PRAKTIKUM FARMAKOTERAPI I
MODUL II
OSTEOARTHRITIS
DISUSUN OLEH
NIM : K100170189
KELAS :O
FAKULTAS FARMASI
2018
Rencana terapi:
Parasetamol po 1 g 3x 1
Calcium po 1200 mg/hari
Vitamin D po 800 U/hari
Alendronate po 70 mg/minggu
Antasida doen suspensi 3x1C
III. OBYEKTIF
3. 1 Pemeriksaan Fisik (Physical Examination)
TANGGAL
TD
Suhu
Nadi
RR
3. 2. Kondisi Klinis
Kondisi Klinis 20
Maret
b. Fungsi Hati
Tanggal Pemeriksaan
Parameter Satuan Nilai Rujukan
Tanggal Pemeriksaan
Parameter Satuan Nilai Rujukan 20 Maret
2020
Kreatinin 60 – 150 (P)
U/L
70 – 160 (L)
Natrium mmol/L 134 – 145 142
Klorid mmol/L 94 – 111 108
Kalium mmol/L 3,5 – 5,0 47
BUN mg/dL 8 - 25
Ca2+ mg/dl 8,8-10,4 9,98
Asam Urat 2,4 – 5,7 (P)
mg/dL
3,4 – 7,0 (L)
2+
Mg mg/dl 1,7-2,3
d. Profil lipid
Tanggal Pemeriksaan
Parameter Satuan Nilai Rujukan
e. lain-lain
Tanggal Pemeriksaan
Parameter Satuan Nilai Rujukan
20/03/20
Gula Darah Sewaktu (GDS) mg/dL <200
Gula Darah Puasa (GDP) mg/dL 70 – 100
Gula Darah 2 jam PP mg/dL <200
5Amilase U/L 30 – 130
T- Score Normal : ≥ -1 -3
VAS 1-10 7
4.2 Mekanisme Kerja Masing-Masing Obat (Obat sebelumnya, obat sekarang dan obat yang direkomendasikan)
2. Antasida doen:
Alumunium hidroksida: Menetralkan hidroklorida di perut untuk membentuk garam Al (Cl) 3 + H2O.
4. Ergocalciferol (Vitamin D) :
Merangsang penyerapan kalsium dan fosfat dari usus kecil, mendorong sekresi kalsium dari tulang ke darah;
mempromosikan resorpsi tubulus fosfat ginjal (DIH, 17th edition)
5. Alendronate :
Bifosfonat yang menghambat resorpsi tulang melalui aksi pada osteoklas atau pada prekursor osteoklas; mengurangi
laju resorpsi tulang, yang mengarah ke peningkatan tidak langsung dalam kepadatan mineral tulang. Pada penyakit
Paget, ditandai dengan resorpsi yang tidak teratur dan pembentukan tulang, penghambatan resorpsi menyebabkan
penurunan tidak langsung dalam pembentukan tulang; tetapi tulang yang baru terbentuk memiliki arsitektur yang lebih
normal. (DIH, 17th edition)
Tepat Dosis
Penggunaan untuk orang dewasa > 51
tahun 1200mg/hari. Sehingga Sudah
tepat dosis.
Tepat Obat
Alendronate merupakan first line
therapy pada osteopororsis sehingga
Sudah tepat obat. (Dipiro, 7th edition)
Tepat Dosis
dosis untuk perempuan yang sudah
menopous yaitu 70mg per minggu atau
tiap 7 hari. Sehingga Sudah tepat
dosis. ( DIH, 17th edition)
Subyektif,
Problem Medik Terapi Analisis DRP Rekomendasi Monitoring
Obyektif
Gastritis Subjektif: Antasida Doen Tepat indikasi Tidak dapat Pasien diberi Efektivitas Obat:
Nyeri perut 3x 1 C Penggunaan diindikasikan untuk
diberikan edukasi terkait
monitoring untuk
Antasid, pengobatan hiperfosfatemia bersamaan penggunaan obat
Objektif: pada gagal ginjal. Sehingga Sudah dengan obat antasida dengan adanya rasa sakit
- tepat indikasi. ( DIH, 17th edition)golongan obat untuk
yang terus
Bisphosphonate, osteoporosis
Tepat Pasien contohnya harus diberi jarak menerus, disfagia,
Dikontraindikasikan pada pasien Alendronate. waktu sebab bila
atau odinofagia.
Hipofosfatemia, dan porfiria. Pada digunakan
pasien tidak didapati adanya kontra Serta dosis yang bersamaan akan (Dipiro, 10th
memberikan efek
hilangnya khasiat Efek Samping
indikasi sehingga Sudah tepat pasien.
obat osteoporosis
( IONI, 2017 : 36) Obat:
sebab
terdegradasi oleh > 10%:
Tepat Obat
antasida, (DIH
Antasid memberikan bantuan segera Gastrointestinal:
17th edition)
untuk GERD ringan dan sering
Sehingga di Konstipasi, rasa
digunakan bersamaan dengan terapi
sarankan
penekanan asam. Pasien yang sering berkapur, kram
pengonsumsian
memerlukan gejala kronis harus
antacid perut, impaksi
mendapatkan terapi supresi asam.
dikonsumsi
Antasida merupakan drug of choice tinja
diberikan lebih sebelum makan
dan first line untuk pebgobatan
besar dari dosis dan untuk obat
Gastritis, sehingga Sudah tepat obat.
harian yang harus osteoarthritis dan
(Dipiro, 9th edition) 1% hingga 10%:
dipakai. osteoporosis
dikonsumsi Gastrointestinal:
Tepat Dosis
setelah makan
Dewasa Dispepsia: Oral: 5-10 mL 4-6 Mual, muntah,
kali / hari, di antara waktu makan dan
Serta penggantian perubahan warna
sebelum tidur; dapat digunakan setiap
takaran sendok
jam untuk gejala berat. Sehingga dapat tinja (bintik putih)
yang dipakai dari
dinyatakan Tidak tepat dosis. Karena
sendok makan
dosis dalam 1 C setara 15 mL
menjadi sendok
sedangkan dosis pemakaian untuk 1 <1%:
teh dengan
hari pakai hanya 5-10 mL. (Dipiro, 7th
penggantian Hipofosfatemia,
edition)
frekuensi menjadi
hipomagnesemi
2 kali sehari.
(DIH, 17th
edition).
4 KESIMPULAN REKOMENDASI
5 KONSELING
- Edukasi terkait penyakit OA apa saja yang perlu diperhatikanselama proses
pengobatan
- Memulai aktivitas fisik dari aktivitas ringan agar dapat membiasakan tulang
dan otot
- Melakukan istirahat yang cukup jika mengalami gejala nyeri
6 DAFTAR PUSTAKA
Aberg, J. A., et al, 2009, Drug Information Handbook 17th edition, Lexi-Comp for the
American Pharmacist Association.
Dipiro et al. 2008. Pharmacoterapy a Phatophysiologic Approach 7th Edition. New York
: Mc Graw Hill.
Dipiro et al. 2015. Pharmacoterapy a Phatophysiologic Approach 9th Edition. New York
: Mc Graw Hill.
Dipiro, J. T., et al, 2015, Pharmacotheraphy: A Patophysiologic Approach (10th edition),
Mc. Graw Hill, New York.