BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Pada proses pembuatan “Semur Telur” yang termasuk CCP, yaitu pada

tahap penerimaan/sortasi pada telur ayam, pengolahan semur telur,

penyimpanan sementara, pemorsian dan pendistribusian semur telur.

2. Penerapan HACCP pada tahap penerimaan/ sortasi bahan makanan telur

ayam dilakukan dengan baik karena sesuai dengan spesifikasi yang

ditentukan oleh pihak Instalasi Gizi RSUD Ulin Banjarmasin. Artinya

memiliki mutu yang baik.

3. Penerapan HACCP pada tahap pengolahan semur telur kurang baik karena

beberapa tenaga pengolah makanan tidak menggunakan alat pelindung diri

yang lengkap seperti beberapa tenaga pengolah bercakap-cakap dengan

pemasak lainnya dan tidak menggunakan masker atau masker tidak

menutupi mulut dan hidung (dikalungkan dileher saja).

4. Pada tahap pemorsian semur telur sudah dilakukan dengan tepat yaitu

menggunakan centong untuk pengambilan semur telurnya. Hal ini dapat

mencegah kontaminasi makanan dan menjaga rasa pada makanan agar

tidak berubah ketika disajikan kepada pasien. Akan tetapi, beberapa plato

bertutup berbahan stainless steel masih meninggalkan air bekas cucian

piring. Hal ini dapat menjadi sumber kontaminasi bakteri E.Coli yang

biasa ada pada air. Lalu, beberapa APD petugas yang tidak lengkap pada

59
 60

saat pemorsian akan menambah terjadinya kontaminasi pada makanan

yang akan disajikan.

5. Penerapan HACCP pada tahap distribusi semur telur cukup baik karena

menggunakan troli tertutup yang terbuat dari stainless steel yang

sebelumnya sudah dibersihkan terlebih dahulu. Akan tetapi, beberapa

petugas pendistribusian terlihat tidak menggunakan APD seperti sarung

tangan dan penutup kepala.

B. SARAN

1. Hendaknya pengawas bagi tenaga pengolah makanan memantau dan

mengingatkan para tenaga pengolah makanan untuk selalu menggunakan

APD yang lengkap seperti celemek, sarung tangan, masker, penutup

kepala dan alas kaki dan memberikan reward kepada petugas yang

menggunakan APD yang lengkap

2. Hendaknya beberapa plato stainless steel bebas dari bekas air pencucian

dan kering sempurna sehingga dapat mencegah terjadinya kontaminasi

bakteri pada makanan.