Sumiati
Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Untan Pontianak
Email: sumisumi574@yahoo.com
Abstrack
This study deals with the linguistic field. Researchers focus on semantic research issues that are
relationships between forms and meanings that involve synonyms and polysemics, relations
between two meanings involving hyponim and antonyms, and relations between two forms
involving homonyms. The method used in this research is descriptive method with qualitative
research form. Sources of data in this study are native speakers Ketapang dialect Malay language
obtained through observation and recording field directly. The data in the study are related to
synonyms, antonyms, polysemics, hyponimes, and homonyms. The technique used in this research
is direct technique that is simak method, skill method and documentary study. The data collection
tools used in this research are questionnaires, picture lists, and folklore. Based on the results of
existing data analysis, it can be concluded that in Ketapang dialect Malay language there are 157
words containing semantic relation, 52 synonyms consist of 13 complete and total synonyms, 21
complete but not total synonyms, 10 synonyms incomplete but total, 8 synonyms Complete and not
total. 65 antonyms consisting of 30 twin antonyms, 13 polar antonyms, 11 relational antonyms, 5
hierarchial antonyms, and 6 compound antonyms. 13 polysemics, 13 hyponimes, and 14
hyponimes.
1
hanya berupa bunyi dan bentuk tanpa adanya bahasa daerahnya sehingga BMDK
makna yang terdapat dalam bahasa tersebut. bercampur dengan bahasa lain.
Kajian dalam penelitian ini berupa Bahasa daerah haruslah tetap
kosakata Relasi Semantik kata BMDK. dilestarikan dan diajarkaan generasi penerus
Memilih Relasi Semantik Kata BMDK agar lambat laun bahasa daerah tidak punah.
sebagai objek penelitian disebabkan beberapa Bahasa daerah yang ada di Indonesia satu di
faktor seperti berikut ini. Pertama, dalam antaranya BMDK yang terdapat di
setiap bahasa termasuk BMDK ditemui Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat.
adanya hubungan kemaknaan atau relasi BMDK perlu didokumentasikan mengingat
semantik antara sebuah kata dengan kata pengaruh masyarakat pendatang dari
yang lainnya. Relasi semantik tersebut bisa berbagai daerah yang bertempat tinggal di
saja menyangkut hal kesamaan makna Kabupaten Ketapang.
(sinonim), berlawanan makna (antonim), Ada beberapa penelitian terdahulu
ketercakupan makna (hiponim), kegandaan pertama, Hazlida (2010) dengan judul“Relasi
makna (polisemi), dan kelainan makna Semantik Kata Bahasa Melayu Dialek
(homonim). Sambas Kecamatan Pemangkat.” Metode
Ketidak tepatan penggunaan makna yang digunakan ialah metode deskriptif dan
kata tersebut bisa saja menimbulkan bentuk penelitiannya kualitatif. Teknik dan
kebingungan dan tidak jarang dapat alat pengumpul data dalam penelitian ini
menghasilakan multitafsir di antara pengguna yakni teknik simak libat cakap dan teknik
BMDK. Hal ini lah yang melatar belakangi pancing dengan menggunakan pedoman
melakukan penelitian tentang relasi semantik daftar pertanyaan dan gambar, kartu data, dan
kata. Kedua, melalui penelitian relasi cerita rakyat. Kedua, Maksim Agnes (2013)
semantik kata ingin mengetahui bentuk, dengan judul “Relasi Semantik Kata dalam
makna, dan hubungan makna kata dalam Bahasa Dayak Suhaid Dialek Sejuram.”
BMDK. Ketiga, melengkapi dan melanjutkan Metode yang digunakan ialah metode
penelitian yang pernah diteliti tentang deskriptif dan bentuk penelitiannya yaitu
BMDK. kualitatif. Teknik dan alat pengumpul data
Bahasa daerah merupakan bahasa dalam penelitian ini adalah teknik pancing,
yang turun temurun digunakan oleh warga teknik wawancara, dan teknik studi
Negara Indonesia. Bahasa daerah lambat laun dokumenter dengan menggunakan daftar
akan mengalami kepunahan, penyebab pertanyaan, instrument yang berupa pedoman
kepunahan bahasa daerah di antaranya, gambar, dan cerita rakyat. Ketiga, Tiurmina
pertama masyaraka lebih suka memakai BR Taambunan (2013) dengan judul “Relasi
bahasa Indonesia untuk berkomunikasi dan Semantik Kata dalam Bahasa Melayu Dialek
merasa malu untuk menggunakan bahasa Sekadau.
daerah mereka sendiri. Kedua, adanya Relasi semantik adalah hubungan
perkawinan campuran antara penutur asli dan antara makna sebuah kata dengan makna kata
penutur bukan asli (penutur daerah lain) yang yang lainnya dalam satu bahasa yang
akan mengakibatkan peleburan terhadap meliputi sinonim, antonim, homonim, dan
BMDK. Ketiga orang tua yang merupakan polisemi (Chaer, 2013:83).
penutur asli bahasa daerah biasanya Menurut Keraf (2009:34) kelima
mengajarkan anak-anak mereka dengan relasi antarkata itu dapat dikelompokkan
bahasa Indonesia sehingga anak-anak mereka sebagai berikut Pertama relasi antarbentuk
tidak mengetahui bahasa daerahnya. Keempat dan makna yang melibatkan sinonim dan
masyarakat yang sering berpindah tempat polisemi. (a) Sinonim yang bermakna lebih
tinggal ke daerah lain. Kelima disamping itu dari satu bentuk bertalian dengan satu makna.
masuknya pendatang ke daerah tersebut (2) Polisemi yang bermakna bentuk yang
dengan menggunakan bahasa Indonesia atau sama memiliki lebih dari satu makna. Kedua
relasi antardua makna yang melibatkan
2
hiponim dan antonim. (a) Hiponim: yang percakapan tatap muka dengan informan.
bermakna cakupan-cakupan makna dalam Namun, beda halnya dengan teknik tidak
sebuah makna yang lain. (b) Antonim: yang langsung yakni peneliti tidak melakukan
bermakna posisi sebuah makna di luar sebuah percakapan secara tatap muka dengan
makna yang lain. Ketiga relasi antardua informan. Dalam penelitian ini menggunakan
bentuk yang melibatkan homonim, yaitu teknik langsung yakni metode simak dan
suatu bentuk mengacu kepada dua referen metode cakap.
yang berlainan. Metode simak karena cara yang
digunakan untuk memperoleh data dilakukan
METODE PENELITIAN dengan menyimak penggunaan bahasa.
Istilah menyimak tidak hanya berkaitan
Pada metode penelitian dijelaskan dengan penggunaan bahasa secara lisan,
cara penelitian itu akan dilakukan, yang di tetapi juga penggunaan bahasa secara tertulis.
dalamnya mencakup bahan atau materi Metode ini memiliki teknik dasar yaitu,
penelitian, alat, jalan penelitian, variable teknik sadap karena pada hakikatnya
dan data yang hendak disediakan dan penyimakan diwujudkan dengan penyadapan.
analisis data (Mahsun, 2014:72). Metode Selanjutnya, teknik sadap ini diikuti dengan
yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik lanjutan yang berupa teknik simak
metode deskriptif, yaitu dengan cara libat cakap, catat, dan teknik rekam. Teknik
mendeskripsikan kata-kata yang simak libat cakap yaitu peneliti melakukan
mengandung relasi semantik dalam BMDK penyadapan dengan cara berpartisipasi
yang terdiri sinonim, antonim, polisemi, samabil menyimak pembicaraan. Dalam hal
hiponim, dan homonim. ini, peneliti terlibat langsung dalam dialog.
Bentuk penelitian ini adalah Selanjutnya, menurut Mahsun (2014:93)
kualitatif karena penelitian ini akan teknik catat adalah teknik lanjutan yang
menghasilkan data, berupa kutipan kalimat- dilakukan ketika menerapkan metode simak
kalimat tentang BMDK. Dengan demikian dengan lanjutan teknik sebelumnya. Jika
penelitian ini, pada akhirnya menghasilkan tidak dilakukan pencatatan, peneliti dapat
data deskriptif, berupa kata. melakukan perekaman ketika menerapkan
Data yang diambil dalam penelitian metode simak dengan teknik lanjutan
ini, yaitu berupa kata-kata yang mengandung sebelumnya. Tentu teknik rekam
relasi antarbentuk dan makna yang dimungkinkan terjadi jika bahasa yang
melibatkan sinonim dan polisemi, relasi diteliti adalah bahasa yang masih dituturkan
antaradua makna yang melibatkan hiponim oleh pemiliknya.
dan antonim, dan relasi antaradua bentuk Menurut Mahsun (2014:95)
yang melibatkan homonim. penamaan metode penyediaan atau dengan
Sumber data penelitian ini, yaitu metode cakap disebabkan cara yang
penutur Bahasa Melayu Dialek Ketapang ditempuh dalam pengumpulan data itu adalah
yang bertempat tinggal di Desa berupa percakapan antara peneliti dengan
Kendawangan Kiri, Kecamatan informan. Adanya percakapan antara peneliti
Kendawangan Kabupaten Ketapang. Sumber dengan informan mengandung arti terdapat
data penelitian ini, yaitu penutur Bahasa kontak antara peneliti dan informan. Karena
Melayu Dialek Ketapang yang bertempat itulah data diperoleh melalui penggunaan
tinggal di Desa Kendawangan Kiri, bahasa secara lisan.
Kecamatan Kendawangan Kabupaten
Ketapang. Teknik dasar ini memiliki teknik
Terdapat dua bagian teknik lanjutan yaitu cakap semuka. Pada
pengumpulan data yakni teknik langsung dan pelaksanaan teknik cakap semuka peneliti
tidak langsung. Maksud dari teknik langsung langsung melakukan percakapan dengan
ialah peneliti langsung melakukan penggunaan bahasa sebagai informan dengan
3
bersumber pada pancingan yang sudah HASIL DAN PEMBAHASAN
disiapkan (berupa daftar pertanyaan) atau
secara spontanitas, maksutnya pancingan Analisis data dalam penelitian ini
dapat muncul ditengah-tengah percakapan. yaitu analisis 1) relasi antar bentuk dan
Pemancingan tidak terlepas dari wawancara. makna yang melibatkan sinonim dan
Menurut Moleong (2013:186) wawancara polisemi; 2) antara dua makna yang
adalah percakapan dengan maksud tertentu. melibatkan hiponim dan antonim; dan 3)
Percakapan ini dilakukan oleh dua pihak, relasi antara dua bentuk yang melibatkan
yaitu pewawancara yang mengajukan homonim.
pertanyaan dan yang diwawancarai yakni
memberikan jawaban pertanyaan. 1. Analisis Relasi Antar Bentuk dan
Menurut Moleong (2013:161) Makna yang Melibatkan Sinonim dan
dokumen sudah lama digunakan dalam Polisemi
penelitian sebagai sumber data karena dalam 1.1 Sinonim lengkap dan total
banyak hal dokumen sebagai data dapat
dimanfaatkan untuk menguji, menafsirkan, Sinonim lengkap adalah sinonim
bahkan untuk meramalkan. Pelaksanaan yang kedua kata tersebut memiliki identitas
teknik studi dokumenter dalam penelitian ini makna kognitif (aspek-aspek makna satuan
dilakukan dengan menganalisis cerita rakyat bahasa yang berhubungan dengan ciri-ciri
Ketapang yang sudah didokumentasikan. dalam di luar bahasa atau penalaran) dan
Alat yang digunakan peneliti untuk emotif (makna kata atau frasa yang ditautkan
mendapatkan data yaitu daftar pertanyaan, dengan perasaan) yang sama, sedangkan
gambar-gambar, cerita rakyat yang di sinonim total adalah sinonim yang kedua kata
dokumentasikan, dan kartu data. Sebelum tersebut dapat saling bertukar atau saling
analisis data dalam penelitian ini dilakukan menggantikan dalam semua kontek.
kegiatan transkripsi, penerjemahan, dan
klasifikasi.
Tabel 1 Kata-kata yang termasuk sinonim lengkap dan total dalam BMDK.
Berikut analisis sinonim lengkap dan total a. Uma t gi pgi k pasa.
dalam kalimat. b. Mama t gi pgi k pasa.
- Kata uma ‘ibu’ dan mama ‘ibu’. “Ibu sedang pergi ke pasar.
Kata uma dan mama dalam Kata uma dan mama sama-sama
BMDK merupakan kata-kata yang mempunyai makna ibu (orang tua
bersinonim lengkap dan total karena kedua perempuan). Kedua kata ini memiliki
kata ini memiliki identitas makna kognitif identitas makna kognitif (aspek-aspek makna
(aspek-aspek makna satuan bahasa yang satuan bahasa yang berhubungan dengan ciri-
berhubungan dengan ciri-ciri dalam di luar ciri dalam di luar bahasa atau penalaran) dan
bahasa atau penalaran) dan emotif (makna emotif (makna kata atau frasa yang ditautkan
kata atau frasa yang ditautkan dengan dengan perasaan) yang sama dan dapat
perasaan) yang sama dan penggunaannya bertukar pada semua konteks.
dapat ditukar dalam semua konteks. Contoh:
4
1.2 Sinonim lengkap tetapi tidak total bahasa atau penalaran) dan emotif (makna
kata atau frasa yang ditautkan dengan
Sinonim lengkap tetapi tidak total perasaan) yang sama tetapi kedua kata
adalah sinonim yan kedua kata tersebut tersebut tidak dapat bertukar dalam semua
memiliki identitas makna kognitif (aspek- konteks.
aspek makna satuan bahasa yang
berhubungan dengan ciri-ciri dalam di luar
Tabel 3 Kata-kata yang termasuk sinonim tidak lengkap tetapi total dalam BMDK.
5
(aspek-aspek makna satuan bahasa yang maupun faktor-faktor lainnya. Kata kci
berhubungan dengan ciri-ciri dalam di luar pada kalimat (b) bermakna kecil dan masih
bahasa atau penalaran) dan emotif (makna dalam ukuran staandar ataupun normal
kata atau frasa yang ditautkan dengan seperti biasanya.
perasaan) yang sama, namun kedua kata ini
dapat bertukar dalam semua konteks. 1.4 Sinonim tidak lengkap dan tidak tota
Contoh.
a. Alus ga luba jaum t, da keliata Sinonim tidak lengkap dan tidak total
kua. adalah sinonim yang tidak memiliki identitas
“Kecil sekali lubang jarum ini, sehingga makna kognitif (aspek-aspek makna satuan
tidak kelihatan.” bahasa yang berhubungan dengan ciri-ciri
b. Kci ga badan biak t. dalam di luar bahasa atau penalaran) dan
“Kecil sekali badan anak itu.” emotif (makna kata atau frasa yang ditautkan
Kata alus pada kalimat (a) bermakna dengan perasaan) yang sama dan tidak dapat
kecil, namun tidak normal karena memiliki bertukar dalam semua konteks.
fisik yang sangat kecil bawaan dari lahir
Tabel 4 Kata-kata yang termasuk sinonim tidak lengkap dan tidak total dalam BMDK.
6
Tabel 5 Kata-kata yang termasuk polisemi dalam BMDK
7
jeruk.
3 Bu Mlati, kamboj, lili, dan Bunga melati, lili, dan mawar.
mawa.
“Ibu menanam berbagai jenis pohon asam.”
Berikut penggunaan kata-kata berhiponim Dalam kalimat ‘Uma t ad nanam
dalam kalimat. bjenis nik poko asam’ tercakup
- Kata asam dan asam jaw berhiponim pengertian berbagai jenis asam misalnya
dengan kata asam . asam gandis, asam jawe, dan sebagainy.
Kata asam dalam BMDK mencakup
pengertian gandis, jaw, dan sebagainya. 2.2 ANTONIM KEMBAR
Kata gandis dan jaw berhiponim dengan
kata asam yang berada pada kelas atas atau Antonim kembar adalah antonim
tingkatnya di atas, sedangkan kata gandis dan yang melibatkan pertentangan antara dua
jaw merupakan kelas bawah. Kelas atas kata. Antonim kembar mempunyai ciri-ciri
disebut hipernim dan kelas bawah disebut sebagai berikut.
hiponim. Kata gandis, jaw adalah hiponim a. Melibatkan dua kata yang bertentangan.
dan kata asam adalah hipernim dari gandis, b. Pertentangan makna kata secara mutlak.
jaw.Contoh: c. Penyangkalan terhadap salah satunya
Uma t ad nanam bjenis nik poko berarti penegasan terhadap pasangannya.
asam.
- Kata bau ‘baru’ berantonim dengan b. Ganti am sndal kau nan bah dah buok!
kata buok ‘jelek’. “Gantilah sandal kamu karena sudah
Kata bau dalam BMDK tidak bagus lagi!
merupakan pasangan antonim dari kata
buok. Penyangkalan terhadap kata bau
merupakan penegasan terhadap kata buok. 2.3 Antonim Kutub
Bila dikatakan buok berarti sudah tidak
baru lagi,sebaliknya jika dikatakan bau Antonim kutub atau gradual adalah
berarti dalam keadaan bagus dan tidak pertentangan dua kata dengan melibatkan
buok.Contoh. beberapa tingkat antara, ciri-cirinya berupa
a. Biak t bao abis bli moto bau. penyangkalan terhadap satu tidak mencakup
“Anak itu baru saja membeli motor penegasan terhadap yang lain.
baru.”
8
1 Ta Glap Terang Gelap
Kata-kata yang tedapat pada table di ta, kurang ta, cukup ta, lebih
atas termasuk antonim kutub. Berikut glap, kurang glap, dan cukup glap.
penggunaan kata-kata berantonim kutub Contoh.
dalam kalimat.
- Kata ta ‘terang’ berantonim dengan a. Ta ga lampu kamanin, uyoh
kata glap ‘gelap’. mao tidu.
Kata ta dan glap merupakan “Terang sekali lampu kamar ini, susah
dua kata berantonim yang memiliki sekali untuk tidur.”
tingkatan-tingkatan antara, yaitu aga b. gelap ga lait te, nampak mao
ta, ta, ta skali, glap skali, ujan.
aga glap. “Langit gelap sekali, sepertinya akan
Kata ta dan glap juga dapat turun hujan.”
diberi keterangan perbandingan seperti lebih
NO Kosakata dalam BMDK Antonim dalam BMDK Kosakata dalam Antonim dalam
BI BI
1 Bjual Pmbli Jual Beli
2 Guu Muid Guru Murid
3 Dokt Pasin Dokter Pasien
b. Uma t bli ikan gmbong.
- Kata bjual ‘jual’ berantonim dengan “Ibu membeli ikan gembung.”
kata pmbli ‘beli’.
Kata jual dan bli termasuk ke 2.4 ANTONIM HIRARKIAL
dalam antonim relasional. Bila ada jual
berarti ada bli, begitu juga sebaliknya bila Antonim hirarkial adalah
ada bli berarti ada jual. kehadiran kata pertentangan yang terjadi antara kata-kata
yang maknanya berada dalam posisi
jual menyebabkan hadirnya kata bli. Bila bertingkat. Jenis antonim ini sebenarnya
tidak ada kata jual tidak ada kata bli. hampir sama dengan antonim majemuk,
Contoh. tetapi di sini terdapat kriteria tambahan,
a. Bu Watibah jual es cndol di dpan yakni tingkat.
skolah.
“Ibu Wati menjual es cendol di depan
sekolah.”
9
sabtu, minggu. sabtu, minggu.
2 Ds Kot Desa Kota
Kata-kata yang terdapat pada tabel di a. Ai Migu nin say mao balik k
atas termasuk antonim hirarkial. Berikut Kendawangan.
penggunaan kata-kata berantonim hirarkial “Hari minggu ini saya akan pulang ke
dalam kalimat. Kendawangan.”
1. Kata Senin ‘senin’ berantonim dengan b. Ai Snn nanti ad apat di kantor.
kata Snn, Slas, Rabo ‘Senin, “Hari senin nanti akan diadakan rapat di
Selasa, Rabu’. kantor desa.”
Senin, Slas, Rabo, Kamis, Jumat,
Sabtu, Minggu merupakan nama-nama hari 2.5 Antonim Majemuk
dalam BMDK. Penegasan terhadap hari
Senin berarti penyangkalan terhadap hari Antonim majemuk adalah antonim
Slas, Rabo, Kamis, Jumat, Sabtu, yang melibatkan pertentangan antara banyak
Minggu. Penyangkalan terhadap hari Senin kata. antonim ini bertalian terutama dengan
berarti penegasan terhadap hari-hari lainnya. anggota-anggota (antonim) dari satu jenis
Contoh. kelas, seperti jenis tumbuhan, jenis hewan,
jenis logam, atau jenis warna, dan
sebagainya.
Tabel 11 Kata-kata yang termasuk antonim majemuk dalam BMDK
10
zat beracun yang dapat membahayakan merupakan homonim.
makhluk hidup. Kata bisa I dan kata bisa II
11
relasi makna homonim seperti pada kata
salon I yang maknanya dalah tempat
pengeras suara dengan kata salon II yang
bermakna tempat untuk orang memotong
rambut. Pada kata jaja I yang bermakna
‘jajanan pasar’ kue tradisional dengan kata
jaja II kegiatan menawarkan barang.
Saran
DAFTAR PUSTAKA
12