Anda di halaman 1dari 26

1.

Annisa Mutiara Hafsari (1910305084)


2. Devi Nur Naimah Q. (1910305103)
3. Ira Dian Melawati (1910305044)
4. Muhammad Taufiq (1910305047)
5. Qoirunnisa Dwi K. (1910305042)
6. Siti Lailatul Khotijah (1910305007)
7. Wina Asrianti (1910305099)
8. Wiwit Indriyani (1910305020)
1. Tujuan pembelajaran sistematis
2. Prinsip-prinsip perencanaan pembelajaran sistematis
3. Tahapan perencanaan pembelajaran
4. Perencanaan kegiatan pembelajaran
5. Dimensi perencanaan pembelajaran
6. Pemilihan dan pengembangan alat penilaian
7. Perbaikan dan pembelajaran
Tujuan
pembelajaran
sistematis
Pembelajaran sistematik adalah suatu pendekatan yang
menggunakan suatu susunan konsep-konsep melalui sistem interaksi
yang menghubungkan antar konsep-konsep tersebut, seperti suatu
peta konsep. Pendekatan pembelajaran sistematik ini akan mendorong
siswa untuk berfikir secara komprehensif dan konstruktif. Siswa
akan menjalani suatu proses pembelajaran yang bermakna (meaningful
learning). Hal ini disebabkan siswa akan menjalani suatu proses
yang menuntut mereka dapat menghubungkan pengetahuan yang telah
mereka miliki dengan pengetahuan baru yang diberikan.
Tujuan pembelajaran sistematis merupakan sasaran atau target
yang akan dicapai dalam suatu pembelajaran. Umumnya, tujuan
pembelajaran dipilah menjadi dua kategori, yaitu tujuan
pembelajaran umum dan tujuan pembelajaran khusus. Tujuan
pembelajaran umum sifatnya masih umum, belum menggambarkan
perilaku spesifik yang akan dicapai. Tujuan pembelajaran khusus
sudah lebih spesifik dan operasional.
Prinsip-
prinsip
perencanaan
pembelajaran
sistematis
● Menghindari duplikasi dalam memberikan materi
● Mengupayakan konsistensi kompetensi yang ingin
dicapai dalam mengajarkan suatu mata pelajaran
● Meningkatkan pembelajaran sesuai dengan kebutuhan,
kecepatan dan kesempurnaan peserta didik
● Membantu mempermudah pelaksanaan akreditasi
● Memperbaharui sistem evaluasi dan laporan hasil
belajar peserta didik
● Memperjelas komunikasi dengan peserta didik tentang
tugas, kegiatan atau pengalaman belajar yang harus
dilakukan dan cara yang digunakan untuk menentukan
keberhasilan belajarnya
● Meningkatkan akuntabilitas public
● Memperbaiki sistem sertifikasi
Tahapan
perencanaan
pembelajaran
● Identifikasi tugas-tugas
● Analisis tugas
● Penetapan kemampuan
● Spesifikasi pengetahuan, keterampilan dan sikap
● Identifikasi kebutuhan pembelajaran
● Perumusan tujuan
● Kriteria keberhasilan program
● Organisasi sumber-sumber belajar
● Pemilihan strategi pembelajaran
● Uji lapangan program
● Pengukuran ireliabilitas program
● Perbaikan dan penyesuaian program
● Pelaksanaan program
● Monitoring program
Perencanaan
kegiatan
pembelajaran
Perencanaan proses pembelajaran meliputi silabus dan
rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang memuat
identitas mata pelajaran, standar kompetensi (SK),
kompetensi dasar (KD), indikator pencapaian kompetensi,
tujuan pembelajaran, materi ajar, alokasi waktu, metode
pembelajaran, kegiatan pembelajaran, penilaian hasil
belajar, dan sumber belajar. RPP disusun untuk setiap KD
yang dapat dilaksanakan dalam satu kali pertemuan atau
lebih. Guru merancang penggalan RPP untuk setiap pertemuan
yang disesuaikan dengan penjadwalan di satuan pendidikan.
KOMPONEN RPP
● Identitas mata pelajaran
● Standar kompetensi
● Kompetensi dasar
● Indikator pencapaian kompetensi
● Tujuan pembelajaran
● Materi ajar
● Alokasi waktu
● Metode pembelajaran
● Kegiatan pembelajaran
● Penilaian hasil belajar
● Sumber belajar
Dimensi
perencanaan
pembelajaran
Dimensi perencanaan pembelajaran menurut
Harjanto (2010: 4-6), yakni:
❑ Signifikansi
❑ Feasibilitas
❑ Relevansi
❑ Kepastian atau definitiveness
❑ Ketelitian atau parsimoniusness
❑ Adaptabilitas
❑ Waktu
❑ Monitoring atau pemantauan
Perencanaan pembelajaran harus memenuhi
unsur :
❑ Ilmiah
❑ Relevan
❑ Sistematis
❑ Konsisten
❑ Memadai
❑ Aktual dan kontekstual
❑ Fleksibel
❑ Menyeluruh
Syarat-syarat kegiatan perencanaan (Oemar Hamalik 1980) :
❑ Rencana adalah alat untuk memudahkan mencapai tujuan.
❑ Rencana harus dibuat oleh para pengelola atau guru yang benar-benar memahami tujuan
pendidikan, dan tujuan organisasi pembelajaran.
❑ Rencana yang baik, jika guru yang membuat rencana itu memahami dan memiliki keterampilan
yang mendalam tentang membuat rencana.
❑ Rencana harus dibuat secara terperinci.
❑ Rencana yang baik jika berkaitan dengan pemikiran dalam rangka pelaksanaannya.
❑ Rencana yang dibuat oleh guru harus bersifat sederhana.
❑ Rencana yang dibuat tidak boleh terlalu ketat, tetapi harus fleksibel (luwes).
❑ Dalam rencana khususnya rencana jangka panjang perlu diperhitungkan terjadinya
pengambilan resiko.
❑ Rencana yang dibuat jangan terlalu ideal, ambisius, sebaiknya lebih praktispragmatis.
❑ Sebaiknya rencana yang dibuat oleh guru juga memiliki jangkauan yang lebih jauh, dapat
diramalkan keadaan yang mungkin terjadi.
Langkah-langkah membuat perencanaan pembelajaran :
❑ Tuliskan identitas mata pelajaran antara lain mata pelajaran, pokok bahasan/ sub
pokok bahasan, kelas, semester, waktu dan lain sebagainya sesuaikebutuhan.
❑ Tuliskan standar kompetensi, kompetensi dasar, dan indikator.
❑ Materi pembelajaran. Mengembangkan materi yang harus diajarkan untuk mencapai
indikator yang telah ditetapkan.
❑ Kegiatan pembelajaran. Merumuskan kegiatan-kegiatan atas pengalaman pembelajaran
yang akan dilakukan oleh guru dan siswa dalam melakukan proses pembelajaran untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
❑ Menentukan alat, media, dan sumber rujukan. Yaitu menentukan alat /media
pembelajaran yang akan digunakan untuk mendukung terjadinya proses pembelajaran
secara efektif dan efisien.
Pemilihan dan
pengembangan
alat penilaian
Pemilihan Alat-alat Penelitian
Alat-alat yang dipilih untuk penilaian mempengaruhi
kesuksesan proses pengumpulan data. Ukuran yang tidak
akurat menghasilkan informasi yang tidak bermanfaat dan
mungkin membahayakan; alat-alat yang tidak tepat, bahkan
meskipun hasilnya akurat akan gagal untuk memberikan jenis
informasi yang diperlukan untuk membantu pengambilan
keputusan pendidikan.
Kritikan tentang praktik penilaian dalam layanan
pendidikan khusus pada jaman dahulu terpusat kepada
penggunaan alat-alat penilaian yang tidak tepat, terutama
penyalahgunaan tes kecerdasan terstandard dengan siswa
yang dengan berbagai latar belakang budaya dan bahasa.
Kriteria Untuk Pemilihan Alat-Alat
Penilaian
Tujuan dari undang-undang pendidikan khusus yang penting,
yaitu Undang-Undang Pendidikan untuk Semua Anak Cacat tahun
1975, adalah pembentukan serangkaian prosedur untuk melindungi
dari praktik penilaian dan penempatan yang tidak tepat.
1. Pedoman Hukum untuk Penilaian
2. Penilaian Tidak Diskriminasi
3. Penilaian Terfokus Kepada Kebutuhan Pendidikan
4. Penilaian Bersifat Menyeluruh
5. Alat Penilaian Secara Teknis Sudah Cukup dan Diberikan oleh
Profesional yang Terlatih
6. Hak-hak Siswa Berkebuutuhan Khusus dan Orangtuanya
Dilindungi Selama Penilaian
7. Pedoman Profesional
Pengembangan Alat Penilaian
Penetapan alat teknik penilaian yang akan digunakan
tergantung dari indikator yang akan dicapai. Untuk itu
teknik penilaian tergantung dari; (1) kelompok mata
pelajaran, dan (2) ranah yang akan dicapai. Yang tidak
boleh ditinggalkan adalah perlunya penggunaan prinsip-
prinsip penilaian.
1. Penilaian Hasil Belajar Masing-masing Kelompok Mata
Pelajaran
2. Ranah Penilaian
3. Teknik Penilaian
Perbaikan
dan
pembelajaran
Asumsi Perbaikan Pembelajaran
❑ Untuk memperbaiki kualitas pembelajaran perlu diawali dengan perencanaan
pembelajarn yang diwujudkan dengan adanya desain pembelajaran;
❑ Untuk merancang suatu pembelajaran perlu menggunakan sistem;
❑ Perencanaan desain pembelajaran diacukan pada bagaimana seseorang belajar;
❑ Untuk merencanakan suatu desain pembelajaran diacukan pada siswa secara
perorangan;
❑ Pembelajaran yang dilakukan akan bermuara pada tercapainya tujuan pembelajaran,
dalam hal ini aka nada tujuan langsung pembelajaran, dan tujuan pengiringnya dari
pembelajaran;
❑ Sasaran akhir dari perencanaan desain pembelajaran adalah mudahnya siswa untuk
belajar;
❑ Perencanaan pembelajaran harus melibatkan semua variabel pembelajaran;
❑ Inti dari desain pembelajaran yang dibuat adalah penetapan metode pembelajaran
yang optimal untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Bentuk Perbaikan Pembelajaran

Remedial Teaching/
Kegiatan Penganyaan
Pengajaran Perbaikan
Suatu bentuk khusus pengajaran yang Kegiatan yang diberikan kepada
ditujukan untuk menyembuhkan atau siswa kelompok cepat agar mereka
memperbaiki sebagian atau seluruh dapat mengembangkan potensinya
kesulitan belajar peserta didik secara optimal dengan memanfaatkan
agar tercapai hasil belajar yang sisa waktu yang dimilki
optimal sesuai dengan kemampuan
masing-masing peserta didik
“If you can dream it, you can do it.”
— Walt Disney
THANKS

Anda mungkin juga menyukai