B. Faktor Sosial
Setiap anak memiliki kemampuan bawaan dan kelengkapan berbahasa. Namun
demikian, untuk menumbuhkembangkan kemampuan berbahasanya, seorang anak
memerlukan lingkungan sosial sebagai contoh atau model berbahasa, memberikan
rangsangan dan tanggapan serta melakukan latihan dan uji coba berbahasa dalam
konteks yang sesungguhnya
.
C. Faktor Intelegensi
Intelegensi adalah kemampuan seseorang dalam berpikir atau bernalar, termasuk
memecahkan suatu masalah. Intelegensi bersifat abstrak dan tak dapat diamati
langsung, kecuali melalui perilkaku. Dalam kaitannya dengan pemerolehan bahasa,
anak-anak yang bernalar tinggi tingkat pencapaian nya cenderung lebih cepat, lebih
kaya dan lebih bervariasi kemampuan bahasanya, dari anak yang bernalar sedang atau
rendah.
D. Faktor Motivasi
Motivasi itu bersumber dari dalam dan luar diri anak. Dalam belajar bahasa, anak
tidak melakukannya demi bahasa ituendiri. Anak belajar bahasa karena adanya
kebutuhan dasar yang bersifat praktis, seperti lapar, haus, sakit serta perhatian dan
kasih sayang. Inilah yang disebut dengan motivasi intrinsik yang berasal dari diri anak
itu sendiri. Bunda, pemberian motivasi dari lingkungan sosial sangat berarti bagi anak
untuk membuatnya kian bergairah belajar bahasa. Anak yang dibesarkan dengan
motivasi belajar bahasa yang tinggi akan kian memicu proses belajar bahasa anak.
Pemicu motivasi itu, diantaranya dapat dengan cara bunda merespons dengan bijak
pertanyaan dan komentar anak, memperbaiki tindak berbahasa anak secara halus dan
tidak langsung menyalahkan ataupun memarahi anak bila anak berbicara tidak baik.
C. Teknik
Teknik pembelajaran dapat diartikan cara yang dilakukan oleh guru dalam
pelaksanaan kegiatan belajar mengajar untuk memperoleh hasil yang optimal. Teknik
pembelajaran ditentukan berdasarkan metode yang digunakan, dan metode disusun
berdasarkan pendekatan yang dianut. Dengan kata lain, pendekatan menjadi dasar
penentuan teknik pembelajaran. Oleh karenanya, dari suatu pendekatan dapat
diterapkan teknik pembelajaran yang berbeda-beda
Contoh:
Penggunaan metode ceramah pada kelas dengan jumlah siswa yang relatif banyak
membutuhkan teknik tersendiri, yang tentunya secara teknis akan berbeda dengan
penggunaan metode ceramah pada kelas yang jumlah siswanya terbatas.
4. Pembelajaran terpadu lintas materi memadukan materi-materi yang ada dalam mata
pelajaran tersebut saja, contohnya dalam pelajaran Bahasa Indonesia keterampilan
menulis, membaca, berbicara, dan mendengarkan dipadukan dalam satu tema pelajaran.
Pembelajaran terpadu lintas kurikulum memadukan materi-materi dari beberapa mata
pelajaran, contoh keterampilan membaca pada Bahasa Indonesia dipadukan dengan materi
menghitung mata pelajaran Matematika.