I. IDENTITAS PASIEN
III. OBYEKTIF
3. 2. Kondisi Klinis
Kondisi Klinis
4.2 Mekanisme Kerja Masing-Masing Obat (Obat sebelumnya, obat sekarang dan obat yang direkomendasikan)
Sirosis Subyektif: Infus octreotide Tepat pasien: tepat pasien tidak ada Tidak tepat dosis Terapi dilanjutkan Efektivitas
Peningkatan kontraindikasi terhadap pasien. dosis diberikan Octreoride : BP,
lingkar perut, Tepat obat: Octreoride dipilih sebagai dengan IV Bolus HR, EKG, nyeri
mual muntah , agen untuk mengatasi pendarahan varises dengan dosis 50 abdominal
akut pada saat endoskopi (Dipiro 10th Ed, mcg diikuti dengan
hepatosplenomeg (Dipiro 10th Ed,
2017 : 1668) Terapi obat dengan infus kontinyu dari
ali, asites besar, 2017:1700)
octreoride harus dimulai sejak dini untuk 50 mcg/jam. Ini
scleral icterus. mengontrol pendarahan dan memfasilitasi harus dilakukan
endoskopi diagnostik dan terapeutik sampai lima hari
Obyektif: (Dipiro 10th Ed, 2017 : 1686). setelah pendarahan
Cairan asites : Tepat Indikasi : varises akut (Dipiro ESO Octreoride:
PMN 370 sel/uL Octreoride diindikasikan sebagai agen 10th Ed, bradikardia,
Cefotaxim Tepat Indikasi: Tidak ada Diberikan terapi ESO : Diare (DIH
Pengobatan infeksi yang rentan pada cefotaxim 2 gram Ed 17th)
saluran pernapasan, kulit dan struktur setiap 8 jam
kulit, tulang dan sendi, saluran kemih,
ginekologi serta septikemia, dan
didokumentasikan atau dicurigai
meningitis. Aktif melawan sebagian besar
basil gram negatif (bukan Pseudomonas)
dan cocci gram positif (bukan
enterococcus). Aktif melawan banyak
pneumokokus yang resisten terhadap
penisilin (DIH Ed 17).
-Penggunaan infus octreotide dilanjutkan dengan i.v bolus 50 mg dan diikuti dengan
infus terus menerus 50 mg/jam selama 3-5 hari
-Penambahan terapi kombinasi furosemid 2 x 40 mg dan spironolakton 2 x 100 mg
-Penambahan terapi antibiotik empiris dengan cefatoxime 2 g secara i.v setiap 8 jam
- Penggunaan metoprolol dihentikan
-Penambahan terapi midrodrine 7,5 mg 3 x 1 hari
-Penggunaan terapi PRC dihentikan
VI. KONSELING
Dipiro J.T., Talbert R.L., Yee G.C., Matzke G.R., Wells B. G. and Posey L., 2017. Pharmocotherapy
A Pathophysiologic Approach, 10th edition, McGraw-Hill, USA.
Fuadda Rahmatul, Neila Sulung, Lisa Vina Juwita. Perbedaan reaksi pemberian transfusi darah whole
blood (wb) dan packed red cell (prc) pada pasien sectio caesare. Jurnal Human Care., 2016.
Garcia-Tsao G., Abraldes J.G., Berzigotti A. And Bosch J.,2017, Portal hypertensive bleeding in
cirrhosis : Risk stratification, diagnosis, and management : 2016 practice guidance by the American
Association for the study of liver diseases, Hepatology, 65 (1), 310-335.
Koda Kimbley dan Young. 2013. Applied Therapeutics The Clinical Use of Drugs Tenth Edition.
USA : Lippincott Williams and Wilkins.
Lok, AS, and BJ McMahon. 2009. AASLD Practice Guidelines: Chronic Hepatitis B 2009.
Hepatology 50: 1-36.
Indikasi Metoprolol
Mekanisme Furosemid
Mekanisme spironolakton
Rekomendasi midodrine