Anda di halaman 1dari 3

Hasil Wawancara

Pada   hari   Kamis,   tanggal 28 Oktober  ,   kami   datang  bertemu dengan Mas Ghifari dan meminta
izin  untuk   mewawancarainya.Narasumber ini bersikap ramah kepada kami.

Pertanyaan pembuka

1. Masnya namanya siapa?


Nama saya Muhammad Ghifari Mardiaz.
2. Umurnya berapa ya?
Umur saya 20 tahun.
3. Tinggal dimana?
Bintaro, Pondok Aren.

Pertanyaan isi

1. Saya mau tanya. Maaf, kira-kira masnya cuti karna apa ya?
Kurang lebih yak arna dampak dari pandemic itu sendiri ya seperti itu.
2. Sebelumnya, Ayah masnya kerja dimana ya? Atau sebagai apa?
Ayah saya bekerja sebagai freelancer disalah satu kantor notaris di derah Jakarta dan
Yogyakarta.
3. Jadi dimasa pandemic ini dampak apa yang menimpa orangtua mas sampai sekarang
ini mas harus cuti kuliah atau adik atau kakak mas harus berhenti pendidikannya?
Dari yang kita tau ya karna pandemic ini ya merugikan banyak pihak, bukan saya doang gitu.
Mungkin saya salah satu dari yang terkena dampak dari pandemic ini juga ya. Jadikan yang
terkena dampak pandemic ini. Jadi yang terkena dampak pada saya ini kurang lebihnya
keluarga saya pemasukan untuk keluarga saya ini tidak seperti sebelum adanya pandemic ini.
Jadi tidak lancer lah pemasukan atau income buat keluarga saya jadi harus ada yang
dipertimbangkan.
4. Jadi mohon maaf, bapaknya mas ini diberhentikan atau masih kerja tapi tidak
sebanyak dulu?
Pekerjaan masih tapi, karna freelancer juga ga setiap saat ada kerjaan jadi setiap ada
panggilan atau job yang dapat dari orang lain baru masuk jadi jam kerjanya tidak sebanyak
dulu.
5. Selama pandemi ini yang terkena dampak untuk Pendidikannya hanya mas seorang
atau kakanya mas atau adiknya juga terkena?
Kebetulan kakak saya sudak menikah dan itu juga salah satunya alasan saya berhenti kuliah
ya ketika kakak saya menikah saya menikah itu.
6. Jadi selama ini apah mas menerima bantuan dari pemerintah dalam bentuk apapun itu
atau tidak mas?
7. Kalau untuk bantuan dari pemerintah pada saat saya kuliah awal-awal saja, seperti paket
internet berapa giga. Untuk saat ini saya masih kosong hanya bantu-bantu ayah saya aja. Dan
kalau bantuan berupa uang dari pemerintah lewat rt atau rw belum ada.
8. Masnya pernah daftar beasiswa untuk melanjutkan akademik atau tidak?

Saya pernah dulu daftar-daftar beberapa Cuma tidak saya lanjuti. Ada beberapa yang tidak
diterima dan ada juga yang tidak saya lanjutin jadi ga maksimal disitu. Saya ga ngandelin
beasiswa untuk sekarang karna belum ada yang jelas,
9. Nah untuk putus kuliahnya sejak dari kapan mas?
Kalau untuk putus kuliah dari Januari awal tahun sampai sekarang masih cuti.
10. Terus masnya kenapa bisa berhenti kuliah?
Kalau dari pihak orangtua sih inginnya melanjutkan kuliah, cuma saya sendiri inginnya
berenti karna saya tidak mau membebani perekonomian orangtua ketika harus ada yang
dibagi apalagi kita laki-laki kita harus membagi-bagi dan harus sadar diri gimana kita harus
membantu perekonomonian keluarga bukannya menambah beban keluarga.
11. Ketika mas pertama kali putus kuliah apa yang mas rasakan?
Awalnya sih kurang lebih biasa saja seperti orang-orang yang terkena dampak juga. Ya saya
hanya diam dirumah seperti itu.
12. Menurut mas bagaimana pemerintah dalam menangani pandemi Covid-19 ini?
Memang bukan hal yang gampang. Ya kita gabisa ngepush pemerintah jugakan karna stepnya
jugakan ga langsung bisa keluar dari pandemic ini yang kemarin kita lihat diberita-berita yang
bahkan sekarang ada yang naik ada yang turun jadi ga stabil sampai sekarang juga. Jadi kita
gabisa menyalahkan pemerintah juga kita Cuma bisa ngepush pemerintah gimana sikap yang
benar untuk menghadapi pandemic ini dengan menginformasikan untuk selalu menggunakan
prokes.
13. Kalau menurut mas, pemerintah sudak maksimal belum dalam menanggapi pandemic
ini?
Kalo menurut saya, sudah mungkin maksimal, Cuma ada beberapa informasi yang belok-
belok dikit. Kalo ada pemerintah salah juga kita kritikan.
14. Untuk kedepannya apa yang mas harapkan dari kebijakan pemerintah bagi mas itu
bentuk dari bantuan untuk Pendidikan?
Seharusnya di digenjot lagi ya untuk orang yang terkena dampak seperti saya kurang lebihnya
ya. Mungkin ada yang lebih paraha dari say aitu yang lebih berhak mungkin , kalo saya
hanyak dampkanya seperti ini. Jadi untuk bantuan kuliah atau sekolah itu harus lebih dipush
lagi karnakan kalau bantuan pemerintah itu untuk sekolah itukan wajib jadi kalau ada yang
berhenti dipaksakan lagi. Jadi kalau bisa bantuannya harus diperjelas aja.
15. Untuk masnya sendiri nih, kalau misalnya ada bantuan atau beasiswa masnya masih
mau lanjut kuliah atau bagaimana?
Semisal kalau ada bantuan yang pasti saya ambil. Kalau contohnya seperti beasiswa itu
mungkin saya ambil kalau masih abu-abu gini saya mungkin lebih baik cari kerja atau masih
bantu-bantu orang tua dulu aja.
16. Menurut mas, efektif ga si bejalar online seperti ini?
Tergantung ya, kalau untuk beberapa orang yang bisa belajar online karena nyatai atau ada
yang tidak bisa seperti saya kalo ga offline karenakan gamasuk terus kita kalau tektokan
belajar itu jadi susah.

Pertanyaan penutup

1. Mas ghifari termakasih atas wawancara dan waktunya?


Iya, sama-sama.

Penutup

A. Kesimpulan
Dalam pandemic covid – 19 ini ternyata masih ada banyak masyarakat Indonesia yang
terkena dampak dibagian Pendidikan ini. Banyak yang tidak bisa melanjutkan pendidikannya
dan akhirnya memilih untuk bekerja agar dapat membantu orang tuanya untuk mencari uang
tambahan.

B. Saran – saran
Menurut saya pemerintah harus lebih menunduk untuk melihat rakyat – rakyatnya yang masih
berusaha untuk keluar dari dampak pandemic yang menyebabkan gangguan dalam ekonomi
keluarganya yang mengharuskan anak – anak bangsa kita menjadi putus pendidikannya dan
memilih untuk bekerja agar dapat membantu keluarga mereka.

Anda mungkin juga menyukai