Anda di halaman 1dari 10

NECTAR: JURNAL PENDIDIKAN BIOLOGI

Vol. 1, No. 1, 2018, pp: 1-


eISSN: 2745-4452, pISSN: 2745-4460
Email: nectar@untidar.ac.id
Website: jom.untidar.ac.id/index.php/nectar

Pengaruh Suhu Air dalam Perendaman terhadap


Perkecambahan, Pertumbuhan, dan Perkembangan Biji
Jeruk Manis (Citrus x sinensis) dan Kacang Panjang (Vigna
unguiculata)
Anisa Rahma Widayati1*, Ira Dian Melawati2, Muhammad Taufiqurrahman3, Raysha Zumala
Zein4, Riesta Devi Rahmaningsih5
1,2,3,4,5
S1 Pendidikan Biologi, Universitas Tidar
Email: 1anisawidayati26@gmail.com,
2
iradianmelawatin@gmail.com,
3
taufiqurmhmd@gmail.com,
4
rayshayasha@gmail.com,
5
riestadevi.rahmaningsih@gmail.com,

Article History Abstrak


recieved: Penelitian ini berjudul Pengaruh Suhu Air dalam Perendaman terhadap
revised: Perkecambahan, Pertumbuhan, dan Perkembangan Biji Jeruk Manis (Citrus x
accepted: sinensis) dan Kacang Panjang (Vigna unguiculata). Penelitian ini bertujuan untuk
Kata kunci: biji, mengetahui pengaruh suhu air yang di gunakan untuk perendaman terhadap
perkecambahan,
perkecambahan, pertumbuhan dan perkembangn. Selain itu juga untuk mengetahui
pertumbuhan,
perkembangan, pengaruh cahaya terhadap perkecambahan, pertumbuhan dan perkembangan.
eksperimen Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen. Pengamatan pada
penelitian ini berfokus pada 4 variabel yaitu, waktu perkecambahan, tinggi batang,
Coresponding Author: panjang akar, dan jumlah daun. Hasil penelitian pada biji jeruk menunjukan bahwa
perlakuan pada suhu kamar di tempat terang dan suhu 50 0 C di tenpat gelap
memiliki pertumbuhan maksimal. Sedangkan biji kacang panjang pada perlakuan
suhu 500 C di tempat terang dan gelap memiliki pertumbuhan maksimal.

Abstract
Keywords: The abstract in the article is a summary of the contents of the article that contains
the objectives, methods, research results, and conclusions that are presented
briefly. An abstract is written without subsections (unstructured). Abstracts are
written between 150-200 words in length. The writing format is Times New Roman
10 pt, single-spaced, italicized, with paragraphs aligned to the left and right of 0.5
cm. The abstract does not contain references, tables, or images. Abstracts are
equipped with 3-5 keywords written in alphabetical order, separated by commas.

Scan me:

© 2020 Universitas Tidar. This is an open-access article under the CC-BY-NC-SA


license https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0/

Pendahuluan

xx/nectarjurnal.1234 NECTAR: Jurnal Pendidikan Biologi | 1


Tulis judul artikel maksimal 8 kata diikuti oleh
Penulis 1 Nama terakhir, Penulis 2 Nama terakhir, Penulis 3 Nama terakhir

Biji merupakan bakal tumbuhan baru dan air, dan Cara mekanik. (Harjadi, 1986). Biji
(Makarim dkk, 2017). Perkecambahan biji ditandai akan bekecambah setelah mengalami masa dorman
dengan munculnya radikula untuk mengamankan yang disebabkan berbagai faktor internal, seperti
jangkar ke tanah dan penyerapan nutrisi dan air embrio masih berbentuk rudiment atau belum masak
(Singh, 2017). Ada 2 tipe perkecamban biji yaitu, (dari segi fisiologis), kulit biji yang tahan atau
epygeal dan hypogeal. Epigeal adalah tipe impermeabel, atau adanya penghambat tumbuh
perkecambahan yang ditandai dengan terangkatnya (Hidayat, 1995).
kotiledon keatas, lalu kotiledon tersebut akan rontok
ketika cadangan makanan habis ( Campbell et al., Pertumbuhan dan perkembangan merupakan dua
2000). Sedangkan menurut Avivi dan Denna (2021) hal yang saling terkait dan berkesinambungan.
hypogeal adalah perkecambahan yang Pertumbuhan adalah sebuah proses pertambahan
melanggengkan kotiledon didalam tanah. ukuran, volume, dan jumlah sel secara irreversible
Singh (2017) Perkecambahan bij ditandai sehingga tiadak dapat berubah kembali ke bentuk
dengan munculnya radikula untuk mengamankan semula. Sedangkan Perkembangan menurut
jangkar ke tanah dan penyerapan nutrisi dan air. Kusumaningrum, R. (2017) merupakan peristiwa
Dalam proses perkecambahan biji terdapat beberapa perubahan secara biologis menuju ke kedewasaan
factor yang sangat berpengaruh pada keberhasilan yang tidak dapat dinyatakan dalam sebuah ukuran,
ataupun kegagalan. Ada dua faktor yang dapat namun dapat dilihat dengan adanya perubahan
mempengaruhi kesuksesan perkecambahan suatu bentuk tubuh (metamorphosis) dan tingkat
biji tumbuhan. Kedua faktor tersebut adalah faktor kedewasaan.
eksternal dan faktor internal. Faktor eksternal yang
biasanya dapat mempengaruhi perkecambahan suatu Factor internal meliputi factor genetic yang
biji antara lain suhu, oksigen, cahaya, dan media terdapat didalam gen serta hormone. Gen berfungsi
tanam. Sedangkan faktor internal yang dapat mengatur sintesis enzim untuk mengendalikan
mempengaruhi perkecambahan biji antara lain proses kimia dalam sel. Gen merupakan hal pokok
tingkat kemasakan biji, dormansi biji, ukuran biji, yang berperan dalam pertumbuhan dan
dan bobot biji (Sutopo, 2012). perkembangan. Tidak hanya gen, hormone juga
turut berperan karena hormone merupakan senyawa
Perkecambahan pada dasarnya adalah organic pada tubuh tumbuhan yang mampu
pertumbuhan embrio atau bibit tanaman, sebelum menimbulkan respon fisiologi pada tumbuhan itu.
berkecambah tanaman relatif kecil dan dorman. (Hasmiati, 2017).
Perkecambahan ditandai dengan munculnya radicle
dan plumule. Biasanya radicle keluar dari kulit Pengaruh suhu terhadap pertumbuhan tanaman
benih, terus ke bawah dan membentuk sistem akar. dikenal sebagai suhu cardinal yaitu meliputi suhu
Plumule muncul ke atas dan membentuk sistem optimum, suhu minimum, dan suhu maksimum.
tajuk. Pada tahap ini proses respirasi mulai terjadi. Pengaruh suhu terhadap pertumbuhan dan
Cadangan makanan yang tidak dapat dilarutkan perkembangan tanaman dibedakan menjadi 2, yaitu
diubah agar dapat dilarutkan, hormon auxin batas suhu yang dapat membantu pertumbuhan dan
terbentuk pada endosperm dan kotiledon. Hormon perkembangan tanaman dan batas suhu yang tidak
tersebut dipindah ke jaringan meristem dan dapat membantu pertumbuhan dan perkembangan
digunakan untuk pembentukan sel baru dan tanaman. (Amarullah, dkk, 2019).
membebaskan energi kinetik (Sadjad, 1975).
Perkecambahan (germination) merupakan Terdapat 2 penggolongan factor yang
serangkaian peristiwa-peristiwa penting yang terjadi mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan,
sejak benih dorman sampai ke bibit yang sedang yaitu factor internal dan factor eksternal. Factor
tumbuh – tergantung pada variabilitas benih, kondisi internal merupakan factor yang timbul dari dalam
lingkungan yang cocok dan pada beberapa tanaman (genetic). Sedangkan factor eksternal merupakan
tergantung pada usaha pemecahan dormansi. factor lingkungan dimana timbuahn ditanam, seperti
Perkecambahan benih yang mengandung kulit biji cahaya, kelembapan relatif, suhu, tekanan air dll
yang tidak permeabel dapat dirangsang dengan (Avivi & Denna, 2021). Cahaya juga memiliki peran
skarifikasi, yaitu pengubahan kulit biji untuk penting dalam pertumbuhan batang tumbuhan,
membuatnya menjadi permeabel terhadap gas-gas dengan penyinaran maka otomatis menghambat
pertumbuhan xylem dan menghambat pemanjangan

NECTAR: Jurnal Pendidikan Biologi Vol. 1, No. 1, 2020 | 2


Tulis judul artikel maksimal 8 kata diikuti oleh
Penulis 1 Nama terakhir, Penulis 2 Nama terakhir, Penulis 3 Nama terakhir

batang. Hal tersebut dipengaruhi oleh hormone Suhu Kamar, 4) Air hangat kuku (suhu ± 500 C), 5)
auksin. Dalam keadaan panas (cahaya yang Air Mendidih (suhu 1000 C), 6) Media Tanam.
berlebihan) hormone auksin akan rusak yang Penelitian ini di lakukan di 3 kota yang
berakibat pada pertumbuhan batang terhambat berbeda yaitu Magelang, Temanggung dan Solo.
sehingga menjadi pendek. Namun tumbuhan Pengamatan dilakukan selama 15 hari dan di hitung
menjadi lebih kuat, daunnya tumbuh subur dan tidak sejak perkecambahan biji tanaman. Eksperimen
pucat dikarenakan terpenuhinya klorofil pada mulai dilakukan pada hari Sabtu Tanggal 4
tumbuhan. Hormone auksin dapat merangsang September 2021.
pemanjangan sel sel tumbuhan pada kondisi gelap, Prosedur kerja pada penelitian ini yaitu
sehingga tanaman yang diletakkan pada ruang gelap menyiapkan biji masing- masing 3 untuk setiap
tumbuh dalam kondisi lebih panjang namun karena perlakuan. Biji yang di gunakan di biarkan apa
kekurangan klorofil tumbuhan yang terletak pada adanya dan jangan di cuci. Pada biji yang sebagai
tempat gelap tidak berkembang dengan baik kontrol bisa langsung ditanam di pot tansparan yang
(daunnya layu). sudah ada media media tanamnnya, tanpa di rendam
dahulu. Kemudian untuk biji yang di beri prlakuan
Suhu juga sangat turut ikut serta dalam memberi biji direndam dalam air selama 2 jam. Biji perlakuan
pengaruh pada pertumbuhan dan perkembangan pertama di rendam dengan air suhu kamar, biji
tanaman. Pengaruh suhu terhadap pertumbuhan dan perlakuan kedua di rendan air hangat kuku (± 50 0 C),
perkembangan tanaman dibedakan menjadi 2, yaitu biji ketiga direndam air mendidiih (1000 C). Setelah
batas suhu yang dapat membantu pertumbuhan dan biji direndam selama 2 jam biji dapat langsung
perkembangan tanaman dan batas suhu yang tidak ditanam di pot tansparan yang sudah ada media
dapat membantu pertumbuhan dan perkembangan media tanamnnya. Penanaman biji diletakan di tepi
tanaman. (Amarullah, dkk, 2019). Diatas suhu pot agar dapat melihat pertumbuhan akarnya tanpa
tumbuhan tidak akan tumbuh dan mati (Advinda, mencabut tanaman. Setelah itu masing-masing biji
2018). dengan perlakuan yang sudah ditanam disimpan
dalam 3 tempat yang berbeda yaitu, tempat terang
Metode yang terkena cahaya dan tempat gelap yang tidak
Metode penelitian yang digunakan adalah terkena cahaya. Setelah itu dapat di lakukan
metode eksperimen. Metode eksperimen adalah pengamatan setiap hari untuk mendapatkan data
metode yang dilakukan dengan mengadakan penelitian.
manipulasi terhadap objek penelitian serta adanya
kontrol (Nazir,2003). Hasil dan Pembahasan
Kegiatan penelitian yang digunakan adalah
eksperimen dengan cara memberi perlakuan pada 1) Hasil Perkecambahan
biji buah jeruk dan sayur kacang panjang. Perlakuan
yang di berikan yaitu perendaman biji menggunakan a. Grafik Perkecambahan Biji
air suhu kamar, air suhu hangat kuku 50 0 C dan air Jeruk Pada Suhu Kamar
mendidih 1000 C. Kemudian biji di tanam dan di 80%

letakan di tempat terang, gelap dan kontrol. 70%

Pemberian perlakuan bertujuan untuk mengetahui 60%

pengaruh suhu yang cocok digunakan untuk 50%

40%
starifikasi pada perkecambahan. Teknik analisis data
30%
yang digunakan adalah teknik analisis data 20%
kuantitatif. Variabel yang di amati pada penelitian 10%

perkecambahan, pertumbuhan dan perkembangan 0%


Hari ke- Hari ke- Hari ke- Hari ke- Hari ke- Hari ke- Hari ke- Hari ke- Hari ke- Hari ke- Hari ke- Hari ke-
tanaman biji jeruk dan kacang panjang dengan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

mengamati 1) Waktu perkecambahan, 2) Tinggi


batang, 3) Panjang akar, dan 4) Jumlah daun. Kontrol Terang Gelap

Alat yang digunakan adalah 1) Pot b. Grafik Perkecambahan Biji


transparan, 2) Sendok tanah, 3) Penggaris, 4) Jeruk Suhu Hangat kuku
Kamera. Bahan yang digunakan adalah 1) Benih
Sayur kacang panjang, 2) Biji Buah jeruk, 3) Air

NECTAR: Jurnal Pendidikan Biologi Vol. 1, No. 1, 2020 | 3


Tulis judul artikel maksimal 8 kata diikuti oleh
Penulis 1 Nama terakhir, Penulis 2 Nama terakhir, Penulis 3 Nama terakhir

120%
80%
100% 70%
80% 60%
50%
60%
40%
40% 30%
20% 20%
10%
0%
Hari ke- Hari ke- Hari ke- Hari ke- Hari ke- Hari ke- Hari ke- Hari ke- Hari ke- Hari ke- Hari ke- Hari ke- 0%
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Hari ke- Hari ke- Hari ke- Hari ke- Hari ke- Hari ke- Hari ke- Hari ke- Hari ke- Hari ke- Hari ke- Hari ke-
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Kontrol Terang Gelap

Kontrol Terang Gelap

c. Grafik Perkecambahan Biji


Jeruk Suhu 1000 C
80%
f. Grafik Perkecambahan Biji
70% Kacang Panjang Pada Suhu
60%
50% Hangat Kuku 500C
40% 120%
30%
100%
20%
10% 80%

0% 60%
Hari ke- Hari ke- Hari ke- Hari ke- Hari ke- Hari ke- Hari ke- Hari ke- Hari ke- Hari ke- Hari ke- Hari ke-
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 40%

20%

0%
Hari ke- Hari ke- Hari ke- Hari ke- Hari ke- Hari ke- Hari ke- Hari ke- Hari ke- Hari ke- Hari ke- Hari ke-
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Kontrol Terang Gelap

.
Kontrol Terang Gelap

d. Histogram perkecambahan biji


Jeruk
9
8
7
g. Grafik Perkecambahan Biji
6
5
Kacang Panjang Pada Suhu
4
3 1000C
2
120%
1
0
Kontrol Suhu Kamar Suhu 50C Suhu 100C 100%

80%

60%

Terang Gelap
40%

20%

0%
Hari ke- Hari ke- Hari ke- Hari ke- Hari ke- Hari ke- Hari ke- Hari ke- Hari ke- Hari ke- Hari ke- Hari ke-
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

e. Grafik Perkecambahan Biji


Kacang Panjang Pada Suhu
Kamar Kontrol Terang Gelap

h. Histogram Perkecambahan Biji


Kacang Panjang

NECTAR: Jurnal Pendidikan Biologi Vol. 1, No. 1, 2020 | 4


Tulis judul artikel maksimal 8 kata diikuti oleh
Penulis 1 Nama terakhir, Penulis 2 Nama terakhir, Penulis 3 Nama terakhir

9
3.5
8
7 3
6 2.5
5
2
4
3 1.5
2
1
1
0 0.5
Kontrol Suhu Kamar Suhu 50C Suhu 100C
0
Hari ke 3 Hari ke 6 Hari ke 9 Hari ke 12 Hari ke 15

Terang Gelap Kontrol Terang Gelap

 Pertumbuhan dan
2) Hasil Pertumbuhan dan Perkembangan Batang
Perkembangan 4
a. Grafik Pertumbuhan dan 3.5

Perkembangan Biji Jeruk Pada 3

Suhu Kamar
2.5

2
 Pertumbuhan dan 1.5

Perkembangan Akar 1

0.5
3.5
0
Hari ke 3 Hari ke 6 Hari ke 9 Hari ke 12 Hari ke 15
3

2.5
Kontrol Terang Gelap
2

1.5
c. Grafik Pertumbuhan dan
Perkembangan Biji Jeruk Suhu
1
1000 C
 Pertumbuhan dan
0.5

0
Hari ke 3 Hari ke 6 Hari ke 9 Hari ke 12 Hari ke 15 Perkembangan Akar
Kontrol Terang Gelap 3

 Pertumbuhan dan 2.5

2
Perkembangan Batang 1.5
7
1

0.5
6
0
Hari ke 3 Hari ke 6 Hari ke 9 Hari ke 12 Hari ke 15
5

3
Kontrol Terang Gelap

2
 Pertumbuhan dan
1 Perkembangan Batang
0 3
Hari ke 3 Hari ke 6 Hari ke 9 Hari ke 12 Hari ke 15
2.5
Kontrol Terang Gelap
2
b. Grafik Pertumbuhan dan 1.5

Perkembangan Biji Jeruk Suhu 1

Hangat kuku 0.5

 Pertumbuhan dan 0
Hari ke 3 Hari ke 6 Hari ke 9 Hari ke 12 Hari ke 15

Perkembangan Akar

Kontrol Terang Gelap

NECTAR: Jurnal Pendidikan Biologi Vol. 1, No. 1, 2020 | 5


Tulis judul artikel maksimal 8 kata diikuti oleh
Penulis 1 Nama terakhir, Penulis 2 Nama terakhir, Penulis 3 Nama terakhir

d. Histogram Pertumbuhan Biji 25

Jeruk 20

 Pertumbuhan dan
Perkembangan Akar 15

2.5
10

2
5
1.5

0
1 Hari ke 3 Hari ke 6 Hari ke 9 Hari ke 12 Hari ke 15

Kontrol Gelap
0.5
f. Grafik Pertumbuhan dan
0
Kontrol Suhu Kamar Suhu 50 C Suhu 100C Perkembangan Biji Kacang
Panjang Suhu Hangat kuku
 Pertumbuhan dan
Terang Gelap
Perkembangan Akar
12

 Pertumbuhan dan
10

Perkembangan Batang 8

3.5 6

4
3

2
2.5
0
Hari ke 3 Hari ke 6 Hari ke 9 Hari ke 12 Hari ke 15
2
Kontrol Terang Gelap

1.5  Pertumbuhan dan


Perkembangan Batang
1
30

0.5 25

20

15
0
Kontrol Suhu Kamar Suhu 50C Suhu 100C 10

Terang Gelap 0
Hari ke 3 Hari ke 6 Hari ke 9 Hari ke 12 Hari ke 15

e. Grafik Pertumbuhan dan Kontrol Terang Gelap

Perkembangan Biji Kacang


Panjang Pada Suhu Kamar g. Grafik Pertumbuhan dan
 Pertumbuhan dan Perkembangan Biji Kacang
Perkembangan Akar Panjang Suhu 1000 C
8
 Pertumbuhan dan
7
Perkembangan Akar
6
8
5 7
6
4 5
4
3 3
2
1
2
0
Hari ke 3 Hari ke 6 Hari ke 9 Hari ke 12 Hari ke 15
1

0
Hari ke 3 Hari ke 6 Hari ke 9 Hari ke 12 Hari ke 15

Tontrol Terang Gelap

 Pertumbuhan dan Kontrol Terang Gelap

Perkembangan Batang

NECTAR: Jurnal Pendidikan Biologi Vol. 1, No. 1, 2020 | 6


Tulis judul artikel maksimal 8 kata diikuti oleh
Penulis 1 Nama terakhir, Penulis 2 Nama terakhir, Penulis 3 Nama terakhir

 Pertumbuhan dan direndam air suhu 500 C selama 2 jam dan


Perkembangan Batang diletakkkan pada tempat terang, rata-rata
perkecambahannya adalah pada hari kedelapan,
30

25
sedangkan yang ditempatkan di tempat gelap rata-
20 rata perkecambahannya adalah pada hari keempat.
15 Hal ini didukung dengan peryataan Lubis (dalam
10
Hutasoit & Ginting, 2017) mengungkapkan bahwa
5

0
semakin tinggi suhu perendaman yang digunakan
Hari ke 3 Hari ke 6 Hari ke 9 Hari ke 12 Hari ke 15
sampai batas tertentu akan semakin meningkatkan
viabilitas benih.

Kontrol Terang Gelap


Sedangkan biji jeruk yang sudah direndam
h. Histogram Pertumbuhan Biji air suhu 1000 C selama 2 jam dan diletakkkan pada
Kacang Panjang tempat terang, rata-rata perkecambahannya pada
 Pertumbuhan dan hari ketiga, sedangkan yang ditempatkan di tempat
Perkembangan Akar gelap rata-rata perkecambahannya lebih cepat yaitu
pada hari kedua. Senada dengan teori bahwa
60

50
48.8
tumbuhan yang diletakkan ditempat gelap akan
40 35.9
tumbuh lebih cepat daripada yang diletakkan di
30 tempat dengan cahaya cukup (Maghfiroh, 2017).
19.66 19.6
20
Namun tumbuhan menjadi memiliki batang pucat
yang tumbuhnya melengkung tidak lurus. Keadaan
10 5.3
4.23
0
Kontrol Suhu Kamar Suhu 50C Suhu 100C
seperti ini disebut etiolasi, dimana tumbuhan
menjadi pucat karena kekurangan klorofil,
Terang Gelap
batangnya kurus, dan daunnya tidak berkembang.

 Pertumbuhan dan Berdasarkan posisi kotiledonya, benih


Perkembangan Batang tanaman jeruk (Citrus x sinensis) termasuk dalam
100 tipe perkecambahan hypogeal. Tipe perkecambahan
90
80
70
hypogeal merupakan perkecambahan yang
60
50 kotiledonnya berada didalam tanah (Campbell et al.,
40
30 2000).
20
10
0
Kontrol Suhu Kamar Suhu 50C Suhu 100C
Selanjutnya akan dibahas mengenai
pengamatan pertumbuhan dan perkembangan pada
biji jeruk. Setelah proses perkecambahan berjalan
Terang Gelap
selanjutnya yaitu tahap pertumbuhan dan
Dari hasil pengamatan pada biji jeruk, pada perkembangan. Pada perendaman suhu kamar
perendaman suhu kamar jeruk dapat berkecambah pertumbuhan dan perkembangan tanaman jeruk
dengan baik, perkecambahan terjadi rata-rata pada termasuk paling maksimal diantara yang lainnya biji
hari 3, perkecambahan paling cepat ialah yang jeruk, yaitu pertumbuhan batang dan akar
direndam dan diletakkan pada tempat terang. Sesuai berkembang baik pada tempat terang dan control.
dengan teori Assauwab & Demanik (2018) yang Hal tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor
menyatakan bahwa pematahan dormansi biji/benih lingkungan yang mendukung seperti cahaya
dapat dilakukan dengan melakukan perendaman matahari, suhu, kelembaban udara, nutrisi tanah,
benih dalam berbagai suhu air. Dengan perendaman naungan, bentuk pertumbuhan, dan competitor
suhu tinggi mampu mengakibatkan kulit biji yang (Mcilory dalam A’yuningsih, 2017). Meskipun
keras menjadi semakin lunak. Dengan lunaknya pertumbuhan paling maksimal terjadi pada
lapisan kulit ini, mengakibatkan proses difusi tumbuhan tempat terang dengan pertumbuhan
penyerapan air menjadi meningkat, sehingga calon batang mencapai rata-rata 3 cm dan akar 2 cm,
akar akan dengan mudah untuk menembus lapisan sedangkan pada tempat gelap pertumbuhannya
kulit dan cepat berkembang untuk berkecambah sangat lambat hingga pada hari ke 9 tumbuhan
(Hutasoit, 2017). Pada biji jeruk yang sudah mengalami kematian. Hal tersebut dikarenakan

NECTAR: Jurnal Pendidikan Biologi Vol. 1, No. 1, 2020 | 7


Tulis judul artikel maksimal 8 kata diikuti oleh
Penulis 1 Nama terakhir, Penulis 2 Nama terakhir, Penulis 3 Nama terakhir

adanya factor penghambat yaitu kurangnya air pada juga pengaruh tempat penyimpanan yang lembab.
saat dormansi biji, Menurut Crocker (1916), Menurut Mudiana (2007), tempat penyimpanan
dormansi adalah peristiwa yang umumnya terjadi yang lembab ini mengakibatkan media tanam
pada biji yang menghambat biji tersebut untuk menjadi lembab juga. akibatnya, biji kacang panjang
tumbuh atau berkecambah yang diakibatkan oleh menjadi membusuk dan memicu tumbuhnya jamur
faktor penghambat. pada biji tersebut. Kehadiran jamur tersebut dapat
menurunkan viabilitas biji serta menurunkan daya
Pada pertumbuhan dan perkembangan jeruk kecambah dari biji kacang panjang tersebut.
perlakuan direndam air suhu 500C, pertumbuhan
akar dan batang terbaik yaitu pada tempat gelap Sedangkan pada biji kacang hijau yang
dengan rata-rata 1,3cm untuk akar dan 2,25 untuk ditempatkan di tempat terang, pada masing-masing
batang, terbukti seperti pada teori bahwa Cahaya perendaman terdapat satu sampel yang tidak
menghambatan pertumbuhan xylem dan tumbuh. Selain itu, untuk semua sampel kontrol
menghambat pemanjangan batang, sehingga pada perlakuan perendaman suhu 500C dan 1000C
tumbuhan yang diletakkan di tempat gelap tidak mengalami perkecambahan selama 15 hari
cenderung tumbuh lebih cepat dibanding dengan pengamatan yang telah dilakukan. Peristiwa tidak
tumbuhan yang diletakkan di tempat yang terkena berkecambahnya biji kacang hijau ini bisa jadi
cahaya cukup (Maghfiroh, 2017). Terakhir yaitu akibat dari peristiwa dormansi. Menurut Crocker
pada jeruk dengan perlakuan direndam dengan suhu (1916), dormansi adalah peristiwa yang umumnya
1000C, berdasarkan pengamatan jeruk pada suhu ini terjadi pada biji yang menghambat biji tersebut
mengalami perkecambahan namun saat untuk tumbuh atau berkecambah yang diakibatkan
pertumbuhan mengalami kematian hal ini oleh faktor penghambat. Biasanya keadaan
dikarenakan perendaman suhu 1000C terlalu tinggi dormansi pada biji disebabkan oleh keadaan fisik
dan tidak mendukung pertumbuhan jeruk, hal dari kulit bijinya itu sendiri. Lubis (dalam Hutasoit
tersebut diperkuat dengan pernyataan bahwa diatas & Ginting, 2017) mengungkapkan bahwa semakin
suhu maksimum, tumbuhan tidak akan tumbuh dan tinggi suhu perendaman yang digunakan sampai
mati (Advinda, 2018). batas tertentu akan semakin meningkatkan
viabilitas benih. Pada biji control suhu 500C dan
Dari pengamatan yang sudah dilakukan, biji 1000C biji tidak dapat berkecambah hal tersebut
kacang panjang yang digunakan sebagai kontrol, dikarenakan kesalahan perlakuan sehingga tidak
rata-rata perkecambahannya adalah pada hari mampu berkecambah, kesalahan tersebut berupa biji
keempat. Biji kacang panjang yang sudah direndam yang tidak beri air, padahal peran air sangatlah
air suhu kamar selama 2 jam dan diletakkkan pada penting dalam perkecambahan. Perlakuan
tempat terang, rata-rata perkecambahannya adalah melunakkan kulit benih melalui perendaman dapat
pada hari ketujuh. Sedangkan yang ditempatkan di mempermudah masuknya air ke
tempat gelap, selama 15 hari tersebut sama sekali dalam benih sehingga embrio dapat segera tumbuh
belum ada yang berkecambah. Pada kacang panjang tanpa hambatan.
yang sudah direndam air suhu 500 C selama 2 jam
dan diletakkkan pada tempat terang, rata-rata Dari data yang diperoleh dari penananam biji
perkecambahannya adalah pada hari keempat, kacang panjang selama 15 hari, pertumbuhan dan
sedangkan yang ditempatkan di tempat gelap rata- perkembangan setelah perkecambahan berbeda-
rata perkecambahannya adalah pada hari ketiga. beda. Biji kacang panjang ini merupakan salah satu
Sedangkan biji kacang panjang yang sudah biji yang tipe perkecambahannya adalah epigeal,
direndam air suhu 1000 C selama 2 jam dan yaitu kotiledonnya terangkat ke permukaan tanah
diletakkkan pada tempat terang, rata-rata saat perkecambahan (Campbell, 2009).
perkecambahannya adalah pada hari kedelapan,
sedangkan yang ditempatkan di tempat gelap rata- Dari biji kacang panjang tersebut yang sudah
rata perkecambahannya adalah pada hari keempat. mengalami perkecambahan, dari hari ke hari
mengalami pertambahan panjang akar maupun
Pada percobaan biji kacang panjang batangnya. Namun pada hari 12, biji kontrol kedua
perendaman suhu kamar yang diletakkan ditempat pada perendaman air suhu kamar mengalami layu
gelap seluruhnya berjamur. Bukan hanya pengaruh sehingga mati. Begitu juga terjadi pada biji kacang
suhu air yang digunakan untuk perendaman, namun panjang kedua pada perendaman 1000 C yang

NECTAR: Jurnal Pendidikan Biologi Vol. 1, No. 1, 2020 | 8


Tulis judul artikel maksimal 8 kata diikuti oleh
Penulis 1 Nama terakhir, Penulis 2 Nama terakhir, Penulis 3 Nama terakhir

diletakkan di tempat terang. Hal ini diakibatkan penelitian juga dapat menjadi salah satu poin dari
karena kekurangan air. Menurut Bidwell (1979), saran penulis untuk penelitian lebih lanjut untuk
bila persedian air dalam tanah sedikit maka ditingkatkan, lengkap, atau sempurna.
tumbuhan akan menyerap air sedikit pula, sehingga
tidak mampu mencukupi kebutuhannya. Jika Daftar Pustaka
persediaan air tanah makin kurang maka tumbuhan
tersebut akan mengalami kelayuan. Hal ini Avivi, Sholeh, Denna Eriani, dkk. 2021. Fisiologi
dikarenakan air merupakan faktor utama dalam dan Metabolisme Benih.
pertahanan tumbuhan. Jember : Universitas
Jember
Dari hasil pengamatan yang sudah dilakukan, Campbell, N. A., Rcccc, J. B dan Mitchell, L.G.
rata-rata pertumbuhan dan perkembangan tercepat 2000. Biologi Edisi kedua
yang terjadi pada biji kacang panjang ini adalah biji Jilid 2. Jakarta : Erlangga
dengan perlakuan perendaman pada air suhu 50 0 C. Bidwell, R.G.S.1979. Plant Physiology edition 2.
Kecepatan pertumbuhan dan perkembangan pada Macmillion Publishing.
perlakuan perendaman pada air suhu 500 C ini Co : New York.
dipengaruhi akibat perkecambahan yang lebih cepat Campbell, et al. (2009). Biology. San Fransisco:
dibandingkan dengan biji pengan perlakuan Pearson.
perendaman suhu kamar maupun suhu 1000 C. Crocker, W. M. (1916). Mechanics of dormancy in
Sehingga disaat biji yang lain belum mengalami seeds. American Journal of
perkecambahan, biji dengan perendaman pada air Botany, 99-120.
suhu 500 C sudah masuk ke fase pemanjangan akar Harjadi, 1986. Ilmu Perkecambahan Benih. Biro
dan batangnya. Penataran IPB-Bogor
Hutasoit, R., & Ginting, S. P. (2017).Pengaruh suhu
Pada pertumbuhan dan perkembangan biji perendaman terhadap
kacang panjang ini, rata-rata perpanjangan akar pertumbuhan kecambah
maupun batangnya lebih cepat pada biji yang benih Indigofera
ditanam pada tempat gelap. Perpanjangan akar zollingeriana.In Prosiding
maupun batang yang lebih cepat pada biji yang Seminar Nasional
ditanam pada tempat gelap ini karena dipengaruhi Teknologi Peternakan dan
oleh hormon auksin. Hormon auksin merupakan Veteriner (pp. 531-538).
hormon yang berperan dalam proses pemanjangan Maghfiroh, J. (2017). Pengaruh Intensitas Cahaya
sel. Hormon auksin akan bekerja secara optimal jika Terhadap Pertumbuhan
tidak terkena sinar matahari, dan jika terkena sinar Tanaman. In Prosiding
matahari akan menjadi rusak. Hal inilah yang Seminar Nasional
megakibatkan pertumbuhan dan perkembangan biji Pendidikan Biologi dan
kacang hijau yang diletakkan di tempat gelap ini biji Biologi Jurusan
lebih cepat. Namun, pada percobaan di tempat Pendidikan Biologi,
gelap, meskipun petumbuhan dan Fakultas MIPA,
perkembangannya lebih cepat, batangnya tumbuh Universitas Negeri
melengkung dan warnanya menjadi pucat karena Yogyakarta (pp. 51-58).
kekurangan klorofil yang diakibatkan kurangnya Makarim, Z., Rokhim, M.,Kulsum, U.,& Ni’mah, K.
sinar matahari (Maghfiroh, 2017). (2017). Pembelajaran IPA
dengan Metode
Demonstrasi melalui
Kesimpulan dan Saran
Simulasi Power Point pada
Kesimpulan adalah jawaban atas
Siswa Kelas VI MI
pertanyaan penelitian yang disajikan secara singkat
Darussalam Reksosari
dan jelas. Kesimpulan dapat ditulis sebagai deskripsi
Kecamatan Suruh
dalam paragraf atau poin. Sementara itu, saran berisi
Kabupaten Semarang. On
rekomendasi kepada pembaca atau peneliti di
Indonesian Islam,
bidang terkait. Saran ditulis berdasarkan hasil
Education and Science
penelitian dan diskusi. Jika ada, keterbatasan
(ICIIES), 752.

NECTAR: Jurnal Pendidikan Biologi Vol. 1, No. 1, 2020 | 9


Tulis judul artikel maksimal 8 kata diikuti oleh
Penulis 1 Nama terakhir, Penulis 2 Nama terakhir, Penulis 3 Nama terakhir

Moch. Nazir. 2003. Metode Penelitian. Salemba Singh, K. L., Mukherjee, A., & Kar, R.K. (2017).
empat, Jakarta 63. Early axis growth during
Mudiana, D. (2007). Perkecambahan Syzygium seed germination is
cumini (L.) Skeels. gravitropic and mediated
Biodiversitas, 8(1), 39-42. by ROS and calcium.
Sadjad, 1975. Dasar-dasar Teknologi Benih. Biro Journal of plant physiology,
Penataran IPB-Bogor 216, 181-187
Samekto R, 2008.
Bertanam Melon. Penebar
Swadaya. Bogor. Trubus
No. 183. 1995.

NECTAR: Jurnal Pendidikan Biologi Vol. 1, No. 1, 2020 | 10

Anda mungkin juga menyukai