EFEKTIFITAS TERAPI
ADRAC(ESO, Drug-induced diseases)
INTERAKSI OBAT
TOKSISITAS
Bagaimana cara memonitor?
Pengamatan (melihat, interview
pasien/keluarga) kondisi klinik pasien
(fatigue, jaundice, pucat, mual, muntah)
Pengamatan TTV (BP, nadi, RR, BB)
Pengamatan parameter laboratorium
Pengamatan waktu & cara pemberian obat
Parameter monitoring
Berbeda setiap penyakit
Berbeda setiap obat
Dipengaruhi ada-tidaknya penyakit penyerta
(gagal ginjal, gangguan fungsi hati)
Dipengaruhi tujuan penggunaan obat, cth:
Monitor Captopril untuk DM nephropathy
berbeda dg Captopril sbg antihipertensi
Bukan memonitor progress penyakit
ANTIBIOTIKA
1. Efektivitas Terapi:
Vital sign: temp, nadi, RR + BP (sepsis)
Kondisi klinik: lemah, tanda peradangan
Parameter lab: leuko, LED (infeksi kronik)
2. ADR:
A. Penicillin, cefalosporin jangka panjang : rash, anaphylaxis,
urticaria, LFT (Dicloxacillin), anemia, thrombocytopenia
B. Chloramphenicol: Hb, WBC, thrombo.
C. Quinolon: rash, gangguan GIT
D. Eritromisin: gangguan GIT, fungsi dengar
E. Aminoglikosida: fungsi ginjal, fungsi dengar
F. Anti TBC: LFT, mual, thrombocytopenia
3. Interaksi
Cek interaksi obat Eritromisin, OAT (Rifampicin: enzyme
inducer) , quinolon-antasida
ANTIBIOTIKA (lanjutan)
3.Interaksi: Quinolon+ antasida,
antibiotika+makanan
4. Pemberian obat: cek interval waktu
pemberian, cara pemberian,
5. Gagal ginjal: cek apakah perlu
penyesuaian dosis?
6. Gangguan fs hati: cek apakah perlu
penyesuaian dosis?
3. ADR Monitoring
ADR Antimikroba:
1. Hepatitis dengan atau tanpa disertai jaundice
2. Acute Kidney Injury
3. Anemia, anemia aplastik,Thrombocytopenia
4. Gangguan GI: diare, dispepsia
5. Interaksi penghambatan absorpsi
6. Interaksi AB-obat lain yang potensial
7. Hipersensitivitas
Hepatitis
Tanpa jaundice: Ceftriaxon, Rifampicin,
INH, PZA, cloxacilin, eritromisin,
fluconazole
Dengan jaundice: Rifampicin
Rekomendasi: stop obat pemicu
Monitor: SGOT, SGPT, Bilirubin total +
ALP(jaundice)
AKI
Aminoglikosida
Ciprofloxacin : Interstitial Nephritis
Amfoterisin B
Acyclovir
Rekomendasi: stop obat pemicu
Monitoring: Cr, BUN, Urine output
Gangguan Hematologi
Anemia: Cefalosporin injeksi, Meropenem,
Ampicilin /Sulbactam
Anemia aplastik: chloramphenicol
Rekomendasi: stop obat pemicu bila
memungkinkan kecuali anemia aplastik,
maka mutlak harus stop terapi
Monitoring: Hb, Hb+Plt+WBC (anemia
aplastik)
Gangguan GI
Diare: Klindamicin, Ceftriaxon
Dispepsia: eritromisin, ciprofloxacin
Rekomendasi: tambahkan obat untuk atasi
gangguan GI, bila tidak teratasi disarankan
ganti antibiotika.
Monitor: frekuensi diare, dispepsia
Interaksi penghambatan absorpsi
Ciprofloxacin/fluoroquinolon
lain+Antasida, Sukralfat
Rekomendasi pisahkan cara pemberian
minimal 2 jam
Interaksi AB-Obat lain yang
potensial
Eritromicin-
Hipersensitivitas
Urticaria
Contact Dermatitis
Skin Rash
Rosacea
Angioedema
Case 1
Ny U, 58th, BB 85 kg
PC: kaki bengkak, kemerahan, temp 38ºC,
BP 120/90, nadi 90x/menit, BSL: 121mg/dl
RP:DM terkontrol
Diagnosa: Cellulitis
Lab: Na 128 mEq/dl, K (N)
Terapi: Ceftriaxon 2x2g
Case 2