PEKERJAAN :
Staf Instalasi Farmasi RSUP dr. Hasan Sadikin Bandung
Anggota Tim Farmasi dan Terapi
Anggota Pokja MPO/MMU
Anggota Panitia Rekam Medik
Anggota Tim Document Review RSHS
Standar MPO.3.1
Kebijakan rumah sakit mendukung penyimpanan yang tepat bagi
obat-obatan/medications dan produk nutrisi yang tersedia
Standar MPO.3.2
Obat-obatan emergensi tersedia, dimonitor dan aman bilamana
disimpan di luar farmasi.
Standar MPO.3.3
Rumah sakit mempunyai sistem penarikan (recall) obat
MPO 3
Obat Disimpan dengan Baik dan Aman
Area penyimpanan obat tidak bisa dimasuki selain oleh petugas farmasi
Obat harus disimpan dalam kondisi yang menjaga stabilitas bahan aktif hingga
digunakan oleh pasien. Informasi terkait dengan suhu penyimpanan obat
dapat dilihat pada kemasan obat.
Tempat penyimpanan obat (ruangan dan lemari pendingin) harus selalu
dipantau suhunya menggunakan termometer yang terkalibrasi.
Batas atas penyimpanan obat tidak lebih dari 30cm dari plafon ruangan
Lemari/rak/ambalan yang bebas resiko dari rayap dan pelepasan partikel (dari
logam atau kaca)
Pemantauan Suhu Ruang dan Lemari Pendingin
Suhu penyimpanan obat harus dipantau pagi, siang dan malam termasuk hari
libur (2 atau 3x sehari)
Bila ditemukan suhu di luar rentang normal, maka petugas farmasi harus
mencari penyebab dari ketidaksesuaian suhu tersebut dan memastikan bahwa
obat masih dapat digunakan. Kerusakan sarana (pendingin ruangan atau
lemari pendingin) dilaporkan ke bagian teknik dan obat segera di pindahkan
ke tempat penyimpanan yang sesuai.
Pembuatan Prosedur
Penandaan Obat
Penyimpanan Obat
Pemberian Obat
Penyimpanan obat High alert sesuai dengan
ketentuan
Rumah sakit menetapkan obat yang dikategorikan sebagai obat yang
memerlukan kewaspadaan tinggi (High alert).
Obat high alert disimpan di tempat terpisah, baik di gudang, satelit farmasi
maupun ruang rawat (jika obat digunakan untuk kebutuhan bersama).
Obat diberi label High Alert dari kemasan terbesar sampai dengan terkecil
(pelabelan dilakukan di gudang farmasi).
Elektrolit pekat (KCl 7,46%, NaCl 3%, MgSO4 lebih dari 40%) tidak boleh
disimpan di unit pelayanan, kecuali terdapat indikasi klinik bahwa elektrolit
pekat tersebut diperlukan, misalnya ICU, kamar operasi, gawat darurat)
Penyimpanan obat obat look alike sound alike
(LASA)/ nama-obat-rupa-ucapan-mirip (NORUM)
sesuai dengan ketentuan
Rumah sakit menetapkan daftar obat yang memiliki kemiripan nama,
rupa, kemasan (Look alike) serta pengucapannya terdengar serupa
(Sound alike).
Penggunaan sistem penulisan Tall Man Letter untuk obat Sound Alike
Jika terdapat sisa narkotika injeksi, sisa narkotika disimpan dalam spuit,
apabila dalam jangka waktu 24 jam tidak digunakan, harus dimusnahkan
di saluran pembuangan dengan disaksikan oleh dua petugas yang berbeda
profesi dan dibuatkan berita acara pemusnahannya.
DASAR HUKUM
UNDANG-UNDANG
NO 35 TAHUN 2009 TENTANG NARKOTIKA
PERATURAN PEMERINTAH
NO 40 TAHUN 2013 TENTANG PELAKSANAAN UU NO 35 TAHUN
2009 TENTANG NARKOTIKA
tidak mudah dipindahkan dan mempunyai 2 (dua) buah kunci yang berbeda;
harus diletakkan dalam ruang khusus di sudut gudang, untuk Instalasi Farmasi
Pemerintah;
diletakkan di tempat yang aman dan tidak terlihat oleh umum, untuk Apotek,
Instalasi Farmasi Rumah Sakit, Puskesmas, Instalasi Farmasi Klinik, dan
Lembaga Ilmu Pengetahuan ; dan
4 kunci
berbeda,
oleh 2
orang
berbeda
setiap
pintu
(secara
silang)
Penyimpanan B3 sesuai dengan ketentuan
Bahan berbahaya dan beracun (B3) disimpan di lemari khusus dengan
penandaan yang menujukkan sifat bahan tersebut
Daftar B3 di seluruh RS
Prosedur Pengelolaan B3
Obat-obatan dan bahan kimia diberi label yang
akurat
Obat jadi dan bahan baku harus diberi label yang mencantumkan:
kandungan, tanggal kedaluwarsa dan peringatan penting.
Obat lepasan yang dikeluarkan dari wadah aslinya diberi label nama
obat, jumlah, no bets dan tanggal kedaluwarsa
Obat dalam spuit diberi label identitas pasien dan nama obat, kadar,
jumlah, tanggal buka/campur dan BUD
NAMA PASIEN
:.
NO REKAM MEDIK :
..
RUANGAN/KLINIK
:.
NAMA OBAT
:..
..
TGL & JAM PRODUKSI:.
KADALUARSA
:..JAM
PENYIMPANAN : SUHU KAMAR / KULKAS
Seluruh tempat penyimpanan di inspeksi
Kebijakan
Kebijakan Inspeksi berkala meliputi :
periode inspeksi,
petugas yang bertanggungjawab pelaksanaan inspeksi berkala
Prosedur
Prosedur Inspeksi Berkala Ruang Penyimpanan
Prosedur Inspeksi Berkala Troli/Kit Troli Emergensi
Formulir
Formulir Inspeksi Berkala Troli Emergensi
Formulir Inspeksi Berkala Depo Farmasi
Formulir Inspeksi Berkala Ruang Perawatan
Formulir Pencatatan Proses Penanganan Obat Recall, meliputi data obat yang
ditarik, alasan penarikan, data stok dan serah teriama dengan distributor.
Surat Pemberitahuan Penarikan Produk, termasuk alasan penarikan dan spesifikasi produk
(nama, no bets, tanggal kedaluwarsa)
Bukti Catatan Stok seluruh Unit di RS
Bukti Penarikan Obat
Bukti Pengembalian Obat ke Distributor
Standar MPO 3.3 EP 2
Kebijakan dan prosedur mengatur setiap penggunaan
obat yang diketahui kadaluwarsa atau tidak terpakai
Kebijakan tentang batas waktu pemakaian dan penarikan obat
kedaluwarsa
Terdapat sistem pengendalian obat menjelang kedaluwarsa
Prosedur Pengendalian Obat Kedaluwarsa meliputi :
bagaimana penyebaran informasi / data obat menjelang
kedaluwarsa,
pemisahan penyimpanannya (sistem FEFO berjalan baik)
penarikan ke gudang,
penyimpanan terpisah di gudang.
Data Obat kedaluwarsa diinformasikan melalui TFT ke SMF/
user.
Usaha penukaran /pengembalian ke pemasok untuk
mengurangi resiko kedaluwarsa
Standar MPO 3.3 EP 2
Kebijakan dan prosedur mengatur setiap penggunaan
obat yang diketahui kadaluwarsa atau tidak terpakai
Thank You
Jazakallah