Anda di halaman 1dari 11

Penggunaan Bahasa Indonesia Ragam Tulisan pada Lembaga

Pemerintahan

Sabbihisma (0701520027), Aqilla Nur Syaharani (0701520050), Muhammad Hafiz Satrio (0701520061), Devan
Ramdhan (0701520071), Afrian Putra (0701520034), Farell Muhammad Anandito (0701520051), Putri Anisya
(0701520074), Muhammad Sutan Rafif Satir Lubis (0701520063), Kamilrafif (0701520017), Dio Mahendra
(0701518901)

Universitas Al Azhar Indonesia

Abstract - One of the functions of Indonesian is as the state language. On the basis of this function, Indonesian is
used in the preparation of official documents in various government institutions. In the discussion of the
Indonesian language, there is what is called the variety of languages, the variety of Indonesian that should be
used in the preparation of official documents at various government institutions is standard Indonesian and in
this section the focus is on the variety of writings. However, this has not been fully implemented because there
are still many written language errors in the preparation of official documents. Therefore, this study was
conducted to find out various language errors in official documents. Data collection in this study was carried out
with a qualitative descriptive approach. Data analysis was carried out by systematic observation method. The
written language errors found in the official document consisted of errors in the morphology, syntax, semantic,
and EYD fields which included: errors in the use of capital letters, errors in the use of periods, errors in the use
of commas, and errors in the use of italics.

Keywords : government institutions, variety of writing, mistake of use written language

Abstrak - Salah satu fungsi bahasa Indonesia adalah sebagai bahasa negara. Atas dasar fungsi tersebut, bahasa
Indonesia digunakan dalam penyusunan dokumen-dokumen kedinasan di berbagai lembaga pemerintahan.
Dalam pembahasan bahasa Indonesia ada yang disebut ragam bahasa, ragam bahasa Indonesia yang seharusnya
digunakan dalam penyusunan dokumen kedinasan pada berbagai lembaga pemerintahan adalah bahasa
Indonesia standar dan dibagian ini yang menjadi fokus yaitu, ragam tulisan. Namun, hal ini belum sepenuhnya
terlaksana karena masih terdapat banyak kesalahan berbahasa tulisan dalam penyusunan dokumen kedinasan.
Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui berbagai kesalahan berbahasa dalam dokumen
kedinasan. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan pendekatan deskriptif kualitatif. Analisis
data dilakukan dengan metode observasi secara sistematis. Kesalahan bahasa tulisan yang ditemukan pada
dokumen dinas tersebut terdiri atas kesalahan dalam bidang morfologi, bidang sintaksis, bidang semantik, dan
bidang EYD yang meliputi: kesalahan penggunaan huruf kapital, kesalahan penggunaan tanda titik, kesalahan
penggunaan tanda koma, dan kesalahan penggunaan cetak miring.

Kata Kunci : lembaga pemerintahan, ragam tulisan. kesalahan berbahasa tulisan

PENDAHULUAN
Bahasa Indonesia merupakan bahasa nasional dan bahasa resmi Republik Indonesia
yang harus diposisikan sesuai dengan peranan serta kedudukannya. Sebagaimana disebutkan
dalam Pasal 36 Undang-Undang Dasar RI 1945 dan Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928 bahwa
bahasa indonesia merupakan bahasa persatuan bangsa Indonesia. Dalam kaitannya dengan
fungsi, bahasa Indonesia seharusnya dipergunakan dalam administrasi kenegaraan, seperti,
dokumen-dokumen, keputusan, surat-menyurat, baik yang dikeluarkan oleh pemerintah

https://media.neliti.com/media/publications/287835-realitas-penggunaan-bahasa-indonesia-ragf4c4bcaa.pdf
http://staffnew.uny.ac.id/upload/132296144/pendidikan/RAGAM+bahasa+ind.pdf
http://repository.ut.ac.id/4233/1/BING4212-M1.pdf
https://www.gurupendidikan.co.id/ragam-bahasa-indonesia/
maupun lembaga negara lainnya. Dasar hukum penggunaan bahasa Indonesia sebagai bahasa
resmi kenegaraan adalah UU Nomor 24 Tahun 2009 pasal 27 yang menyebutkan bahwa bahasa
Indonesia wajib digunakan dalam dokumen resmi negara. Penggunaan bahasa Indonesia yang
baik dan benar pada dokumen resmi kenegaraan sebagaimana yang diharapkan peraturan
perundangan-undangan tersebut ditunjang oleh adanya Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 50 Tahun 2015 tentang Pedoman Umum Ejaan
Bahasa Indonesia (PUEBI).
Permendikbud dijadikan rujukan dalam penggunaan bahasa Indonesia karena berbagai
kaidah diatur secara rinci, khususnya ragam tulisan dan diharapkan dapat digunakan sesuai
dengan konteksnya. Namun dalam penggunaannya, masih ditemukan banyak penyimpangan
berbahasa dalam dokumen resmi, misalnya kesalahan dalam bidang morfologi (kesalahan
memakai bahasa disebabkan salah memilih afiksasi, salah menggunakan kata ulang, salah
menyusun kata majemuk dan salah memili bentuk kata), kesalahan dalam bidang sintaksis
(kesalahan atau penyimpangan struktur frase, klausa atau kalimat, serta ketidak tepatan
pemakaian partikel), kesalahan dalam bidang semantik (kesalahan makna dan memakai kata
yang tidak atau kurang tepat), dan kesalahan dalam hal penggunaan ejaan. Semua bentuk
kesalahan tersebut harus diperbaiki sesuai kaidah, khususnya dalam naskah dinas lembaga-
lembaga pemerintahan sebagai wujud pelaksanaan aturan fungsi bahasa Indonesia sebagai
bahasa negara.
Maka dari itu, harus disadari bahwa keberadaan bahasa indonesia penting dan untuk
kepentingan tersebut, diperlukan adanya deskripsi dan analisis yang jelas juga lengkap
mengenai kesalahan penggunaan bahasa Indonesia ragam tulisan. Berdasarkan hal tersebut,
maka perlu dilakukan penelitian dengan judul Penggunaan Bahasa Indonesia Ragam Tulisan
pada Lembaga Pemerintahan.

METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan metode
analisis yang akan digunakan terhadap kesalahan bahasa Indonesia ragam tulisan . Data yang
dikumpulkan dalam riset kemudian ditafsirkan. Analisis data di penelitian kualitatif dimaknai
sebagai upaya mencari dan menata secara sistematis catatan hasil observasi dan lainnya untuk
meningkatkan pemahaman tentang masalah yang diteliti. Untuk mendapat pemahaman itu,

https://media.neliti.com/media/publications/287835-realitas-penggunaan-bahasa-indonesia-ragf4c4bcaa.pdf
http://staffnew.uny.ac.id/upload/132296144/pendidikan/RAGAM+bahasa+ind.pdf
http://repository.ut.ac.id/4233/1/BING4212-M1.pdf
https://www.gurupendidikan.co.id/ragam-bahasa-indonesia/
analisis perlu dilanjutkan dengan berupaya mencari makna. Data kualitatif dalam penelitian ini
adalah pengertian ragam bahasa Indonesia dan kasus kesalahan penggunaan bahasa indonesia
ragam tulisan sebagai sumber utama.

RUMUSAN MASALAH
Untuk lebih sistematis. Kami merumuskan masalah-masalah pokok yang akan dibahas
dalam makalah ini, diantaranya adalah :
a) Bagaimana kesalahan penggunaan bahasa indonesia ragam tulisan dari segi (1)
morflogi, (2) sintaksis, (3) semantik, (4) tata tulis (EYD)?
b) Apa faktor penyebab kesalahan berbahasa Indonesia ragam tulisan?

LANDASAN TEORI
Analisis merupakan peninjauan suatu peristiwa untuk mendeskripsikan situasi yang
terjadi. Analisis merupakan langkah memeriksa suatu masalah, untuk menemukan semua
elemen dasar dan kaitan antar elemen-elemen yang bersangkutan. Jadi, analisis adalah suatu
usaha yang dilakukan untuk mendapatkan fakta yang tepat tentang keadaan yang sebenarnya.
Kesalahan-kesalahan yang dilakukan oleh pembelajar perlu dilakukan analisis
kesalahan berbahasa, analisis tersebut bertujuan untuk membantu pembelajar dalam
memahami materi dan mengurangi kesalahan yang terjadi. Beberapa pengertian tentang nalisis
kesalahan berbahasa menurut para ahli yaitu : Pranowo (1996, hlm.58) menjelaskan bahwa,
analisis kesalahan berbahasa adalah suatu teori yang dipergunakan untuk menganalisis bahasa
antara (interlanguage) pembelajar bahasa. Lebih lengkap menjelaskan analisis kesalahan
berbahasa adalah usaha untuk membantu tercapainya tujuan belajar bahasa pembelajar dengan
mengetahui sebab-sebab dan cara mengatasi kekeliruan-kekeliruan berbahasa yang mereka
lakukan dalam proses menguasai B2. Sedangkan Ellis (1987) dalam Tarigan (1988, hlm. 300)
berpendapat, analisis kesalahan berbahasa adalah suatu prosedur yang digunakan oleh para
peneliti dan para guru, yang mencakup pengumpulan sampel bahasa pelajar, pengenalan
kesalahan-kesalahan itu, pengklasifikasiannya berdasarkan sebabsebabnya yang telah
dihipotesiskan, serta pengevaluasian keseriusannya.

https://media.neliti.com/media/publications/287835-realitas-penggunaan-bahasa-indonesia-ragf4c4bcaa.pdf
http://staffnew.uny.ac.id/upload/132296144/pendidikan/RAGAM+bahasa+ind.pdf
http://repository.ut.ac.id/4233/1/BING4212-M1.pdf
https://www.gurupendidikan.co.id/ragam-bahasa-indonesia/
Ragam bahasa tulis adalah bahasa yang dihasilkan dengan memanfaatkan tulisan
dengan huruf sebagai unsur dasarnya. Dalam ragam tulis, kita berurusan dengan tata cara
penulisan (ejaan) di samping aspek tata bahasa dan kosakata. Dengan kata lain dalam ragam
bahasa tulis, kita dituntut adanya kelengkapan unsur tata bahasa seperti bentuk kata atau pun
susunan kalimat, ketepatan pilihan kata, kebenaran penggunaan ejaan, dan penggunaan tanda
baca dalam mengungkapkan ide. Dalam tulisan, tiap kata ditulis terpisah satu sama lain. Kata-
kata dirangkai jadi kalimat, rangkaian kalimat jadi paragraf, sekian paragraf menjadi satu
tulisan. Dan dengan cara itu satu atau beberapa unit informasi dapat dipahami oleh pihak lain.

Ciri-ciri ragam bahasa tulis :


a) Tidak memerlukan orang kedua atau teman bicara
b) Tidak tergantung kondisi, situasi & ruang serta waktu
c) Harus memperhatikan unsur gramatikal
d) Berlangsung lambat
e) Selalu memakai alat bantu
f) Kesalahan tidak dapat langsung dikoreksi
g) Tidak dapat dibantu dengan gerak tubuh dan mimik muka, hanya terbantu dengan tanda
baca

Kelebihan ragam bahasa tulis :


a) Informasi yang disajikan bisa dipilih untuk dikemas sebagai media atau materi yang
menarik dan menyenangkan dan sebagai sarana memperkaya kosakata
b) Umumnya memiliki kedekatan budaya dengan kehidupan masyarakat
c) Digunakan untuk menyampaikan maksud, membeberkan atau menyampaikan
informasi atau mengungkap unsur-unsur emosi sehingga mampu mencanggihkan
wawasan pembaca

Kekurangan ragam bahasa tulis :


a) Alat atau sarana yang memperjelas pengertian seperti bahasa lisan itu tidak ada
akibatnya bahasa tulisan harus disusun lebih sempurna
b) Tidak mampu menyajikan berita secara lugas, jernih dan jujur, jika harus mengikuti
kaidah-kaidah bahasa yang dianggap cenderung miskin daya pikat dan nilai jual

https://media.neliti.com/media/publications/287835-realitas-penggunaan-bahasa-indonesia-ragf4c4bcaa.pdf
http://staffnew.uny.ac.id/upload/132296144/pendidikan/RAGAM+bahasa+ind.pdf
http://repository.ut.ac.id/4233/1/BING4212-M1.pdf
https://www.gurupendidikan.co.id/ragam-bahasa-indonesia/
c) Yang tidak ada dalam bahasa tulisan tidak dapat diperjelas/ditolong, oleh karena itu
dalam bahasa tulisan diperlukan keseksamaan yang lebih besar

HASIL DAN PEMBAHASAN


Dalam hasil penelitian ditemukan kesalahan berbahasa dalam 3 bidang. Hasil penelitian
ini merupakan pemaparan berdasarkan masalah yang ada.

Kesalahan Berbahasa Tulisan dalam Bidang Morfologi


Bentuk-bentuk kesalahan berbahasa tulisan yang ditemukan pada naskah dinas di
lembaga pemerintahan seperti pada rincian berikut :
a. Tingkat partisipasi warga dalam pembangunan memiliki korelasi dengan tingkat
harmonisasi tetangga, sehingga kejahatan dalam lingkungan dapat diminimalisir

Penggalan kalimat di atas terdapat kesalahan morfologi yaitu pada kata diminimalisir.
Bentuk -ir, -or, -ur merupakan bentuk terikat bahasa asing yang bermakna keadaan dan dapat
pula bermakna pelaku. kata bercetak miring pada kalimat tersebut dapat diganti dengan bentuk
lain yang lebih tepat yaitu diminimalisasi diksi yang lain misalnya dikurangi.

Kesalahan Berbahasa Tulisan dalam Bidang Sintaksis


Bentuk-bentuk kesalahan berbahasa dalam bidang sintaksis yang ditemukan pada
dokumen kedinasan di lembaga pemerintahan dapat dilihat pada rincian berikut ini :
a. Memperhatikan proses PTUN dalam gugatan nomor : 2/G/2014/PTUN.MTR yang
diajukan oleh Prasmulyo, dkk yang akan memasuki agenda keterangan saksi, untuk itu
diharapkan memerintahkan kepada PNS pada instansi saudara untuk hadir dalam...

Penggalan surat yang dikeluarkan oleh Bagian Hukum lembaga pemerintahan di atas
tidak tepat karena pola kalimat yang digunakan tidak jelas. Artinya, kalimat tersebut tidak
memiliki pokok kalimat yakni subjek melainkan langsung diawali dengan predikat dan diikuti
keterangan akibat. Selain itu kalimat tersebut terlalu panjang sehingga mengaburkan fungsi
unsur-unsur kalimat tersebut. Oleh karena itu, seharusnya kalimat tersebut dipecah menjadi

https://media.neliti.com/media/publications/287835-realitas-penggunaan-bahasa-indonesia-ragf4c4bcaa.pdf
http://staffnew.uny.ac.id/upload/132296144/pendidikan/RAGAM+bahasa+ind.pdf
http://repository.ut.ac.id/4233/1/BING4212-M1.pdf
https://www.gurupendidikan.co.id/ragam-bahasa-indonesia/
dua kalimat sehingga struktur kalimatnya tidak rancu. Perbaikan kesalahan sintaksis kalimat
tersebut seperti dibawah ini :
a. Kami informasikan bahwa proses PTUN dalam gugatan nomor: 2/G/2014/PTUN.MTR
yang diajukan oleh Prasmulyo, dkk akan memasuki agenda keterangan saksi. Untuk
itu, Saudara diharapkan memerintahkan kepada PNS pada instansi saudara untuk hadir
dalam...

Kesalahan Berbahasa Tulisan dalam Bidang Semantik


Berikut ini bentuk kesalahan semantik yang terdapat dalam dokumen kedinasan di
lembaga pemerintahan :
a. Asisten Brawijaya yang membawahi dan mengkoordinasikan Bagian Hukum...

Kata bentukan membawahi sejajar dengan kata bentukan mengatasi. Masing-masing


terdiri atas morfem meng + kata dasar + i sehingga terbentuklah kata membawahi dan
mengatasi. Kata bentukan keduanya sama-sama nomina, imbuhan yang melekatinya pun sama
sehingga makna yang ditimbulkan sama. Perbaikan makna kalimat tersebut dapat dilakukan
dengan membuat kalimat sebagai berikut :
a. Asisten Brawijaya yang mengatasi dan mengkoordinasikan Bagian Hukum...

Kesalahan Berbahasa dalam Bidang EYD


Kesalahan berbahasa dalam bidang EYD yang terdapat pada dokumen kedinasan terdiri
atas beberapa bentuk sebagaimana terurai dalam penjelasan di bawah ini :
1. Kesalahan Penggunaan Huruf Kapital
Kesalahan penggunaan huruf kapital banyak ditemukan pada dokumen kedinasan
sebagaimana dirincikan sebagai berikut :
a. Perihal : Permohonan Saksi
b. Perihal : Rapat Pembahasan Perwal
c. Perihal : Klarifikasi dan Register Raperda

Penggunaan huruf kapital pada perihal surat di atas tidak tepat karena tidak sesuai
dengan kaidah. Kaidah menyebutkan bahwa huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata

https://media.neliti.com/media/publications/287835-realitas-penggunaan-bahasa-indonesia-ragf4c4bcaa.pdf
http://staffnew.uny.ac.id/upload/132296144/pendidikan/RAGAM+bahasa+ind.pdf
http://repository.ut.ac.id/4233/1/BING4212-M1.pdf
https://www.gurupendidikan.co.id/ragam-bahasa-indonesia/
pada awal kalimat. Kesalahan pada perihal surat tersebut dapat diperbaiki menjadi kalimat
berikut :
a. Perihal : Permohonan saksi
b. Perihal : Rapat pembahasan Perwal
c. Perihal : Klarifikasi dan register Raperda

2. Kesalahan Penggunaan Tanda Titik


Kesalahan berbahasa tulis dalam hal penggunaan tanda juga banyak terjadi pada
penulisan gelar akademik. Kesalahan tersebut seperti pada kutipan surat berikut :
a. Jakarta, 28 Maret 2002
a.n. Sekda Assisten Prabu Wahyu

Bambang Trisatyo, SH

Penulisan gelar akademik pada kutipan surat di atas tidak tepat karena tidak sesuai dengan
kaidah. Seharusnya, tanda titik digunakan untuk memisahkan setiap unsur singkatan gelar
akademik. Perbaikan yang harus dilakukan yaitu sebagai berikut :
a. Jakarta, 28 Maret 2002
a.n Sekda Assisten Prabu Wahyu

Bambang Trisatyo, S.H.

3. Kesalahan Penggunaan Tanda Koma


Kesalahan penggunaan tanda koma seperti pada kutipan surat yang dikeluarkan oleh
Bagian Administrasi dan Pengendalian Pembangunan Sekda berikut :
a. Oleh karena itu diharapkan semua penyelenggara...

Kutipan diatas dikatakan tidak tepat karena tidak sesuai dengan kaidah. Seharusnya
tanda koma yaitu dipakai di akhir ungkapan atau kata penghubung antara kalimat yang berada
di awal kalimat. Termasuk di dalamnya, oleh karena itu, jadi, lagi pula, meskipun begitu, akan
tetapi. Maka perbaikan yang dilakukan seperti berikut :
a. Oleh karena itu, diharapkan semua penyelenggara...

https://media.neliti.com/media/publications/287835-realitas-penggunaan-bahasa-indonesia-ragf4c4bcaa.pdf
http://staffnew.uny.ac.id/upload/132296144/pendidikan/RAGAM+bahasa+ind.pdf
http://repository.ut.ac.id/4233/1/BING4212-M1.pdf
https://www.gurupendidikan.co.id/ragam-bahasa-indonesia/
4. Kesalahan Penulisan Huruf Miring
Kesalahan lain yang berkaitan dengan EYD yang terdapat dalam naskah dinas lembaga
pemerintahan adalah kesalahan dalam penulisan huruf miring dan dapat ditemukan sebagai
berikut :
a. Mencerminkan good governance dan clean governance...

Kesalahan tersebut disebabkan tidak menggunakan huruf miring pada kosakata bahasa
asing. Seharusnya kosakata asing atau kata nama ilmiah ditulis dalam bentuk huruf miring yang
sudah disesuaikan ejaannya. Setelah diketahui perbaikan yang dapat dilakukan yaitu :
a. Mencerminkan good governance dan clean governance...

Faktor-Faktor Penyebab Kesalahan Berbahasa Tulisan pada Naskah Dinas di Lembaga


Pemerintahan
Kesalahan-kesalahan berbahasa tulis, termasuk kesalahan bahasa tulisan pada naskah
dinas di lembaga pemerintahan disebabkan berbagai faktor berikut :

1. Tidak Mengikuti Pedoman dalam Penyusunan Naskah Dinas


Penyusunan tata naskah dinas di lembaga pemerintahan pada dasarnya mengikuti
ketentuan yang telah dibuat oleh Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Pedoman
yang dibuat oleh Kemendagri tersebut menjadi acuan bagi pemerintah provinsi dan kabupaten
kota di seluruh Indonesia. Dalam kenyataannya, pedoman yang dibuat oleh Kemendagri
tersebut belum sepenuhnya diterapkan oleh bidang-bidang yang ada di lembaga pemerintahan.
Dengan demikian, kesalahan berbahasa tulisan pada naskah dinas di lembaga pemerintahan
pun tidak dapat dihindari.

Lembaga-lembaga yang berada di bawah lembaga pemerintahan terkadang secara


langsung berhubungan dengan kementerian yang terkait dengan lembaga tersebut, misalnya,
bagian Hukum di lembaga pemerintahan terkadang berinteraksi langsung dengan Kementerian
Hukum RI.

https://media.neliti.com/media/publications/287835-realitas-penggunaan-bahasa-indonesia-ragf4c4bcaa.pdf
http://staffnew.uny.ac.id/upload/132296144/pendidikan/RAGAM+bahasa+ind.pdf
http://repository.ut.ac.id/4233/1/BING4212-M1.pdf
https://www.gurupendidikan.co.id/ragam-bahasa-indonesia/
2. Minimnya Pengetahuan Penyusun Naskah tentang Tata Bahasa Indonesia yang Sesuai
dengan EYD
Kesalahan berbahasa tulisan dalam penyusunan naskah dinas di lembaga pemerintahan
juga terjadi karena kurangnya pengetahuan penyusun naskah kedinasan tentang kaidah bahasa
Indonesia yang baik dan benar. Meskipun memiliki pedoman dari kementerian terkait,
beberapa lembaga di bawah lembaga pemerintahan juga menyusun naskah dinas atas inisiatif
sendiri. Artinya, pedoman dari kementerian terkait diabaikan. Dengan demikian, kesalahan
bahasa tulisan tidak dapat dihindari karena kurangnya pemahaman tentang aspek kebahasaan.
lembaga pemerintahan, kebanyakan pegawai pada bagian tersebut tidak berlatar belakang
pendidikan kebahasaan. Padahal, bagian organisasi merupakan bagian yang berperan besar
dalam menyusun tata naskah dinas yang sifatnya internal lembaga.

3. Pengaruh Bahasa Daerah


Bahasa daerah sebagai bahasa pertama memiliki peran yang cukup besar terhadap
penggunaan bahasa kedua. Pengaruh bahasa daerah dapat terlihat pada bahasa lisan maupun
bahasa tulisan. Dalam naskah dinas di lembaga pemerintahan, pengaruh bahasa daerah ini
terlihat pada susunan pola kalimat bahasa Indonesia yang dibuat.

KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis data diatas maka dapat disimpulkan, bahwa kesalahan
berbahasa tulisan yang terjadi disebabkan oleh 2 faktor utama, yaitu internal (tidak mengikuti
pedoman dan minnim pengetahuan) dan eksternal (pengaruh bahasa daerah atau lingkungan).
Hal ini memicu kekeliruan dalam penyampaiannya dikarenakan kurangnya penggunaan bahasa
indonesia yang baik dan benar. Kemudian terdapat beberapa poin lainnya yaitu :
a. Sebaran kesalahan berbahasa tulisan pada naskah dinas di lembaga pemerintahan
b. Faktor-faktor penyebab terjadinya kesalahan bahasa tulisan pada naskah dinas di
lingkungan lembaga pemerintahan

Sebaran kesalahan berbahasa tulisan pada Naskah Dinas di lingkungan lembaga pemerintahan
meliputi :
1) Kesalahan berbahasa ragam tulisan pada tataran penerapan EYD, misalnya penggunaan

https://media.neliti.com/media/publications/287835-realitas-penggunaan-bahasa-indonesia-ragf4c4bcaa.pdf
http://staffnew.uny.ac.id/upload/132296144/pendidikan/RAGAM+bahasa+ind.pdf
http://repository.ut.ac.id/4233/1/BING4212-M1.pdf
https://www.gurupendidikan.co.id/ragam-bahasa-indonesia/
huruf kapital, tanda titik, tanda koma, dan huruf miring
2) Kesalahan berbahasa ragam tulisan pada tataran morfologi
3) Kesalahan berbahasa ragam tulisan pada tataran sintaksis
4) Kesalahan berbahasa ragam tulisan pada tataran semantik

Faktor-Faktor penyebab kesalahan bahasa tulisan pada naskah dinas di lingkungan lembaga
pemerintahan adalah :
1) Penyusunan tata naskah dinas di lingkungan lembaga pemerintahan belum mengikuti
pedoman dari kementerian dalam negeri Republik Indonesia
2) Minimnya pengetahuan penyusun naskah tentang tata bahasa Indonesia yang sesuai
dengan EYD
3) Adanya pengaruh bahasa daerah ketika penyusunan kalimat dalam tata naskah dinas di
lingkungan lembaga pemerintahan

SARAN
1. Sebaiknya kesadaran akan membaca dan menulis ditingkatkan agar menambah
pengetahuan mengenai penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar serta
tercapainya fungsi bahasa Indonesia ragam tulisan dalam lembaga pemerintahan
2. Lebih teliti dan taat dengan memperhatikan aturan yang berlaku pada lembaga
pemerintahan agar kualitas terjaga
3. Disarankan untuk anggota lembaga pemerintahan adalah juga pemerhati bahasa
Indonesia
4. Membuat program secara khusus mengenai pelatihan penggunaan bahasa Indonesia
dalam lembaga pemerinahan

UCAPAN TERIMA KASIH


Terima kasih kepada Ibu Silvia Ratna Juwita atas bimbingannya dalam pengerjaan tugas ini
dengan revisi yang telah diberikan, kami berharap semoga tulisan ini bermanfaat bagi pembaca.
Mohon maaf apabila ada kesalahan serta kekurangan karena keterbatasan pengetahuan dan
referensi, kami sebagai penulis menyadari bahwa tulisan ini masih jauh dari sempuma. Oleh

https://media.neliti.com/media/publications/287835-realitas-penggunaan-bahasa-indonesia-ragf4c4bcaa.pdf
http://staffnew.uny.ac.id/upload/132296144/pendidikan/RAGAM+bahasa+ind.pdf
http://repository.ut.ac.id/4233/1/BING4212-M1.pdf
https://www.gurupendidikan.co.id/ragam-bahasa-indonesia/
karena itu, saran dan kritik yang sudah diterima sangat membantu kami untuk membangun
tulisan ini menjadi susunan yang lebih baik dan sempurna.

DAFTAR PUSTAKA
Akmaluddin. (2014). Analisis Kesalahan Bahasa Tulisan pada Naskah Dinas di Sekretariat
Daerah Pemkot Mataram dan Relevansinya terhadap Pembelajaran Bahasa Indonesia pada
Jenjang Pendidikan Menengah. (Tesis tidak diterbitkan). Universitas Mataram, Mataram.

Alwi, Hasan dkk. (2003). Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Arifin, E. Zainal dan Hadi, Farid. (2009). 1001 Kesalahan Berbahasa. Jakarta: Akademika
Pressindo.

Arikunto, Suharsimi. (2013). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka
Cipta.

Chaer, Abdul. (2002). Pengantar Semantik Bahasa Indonesia. Jakarta: Reineka Cipta.

Djago, Tarigan dan Sulistyaningsih, Lilis Siti. 1998. Analisis Kesalahan Berbahasa. Jakarta:
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah

Ramlan, M.. (2001). Morfologi Suatu Tinjauan Deskriptif. Yogyakarta: CV. Karyono.

Setyawati, Nanik. (2010). Analisis Kesalahan Berbahasa Indonesia Teori dan Praktik.
Surakarta: Yuma Pustaka.

Shalima, Irsyadi dkk. (2013). Detik-Detik Ujian Nasional Bahasa Indonesia. Klaten: PT Intan
Pariwara.

Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa. (2008). Kamus Bahasa Indonesia. Jakarta: Pusat Bahasa.

https://media.neliti.com/media/publications/287835-realitas-penggunaan-bahasa-indonesia-ragf4c4bcaa.pdf
http://staffnew.uny.ac.id/upload/132296144/pendidikan/RAGAM+bahasa+ind.pdf
http://repository.ut.ac.id/4233/1/BING4212-M1.pdf
https://www.gurupendidikan.co.id/ragam-bahasa-indonesia/

Anda mungkin juga menyukai