Anda di halaman 1dari 9

Prosiding Seminar Nasional Pascasarjana ISSN 26866404

Universitas Negeri Semarang http://pps.unnes.ac.id/prodi/prosiding-pascasarjana-unnes/

Peran Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis dan


Penalaran Analogi dalam Pembelajaran Matematika
Guna Memenuhi Tuntutan Perkembangan Abad 21
Mutia Mutia, Kartono Kartono*, Dwijanto Dwijanto, Kristina Wijayanti

Universitas Negeri Semarang, Jl. Kelud Utara III, Petompon, Kec. Gajahmungkur, Kota Semarang, Jawa
Tengah 50237, Indonesia
*Corresponding Author: kartono.mat@mail.unnes.ac.id

Abstrak. Matematika merupakan pelajaran yang seringkali dikatakan abstrak sehingga membutuhkan penalaran yang baik
pula untuk mampu menyelesaikan masalah-masalah tersebut. Kemampuan berpikir kreatif memiliki peranan penting dalam
kehidupan karena dengan kemampuan berpikir kreatif dapat membawa kemajuan dan pengembangan bagi ilmu pengetahuan
dan teknologi sesuai dengan tuntutan perkembangan zaman dan ilmu yang sedang dihadapi dunia pendidikan saat ini yaitu
harus memiliki berbagai kecakapan atau keterampilan yang nantinya setelah lulus dari sekolah dapat membawa mereka terjun
ke dunia kerja dan dapat meraih keberhasilan. Untuk dapat mengembangkan kemampuan berpikir kreatif matematis, perlu
dilakukan aktivitas-aktivitas pemecahan masalah seperti analogi. Penalaran analogi penting untuk dimiliki dalam bidang
matematika karena merupakan kunci daripada kreativitas. Jika penalaran analogi diterapkan dalam pembelajaran matematika
maka dapat meningkatkan kreativitas siswa, mengembangkan kemampuan penalaran, meningkatkan motivasi, meningkatkan
kemampuan pemecahan masalah, mengingat konsep-konsep matematika untuk jangka panjang, mengaitkan konsep-konsep
matematika yang abstrak dengan kehidupan nyata siswa, dan dapat memberikan contoh lain melalui contoh analogi
matematika.
Kata kunci: kemampuan berpikir kreatif matematis; penalaran analogi; pembelajaran matematika.

Abstract. Mathematics is a subject that is often said to be abstract so it requires good reasoning to be able to solve these
problems. The ability to think creatively has an important role in life because the ability to think creatively can bring progress
and development of science and technology in accordance with the demands of the times and science that is being faced by
the world of education today, namely having various skills or skills that later after graduating from school can bring them
into the world of work and can achieve success. Analogous reasoning is a very important reasoning in the field of
mathematics and is the key to creativity. If analogical reasoning is applied in learning mathematics, it can increase students'
creativity, develop students' reasoning and motivation skills, improve problem solving skills, remember mathematical
concepts for the long term, relate abstract mathematical concepts to students' real lives, and can provide examples others
through analogy examples in mathematics.
Key words: mathematics creative thinking ability; analogous reasoning; math learning.

How to Cite: Mutia, M., Kartono, K., Dwijanto, D., Wijayanti, K. (2022). Peran Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis
dan Penalaran Analogi dalam Pembelajaran Matematika Guna Memenuhi Tuntutan Perkembangan Abad 21. Prosiding
Seminar Nasional Pascasarjana, 2022, 741-749.

PENDAHULUAN diimplementasikan dalam belajar, dengan


Perkembangan zaman dan ilmu yang sedang beradaptasi, dan membuat pembelajaran menjadi
dihadapi dunia pendidikan saat ini semakin lebih baik. Kreativitas dan inovasi merupakan
menuntut pembelajaran dimana siswa harus bagian dari learning and innovation skills yang
memiliki berbagai kecakapan atau keterampilan sangat penting dikembangkan dalam abad 21 ini
yang nantinya setelah lulus dari sekolah dapat (Trilling, & Fadel, 2009). Untuk
membawa mereka terjun ke dunia kerja dan dapat mengembangkan kreativitas dan inovasi tersebut
meraih keberhasilan. Pada dasarnya, kata kunci salah satunya adalah melalui pendidikan yaitu
yang dapat digunakan untuk menggambarkan dengan menumbuhkan kemampuan berpikir
kehidupan di abad ini adalah kompetensi yang kreatif matematis melalui pemecahan masalah di
memiliki makna tidak sekedar pengetahuan akan kelas, melakukan kolaborasi, dan inovatif yang
tetapi juga keterampilan (Rychen & Salganik, sangat dibutuhkan agar mendapatkan kesuksesan
2003). Pada abad 21 ini juga sangat penting dalam pekerjaan maupun kehidupan (Sari, 2015).
memiliki kemampuan untuk berubah yaitu Pendidikan matematika sebagai bagian dari
kreatif, adaptif, dan fleksibel. Dengan adanya pendidikan tentu juga mempunyai peran penting
kreativitas, pekerjaan seseorang dapat menjadi dalam menyiapkan Sumber Daya Manusia
lebih efisien. Efisiensi ini juga dapat (SDM). Dalam kurikulum 2013 telah

741
Mutia Mutia, et. al. / Prosiding Seminar Nasional Pascasarjana UNNES 2022: 741-749

mengamanatkan bahwa mengembangkan melibatkan berpikir divergen yang merupakan


keterampilan berpikir kreatif siswa sangatlah kemampuan untuk memperoleh ide baru dan asli
penting, bahkan tidak hanya siswa, mahasiswa yang menjadi sesuatu yang tidak biasa.
yang melanjutkan belajarnya di perguruan tinggi Kemampuan berpikir kreatif ialah kemampuan
juga sangat perlu mengembangkan kemampuan berpikir yang tidak biasa, menggunakan cara-cara
berpikir kreatifnya karena akan menjadi calon baru dan dapat menghasilkan solusi yang unik
guru yang mengajarkan siswanya. Kreativitas atas suatu permasalahan (Santrock, 2011). Dalam
dapat dilakukan melalui pembelajaran penemuan proses berpikir kreatif kita juga perlu melibatkan
yang di dalamnya terdapat aktivitas-aktivitas bentuk berpikir lainnya seperti penalaran,
kreatif dalam pemecahan masalah (Santia, 2018). hubungan, dan pengungkapan kembali untuk
Hal ini dijelaskan oleh Feldhusen & Treffinger melakukan proses yang sama yaitu menerima,
(dalam (Munandar, 2004)) yang mengemukakan mengingat, menganalisis, dan menggunakan
bahwa teknik synectics yang dikembangkan oleh hasilnya dalam pemecahan masalah. Mahasiswa
William J.J. Gordon dapat menjadi teknik yang menempuh studi pada Pendidikan
berpikir kreatif yang kegiatannya berupa analogi Matematika khususnya pada mahasiswa Tadris
yaitu menggunakan kegiatan-kegiatan kreatif Matematika di IAIN Curup tidak hanya
dalam memecahkan masalah melalui mengalami kesulitan pada kemampuan berpikir
pengetahuan dasar khusus (English, 2004). kreatif matematisnya saja, akan tetapi juga terjadi
Adapun pengetahuan dasar khusus yang pada penalarannya. Hal ini terlihat pada
dimaksud adalah siswa harus mengetahui struktur mahasiswa yang tidak mampu untuk menafsirkan
relasional yang digeneralisasikan dari masalah informasi dan takut untuk menjawab salah
sumber untuk menyelesaikan masalah target, padahal pada pembelajaran matematika penalaran
yang sering disebut dengan transfer atau analogi sangatlah penting karena masalah analogi
mapping. Istilah ini sering disebutkan oleh dapat meningkatkan pengetahuan konseptual
(Ferragud et al., 2015; Gentner, 1989; Holyoak & matematika siswa (English, 2004). Jika penalaran
Thagard, 1989; Saifaddin, 2014). Menurut analogi sudah terbiasa dilakukan oleh siswa,
(Saifaddin, 2014), proses transfer dapat dikatakan maka siswa dapat mempelajari matematika lebih
berhasil jika siswa dapat menemukan informasi mendalam dan konsep matematika dapat
mengenai masalah sumber dengan mudah dan tersimpan hingga jangka waktu yang lama.
mampu menerapkannya untuk memecahkan Selanjutnya, jika penalaran analogi diterapkan
masalah target (masalah yang sama dengan dalam pembelajaran matematika maka dapat
masalah sumber). Selanjutnya, siswa harus meningkatkan kreativitas siswa,
mampu mencari dan mengidentifikasi hubungan mengembangkan kemampuan penalaran dan
yang dapat dikorespondensi antara masalah target motivasi siswa, meningkatkan kemampuan
dan masalah sumber. Terakhir, siswa juga harus pemecahan masalah, mengingat konsep-konsep
tahu apa yang harus dilakukan dengan mencari matematika untuk jangka panjang, mengaitkan
kesamaan hubungan antara masalah sumber dan konsep-konsep matematika yang abstrak dengan
masalah target (English, 2004a). Berdasarkan kehidupan nyata siswa, dan dapat memberikan
penjelasan di atas, maka dapat diisyaratkan pada contoh lain melalui contoh analogi dalam
dasarnya antara kemampuan berpikir kreatif dan pembelajaran matematika (Mofidi, & Parvaneh,
analogi memiliki hubungan yang positif yaitu jika 2012). Dengan demikian, penalaran analogi
kemampuan berpikir kreatif tinggi maka memiliki peran yang sangat penting dalam
analoginya juga tinggi. Hal senada disampaikan pembelajaran matematika yaitu dalam
oleh Guhe et al., (2010) yang menjelaskan bahwa menyelesaikan masalah melibatkan berpikir agar
analogi merupakan kunci kreativitas dan dapat mengaitkan pengetahuan yang telah
merupakan penalaran yang sangat penting diperoleh dengan permasalahan baru yang akan
dimiliki dalam bidang matematika. Guilford juga diselesaikan.
menyatakan bahwa kesamaan antara analogi dan Selain analogi, kreativitas juga memiliki peran
berpikir kreatif matematis juga dapat dilihat pada yang sangat penting seperti yang telah dijelaskan
cara berpikir yang divergen sebab berpikir kreatif sebelumnya. Diperkuat oleh (Ghufron & Rini,
sering didefinisikan juga sebagai berpikir 2014) yang mengemukakan bahwa dengan
divergen dan dalam berpikir divergen ditemukan berpikir kreatif dapat membawa kemajuan dan
kemampuan yang paling signifikan yaitu berpikir pengembangan bagi ilmu pengetahuan dan
kreatif dan penemuan (Kaufman et al., 2008). teknologi sesuai dengan tuntutan perkembangan
Menurut (McGregor, 2007), berpikir kreatif zaman dan ilmu yang sedang dihadapi dunia

742
Mutia Mutia, et. al. / Prosiding Seminar Nasional Pascasarjana UNNES 2022: 741-749

pendidikan saat ini. Selain itu, juga diperlukan tersebut, maka kemampuan diri seseorang pun
untuk pengembangan diri manusia dan untuk juga akan ikut dikembangkan. Dalam
memecahkan masalah-masalah. Seseorang akan mengembangkan kemampuan berpikir, maka
sulit menemukan jawaban dalam mengatasi secara tidak langsung, seseorang itu juga perlu
permasalahannya jika tidak memiliki kemampuan melibatkan penalaran yang logis dan kreatif agar
berpikir kreatif, sehingga kemungkinan tidak dapat memecahkan masalah kehidupannya dalam
akan ada kemajuan-kemajuan dalam hidupnya, menghadapi tantangan zaman yang semakin maju
dan dapat meningkatkan pemahaman serta dan berkembang.
mempertajam kognitif berpikir manusia. Dengan Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis
berkembangnya kemampuan berpikir kreatif,
maka akan melahirkan gagasan (ide), Berpikir, memecahkan masalah dan
menemukan hubungan yang saling berkaitan, menghasilkan sesuatu yang baru merupakan
mampu berimajinasi, serta mempunyai banyak kegiatan yang kompleks dan saling berhubungan
sudut pandang terhadap suatu hal. Selain itu juga satu sama lain (Somakim & Azhari, 2013).
dapat membuat diri siswa merasa tertantang dan Berpikir dapat diartikan sebagai kemampuan
tertarik untuk menyelesaikan berbagai masalah yang dapat diukur dan dikembangkan secara
dalam belajar. Dengan demikian, mengingat sadar dan sengaja melalui latihan-latihan dan
pentingnya dua kemampuan kognitif ini yaitu kegiatan lainnya yang dilakukan secara rasional
kemampuan berpikir kreatif matematis dan (Munandar, 2009) sedangkan kreatif lebih
penalaran analogi ini, maka perlu dikaji lebih menekankan kepada penemuan baru,
lanjut seperti apa peran keduanya dalam menghasilkan ide/gagasan. Senada dengan
meningkatkan kualitas pembelajaran matematika pendapat tersebut, (Santrock, J. W., 2011)
guna memenuhi tuntutan perkembangan abad 21 menyebutkan kreatif sebagai kemampuan untuk
melalui hasil penelitian, literatur, jurnal, dan memikirkan sesuatu dengan cara-cara yang baru
dokumen lainnya. dan tidak biasa serta melahirkan solusi yang unik.
Berpikir kreatif merupakan sebuah proses untuk
METODE menemukan atau menghasilkan gagasan yang
Penelitian ini menggunakan penelitian baru (Samura, 2019; Suriany, 2016). Berpikir
kepustakaan atau metode kajian pustaka dengan kreatif merupakan kombinasi dari berpikir logis
pendekatan kualitatif dengan dokumentasi dan berpikir divergen yang kemudian
sebagai teknik pengumpulan data. Peneliti menghasilkan sesuatu yang baru. Sesuatu yang
mengumpulkan informasi bersumber dari baru inilah yang kemudian menjadi indikasi
dokumen hasil penelitian, jurnal, dan literatur berpikir kreatif dalam matematika, sedangkan
lainnya yang berkaitan dengan data yang relevan berpikir logis dan berpikir divergen merupakan
dengan kemampuan berpikir kreatif matematis indikator lainnya (Pehkonen, 1997). Tidak hanya
dan penalaran analogi. Langkah-langkah yang itu, Santrock juga mengemukakan bahwa berpikir
dilakukan adalah reduksi data, penyajian data, kreatif merupakan sebuah pemikiran yang baru
dan penarikan kesimpulan yang merujuk pada dan menghasilkan ide-ide yang bermakna dan
teknik analisis data model Miles dan Huberman berharga sedangkan berpikir kreatif matematis
(Sugiyono, 2013). mengacu pada masalah matematika yang bersifat
HASIL DAN PEMBAHASAN terbuka, dapat menghasilkan solusi bervariasi,
dan baru.
Kemampuan berpikir kreatif matematis dan Pada Gambar 1 dan 2 berikut ditunjukkan
penalaran analogi sebagaimana yang telah persoalan matematika mengenai penerapan
dijelaskan pada pendahuluan memiliki hubungan turunan dalam kehidupan dan hasil pekerjaan
antara satu sama lain. Melalui pembelajaran mahasiswa Tadris Matematika Institut Agama
matematika, kemampuan berpikir kreatif dapat Islam Negeri Curup dalam menyelesaikan
dikembangkan melalui analogi. Dengan permasalahan matematika tersebut.
mengembangkan kemampuan berpikir kreatif

743
Mutia Mutia, et. al. / Prosiding Seminar Nasional Pascasarjana UNNES 2022: 741-749

Menjelang perayaan Idul Fitri atau pelaksanaan sebuah pernikahan, masyarakat ramai-ramai
menyiapkan jajanan untuk menyambut Idul Fitri atau pelaksanaan sebuah pernikahan. Tak
terkecuali makanan dari Sumatera yang satu ini, yaitu lemang. Makanan yang berbahan dasar
beras ketan, ubi, atau sagu ini dimasak menggunakan potongan bambu yang dilapisi daun pisang
gulung. Proses pembuatan lemang dilakukan dalam waktu yang cukup lama dan membutuhkan
tenaga banyak orang dalam pengerjaannya. Di Aceh, pembuatan lemang sering dilakukan oleh
ibu-ibu atau perempuan. (modifikasi dari sumber:
https://www.acehtrend.com/2019/06/03/process-buat-lemang-to-meets-perayaan-hari-besar-
islam/).
Jika saat lebaran ibu ingin menghasilkan lemang yang dapat menampung 0,628 kg ketan
dalam satu bambu, maka tentukan ukuran minimal bambu yang harus dibuat untuk menampung
ketan! Jika kelima bambu lemang sudah dibakar dan siap dipotong, seperti terlihat pada gambar
berikut. Berapa potongan lemang yang enak untuk dinikmati tamu Lebaran? Sumber:
https://sumut.idntimes.com/food/dining-guide/doni-hermawan-1/camilan-traditional-medan-
c1c2-regional-sumut/5

Gambar 1. Permasalahan Matematika

Permasalahan di atas sebenarnya merupakan tersebut seharusnya dapat menggunakan


permasalahan yang tidak sulit untuk diselesaikan. kemampuannya dalam menyelesaikan masalah
Akan tetapi, mahasiswa masih merasakan yaitu menggunakan ide-ide dan orisinil
kesulitan dalam menyelesaikannya. Bahkan pemikirannya. Pada dasarnya, konsep merupakan
mereka tidak berpikir bahwa soal tersebut hal utama yang perlu dimiliki oleh mahasiswa
merupakan soal yang sering diselesaikannya untuk dapat menyelesaikan permasalahan
dalam pembelajaran, hanya saja dikemas dalam tersebut. Gambar 2 berikut menunjukkan hasil
bentuk yang berbeda yaitu penerapan turunan. Ini pekerjaan salah satu mahasiswa yang kreatif
merupakan contoh dari bagaimana mahasiswa dalam menyelesaikan soal.

Gambar 2. Hasil Pekerjaan Mahasiswa Kreatif

Berdasarkan pengerjaan mahasiswa tersebut menghubungkan persoalan yang dihadapi dengan


terlihat bahwa mahasiswa yang tergolong kreatif pengalaman yang didapatkan sebelumnya dalam
mampu menyelesaikan permasalahannya dengan mengerjakan soal matematika agar terlihat lebih
caranya sendiri. Mahasiswa berusaha mudah dikerjakan. Sedangkan pada kategori

744
Mutia Mutia, et. al. / Prosiding Seminar Nasional Pascasarjana UNNES 2022: 741-749

mahasiswa yang kurang kreatif, akan merasakan solusi baru dari suatu masalah. Solusi tersebut
kesulitan untuk menghubungkan permasalahan dapat berupa pemikiran dan ide-ide yang baru dan
yang dihadapi dengan permasalahan yang berharga. Melalui kemampuan ini juga dapat
ditemuinya. Sebagaimana yang dijelaskan oleh menghadirkan imajinasi, kreatif, inovatif, dan
(Munandar, 2009) bahwa berpikir kreatif kritis (Handoko, 2017) serta dapat menentukan
merupakan kemampuan yang didasarkan pada kesuksesan seseorang, mengembangkan
data atau informasi yang tersedia untuk kemampuan, dan memunculkan gagasan-gasan
menemukan banyak kemungkinan jawaban baru yang diperlukan dalam pekerjaan
terhadap suatu masalah, dengan memperhatikan (Adiwijayanti, et al., 2018). Peran kemampuan
jumlah, ketepatan, dan keberagaman jawaban. berpikir kreatif matematis inilah yang kemudian
Definisi ini menunjukkan bahwa jika seseorang dapat meningkatkan pembelajaran matematika
itu mampu menemukan kemungkinan banyak menjadi lebih baik dan mampu membuat
jawaban pada suatu masalah baik itu melalui mahasiswa mengembangkan kemampuannya
pengalamannya yang lalu maupun ide-ide baru sehingga dapat bersaing dan menghadapi tuntutan
yang ditemukannya, maka kemampuan berpikir abad 21. Demikian juga untuk dunia kerjanya,
kreatif matematis seseorang itu juga akan mahasiswa yang terbiasa dengan permasalahan
semakin tinggi. Akan tetapi, bukan berarti banyak matematika dan menyelesaikan dengan cara yang
jawaban atau bervariasi merupakan penyelesaian kreatif akan dapat membentuk karakter
dari permasalahan tersebut. Tentunya jawaban mahasiswa yang kuat dan tahan akan segala
yang bervariasi dan benarlah yang menjadi solusi permasalahan. Kemampuan berpikir kreatif
terbaiknya. Dengan demikian, berpikir kreatif matematis harus sering ditumbuhkan dan
dapat diartikan sebagai sebuah proses pemikiran dikembangkan di dalam diri mahasiswa melalui
untuk menemukan ide atau gagasan baru sebagai aktivitas-aktivitas pemecahan masalah seperti
produk asli dari proses tersebut. Kemampuan penemuan, analogi, dan aktivitas lainnya. Selain
berpikir kreatif dianggap penting dalam itu, di sisi lain kreativitas dapat dianggap sebagai
pembelajaran karena dapat memberikan motivasi proses untuk menghasilkan karya baik dalam
pada siswa untuk memecahkan masalah yang bidang sosial maupun budaya.
berbeda dari ide dan konsep yang berbeda dengan Penalaran Analogi
cara yang berbeda pula.
Torrance menyatakan terdapat empat Analogi merupakan kesamaan sifat dari suatu
indikator kemampuan berpikir kreatif matematis hal yang baru dengan suatu hal yang telah
(Lestari, & Yudhanegara, 2015) yaitu: (1) diketahui sebelumnya yang memiliki kemiripan
kelancaran (fluency) yaitu memiliki berbagai konsep tetapi berbeda yang kemudian digunakan
(lebih dari satu) ide/gagasan; (2) keluwesan untuk memetakan hubungan antara unsur dalam
(flexibility) yaitu memiliki sudat pandang yang masalah sumber dengan masalah target (Orgill &
berbeda terhadap suatu permasalahan; (3) Bodner, 2006). Sedangkan untuk definisi
keaslian (originality) yaitu memiliki ide/gagasan penalaran, Lailiyah (2014) mengartikan
baru dalam menyelesaikan masalah, dan (4) penalaran sebagai proses berpikir logis atau
elaborasi (elaboration) yaitu mampu berpikir memecahkan masalah. Peran penalaran
mengembangkan gagasan/ide dengan terperinci. menjadi suatu hal yang penting dan menarik serta
Hal senada juga disampaikan oleh Torrance perlu untuk dikaji lebih lanjut sebagai pondasi
dalam (Safria, & Sangila, 2018) bahwa terdapat bagi proses berpikir lainnya. Penalaran
indikator yang sama yaitu fluency, flexibility, merupakan ciri dari matematika dan tidak dapat
originality, dan elaboration. Jika ditinjau dari dipisahkan antara keduanya. Dalam
aspeknya, Anwar et al (Rudyanto, 2014) juga menyelesaikan permasalahan matematika
mengemukakan bahwa berfikir kreatif seseorang sangat memerlukan penalaran yang
merupakan suatu cara baru dalam memandang dapat dilatih melalui belajar matematika
atau melihat serta mengerjakan sesuatu yang (Kusumawardani et al., 2018). Penalaran analogi
mengandung 4 (empat) aspek diantaranya yaitu juga berkaitan dengan pengetahuan masa lalu
kefasihan, keluwesan, keaslian, dan keterincian. yaitu merupakan proses berpikir dalam
Seseorang yang kreatif cenderung memiliki memecahkan masalah dengan menggunakan
kesehatan mental, produktif, dan lebih fleksibel kesamaan sifat dari suatu hal yang baru dengan
dalam menghadapi kehidupan. Seseorang yang hal yang lalu yang telah dipelajari sebelumnya
berpikir kreatif dapat menggunakan keterampilan yang memiliki konsep yang sama tetapi berbeda
kognitif dan kemampuannya untuk menemukan bentuk.

745
Mutia Mutia, et. al. / Prosiding Seminar Nasional Pascasarjana UNNES 2022: 741-749

Gambar 3. Bagan Penalaran Analogi Mahasiswa dalam Menyelesaikan Masalah

Pada Gambar 3 ditunjukkan proses mahasiswa (2013). Berdasarkan penyelesaian mahasiswa


dalam menggunakan penalaran analogi yang dengan menggunakan tahapan Ruppert tersebut,
terdiri dari tahapan structuring, mapping, maka kemudian dapat dijelaskan bahwa
applying, dan verifying. Tahapan dalam mahasiswa dapat menggunakan kemampuannya
penalaran merupakan bagian dari urutan dalam untuk menemukan solusi permasalahan yang
melakukan penalaran. Tahapan penalaran analogi mirip dengan permasalahan yang ditemukan
yang diadaptasi oleh Keane adalah pengenalan sebelumnya. Dalam menggunakan penalaran ini,
representasi, retrieval (pencarian keterangan), tentunya membutuhkan proses sehingga
mapping (pemetaan), validasi dan induksi kemudian mampu untuk menarik kesimpulan.
(Donoghue, 2004). Tahapan retrieval berkaitan Seperti yang dijelaskan oleh (Hosnan, 2014)
dengan menghadirkan memori dan adaptasi, bahwa penalaran analogi merupakan proses
mapping berkaitan dengan reasoning (penalaran) penarikan kesimpulan berdasarkan persamaan
dan learning by abstraction (belajar pada aspek yang penting di antara dua hal atau
mengabstraksi). (Kokinov & French, 2003) masalah. Penalaran analogi merupakan penarikan
mengidentifikasi bahwa ada tahapan yang kesimpulan berdasarkan data yang sama atau
ditemukan setelah mapping yang berbeda dengan mirip prosesnya (Sumarmo, 2015). Namun, di
tahapan Keane sebelumnya yaitu transfer dan antara keempat tahapan tersebut, tidak semua
learning (pengetahuan). Transfer berkaitan tahapan dapat dilakukan oleh mahasiswa.
dengan kreativitas dam belajar mentransfer. Mahasiswa merasa kesulitan saat mengenal
Sedangkan tahapan menurut Markus Ruppert masalah target dan menghubungkannya dengan
(2013), terdiri dari empat tahapan yaitu penataan masalah sumber yang dikenal dengan transfer.
(structuring), pemetaan (mapping), menerapkan Menurut tahapan Keane, tahapan transfer ini
(applying), dan memverifikasi (verifying). Kajian berkaitan dengan kreativitas. Pada bagian inilah
ini menggunakan tahapan menurut Ruppert peneliti kemudian dapat melihat bagaimana

746
Mutia Mutia, et. al. / Prosiding Seminar Nasional Pascasarjana UNNES 2022: 741-749

mahasiswa menggunakan penalarannya untuk Lebih lanjut (English, 2004) menjelaskan


menemukan keterkaitan atau hubungan antara penalaran analogi merupakan proses menarik
penyelesaian masalah sumber dengan masalah kesimpulan berdasarkan informasi penyelesaian
target. Komponen penalaran analogi memang pada permasalahan sumber yang telah diketahui
tidak semuanya dapat digunakan dalam untuk diaplikasikan pada permasalahan target
menyelesaikan suatu masalah. Komponen dengan menggunakan kesamaan sifat dan struktur
penalaran analogi dapat digunakan tergantung hubungan. Kemampuan berpikir kreatif memiliki
instrumen atau masalah yang sedang dihadapi hubungan yang erat dengan penalaran analogi,
(Kristayulita, 2018). Pada penyelesaian tersebut, hal ini dapat diketahui dari cara berpikir
terlihat bahwa mahasiswa mampu menggunakan kemampuan berpikir kreatif dan penalaran
konsep volume pada balok kemudian ditransfer analogi yang sama-sama menggunakan pola pikir
pada bangun tabung sehingga diperoleh divergen. Kreatif juga merupakan bagian dari
penyelesaian yang mirip tapi berbeda. Pada penalaran yang perlu dikembangkan melalui
analogi, yang dilihat hanya persamaannya, tanpa penalaran itu sendiri. Dengan demikian,
melihat perbedaan. Seperti yang disampaikan mahasiswa yang memiliki kemampuan berpikir
oleh (Shadiq, 2013) bahwa membandingkan dua kreatif matematis dan penalaran analogi yang
hal yang berbeda dan dengan hanya tinggi, maka akan dapat meningkatkan kualitas
memperhatikan persamaannya saja dan tidak pembelajaran matematika yang lebih baik karena
memperhatikan perbedaannya lalu dilakukan melibatkan aktivitas-aktivitas pemecahan
penarikan kesimpulan, itulah yang dinamakan masalah yang didasarkan pada proses berpikir
dengan analogi. hingga penarikan kesimpulan. Penalaran analogi
Peran Kemampuan Berpikir Kreatif juga merupakan bagian dari penalaran induktif
Matematis dan Penalaran Analogi dalam yang perlu ditanamkan dan dikembangkan pada
Pembelajaran Matematika mahasiswa sebab matematika sudah semakin
abstrak di tingkat perguruan tinggi dan sebagai
Matematika merupakan pelajaran yang calon mahasiswa juga wajib melatih
seringkali dikatakan abstrak sehingga penalarannya agar dapat mengembangkan
membutuhkan penalaran yang baik pula untuk kemampuan berpikir kreatif matematisnya demi
mampu menyelesaikan masalah-masalah kemajuan pembelajaran matematika dalam
tersebut. Siswa yang memiliki kemampuan memenuhi tuntutan abad 21.
berpikir kreatif matematis yang tinggi biasanya
menggunakan strategi pemecahan masalah SIMPULAN
dengan mengubah cara pandang terhadap Penalaran dan kemampuan berpikir kreatif
masalah, membagi masalah menjadi beberapa matematis seringkali diabaikan oleh peserta didik
sub-masalah yang lebih sederhana, menemukan baik siswa maupun mahasiswa. Permasalahan ini
pola, dan menggunakan analogi untuk masalah semakin kompleks jika telah diimplementasikan
yang sama. Masalah yang sama maksudnya di perguruan tinggi. Padahal dua kemampuan
adalah masalah sumber yang memiliki kemiripan kognitif tersebut memiliki peranan yang penting
konsep dengan masalah target. Awalnya, siswa dalam pembelajaran matematika guna memenuhi
diberikan permasalahan terlebih dahulu yang tuntutan perkembangan abad 21. Melalui
terdiri dari masalah sumber. Siswa diharapkan kemampuan berpikir kreatif dapat membawa
dapat menyelesaikan masalah sumber, setelah kemajuan dan pengembangan bagi IPTEK sesuai
siswa dapat menyelesaikan dan memahami dengan tuntutan perkembangan zaman dan ilmu
masalah sumber dengan baik, maka selanjutnya pendidikan saat ini yaitu harus memiliki berbagai
guru memberikan masalah target. Masalah target kecakapan atau keterampilan yang nantinya
berisikan permasalahan matematika yang lebih setelah lulus dari sekolah dapat membawa mereka
kompleks daripada masalah sumber (seperti yang terjun ke dunia kerja dan dapat meraih
dilakukan pada mahasiswa sebelumnya). keberhasilan. Begitupun dengan penalaran
Biasanya dalam menyelesaikan masalah sumber, analogi yaitu mampu mengembangkan
siswa akan menggunakan strategi yang diketahui, kemampuan berpikir kreatif matematis melalui
konsep-konsep yang dimilikinya berdasarkan aktivitas-aktivitas dalam penyelesaian masalah,
pengetahuannya yang lalu, yang kemudian khususnya dalam masalah sumber dan masalah
menjadikan masalah sumber yang telah target. Penalaran analogi diterapkan dalam
diselesaikan tersebut sebagai pengetahuan awal pembelajaran matematika agar dapat
untuk masalah target yang akan diselesaikan. meningkatkan kreativitas siswa,

747
Mutia Mutia, et. al. / Prosiding Seminar Nasional Pascasarjana UNNES 2022: 741-749

mengembangkan kemampuan penalaran dan Siswa dalam Memecahkan Masalah


motivasi siswa, meningkatkan kemampuan Matematika. Malang: Pascasarjana
pemecahan masalah, mengingat konsep-konsep Universitas Negeri Malang.
matematika untuk jangka panjang, mengaitkan Katagiri, S. (2012). Mathematical Thingking.
konsep-konsep matematika yang abstrak dengan Singapura: World Scientific.
kehidupan nyata siswa, dan dapat memberikan Kaufman, J., Plucker, J. A., & Baer, J. (2008).
contoh lain melalui contoh analogi dalam Essential of Creativity Assessment.
pembelajaran matematika. Hoboken: John Wiley & Sons, Inc.
REFERENSI Kokinov, B., & French, R. M. (2003).
Computational Models of Analogy-Making.
Adiwijayanti, D. R., Yusmin, E., & Astuti, D. In Nadel, L. Encyclopediaof Cognitive
(2018). Kemampuan Berpikir Kreatif Science, Vol.1, Pp.113-118.
Ditinjau dari Kemampuan Analogi dalam Kristayulita. (2018). Kesalahan Penalaran Analogi
Menyelesaikan Masalah Open-Ended di Siswa dalam Menyelesaikan Masalah
SMP. J. Pendidik. Dan Pembelajaran Analogi Indirect. Disertasi. Tidak
Khatulistiwa. Dipublikasikan.
Donoghue, D. (2004). Finding Novel Analogies. http://repository.um.ac.id/64545/.
Thesis of Ph.D. Disseratation not Kusumawardani, Kartono, D. R., & Wardono.
publication. Dublin: Department of (2018). Pentingnya Penalaran Matematika
Computer Science University College dalam Meningkatkan Kemampuan Literasi
Dublin. Matematika. PRISMA 1 (2018) PRISMA,
English, L. D. (2004a). Mathematical and Prosiding Seminar Nasional Matematika
Analogical Reasoning of Young Learners. Https://Journal.Unnes.Ac.Id/Sju/Index.Php/
New Jersey: Lawrence Erlbaum. Prisma/ (588-595).
English, L. D. (2004b). Mathematical and Lailiyah, S. (2014). Penalaran Analogi: Tinjauan
Analogical Reasoning of Young Learners. Tipe dan Komponennya. Makalah
New Jersey: Lawrence Erlbaum. Diseminarkan Di Seminar Nasional TEQIP
Ferragud, C. B., Portolés, J. J. S., & Sanjosé, V. EXCHANGE OF EXPERIENCES 2014
(2015). Effects of Topic Familiarity on Universitas Negeri Malang.
Analogical Transfer in Problem-Solving: A Lestari, K. E., & Yudhanegara, M. R. (2015).
Think-Aloud Study of Two Singular Cases. Penelitian Pendidikan Matematika.
Eurasia Journal of Mathematics, Science & Bandung: PT Refika Aditama.
Technology Education, 11(4), 875-887. McGregor, D. (2007). Thinking; Developing
Gentner, D. (1989). The Mechanisms of Analogical Learning. A Guide to Thinking Skills in
Learning. In S. Vosniadou and A. Ortony Education. Berkshire, England: Open
(Eds.). Similarity and Analogical Reasoning. University Press.
Cambridge, MA: Cambridge University Moeller, M., Cutler, K., & Fiedler, D., et al. (2013).
Press: 199-241. Visual Thinking Strategies Creative and
Ghufron, N., & Rini, R. S. (2014). Teori-teori Critical Thinking: The Synergy that Occurs
Psikologi. Yogyakarta: Ar-Ruzz media. Between Creativity and Critical Thinking
Handoko, H. (2017). Pembentukan Keterampilan Allows Powerful Learning to Occur. Phi
Berpikir Kreatif pada Pembelajaran Delta Kappan, Vol 95, 56-60.
Matematika Model SAVI Berbasis (Http://Search.Ebscohost.Com/Login.Aspx?
Discovery Strategy Materi Dimensi Tiga Direct=true&db=ehh&AN=91859537&site
Kelas X. Eduma: Mathematics Education =ehost-Live, Diakses 1 Juni 2015)., 2.
Learning and Teaching, 6(1), 85-95. Mofidi, S. A., & Parvaneh A. (2012). Instruction of
Holyoak, К. J. ,., & Thagard, P. (1989). Analogical Mathematical Concept Through Analogical
Mapping by Constraint Satisfaction. Reasoning Skills. Indian Journal of Science
Http://Cogsci.Uwaterloo.ca/ and Technology, Vol 5 Number 6.
Articles/Holyoak.Analogical.Cogsci. Munandar, Utami. (2004). Pengembangan
Hosnan, M. (2014). Pendekatan Saintifik dan Kreativitas Anak Berbakat. Jakarta: Rineka
Kontekstual dalam Pembelajaran abad 21: Cipta.
Kunci Sukses Implementasi Kurikulum 2013. Munandar, Utami. (2009). Pengembangan
Jakarta: Ghalia Indonesia. Kreativitas Anak Berbakat. Jakarta: Rineka
Indrayani, A. (2014). Proses Berpikir Analogi Cipta.

748
Mutia Mutia, et. al. / Prosiding Seminar Nasional Pascasarjana UNNES 2022: 741-749

Orgill, K. M., & Bodner, G. M. (2006). An Analysis 63.


of the Effectiveness of Analogy Use in Santrock, J. W. (2011). Educational Psychology.
College-Level Biochemistry Textbooks. New York: McGraw-Hill Companies.
Journal Of Research in Science Teaching, Santrock, J. W. (2011). Educational Psychology.
Vo. 43. No.10: 1040- 1060. Diakses Dari New York: McGraw-Hill Companies.
Https://Www.Researchgate.Net/Profile/Geo Sari, R. H. N. (2015). Literasi Matematika: Apa,
rge_Bodner/Publication/227715603_An_an Mengapa dan Bagaimana? Semnas
alysis_of_ Universitas Negeri Yogyakarta.
The_effectiveness_of_analogy_use_in_colle Sasanti, R.D. (2005). Pembelajaran dengan
ge Analogi untuk Meningkatkan Kemampuan
Level_biochemistry_textbooks/Links/00b495 Berpikir Kreatif. Tidak dipublikasikan, Tesis
21ce6ab5bc7b000000.Pdf DOI Unesa Surabaya: Unesa Surabaya.
10.1002/Tea.20129. Shadiq, F. (2013). Penalaran dengan Analogi?
Pehkonen, Erkki. (1997). The State of Art in Pengertiannya dan Mengapa Penting.
Mathematical Creativity. Widyaiswara PPPPTK Matematika1-7.
Http://Www.Fiz.Karlsruhe.de/Fiz/Publicatio Somakim, & Azhari. (2013). Peningkatan
ns/Zdm. Volume 29, No.3, Electronic Edition Kemampuan Berpikir Kreatif Matematik
ISSN 1615-679X. Siswa melalui Pendekatan Konstruktivisme
Rudyanto, H. E. (2014). Model Discovery Learning di Kelas VII Sekolah Menengah Pertama
Dengan Pendekatan Saintifik Bermuatan (SMP) Negeri 2 Banyuasin III. Diakses Di
Krakter Untuk Meningkatkan Kemampuan Http://Ejournal.Unsri.Ac.Id/Index.Php/Jpm/
Berpikir Kreatif. Premiere Educandum, 4(1), Article/ViewFile/992/364.
41-48. Sternberg, R. J. (2003). Creative Thinking in The
Safria, S. A., & Sangila, M. S. (2018). Kemampuan Classroom. Scandinavian Journal of
Berpikir Kreatif Matematis Siswa SMP Education Research, Vol 47, No. 3, 325-338.
Negeri 9 Kendari pada Materi Bangun Datar. Sugiyono. (2013). Metodologi Penelitian
Jurnal Al-Ta’dib, 11(2). Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung:
Saifaddin, D. (2014). Procedural Similarity and Its Alfabeta.
Effect on Transfer. Sumarmo, U. (2015). Berpikir dan Disposisi
Samura, A. O. (2019). Kemampuan Berpikir Kritis Matematik serta Pembelajarannya.
dan Kreatif Matematis Melalui Bandung: UPI.
Pembelajaran Berbasis Masalah. Journal of Suriany, E. (2016). Peningkatan Kemampuan
Mathematics Education and Science, 5(1), Berpikir Kreatif Matematis Siswa SMA
20–28. melalui Pembelajaran Math-Talk Learning
Santia, I. (2018). Keterampilan Berpikir Kreatif Community. Indonesian Digital Journal of
Mahasiswa Calon Guru Matematika dalam Mathematics and Education, 3(5), 296–305.
Pemecahan Masalah Kontekstual. Jurnal Trilling, B., & Fadel, C. (2009). 21st Century Skills:
Riset Pendidikan Dan Inovasi Pembelajaran Learning for Life in Our Times. John Wiley
Matematika, JRPIPM, Vol. 1, No. 2, Pp. 50- & Sons, 978-0-47-055362-6.

749

Anda mungkin juga menyukai