
merupakan sarana komunikasi tertulis yang di keluarkan oleh pejabat yang berwenang
(Peraturan Bupati Bandung Barat, 2010).

Dokumen resmi pemerintahan desa yang di dalamnya terdapat pembuatan naskah dinas
kalau diperhatikan dan di analisis ternyata di temukan banyak permasalahan penulisan surat-
surat yang di keluarkan oleh pemerintahan desa, di antaranya surat undangan banyak sekali di
temukan kata yang seharusnya besar atau kapital tetapi asi di tulis kecil contohnya Desa
Kertawangi di tulis Desa Kertawangi hal tersebut tidak sesuai dengan pedoman umum ejaan
bahasa Indonesia dan kaidah kebahasaan Indonesia seperti: penggunaan ejaan,penggunaan
tanda baca,pemilihan kata, Hal ini akan menyebabkan kesalahan dalam maksud dan tujuan
naskah dinas tersebut di keluarkan. Masyarakat tidak akan mengetahui naskah yang di buat
dan di keluarkan oleh perangkat desa sebagai pelaksana harian Pemerintah Desa tersebut
benar atau salah, oleh karena itu menulis naskah dinas perlu kiranya memahami tentang
pedoman umum penulisan naskah dinas serta kaidah kebahasaannya. Berdasarkan penjelasan
tersebut di atas maka analisis penggunaan ejaan bahasa Indonesia pada naskah dinas di kantor
Desa Kertawangi menjadi objek penelitian.

METODE

ANALISIS PENGGUNAAN EJAAN BAHASA INDONESIA PADA NASKAH DINAS DI KANTOR DESA
KERTAWANGI | 3
Parole (Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia)

(Lestari, Oktaviani, & Permana, 2018) Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian
ini adalah metode deskriptif kualitatif. penelitian kualitatif harus disesuaikan dengan keadaan
hasil penelitian di lapangan.
Salah satu penelitian ini dengan menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif bertujuan agar
dapat mendeskripsikan penggunaan bahasa Indonesia pada naskah dinas di kantor Desa
Kertawangi.

Penelitian ini sebagai subjeknya adalah naskah dinas yang di keluarkan oleh kantor Desa
Kertawangi sedangkan yang menjadi objek penelitian adalah penggunaan bahasa pada naskah
dinas yang di keluarkan oleh kantor Desa Kertawangi yang terdiri dari penggunaan ejaan,
penggunaan tanda baca,pemilihan kata.

Pengumpulan data di dalam penelitian ini menggunakan metode dokumentasi,yaitu dokumen


yang akan di didokumentasikan dan data yang akan di teliti adalah naskah dinas yang di
keluarkan oleh Kantor Desa Kertawangi dengan cara langsung mencari sumber data di
kantor Desa Kertawangi.

Teknik analisis data dalam metode deskripsi kualitatif menggunakan prosedur model analisis
Miles dan Huberman meliputi reduksi data (reduction data ) memilih hal- hal pokok ,
memfokuskan pada hal-hal yang penting, di cari tema dan polanya serta membuang yang
tidak perlu. Penyajian data (data display) yang dilakukan secara mengolah data secara
terorganisasikan, tersusun dalam pola hubungan, sehingga akan mudah di pahami.

Penarikan kesimpulan dan verifikasi ( Conclusion Drawing /Verification) merupakan


kesimpulan dari semua data yang di teliti sehingga dapat menjawab dan membuktikan
permasalahan dalam penelitian ini (Sugiyono, 2017).

HASIL PEMBAHASAN

Hasil penelitian meliputi penggunaan ejaan pada naskah dinas yang di tulis dan di keluarkan
oleh kantor Desa Kertawangi Kecamatan Cisarua, hasil penelitian di lapangan dapat di
temukan beberapa kesalahan penulisan ejaan bahasa Indonesia tidak sesuai dengan Pedoman
Umum Bahasa Indonesia (PUEBI).

4 | ANALISIS PENGGUNAAN EJAAN BAHASA INDONESIA PADA NASKAH DINAS DI KANTOR DESA
KERTAWANGI
Parole (Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia)

Data naskah dinas yang di keluarkan oleh Kantor Desa Kertawangi Kecamatan Cisarua di
peroleh menggunakan metode dekomentasi, berupa 10 naskah dinas yang di keluarkan oleh
kantor Desa Kertawangi. Hasil yang diperoleh dari analisis penggunaan metode dokumentasi
ialah kesalahan penggunaan ejaan pada naskah dinas di antaranya: (1) penggunaan huruf, (2)
penggunaan kata, (3) penggunaan tanda baca.

Kesalahan penggunaan ejaan Bahasa Indonesia tersebut di atas dapat di temukan hampir di
semua naskah dinas yang di keluarkan oleh Kantor Desa Kertawangi. Pemakaian huruf pada
ejaan bahasa Indonesia merupakan hal penting termasuk pada 10 naskah dinas kantor Desa
Kertawangi yang kami peroleh terdapat pada penggunaan huruf kapital sebanyak 35
kesalahan, penggunaan huruf tebal 2 kesalahan.

Penulisan kata dalam 10 naskah dinas kantor Desa Kertawangi terdapat beberapa kesalahan
di antaranya: (1) penulisan kata depan,yaitu kata depan “di” banyak di temukan dalam
penulisan naskah dinas kantor Desa Kertawangi berjumlah 10 kesalahan. Penulisan kata
akronim terdapat kesalahan penulisannya,yaitu: 5 kesalahan penulisan. Kemudian analisis
kesalahan dalam penulisan huruf tebal hanya sedikit,yaitu: 3 kesalahan penulisan.

Penggunaan tanda baca dalam penulisan naskah dinas yang di keluarkan oleh Kantor Desa
Kertawangi sering terjadi kesalahan,ialah: 7 kesalahan. Penggunaan unsur serapan dalam
ejaan bahasa Indonesia hasil analisis di dalam naskah dinas kantor Desa Kertawangi
mendapatkan sedikit kesalahan,yaitu 3 kesalahan penulisan. Hasil observasi dan analisis
tersebut di atas dapat di lihat pada tabel berikut ini:
tabel 1. Rekapitulasi Nilai Analisis Kesalahan Penggunaan Ejaan Bahasa Indonesia.

N Nama
Nilai Nilai akhir
O
Kesalahan Kesalahan Kesalahan Tanda
huruf kata baca
1 S1 4 5 4 13
2 S2 4 1 4 9
3 S3 4 2 4 10

ANALISIS PENGGUNAAN EJAAN BAHASA INDONESIA PADA NASKAH DINAS DI KANTOR DESA
KERTAWANGI | 5
Parole (Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia)

4 S4 4 2 3 9
5 S5 5 2 3 10
6 S6 4 6 2 12
7 S7 2 4 2 8
8 S8 3 5 2 10
9 S9 4 6 3 13
10 S10 4 7 3 14
JUMLAH 38 40 30 108
RATA-RATA 3,30 4,8 2,2 10,8

Berdasarkan Tabel 1. di atas dapat dijelaskan kesalahan penggunaan ejaan bahasa Indonesia
dalam penulisan naskah dinas di Kantor Desa Kertawangi lebih banyak pada penulisan kata
sebanyak 40 kesalahan dari 10 naskah dinas yang di keluarkan, kesalahan penulisan huruf
berjumlah 38, dan tanda baca berjumlah 30 kesalahan penulisan.

Pedoman Umum Bahasa Indonesia merupakan satu pedoman utama dalam penulisan bahasa
Indonesia yang baik dan benar. Kesalahan dalam penulisan huruf sering kali di temukan
dalam naskah dinas khususnya naskah dinas yang di keluarkan oleh Kantor Desa Kertawangi,
data yang di peroleh dalam kesalahan penulisan huruf terdapat kesalahan-kesalahan sebagai
berikut:
1. Kesalahan pemakaian huruf kapital, dan huruf tebal, ialah
a. Huruf kapital
Dalam naskah dinas yang di keluarkan kantor Desa Kertawangi dalam Penulisan isi
perihal naskah.
Perihal : Permohonan Usulan Pemberhentian dan Pengangkatan Anggota BPD
Pengganti Antar Waktu.
Kesalahan pada data naskah dinas di atas yaitu pada penulisan isi perihal unsur awal
kata kedua sampai akhir kalimat di tulis dengan menggunakan huruf kapital
sedangkan menurut pedoman umum bahasa Indonesia pemakaian huruf kapital di
gunakan hanya pada huruf pertama awal kata kalimat. Penulisan yang tepat, ialah:
Perihal : Permohonan usulan pemberhentian dan pengangkatan anggota BPD
pengganti antar waktu.

6 | ANALISIS PENGGUNAAN EJAAN BAHASA INDONESIA PADA NASKAH DINAS DI KANTOR DESA
KERTAWANGI
Parole (Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia)

b. Huruf tebal
Penulisan huruf tebal dalam Pedoman Umum Bahasa Indonesia (Kemdikbud, 2016)
di pakai untuk menegaskan tulisan yang telah di tulis miring, sedangkan dalam contoh
naskah dinas yang di keluarkan oleh kantor Desa Kertawangi penulisannya terdapat
kesalahan pemakaian huruf tebal, ialah

Isi perihal : Permohonan Usulan Pemberhentian Dan Pengangkatan


Anggota
BPD Pengganti Antar Waktu.

Penulisan tersebut di atas tidak menggunakan ejaan bahasa Indonesia yang baik dan
benar walaupun tujuan dari penulisan tersebut untuk menegaskan judul dari naskah
dinas yang di keluarkan tetapi tetap salah tidak menggunakan pedoman penulisan
bahasa Indonesia yang baik dan benar. Maka penulisan yang tepat, adalah
Isi perihal : Permohonan usulan pemberhentian dan pengangkatan anggota
BPD pengganti antar waktu.
Penulisan huruf tebal yang salah terdapat dalam judul naskah dinas yang lainnya,
ialah:
PERJANJIAN SEWA MENYEWA
GEDUNG OLAH RAGA BURANGRANG
DESA KERTAWANGI
Kesalahan pada judul naskah tersebut di atas hampir di temukan di semua judul
naskah dinas kantor Desa Kertawangi, maka seharusnya penulisan tebal pada judul
naskah dinas tersebut di atas tidak sesuai dengan aturan penulisan huruf di tebalkan
sehingga penulisan yang tepat adalah:

PERJANJIAN SEWA MENYEWA


GEDUNG OLAH RAGA BURANGRANG
DESA KERTAWANGI

c. Huruf miring

ANALISIS PENGGUNAAN EJAAN BAHASA INDONESIA PADA NASKAH DINAS DI KANTOR DESA
KERTAWANGI | 7
Parole (Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia)

Naskah dinas yang di keluarkan oleh kantor Desa Kertawangi terdapat bahasa asing
yang seharusnya di tulis miring tetapi dalam naskah Berita Acara serah terima tidak di
tulis miring, adalah:
... berupa 1(satu) unit aset Smartphone untuk program...
Kesalahan dari penggalan kalimat di atas, yaitu terdapat pada kata “Smartphone” yang
merupakan bahasa asing.
Penulisan yang tepat dalam kata tersebut di atas hasurnya di tulis miring adalah:
... berupa 1(satu) unit aset Smartphone untuk program...

2. Kesalahan penggunaan kata


a. Penggunaan awalan “di”
Dalam naskah dinas yaitu naskah keterangan banyak di temukan kesalahan penulisan
awalan “di” tidak sesuai aturan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia, penulisan
tersebut terdapat pada awal naskah.
Yang bertanda tangan dibawah ini:
Kesalahan penulisan tersebut tidak sesuai dengan kaidah ejaan bahasa Indonesia ialah:
Kata depan “di” tidak dapat di gabungkan apabila bertemu dengan kata penunjuk arah
dan tempat sehingga penulisan yang tepat adalah:
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Kesalahan penulisan awalan kata depan “di” tidak digabungkan apabila kata yang
mengikutinya kata kerja (Novita, Pauji, Meliyarianti, & Sudrajat, 2019). Dalam
penulisan naskah dinas kantor Desa Kertawangi terdapat penulisan pada naskah
pengantar perkawinan dengan awalan “di” yang salah, yaitu:
...naskah pengantar ini di buat dengan...
Penulisan yang tepat pada penggalan kalimat di atas adalah:
...naskah pengantar ini dibuat dengan...

b. Penggunaan akronim
Dalam naskah dinas kantor Desa Kertawangi setelah di analisis mendapatkan
kesalahan penulisan akronim atau singkatan hampir di semua naskah dinas, salah satu
contoh penulisan yang salah adalah:
Alamat : Jln Kolmas no 339
Penulisan yang tepat adalah:
Alamat : Jalan Kolonel Masturi Nomor 339.

8 | ANALISIS PENGGUNAAN EJAAN BAHASA INDONESIA PADA NASKAH DINAS DI KANTOR DESA
KERTAWANGI
Parole (Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia)

Penggunaan yang kurang tepat dalam penulisan singkatan atas nama pada naskah
yang tanda tangannya di wakilkan atau di atas nama, perhatikan data di bawah ini:

An.KEPALA DESA KERTAWANGI


KEPALA URUSAN UMUM

NIKEU SAFITRI
Penulisan yang tepat menurut kaidah ejaan Bahasa Indonesia adalah:
a.n. KEPALA DESA KERTAWANGI
KEPALA URUSAN UMUM

NIKEU SAFITRI

Kesalahan penulisan dalam naskah dinas yang dikeluarkan kantor Desa Kertawangi
terdapat pula odalan kalimat penutup dalam naskah,seperti:
Demikian...atas perhatiannya kami haturkan terimakasih.
Dalam bahasa Kaidah Ejaan Bahasa Indonesia tidak terdapat kata serapan “hatur”
sehingga kata tersebut bukan merupakan kata baku yang dapat digunakan dalam
penulisan naskah dinas.
Penulisan yang tepat untuk kesalahan kata dalam kalimat penutup naskah dinas
tersebut di atas adalah:
Demikian...atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih.

3. Penulisan tanda baca


a. Tanda baca titi (.)
Penggunaan tanda baca titik (.) yang tidak sesuai dengan kaidah ejaan bahasa
Indonesia terdapat di beberapa naskah dinas yang di keluarkan kantor Desa
Kertawangi. Perhatikan data di bawah ini:
Nomor KTP : 32.1703.7004000.0001

ANALISIS PENGGUNAAN EJAAN BAHASA INDONESIA PADA NASKAH DINAS DI KANTOR DESA
KERTAWANGI | 9
Parole (Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia)

Penulisan tanda baca titik (.) dalam data tersebut di atas memisahkan angka-angka
dari mulai depan sampai akhir tetapi tidak sesuai dengan aturan penulisan tanda baca
titik (.), penulisan yang tepat tidak memakai tanda baca titik (.), adalah:
Nomor KTP : 32170370040000001
Kesalahan yang lain dalam penulisan tanda baca titik (.) terdapat dalam penulisan
alamat yang disingkat, sebagaimana data di bawah ini:
Alamat : KP. Cibadak...Desa Kertawangi Kec. Cisarua Kab. Bandung
Barat
Penulisan naskah dinas di atas banyak kesalahannya mulai dari penulisan akronim
yang tidak tepat dan penulisan tanda baca titik (.) yang salah. Maka penulisan yang
tepat pada data tersebut di atas adalah:
Alamat : Kampung Cibadak...Desa Kertawangi Kecamatan Cisarua
Kabupaten Bandung Barat.

b. Penulisan tanda baca titik dua (:)


Penggunaan titik dua (:) yang salah dalam penulisan naskah dinas kantor Desa
Kertawangi terdapat pada kop naskah dalam menuliskan alamat email, perhatikan
data naskah di bawah ini:
Jalan Kolonel Masturi Nomor... Email : ds_ktw@yahoo.co.id
Penulisan tanda baca titik dua (:) pada kata email tersebut lebih tepat tidak
menggunakan titik dua (:) tetapi langsung ditulis nama alamat emailnya.
Jalan Kolonel Masturi Nomor...Email ds_ktw@yahoo.co.id.

c. Penulisan tanda titik koma (;)


Sebagai bahan pertimbangan kami lampirkan
1. Naskah Keputusan Bupati ... Tahun 2018.
2. Berita Acara rapat musyawarah BPD.
3. Naskah Keputusan BPD tentang... Tahun 2019.
Data penulisan naskah tersebut di atas merupakan salah satu penggalan kalimat
yang dibuat dalam penulisan salah satu naskah dinas kantor Desa Kertawangi
tidak menggunakan tanda baca titik koma. Sesuai dengan aturan kaidah Ejaan
Bahasa Indonesia tentang penggunaan tanda baca titik koma (;) menjelaskan
penggunaan tanda baca titik koma (;) di pakai dalam klausa dalam akhir perincian
(Kemdikbud, 2016). Maka penulisan sebagian isi dari naskah dinas di atas adalah

10 | ANALISIS PENGGUNAAN EJAAN BAHASA INDONESIA PADA NASKAH DINAS DI KANTOR DESA
KERTAWANGI
Parole (Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia)

Sebagai bahan pertimbangan kami lampirkan


1. Naskah Keputusan Bupati ... Tahun 2018;
2. Berita Acara rapat musyawarah BPD;dan
3. Naskah Keputusan BPD tentang... Tahun 2019.
Hasil analisis dari 10 naskah dinas Kantor Desa Kertawangi, kesalahan hampir sama
walaupun kesalahan dalam penggunaan kata yang sering terjadi tetapi dari analisis 10 naskah
dinas tersebut perbedaan jumlah kesalahan tidak banyak.

SIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis data naskah dinas dan pembahasan di atas maka kesalahan
penggunaan ejaan bahasa Indonesia pada naskah dinas Kantor Desa Kertawangi masih sering
terjadi kesalahan yang ditemukan meliputi kesalahan penggunaan penulisan huruf, kesalahan
penggunaan kata, kesalahan penggunaan tanda baca. Kesalahan-kesalahan penggunaan ejaan
dapat terjadi disebabkan oleh beberapa faktor , antara lain: kurang memahami dan
mengetahui kaidah ejaan bahasa Indonesia yang baik dan benar, pendidikan atau pelatihan
penulisan naskah dinas menurut Pedoman Umum Bahasa Indonesia untuk perangkat
Pemerintah Desa sangat kurang hampir tidak ada, kurang teliti petugas atau perangkat Desa
dalam menulis naskah dinas.

Upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi kesalahan penggunaan Ejaan bahasa Indonesia
pada penulisan naskah dinas, antara lain: melaksanakan penilaian tes kebahasaan khusunya
tatacara penulisan naskah dinas dalam penerimaan perangkat desa, membuat program
pelatihan dan pendidikan tentang tatacara pembuatan naskah dinas, evaluasi dan verifikasi
naskah dinas yang telah ditulis perangkat desa oleh Kepala Desa sebelum di tanda tangan
atau di verifikasi dan diperiksa terlebih dahulu oleh Sekretaris Desa sebagai Kepala
Sekretariat di kantor Desa sebelum di tanda tangan oleh Kepala Desa.

DAFTAR PUSTAKA
Adiyasa, I. K. D., W.Artika, I., & Rasna, I. W. (2017). Penggunaan Bahasa Indonesia Dalam
Surat Dinas di kantor Perbekel Desa Penglumbaran Kabupaten Bangli Serta
implikasunya terhadap pembelajaran menulis surat di Sekolah. e-Journal, Vol.7(No.2).
Kemdikbud, badan bahasa. (2016). Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesi. In Pedoman
Umum Ejaan Bahasa Indonesi (4 ed., Vol. 4).

ANALISIS PENGGUNAAN EJAAN BAHASA INDONESIA PADA NASKAH DINAS DI KANTOR DESA
KERTAWANGI | 11
Parole (Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia)

Lestari, S., Oktaviani, S., & Permana, I. (2018). Pengaruh Campur Kode Dalam Bahasa
Indonesia. Parole, Vol.1(No.3).
Novita, B., Pauji, E. L., Meliyarianti, F., & Sudrajat, R. T. (2019). Analisis Penggunaan
Konjungsi Dan Tanda Baca Dalam Teks Lho Pada Siswa Sma Kelas X. Parole, 1(2),
127–132.
Peraturan Bupati Bandung Barat. Peraturan Bupati Bandung Barat Nomor 15 Tahun 2010
tentang Tata Naskah Dinas di lingkungan Pemerintahan Kabupaten Bandung Barat. ,
(2010).
Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Barat. Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Barat
Nomor 2 Tahun 2015 tentang Desa. , (2015).
Peraturan Presiden Republik Indonesia. (2019). Peraturan Presiden no 63 tahun 2019
tentang Penggunaan Bahasa Indonesia.
Pujiatna, T., Mascita, D. E., & Gloriani, Y. (2019). Pembinaan Tata Bahasa Indonesia Pada
Administrasi Surat-Menyurat Dan Ruang Publik. In JIPEMAS (Vol. 2).
Sudrajat, R. T., & Kasupardi, E. (2018). Teori Belajar Bahasa (1 ed.). Bandung: Logo
publishing.
Sugiyono, P. D. (2017). Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitaf, Kualitatif dan
R&D) (26 ed.). Bandung: CV Alfabeta.
Yolanda, C., Widodo, M., & Riadi, B. (2016). Penggunaan Bahasa Indonesia Pada Surat
Dinas Di Kantor Kecamatan Mesuji Serta Implikasinya. Kata, 1–12.

12 | ANALISIS PENGGUNAAN EJAAN BAHASA INDONESIA PADA NASKAH DINAS DI KANTOR DESA
KERTAWANGI

Anda mungkin juga menyukai