Anda di halaman 1dari 9

FISIOLOGI TUMBUHAN

PRAKTIKUM VI

“ POLA PERTUMBUHAN PADA DAUN “

DOSEN PENGAMPU : MELLISA, S.Pd., M.P

OLEH :

NAMA : APRILIA DHEA AZTIKA

NPM : 196510078

KELAS : 4A BIOLOGI

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS ISLAM RIAU

2021
POLA PERTUMBUHAN PADA DAUN

1. Tujuan Praktikum

a. Untuk mengetahui pertumbuhan dan perkembangan pada daun

2. Landasan Teori
Pertumbuhan didefinisikan sebagai pertambahan yang tidak dapat
dibalikkan dalam ukuran pada sistem biologi. Secara umum pertumbuhan berarti
pertambahan ukuran karena organisme multisel tumbuh dari zigot, pertumbuhan
itu bukan hanya dalam volume, tapi juga dalam bobot, jumlah sel, banyaknya
protoplasma, dan tingkat kerumitan. Pertumbuhan biologis terjadi dengan dua
fenomena yang berbeda antara satu sama lain. Pertambahan volume sel dan
pertambahan jumlah sel. Pertambahan volume sel merupakan hasil sintesa dan
akumulasi protein, sedangkan pertambahan jumlah sel terjadi dengan pembelahan
sel (Kaufman, 1975).
Pada setiap tahap dalam kehidupan suatu tumbuhan, sensitivitas terhadap
lingkungan dan koordinasi respons sangat jelas terlihat. Tumbuhan dapat
mengindera gravitasi dan arah cahaya dan menanggapi stimulus-stimulus ini
dengan cara yang kelihatannya sangat wajar bagi kita. Seleksi alam lebih
menyukai mekanisme respons tumbuhan yang meningkatkan keberhasilan
reproduktif, namun ini mengimplikasikan tidak adanya perencanaan yang
disengaja pada bagian dari tumbuhan tersebut (Campbell, 2002).
Pertumbuhan tanaman terjadi karena adanya pertambahan ukuran sel da
pertambahan jumlah sel. Pertumbuhan dapat diamati dengan mengukur tinggi
tanaman, jumlah daun, lingkar batang dan berat kering tanaman. Pengukuran
pertumbuhan tanaman secara continue dimulai sejak tanaman baru tumbuh hingga
tanaman mencapai pertumbuhan maksimum akan menghasilkan sebuah kurva
sigmoid. Pada kurva itu akan terlihat pada awalya, tanaman tumbuh dengan
sangat lambat, pada tahap ini tanaman berada pada fase establishment. Tanaman
baru tumbuh dan melengkapi organ-organ tanaman seperti akar dan daun. Ketika
akar sudah dapat mencari sumber air dan nutrisi dan ketika daun sudah terbentuk
secara sempurna, tanaman dapat melakukan fotosintesis secara maksimal dan
hasilnya adalah pertumbuhan tanaman yang sangat pesat. Jika diukur secara
continue dan diplot pada sebuah grafik, maka pola pertumbuhan itu akan
menunjukkan huruf S. Oleh karena itu, pola pertumbuhan ini disebut mengikuti
pola pertumbuhan sigmoid. (Suharjo, 2016).
Cahaya matahari dan air adalah sumber energi utama bagi kehidupan
seluruh makhluk hidup di dunia. Dalam hal ini, bagi tumbuhan khususnya yang
berklorofil cahaya matahari dan air sangat menentukan proses fotosintesis.
Fotosintesis adalah proses dasar pada tumbuhan untuk menghasilkan makanan.
Makanan yang dihasilkan akan menentukan ketersediaan energi untuk
pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan. Kekurangan cahaya matahari dan air
sangat mengganggu proses fotosintesis dan pertumbuhan, meskipun kebutuhan
cahaya tergantung pada jenis tumbuhan. Klorofil dibuat dari hasil-hasil
fotosintesis. Tumbuhan yang tidak terkena cahaya tidak dapat membentuk klorofil
sehingga menjadi pucat. (Santoso, 1990).
Pertumbuhan berlangsung cepat terdiri dari fase membesar dan
memanjang sel-sel dari tanaman. Selanjutnya menyertakan bahwa pertumbuhan
terjadi pada daerah meristem atau pada pangkalan yang mempunyai kambium.
Pada tanaman tingkat tinggi regulasi dan koordinasi dari metabolisme, tumbuh
dan morfogenesis sangat tergantung pada suatu senyawa kimia antar bagian
tanaman satu dan lainnya. Ada suatu messenger kimia yang berperan pada
pembentukan dan pertumbuhan berbagai organ tanaman. Pertumbuhan &
perkembangan dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor Internal yaitu zat pengatur
tumbuh dan fitokrom, dan faktor eksternal yaitu suhu, cahaya, gravitasi, dan
panjang hari. Dalam hal ini juga ada faktor luar yang mempengaruhi senyawa
tersebut seperti cahaya atau gravitasi terutama pada distribusi senyawa/substasi
tersebut. Faktor internal yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan
tumbuhan adalah nutrisi. Konsep dari komunikasi intra seluler mirip yang
dipelajari pada hewan dan substasi ini dikenal sebagai hormon yang akan
berinteraksi dengan protein khusus atau aseptor. Pada tumbuhan ditemukan
senyawa tertentu yang memberi sinyal yang disebut sebagai hormon
(Dwijoseputro, 1985).
Faktor lingkungan juga penting dalam pertumbuhan dan perkembangan
tanaman. Tidak hanya lingkungan yang mempengaruhi pertumbuhan, tetapi juga
banyak faktor seperti cahaya, temperatur, kelembaban, dan faktor nutrisi
mempengaruhi akhir morfologi dari tanaman. Cahaya meliputi pada lekukan dari
batang morfogenesis, temperatur, kelembaban,dan nutrisi mempunyai efek yang
lebih halus, tetapi juga mempengaruhi perubahan morfologi (triana, 2006).
Pola pertumbuhan sepanjang satu generasi secara khas dicirikan oleh suatu
fungsi pertumbuhan yang disebut kuva sigmoid. Jangka waktunya mungkin
bervariasi kurang dari beberapa hari sampai bertahun-tahun, tergantung pada
organismenya atau organnya, tetapi pola kumpulan sigmoid tetap merupakan ciri
semua organisme, organ, jaringan dan bahkan penyusun sel. Apabila massa
tumbuhan (berat kering), volume, luas daun, tinggi atau penimbunan bahan kimia
digambarkan terhadap waktu, suatu garis yang dapat ditarik dari data secara
normal akan berbentuk sigmoid. Fase linear menunjukkan pertumbuhan yang
berlangsung konstan. (Sukarman,2000).

3. Alat dan Bahan

Alat Bahan

Penggaris Daun tumbuhan yang muda

Pena
Kertas kalkir/milimeter/blok

Buku

4. Langkah Kerja

1. Carilah tanaman berkayu disekeliling rumah anda


2. Amati pertumbuhan daun mulai dari awal tumbuh sampai tidak ada
pertumbuhan pada daun tersebut
3. Catatlah panjang dan lebar daun setiap hari sampai tidak ada pertumbuhan
pada daun tersebut (panjang dan lebar daun)
4. Gambarkan data pengamatan anda ke dalam kertas kalkir/milimeter/blok
5. Amati bentuk/pola pertumbuhan yang terlihat

5. Hasil
No Hari/Tanggal Ukuran Daun
Panjang Lebar
1. Hari pertama 7,0 3,6

2. Hari kedua 7,1 3,7

3. Hari ketiga 7,2 3,7

4. Hari keempat 7,3 3,7

5. Hari kelima 7,4 3,8

6. Hari keenam 7,5 3,8

7. Hari ketujuh 7,6 3,9

6. Pembahasan

Kurva panjang dan lebar daun

Faktor yang mempengaruhi pola pertumbuhan tanaman secara garis besar dapat
dibedakan menjadi dua, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Kedua faktor ini
memiliki peran masing-masing dalam proses pertumbuhan dan perkembangan
tanaman. Berikut adalah uraian kedua faktor ini dalam mempengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan tanaman.

A. Faktor Interal

1. Gen. Gen merupakan substansi pembawa sifat yang diturunkan dari induk
ke generasi selanjutnya. Gen mempengaruhi ciri dan sifat makhluk hidup
dimana pada tanaman mempengaruhi bentuk tubuh, warna bunga, dan rasa
buah. Gen juga menentukan kemampuan metabolisme sehingga sangat
mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman tersebut.
Tanaman yang memiliki gen tumbuh yang baik akan tumbuh dan
berkembang cepat sesuai dengan periodenya.Meskipun faktor dari gen
sangat penting, namun faktor ini bukan satu-satunya yang menentukan
pola pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Di samping itu ada faktor
lingkungan yang ikut berpengaruh.

2. Hormon. Hormon merupakan zat yang berperan dalam mengendalikan


berbagai fungsi di dalam tubuh. Meskipun jumlahnya sedikit, hormon
memberikan pengaruh nyata dalam pengaturan berbagai proses dalam
tubuh. Hormon yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan pada
tanaman ada beragam jenisnya.

B. Faktor Eksternal

1. Nutrisi. Nutrisi merupakan bahan baku dan sumber energi dalam proses
metabolisme tubuh. Kualitas dan kuantitas nutrisi akan mempengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan tanaman.

2. Cahaya matahari. Cahaya berpengaruh terhadap pertumbuhan dan


perkembangan makhluk hidup. Tanaman sangat membutuhkan cahaya
matahari untuk fotosintesis. Namun keberadaan cahaya ternyata dapat
menghambat pertumbuhan tumbuhan karena cahaya dapat merusak
hormon auksin yang terdapat pada ujung batang.
3. Air dan Kelembaban. Air sangat dibutuhkan oleh makhluk hidup. Tanpa
air, makhluk hidup tidak dapat bertahan hidup. Air merupakan tempat
berlangsungnya reaksi-reaksi kimia di dalam tubuh. Kelembaban
mempengaruhi keberadaan air yang dapat diserap oleh tanaman
mengurangi penguapan. Kondisi ini sangat mempengaruhi sekali terhadap
pemanjangan sel. Kelembaban juga penting untuk mempertahankan
stabilitas bentuk sel.

4. Suhu. Suhu memiliki pengaruh nyata terhadap pertumbuhan dan


perkembangan tanaman.

5. Tanah. Tanah berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan


tanaman. Tanaman akan tumbuh dan berkembang dengan optimal bila
kondisi tanah tempat hidupnya sesuai dengan kebutuhan nutrisi dan unsur
hara. Kondisi tanah ditentukan oleh faktor lingkungan lain, misalnya suhu,
kandungan mineral, air, dan derajat keasaman atau pH.

7. Kesimpulan

Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan dapat di simpulkan bahwa:

1. Pertumbuhan tanaman terjadi karena adanya pertambahan ukuran sel da


pertambahan jumlah sel.
2. Pola pertumbuhan sepanjang satu generasi secara khas dicirikan oleh suatu
fungsi pertumbuhan yang disebut kuva sigmoid
3. Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan pengemabangan tanaman
ada dua, yaitu faktor interal dan faktor eksteral. Faktor internal seperti gen
dan hormon, sedangkan faktor eksternal seperti nutrisi, cahaya matahari,
air dan kelembaban, suhu dan tanah.
DAFTAR PUSTAKA

Campbell. 2002.. Analisis Pertumbuhan Tanaman. Gadjah Mada University Press


: Yogyakarta
Dwidjoseputro, D. 1985. Pengantar Fisiologi Tumbuhan. Gramedia : Jakarta.

Kaufman, P. B. 1975. Laboratory Experiment in Plant Physiology. Macmillan


Publishing Co., Inc : New York

Suharjo, U. 2016. Penentuan praktikum fisiologi tanaman. Universitas Bengkulu :


Bengkulu

Sukarman dan Rusmin. 2000. Karakter Morfologi dan Fisiologi Tanaman. Jurnal
Ittri. Vol.6(2):50-54.

Triana. 2006. Pengaruh Pemberian Pupuk terhadap Pertumbuhan


Tanaman. Jurnal Ilmu Progressif. Vol. 3(9):41-49.

Anda mungkin juga menyukai