Anda di halaman 1dari 26

LABORATORIUM FARMAKOTERAPI Nama : Ambar Sekar Kinasih

FAKULTAS FARMASI NIM : K100170191


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH Kelas : O
SURAKARTA

OUTLINE PRAKTIKUM FARMAKOTERAPI


FORM PEMANTAUAN PASIEN

I. IDENTITAS PASIEN

Nama Pasien : Tn. NP


Jenis Kelamin : Laki-laki
Ruang :-
Umur : 65 tahun
BB/TB : 50 kg/ 163 cm
Tanggal MRS : 30 Oktober 2020
Diagnosa : Parkinson
Alergi :-

II. SUBYEKTIF (saat MRS)


II.1 Keluhan Utama (Chief Complaint):
Tn. NP menceritakan kondisinya yaitu sejak 1 tahun yang lalu merasakan tangannya
bergetar saat sedang beristirahat atau sedang tidak bekerja. Tremor mula-mula dirasakan di
jari-jari tangan kemudian lama-lama getaran dirasakan di seluruh tangan dan dirasakan baik
ketika sedang beristirahat maupun sedang bekerja. Hal ini membuat Tn. NP menjadi sukar
memegang barang seperti sendok dan garpu ketika makan, koran, pensil dan lama kelamaan
membuat pasien sulit untuk bekerja lagi. Tangan dan kakinya juga sering terasa pegal-pegal
dan agak nyeri. Ia juga mengatakan tulisannya berubah menjadi lebih kecil daripada
sebelumnya, dan menurut cucunya cara jalan Tn. NP menjadi berubah, sulit untuk berhenti
dan mudah jatuh bila tidak dibantu berdiri dan berjalan

II.2 Riwayat Penyakit Sekarang (History of Present Illness)


Parkinson dan hipertensi

FPP Praktikum Farmakoterapi II | 1


II.3 Riwayat Penyakit Terdahulu (Past Medical History)
Hipertensi sejak usia 50 tahun

II.4 Riwayat Penyakit Keluarga (Family History)


Tidak ada

II.5 Riwayat Sosial (Social History)


Pasien tidak merokok tetapi kadang-kadang mengkonsumsi minuman beralkohol. Tn. NP
merupakan pekerja di bengkel furniture yang menggunakan cat kayu untuk mewarnai
furniture-nya.

FPP Praktikum Farmakoterapi II | 2


2.6 Riwayat Pengobatan (Medication History)
Lama
No Nama Obat Nama Generik Indikasi Rute Dosis Frekuensi Efek/kesulitan
Penggunaan
1. Sartaxal Losartan Antihipertensi PO 50 mg 1x1 6 bulan Tekanan darah terkontrol
2. Atorsan Atorvastatin Antihiperlipidemia PO 10 mg 1x1 6 bulan Kadar HDL, LDL,
Trigliserida terkontrol

III. OBYEKTIF
3. 1 Pemeriksaan Fisik (Physical Examination)
TANGGAL 30 Oktober 2020
TD 130/85 mmHg
Suhu 36,5°C

Nadi 80 x / menit

RR 16 x / menit

3. 2. Kondisi Klinis
Kondisi Klinis 30 Oktober 2020

FPP Praktikum Farmakoterapi II | 3


Tremor (+) (kiri > kanan)
Khorea -
Atetosis -
Akinesia (+)
Hipomimia (+)
Sulit menyeringai (+)
Langkah kecil- (+)
kecil
Tremor intensi (+)
Disdiakdokinesis (+)

FPP Praktikum Farmakoterapi II | 4


3. 3. Data Laboratorium
a. Hematologi
Tanggal Pemeriksaan
Parameter Satuan Nilai Rujukan
10/11
Eritrosit 4,0 – 5,0 (P)
Juta/µL
(Sel Darah Merah) 4,5 – 5,5 (L)
Hemoglobin (Hb) 12,0 – 14,0 (P)
g/dL 12 (↓)
13,0 – 16,0 (L)
Hematokrit 40 – 50 (P)
%
45 – 55 (L)
Hitung Jenis
Basofil % 0,0 – 1,0
Eosinofil % 1,0 – 3,0
Batang1 % 2,0 – 6,0
Segmen1 % 50,0 – 70,0
Limfosit % 20,0 – 40,0
Monosit % 2,0 – 8,0
Retikulosist % 0,5-2
Laju Endap Darah (LED) < 15 (P)
Mm/jam
< 10 (L)
Leukosit
103/µL 5,0 – 10,0
(Sel Darah Putih)
MCH/HER Pg/sel 27 – 31
MCHC/KHER g/dL 32 – 36
MCV/VER fl 80 – 96
Trombosit 103/µL 150 – 400
Prothrombin time/PT Detik 10-15
Activated Partial Thromboplastin
Detik 21-45
Time/aPTT
Thrombin Time/TT Detik 16-24
Fibrinogen mg/dl 200-450
D-Dimer Mcg/ml Negative/<0,5
International Normalized Ratio/INR 0,8-1,2

b. Fungsi Hati
Tanggal Pemeriksaan
Parameter Satuan Nilai Rujukan
10/11
ALT (SGPT) < 23 (P)
U/L
< 30 (L)
AST (SGOT) < 21 (P)
U/L
< 25 (L)
Alkalin Fosfatase U/L 15 – 69
GGT (Gamma GT) U/L 5 – 38
Bilirubin Total mg/dL 0,25 – 1,0
Bilirubin Langsung mg/dL 0,0 – 0,25
Protein Total g/L 61 – 82
Albumin g/L 37 – 52 45 (N)

FPP Praktikum Farmakoterapi II | 5


c. Elektrolit

Tanggal Pemeriksaan
Parameter Satuan Nilai Rujukan
10/11
Kreatinin 60 – 150 (P)
U/L 1,5 mg/dL
70 – 160 (L)
Natrium mmol/L 134 – 145 140 (N)
Klorid mmol/L 94 – 111 100 (N)
Kalium mmol/L 3,5 – 5,0 4,5 (N)
BUN mg/dL 8 - 25
Ca2+ mg/dl 8,8-10,4 4,8 (↓)
Asam Urat 2,4 – 5,7 (P)
mg/dL
3,4 – 7,0 (L)
Mg2+ mg/dl 1,7-2,3

d. Analisa Gas Darah (AGD)


Tanggal Pemeriksaan
Parameter Satuan Nilai Rujukan

Saturasi Oksigen (SaO2) %O2 95-99


Tekanan Parsial Oksigen (PaO2) mmHg 75-100
Tekanan Parsial CO2 (PaCO2) mmHg 35-45
pH - 7,35-7,45
CO2 mEq/L 22-32
Anion Gap (AG) mEq/L 13-17

d. Profil lipid
Tanggal Pemeriksaan
Parameter Satuan Nilai Rujukan
10/11
Kolesterol Total mg/dL 150 – 200
HDL 45 – 65 (P)
mg/dL 40 (N)
35 – 55 (L)
LDL mg/dl <130 120 (N)
Trigliserid mg/dL 120 – 190 150 (N)

e. lain-lain
Tanggal Pemeriksaan
Parameter Satuan Nilai Rujukan
Gula Darah Sewaktu (GDS) mg/dL <200
Gula Darah Puasa (GDP) mg/dL 70 – 100
Gula Darah 2 jam PP mg/dL <200
Amilase U/L 30 – 130

FPP Praktikum Farmakoterapi II | 6


IV. ASSESMENT
4.1 Terapi Pasien
Tanggal
Nama Obat Rute Dosis Frekuensi
Sartaxal PO 50 mg 1x
Atorsan PO 10 mg 1x
Artane PO 2 mg 3x
Symmetrel PO 100 mg 2x

4.2 Mekanisme Kerja Masing-Masing Obat (Obat sebelumnya, obat sekarang dan obat yang direkomendasikan)
 Sartaxal (Losartan)
Sebagai antagonis reseptor angiotensin II nonpeptida selektif dan kompetitif, losartan memblok efek vasokonstriktor dan sekresi aldosteron dari
angiotensin II; losartan berinteraksi secara reversibel pada reseptor AT1 dan AT2 dari banyak jaringan dan memiliki kinetika disosiasi yang
lambat; afinitasnya untuk reseptor AT1 adalah 1000 kali lebih besar dari pada reseptor AT2. Antagonis reseptor angiotensin II dapat
menginduksi penghambatan sistem renin-angiotensin yang lebih lengkap daripada penghambat ACE, antagonis ini tidak mempengaruhi respons
terhadap bradikinin, dan lebih kecil kemungkinannya untuk dikaitkan dengan efek nonrenin-angiotensin (misalnya, batuk dan angioedema).
Losartan meningkatkan laju aliran kemih dan selain natriuretik dan kaliuretik, meningkatkan ekskresi klorida, magnesium, asam urat, kalsium,
dan fosfat (DIH 17th Ed, 2009: 4323).

 Atorsan (Atorvastatin)

FPP Praktikum Farmakoterapi II | 7


Penghambat 3-hidroksi-3-methylglutaryl coenzyme A (HMG-CoA) reduktase, enzim pembatas laju dalam sintesis kolesterol (mengurangi
produksi asam mevalonat dari HMG-CoA); kemudian menghasilkan peningkatan kompensasi dalam ekspresi reseptor LDL pada membran
hepatosit dan stimulasi katabolisme LDL (DIH 17th Ed, 2009: 653).
 Artane (Triheksifenidil)
Memberikan efek penghambatan langsung pada sistem saraf parasimpatis. Ini juga memiliki efek relaksasi pada kultur otot halus; diberikan baik
secara langsung pada otot itu sendiri dan secara tidak langsung melalui sistem saraf parasimpatis (efek penghambatan) (DIH 17 th Ed, 2009:
7044).
 Symmetrel (Amantadine)
Sebagai antivirus, memblokir pelepasan virus influenza A yang mencegah penetrasi virus ke inang; aktivitas antiparkinson mungkin karena
memblokir pengambilan kembali dopamin ke neuron presinaptik atau dengan meningkatkan pelepasan dopamin dari serat presinaptik (DIH 17 th
Ed, 2009: 325).
 Carbidopa-Levodopa
Gejala Parkinson disebabkan oleh kurangnya dopamin striatal; levodopa bersirkulasi dalam plasma menuju sawar darah otak (BBB), tempat ia
bersilangan, untuk diubah oleh enzim striatal menjadi dopamin; karbidopa menghambat pemecahan plasma perifer levodopa dengan
menghambat dekarboksilasi, dan dengan demikian meningkatkan levodopa yang tersedia di BBB (DIH 17th Ed, 2009: 1213).
 Clozapine
Clozapine (antipsikotik dibenzodiazepine) menunjukkan antagonisme lemah subtipe reseptor dopamin D1, D2, D3, dan D5, tetapi menunjukkan
afinitas tinggi untuk D4; Selain itu, ia memblokir reseptor serotonin (5HT2), alfa-adrenergik, histamin H1, dan kolinergik (DIH 17 th Ed, 2009:
1746).

4.3 Problem Medik dan Drug Related Problems


FPP Praktikum Farmakoterapi II | 8
4.3.1.Problem Medik
Subyektif,
Problem Medik Terapi Analisis DRP Rekomendasi Monitoring
Obyektif
Parkinson Subyektif: Artane 2 mg 3 x Tepat Indikasi Tidak tepat pasien Terapi Artane 2 Efektivitas
Tangan bergetar sehari 1 tablet Triheksifenidil diindikasikan untuk Tidak tepat obat mg 3 x sehari 1 (Levodopa,
Tangan dan kaki pengobatan tambahan untuk penyakit tablet diganti Carbidopa):
sering terasa Parkinson; pengobatan gejala dengan kombinasi berkurangnya
pegal dan nyeri ekstrapiramidal yang diinduksi obat Levodopa dan tanda dan gejala
Obyektif: (DIH 17th Ed, 2009). Carbidopa dengan Parkinson
Hipomimia Tidak Tepat Pasien dosis awal ESO (Levodopa,
Tremor (+) Pasien yang lebih muda lebih mampu setengah tablet Carbidopa):
Langkah kecil- untuk mentolerir efek samping (100 mg dan 25 diskenesia dan
kecil antikolinergik, sedangkan, golongan mg) 2 x sehari mual (Di Piro 10th
Bradikenesia (+) obat ini dihindari pada pasien dengan selama 1 minggu Ed, 2017: 2663).
Akinesia (+) usia lanjut, defisit kognitif yang sudah dilanjutkan Efektivitas
Disdiakdokinesis ada sebelumnya, dan disfagia (Di Piro setengah tablet 3 (Clozapine):
(+) 10th Ed, 2017: 2666). kali sehari. Lalu halusinasi
Tidak Tepat Obat tingkatkan berkurang dan
Berdasarkan pendekatan umum setengah tablet hilang
pengelolaan penyakit parkinson (Di setiap hari setiap ESO (Clozapine):
Piro 10th Ed, 2017), apabila pasien minggu; dosis Takikardia,
memiliki gejala berupa tremor, pemeliharaan Mengantuk,

FPP Praktikum Farmakoterapi II | 9


bradikinesia, kekakuan, dan berusia ≥ biasa adalah 300- pusing, insomnia,
65 tahun, maka diberikan Carbidopa/ 2000 mg setiap Sembelit, BB
Levodopa. hari (Di Piro 4th bertambah,
Levodopa adalah prekursor langsung Ed, 2016: 511). sialorrhea, mual /
dopamin dan, dalam kombinasi Diberi tambahan muntah (DIH 17th
dengan penghambat dekarboksilase terapi Clozapine Ed, 2009: 1744).
asam amino-l yang bekerja secara 12,5-25 mg (Di
perifer (karbidopa atau benserazid), Piro 4th Ed, 2016:
tetap menjadi obat yang paling efektif 568).
untuk pengobatan simtomatik pada
penyakit parkinson (Di Piro 10th Ed,
2017: 2667).
Berdasarkan algoritma pengobatan
yang disarankan untuk pengelolaan
penyakit Parkinson, apabila setelah
pengobatan dengan Levodopa/
Carbidopa pasien mengalami
komplikasi psikiatrik seperti
halusinasi/ psikosis maka dapat
diberikan Clozapine (Koda Kimble
10th Ed, 2013: 1364).
Tepat Dosis
FPP Praktikum Farmakoterapi II | 10
Dosis Triheksifenidil yang digunakan
yaitu 2 mg atau 5 mg per tablet,
dengan dosis per harinya yaitu 6-15
mg dibagi dalam 3 x sehari atau 2 x
sehari (Koda Kimble 10th Ed, 2013:
1361).
Symmetrel 100 Tepat Indikasi Tidak ada DRP Terapi Symmetrel Efektivitas:
mg 2 x sehari 1 Amantadine diindikasikan untuk 100 mg 2 x sehari berkurangnya
tablet profilaksis dan pengobatan infeksi 1 tablet tremor dan tidak
virus influenza A (per label produsen; dilanjutkan terjadinya
juga mengacu pada pedoman ACIP diskenesia
saat ini untuk rekomendasi selama ESO: Hipotensi
musim flu saat ini); pengobatan ortostatik,
parkinsonisme; pengobatan gejala insomnia, depresi,
ekstrapiramidal yang diinduksi obat halusinasi, livedo
(DIH 17th Ed, 2009). reticularis,
Tepat Pasien xerostomia (Koda
Amantadine dikontraindikasikan pada Kimble 10th Ed,
pasien yang hipersensitivitas terhadap 2013: 1361).
amantadine, rimantadine, atau
komponen formulasi lainnya (DIH 17th
Ed, 2009).

FPP Praktikum Farmakoterapi II | 11


Tepat Obat
Amantadine (Symmetrel®) berfungsi
untuk meredakan tremor PD serta
kekakuan otot. Obat ini digunakan
sebagai tambahan pengobatan untuk
terapi lain untuk PD. Selain itu, obat
ini dapat menurunkan dyskinesia atau
gerakan tak sadar yang disebabkan
oleh levodopa (APDA, 2019: 30)
Tepat Dosis
Dosis Amantadine yang digunakan
yaitu 100 mg dengan dosis lazimnya
100-300 mg setiap hari (Koda Kimble
10th Ed, 2013: 1361).
Hipertensi Subyektif: - Sartaxal 50 mg 1 Tepat Indikasi Tidak tepat dosis Terapi dengan Efektivitas:
Obyektif: x sehari 1 tablet Pengobatan hipertensi (HTN); Sartaxal Tekanan darah
TD = 130/ 85 pengobatan nefropati diabetik pada dilanjutkan 130/80 mmHg (Di
mmHg pasien dengan diabetes mellitus tipe 2 dengan Piro 10th Ed,
riwayat penyakit (tergantung noninsulin, NIDDM) dan menurunkan dosis 2017: 511).
pasien riwayat hipertensi; pengurangan risiko menjadi 25 mg 1 ESO:
stroke pada pasien dengan HTN dan x sehari 1 tablet Hiperkalemia,
hipertrofi ventrikel kiri (LVH) (DIH hipotensi,

FPP Praktikum Farmakoterapi II | 12


17th Ed, 2009). angioedema,
Tepat Pasien penurunan fungsi
Hipersensitivitas terhadap losartan ginjal (Di Piro 4th
atau komponen formulasi lainnya Ed, 2016: 55).
(DIH 17th Ed, 2009).
Tepat Obat
Standard farmakoterapi untuk pasien
hipertensi dengan CKD yaitu ACEI/
ARB (Di Piro 10th Ed, 2017: 515).
Selain menurunkan TD, ACEI, dan
terapi ARB menurunkan tekanan
intraglomerular, yang secara teoritis
bisa memberikan manfaat tambahan
dengan lebih mengurangi penurunan
fungsi ginjal (Di Piro 10th Ed, 2017:
529).
Tidak Tepat Dosis
Berdasarkan Medscape, penggunaan
levodopa dan losartan secara
bersamaan akan meningkatkan efek
dari losartan, sehingga disarankan
untuk menurunkan dosis dari agen
FPP Praktikum Farmakoterapi II | 13
antihipertensi.
Dosis Losartan yang biasa
direkomendasikan yaitu 25-100 mg
(Di Piro 4th Ed, 2016: 55).
Hiperlipidemia Subyektif: - Artosan 10 mg 1 Tepat Indikasi Tidak ada DRP Terapi dengan Efektivitas:
Obyektif: - x sehari 1 tablet Pengobatan dislipidemia atau Artosan 10 mg 1 LDL <100 mg/dL
pencegahan primer penyakit kardiovas x sehari 1 tablet atau penurunan
cular (atheros clerotic). Pengobatan dilanjutkan setidaknya 50%
dislipidemia: Untuk mengurangi dari kolesterol
peningkatan kolesterol total, LDL-C, LDL awal
apolipoprotein B, dan trigliserida pada (PERKI, 2015:
pasien dengan peningkatan satu atau 15). Monitoring
lebih komponen, dan / atau untuk kadar kolesterol
meningkatkan HDL-C seperti yang total, kolesterol
ada pada Fredrickson tipe IIa, IIb, III, LDL, trigliserida,
dan Hiperlipidemia IV; pengobatan dan Tingkat
disbetalipoproteinemia primer, kolesterol HDL
hiperkolesterolemia familial (Top 300
homozigot (DIH 17th Ed, 2009: 649). Pharmacy Drug,
Tepat Pasien 2016: 17)
Dikontraindikasikan pada pasien yang ESO: Arthralgia,
memiliki ipersensitivitas terhadap diare, sakit kepala

FPP Praktikum Farmakoterapi II | 14


atorvastatin atau komponen formulasi (Top 300
lainnya; penyakit hati aktif; Pharmacy Drug,
peningkatan transaminase serum yang 2016: 17)
persisten tanpa sebab yang jelas;
kehamilan (DIH 17th Ed, 2009: 650).
Tepat Obat
Statin adalah obat penurun lipid
pertama yang harus digunakan untuk
menurunkan kolesterol LDL (PERKI,
2015: 32)
Tepat Dosis
Dosis terapi atorvastatin untuk pasien
PGK tingkat 3 dengan nilai GFR
pasien adalah 34,72 mL/menit/1,73m2
(CKD KDIGO, 2012) adalah 10-80
mg/ hari (PERKI, 2015: 34). Pasien
mengkonsumsi atorsan 10 mg 1x
sehari 1 tablet, sehingga tepat dosis

FPP Praktikum Farmakoterapi II | 15


4.3.2. Drug Related Problems (DRPs)
DRUG RELATED
PERTANYAAN YES NO KOMENTAR
PROBLEMS (DRPs)
Korelasi obat dg masalah Adakah obat tanpa indikasi medis?
medis √
(Correlation between drug Adakah masalah medis yang tidak diobati
therapy & medical problem) √
Ketepatan Pengobatan Apakah obat yang digunakan efektif/ Artane tidak efektif
(Appropriate Therapy) mencapai hasil yang diinginkan (therapeutic untuk parkinson
outcome)? berat, pasien masih
√ merasakan gejala
yang belum
berkurang secara
nyata
Apakah obat yang digunakan Artane sebaiknya
dikontraindikasikan untuk pasien? dihindari pada pasien
√ usia lanjut karena
efek samping yang
kurang dapat ditolerir
Apakah obat yang digunakan merupakan Artane bukan drug of
drug of choice ? choice untuk pasien

ini, tetapi Levodopa
Carbidopa
Apakah terapi non-obat diperlukan? Edukasi dan
modifikasi gaya
hidup seperti
√ olahraga, menjaga
gizi yang baik,
kondisi fisik dan
interaksi sosial
Drug Regimen Apakah besaran dosis sudah tepat untuk Dosis Losartan
pasien? diturunkan karena

ada interaksi dengan
Levodopa
Apakah frekuensi pemberian sudah tepat? √
Apakah lama pemberian obat sudah tepat?

Duplikasi terapi/Polifarmasi Adakah terjadi duplikasi terapi?

Adverse Drug Reactions Adakah gejala/ masalah medis yang Levodopa Carbidopa
disebabkan oleh obat? dapat menyebabkan
diskenesia yang

dapat diatasi dengan
pemberian
Amantadine
Interaksi Obat Adakah interaksi obat-obat yg berdampak Losartan dan
klinis? Levodopa dapat

menyebabkan
ortostatik hipotensi
Adakah interaksi obat- makanan yg
berdampak klinis? √

FPP Praktikum Farmakoterapi II | 16


Adakah interaksi obat- pemeriksaan
laboratorium yang berdampak klinis? √
Alergi Obat/ Intoleransi Apakah terjadi alergi /intoleransi terhadap

obat ?
Adherence/ Compliance Adakah masalah ketidak patuhan pasien

terhadap penggunaan obat?
Apakah pasien mengalami hambatan/
kesulitan dalam penggunaan obat? √

V. KESIMPULAN REKOMENDASI
1. Terapi Artane 2 mg 3 x sehari 1 tablet diganti dengan kombinasi Levodopa dan
Carbidopa dengan dosis awal setengah tablet (100 mg dan 25 mg) 2 x sehari selama 1
minggu dilanjutkan setengah tablet 3 kali sehari. Lalu tingkatkan setengah tablet setiap
hari setiap minggu; dosis pemeliharaan biasa adalah 300-2000 mg setiap hari (Di Piro
4th Ed, 2016: 511).
2. Diberi tambahan terapi Clozapine 12,5-25 mg (Di Piro 4th Ed, 2016: 568).
3. Terapi Symmetrel 100 mg 2 x sehari 1 tablet dilanjutkan
4. Terapi dengan Sartaxal dilanjutkan dengan menurunkan dosis menjadi 25 mg 1 x
sehari 1 tablet
5. Terapi dengan Artosan 10 mg 1 x sehari 1 tablet dilanjutkan
6. Perlu diberikan terapi non farmakologi berupa edukasi dan modifikasi gaya hidup
seperti olahraga, menjaga gizi yang baik, kondisi fisik dan interaksi sosial.

VI. KONSELING
1. Levodopa-Carbidopa diminum sesuai dosis dan pada waktu yang sama setiap harinya.
Efek mungkin memerlukan beberapa minggu atau bulan untuk mencapai dan Anda
mungkin perlu sering memantau selama minggu pertama terapi. Minumlah saat makan
jika terjadi gangguan GI, sebelum makan jika timbul mulut kering, setelah makan jika
mengeluarkan air liur atau jika terjadi mual. Anda mungkin mengalami kantuk, pusing,
kebingungan, atau perubahan penglihatan (berhati-hatilah saat mengemudi, menaiki
tangga, atau melakukan tugas-tugas yang membutuhkan kewaspadaan sampai respons
terhadap obat diketahui); kehilangan kendali impuls; hipotensi ortostatik (berhati-hatilah
saat mengubah posisi - bangkit dari berdiri dari duduk atau berbaring); peningkatan
kerentanan terhadap serangan panas, penurunan keringat (berhati-hatilah dalam cuaca
panas - pertahankan cairan yang cukup dan kurangi aktivitas olahraga); sembelit
(peningkatan olahraga, cairan, buah, atau serat dapat membantu); kulit kering atau

FPP Praktikum Farmakoterapi II | 17


saluran hidung (konsultasikan dengan pres criber untuk bantuan yang sesuai); atau mual,
muntah, kehilangan nafsu makan, atau ketidaknyamanan perut (sering makan kecil,
sering perawatan mulut, mengunyah permen karet, atau mengisap pelega tenggorokan
dapat membantu). Laporkan sembelit atau muntah yang tidak terselesaikan; nyeri dada
atau detak jantung tidak teratur kesulitan pernapasan; sakit kepala akut atau pusing
Perubahan SSP (halusinasi, kehilangan ingatan, gugup, dll); ide bunuh diri; nyeri atau
sulit buang air kecil sakit perut atau darah di tinja peningkatan spastisitas atau kekakuan
otot; ruam kulit; atau kondisi yang memburuk secara signifikan
2. Symmetrel 100 mg. Ambil sesuai petunjuk yaitu 2 x sehari 1 tablet pada pagi dan sore
hari untuk mengurangi insomnia. Hindari bangun tiba-tiba dari posisi duduk atau
berbaring; dapat menyebabkan pusing atau pusing. Laporkan pembengkakan ekstremitas
yang tidak biasa, sesak napas, perubahan penglihatan, perubahan gaya berjalan atau
peningkatan tremor, ide bunuh diri, atau perubahan mental (misalnya, depresi,
kecemasan, mudah tersinggung, halusinasi, bicara cadel).
3. Sartaxal 25 mg. Diminum 1 x sehari 1 tablet. Jangan gunakan suplemen kalium atau
pengganti garam tanpa berkonsultasi. Dapat menyebabkan pusing, hipotensi postural
diare (susu rebus, buttermilk, atau yogurt dapat membantu). Laporkan segera
pembengkakan wajah, bibir, atau mulut; kesulitan menelan; nyeri dada atau palpitasi;
sakit kepala yang tak henti-hentinya; Perubahan SSP (delusi atau depresi); atau reaksi
merugikan persisten lainnya.
4. Atorvastatin 10 mg. Diminum 1 x sehari 1 tablet. Dapat menyebabkan sakit kepala
insomnia atau pusing. Laporkan nyeri dada, diare atau sembelit yang tidak terselesaikan;
gatal atau terbakar saat buang air kecil; kram otot yang tidak biasa atau kelemahan;
menguningnya kulit atau mata mudah memar atau berdarah, atau kelelahan yang tidak
biasa
5. Jangan menambah dosis, minum lebih sering dari yang ditentukan, atau menghentikan
pengobatan tanpa berkonsultasi
6. Pertahankan hidrasi yang adekuat (2-3 L / hari cairan)
7. Jangan gunakan alkohol dan resep atau obat penenang OTC atau depresan SSP tanpa
berkonsultasi.
8. Melakukan modifikasi gaya hidup seperti olahraga, menjaga gizi yang baik, kondisi
fisik dan interaksi sosial.

FPP Praktikum Farmakoterapi II | 18


VII. DAFTAR PUSTAKA
Alldredge, B. K. et al., 2013. Koda Kimble & Young's Applied Therapeutics The Clinical
Use of Drugs 10th Edition. Philadelphia: Lippincott Williams& wilkin.
American Parkinson Disease Association. 2019. Parkinson Disease’s Handbook. New York:
APDA
American Pharmacist Association (APhA). 2009. Drug Information Handbook 17th Ed.
America: Lexi-Comp.
Di Piro, JT, et al., 2016. Pharmacotherapy: Principles and Practice 4th Edition. New
York: McGraw-Hill Companies.
Di Piro, JT, et al., 2017. Pharmacotherapy: A Pathophysiologic Approach 10th Edition. New
York: McGraw-Hill Companies.
Kolesar, J. and Vermeulen, L. 2016. Top 300 Pharmacy Drug Cards. New York: McGraw-
Hill Companies.
PERKI. 2015. Panduan Tatalaksana Dislipidemia. Jakarta: PERKI.

Surakarta, 26 November 2020

Praktikan Dosen Pembimbing

(Ambar Sekar Kinasih) (apt. Lila Prapdhani Agni Hajma, M.Sc.)

FPP Praktikum Farmakoterapi II | 19


LAMPIRAN

FPP Praktikum Farmakoterapi II | 20


FPP Praktikum Farmakoterapi II | 21
FPP Praktikum Farmakoterapi II | 22
FPP Praktikum Farmakoterapi II | 23
FPP Praktikum Farmakoterapi II | 24
FPP Praktikum Farmakoterapi II | 25
FPP Praktikum Farmakoterapi II | 26

Anda mungkin juga menyukai