Anda di halaman 1dari 22

Nama : Nurhayati Matondang

NPM : 20217270108
Mata Kuliah : Metodologi Penelitian
Pendidikan
1) Sebuah penelitian Eksperimen mengandung 3 (tiga) variabel, yaitu: Variabel treatment yang
akan dicobakan yaitu Platform pembelajaran daring, yang terdiri atas: Zoom meeting dan
Google meet. Selain itu, penelitian ini juga dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya
pengaruh Konsep Diri siswa terhadap Pemahaman Konsep Maematika, serta juga hendak
mengetahui pengaruh interaksi Platform pembelajaran daring dan Konsep Diri siswa
terhadap Pemahaman Konsep Matematika. Anda diminta:
a. Buatlah judul penelitian yang sesuai dengan permasalahan tersebut di atas
Jawaban :
PENGARUH INTERAKSI PENGUNUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN ZOOM
MEETING SELAMA PANDEMI TERHADAP KONSEP DIRI DAN PEMAHAMAN
KONSEP MATEMATIKA

b. Buatlah latar belakang penelitian (minimal 5 paragraf, dan setiap paragraf min. 3 kalimat),
A. Latar belakang

Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber
belajar pada suatu lingkungan belajar. Dengan kata lain, pembelajaran adalah proses
untuk membantu peserta didik agar dapat belajar dengan baik. Proses pembelajaran
dialami sepanjang hayat seorang manusia serta dapat berlaku di manapun dan
kemanapun.1 Gagne, mendefinisikan dalam Udin S Winataputra Pembelajaran adalah
serangkaian kegiatan yang dirancang untuk memungkinkan terjadinya proses belajar
siswa. Sedangkan menurut UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang sisdiknas, Pembelajaran
adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu
lingkungan belajar.
Dapat disimpulkan pembelajaran merupakan hasil integrasi dari beberapa
komponen yang memiliki fungsi tersendiri. Interaksi yang terjadi antara siswa dan
lingkungan belajarnya. Salah satu hal yang menyebabkan rendahnya hasil belajar siswa
pada pendemi seperti ini, yaitu kurang memaksimalkan penggunaan media
pembelajaran dalam membantu penyampaian materi ajar. Peran media pembelajaran
sangat penting dalam proses pembelajaran. Rendahnya hasil belajar siswa disebabkan
kurang minat siswa mengulang pelajaran ketika dirumah. Saat ini guru menggunakan
media elearning yang sudah diterapkan disekolah tersebut untuk pembelajaran jarak
jauh, guru menjelaskan bahwa media e-learning tersebut terdapat bahan ajar,
pemberian tugas untuk siswa dan video pembelajaran.
Karena masih banyak guru yang kurang menguasai media tersebut. Dalam media
ini guru tidak bisa menjelaskan materi terlebih dahulu, guru juga tidak bisa mengajar
tatap muka, karena itu siswa kesulitan untuk memahami materi pelajaran terutama
pelajaran Matematika . Mungkin media tersebut baru-baru ini diterapkan pada pandemi
seperti ini. Seharusnya pada saat pandemi seperti ini , Siswa sangat membutuhkan
media yang inovatif itu sangat penting agar minat belajar siswa menjadi tidak rendah
dan sulit memahi konsep matematika. Maka dari itu perlu adanya media untuk
pembelaran. Dengan ini menyadari pentingnya media pembelajaran zoom yang
berguna pada saat pembelajaran jarak jauh terhadap pemahaman matematika.
Penerapan pembelajaran daring selama pandemi COVID-19 memang telah
menjadi solusi yang baik karena dapat meminimalisir terjadinya penularan COVID-19
(Herliandry, dkk., 2020). Namun demikian kegiatan pembelajaran yang secara tiba-tiba
mengalami perubahan tersebut tentu berdampak pada kesiapan dan psikologis peserta
didik. Sebuah studi telah mengidentifikasi beberapa dampak penerapan pembelajaran
secara daring bagi peserta didik, pembelajaran terasa membosankan, peserta didik
kurang bisa memahami materi yang diberikan oleh guru. Peserta didik memiliki
kecemasan yang tinggi karena merasa kurang mampu dalam memahami pembelajaran
Matematika.
Pada dasarnya konsep diri dibedakan menjadi konsep diri yang positif dan konsep
diri yang negatif. Adapun ciri dari orang yang memiliki konsep diri positif, yaitu :
menerima kritik yang produktif, berani bertanggungjawab terhadap apa yang
dilakukannya, berani mengambil resiko terhadap apa yang dilakukan, mandiri,
meyakini bahwa keberhasilan dan kegagalan tergantung dari apa yang telah
diusahakan, memiliki cita-cita menjadi pimpinan, tabah dalam menghadapi kegagalan
dan berusaha untuk mengatasinya, mampu menjalankan pekerjaan yang diamanahkan
kepadanya, mampu beradaptasi sekaligus berpengaruh terdahap lingkungannya, bangga
terhadap apa yang telah dilakukannya, dan mampu mengatasi permasalahan.
Siswa yang mempunyai rasa keingintahuan yang besar terhadap berbagai
persoalan yang ada, membangun rasa semangat belajar yang tinggi dan dapat
menghubungkan antara apa yang akan dipelajari sebagai tujuan, orientasi dan lebih
percaya diri dalam menyampaikan pikiran merupakan pedoman dalam mengkonsep diri
dan minat belajar matematika. Oleh karena itu, para siswa akan lebih memahami
materi-materi matematika dan tujuan dari pembelajaran matematika, sehingga
siswapun dapat mendapatkan hasil belajar yang maksimal
Pemahaman konsep matematika menurut (Gusniwati, 2015) merupakan
kemampuan bersikap, berpikir dan bertindak yang ditunjukkan oleh siswa dalam
memahami definisi, pengertian, ciri khusus, hakikat dan inti/isi dari matematika dan
kemampuan dalam memilih prosedur secara efisien dan tepat. Oleh karena itu, siswa
diharapkan mampu mengolah informasi yang abstrak ke dalam bentuk yang ebih
konkrit. Pada proses pembelajaran siswa mampu berpikir kritis dalam mengembangkan
suatu permasalahan setiap soal-soal matematika yang telah diberikan oleh guru. Selain
itu, guru juga mampu mengolah informasi yang akan disampaikan kepada siswa
dengan mengkomunikasikan materi dengan kalimat yang dapat dengan mudah
dipahami oleh siswa.
Selain itu, guru juga mampu mengolah informasi yang akan disampaikan
kepada siswa dengan mengkomunikasikan materi dengan kalimat yang dapat dengan
mudah dipahami oleh siswa. Siswa tidak lagi merasa kesulitan dalam belajar
matematika jika mereka mempunyai minat belajar matematika yang tinggi dan
semangat dalam mengonsep dirinya sendiri untuk terus belajar dan belajar, karena
suatu proses tidak akan mengkhianati hasil jika dikerjakan dengan sungguh-sungguh.
Oleh sebab itu, berdasarkan uraian di atas penelitian ini bertujuan agar dapat
mengetahui Pengaruh pengaruh interaksi pengununaan media pembelajaran zoom
meeting selama pandemi terhadap konsep diri dan pemahaman konsep matematika
c. Buatlah rumusan masalah penelitian (terdiri atas 2 main effect dan 1 interaction effect)
Jawaban :
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah serta batasan masalah, maka peneliti dapat
merumuskan masalah, sebagai berikut:
1) Apakah terdapat pengaruh interaksi pengununaan media pembelajaran zoom
meeting selama pandemi terhadap konsep diri dan pemahaman konsep
matematika?
2) Apakah terdapat pengaruh Interaksi penggunaan media pembelajaran zoom
meeting selama pandemi terhadap pemahaman konsep matematika ?
3) Apakah terdapat pengaruh Penggunaan Media zoom meeting terhadap konsep diri
terhadap pemahaman konsep matematika ?

d. Buatlah tujuan penelitian sesuai rumusan masalah di atas.


C. Tujuan
1) Terdapat pengaruh interaksi pengununaan media pembelajaran zoom meeting
selama pandemi terhadap konsep diri dan pemahaman konsep matematika?
2) Terdapat pengaruh Interaksi penggunaan media pembelajaran zoom meeting
selama pandemi terhadap pemahaman konsep matematika ?
3) Terdapat pengaruh Penggunaan Media zoom meeting terhadap konsep diri
terhadap pemahaman konsep matematika ?

e. Buatlah out line sistematika landasan teori untuk masing-masing variabel.


D. Landasan teori
1. Teori Pemahaman Konsep Matematika
Kemampuan pemahaman konsep matematika merupakan kemampuan
pertama yang diharapkan dapat tercapai dalam tujuan pembelajaran
matematika. Hal ini sesuai dengan Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006
tentang Standar Isi bagian tujuan mata pelajaran matematika, kompetensi
matematika intinya terdiri dari kemampuan dalam: (1) pemahaman konsep
matematis, (2) menggunakan penalaran, (3) memecahkan masalah, (4)
mengomunikasikan gagasan, dan (5) memiliki sifat menghargai kegunaan
matematika.

Kesumawati (2008) menyatakan bahwa landasan penting yang harus


dimiliki oleh peserta didik dalam usahanya untuk berpikir menyelesaikan
permasalahan matematika maupun permasalahan dalam kehidupan sehari-hari,
adalah kemampuan dalam memahami konsep matematika. Pentingnya
kemampuan pemahaman konsep matematikajuga dijelaskan dalam prinsip
pembelajaran matematika yang dinyatakanoleh National Counsil of Teaching
Mathematics(NCTM)yaitu:“para peserta didik harus belajar matematika dengan
pemahaman, secara aktif membangun pengetahuan baru dari pengalaman dan
pengetahuan sebelumnya.” Prinsip ini didasarkan pada ide bahwa belajar
matematika dengan pemahaman adalah penting.
Adapun indikator pemahaman konsep matematika yang digunakan
dalam penelitian ini, mengacu pada indikator yang dinyatakan oleh
Kemendikbud (Kesumawati, 2008) sebagai berikut: (1) Kemampuan
menyatakan ulang sebuah konsep,(2) Kemampuan memberi contoh dan
bukan contoh,(3) Kemampuan menyajikan konsep dalam berbagaibentuk
representasi matematika, (4) Kemampuan menggunakan, memanfaatkan dan
memilih prosedur tertentu, dan (5) Kemampuan mengaplikasikan
konsep/algoritma ke pemecahan masalah.
2. Hakikat Konsep Diri
Pengertian Konsep Diri Konsep diri memiliki peran yang penting dalam
kehidupan manusia. Konsep diri yang baik akan mampu memberikan pengaruh
yang baik dalam berbagai bidang kehidupan, tak terkecuali dalam kegiatan belajar.
Konsep diri adalah pandangan seseorang dalam dimensi fisik, psikis, sosial,
penilaian, pengharapan terhadap dirinya sendiri yang berasal dari pengalaman-
pengalaman yang orang itu lakukan, sehingga orang tersebut memiliki pandangan
tentang siapa seseorang itu dan kenyataannya, siapa seseorang itu menurut
pikirannya, dan akan menentukan bisa menjadi apa orang itu menurut pikirannya
sendiri. Pemahaman terhadap diri sendiri ini berkembang bersama aspek-aspek
lain dalam dirinya.
Di sini, konsep diri yang dimaksud adalah bayangan seseorang tentang
keadaan dirinya sendiri sebagaimana yang diharapkan atau yang disukai oleh
individu bersangkutan. Konsep diri berkembang dari pengalaman seseorang
tentang berbagai hal mengenai dirinya sejak ia kecil terutama yang berkaitan
dengan perlakuan orang lain terhadap dirinya.
Di sisi lain, ( Sutoyo 2009:280 ) menyebutkan bahwa konsep diri adalah
pandangan menyeluruh tentang totalitas diri baik positif maupun negatif mengenai
dimensi fisik, psikis, sosial, pengharapan dan penilaian terhadap diri sendiri.
Konsepsi diri dibentuk oleh persepsi-persepsi diri dan persepsi lingkungan
terhadap individu. Dalam mempelajari pemahaman tentang konsep diri, terlebih
dahulu perlu mempelajari beberapa aspek, yaitu: a. Konsep Diri dari Aspek
Deskriptif dan Evaluatif.
3. Penggunaan Media ZOOM
Aplikasi Zoom adalah alat komunikasi yang menggunakan video dana
dapat digunakan dalam berbagai perangkat baik seluler maupun desktop. Aplikasi
ini biasanya digunakan untuk melakukan tatap muka secara jarak jauh dengan
jumlah siswa yang cukup banyak.16 Dan Zoom merupakan sebuah layanan
konferensi video yang memiliki kemampuan praktis dalam menghadirkan suasana
meeting secara daring.
Melalui zoom dijadikan pembelajaran jarak jauh menjadikan pembelajaran
lebih efektif. Hal ini karena zoom menyediakan video konfrensi yang dapat
dijangkau oleh seluruh partisipan atau siswa atau guru. Rekaman video pun terjaga
keamananya dan memiliki fiturchatting sehingga jika ada yang mendapatkan
pendengaran dengan baik pada saat video konferensi maka dapat berbicara melalui
chatting. Dalam zoom dapat pula dilakukan penjadwalan meeting berikutnya yang
akan dilakukan. Dengan memanfaatkan pembelajaran online ini, tentunya menjadi
solusi yang sangat inovatif di tengah pendemi Covid 19 yang menuntut masyarakat
untuk work from home.
 Kelebihan Aplikasi Zoom
1) Kapasitas Ruang Besar Pada dasarnya teknologi diskusi atau konferensi jarak
jauh diciptakan untuk memudahkan penggunanya dalam berkomunikasi dengan
anggota.
2) Fitur Beraneka Ragam Fitur ini dapat mengatur kecerahan seperti halnya foto
pada umumnya bahkan terdapat fitur pengganti latar belakang yang unik dan
belum pernah ada sebelumnya, fitur untuk akses menghidupkan dan mematikan
suarat serta gambar dan juga bisa mematikan mikrofon pada peserta diskusi
dapat menjadi salah satu alternative tersebut.
3) Kualitas Akses Tinggi Kualitas akses tinggi dalam hal ini yang dimaksud
ialah pada suara dan gambar yang tersedia
 Kekurangan Aplikasi Zoom
Adapun kekurangan dari zoom yaitu :
1) Bertahan dengan waktu 45 menit di sesi pertama (dalam metode gratis).
2) Harus sign in kembali untuk masuk join meeting di sesi berikutnya.
3) Mengabiskan waktu 15-20 menit di awal untuk siap semua partisipan
menghadiri video konferensi.
4) Harus terus terkoneksi internet yang lancar.
f. Buatlah hipotesis penelitian yang sesuai dengan rumusan masalah di atas.
E. Hipotesis Penelitian
1) Terdapat pengaruh yang signifikan interaksi pengununaan media pembelajaran
zoom meeting selama pandemi terhadap konsep diri dan pemahaman konsep
matematika?
2) Terdapat pengaruh yang signifikan Interaksi penggunaan media pembelajaran
zoom meeting selama pandemi terhadap pemahaman konsep matematika ?
3) Terdapat pengaruh signifikan Penggunaan Media zoom meeting terhadap konsep
diri terhadap pemahaman konsep matematika ?
g. Tentukan metode penelitian yang harus digunakan dan buatlah tabel desainnya.
Metode penelitian ini digunakan adalah kuasi eksperimen dengan disain Nonequivalent
control Group Design.
h. Jelaskan metode pengumpulan data untuk masing-masing variabel ( variabel/data yang
harus dikumpulkan, sumber data, teknik pengumpulan data, dan instrumen penelitian)
F. Sumber data pada variabel model pembelajaran daring yaitu Katagorik, pada variabel
konsep diri menggunakan Numerik dilevel menjadi kategorik, dan pemahaman konsep
matematika adalah Numerik.
G. Tekhnik pengumpulan data
Variabel Model pembelajaran Daring yaitu menggunakan dokumentasi
Untuk mencari hasil konsep diri dengan teknik kuesioner (angkert) sedangkan untuk
menemukan hasil pemahaman konsep matematika menggunakan tekhnik tes tulis.
H. Instrumen penelitian
Intrumen penelitian variabel pada model pembelajaran daring adalah chek lis
Intrumen penelitian variabel pada konsep diri yaitu menggunakan skala penilaian dan
untuk variabel pemahaman konsep menggunakan intrumen tes PG.
I. Hipotesis statistik
Tentukan teknik analisis data dan kriteria pengujian hipotesis penelitian.
Hipotesis 1
H_(0 ): β_(1 )= β_(2 )= 0
H_(1 ): β_(1 )≠ β_(2 )= 0
Hipotesis 2
H_(0 ): β_(1 )= 1
H_(1 ): β_(1 )≠ 0
Hipotesis 3
H_(0 ): β_(2 )= 0
H_(1 ): β_(2 )≠ 0

2) Analisis inferensial kausalitas penelitian Eksperimen yang rumusan masalahnya memuat 3


variabel atau lebih dpt dilakukan dgn: ANOVA, ANKOVA, MANOVA atau MANKOVA.
a. Berikan penjelasan tentang ciri/karakteristik suatu penelitian yang analisis datanya dapat
dilakukan melalui teknik-teknik statistika seperti tersebut di atas.
Jawaban :
 Anova (Analysis of variances) digunakan untuk melakukan analisis komparasi
multivariabel. Teknik analisis komparatif dengan menggunakan tes “t” yakni dengan
mencari perbedaan yang signifikan dari dua buah mean hanya efektif bila jumlah
variabelnya dua. Untuk mengatasi hal tersebut ada teknik analisis komparatif yang
lebih baik yaitu Analysis of variances yang disingkat anova. Anova digunakan untuk
membandingkan rata-rata populasi bukan ragam populasi. Jenis data yang tepat untuk
anova adalah nominal dan ordinal pada variabelbebasnya,jika data pada variabel
bebasnya dalam bentuk interval atau ratio maka harus diubah dulu dalam bentuk
ordinal atau nominal. Sedangkan variabel terikatnya adalah data interval atau ratio.
 Ciri/ Karakteristik ANOVA yaitu :
a. Digunakan untuk menguji hipotesis dan menjawab Rumusan
b. Masalah Penelitian Komparatif Kausalitas,
 Adakah pengaruh A terhadap Y, atau
 Adakah pengaruh interaksi A dan B terhadap Y, atau
 Adakah pengaruh interaksi A, B, dan C terhadap Y, atau lainnya.
c. Dilakukan untuk menguji perbedaan antara dua atau lebih kelompok data.
d. Ragam ANOVA bergantung banyaknya variable bebas:
 Klasifikasi 1 arah (One Way ANOVA)
Anova klasifikasi 1 arah merupakan ANOVA yang didasarkan pada
pengamatan Kriteriaatau satu faktor yang menimbulkan variasi.
Apabila variabel bebas dan variabel terikat jumlahnya satu
 Klasifikasi 2 arah (Two Way ANOVA)
ANOVA kiasifikasi 2 arah merupakan ANOVA yang didasarkan
pada pengamatan 2. Kriteria atau 2 faktor yang menimbulkan variasi.
Apabila variabel bebas ada 2, sedangkan variabel terikat ada satu
 Klasifikasi banyak arah (MANOVA)
ANOVA banyak arah merupakan ANOVA yang didasarkan pada
pengamatan banyak kriteria. ANOVA tiga jalur/ ANOVA tiga jalan
(three way ANOVA).
 ANCOVA (Analysis of Covarians) bentuk lanjutan dari analisis varian yang
menggabungkan analisis ANOVA dan regresi. Dilakukan ketika peneliti ingin
mengendalikan (mengontrol) efek dari variabel lain (kovariabel) yang secara teoritas
akan mempengaruhui hasil. Jika variabel pengganggu di eksperimental tidak bisa di
kontrol dengan cara blain ( misal tidak bisa menggunakan matching), maka lakukan
dengan kontrol statistik.
 Ciri/ Karakteristik ANCOVA yaitu :
a. Digunakan untuk menguji hipotesis dan menjawab Rumusan Masalah
Penelitian Komparatif Kausalitas yg memiliki variabel Kovariat, spt:
 Adakah pengaruh A dengan mengontrol X terhadap Y, atau
 Adakah pengaruh interaksi A dan B dengan mengontrol X terhadap
Y,atau lainnya.
b. Dilakukan untuk menguji perbedaan antara dua atau lebih kelompok data
reduksi.
c. Ragam ANCOVA bergantung banyaknya variable bebas:
 ANCOVA satu jalur/ ANCOVA satu jalan (one way ANCOVA)
 ANCOVA dua jalur/ ANCOVA dua jalan (two way ANCOVA)
Apabila variabel bebas ada 2, sedangkan variabel terikat ada satu
 MANOVA (Multivariate Analysis of Covarians) adalah suatu teknik statistik yang
digunakan untuk menghitung pengujian signifikan perbedaan rata-rata secara
bersamaan antara kelompok untuk dua atau lebih variabel tidak bebas yang mempunyai
skala pengukuran interval atau rasio dan dinyatakan variabel indenpenden.
 Ciri/ Karakteristik MANOVA yaitu :
a. Digunakan untuk menguji hipotesis dan menjawab Rumusan Masalah Penelitian
Komparatif Kausalitas :
 Adakah pengaruh A secara multivariate terhadap Y1 dan Y2, atau
 Adakah pengaruh interaksi A dan B secara multivariate terhadap Y1 dan
Y2, atau lainnya.
b. Dilakukan untuk menguji perbedaan antara dua atau lebih kelompok matrik data.
c. Ragam MANOVA bergantung banyaknya variable bebas:
 MANOVA satu jalur/ MANOVA satu jalan (one way MANOVA)
 MANOVA dua jalur/ MANOVA dua jalan (two way MANOVA),
 MANCOVA (Multivariate Analysis of Covarians) adalah gabungan antara
MANOVA dan regresi multivariate. Analisis MANCOVA merupakan analisis dimana
setidaknya ada dua variabel dependen yang dianggap simultan. Asumsi yang harus
dipenuhi sebelum pengujian MANCOVA dilakukan yakni normalitas, homogenitas
matriks varians kovarian, ada hubungan linier antara variabel dependen dengan
variabel konkomitan serta perlakukan memiliki kesamaan kemiringan.
 Ciri/ Karakteristik MANOVA yaitu :
a) Digunakan untuk menguji hipotesis dan menjawab Rumusan Masalah
Penelitian Komparatif Kausalitas yg memiliki variabel Kovariat
 Adakah pengaruh A secara multivariate dengan mengontrol X terhadap
Y1 dan Y2, atau
 Adakah pengaruh interaksi A dan B secara multivariate dengan
mengontrol X terhadap Y1 dan Y2, atau lainnya.
b) Dilakukan untuk menguji perbedaan antara dua atau lebih kelompok matrik
data reduksi.
c) Ragam MANCOVA bergantung banyaknya variable bebas:
 MANCOVA satu jalur/ MANCOVA satu jalan (one way MANCOVA)
 MANCOVA dua jalur/ MANCOVA dua jalan (two way MANCOVA)
maan kemiringan.
b. Buatlah masing-masing sebuah judul penelitian yang dapat dianalisis dengan teknik-
teknik statistika tersebut.
Contoh Judul Anova (Analysis of variances)
KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN STRATEGI
KOOPERATIF TIPE STAD BERBANTUAN CD PADA PEMBELAJARAN
MATEMATIKA
c. Buatlah diagram konstelasi masalah atau tabel desian penelitian dari masing-masing judul
penelitian yang Anda buat.

Tabel 1 Rancangan Uji Anova Dua Alur


Sumber Dk Jumla Mean Fh F tab
Variasi h Kuadra
Kuadr t
at
Antar kolom 1 JK inter JK dalam JK dalam F
JK bagian
Antar baris b-1 JK baris JK bagian
Interaksi k-1 JK kolom
Kolom baris
Dalam (dk k – 1) dk b – 1) JK total

Total (N-1)

d. Buatlah rumusan masalah sesuai tabel desain tersebut.


Jawaban :
1. Apakah aktivitas dan keterampilan berproses siswa pada pembelajaran
menggunakan strategi kooperatif tipe STAD berbantuan CD pada pembelajaran
matematika?
2. Apakah hasil belajar siswa pada pembelajaran menggunakan strategi kooperatif
tipe STAD berbantuan CD pada pembelajaran matematika?
3. Apakah ada perbedaan hasil belajar siswa pada pembelajaran menggunakan
strategi kooperatif tipe STAD berbantuan CD dengan strategi konvensional antara
kelompok atas, kelompok bawah dan tengah?
4. Apakah pembelajaran matematika dengan strategi kooperatif tipe STAD
berbantuan CD pada pembelajaran matematika dapat mencapai kriteria ketuntasan
minimal hasil belajar?

e. Jelaskan metode pengumpulan data (:variabel, sumber data, teknik pengumpulan data, dan
instrumen penelitian yang digunakan) untuk masing-masing variabel tersebut.
3) Analisis inferensial kausalitas penelitian Survei yang rumusan masalahnya memuat 3
variabel atau lebih dapat dilakukan dengan: Regresi Ganda, Path Analysis, atau ANOVA.
a. Berikan penjelasan tentang ciri/karakteristik suatu penelitian yang analisis datanya dapat
dilakukan melalui teknik-teknik statistika seperti tersebut di atas.
Jawaban :
 Regresi Ganda adalah regresi dimana variasi (turun-naiknya) nilai suatu variabel
terikat (Y) dianggap dipengaruhi/ dijelaskan oleh variasi nilai beberapa (lebih dari
satu) variabel bebas ( x 1, x 2, x 3,....., xn).
Ciri/karakteristik Regresi Ganda yaitu :
1. Analisis regresi linear berganda variabel bebasnya lebih dari satu buah
Y = a + b1 X1 + b2 X2 + .... + bn Xn.
2. Homogenitas varians (homoskedastisitas): ukuran kesalahan dalam prediksi kami tidak
berubah secara signifikan di seluruh nilai variabel independen.
3. Independensi observasi: observasi dalam kumpulan data akan senantiasa dikumpulkan
menggunakan metode yang valid secara statistik, dan tidak ada hubungan tersembunyi di
antara variabel.
 Karakteristik Path Analysis
 Metode analisis data multivariat dependensi yang digunakan untuk menguji hipotesis
hubungan asimetris yang dibangun atas dasar kajian teori tertentu, dengan tujuan untuk
mengetahui pengaruh langsung dan tidak langsung seperangkat variabel penyebab
terhadap variabel akibat.
 Menguji hipotesis hubungan asimetris yang dibangun atas kajian teori tertentu artinya
yang diuji adalah model yang menjelaskan hubungan kausal antarvariabel yang dibangun
atas kajian teori teori tertentu.
 Hubungan kausal tersebut secara eksplisit dirumuskan dalam bentuk hipotesis direksional,
baik positif maupun negative.

b. Buatlah masing-masing sebuah judul penelitian yang dapat dianalisis dengan teknik-
teknik statistika tersebut.
 Contoh judul uji Regresi Ganda
HUBUNGAN KONSEP DIRI DAN KEPUASAN KERJA DENGAN KINERJA GURU SMK BHINEKA
NUSANTARA
c. Buatlah diagram konstelasi masalah atau tabel desian penelitian dari masing-masing judul
penelitian yang Anda buat.
Diagram konstelasi dari judul uji Regresi Ganda

Konsep diri x 1

Kinerja Guru Y

Kepuasan kerja x 2

d. Buatlah rumusan masalah sesuai tabel desain tersebut.


Jawaban :
Rumusan masalah :
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut di atas, permasalahan yang akan diteliti dalam
penelitian ini adalah:
1. Apakah terdapat hubungan positif dan signifikan antara konsep diri dengan kinerja guru
SMK BHINEKA NUSANTARA?
2. Apakah terdapat hubungan positif dan signifikan antara kepuasan kerja dengan kinerja guru
SMK BHINEKA NUSANTARA?
3. Apakah terdapat hubungan positif dan signifikan antara konsep diri dan kepuasan kerja
secara bersama-sama dengan kinerja guru SMK BHINEKA NUSANTARA?
e. Jelaskan metode pengumpulan data (yang meliputi: variabel, sumber data, teknik
pengumpulan data, dan instrumen penelitian yang digunakan) untuk masing-masing
variabel tersebut.
 Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik non tes. Teknik non tes yaitu
angket digunakan untuk menjaring data variabel konsep diri, variabel kepuasan kerja
dan variabel kinerja guru
 Instrumen penelitian ini mengukur variabel penelitian yaitu: konsep diri, kepuasan
kerja, dan kinerja guru. Instrumen penelitian untuk variabel bebas dikembangkan
sendiri oleh peneliti, sedangkan instrumen penelitian variabel terikat digunakan
instrumen yang baku yaitu alat penilaian kemampuan guru APKG Variabel kinerja
guru. Skor yang diperoleh berdasarkan lembar pengamatan yang dihimpun datanya
melalui alat penilaian kemampuan guru (APKG) yang terdiri dari APKG I untuk
melihat perencanaan pembelajaran dan APKG II untuk melihat pelaksanaan dan
penilaian pembelajaran.
 Pengukuran variabel kepuasan kerja guru dilakukan dengan instrumen penelitian
berdasarkan skala Likert. Instrumen disusun berbentuk pernyataan-pernyataan
berdasarkan indikator variabel penelitian yang diisi oleh responden.

4) Sebagai mahasiswa program pascasarjana program studi Magister Pendidikan Matematika


dan IPA, Anda diminta membuat sebuah contoh rumusan masalah penelitian kuantitatif
yang memuat 3 variabel. Berdasarkan rumusan masalah tersebut.
Jawaban :
A. Rumusan masalah
1) Apakah terdapat pengaruh Ketahanmalangan (Adversity Quatient) dan Motivasi
belajar secara bersama-sama terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika
pada siswa?
2) Apakah terdapat pengaruh Ketahanmalangan (Adversity Quatient) terhadap
Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika pada siswa
3) Apakah terdapat Pengaruh Motivasi Belajar terhadap Kemampuan Pemecahan
Msalah Matematika pada siswa
a. Buatlah Landasan Teori (cukup satu variabel saja) dari rumusan masalah yang Anda buat
(minimal didukung 3 referensi dari sumber yang berbeda).
B. Landasan teori
a) Teori Kemampuan Pemecahan Msalah Matematika
Pada umumnya matematika dianggap sebagai ilmu berhitung dan ilmu yang
mempelajari kumpulan rumus-rumus. Namun bila ditinjau lebih jauh lagi, matematika
memiliki pengertian yang luas tergantung dari sudut mana matematika dipandang,
sehingga sampai saat ini belum ada definisi yang tunggal tentang matematika karena
para ahli matematika memiliki definisi yang berbeda tentang matematika.
Matemamatika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan
teknologi modern, memiliki peran penting dalam berbagai disiplin ilmu lainnya, dan
dapat memajukan daya pikir manusia. Oleh karena itu, pelajaran matematika harus
diberikan kepada semua peserta didik dimulai dari tingkat sukar dasar untuk
membekali mereka dengan kemampuan berpikir secara logis, analitis, sistematis,
kritis, serta memiliki kemampuan untuk bekerjasama. Standar kompetensi lulusan
matematika di tingkat sekolah dasar dan menengah menyatakan bahwa satu diantara
tujuan pembelajaran matematika adalah memecahkan masalah. Hal ini dipertegas oleh
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional(Permendiknas) Republik Indonesia No. 22
Tahun 2006 tentang Standar isi pada butir ketiga yang menyebutkan bahwa mata
pelajaran matematika bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan memecahkan
masalah matematika yang meliputi kemampuan memahami masalah, merancang
model matematika, menyelesaikan model, dan menafsirkan solusi. Hal ini
menunjukkan bahwa kemampuan pemecahan masalah matematika yang
direkomendasikan untuk dilatihkan serta dimunculkan sejak anak belajar matematika
dari sekolah dasar.
Secara etimologis istilah matematika berasal dari kata Latin Mathematica
yang diambil dari kata Yunani, Mathematike yang artinya bertalian dengan
pengetahuan Kata Yunani itu mempunyai akar kata mathema yang artinya ilmu,
pengetahuan (Science, knowlegde). Jadi dari kata asalnya matematika berati
pengetahuan yang diperoleh dari kegiatan belajar, sejalan dengan bahasa Sangsekerta
Medha atau Widya yang artinya kepandaian, pengetahuan dan intelegensia.
Matematika sebagai ilmu mengenai struktur mencakup hubungan, pola maupun ide-
ide dan hubungan datur secara logika sehingga matematika dikembangkan
berdasarkan logika dan menggunakan pembuktian secara deduktif.

b. Buatlah/deskripsikan Kerangka Berpikir Saudara untuk membuat argumentasi


dalam menjawab rumusan masalah tersebut.
C. Kerangka Berpikir
1. Pengaruh Ketahanmalangan (Adversity Quatient) dan Motivasi Belajar
terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika
Penelitian ini dilakukan untuk menemukan bahwa terdapat pengaruh
langsung ketahanmalangan (Adversity Quatient) dan motivasi belajar terhadap
kemampuan masalah matematika, karena keammpuan siswa dalam
memecahkan masalah bila tidak disertai ketahanmalangan (Adversity
Quatient) kekuatan dalam menghadapi segala rintangan maka siswa akan sulit
dalam memecahkan masalah begitu juga sebaliknya.
Ketahanmalangan (Adversity Quatient) merupakan faktor yang paling
menentukan bagi kesuksesan jasmani dan rohani, karena pada dasarnya setiap
orang memendam hasrat untuk mencapai kesuksesan. Lebih sederhananya
ketahanmalangan (Adversity Quatient) dapat didefinisikan sebagai kecerdasan
individu dalam menghadapi kesulitan-kesulitan, hambatan-hambatan maupun
dalam tantangan hidup. Selain ketahanmalangan (Adversity Quatient) motivasi
juga merupakan hal yang penting dalam keberhasilan siswa. Untuk mencapai
tujuan pendidikan yang optimal diperlukan motivasi belajar yang tinggi.
Tanpa disertai motivasi belajar yang tinggi tujuan yang diharapkan akan sulit
dicapai.
Sesuai dengan pendapat Samijo dan Mardiani (2000-10) bahwa,
“setiap motivasi berkaitan erat dengan tujuan yang membangkitkan aktifitas-
aktifitas dan mempunyai tiga fungsi yaitu: mendorong manusia untuk berbuat,
menentukan arah dan tujuan yang ingin dicapai, menyelidiki dan menentukan
perbuatan-perbuatan yang harus dilaksanakan untuk mencapai tujuan . dalam
hal ini khusus pada motivasi belajar dan prestasi belajar dalam bidang studi
matematika. Oleh sebab itu jika motivasi belajar siswa tinggi diduga akan
turut mendorong kegiatan belajar siswa sehingga akan meningkatkan prestasi
belajar. Sebaliknya jiga motivasi berkurang, diduga akan menghambat
kegiatan belajar, akibatnya prestasi belajar tidak seperti yang diharapkan,
benar dan tidaknya perlu adanya penelitian.
2. Pengaruh Ketahanmalangan (Adversity Quatient) terhadap Kemampuan
Pemecahan Masalah Matematika

Siswa dengan Ketahanmalangan (Adversity Quatient) yang tinggi


memegang peranan penting akan apa yang telah dikerjakan. Hasil baik atau
buruk dari setiap perbuatan dan pekerjaan menjadi tanggung jawab dan tidak
menyalahkan orang lain. Bagi siswa yang memiliki ketahanmalangan
(Adversity Quatient) tinggi akan mampu menghadapi kesulitan sebagai
tanggun jawab pribadi yang harus diselesaikan sendiri. Siswa dengan
ketahanmalangan (Adversity Quatient) tinggi mengaitkan kesulitan hanya
pada situasi tersebut saja, tidak menggap kesulitan dapat menembus semua
aspek kehidupan lain. Siswa yang memiliki ketahanmalangan (Adversity
Quatient) rendah cenderuung menganggap kesulitan yang muncul akan terus
menerus terjadi, sehingga mereka terus dibanyangi hambatan-hambatan yang
sering muncul. Siswa diharapkan mempu keluar dari pemikiran-pemikiran
tersebut sehingga mampu menghadapi kesulitan dan menganggap
penyebabnya hanya sebagai hal biasa terjadi dan segera mengambil tindakan
untuk menyelesaikannya.
Dengen demikian siswa mampu bertahan dalam menyelesaikan
masalah, siswa diharapkan dapat memposisikan kesulitan sebagai alat untuk
memperbaiki diri, bukan sebagai penghambat besar dalam kehidupan yang
menyebabkan siswa tidak bisa menyelesaikan masalah matematika.

Kemapuan siswa dalam menyelesaikan masalah-masalah matematika


dipengaruhi ketahanmalangan (Adversity Quatient) dan motivasi belajar,
karena jika siswa mempunyai ketahanmalangan (Adversity Quatient) dalam
belajar terutama dalam pelajaran matematika kemampuan sisawa dalam
memecahkan masalah tidak akan menemukan hambatan-hambatan dalam
penyelesaianya.

3. Pengaruh Motivasi Belajar terhadap Kemampuan pemecahan Masalah


Matematika
Seseorang akan melakukan kegiatan apabila dalam dirinya timbal
dorongan atau motivasi. Apabila siswa memiliki motivasi yang tinggi dalam
kegiatan belajarnya maka akan terdorong untuk berusahan dengan berbagai
cara untuk meningkatkan prestasi belajarnya. Maka pelajaran yang
disampaikan guru di kelas biasanya hanya bagian-bagian pokok saja. Ini
disebabkan oleh terbatasnya waktu di sekolah, sehingga guru tidak dapat
menyajikan seluruh materi secara rinci. Oleh karena itu siswa harus belajar
sendiri agar dapat lebih memahami mata pelajaran tersebut.
Berkaitan dengan pelajaran matematika yang harus dipelajari dan
tugas-tugas dari guru yang harus dikerjakan maka siswa tentunya memerlukan
buku-buku dan alat-alat yang diapakai untuk belajar. Oleh karena itu yang
dipakai untuk belajar cukup memadai maka belajarnya tidak akan terhambat.
Hal ini akan menambah gairah belajar atau dorongan belajar sehingga siswa
memiliki kemampuan dalam memecahkan permasalahan matematika.
Sehingga dengan motivasi yang tinggi siswa tidak akan mudah putus
asa menghadapi kesulitan yang timbul di dalam kegiatan belajar, mererka
akan berusaha mengatasinya baik belajar sendiri dari literatur, berdiskusi
dengan teman ataupun bertanya pada guru. Dengan demikian motivasi belajar
akan berpengaruh terhadap keberhasilan kegiatan belajarnya. Keberhasilan
belajar salah satunya ditentukan oleh penguasaan cara-cara belajar yang baik
atau cara-cara untuk memahami dan mengembangkan pengetahuan yang
diberi istilah kemampuan pengembangan ilmu. Dengan demikian motivasi
belajar berpengaruh terhadap kemampuan pemecahan masalah matematika.
Semakin tinggi motivasi belajar akan semakim mudah memecahkan masalah-
masalah pelajaran matematika.

c. Buatlah sebuah hipotesis penelitian yang dikonklusikan dari Kerangka Berpikir di


atas.
D. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan kajian pustaka dan kerangka pemikiran di atas, dapat dirumuskan
dipotesis sebagai berikut.
1. Terdapat pengaruh yang signifikan Ketahanmalangan (Adversity Quatient)
dan Motivasi belajar secara bersama- sama terhadap Kemampuan Pemecahan
Masalah Matematika pada siswa
2. Terdapat pengaruh yang signifikan Ketahanmalangan (Adversity Quatient)
terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika pada siswa
3. Terdapat pengaruh yang signifikan Ketahanmalangan (Adversity Quatient)
terhadap Motivasi Belajar terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah
Matematika pada siswa.

d. Buatlah hipotesis statistik yang relevan dengan butir.


Catatan: Setiap paragrap minimal 3 (tiga) kalimat.

E. Hipotesis Statistik
Hipotesis 1
Hipotesis 1
H_(0 ): β_(1 )= β_(2 )= 0
H_(1 ): β_(1 )≠ β_(2 )= 0
Hipotesis 2
H_(0 ): β_(1 )= 1
H_(1 ): β_(1 )≠ 0
Hipotesis 3
H_(0 ): β_(2 )= 0
H_(1 ): β_(2 )≠ 0

Anda mungkin juga menyukai