1. Pengertian
ASI eksklusif adalah pemberian ASI (air susu ibu) ke bayi yang baru lahir
sampai usianya 6 bulan. Selama kurun waktu 6 bulan tersebut, bayi hanya
diperbolehkan menerima ASI dan tidak diberikan makanan atau minuman
lainnya, termasuk air putih. Baru setelah usia bayi di atas 6 bulan, boleh mulai
diperkenalkan dengan berbagai jenis makanan lain dengan tetap masih
memberikan ASI.
Hal ini disebut sebagai makanan pendamping ASI (MPASI). Itulah
mengapa sebaiknya pemberian ASI masih terus dilanjutkan sampai bayi genap
berusia 2 tahun. Kadang, di Indonesia, ibu masih suka memberikan air putih,
air gula, atau air teh kepada bayi sembari menunggu ASI-nya yang belum
keluar.
2. Kandungan ASI
Ketika pertama kali menyusui, ASI yang keluar biasanya berwarna bening
agak kekuningan. Cairan ASI pertama ini bernama kolostrum. Meski
warnanya tidak terlihat seperti susu pada umumnya, tapi sebaiknya jangan
membuang cairan ASI pertama ini.
Pasalnya, kolostrum dari ASI eksklusif adalah cairan yang memiliki banyak
zat gizi penting di dalamnya. Meliputi vitamin A, antibodi, serta sel darah
putih, yang baik untuk bayi.
Setelah cairan kolostrum habis, cairan ASI kemudian akan berubah menjadi
warna putih susu. Tak kalah dengan kolostrum, ASI juga mengandung
sejumlah zat gizi baik, mencakup:
Karbohidrat. Laktosa adalah jenis karbohidrat yang ada di dalam ASI,
dan mampu menyumbang sekitar 42 persen dari total energi.
Protein. Ada dua jenis protein di dalam ASI, yakni whey dan
kasein. Whey memiliki kandungan protein sebanyak 60 persen, sementara
kasein mengandung sekitar 40 persen.
Lemak. ASI mengandung asam lemak esensial berupa asam linoleat dan
asam alfa-linolenat. Kedua jenis asam lemak esensial tersebut merupakan
zat pembangun senyawa AA (arachidonic acid) dan DHA
(docosahexaenoic acid). Asupan lemak dari ASI mampu menyumbang
sekitar 40-50 persen dari energi harian bayi.
Vitamin. ASI juga memiliki sejumlah vitamin yang dapat mencukupi
semua kebutuhan harian bayi. Mulai dari vitamin larut lemak seperti A, D,
E, dan K, hingga vitamin larut air seperti B dan C.
Mineral. ASI mengandung banyak mineral di dalamnya. Meliputi
kalsium, tembaga, selenium, mangan, seng, fluor, kromium, zat besi, dan
lain sebagainya.
Atas dasar inilah, pemberian ASI eksklusif adalah makanan terbaik bagi
bayi yang usianya belum genap 6 bulan.
3. Manfaat Memberikan ASI Eksklusif
ASI adalah makanan sempurna untuk bayi, terlebih jika diberikan secara
eksklusif selama 6 bulan. Selain ASI, tidak ada makanan lain yang cocok
diberikan pada bayi sampai usianya 6 bulan. Di dalam ASI, terutama ASI
pertama (kolostrum), terdapat kandungan zat gizi dengan komposisi yang
tepat untuk memenuhi kebutuhan gizi bayi. Bukan hanya kebutuhan gizi bayi
yang langsung terpenuhi berkat ASI.bayi juga bisa merasa kenyang
selayaknya makan dan minum seperti pada umumnya meski sebenarnya hanya
menyusu ASI. Dengan begitu, memberikan ASI eksklusif sampai 6 bulan
adalah hal penting karena bisa sangat mendukung pertumbuhan dan
perkembangan bayi Anda. Bukan itu saja, ASI juga memiliki kandungan
antibodi yang sangat diperlukan untuk memperkuat sistem kekebalan
tubuhnya sejak dilahirkan. Alhasil, pemberian ASI eksklusif dapat
menurunkan risiko bayi terkena berbagai macam penyakit, dan menurunkan
risiko kematian karena serangan penyakit tersebut.
Ada berbagai manfaat ASI lainnya yang bisa didapatkan oleh Anda dan bayi,
seperti:
Mencegah bayi menderita alergi. Pemberian susu formula, susu sapi, atau
susu kedelai pada bayi rentan membuat bayi mengalami reaksi alergi.
Meningkatkan kecerdasan bayi. Pemberian ASI dapat meningkatkan
perkembangan kognitif bayi.
Melindungi bayi dari obesitas. ASI eksklusif yang diberikan pada bayi
dapat menurunkan risikonya untuk mengalami kegemukan saat ia remaja atau
dewasa.
Menyusui membantu ibu menurunkan berat badan yan meningkat selama
kehamilan.
Membantu meningkatkan kontraksi rahim, mengurangi perdarahan, dan
mengembalikan ukurannya seperti semula setelah kehamilan. Ini karena menyusui
meningkatkan produksi hormon oksitosin yang mendukung hal-hal tersebut.
Menurunkan risiko ibu mengalami depresi postpartum atau depresi pasca
melahirkan.
a. Kacang arab
b. Oatmeal
c. Bayam
Di sisi lain, sayur bayam juga bermanfaat dimakan oleh Anda yang
sedang dalam masa pemulihan karena perdarahan setelah melahirkan.
Alasanya karena sayur bayam tinggi kandungan zat besi di dalamnya,
sehingga bisa membantu melancarkan pembentukan sel darah
merah.antioksidan yang ada di dalam sayur bayam dapat menjaga kesehatan
fungsi jantung berkat kandungan kalorinya yang rendah. Anda juga akan
mendapatkan sejumlah energi, karbohidrat, protein, serat, serta aneka
vitamin dan mineral dari sayur bayam.
Meliputi vitamin A, vitamin C, kalsium, asam folat, natrium, kalium,
tembaga, serta seng, yang tidak hanya baik untuk Anda, tapi juga bagi
pertumbuhan si kecil.
d. Biji wijen
e. Daun katuk
f. Bawang putih
Bawang putih merupakan jenis bahan makanan yang kerap
dijadikan bumbu atau campuran untuk melezatkan rasa masakan. Selain
menawarkan rasa tambahan, memasukkan bawang putih ke dalam
masakan juga menyumbang sejumlah zat gizi. Berdasarkan Data
Komposisi Pangan Indonesia, bawang putih mengandung 112 kalori, 4,5
gr protein, 0,2 gr lemak, 23,1 gr karbohidrat, hingga 0,6 gr serat. Bukan
hanya itu, ada juga berbagai vitamin dan mineral yang terkandung di
dalam satu siung bawang putih.
g. Salmon
Sama seperti sayur bayam dan daun katuk, brokoli juga termasuk
sayuran berwarna hijau yang merupakan salah satu makanan pelancar ASI.
Brokoli bukan hanya memiliki kandungan fitoestrogen di dalamnya, tapi
juga kaya akan asam folat.
i. Pepaya hijau
Akan tetapi, Anda tidak perlu khawatir karena lemak yang ada di
dalam kacang almond tergolong asam lemak tak jenuh rantai tunggal.
Lemak jenis ini tidak akan meningkatkan kadar lemak “LDL” atau jahat,
dan justru akan menurunkannya. Sebaliknya, yang mengalami
peningkatkan yaitu lemak “HDL” alias lemak baik. Kacang almond juga
mengandung banyak kalsium. Itu sebabnya, kacang yang satu ini sering
diolah menjadi susu.
Selain itu, ada beberapa makanan dan minuman juga yang sebaiknya lebih
diperhatikan konsumsinya selama masa menyusui, yakni:
Ikan dan aneka makanan laut lainnya. Sebaiknya para ibu menyusui
menghindari makan makanan laut yang berisiko mengandung kadar
merkuri tinggi.
Kafein. Contohnya yang ada di dalam kopi, teh, cokelat.
Sayur-sayuran yang mengandung gas. Contohnya kol dan kembang kol.
Makanan pedas, yang diolah dari banyak cabai. Hal ini berisiko membuat
bayi lebih sensitif terhadap rasa pedas, hingga mengalami diare dan
tampak sangat rewel.
Meski begitu, setiap ibu menyusui dan bayinya memiliki kondisi yang berbeda-
beda. Jika Anda merasa ada makanan maupun minuman tertentu yang
berpengaruh terhadap ASI dan kemampuan bayi dalam menyusu, segera
konsultasikan dengan dokter.
Terlepas dari itu semua, usahakan untuk lebih sering menyusui bayi atau
setidaknya rajin memompa ASI melalui pompa elektrik maupun manual. Cara ini
bisa turut membantu memperbanyak ASI, dan melancarkan produksinya.
"Jangan panik bila ASI tidak bisa keluar karena si Kecil mampu bertahan
selama 5 hari tanpa menyusui, namun air susu juga akan keluar setelah dua
hari. Jadi Mama bisa langsung memberi ASI kepada si Kecil" ujar Dr.
Ameetha Drupadi selaku konselor laktasi saat dijumpai di acara Media Talk
Empowering Parents, Enale Breastfeeding.
Pompa payudara bisa menjadi alat untuk mengatasi hal ini, Mama bisa
menggunakan pompa payudara untuk membuat puting menjadi lebih tipis dan
panjang dengan begitu si Kecil bisa dengan mudah menghisap ASI.