A. KONSEP PERENCANAAN PEMBELAJARAN
William
H.
Newman
dalam
bukunya
Administrative
Action
Techniques
of
Organization and Management: mengemukakan
bahwa Perencanaan adalah menentukan apa
yang akan dilakukan. Perencanaan mengandung
rangkaian-rangkaian putusan yang luas dan
penjelasan-penjelasan dari tujuan, penentuan
kebijakan, penentuan program, penentuan
metode-metode dan prosedur tertentu dan
penentuan kegiatan berdasarkan jadwal seharihari.
1. Perencanaan pembelajaran
sebagai teknologi adalah suatu
perencanaan yang mendorong
penggunaan teknik-teknik yang dapat
mengembangkan tingkah laku kognitif
dan teori-teori konstruktif terhadap
solusi dan problem-problem
pengajaran.
2.Perencanaan pembelajaran
sebagai suatu sistem adalah sebuah
susunan dari sumber-sumber dan
prosedur-prosedur untuk menggerakan
pembelajaran. Pengembangan sistem
pembelajaran melalui proses yang
sistematik selanjutnya
diimplementasikan dengan mengacu
pada sistem perencanaan itu.
3. Perencanaan pembelajaran
sebagai sebuah disiplin adalah
cabang dari pengetahuan yang
senantiasa memperhatikan hasil-hasil
penelitian dan teori tentang strategi
pembelajaran dan implementasinya
terhadap strategi tersebut.
4. Perencanaan pembelajaran
sebagai sains (sciene) adalah
mengkreasi secara detail spesifikasi
dari pengembangan, implementasi,
evaluasi dan pemeliharaan akan situasi
dan fasilitas pembelajaran terhadap
unit-unit yang luas ataupun yang lebih
sempit dari materi pelajaran dengan
segala tingkatan kompleksitasnya.
6. Perencanaan pembelajaran
sebagai sebuah realitas adalah ide
pembelajaran dikembangkan dengan
memberikan hubungan pembelajaran
dari waktu ke waktu dalam suatu
proses yang dikerjakan perencana
dengan mengecek secara cermat
bahwa semua kegiatan telah sesuai
dengan tuntutan sains dan
dilaksanakan secara sistematik.
B. DIMENSI-DIMENSI PEMBELAJARAN
2. Feasibilitas
Maksudnya perencanaan harus disusun
berdasarkan pertimbangan realitas baik yang
berkaitan dengan baiya maupun
pengimplementasiannya.
3. Relevansi
Konsep ini berkaitan dengan jaminan bahwa
perencanaan memungkinkan penyelesaian
persoalan secara lebih spesifik pada waktu yang
tepat agar dapat dicapai tujuan spesifik secara
optimal.
4. Kepastian
Konsep kepastian minimum diharapkan dapat
mengurangi kejadian-kejadian yang tidak
terduga.
5. Ketelitian
Prinsip utama yang harus diperhatikan ialah
agar perencanaan pegajaran disusun dalam
bentuk yang sederhana, serta perlu
diperhatikan secara sensitif kaitan-kaitan yang
pasti terjadi antara berbagai komponen.
6. Adaptabilitas
Penggunaan berbagai proses memungkinkan
perencanaan yang fleksibel atau adaptable dapat
dirancang untuk menghindari hal-hal yang tidak
diharapkan.
7. Waktu
Kaitannya yaitu selain keterlibatan perencanaan
dalam mempredeksi masa depan, juga validitasi
dan reliabilitas analisis yang dipakai serta kapan
untuk menilai kebutuhan kependidikan masa kini
dalam kaitannya dengan masa mendatang.
8. Monotoring
Merupakan proses mengembangkan kriteria untuk
menjamin bahwa berbagai komponen bekerja
secara efektif.
9. Isi Perencanaan
Isi perencanaan merujuk pada hal-hal yang akan
direncanakan. Perencanaan pegajaran yang baik
memuat:
1. Memahami kurikulum.
Pertama, guru harus terlebih dahulu memahami
kurikulum yang ada di sekolah tersebut sebagai acuan
untuk tujuan pembelajaran, dengan kata lain agar
perencanaan pembelajaran dapat terarah dengan baik.
2. Menguasai bahan ajar.
Guru harus menguasai bahan ajar yang akan diberikan
atau disampaikan kepada siswa. Terlebih dahulu guru
harus mempelajari bahan ajar tersebut agar tidak terjadi
kesalahan. Sehingga dalam membuat perencanaan pun
akan lebih mudah.
C. PRINSIP-PRINSIP PEMBELAJARAN
1.
Prinsip Perkembangan
Siswa yang diajar di kelas sedang berada dalam proses
perkembangan, dan akan terus berkembang.
Pada waktu memilih bahan dan metode mengajar, guru
hendaknya memperhatikan dan menyesuaikannya dengan
kemampuan-kemampuan anak tersebut. Perkembangan
berarti perubahan. Perubahan itu ada yang cepat dan ada
pula yang lambat. seorang guru hendaknya cukup mengerti
dan bersabar, apabila pada suatu saat seorang siswa
belum memperlihatkan kemajuan dan kemajuannya
lambat. Mungkin satu minggu atau dua minggu berikutnya
anak akan memperlihatkan kemajuan dan perkembangan
yang cepat.
4.
Aktivitas Siswa
Aktifitas merupakan upaya dilakukan oleh guru agar
siswa belajar. Dalam pengajaran, siswa yang menjadi
subjek, dia pelaku kegiatan belajar. Agar siswa
menjadi pelaku dalam kegiatan belajar, maka guru
hendaknya merencanakan pengajaran, Hal ini tidak
berarti siswa dibebani banyak tugas. Metode-metode
yang banyak mengaktifkan siswa, diantaranya adalah:
diskaveri, inkuiri, eksperimen, demonstrasi
pemecahan masalah, keterampilan proses,
penegasan, dan diskusi.
5. Motivasi
Motivasi memliki peran yang cukup besar di dalam belajar.
Tanpa motivasi hampir tidak mungkin siswa melakukan
kegiatan belajar. Ada beberapa upaya yang dapat dilakukan
guru kepada siswanya. Pertama, menggunakan cara atau
metode dan media mengajar yang bervariasi. Kedua,
memilih bahan yang menarik minat dan kebutuhan siswa.
Ketiga, memberikan sasaran. Sasaran akhir belajar adalah
lulusan ujian atau naik kelas. Sasaran akhir di capai pada
akhir tahun. Untuk membangkitkan motivasi belajar maka
diadakan ujian tengah semester, ulangan harian, kuis, dan
sebagainya. Keempat, memberikan kesempatan untuk
sukses. Bahkan atau soal-soal yang sulit hanya bisa
diterima atau di pecahkan oleh siswa pandai, siswa yang
kurang pandai sukar menguasai atau memecahkannya.
Kelima, diciptakan suasana belajar yang menyenangkan.
Yang berisi rasa persahabatan, ada rasa humor, pengakuan
akan keberadaan siswa, terhindar dari celaan dan makian,
dapat membangkitkan motif. Keenam, adakan persaingan
sehat. Persaingan atau kompetisi yang sehat dapat
KESIMPULAN
Perencanaan adalah menentukan apa yang akan dilakukan.
Perencanaan mengandung rangkaian-rangkaian putusan yang
luas dan penjelasan-penjelasan dari tujuan, penentuan
kebijakan, penentuan program, penentuan metode-metode dan
prosedur tertentu dan penentuan kegiatan berdasarkan jadwal
sehari-hari.
Yang termasuk kedalam dimensi-dimensi perencanaan
pembelajaran yaitu: Signifikan, feasibilitas, relevansi, kepastian,
ketelitian,adaptabilitas, waktu, monitoring, isi perencanaan.
Materi pokok pembelajaran berbasis kompetensi meliputi: (1)
kompetensi yang akan dicapai; (2) strategi penyampaian untuk
mencapai kompetensi; (3) sistem evaluasi atau penilaian yang
digunakan untuk menentukan keberhasilan siswa dalam
mencapai kompetensi.
Prinsip-prinsip perencanaan
pembelajaran:
Prinsip Perkembangan
Prinsip Perkembangan Individu
Minat dan Kebutuhan Anak
Aktivitas Siswa
Motivasi