Ditujukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah metode penelitian sosial
kuantitatif
Dosen Pengampu:
Oleh:
Kelas: A
pengumpulan data dan pemeriksaan fakta digunakan untuk memecahkan suatu persoalan.
Pada hakikatnya, penelitian merupakan salah satu cara untuk menyelesaikan suatu masalah
Penelitian menjadi suatu proses sistematis untuk mendapatkan pemahaman yang lebih
mendalam tentang suatu topik atau fenomena tertentu melalui pengumpulan, analisis, dan
interpretasi data.
Tujuan utama dari penelitian adalah untuk memperluas pengetahuan, menjawab pertanyaan-
Penelitian dalam lingkup akademik menjadi sesuatu yang tidak asing lagi. Praktik
pengumpulan data dan pemeriksaan fakta digunakan untuk memecahkan suatu persoalan.
Pada hakikatnya, penelitian merupakan salah satu cara untuk menyelesaikan suatu masalah
Penelitian menjadi suatu proses sistematis untuk mendapatkan pemahaman yang lebih
mendalam tentang suatu topik atau fenomena tertentu melalui pengumpulan, analisis, dan
interpretasi data.
Tujuan utama dari penelitian adalah untuk memperluas pengetahuan, menjawab pertanyaan-
lapangan. Mengutip dari buku Metode Penelitian Sosial tulisan Dr Drs Ismail Nurdin, MSi
dan Dra Sri Hartati, MSi, dalam permasalahan penelitian ini ada dua bentuk pendekatan atau
Metode Kuantitatif
Metode kuantitatif dinamakan metode tradisional, arena metode ini sudah cukup lama
digunakan sehingga sudah mentradisi sebagai metode untuk penelitian. Metode kuantitatif
berdasarkan pada unsur-unsur konkrit, empiris, objektif, terukur, rasional, dan sistematis.
Suatu metode ini disebut metode kuantitatif karena data penelitian berupa angka-angka dan
Desain penelitian yang menggunakan metode kuantitatif biasanya spesifik, jelas, dan rinci.
Lalu, ditentukan secara mantap sejak awal dan menjadi pegangan langkah demi langkah
Adapun tujuan metode kuantitatif berupaya untuk menunjukkan hubungan antar variabel,
Sedangkan teknik pengumpulan datanya dapat dilakukan dengan pengisian kuesioner, survei,
Mengutip dari buku Metode Penelitian Sosial karya Safrilsyah Syarif, MSi dan Firdaus
Yunus, MHum, MSi berikut beberapa jenis penelitian sosial yang sering digunakan. Di
antaranya:
Metode Kuantitatif
Metode kuantitatif adalah metode penelitian yang menggunakan angka, statistik, dan
menggeneralisasi hasil ke populasi yang lebih besar. Metode kuantitatif cocok untuk
penelitian yang bersifat eksplanatif, deduktif, dan objektif. Contoh metode kuantitatif adalah
Dapat terlalu rigid dan tidak fleksibel dalam merancang dan melaksanakan
penelitian
Dapat memerlukan sumber daya yang besar seperti waktu, biaya, atau sampel
Metode Kualitatif
Metode kualitatif adalah metode penelitian yang menggunakan kata-kata, gambar, atau
simbol untuk menjelaskan fenomena sosial secara mendalam dan holistik. Metode kualitatif
cocok untuk penelitian yang bersifat deskriptif, induktif, dan subjektif. Contoh metode
kualitatif adalah observasi partisipan, wawancara mendalam, studi kasus, etnografi, dan
analisis dokumen.
Metode campuran (mixed methods) adalah metode penelitian yang menggabungkan metode
kuantitatif dan kualitatif dalam satu penelitian. Metode campuran bertujuan untuk
memperoleh keuntungan dari kedua metode tersebut dan mengatasi keterbatasan masing-
masing. Metode campuran dapat dilakukan dengan berbagai cara, seperti konvergen
(menggabungkan data kuantitatif dan kualitatif), eksplanatori (menggunakan data kualitatif
kualitatif).
fenomena sosial
menganalisis penelitian
kualitatif
Dapat memerlukan sumber daya yang lebih besar seperti waktu, biaya, atau
sampel
metode
Metode Penelitian Kuantitatif berakar dari pendekatan kuantitatif penelitian sosial yang
dipengaruhi oleh paradigma positivisme yang mengiringi perkembangan ilmu sosial pada
masa-masa awal, dengan pelopor August Comte dan hingga kini pun masih cukup
berpengaruh. Keyakinan dasar aliran ini berakar pada paham ontologi realisme yang
menyatakan bahwa realitas berada (exist) dalam kenyataan dan berjalan sesuai hukum
alam (natural laws). Penelitian dalam paradigma ini berupaya mengungkap kebenaran
realitas yang ada dan bagaimana realitas tersebut senyatanya berjalan. Paradigma positivisme
mengadopsi logika dan tradisi ilmu alam dalam mengamati, menganalisis dan “memaknai”
realitas sosial. Secara epistemologi, paradigma ini memandang pengalaman empiris sebagai
aliran filsafat yang dikenal dengan nama positivisme atau dengan nama lain
Pandangan dan tradisi positivisme ini menyatakan bahwa ilmu (sains) adalah ilmu
kuantitatif dalam penelitian sosial dimana objek penelitian dilihat memiliki keberaturan yang
naturalistik, empiris, dan behavioristik, karenanya objek ini harus dapat direduksi menjadi
fakta yang tampak, dapat diamati, dapat dikonsepkan, dan dapat diukur sebagai variabel-
variabel yang muncul di masyarakat serta tidak terlalu mementingkan fakta sebagai makna
namun mementingkan fenomena yang tampak, bebas nilai atau objektif dengan menentang
habis-habisan sikap subjektif. Tradisi inilah yang sangat membedakan dengan pendekatan
kualitatif
Karakter “kealaman” (naturalistik) dan empiris menganggap bahwa perilaku sosial (fakta,
realita) sebagai sesuatu yang memiliki ke-ajeg-an secara natural, perceived, sehingga
pengukuran terhadap gejala atau fakta pun dapat direduksi dan direpresentasikan dalam
alamiahnya ini, yaitu menggunakan kerangka teoretik yang ketat sebagai “pagar penelitian”
dan mengikat untuk menjelaskan fakta (hubungan antar variabel), menggunakan alur pikir
deduktif untuk menguji teori, dan menggunakan prosedur penelitian yang ketat sehingga
yang linier. Artinya, mengikuti prosedur baku dengan tatacara yang sudah fixed. Tidak ada
kebaruan dalam proses dan juga hasil. Hasil penelitian kuantitatif berupa penjelasan realitas
sosial secara makro, berada di permukaan (fenomena yang tampak). Ia tidak berkepentingan
untuk mengetahui kenyataan yang sesungguhnya atau lebih dalam dari fenomena atau realitas
sosial yang tampak itu, dan memang tidak bertujuan untuk itu. Hal yang berbeda dengan
penelitian kualitatif yang berkepentingan dengan mengetahui “di balik realitas” secara
– kritis.
Peneliti kuantitatif pun berjarak dan terpisah dengan objek/ subjek yang diteliti. Penelitian
dilakukan “terhadap objek di luar sana”. Tidak ada interaksi intensif dengan objek/ subjek
yang diteliti. Pendekatan yang digunakan adalah kuantitatif. Dengan demikian metodologinya
adalah kuantitatif, menggunakan angka-angka dan dilakukan secara matematis dengan alat
bantu statistik dan dapat juga mengunakan software semisal SPSS (Statistical Package for
Social Sciences), AMOS (Analysis of Moment Structures), dsb untuk menganalisis data.
Dalam metode ini peran statistika amat sentral. Ia tidak hanya sebagai alat bantu tetapi juga
sebagai cara berpikir, perangkat analisis. Peneliti kuantitatif berpikir tentang variabel dan
mengkonversinya pada tindakan spesifik analisis data. Instrumen yang digunakan dalam
pengumpulan data adalah kuesioner dengan daftar pertanyaan terstruktur, yang dilakukan
terhadap sejumlah objek/ subjek penelitian yang disebut “responden”, yang dipilih
secara acak sesuai ukuran sampel (sample size) dari sebuah populasi, dengan suatu
wawancara yang bisa dilakukan secara singkat atau pengumpulan kuesioner tanpa
wawancara-langsung (bisa melalui pos atau sarana internet). Mengikut karakter dan prosedur
penelitian ini, maka tujuan penelitian kuantitatif ini adalah menjelaskan kehidupan sosial
secara makro, bertujuan menguji teori, dan bersifat bebas nilai. Contoh penelitian kuantitatif
adalah survey. Fakta bahwa realitas sosial bersifat dinamis-cepat, menyimpan misteri yang
seringkali berbeda dari yang tampak, sehingga melalui pengamatan di permukaan kurang
dapat menjelaskan realitas yang sebenarnya, maka ada beberapa kritik terhadap metode
institusi sosial dari “the world of nature” dalam pandangan Alfred Shultz.
palsu.
terjadi pada kelompok yang diteliti atau yang makna yang diproduksi oleh
masyarakat.
Keempat kritik tersebut yang dihimpun oleh Alan Bryman ini mengisyaratkan dengan jelas
kegagalan metode kuantitatif dalam menemukan “ihwal sebenarnya” atau makna yang
diproduksi oleh struktur pengalaman subjek. Dengan kata lain, metode kuantitatif hanya
mampu menangkap permukaan yang seringkali tidak menceritakan hal yang sebenarnya.
Kelemahan-kelemahan ini –yang tidak dapat dicapai melalui metode kuantitatif- menemukan
Penelitian sosial adalah salah satu jenis penelitian yang bahan bahasan atau objek kajiannya
memfokuskan terhadap peristiwa sosial. Masalah sosial ini misalnya gejala sosial, konflik
sosial, prakti sosial, dan lain sebagainya. Lebih lengkap dari itu, Ulber Silalahi dalam Metode
Penelitian Sosial (2015, hlm. 5) menjabarkan bahwa penelitian sosial berarti mengkaji
hubungan satu gejala dengan gejala sosial lain. Hubungan ini bisa mencakup masalah sosial
yang objeknya individu, kelompok, institusi, masyarakat, hingga mencapai lingkup negara.
kehidupan sosial manusia akan tergambarkan. Dengan begitu, masalah-masalah yang terjadi
pun bisa dianalisis sebab dan akibatnya. Terkait penelitian sosial kuantitatif, berarti
masyarakat melalui metode kuantitatif. Metode ini diungkap John W. Creswell sebagai
Maksud matematis di sini berarti variabelnya dihitung secara matematis atau statistik.
Kemudian, data nanti akan tersaji dalam bentuk angka-angka tertentu dan bisa dianalisis
dengan bantuan teori statistika. Dalam penelitian kuantitatif, terdapat dua variabel berupa
variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas ini didefinisikan sebagai hal yang dapat
mempengaruhi sesuatu. Sementara itu, variabel terikat merupakan hal yang dipengaruhi.
8 langkah. Sebagai hal utama dan sangat perlu diperhatikan, tahap pertama dilakukan dengan
mencari topik. Berikut langkah lengkap penelitian sosial kuantitatif: Temukan topik; Cari
informasi terkait topik melalui sumber-sumber yang kredibel (valid); Buat rumusan masalah
terkait topik tersebut; Tentukan metode penelitia yang tepat dan sekiranya bisa dipakai untuk
mengukur variabel matematis; Lakukan survei, misal dengan kuesioner daring, wawancara
langsung, atau memberikan selebaran pertanyaan; Olah data yang sudah didapat, lalu lakukan
analisis terhadap data tersebut; Tulis laporan mengenai data yang sudah dianalisis sebagai
hasilnya; Buatlah kesimpulan di akhir penelitian. Jika ada saran, boleh menambahkannya
setelah itu. Baca juga: Cara Membuat Makalah, Syarat, dan Ciri-Cirinya Contoh Penelitian
dilakukan. Untuk contoh konkret penelitiannya, Anda bisa melihat rentetan langkah berikut
ini. 1. Temukan Topik Pada tahap ini, silakan pilih topik. Untuk mempermudah, cari topik
yang memang terjangkau untuk diteliti. Misalnya, topik tersebut berupa “kebiasaan gotong
royong RT 07 yang hanya sedikit personelnya”. 2. Cari Informasi Terkait Topik Setelah tahu
apa yang akan dibahas, sekarang peneliti mencari data atau sumber kredibel terkait topik
terkait. Anda bisa memperoleh sumber dari buku atau penelitian-penelitian terdahulu dengan
topik sama. 3. Buat Rumusan Masalah Tahap ini, peneliti mulai menerawang pertanyaan-
pertanyaan yang terkait dengan topik. Misalnya, (1) mengapa gotong royong RT 07
personelnya sedikit? dan (2) Faktor apa yang mempengaruhinya? 4. Tentukan Metode
Penelitian Setelah mengetahui bahwa metode yang cocok adalah kuantitatif, maka
pertanyaan 1, kemungkinan bisa saja disebabkan oleh variabel bebas berupa (1) malas, (2)
sibuk, (3) tidak minat, dan pertanyaan-pertanyaan lainnya. 5. Lakukan Survei Setelah
mengetahui beberapa variabel bebas yang mempengaruhi orang tak ikut gotong royong, maka
langkah selanjutnya adalah melakukan survei. Langkah ini dapat dilaksanakan dengan
menyebar kuesioner yang berisi pertanyaan atau hanya sekadar wawancara terhadap warga
RT 07. 6. Kumpulkan Data dan Analisis Setelah punya data, maka hal yang perlu dilakukan
adalah analisis. Tahap ini dilakukan dengan cara matematis berupa penghitungan. Misal, dari
beberapa variabel, paling banyak orang menjawab karena (2) sibu. Maka, itulah jawaban
untuk menjawab rumusan masalahnya. 7. Buat Laporan Setelah selesai menganalisis, tulis
laporan terkait penyebab masyarakat RT 07 hanya sedikit yang ikut gotong royong. Dengan
data dan variabel yang sudah dihitung secara matematis, Anda punya bukti konkret untuk
menuliskan hasil analisisnya di laporan. 8. Buat Kesimpulan dan Tulis Rekomendasi Setelah
membuat laporan, maka tahap akhir adalah menutupnya dengan kesimpulan penelitian. Selain
itu, Anda juga boleh menyertakan rekomendasi untuk penelitian berikutnya atau untuk
Metode penelitian sosial kuantitatif adalah pendekatan penelitian yang menggunakan data
numerik atau data berbentuk angka untuk menjawab pertanyaan penelitian dan menguji
hipotesis. Berikut adalah beberapa metode penelitian sosial kuantitatif yang umum
digunakan:
Survei:
Deskriptif Survei: Tujuannya adalah untuk menggambarkan karakteristik suatu populasi atau
kelompok tertentu. Survei ini sering kali dilakukan dengan kuesioner atau wawancara
terstruktur.
Eksplanatori Survei: Lebih fokus pada menjelaskan hubungan sebab-akibat antara variabel-
variabel tertentu. Data diumpamakan untuk mengidentifikasi pola hubungan yang signifikan.
Eksperimen:
Mengacu pada desain penelitian di mana peneliti mengontrol satu atau lebih variabel
Analisis Sekunder:
Menggunakan data yang sudah ada, seringkali dikumpulkan untuk tujuan lain oleh organisasi
atau peneliti sebelumnya. Analisis sekunder dapat memberikan wawasan tambahan atau
Analisis Regresi:
Mengukur hubungan antara satu atau lebih variabel independen dan variabel dependen.
Regresi linier digunakan ketika variabel dependen bersifat kontinu, sedangkan regresi logistik
Mengidentifikasi apakah ada perbedaan signifikan antara rata-rata tiga atau lebih kelompok.
Analisis Korelasi:
Mengukur sejauh mana dua variabel berkaitan satu sama lain. Nilai korelasi dapat berkisar
dari -1 hingga 1, dengan nilai positif menunjukkan hubungan positif dan nilai negatif
Analisis Klaster:
Mengelompokkan unit atau observasi ke dalam klaster atau kelompok berdasarkan kesamaan
Analisis Faktor:
Mengidentifikasi faktor-faktor yang mendasari variabilitas dalam kumpulan data yang luas.
Faktor-faktor ini kemudian dapat diinterpretasikan sebagai konsep atau tema yang lebih luas.
memahami bagaimana suatu peristiwa atau variabel memengaruhi variabel lainnya secara
bertahap.
Meta-Analisis:
Menggabungkan hasil dari beberapa penelitian untuk mendapatkan pemahaman yang lebih
luas dan umum. Menghasilkan estimasi efek yang lebih akurat dan dapat meningkatkan
Analisis Biostatistik:
Melibatkan penggunaan metode statistik dalam penelitian medis dan kesehatan. Digunakan
untuk mengevaluasi efektivitas pengobatan, hubungan antara faktor risiko dan penyakit, serta
Setiap metode memiliki aplikasi yang spesifik tergantung pada pertanyaan penelitian dan sifat
Penelitian dalam lingkup akademik menjadi sesuatu yang tidak asing lagi. Praktik
pengumpulan data dan pemeriksaan fakta digunakan untuk memecahkan suatu persoalan.
Pada hakikatnya, penelitian merupakan salah satu cara untuk menyelesaikan suatu masalah
mendalam tentang suatu topik atau fenomena tertentu melalui pengumpulan, analisis, dan
interpretasi data.
Tujuan utama dari penelitian adalah untuk memperluas pengetahuan, menjawab pertanyaan-
Penelitian dalam lingkup akademik menjadi sesuatu yang tidak asing lagi. Praktik
pengumpulan data dan pemeriksaan fakta digunakan untuk memecahkan suatu persoalan.
Pada hakikatnya, penelitian merupakan salah satu cara untuk menyelesaikan suatu masalah
Penelitian menjadi suatu proses sistematis untuk mendapatkan pemahaman yang lebih
mendalam tentang suatu topik atau fenomena tertentu melalui pengumpulan, analisis, dan
interpretasi data.
Tujuan utama dari penelitian adalah untuk memperluas pengetahuan, menjawab pertanyaan-
Penelitian merupakan proses memecahkan masalah berdasarkan data yang diperoleh dari
lapangan. Mengutip dari buku Metode Penelitian Sosial tulisan Dr Drs Ismail Nurdin, MSi
dan Dra Sri Hartati, MSi, dalam permasalahan penelitian ini ada dua bentuk pendekatan atau
Metode kuantitatif dinamakan metode tradisional, arena metode ini sudah cukup lama
digunakan sehingga sudah mentradisi sebagai metode untuk penelitian. Metode kuantitatif
berdasarkan pada unsur-unsur konkrit, empiris, objektif, terukur, rasional, dan sistematis.
Suatu metode ini disebut metode kuantitatif karena data penelitian berupa angka-angka dan
Desain penelitian yang menggunakan metode kuantitatif biasanya spesifik, jelas, dan rinci.
Lalu, ditentukan secara mantap sejak awal dan menjadi pegangan langkah demi langkah
Adapun tujuan metode kuantitatif berupaya untuk menunjukkan hubungan antar variabel,
Sedangkan teknik pengumpulan datanya dapat dilakukan dengan pengisian kuesioner, survei,
Mengutip dari buku Metode Penelitian Sosial karya Safrilsyah Syarif, MSi dan Firdaus
Yunus, MHum, MSi berikut beberapa jenis penelitian sosial yang sering digunakan. Di
antaranya:
Metode Kuantitatif
Metode kuantitatif adalah metode penelitian yang menggunakan angka, statistik, dan
penelitian yang bersifat eksplanatif, deduktif, dan objektif. Contoh metode kuantitatif adalah
Dapat terlalu rigid dan tidak fleksibel dalam merancang dan melaksanakan
penelitian
Dapat memerlukan sumber daya yang besar seperti waktu, biaya, atau sampel
Metode Kualitatif
Metode kualitatif adalah metode penelitian yang menggunakan kata-kata, gambar, atau
simbol untuk menjelaskan fenomena sosial secara mendalam dan holistik. Metode kualitatif
cocok untuk penelitian yang bersifat deskriptif, induktif, dan subjektif. Contoh metode
kualitatif adalah observasi partisipan, wawancara mendalam, studi kasus, etnografi, dan
analisis dokumen.
Kelebihan metode kualitatif adalah:
Metode campuran (mixed methods) adalah metode penelitian yang menggabungkan metode
kuantitatif dan kualitatif dalam satu penelitian. Metode campuran bertujuan untuk
memperoleh keuntungan dari kedua metode tersebut dan mengatasi keterbatasan masing-
masing. Metode campuran dapat dilakukan dengan berbagai cara, seperti konvergen
kualitatif).
fenomena sosial
menganalisis penelitian
kualitatif
Dapat memerlukan sumber daya yang lebih besar seperti waktu, biaya, atau
sampel
metode
Metode Penelitian Kuantitatif berakar dari pendekatan kuantitatif penelitian sosial yang
dipengaruhi oleh paradigma positivisme yang mengiringi perkembangan ilmu sosial pada
masa-masa awal, dengan pelopor August Comte dan hingga kini pun masih cukup
berpengaruh. Keyakinan dasar aliran ini berakar pada paham ontologi realisme yang
menyatakan bahwa realitas berada (exist) dalam kenyataan dan berjalan sesuai hukum
alam (natural laws). Penelitian dalam paradigma ini berupaya mengungkap kebenaran
realitas yang ada dan bagaimana realitas tersebut senyatanya berjalan. Paradigma positivisme
mengadopsi logika dan tradisi ilmu alam dalam mengamati, menganalisis dan “memaknai”
realitas sosial. Secara epistemologi, paradigma ini memandang pengalaman empiris sebagai
aliran filsafat yang dikenal dengan nama positivisme atau dengan nama lain
Pandangan dan tradisi positivisme ini menyatakan bahwa ilmu (sains) adalah ilmu
kuantitatif dalam penelitian sosial dimana objek penelitian dilihat memiliki keberaturan yang
naturalistik, empiris, dan behavioristik, karenanya objek ini harus dapat direduksi menjadi
fakta yang tampak, dapat diamati, dapat dikonsepkan, dan dapat diukur sebagai variabel-
variabel yang muncul di masyarakat serta tidak terlalu mementingkan fakta sebagai makna
namun mementingkan fenomena yang tampak, bebas nilai atau objektif dengan menentang
habis-habisan sikap subjektif. Tradisi inilah yang sangat membedakan dengan pendekatan
kualitatif
Karakter “kealaman” (naturalistik) dan empiris menganggap bahwa perilaku sosial (fakta,
realita) sebagai sesuatu yang memiliki ke-ajeg-an secara natural, perceived, sehingga
pengukuran terhadap gejala atau fakta pun dapat direduksi dan direpresentasikan dalam
akibat). Maka pengukuran yang dilakukan (penelitian) pun mengikuti karakter keajegan
alamiahnya ini, yaitu menggunakan kerangka teoretik yang ketat sebagai “pagar penelitian”
dan mengikat untuk menjelaskan fakta (hubungan antar variabel), menggunakan alur pikir
deduktif untuk menguji teori, dan menggunakan prosedur penelitian yang ketat sehingga
yang linier. Artinya, mengikuti prosedur baku dengan tatacara yang sudah fixed. Tidak ada
kebaruan dalam proses dan juga hasil. Hasil penelitian kuantitatif berupa penjelasan realitas
sosial secara makro, berada di permukaan (fenomena yang tampak). Ia tidak berkepentingan
untuk mengetahui kenyataan yang sesungguhnya atau lebih dalam dari fenomena atau realitas
sosial yang tampak itu, dan memang tidak bertujuan untuk itu. Hal yang berbeda dengan
penelitian kualitatif yang berkepentingan dengan mengetahui “di balik realitas” secara
– kritis.
Peneliti kuantitatif pun berjarak dan terpisah dengan objek/ subjek yang diteliti. Penelitian
dilakukan “terhadap objek di luar sana”. Tidak ada interaksi intensif dengan objek/ subjek
yang diteliti. Pendekatan yang digunakan adalah kuantitatif. Dengan demikian metodologinya
adalah kuantitatif, menggunakan angka-angka dan dilakukan secara matematis dengan alat
bantu statistik dan dapat juga mengunakan software semisal SPSS (Statistical Package for
Social Sciences), AMOS (Analysis of Moment Structures), dsb untuk menganalisis data.
Dalam metode ini peran statistika amat sentral. Ia tidak hanya sebagai alat bantu tetapi juga
sebagai cara berpikir, perangkat analisis. Peneliti kuantitatif berpikir tentang variabel dan
mengkonversinya pada tindakan spesifik analisis data. Instrumen yang digunakan dalam
pengumpulan data adalah kuesioner dengan daftar pertanyaan terstruktur, yang dilakukan
terhadap sejumlah objek/ subjek penelitian yang disebut “responden”, yang dipilih
secara acak sesuai ukuran sampel (sample size) dari sebuah populasi, dengan suatu
wawancara yang bisa dilakukan secara singkat atau pengumpulan kuesioner tanpa
wawancara-langsung (bisa melalui pos atau sarana internet). Mengikut karakter dan prosedur
penelitian ini, maka tujuan penelitian kuantitatif ini adalah menjelaskan kehidupan sosial
secara makro, bertujuan menguji teori, dan bersifat bebas nilai. Contoh penelitian kuantitatif
adalah survey. Fakta bahwa realitas sosial bersifat dinamis-cepat, menyimpan misteri yang
seringkali berbeda dari yang tampak, sehingga melalui pengamatan di permukaan kurang
dapat menjelaskan realitas yang sebenarnya, maka ada beberapa kritik terhadap metode
institusi sosial dari “the world of nature” dalam pandangan Alfred Shultz.
palsu.
terjadi pada kelompok yang diteliti atau yang makna yang diproduksi oleh
masyarakat.
Keempat kritik tersebut yang dihimpun oleh Alan Bryman ini mengisyaratkan dengan jelas
kegagalan metode kuantitatif dalam menemukan “ihwal sebenarnya” atau makna yang
diproduksi oleh struktur pengalaman subjek. Dengan kata lain, metode kuantitatif hanya
mampu menangkap permukaan yang seringkali tidak menceritakan hal yang sebenarnya.
Kelemahan-kelemahan ini –yang tidak dapat dicapai melalui metode kuantitatif- menemukan
memfokuskan terhadap peristiwa sosial. Masalah sosial ini misalnya gejala sosial, konflik
sosial, prakti sosial, dan lain sebagainya. Lebih lengkap dari itu, Ulber Silalahi dalam Metode
Penelitian Sosial (2015, hlm. 5) menjabarkan bahwa penelitian sosial berarti mengkaji
hubungan satu gejala dengan gejala sosial lain. Hubungan ini bisa mencakup masalah sosial
yang objeknya individu, kelompok, institusi, masyarakat, hingga mencapai lingkup negara.
kehidupan sosial manusia akan tergambarkan. Dengan begitu, masalah-masalah yang terjadi
pun bisa dianalisis sebab dan akibatnya. Terkait penelitian sosial kuantitatif, berarti
masyarakat melalui metode kuantitatif. Metode ini diungkap John W. Creswell sebagai
Maksud matematis di sini berarti variabelnya dihitung secara matematis atau statistik.
Kemudian, data nanti akan tersaji dalam bentuk angka-angka tertentu dan bisa dianalisis
dengan bantuan teori statistika. Dalam penelitian kuantitatif, terdapat dua variabel berupa
variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas ini didefinisikan sebagai hal yang dapat
mempengaruhi sesuatu. Sementara itu, variabel terikat merupakan hal yang dipengaruhi.
IPS (2021, hlm. 94-96), setidaknya penelitian kuantitatif sosial maupun studi lain terdiri dari
8 langkah. Sebagai hal utama dan sangat perlu diperhatikan, tahap pertama dilakukan dengan
mencari topik. Berikut langkah lengkap penelitian sosial kuantitatif: Temukan topik; Cari
informasi terkait topik melalui sumber-sumber yang kredibel (valid); Buat rumusan masalah
terkait topik tersebut; Tentukan metode penelitia yang tepat dan sekiranya bisa dipakai untuk
mengukur variabel matematis; Lakukan survei, misal dengan kuesioner daring, wawancara
langsung, atau memberikan selebaran pertanyaan; Olah data yang sudah didapat, lalu lakukan
analisis terhadap data tersebut; Tulis laporan mengenai data yang sudah dianalisis sebagai
hasilnya; Buatlah kesimpulan di akhir penelitian. Jika ada saran, boleh menambahkannya
setelah itu. Baca juga: Cara Membuat Makalah, Syarat, dan Ciri-Cirinya Contoh Penelitian
dilakukan. Untuk contoh konkret penelitiannya, Anda bisa melihat rentetan langkah berikut
ini. 1. Temukan Topik Pada tahap ini, silakan pilih topik. Untuk mempermudah, cari topik
yang memang terjangkau untuk diteliti. Misalnya, topik tersebut berupa “kebiasaan gotong
royong RT 07 yang hanya sedikit personelnya”. 2. Cari Informasi Terkait Topik Setelah tahu
apa yang akan dibahas, sekarang peneliti mencari data atau sumber kredibel terkait topik
terkait. Anda bisa memperoleh sumber dari buku atau penelitian-penelitian terdahulu dengan
topik sama. 3. Buat Rumusan Masalah Tahap ini, peneliti mulai menerawang pertanyaan-
pertanyaan yang terkait dengan topik. Misalnya, (1) mengapa gotong royong RT 07
personelnya sedikit? dan (2) Faktor apa yang mempengaruhinya? 4. Tentukan Metode
Penelitian Setelah mengetahui bahwa metode yang cocok adalah kuantitatif, maka
pertanyaan 1, kemungkinan bisa saja disebabkan oleh variabel bebas berupa (1) malas, (2)
sibuk, (3) tidak minat, dan pertanyaan-pertanyaan lainnya. 5. Lakukan Survei Setelah
mengetahui beberapa variabel bebas yang mempengaruhi orang tak ikut gotong royong, maka
langkah selanjutnya adalah melakukan survei. Langkah ini dapat dilaksanakan dengan
menyebar kuesioner yang berisi pertanyaan atau hanya sekadar wawancara terhadap warga
RT 07. 6. Kumpulkan Data dan Analisis Setelah punya data, maka hal yang perlu dilakukan
adalah analisis. Tahap ini dilakukan dengan cara matematis berupa penghitungan. Misal, dari
beberapa variabel, paling banyak orang menjawab karena (2) sibu. Maka, itulah jawaban
untuk menjawab rumusan masalahnya. 7. Buat Laporan Setelah selesai menganalisis, tulis
laporan terkait penyebab masyarakat RT 07 hanya sedikit yang ikut gotong royong. Dengan
data dan variabel yang sudah dihitung secara matematis, Anda punya bukti konkret untuk
menuliskan hasil analisisnya di laporan. 8. Buat Kesimpulan dan Tulis Rekomendasi Setelah
membuat laporan, maka tahap akhir adalah menutupnya dengan kesimpulan penelitian. Selain
itu, Anda juga boleh menyertakan rekomendasi untuk penelitian berikutnya atau untuk
Metode penelitian sosial kuantitatif adalah pendekatan penelitian yang menggunakan data
numerik atau data berbentuk angka untuk menjawab pertanyaan penelitian dan menguji
hipotesis. Berikut adalah beberapa metode penelitian sosial kuantitatif yang umum
digunakan:
Survei:
Deskriptif Survei: Tujuannya adalah untuk menggambarkan karakteristik suatu populasi atau
kelompok tertentu. Survei ini sering kali dilakukan dengan kuesioner atau wawancara
terstruktur.
Eksplanatori Survei: Lebih fokus pada menjelaskan hubungan sebab-akibat antara variabel-
variabel tertentu. Data diumpamakan untuk mengidentifikasi pola hubungan yang signifikan.
Eksperimen:
Mengacu pada desain penelitian di mana peneliti mengontrol satu atau lebih variabel
Analisis Sekunder:
Menggunakan data yang sudah ada, seringkali dikumpulkan untuk tujuan lain oleh organisasi
atau peneliti sebelumnya. Analisis sekunder dapat memberikan wawasan tambahan atau
Analisis Regresi:
Mengukur hubungan antara satu atau lebih variabel independen dan variabel dependen.
Regresi linier digunakan ketika variabel dependen bersifat kontinu, sedangkan regresi logistik
Mengidentifikasi apakah ada perbedaan signifikan antara rata-rata tiga atau lebih kelompok.
Analisis Korelasi:
Mengukur sejauh mana dua variabel berkaitan satu sama lain. Nilai korelasi dapat berkisar
dari -1 hingga 1, dengan nilai positif menunjukkan hubungan positif dan nilai negatif
Analisis Klaster:
Mengelompokkan unit atau observasi ke dalam klaster atau kelompok berdasarkan kesamaan
Analisis Faktor:
Mengidentifikasi faktor-faktor yang mendasari variabilitas dalam kumpulan data yang luas.
Faktor-faktor ini kemudian dapat diinterpretasikan sebagai konsep atau tema yang lebih luas.
Menganalisis hubungan sebab-akibat yang berantai melalui beberapa variabel. Berguna untuk
memahami bagaimana suatu peristiwa atau variabel memengaruhi variabel lainnya secara
bertahap.
Meta-Analisis:
Menggabungkan hasil dari beberapa penelitian untuk mendapatkan pemahaman yang lebih
luas dan umum. Menghasilkan estimasi efek yang lebih akurat dan dapat meningkatkan
Analisis Biostatistik:
Melibatkan penggunaan metode statistik dalam penelitian medis dan kesehatan. Digunakan
untuk mengevaluasi efektivitas pengobatan, hubungan antara faktor risiko dan penyakit, serta
Setiap metode memiliki aplikasi yang spesifik tergantung pada pertanyaan penelitian dan sifat
Penelitian kuantitatif adalah penelitian ilmiah yang sistematis terhadap bagian-bagian dan
yang berkaitan dengan suatu fenomena. Proses pengukuran adalah bagian yang sentral dalam
penelitian kuantitatif karena hal ini memberikan hubungan yang fundamental antara
Penelitian kuantitatif banyak digunakan baik dalam ilmu alam maupun ilmu sosial,
dari fisika dan biologi hingga sosiologi dan jurnalisme. Pendekatan ini juga digunakan
sebagai cara untuk meneliti berbagai aspek dari pendidikan. Istilah penelitian kuantitatif
sering dipergunakan dalam ilmu-ilmu sosial untuk membedakannya dengan penelitian
kualitatif
Jadi penelitian kuantitatif adalah penyelidikan fenomena sosial yang berbasis pengujian teori
yang terdiri dari variabel-variabel yang diukur dengan angka dan dianalisis dengan prosedur
statistik untuk memastikan kebenaran dan ketepatan generalisasi prediktif teori terkait.
Penelitian kuantitatif adalah metode pengukuran data kuantitatif dan statistika objektif
melalui perhitungan ilmiah berasal dari sampel orang-orang atau penduduk yang diminta
menjawab sejumlah pertanyaan tentang survei untuk menentukan frekuensi dan persentase
tanggapan mereka.Populasi tidak hanya berupa manusia, populasi dapat pula berupa objek
ataupun benda benda alam lainnya. Populasi bukan hanya sekedar jumlah namun pada
objek/subjek yang di pelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik/ sifat yang dimiliki oleh
Contoh: 240 orang, 79% dari populasi sampel, mengatakan bahwa mereka lebih percaya pada
diri mereka pribadi masa depan mereka dari setahun yang lalu hingga hari ini. Menurut
ketentuan ukuran sampel statistik yang berlaku, maka 79% dari penemuan dapat
diproyeksikan ke seluruh populasi dari sampel yang telah dipilih. pengambilan data ini adalah
Ukuran sampel untuk survei oleh statistik dihitung dengan menggunakan rumusan untuk
menentukan seberapa besar ukuran sampel yang diperlukan dari suatu populasi untuk
mencapai hasil dengan tingkat akurasi yang dapat diterima. Peneliti mencari ukuran sampel
yang akan menghasilkan temuan dengan minimal 95% tingkat keyakinan (yang berarti bahwa
jika Anda survei diulang 100 kali, 95 kali dari seratus, Anda akan mendapatkan respon yang
sama) dan plus / minus 5 persentase poin margin dari kesalahan. Banyak survei sampel
Beberapa survei dengan melalui pertanyaan tertulis dan tes, kriteria yang sesuai untuk
memilih metode dan teknologi untuk mengumpulkan informasi dari berbagai macam
responden survei, survei dan administrasi statistik analisis dan pelaporan semua layanan yang
diberikan oleh pengantar komunikasi. Namun, oleh karena sifat teknisnya metode pilihan
pada survei atau penelitian oleh karena sifat teknis, maka topik yang lain tidak tercakup
Instrumen yang digunakan telah ditentukan sebelumnya dan tertata dengan baik.Instrumen
Tidak banyak memberi peluang bagi fleksibilitas, masukan imajinatif dan refleksitas.
Masalah kuantitatif lebih umum memiliki wilayah yang luas, tingkat variasi yang kompleks
Model Penelitian
4. Triangulasi
Desain Eksplanasi
yang dihipotesiskan. Pada jenis penelitian ini, hipotesis yang akan diuji kebenarannya.
Hipotesis itu sendiri menggambarkan hubungan antara dua atau lebih variabel; untuk
mengetahui apakah sesuatu variabel berasosiasi ataukah tidak dengan variabel lainnya; atau
apakah sesuatu variabel disebabkan/dipengaruhi ataukah tidak oleh variabel lainnya. Desain
menjelaskan hubungan, perbedaan atau pengaruh dari satu variabel terhadap veriabel yang
lain.
penelitian kuantitatif
Penelitian kuantitatif adalah metode penelitian yang berkaitan dengan angka yang dianalisis
Populasi yakni kumpulan subjek penelitian, sedangkan sampel yaitu objek riset yang akan
dilakukan kajian.
Penelitian kuantitatif merupakan kebalikan dari penelitian kualitatif. Penelitian ini banyak
digunakan dalam ilmu alam dan sosial, seperti kimia, biologi, ekonomi, dan sosiologi.
yang menggunakan angka-angka, mulai dari mengumpulkan data, menafsirkan data, hingga
digunakan untuk meneliti populasi dan sampel tertentu, pengambilan sampel dilakukan
secara acak, lalu dianalisis secara kuantitatif atau statistic dengan tujuan untuk menguji
Aktivitas penelitian kuantitatif diawali dari teori, hipotesis, desain penelitian, subjek
penelitian, pengumpulan data, pengolahan data, analisis data, dan menarik kesimpulan.
1. Kasiran
pengetahuan menyuguhkan data dalam bentuk angka. Angka-angka yang diperoleh inilah
Dalam bahasa lebih sederhana lagi, penelitian kuantitatif adalah penelitian ilmiah yang
2. Creswell
Menurut Creswell, penelitian kuantitatif menjadi upaya dalam menyelidiki masalah. Dimana
masalah tersebutlah yang mendasari peneliti mengambil data, menentukan variable dan yang
kemudian diukur dengan angka agar bisa dilakukan analisa sesuai dengan prosedur statistic
yang berlaku.
Adapun tujuan dari melakukan jenis penelitian ini adalah tidak lain membantu dalam
mengambil kesimpulan atau membantu dalam menggeneralisasi prediktif teori yang tepat.
3. Punch
empiris yang mengumpulkan data-data berbentuk angka yang dapat dihitung dan berbentuk
numeric.
Lain lagi dengan pendapat Nana Sudjana dan Ibrahim, yang mengartikan sebagai penelitian
yang didasari pada asumsi. Dimana penelitian juga menentukan variabel yang akan dilakukan
4. Beryman
Menurut Beryman, penelitian kuantitatif adalah penelitian yang melibatkan teori, desain,
pemikiran yang bersifat ilmiah, yang mana penelitian ini menggunakan proses logico
hypothettico.
Buat peneliti pemula, pasti masih bingung apa saja sih jenis-jenis penelitian kuantitatif?
Berikut detailnya!
1. Metode Komparatif
Metode komparatif adalah jenis penelitian yang diperuntukan mengetahui perbedaan variable
yang diteliti. Metode penelitian ini tidak mengharapkan kemampuan manipulative, agar data
yang dihasilkan benar-benar objektif dan akurat. Dengan kata lain, metode komparatif
dilakukan sealami mungkin, sehingga hasil dari analisa dari hasil perbedaan variable yang
2. Metode Deskriptif
Metode deskriptif adalah metode penelitian yang menyampaikan fakta dengan cara
Dalam bahasa jurnalistik, peneliti cukup menuliskan atau melaporkan hasil laporan
pandangan mata mereka. Dimana penulis cukup menggambarkan subjek objek yang sedang
Metode korelasi adalah metode penelitian yang bertujuan untuk menggambarkan dua atau
lebih hasil penelitian. Metode ini lebih tepat digunakan untuk membandingkan persamaan
Selain itu, metode penelitian ini lebih tepat dan cocok digunakan untuk penelitian yang
diantaranya bertujuan untuk mengembangkan model matematis. Dimana penelitian ini tidak
sekadar menggunakan teori yang diambil dari kajian literatur atau teori saja, tetapi juga
penting sekali untuk membangun hipotesis yang memiliki keterhubungan dengan fenomena
Jadi penelitian kuantitatif ini memiliki tujuan penting dalam melakukan pengukuran.
Bagaimanapun juga, pengukuran sebagai pusat penelitian, karena dari hasil pengukuran akan
membantu dalam melihat hubungan yang fundamental antara pengamatan empiris dengan
Adapun tujuan penelitian kuantitatif lain, yaitu membantu dalam menentukan hubungan antar
variabel dalam sebuah populasi. Termasuk pula membantu dalam menentukan desain
penelitian. Membicarakan desain penelitian kuantitatif, memiliki dua bentuk, yaitu studi
Dikatakan penelitian studi deskriptif apabila peneliti hanya melakukan uji relasi antar
variabel hanya sekali saja. Sedangkan yang dimaksud dengan penelitian studi eksperimen
apabila peneliti melakukan pengukuran antar variabel dilakukan sebelum dan sesudah
penelitian. Jadi, pengukuran sebelum dan sesudah ini tidak lain dilakukan untuk mengetahui
sebab akibat. Dapat pula digunakan untuk mengetahui fenomena apa saja yang dilakukan
penelitian.
Setelah mengetahui pengertian penelitian kuantitatif menurut para ahli dan tujuannya, ada
satu poin penting yang tidak boleh diabaikan dalam melakukan penelitian kuantitatif.
Barangkali Anda sering merasa kebingungan cara menandai secara spesifik dari penelitian
satu ini. Tenang, selama Anda bisa mengetahui karakteristiknya, dijamin Anda lebih
penelitian kuantitatif dalam menyorot masalah, lebih ke masalah khusus yang dijadikan
sebagai fokus penelitian. Karakteristik yang lain, hadir untuk menjawab permasalahan khusus
Melainkan berorientasi pada proses. Adapun hal yang diteliti lebih memfokuskan pada
meneliti sesuatu yang bersifat unik namun tetap mengunggulkan latar penelitian secara
ilmiah.
Adapun karakteristik yang lain, jadi si peneliti sebagai instrumen dasar dalam pengumpulan
data. Kemudian terkait dengan rancangan penelitian yang digunakan, bersifat sementara.
Penelitian kuantitatif dilakukan dengan cara pengamatan, wawancara atau bisa juga
Dari hasil penelitian dari penelitian kuantitatif hasil data bersifat kualitatif, terkait dengan
analisis data dilakukan secara induktif. Nah, menariknya, pada penelitian ini tidak
Adapun karakteristik yang tidak kalah penting dari penelitian kuantitatif, yaitu hasil harus
dapat dilihat. Terkait dengan teori dapat menggunakan grounded theory dan untuk analisis
Buat Anda yang mendekati penelitian skripsi. Pasti bertanya-tanya, bagaimana sih langkah-
langkah melakukan penelitian? Nah, berikut beberapa langkah yang perlu Anda persiapkan.
1. Membuat Rumusan Masalah
Langkah pertama yang harus dibuat oleh peneliti skripsi adalah membuat rumusan masalah.
Barangkali ada yang bertanya-tanya, bentuk dari rumusan masalah itu seperti apa sih? Jadi
pembuatan rumusan masalah yang baik, harus spesifik, relevan dengan tema yang diangkat,
Langkah yang selanjutnya, yang tidak kalah penting adalah membuat landasan teori.
Landasan teori atau tinjauan pustaka sebenarnya sebagai salah satu upaya untuk menemukan
jawaban atas rumusan masalah yang sudah ditentukan oleh penulis. Jadi maksud dari
landasan teori adalah peneliti melakukan kajian literatur dan penelitian yang relevan dengan
tema yang diangkat. Diharapkan, dari kajian teori dari berbagai sumber diharapkan dapat
menemukan jawabannya.
3. Merumuskan Hipotesis
Saya yakin, Anda sudah tidak asing lagi dengan istilah hipotesis. Hipotesis adalah jawaban
sementara. Jadi dari kajian teori yang sudah dilakukan penelitian, maka peneliti bisa
membuat jawaban sementara. Dimana jawaban yang sementara itulah yang nantinya akan
dilakukan pengujian. Apakah hipotesis yang Anda buat itu benar atau sesuai, atau sebaliknya.
4. Pengumpulan Data
Pengumpulan data ini upaya Anda sebagai peneliti mengumpulkan data-data untuk
mendapatkan solusi dan jawaban. Hanya saja, dalam pengumpulan data peneliti
membutuhkan dua hal, yaitu membutuhkan instrumen penelitian dan menguji instrumen.
Instrumen penelitian inilah yang sebenarnya sebagai sarana memudahkan peneliti mengambil
data di lapangan. Bentuk instrumen penelitian ada banyak sekali bentuknya, ada yang
berbentuk instrumen angket, kuesioner, lembar observasi, tes, dan wawancara. Baik
wawancara secara terstruktur maupun tidak terstruktur. Sedangkan yang dimaksud dengan uji
instrumen adalah upaya peneliti melakukan uji validitas dan reliabilitas dari instrumen yang
diangkat.
5. Menganalisa Data
Langkah selanjutnya adalah menganalisis data. Dari data yang yang sudah terkumpul, Anda
memang dituntut bisa mengambil bagian-bagian yang penting dan relevan saja. kemudian,
Dimana analisis data inilah upaya untuk menjawab hipotesis yang sudah dibuat sebelumnya.
Membicarakan tentang teknik analisa data pada penelitian kuantitatif, bisa menggunakan
Kemudian hasilnya dibuat di dalam pembahasan. Oh iya, dalam penyampaian atau hasil
analisa yang Anda buat, bisa juga disajikan dalam tabel, diagram atau grafik loh. cara ini
lebih mudah dipahami daripada disampaikan dalam bentuk deskriptif, apalagi jika yang
6. Kesimpulan
Bagian akhir tentu saja adalah kesimpulan. Kesimpulan cukup ditulis secara garis besarnya.
Tidak perlu dijabarkan secara panjang dan lebar. Kehadiran kesimpulan ini tidak lain bentuk
dari hasil pengujian hipotesis dan menyampaikan apakah hipotesis tersebut ditolak atau
Itulah beberapa pembahasan seputar penelitian kuantitatif. Semoga dengan pembahasan yang
(Irukawa Elisa)
empiris yang mengumpulkan data-data berbentuk angka yang dapat dihitung dan berbentuk
numeric.
Jenis penelitian kuantitatif diantaranya metode komparatif, metode deskriptif, dan metode
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kualitatif adalah sebuah tindakan
berdasarkan mutu. Sedangkan, penelitian menurut Kemdikbud menekankan pada sisi kualitas
entitas.
Secara umum, penelitian kualitatif adalah sebuah metode untuk menjelaskan dan
seseorang atau kelompok terhadap sesuatu. Sementara itu, pengertian penelitian kualitatif
1. Saryono (2010): Metode penelitian kualitatif adalah penelitian yang digunakan untuk
pengaruh sosial yang tidak dapat dijelaskan, diukur, atau digambarkan melalui pendekatan
kuantitatif.
2. David Williams (1995): Penelitian kualitatif adalah upaya peneliti untuk mengumpulkan
data yang didasarkan pada latar ilmiah. Penelitian ini dilakukan secara ilmiah atau natural,
3. Meleong (2007): Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bertujuan untuk memahami
fenomena yang dialami oleh subjek penelitian. Metode ini juga digunakan untuk meneliti hal-
hal yang berkaitan dengan penelitian perilaku, motivasi, sikap, persepsi, dan tindakan subjek.
Secara umum, metode penelitian kuantitatif adalah penelitian yang berkaitan dengan angka-
Sementara itu, pengertian metode penelitian kuantitatif menurut para ahli adalah seperti
berikut:
Emzir (2009): Penelitian kuantitatif adalah sebuah metode pendekatan yang secara pokok
menggunakan postpositivist dalam mengembangkan ilmu pengetahuan, seperti berkaitan sebab akibat,
reduksi kepada variabel, dan hipotesis. Yang mana hal tersebut menggunakan strategi penelitian
Arikunto (2012): Penelitian kuantitatif adalah pendekatan penelitian yang banyak menggunakan
angka-angka, mulai dari mengumpulkan data, penafsiran terhadap data yang diperoleh, serta
pemaparan hasilnya.
penelitian ini sangat bermanfaat bagi penelitian dan juga metode penelitian. Fokus penelitian
ini membantu peneliti untuk tetap fokus pada topik penelitian yang sedang dikerjakan.
Fokus penelitian kualitatif berorientasi pada pemahaman mendalam, deskripsi realitas dan
berorientasi pada pengukuran dan pengujian hubungan antar variabel, prediksi, atau
Tujuan dari penelitian kualitatif adalah untuk memahami dan menggambarkan fenomena
yang sedang diteliti secara mendalam dan detail. Penelitian kualitatif biasanya menggunakan
metode observasi, wawancara, atau studi dokumen untuk mengumpulkan data non-numerik.
Penelitian kualitatif juga sering menggunakan analisis tematik, naratif, atau diskursus untuk
menafsirkan data.
Tujuan dari penelitian kuantitatif untuk mengukur dan menguji hubungan antar variabel
metode eksperimen, survei, atau tes untuk mengumpulkan data numerik. Penelitian
kuantitatif juga sering menggunakan analisis deskriptif, inferensial, atau multivariat untuk
menganalisis data
Perbedaan penelitian kualitatif dan kuantitatif bisa dilihat berdasarkan tujuan, pengumpulan
data, dan tujuan. Adapun penjelasan mengenai perbedaan penelitian kualitatif dan kuantitatif
sebagai berikut:
Perbedaan Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif Berdasarkan Tujuan
hubungan antar variabel, menguji teori, melakukan generalisasi fenomena sosial yang diteliti.
Penelitian kualitatif lebih berfokus pada sesuatu yang tidak bisa diukur oleh hitam putih
kebenaran, sehingga pada penelitian kualitatif peneliti mengorek data sedalam-dalamnya atas
hal-hal tertentu. Sehingga, kualitas penelitian kualitatif tidak terlalu ditentukan oleh
banyaknya narasumber yang terlibat, tetapi seberapa dalam peneliti menggali informasi
memiliki sifat yang khusus, terperinci, dan statis. Alur dari penelitian kuantitatif sendiri sudah
Metode pengumpulan data dalam penelitian kualitatif dan kuantitatif sebagai berikut:
1. Penelitian kualitatif
Menggunakan metode yang berorientasi pada pemahaman mendalam, deskripsi realitas dan
kompleksitas sosial, serta pengembangan teori. Metode pengumpulan data yang biasa
yang berorientasi pada pengukuran dan pengujian hubungan antar variabel, prediksi, atau
generalisasi fenomena sosial. Metode pengumpulan data yang biasa digunakan dalam
Wawancara: proses memperoleh keterangan dari informan dengan cara tanya jawab, sambil
Observasi: proses mengumpulkan data langsung dari lapangan dengan menggunakan indera
Dokumentasi: proses menelusuri data historis yang berkaitan dengan fenomena yang diteliti,
Angket: proses mengumpulkan data dengan cara menyebar kuesioner atau angket kepada
khusus dari diskusi kelompok individu yang berfokus pada aktivitas bersama diantara para
Eksperimen: proses mengumpulkan data dengan cara melakukan manipulasi atau perlakuan
Survei: proses mengumpulkan data dengan cara mengukur sikap, opini, perilaku, atau
karakteristik dari sekelompok orang dengan menggunakan instrumen seperti kuesioner atau
wawancara terstruktur.
Korelasi: proses mengumpulkan data dengan cara mengukur hubungan antara dua variabel
Regresi: proses mengumpulkan data dengan cara mengukur hubungan antara satu variabel
dependen dengan satu atau lebih variabel independen dan menentukan persamaan matematis
Analisis jalur: proses mengumpulkan data dengan cara mengukur hubungan antara beberapa
variabel dependen dan independen secara simultan dan menentukan jalur kausalitas antara
variabel-variabel tersebut.
Ex post facto: proses mengumpulkan data dengan cara meneliti fenomena yang sudah terjadi
di masa lalu dan mencari faktor-faktor yang mempengaruhinya tanpa melakukan manipulasi
atau perlakuan.
Penelitian kuantitatif merupakan salah satu metode penelitian yang digunakan oleh
mahasiswa tingkat akhir untuk melakukan penelitian dalam bidang keilmuan sosial. Jenis dari
penelitian kuantitatif tentunya harus diketahui lebih dulu oleh mahasiswa sebelum membuat
rencana penelitian. Hal itu agar mahasiswa bisa mendapatkan gambaran dari penelitian yang
akan mereka lakukan. Penelitian kuantitatif sendiri harus benar-benar dipahami karena
Dalam penelitian kuantitatif ini teknik yang diandalkan untuk memperoleh data adalah
membuat kuesioner. Biasanya peneliti akan membagikan kuesioner kepada sekelompok orang
yang berkaitan dengan permasalahan yang akan diteliti dan dianggap dapat menjawab
pertanyaan-pertanyaan yang diberikan oleh peneliti. Agar lebih memahami tentang penelitian
kuantitatif simak penjelasan berikut ini tentang penelitian kuantitatif secara lengkap.
teori, desain hipotesis dan menentukan subjek. Pada penelitian ini juga memerlukan
kumpulan data memproses data dan menganalisis data sebelum akhirnya dibuat menjadi
kesimpulan. Lain lagi dengan definisi dari Kasiran yang menyebut bahwa penelitian
kuantitatif adalah proses menemukan pengetahuan dengan data dalam bentuk angka.
penelitian, lingkup topik, dan tujuan penelitian. Di bawah ini adalah beberapa contoh judul
penelitian kuantitatif yang mungkin dapat diadaptasi atau diperluas sesuai dengan konteks
penelitian Anda:
pada [Populasi]"
[Industri/Sektor]"
[Kelompok Sasaran]"
"Analisis Perbedaan [Variabel] antara [Grup A] dan [Grup B]: Pendekatan Kuantitatif"
Kuantitatif"
Pastikan judul penelitian Anda mencerminkan dengan jelas fokus dan tujuan penelitian Anda.
Juga, sesuaikan judul sesuai dengan disiplin ilmu dan bidang penelitian yang Anda ikuti.
Metode penelitian kuantitatif adalah pendekatan ilmiah yang menggunakan data numerik dan
statistik untuk menyelidiki fenomena, menguji hipotesis, dan mengidentifikasi pola atau
hubungan. Berikut adalah beberapa ciri khas dari metode penelitian kuantitatif:
Instrumen pengumpulan data seperti kuesioner, survei, atau pengukuran dapat menghasilkan
Metode statistik seperti regresi, analisis varians, atau uji-t sering digunakan untuk menguji
Penelitian kuantitatif sering dimulai dengan pembentukan hipotesis yang dapat diuji.
Penelitian bersifat deduktif, di mana hasil penelitian digunakan untuk menguji atau
eksperimental.
Penelitian kuantitatif sering melibatkan ukuran sampel yang lebih besar untuk memastikan
Alat pengukuran yang telah diuji dan divalidasi secara baik sering digunakan untuk
variabel-variabel tertentu.
Representasi Grafis:
Penggunaan grafik dan tabel untuk merepresentasikan data dan hasil analisis statistik sangat