Anda di halaman 1dari 27

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Teori

1. ASI

a. Definisi

Air Susu Ibu (ASI) merupakan pilihan terbaik bagi bayi

karena didalamnya mengandung antibodi dan lebih dari 100 zat gizi,

seperti AA, DHA taurin, dan spingomyelin yang tidak terdapat dalam

susu sapi. Ada banyak manfaat yang terkandung dalam ASI. Oleh

karena itu, tidak ada alasan apapun bagi ibu untuk tidak menyusui.

Pemberian ASI merupakan hak anak sehingga jika ibu menolak

melakukannya maka ia telah menelantarkan anaknya sendiri. (1)

ASI eksklusif adalah bayi hanya diberi ASI selama 6 bulan

tanpa tambahan cairan lain, seperti susu formula, jeruk, madu, air teh,

dan air putih, serta tanpa tambahan makanan padat, seperti pisang,

bubur susu, biskuit, bubur nasi, dan nasi tim. Selain itu, pemberian

ASI eksklusif juga berhubungan dengan tindakan memberikan ASI

kepada bayi hingga berusia 6 bulan tanpa makanan dan minuman lain,

kecuali sirup obat. ASI mengandung semua nutrisi penting yang

diperlukan bayi untuk tumbuh kembangnya, serta antibodi yang bisa

membantu bayi membangun sistem kekebalan tubuh dalam masa.(3)

7
8

b. Manfaat ASI Eksklusif

1) Manfaat ASI bagi bayi

Pemberian ASI secara eksklusif, yaitu tidak dicampur apapun

selama 6 bulan berturut–turut, memberikan banyak manfaat,

antaralain:

a) Kesehatan

Kandungan antibodi yang terdapat dalam ASI tetap yang

paling baik sepanjang masa. Oleh karena itu, bayi yang

mendapat ASI eksklusif lebih sehat dan lebih kuat dibanding

yang tidak mendapat ASI. ASI juga mamapu mencegah

terjadinya kanker limfomaligna (kanker kelenjar) dan

menghindarkan anak dari busung lapar/malnutrisi, sebab

komponen gizi paling lengkap termasuk protein, lemak,

karbohidrat, mineral, vitamin dan zat-zat penting lainnya.

b) Kecerdasan

Manfaat bagi kecerdasan bayi, anatara lain karena :

Dalam ASI terkandung DHA terbaik, selain laktosa yang

berfungsi untuk proses meilinisasi otak. Meilinisasi otak adalah

salah satu proses pematangan otak agar bisa berfungsi optimal.

Saat ibu memberikan ASI, terjadi pula proses stimulasi yang

merangsang terbentuknya networking antar jaringan otak

hingga menjadi lebih banyak dan terjadi sempurna. Dan terjadi


9

melalui suara, tatapan mata, detak jantung, elusan, pancaran

dan rasa ASI.

c) Emosi

Pada saat disusui bayi berada dalam dekapan ibu. Hal ini

akan merangsang terbentuknya ‘emotional intelligence/EI’.

Selain itu, ASI merupakan wujud curahan kasih sayang ibu

pada buah hatinya. Doa dan harapan yang didengungkan di

telinga nbayi/anak selama proses menyusui pun akan mengasah

kecerdasan spiritual anak.

2) Manfaat ASI Eksklusif bagi Ibu

Berikut ini adalah proses pemberian ASI yang bermanfaat

juga bagi ibu, antara lain :

a) ASI eksklusif adalah diet alami bagi ibu

Dengan memberikan ASI eksklusif, berat badan ibu yang

bertambah selama hamil, akan segera kembali mendekati berat

semula. Dengan berbagai kegiatan seperti bangun malam untuk

menyusui bayi yang haus dan mengganti popok basahnya,

menggendong, memberikan makan bayi dan mengajak anak

bermain juga merupakan kegiatan yang dapat menurunkan berat

badan.Menyusui (ASI) juga dapat membakar kalori sehingga

membantu penurunan berat badan lebih cepat.


10

b) Mengurangi resiko anemia

Pada saat memberikan ASI, otomatis resiko perdarahan

pasca bersalin berkurang.Kadar hormon oksitosin pun naik yanh

menyebabkan otot polos mengalami kontraksi.Sehingga uterus

mengecil sekaligus menghentikan perdarahan. Dengan

demikian, memberikan ASI segera setelah melahirkan akan

meningkatkan kontraksi rahim yang berarti mengurangi resiko

perdarahan.

c) Mencegah kanker

Dalam berbagai penelitian diketahui bahwa ASI dapat

mencegah kanker, khususnya kanker payudara.Pada saat

menyusui tersebut, hormon estrogen mengalami penurunan.

Sementara tanpa aktivitas menyusui, kadar hormon estrogen

tetap tinggi dan hal inilah yang diduga menjadi salah satu

pemicu kanker payudara karena tidak adanya keseimbangan

antara hormon estrogen dan progesteron.

d) Manfaat ekonomi

Dengan menyusui ibu tidak perlu mengeluarkan dana

untuk membeli susu/suplemen bagi bayi. Cukup dengan ASI

eksklusif, kebutuhan bayi selama 6 bulan terpenuhi dengan

sempurna. Selain itu, ibu tidak perlu repot untuk mensterilkan

peralatan bayi seperti dot, cangkir, gelas, atau sendok untuk

memberikan susu kepada bayi.(3)


11

c. Komposisi ASI

Komposisi ASI yaitu sebagai berikut :

1) Karbohidrat

Karbohidrat utama ASI adalah laktosa.Laktosa pada ASI

mudah diserap tubuh karena ada enzim lactase untuk memecah

laktosa. Kadar laktosa ASI lebih tinggi dari pada susu sapi. Laktosa

sebagai sumber tenaga, perkembangan otak, penyerapan kalsium,

dan pertumbuhan bakteri baik diusus.

2) Protein

Protein utama dalam kolostrum adalah globulin. Protein

utama dalam ASI mature whey dan sedikit kasein.

3) Lemak

Lemak pada ASI memiliki keistimewaan, yaitu hadir bersama

enzim lipase yang tugasnya memecahkan trigliserida menjadi

digliserida dan kemudian monogliserida sehingga ASI lebih mudah

dicerna.Lipase aktif saat sudah bertemu dengan garam empedu di

usus bayi.

4) Vitamin

ASI mengandung vitamin larut lemak (vitamin A, D, E, K)

dan vitamin larut air (vitamin B dan C). Vitamin A untuk kesehatan

mata, pembelahan sel, kekebalan tubuh, dan pertumbuhan.Vitamin

E untuk ketahanan dinding sel darah merah sehingga terhindar dari


12

anemia.Vitamin K sebagai faktor pembekuan darah.ASI sedikit

mengandung vitamin D.

Asupan nutrisi ibu berpengaruh terhadap vitamin larut air,

yaitu vitamin B dan C. vitamin C pada ASI tiga kali lebih banyak

dibanding susu sapi. ASI mengandung nutrient-karier protein

pengikat vitamin B 12 dan asam folat sehingga tidak berada dalam

keadaan bebas. Jika vitamin ini dalam keadaan bebas, akan

digunakan bakteri E-coli untuk tumbuh.

5) Mineral

Mineral utama dalam ASI berupa kalsium, magnesium,

fosfor, sodium, potassium, dan kloride. Mineral lain ada dalam

jumlah sedikit, yaitu zinc, iron, copper, mangan, selenium, iodine,

fluoride. Kadar mineral rata-rata konstan selama masa laktasi,

kecuali beberapa mineral spesifik yang kadarnya tergantung asupan

ibu.Zat besi dan kalsium dalam ASI sangat stabil dan tidak

dipengaruhi makanan ibu. Zat besi pada ASI terikat dengan protein

sehingga absorpsi lebih mudah dan tidak akan dimanfaatkan bakteri

untuk tumbuh.

6) Enzim

Enzim adalah biomolekuler berupa protein sebagai katalis,

yaitu senyawa yang mempercepat suatu reaksi. Semua proses

biologis memerlukan enzim agar berlangsung cepat pada lintasan


13

metabolisme yang ditentukan hormon sebagai promoter. Enzim

dalam ASI menyebabkannya mudah dicerna.

7) Hormon

Hormon adalah zat kimia pembawa pesan kimiawi antar sel dengan

memberi sinyal ke sel target yang selanjutnya akan melakukan

aktifitas tertentu. Satu hormon dapat mengatur produksi dan

pelepasan hormon lainnya. (3)

d. Macam-Macam ASI

1) Kolostrum

Kolostrum adalah ASI yang diproduksi di hari-hari pertama

biasanya selama 4 hari. Bayi perlu sering menyusu langsung untuk

merangsang ASI.Komposisi kolostrum mirip nutrisi yang diterima bayi

dalam rahim. Kolostrum lebih banyak mengandung protein, terutama

immunoglobulin, protein dalam jumlah dominan juga mencegah gula

darah rendah.

2) ASI Transisi

Setelah beberapa hari menghasilkan kolostrum, selanjutnya

dihasilkan ASI transisi. ASI transisi mulai diproduksi hari ke 4-10

setelah kelahiran.Terjadi perubahan komposisi dari kolostrum ke ASI

transisi. Kadar protein dan immunoglobulin berkurang, kadar lemak

dan karbohidrat meningkat dibanding kolostrum.


14

3) ASI Mature

ASI mature diproduksi setelah hari ke 10 sampai akhir masa

laktasi atau penyapihan nanti, berwarna putih kekuningan, tidak

menggumpal bila dipanaskan, dengan volume 300-850 ml per 24 jam.

ASI mature terus berubah disesuaikan perkembangan bayi. Pada

malam hari, ASI ini lebih banyak mengandung lemak yang akan

membantu meningkatkan berat badan dan perkembangan otak yang

maksimal.

4) Foremilk – Hindmilk

Pada satu kali sesi menyusui, ternyata ada 2 macam ASI yang

diproduksi, yaitu foremilk terlebih dahulu, kemudian hindmilk.

Foremilk berwarna lebih bening, kandungan utamanya protein, laktosa,

vitamin, mineral dan sedikit lemak. Foremilk memiliki kadar air cukup

tinggi sehingga lebih encer disbanding hindmilk dan diproduksi dalam

jumlah banyak untuk memenuhi kebutuhan cairan. Hindmilk berwarna

lebih putih karena kandungan lemak 4-5 kali lebih banyak pada

foremilk.

Inilah yang membuat bayi kenyang. Bayi mendapat sebagian

energi dari lemak sehingga penting memastikan bayi mendapatkan

hindmilk dengan tidak menghentikan menyusu terlalu cepat.


15

e. Beberapa Alasan yang Menyebabkan Ibu Tidak Memberikan ASI

Eksklusif

Banyak yang diperoleh ketika dilakukan pemberian ASI secara

eksklusif namun sangat sedikit ibu yang melakukan pemberian ASI

eksklusif, dengan berbagai sebab diantaranya adalah:

1) ASI dianggap tidak mencukupi

Banyak ibu yang beranggapan bahwa ASI tidak mencukupi

sehingga memutuskan untuk menambah atau mengganti dengan susu

formula. Sebenarnya, hampir semua ibu yang melahirkan akan berhasil

menyusui bayinya dengan jumlah ASI yang cukup dan sesuai dengan

kebutuhan bayinya.

Hal yang harus diperhatikan agar ASI dapat diproduksi dengan

jumlah dan kualitas yang baik adalah teknik menyusui yang benar,

asupan gizi ibu, serta frekuensi menyusui. Semakin sering bayi

menghisap/menyusu kepada ibunya maka produksi ASI akan semakin

lancar.

2) Ibu Bekerja di Luar Rumah

Ibu bekerja harus meninggalkan bayinya seharian penuh

sehingga ini menjadi alasan ibu menggantikannya dengan susu

formula. Sebenarnya, seorang ibu yang bekerja masih dapat

memberikan ASI eksklusif dengan dukungan pengetahuan yang cukup

dan benar dari ibu, perlerngkapan memerah ASI, serta dukungan

lingkungan keluarga dan juga lingkungan tempat kerja.


16

3) Beranggapan Bahwa Susu Formula Lebih Baik dan Lebih Praktis dari

ASI

Gencarnya promosi tentang susu formula serta kurangnya

pengetahuan ibu tentang ASI menyebabkan tidak sedukit ibu yang

beranggapan bahwa susu formula sama baiknya atau bahkan lebih baik

dari ASI. Padahal, tidak ada satu alasan pun bagi ibu untuk lebih

memilih susu formula dibandingkan ASI karena begitu banyak manfaat

dan kelebihan ASI dibandingkan susu formula.

4) Kekhawatiran Tubuh Menjadi Gemuk

Ibu biasanya beranggapan bahwa nafsu makan ibu menyusui lebih

besar dibandingkan ibu yang tidak menyusui sehingga timbul

kekhawatiran berat badannya akan meningkat.

Pendapat ini tidaklah benar seluruhnya, karena produksi ASI

tidak hanya terjadi pada pasca persalinan tetapi telah dipersiapkan

selama kehamilan. Selama hamil telah dipersiapkan timbunan lemak

yang akan dipergunakan selama proses menyusui, dengan demikian

perempuan yang tidak menyusui malah akan lebih sulit untuk

menghilangkan timbunan lemak ini.(3)

Tabel 2.1 Komposisi Kolostrum dan ASI

No Zat – zat Gizi Satuan Kolostrum ASI


1 Energi Kkal 58,0 70
2 Protein G 2,3 0,9
3 Kasein Mg 140,0 187,0
4 Laktosa G 5,3 7,3
5 Lemak G 2,9 4,2
6 Vitamin A Mg 151,0 75,0
7 Vitamin B1 Mg 1,9 14,0
8 Vitamin B2 Mg 30,0 40,0
17

9 Vitamin B12 Mg 0,05 0,1


10 Kalsium Mg 39,0 35,0

f. Hal- hal yang mempengaruhi produksi ASI dan kelancaran ASI

1) Makanan

Produksi ASI sangat dipengaruhi oleh makanan yang dimakan

ibu, apabila makanan ibu secara teratur dan cukup mengandung gizi

yang diperlukan akan mempengaruhi produksi ASI.

2) Ketenangan Jiwa dan pikiran (endhorphin)

Produksi ASI sangat dipengaruhi oleh faktor kejiwaan, ibu yang

selalu dalam keadaan tertekan, sedih, kurang percaya diri dan

berbagai bentuk ketegangan emosional akan menurunkan volume ASI

bahkan tidak akan terjadi produksi ASI.

3) Penggunaan alat kontrasepsi

Pada ibu yang menyusui bayinya penggunaan alat kontrasepsi

hendaknya diperhatikan karena pamakaina kontrasepsi yang tidak tepat

dapat mempengaruhi produksi ASI.

4) Perawatan payudara (breast care)

Perawatan payudara digunakan untuk merangsang buah dada

yang akan mempengaruhi hypopise untuk mengeluarkan hormon

progesteron dan estrogen lebih banyak lagi dan hormon oxytocin.


18

5) Fisiologi

Terbentuknya ASI dipengaruhi hormon terutama prolsktin ini

merupakan hormon laktogenik yang menentukan dalamhal pengadaan

dan mempertahnkan sekresi air susu.

6) Faktor istirahat

Bila kurang istirahat akan mengalami kelemahan dalam

menjalankan fungsinya dengan demikian pembentukan dan

pengeluaran ASI berkurang.

7) Faktor isapan anak

Bila ibu menyusui anak segera jarang dan berlangsung sebentar

maka hisapan anak berkurang dengan demikian pengeluaran ASI

berkurang.(17)

g. Volume Produksi ASI

Pada bulan terakhir kehamilan, kelenjar-kelenjar pembuat ASI

mulai menghasilkan ASI. Dalam kondisi normal, pada hari pertama dan

kedua sejak bayi lahir, air susu yang dihasilkan sekitar 50-100ml/ hari.

Jumlahnya pun meningkat hingga 500 ml pada minggu kedua. Dan,

produksi ASI semakin efektif dan terus menerus meningkat pada 10-14

hari setelah melahirkan.(13)

Kondisi tersebut berlangsung hingga beberapa bulan kedepan. Bayi

yang sehat mengkonsumsi 700-800 ml ASI setiap hari setelah memasuki

masa 6 bulan volume pengeluaran air susu mulai menurun. Sejak saat itu,

kebutuhan gizi tidak lagi dapat dipenuhi oleh ASI, dan harus mendapatkan
19

makanan tambahan. Secara fisiologis, ukuran payudara tidak

mempengaruhi volume air susu yang diproduksi. Artinya, jumlah ASI

yang diproduksi tidak tergantung pada besar atau kecilnya payudara.

Jumlah produksi ASI.(13)

Volume ASI yang diproduksi dipengaruhi oleh kondisi psikis

seorang ibu dan makanan yang dikonsumsinya. Oleh karena itu, ibu tidak

boleh merasa stress dan gelisah secara berlebihan.(14)

Keadaan ini sangat berpengaruh terhadap volume ASI pada minggu

pertama menyusui bayi.Jumlah air susu pada ibu sekitar 500- 700ml setiap

hari selama 6 bulan pertama, 400-600ml pada 6 bulan kedua, serta 300-

500 ml pada tahun kedua kehidupan bayi.

Indikator untuk menentukan kelancaran produksi ASI antara lain :

1) ASI yang banyak dapat merembes keluar puting

2) Payudara teraba penuh atau tegang sebelum menyusui

3) ASI masih menetes setelah menyusui

4) Bayi paling sedikit menyusu 8-10 kali dalam waktu 24 jam

Meskipun begitu, peningkatan konsumsi makanan pada ibu hamil

belum tentu meningkatkan maningkatkan produksi air

susunya.Sebenarnya, gizi dalam makanan yang dikonsumsi oleh ibu hamil

itulah yang menjadi faktor dominan yang berpengaruh terhadap volume

produksi ASI.(14)

Beberapa kasus mengatakan jumlah produksi ASI pada ibu yang

kekurangan gizi sering kali menurun, dan akhirnya berhenti sama sekali.
20

Didaerah-daerah yang banyak ditemui ibu yang sangat kekurangan gizi,

dapat dicermati adanya marasmus pada bayi-bayi yang berumur enam

bulan, yang hanya diberi ASI.(13)

h. Memerah ASI dengan Pompa

Pompa ASI dilakukan untuk memerah ASI lebih cepat dan mudah

dibanding menggunakan tangan. Pemerahan ASI diperluan waktu 15-45

menit dan dilakukan secara rutin setiap 2-3 jam dan tidak menunggu

payudar terasa penuh.

Beberapa langkah-langkah yang dilakukan untuk memerah ASI

yaitu, sebagai berikut:

1) Menyiapkan perlengkapan:

Perlengkapan memerah ASI dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan

kemampuan ibu, yaitu:

a) Gelas atau cangkir untuk menamung ASI perah

b) Botol untuk menyimpan ASI yang sudah diperah

c) Label dan spidol

d) Cooler box atau termos dan blue ice

e) Pompa ASI elektrik

2) Persiapan sebelum memerah

a) Melakukan sterilisasi wadah ASI. Caranya dengan memasukkan air

mendidih ke dalam wadah lalu dibiarkan selama beberapa menit

kemudin buang airnya

b) Menyiapkan lap atau tisu yang bersih


21

c) Mencuci tangan sampai bersih dengan menggunakan sabun

d) Kondisi ibu harus tenang dan santai, caranya duduk dengan

nyaman pikirkan bayi atau dengan mendengarkan suara rekaman

bayi atau melihat foto bayi.(15)

3) Prosedur memakai pompa ASI elektrik

a) Duduk dengan nyaman dan santai

b) Pegang corong pompa ASI antara telunjuk dan jari tengah, serta

tekan dengan lembut tapi kuat diatass areola dan putting, posisi

putting ditengah corong, kemudian payudara disangga dengan

tangan yang sama

c) Tangan lainnya mulai menyalakan pompa ASI dengan tingkat

isapan yang terendah (listrik)

d) Pilih tingkat isapan yang bekerja terbaik dan paling nyaman.(13)

2. Pijat Endorphin

a. Pengertian

Pijat endorphin adalah sebuah terapi sentuhan atau pijatan

ringan. Pijatan ini dapat merangsang tubuh untuk melepaskan senyawa

endorphin yang merupakan pereda rasa sakit dan dapat menciptakan

perasaan nyaman. Selama ini, endorfin sudah dikenal sebagai zat yang

banyak manfaatnya.(16)

b. Patofisiologis Endorphin

Endorphin dalam tubuh bisa dipicu munculnya melalui

berbagai kegiatan, seperti pernapasan yang dalam dan relaksasi, serta


22

meditasi. Seorang ahli kebidanan, Constance Palinsky, tergerak untuk

menggunakan endorphin untuk mengurangi atau meringankan rasa

sakit. Diciptakanlah Pijat endorphin, yang merupakan teknik sentuhan

serta pemijatan ringan, yang dapat menormalkan denyut jantung dan

tekanan darah, serta meningkatkan kondisi rileks dengan memicu

perasaan nyaman melalui permukaan kulit.(16)

Manfaat Pijat Endorphin

Pijat Endorphin dikenal sebagai zat yang banyak manfaatnya

diantaranya yaitu:

1) Mengatur produksi hormon pertumbuhan dan seks

2) Mengendalikan rasa nyeri serta sakit yang menetap

3) Mengendalikan perasaan stress

4) Meningkatkan sistem kekebalan tubuh

5) Melancarkan pengeluaran ASI.(16)

c. Indikasi dan kontraindikasi

1) Indikasi dari endhorphin massage yaitu:

a) Ibu yang sedang mengalami stress dan nyeri, seerti pada ibu

hamil yang sudah memasuk usia kehamilan 36 inggu. Pada

usia ini, massage yang dilakukan akan merangsang lepassnya

hormone endorphin dan oksitosin yang memicu timbulnya

kontraksi.

b) Ibu yang mengalami masalah dengan produksi ASI, seperti

pada ibu post partum yang menyusui. Pada masa laktasi, pijat
23

endorphin dilakukan untuk memberikan rasa tenang dan

nyaman pada ibu sehingga dapat meningkatkan respon

hipofisis posterior untuk memproduksi homon oksitosin yang

meningkatkan let down reflex.(17)

2) Kontra indikasi dari endorphin massage yaitu:

a) Adanya bengkak atau tumor

b) Adanya hematoma atau memar

c) Suhu panas pada kulit

d) Adanya penyakit kulit

e) Pada kehamilan usia awal atau belum aterm, ketuban pecah

dini, kehamilan resiko tinggi dan kelainan kontraksi uterus. (17)

d. Tehnik Pijat Endorphin

1) Anjuran ibu untuk mengambil posisi senyaman mungkin, bisa

dilakukan dengan duduk, atau berbaring miring. Bidan untuk

duduk dengan nyaman di samping atau dibelakang ibu.

2) Anjurkan ibu untuk bernafas dalam, sambil memejamkan mata

dengan lembut untuk beberapa saat. Setelah itu bidan mulai

mengelus permukaan luar lengan ibu, mulai dari tangan sampai

lengan bawah. Belaian ini sangat lembut dan dilakukan dengan

menggunakan jari-jemari atau hanya ujung-ujung jari.

3) Setelah kira-kira lima menit, berpindah ke lengan yang lain.

Walaupun sentuhan ringan ini dilakukan di kedua lengan ibu, ibu

akan merasakn bahwa dampaknya sangat menenangkan di sekujur


24

tubuh. Teknik ini juga bisa diterapkan dibagian tubuh lain,

termasuk telapak tangan, leher, dan bahu, serta paha.

4) Teknik sentuhan ringan ini sangat efektif jika dilakukan di

bagianpunggung. Caranya, ibu dianjurkan untuk berbaring miring,

atau duduk. Dimulai dari leher, memijat ringan membentuk huruf

V kearah luar menuju sisi tulang rusuk. Pijatan-pijatan ini terus

turun kebawah, kebelakang. Ibu di anjurkan untuk rilaks dan

merasakan sensasinya.

5) Bidan dapat memperkuat efek menegangkan dengan

mengucapkan katakatan yang menentramkan saat dia memijat

dengan lembut.

6) Merapikan pasien dan alat

Gambar 2.1 Pijat Endorphin

Sumber : (16)
25

3. Breast Care

a. Pengertian

Breast care adalah tindakan yang dilakukan untuk merawat

payudara terutama pada saat masa nifas yang dipergunakan untuk

memperlancar ASI dan menghindari kesulitan pada saat menyusui

dengan melakukan pemijatan.(18) Berdasarkan penelitian tentang

hubungan perawatan payudara (breastcare) terhadap produksi ASI

pada ibu nifas mengalami kelancaran produksi pada ASI.(19)

Breast care disebut juga dengan perawatan payudara yang

bertujuan untuk memelihara kebersihan payudara, memperbanyak

atau memperlancar pengeluaran ASI sehingga dapat dengan mudah

untuk proses menyusui.(18)

b. Tujuan Breast Care

Terdapat beberapa tujuan perawatan payudara atau Breast Care

pada ibu post partum, yaitu:

1) Memelihara hygine atau kebersihan payudara

2) Melenturkan dan menguatkan putting susu

3) Payudara yang terawat akan memproduksi ASI cukup untuk

kebutuhan bayi

4) Perawatan payudara yang baik dan benar akan membuat bentuk

payudara menjadi lebih bagus dan putting susu ibu tidak akan

lecet saat dihisap oleh bayi

5) Melancarkan pengeluaran ASI


26

6) Mengatasi putting susu yang terbenam, sehingga putting susu

menonjol dan siap untuk disusukan kepada bayi.(18)

c. Manfaat Breast Care

1) Merangsang kelenjar-kelenjar air susu sehingga produksi ASI

banyak dan lancar

2) Mendeteksi dini kelainan-kelainan pada payudara serta

mempersiapkan mental ibu untuk menyusui.(18)

d. Indikasi dan kotraindikasi perawatan payudara atau breast care

1) Indikasi perawatan payudara diantaranya yaitu:

a) Ibu yang mempunyai ukuran putting susu kecil atau masuk

kedalam

b) ASI lama keluar atau keluar tidak lancer pada ibu post

partum

c) Payudara kotor

d) Putting lecet

e) Penyumbatan kelenjar payudara

f) Pengerassan payudara

2) Kontraindikasi perawatan payudara yaitu:

a) Ibu yang mempuyai penyakit kanker payudara

b) Terdapat luka terbuka disekitar payudara

c) Ada benjolan yang terasa nyeri jika diraba.(18)


27

e. Hal-hal yang perlu diperhatikan

1) Memotong kuku tangan sependek mungkin dan dikikir, sehingga

permukaan kuku menjadi halus dan tidak melukai payudara

2) Sebelum melakukan perawatan payudara melakukan cuci tangan

terlebih dahulu terutama jari tangan

3) Perawatn payudara dilakukan pada suasana santai, misalnya pada

waktu mandi sore atau sebelum tidur.(18)

f. Persyaratan Breast Care atau perawatan payudara

1) Pengurutan yang dilakukan harus dikerjakan secara sistematis dan

teratur minimal dua kali dalam sehari

2) Memperhatikan makanan dengan menu seimbang

3) Memperhatikan kebersihan sehari-hari

4) Memakai BH yang bersih dan bentuknya yang menyokong

payudara

5) Menghindari rokok dan minuman beralkohol

6) Istirahat yang cukup dan pikiran yang tenang.(18)

g. Waktu pelaksanaan

1) Pertama kali dilakukan pada hari kedua setelah melahirkan

2) Dilakukan minimal dua kali dalam sehari.(18)

h. Persiapan alat

1) Baby oil atau minyak kelapa

2) Dua waskom berisi air hangat

3) Dua waslap, kapas dan dua handuk.(18)


28

i. Pelaksanaan Breast Careatau perawatan payudara

Teknik perawatan payudara atau breast care yang dilakukan yaitu:

1) Tempelkan kapas yang sudah diberi minyak kelapa atau baby oil

selama 5 menit, kemaduan putting susu dibersihkan

2) Tuangkan minyak secukupnya, sokong payudara kiri dengan

tangan kiri, payudara kanan dengan tangan kanan, 3 jari dari

tangan yang berlawanan membuat gerakan memutar sambil

menekan dari pangkal payudara dan berakhir pada puting susu,

setiap payudara minimal 2x gerakan.

Gambar 2.2 PerawatanPayudara 1

3) Tempatkan kedua telapak tangan diantara kedua payudara.

Urutlah payudara dari tengah ke atas sambil mengangkat kedua

payudara dan le28paskan kedua payudara perlahan-lahan.

Lakukan gerakan ini 30 kali.


29

Gambar 2.3 Perawatan Payudara 2

4) Sokong payudara dengan satu tangan, sedangkan tangan lain

mengurutkan payudara dengan sisi kelingking dari arah tepi ke

arah puting susu. Lakukan gerakan ini 30 kali.

Gambar 2.4 PerawatanPayudara 3

5) Kompres kedua payudara dengan waslap hangat selama 2 menit,

kemudian ganti dengan kompres waslap dingin selama 1 menit.

Kompres bergantian selama 3x berturut-turut dengan kompres air

hangat.
30

Gambar 2.5 PerawatanPayudara 4

6) Keringkan payudara dengan handuk bersih kemudian gunakan BH

yang bersih dan menopang. (18)


31

B. Kerangka Teori

Bagan 1.1 Kerangka Aplikasi Teori Faktor–faktor yang mempengaruhi Kelancaran produksi ASI

Faktor–faktor yang
mempengaruhi
Kelancaran produksi
ASI
1. Makanan
2. Ketenangan jiwa dan
pikiran / Relaksasi
Respon hipofise
Massage
anterior untuk Meningkatka Let down
a. Pijat Endorphin
memproduksi refleks
b. Pijat Oksitosin hormone oksitosin
3. a. Pijat Endorphin
Penggunaan Kelancaran
Alatkontrasepsi Mencegah Produksi ASI
Melancarkan
4. Perawatan payudara tersumbatnya saluran
sirkulasi darah
susu
5. Fisiologis
4.6. Perawatan payudara
Faktor istirahat
7. Faktor isapan ana
Ket:
: diteliti

: tidak diteliti

Sumber: Prasetyono(13), Arifin(14), Aprilia(16), Walyani(18)


32

C. Kerangka Konsep

Variabel Independen Variabel Dependen

Pijat endorphin dan breast


Produksi ASI
care

Bagan 3.1 Kerangka Konsep

D. Variabel Penelitian

Variabel adalah gejala fokus peneliti untuk diamati. Variabel dalam

penelitian ini yaitu:

1. Variabel Independen ( Variabel bebas )

Variabel Independen merupakan variabel yang mempengaruhi atau

yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen.

Variabel independen dalam penelitian ini adalah pijat endorphin dan breast

care.

2. Variabel Dependen ( Variabel Terikat )

Variabel dependen merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang

menjadi akibat, karena adanya variabel independen. Variabel dependen

dalam penelitian ini adalah Produksi ASI pada ibu menyusui.

E. Hipotesis

Hipotesis adalah jawaban sementara dari satu penelitian, patogan,

duga, atau dalil sementara, yang kebenarannya akan dibuktikan dalam

penelitian tersebut. Hipotesis alternative (Ha) dalam penelitian ini adalah ada
33

pengaruh pijat endorphin dan breast care terhadap produksi ASI pada ibu

menyusui.

Anda mungkin juga menyukai