Universitas Negeri Semarang, Jl. Kelud Utara III, Petompon, Kec. Gajahmungkur, Kota Semarang, Jawa
Tengah 50237, Indonesia
*Corresponding Author: kartono.mat@mail.unnes.ac.id
Abstrak. Matematika merupakan pelajaran yang seringkali dikatakan abstrak sehingga membutuhkan penalaran yang baik
pula untuk mampu menyelesaikan masalah-masalah tersebut. Kemampuan berpikir kreatif memiliki peranan penting dalam
kehidupan karena dengan kemampuan berpikir kreatif dapat membawa kemajuan dan pengembangan bagi ilmu pengetahuan
dan teknologi sesuai dengan tuntutan perkembangan zaman dan ilmu yang sedang dihadapi dunia pendidikan saat ini yaitu
harus memiliki berbagai kecakapan atau keterampilan yang nantinya setelah lulus dari sekolah dapat membawa mereka terjun
ke dunia kerja dan dapat meraih keberhasilan. Untuk dapat mengembangkan kemampuan berpikir kreatif matematis, perlu
dilakukan aktivitas-aktivitas pemecahan masalah seperti analogi. Penalaran analogi penting untuk dimiliki dalam bidang
matematika karena merupakan kunci daripada kreativitas. Jika penalaran analogi diterapkan dalam pembelajaran matematika
maka dapat meningkatkan kreativitas siswa, mengembangkan kemampuan penalaran, meningkatkan motivasi, meningkatkan
kemampuan pemecahan masalah, mengingat konsep-konsep matematika untuk jangka panjang, mengaitkan konsep-konsep
matematika yang abstrak dengan kehidupan nyata siswa, dan dapat memberikan contoh lain melalui contoh analogi
matematika.
Kata kunci: kemampuan berpikir kreatif matematis; penalaran analogi; pembelajaran matematika.
Abstract. Mathematics is a subject that is often said to be abstract so it requires good reasoning to be able to solve these
problems. The ability to think creatively has an important role in life because the ability to think creatively can bring progress
and development of science and technology in accordance with the demands of the times and science that is being faced by
the world of education today, namely having various skills or skills that later after graduating from school can bring them
into the world of work and can achieve success. Analogous reasoning is a very important reasoning in the field of
mathematics and is the key to creativity. If analogical reasoning is applied in learning mathematics, it can increase students'
creativity, develop students' reasoning and motivation skills, improve problem solving skills, remember mathematical
concepts for the long term, relate abstract mathematical concepts to students' real lives, and can provide examples others
through analogy examples in mathematics.
Key words: mathematics creative thinking ability; analogous reasoning; math learning.
How to Cite: Mutia, M., Kartono, K., Dwijanto, D., Wijayanti, K. (2022). Peran Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis
dan Penalaran Analogi dalam Pembelajaran Matematika Guna Memenuhi Tuntutan Perkembangan Abad 21. Prosiding
Seminar Nasional Pascasarjana, 2022, 741-749.
741
Mutia Mutia, et. al. / Prosiding Seminar Nasional Pascasarjana UNNES 2022: 741-749
742
Mutia Mutia, et. al. / Prosiding Seminar Nasional Pascasarjana UNNES 2022: 741-749
pendidikan saat ini. Selain itu, juga diperlukan tersebut, maka kemampuan diri seseorang pun
untuk pengembangan diri manusia dan untuk juga akan ikut dikembangkan. Dalam
memecahkan masalah-masalah. Seseorang akan mengembangkan kemampuan berpikir, maka
sulit menemukan jawaban dalam mengatasi secara tidak langsung, seseorang itu juga perlu
permasalahannya jika tidak memiliki kemampuan melibatkan penalaran yang logis dan kreatif agar
berpikir kreatif, sehingga kemungkinan tidak dapat memecahkan masalah kehidupannya dalam
akan ada kemajuan-kemajuan dalam hidupnya, menghadapi tantangan zaman yang semakin maju
dan dapat meningkatkan pemahaman serta dan berkembang.
mempertajam kognitif berpikir manusia. Dengan Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis
berkembangnya kemampuan berpikir kreatif,
maka akan melahirkan gagasan (ide), Berpikir, memecahkan masalah dan
menemukan hubungan yang saling berkaitan, menghasilkan sesuatu yang baru merupakan
mampu berimajinasi, serta mempunyai banyak kegiatan yang kompleks dan saling berhubungan
sudut pandang terhadap suatu hal. Selain itu juga satu sama lain (Somakim & Azhari, 2013).
dapat membuat diri siswa merasa tertantang dan Berpikir dapat diartikan sebagai kemampuan
tertarik untuk menyelesaikan berbagai masalah yang dapat diukur dan dikembangkan secara
dalam belajar. Dengan demikian, mengingat sadar dan sengaja melalui latihan-latihan dan
pentingnya dua kemampuan kognitif ini yaitu kegiatan lainnya yang dilakukan secara rasional
kemampuan berpikir kreatif matematis dan (Munandar, 2009) sedangkan kreatif lebih
penalaran analogi ini, maka perlu dikaji lebih menekankan kepada penemuan baru,
lanjut seperti apa peran keduanya dalam menghasilkan ide/gagasan. Senada dengan
meningkatkan kualitas pembelajaran matematika pendapat tersebut, (Santrock, J. W., 2011)
guna memenuhi tuntutan perkembangan abad 21 menyebutkan kreatif sebagai kemampuan untuk
melalui hasil penelitian, literatur, jurnal, dan memikirkan sesuatu dengan cara-cara yang baru
dokumen lainnya. dan tidak biasa serta melahirkan solusi yang unik.
Berpikir kreatif merupakan sebuah proses untuk
METODE menemukan atau menghasilkan gagasan yang
Penelitian ini menggunakan penelitian baru (Samura, 2019; Suriany, 2016). Berpikir
kepustakaan atau metode kajian pustaka dengan kreatif merupakan kombinasi dari berpikir logis
pendekatan kualitatif dengan dokumentasi dan berpikir divergen yang kemudian
sebagai teknik pengumpulan data. Peneliti menghasilkan sesuatu yang baru. Sesuatu yang
mengumpulkan informasi bersumber dari baru inilah yang kemudian menjadi indikasi
dokumen hasil penelitian, jurnal, dan literatur berpikir kreatif dalam matematika, sedangkan
lainnya yang berkaitan dengan data yang relevan berpikir logis dan berpikir divergen merupakan
dengan kemampuan berpikir kreatif matematis indikator lainnya (Pehkonen, 1997). Tidak hanya
dan penalaran analogi. Langkah-langkah yang itu, Santrock juga mengemukakan bahwa berpikir
dilakukan adalah reduksi data, penyajian data, kreatif merupakan sebuah pemikiran yang baru
dan penarikan kesimpulan yang merujuk pada dan menghasilkan ide-ide yang bermakna dan
teknik analisis data model Miles dan Huberman berharga sedangkan berpikir kreatif matematis
(Sugiyono, 2013). mengacu pada masalah matematika yang bersifat
HASIL DAN PEMBAHASAN terbuka, dapat menghasilkan solusi bervariasi,
dan baru.
Kemampuan berpikir kreatif matematis dan Pada Gambar 1 dan 2 berikut ditunjukkan
penalaran analogi sebagaimana yang telah persoalan matematika mengenai penerapan
dijelaskan pada pendahuluan memiliki hubungan turunan dalam kehidupan dan hasil pekerjaan
antara satu sama lain. Melalui pembelajaran mahasiswa Tadris Matematika Institut Agama
matematika, kemampuan berpikir kreatif dapat Islam Negeri Curup dalam menyelesaikan
dikembangkan melalui analogi. Dengan permasalahan matematika tersebut.
mengembangkan kemampuan berpikir kreatif
743
Mutia Mutia, et. al. / Prosiding Seminar Nasional Pascasarjana UNNES 2022: 741-749
Menjelang perayaan Idul Fitri atau pelaksanaan sebuah pernikahan, masyarakat ramai-ramai
menyiapkan jajanan untuk menyambut Idul Fitri atau pelaksanaan sebuah pernikahan. Tak
terkecuali makanan dari Sumatera yang satu ini, yaitu lemang. Makanan yang berbahan dasar
beras ketan, ubi, atau sagu ini dimasak menggunakan potongan bambu yang dilapisi daun pisang
gulung. Proses pembuatan lemang dilakukan dalam waktu yang cukup lama dan membutuhkan
tenaga banyak orang dalam pengerjaannya. Di Aceh, pembuatan lemang sering dilakukan oleh
ibu-ibu atau perempuan. (modifikasi dari sumber:
https://www.acehtrend.com/2019/06/03/process-buat-lemang-to-meets-perayaan-hari-besar-
islam/).
Jika saat lebaran ibu ingin menghasilkan lemang yang dapat menampung 0,628 kg ketan
dalam satu bambu, maka tentukan ukuran minimal bambu yang harus dibuat untuk menampung
ketan! Jika kelima bambu lemang sudah dibakar dan siap dipotong, seperti terlihat pada gambar
berikut. Berapa potongan lemang yang enak untuk dinikmati tamu Lebaran? Sumber:
https://sumut.idntimes.com/food/dining-guide/doni-hermawan-1/camilan-traditional-medan-
c1c2-regional-sumut/5
744
Mutia Mutia, et. al. / Prosiding Seminar Nasional Pascasarjana UNNES 2022: 741-749
mahasiswa yang kurang kreatif, akan merasakan solusi baru dari suatu masalah. Solusi tersebut
kesulitan untuk menghubungkan permasalahan dapat berupa pemikiran dan ide-ide yang baru dan
yang dihadapi dengan permasalahan yang berharga. Melalui kemampuan ini juga dapat
ditemuinya. Sebagaimana yang dijelaskan oleh menghadirkan imajinasi, kreatif, inovatif, dan
(Munandar, 2009) bahwa berpikir kreatif kritis (Handoko, 2017) serta dapat menentukan
merupakan kemampuan yang didasarkan pada kesuksesan seseorang, mengembangkan
data atau informasi yang tersedia untuk kemampuan, dan memunculkan gagasan-gasan
menemukan banyak kemungkinan jawaban baru yang diperlukan dalam pekerjaan
terhadap suatu masalah, dengan memperhatikan (Adiwijayanti, et al., 2018). Peran kemampuan
jumlah, ketepatan, dan keberagaman jawaban. berpikir kreatif matematis inilah yang kemudian
Definisi ini menunjukkan bahwa jika seseorang dapat meningkatkan pembelajaran matematika
itu mampu menemukan kemungkinan banyak menjadi lebih baik dan mampu membuat
jawaban pada suatu masalah baik itu melalui mahasiswa mengembangkan kemampuannya
pengalamannya yang lalu maupun ide-ide baru sehingga dapat bersaing dan menghadapi tuntutan
yang ditemukannya, maka kemampuan berpikir abad 21. Demikian juga untuk dunia kerjanya,
kreatif matematis seseorang itu juga akan mahasiswa yang terbiasa dengan permasalahan
semakin tinggi. Akan tetapi, bukan berarti banyak matematika dan menyelesaikan dengan cara yang
jawaban atau bervariasi merupakan penyelesaian kreatif akan dapat membentuk karakter
dari permasalahan tersebut. Tentunya jawaban mahasiswa yang kuat dan tahan akan segala
yang bervariasi dan benarlah yang menjadi solusi permasalahan. Kemampuan berpikir kreatif
terbaiknya. Dengan demikian, berpikir kreatif matematis harus sering ditumbuhkan dan
dapat diartikan sebagai sebuah proses pemikiran dikembangkan di dalam diri mahasiswa melalui
untuk menemukan ide atau gagasan baru sebagai aktivitas-aktivitas pemecahan masalah seperti
produk asli dari proses tersebut. Kemampuan penemuan, analogi, dan aktivitas lainnya. Selain
berpikir kreatif dianggap penting dalam itu, di sisi lain kreativitas dapat dianggap sebagai
pembelajaran karena dapat memberikan motivasi proses untuk menghasilkan karya baik dalam
pada siswa untuk memecahkan masalah yang bidang sosial maupun budaya.
berbeda dari ide dan konsep yang berbeda dengan Penalaran Analogi
cara yang berbeda pula.
Torrance menyatakan terdapat empat Analogi merupakan kesamaan sifat dari suatu
indikator kemampuan berpikir kreatif matematis hal yang baru dengan suatu hal yang telah
(Lestari, & Yudhanegara, 2015) yaitu: (1) diketahui sebelumnya yang memiliki kemiripan
kelancaran (fluency) yaitu memiliki berbagai konsep tetapi berbeda yang kemudian digunakan
(lebih dari satu) ide/gagasan; (2) keluwesan untuk memetakan hubungan antara unsur dalam
(flexibility) yaitu memiliki sudat pandang yang masalah sumber dengan masalah target (Orgill &
berbeda terhadap suatu permasalahan; (3) Bodner, 2006). Sedangkan untuk definisi
keaslian (originality) yaitu memiliki ide/gagasan penalaran, Lailiyah (2014) mengartikan
baru dalam menyelesaikan masalah, dan (4) penalaran sebagai proses berpikir logis atau
elaborasi (elaboration) yaitu mampu berpikir memecahkan masalah. Peran penalaran
mengembangkan gagasan/ide dengan terperinci. menjadi suatu hal yang penting dan menarik serta
Hal senada juga disampaikan oleh Torrance perlu untuk dikaji lebih lanjut sebagai pondasi
dalam (Safria, & Sangila, 2018) bahwa terdapat bagi proses berpikir lainnya. Penalaran
indikator yang sama yaitu fluency, flexibility, merupakan ciri dari matematika dan tidak dapat
originality, dan elaboration. Jika ditinjau dari dipisahkan antara keduanya. Dalam
aspeknya, Anwar et al (Rudyanto, 2014) juga menyelesaikan permasalahan matematika
mengemukakan bahwa berfikir kreatif seseorang sangat memerlukan penalaran yang
merupakan suatu cara baru dalam memandang dapat dilatih melalui belajar matematika
atau melihat serta mengerjakan sesuatu yang (Kusumawardani et al., 2018). Penalaran analogi
mengandung 4 (empat) aspek diantaranya yaitu juga berkaitan dengan pengetahuan masa lalu
kefasihan, keluwesan, keaslian, dan keterincian. yaitu merupakan proses berpikir dalam
Seseorang yang kreatif cenderung memiliki memecahkan masalah dengan menggunakan
kesehatan mental, produktif, dan lebih fleksibel kesamaan sifat dari suatu hal yang baru dengan
dalam menghadapi kehidupan. Seseorang yang hal yang lalu yang telah dipelajari sebelumnya
berpikir kreatif dapat menggunakan keterampilan yang memiliki konsep yang sama tetapi berbeda
kognitif dan kemampuannya untuk menemukan bentuk.
745
Mutia Mutia, et. al. / Prosiding Seminar Nasional Pascasarjana UNNES 2022: 741-749
746
Mutia Mutia, et. al. / Prosiding Seminar Nasional Pascasarjana UNNES 2022: 741-749
747
Mutia Mutia, et. al. / Prosiding Seminar Nasional Pascasarjana UNNES 2022: 741-749
748
Mutia Mutia, et. al. / Prosiding Seminar Nasional Pascasarjana UNNES 2022: 741-749
749