Anda di halaman 1dari 3

2.1.

Definisi Komunikasi
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia komunikasi dapat diartikan sebagai
pengiriman dan penerimaan pesan atau berita antara dua orang atau lebih sehingga
pesan yang dimaksud dapat dipahami. Beberapa ahli juga mengemukakan definisi
komunikasi menurut sudut pandangnya. Menurut Berelson & Stainer
“Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi, gagasan, emosi,
keahlian, dan lain-lain. Melalui penggunaan simbol-simbol seperti kata-kata,
gambar-gambar, angka-angka, dan lainlain”. Sedangkan menurut Weaver
“Komunikasi adalah seluruh prosedur melalui mana pikiran seseorang dapat
mempengaruhi pikiran orang lainnya” (Vardiansyah, 2008). Jadi dapat
disimpulkan bahwa komunikasi adalah proses penyampaian suatu informasi antar
dua orang atau lebih yang dapat mempengaruhi pemikiran orang yang menerima
informasi tersebut.
2.2. Tujuan Komunikasi
Terdapat beberapa tujuan dari berlangsungnya suatu komunikasi, yaitu:
(Effendy, 2002)
a. Mengubah Sikap (To Change The Attitude)
Komunikasi memiliki tujuan untuk mempengaruhi sikap seseorang.
Sehingga diharapkan seseorang yang telah mendapat informasi tersebut
dapat terpengaruh dan merubah sikapnya sesuai dengan apa yang diinginkan
oleh penyampai informasi.
b. Mengbah Opini / Pendapat / Pandangan (To Change The Opinion)
Sesuai dengan kata dasar dari komunikasi yaitu common yang memiliki arti
“sama”, dapat dengan jelas bahwa komunikasi memiliki tujuan untuk
mendapatkan kesamaan. Tujuan komunikasi diharapkan dapat memiliki
hasil berupa kesamaan pandangan atau opini antara pemberi dan penerima
informasi.
c. Mengubah Perilaku (To Change The Behavior)
Komunikasi memiliku tujuan untuk dapat merubag perilaku seseorang.
Sehingga komunikasi diharap dapat mengubah perilaku seseorang menjadi
lebih baik sesuai dengan apa yang disampaikan oleh pemberi informasi.
d. Mengubah Masyarakat (To Change The Society)
Apabila poin sebelumnya komunikasi diharapkan untuk mengubah
seseorang, dalam poin ini komunikasi diharap dapat membuat perubahan
untuk banyak orang dalam jangkauan yang luas atau secara massal.
2.3. Unsur-unsur Komunikasi
Terdapat tiga unsur yang sangat penting dalam melakukan komunikasi agar
komunikasi dapat dilakukan dengan lebih efisien. Tiga unsur ini sangat
berhubungan erat dan saling berkaitan satu dengan yang lain sehingga unsur-unsur
ini dapat menentukan keberhasilan dari proses komunikasi. Tiga unsur yang
dimaksud adalah: (Nurjaman & Umam, 2012)
a. Komunikator: orang yang menyampaikan informasi kepada seseorang atau
lebih.
b. Komunikan: orang yang menerima informasi, baik perseorangan maupun
kelompok.
c. Saluran/ media: langkah-langkah yang berisi pernyataan yang diberikan
oleh komunikator kepada komunikan.
Selain tiga unsur diatas, terdapat enam unsur yang lain terlepas dari unsur
yang disebutkan oleh Nurjaman dan Uman. Sehingga terdapat sembilan unsur
yang dijadikan kunci dari proses komunikasi, sembilan unsur tersebut adalah:
(Effendy, 2011)
a. Sender: disebut juga sebagai komunikator adalah orang yang
menyampaikan informasi kepada seseorang atau lebih.
b. Encoding: proses perubahan pemikiran dalam bentuk sandi atau lambang
yang juga biasa disebut dengan penyandian.
c. Message: sandi atau lambang yang memiliki arti yang akan komunikator
sampaikan atau bisa juga disebut sebagai pesan.
d. Media: langkah-langkah yang berisi pernyataan yang diberikan oleh
komunikator kepada komunikan.
e. Decoding: langkah yang dilakukan oleh komunikator untuk menyampaikan
arti dari sandi atau lambang.
f. Receiver: disebut juga komunikan yaitu orang yang menerima informasi
dari komunikator.
g. Response: tanggapan yang diberikan oleh komunikator setelah diberi
informasi.
h. Feedback: umpan balik yang diberikan oleh komunikan kepada
komunikator terhadap informasi yang didapat.
i. Noise: hambatan yang terjadi tanpa direncanakan saat terjadinya proses
komunikasi, sehingga menimbulkan perbedaan pesan yang diberikan oleh
komunikator dan pesan yang diterima oleh komunikan.
2.4. Jenis Komunikasi
Ada dua jenis komunikasi, yaitu:
a. Komunikasi Verbal
Komunikasi verbal adalah komunikasi yang berurupa percakapan baik
dalam bentuk lisan maupun tulisan atau dapat disebut juga dengan bentuk
komunikasi dengan menggunakan kata-kata. Kata-kata tersebut dapat
mengandung pikiran, emosi, ide, dan hal-hal yang mereka maksud untuk
menyampaikan informasi ataupun fakta.
Komunikasi dalam bentuk lisan adalah komunikasi yang dilakukan
dengan cara mengucapkan kata-kata secara langsung yang biasanya
dilakukan secara personal atau perseorangan. Komunkasi secara lisan
dapat dilakukan secara tatap muka atau sengan menggunakan perangkat
komunikasi berupa telepon.
Komunikasi dengan cara tertulis adalah komunikasi yang dilakukan
dengan menggunakan tulisan. Biasanya komunikasi dengan bentuk tertulis
dapat dilakukan dengan media berupa surat, e-mail, fax, telegram dan
sebagainya.
b. Komunikasi Nonverbal
Komunikasi nonverbal adalah komunikasi yang dilakukan dengan
tanpa kata-kata. Dalam komunikasi sehari-hari komunikasi nonverbal lebih
sering digunakan karena komunikasi nonverbal dilakukan dengan cara
melakukan tindakan-tindakan yang dilakukan secara sengaja. Komunikasi
nonverbal juga dalap dilakukan dengan cara menujukkan gesture, warna,
mimik wajah dan lain sebagainya. (Kusumawati, 2016)

Anda mungkin juga menyukai