varanina15@gmail.com
ABSTRACT
Learning at this time is more directed at modernization activities with the help of advanced
technology with the hope of helping students digest lecture material in an interactive,
productive, effective, inspirational, constructive, and fun way. In addition, students are also
expected to have life skills from the application of this technology. With this growing
technological era, the learning program is directed to be able to make better use of technology.
One of the uses of technology today is Google Classroom. The purpose of this study was to
analyze students' mathematical problem solving abilities through learning media google
classroom. Type of research used in this research is descriptive research with the design of One
Shot Case Study. The population in this study were students of the Teaching and Education
Faculty of Subang University in the Class of Integral Calculus and the sample was taken from
one class of 13 people who were taken by purposive sampling. The results of the analysis
showed that the students' mathematical problem solving abilities achieved good criteria, with
the highest achievement on indicators of implementing the plan.
ABSTRAK
Pembelajaran saat ini, lebih diarahkan pada aktivitas modernisasi dengan bantuan teknologi canggih
dengan harapan dapat membantu mahasiswa dalam mencerna materi perkuliahan secara interaktif,
produktif, efektif, inspiratif, konstruktif, dan menyenangkan. Selain itu, mahasiswa juga diharapkan
memiliki life skill dari aplikasi teknologi tersebut. Dengan adanya era teknologi yang semakin
berkembang ini maka progam pembelajaran diarahkan untuk bisa memanfaatkan teknologi dengan
lebih baik. Salah satu pemanfaatan teknologi saat ini adalah Google Classroom. Tujuan penelitian
ini adalah untuk menganalisis kemampuan pemecahan masalah matematis mahasiswa melalui media
pembelajaran google classroom. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
penelitian deskriptif dengan desain One Shot Case Study. Populasi pada penelitian ini adalah
mahasiswa Program Studi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Subang pada Kelas
Kalkulus Integral dan Sampel diambil satu kelas sebanyak 13 orang yang di ambil dengan purposive
sampling. Hasil analisis menunjukkan bahwa kemampuan pemecahan masalah matematis
mahasiswa mencapai kriteria baik, dengan ketercapaian tertinggi pada indikator melaksanakan
rencana.
88
A. PENDAHULUAN
Pemecahan masalah merupakan suatu yang dapat digunakan mungkin belum ada.
usaha siswa dalam menyelesaikan masalah Pemecahan masalah sangat dibutuhkan
khususnya dalam pembelajaran matematika. dalam kehidupan sehari-hari. (National
Pemecahan masalah dalam pembelajaran Council of Teachers of Mathematics, 2000)
matematika menekankan pada penggunaan menyatakan pemecahan masalah adalah
metode, prosedur, dan strategi yang dapat jantung dari matematika. Keberhasilannya
dibuktikan kebenarannya secara sistematis. harus didukung oleh pengetahuan tentang
Dalam matematika istilah pemecahan materi matematika, strategi pemecahan
masalah mengacu pada tugas-tugas yang masalah dan pengaturan untuk
diberikan untuk meningkatkan pemahaman menyelesaikannya. Lebih lanjut (National
dan kemampuan matematik siswa. Cai & Council of Teachers of Mathematics, 2000)
Leister (Albay, 2019) menyebutkan bahwa juga menyatakan dalam pembelajaran
pemecahan masalah dapat membantu siswa matematika siswa diharapkan mampu: (1)
mengembangkan kemampuan pemahaman membangun pengetahuan baru melalui
konsep, koneksi, dan komunikasi pemecahan masalah; (2) memecahkan
matematisnya. Pehkonen (Siswono, 2005) masalah matematika maupun dalam
menyebutkan bahwa kemampuan konteks lain; (3) menerapkan dan
pemecahan masalah siswa penting untuk menggunakan berbagai strategi yang tepat
meningkatkan keterampilan kognitif dan untuk memecahkan masalah; (4)
dapat memotivasi siswa dalam belajar mengamati dan mereflesikan dalam proses
matematika. Selain itu kemampuan pemecahan masalah matematika.
pemecahan masalah juga mendorong siswa (Sumarmo, 2010) menyatakan
untuk dapat menggunakan konsep dan pemecahan masalah matematis mempunyai
strateginya sendiri dalam menyelesaikan dua makna yaitu: a) Pemecahan masalah
masalah matematika yang diberikan sebagai suatu pendekatan pembelajaran,
(Intaros, Inprasitha, & Srisawadi, 2014). yang digunakan untuk menemukan kembali
Sejalan dengan (Bayat & Tarmizi, 2010) (reinvention) dan memahami materi,
yang menyebutkan bahwa dengan konsep, dan prinsip matematika.
pemecahan masalah dapat meningkatkan Pembelajaran diawali dengan penyajian
kemampuan kognitif siswa. masalah atau situasi yang kontekstual
(Kusumah, 2008) menyatakan suatu kemudaian melalui induksi siswa
masalah apalagi masalah non-rutin, arah menemukan konsep/prinsip matematika dan
penyelesaiannya belum jelas dan algoritma b) pemecahan masalah sebagai kegiatan
89
1980) mengatakan bahwa media apabila sarana distribusi tugas, submit tugas bahkan
dipahami secara garis besar adalah menilai tugas-tugas yang dikumpulkan
manusia, materi, atau kejadian yang menurut Herman (Hammi, 2017). Dengan
membangun kondisi yang membuat siswa demikian, aplikasi ini dapat membantu
mampu memperoleh pengetahuan, memudahkan Dosen dan Mahasiswa dalam
keterampilan atau sikap. Pengajaran dengan melaksanakan proses belajar dengan lebih
media berbeda dari pengajaran dengan alat mendalam. Hal ini disebabkan karena baik
peraga. Media pembelajaran adalah Mahasiswa maupun Dosen dapat
perangkat inti yang digunakan untuk mengumpulkan tugas, mendistribusikan
mendukung proses belajar mengajar. Media tugas, menilai tugas di rumah atau
adalah kombinasi dari hardware dan dimanapun tanpa terikat batas waktu atau
software. Penggunaannya tidak tergantung jam pelajaran.
pada kehadiran guru. Penyampaian materi Google classroom sesungguhnya
pembelajaran dapat disatukan dengan dirancang untuk mempermudah interaksi
bantuan media pembelajaran, penafsiran Dosen dan Mahasiswa dalam dunia maya.
yang berbeda dari guru dapat dihindari dan Aplikasi ini memberikan kesempatan
dapat mengurangi kesenjangan antara kepada para Dosen untuk mengeksplorasi
informasi siswa di manapun berada. gagasan keilmuan yang dimilikinya kepada
(Sudiantini & Shinta, 2018) Media Mahasiswa. Dosen memliki keleluasaan
pembelajaran mendorong siswa memahami waktu untuk membagikan kajian keilmuan
masalah, meningkatkan kemampuan dan memberikan tugas mandiri kepada
kreatifitas siswa dalam menyusun rencana Mahasiswa selain itu, Dosen juga dapat
penyelesaian dan melibatkan siswa secara membuka ruang diskusi bagi para
aktif dalam menemukan sendiri Mahasiswa secara online. Namun demikian,
penyelesaian masalah, serta mendorong terdapat syarat mutlak dalam
pembelajaran yang berpusat pada siswa dan mengaplikasikan google classroom yaitu
guru hanya sebagai fasilitator. Salah satu membutuhkan akses internet yang
media pembelajaran yang memanfaatkan mumpuni.
teknologi saat ini adalah Google Aplikasi google classroom dapat
Classroom. digunakan oleh siapa saja yang tergabung
Google Classroom merupakan dengan kelas tersebut. Kelas tersebut adalah
sebuah aplikasi yang memungkinkan kelas yang didesain oleh Dosen yang sesuai
terciptanya ruang kelas di dunia maya. dengan kelas sesungguhnya atau kelas
Selain itu, google classroom bisa menjadi nyata di sekolah. Terkait dengan anggota
91
kelas dalam google classroom Herman Herman dalam (Hammi, 2017) yang
dalam (Hammi, 2017) menjelaskan bahwa memaparkan bahwa dalam google
google classroom menggunakan kelas classroom kelas dirancang untuk membantu
tersedia bagi siapa saja yang memiliki Dosen membuat dan mengumpulkan tugas
Google Apps for Education, serangkaian tanpa kertas, termasuk fitur yang
alat produktivitas gratis termasuk gmail, menghemat waktu seperti kemampuan
dokumen, dan drive. untuk membuat salinan google dokumen
Rancangan kelas yang secara otomatis bagi setiap Mahasiswa.
mengaplikasikan google classroom Kelas juga dapat membuat folder drive
sesungguhnya ramah lingkungan. Hal ini untuk setiap tugas dan setiap Mahasiswa,
dikarenakan Mahasiswa tidak agar semuanya tetap teratur. Berikut ini
menggunakan kertas dalam mengumpulkan tampilan awal google classroom.
tuganya. Hal ini sejalan dengan pendapat
B. METODE PENELITIAN
Metode yang digunakan dalam digunakan untuk mendeskripsikan media
penelitian ini adalah pre-eksperimen. pembelajaran google classroom terhadap
(Arikunto, 1992) bahwa “Penelitian Pre- kemampuan pemecahan masalah
experimental seringkali dipandang sebagai mahasiswa.
eksperimen yang tidak sebenarnya atau Desain penelitian yang digunakan
sering disebut dengan istilah quasi adalah One Shot Case Study, yaitu subjek
experiment atau eksperimen pura-pura.” diberi perlakuan (treatment) tertentu yang
Jenis penelitian yang digunakan adalah diikuti dengan pengamatan pada saat
penelitian deskriptif. Penelitian ini penerapan perlakuan dan melakukan
92
93
94
DAFTAR PUSTAKA
Afriansyah, E. A. (2018). Investigasi university students. Social Sciences &
Kemampuan Problem Solving Dan Humanities Open, 1(1), 100006.
Problem Posing Matematis https://doi.org/10.1016/j.ssaho.2019.1
Mahasiswa Via Pendekatan Realistic. 00006
Mosharafa: Jurnal Pendidikan Annizar, A. M., Maulyda, M. A.,
Matematika, 5(3), 269–280. Khairunnisa, G. F., & Hijriani, L.
https://doi.org/10.31980/mosharafa.v5 (2020). Kemampuan Pemecahan
i3.282 Masalah Matematis Siswa dalam
Albay, E. M. (2019). Analyzing the effects Menyelesaikan Soal PISA pada Topik
of the problem solving approach to the Geometri. Jurnal Elemen, 6(1), 39–
performance and attitude of first year 55.
96
98