Anda di halaman 1dari 53

MEDIKASI DAN TERAPI TITRASI

DI ICU

ENI ISRIANI, S.Kep., Ners


CURRICULUM VITAE

Nama Lengkap Eni Isriani, S.Kep., Ners


NIRA 337402644797
Tempat, Tgl Lahir Semarang, 01 Mei 1987
Alamat Jl. Depoksari Wetan V No. 8 Semarang
No HP 0813-2926-1515
Email efakuswidiyatno@gmail.com
Instansi RS Roemani Muhammadiyah Semarang
Pendidikan D III Keperawatan Poltekkes Semarang
S I dan Profesi Ners UNIMUS Semarang
Pelatihan Pelatihan Keperawatan Intensif Komprehensif (2015)
Pelatihan TPPK (2017)
Pelatihan BTCLS ( 2018)
Resertifikasi Pelatihan Intensif Komprehensif (2019)
Pelatihan TKHI (2020)
Pelatihan TOT Critical Care (2021)
Tujuan Umum:
Peserta memahami medikasi Tujuan Khusus:
dan terapi titrasi di ICU 1. Peserta mampu mengenal jenis-jenis obat yang ada di
ICU
2. Peserta mampu menjelaskan pengertian terapi titrasi
3. Peserta mampu menjelaskan tujuan pemberian terapi
titrasi
4. Peserta mampu menjelaskan persiapan alat dan prosedur
pelaksanaan
5. Peserta mampu menyebutkan dosis , sediaan dan
pengenceran obat
6. Peserta mampu menjawab soal titrasi
MENGAPA PERAWAT PERLU BELAJAR
MEDIKASI DAN TERAPI TITRASI ???
PATIENT CENTERED CARE
KEPMENKES RI NO 1778/ MENKES/ SK/ XII/ 2010
tentang Pedoman Penyelenggaraan Pelayanan ICU di RS
Kemampuan Pelayanan ICU (Tabel 4. 6) :

”Pelaksanaan Terapi Secara Titrasi”


ICU PRIMER, SEKUNDER DAN TERSIER
Reduce ICP

Knocked down →
Controlled reduce metabolic
Ventilation demand

CRITICAL ILL
PATIENTS
Avoid further
Avoid anxiety
injuries

Reduce Pain
DRUGS is UNIQUE

1. Main effect (desired effect) dapat direspon berbeda oleh tiap-tiap


individu

2. Side effect (unwanted effect) bisa terjadi pada individu tertentu


dan bisa tidak pada individu lainnya

3. Adverse drug reaction tidak dialami oleh setiap orang, tetapi

pasien tertentu

4. Fungsi obat bisa berubah menjadi racun


WAJIB:
DOUBLE CHECK
7 BENAR
IDENTIFIKASI PASIEN

Obat

Identitas Indikasi

7
BENAR
Waktu Dosis

Cara
Dokumentasi
Pemberian
JENIS OBAT DI ICU

Glikosida/
HAM Digitalis Bronkodilator
Jantung

Anti Aritmia Anti Koagulan


dan Anti Anti Angina dan Anti
Hipertensi Trombotik

Analgesi dan
Diuretik Inotropik
Sedasi

Vasopressor
Obat-obat dengan kewaspadaan tinggi yang
secara signifikan beresiko membahayakan
pasien bila digunakan dengan salah atau
penggunaan yang kurang tepat.
WAJIB:
DOUBLE CHECK
7 BENAR
IDENTIFIKASI
PASIEN

ELEKTROLIT NaCl 3%, KCl 7,46%, Natrium


PEKAT Bicarbonat

Epineprine dan
Epedhrine
LASA/NORUM

DOBUTAMIN

HAM INOTROPIK DOPAMINE


EPHINEPRINE
VASOAKTIF

NOREPINEPRINE
VASOPRESSOR
VASOPRESSIN

Insulin
POTENSI Heparine
ROTD Narkotik
Psikotropik
GLIKOSIDA/ DIGITALIS JANTUNG

DIGITALIS

INDIKASI KONTRA INDIKASI ESO CONTOH

1.Bradikardia Digoxin
1.CHF 2. Keluhan saluran PO: 0,25 mg dan
1. AV Blok cerna (anoreksia, injeksi 0,5 mg.
2. AF 2. Hypokalemia mual, muntah dan
3. Atrial diare)
3. Gagal ginjal
flutter 3. Perubahan
4.Kardiomyopati persepsi visual
4. SVT.
4. Reaksi alergi
pada kulit
ANTI ARITMIA

Quinidine

Kelas 1 A Procainamide

Dysopiramide

Kelas 1 : Gol. Daya


Anastetik local Lignocain
Kelas 1 B
Mexiletine

Kelas I C Flecainide

Bisoprolol
Kelas II : Gol. β Blocker
Propranolol

Kelas III : Gol. penghambat


saluran kalium Amiodaron

Kelas IV : Gol.Ca Verapamil


Channel Blocker Diltiazem
NURSING POINT

1. Pastikan 7 benar dan double check obat


2. Identifikasi pasien sebelum pemberian
3. Monitor BP dan HR sebelum dan setelah pemberian
4. Monitor perubahan irama EKG
5. Monitor efek samping : mual, muntah, sakit kepala
DIURETIK
Diuretika

DIURETIK Diuretika Hemat K / Diuretika


LOOP Antagonis Aldosterone Tiazida
SPIRONOLACTON Hydrodiuril
FUROSEMIDE (hydrochlorthiazide /HCT)

MEKANISME KERJA MEKANISME KERJA


MEKANISME KERJA
1. Menghambat penyerapan Naiknya kadar Angiotensin
kembali ion Na+ and Cl- II meningkatkan produksi
pada loop Henle dan juga aldosteron pada adrenal Menghambat
H2O (air ikut Na+) cortex. Aldosteron penyerapan kembali
menyebabkan: ion Na+ and Cl- di
2. Dilatasi/ melebarkan tubulus distal.
pembuluh darah Penahanan (retensi) Na+
Kehilangan Mg2+ dan K+
NURSING POINT

1. Lakukan 7 Benar dan Double check obat

2. Lakukan identifikasi pasien sebelum pemberian obat

3. CEK KADAR Elektrolit awal (KALIUM)

4. Monitoring balance CAIRAN : intake dan output.

5. Monitoring BP, elektrolit, dan oedema.


ANTI ANGINA

❖ Kata ‘angina’ berasal dari bahasa Latin digunakan untuk


menyatakan rasa nyeri atau tidak nyaman.
❖ Angina terjadi bila aliran darah ke jantung tidak dapat
memenuhi kebutuhan jantung akan oksigen.
❖ Mekanisme: Relaksasi langsung otot halus arteri dan vena
❖ Kontraindikasi: pasien dengan hipersensitifitas dengan ISDN.
❖ Efek samping: hipotensi, sakit kepala.
❖ Contoh: ISOSORBID DINITRAT (ISDN), ISOSORBID TRINITRAT (tablet SL
5mg dan 10 mg dan injeksi 10 mg/ 10 ml)
ANTI KOAGULAN

 Digunakan untuk menghambat secara langsung koagulan aktif atau


sintesa factor pembekuan di hati
 Contoh :
Heparin, Warfarin, Lovenox, Arixtra, Fraksiparin
ANTI TROMBOTIK

• Sering disebut anti agregrasi platelet/ menghambat agregrasi


trombosit
• Indikasi: mencegah trombosis pada TIA/stroke, infark miokard,
bedah kardiovaskuler
• Contoh: Clopidogrel (CPG), Ascardia, Aspilet, tiklopidin
• Cara pemberian Asam salisilat (Aspilet, Ascardia) dikunyah,
Clopidogrel (CPG) ditelan
• Sediaan dalam bentuk PO
TROMBOLITIK/ FIBRINOLITIK

❖ Fibrinolitik yang Bekerja sebagai Trombolitik dengan Cara Mengaktifkan


Plasminogen Untuk Membentuk Plasmin, Suatu Enzim Yang Lebih Lanjut
Mendegradasi Fibrin.Fibrin Merupakan Zat Pengikat Dari Gumpalan
Darah Dan Dengan Demikian Dapat Memecah Trombus.
❖ Contoh: Streptokinase, Fibrion
❖ Dosis: 1,5 Juta Unit Dalam 30-60 Menit
❖ Efek Samping: Hipotensi, Monitor Tanda-tanda Alergi, Nyeri Kepala,
Mual
NURSING POINT

1. Lakukan 7 Benar dan Double check obat


2. Lakukan identifikasi pasien sebelum pemberian obat
3. Monitor BP, HR dan irama jantung
4. Monitor adanya tanda-tanda perdarahaN
5. Monitor efek samping: iritasi lambung, mual , muntah, nyeri kepala, reaksi
alergi.
6. Berikan setelah makan untuk mengurangi efek samping mual
7. Kolaborasi untuk pemeriksaan koagulasi study/APTT dan
Ddimmer dan DR
DOPAMINE

A. KEUNTUNGAN
1. RBF ↑ → URINE (+)
2. Inotropic (+) Vasokonstriksi perifer

B. KERUGIAN
1. Takikardi, Aritmi
2. Nekrosis
3. Vasokonstriksi Pulmonal

C. INDIKASI
1. Low CO
2. Insufisiensi Ginjal
D. DOSIS
1 – 20 mcg/kgBB/min
DOBUTAMINE

A. KEUNTUNGAN
1. Kontraktilitas Jantung
2. Sedikit takikardi
3. RBF ↑
4. PVR ↓
B. KERUGIAN
Disritmia

C. INDIKASI
Low CO
Edema paru dengan curah jantung rendah
Disfungsi ventrikel kiri yg tak dapat diberi vasodilator

D. DOSIS
2 – 20 mcg/kgBB/min
EPINEPRINE

A. INDIKASI
1. Cardiac arrest
2. Anaphylactic shock
3. Bronchospasme
B. DOSIS
SC : 10 mcg / kgBB
IV : Low – Moderate 2 – 10 mcg
High dose : 0,5 – 1 mg

1 mg IV, ulangi setiap 3-5 menit pada henti jantung


ANALGESI DAN SEDASI
Provide hypnotics & analgetics
effects

Minimal cardiovascular effect in


OPIOIDS

therapeutic dose as a single agent


MORPHIN
Continous: 0.03-0.15 mg/kg/jam
Ventilatory deppressant →
hypoventilation due to bradypnea FENTANYL
– HYPERCARBIC STATE!!! Intermittent: 1-2 mcg/kg
Continous: 0.5-1 mcg/kg/jam

CMRO2 ↓

Reduce GI tract motility →


paralytic ileus
NURSING POINT

SELALU
1. Lakukan 7 Benar dan Double cHeck obat KOLABORASI.....

2. Lakukan identifikasi pasien sebelum pemberian obat


3. PEMANTAUAN KETAT DAN EVALUASI SEBELUM, SELAMA DAN
SETELAH PEMBERIAN SEDASI DAN ANALGESIA
4. Monitor Hemodinamik (BP, HR, RR dan SpO2)
5. Monior perubahan nyeri, TINGKAT kesadaran pasien DAN STATUS SEDASI
PASIEN
6. Kolaborasi untuk kenaikan dan penurunan dosis sedasi dan analgesia
Sedation-Agitation Scoring in ICU
TERAPI TITRASI

Pemberian terapi intravena secara continous dimulai


dengan dosis yang kecil, bertahap dan bisa berubah
sewaktu-waktu menyesuaikan respon pasien
menggunakan alat syringe pump/ infuse pump.
TUJUAN TERAPI TITRASI

Mencapai dosis yang tepat sesuai dengan kebutuhan


pasien dan respon yang dikehendaki
WHY ?

❖ Banyak obat di ICU diberikan dengan cara titrasi

❖ Pemberian terapi titrasi secara continous dan berubah dalam hitungan


jam – menit – detik.

❖ Membutuhkan monitoring yang ketat

❖ Memiliki target yang harus dicapai secepat mungkin sesuai kebutuhan


pasien

❖ Dapat memodifikasi tetesan infus


STANDARD ALAT

❖Syringe pump/ Infus pump


❖Handscoon
❖Spuit 10 cc/ 20 cc/ 50 cc sesuai kebutuhan
❖Extension set tube/Discofix 3 way stop cock
❖Manometer line/ perfusor tubing
❖Needle 18/ ecoflac jika perlu
❖Pelarut (Nacl, D5%)
❖Kapas Alkohol
❖Label
❖Kalkulator jika perlu
Prosedur

1. Berikan informasi kepada pasien sebelum memasang obat


2. Lakukan pengecekan 7 benar dan double cek obat
3. Cuci tangan
4. Gunakan Handscoon
5. Persiapkan semua alat dan obat dalam meja oplos
6. Lihat sediaan obat berapa ml dan berapa mg
7. Ambil spuit sesuai kebutuhan 10 cc/ 20 cc/ 50 cc, isi dengan cairan
pengencer sesuai
dengan volume oplosan yang dikehendaki, sisakan volume obat
(ml) yang akan di
Prosedur

9. Hubungkan spuit dengan manometer line/perfusor tubing dan


extension tube/discofix 3 way stop cock, dorong plungger pelan
sehingga obat mengisi semua bagian dan udara terdorong keluar.
10.Hubungkan extension tube/discofix 3 way stop cock dengan iv line
dan cairan infus
11.Tempelkan label/etiket yang terdiri dari nama pasien, tanggal
lahir, nama obat, pengenceran dan tanggal pengoplosan
12.Pasang spuit yang berisi obat pada syringe pump
13.Program sesuai dengan kebutuhan, lalu tekan start
14.Observasi respon yang muncul
Cara Penghitungan

1. Lihat Sediaan (Content Obat Murni (mg) Dan Volume Obat Murni (ml/cc)
2. Lihat Berapa Banyak Pelarut Yang Digunakan
3. Lihat Program Dosis Yang Diinginkan
4. Lihat Berat Badan Pasien (Menggunakan BB/Tidak)
5. Perhatikan Dosis mcg/ mg, Per Mnt/Jam, Per Kgbb/ Tdk
6. Lihat Target Terapi
7. Perhatikan Berapa Pengenceran Akhir (mg/ml)
RUMUS

RUMUS 1
PENGENCERAN= KANDUNGAN PER VIAL/AMPUL (mg/ mcg)
VOLUME TOTAL (pelarut dan obat)

KECEPATAN =DOSIS x BBx WAKTU (JAM/MENIT)


PENGENCERAN
RUMUS 2
KECEPATAN = DOSIS x BB x WAKTU (JAM/MENIT) x Σ AKHIR (pelarut dan obat)
KANDUNGAN PER VIAL/AMPUL (mg/ mcg)
RUMUS 3 (Pemberian kurang dari 1 jam)
KECEPATAN = MENIT x VOLUME TOTAL (pelarut dan obat)
WAKTU
TIPS

1. Selalu buat catatan penghitungan obat, sebagai alat komunikasi dan


pertanggung jawaban
2. Buat penghitungan dalam multi dosis, bertingkat mulai dosis
minimal sampai maksimal
3. Jangan bekerja berdasarkan kebiasaan, selalu lakukan 7 benar, double
cek dan identifikasi pasien
4. Observasi respon yang muncul, dosis menyesuaikan dengan respon
pasien
Contoh Tabel Bantu Multidose

Nama Pasien :
Register :
BB :
Tanggal : Dobutamin 250 mg dalam 50 ml
Kg\Mikro 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
40 0,48 0,96 1,44 1,92 2,4 2,88 3,36 3,84 4,32 4,8 5,28 5,76 6,24 6,72 7,2
45 0,54 1,08 1,62 2,16 2,7 3,24 3,78 4,32 4,86 5,4 5,94 6,48 7,02 7,56 8,1
50 0,6 1,2 1,8 2,4 3 3,6 4,2 4,8 5,4 6 6,6 7,2 7,8 8,4 9
55 0,66 1,32 1,98 2,64 3,3 3,96 4,62 5,28 5,94 6,6 7,26 7,92 8,58 9,24 9,9
60 0,72 1,44 2,16 2,88 3,6 4,32 5,04 5,76 6,48 7,2 7,92 8,64 9,36 10,08 10,8
65 0,78 1,56 2,34 3,12 3,9 4,68 5,46 6,24 7,02 7,8 8,58 9,36 10,14 10,92 11,7
70 0,84 1,68 2,52 3,36 4,2 5,04 5,88 6,72 7,56 8,4 9,24 10,08 10,92 11,76 12,6
75 0,9 1,8 2,7 3,6 4,5 5,4 6,3 7,2 8,1 9 9,9 10,8 11,7 12,6 13,5
80 0,96 1,92 2,88 3,84 4,8 5,76 6,72 7,68 8,64 9,6 10,56 11,52 12,48 13,44 14,4
85 1,02 2,04 3,06 4,08 5,1 6,12 7,14 8,16 9,18 10,2 11,22 12,24 13,26 14,28 15,3
90 1,08 2,16 3,24 4,32 5,4 6,48 7,56 8,64 9,72 10,8 11,88 12,96 14,04 15,12 16,2
TABEL SEDIAAN OBAT
KESERAGAMAN PENULISAN

Contoh Label di Spuit

Contoh Penempelan Label di


Spuit
Literature Review

..\Intravenous_Infusion_Orders_for_Common_Drugs_in_the_Intensive_
Care_Unit_Guideline_Bunbury_Hospital_TS4KSNFPVEZQ_210_5293.pdf
LATIHAN 1

Seorang pasien BB: 55 kg dirawat dengan SVT mendapat terapi

Cordarone 300 mg dalam 20 ml D5% dan habis dalam 20 menit.

Berapa kecepatan syringe pump yang anda setting?

(1 ampul Cordarone= 3 ml= 150 mg)


JAWABAN LATIHAN 1

Cordarone berisi Amiodarone

Sediaan 1 ampul: 3 ml = 150 mg 1 ml= 50 mg


Advice: 300 mg dalam 20 ml D5% habis dalam 20 menit
KECEPATAN = MENIT x VOL. TOTAL (pelarut dan obat)
WAKTU
Kecepatan = 60 x 20
20
Kecepatan = 60 ml/jam
LATIHAN 2

Tn. B usia 44 tahun (BB: 60 kg) dengan CKS, KU: gelisah dan mendapat terapi

Midazolam 1 mg/jam. Diketahui 1 ampul Midazolam 3 ml =15 mg dioplos menjadi


15 ml.

Berapa kecepatan syringe pump yang harus disetting?


JAWABAN LATIHAN 2

Midazolam
Sediaan 1 ampul: 3 ml = 15 mg 1 ml= 5 mg
Advice: 1 mg/ jam
RUMUS 1:
PENGENCERAN= KANDUNGAN PER VIAL/AMPUL (mg/ mcg) 15 mg = 1 mg/ml
VOL. TOTAL (pelarut dan obat) 15 ml

KECEPATAN =DOSIS x BBx WAKTU (JAM/MENIT) 1 x 1 = 1 ml/jam


PENGENCERAN 1
RUMUS 2
KECEPATAN = DOSIS x BB x WAKTU (JAM/MENIT) x VOL. TOTAL (pelarut dan obat)
KANDUNGAN PER VIAL/AMPUL (mg/ mcg)

Kecepatan= 1 x 1 x 15 = 1 ml/jam
15
LATIHAN 3

Pasien Tn. K (BB: 50 kg) mendapat terapi Dobutamine dengan kecepatan

syringe pump 4,2 cc/jam dalam spuit 50 .

Berapa dosis Dobutamine yang diperoleh Tn. K?

(1 ampul: 250 mg/5 ml)


JAWABAN LATIHAN 3

Dobutamine
Sediaan 1 ampul: 5 ml = 250 mg 1 ml= 50 mg
Diketahui kecepatan: 4,2 cc/ jam dalam spuit 50 cc
RUMUS 1:
PENGENCERAN= KANDUNGAN PER VIAL/AMPUL (mg/ mcg) 250 mg = 5 mg/ml = 5000 mcg/ml
VOL. TOTAL (pelarut dan obat) 50 ml

KECEPATAN =DOSIS x BBx WAKTU (JAM/MENIT) 4,2 = A x 50 x 60 = 7 mcg/kgBB/mnt


PENGENCERAN 5000
RUMUS 2
KECEPATAN = DOSIS x BB x WAKTU (JAM/MENIT) x VOL. TOTAL (pelarut dan obat)
KANDUNGAN PER VIAL/AMPUL (mg/ mcg)

4,2 = A x 50 x 60 = 7 mcg/kgBB/mnt
250.000
LATIHAN 4

Tn. M (BB: 60 Kg) mendapat Terapi Heparine 1,5 cc/jam .

Keterangan yang tertera dalam spuit adalah 1 ml = 500 iu

(1 Vial= 5 ml= 25.000 iu). Berapa dosis yang didapat pasien per jamnya??
JAWABAN LATIHAN 4

Heparine
Sediaan 1 vial: 5 ml = 25.000 iu 1 ml= 5000 iu
Diketahui kecepatan: 1,5 cc/ jam
Pengenceran: 1 ml = 500 iu
RUMUS 1:
PENGENCERAN= KANDUNGAN PER VIAL/AMPUL (mg/ mcg) 500 iu/ml
VOL. TOTAL (pelarut dan obat)

KECEPATAN =DOSIS x BBx WAKTU (JAM/MENIT) 1,5 = A x 1 = 750 iu/jam


PENGENCERAN 500
LATIHAN 5

Seorang pasien dengan BB: 50 kg masuk ke ICU dengan penurunan kesadaran,


setelah dicek ternyata GDS 508 mg/dl mendapat terapi Insulin syringe pump sesuai
Sliding Scale 5 iu/jam. Berapa kecepatan syringe pump jika perawat mengambil 0,2
ml insulin dengan pelarut NaCl 0,9% dalam spuit 20 cc.

Diketahui 1 vial Insulin berisi 300 iu/3ml


JAWABAN LATIHAN 5

Insulin
Sediaan 1 vial: 3 ml = 300 iu 1 ml= 100 iu
Dosis Sliding Scale 5 iu/jam
Diketahui perawat mengambil 0,2 ml insulin dalam 20 cc NaCl 0,9% 0,2 ml = 20 iu
RUMUS 1:
PENGENCERAN= KANDUNGAN PER VIAL/AMPUL (mg/ mcg) 20 iu = 1 iu/ml
VOL. TOTAL (pelarut dan obat) 20 ml

KECEPATAN =DOSIS x BBx WAKTU (JAM/MENIT) 5 x 1 = 5 ml/jam


PENGENCERAN 1
RUMUS 2
KECEPATAN = DOSIS x BB x WAKTU (JAM/MENIT) x VOL. TOTAL (pelarut dan obat)
KANDUNGAN PER VIAL/AMPUL (mg/ mcg)

Kecepatan= 5 x 1 = 5 ml/jam
1

Anda mungkin juga menyukai