Anda di halaman 1dari 17

PERTEMUAN 5

MATA KULIAH
BELAJAR DAN
PEMBELAJARAN
KONSEP STRATEGI PEMNBELAJARAN
Prof. Dr. Tuti Suartini, M.Pd
tutisuartini@upi.edu
STRATEGI PEMBELAJARAN UNTUK
PENDIDIKAN KEJURUAN
• Pendidikan kejuruan bertujuan untuk menyiapkan peserta didiknya
memiliki keterampilan/ Keahlian di bidang tertentu sehingga siap
memasuki dunia kerja baik sebagai tenaga kerja yang produktif
maupun mengembangkan dirinya untuk menciptakan lapangan kerja
bagi dirinya sendiri dan orang lain.
• Menurut Gerlach dan Ely (1980) strategi pembelajaran merupakan
cara-cara yang dipilih untuk menyampikan metode pembelajaran
dalam lingkungan pembelajaran tertentu.
KONSEP DASAR STRATEGI
PEMBELAJARAN
Menurut Syaiful Bahri dan Aswan Zain (2002) ada empat strategi dasar dalam
pembelajaran yang meliputi hal-hal berikut :
1. Mengidentifikasi serta menerapkan spesifikasi dan kualifikasi perubahan tingkah laku
dan kepribadian anak didik sebagaimana yang diharapkan.
2. Memilih sistem pendekatan belajar mengajar berdasarkan aspirasi dan pandangan
hidup masyarakat.
3. Memilih dan menetapkan prosedur, metode, dan teknik belajar yang dianggap paling
tepat dan efektif sehingga dapat dijadikan pegangan oleh guru dalam menunaikan
kegiatan mengajarnya.
4. Menetapkan norma-norma dan batas minimal keberhasilan atau kriteria serta standar
keberhasilan sehingga dapat dijadikan pedoman oleh guru dalam melakukan evaluasi
hasil kegiatan belajar mengajar yang selanjutnya akan dijadikan umpan balik buat
penyempurnaan sistem instruksional yang bersangkutan secara keseluruhan
Komponen Strategi pembelajaran
• Menurut Dick dan Carey , terdapat lima komponen strategi
pembelajaran, yaitu
(1) kegiatan pembelajaran pendahuluan,
(2) penyampaian informasi,
(3) partisipasi peserta didik,
(4) tes, dan
(5) kegiatan lanjutan.
(1) Kegiatan Pendahuluan
• Menjelaskan tujuan pembelajaran khusus yang diharapkan dapat
dicapai oleh semua pesrta didik di akhir kegiatan pembelajaran.
• Melakukan apersepsi, berupa kegiatan yang menjembatani antara
pengetahuan lama dengan pengetahuan baru yang akan dipelajari.
2) Penyampaian Informasi
• Urutan penyampaian materi pelajaran harus menggunakan pola yang
tepat.
• Ruang lingkup atau besar kecilnya materi yang disampaikan atau
materi sangat bergantung pada karakteristik peserta didik dan jenis
materi yang dipelajari.
• Materi pelajaran umumnya merupakan gabungan antara jenis materi
yang berbentuk pengetahuan (fakta dan informasi yang terperinci),
ketrampilan (langkah-langkah, prosedur, keadaan, dan syarat-syarat
tertentu) dan sikap (yang berisi pendapat, ide-ide, saran atau
tanggapan).
(3) Partisipasi Peserta Didik
• Peserta didik merupakan pusat dari suatu kegiatan belajar. Proses
pembelajaran akan lebih berhasil apabila peserta didik melakukan
latihan secara langsung dan relevan dengan tujuan pembelajaran yang
sudah ditetapkan.
• Tugas guru adalah melakukan proses pembelajaran guru harus mampu
menciptakan suasana yang memungkinkan peserta didik untuk secara
aktif menemukan, memproses danmengkonstruksi pengetahuan dan
ketrampilan-ketrampilan baru melalui dengan cara menerapkan teori-
teori belajar sesuai karakteristik peserta didik
4) Tes
Tes atau penilaian dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh peserta didik telah memiliki
kompetensi dapat dilakukan pengembangan sistem penilaian berbasis kompetensi dasar
mencakup masalah:
a) Standar Kompetensi (SK)., Kemampuan yang harus dimiliki oleh lulusan. Hal ini
memiliki implikasi yang signifikan dalam perencanaan, metodologi dan pengelolaan tes.
b) Kompetensi Dasar (KD). Kemampuan minimal dalam mata pelajaran atau bidang studi
yang harus dimiliki lulusan sekolah.
c) Rencana penilaian, Rencana penilaian dikembangkan bersamaan dengan pengambangan
silabus.
d) Proses pengujian. Pemilihan dan pengembangan teknik pengujian, sistem pencatatan dan
pengelolaan proses.
e) Proses implementasi. Penggunaan berbagai teknik pengujian
f) Pencatatan dan pelaporan. Pengelolaan sistem penilaian dan pembuatan laporan.
5) Kegiatan Lanjutan
Kegiatan lanjutan yang dikenal dengan istilah follow up dari suatu hasil
kegiatan yang telah dilakukan sering tidak dilaksanakan dengan baik
oleh guru. Hasill tes dianalisis untuk menentukan kompetensi yang telah
dimiliki dan yang belum dimiliki serta kesulitan peserta didik. Analisis
hasil tes digunakan untuk menentukan Tindakan perbaikan yang berupa
program remidial dan Tindakan pengayaan.
Model-model Strategi pembelajaran
• Strategi pembelajaran adalah pendekatan pembelajaran yang yang
akan dilakukan guru dan peserta didik untuk mencapai tujuan
pembelajaran dalam bidang Pendidikan kejuruan, yang terdiri
meliputi tahap kegiatan pembelajaran, yaitu: (1)persiapan; (2)
peragaan; (3) peniruan; (4) praktek; dan (5) evaluasi.
• Model Pembelajaran berdiferensiasi adalah proses belajar
mengajar dimana peserta didik dapat mempelajari materi pelajaran
sesuai dengan kemampuan, apa yang disukai, dan kebutuhannya
masing masing sehingga mereka tidak frustasi dan merasa gagal
dalam pengalaman belajarnya. (Breaux dan Magee, 2010; Fox &
Hoffman, 2011; Tomlinson, 2017).
• Kozna (1989) strategi pembelajaran dapat diartikan sebagai kegiatan
yang dipilih, yaitu yang dapat memberikan fasilitas atau bantuan
kepada peserta didik menuju tercapainya tujuan pembelajaran tertentu.
• Gropper (1990) strategi pembelajaran merupakan pemilihan atas
berbagai jenis latihan tertentu yang sesuai dengan tujuan pembelajaran
yang ingin dicapai. Ia menegaskan bahwa setiap tingkah laku yang
diharapkan dapat dicapai oleh peserta didik dalam kegiatan belajarnya
harus dapat dipraktikkan.1)
Tugas Guru Dalam Pembelajaran Pendidikan
Kejuruan
• Guru harus memahami dan menyadari bahwa tidak ada hanya satu
cara, metode, strategi yang dilakukan dalam mempelajari suatu bahan
pelajaran.
• Guru perlu menyusun bahan pelajaran, kegiatan-kegiatan, tugas-tugas
harian baik yang dikerjakan di kelas maupun yang di rumah, dan
asesmen akhir sesuai dengan kesiapan peserta didik dalam
mempelajari bahan pelajaran tersebut, minat atau hal apa yang disukai
peserta didiknya dalam belajar, dan bagaimana cara menyampaikan
pelajaran yang sesuai dengan Tujuan Pendidikan Kejuruan Link and
Match
Link and Match SMK dengan Dunia Usaha/Industri

Link and match adalah kebijakan Kementerian Pendidikan,


Kebudayaan, Riset dan Teknologi yang dikembangkan untuk
meningkatkan relevansi pendidikan dengan kebutuhan kerja, usaha serta
industri.

Anda mungkin juga menyukai