Anda di halaman 1dari 53

BOOKS REPORT

Ditujukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah metode penelitian sosial
kuantitatif

Dosen Pengampu:

Drs. Dahly Sukmapryandhika, M.Si.

Oleh:

Muhammad Reikal Farizi (2250111005)

Kelas: A

Jurusan Ilmu Pemerintahan

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Jenderal Achmad Yani


Penelitian dalam lingkup akademik menjadi sesuatu yang tidak asing lagi. Praktik

pengumpulan data dan pemeriksaan fakta digunakan untuk memecahkan suatu persoalan.

Pada hakikatnya, penelitian merupakan salah satu cara untuk menyelesaikan suatu masalah

atau mencari jawaban dari persoalan yang dihadapi secara ilmiah.

Penelitian menjadi suatu proses sistematis untuk mendapatkan pemahaman yang lebih

mendalam tentang suatu topik atau fenomena tertentu melalui pengumpulan, analisis, dan

interpretasi data.

Tujuan utama dari penelitian adalah untuk memperluas pengetahuan, menjawab pertanyaan-

pertanyaan yang belum terjawab, mengidentifikasi hubungan antara variabel, atau

memecahkan masalah tertentu.

Penelitian dalam lingkup akademik menjadi sesuatu yang tidak asing lagi. Praktik

pengumpulan data dan pemeriksaan fakta digunakan untuk memecahkan suatu persoalan.

Pada hakikatnya, penelitian merupakan salah satu cara untuk menyelesaikan suatu masalah

atau mencari jawaban dari persoalan yang dihadapi secara ilmiah.

Penelitian menjadi suatu proses sistematis untuk mendapatkan pemahaman yang lebih

mendalam tentang suatu topik atau fenomena tertentu melalui pengumpulan, analisis, dan

interpretasi data.

Tujuan utama dari penelitian adalah untuk memperluas pengetahuan, menjawab pertanyaan-

pertanyaan yang belum terjawab, mengidentifikasi hubungan antara variabel, atau

memecahkan masalah tertentu.

Metode Penelitian Sosial


Penelitian merupakan proses memecahkan masalah berdasarkan data yang diperoleh dari

lapangan. Mengutip dari buku Metode Penelitian Sosial tulisan Dr Drs Ismail Nurdin, MSi

dan Dra Sri Hartati, MSi, dalam permasalahan penelitian ini ada dua bentuk pendekatan atau

metode ilmiah yaitu penelitian kuantitatif dan penelitian kualitatif.

Metode Kuantitatif

Metode kuantitatif dinamakan metode tradisional, arena metode ini sudah cukup lama

digunakan sehingga sudah mentradisi sebagai metode untuk penelitian. Metode kuantitatif

berdasarkan pada unsur-unsur konkrit, empiris, objektif, terukur, rasional, dan sistematis.

Suatu metode ini disebut metode kuantitatif karena data penelitian berupa angka-angka dan

analisis menggunakan statistik.

Desain penelitian yang menggunakan metode kuantitatif biasanya spesifik, jelas, dan rinci.

Lalu, ditentukan secara mantap sejak awal dan menjadi pegangan langkah demi langkah

selama penelitian berlangsung.

Adapun tujuan metode kuantitatif berupaya untuk menunjukkan hubungan antar variabel,

menguji teori, dan mencari generalisasi yang memiliki nilai prediktif.

Sedangkan teknik pengumpulan datanya dapat dilakukan dengan pengisian kuesioner, survei,

observasi, dan wawancara terstruktur dengan pertanyaan yang cenderung tertutup.

Jenis Penelitian Sosial

Mengutip dari buku Metode Penelitian Sosial karya Safrilsyah Syarif, MSi dan Firdaus

Yunus, MHum, MSi berikut beberapa jenis penelitian sosial yang sering digunakan. Di

antaranya:
Metode Kuantitatif

Metode kuantitatif adalah metode penelitian yang menggunakan angka, statistik, dan

matematika untuk mengukur variabel, menguji hubungan antar variabel, dan

menggeneralisasi hasil ke populasi yang lebih besar. Metode kuantitatif cocok untuk

penelitian yang bersifat eksplanatif, deduktif, dan objektif. Contoh metode kuantitatif adalah

eksperimen, survei, analisis sekunder data, dan meta-analisis.

Kelebihan metode kuantitatif adalah:

 Dapat menghasilkan data yang valid, reliabel, dan akurat

 Dapat menguji hipotesis secara empiris dan statistik

 Dapat menggeneralisasi hasil ke populasi yang lebih besar

 Dapat membandingkan hasil antar kelompok atau waktu

 Dapat menggunakan alat pengumpulan data yang standar dan terukur

Kekurangan metode kuantitatif adalah:

 Dapat mengabaikan aspek kualitatif seperti makna, konteks, dan nuansa

 Dapat terlalu rigid dan tidak fleksibel dalam merancang dan melaksanakan

penelitian

 Dapat terpengaruh oleh bias sampling, pengukuran, atau analisis

 Dapat sulit untuk menangani variabel yang kompleks atau multidimensi

 Dapat memerlukan sumber daya yang besar seperti waktu, biaya, atau sampel

Metode Kualitatif
Metode kualitatif adalah metode penelitian yang menggunakan kata-kata, gambar, atau

simbol untuk menjelaskan fenomena sosial secara mendalam dan holistik. Metode kualitatif

cocok untuk penelitian yang bersifat deskriptif, induktif, dan subjektif. Contoh metode

kualitatif adalah observasi partisipan, wawancara mendalam, studi kasus, etnografi, dan

analisis dokumen.

Kelebihan metode kualitatif adalah:

 Dapat menghasilkan data yang kaya, mendalam, dan komprehensif

 Dapat mengeksplorasi makna, konteks, dan nuansa dari fenomena sosial

 Dapat mengembangkan teori atau konsep baru dari data empiris

 Dapat fleksibel dan adaptif dalam merancang dan melaksanakan penelitian

 Dapat menggunakan alat pengumpulan data yang beragam dan kreatif

Kekurangan metode kualitatif adalah:

 Dapat sulit untuk memastikan validitas, reliabilitas, dan objektivitas data

 Dapat sulit untuk menguji hipotesis secara empiris dan statistik

 Dapat sulit untuk menggeneralisasi hasil ke populasi yang lebih besar

 Dapat sulit untuk membandingkan hasil antar kelompok atau waktu

 Dapat memerlukan keterampilan yang tinggi dalam menganalisis data

Metode Campuran (mixed methods)

Metode campuran (mixed methods) adalah metode penelitian yang menggabungkan metode

kuantitatif dan kualitatif dalam satu penelitian. Metode campuran bertujuan untuk

memperoleh keuntungan dari kedua metode tersebut dan mengatasi keterbatasan masing-

masing. Metode campuran dapat dilakukan dengan berbagai cara, seperti konvergen
(menggabungkan data kuantitatif dan kualitatif), eksplanatori (menggunakan data kualitatif

untuk menjelaskan data kuantitatif), eksploratori (menggunakan data kuantitatif untuk

mengembangkan data kualitatif), atau triangulasi (membandingkan data kuantitatif dan

kualitatif).

Kelebihan metode campuran adalah:

 Dapat memberikan gambaran yang lebih lengkap dan komprehensif tentang

fenomena sosial

 Dapat menjawab pertanyaan penelitian yang lebih kompleks dan multidimensi

 Dapat meningkatkan validitas, reliabilitas, dan objektivitas data

 Dapat memperkaya, memperkuat, atau memperjelas hasil dari metode tunggal

 Dapat memberikan alternatif atau solusi untuk masalah sosial

Kekurangan metode campuran adalah:

 Dapat menimbulkan kesulitan dalam merancang, melaksanakan, dan

menganalisis penelitian

 Dapat menimbulkan konflik atau ketidaksesuaian antara metode kuantitatif dan

kualitatif

 Dapat menimbulkan kebingungan atau keraguan dalam menafsirkan hasil

 Dapat memerlukan sumber daya yang lebih besar seperti waktu, biaya, atau

sampel

 Dapat memerlukan keterampilan yang lebih tinggi dalam menguasai kedua

metode
Metode Penelitian Kuantitatif berakar dari pendekatan kuantitatif penelitian sosial yang

dipengaruhi oleh paradigma positivisme yang mengiringi perkembangan ilmu sosial pada

masa-masa awal, dengan pelopor August Comte dan hingga kini pun masih cukup

berpengaruh. Keyakinan dasar aliran ini berakar pada paham ontologi realisme yang

menyatakan bahwa realitas berada (exist) dalam kenyataan dan berjalan sesuai hukum

alam (natural laws). Penelitian dalam paradigma ini berupaya mengungkap kebenaran

realitas yang ada dan bagaimana realitas tersebut senyatanya berjalan. Paradigma positivisme

mengadopsi logika dan tradisi ilmu alam dalam mengamati, menganalisis dan “memaknai”

realitas sosial. Secara epistemologi, paradigma ini memandang pengalaman empiris sebagai

sumber pengetahuan dan memandang pengetahuan memiliki kesamaan hubungan dengan

aliran filsafat yang dikenal dengan nama positivisme atau dengan nama lain

seperti empirisme, behaviorisme, naturalisme dan “sainsisme”.

Pandangan dan tradisi positivisme ini menyatakan bahwa ilmu (sains) adalah ilmu

pengetahuan yang nyata, positivistik, yang kemudian melahirkan pendekatan-pendekatan

kuantitatif dalam penelitian sosial dimana objek penelitian dilihat memiliki keberaturan yang

naturalistik, empiris, dan behavioristik, karenanya objek ini harus dapat direduksi menjadi

fakta yang tampak, dapat diamati, dapat dikonsepkan, dan dapat diukur sebagai variabel-

variabel yang muncul di masyarakat serta tidak terlalu mementingkan fakta sebagai makna

namun mementingkan fenomena yang tampak, bebas nilai atau objektif dengan menentang

habis-habisan sikap subjektif. Tradisi inilah yang sangat membedakan dengan pendekatan

kualitatif

Karakter “kealaman” (naturalistik) dan empiris menganggap bahwa perilaku sosial (fakta,

realita) sebagai sesuatu yang memiliki ke-ajeg-an secara natural, perceived, sehingga

pengukuran terhadap gejala atau fakta pun dapat direduksi dan direpresentasikan dalam

angka-angka (kuantifikasi) sebagai variabel yang saling berpengaruh (hubungan sebab-


akibat). Maka pengukuran yang dilakukan (penelitian) pun mengikuti karakter keajegan

alamiahnya ini, yaitu menggunakan kerangka teoretik yang ketat sebagai “pagar penelitian”

dan mengikat untuk menjelaskan fakta (hubungan antar variabel), menggunakan alur pikir

deduktif untuk menguji teori, dan menggunakan prosedur penelitian yang ketat sehingga

tampak atau berkarakter mekanis, berperspektif teknokratik, menggunakan alur penelitian

yang linier. Artinya, mengikuti prosedur baku dengan tatacara yang sudah fixed. Tidak ada

kebaruan dalam proses dan juga hasil. Hasil penelitian kuantitatif berupa penjelasan realitas

sosial secara makro, berada di permukaan (fenomena yang tampak). Ia tidak berkepentingan

untuk mengetahui kenyataan yang sesungguhnya atau lebih dalam dari fenomena atau realitas

sosial yang tampak itu, dan memang tidak bertujuan untuk itu. Hal yang berbeda dengan

penelitian kualitatif yang berkepentingan dengan mengetahui “di balik realitas” secara

mendalam, beralur penelitian non-linier, serta seringkali menggunakan pendekatan interpretif

– kritis.

Peneliti kuantitatif pun berjarak dan terpisah dengan objek/ subjek yang diteliti. Penelitian

dilakukan “terhadap objek di luar sana”. Tidak ada interaksi intensif dengan objek/ subjek

yang diteliti. Pendekatan yang digunakan adalah kuantitatif. Dengan demikian metodologinya

adalah kuantitatif, menggunakan angka-angka dan dilakukan secara matematis dengan alat

bantu statistik dan dapat juga mengunakan software semisal SPSS (Statistical Package for

Social Sciences), AMOS (Analysis of Moment Structures), dsb untuk menganalisis data.

Dalam metode ini peran statistika amat sentral. Ia tidak hanya sebagai alat bantu tetapi juga

sebagai cara berpikir, perangkat analisis. Peneliti kuantitatif berpikir tentang variabel dan

mengkonversinya pada tindakan spesifik analisis data. Instrumen yang digunakan dalam

pengumpulan data adalah kuesioner dengan daftar pertanyaan terstruktur, yang dilakukan

terhadap sejumlah objek/ subjek penelitian yang disebut “responden”, yang dipilih

secara acak sesuai ukuran sampel (sample size) dari sebuah populasi, dengan suatu
wawancara yang bisa dilakukan secara singkat atau pengumpulan kuesioner tanpa

wawancara-langsung (bisa melalui pos atau sarana internet). Mengikut karakter dan prosedur

penelitian ini, maka tujuan penelitian kuantitatif ini adalah menjelaskan kehidupan sosial

secara makro, bertujuan menguji teori, dan bersifat bebas nilai. Contoh penelitian kuantitatif

adalah survey. Fakta bahwa realitas sosial bersifat dinamis-cepat, menyimpan misteri yang

seringkali berbeda dari yang tampak, sehingga melalui pengamatan di permukaan kurang

dapat menjelaskan realitas yang sebenarnya, maka ada beberapa kritik terhadap metode

penelitian kuantitatif, yaitu:

1. Gagal memberikan penjelasan yang rinci tentang orang-orang (people) dan

institusi sosial dari “the world of nature” dalam pandangan Alfred Shultz.

2. Proses pengukuran memiliki akurasi atau presisi buatan (artificial) yang

palsu.

3. Kepercayaan pada instrumen dan prosedur menghalangi hubungan antara

penelitian dengan keseharian (everyday life). Hal ini terjadi karena

berjaraknya peneliti dengan subjek/ objek yang diteliti sehingga

“mempercayakan pada instrumen”. Responden kadangkala menjawab tidak

berdasarkan keadaan yang sebenarnya.

4. Analisis hubungan antara variabel memunculkan pandangan-statis tentang

kehidupan sosial, mengabaikan proses interpretasi atau pemaknaan yang

terjadi pada kelompok yang diteliti atau yang makna yang diproduksi oleh

masyarakat.

Keempat kritik tersebut yang dihimpun oleh Alan Bryman ini mengisyaratkan dengan jelas

kegagalan metode kuantitatif dalam menemukan “ihwal sebenarnya” atau makna yang

diproduksi oleh struktur pengalaman subjek. Dengan kata lain, metode kuantitatif hanya
mampu menangkap permukaan yang seringkali tidak menceritakan hal yang sebenarnya.

Kelemahan-kelemahan ini –yang tidak dapat dicapai melalui metode kuantitatif- menemukan

jawabannya pada metode kualitatif.

Penelitian sosial adalah salah satu jenis penelitian yang bahan bahasan atau objek kajiannya

memfokuskan terhadap peristiwa sosial. Masalah sosial ini misalnya gejala sosial, konflik

sosial, prakti sosial, dan lain sebagainya. Lebih lengkap dari itu, Ulber Silalahi dalam Metode

Penelitian Sosial (2015, hlm. 5) menjabarkan bahwa penelitian sosial berarti mengkaji

hubungan satu gejala dengan gejala sosial lain. Hubungan ini bisa mencakup masalah sosial

yang objeknya individu, kelompok, institusi, masyarakat, hingga mencapai lingkup negara.

Dengan melakukan penelitian sosial, gejala-gejala yang berubah seiring perkembangan

kehidupan sosial manusia akan tergambarkan. Dengan begitu, masalah-masalah yang terjadi

pun bisa dianalisis sebab dan akibatnya. Terkait penelitian sosial kuantitatif, berarti

penelitiannya mengkaji gejala sosial dengan mencari keterkaitan antara variabel-variabel di

masyarakat melalui metode kuantitatif. Metode ini diungkap John W. Creswell sebagai

penelitian yang penghitungan analisisnya dilakukan secara matematis (Desain Riset:

Pendekatan Metode Kualitatif, Kuantitatif, dan Campuran,

Maksud matematis di sini berarti variabelnya dihitung secara matematis atau statistik.

Kemudian, data nanti akan tersaji dalam bentuk angka-angka tertentu dan bisa dianalisis

dengan bantuan teori statistika. Dalam penelitian kuantitatif, terdapat dua variabel berupa

variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas ini didefinisikan sebagai hal yang dapat

mempengaruhi sesuatu. Sementara itu, variabel terikat merupakan hal yang dipengaruhi.

Lantas, seperti apa langkah dan contoh penelitiannya?

Langkah-Langkah Penelitian Sosial Kuantitatif Berdasarkan catatan Sari Oktafiana dalam


IPS (2021, hlm. 94-96), setidaknya penelitian kuantitatif sosial maupun studi lain terdiri dari

8 langkah. Sebagai hal utama dan sangat perlu diperhatikan, tahap pertama dilakukan dengan

mencari topik. Berikut langkah lengkap penelitian sosial kuantitatif: Temukan topik; Cari

informasi terkait topik melalui sumber-sumber yang kredibel (valid); Buat rumusan masalah

terkait topik tersebut; Tentukan metode penelitia yang tepat dan sekiranya bisa dipakai untuk

mengukur variabel matematis; Lakukan survei, misal dengan kuesioner daring, wawancara

langsung, atau memberikan selebaran pertanyaan; Olah data yang sudah didapat, lalu lakukan

analisis terhadap data tersebut; Tulis laporan mengenai data yang sudah dianalisis sebagai

hasilnya; Buatlah kesimpulan di akhir penelitian. Jika ada saran, boleh menambahkannya

setelah itu. Baca juga: Cara Membuat Makalah, Syarat, dan Ciri-Cirinya Contoh Penelitian

Sosial Kuantitatif Setelah mengetahui langkahnya, penelitian sosial kuantitatif bisa

dilakukan. Untuk contoh konkret penelitiannya, Anda bisa melihat rentetan langkah berikut

ini. 1. Temukan Topik Pada tahap ini, silakan pilih topik. Untuk mempermudah, cari topik

yang memang terjangkau untuk diteliti. Misalnya, topik tersebut berupa “kebiasaan gotong

royong RT 07 yang hanya sedikit personelnya”. 2. Cari Informasi Terkait Topik Setelah tahu

apa yang akan dibahas, sekarang peneliti mencari data atau sumber kredibel terkait topik

terkait. Anda bisa memperoleh sumber dari buku atau penelitian-penelitian terdahulu dengan

topik sama. 3. Buat Rumusan Masalah Tahap ini, peneliti mulai menerawang pertanyaan-

pertanyaan yang terkait dengan topik. Misalnya, (1) mengapa gotong royong RT 07

personelnya sedikit? dan (2) Faktor apa yang mempengaruhinya? 4. Tentukan Metode

Penelitian Setelah mengetahui bahwa metode yang cocok adalah kuantitatif, maka

dilanjutkan dengan penghubungan, pengukuran, dan pengujian terhadap variabel. Dari

pertanyaan 1, kemungkinan bisa saja disebabkan oleh variabel bebas berupa (1) malas, (2)

sibuk, (3) tidak minat, dan pertanyaan-pertanyaan lainnya. 5. Lakukan Survei Setelah

mengetahui beberapa variabel bebas yang mempengaruhi orang tak ikut gotong royong, maka
langkah selanjutnya adalah melakukan survei. Langkah ini dapat dilaksanakan dengan

menyebar kuesioner yang berisi pertanyaan atau hanya sekadar wawancara terhadap warga

RT 07. 6. Kumpulkan Data dan Analisis Setelah punya data, maka hal yang perlu dilakukan

adalah analisis. Tahap ini dilakukan dengan cara matematis berupa penghitungan. Misal, dari

beberapa variabel, paling banyak orang menjawab karena (2) sibu. Maka, itulah jawaban

untuk menjawab rumusan masalahnya. 7. Buat Laporan Setelah selesai menganalisis, tulis

laporan terkait penyebab masyarakat RT 07 hanya sedikit yang ikut gotong royong. Dengan

data dan variabel yang sudah dihitung secara matematis, Anda punya bukti konkret untuk

menuliskan hasil analisisnya di laporan. 8. Buat Kesimpulan dan Tulis Rekomendasi Setelah

membuat laporan, maka tahap akhir adalah menutupnya dengan kesimpulan penelitian. Selain

itu, Anda juga boleh menyertakan rekomendasi untuk penelitian berikutnya atau untuk

memberi solusi kepada masyarakat yang dikaji dalam penelitian.

Metode penelitian sosial kuantitatif adalah pendekatan penelitian yang menggunakan data

numerik atau data berbentuk angka untuk menjawab pertanyaan penelitian dan menguji

hipotesis. Berikut adalah beberapa metode penelitian sosial kuantitatif yang umum

digunakan:

Survei:

Deskriptif Survei: Tujuannya adalah untuk menggambarkan karakteristik suatu populasi atau

kelompok tertentu. Survei ini sering kali dilakukan dengan kuesioner atau wawancara

terstruktur.

Eksplanatori Survei: Lebih fokus pada menjelaskan hubungan sebab-akibat antara variabel-

variabel tertentu. Data diumpamakan untuk mengidentifikasi pola hubungan yang signifikan.
Eksperimen:

Mengacu pada desain penelitian di mana peneliti mengontrol satu atau lebih variabel

independen untuk memahami pengaruhnya terhadap variabel dependen. Randomisasi sering

digunakan untuk menghindari bias.

Analisis Sekunder:

Menggunakan data yang sudah ada, seringkali dikumpulkan untuk tujuan lain oleh organisasi

atau peneliti sebelumnya. Analisis sekunder dapat memberikan wawasan tambahan atau

menguji hipotesis baru.

Analisis Regresi:

Mengukur hubungan antara satu atau lebih variabel independen dan variabel dependen.

Regresi linier digunakan ketika variabel dependen bersifat kontinu, sedangkan regresi logistik

digunakan untuk variabel dependen biner.

Analisis Varians (ANOVA):

Mengidentifikasi apakah ada perbedaan signifikan antara rata-rata tiga atau lebih kelompok.

Dapat digunakan untuk membandingkan rata-rata antar kelompok atau lebih.

Analisis Korelasi:
Mengukur sejauh mana dua variabel berkaitan satu sama lain. Nilai korelasi dapat berkisar

dari -1 hingga 1, dengan nilai positif menunjukkan hubungan positif dan nilai negatif

menunjukkan hubungan negatif.

Analisis Jalur (Path Analysis):

Menganalisis hubungan sebab-akibat yang kompleks antara variabel-variabel.

Memungkinkan identifikasi langsung dan tidak langsung dari pengaruh antarvariabel.

Analisis Regresi Logistik:

Digunakan ketika variabel dependen adalah biner (misalnya, sukses/gagal, hidup/mati).

Memberikan peluang atau kemungkinan kejadian suatu peristiwa.

Analisis Klaster:

Mengelompokkan unit atau observasi ke dalam klaster atau kelompok berdasarkan kesamaan

karakteristik. Berguna untuk mengidentifikasi pola atau tren di dalam data.

Analisis Faktor:

Mengidentifikasi faktor-faktor yang mendasari variabilitas dalam kumpulan data yang luas.

Faktor-faktor ini kemudian dapat diinterpretasikan sebagai konsep atau tema yang lebih luas.

Analisis Rantai (Chain Analysis):


Menganalisis hubungan sebab-akibat yang berantai melalui beberapa variabel. Berguna untuk

memahami bagaimana suatu peristiwa atau variabel memengaruhi variabel lainnya secara

bertahap.

Meta-Analisis:

Menggabungkan hasil dari beberapa penelitian untuk mendapatkan pemahaman yang lebih

luas dan umum. Menghasilkan estimasi efek yang lebih akurat dan dapat meningkatkan

keandalan temuan penelitian.

Analisis Biostatistik:

Melibatkan penggunaan metode statistik dalam penelitian medis dan kesehatan. Digunakan

untuk mengevaluasi efektivitas pengobatan, hubungan antara faktor risiko dan penyakit, serta

aspek kesehatan populasi.

Setiap metode memiliki aplikasi yang spesifik tergantung pada pertanyaan penelitian dan sifat

data yang dikerjakan. Kombinasi beberapa metode seringkali memberikan pendekatan

penelitian yang lebih komprehensif dan kuat

Penelitian dalam lingkup akademik menjadi sesuatu yang tidak asing lagi. Praktik

pengumpulan data dan pemeriksaan fakta digunakan untuk memecahkan suatu persoalan.

Pada hakikatnya, penelitian merupakan salah satu cara untuk menyelesaikan suatu masalah

atau mencari jawaban dari persoalan yang dihadapi secara ilmiah.


Penelitian menjadi suatu proses sistematis untuk mendapatkan pemahaman yang lebih

mendalam tentang suatu topik atau fenomena tertentu melalui pengumpulan, analisis, dan

interpretasi data.

Tujuan utama dari penelitian adalah untuk memperluas pengetahuan, menjawab pertanyaan-

pertanyaan yang belum terjawab, mengidentifikasi hubungan antara variabel, atau

memecahkan masalah tertentu.

Penelitian dalam lingkup akademik menjadi sesuatu yang tidak asing lagi. Praktik

pengumpulan data dan pemeriksaan fakta digunakan untuk memecahkan suatu persoalan.

Pada hakikatnya, penelitian merupakan salah satu cara untuk menyelesaikan suatu masalah

atau mencari jawaban dari persoalan yang dihadapi secara ilmiah.

Penelitian menjadi suatu proses sistematis untuk mendapatkan pemahaman yang lebih

mendalam tentang suatu topik atau fenomena tertentu melalui pengumpulan, analisis, dan

interpretasi data.

Tujuan utama dari penelitian adalah untuk memperluas pengetahuan, menjawab pertanyaan-

pertanyaan yang belum terjawab, mengidentifikasi hubungan antara variabel, atau

memecahkan masalah tertentu.

Metode Penelitian Sosial

Penelitian merupakan proses memecahkan masalah berdasarkan data yang diperoleh dari

lapangan. Mengutip dari buku Metode Penelitian Sosial tulisan Dr Drs Ismail Nurdin, MSi

dan Dra Sri Hartati, MSi, dalam permasalahan penelitian ini ada dua bentuk pendekatan atau

metode ilmiah yaitu penelitian kuantitatif dan penelitian kualitatif.


Metode Kuantitatif

Metode kuantitatif dinamakan metode tradisional, arena metode ini sudah cukup lama

digunakan sehingga sudah mentradisi sebagai metode untuk penelitian. Metode kuantitatif

berdasarkan pada unsur-unsur konkrit, empiris, objektif, terukur, rasional, dan sistematis.

Suatu metode ini disebut metode kuantitatif karena data penelitian berupa angka-angka dan

analisis menggunakan statistik.

Desain penelitian yang menggunakan metode kuantitatif biasanya spesifik, jelas, dan rinci.

Lalu, ditentukan secara mantap sejak awal dan menjadi pegangan langkah demi langkah

selama penelitian berlangsung.

Adapun tujuan metode kuantitatif berupaya untuk menunjukkan hubungan antar variabel,

menguji teori, dan mencari generalisasi yang memiliki nilai prediktif.

Sedangkan teknik pengumpulan datanya dapat dilakukan dengan pengisian kuesioner, survei,

observasi, dan wawancara terstruktur dengan pertanyaan yang cenderung tertutup.

Jenis Penelitian Sosial

Mengutip dari buku Metode Penelitian Sosial karya Safrilsyah Syarif, MSi dan Firdaus

Yunus, MHum, MSi berikut beberapa jenis penelitian sosial yang sering digunakan. Di

antaranya:

Metode Kuantitatif

Metode kuantitatif adalah metode penelitian yang menggunakan angka, statistik, dan

matematika untuk mengukur variabel, menguji hubungan antar variabel, dan


menggeneralisasi hasil ke populasi yang lebih besar. Metode kuantitatif cocok untuk

penelitian yang bersifat eksplanatif, deduktif, dan objektif. Contoh metode kuantitatif adalah

eksperimen, survei, analisis sekunder data, dan meta-analisis.

Kelebihan metode kuantitatif adalah:

 Dapat menghasilkan data yang valid, reliabel, dan akurat

 Dapat menguji hipotesis secara empiris dan statistik

 Dapat menggeneralisasi hasil ke populasi yang lebih besar

 Dapat membandingkan hasil antar kelompok atau waktu

 Dapat menggunakan alat pengumpulan data yang standar dan terukur

Kekurangan metode kuantitatif adalah:

 Dapat mengabaikan aspek kualitatif seperti makna, konteks, dan nuansa

 Dapat terlalu rigid dan tidak fleksibel dalam merancang dan melaksanakan

penelitian

 Dapat terpengaruh oleh bias sampling, pengukuran, atau analisis

 Dapat sulit untuk menangani variabel yang kompleks atau multidimensi

 Dapat memerlukan sumber daya yang besar seperti waktu, biaya, atau sampel

Metode Kualitatif

Metode kualitatif adalah metode penelitian yang menggunakan kata-kata, gambar, atau

simbol untuk menjelaskan fenomena sosial secara mendalam dan holistik. Metode kualitatif

cocok untuk penelitian yang bersifat deskriptif, induktif, dan subjektif. Contoh metode

kualitatif adalah observasi partisipan, wawancara mendalam, studi kasus, etnografi, dan

analisis dokumen.
Kelebihan metode kualitatif adalah:

 Dapat menghasilkan data yang kaya, mendalam, dan komprehensif

 Dapat mengeksplorasi makna, konteks, dan nuansa dari fenomena sosial

 Dapat mengembangkan teori atau konsep baru dari data empiris

 Dapat fleksibel dan adaptif dalam merancang dan melaksanakan penelitian

 Dapat menggunakan alat pengumpulan data yang beragam dan kreatif

Kekurangan metode kualitatif adalah:

 Dapat sulit untuk memastikan validitas, reliabilitas, dan objektivitas data

 Dapat sulit untuk menguji hipotesis secara empiris dan statistik

 Dapat sulit untuk menggeneralisasi hasil ke populasi yang lebih besar

 Dapat sulit untuk membandingkan hasil antar kelompok atau waktu

 Dapat memerlukan keterampilan yang tinggi dalam menganalisis data

Metode Campuran (mixed methods)

Metode campuran (mixed methods) adalah metode penelitian yang menggabungkan metode

kuantitatif dan kualitatif dalam satu penelitian. Metode campuran bertujuan untuk

memperoleh keuntungan dari kedua metode tersebut dan mengatasi keterbatasan masing-

masing. Metode campuran dapat dilakukan dengan berbagai cara, seperti konvergen

(menggabungkan data kuantitatif dan kualitatif), eksplanatori (menggunakan data kualitatif

untuk menjelaskan data kuantitatif), eksploratori (menggunakan data kuantitatif untuk

mengembangkan data kualitatif), atau triangulasi (membandingkan data kuantitatif dan

kualitatif).

Kelebihan metode campuran adalah:


 Dapat memberikan gambaran yang lebih lengkap dan komprehensif tentang

fenomena sosial

 Dapat menjawab pertanyaan penelitian yang lebih kompleks dan multidimensi

 Dapat meningkatkan validitas, reliabilitas, dan objektivitas data

 Dapat memperkaya, memperkuat, atau memperjelas hasil dari metode tunggal

 Dapat memberikan alternatif atau solusi untuk masalah sosial

Kekurangan metode campuran adalah:

 Dapat menimbulkan kesulitan dalam merancang, melaksanakan, dan

menganalisis penelitian

 Dapat menimbulkan konflik atau ketidaksesuaian antara metode kuantitatif dan

kualitatif

 Dapat menimbulkan kebingungan atau keraguan dalam menafsirkan hasil

 Dapat memerlukan sumber daya yang lebih besar seperti waktu, biaya, atau

sampel

 Dapat memerlukan keterampilan yang lebih tinggi dalam menguasai kedua

metode

Metode Penelitian Kuantitatif berakar dari pendekatan kuantitatif penelitian sosial yang

dipengaruhi oleh paradigma positivisme yang mengiringi perkembangan ilmu sosial pada

masa-masa awal, dengan pelopor August Comte dan hingga kini pun masih cukup

berpengaruh. Keyakinan dasar aliran ini berakar pada paham ontologi realisme yang

menyatakan bahwa realitas berada (exist) dalam kenyataan dan berjalan sesuai hukum

alam (natural laws). Penelitian dalam paradigma ini berupaya mengungkap kebenaran
realitas yang ada dan bagaimana realitas tersebut senyatanya berjalan. Paradigma positivisme

mengadopsi logika dan tradisi ilmu alam dalam mengamati, menganalisis dan “memaknai”

realitas sosial. Secara epistemologi, paradigma ini memandang pengalaman empiris sebagai

sumber pengetahuan dan memandang pengetahuan memiliki kesamaan hubungan dengan

aliran filsafat yang dikenal dengan nama positivisme atau dengan nama lain

seperti empirisme, behaviorisme, naturalisme dan “sainsisme”.

Pandangan dan tradisi positivisme ini menyatakan bahwa ilmu (sains) adalah ilmu

pengetahuan yang nyata, positivistik, yang kemudian melahirkan pendekatan-pendekatan

kuantitatif dalam penelitian sosial dimana objek penelitian dilihat memiliki keberaturan yang

naturalistik, empiris, dan behavioristik, karenanya objek ini harus dapat direduksi menjadi

fakta yang tampak, dapat diamati, dapat dikonsepkan, dan dapat diukur sebagai variabel-

variabel yang muncul di masyarakat serta tidak terlalu mementingkan fakta sebagai makna

namun mementingkan fenomena yang tampak, bebas nilai atau objektif dengan menentang

habis-habisan sikap subjektif. Tradisi inilah yang sangat membedakan dengan pendekatan

kualitatif

Karakter “kealaman” (naturalistik) dan empiris menganggap bahwa perilaku sosial (fakta,

realita) sebagai sesuatu yang memiliki ke-ajeg-an secara natural, perceived, sehingga

pengukuran terhadap gejala atau fakta pun dapat direduksi dan direpresentasikan dalam

angka-angka (kuantifikasi) sebagai variabel yang saling berpengaruh (hubungan sebab-

akibat). Maka pengukuran yang dilakukan (penelitian) pun mengikuti karakter keajegan

alamiahnya ini, yaitu menggunakan kerangka teoretik yang ketat sebagai “pagar penelitian”

dan mengikat untuk menjelaskan fakta (hubungan antar variabel), menggunakan alur pikir

deduktif untuk menguji teori, dan menggunakan prosedur penelitian yang ketat sehingga

tampak atau berkarakter mekanis, berperspektif teknokratik, menggunakan alur penelitian

yang linier. Artinya, mengikuti prosedur baku dengan tatacara yang sudah fixed. Tidak ada
kebaruan dalam proses dan juga hasil. Hasil penelitian kuantitatif berupa penjelasan realitas

sosial secara makro, berada di permukaan (fenomena yang tampak). Ia tidak berkepentingan

untuk mengetahui kenyataan yang sesungguhnya atau lebih dalam dari fenomena atau realitas

sosial yang tampak itu, dan memang tidak bertujuan untuk itu. Hal yang berbeda dengan

penelitian kualitatif yang berkepentingan dengan mengetahui “di balik realitas” secara

mendalam, beralur penelitian non-linier, serta seringkali menggunakan pendekatan interpretif

– kritis.

Peneliti kuantitatif pun berjarak dan terpisah dengan objek/ subjek yang diteliti. Penelitian

dilakukan “terhadap objek di luar sana”. Tidak ada interaksi intensif dengan objek/ subjek

yang diteliti. Pendekatan yang digunakan adalah kuantitatif. Dengan demikian metodologinya

adalah kuantitatif, menggunakan angka-angka dan dilakukan secara matematis dengan alat

bantu statistik dan dapat juga mengunakan software semisal SPSS (Statistical Package for

Social Sciences), AMOS (Analysis of Moment Structures), dsb untuk menganalisis data.

Dalam metode ini peran statistika amat sentral. Ia tidak hanya sebagai alat bantu tetapi juga

sebagai cara berpikir, perangkat analisis. Peneliti kuantitatif berpikir tentang variabel dan

mengkonversinya pada tindakan spesifik analisis data. Instrumen yang digunakan dalam

pengumpulan data adalah kuesioner dengan daftar pertanyaan terstruktur, yang dilakukan

terhadap sejumlah objek/ subjek penelitian yang disebut “responden”, yang dipilih

secara acak sesuai ukuran sampel (sample size) dari sebuah populasi, dengan suatu

wawancara yang bisa dilakukan secara singkat atau pengumpulan kuesioner tanpa

wawancara-langsung (bisa melalui pos atau sarana internet). Mengikut karakter dan prosedur

penelitian ini, maka tujuan penelitian kuantitatif ini adalah menjelaskan kehidupan sosial

secara makro, bertujuan menguji teori, dan bersifat bebas nilai. Contoh penelitian kuantitatif

adalah survey. Fakta bahwa realitas sosial bersifat dinamis-cepat, menyimpan misteri yang

seringkali berbeda dari yang tampak, sehingga melalui pengamatan di permukaan kurang
dapat menjelaskan realitas yang sebenarnya, maka ada beberapa kritik terhadap metode

penelitian kuantitatif, yaitu:

5. Gagal memberikan penjelasan yang rinci tentang orang-orang (people) dan

institusi sosial dari “the world of nature” dalam pandangan Alfred Shultz.

6. Proses pengukuran memiliki akurasi atau presisi buatan (artificial) yang

palsu.

7. Kepercayaan pada instrumen dan prosedur menghalangi hubungan antara

penelitian dengan keseharian (everyday life). Hal ini terjadi karena

berjaraknya peneliti dengan subjek/ objek yang diteliti sehingga

“mempercayakan pada instrumen”. Responden kadangkala menjawab tidak

berdasarkan keadaan yang sebenarnya.

8. Analisis hubungan antara variabel memunculkan pandangan-statis tentang

kehidupan sosial, mengabaikan proses interpretasi atau pemaknaan yang

terjadi pada kelompok yang diteliti atau yang makna yang diproduksi oleh

masyarakat.

Keempat kritik tersebut yang dihimpun oleh Alan Bryman ini mengisyaratkan dengan jelas

kegagalan metode kuantitatif dalam menemukan “ihwal sebenarnya” atau makna yang

diproduksi oleh struktur pengalaman subjek. Dengan kata lain, metode kuantitatif hanya

mampu menangkap permukaan yang seringkali tidak menceritakan hal yang sebenarnya.

Kelemahan-kelemahan ini –yang tidak dapat dicapai melalui metode kuantitatif- menemukan

jawabannya pada metode kualitatif.


Penelitian sosial adalah salah satu jenis penelitian yang bahan bahasan atau objek kajiannya

memfokuskan terhadap peristiwa sosial. Masalah sosial ini misalnya gejala sosial, konflik

sosial, prakti sosial, dan lain sebagainya. Lebih lengkap dari itu, Ulber Silalahi dalam Metode

Penelitian Sosial (2015, hlm. 5) menjabarkan bahwa penelitian sosial berarti mengkaji

hubungan satu gejala dengan gejala sosial lain. Hubungan ini bisa mencakup masalah sosial

yang objeknya individu, kelompok, institusi, masyarakat, hingga mencapai lingkup negara.

Dengan melakukan penelitian sosial, gejala-gejala yang berubah seiring perkembangan

kehidupan sosial manusia akan tergambarkan. Dengan begitu, masalah-masalah yang terjadi

pun bisa dianalisis sebab dan akibatnya. Terkait penelitian sosial kuantitatif, berarti

penelitiannya mengkaji gejala sosial dengan mencari keterkaitan antara variabel-variabel di

masyarakat melalui metode kuantitatif. Metode ini diungkap John W. Creswell sebagai

penelitian yang penghitungan analisisnya dilakukan secara matematis (Desain Riset:

Pendekatan Metode Kualitatif, Kuantitatif, dan Campuran,

Maksud matematis di sini berarti variabelnya dihitung secara matematis atau statistik.

Kemudian, data nanti akan tersaji dalam bentuk angka-angka tertentu dan bisa dianalisis

dengan bantuan teori statistika. Dalam penelitian kuantitatif, terdapat dua variabel berupa

variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas ini didefinisikan sebagai hal yang dapat

mempengaruhi sesuatu. Sementara itu, variabel terikat merupakan hal yang dipengaruhi.

Lantas, seperti apa langkah dan contoh penelitiannya?

Langkah-Langkah Penelitian Sosial Kuantitatif Berdasarkan catatan Sari Oktafiana dalam

IPS (2021, hlm. 94-96), setidaknya penelitian kuantitatif sosial maupun studi lain terdiri dari

8 langkah. Sebagai hal utama dan sangat perlu diperhatikan, tahap pertama dilakukan dengan

mencari topik. Berikut langkah lengkap penelitian sosial kuantitatif: Temukan topik; Cari

informasi terkait topik melalui sumber-sumber yang kredibel (valid); Buat rumusan masalah
terkait topik tersebut; Tentukan metode penelitia yang tepat dan sekiranya bisa dipakai untuk

mengukur variabel matematis; Lakukan survei, misal dengan kuesioner daring, wawancara

langsung, atau memberikan selebaran pertanyaan; Olah data yang sudah didapat, lalu lakukan

analisis terhadap data tersebut; Tulis laporan mengenai data yang sudah dianalisis sebagai

hasilnya; Buatlah kesimpulan di akhir penelitian. Jika ada saran, boleh menambahkannya

setelah itu. Baca juga: Cara Membuat Makalah, Syarat, dan Ciri-Cirinya Contoh Penelitian

Sosial Kuantitatif Setelah mengetahui langkahnya, penelitian sosial kuantitatif bisa

dilakukan. Untuk contoh konkret penelitiannya, Anda bisa melihat rentetan langkah berikut

ini. 1. Temukan Topik Pada tahap ini, silakan pilih topik. Untuk mempermudah, cari topik

yang memang terjangkau untuk diteliti. Misalnya, topik tersebut berupa “kebiasaan gotong

royong RT 07 yang hanya sedikit personelnya”. 2. Cari Informasi Terkait Topik Setelah tahu

apa yang akan dibahas, sekarang peneliti mencari data atau sumber kredibel terkait topik

terkait. Anda bisa memperoleh sumber dari buku atau penelitian-penelitian terdahulu dengan

topik sama. 3. Buat Rumusan Masalah Tahap ini, peneliti mulai menerawang pertanyaan-

pertanyaan yang terkait dengan topik. Misalnya, (1) mengapa gotong royong RT 07

personelnya sedikit? dan (2) Faktor apa yang mempengaruhinya? 4. Tentukan Metode

Penelitian Setelah mengetahui bahwa metode yang cocok adalah kuantitatif, maka

dilanjutkan dengan penghubungan, pengukuran, dan pengujian terhadap variabel. Dari

pertanyaan 1, kemungkinan bisa saja disebabkan oleh variabel bebas berupa (1) malas, (2)

sibuk, (3) tidak minat, dan pertanyaan-pertanyaan lainnya. 5. Lakukan Survei Setelah

mengetahui beberapa variabel bebas yang mempengaruhi orang tak ikut gotong royong, maka

langkah selanjutnya adalah melakukan survei. Langkah ini dapat dilaksanakan dengan

menyebar kuesioner yang berisi pertanyaan atau hanya sekadar wawancara terhadap warga

RT 07. 6. Kumpulkan Data dan Analisis Setelah punya data, maka hal yang perlu dilakukan

adalah analisis. Tahap ini dilakukan dengan cara matematis berupa penghitungan. Misal, dari
beberapa variabel, paling banyak orang menjawab karena (2) sibu. Maka, itulah jawaban

untuk menjawab rumusan masalahnya. 7. Buat Laporan Setelah selesai menganalisis, tulis

laporan terkait penyebab masyarakat RT 07 hanya sedikit yang ikut gotong royong. Dengan

data dan variabel yang sudah dihitung secara matematis, Anda punya bukti konkret untuk

menuliskan hasil analisisnya di laporan. 8. Buat Kesimpulan dan Tulis Rekomendasi Setelah

membuat laporan, maka tahap akhir adalah menutupnya dengan kesimpulan penelitian. Selain

itu, Anda juga boleh menyertakan rekomendasi untuk penelitian berikutnya atau untuk

memberi solusi kepada masyarakat yang dikaji dalam penelitian.

Metode penelitian sosial kuantitatif adalah pendekatan penelitian yang menggunakan data

numerik atau data berbentuk angka untuk menjawab pertanyaan penelitian dan menguji

hipotesis. Berikut adalah beberapa metode penelitian sosial kuantitatif yang umum

digunakan:

Survei:

Deskriptif Survei: Tujuannya adalah untuk menggambarkan karakteristik suatu populasi atau

kelompok tertentu. Survei ini sering kali dilakukan dengan kuesioner atau wawancara

terstruktur.

Eksplanatori Survei: Lebih fokus pada menjelaskan hubungan sebab-akibat antara variabel-

variabel tertentu. Data diumpamakan untuk mengidentifikasi pola hubungan yang signifikan.

Eksperimen:
Mengacu pada desain penelitian di mana peneliti mengontrol satu atau lebih variabel

independen untuk memahami pengaruhnya terhadap variabel dependen. Randomisasi sering

digunakan untuk menghindari bias.

Analisis Sekunder:

Menggunakan data yang sudah ada, seringkali dikumpulkan untuk tujuan lain oleh organisasi

atau peneliti sebelumnya. Analisis sekunder dapat memberikan wawasan tambahan atau

menguji hipotesis baru.

Analisis Regresi:

Mengukur hubungan antara satu atau lebih variabel independen dan variabel dependen.

Regresi linier digunakan ketika variabel dependen bersifat kontinu, sedangkan regresi logistik

digunakan untuk variabel dependen biner.

Analisis Varians (ANOVA):

Mengidentifikasi apakah ada perbedaan signifikan antara rata-rata tiga atau lebih kelompok.

Dapat digunakan untuk membandingkan rata-rata antar kelompok atau lebih.

Analisis Korelasi:

Mengukur sejauh mana dua variabel berkaitan satu sama lain. Nilai korelasi dapat berkisar

dari -1 hingga 1, dengan nilai positif menunjukkan hubungan positif dan nilai negatif

menunjukkan hubungan negatif.


Analisis Jalur (Path Analysis):

Menganalisis hubungan sebab-akibat yang kompleks antara variabel-variabel.

Memungkinkan identifikasi langsung dan tidak langsung dari pengaruh antarvariabel.

Analisis Regresi Logistik:

Digunakan ketika variabel dependen adalah biner (misalnya, sukses/gagal, hidup/mati).

Memberikan peluang atau kemungkinan kejadian suatu peristiwa.

Analisis Klaster:

Mengelompokkan unit atau observasi ke dalam klaster atau kelompok berdasarkan kesamaan

karakteristik. Berguna untuk mengidentifikasi pola atau tren di dalam data.

Analisis Faktor:

Mengidentifikasi faktor-faktor yang mendasari variabilitas dalam kumpulan data yang luas.

Faktor-faktor ini kemudian dapat diinterpretasikan sebagai konsep atau tema yang lebih luas.

Analisis Rantai (Chain Analysis):

Menganalisis hubungan sebab-akibat yang berantai melalui beberapa variabel. Berguna untuk

memahami bagaimana suatu peristiwa atau variabel memengaruhi variabel lainnya secara

bertahap.
Meta-Analisis:

Menggabungkan hasil dari beberapa penelitian untuk mendapatkan pemahaman yang lebih

luas dan umum. Menghasilkan estimasi efek yang lebih akurat dan dapat meningkatkan

keandalan temuan penelitian.

Analisis Biostatistik:

Melibatkan penggunaan metode statistik dalam penelitian medis dan kesehatan. Digunakan

untuk mengevaluasi efektivitas pengobatan, hubungan antara faktor risiko dan penyakit, serta

aspek kesehatan populasi.

Setiap metode memiliki aplikasi yang spesifik tergantung pada pertanyaan penelitian dan sifat

data yang dikerjakan. Kombinasi beberapa metode seringkali memberikan pendekatan

penelitian yang lebih komprehensif dan kuat

Penelitian kuantitatif adalah penelitian ilmiah yang sistematis terhadap bagian-bagian dan

fenomena serta kausalitas hubungan-hubungannya. Tujuan penelitian kuantitatif adalah

mengembangkan dan menggunakan model-model matematis, teori-teori dan/atau hipotesis

yang berkaitan dengan suatu fenomena. Proses pengukuran adalah bagian yang sentral dalam

penelitian kuantitatif karena hal ini memberikan hubungan yang fundamental antara

pengamatempiris dan ekspresi matematis dari hubungan-hubungan kuantitatif.

Penelitian kuantitatif banyak digunakan baik dalam ilmu alam maupun ilmu sosial,

dari fisika dan biologi hingga sosiologi dan jurnalisme. Pendekatan ini juga digunakan

sebagai cara untuk meneliti berbagai aspek dari pendidikan. Istilah penelitian kuantitatif
sering dipergunakan dalam ilmu-ilmu sosial untuk membedakannya dengan penelitian

kualitatif

Jadi penelitian kuantitatif adalah penyelidikan fenomena sosial yang berbasis pengujian teori

yang terdiri dari variabel-variabel yang diukur dengan angka dan dianalisis dengan prosedur

statistik untuk memastikan kebenaran dan ketepatan generalisasi prediktif teori terkait.

Populasi dan Sampel

Penelitian kuantitatif adalah metode pengukuran data kuantitatif dan statistika objektif

melalui perhitungan ilmiah berasal dari sampel orang-orang atau penduduk yang diminta

menjawab sejumlah pertanyaan tentang survei untuk menentukan frekuensi dan persentase

tanggapan mereka.Populasi tidak hanya berupa manusia, populasi dapat pula berupa objek

ataupun benda benda alam lainnya. Populasi bukan hanya sekedar jumlah namun pada

objek/subjek yang di pelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik/ sifat yang dimiliki oleh

subjek atau objek itu.[2]

Contoh: 240 orang, 79% dari populasi sampel, mengatakan bahwa mereka lebih percaya pada

diri mereka pribadi masa depan mereka dari setahun yang lalu hingga hari ini. Menurut

ketentuan ukuran sampel statistik yang berlaku, maka 79% dari penemuan dapat

diproyeksikan ke seluruh populasi dari sampel yang telah dipilih. pengambilan data ini adalah

disebut sebagai survei kuantitatif atau penelitian kuantitatif.

Ukuran sampel untuk survei oleh statistik dihitung dengan menggunakan rumusan untuk

menentukan seberapa besar ukuran sampel yang diperlukan dari suatu populasi untuk
mencapai hasil dengan tingkat akurasi yang dapat diterima. Peneliti mencari ukuran sampel

yang akan menghasilkan temuan dengan minimal 95% tingkat keyakinan (yang berarti bahwa

jika Anda survei diulang 100 kali, 95 kali dari seratus, Anda akan mendapatkan respon yang

sama) dan plus / minus 5 persentase poin margin dari kesalahan. Banyak survei sampel

dirancang untuk menghasilkan margin yang lebih kecil dari kesalahan.

Beberapa survei dengan melalui pertanyaan tertulis dan tes, kriteria yang sesuai untuk

memilih metode dan teknologi untuk mengumpulkan informasi dari berbagai macam

responden survei, survei dan administrasi statistik analisis dan pelaporan semua layanan yang

diberikan oleh pengantar komunikasi. Namun, oleh karena sifat teknisnya metode pilihan

pada survei atau penelitian oleh karena sifat teknis, maka topik yang lain tidak tercakup

dalam cakupan ini.

Ciri-Ciri Penelitian Kuantitatif

Instrumen yang digunakan telah ditentukan sebelumnya dan tertata dengan baik.Instrumen

yang biasa dipakai adalah angket (kuesioner).[3]

Tidak banyak memberi peluang bagi fleksibilitas, masukan imajinatif dan refleksitas.

Masalah kuantitatif lebih umum memiliki wilayah yang luas, tingkat variasi yang kompleks

Pembahasan lebih pada permukaan atau tidak mendalam

Model Penelitian

Menurut Bryman terdapat 4 (empat) model dalam menggabungkan penelitian dengan

pendekatan kuantitatif dan kualitatif, yaitu :


1. Penelitian kualitatif digunakan untuk memfasilitasi penelitian kuantitatif.

2. Penelitian kuantitatif digunakan untuk memfasilitasi penelitian kualitatif

3. Kedua pendekatan diberikan bobot yang sama

4. Triangulasi

Desain Eksplanasi

Penelitian Kuantitatif biasanya menggunakan desain eksplanasi, di mana objek telaahan

penelitian eksplanasi (explanatory research) adalah untuk menguji hubungan antar-variabel

yang dihipotesiskan. Pada jenis penelitian ini, hipotesis yang akan diuji kebenarannya.

Hipotesis itu sendiri menggambarkan hubungan antara dua atau lebih variabel; untuk

mengetahui apakah sesuatu variabel berasosiasi ataukah tidak dengan variabel lainnya; atau

apakah sesuatu variabel disebabkan/dipengaruhi ataukah tidak oleh variabel lainnya. Desain

Eksplanasi bertujuan untuk menjelaskan generalisasi sampel terhadap populasinya atau

menjelaskan hubungan, perbedaan atau pengaruh dari satu variabel terhadap veriabel yang

lain.

penelitian kuantitatif
Penelitian kuantitatif adalah metode penelitian yang berkaitan dengan angka yang dianalisis

menggunakan statistik. Metode pengumpulan data menggunakan populasi dan sampel.

Populasi yakni kumpulan subjek penelitian, sedangkan sampel yaitu objek riset yang akan

dilakukan kajian.

Penelitian kuantitatif merupakan kebalikan dari penelitian kualitatif. Penelitian ini banyak

digunakan dalam ilmu alam dan sosial, seperti kimia, biologi, ekonomi, dan sosiologi.

Arikunto (2016:12) menjelaskan bahwa pendekatan kuantitatif yakni pendekatan penelitian

yang menggunakan angka-angka, mulai dari mengumpulkan data, menafsirkan data, hingga

memaparkan hasil penelitian.

Menurut sugiyono (2009:13) metode kuantitatif merupakan metode penelitian yang

digunakan untuk meneliti populasi dan sampel tertentu, pengambilan sampel dilakukan

secara acak, lalu dianalisis secara kuantitatif atau statistic dengan tujuan untuk menguji

hipotesis yang telah ditetapkan.

Aktivitas penelitian kuantitatif diawali dari teori, hipotesis, desain penelitian, subjek

penelitian, pengumpulan data, pengolahan data, analisis data, dan menarik kesimpulan.

Karakteristik penelitian kuantitatif:


Berikut ini beberapa ciri atau karakteristik dari penelitian kuantitatif:

Penelitian kuantitatif bersifat spesifik, jelas dan terperinci.

Penelitian kuantitatif menunjukkan hubungan antar variabel

Penelitian kuantitatif menggunakan alur deduktif

Instrument penelitian menggunakan kalkulator, computer, dan aplikasi.

Teknik pengumpulan data menggunakan survey dan angket.

Analisis dilakukan setelah pengumpulan data selesai.

Hubungan dengan informan memiliki jarak dan berjangka pendek.

Pengertian Penelitian Kuantitatif Menurut Ahli

1. Kasiran

Menurut Kasiran, penelitian kuantitatif adalah upaya seorang peneliti menemukan

pengetahuan menyuguhkan data dalam bentuk angka. Angka-angka yang diperoleh inilah

yang digunakan untuk melakukan analisa keterangan.

Dalam bahasa lebih sederhana lagi, penelitian kuantitatif adalah penelitian ilmiah yang

disusun secara tersistematis terhadap bagian-bagian dan mencoba untuk menemukan

kausalitas untuk mengetahui keterkaitan.

2. Creswell
Menurut Creswell, penelitian kuantitatif menjadi upaya dalam menyelidiki masalah. Dimana

masalah tersebutlah yang mendasari peneliti mengambil data, menentukan variable dan yang

kemudian diukur dengan angka agar bisa dilakukan analisa sesuai dengan prosedur statistic

yang berlaku.

Adapun tujuan dari melakukan jenis penelitian ini adalah tidak lain membantu dalam

mengambil kesimpulan atau membantu dalam menggeneralisasi prediktif teori yang tepat.

3. Punch

Menurut Punch, penelitian kuantitatif diartikan sebagai penelitian berdasarkan pengalaman

empiris yang mengumpulkan data-data berbentuk angka yang dapat dihitung dan berbentuk

numeric.

Lain lagi dengan pendapat Nana Sudjana dan Ibrahim, yang mengartikan sebagai penelitian

yang didasari pada asumsi. Dimana penelitian juga menentukan variabel yang akan dilakukan

analisis menggunakan metode penelitian yang valid.

4. Beryman

Menurut Beryman, penelitian kuantitatif adalah penelitian yang melibatkan teori, desain,

hipotesis dan menentukan subjek. Kemudian didukung dengan pengumpulan data,

pemprosesan data dan menganalisa data sebelum dilakukan penulisan kesimpulan.


Lain lagi dengan Suriasumantri yang mendefinisikan penelitian kuantitatif sebagai kajian

pemikiran yang bersifat ilmiah, yang mana penelitian ini menggunakan proses logico

hypothettico.

Jenis-Jenis Penelitian Kuantitatif, Apa Saja?

Buat peneliti pemula, pasti masih bingung apa saja sih jenis-jenis penelitian kuantitatif?

Berikut detailnya!

1. Metode Komparatif

Metode komparatif adalah jenis penelitian yang diperuntukan mengetahui perbedaan variable

yang diteliti. Metode penelitian ini tidak mengharapkan kemampuan manipulative, agar data

yang dihasilkan benar-benar objektif dan akurat. Dengan kata lain, metode komparatif

dilakukan sealami mungkin, sehingga hasil dari analisa dari hasil perbedaan variable yang

diteliti terlihat jelas.

2. Metode Deskriptif

Metode deskriptif adalah metode penelitian yang menyampaikan fakta dengan cara

mendeskripsikan dari apa yang dilihat, diperoleh dan yang dirasakan.

Dalam bahasa jurnalistik, peneliti cukup menuliskan atau melaporkan hasil laporan

pandangan mata mereka. Dimana penulis cukup menggambarkan subjek objek yang sedang

diteliti tanpa rekayasa atau semacamnya.


3. Metode Korelasi

Metode korelasi adalah metode penelitian yang bertujuan untuk menggambarkan dua atau

lebih hasil penelitian. Metode ini lebih tepat digunakan untuk membandingkan persamaan

ataupun perbedaan agar hasil penelitian lebih spesifik dan jelas.

Selain itu, metode penelitian ini lebih tepat dan cocok digunakan untuk penelitian yang

mengetahui titik tolak penelitian yang sudah jelas.

Tujuan Penelitian Kuantitatif

Berdasarkan dari perspektif tujuannya, penelitian kuantitatif memiliki beberapa poin,

diantaranya bertujuan untuk mengembangkan model matematis. Dimana penelitian ini tidak

sekadar menggunakan teori yang diambil dari kajian literatur atau teori saja, tetapi juga

penting sekali untuk membangun hipotesis yang memiliki keterhubungan dengan fenomena

alam yang akan diteliti.

Jadi penelitian kuantitatif ini memiliki tujuan penting dalam melakukan pengukuran.

Bagaimanapun juga, pengukuran sebagai pusat penelitian, karena dari hasil pengukuran akan

membantu dalam melihat hubungan yang fundamental antara pengamatan empiris dengan

hasil data secara kuantitatif.

Adapun tujuan penelitian kuantitatif lain, yaitu membantu dalam menentukan hubungan antar

variabel dalam sebuah populasi. Termasuk pula membantu dalam menentukan desain
penelitian. Membicarakan desain penelitian kuantitatif, memiliki dua bentuk, yaitu studi

deskriptif dan studi eksperimental.

Dikatakan penelitian studi deskriptif apabila peneliti hanya melakukan uji relasi antar

variabel hanya sekali saja. Sedangkan yang dimaksud dengan penelitian studi eksperimen

apabila peneliti melakukan pengukuran antar variabel dilakukan sebelum dan sesudah

penelitian. Jadi, pengukuran sebelum dan sesudah ini tidak lain dilakukan untuk mengetahui

sebab akibat. Dapat pula digunakan untuk mengetahui fenomena apa saja yang dilakukan

penelitian.

Karakteristik Penelitian Kuantitatif

Setelah mengetahui pengertian penelitian kuantitatif menurut para ahli dan tujuannya, ada

satu poin penting yang tidak boleh diabaikan dalam melakukan penelitian kuantitatif.

Barangkali Anda sering merasa kebingungan cara menandai secara spesifik dari penelitian

satu ini. Tenang, selama Anda bisa mengetahui karakteristiknya, dijamin Anda lebih

memahami dan lebih mudah dalam menjalankan penelitian kuantitatif.

Jadi berdasarkan karakteristiknya, penelitian kuantitatif memiliki beberapa poin. Diantaranya

penelitian kuantitatif dalam menyorot masalah, lebih ke masalah khusus yang dijadikan

sebagai fokus penelitian. Karakteristik yang lain, hadir untuk menjawab permasalahan khusus

yang diangkat penulis dengan cara penelitian.


Karakteristik penelitian kuantitatif yang penting, penelitian ini tidak berorientasi pada hasil.

Melainkan berorientasi pada proses. Adapun hal yang diteliti lebih memfokuskan pada

meneliti sesuatu yang bersifat unik namun tetap mengunggulkan latar penelitian secara

ilmiah.

Adapun karakteristik yang lain, jadi si peneliti sebagai instrumen dasar dalam pengumpulan

data. Kemudian terkait dengan rancangan penelitian yang digunakan, bersifat sementara.

Penelitian kuantitatif dilakukan dengan cara pengamatan, wawancara atau bisa juga

menggunakan teknik analisis data.

Dari hasil penelitian dari penelitian kuantitatif hasil data bersifat kualitatif, terkait dengan

analisis data dilakukan secara induktif. Nah, menariknya, pada penelitian ini tidak

menggunakan konsep sampel serta tidak mengajukan hipotesis sebelumnya.

Adapun karakteristik yang tidak kalah penting dari penelitian kuantitatif, yaitu hasil harus

berkredibilitas, auditabilitas, transferabilitas dan konfirmabilitas yang mana keabsahan data

dapat dilihat. Terkait dengan teori dapat menggunakan grounded theory dan untuk analisis

data dapat menggunakan pelaporan secara deskriptif.

Langkah-Langkah dalam Melakukan Penelitian Kuantitatif

Buat Anda yang mendekati penelitian skripsi. Pasti bertanya-tanya, bagaimana sih langkah-

langkah melakukan penelitian? Nah, berikut beberapa langkah yang perlu Anda persiapkan.
1. Membuat Rumusan Masalah

Langkah pertama yang harus dibuat oleh peneliti skripsi adalah membuat rumusan masalah.

Barangkali ada yang bertanya-tanya, bentuk dari rumusan masalah itu seperti apa sih? Jadi

rumusan masalah itu berbentuk kalimat pertanyaan, BUKAN PERNYATAAN. Terkait

pembuatan rumusan masalah yang baik, harus spesifik, relevan dengan tema yang diangkat,

bersifat baru dan asli dan menarik perhatian.

2. Menentukan Landasan Teori

Langkah yang selanjutnya, yang tidak kalah penting adalah membuat landasan teori.

Landasan teori atau tinjauan pustaka sebenarnya sebagai salah satu upaya untuk menemukan

jawaban atas rumusan masalah yang sudah ditentukan oleh penulis. Jadi maksud dari

landasan teori adalah peneliti melakukan kajian literatur dan penelitian yang relevan dengan

tema yang diangkat. Diharapkan, dari kajian teori dari berbagai sumber diharapkan dapat

menemukan jawabannya.

3. Merumuskan Hipotesis

Saya yakin, Anda sudah tidak asing lagi dengan istilah hipotesis. Hipotesis adalah jawaban

sementara. Jadi dari kajian teori yang sudah dilakukan penelitian, maka peneliti bisa

membuat jawaban sementara. Dimana jawaban yang sementara itulah yang nantinya akan

dilakukan pengujian. Apakah hipotesis yang Anda buat itu benar atau sesuai, atau sebaliknya.

Tidak sesuai dan tidak cocok dengan rumusan masalah di atas.

4. Pengumpulan Data
Pengumpulan data ini upaya Anda sebagai peneliti mengumpulkan data-data untuk

mendapatkan solusi dan jawaban. Hanya saja, dalam pengumpulan data peneliti

membutuhkan dua hal, yaitu membutuhkan instrumen penelitian dan menguji instrumen.

Instrumen penelitian inilah yang sebenarnya sebagai sarana memudahkan peneliti mengambil

data di lapangan. Bentuk instrumen penelitian ada banyak sekali bentuknya, ada yang

berbentuk instrumen angket, kuesioner, lembar observasi, tes, dan wawancara. Baik

wawancara secara terstruktur maupun tidak terstruktur. Sedangkan yang dimaksud dengan uji

instrumen adalah upaya peneliti melakukan uji validitas dan reliabilitas dari instrumen yang

diangkat.

5. Menganalisa Data

Langkah selanjutnya adalah menganalisis data. Dari data yang yang sudah terkumpul, Anda

memang dituntut bisa mengambil bagian-bagian yang penting dan relevan saja. kemudian,

dari data tersebut Anda melakukan analisis data.

Dimana analisis data inilah upaya untuk menjawab hipotesis yang sudah dibuat sebelumnya.

Membicarakan tentang teknik analisa data pada penelitian kuantitatif, bisa menggunakan

statistik, bisa menggunakan statistic deskriptif maupun statistika induktif.

Kemudian hasilnya dibuat di dalam pembahasan. Oh iya, dalam penyampaian atau hasil

analisa yang Anda buat, bisa juga disajikan dalam tabel, diagram atau grafik loh. cara ini
lebih mudah dipahami daripada disampaikan dalam bentuk deskriptif, apalagi jika yang

disajikan adalah data angka.

6. Kesimpulan

Bagian akhir tentu saja adalah kesimpulan. Kesimpulan cukup ditulis secara garis besarnya.

Tidak perlu dijabarkan secara panjang dan lebar. Kehadiran kesimpulan ini tidak lain bentuk

dari hasil pengujian hipotesis dan menyampaikan apakah hipotesis tersebut ditolak atau

diterima. Jadi, cukup ditulis secara singkat, padat dan jelas.

Itulah beberapa pembahasan seputar penelitian kuantitatif. Semoga dengan pembahasan yang

singkat ini bermanfaat.

(Irukawa Elisa)

Pertanyaan Seputar Penelitian Kuantitatif :

Apa yang dimaksud dengan penelitian kuantitatif?

Menurut Punch, penelitian kuantitatif diartikan sebagai penelitian berdasarkan pengalaman

empiris yang mengumpulkan data-data berbentuk angka yang dapat dihitung dan berbentuk

numeric.

Lihat pengertian penelitian kuantitatif menurut ahli lainnya!


Jenis penelitian kuantitatif apa saja?

Jenis penelitian kuantitatif diantaranya metode komparatif, metode deskriptif, dan metode

korelasi. Bagaimana penjelasannya? Baca artikel selangkapnya!

Langkah langkah metode penelitian kuantitatif?

Langkah-langkah metode penelitian kuantitatif diawali dengan membuat rumusan masalah,

menentukan landasan teori, merumuskan hipotesis, selengkapnya ada di artikel.

Pengertian Penelitian Kualitatif

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kualitatif adalah sebuah tindakan

berdasarkan mutu. Sedangkan, penelitian menurut Kemdikbud menekankan pada sisi kualitas

entitas.

Secara umum, penelitian kualitatif adalah sebuah metode untuk menjelaskan dan

menganalisis fenomena, peristiwa, dinamika, sosial, sikap kepercayaan, dan persepsi

seseorang atau kelompok terhadap sesuatu. Sementara itu, pengertian penelitian kualitatif

menurut para ahli adalah sebagai berikut:

1. Saryono (2010): Metode penelitian kualitatif adalah penelitian yang digunakan untuk

menyelidiki, menemukan, menggambarkan, dan menjelaskan kualitas atau keistimewaan dari

pengaruh sosial yang tidak dapat dijelaskan, diukur, atau digambarkan melalui pendekatan

kuantitatif.
2. David Williams (1995): Penelitian kualitatif adalah upaya peneliti untuk mengumpulkan

data yang didasarkan pada latar ilmiah. Penelitian ini dilakukan secara ilmiah atau natural,

hasil penelitiannya pun juga ilmiah dan dapat dipertanggungjawabkan.

3. Meleong (2007): Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bertujuan untuk memahami

fenomena yang dialami oleh subjek penelitian. Metode ini juga digunakan untuk meneliti hal-

hal yang berkaitan dengan penelitian perilaku, motivasi, sikap, persepsi, dan tindakan subjek.

Sederhananya, penelitian tersebut tidak bisa menggunakan metode kuantitatif.

Pengertian Penelitian Kuantitatif

Secara umum, metode penelitian kuantitatif adalah penelitian yang berkaitan dengan angka-

angka yang dianalisis dengan teknik statistik untuk menganalisa hasilnya.

Sementara itu, pengertian metode penelitian kuantitatif menurut para ahli adalah seperti

berikut:

Emzir (2009): Penelitian kuantitatif adalah sebuah metode pendekatan yang secara pokok

menggunakan postpositivist dalam mengembangkan ilmu pengetahuan, seperti berkaitan sebab akibat,

reduksi kepada variabel, dan hipotesis. Yang mana hal tersebut menggunakan strategi penelitian

seperti survai dan eksperimen yang memerlukan data statistik.

Arikunto (2012): Penelitian kuantitatif adalah pendekatan penelitian yang banyak menggunakan

angka-angka, mulai dari mengumpulkan data, penafsiran terhadap data yang diperoleh, serta

pemaparan hasilnya.

Fokus dan Tujuan


Fokus penelitian adalah aspek atau unsur yang harus ada di dalam metode penelitian. Fokus

penelitian ini sangat bermanfaat bagi penelitian dan juga metode penelitian. Fokus penelitian

ini membantu peneliti untuk tetap fokus pada topik penelitian yang sedang dikerjakan.

Fokus penelitian kualitatif berorientasi pada pemahaman mendalam, deskripsi realitas dan

kompleksitas sosial, serta pengembangan teori. Sedangkan fokus penelitian kuantitatif

berorientasi pada pengukuran dan pengujian hubungan antar variabel, prediksi, atau

generalisasi fenomena sosial.

Tujuan dari penelitian kualitatif adalah untuk memahami dan menggambarkan fenomena

yang sedang diteliti secara mendalam dan detail. Penelitian kualitatif biasanya menggunakan

metode observasi, wawancara, atau studi dokumen untuk mengumpulkan data non-numerik.

Penelitian kualitatif juga sering menggunakan analisis tematik, naratif, atau diskursus untuk

menafsirkan data.

Tujuan dari penelitian kuantitatif untuk mengukur dan menguji hubungan antar variabel

dengan menggunakan angka dan statistik. Penelitian kuantitatif biasanya menggunakan

metode eksperimen, survei, atau tes untuk mengumpulkan data numerik. Penelitian

kuantitatif juga sering menggunakan analisis deskriptif, inferensial, atau multivariat untuk

menganalisis data

Perbedaan Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif

Perbedaan penelitian kualitatif dan kuantitatif bisa dilihat berdasarkan tujuan, pengumpulan

data, dan tujuan. Adapun penjelasan mengenai perbedaan penelitian kualitatif dan kuantitatif

sebagai berikut:
Perbedaan Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif Berdasarkan Tujuan

Penelitian kualitatif memperoleh pemahaman mendalam, mengembangkan teori,

mendeskripsikan realitas, dan kompleksitas sosial. Sementara itu, kuantitatif menjelaskan

hubungan antar variabel, menguji teori, melakukan generalisasi fenomena sosial yang diteliti.

Perbedaan Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif Berdasarkan Pengumpulan Data

Penelitian kualitatif lebih berfokus pada sesuatu yang tidak bisa diukur oleh hitam putih

kebenaran, sehingga pada penelitian kualitatif peneliti mengorek data sedalam-dalamnya atas

hal-hal tertentu. Sehingga, kualitas penelitian kualitatif tidak terlalu ditentukan oleh

banyaknya narasumber yang terlibat, tetapi seberapa dalam peneliti menggali informasi

spesifik dari narasumber yang dipilih.

Sementara itu, penelitian kuantitatif dilakukan dengan menggunakan serangkaian instrumen

penelitian berupa tes/kuesioner. Data yang terkumpul kemudian dikonversikan menggunakan

kategori/kriteria yang sudah ditetapkan sebelumnya. Kualitas penelitian kuantitatif ditentukan

oleh banyaknya responden penelitian yang terlibat.

Perbedaan Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif Desain Penelitian


Penelitian kualitatif bersifat umum, fleksibel, dan dinamis. Penelitian kualitatif dapat

berkembang selama proses penelitian berlangsung. Sedangkan, penelitian kuantitatif

memiliki sifat yang khusus, terperinci, dan statis. Alur dari penelitian kuantitatif sendiri sudah

direncanakan sejak awal dan tidak dapat diubah lagi.

Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data dalam penelitian kualitatif dan kuantitatif sebagai berikut:

1. Penelitian kualitatif

Menggunakan metode yang berorientasi pada pemahaman mendalam, deskripsi realitas dan

kompleksitas sosial, serta pengembangan teori. Metode pengumpulan data yang biasa

digunakan dalam penelitian kualitatif adalah: Penelitian kuantitatif menggunakan metode

yang berorientasi pada pengukuran dan pengujian hubungan antar variabel, prediksi, atau

generalisasi fenomena sosial. Metode pengumpulan data yang biasa digunakan dalam

penelitian kuantitatif adalah:

Wawancara: proses memperoleh keterangan dari informan dengan cara tanya jawab, sambil

bertatap muka atau melalui media lain.

Observasi: proses mengumpulkan data langsung dari lapangan dengan menggunakan indera

peneliti, terutama penglihatan dan pendengaran.

Dokumentasi: proses menelusuri data historis yang berkaitan dengan fenomena yang diteliti,

seperti dokumen, arsip, catatan, foto, video, dll.

Angket: proses mengumpulkan data dengan cara menyebar kuesioner atau angket kepada

responden yang dipilih secara sengaja atau acak.


Forum Group Discussion (FGD): proses melakukan eksplorasi suatu isu atau fenomena

khusus dari diskusi kelompok individu yang berfokus pada aktivitas bersama diantara para

individu yang terlibat didalamnya untuk menghasilkan suatu kesepakatan bersama.

Eksperimen: proses mengumpulkan data dengan cara melakukan manipulasi atau perlakuan

terhadap variabel independen dan mengamati pengaruhnya terhadap variabel dependen.

Survei: proses mengumpulkan data dengan cara mengukur sikap, opini, perilaku, atau

karakteristik dari sekelompok orang dengan menggunakan instrumen seperti kuesioner atau

wawancara terstruktur.

Korelasi: proses mengumpulkan data dengan cara mengukur hubungan antara dua variabel

atau lebih tanpa melakukan manipulasi atau perlakuan.

Regresi: proses mengumpulkan data dengan cara mengukur hubungan antara satu variabel

dependen dengan satu atau lebih variabel independen dan menentukan persamaan matematis

yang dapat digunakan untuk memprediksi nilai variabel dependen.

Analisis jalur: proses mengumpulkan data dengan cara mengukur hubungan antara beberapa

variabel dependen dan independen secara simultan dan menentukan jalur kausalitas antara

variabel-variabel tersebut.
Ex post facto: proses mengumpulkan data dengan cara meneliti fenomena yang sudah terjadi

di masa lalu dan mencari faktor-faktor yang mempengaruhinya tanpa melakukan manipulasi

atau perlakuan.

Penelitian kuantitatif merupakan salah satu metode penelitian yang digunakan oleh

mahasiswa tingkat akhir untuk melakukan penelitian dalam bidang keilmuan sosial. Jenis dari

penelitian kuantitatif tentunya harus diketahui lebih dulu oleh mahasiswa sebelum membuat

rencana penelitian. Hal itu agar mahasiswa bisa mendapatkan gambaran dari penelitian yang

akan mereka lakukan. Penelitian kuantitatif sendiri harus benar-benar dipahami karena

memiliki beberapa jenis penelitian.

Dalam penelitian kuantitatif ini teknik yang diandalkan untuk memperoleh data adalah

membuat kuesioner. Biasanya peneliti akan membagikan kuesioner kepada sekelompok orang

yang berkaitan dengan permasalahan yang akan diteliti dan dianggap dapat menjawab

pertanyaan-pertanyaan yang diberikan oleh peneliti. Agar lebih memahami tentang penelitian

kuantitatif simak penjelasan berikut ini tentang penelitian kuantitatif secara lengkap.

Penelitian kuantitatif menurut Beryman didefinisikan sebagai penelitian yang menggunakan

teori, desain hipotesis dan menentukan subjek. Pada penelitian ini juga memerlukan

kumpulan data memproses data dan menganalisis data sebelum akhirnya dibuat menjadi

kesimpulan. Lain lagi dengan definisi dari Kasiran yang menyebut bahwa penelitian

kuantitatif adalah proses menemukan pengetahuan dengan data dalam bentuk angka.

Penelitian ini bersifat deskriptif, asosiatif dan korelasi.


Penentuan judul penelitian kuantitatif dapat melibatkan beberapa faktor, seperti subjek

penelitian, lingkup topik, dan tujuan penelitian. Di bawah ini adalah beberapa contoh judul

penelitian kuantitatif yang mungkin dapat diadaptasi atau diperluas sesuai dengan konteks

penelitian Anda:

"Pengaruh [Variabel Independen] terhadap [Variabel Dependen]: Sebuah Studi Kuantitatif

pada [Populasi]"

"Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi [Variabel Dependen] dalam Konteks

[Industri/Sektor]"

"Hubungan Antara [Variabel Independen 1] dan [Variabel Independen 2] terhadap [Variabel

Dependen] dalam [Lingkup Penelitian]"

"Pengukuran Tingkat [Konstruk] dalam [Populasi]: Pendekatan Kuantitatif"

"Evaluasi Efektivitas [Intervensi/Teknik] dalam Meningkatkan [Variabel Dependen] pada

[Kelompok Sasaran]"

"Analisis Perbedaan [Variabel] antara [Grup A] dan [Grup B]: Pendekatan Kuantitatif"

"Pengaruh [Faktor Eksternal] terhadap [Variabel Dependen] pada [Industri/Sektor]"

"Pemodelan [Fenomena] menggunakan Metode Regresi: Sebuah Pendekatan Kuantitatif"

"Pengukuran Tingkat [Variabel] dalam [Konteks Spesifik]: Studi Kasus Kuantitatif"

"Analisis Perubahan [Variabel] seiring dengan [Waktu/Peristiwa]: Studi Longitudinal

Kuantitatif"

Pastikan judul penelitian Anda mencerminkan dengan jelas fokus dan tujuan penelitian Anda.

Juga, sesuaikan judul sesuai dengan disiplin ilmu dan bidang penelitian yang Anda ikuti.
Metode penelitian kuantitatif adalah pendekatan ilmiah yang menggunakan data numerik dan

statistik untuk menyelidiki fenomena, menguji hipotesis, dan mengidentifikasi pola atau

hubungan. Berikut adalah beberapa ciri khas dari metode penelitian kuantitatif:

Pengumpulan Data Numerik:

Data dikumpulkan dalam bentuk angka atau variabel numerik.

Instrumen pengumpulan data seperti kuesioner, survei, atau pengukuran dapat menghasilkan

data yang dapat diukur.

Statistik dan Analisis Numerik:

Data dianalisis menggunakan teknik statistik.

Metode statistik seperti regresi, analisis varians, atau uji-t sering digunakan untuk menguji

hipotesis dan mengambil kesimpulan.

Hipotesis dan Deduktif:

Penelitian kuantitatif sering dimulai dengan pembentukan hipotesis yang dapat diuji.

Penelitian bersifat deduktif, di mana hasil penelitian digunakan untuk menguji atau

mengonfirmasi hipotesis yang diajukan.

Replikasi dan Generalisasi:


Penelitian kuantitatif memiliki kecenderungan untuk dapat diulang (replicable), sehingga

hasil dapat diuji ulang oleh peneliti lain.

Generalisasi dari sampel ke populasi lebih umum dalam penelitian kuantitatif.

Desain Penelitian Terstruktur:

Desain penelitian sering terstruktur dengan rancangan eksperimental atau quasi-

eksperimental.

Pengendalian variabel adalah prinsip penting dalam desain penelitian kuantitatif.

Ukuran Sampel yang Signifikan:

Penelitian kuantitatif sering melibatkan ukuran sampel yang lebih besar untuk memastikan

representasi yang lebih baik dari populasi.

Tujuan untuk Objektivitas dan Reproduktibilitas:

Objektivitas dan reproduktibilitas sangat diutamakan dalam penelitian kuantitatif.

Instrumen dan prosedur pengumpulan data dirancang untuk mengurangi subjektivitas.

Pemakaian Alat Pengukuran Standar:

Alat pengukuran yang telah diuji dan divalidasi secara baik sering digunakan untuk

memastikan validitas data.

Analisis Hubungan Kausal:


Penelitian kuantitatif sering bertujuan untuk menentukan hubungan sebab-akibat antara

variabel-variabel tertentu.

Representasi Grafis:

Penggunaan grafik dan tabel untuk merepresentasikan data dan hasil analisis statistik sangat

umum dalam penelitian kuantitatif.

Dalam praktiknya, penelitian sering menggunakan pendekatan campuran (mixed methods),

menggabungkan elemen-elemen kuantitatif dan kualitatif untuk mendapatkan pemahaman

yang lebih lengkap tentang fenomena yang diteliti.

Anda mungkin juga menyukai