OBAT SITOSTATIKA
RIA AFRIANTI
Kelompok obat high alert
diantaranya
Look Alike
Elektrolit obat –
Sound
konsentrasi obat
Alike
tinggi sitostatika
(LASA),
definisi • golongan obat yang digunakan untuk
obat pengobatan kanker dan proses
penangannnya harus dilakukan
sitostatika secara aseptik untuk menghindari
terjadinya kontaminasi
• aspek dispensing,
pemberian obat kepada
SOP yang baik pasien maupun
penangannya limbahnya
yang sesuai
26,71%
tidak sesuai
73,29%
PENGGOLONGAN OBAT SITOSTATIKA
3. Produk Alamiah
◦ Vinkristin (VCR)
◦ Vinblastin (VLB)
◦ Paklitaksel
1. Alkylating agents ◦ Etoposid
◦ Siklofosfamid
◦ Irinotekan, Topotekan
◦ Klorambusil
◦ Daktinomisin (Aktinimisin D)
◦ Prokarbazin
◦ Antrasiklin: Daunorubisin,
◦ Karboplatin Doksorubisin, Mitramisin
2. Antimetabolit ◦ Bleomisin
◦ 5-fluorourasil (5-FU) 4. Produk Alamiah
◦ Gemsitabin ◦ Vinkristin (VCR)
◦ 6-Merkaptopurin ◦ Vinblastin (VLB)
◦ Methotrexat ◦ Paklitaksel
◦ Sitarabin ◦ Etoposid
◦ Irinotekan, Topotekan
◦ Daktinomisin (Aktinimisin D)
◦ Antrasiklin: Daunorubisin,
Doksorubisin, Mitramisin
◦ Bleomisin
5.Golongan Hormon dan Antagonis
◦ Prednison
◦ Medroksiprogesteron asetat
◦ Etinil estradiol
◦ Tamoksifen
◦ Testosteron propionate
◦ L-asparaginase
PENANGANAN OBAT SITOSTATIKA
3.
2. penanganan
1. Pencampur tumpahan
penyiapan an dan dan
sitostatika pemberian kecelakaan
sitostatika kerja
sitostatika
1. Teknik aseptik
2. Pemberian dalam biological safety
cabinet (BSC)
3. Petugas yang bekerja harus terlindungi
4. Jaminan mutu produk
5. Dilaksanakan oleh petugas yang terlatih
6. Adanya SOP
Standar kerja yang harus
dipersiapkan meliputi :
Obat-obat Kemoterapi
Penyimpanan obat di dalam almari terkunci sesuai
dengan sifat obat
Pemakaian kartu stok untuk memantau jumlah
pemasukan dan pengeluaran obat
Teradministrasi dengan baik dan dibuat laporan setiap
bulan kepada Ka. Instalasi Farmasi
ANI PAHRIYANI
• Rekonsiliasi Obat merupakan proses membandingkan
instruksi pengobatan dengan Obat yang telah
didapat pasien. Rekonsiliasi dilakukan untuk mencegah
terjadinya kesalahan Obat (medication error) seperti
obat tidak diberikan, duplikasi, kesalahan dosis atau
interaksi obat
a. Memastikan informasi yang akurat tentang Obat
yang digunakan pasien;
b. Mengidentifikasi ketidaksesuaian akibat tidak
terdokumentasinya instruksi dokter; dan
c. Mengidentifikasi ketidaksesuaian akibat tidak
terbacanya instruksi dokter.
• Saat pasien masuk rumah sakit
• Pasien mengalami perpindahan bangsal atau unit layanan lain
dalam suatu instansi rumah sakit yang sama (contoh: dari
bangsal rawat inap menuju ke Intensive Care Unit; dari UGD
menuju bangsal rawat inap)
• Perpindahan dari rumah sakit menuju rumah atau rumah sakit
lain
PERMENKES RI NO.72/2016
• Mencatat data dan memverifikasi Obat yang sedang dan akan
digunakan pasien, meliputi nama Obat, dosis, frekuensi, rute,
Obat mulai diberikan, diganti, dilanjutkan dan dihentikan,
riwayat alergi pasien serta efek samping Obat yang pernah
terjadi. Khusus untuk data alergi dan efek samping Obat,
dicatat tanggal kejadian, Obat yang menyebabkan terjadinya
reaksi alergi dan efek samping, efek yang terjadi, dan tingkat
keparahan.
• Data riwayat penggunaan Obat didapatkan dari pasien,
keluarga pasien, daftar Obat pasien, Obat yang ada pada
pasien, dan rekam medik/medication chart. Data Obat yang
dapat digunakan tidak lebih dari 3 (tiga) bulan sebelumnya.
Semua Obat yang digunakan oleh pasien baik Resep maupun
Obat bebas termasuk herbal harus dilakukan proses
rekonsiliasi.
• Petugas kesehatan membandingkan data Obat yang pernah,
sedang dan akan digunakan. Discrepancy atau ketidakcocokan
adalah bilamana ditemukan ketidakcocokan/perbedaan
diantara data-data tersebut. Ketidakcocokan dapat pula
terjadi bila ada Obat yang hilang, berbeda, ditambahkan
atau diganti tanpa ada penjelasan yang didokumentasikan
pada rekam medik pasien. Ketidakcocokan ini dapat bersifat
disengaja (intentional) oleh dokter pada saat penulisan Resep
maupun tidak disengaja (unintentional) dimana dokter tidak
tahu adanya perbedaan pada saat menuliskan Resep.
• Melakukan konfirmasi kepada dokter jika menemukan
ketidaksesuaian dokumentasi.
Tanggal Daftar Obat yang menimbulkan alergi Tingkat alergi (R/S/B) Reaksi Alergi
Tanggal Nama Obat Dosis/Freku Berapa Alasan Berlanjut
ensi Lama Minum saat Ranap
Obat (Ya/tidak)
Adverse Drug Reaction/ADR
PENDAHULUAN
• Farmakovigilans adalah seluruh kegiatan tentang pendeteksian,
penilaian, pemahaman, dan pencegahan efek samping atau
masalah lainnya terkait dengan penggunaan obat.
• Keamanan penggunaan obat beredar harus secara terus-menerus
dipantau karena keterbatasan informasi keamanan pada fase
pengembangan obat (uji klinik).
• Menurut World Health Organization (WHO), farmakovigilans
didefinisikan sebagai ilmu atau aktivitas yang berkaitan dengan
deteksi, penilaian, pemahaman dan pencegahan efek samping
obat atau berbagai masalah lain yang berkaitan dengan
pemakaian obat.
Tujuan Farmakovigilans
• Untuk mendeteksi masalah keamanan obat yang belum diketahui,
mendeteksi peningkatan frekuensi kejadian efek samping,
mengidentifikasi faktor risiko, mengkuantifikasi risiko,
mengkomunikasikan informasi keamanan obat dan pencegahan
terjadinya risiko keamanan obat.
DEFINISI DAN TERMINOLOGI TERKAIT DENGAN
PENGALAMAN KEAMANAN KLINIS
Kejadian Tidak Diinginkan (KTD) /
(Adverse Event/AE)
• Kejadian Tidak Diinginkan adalah segala kejadian medis yang
tidak diinginkan yang terjadi selama terapi menggunakan obat
tetapi belum tentu disebabkan oleh obat tersebut.
Efek Samping Obat (ESO)/
(Adverse Drug Reaction/ADR)
• Efek Samping Obat adalah semua respons terhadap suatu obat
yang merugikan dan tidak diinginkan, yang terjadi pada dosis
yang biasanya digunakan pada manusia untuk pencegahan,
diagnosis, atau terapi penyakit atau untuk modifikasi fungsi
fisiologis.
Efek Samping Obat (ESO)
• ESO didefinisikan oleh WHO sebagai “respon terhadap suatu obat
yang merugikan dan tidak diinginkan, yang terjadi pada dosis
yang biasanya digunakan pada manusia untuk pencegahan,
diagnosis, atau terapi penyakit atau untuk modifikasi fungsi
fisiologis”.
ESO & KTD
• Definisi ESO sering disalah artikan dengan definisi kejadian tidak
diinginkan (KTD).
• ESO adalah suatu jenis KTD yang penyebabnya dapat secara
langsung dikaitkan dengan obat dan sifat fisiologisnya.
• Perbedaan utama antara ESO dan KTD adalah bahwa ESO terjadi
pada pemberian dan dosis normal, sedangkan KTD tidak selalu
berkaitan dengan efek obat.
Kejadian Tidak Diinginkan Serius (KTDS)/
Serious Adverse Event (SAE)
• Kejadian tidak diinginkan dapat terjadi jika diduga terkait dengan
obat (efek samping obat), dimana dapat memberikan perubahan
signifikan pada obat yang telah dikembangkan (misalnya,
perubahan dalam dosis, populasi, pemantauan yang diperlukan,
bentuk persetujuan).
• Hal ini terutama berlaku untuk reaksi yang paling parah,
mengancam jiwa atau fungsi.
KTDS
• Kejadian tidak diinginkan serius (KTDS) meliputi semua kejadian
medis pada penggunaan obat yang menyebabkan:
a). Kematian,
b). Keadaan yang mengancam jiwa,
1/3 : tidak
minum sama
sekali
Counseling is ?
• saran, melakukan diskusi dan pertukaran pendapat
Counsel
• penyakit jantung
• penyakit darah tinggi
• penyakit kencing manis
PASIEN DENGAN
PENYAKIT • penyakit epilepsi
TERTENTU • penyakit – penyakit kronik lainnya
(KRONIS)
Menghindarkan apoteker
dari tuntutan karena
kesalahan
penggunaan obat (
Medication error ).
Prinsip Dasar Konseling
Perbedaan Informasi dan Konseling
Rendahnya Rendahnya
Rendahnya
hubungan pasien ketrampilan
kepercayaan diri
dengan apoteker berkomunikasi
HAMBATAN KONSELING
(dari Pasien)
• Tidak punya waktu
• Pasien menganggap
apoteker tidak mau
berbicara dengan pasien
• Rendahnya persepsi pasien
terhadap apoteker
• Kondisi kesehatan/kondisi
fisik pasien juga
menghambat komunikasi
• Kesulitan untuk mengerti
(pilih bahasa yang tepat)
• Buta aksara
HAMBATAN KONSELING
(dari Sarana)
• Tingkat kebisingan
– Orang berbicara, telpon, suara
musik
– Menjawab telpon, didengar
orang lain
• Ketersediaan ruangan
• Ketersediaan sarana di dalam ruangan
Metode Konseling
a.Komunikasi verbal
b.Komunikasi non verbal
c.Mendengarkan
d.Instruksi tertulis
e.Instruksi verbal + tertulis
f.Kartu rekaman obat pasien
g.Instruksi audiovisual
Pengenalan
Tindak lanjut
Pengenalan
i. Perkenalkan diri sebagai seorang
Apoteker baik di Apotek, RS, Puskesmas
ii. Usahakan senyaman mungkin (posisi
duduk, kerahasiaan informasi, dll)
iii. Utarakan maksud konseling
iv. Berapa lama sesi konseling berlangsung
Contoh membuka sesi konseling
• “Selamat Pagi, saya Agnes apoteker
disini” (perkenalkan diri, profesi anda)
• “saya akan menanyakan beberapa
informasi terkait obat-obatan yang
anda peroleh” (materi yang akan
ditanyakan)
• “hanya butuh waktu beberapa menit
saja pak” (alokasi waktu)
• “nantinya, informasi yang anda
berikan akan membantu saya dalam
mengenali masalah terkait obat-
obatan yang baru anda terima.
Sehingga dapat dilakukan pengobatan
yang efektif pak” (tujuan konseling)
Penilaian awal
Pasien baru / lama?
Resep baru / lama / OTC ?
penyimpan Mekanis
an me kerja
Life style &
non
pharmacoolo
gy
PENJELASAN CARA PAKAI OBAT
• Berapa kali minum obat
• Berapa banyak minum
obat
• Berapa lama harus
diminum
• Bagaimana bila lupa
satu dosis
• Bagaimana cara
menyimpan obat
• Dosis dan cara pakai
SHOW and TELL
• Guna : Untuk memastikan pemahaman pasien &
pemakaian obat yang telah dipakai sebelumnya dengan
benar
• Apoteker mulai dengan menunjukkan obat kepada pasien,
misalnya membuka botol kemudian pasien menceritakan
bagaimana memakai obat tersebut. Apoteker menuntun
dialog dgn modifikasi Three prime question misalnya: untuk
apa minum obat ini, bagaimana cara meminumnya,
masalah yang dialami pasien.
Mengakhiri konseling (verifikasi &
penutup)
i. Ringkas informasi untuk pasien
ii. Tanyakan / minta umpan balik
iii. Ulangi hal-hal penting
iv. Mendorong pasien agar
bertanya pada dokter/
apoteker untuk informasi
lanjut tentang obat, atau
apabila ada masalah terkait
obat
v. Ingatkan waktu kontrol
vi. Beri salam dan ucapkan
“semoga lekas sembuh”
vii. Lakukan pencatatan pada PMR
FINAL VERIFICATION
• Minta pasien untuk mengulang instruksi
• Untuk meyakinkan bahwa pesan tidak ada
yang terlewatkan
• Koreksi bila ada kesalahan informasi
• Beri kesempatan pasien jika ingin bertanya
lagi.
Tindak Lanjut
• Tujuan
Tekhnik :
By phone, PMR (Patient Medication Record)
Sumber informasi untuk konseling ?
Pustaka primer ?
Pustaka skunder ?
Pustaka tersier ?
Literatur pendukung
Tim dosen
Kegiatan Pemantauan terapi obat
dikembangkan untuk setiap kondisi medis pasien yang dikelola dengan
farmakoterapi guna mencapai tujuan terapi.
mencakup tujuan terapi, intervensi, dan jadwal untuk evaluasi tindak lanjut
berikutnya dan mendokumentasikan.
1. Tujuan terapi adalah respons yang diinginkan atau titik akhir dari farmakoterapi yang inginkan
2. intervensi untuk menyelesaikan masalah terapi obat, untuk mencapai tujuan terapi, dan untuk
mencegah masalah terapi obat.
3. Intervensi farmakoterapi, meliputi: memulai terapi obat baru, menghentikan terapi obat, atau
meningkatkan dosis, mengurangi regimen dosis, atau mengganti produk.
4. Intervensi tambahan untuk mencapai tujuan terapi dapat mencakup: pendidikan pasien,
pengingat/perangkat kepatuhan pengobatan, rujukan ke praktisi perawatan kesehatan lain, atau
memulai rencana pemantauan termasuk cara menggunakan peralatan untuk mengukur parameter hasil.
5. menjadwalkan evaluasi tindak lanjut dengan pasien untuk menentukan kemajuan pencapaian tujuan terapi
dan hasil yang diinginkan.
6. Dokumentasi rencana asuhan menunjukkan hubungan antara tujuan terapi dan intervensi yang dilakukan
untuk mencapai tujuan tersebut.
Pemantauan terapi obat
Sumber Data :
Wawancara termasuk pasien
Pengumpulan data subjektif dan objektif
Riwayat pengobatan
(untuk mengidentifikasi masalah utama)
Sistem informasi apotek
Rekam medis elektronik.
Data klinisi harus menilai terapi obat atau
masalah khusus penyakit.
Informasi penunjang:
Mengembangkan rencana tindakan
Rekonsiliasi pengobatan
pengobatan dan memproses persyaratan
Pengambilan riwayat pengobatan
penagihan
Farmakoterapi
kepatuhan pengobatan
Mendokumentasikan
pemantauan parameter hasil
masalah terapi obat (untuk
mencapai tujuan terapi dan
mencegah masalah terapi obat)
Tujuan terapi obat dapat untuk:
1. Menyembuhkan penyakit
2. Mengurangi atau menghilangkan tanda dan / atau gejala
3. Memperlambat atau menghentikan perkembangan suatu penyakit
4. Mencegah suatu penyakit
5. Normalisasikan nilai laboratorium
6. Membantu dalam proses diagnosis
Robert J. Cipolle; Linda M. Strand; Peter C. Morley, Chapter 7. The Care Plan in Pharmaceutical Care Practice: The Patient Centered Approach to
Medication Management Services, 3e, 2012
Tujuan terapi Kondisi medis
Menyembuhkan Infeksi saluran
kemih Diare
Pneumonia streptokokus
Mengurangi menghilangkan tanda Rinitis alergi
dan/atau gejala Depresi
Tujuan Terapi untuk mayor
Nyeri punggung bawah
Kondisi Medis Memperlambat atau menghentikan Diabetes
perkembangan penyakit Penyakit jantung
Umum iskemik Alopecia
Mencegah suatu penyakit Osteoporos
is Stroke
Campak
Normalisasikan nilai laboratorium Hipokalemia Anemia
Membantu dalam proses diagnosis Kecemasan dengan
resonansi magnetik
prosedur pencitraan Tes
tekanan intraokular untuk
glaukoma
Robert J. Cipolle; Linda M. Strand; Peter C. Morley, Chapter 7. The Care Plan in Pharmaceutical Care Practice: The Patient Centered Approach to
Medication Management Services, 3e, 2012
Tahapan Pemantauan terapi obat
Subyektif.
S Informasi yang dilaporkan pasien mengenai gejala, perawatan sebelumnya, pengobatan yang
digunakan, dan efek samping yang ditemui.
Ini dianggap data yang tidak dapat direproduksi karena informasi tersebut didasarkan pada
interpretasi pasien dan ingatan kejadian masa lalu.
Objektif
Penilaian.
A Penjelasan singkat dan lengkap tentang masalah obat, termasuk kesimpulan atau diagnosis
yang didukung secara logis oleh data subjektif dan objektif di atas.
Penilaian mencakup masalah terkait obat
Rencana.
Penjelasan rinci tentang pemeriksaan lebih lanjut yang direkomendasikan (misalnya, tes
P laboratorium, radiologi, konsultasi), perawatan (mis., lanjutan observasi, fisioterapi, diet,
pengobatan, pembedahan), pendidikan pasien (perawatan diri, tujuan terapi, penggunaan
dan pemantauan pengobatan), pemantauan, dan tindak lanjut yang berhubungan dengan
hasil penilaian diatas.
Formulir Asuhan Kefarmasian
IdentitasRS
Fauziyah 2020
Catatan Perkembangan Pasien
Riwayat alergi
Riwayat reaksi obat yang merugikan
Berat dan tinggi badan
Obat: dosis, rute, frekuensi, dan alasan pemakaian
Kemanjuran/efek obat yang dirasakan dari setiap obat
Efek samping obat yang dirasakan
Kepatuhan pada rejimen obat yang diresepkan
Penggunaan obat tanpa resep (termasuk pengobatan
alternatif)
Kemungkinan kehamilan pada wanita usia subur
Keluarga atau sistem pendukung lainnya
Source: Teresa O’Sullivan, PharmD, University of Washington.
Suby
ektif Identitas RS
Isi data kelengkapan pasien dengan metode
menanyakan langsung ke keluarga pasien atau
bisa dilihat pada lembar Catatan Medis Rawat Inap
OBYEKTIF
Data yang bersumber dari hasil observasi, pengukuran
yang dilakukan oleh profesi kesehtan lain
Metode :
Data tanda-tanda vital
Data laboratorium
Data farmakokinetik obat
Data klinis berupa gejala klinis yang timbul akibat
penggunaan obat
Fauziyah 2020
Ases
men Asesmen PTO dalam Masalah terkait obat
1. Obat Dibutuhkan
Obat diindikasikan tetapi tidak diresepkan
Obat diresepkan tetapi tidak diminum (ketidakpatuhan)
3) Interaksi Obat,
Interaksi obat-obat, Interaksi obat-makanan, Interaksi obat- uji laboratorium, Interaksi
obat-penyakit
Ases
men Asesmen PTO dalam Masalah terkait obat
4) Dosis yang salah
Dosis yang ditentukan terlalu tinggi (termasuk penyesuaian untuk ginjal dan hati
fungsi, usia, ukuran tubuh) ATAU Benar dosis yang diresepkan tetapi terlalu sering
digunakan oleh pasien (kepatuhan berlebihan)
Dosis yang ditentukan terlalu rendah (termasuk penyesuaian usia, ukuran tubuh)
ATAU Benar dosis yang diresepkan tetapi kurang digunakan oleh pasien (kurang
patuh)
Interval pemberian dosis yang salah, tidak nyaman, atau kurang dari optimal
(pertimbangkan penggunaan bentuk sediaan lepas lambat)
Source: Khan DA, Solensky R. Drug allergy. J Allergy Clin Immunol. 2010;125 (2 Suppl 2):S126; Celik G. Drug allergy. In: Adkinson NF, ed. Middleton’s Allergy: Principles and Practice. 7th ed. St. Louis,
MO: Mosby; 2008:1205; Marquardt DL et al. Anaphylaxis. In: Middleton E Jr et al, eds. Allergy. Principles and Practices. 4th ed. St. Louis, MO: Mosby; 1993:1365
Ases
men
Menilai Apakah Masalah Terapi Obat Baru Telah Diterapkan
Kriteria pengukurannya sbb:
1) Hasil akhir pasien dari terapi obat dan intervensi lain
didokumentasikan.
2) Efektivitas terapi obat dievaluasi, dan status pasien ditentukan
dengan membandingkan hasil dalam kerangka waktu yang
diharapkan untuk mencapai tujuan terapi.
3) Keamanan terapi obat dievaluasi.
4) Kepatuhan pasien dievaluasi.
5) Rencana perawatan direvisi, sesuai kebutuhan.
6) Revisi dalam rencana perawatan didokumentasikan.
7) Evaluasi sistematis dan berkelanjutan sampai semua tujuan terapi
tercapai.
8) Pasien, keluarga, dan/atau pengasuh, dan praktisi perawatan
kesehatan dilibatkan dalam proses evaluasi, jika sesuai
Robert J. Cipolle; Linda M. Strand; Peter C. Morley, Chapter 7. The Care Plan in Pharmaceutical Care Practice: The Patient Centered Approach to
Medication Management Services, 3e, 2012
Ases Tanda dan Gejala Klinis yang Digunakan untuk Mengevaluasi Efektivitas Farmakoterapi
men
Indikasi terapeutik Parameter klinis
Depresi Perubahan suasana hati, perasaan sedih, tingkat energi, minat atau kenikmatan
dalam aktivitas biasa atau favorit, insomnia, agitasi, kelelahan, kemampuan untuk
berkonsentrasi, pikiran tentang kematian
Kecemasan Tingkat kegelisahan, lekas marah, otot tegang, gangguan tidur, kemampuan
berkonsentrasi Keparahan batuk dan frekuensi batuk, gangguan aktivitas sehari-
hari atau tidur
Ruam berubah warna, ukuran, peradangan, dan gatal
Osteoartritis Perubahan nyeri pada persendian yang memamerkan beban termasuk
pinggul, lutut, tulang belakang, dan tangan
Perubahan kekakuan pada sendi lain
Sakit punggung Perubahan tingkat, kualitas dan intensitas nyeri, episode nyeri mingguan, nyeri
. yang lebih parah selama seminggu terakhir, kemampuan ambulasi, tidur, bekerja,
dan perubahan kemampuan untuk berfungsi termasuk aktivitas sehari-
hari di tempat kerja dan dalam lingkungan sosial
Robert J. Cipolle; Linda M. Strand; Peter C. Morley, Chapter 7. The Care Plan in Pharmaceutical Care Practice: The Patient Centered Approach to
Medication Management Services, 3e, 2012
Ases
men
Hasil Uji Laboratorium Digunakan untuk Mengevaluasi Efektivitas Farmakoterapi
Robert J. Cipolle; Linda M. Strand; Peter C. Morley, Chapter 7. The Care Plan in Pharmaceutical Care Practice: The Patient Centered Approach to
Medication Management Services, 3e, 2012
Ases Assesmen
men
DRUG RELATED PROBLEM
Pasien tidak mendapatkan obat( Untreated indications )
Pasien memerlukan terapi obat tetapi mendapatkan obat yang
indikasi tidak ada ( Medication use without indication )
Pasien memerlukan terapi obat tetapi mendapat obat yang salah (
Improper drug selection )
Pasien memerlukan terapi obat tetapi mendapat dosis berlebihan
( overdosis)
Pasien memerlukan terapi obat tetapi menerima dosis obat
kurang ( Subterapeutics dosage )
Pasien tidak menggunakan obat karena alasan kepatuhan,
ekonomi dan avaibilitas ( Failure to receive medications )
Pasien mendapat terapi obat tetapi mengalami efek samping obat
/ alergi ( Adverse Drug Reactions / Drug Allergy )
Pasien mendapat obat tetapi kemungkinan ada interaksi obat –
obat, obat –hasil laboratorium, obat –makanan, obat –obat
tradisional ( Drug Interactions )
Dapatkan bukti klinis dan / atau laboratorium yang Evaluasi efektivitas pasien terapi obat.
sebenarnya hasil dan membandingkannya
dengan tujuan yang diinginkan terapi.
Kumpulkan bukti klinis dan / atau laboratorium dari Evaluasi keamanan obat pasien terapi.
efek samping atau toksisitas untuk
menentukan keamanan terapi obat.
Dokumentasikan status klinis dan perubahan apa pun Buat penilaian klinis untuk klinis status
pada farmakoterapi yang diperlukan kondisi yang dikelola terapi obat
Kaji pasien untuk setiap masalah baru Evaluasi kepatuhan pasien dan identifikasi jika
masalah terapi obat baru apa pun terjadi
c) Ondansetrondengan Tramadol
Ondansetron dapat menurunkan efek dari tramadol di beberapa pasien. Perlu dilakukan
penyesuaian dosis dari tramadol. Penggunaan 5-HT3 reseptor antagonis dengan tramadol
dapat meningkatkan serotonin sindrom dan juga dapat menurunkan efikasi analgesic dari
tramadol. Dalam manajemennya, pasien perlu melakukan monitoring untuk tanda-tanda dari
serotonin sindrom selama pengobatan, jika serotonin sindrom berkembang selama terapi,
semua agen serotonergik harus dihentikan.
d) Albuterol dengan Ondansetron
Penggunaan beta-2-adrenergik dapat menyebabkan perpanjangan dose-related dari
hilangnya potassium. Sebagai efek tambahan dapat meningkatkan resiko aritmia ventricular.
Dalam manajemennya dapat diberikan perhatian bahwa penggunaan beta-2-agonist dalam
kombinasi dengan obat lain dapat memperpanjang interval QT.
Mercury Venus
Mercury is the closest planet to Venus is the second planet from
the Sun and the smallest one in the Sun and was named after the
the Solar System Roman goddess of love
What about Four Columns?
Venus Saturn
Venus has a beautiful Saturn is a planet
name and is the second composed of hydrogen
planet from the Sun and helium
Mars Jupiter
Despite being red, it’s Jupiter is a gas giant
actually a cold place full and the biggest planet
of iron oxide dust in the Solar System
This Is a Table
Mercury
Mercury is the closest
Saturn planet to the Sun
Saturn is the ringed
one and a gas giant Mars
Despite being red,
Jupiter Mars is actually cold
It’s the biggest planet
in the Solar System
“This is a quote, words full of
wisdom that someone
important said and can make
the reader get inspired.”
—Someone Famous
A Picture Always
Reinforces the
Concept
Images reveal large amounts of
data, so remember: use an image
instead of long texts
A Picture Is Worth a
Thousand Words
A Timeline Always Works
Despite being red,
Mars is a cold place
Mars
02
0
03
1
Jupiter Mercury
It’s the biggest planet in Mercury is the closest
the Solar System planet to the Sun
A Timeline Always Works
It’s composed of It’s the second planet
hydrogen and helium from the Sun
Saturn Venus
04 06
05
Neptune
It’s the farthest
planet from the Sun
Second
Section
You could enter a subtitle
here if you need it
Try This Exercise!
How many words can you
make with these letters?
Here Are the Answers
01 02 03
Belt Beetle Melt
Despite being red, Mars Mercury is the closest Neptune is the farthest
is a cold place planet to the Sun planet from the Sun
04 05 06
Emblem Bell Tent
Venus is the second Saturn is composed of It’s the biggest planet in
planet from the Sun hydrogen and helium the Solar System
Guess the Words
It's a soft yellow It's the period of the year It's something which one
substance produced when leaves fall from seems to see or
by bees the trees experience during sleep
It's a soft yellow It's the period of the year It's something which one
substance produced when leaves fall from seems to see or
by bees the trees experience during sleep
75% 90%
Mars Mercury
85% 70% 30%
Venus Saturn Jupiter
This Is a Map
Awesome Astonishing
Venus has a Mercury is the
beautiful name, Amazing Attractive closest planet to
but it’s hot Despite being It’s the biggest the Sun
red, Mars is a planet in the
cold place Solar System
Third
Section
You could enter a subtitle
here if you need it
Awesome
Words
Do You Need a Checklist?
02 04
Mars Saturn
01 Despite being red,
Mars is a cold place
03 Saturn is the ringed
one and a gas giant
Jupiter Mercury
It’s the biggest planet in Mercury is the closest
the Solar System planet to the Sun
You Can Use a Graph
Saturn
Saturn is the ringed
planet and a gas
giant 20%
Jupiter
70% Jupiter is the biggest
planet in the Solar
System
Mars
Despite being red, 10%
Mars is actually a
cold place
24h 307m
is Jupiter’s rotation period
386,000 km
is the distance between the
Earth and the Moon
Our Team
Helena Amelie
Richard Roe Patterson Johnson
Writer Manager Teacher
You can replace the You can replace the You can replace the
image on the screen image on the screen image on the screen
with your own with your own with your own
Desktop Software
youremail@freepik.com
+91 620 421 838
yourcompany.com
Vectors
● Original hand drawn leadership composition
● Flat elements relation to honey
Photos
● Group of childrens covering their faces with books
● Girl with glasses reading
● Little girl covering her face with book
● High angle childrens with books reading
● Copy-space cute boy with book
Instructions for use
In order to use this template, you must credit Slidesgo by keeping the Thanks slide.
For more information about editing slides, please read our FAQs or visit Slidesgo School:
https://slidesgo.com/faqs and https://slidesgo.com/slidesgo-school
Fonts & colors used
This presentation has been made using the following fonts:
Mali
(https://fonts.google.com/specimen/Mali)
Nunito
(https://fonts.google.com/specimen/Nunito)
PHASE 1
Task 1
Task 2
PHASE 2
Task 1
Task 2
PHASE 1
Task 1
Task 2
...and our sets of editable icons
You can resize these icons without losing quality.
You can change the stroke and fill color; just select the icon and click on the paint bucket/pen.
In Google Slides, you can also use Flaticon’s extension, allowing you to customize and add even more icons.
Educational Icons Medical Icons
Business Icons Teamwork Icons
Help & Support Icons Avatar Icons
Creative Process Icons Performing Arts Icons
Nature Icons
SEO & Marketing Icons
Medication safety
swamedikasi
1. HAFIZAH AGUSNA 1904001 14. WELLYS ARDIAN 1904041
2. RADHA PERMATA S. 1904003 17. EWIT OKTI ERLINA 1904043
3. NURUL AZIRA 1904009 18. DEAN RIZKY UTAMI 1904045
4. FAUZIAH 1904013 19. SELVI SULASTRI 1904047
5. AFNI FIRLA 1904015 20.PUTRI SALSABILA 1904049
6. ATIKA NOVI 1904019 21. TANIA PUSPITA 1904051
7. 22. INDAH ZUKHRUF QODRI 1904053
8. QURRATI AINI 1904023 23. CHAIRANI ALWALIDAIN 1904059
9. OKSELA RENO F. 1904025 24. ESSI FADILA WARNI 1904113
10. DINDA SITI F. 1904027 25. RISKA FAUZIAH 1904121
11. NURUL ASRINIA 1904029 26. MAURA RYANTI F. 1904125
12. MULPA PUTRI 1904031 27. DINDA CANTIKA 1904141
13. LIANDA ANGGIE S. 1904033
14. ZAHRA ZELVIRA 1904037 Dosen pengampu
15. AULYA NADILA 1904039 Apt.RIA AFRIANTI, M.Farm
Defenisi swamedikasi Pengobatan sendiri yang sesuai dengan
aturan mencakup 4 kriteria antara lain :
01
tepat golongan obat, yaitu menggunakan
golongan obat bebas dan obat bebas terbatas
Menurut WHO, swamedikasi adalah pemilihan dan
penggunaan obat modern, herbal, maupun obat
tradisional oleh seorang individu untuk mengatasi Ttepat kelas terapi obat, yaitu menggunakan
penyakit atau gejala penyakit 02 obat yang termasuk dalam kelas terapi yang
sesuai dengan keluhannya
04
tepat lama penggunaan obat, yaitu apabila
berlanjut segera berkonsultasi dengan dokter
Swamedikasi terkait dengan penggunaan obat, sehingga seseorang yang tidak melibatkan
tenaga kesehatan ketika sakit dan melakukan swamedikasi, harus memperhatikan penggunaan
obat. Swamedikasi harus benar-benar memperhatikan dosis yang tepat atau dapat melakukan
konsultasi dengan tenaga apoteker
Resiko swamedikasi
Swamedikasi yang tidak tepat dapat menyebabkan timbulnya keluhan lain yang
disebabkan oleh karena kesalahan mengenali gejala yang muncul, memilih obat, cara
penggunaan, dosis, dan keterlambatan dalam mencari pertolongan tenaga kesehatan saat
keluhan berlanjut.
Timbulnya keluhan lain tersebut bisa disebabkan karena efek samping obat seperti
reaksi alergi, mual, dan lain lain. Risiko dari swamedikasi antara lain dapat mengalami efek
samping obat, resistensi antibiotik, hipersensitivitas, gejala putus zat, dan dapat menutupi
gejala utama penyakit sehingga menyebabkan keterlambatan diagnosis yang benar.
Memahami
Meditasi
Meditasi adalah praktik memusatkan
pikiran Anda pada suatu hal, objek, atau
aktivitas.
Meditasi telah dilakukan
berabad-abad lalu.
Meski dulu berorientasi agama, meditasi
dapat dilakukan tanpa tujuan agama.
Mitos 2:
Pikat audiens dengan Presentasi Canva. Pilih dari lebih dari seribu templat
profesional dan sesuaikan dengan segala sasaran atau topik.
Misinformasi Seputar
Meditasi
01 02 03
Meditasi adalah praktik Anda harus mematung untuk Hanya ada satu cara yang
keagamaan atau spiritual. bermeditasi. benar dalam bermeditasi.
Rekam presentasi Canva Anda Tambahkan audio saat Hal ini sangat berguna untuk
terlebih dahulu agar dapat mempresentasikan, lalu bagikan menjangkau audiens yang lebih
melakukan presentasi kapan saja. video Anda ke semua orang. luas.
Yoga Mindfulness
Bermeditasi
Setiap orang punya praktik meditasi Tai Chi Guided
20% 20%
tersendiri yang cocok bagi mereka.
Transcendenta
l
20%
Modern
Meditasi telah
50
berkembang menjadi
praktik sekuler.
40
30
20
Sertifikat Partisipasi
Nama Partisipan
atas keikutsertaannya dalam lokakarya (tuliskan topik).
Klik tiga titik di sudut kanan atas layar Anda, Mulai perekaman, dan tekan jeda di antara
01 lalu pilih 'Presentasikan dan rekam.'
04 pengambilan rekaman bila perlu.
Anda dapat memilih opsi 'Tanpa kamera' dan Anda juga dapat merekam video di dalam editor!
03 hanya merekam suara Anda.
06 Buka "Unggahan" dan klik "Rekam diri Anda".