6. Evaluasi 1. Pemantauan tekanan darah sesuai yang di sarankan
JNC VII 2. Pemilihan obat : - Hipertensi stage 1 : Diuretik tiazid, dapat dipertimbangkan ACEi, BB, CCB, atau kombinasi - Hipertensi stage 2 : kombinasi 2 obat. Biasanya diuretik dengan ACEi, BB, atau CCB - Pemilihan obat terkait komplikasi/ pasien dengan kondisi khusus seperti : gagal jantung, DM, infak miokard akut, PJK, gagal ginjal akut, stroke. 3. Penyesuaian dosis (sesuai dengan klinis pasien)
7. Informasi dan edukasi 1. Pemberian obat anti hipertensi merupakan
(Pemberian Informasi pengobatan jangka panjang. Kontrol pengobatan Obat/PIO) dilakukan setiap 2 minggu atau 1 bulan untuk mengoptimalkan hasil pengobatan. 2. Pemahaman mengenai tujuan pengobatan 3. Memberikan informasi kepada pasien mengenai obat dan menunjang penggunaan obat yang rasional. 4. Pemahaman mengenai dosis obat dan instruksi obat yang diserahkan 5. Pemahaman mengenai pentingnya kepatuhan pasien dalam pengobatan 6. Efek samping yang muncul saat pengobatan
8. Nasehat pulang / instruksi 1. Instruksi obat yang diserahkan
kontrol 2. Pentingnya kepatuhan pasien 3. Efek samping obat 4. Menerapkan pola hidup sehat untuk mencegah dan mengontrol hipertensi.
9. Prognosis Advitam : adbonam
AdSanationam: adbonam AdFungsionam : adbonam
10. Penelaah kritis Tim Farmasi
11. Indikator 1. Gejala efek samping obat (MESO)
2. Reaksi obat yang tidak diharapkan (ROTD) 12. Kepustakaan 1. DirBinFar Komunitas dan Klinik. 2006. Pharmaceutical Care Untuk Pasien Hipertensi. BPOM RI. 2. Permenkes RI No. 5 tahun 2015 tentang Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter Di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer Kategori prognosis sebagai berikut : 1. Ad vitam, menunjuk pada pengaruh penyakit terhadap proses kehidupan. 2. Ad functionam, menunjuk pada pengaruh penyakit terhadap fungsi organ atau fungsi manusia dalam melakukan tugasnya. 3. Ad sanationam, menunjuk pada penyakit yang dapat sembuh total sehingga dapat beraktivitas seperti biasa.
Prognosis digolongkan sebagai berikut:
1. Sanam : sembuh 2. Bonam : baik 3. Malam : buruk/jelek 4. Dubia : tidak tentu/ragu-ragu • Dubia ad sanam/bonam : tidak tentu/ragu-ragu, cenderung sembuh/baik • Dubia ad malam : tidak tentu/ragu-ragu, cenderung memburuk/jelek