Anda di halaman 1dari 5

Nama : Melati

NIM : 856334607

Mata Kuliah : PDGK4204-Pendidikan Bahasa Indonesia di SD

Tutor : Muthoharoh,M.Pd

1. Bahasa merupakan sistem simbol, baik berupa bunyi dan/atau tulisan yang dipergunakan
dan disepakati oleh suatu kelompok sosial. Berdasarkan pernyataan tersebut, menurutmu
bagaimana orang yang berasal dari kelompok sosial berbeda dapat berkomunikasi?
Jelaskan !
Jawaban :

Orang yang berasal dari kelompok sosial yang berbeda dapat berkomunikasi dengan
menggunakan bahasa yang dipahami oleh keduanya. Bahasa adalah sistem simbol yang
dipergunakan dan disepakati oleh suatu kelompok sosial, sehingga bahasa tersebut dapat
berbeda-beda antara kelompok sosial yang satu dengan yang lainnya. Namun, pada
dasarnya semua bahasa memiliki struktur yang sama, yaitu terdiri dari bunyi atau kata-
kata yang memiliki makna tertentu.
Sebagai contoh, seseorang yang berasal dari Indonesia dapat berkomunikasi dengan
seseorang yang berasal dari Jepang dengan menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa
perantara. Bahasa Inggris adalah bahasa internasional yang banyak dipergunakan di
seluruh dunia, sehingga menjadi pilihan yang baik sebagai bahasa perantara antara
kelompok sosial yang berbeda. Selain itu, dengan adanya kemajuan teknologi dan
transportasi, orang dapat dengan mudah berkomunikasi dengan orang yang berada di
tempat yang jauh dengan menggunakan alat komunikasi seperti telepon, video call, atau
pesan instan. Hal ini memungkinkan orang yang berasal dari kelompok sosial yang
berbeda untuk berkomunikasi dengan lebih mudah tanpa terhalang oleh jarak geografis
atau bahasa yang berbeda. Dalam kesimpulannya, bahasa bukanlah halangan yang tidak
bisa diatasi dalam komunikasi antara orang yang berasal dari kelompok sosial yang
berbeda. Orang dapat menggunakan bahasa yang dipahami oleh keduanya atau bahasa
perantara untuk dapat berkomunikasi dengan baik.
2. Bahasa adalah alat komunikasi. Belajar bahasa adalah belajar berkomunikasi. Bagaimana
seharusnya pembelajaran bahasa itu diselenggarakan di sekolah?
Jawaban :
Pembelajaran bahasa seharusnya diselenggarakan di sekolah dengan memperhatikan
beberapa prinsip penting, antara lain:
a) Menyesuaikan dengan kebutuhan siswa

Pembelajaran bahasa harus disesuaikan dengan kebutuhan siswa, baik kebutuhan


akademik maupun kebutuhan sosial. Selain itu, perlu diperhatikan juga karakteristik
siswa seperti minat, bakat, dan tingkat kemampuan mereka dalam memahami bahasa.
b) Menggunakan pendekatan yang tepat

Penggunaan pendekatan yang tepat dalam pembelajaran bahasa sangat penting agar
siswa dapat lebih mudah memahami dan menguasai bahasa yang dipelajari. Beberapa
pendekatan yang bisa digunakan antara lain pendekatan komunikatif, pendekatan
berbasisproyek, atau pendekatan berbasis teknologi.
c) Memperhatikan aspek kebahasaan

Pembelajaran bahasa tidak hanya terbatas pada aspek percakapan saja, tetapi juga
harus memperhatikan aspek kebahasaan lainnya seperti tata bahasa, kosa kata, dan
tulisan. Hal ini penting agar siswa dapat menguasai bahasa secara menyeluruh dan
dapat mengaplikasikan bahasa dalam berbagai situasi.
d) Menyediakan lingkungan belajar yang kondusif

Lingkungan belajar yang kondusif dapat mempengaruhi proses belajar siswa. Oleh
karena itu, guru harus menyediakan lingkungan belajar yang nyaman dan dapat
memotivasi siswa untuk belajar bahasa dengan sungguh-sungguh.
e) Menerapkan metode pembelajaran yang bervariasi

Metode pembelajaran yang bervariasi dapat membantu siswa lebih mudah


memahami dan menguasai bahasa yang dipelajari. Beberapa metode pembelajaran
yang bisa digunakan seperti pembelajaran kooperatif, simulasi, dan permainan.
f) Membuat program pembelajaran yang sistematis

Program pembelajaran yang sistematis dapat membantu guru dan siswa dalam melihat
perkembangan belajar dan mencapai tujuan pembelajaran dengan lebih mudah.
Dengan memperhatikan prinsip-prinsip tersebut, pembelajaran bahasa dapat
diselenggarakan dengan baik di sekolah sehingga siswa dapat lebih mudah memahami
dan menguasai bahasa yang dipelajari.

3. Apa yang dimaksud dengan B1 dan B2? Bagaimana perbedaan pemerolehannya?


Jawaban :

B1 dan B2 adalah level atau tingkat kemahiran berbahasa yang digunakan dalam
Common European Framework of Reference for Languages (CEFR) atau Kerangka
Acuan Umum Eropa untuk Bahasa. B1 dan B2 adalah dua dari enam tingkat kemahiran
berbahasa yang ada di CEFR, dimana B1 merupakan tingkat yang lebih rendah dan B2
merupakan tingkat yang lebih tinggi.
Tingkat B1 (Threshold) mengindikasikan bahwa seseorang sudah mampu berkomunikasi
secara sederhana dalam situasi sehari-hari, seperti berbicara tentang topik umum,
membeli barang, dan memberikan informasi pribadi. Sedangkan tingkat B2 (Vantage)
menunjukkan bahwa seseorang sudah mampu berkomunikasi secara efektif dan lebih
kompleks dalam situasi yang lebih formal atau profesional, seperti berbicara dalam rapat
atau mempresentasikan sebuah ide.
Perbedaan pemerolehan antara tingkat B1 dan B2 terletak pada keterampilan dan
kemampuan yang harus dikuasai. Untuk mencapai tingkat B1, seseorang harus dapat
memahami dan menggunakan kosakata sekitar 2000 kata dan mampu membaca dan
menulis teks sederhana. Sedangkan untuk mencapai tingkat B2, seseorang harus dapat
memahami dan menggunakan kosakata sekitar 4000 kata dan mampu membaca dan
menulis teks yang lebih kompleks.
Selain itu, pemerolehan tingkat B2 juga membutuhkan keterampilan berbahasa yang
lebih kompleks, seperti kemampuan untuk menyusun argumen secara sistematis dan logis
dalam percakapan atau penulisan, serta kemampuan untuk memahami perbedaan nuansa
dan makna yang lebih kompleks dalam bahasa yang dipelajari.
Untuk memperoleh tingkat B1 atau B2, seseorang harus mengikuti pembelajaran bahasa
yang sistematis dan konsisten, berlatih secara teratur, serta menguji kemampuan
berbahasa melalui tes yang diakui dan berbasis CEFR. Tes ini akan mengevaluasi
kemampuan berbahasa dalam empat aspek yaitu mendengarkan, membaca, menulis, dan
berbicara. Oleh karena itu, memperoleh tingkat B1 atau B2 memerlukan waktu, usaha,
dan konsistensi dalam pembelajaran bahasa.
4. Jelaskan konsep-konsep berikut :
a. Strategi
Jawaban :
Strategi adalah cara atau rencana yang digunakan untuk mencapai tujuan atau hasil
tertentu. Dalam konteks pembelajaran bahasa, strategi mengacu pada cara-cara yang
digunakan oleh siswa untuk belajar atau memperbaiki kemampuan berbahasa. Contoh
strategi pembelajaran bahasa termasuk mengulang-ulang kata, mempraktikkan kosakata
dengan teman sekelas, dan memperhatikan contoh kalimat dalam teks bacaan.
b. Pendekatan
Jawaban :
Pendekatan adalah kerangka atau pendekatan sistematis yang digunakan dalam
pengajaran bahasa. Pendekatan dapat mencakup aspek-aspek seperti fokus
pembelajaran, metodologi pengajaran, dan teori bahasa. Contoh pendekatan dalam
pengajaran bahasa termasuk Pendekatan Komunikatif, Pendekatan Task-Based
Language Teaching, danPendekatan Audio-Lingual.
c. Metode
Jawaban :
Metode adalah teknik-teknik atau cara-cara yang digunakan oleh guru dalam mengajar
bahasa. Metode dapat mencakup cara-cara yang digunakan untuk menyampaikan
informasi, mempraktikkan keterampilan, dan mengevaluasi kemajuan siswa. Contoh
metode dalam pengajaran bahasa termasuk Metode Grammar-Translation, Metode
Direct,dan Metode Berbasis Proyek.
d. Teknik
Jawaban :
Teknik adalah cara-cara atau strategi-strategi khusus yang digunakan dalam pengajaran
bahasa untuk mencapai tujuan tertentu. Teknik dapat mencakup berbagai cara seperti
pemilihan materi, metode evaluasi, dan cara-cara pemberian umpan balik. Contoh
teknik dalam pengajaran bahasa termasuk Teknik Storytelling, Teknik Role-Playing,
dan TeknikDrill.

5. Menurutmu, bagaimana perkembangan bahasa atau komunikasi pada anak yang


dibesarkan dalam masyarakat bilingual (dua bahasa) atau multilingual (lebih dari dua
bahasa)?
Jawaban :
Anak yang dibesarkan dalam masyarakat bilingual atau multilingual cenderung memiliki
perkembangan bahasa atau komunikasi yang berbeda dengan anak yang hanya dibesarkan
dengan satu bahasa. Sebuah studi menunjukkan bahwa anak-anak yang terpapar pada dua
bahasa atau lebih pada usia dini memiliki kemampuan dalam memproses informasi yang
lebih baik, memiliki kemampuan belajar bahasa lebih cepat, dan mampu beradaptasi
dengan budaya yang berbeda.
Anak-anak bilingual atau multilingual seringkali mengalami fenomena yang disebut code-
switching atau beralih kode, yaitu kemampuan untuk mengganti bahasa atau kode yang
digunakan dalam berkomunikasi sesuai dengan situasi dan lawan bicara. Misalnya, anak
tersebut dapat beralih dari bahasa Inggris ke bahasa Mandarin saat berbicara dengan orang
tua atau keluarganya yang menggunakan bahasa tersebut.
Namun, perkembangan bahasa dan komunikasi pada anak yang dibesarkan dalam
masyarakat bilingual atau multilingual juga dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti
kesulitan membedakan dan menguasai kedua bahasa secara merata, tekanan sosial untuk
menggunakan bahasa tertentu, atau kurangnya kesempatan untuk menggunakan salah satu
bahasa. Oleh karena itu, penting bagi orang tua dan pendidik untuk memberikan dukungan
dan kesempatan yang tepat agar anak dapat mengembangkan kedua bahasa dengan baik
dan seimbang.

Anda mungkin juga menyukai