1. Dalam analisis inferensial kausalitas penelitian Survei (Expose Facto) yang rumusan
masalahnya memuat 3 (tiga) variabel dapat dilakukan dengan teknik statistika antara
lain: Regresi Linear Berganda, Path Analysis (Analisis Jalur), atau ANOVA dua
arah.
Jawaban :
a) Analisis regresi linear berganda variabel bebasnya lebih dari satu buah
Jawaban :
Path Analysis
“PENGARUH KONDISI SOSIAL EKONOMI KELUARGA DAN MOTIVASI
BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA”
Jawaban :
Regresi Ganda
Path Analysis
ρY X 1
Є1
r
X1 X2
Y
r
ANOVA DUA ARAH
B A
A1 A2
B YA1B1 YA2B1
1
B YA1B2 YA2B2
2
Jawaban :
Path Analysis
ANOVA
Jawaban :
Path Analysis
Jawaban :
Jawaban :
ANACOVA
MANOVA
Jawaban :
B A
A1 A2
B1 YA1B1 YA2B1
B2 YA1B2 YA2B2
A
A1 A2
(X,Y)1 (X,Y)2
A
A1 A2
(X,Y1)1, (X,Y2)1 (X,Y1) 2 (X,Y2)2
d. Buatlah rumusan masalah sesuai tabel desain tersebut.
Jawaban:
Jawaban :
Dilakukan uji coba instrumen tes hasil belajar menurut ranah kognitif, dan
ranah efektif.
Sumber data penelitian berasal dari aktivitas dan proses pembelajaran dan
hasil pembelajaran.
Dalam penelitian ini data diperoleh dari artikel yang ada di jurnal, online,
dengan menggunakan Google Cendekia dan Scholar.
Untuk tes hasil belajar kognitif data yang diperlukan dalam penelitian ini
diperoleh dengan menggunakan instrumen tes awal (pre test) dan instrumen
tes hasil belajar peserta didik (post test).
3. Ambilah sebuah rumusan masalah penelitian yang memuat 3 variabel dari rumusan
masalah yang Anda buat dalam jawaban soal butit 1.d. atau 2.d. di atas. Berdasarkan
rumusan masalah tersebut.
a. Buatlah sebuah Landasan Teori dari masing-masing variabel yang ada dalam
rumusan masalah tersebut (minimal didukung 5 (lima) referensi dari sumber
yang berbeda).
Jawaban :
2013.
LAPIS-PGMI.
2014.
Mujahada, Kharis Syuhud. Studi Korelasi Antara Motivasi Belajar Dan Hasil
Media.2012.
Guru belum
menggunakan Hasil Belajar
Kondisi pendekatan Siswa Terhadap
Awal Matematika mata pelajaran
Siklus I guru
Realistik dan Rendah
menggunakan
motivasi belajar
pendekatan
matematika
Guru Siklus II guru
Realistik
menggunakan menggunakan
pendekatan pendekatan
Tindakan matematika
Matematika
Realistik dan Realistik
Terjadi pengaruh positif
motivasi belajar
pendekatan pendidikan matematika
realistik indonesia (pmri) dan
motivasi belajar terhadap hasil
Kondisi belajar matematika siswa”
Akhir
Terjadi pengaruh Negatif
pendekatan pendidikan matematika
realistik indonesia (pmri) dan
motivasi belajar terhadap hasil
belajar matematika siswa
Jawaban :
Hipotesis Pertama
H0: Terdapat pengaruh yang tidak antara Pendidikan Matematika Realistik
Indonesia (PMRI) terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa
Hipotesis Kedua
Hipotesis Ketiga
Jawaban :
Hipotesis Pertama
Tolak H0 dan terima H1: Jika nilai Sig. < 0,05 Terima H0 dan terima H1: Jika
nilai Sig. > 0,05
Hipotesis Kedua
Tolak H0 dan terima H1: Jika nilai Sig. < 0,05 Terima H0 dan terima H1: Jika
nilai Sig. > 0,05
Hipotesis Ketiga
H0: Int. A x B = 0
H1: Int. A x B ≠ 0
Kriteria pengujian hipotesis
Tolak H0 dan terima H1: Jika nilai Sig. < 0,05 Terima H0 dan terima H1: Jika
nilai Sig. > 0,05
a. Dengan pendekatan rumus Taro Yamane untuk α =0,05; berapa orang guru yang harus
dijadikan sampel.
Jawaban :
Maka dapat dilihat bahwa keseluruhan populasi guru IPA adalah 350 orang
ditetapkan 0,01 (1%). 0,05 (5%) dan 0,1 (10%)
N
n= 2+ 1
Nd
350
n=
350.( 0,01)2 +1
350
n=
1,035
n=338
Maka diketahui jumlah guru IPA di kota Bogor sebanyak 350 orang, setelah di
hitungan dengan rumus Taro Yamane dengan tingkat Presesi 0,01 (1%), jadi
jumlah sampel yang digunakan sejumlah 338 orang.
Disimpulkan Bahwa jumlah sampel yang digunakan penelitian sebanyak 338
responden guru IPA di Kota Bogor.
350
n= 2
350.(0,05) +1
350
n=
1,875
n=187
Maka diketahui jumlah guru IPA di kota Bogor sebanyak 350 orang, setelah di
hitungan dengan rumus Taro Yamane dengan tingkat Presesi 0,05 (5%), Maka
jumlah orang yang digunakan adalah 187 orang
Disimpulkan Bahwa jumlah sampel yang digunakan penelitian sebanyak 187
responden guru IPA di Kota Bogor.
350
n= 2
350.(0,1) +1
350
n=
4,5
n=78
Maka diketahui jumlah guru IPA di kota Bogor sebanyak 350 orang, setelah di
hitungan dengan rumus Taro Yamane dengan tingkat Presesi 0,1. Maka jumlah
orang yang digunakan adalah 78 orang. Disimpulkan Bahwa jumlah sampel yang
digunakan sebanyak 78 responden guru IPA di Kota Bogor.
b. Dengan teknik sampling apa sebaiknya cara pengambilan sampel dari populasi tersebut?
Jelaskan alasannnya, dan bagaimana tahapan/langkah/prosedurnya !
Jawaban :
Purposive Sampling: Teknik untuk untuk menentukan sampel sebuah penelitian
yang memang memerlukan kriteria-kriteria tertentu agar sampel yang diambil
sesuai dengan tujuan penelitian.Purposive sampling akan efektif pada situasi-
situasi berikut:
Anggota populasi yang memenuhi kriteria peneliti terbatas jumlahnya.
Peneliti memiliki pengetahuan yang cukup untuk membuat kriteria-kriteria
dalam pemilihan sampel sehingga sampel yang dipilih telah memenuhi tujuan
penelitian.
c. Dengan menggunakan teknik sampling yang Anda jelaskan di atas, berapa orang sebaiknya
sampel dari masing-masing dari setiap kelompok jenjang pendidikan guru tersebut!
ni
ni = ×n
n
1
S 3= × 78 = 0.22 dibulatkan menjadi 0 atau dijadikan sampel
350
80
S 2= ×78 = 17.8 dibulatkan menjadi 18 orang
350
250
S 1= ×78 = 55.7 dibulatkan menjadi 18 orang
350
19
Belum S 1= × 78 = 4.2 dibulatkan menjadi 4 orang
350
d. Secara garis besar ada 2 (dua) jenis teknik sampling, yaitu teknik probability sampling dan
teknik non-probability sampling. Jelaskan perbedaan kedua jenis teknik ini, dan berikan
contohnya.
Teknik pengambilan sampel, di mana subjek populasi mendapatkan
kesempatan yang sama untuk dipilih sebagai sampel representatif, dikenal
sebagai probability sampling. Metode pengambilan sampel di mana tidak
diketahui bahwa individu dari populasi mana yang akan dipilih sebagai
sampel, disebut nonprobability sampling.
Basis dari probability sampling adalah pengacakan atau kebetulan, sehingga
juga dikenal sebagai Random sampling. Sebaliknya, dalam teknik pengacakan
sampel non-probabilitas tidak diterapkan untuk memilih sampel. Oleh karena
itu dianggap sebagai pengambilan sampel non-acak.
Dalam probability sampling, sampler memilih perwakilan untuk menjadi
bagian dari sampel secara acak, sedangkan, dalam non-probability sampling,
subjek dipilih secara sewenang-wenang, untuk menjadi milik sampel oleh
peneliti.
Peluang seleksi dalam probabilitas sampel, ditetapkan dan diketahui. Berbeda
dengan pengambilan sampel non-probabilitas, probabilitas seleksi adalah nol,
yaitu tidak ditentukan tidak diketahui.
Sampling probabilitas digunakan ketika penelitian bersifat konklusif. Di sisi
lain, ketika penelitian eksplorasi, pengambilan sampel nonprobability harus
digunakan.
Hasil yang dihasilkan oleh probability sampling, bebas dari bias sementara
hasil non-probability sampling lebih atau kurang bias.
Karena subjek dipilih secara acak oleh peneliti dalam probability sampling,
maka sejauh mana itu mewakili seluruh populasi lebih tinggi dibandingkan
dengan nonprobability sampling. Itu sebabnya ekstrapolasi hasil untuk
seluruh populasi dimungkinkan dalam sampling probabilitas tetapi tidak
dalam sampling non-probabilitas.
Uji sampel probabilitas probabilitas tetapi sampel nonprobabilitas
menghasilkannya
Dengan teknik probability sampling sampel acak sederhana, setiap populasi harus
memiliki kesempatan yang sama untuk menjadi sampel.
Pertama
o H0: Terdapat pengaruh yang tidak signifikan penerapan Model
Pembelajaran terhadap kemampuan Literasi Sains siswa.
o H1: Terdapat pengaruh yang signifikan penerapan Model
Pembelajaran terhadap kemampuan Literasi Sains siswa.
Kedua
o H0: Terdapat pengaruh yang tidak signifikan Konsep Diri
terhadap kemampuan Literasi Sains siswa.
o H1: Terdapat pengaruh yang signifikan Konsep Diri terhadap
kemampuan Literasi Sains siswa.
Ketiga
o H0: Terdapat pengaruh yang tidak signifikan Model
Pembelajaran dan Konsep Diri secara bersama-sama terhadap
kemampuan Literasi Sains siswa.
o H1: Terdapat pengaruh yang signifikan Model Pembelajaran dan
Konsep Diri secara bersama-sama terhadap kemampuan Literasi
Sains siswa.
g. Tentukan metode penelitian yang harus digunakan dan buatlah tabel
desainnya.
Metode Penelitian Eksperimen Semu (quasi eksperimen) nonequivalent
pretest-posttest control group design.
PreTest Treatment Posttest
Experiment O1 X1 O2
Group
Control Group O1 X2 O2
1
1
2
n = 350.0.12+1 = 78
a. Dengan teknik sampling apa sebaiknya cara pengambilan sampel dari
populasi tersebut? Jelaskan alasannnya, dan bagaimana
tahapan/langkah/prosedurnya !
b. Dengan menggunakan teknik sampling yang Anda jelaskan di atas,
berapa orang sebaiknya sampel dari masing-masing dari setiap
kelompok jenjang pendidikan guru tersebut!
c. Secara garis besar ada 2 (dua) jenis teknik sampling, yaitu teknik
probability sampling dan teknik non-probability sampling. Jelaskan
perbedaan kedua jenis teknik ini, dan berikan contohnya.