Anda di halaman 1dari 32

UNIVERSITAS INDRAPRASTA PGRI Jenis Ujian : UTS/UAS/UPM *)

(UNINDRA) Nama : Nurhayati Matondang


FAKULTAS PASCASARJANA NPM : 20217270108
SEMESTER GENAP T.A. 2021/2022 Program Studi : Pendidikan MIPA
Jl. Nangka No.58C Tanjung Barat, Jagakarsa, Jakarta Selatan Mata Kuliah : Metodologi Penelitian Pendidikan
Tlp.: (021) 78835283 – 7818718 ex .: 104
Kelas/Semester : RA/2/Semester 2
Dosen : Prof. Dr. Supardi U.S.

1. Dalam analisis inferensial kausalitas penelitian Survei (Expose Facto) yang rumusan
masalahnya memuat 3 (tiga) variabel dapat dilakukan dengan teknik statistika antara
lain: Regresi Linear Berganda, Path Analysis (Analisis Jalur), atau ANOVA dua
arah.

a) Berikan penjelasan tentang ciri/karakteristik suatu penelitian yang analisis


datanya dapat dilakukan melalui teknik-teknik statistika seperti tersebut di
atas.

Jawaban :

 Regresi Ganda adalah regresi dimana variasi (turun-naiknya) nilai suatu


variabel terikat (Y) dianggap dipengaruhi/ dijelaskan oleh variasi nilai
beberapa (lebih dari satu) variabel bebas ( x 1, x 2, x 3,....., xn ).

Ciri/karakteristik Regresi Linear Ganda yaitu :

a) Analisis regresi linear berganda variabel bebasnya lebih dari satu buah

Y = a + b1 X1 + b2 X2 + .... + bn Xn.

b) Homogenitas varians (homoskedastisitas): ukuran kesalahan dalam


prediksi kami tidak berubah secara signifikan di seluruh nilai variabel
independen.

c) Independensi observasi: observasi dalam kumpulan data akan senantiasa


dikumpulkan menggunakan metode yang valid secara statistik, dan tidak
ada hubungan tersembunyi di antara variabel.

 Karakteristik Path Analysis

a) Metode analisis data multivariat dependensi yang digunakan untuk


menguji hipotesis hubungan asimetris yang dibangun atas dasar kajian
teori tertentu, dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh langsung dan
tidak langsung seperangkat variabel penyebab terhadap variabel akibat.

b) Menguji hipotesis hubungan asimetris yang dibangun atas kajian teori


tertentu artinya yang diuji adalah model yang menjelaskan hubungan
kausal antarvariabel yang dibangun atas kajian teori teori tertentu.
c) Hubungan kausal tersebut secara eksplisit dirumuskan dalam bentuk
hipotesis direksional, baik positif maupun negative.

 Anova (Analysis of variances) digunakan untuk melakukan analisis


komparasi multivariabel. Teknik analisis komparatif dengan menggunakan
tes “t” yakni dengan mencari perbedaan yang signifikan dari dua buah mean
hanya efektif bila jumlah variabelnya dua. Untuk mengatasi hal tersebut ada
teknik analisis komparatif yang lebih baik yaitu Analysis of variances yang
disingkat anova. Anova digunakan untuk membandingkan rata-rata populasi
bukan ragam populasi. Jenis data yang tepat untuk anova adalah nominal dan
ordinal pada variabelbebasnya,jika data pada variabel bebasnya dalam
bentuk interval atau ratio maka harus diubah dulu dalam bentuk ordinal atau
nominal. Sedangkan variabel terikatnya adalah data interval atau ratio.

Ciri/ Karakteristik ANOVA yaitu :

a) Digunakan untuk menguji hipotesis dan menjawab Rumusan

b) Masalah Penelitian Komparatif Kausalitas,

Adakah pengaruh A terhadap Y, atau

Adakah pengaruh interaksi A dan B terhadap Y, atau

Adakah pengaruh interaksi A, B, dan C terhadap Y, atau lainnya.

c) Dilakukan untuk menguji perbedaan antara dua atau lebih kelompok


data.

d) Ragam ANOVA bergantung banyaknya variable bebas:

Klasifikasi 1 arah (One Way ANOVA)

 Anova klasifikasi 1 arah merupakan ANOVA yang didasarkan pada


pengamatan Kriteriaatau satu faktor yang menimbulkan variasi.

 Apabila variabel bebas dan variabel terikat jumlahnya satu

Klasifikasi 2 arah (Two Way ANOVA)

 ANOVA kiasifikasi 2 arah merupakan ANOVA yang didasarkan pada


pengamatan 2. Kriteria atau 2 faktor yang menimbulkan variasi.

 Apabila variabel bebas ada 2, sedangkan variabel terikat ada satu

Klasifikasi banyak arah (MANOVA)

 ANOVA banyak arah merupakan ANOVA yang didasarkan pada


pengamatan banyak kriteria. ANOVA tiga jalur/ ANOVA tiga jalan
(three way ANOVA).
b) Buatlah masing-masing sebuah judul penelitian yang dapat dianalisis dengan
teknik-teknik statistika tersebut.

Jawaban :

Regresi Linear Ganda


“PENGARUH KERJA KERAS DAN KEMANDIRIAN SISWA TERHADAP
HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA”

Path Analysis
“PENGARUH KONDISI SOSIAL EKONOMI KELUARGA DAN MOTIVASI
BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA”

ANOVA DUA ARAH


“PENGARUH PENDEKATAN PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK
INDONESIA (PMRI) DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL
BELAJAR MATEMATIKA SISWA”

c) Buatlah diagram atau tabel desian penelitian dari masing-masing judul


penelitian yang Anda buat.

Jawaban :

Regresi Ganda

Path Analysis

ρY X 1

Є1
r
X1 X2
Y
r
ANOVA DUA ARAH

B A
A1 A2
B YA1B1 YA2B1
1
B YA1B2 YA2B2
2

d) Buatlah rumusan masalah sesuai diagram atau tabel desain tersebut.

Jawaban :

 Regresi Linear Ganda

a) Apakah terdapat pengaruh Kerja Keras Terhadap Hasil Belajar


Matematika Siswa ?

b) Apakah terdapat pengaruh kemandirian siswa terhadap Hasil Belajar


Matematika Siswa ?

c) Apakah terdapat pengaruh Kerja Keras dan Kemandirian Siswa terhadap


Hasil Belajar Matematika?

 Path Analysis

a) Apakah terdapat pengaruh Kondisi Sosial Ekonomi Keluarga Terhadap


Prestasi Belajar Matematika Siswa?

b) Apakah terdapat pengaruh Motivasi Belajar terhadap Prestasi Belajar


Matematika Siswa?

c) Apakah terdapat pengaruh kondisi sosial ekonomi keluarga terhadap


prestasi belajar Matematika melalui Motivasi Belajar Siswa ?

 ANOVA

a) Adakah pengaruh yang signifikan antara Pendidikan Matematika


Realistik Indonesia (PMRI) terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa?

b) Adakah pengaruh yang signifikan antara Motivasi Belajar terhadap Hasil


Belajar Matematika Siswa?

c) Adakah pengaruh yang signifikan antara Pendidikan Matematika


Realistik Indonesia (PMRI) dan Motivasi Belajar terhadap Hasil Belajar
Matematika Siswa?
e) Jelaskan metode pengumpulan data (yang meliputi: variabel, sumber data, teknik
pengumpulan data, dan instrumen penelitian yang digunakan) untuk masing-
masing variabel yang tersebut dalam rumusan masalah.

Jawaban :

 Regresi Linear Ganda

Penelitian yang dilakukan merupakan jenis penelitian kuantitatif deskriptif.

Pengumpulan data dengan menggunakan teknik sampel ramdom sampling.


Data dilakukan dengan menggunakan metode angket dan metode
dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan regrtesi linear ganda, uji t,
uji F, koefisien determinasi, serta sumbangan relatif dan sumbangan efektif.

 Path Analysis

Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah simple random


sampling, yaitu cara pengambilan sampel dari anggota populasi secara acak
tanpa memperhatikan strata yang ada dalam Populasi.

Data Y (Prestasi Belajar Ekonomi), X1 (Kondisi Sosial Ekonomi Keluarga),


dan X2 (Motivasi Belajar) diukur dengan menggunakan kuesioner dengan
memakai model skala Likert.

 ANOVA DUA ARAH

Untuk memperoleh data tentang motivasi belajar, menggunakan angket yang


diberikan kepada siswa. Adapun hasil belajar, peneliti menggunakan teknik
tes.

Jawaban setiap item instrumen yang menggunakan skala likert mempunyai


gradasi dari sangat positif, sampai sangat negatif Tes ini digunakan untuk
memperoleh data nilai siswa di kelas eksperimen maupun kelas kontrol.
Dengan demikian akan diketahui perbedaan pencapaian hasil belajar siswa
antara kelas yang menggunakan pendekatan PMRI dan yang tidak
menmggunakan pendekatan.

2. Dalam analisis inferensial kausalitas penelitian Eksperimen yang rumusan


masalahnya memuat 3 (tiga) variabel dapat dilakukan dengan teknik statistika antara
lain: ANOVA dua arah, ANAKOVA satu arah, atau MANOVA satu arah.
a. Berikan penjelasan tentang ciri/karakteristik suatu penelitian yang analisis
datanya dapat dilakukan melalui teknik-teknik statistika seperti tersebut di
atas.

Jawaban :

 ANOVA digunakan untuk melakukan analisis komparasi multivariabel.


Teknik analisis komparatif dengan menggunakan tes “t” yakni dengan
mencari perbedaan yang signifikan dari dua buah mean hanya efektif bila
jumlah variabelnya dua. Untuk mengatasi hal tersebut ada teknik analisis
komparatif yang lebih baik yaitu Analysis of variances yang disingkat anova.
Anova digunakan untuk membandingkan rata-rata populasi bukan ragam
populasi. Jenis data yang tepat untuk anova adalah nominal dan ordinal pada
variabelbebasnya,jika data pada variabel bebasnya dalam bentuk interval
atau ratio maka harus diubah dulu dalam bentuk ordinal atau nominal.
Sedangkan variabel terikatnya adalah data interval atau ratio.

Ciri/ Karakteristik ANOVA yaitu :

a. Digunakan untuk menguji hipotesis dan menjawab Rumusan

b. Masalah Penelitian Komparatif Kausalitas,

 Adakah pengaruh A terhadap Y, atau

 Adakah pengaruh interaksi A dan B terhadap Y, atau

 Adakah pengaruh interaksi A, B, dan C terhadap Y, atau


lainnya.

c. Dilakukan untuk menguji perbedaan antara dua atau lebih kelompok


data.

d. Ragam ANOVA bergantung banyaknya variable bebas:

Klasifikasi 1 arah (One Way ANOVA)

Anova klasifikasi 1 arah merupakan ANOVA yang didasarkan pada


pengamatan Kriteriaatau satu faktor yang menimbulkan variasi. Apabila
variabel bebas dan variabel terikat jumlahnya satu.

Klasifikasi 2 arah (Two Way ANOVA)

ANOVA kiasifikasi 2 arah merupakan ANOVA yang didasarkan pada


pengamatan 2. Kriteria atau faktor yang menimbulkan variasi. Apabila
variabel bebas ada 2, sedangkan variabel terikat ada satu.

Klasifikasi banyak arah (MANOVA)

ANOVA banyak arah merupakan ANOVA yang didasarkan pada


pengamatan banyak kriteria.

ANOVA tiga jalur/ ANOVA tiga jalan (three way ANOVA).

 Ciri/ Karakteristik ANACOVA yaitu :

a. Teknik yang mengkombinasikan Analisis variansi dan Analisis regresi.

b. membandingkan variabel tergantung (Y) ditinjau dari variabel bebas


(X1) sekaligus menghubungkan variabel tergantung tersebut dengan
variabel bebas lainnya (X2).

c. Variabel Tergantung (Y) : Kontinum

Variabel Bebas (X1) : Kategorikal

Variabel Bebas (X2) : Kontinum

d. Kontinum Variabel yang memiliki nilai kuantitatif yang bergerak dalam


kontinum dari rendah hingga tinggi (interval atau rasio). Bebas yaitu
kategorikal dan kontinum.

 MANOVA (Multivariate Analysis of Covarians) adalah suatu teknik


statistik yang digunakan untuk menghitung pengujian signifikan perbedaan
rata-rata secara bersamaan antara kelompok untuk dua atau lebih variabel
tidak bebas yang mempunyai skala pengukuran interval atau rasio dan
dinyatakan variabel indenpenden.

Ciri/ Karakteristik MANOVA yaitu :

a. Digunakan untuk menguji hipotesis dan menjawab Rumusan Masalah


Penelitian Komparatif Kausalitas :

 Adakah pengaruh A secara multivariate terhadap Y1 dan Y2, atau

 Adakah pengaruh interaksi A dan B secara multivariate terhadap Y1


dan Y2, atau lainnya.

b. Dilakukan untuk menguji perbedaan antara dua atau lebih kelompok


matrik data.

c. Ragam MANOVA bergantung banyaknya variable bebas:

 MANOVA satu jalur/ MANOVA satu jalan (one way MANOVA)

 MANOVA dua jalur/ MANOVA dua jalan


b. Buatlah masing-masing sebuah judul penelitian yang dapat dianalisis dengan
teknik-teknik statistika tersebut.

Jawaban :

ANOVA DUA ARAH

KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN


STRATEGI KOOPERATIF TIPE STAD BERBANTUAN CD PADA
PEMBELAJARAN MATEMATIKA

ANACOVA

EFEKTIVITAS MODEL PROBLEM BASED LEARNING DAN


PROBLEM SOLVING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS
MATA PELAJARAN MATEMATIKA

MANOVA

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO YOUTUBE TERHADAP

MOTIVASI BELAJAR DAN HASIL BELAJAR IPA”

c. Buatlah tabel desian penelitian dari masing-masing judul penelitian yang


Anda buat.

Jawaban :

ANOVA DUA ARAH

B A
A1 A2
B1 YA1B1 YA2B1

B2 YA1B2 YA2B2

ANACOVA SATU ARAH

A
A1 A2
(X,Y)1 (X,Y)2

MANOVA SATU ARAH

A
A1 A2
(X,Y1)1, (X,Y2)1 (X,Y1) 2 (X,Y2)2
d. Buatlah rumusan masalah sesuai tabel desain tersebut.

Jawaban:

 ANOVA DUA ARAH

1) Apakah terdapat pengaruh Keefektifan Pembelajaran Matematika


Dengan Strategi Kooperatif Tipe Stad terhadap Pembelajaran
Matematika ?

2) Apakah terdapat pengaruh Keefektifan Pembelajaran Matematika


Dengan berbantuan CD pada pembelajaran matematika?

3) Apakah terdapat pengaruh Keefektifan Pembelajaran Matematika


Dengan Strategi Kooperatif Tipe Stad dengan berbantuan CD terhadap
Pembelajaran Matematika ?

 ANACOVA SATU ARAH

1) Apakah terdapat pengaruh Efektivitas Model Problem Based Learning


Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Mata Pelajaran Matematika?

2) Apakah terdapat pengaruh Efektivitas Problem Solving Terhadap


Kemampuan Berpikir Kritis Mata Pelajaran Matematika?

3) Apakah terdapat pengaruh Efektivitas Model Problem Based Learning


dan Problem Solving Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Mata
Pelajaran Matematika?

 MANOVA SATU ARAH

1) Adakah Pengaruh Penggunaan Media Video Youtube terhadap Motivasi


Belajar IPA?

2) Adakah Pengaruh Penggunaan Media Video Youtube terhadap Hasil


Belajar IPA?

3) Adakah Pengaruh Penggunaan Media Video Youtube terhadap Motivasi


dan Hasil Belajar IPA?

e. Jelaskan metode pengumpulan data (yang meliputi: variabel, sumber data,


teknik pengumpulan data, dan instrumen penelitian yang digunakan) untuk
masing-masing variabel tersebut.

Jawaban :

 ANOVA DUA ARAH

Dilakukan uji coba instrumen tes hasil belajar menurut ranah kognitif, dan
ranah efektif.

Sumber data penelitian berasal dari aktivitas dan proses pembelajaran dan
hasil pembelajaran.

Data tentang tanggapan siswa dalam pembelajaran ini diambil dengan


lembar angket yang digunakan sebagai data tambahan. Sebagai variabel
bebas adalah aktivitas dan keterampilan proses siswa.

 ANACOVA SATU ARAH

Instrumen data yang dipakai adalah lembar pemberian kode, untuk


menghimpun data dari hasil pengaruh model pembelajaran Problem Based
Learning dan model Problem Solving ditinjau dari kemampuan berpikir
kritis matematika siswa.

Dalam penelitian ini data diperoleh dari artikel yang ada di jurnal, online,
dengan menggunakan Google Cendekia dan Scholar.

 MANOVA SATU ARAH

Angket digunakan untuk mengambil data dari responden untuk menguji


variabel keseringan siswa memainkan media video terhadap motivasi belajar
dan Hasil belajar.

Untuk tes hasil belajar kognitif data yang diperlukan dalam penelitian ini
diperoleh dengan menggunakan instrumen tes awal (pre test) dan instrumen
tes hasil belajar peserta didik (post test).

Penyusunan instrumen penelitian ini sesuai dengan RPP (Rencana


Pelaksanaan Pembelajaran) kurikulum yang digunakan sekolahan.

Data yang diperoleh dalam penelitian ini dianalisis deskriptif, untuk


mendeskripsikan pelaksanaan media video Youtube dalam belajar IPA, dan
hasil pelaksanaan tanpa menggunakan media video Youtube. Instrumen
kueesionel dilakukan untuk mengetahui motivasi belajar siswa. . observasi
dan data prestasi siswa menggunakan lembar observasi.

3. Ambilah sebuah rumusan masalah penelitian yang memuat 3 variabel dari rumusan
masalah yang Anda buat dalam jawaban soal butit 1.d. atau 2.d. di atas. Berdasarkan
rumusan masalah tersebut.

a. Buatlah sebuah Landasan Teori dari masing-masing variabel yang ada dalam
rumusan masalah tersebut (minimal didukung 5 (lima) referensi dari sumber
yang berbeda).

Jawaban :

1. Kajian Teori tentang Hasil Belajar Matematika

a. Pengertian Hasil Belajar

Menurut Nawawi sebagaimana dikutip oleh Susanto menyatakan


bahwa hasil belajar dapat diartikan sebagai tingkat keberhasilan siswa
dalam mempelajari materi pelajaran di sekolah yang dinyatakan dalam
skor yang diperoleh dari hasil tes mengenal sejumlah materi pelajaran
tertentu. Menurut (Thabroni dan Mustofa, 2012) hasil belajar adalah pola-
pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian, sikap-sikap, apresiasi,
dan keterampilan.

Hasil belajar merupakan suatu puncak proses belajar. Hasil belajar


tersebut terjadi terutama berkat penilaian guru. Hasil belajar dapat berupa
dampak pengajaran dan dampak pengiring. Menurut Woordworth dalam
Ismihyani sebagaimana dikutip oleh (Abdul Majid, 2014) juga
mengatakan bahwa hasil belajar adalah kemampuan aktual yang diukur
secara langsung. Hasil pengukuran belajar inilah yang akhirnya akan
mengetahui seberapa jauh tujuan pendidikan dan pengajaran yang telah
dicapai.

Menurut Syah dikutip oleh Deni darmawan faktor yang


mempengaruhi hasil belajar dikelompokkan menjadi tiga yaitu:

1) Faktor internal. Faktor internal terdiri atas unsur jasmaniah (fisiologis)


dan rohaniah (psikologis) pebelajar. Unsur jasmaniah yaitu kondisi
umum sistem otot dan kondisi organ-organ khusus terutama
pancaindra. Unsur rohaniah, banyak unsur psikologis yang berpengaruh
terhadap kualitas proses dan hasil belajar siswa, namun yang paling
menonjol diantaranya yaitu tingkat kcerdasan, sikap, bakat, minat dan
motivasi.

2) Faktor eksternal yaitu faktor-faktor yang ada di lingkungan diri siswa


yang meliputi lingkungan sosial dan non sosial. Lingkungan sosial
yaitu keluarga, guru, staf sekolah, masyarakat dan teman. Lingkungan
non sosial yaitu keadaan rumah, sekolah, peralatan, dan alam.

3) Faktor pendekatan belajar yaitu jenis upaya belajar siswa meliputi


strategi dan metode yang digunakan siswa untuk melakukan kegiatan
mempelajari materi pelajaran.

Adapun menurut (Indah Komsiyah, 2012) faktor yang


mempengaruhi proses dan hasil belajar faktor internal yaitu faktor yang
berasal dari diri siswa sendiri mliputi: (1) faktor fisiologis, (2) faktor
psikologis, faktor ini meliputi: intelegensi siswa, sikap siswa, bakat
siswa, minat siswa, dan motivasi siswa.

Selain faktor internal ada faktor eksternal yang tidak kalah


pentingnya. Faktor eksternal siswa terdiri dari dua macam, yakni: (1)
faktor lingkungan sosial, seperti para guru, para staf administrasi, dan
teman-teman sekelas, (2) faktor lingkungan nonsosial, ialah gedung
sekolah dan letaknya, rumah tempat tinggalkeluarga siswadan letaknya,
alat-alat belajar, keadaan cuaca dan waktu belajar yang digunakan
siswa. Faktor-faktor itulah yang dipandang turut menentukan tingkat
keberhasilan belajar siswa.

Dari beberapa pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa


faktor yang mempengaruhi hasil belajar adalah faktor internal dan
faktor eksternal. Faktor internal meliputi: sikap siswa, minat siswa,
bakat siswa, dan tingkat kecerdasan siswa. Adapun faktor eksternalnya
antara lain: keadaan rumah, keadaan sekolah, fasilitas, serta metode dan
strategi yang digunakan oleh gurub.

2. Kajian tentang Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI)

a. Pengertian Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI)

Pendidikan Matematika Realistik (PMR) adalah pendidikan


matematika yang dilaksanakan dengan menempatkan realitas dan
pengalaman siswa sebagai titik awal pembelajaran. Masalah-masalah
realistic digunakan sebagai sumber munculnya konsep-konsep matematika
atau pengetahuan matematika formal. Pembelajaran ini sangat berbeda
dengana pembelajaran matematika selama ini yang cenderung berorientasi
kepada pemberian informasi dan menggunakan matematika yang siap pakai
untuk menyelesaikan masalah-masalah.

Pembelajaran matematika menurut pandangan kontruktivisme adalah


memberikan kesempatan peserta didik untuk mengkonstruksi konsep-konsep
atau prinsip-prinsip matematika dengan kemampuan sendiri melalui proses
internalisasi. Guru dalam hal ini berperan sebagai fasilitator. Menurut Davis
yang dikutip oleh Esti Yuli Dkk, pandangan kontruktivis dalam
pembelajaran matematika berorientasi pada: (1) Pengetahuan dibangun
dalam pikiran melalui proses asimilasi atau akomodasi, (2) Dalam
pengerjaan matematika,

setiap langkah siswa-siswi dihadapkan kepada apa yang dipahami, (3)


Informasi baru harus dikaitkan dengan pengalaman siswa-siswi tentang
dunia melalui suatu kerangka logis yang mentrasformasikan,
mengorganisasikan, dan menginterpretasikan pengalamannya, (4) Pusat
pembelajaran adalah bagaimana peserta didik berpikir, bukan apa yang
mereka katakan atau tulis.

Sementara itu, (Susanto, 205) mengemukakan bahwa pendekatan


PMRI merupakan salah satu pendekatan pembelajaran matematika yang
berorientasi pada siswa, di mana aktivitas manusia dan matematika harus
dihubungkan secara nyata terhadap konteks kehidupan sehari-hari siswa ke
pengalaman belajar real (nyata). Adapun menurut Soedjadi sebagaimana
dikutip oleh (Fatmahanik, 2016) mengemukakan bahwa pembelajaran
matematika realistik pada dasarnya adalah pemanfaatan realitas dan
lingkungan yang dipahami peserta didik untuk memperlancar proses
pembelajaran matematika sehingga mencapai tujuan pendidikan matematika
secara lebih baik daripada masa lalu.

Jadi dari beberapa pendapat tersebut dapat disimpulkan matematika


yang menghubungkan aktivitas manusia dengan matematika terhadap
pengalaman belajar siswa dengan berorientasi pada hal-hal real (nyata). Pada
penerapannya, siswa dipandang sebagai individu yang memiliki pengetahuan
dan pengalaman sebagai hasil interaksinya dengan lingkungan.

Darmawan, Deni. Metode Penelitian Kuantitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

2013.

Esti Yuli Widayanti. Dkk. 2009. Pembelajaran Matematika MI, Surabaya:


Fatmahanik, Ulum Membentuk Karakter Peserta Didik. Cindekia: Jurnal

Kependidikan dan Kemasyarakatan. 2016.

Komsiyah, Indah. Belajar dan Pembelajaran. Yogyakarta: Teras. 2012.

LAPIS-PGMI.

Majid, Abdul. Penilaian Autentik. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

2014.

Mujahada, Kharis Syuhud. Studi Korelasi Antara Motivasi Belajar Dan Hasil

Mustofa, Arif, dan M. Thabroni. Belajar dan Pembelajaran. Yogyakarta: Ar-Ruzz

Media.2012.

Susanto, Ahmad. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta:

Tahun Ajaran 2011/2012. Skripsi: STAIN Ponorogo. 2012.

b. Buatlah/deskripsikan Kerangka Berpikir Saudara untuk membuat


argumentasi dalam menjawab rumusan masalah tersebut.

Guru belum
menggunakan Hasil Belajar
Kondisi pendekatan Siswa Terhadap
Awal Matematika mata pelajaran
Siklus I guru
Realistik dan Rendah
menggunakan
motivasi belajar
pendekatan
matematika
Guru Siklus II guru
Realistik
menggunakan menggunakan
pendekatan pendekatan
Tindakan matematika
Matematika
Realistik dan Realistik
Terjadi pengaruh positif
motivasi belajar
pendekatan pendidikan matematika
realistik indonesia (pmri) dan
motivasi belajar terhadap hasil
Kondisi belajar matematika siswa”
Akhir
Terjadi pengaruh Negatif
pendekatan pendidikan matematika
realistik indonesia (pmri) dan
motivasi belajar terhadap hasil
belajar matematika siswa

c. Buatlah sebuah hipotesis penelitian yang dikonklusikan dari Kerangka


Berpikir di atas.

Jawaban :

 Hipotesis Pertama
H0: Terdapat pengaruh yang tidak antara Pendidikan Matematika Realistik
Indonesia (PMRI) terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa

H1: Terdapat pengaruh yang signifikan antara Pendidikan Matematika


Realistik Indonesia (PMRI) terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa

 Hipotesis Kedua

H0: Terdapat pengaruh yang tidak signifikan antara Motivasi Belajar


terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa

H1: Terdapat pengaruh yang signifikan antara Motivasi Belajar terhadap


Hasil Belajar Matematika Siswa

 Hipotesis Ketiga

H0: Terdapat pengaruh yang tidak signifikan antara Pendidikan


Matematika Realistik Indonesia (PMRI) dan Motivasi Belajar terhadap Hasil
Belajar Matematika Siswa

H1: Terdapat pengaruh yang signifikan antara Pendidikan Matematika


Realistik Indonesia (PMRI) dan Motivasi Belajar terhadap Hasil Belajar
Matematika Siswa.

d. Buatlah hipotesis statistik yang relevan dengan butir 2.c.

Catatan: Setiap paragrap minimal 3 (tiga) kalimat.

Jawaban :

 Hipotesis Pertama

H0: µ01 = µ02 H1: µ01 ≠ µ02

Kriteria pengujian hipotesis

Tolak H0 dan terima H1: Jika nilai Sig. < 0,05 Terima H0 dan terima H1: Jika
nilai Sig. > 0,05

 Hipotesis Kedua

H0: µ10 = µ20 H1: µ10 ≠ µ20

Kriteria pengujian hipotesis

Tolak H0 dan terima H1: Jika nilai Sig. < 0,05 Terima H0 dan terima H1: Jika
nilai Sig. > 0,05

 Hipotesis Ketiga

H0: Int. A x B = 0

H1: Int. A x B ≠ 0
Kriteria pengujian hipotesis

Tolak H0 dan terima H1: Jika nilai Sig. < 0,05 Terima H0 dan terima H1: Jika
nilai Sig. > 0,05

4. Sebuah penelitian berjudul: ”Pengaruh Fasilitas bekerja dan kompetensi profesional


akademik terhadap kinerja guru IPA SMPN di Kota Bogor”. Hasil penjajagan dari
Kantor Dinas pendidikan setempat diperoleh informasi bahwa data guru ditinjau dari
tingkat pendidikannya seperti berikut. Berpendidikan S3 = 1 orang, berpendidikan
S2 = 80 orang, berpendidikan S1 = 250 orang, dan belum S1 = 19 orang. Anda
diminta:

a. Dengan pendekatan rumus Taro Yamane untuk α =0,05; berapa orang guru yang harus
dijadikan sampel.

Jawaban :

Diketahui : Guru berpendidikan S1 = 250 orang

Guru berpendidikan S2 = 80 orang

Guru berpendidikan S3 = 1 orang

Guru belum S1= 19 orang

Maka dapat dilihat bahwa keseluruhan populasi guru IPA adalah 350 orang
ditetapkan 0,01 (1%). 0,05 (5%) dan 0,1 (10%)

Rumus menghitung penelitian tingkat presesi 0,01 (1%)

N
n= 2+ 1
Nd

350
n=
350.( 0,01)2 +1
350
n=
1,035
n=338

Maka diketahui jumlah guru IPA di kota Bogor sebanyak 350 orang, setelah di
hitungan dengan rumus Taro Yamane dengan tingkat Presesi 0,01 (1%), jadi
jumlah sampel yang digunakan sejumlah 338 orang.
Disimpulkan Bahwa jumlah sampel yang digunakan penelitian sebanyak 338
responden guru IPA di Kota Bogor.

Menghitung penelitian tingkat presesi 0,05 (5%)

350
n= 2
350.(0,05) +1

350
n=
1,875
n=187

Maka diketahui jumlah guru IPA di kota Bogor sebanyak 350 orang, setelah di
hitungan dengan rumus Taro Yamane dengan tingkat Presesi 0,05 (5%), Maka
jumlah orang yang digunakan adalah 187 orang
Disimpulkan Bahwa jumlah sampel yang digunakan penelitian sebanyak 187
responden guru IPA di Kota Bogor.

Menghitung penelitian tingkat presesi 0,1

350
n= 2
350.(0,1) +1

350
n=
4,5
n=78

Maka diketahui jumlah guru IPA di kota Bogor sebanyak 350 orang, setelah di
hitungan dengan rumus Taro Yamane dengan tingkat Presesi 0,1. Maka jumlah
orang yang digunakan adalah 78 orang. Disimpulkan Bahwa jumlah sampel yang
digunakan sebanyak 78 responden guru IPA di Kota Bogor.

b. Dengan teknik sampling apa sebaiknya cara pengambilan sampel dari populasi tersebut?
Jelaskan alasannnya, dan bagaimana tahapan/langkah/prosedurnya !
Jawaban :
Purposive Sampling: Teknik untuk untuk menentukan sampel sebuah penelitian
yang memang memerlukan kriteria-kriteria tertentu agar sampel yang diambil
sesuai dengan tujuan penelitian.Purposive sampling akan efektif pada situasi-
situasi berikut:
 Anggota populasi yang memenuhi kriteria peneliti terbatas jumlahnya.
 Peneliti memiliki pengetahuan yang cukup untuk membuat kriteria-kriteria
dalam pemilihan sampel sehingga sampel yang dipilih telah memenuhi tujuan
penelitian.

c. Dengan menggunakan teknik sampling yang Anda jelaskan di atas, berapa orang sebaiknya
sampel dari masing-masing dari setiap kelompok jenjang pendidikan guru tersebut!

ni
ni = ×n
n
1
S 3= × 78 = 0.22 dibulatkan menjadi 0 atau dijadikan sampel
350

80
S 2= ×78 = 17.8 dibulatkan menjadi 18 orang
350

250
S 1= ×78 = 55.7 dibulatkan menjadi 18 orang
350

19
Belum S 1= × 78 = 4.2 dibulatkan menjadi 4 orang
350

d. Secara garis besar ada 2 (dua) jenis teknik sampling, yaitu teknik probability sampling dan
teknik non-probability sampling. Jelaskan perbedaan kedua jenis teknik ini, dan berikan
contohnya.
 Teknik pengambilan sampel, di mana subjek populasi mendapatkan
kesempatan yang sama untuk dipilih sebagai sampel representatif, dikenal
sebagai probability sampling. Metode pengambilan sampel di mana tidak
diketahui bahwa individu dari populasi mana yang akan dipilih sebagai
sampel, disebut nonprobability sampling.
 Basis dari probability sampling adalah pengacakan atau kebetulan, sehingga
juga dikenal sebagai Random sampling. Sebaliknya, dalam teknik pengacakan
sampel non-probabilitas tidak diterapkan untuk memilih sampel. Oleh karena
itu dianggap sebagai pengambilan sampel non-acak.
 Dalam probability sampling, sampler memilih perwakilan untuk menjadi
bagian dari sampel secara acak, sedangkan, dalam non-probability sampling,
subjek dipilih secara sewenang-wenang, untuk menjadi milik sampel oleh
peneliti.
 Peluang seleksi dalam probabilitas sampel, ditetapkan dan diketahui. Berbeda
dengan pengambilan sampel non-probabilitas, probabilitas seleksi adalah nol,
yaitu tidak ditentukan tidak diketahui.
 Sampling probabilitas digunakan ketika penelitian bersifat konklusif. Di sisi
lain, ketika penelitian eksplorasi, pengambilan sampel nonprobability harus
digunakan.
 Hasil yang dihasilkan oleh probability sampling, bebas dari bias sementara
hasil non-probability sampling lebih atau kurang bias.
 Karena subjek dipilih secara acak oleh peneliti dalam probability sampling,
maka sejauh mana itu mewakili seluruh populasi lebih tinggi dibandingkan
dengan nonprobability sampling. Itu sebabnya ekstrapolasi hasil untuk
seluruh populasi dimungkinkan dalam sampling probabilitas tetapi tidak
dalam sampling non-probabilitas.
 Uji sampel probabilitas probabilitas tetapi sampel nonprobabilitas
menghasilkannya

Contoh Probability Sampling


Contoh kasus: Dalam suatu populasi, terdapat pria dan wanita, ada yang kaya dan
ada yang miskin. Ada yang manajer, ada yang bukan manajer, dan berbagai
perbedaan lainnya. Selama perbedaan itu bukan jadi suatu hal yang penting dan
memiliki pengaruh signifikan terhadap hasil penelitian, peneliti boleh mengambil
sampel acak sederhana.

Dengan teknik probability sampling sampel acak sederhana, setiap populasi harus
memiliki kesempatan yang sama untuk menjadi sampel.

Teknik yang digunakan adalah menggunakan metode sampel acak sederhana


dengan cara sebagai berikut:
 pertama, susunlah sampling frame,
 kemudian tetapkan jumlah sampel yang akan diambil,
 lalu menentukan alat pemilihan sampel, dan
 memilih sampel sampai jumlah terpenuhi.

Contoh Probability Sampling


Contoh kasusnya yaitu misalkan kita ingin mengetahui bagaimana kesan dan
pesan masyarakat terhadap angkutan baru Trans Jakarta. Karena terbatasnya
waktu, maka sampel yaitu semua orang yang menggunakan angkutan tersebut di
tanggal 2-4 November 2019 (hal ini karena sampel tersebut mudah diakses dan
peneliti dekat dengan tempat tersebut).
5. Seorang Mahasiswa Pascasarjana PMIPA akan melakukan Penelitian
Eksperimen. Variabel treatment yang akan dicobakan yaitu Model
Pembelajaran, yang terdiri atas: Model Pembelajaran berbasis Masalah
dan Model Pembelajaran berbasis Projek. Selain itu, penelitian ini juga
dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh Konsep Diri siswa
terhadap Literasi Sain, serta juga hendak mengetahui pengaruh interaksi
Model Pembelajaran dan Konsep Diri siswa terhadap Literasi Sain.
Anda diminta:

a. Buatlah judul penelitian yang sesuai dengan permasalahan tersebut


di atas:

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DAN KONSEP DIRI


TERHADAP KEMAMPUAN LITERASI SAINS

b. Buatlah latar belakang penelitian (minimal 5 paragraf, dan setiap


paragraf minimal 3 kalimat)

Sains sebagai bagian dari pendidikan pada umumnya berperan


penting untuk menyiapkan peserta didik yang mampu berpikir kritis,
kreatif, logis, dan menekankan pada pemberian pengalaman langsung
untuk mengembangkan kompetensi agar menjelajahi dan memahami
alam sekitar secara ilmiah. Oleh sebab itu, literasi sains (scientific
literacy) menjadi suatu hal yang wajib bagi setiap siswa. Literasi sains
berasal dari gabungan dua kata latin yaitu literatus, artinya ditandai
dengan huruf, melek huruf, atau pendidikan dan scientia, yang artinya
memiliki pengetahuan. Setiap warga negara pada berbagai jenjang
pendidikan perlu memiliki pengetahuan, pemahaman, dan kemampuan
yang scientific literate. Literasi sains (scientific literacy) menjadi suatu
keharusan dan merupakan kebutuhan bagi setiap siswa.

Kemampuan literasi sains sangat penting dikuasai oleh siswa.


Karena dengan kemampuan literasi sains yang dimiliki maka
mahasiswa tersebut mempunyai kapasitas yang baik dalam
menggunakan pengetahuan ilmiah, mengidentifikasi pertanyaan dan
menarik kesimpulan berdasarkan atas fakta dan data. Adapun
idikator kemampuan literasi sains yang perlu dikembangkan adalah :
1). mengidentifikasi pendapat ilmiah yang valid; 2). melakukan
penelusuran literatur yang efektif; 3). memahami elemen-elemen dalam
desain penelitian; 4) Membuat grafik secara tepat dari data; 5)
memecahkan masalah menggunakan keterampilan kuantitatif
termasuk statistik dasar; 6) Memahami dan menginterpretasikan
statistik dasar; 7) melakukan inferensi, prediksi, dan penarikan
kesimpulan. Hal ini sejalan dengan pendapat Uus Toharudin, dkk
(2011:7) menyatakan bahwa pentingnya literasi adalah seseorang
dapat memecahkan suatu masalah sehingga memiliki sikap dan
kepekaan yang tinggi terhadap dirinya dan lingkungannya dalam
mengambil keputusan berdasarkan pertimbangan-pertimbangan sains.

Berdasarkan observasi yang telah dilakukan pada pembelajaran


Sains yaitu kecenderungan peserta didik hanya mempelajari produk,
menghafalkan konsep teori dan hukum. Peserta didik kurang mengalami
pembelajaran secara utuh karena pembelajaran masih bersifat
Konvensional, kurang dilatih dalam melakukan pemecahan masalah.
Keadaan ini di perparah oleh pembelajaran yang masih berorientasi
pada tes atau ujian, pembelajaran hanya berusaha memberikan
pengetahuan atau fakta saja tanpa adanya proses penemuan sendiri atau
tidak dilakukan secara inkuiri ilmiah. Akibatnya sains sebagai proses,
sikap, dan aplikasi tidak tersentuh dalam pembelajaran.
Salah satu cara yang digunakan untuk mengembangkan literasi
sains adalah dengan menarik keterlibatan siswa dalam belajar, guru bisa
menciptakan suasana belajar yang menyenangkan, bisa membuat siswa
siap belajar dan lebih baik dan mempunyai pemahaman sains maka guru
dapat menggunakan berbagai model pembelajaran yang sesuai dengan
pembelajaran sains diantaranya Problem Based Learning.
Problem Based Learning adalah model pembelajaran yang
memiliki esensi pembelajaran berupa penyuguhan berbagai bermasalah
yang autentik dan bermakna kepada siswa, yang dapat berfungsi sebagai
sarana untuk melakukan investigasi dan penyelidikan. Di awal
pembelajaran siswa diberi permasalahan terlebih dahulu selanjutnya
masalah tersebut diinvestigasi dan dianalisis untuk dicari solusinya
(Rerung, 2017) Problem Based Learning adalah model pembelajaran
berbasis masalah yang dirancang agar siswa mendapat pengetahuan
penting yang membuat mereka mahir dalam memecahkan masalah dan
memiliki kecakapan dalam berpartisipasi dalam tim. Model
pembelajaran Problem Based Learning mengajarkan siswa bahwa
informasi bisa berasal dari mana saja, kapan saja, tidak bergantung pada
informasi searah dari guru. Siswa dituntut untuk mencari tahu dari
berbagai sumber melalui penyelidikan, dan bukan hanya diberi tahu
(Desriyanti, 2016).
Berdasarkan pada uraian di atas, maka peneliti ingin
mengadakan penelitian tentang “Pengaruh Model Pembelajaran Dan
Konsep Diri Terhadap Kemampuan Literasi Sains”
c. Buatlah rumusan masalah penelitian (terdiri atas 2 main effect dan 1
interaction effect),
Jawaban :
1. Apakah terdapat pengaruh Model Pembelajaran terhadap
kemampuan literasi sains siswa?
2. Apakah terdapat pengaruh Konsep Diri terhadap kemampuan literasi
sains siswa?
3. Apakah terdapat pengaruh Model Pembelajaran dan Konsep Diri
secara bersama-sama terhadap kemampuan Literasi Sains siswa?
d. Buatlah tujuan penelitian sesuai rumusan masalah di atas.
Jawaban:
 untuk mengetahui adanya pengaruh model pembelajaran berbasis
masalah terhadap kemampuan literasi sains siswa
 untuk mengetahui adanya pengaruh model
pembelajaran berbasis projek terhadap kemampuan
literasi sains siswa
 untuk mengetahui adanya pengaruh konsep diri terhadap
kemampuan literasi sains siswa
 untuk mengetahui adanya pengaruh bersama antara model
pembelajaran berbasis masalah, pembelajaran berbasis projek, dan
konsep diri terhadap kemampuan literasi sains siswa

e. Buatlah rancangan out line sistematika landasan teori yang perlu


dikaji untuk masing-masing variabel.
Jawaban :
1) Model Pembelajaran
2) Model Pembelajaran Berbasis Masalah
3) Model Pembelajaran Berbasis Projek
4) Literasi Sains
5) Dimensi PISA pada Literasi Sains
6) Hasil Penelitian Relevan
7) Materi Pembelajaran
f. Buatlah hipotesis penelitian yang sesuai dengan rumusan masalah di
atas.
Jawaban :

 Pertama
o H0: Terdapat pengaruh yang tidak signifikan penerapan Model
Pembelajaran terhadap kemampuan Literasi Sains siswa.
o H1: Terdapat pengaruh yang signifikan penerapan Model
Pembelajaran terhadap kemampuan Literasi Sains siswa.
 Kedua
o H0: Terdapat pengaruh yang tidak signifikan Konsep Diri
terhadap kemampuan Literasi Sains siswa.
o H1: Terdapat pengaruh yang signifikan Konsep Diri terhadap
kemampuan Literasi Sains siswa.
 Ketiga
o H0: Terdapat pengaruh yang tidak signifikan Model
Pembelajaran dan Konsep Diri secara bersama-sama terhadap
kemampuan Literasi Sains siswa.
o H1: Terdapat pengaruh yang signifikan Model Pembelajaran dan
Konsep Diri secara bersama-sama terhadap kemampuan Literasi
Sains siswa.
g. Tentukan metode penelitian yang harus digunakan dan buatlah tabel
desainnya.
Metode Penelitian Eksperimen Semu (quasi eksperimen) nonequivalent
pretest-posttest control group design.
PreTest Treatment Posttest
Experiment O1 X1 O2
Group
Control Group O1 X2 O2

h. Jelaskan metode pengumpulan data untuk masing-masing variabel yang meliputi:


variabel (data) yang harus dikumpulkan, sumber data untuk tiap variabel, teknik
pengumpulan data tiap variabel, dan instrumen penelitian ya ng digunakan untuk tiap
variabel.
Tes digunakan sebagai instrumen untuk memperoleh data hasil
kemampuan literasi sains, dengan menggunakan tes formatif di akhir
pembelajaran. Tes dalam penelitian ini berupa post test dengan
menggunakan soal tes.
i. Tentukan teknik analisis data dan kriteria pengujian untuk menguji
hipotesis penelitian di atas.
Analisis statistik deskriptif digunakan untuk memberikan gambaran umum mengenai
pencapaian hasil belajar kognitif siswa bagi kelas eksperimen dan kelas kontrol.
Analisis statistik deskriptif meliputi penyajian data melalui tabel yang mencakup
perhitungan mean, modus, median, nilai minimum, nilai maksimum dan standar
deviasi. Selanjutnya, nilai yang diperoleh dikelompokkan berdasarkan kriteria nilai
ketuntasan belajar siswa dan hasil belajar siswa. Menentukan kategori literasi sains
siswa denga criteria sebagai berikut :
Skor (%) Kategori
85-100 Sangat Baik
76-85 Baik
60-75 Cukup
55-59 Kurang
0-54 Kurang Sekali
Analisis Statistik Inferensial dengan Anova dua Jalur
a. Uji Normalitas
Uji Normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data tersebut
berasal dari populasi berdistribusi normal atau tidak.
b. Uji Homogenitas
Uji homogenitas untuk mengetahui apakah variansi-variansi dari
sejumlah populasi sama atau tidak.
c. Setelah dipastikan data berasal dari populasi yang berdistribusi
normal dan varian homogen, maka selanjutnya data diuji
hipotesisnya dengan menggunakan uji-t dengan taraf signifikansi
5%

1
1
2
n = 350.0.12+1 = 78
a. Dengan teknik sampling apa sebaiknya cara pengambilan sampel dari
populasi tersebut? Jelaskan alasannnya, dan bagaimana
tahapan/langkah/prosedurnya !
b. Dengan menggunakan teknik sampling yang Anda jelaskan di atas,
berapa orang sebaiknya sampel dari masing-masing dari setiap
kelompok jenjang pendidikan guru tersebut!
c. Secara garis besar ada 2 (dua) jenis teknik sampling, yaitu teknik
probability sampling dan teknik non-probability sampling. Jelaskan
perbedaan kedua jenis teknik ini, dan berikan contohnya.

Anda mungkin juga menyukai