KELOMPOK 3
DASAR TEORI
Asma adalah penyakit kronis yang umum dan berpotensi serius pada pasien,
keluarga, dan masyarakat. Asma menyebabkan gejala pernapasan, keterbatasan
aktivitas, dan flare-up (serangan) yang terkadang memerlukan perawatan
kesehatan segera dan bisa berakibat fatal. (GINA, 2019: hal 7)
Asma menyebabkan gejala seperti mengi, sesak napas, dada sesak dan batuk
yang bervariasi dari waktu ke waktu dalam kejadian, frekuensi dan intensitasnya.
Gejala-gejala ini berhubungan dengan aliran udara ekspirasi yang bervariasi,
yaitu kesulitan menghirup udara keluar dari paru-paru akibat bronkokonstriksi
(penyempitan jalan napas), penebalan dinding saluran napas, dan peningkatan
lendir. Beberapa variasi aliran udara juga dapat terjadi pada orang tanpa asma,
tetapi lebih besar pada asma sebelum pengobatan dimulai. Ada berbagai jenis
asma, dengan proses penyakit yang mendasarinya berbeda.(GINA, 2019: hal 7)
PAPARAN KASUS 1 ASMA
Nama pasien : Ny. S (45 tahun; 45 kg)
Tanggal MRS : 5 September 2020
Datang sendiri ke IGD dengan sesak nafas (+) dan batuk berdahak (+)
Kondisi ketika datang ke Rumah sakit:
- Keadaan lemah, TD 190/100, nadi 100/menit
- Pernapasan 40 x/menit, wheezing +/+, RH +/+ suhu 36°C
Pemeriksaan fisik
- Anamnesis : SMRS: pasien mengalami sesak napas, bunyi napas ngik-ngik (mengi),
batuk (+), dahak berwarna putih
- Kondisi umum : sedang, CM
- Pemeriksaan thorax : cord an pulmo tak tampak kelainan
- Pemeriksaan dada: bunyi jantung 1 dan 2 normal, tidak terdapat bising.
- Pemeriksaan abdomen : teraba lemas dan datar, nyeri tekan di region epigastrium,
hepar dan limpa tidak teraba.
- Ekstremitas : akral teraba hangat, tidak sianotik
Identitas Pasien
Nama Pasien : Ny. S
Jenis Kelamin : Perempuan
Ruang : IGD
Umur : 45 tahun
BB/TB : 45 kg / - cm
Tanggal MRS : 5 Sep 2020
Diagnosa : Asma + TB paru
Alergi : Tidak ada
Subyektif
a. Keluhan Utama (Chief Complaint)
Pasien mengeluh sesak nafas, bunyi napas ngik-ngik (mengi), batuk berdahak yang berwarna putih
b. Riwayat Penyakit Sekarang (History of Present Illness)
Pasien menderita Asma dan TB paru
c. Riwayat Penyakit Terdahulu (Past Medical History)
Pasien menderita asma dan hipertensi sejak 6 bulan yang lalu.
d. Riwayat Penyakit Keluarga (Family History)
Tidak ada
e. Riwayat Sosial (Social History)
Tidak ada
f. Riwayat Pengobatan (Medication History)
Pasien memiliki riwayat pengobatan dari puskesmas yaitu Salbutamol 2 mg 2 x sehari ½ tablet dan Captopril
12,5 mg 2 x sehari 1 tablet selama 6 bulan.
Obyektif
a. Pemeriksaan Fisik :
b. Kondisi Klinis :
c. Data Laboratorium :
● Radiologi
CT Scan Leher + Thorax
• Tidak tampak kelainan pada trachea
• TB Paru lama paru kiri
ANALISIS OBAT
Problem Medik Asma
Analisis, Tepat Untuk pengobatan berbagai gangguan klinis, baik pernapasan maupun non-
Indikasi pernapasan (DIH 17th Ed , 2009)
Tepat Pasien Tidak ada kontraindikasi pada penggunaan obat dengan kondisi pasien (DIH
17th Ed , 2009) sehingga tepat pasien
Tepat Obat Pada PDPI, 2004, algoritma penatalaksanaan asma di rumah sakit baik serangan
asma ringan, sedang/berat, mengancam jiwa diberikan pengobatan awal berupa
oksigenasi dengan kanal nasal, sehingga pemberian oksigen 2-3L pada pasien
sudah tepat obat
Tepat Dosis Dosis rata-rata 2 L / menit (DIH 17th Ed , 2009) pasien menggunakan terapi
oksigen 2-3L sehingga tepat dosis
DRP Tidak ada DRP
Terapi RL infus 20 tts/mnt / Ringer lactate / campuran natrium laktat / compound sodium lactate.
1200 tts/jam. 28800 tts/hari
Analisis, Tepat Indikasi Sumber bikarbonat untuk pencegahan dan pengobatan asidosis metabolik (produksi asam
dalam tubuh berlebih) ringan sampai sedang (DIH 17 th Ed , 2009)
Tepat Pasien Tidak terdapat kontraindikasi absolut terhadap penggunaan obat ini, namun terdapat interaksi
dengan obat lain yaitu Amfetamin, agen Alkalinisasi dapat menurunkan ekskresi Amfetamin
(DIH 17th Ed , 2009)
Tepat Obat Pada Permenkes RI 2008 hal 14 disebutkan bahwa pada pasien yang mengalami serangan
asma dirawat dan diberikan oksigen, cairan IV.
Dehidrasi harus diperbaiki pada pasien asma (Dipiro 9th, 2016, hal : 23). sehingga pemberian
cairan RL infus tepat obat
Tepat Dosis Infus tidak boleh melebihi 300 mL / jam dari 1/6 injeksi molar (DIH 17 th Ed , 2009). 1 cc =
20 tetes makro = 60 tetes mikro.
Makro: 300ccx20=6000 tts makro/jam
Mikro : 300ccx60=18000 tts mikro/jam
DRP Tidak ada DRP
Monitoring, Efektivitas Monitoring fisik apakah terjadi hipervolemik klinis, monitoring reaksi
obat alergi terhadap jalur pemberian IV maupun alergi terhadap balutan
perekat sbg pengaman jalur IV.
Efektivitas obat dengan kebugaran tubuh pasien, lemas/tidak, kecepatan
pernafasan pasien normal
Analisis, Tepat Indikasi Pengobatan infeksi yang rentan pada saluran pernapasan. Aktif melawan sebagian besar basil
gram negatif (bukan Pseudomonas) dan cocci gram positif (bukan enterococcus). Aktif
melawan banyak pneumokokus yang resisten terhadap penisilin. (DIH 17th Ed , 2009)
Tepat Pasien Pasien tidak hipersensitivitas terhadap sefotaksim, setiap komponen formulasi, atau
sefalosporin lainnya (DIH 17th Ed , 2009)
Tepat Obat Antibiotik (tidak disarankan). Bukti tidak mendukung peran antibiotik dalam eksaserbasi
asma kecuali ada bukti kuat adanya infeksi paru-paru (misalnya demam dan sputum
purulen/dahak bernanah atau bukti radiografi pneumonia). Perawatan agresif dengan
kortikosteroid harus diterapkan sebelum antibiotik dipertimbangkan (GINA, 2018: hal 81)
Tepat Dosis Infeksi tanpa komplikasi: I.M., IV: 1 g setiap 12 jam (DIH 17th Ed , 2009)
DRP Tidak tepat obat
Monitoring, Efektivitas Amati tanda dan gejala anafilaksis selama dosis pertama; CBC
obat dengan diferensial (terutama dengan kursus panjang), fungsi ginjal
(DIH 17th Ed , 2009)
Analisis, Tepat Indikasi Diindikasikan Untuk menghilangkan gejala atau pencegahan asma bronkial dan
bronkospasma reversibel yang berkaitan dengan bronkhitis kronik dan emfisema sehingga
sudah tepat indikasi. (pharmaceutical care untuk penyakit asma,2007 )
Tepat Pasien Aminiphyllin tidak dikontraindikasikan pada Ny.S sehingga Tepat Pasien(DIH ed 7 th )
Tepat Obat Berdasarkan pharmaceutical care untuk penyakit asma,2007, Aminophylline merupakan terapi
untuk mengontrol asma. Sudah tepat obat
Tepat Dosis Berdasarkan pharmaceutical care untuk penyakit asma 2007 dosis untuk aminophylline injeksi
adalah 6,3mg/kg BB untuk dosis awal dan unttuk dosis pemeliharaan adalah 0,5mg/kg.
sehingga dosis awal yang dibutuhkan Ny.S adalah 283,5 mg dan untuk pemeliharaan 22,5 mg.
DRP Tidak tepat dosis
Analisis, Tepat Indikasi Diindikasikan sebagai bronkodilatorpada obstruksi saluran napas dan asma bronkial sudah
tepat indikasi. (DIH ed 7th )
Tepat Pasien Pasien tidak hipersensitivitas terhadap terbutaline ,tidak mengalami aritmia jantung dan
takikardia.Tepat Pasien(DIH ed 7th )
Tepat Obat Merupakan terapi untuk pengobatan asma Sudah tepat obat. (DIH ed 7th )
Tepat Dosis Berdasarkan Berdasarkan DIH ed 7th dosis untuk asma adalah 0,25 mg/dosis dapat diulang
dalam 15-30 menit max 0,5 mg dalam periode 4 jam.
DRP Tidak ada DRP
Rekomendasi Terapi dilanjutkan dengan dosis 0,25 mg/dosis dapat diulang dalam
15-30 menit max 0,5 mg dalam periode 4 jam.
Analisis, Tepat Diindikasikan Untuk Terapi pemeliharaan dan propilaksis asma, termasuk pasien yang memerlukan
Indikasi kortikosteoid sistemik, sehingga sudah tepat indikasi. (pharmaceutical care untuk penyakit
asma,2007 )
Tepat Pasien Metilprednisolon dikontraindikasikan pada pasien hipertensi dan TBC sehingga Tidak Tepat Pasien
(GINA 2007 hal 51)
Tepat Obat Berdasarkan GINA 2007 halaman 51, metilprednisolon merupakan pengobatan jangka Panjang untuk
mengontrol asma. Sudah tepat obat
Tepat Dosis Berdasarkan Berdasarkan GINA 2007 halaman 52 dosis metilprednisolon injeksi untuk >12th adalah
240 mg/hari. Tidak tepat dosis
DRP Tidak tepat pasien dan tidak tepat dosis
Analisis, Tepat Sebagai bronkodilator pada obstruksi jalan nafas yang reversibel karena asma atau COPD, sehingga
Indikasi tepat indikasi. (DIH 17th Ed , 2009)
Tepat Pasien Tidak terdapat kontraindikasi pada penggunaan obat dengan pasien, sehingga tepat pasien. (DIH 17th
Ed , 2009)
Tepat Obat Pada pasien yang mengalami serangan asma diberikan bronkodilator golongan 𝛃-2 agonis kerja cepat
dan Salbutamol merupakan drug of choice untuk golongan tersebut, sehingga tepat obat. (Kemenkes
RI, 2008 : 13 & 15)
Tepat Dosis Dosis albuterol/salbutamol untuk pasien serangan akut asma di RS > 12tahun adalah 0,15mg/kg (min.
2,5 mg) setiap 20 menit untuk tiga dosis, Ny.S seharusnya mendapat dosis 6,75 mg setiap 20 menit
untuk tiga dosis. (Dipiro 10th, 2010 : 1224)
DRP Tidak tepat dosis
Monitoring, Efektivitas obat - Berkurangnya gejala asma (nafas tidak sesak, tidak wheezing/ mengi)
- FEV1 normal
ESO Bradikardi, takikardi, sakit kepala, pusing, diare, mual, muntah, dll. (DIH 17th Ed,
2009)
Problem Medik Asma
Analisis, Tepat Diindikasikan Untuk supresi inflamasi dan alergi, batuk disertai sesak napas tepat indikasi. (IONI
Indikasi 2017, 619 )
Tepat Pasien Tidak terdapat kontraindikasi pada penggunaan obat dengan pasien, sehingga tepat pasien. (DIH 17th
Ed , 2009)
Tepat Obat Berdasarkan Dipiro 10th halaman 1229 dexamethasone merupakan golongan kortikosteroid yang
paling efektiv untuk asma tepat obat
Tepat Dosis Dosis untuk dexamethasone tidak diketahui, menurut IONI dosis oral dexamethasone adalah 0,5-10
mg/hari.
DRP Tidak tepat dosis
Analisis, Tepat Ranitidin diindikasikan untuk terapi jangka pendek dan pemeliharaan tukak duodenum, tukak
Indikasi lambung, refluks gastroesofagus, ulkus jinak aktif, esofagitis erosif, dan kondisi hipersekresi
patologis, sehingga penggunaan ranitidin tepat indikasi. (DIH 17th Ed, 2009)
Tepat Pasien Tidak terdapat kontraindikasi pada penggunaan obat dengan pasien, sehingga tepat pasien. (DIH 17th
Ed , 2009 halaman 6106)
Tepat Obat Terapi ranitidine untuk pengobatan nyeri perut karena ESO Rifampisin sehingga sudah tepat obat
(Stockley ed 8th ,344)
Tepat Dosis Dosis untuk penggunan obat ini adalah 150 mg 2 kali sehari (DIH 17th Ed , 2009 halaman 6106)
Belum tepat dosis
DRP Tidak tepat dosis
Analisis, Tepat indikasi Ambroxol diindikasikan untuk terapi sekretolitik pada penyakit bronkoplmoner dengan sekresi dan
transportasi lendir yang abnormal. Hal ini memungkinkan lendir lebih mudah dibersihkan dan memudahkan
pernapasan pasien.
Tepat pasien Kontraindikasi : Hipersensitif terhadap ambroxol (IONI,2008:225) sedangkan pasien tidak dikontraindikasikan
sehingga tepat pasien.
Tepat obat Ambroxol merupakan salah satu terapi untuk pengobatan asma artinya sudah tepat obat
Tepat dosis DIlihat pada IONI tahun 2008 Dosis dewasa dan anak >12th : 1 tablet (30mg) 2-3xsehari, hal ini sama dengan
yang diterapikan pada psien sehingga tepat dosis.
Analisis, Tepat indikasi Rimstar diindikasikan untuk pengobatan TB paru jangka pendek artinya tepat
indikasi. (DIH, Ed 17 2009:6178)
Tepat pasien Rimstar tidak dikontraindikasikan pada pasien sehingga tepat pasien.
(BINFAR TBC, 2005:25)
Tepat obat Terapi yang paling umum digunakan pada TBC adalah HRZE sehingga tepat
obat. (BINFAR TBC, 2005:25)
Tepat dosis Dosis untuk INH (H) 300mg, Rifampisin(R) 450mg, Pyrazinamid(Z) 500mg,
dan Ethambutol (E) 250mg jika tablet terpisah (BINFAR TBC, 2005:261)
Monitoring Efektifitas : Berkurangnya batuk berdahak, Radiologi CT Scane leher dan Thorax :
TB Paru lama paru kiri (-)
ESO : pusing, demam, mual (DIH, Ed 17 2008)
Problem medik asma
Analisis, Tepat Indikasi Diindikasikan Untuk menghilangkan gejala atau pencegahan asma bronkial dan bronkospasma
reversibel yang berkaitan dengan bronkhitis kronik dan emfisema sehingga sudah tepat indikasi.
(pharmaceutical care untuk penyakit asma,2007 )
Tepat Pasien Theophylline tidak dikontraindikasikan pada Ny.S sehingga Tepat Pasien(DIH ed 7th )
Tepat Obat Berdasarkan GINA 2007 halaman 48, theophylline merupakan pengobatan jangka Panjang untuk
mengontrol asma. Sudah tepat obat
Tepat Dosis berdasarkan pharmaceutical care untuk penyakit asma 2007 dosis theophylline untuk dewasa adalah
3mg/kgBB tiap 8 jam. Theophylline dalam kapsul belum tepat dosis.
DRP Theophylline tidak tepat dosis
Rekomendasi Terapi theophylline tetap dilanjutkan dengan dosis 135 mg tiap 8 jam
Analisis,tepat Diindikasikan Untuk Terapi pemeliharaan dan propilaksis asma, termasuk pasien yang memerlukan
indikasi kortikosteoid sistemik, sehingga sudah tepat indikasi. (pharmaceutical care untuk penyakit asma,2007 )
Tepat Obat Berdasarkan GINA 2007 halaman 51, metilprednisolon merupakan pengobatan jangka Panjang untuk
mengontrol asma. Sudah tepat obat
Tepat Pasien metilprednisolon dikontraindikasikan pada pasien hipertensi dan TBC sehingga Tidak Tepat
Pasien(GINA 2007 hal 51)
Tepat Dosis berdasarkan Berdasarkan GINA 2007 halaman 51 dosis metilprednisolon untuk dewasa adalah 2-60
maximal 60 mg/hari. Sehingga sudah tepat dosis.
kemerahan pada wajah,hipertensi, tukak lambung, jarang nekrosis aseptic (GINA 2007 hal 51)
Problem Medik Asma
Analisis Tepat indikasi Diindikasikan untuk asma dan kondisi lain yang berkaitan dengan obstruksi saluran napas yang reversible
sehingga sudah tepat indikasi. (IONI 2017, hal 216 )
Tepat Obat Agonis β2 kerja pendek adalah terapi pilihan untuk menghilangkan gejala akut dan bronkospasmus yang
diinduksi oleh latihan fisik. Sudah tepat obat (pharmaceutical care untuk penyakit asma,2007)
Tepat Pasien salbutamol tidak dikontraindikasikan pada Ny.S sehingga Tepat Pasien(IONI 2017 )
Tepat Dosis Dosis awal salbutamol untuk pasien dewasa adalah 2 mg 3-4 kali sehari belum tepat dosis.
Rekomendasi terapi tetap dilanjutkan dengan dosis 2 mg 3 kali sehari secara oral.
Terapi CTM 2 mg
Analisis tepat Diindikasikan untuk alergi rhinitis tahunan dan alergi lain termasuk urtikaria sehingga tepat indikasi.
indikasi (DIH ed 17th, hal 1499 )
Tepat Obat CTM merupakan antihistamin untuk terapi alergi dimana alergi salah satu factor pencetus asma tepat obat
(IONI 2017, hal 241)
Tepat Pasien CTM tidak dikontraindikasikan pada Ny.S karena tidak menderita asma akut, namun tetap harus berhati-
hati penggunaannya sehingga Tepat Pasien(IONI 2017 )
Tepat Dosis Dosis CTM untuk pasien dewasa adalah 4 mg tiap 4-6 jam belum tepat dosis. (DIH 17th )
Rekomendasi terapi tetap dilanjutkan dengan dosis 4 mg 4 kali sehari secara oral.
BPOM RI. 2017. Informatorium Obat Nasional Indonesia. Jakarta : BPOM RI.
Direktorat Bina Farmasi Komunitas & Klinik Ditjen Bina Farmasi & Alat Kesehatan DEPKES RI.2007. Pharmaceutical
Care Untuk Penyakit Asma. Jakarta : DEPKES RI.
GINA.2018. Global Strategy for Asthma Management & Prevention 2018 update.
GINA.2019. Global Strategy for Asthma Management & Prevention 2019 update.
GINA.2007. Global Strategy for Asthma Management & Prevention 2007 update.