Penatalaksanaan Impaksi Kaninus Kiri Atas dengan Posisi Horisontal pada Anak
ABSTRAK
Impaksi kaninus memiliki prevalensi tinggi setelah impaksi molar ketiga. Impaksi kaninus atas terjadi 2 kali lebih banyak pada
anak perempuan daripada laki-laki. Inklinasi letak gigi terhadap garis median wajah lebih dari 450 memiliki prognosis jelek untuk
erupsi. Tujuan laporan kasus ini adalah memberikan informasi penatalaksanaan impaksi kaninus kiri atas pada anak dengan
pembedahan. Kasus ini dilaporkan pada anak perempuan usia 12,5 tahun yang datang di klinik Kedokteran Gigi Anak RSGM
Prof Soedomo dengan keluhan utama seringkali sakit kepala sisi kiri serta gigi 23 belum erupsi. Berdasarkan anamnesis,
pemeriksaan klinis dan radiologis tampak gigi 23 posisinya horisontal, perlu dilakukan odontectomy dengan metode in toto.
Gigi 63 dipertahankan karena tidak ada luksasi. Traksi secara ortodontik pada pasien ini tidak dilakukan karena letak gigi 23
dalam dan posisinya horisontal. Kesimpulan laporan kasus ini adalah impaksi gigi 23 dengan posisi horizontal kemungkinan
dapat menimbulkan sakit kepala. Odontectomy gigi 23 berhasil dengan baik melalui pembuatan flap envelope dan penjahitan
interrupted. Kontrol pada hari ke-7 dan setelah 1 bulan, pasien tidak mengeluhkan sakit kepala sisi kiri.
MKGK. Desember 2015; 1(2): 92-98
ABSTRACT: Management of Horizontally Impacted Maxillary Left Canines in Children. Impacted canines have a high
prevalence after impacted third molar. Impacted maxillary canines occur twice more often in female children than male ones.
The location of the tooth inclination towards the midline of the face which is more than 450 has a poor prognosis for eruption.
The purpose of this case report is to provide information of surgical management of impacted maxillary left canines in children
with local anesthetic. This case was reported in 12.5 year old girl who came to the Pediatric Dentistry Clinic of the Dental
Hospital of Prof Soedomo with the chief complaint of left-sided headache as well as unerupted tooth 23. Based on the history,
clinical and radiologic examination, it appeared that tooth 23 was in horizontal position, and it needed to be treated with
odontectomy with in toto method. In the checkup on the 7th day, an ulcer on injury appeared. Tooth 63 was maintained
because there was no shakiness (only one third root resorbtion). Orthodontic traction in this patient was not performed because
the location of tooth 23 was deep and the position was horizontal. The conclusion of this case report is that horizontally
impacted 23 can possibly cause headache. Tooth 23 odontectomy was done successfully through envelope flap creation and
ended with interrupted suture. On the checkup on the 7th day and after the 1st month, the patient did not complain of headache
anymore.
MKGK. Desember 2015; 1(2): 92-98
92
MKGK. Desember 2015; 1(2): 92-98
e-ISSN: 2460-0059
anak perempuan dibandingkan pada anak pengambilan impaksi kaninus kiri atas pada
laki-laki. Ruangan lengkung dan posisi anak secara bedah (odontectomy) dengan
perkembangan vertical yang tidak adekuat anestesi lokal dikarenakan posisi gigi impaksi
menyebabkan impaksi caninus di sebelah 23 yang tidak memungkinkan gigi erupsi
bukal. Ditinjau dari letaknya, 85% posisi normal.
impaksi gigi kaninus di daerah palatal, Pasien menyatakan persetujuan
sedangkan 15% terletak di bagian labial atau bahwa laporan kasus ini dapat dipublikasikan
6
bukal. Apabila inklinasi letak gigi caninus untuk kepentingan dan kemajuan ilmu
0
terhadap garis median wajah lebih dari 45 pengetahuan kedokteran gigi. Penulis
akan memiliki prognosis yang jelek untuk menyatakan setuju terhadap kata-kata
dapat erupsi, demikian pula gigi kaninus yang tambahan yang dihighlight oleh tim editor.
mengalami ankylosis atau akar yang
7
bengkok. METODE
Etiologi gigi impaksi kaninus dapat Anak perempuan berusia 12 tahun 6
disebabkan oleh faktor primer dan faktor bulan, datang ke klinik Kedokteran Gigi Anak
sekunder. Faktor primer meliputi trauma pada RSGM Prof Soedomo FKG UGM dengan
gigi sulung, benih gigi rotasi, tanggal prematur keluhan utama sakit kepala sebelah kiri terus
gigi sulung, dan erupsi gigi kaninus dalam menerus. Pada pemeriksaan klinis diketahui
celah pada kasus celah langit-langit. Faktor bahwa gigi-gigi permanen sudah tumbuh
sekunder meliputi kelainan endokrin, defisiensi kecuali kaninus kiri atas, tetapi gigi kaninus kiri
8
vitamin D, dan febrile diseases. decidui atas belum tanggal dan tidak luksasi.
Keterlambatan proses eksfoliasi gigi kaninus Pada palpasi terasa ada penonjolan tajam ke
sulung dapat pula menyebabkan terjadinya arah cranial di bawah ala nasi (Gambar 1).
pergerakan gigi kaninus permanen ke arah Gambaran radiologis menunjukkan impaksi 23
7,9
palatal. Gigi yang impaksi (kaninus atau dengan posisi inverted, yaitu mahkota gigi
molar tiga) dapat menimbulkan sakit terbalik ke arah kranial (Gambar 2 dan 3).
craniofacial, sakit yang kontinyu atau
intermitten pada daerah kepala dan leher TATA LAKSANA KASUS
dapat timbul pada situasi tersebut. Rasa sakit Rencana perawatan kasus ini adalah
dapat berupa migrain, neuralgia atipikal wajah, odontectomy impaksi 23, setelah
sakit karena kontraksi otot, dan disfungsi dikonsultasikan ke bagian Bedah Mulut
10
articulatio tempomandibularis. Secara dengan pertimbangan apabila dilakukan traksi
umum, tindakan preventif terhadap terjadinya ortodontik akan mengalami kesulitan karena
patologi yang berasal dari folikel dan infeksi lokasi gigi yang dalam dan posisi gigi impaksi
atau rasa sakit akibat impaksi gigi yaitu (inverted). Dengan latar belakang
11
dengan pengambilan gigi impaksi. pemeriksaan klinis dan radiologis, akan
Terapi konvensional suatu gigi dilakukan odontectomy 23 dengan anestesi
impaksi kaninus adalah pembedahan (surgical lokal. Tindakan awal yaitu pembuatan flap
12
exposure) dan traksi secara ortodontik. Ada envelope pada sisi labial dilanjutkan
tiga pendekatan metode operasi untuk gigi odontektomi impaksi 23 dengan metode in
impaksi horisontal yaitu: (a.) Mahkota gigi toto. Setelah gigi 23 diambil, flap dijahit
dibuka dan gigi dikeluarkan seluruhnya, (b.) dengan jahitan interrupted. Gigi 63
mahkota gigi dipotong dan dikeluarkan, lalu dipertahankan karena untuk estetis serta
akar digeser ke superior, (c.) Jika akar tidak masih berfungsi dan tidak ada luksasi
dapat diungkit bersamaan, maka dipisahkan (resorbsi akar hanya sepertiga). Kontrol
11
dulu dan diambil satu per satu. pasien dan pengambilan benang jahitan
Tujuan laporan kasus ini adalah dilakukan seminggu pasca pembedahan.
memberikan informasi penatalaksanaan Pada kontrol ini tampak sebelah kiri ulcer di
93
Iswanto, dkk: Penatalaksanaan Impaksi
Kaninus ....
Horizontal impacted
Impacted gigi 23
94
MKGK. Desember 2015; 1(2): 92-98
e-ISSN: 2460-0059
Setelah exposed
korona gigi dapat
diungkit keluar
(A) (B)
Gambar 6 ( A) Gigi sudah diekstraksi (B) Luka bekas Odontectomy
95
Iswanto, dkk: Penatalaksanaan Impaksi
Kaninus ....
96
MKGK. Desember 2015; 1(2): 92-98
e-ISSN: 2460-0059
gingiva, tapi sakit kepala sudah tidak waktu gigi-geligi atas akan erupsi. Pada waktu
dirasakan. Pasien. Kontrol pasien setelah satu maksila tumbuh ke bawah, terjadi aposisi
bulan, ulcer sudah sembuh dan tidak dasar orbita, dasar hidung, dan permukaan
13
merasakan sakit kepala lagi. palatum. Di samping itu, terjadi kontraksi
otot-otot wajah (musculus orbicularis oris dan
PEMBAHASAN musculus buccinator) selama ekspresi wajah,
Pada kasus ini dilakukan odontectomy proses bicara, serta pengunyahan makanan.
gigi impaksi caninus kiri atas disebabkan Otot-otot tersebut juga dapat mengimbangi
°
posisinya inverted (vertikal 180 ) dan letak gigi tekanan otot-otot lingua pada permukaan
impaksi 23 dalam, sehingga tidak mungkin lagi dalam arcus dentalis. Bila keseimbangan
dilakukan traksi ortodontik pada gigi tersebut. terganggu, maka dapat terjadi perubahan
10
Alasan dilakukan pengambilan gigi caninus kiri posisi gigi. Faktor-faktor itulah yang
atas permanen ini karena keluhan utama kemungkinan dapat berpengaruh terhadap
pasien yaitu sering sakit kepala sebelah kiri posisi gigi impaksi 23 sehingga terjadi impaksi
°
terus menerus. Sakit kepala yang berasal dari inverted 180 yang letaknya dalam.
regio intracranial dapat disebabkan karena: (a) Pengambilan gigi impaksi ini dilakukan
tegang arteri intracranialis (misalnya dengan pembedahan melalui pembuatan flap
perubahan tekanan darah), (b) Kontraksi envelope, untuk mendapatkan jalan masuk ke
foramina crania dan tekanan pada saraf, yang struktur di bawahnya (tulang alveolar dan gigi).
disebabkan oleh berbagai penyakit tulang Design flap envelope dibuat dengan tambahan
seperti osteitis deformans, akromegali dan incisi serong di distal gigi kaninus decidui,
osteoporosis, (c) Traksi pada dinding sinus dilakukan dengan benar sehingga diperoleh
venosus, a. meningea media dan cabang- basis yang lebih lebar untuk meningkatkan
cabang circulus Willis pada basis otak, (d). suplai darah ke flap. Setelah gigi 23 dapat
Tekanan dan traksi karena tumor intracranium, diambil, luka bekas incisi dijahit dengan jahitan
(e) Radang yang mengenai duramater, sinus interrupted, karena area luka yang cukup kecil
11
venosus, arteri atau selubung saraf sensoris. dan dangkal. Gigi 63 dipertahankan
Sakit kepala pada pasien ini kemungkinan posisinya karena untuk estetik, serta masih
timbul karena impaksi gigi 23, adanya dapat berfungsi untuk pengunyahan (tidak ada
stimulasi ujung-ujung saraf atau tekanan yang luksasi).
mengenai saraf (neuralgia) pada nervus Terapi konvensional suatu gigi
alveolaris superior anterior serta medius. anterior impaksi adalah surgical exposure dan
Plexus yang dibentuk oleh nervus alveolaris traksi secara ortodontik. Penanganan gigi
superior berhubungan erat dengan apeks gigi- impaksi kaninus dengan letak yang dalam
geligi atas dan terbentuk melalui distribusi tiga lebih sukar dibandingkan gigi anterior di
cabang-cabang saraf yang tumpang tindih. rahang atas lainnya. Hal ini disebabkan
Incisivus mendapat persarafan dari rami letaknya yang sedemikian rupa sehingga
anterior, kaninus dari rami anterior dan dalam proses erupsinya gigi kaninus impaksi
medius, premolar dari rami medius, serta tersebut sering terbentur dengan jaringan
molar atas dari rami medius dan rami tulang yang keras. Keadaan ini akan dapat
posterior. Sensasi yang timbul dengan adanya menghentikan laju erupsi gigi, sehingga
stimulus pada ligamentum periodontal yaitu tindakan bedah untuk pengambil bagian tulang
10
sensasi tekanan dan rasa sakit. yang menghambat tersebut perlu dilakukan.
Ditinjau dari usia pasien anak Prognosis untuk keberhasilan erupsi gigi
perempuan ini 12 tahun 6 bulan merupakan kaninus tergantung dari beberapa faktor.
masa tumbuh kembang. Pertumbuhan pada Faktor tersebut meliputi, usia penderita,
sutura-sutura menyebabkan maksila bergerak adanya diastema, adanya gigi yang
ke depan dan ke bawah, sehingga cranium berdesakan serta dimensi vertikal dan
bergeser ke belakang dan ke atas. anteroposterior, terbalik atau tidaknya letak
7
Pertumbuhan maksila dengan processus mahkota gigi. Jika inklinasi letak gigi terhadap
0
alveolaris dan processus palatinus garis median wajah lebih dari 45 akan
dikarenakan aposisi tulang alveolar pada mempunyai prognosis yang jelek untuk dapat
97
Iswanto, dkk: Penatalaksanaan Impaksi
Kaninus ....
98