1. Definisi
Isolasi adalah proses penempatan isolator dengan tepat pada gigi yang akan
merupakan isolator berbahan dasar karet dan silikon tipis yang digunakan untuk
Satterhwaite, 2005).
Rubber dam adalah alat isolasi daerah kerja untuk mempertahankan suatu daerah
kerja yang aman dan aseptic dari saliva. Hal tersebut bertujuan bagi kenyamanan
Keuntungan penggunaan isolator rubber dam, pada saat mengisolasi daerah kerja
antara lain : (Cohen & Hargreaves, 2006 ; Kidd & Smith, 2000 ; Pitt Ford, 2004 ;
2. Rubber dam dapat mencegah aspirasi atau tertelannya instrumen dan larutan irigasi
oleh pasien.
3. Memberikan perlindungan pada gingiva dan mukosa mulut dari cedera instrumen
4. Meminimalkan resiko semprotan aerosol dari handpiece yang bersifat toksik serta
1
6. Mencegah berkabutnya kaca mulut.
7. Menghilangkan sifat psikis pasien sehingga kepercayaan pasien terhadap dokter gigi
meningkat.
9. Melindungi dokter gigi dari penyebaran penyakit yang ditularkan oleh pasien.
10. Mempercepat kerja dokter gigi selama melakukan perawatan setelah aplikasi
12. Isolator rubber dam juga dapat menghambat bau mulut pasien yang mengganggu
Kerugian - kerugian yang dapat terjadi pada waktu menggunakan rubber dam
antara lain: (Kidd & Smith, 2000 ; Torabinedjad & Walton, 1997)
1. Pasien masih merasakan sensitif atau rasa nyeri setelah pemakaian rubber dam.
4. Isolator rubber dam tidak dapat digunakan pada gigi yang sangat malposisi, pasien
asma yang mengalami kesulitan bernapas melalui hidung serta pada pasien yang
2
2. Peralatan dan Material Rubber Dam
Seorang dokter gigi membutuhkan alat - alat khusus untuk penempatan yang cepat
dan efisien dalam pemasangan dan pelepasan rubber dam. Peralatan yang diperlukan
terdiri atas:
melekat erat di permukaan gigi serta meretraksi jaringan gingiva dengan baik.
Terdiri dari warna terang dan gelap seperti, warna hijau, warna biru, warna
putih, warna kuning, warna ungu, warna merah muda dan warna hitam. Dari
berbagai warna tersebut, dokter gigi lebih menyukai warna gelap karena lebih
kontras terhadap gigi, jika ada fragmen - fragmen yang robek dan tercecer di
mulut dapat terlihat dan langsung dibuang dengan mudah (Castellucci, 2004
untuk isolasi gigi posterior dan 5 cm x 5 cm untuk isolasi gigi anterior ( lihat
. Material karet tersedia dengan berbagai ketebalan antara lain ukuran tipis
(0,12 mm ± 0,17 mm), ukuran sedang (0,17 mm ± 0,22 mm), ukuran tebal
(0,22 mm ± 0,27 mm), ukuran extra tebal (0,27 mm ± 0,33 mm), serta ukuran
yang lebih kuat di sekitar servikal gigi, sehingga menghasilkan lapisan yang
hermetis tanpa menggunakan kawat pengikat. Bahan yang tebal juga tidak
mudah robek dan dapat melindungi jaringan lunak di bawahnya secara efektif
3
(Cohen & Hargreaves, 2006 ; Kidd & Smith, 2000 ; Pace, 2006 ; Robinson,
2007).
dan menentukan ukuran lubang pada gigi. Terdiri - dari dua tipe yaitu dam
punch Ainsworth dan dam punch Ivory. Syarat penggunaanya, alat harus
tajam agar mendapatkan hasil lubang yang bersih dan permukaan halus. Jika
tidak demikian, akan timbul titik lemah di tepi lubang dan material karet
memiliki diameter lubang yang berbeda ± beda. Lubang yang besar dapat
memberikan regangan yang kuat di servikal gigi (Kidd & Smith, 2000).
4
Bagian - bagian dam punch, antara lain : (Robinson & Bird, 2007;
Scheller, 2006)
A. Plat lubang Lubang gigi pada dam punch digunakan untuk menentukan
ukuran lubang pada material karet, agar dapat mengekspos gigi yang
akan diisolasi. Pada plat dam punch atau tang pelubang terdapat lima
rahang bawah.
c) Ukuran 3 adalah untuk gigi premolar dan kaninus pada rahang atas atau
rahang bawah.
d) Ukuran 2 adalah untuk gigi insisivus satu dan insisivus dua rahang atas.
bawah.
5
C. Punch stylus.
lubang pada material karet. Agar sewaktu material karet terpasang, posisinya
mencapai suatu titik di bawah hidung dan menutupi rongga mulut ( Kidd &
Smith, 2000).
6
2.4 Cengkeram rubber dam
Merupakan sebuah alat logam yang terbuat dari kromium atau nikel
berlapis baja yang sesuai dengan servikal gigi. Cengkeram rubber dam
serta meretraksi gingiva selama prosedur operatif (Kidd & Smith, 2000 ;
Scheller, 2006).
Bagian - bagian dari cengkeram tersebut terdiri atas: (Baum, Lund &
1. Cengkeram lingual dan bukal yaitu untuk tempat paruh dam forcep melekat
dan mengikatkan sepotong floss pada ke dua lubang. Terdiri dari central
2. Bow yaitu busur yang melingkari mahkota gigi. Bentuknya bervariasi dari
4. Titik kontak.
5. Notch
7
Sekarang dapat dijumpai berbagai bentuk desain cengkeram yang
berguna pada istuasi gigi yang sukar. Salah satu pabrik mengeluarkan 50
dan tidak diinginkan untuk isolasi. Pilihan yang lengkap bisa meliputi:
a. Untuk gigi anterior : SSW 221 atau vory 6, 9, 15, 90, 212S, atau Ash 9.
b. Untuk gigi premolar : SSW 20, SSW 27, SSW 221, vory 0, vory 1, vory
c. Untuk gigi Molar : SSW 18, vory 14, vory 14A, vory 7A, vory 56, dan
Ash 8.
vory 56, cocok bagi sebagian besar isolasi. Desain kupu-kupu no 211
8
yang sukar karena mampunyai paruh berukuran kecil sehingga dapat
cengkeram. Desain dam forcep yang dipakai salah satunya mempunyai paruh
memberikan tekanan yang lebih besar ke arah akar gigi pada sulkus gingiva saat
meletakkan bagian depan atau belakang cengkeram. Handle dam forcep, berguna
untuk menjepit, membuka dan melonggarkan cengkeram. Bentuk dari dam forcep
9
antara lain forcep Ash dan forcep Ivory (Harty, 1992 ; Kidd & Smith, 2000 ; Pace,
dapat memudahkan aplikasi isolator rubber dam dan dapat digunakan untuk
lubang pada karet sebelum di pasangkan pada gigi. (Kidd & Smith, 2000 ;
Tarigan, 2004).
10
2.7 Dental floss
Dental floss dilapisi dental wax, dipakai untuk melewatkan karet pada
mendapatkan ruangan pada bagian interdental yang rapat (Kidd & Smith,
11
2.8 Dam frame
Frame rubber dam terbuat dari bahan logam dan plastik dengan
Cara kerjanya dam frame memegang ujung karet yang bebas pada permukaan
frame yang bergerigi, untuk mencegahnya jatuh ke dalam mulut atau kembali
Tarigan, 2004 ; Torabinedjad & Walton,1997). Pada saat sekarang, ada tiga
jenis dam frame yang dapat digunakan, yaitu: (Kidd & Smith, 2000 ;
a) Dam frame Young adalah rangka dari logam yang bersifat radiopak dan
c) Starlite Visi frame adalah rangka yang radiolusen dan tak perlu dibuka
3. Teknik
tentang apa yang akan dilakukan atau tahapan perawatan yang akan dilakukan. Setelah
itu, gigi geligi pasien dibersihkan dari plak, debris, sisa makanan, ataupun kalkulus.
Titik kontak interproksimal diperiksa dengan melewatkan benang gigi (dental flos)
untuk mendeteksi sudut-sudut tajam. Jika ditemukan sudut yang tajam maka
12
permukaannya dihaluskan sehingga tidak mengganggu pada waktu penggunaan rubber
lengkung gigi. Pada pembuatan lubang di material karet, perlu diperhatikan batas-
batas setelah dipasang. Tanda utama yang harus diketahui, antara lain:
a. Pada pemasangan rahang atas, gigi incisivus harus terletak 1 inchi dari batas
atas dan rahang bawah, lubang yang paling posterior sedikit ke kanan atau ke
kiri dari titik pusat karet dan diletakkan lebih ke depan untuk menghindari
penutupan hidung
b. Jarak antar lubang harus sesuai dengan ruang di antara tiap gigi
lubang agar material karet dengan mudah menempati tiap gigi tanpa terlipat.
Bila lubang dibuat terlalu rapat atau tidak tepat, gigi bisa dimasukkan dalam
saliva keluar dikarenakan tidak simetris. Lubang yang terlalu berjauhan juga
tidak bagus karena adanya bagian yang terlipat di antara gigi disebabkan oleh
d. Lubang diletakkan sedemikian rupa sehingga karet menutupi selurut mulut dan
yang tidak dikehendaki yang timbul selama perawatan. Cara sederhana dalam
13
Pasang material karet pada dam frame
Letakkan material karet yang sudah ditandai dengan dam stamp di atas
Cengkeram yang dipilih mempunyai titik kontak yang baik di interdental dan
terletak pada posisi yang stabil. Untuk mencegah tertelan atau teraspirasinya
cengkeram saat terlepas maka ikatkan benang gigi ke busur cengkeram untuk
Pemasangan rubber dam hanyalah pada gigi yang akan dirawat, meskipun
terkadang gigi - gigi lain juga diiisolasi agar aksesnya menjadi lebih baik. Teknik
frame menjadi satu kesatuan. Teknik ini lebih disenangi dari pada teknik lainnya,
disebabkan teknik ini paling efisien pada sebagian besar kasus karena rubber dam
dapat terletak di atas titik kontak gigi yang cendrung mengungkit cengkeram.
a. Pasang material karet pada dam frame sehingga material karet teregang
14
c. Pasang karet, dam frame dan cengkeramnya yang telah menjadi satu pada gigi
yang akan diisolasi. Gunakan dam forcep untuk memegang dan menempatkan
d. Rapikan posisi material karet melalui sayap cengkeram agar materia lkaret
e. Sesuaikan material karet pada dam frame agar memperoleh isolasi yang baik
15
B. Metode kedua: pemasangan isolator unit terpisah
secara berurutan. Metode ini bermanfaat pada pasien yang struktur giginya banyak
a. Pasang cengkeram pada gigi yang akan diisolasi menggunakan dam forcep
16
b. Pasang material karet di atas cengkeram, sambil berhati - hati agar cengkeram
c. Sesuaikan posisi material karet agar melekat erat di gigi. Atur sedemikan rupa
pada pasien
C. Metode ketiga : pemasangan cengkraman dan material karet diikuti dam frame
Indikasi nya kurang lebih sama dengan metode kedua. Langkah kerjanya, antara
lain:
17
2. Pasang cengkraman pada gigi yang akan diisolasi menggunakan dam forcep
3. Mengatur posisi cengkraman dan material karet agar melekat pada gigi,
2. Tempatkan dan sesuaikan posisi pasien dengan posisi dokter gigi untuk
3. Pasangkan material karet, dam frame, serta cengkeram rubber dam sesuai
4. Rapikan posisi material karet dan atur sedemikian rupa sehingga memberikan
5. Bersihkan gigi yang akan dirawat dari kotoran yang menempel setelah aplikasi.
Setelah perawatan pada gigi selesai, material karet, cengkeram dan dam
berikut : (Kidd & Smith, 2000 ; (Gopikrishna, 2013); Torabinedjad & Walton,
1997)
18
1. Melepaskan stabilisator yang digunakan untuk stabilisasi material karet pada
interproksimal
lubang cengkraman
Aplikasi yang kurang hati - hati akan terdapat beberapa kegagalan pada
Kegagalan isolasi rubber dam dapat disebabkan oleh dokter gigi dan
1997)
19
2. Pembuatan lubang pada material karet yang salah dan aplikasi yang kurang
berhati hati.
3. Isolasi rubber dam sukar diaplikasikan karena struktur gigi sisa tinggal sedikit
Hal ini menimbulkan kontaminasi bakteri yang banyak dan persisten pada ruang
dokter gigi dan pasien serta meningkatnya rasa takut pasien karena merasa tidak
1997).
Sumber :
Tridente.
20