Air Susu Ibu (ASI) adalah cairan yang disekresikan oleh kelenjar
payudara ibu berupa makanan alamiah atau susu terbaik bernutrisi
dan berenergi tinggi yang diproduksi sejak masa kehamilan
ASI merupakan makanan yang sempurna dan terbaik bagi bayi
khususnya bayi 0-6 bulan karena mengandung unsur-unusr gizi
yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi yang
optimal (Dinas Kesehatan Kota Semarang, 2015).
KESEHATAN REPRODUKSI
BAYI
Ada beberapa manfaat ASI eksklusif untuk bayi 0-6 bulan pertama,
sebagai berikut :
Didalam ASI terdapat berbagai zat gizi yang sangat dibutuhkan untuk
tumbuh kembang anak terutama selama masa pertumbuhannya.
Pemberian ASI eksklusif pada anak secara optimal dapat mencegah anak
mengalami masalah gangguan gizi seperti stunting atau masalah gizi
kurang dan gizi lebih.
Masalah/Penyakit akibat
tidak diberikan ASI
Anak yang tidak diberikan ASI secara eksklusif nantinya akan lebih
berisiko terkena berbagai jenis penyakit, seperti diare, diabetes, kanker
anak, pneumonia, kegemukan, alergi, asma, dan penyakit jantung dan
pembuluh darah.
Selain masalah-masalah penyakit yang dapat dialami sang anak karena
kurangnya mendapatkan ASI eksklusif, anak juga bias mengalami masalah
gizi ganda yaitu gizi kurang dan gizi lebih
Kandungan Gizi pada ASI
Kandungan gizi yang terdapat dalam ASI terdiri dari kerbohidrat, protein, lemak,
karnitin, mineral, vitamin.
a. Karbohidrat
Karbohidrat atau hirat arang dalam ASI dalam bentuk laktosa yang jumlahnya
akan berubah-ubah setiap hari menurut kebutuhan tumbuh kembang bayi.
Produk dari laktosa adalah galaktosa dan glukosamin.
Galaktosa merupakan nutrisi vital untuk pertumbuhan jaringan otak dan
merupakan kebutuhan nutrisi medula spinalis, yaitu untuk pembentukan mielin
(selaput pembungkus sel saraf). Laktosa meningkatkan penyerapan kalsium
fosfor dan magnesium yang sangat penting untuk pertumbuhan tulang, terutama
pada masa bayi untuk proses pertumbuhan gigi dan perkembangan tulang.
Kandungan Gizi pada ASI
b. Protein
Protein dalam ASI dan susu sapi terdiri dari protein whey dan Casein. Protein
dalam ASI lebih banyak terdiri dari protein whey yang lebih mudah diserap oleh
usus bayi, sedangkan susu sapi lebih banyak mengandung protein Casein
yang lebih sulit dicerna oleh usus bayi
ASI mempunyai jenis asam amino yang lebih lengkap dibandingkan susu
sapi. Salah satu contohnya adalah asam amino taurin Taurin diperkirakan
mempunyai peran pada perkembangan otak karena asam amino ini ditemukan
dalam jumlah cukup tinggi pada jaringan otak yang sedang berkembang.
Kandungan Gizi pada ASI
c. Lemak
Selain jumlah yang cukup, Lemak dalam ASI mengandung lemak rantai panjang
yang dibutuhkan sel jaringan otak, mudah dicerna serta mempunyai jumlah yang
cukup tinggi dalam bentuk omega 3, omega 6, DHA dan Acachidonid acid
Lemak diperlukan dalam jumlah sedikit sebagai energi, juga digunakan oleh
otak untuk membuat meilin, yaitu zat yang mengelilingi sel saraf otak dan akson
agar tidak mudah rusak bila terkena rangsangan.
Lemak ASI disamping mudah dicerna dan diserap oleh bayi juga mengandung
lipase yang mencerna lemak trigliserida menjadi digliserida. Jumlah asam linoleat
dalam ASI sangat tinggi, memacu perkembangan sel saraf otak bayi seoptimal
mungkin
Kandungan Gizi pada ASI
d. Karnitin
e. Vitamin
Vitamin yang terkandung dalam ASI diantaranya vitamin K , vitamin D,
vitamin E, vitamin A dan vitamin yang larut dalam air.
KAITAN ASI EKSLUSIF DENGAN
KESPRO BAYI