Anda di halaman 1dari 5

Kuantitatif

Kemampuan Pemahaman Matematis Siswa dalam Menyelesaikan Masalah Matematika

Aulia Khairunnisa, Dadang Juandi, Sumanang Muhtar Gozali

Jurnal Cendekia: Jurnal Pendidikan Matematika 6 (2), 1846-1856, 2022

Penelitian ini bertujuan untuk melakukan kajian literatur terkait dengan kemampuan pemahaman
konsep matematis siswa dalam mengerjakan soal matematika pada jenjang SD, SMP, SMA, dan
Perguruan Tinggi. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah Systematic Literature Review (SLR),
yang terdiri dari 53 sampel hasil penelitian kemampuan pemahaman konsep matematis siswa. Sampel
terdiri dari jurnal terindeks yang diterbitkan pada periode 2015–2022. Pengumpulan data dilakukan
dengan mendokumentasikan semua artikel terkait pemahaman konsep matematis siswa, ditinjau dari
tahun penelitian, jenjang pendidikan, ukuran sampel dan jenis penelitian. Berdasarkan hasil penelitian
didapat, bahwa artikel mengenai kemampuan pemahaman konsep matematis siswa terkait karakteristik
dan gaya belajar mendominasi pada delapan tahun terakhir, sedangkan artikel mengenai gender dan
media pembelajaran cenderung sedikit serta kurang diminati oleh para peneliti. Peneliti lebih banyak
melakukan penelitian pada jenjang pendidikan SMP dengan mayoritas jumlah sampel kurang dari 30.

Kualitatif

Analisis koneksi matematis siswa pada materi SPLDV

Agil Arif Nugraha

Suska Journal of Mathematics Education 4 (1), 59-64, 2018

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan koneksi matematis siswa SMP pada materi
Sistem Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV). Metode penelitian yang digunakan adalah desain
penelitian kualitatif. Sampel dalam penelitian ini adalah 3 siswa kelas VIII di salah satu sekolah negeri di
Surabaya. Data dianalisis dengan menggunakan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwasanya kemampuan koneksi matematis siswa SMP
pada materi SPLDV masih rendah terutama dalam mengaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.

Pendekatan kualitatif dan kuantitatif memiliki manfaat dan keterbatasan masing-masing:

Pendekatan Kualitatif:
Manfaat:

Menggali pemahaman mendalam: Pendekatan kualitatif memungkinkan peneliti untuk mendapatkan


pemahaman mendalam tentang fenomena sosial dan konteksnya.

Fleksibilitas: Penelitian kualitatif lebih fleksibel dalam menghadapi perubahan dalam pertanyaan
penelitian atau penemuan baru selama penelitian.

Pendekatan holistik: ketekunan peneliti untuk memahami hubungan yang kompleks antara variabel
dalam konteks yang lebih luas.

Data deskriptif: Menghasilkan data deskriptif yang kaya tentang perilaku, sikap, dan pengalaman
manusia.

Keterbatasan:

Subyektivitas: Data kualitatif cenderung lebih subjektif dan dapat bervariasi tergantung pada penafsiran
peneliti.

Waktu dan sumber daya: Memerlukan waktu yang lebih lama dalam pengumpulan dan analisis data.

Keterbatasan umumisasi: Hasil penelitian kualitatif sulit untuk umumkan ke populasi yang lebih besar.

Keterbatasan generalisasi: Sulit untuk menggeneralisasi fosil kualitatif ke populasi yang lebih besar.

Pendekatan Kuantitatif:

Manfaat:

Objektivitas: Data kuantitatif lebih objektif dan kurang dipengaruhi oleh penafsiran individu.

Kemampuan generalisasi: eksplorasi untuk menghasilkan temuan yang dapat digeneralisasikan ke


populasi yang lebih besar.

Analisis statistik: analisis penggunaan statistik yang kuat untuk mengidentifikasi pola dan hubungan
dalam data.

Efisiensi: Biasanya lebih efisien dalam hal waktu dan sumber daya.

Keterbatasan:
Kurang mendalam: Tidak selalu dapat menggali pemahaman mendalam tentang konteks dan
pengalaman individu.

Keterbatasan dalam pengukuran variabilitas kompleks: Mungkin sulit mengukur fenomena sosial yang
kompleks dengan presisi.

Kurang fleksibel: Kurang fleksibel dalam menghadapi perubahan pertanyaan penelitian atau penemuan
selama penelitian.

Kurang mampu menjelaskan "mengapa": Lebih sulit untuk menjelaskan "mengapa" terjadinya suatu
fenomena.

Pendekatan kualitatif dan kuantitatif dalam penelitian cocok digunakan tergantung pada tujuan
penelitian, pertanyaan penelitian, dan konteksnya. Berikut adalah beberapa panduan umum:

Kualitatif cocok digunakan ketika Anda ingin memahami makna, persepsi, dan pandangan subjek
penelitian secara mendalam. Ini berguna untuk penelitian yang mengeksplorasi konsep, nilai, dan
pengalaman yang sulit diukur dengan angka.

Kuantitatif cocok digunakan saat Anda ingin mengukur dan menganalisis data dengan cara yang obyektif
dan berdasarkan angka. Ini berguna untuk penelitian yang mencari hubungan statistik, menguji
hipotesis, atau mengumpulkan data yang dapat dijelaskan secara matematis.

Kombinasi kualitatif dan kuantitatif (metode campuran) sering digunakan ketika penelitian memerlukan
pemahaman yang dalam tentang konteks (kualitatif) serta data yang dapat dianalisis secara statistik
(kuantitatif).

Kualitatif dapat digunakan untuk memahami fenomena sebelum mengembangkan survei atau
pengukuran kuantitatif.

Kuantitatif sering digunakan untuk mengukur dampak, melakukan survei besar-besaran, atau menguji
teori.
Penting untuk merencanakan penelitian dengan cermat dan memilih metode yang sesuai dengan
pertanyaan penelitian Anda. Terkadang, kombinasi kedua pendekatan tersebut dapat memberikan
wawasan yang lebih komprehensif.

Obrolan baru

Bawaan (GPT-3.5)

Pengguna

Esai singkat yang merangkum perbedaan antara penelitian kualitatif dan kuantitatif, serta menyajikan
contoh studi yang Anda pilih.Jelaskan mengapa kedua pendekatan ini penting dalam penelitian ilmiah
dan bagaimana mereka saling melengkapi

ChatGPT

Penelitian kualitatif dan kuantitatif adalah dua pendekatan yang berbeda dalam penelitian ilmiah.

Penelitian Kualitatif :

Fokus pada pemahaman mendalam dan deskripsi detail tentang fenomena.

Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara, analisis teks, dan studi kasus.

Tidak fokus pada pengukuran statistik.

Contoh studi: Penelitian kualitatif tentang pengalaman stres pada siswa melalui wawancara mendalam
dengan partisipan.

Penelitian Kuantitatif :
Berfokus pada pengumpulan dan analisis data kuantitatif dengan pengukuran dan statistik.

Hasil yang dapat diukur dan dihitung.

Contoh studi: Survei untuk mengukur hubungan antara jumlah jam belajar dan prestasi akademik siswa.

Kedua pendekatan ini penting dalam penelitian ilmiah karena:

Kualitatif memungkinkan pemahaman mendalam tentang aspek subjektif dari fenomena, sedangkan
kuantitatif memberikan data yang dapat diukur untuk menguji hipotesis secara statistik.

Mereka saling melengkapi dengan menggunakan hasil kualitatif untuk mengembangkan pertanyaan
penelitian kuantitatif, atau sebaliknya.

Gabungan keduanya dapat memberikan pemahaman yang lebih komprehensif tentang fenomena,
mengintegrasikan konteks dan statistik.

Anda mungkin juga menyukai