Anda di halaman 1dari 2

PELAYANAN RESEP OBAT DENGAN KEWASPADAAN TINGGI

( HIGH ALERT MEDICATION ) DI INSTALASI FARMASI


No. Dokumen

No. Revisi

Halaman

Aziz
Singkawang
RSUD dr.Abdul

STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL

PENGERTIAN

TUJUAN

Tanggal Terbit

Ditetapkan
Direktur

= dr. CARLOS DJAAFARA, M.Kes. =


NIP. 19580321 199603 1 001

Obat dengan kewaspadaan tinggi / High alert adalah obat yang


sering menyebabkan kesalahan/kesalahan serius (sentinel
event), obat yang beresiko tinggi menyebabkan dampak yang
tidak diinginkan (Adverse outcome) seperti obat-obat yang
terlihat mirip dan kedengarannya mirip (Nama Obat, Rupa dan
Ucapan Mirip / NORUM, atau Look Alike Sound Alike / LASA).
(PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 1691/MENKES/PER/VIII/2011)

1. Mencegah kesalahan pemberian obat akibat nama obat, rupa


dan ucapan mirip (NORUM);
2. Mengurangi tingkat kesalahan pemberian elektrolit
konsentrat dan obat-obat High Alert lainnya;
3. Melakukan pemantauan, pengumpulan data medication
error akibat penggunaan dan pengelolaan High Alert
Medication, analisa data dan rencana tindak lanjut dari
kecendrungan kejadian.

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


NOMOR 1691/MENKES/PER/VIII/2011
TENTANG
KESELAMATAN PASIEN RUMAH SAKIT
KEBIJAKAN

1. Resep Obat High Alert mulai dari resep masuk, penyiapan,


pelabelan sampai penyerahan ke tangan pasien harus
dilakukan pengecekan disetiap prosedurnya oleh petugas
yang berbeda.
2. Tiap obat high alert harus diberi label High Alert
3. Tiap cairan konsentrat harus diberi label Dilute Before
Use.

PROSEDUR

1. Tiap resep yang masuk ke Instalasi Farmasi setelah dicek

keabsahannya harus diberi nomor antrian.


2. Apabila ada penulisan resep yang meragukan / kurang
jelas maka petugas akan menanyakan hal tersebut ke
bangsal atau dokter penulis resep baik secara langsung
maupun melalui telpon.
3. Selanjutnya resep dibuatkan etiketnya, untuk obat oral
diberi etiket putih sedangkan injeksi, nebu, obat luar &
obat semprot diberi etiket biru.
4. Khusus untuk resep yang mengandung obat High Alert
selain dibuatkan etiket juga ditambahkan sticker High
Alert yang nantinya akan ditempel pada kemasan obat
High Alert dan untuk cairan konsentrat diberi tambahan
sticker Dilute Before Use.
5. Tulis nama obat high alert pada sticker High Alert yang
sudah disediakan sebelum ditempel pada kemasan obat
high alert.
6. Pada saat akan menempelkan sticker high alert pada
kemasan obat harus disaksikan oleh petugas yang lain,
dimana petugas pengemas & petugas yang menyaksikan
harus membubuhkan tanda centang masing-masing 1x
pada sticker obat high alert.
7. Untuk obat eceran (tablet atau kapsul tanpa kemasan)
maka pada plastik obat ditambahkan sticker same name
as.
8. Setelah obat siap, obat diserahkan ke petugas bagian
penyerahan obat untuk dicek kembali sebelum diserahkan
ke tangan pasien. Setelah dicek petugas penyerahan wajib
membubuhkan tanda centang 1x pada sticker obat high
alert.
9. Untuk resep rawat jalan saat penyerahan obat ke pasien
dilakukan konseling, setelah itu petugas membubuhkan
tanda centang 1x pada sticker obat high alert.
10.
Untuk resep rawat inap, setelah obat sampai di
bangsal perawat melakukan pengecekan kesesuaian
antara obat yang datang dengan resep dokter, jika sudah
sesuai maka petugas membubuhkan tanda centang 1x
pada sticker obat high alert.

UNIT TERKAIT

1.
2.
3.
4.

DOKTER
BANGSAL
POLI
INSTALASI FARMASI

Anda mungkin juga menyukai