Anda di halaman 1dari 5

REVIEW

BAHASA INDONESIA

OLEH :

RIZKI WAHYUDI
Kegiatan Belajar 1
Hakikat Bahasa
A. Pengertian Bahasa
Bahasa adalah sebuah sistem simbol lisan yang arbitrer dipakai oleh anggota suatu masyarakat
bahasa untuk berkomunikasi dan berinteraksi antar sesama. Di dalam linguistik terdapat rumusan
mengenai hakikat bahasa. Rumusan-rumusan itu dapat dijadikan poin-poin yang akan menghasilkan
sejumlah ciri yang merupakan hakekat bahasa
B. Fungsi Bahasa
Fungsi bahasa diidentifikasikan sebagai berikut :
 Fungsi personal, yaitu guna mengungkapkan pendapat, pikiran, sikap atau perasaan
pemakaianya.
 Fungsi regulator yang mempengaruhi sikap atau pikiran ataupun pendapat.
 Fungsi interaksional, menjalin kontak dan menjaga hubungan sosial seperti sapaan, basa-
basi dan simpati.
 Fungsi heuristik, untuk belajar dan memperoleh informasi seperti pertanyaan ataupun
permintaan.
 Fungsi imajinatif, penggunaan bahasa untuk memenuhi dan menyalurkan rasa
 Fungsi instrumental yaitu untuk mengungkapkan keinginan atau kebutuhan pemakainya
C. Ragam bahasa
Ragam bahasa adalah variasi penggunaan bahasa yang disebabkan oleh pemakai dan
pemakaian bahasa. Dari segi pemakai atau penutur bahasa, ragam bahasa dapat diklasifikasikan
berdasarkan pada :
1.      Daerah asal penuturan atau pemakai bahasa
2.      Kelompok sosial, dan
3.      Sikap berbahasa
Sementara dari sudut pemakaian bahasa, klasifikasi ragam bahasa dapat dilakukan
berdasarkan pada :
1.      Bidang atau pokok persoalan yang diperbincangkan
2.      Sarana atau media yang dipakai
3.      Situasi atau kondisi pemakaian bahasa
Warna atau ciri berbahasa Indonesia dari suatu kelompok masyarakat yang berasal dari
suatu suku atau daerah tertentu menghasilakan suatu ragama bahasa Indonesia yang disebut
dengan ragam bahasa daerah atau dialek geografi.
Dari segi kelompok sosial, ragam bahasa dapat kita bedakan berdasarkan :
1.      Kedudukan pemakai bahasa;
2.      Jenis pekerjaan
3.      Pendidikan
Kegiatan Belajar 2
Hakikat Pembelajaran Bahasa
A. Konsep Bahasa
Belajar adalah sebuah proses penambahan bagian demi bagian informasi baru terhadap apa
yang telah mereka ketahui dan kuasai sebelumnya. Pengetahuan dibangun melalui keterlibatan
siswa secara aktif dalam belajar atau apa yang dikenal dengan istilah “John Devey“ yaitu belajar
sambil berbuat (learning by doing) siswa belajar menggunakan 3 cara yaitu melalui pengalaman
(dengan kegiatan langsung atau tidak langsung), pengamatan (melihat contoh atau model), dan
bahasa. Dengan cara tersebut, siswa dapat belajar melalui kehidupan mereka dengan menggali
dan menemukan sesuatu yang baru secara aktif. Proses belajar terjadi ketika siswa dapat
menghubungkan apa yang telah mereka ketahui dengan apa yang mereka temukan melalui
pengalaman belajar yang dinilainya.
Implikasinya bagi guru dalam pembelajaran adalah :
Pertama          :  karena siswa belajar berdasrkan apa yang telah dipahami atau dikuasai
sebelumnya maka, guru hendaknya mengupayakan agar pembelajaran bertolak
dari apa yang telah diketahui siswa.
Kedua             : karena belajar dilakukan secara aktif oleh siswa melalui kegiatan atau
pengalaman belajar yang dilaluinya maka siswalah yang berperan sebagai pusat
pembelajaran.
Ketiga          : dalam belajar siswa perlu berinteraksi dengan yang lain serta dukungan guru dan
temannya maka guru perlu merancang kegiatan belajar bukan hanya dalam
bentuk klasikal atau individual, tetapi juga dalam bentuk kelompok.

B. Belajar Bahasa
Anak-anak belajar dan menguasai bahasa tanpa disadari dan tanpa beban apalagi diajari
secara khusus. Anak-amak memahami apa yang dikatakan oleh anggota komunitasnya sekaligus
menyampaikan ide serta perasaan dengan yang lain melalui bahasa yang digunakan. Adapun
pola belajar bahasa melalui:
 Semua komponen, sistem dan keterampilan bahasa dipelajari secara terpadu
 Belajar bahasa dilakukan secara alami dan langsung dalam konteks yang abstrak
 Belajar bahasa dilakukan secara bertahap sesuai dengan kebutuhannya
 Belajar bahasa dilakukan melalui strategi uji coba (trial error) dan strategi lainnya.
C. Pembelajaran Bahasa
Menurut Halliday ada 3 tipe belajar yang melibatkan bahasa, yaitu :
 Belajar bahasa
Mempelajari bahasa dengan focus pada penguasaan kemampuan berbahasa atau
berkomunikasi melalui bahasa yang digunakan yaitu :
(1) Kemampuan menyampaikan
(2) Kemampuan memahami, menafsirkan dan menerima pesan, baik yang disampaikan
secara lisan (melalui kegiatan menyimak) maupun tertulis (melalui kegiatan menulis)
 Belajar melalui bahasa
Menggunakan bahasa untuk mempelajari pengetahuan, sikap, keterampilan dalam konteks
ini bahasa berfungsi sebagai alat untuk mempelajari sesuatu
 Belajar tentang bahasa
Yaitu mempelajari bahasa untuk mengetahui segala hal yang terdapat pada suatu bahasa
seperti sejarah, sistem bahasa, kaidah bahasa dan produk bahasa seperti sastra.
Apabila berbicara tentang kemampuan berbahasa maka wujud kemampuan tersebut
diklasifikasikan menjadi empat, yaitu :
1) Kemampuan menyimak atau mendengarkan
Kemampuan memahami dan menafsirkan pesan yang disampaikan secara lisan oleh orang
lain.
2) Kemampuan berbicara
Yaitu kemampuan menyampaikan pesan secara lisan kepada orang lain yang berarti adalah
pikiran, perasaan, sikap, tanggapan, penilaian dan lainnya.
3) Kemampuan membaca
Yaitu untuk memahami dan menafsirkan pesan yang disampaikan secara tertulis oleh pihak
lain
4) Kemampuan menulis
Kemampuan ini bukan hanya berkaitan dengan kemahiran siswa menyusun dan menuliskan
simbol-simbol tertulis tetapi juga mengungkapkan pikiran, pendapat, sikap dan perasaannya
secara jelas dan sistematis sehingga dapat dipahami orang yang menerimanya.
Paradigma atau cara pandang pembelajaran bahasa di sekolah dasar adalah sebagai berikut :
1.      Imersi, yaitu pembelajaran bahasa dilakukan dengan ‘menerjunkam’ siswa secara langsung
dalam kegiatan berbahsa yang dipelajarinya.
2.  Pengerjaan (employment), yaitu pembelajaran bahasa dilakukan dengan memberikan
kesempatan kepada siswa untuk terlibat aktif dalam berbagai kegiatan berbahasa yang
bermakna, fungsional dan otentik.
3.  Demonstrasi, yaitu siswa belajar bahasa melaluio demonstrasi dengan pemodelan dan
dukungan yang disediakan guru.
4.   Tanggung jawab (responsibility), yaitu pembelajaran bahasa yang memberikan kesempatan
kepada siswa untuk memilih aktivitas berbahasa yang akan dilakukannya.
5.    Uji coba (trial-error), yaitu pembelajaran bahasa yang memberikan kesempatan kepada
siswa untuk melakukan kegiatan dari perspektif atau sudut pandang siswa.
6.  Pengharapan (expectation), artinya siswa akan berupaya utuk sukses atau berhasil dalam
belajar jika ada merasa bahwa gurunya mengharapkan dia menjadi sukses.

Berdasarkan paradigman diatas, guru dapat mengembangkan strategi pembelajaran bahasa


Indonesia. Adapun strategi pembelajaran yang digunakan guru tidak akan menjadi masalah
selama sesuai dengan tujuan pembelajaran, karakteristik belajar dan belajar bahasa, serta
paradigma pembelajaran bahasa.

Anda mungkin juga menyukai